DALAM ANALISIS
KEUANGAN
ANALISIS PASAR MODAL
Analisis pasar modal dilakukan atas 2 tipe: analisis
teknikal dan analisis fundamental
Analisis teknikal dilakukan dengan mencari pola
pergerakan harga saham berdasarkan masa lalu. Misal pola
pergerakan harga saham perusahaan payung diketahui
harga naik pada saat musim hujan dan harga turun pada
saaat musim kemarau. Atas dasar ini keputusan investasi
beli pada musim kemarau dan jual pada musim hujan.
Keputusan itu tdk efektif jk semua orang melakukan hal
yang sama.
ANALISIS PASAR MODAL
Informasi yang tersedia diperkirakan akan berpengaruh
terhadap harga saham.
Reaksi pasar modal tergantung pada bentuk efisiensi pasar
modal.
Efisiensi bentuk lemah : Harga saham mencerminkan informasi
masa lampau
Efisiensi bentuk setengah kuat: harga saham mencerminkan
semua informasi yang dipublikasikan
Efisiensi bentuk kuat: harga saham mencerminkan semua
informasi yang dipublikasikan dan informasi yang private
(tidak dipublikasikan)
ANALISIS PASAR MODAL
Analisis fundamental dilakukan dengan mencari informasi yang relevan
untuk menentukan saham mana yang undervalued (untuk dibeli) serta
saham mana yang overvalued (untuk dijual).
Informasi utk analisis fundamental antara lain prospek dan resiko,
analisis manajemen perusahaan, data akuntansi, data ekonomi makro,
analisis industri dan analisis lain yang relevan.
PENDAHULUAN
Informasi pasar adalah informasi yang berasal dari pasar yang bisa
digunakan untuk analisis keuangan
Informasi pasar dapat bersumber dari data keuangan yang tersedia
maupun dari analisis yang dilakukan oleh lembaga rating
LEMBAGA RATING
Lembaga rating adalah lembaga yang melakukan
pengklasifikasian terhadap kualitas sekuritas yang
dikeluarkan oleh emiten.
Rating dilakukan terhadap sekuritas obligasi
Kualitas sekuritas terkait dengan kemampuan
perusahaan dalam membayar pokok pinjaman dan
bunga obligasi yang dikeluarkan
Lembaga rating antara lain Moody’s investor service Inc
dan Standard & Poor’s Corp di Amerika Serikat dan
Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia di Indonesia.
ANALISIS PASAR
Analisis pasar biasa dilakukan dengan memperhatikan 2 aspek yaitu
Risiko dan return.
Risiko secara umum bermakna negatif yaitu kejadian buruk yang
menimpa kita.
Dalam pasar modal risiko didefinisikan dengan penyimpangan dari hasil
yang diharapkan.
ANALISIS PASAR
Misalkan Tn. A berinvestasi senilai Rp 100 jt pada obligasi PT. X
dengan tingkat bunga 12%. Dari investasi tersebut Tn A diperkirakan
akan memperoleh Rp 12 jt setiap tahun. Oleh karena penyimpangan dari
hasil yang diharapkan relatif kecil, maka investasi dalam bentuk
obligasi relatif rendah/kecil. Akan tetapi jika diperkirakan PT X akan
mengalami kebangkrutan maka resiko investasi Tn A menjadi
tinggi/besar.
ANALISIS PASAR
Misalkan Tn A melakukan investasi sebesar Rp 100 jt dalam bentuk
saham, Dalam beberapa tahun mendatang harga saham bisa sangat
tinggi, dan bisa juga sebaliknya. Ini menunjukkan ketidakpastian
investasi saham akan lebih besar dibanding dengan investasi obligasi
atau risiko investasi saham lebih besar dibanding dengan investasi
obligasi.
ANALISIS PASAR (RISIKO)
Untuk mengukur risiko, secara statistik dapat menggunakan
varian, standar deviasi atau koefisien variasi.
Langkah-langkah mengukur standar deviasi:
1. Tentukan probabilitas kondisi ekonomi
2. tentukan return investasi dalam masing-masing kondisi
ekonomi
3. Hitung return yang diharapkan
4. Hitung varian
5. Hitung standar deviasi = akar dari varian
6. koefisien variasi = standar deviasi/return yg diharapkan
ANALISIS PASAR (RETURN)
Return
Return biasa dimaknai dengan keuntungan
Dalam pasar modal, return didefinisikan dengan perubahan nilai antara
periode t+1 dengan t ditambah pendapatan-pendapatan lain yang terjadi
selama periode t tersebut.
ANALISIS PASAR
Misalkan kita membeli saham pd tahun ini dengan
harga Rp 1000, kemudian tahun depan harga saham
naik menjadi Rp 1200. Selama satu tahun tersebut
perusahaan membagi dividen sebesar Rp 50. maka
return saham tersebut adalah
Return = {(1200-1000) + 50) }/1000 = 0.25 atau 25%
Karena jangka waktunya satu tahun maka disimpulkan
bahwa return saham adalah 25% per tahun.
HUBUNGAN RISIKO DAN
RETURN
Risiko dan return memiliki hubungan yang positif.
Semakin tinggi return semakin tinggi risiko atau semakin tinggi risiko
semakin tinggi pula return yang diharapkan.
Saham biasa memiliki return relatif tinggi, diikuti oleh obligasi
perusahaan, obligasi pemerintah dan sertifikat bank Indonesia.
PERHITUNGAN RISIKO DAN
RETURN BERDASARKAN
DATA HISTORIS
Oleh karena taksiran probabilitas sulit untuk dilakukan, data historis
dapat digunakan sebagai alternatif cara menghitung risiko dan
return.
Penggunaan data historis mengasumsikan bahwa kondisi masa
mendatang sama dengan kondisi masa lalu
PERHITUNGAN RISIKO DAN
RETURN
BERDASARKAN DATA HISTOR
IS
Langkah-langkah yang dilakukan
1. Menghitung return rata-rata historis
2. Menghitung varians
3. Menghitung standar deviasi
RISIKO DAN RETURN DALAM
KONTEKS PORTOFOLIO
Portofolio adalah kumpulan dari satu aset
Return portfolio adalah rata-rata tertimbang dari retun individual
RP = w1R1 + w2R2 +….+ wNRN
RP = return portfolio
W1,w2,wN = bobot untuk masing-masing investasi
R1, R2,..RN = Return untuk tiap-tiap alternatif investasi.
RISIKO DAN RETURN DALAM
KONTEKS PORTOFOLIO
Risiko portfolio dihitung dengan menggunakan kovarians antara return
saham yang dimiliki.
Kovarian merupakan arah pergerakan dari masing-masing saham
Dua saham yang punya standar deviasi besar, jika bergerak berlawanan
akan memiliki standar deviasi yang kecil.
RISIKO DAN RETURN DALAM
KONTEKS PORTOFOLIO
Varians portfolio akan semakin kecil dengan bertambahnya saham yang
dimasukkan kedalam portfolio tersebut.
Jika jumlah saham tidak terbatas, varians tidak akan habis semuanya,
tetapi akan tinggal sebagian varians.
Varian yang tidak bisa habis menunjukkan adanya risiko yang tidak bisa
didiversifikasi atau sering disebut dengan risiko sistematis atau risiko
pasar.
MENGUKUR RISIKO DAN RETURN DENGAN
MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL