NIM:2010526059
Return
Sumber-sumber eturn investasi terdiri dari dua komponen utama,
yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen
return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang
diperoleh secara periodic dari suatu investasi. Jika kita berinvestasi
pada sebuah obligasi misalnya, maka besarnya yield ditunjukan dari
bunga obligasi yang dibayarkan. Demikian hal nya jika kita
membeli saham, yield ditunjukan oleh besarnya deviden yang kita
peroleh. Sedangkan capita gain (loss) sebagai komponen kedua dari
return merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga
(bisa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bisa
memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. Dalam kata lain
capital gain (loss) bisa juga diartikan sebagai perubahan harga
sekuritas.
Return total = yield + capital gain (loss)
Risiko
Resiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return actual
yang diterima dengan return harapan. Semakin besar kemungkinan
perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut. Ada
beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko
suatu investasi. Sumber-sumber tersebut antara lain; risiko suku
bunga, risiko pasar, risiko inflasi, risiko bisnis, risiko finansial,
risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang, dan risiko negara
(country risk).
Risiko suku bunga. Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi
variabilitas return suatu investasi. Perubahan suku bunga akan
mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris paribus.
Artinya, jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun,
cetiris paribus. Demikian pula sebaliknya, jika suku bunga turun,
harga saham naik.
Risiko pasar. Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang
mempengaruhi variabilitas return suatu investasi disebut sebagai
risiko pasar. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukan oleh berubahnya
indeks pasar saham secara keseluruhan. Perubahan pasar
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi,
kerusuhan, ataupun perubahan politik.
Risiko inflasi. Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan
daya beli rupiah yang telah diinvestasikan. Oleh karenanya, risiko
inflasi juga bisa disebut juga sebagai risiko daya beli. Jika inflasi
mengalami peningkatan, investor biasanya menuntut tambahan
premium inflasi untuk mengkonpensasi penurunan daya beli yang
dialaminya.
Risiko bisnis. Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis
industri tersebut sebagai risiko bisnis. Misalnya, perusahaan pakaian
jadi yang bergerak pada industri tekstil itu sendiri.
Risiko finansial. Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan
untuk menggunakan hutang dalam pembiayaan modalnya. Semakin
besar proporsi hutang yang digunakan perusahaan, semakin besar
risiko finansial yang dihadapi perusahaan.
Risiko likuiditas. Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu
sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar
sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, semakin
likuid sekuritas tersebut, demikian sebaliknya. Semakin tidak likuid
suatu sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi
perusahaan.
Risiko nilai tukar mata uang. Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi
nilai tukar mata uang domestik (negara perusahaan tersebut) dengan
nilai mata uang dari negara lainnya. Risiko ini juga dikenal sebagai
risiko mata uang (currency risk) atau nilai tukar (exchange rate
risk).
Risiko negara (country risk). Risiko ini juga disebut sebagai risiko
politik,karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu
negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, stabilitas
politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting
diperhatikan untuk menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.
n
E(R) = ∑ Ri pri
t=1
Menghitung Resiko
Investor harus mampu menghitung resiko dari suatu investasi.
Karena tingkat resiko merupakan kemungkinan penyimpangan
return actual dari return harapan (return rata-rata), secara statistic
tingkat resiko ini dapat diwakili oleh ukuran penyimpangan atau
ukuran penyebaran data. Dua ukuran yang penyebaran yang sering
digunakan untuk mewakilinya adalah nilai varians dan devisiasi
standard. Secara matemtis rumus untuk menghitung varians dan
devisiasi standard bisa dituliskan sebagai berikut:
n
Varians return = σ² = ∑ (Rji – E(Rj)) ² · pri
i=1
σ² = varians return
σ = devisiasi standard
E(R) = return harapan dari suatu sekuritas
Ri = return ke-i yang mungkin terjadi
Pri = probabilitas kejadian return ke-i
= σi
E(R)
σp = σi
n½
Diversifikasi Untuk menurunkan risiko investasi, investor perlu melakukan
Estimasi Return dan ‘diversifikasi’. Divesifikasi (portofolio) dalam pernyataan tersebut
Risiko Portofolio bisa bermakna bahwa investor perlu membentuk portofolio melalui
Model Indeks
pilihan kombinasi sejumlah aset sedemikian rupa hingga risiko
Tunggal
dapat diminimalkan tanpa mengurangi return harapan.
Diversifikasi Markowitz
Untuk memperoleh manfaat pengurangan risiko yang lebih optimal
dari diversifikasi, tentunya kita tidak bisa mengabaikan begitu saja
informasi-informasi penting tentang karakteristik aset-aset yang
akan dimasukan dalam portofolio, sperti yang dilakukan dalam
diversifikasi random.dengan memperhitungkan karakteristik aset
seperti tingkat return harapan serta klasifikasi industri suatu aset,
kita akan menjadi lebih selektif dalam memilih aset-aset yang
mampu memberikan manfaat diversifikasi yang paling optimal.
Diversifikasi yang lebih efesien dari diversivikasi secara random
adalah diversivikasi berdasarkan model Henry Markowitz (sekitar
tahun 1950-an), dan dikenal sebagai diversivikasi Markowitz.
Nasihat yang sangat penting dalam diversivikasi portofolio adalah
“janganlah menaruh semua telur dalam satu keranjang”, karena
kalau keranjang tersebut jatuh, maka semua telur yang ada dalam
keranjang tersebut akan pecah. Dalam konteks investasi, ajaran
tersebut bisa diartika sebagai “janganlah menginvestasikan semua
dan yang kita miliki hanya pada satu aset saja, karena jika aset
tersebut itu gagal, maka semua dana yang telah kita investasikan
akan lenyap”.
Koefisien kolerasi. Adalah suatu ukuran statistik yang menunjukan
pergerakan bersamaan relatif (relative comovement) antara dua
variabel. Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan
sejauh mana return dari sekuritas terkait satu dengan yang lainnya.
Kovarians. Adalah ukuran absolut yang menunjukan sejauh mana
dua variabel mempunyai kecenderungan untuk bergerak secara
bersama-sama. Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians
menunjukan sejauh mana return dari dua sekuritas mempunyai
kecendrungan bergerak bersama-sama. Kovarians bisa berentuk
angka positif, negatif, ataupun nol.
2 Bab V Beberapa Konsep Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui sebagai dasar untuk
Pemilihan Portofolio Dasar memahami pembentukan portofolio yang optimal;
Aset Beresiko dan 1. Portofolio efesien dan portofolio optimal;
Aset Bebas Resiko 2. Fungsi utilitas dan kurva indeferen;
Model Portofolio 3. Aset berisiko dan aset bebas risiko.
Markowitz
Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal
Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin
memaksimalkan return harapan dengan tingkat risiko tertentu yang
bersedia ditanggungnya, atau mencari portofolio yang menawarkan
risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Karakteristik
portofolio seperti ini disebut sebagai portofolio yang efisien.