Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MODIFIKASI SYARIAH PADA KERANGKA RISIKO DAN RETURN


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan
Dosen pengampu :Irsad Andriyanto, SE, M.Si

Disusun oleh
Ockta Ningtiyas Rosiananda 1720410054

MZW 3B

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Risiko mempunyai beberapa arti, baik yang dijelaskan dalam literatur maupun arti
yang dipahami masyarakat. Berikut merupkan arti dari risiko. Risiko merupakan sesuatu yang
akan diterima atau ditanggung oleh seseorang sebagai konsekuensi atau akibat dari suatu
tindakan; risiko adalah kesempatan atau kemungkinan timbulnya kerugian; risiko adalah
ketidakpastian. Arti risiko dalam bidang keuangan dan pengukurannya merupakan salah satu
topik yang diulas pada makalah ini.

Risiko tersebut hampir selalu melekat pada return. Return merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi. Arti investasi sendiri adalah suatu keiatan menempatkan dana pada
satu atau lebih aktiva selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh peghasilan
dan/atau peningkatan nilai investasi.

B. Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana risiko dan return pada aktiva tunggal?


2. Bagaimana risiko, ketidakpastian, dan paritas risiko-return?
3. Bagaimana risiko dan return portofolio?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Risiko dan return aktiva tunggal

Terdapat dua model yang digunakan untuk mengukur risiko dan return, baik pada aktiva
(sekuritas) tunggal, sekumpulan aktiva yang membentuk portofolio maupun portofolio
optimal,yaitu model Markowitz dan model indeks tunggal.

1. Risiko dan return model Markowitz


Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa
return realisasi yang sudah terjadi atau berupa return ekspektasi yang belum
terjadi, tetapi yang diharapkan akan terjadi pada masa mendatang.
Return realisasi dihitung berdasarkan data historis yang berguna sebagai dasar
penentuan ekspektasi dan risiko pada masa mendatang. Rumus untuk
menghitung return realisasi adalah sebagai berikut:

𝑃𝑡−𝑃𝑡−1
Return = 𝑝𝑡−1
+ Yield

Keterangan:
= Harga aktiva atau sekuritas pada periode t
= Harga aktiva atau sekuritas pada periode t-1
Yield = Persentase penerimaan kas periodik terhadap harga aktiva,
untuk yield saham adalah persentase dividen terhadap
Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperole investor
pada masa mendatang. Dalam konsep Markowitz, rumus untuk menghitung
return ekspektasi aktiva atau sekuritas tertentu dapat dituliskan dalam persamaan
yang menggunakan probabilitas berikut ini

𝑛
E(𝑅𝑖 ) = 𝑖= (𝑅𝑖. 𝑃𝑖. )

Keterangan:

2
E( ) = Return ekspektasi aktiva atau sekuritas i
= Return ke-i yang mungkin terjadi
= Probabilitas return yang mungkin terjadi
n = Banyaknya return yang mungkin terjadi
2. Risiko dan return model indeks tunggal
Model indeks tunggal atau single index model yang dikembangkan oleh Wiliiam
Sharpe (1963) menyatakan bahwa tingkat return suatu sekuritas dipengaruhi oleh
perubahan pasar. Jika indeks pasar menguat, maka harga sekuritas cenderung
mengalami kenaikan. Demikian pula jika indeks pasar mengalami penurunan,
maka harga sekuritas juga cenderung turun. Jika perubahan pasar dinyatakan
sebagai tingkat return indeks pasar, maka return suatu saham dapat dinyatakan
sebagai berikut:
= + .
Keterangan:
= Return sekuritas i
= Bagian dari tingkat return sekuritas i yang tidak dipengaruhi oleh
perubahan pasar
= Beta sekuritas i, yaitu parameter yang mengukur perubahan pada bila
terjadi perubahan pada
= Tingkat return indeks pasar

Variabel menunjukkan komponen tingkat return yang tidak bergantung pada


perubahan indeks pasar. Variabel ini dapat dibagi menjadi dua unsur, (alpha)
yang menunjukkan nilai ekspektasi dan yang menggambarkan kesalahan
residu sehingga

= +

Persamaan tingkat return saham dapat ditulis kembali menjadi

𝑅𝑖 = 𝛼𝑖 + 𝛽𝑖 . 𝑅𝑚 + 𝜖𝑖

Keterangan :
= Nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap return
pasar
= Residual, dengan nilai ekspektasinya sama dengan nol

3
B. Risiko, ketidakpastian, dan paritas risiko-return
Karim (2003:288) dalam bukunya menguraikan jelas tentang taghrir atau gharar
yang berasal dari bahsa Arab, yang berarti akibat, bencana, bahaya, risiko,
ketidakpastian, dan sebagainya. Sebagai istilah dalam fikih muamalah, taghrir
berarti melakukan sesuatu secara membabi buta tanpa pengetahuan yang mencukupi;
mengambil risiko sendiri dari suatu perbuatan yang mengandung risiko tanpa
mengetahui dengan persis apa akibatnya; memasuki risiko tanpa memikirkan
konsekuensinya.
Taghrir terjadi karena adanya informasi yang tidak lengkap yang dialami oleh kedua
belah pihak dalam kontrak. Dalam ilmu ekonomi, taghir dikenal dengan
ketidakpastian atau risiko. Ketidakpastian merupakan situasi yang terdapat
kemungkinan munculnya hasil yang lebih dari satu, tetapi probabilitas masing-
masing hasil tesebut tidak diketahui besarnya. Sedangkan risiko merupakan situasi
yang semua hasilnya yang akan muncul dapat dirinci beserta masing-masing
probabilitasnya. Adapun dalam situasi kepastian, hanya ada satu hasil atau kejadian
yang akan muncul dengan probabilitas sebesar satu.
Topik tentang paritas antara risiko dan return merupakan pusat dari pembahasan
keuangan Islam. Dalil al-kharaj bi al-dlaman merupakan dasar pada semua bentuk
kontrak keuangan dalam hukum Islam. Rumusan atau dalil tersebut dalam arti yang
sederhana mensyaratkan bahwa manfaat(return) dan kewajiban (risiko) berjalan
secara bersama-sama. Refleksi logis dari dalil ini dapat dilihat misalnya dalam
kepentingan menghilangkan riba, yaitu larangan return positif pada aktiva berisiko
nol; dalam keadaan tak diterimanya kontrak syirkah karena seorang mitra hanya
setuju untuk membagi keuntungan saja dan tidak dalam kerugian; dalam persyartan
bahwa lessor dalam kontrak ijarah yang berhak menerima uang sewa juga harus
menanggung kerugian yang timbul karena kerusakan aset tertentu. Dengan kata lain,
setiap pihak dalam suatu kontrak keuangan berhak atas return hanya jika dia
bersedia menanggung risiko.
C. Risiko dan return portofolio
1. Portofolio model Markowitz
Return portofolio realisasi merupakan rata-rata tertimbang dari return
realisasi masing-masing aktiva atau sekuritas tunggal yang ada dalam

4
portofolio tersebut. Secara sistematis, return portofolio relisai dapat ditulis
sebagai berikut:
= = ( . . )

Keterangan:

= Return portofolio realisasi

. = Porsi sekuritas i terhadap seluruh sekuritas portofolio

. = Return realisasi sekuritas ke-i

jumlah sekuritas yang ada dalam portofolio

2. Portofolio model indeks tunggal


Dalam perhitungannya, model indeks tunggal mampu mengurangi jumlah
variabel yang harus ditaksir dibanding model Markowitz dan menyediakan input
yang dibutuhkan dalam perhitungan model Markowitz. Untuk perhitungan
portofolio, model indeks tunggal mempunyai karakteristik sebaga berikut:
1) Beta portofolio ( ) merupakan rata-rata tertimbang dari beta masing-
masing sekuritas yang membentuk portofolio.
= = ( . . )
2) Alpha portofolio ( ) merupakan rat-rata tertimbang dari alpha masing-
masing sekuritas yang membentuk portofolio.
= = ( . . )

Dengan demikian persamaan return portofolio ekspektasi menjadi:

E(𝑅𝑝 ) = 𝛼𝑝 + 𝛽𝑝 E(𝑅𝑚 )

Keterangan:
E( ) = Return ekspektasi dari portofolio
= Alpha portofolio
= Beta portofolio
E( ) = Tingkat return pasar ekspektasi

5
3. Pemilihan portofolio optimal

Pemilihan portofolio optimal menjadi tujuan investor dalam kegiatan investasi.


Untuk menentukan portofolio optimal dibutuhkan portofolio-portofolio efisien.
Proses pemilihan portofolio optimal dari portofolio efisien yang tersedia akan
sangat bergantung pada individu investor. Portofolio efisien adalah portofolio
yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko tertentu, atau
portofolio yang mengandung risiko terkecil dengan tingkat return ekspektasi
tertentu.

Kesempatan bagi investor untuk membentuk portofolio yang terdiri atas berbagai
kombinasi sekuitas yang tersedia disebut opportunity set atau attainable set. Pada
opportunity set, investor dapat membuat portofolio sesuai keinginannya, baik
yang efisien maupun yang tidak efisien. Seharusnya, secara rasional investor
hanya memilih portofolio yang efisien. Sekumpulan kesempatan dari portofolio
efisien tersebut dinamakan efficient set atau efficient rontier.

4. Portofolio optimal model Markowitz

Penentuan portofolio yang optimal dapat dianalisis dengan model Markowitz.


Model Markowitz ini menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: waktu yang
digunakan hanya satu periode; tidak ada biaya transaksi; preferensi investor
hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio; tidak ada
pinjaman dan simpanan bebas risiko.

Titk portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan metode


peneyelesaian optimasi. Besarnya bobot (weighted) atau proporsi masing-masing
aktiva dapat dihitung menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Exel dengan
teknik Solver pada menu Tools, atau sejumlah teknik optimasi lain dengan
software aplikasi riset operasi.

5. Portofolio optimal model indeks tunggal


Pada model indeks tunggal, untuk menentukan apakah aktiva tertentu dapat
dimasukkan dalam portofolio yang optimal, secara langsung hanya berhubungan

6
dengan rasio kelebihan return terhadap beta (excess return to beta, ERB). ERB
mengukur tambahan return dari sebuah aktiva di atas return yan ditawarkan oleh
aktiva bebas risiko terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan.
Dengan demikian, rumus ERB dapat ditulis sebagai berikut:
( −
=

Keterangan:
= Excess return to beta aktiva ke i
( = Return ekspektasi aktiva i
= Return aktiva bebas risiko
= Beta aktiva ke-i, yaitu = /

6. Portofolio optimal dengan simpanan dan pinjaman bebas risiko


Investasi pada aktiva bebas risiko akan memberikan return ekspektasi tertentu
dengan deviasi standar sama dengan nol. Jika investor menghadapi dua
kesempatan investasi, yakni pada aktiva berisiko (A) dan aktiva bebas risiko
( ), maka return portofolio ekspektasi hasil kombinasi dua aktiva tersebut
adalah:
E( )=w + (1- w) E( )
Keterangan:
E( ) = Return portofolio ekspetasi yang terdiri atas kombinasi aktiva berisiko
dan aktiva bebas risiko
W = Proporsi dana pada aktiva bebas risiko
= Aktiva bebas risiko
E( ) = Return ekspektasi aktiva berisiko

7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Risiko merupakan sesuatu yang akan diterima atau ditanggung oleh seseorang sebagai
konsekuensi atau akibat dari suatu tindakan. Terdapat dua model yang digunakan untuk
mengukur risiko dan return, baik pada aktiva (sekuritas) tunggal, sekumpulan aktiva
yang membentuk portofolio maupun portofolio optimal,yaitu model Markowitz dan
model indeks tunggal.

8
DAFTAR PUSTAKA

Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Akuntansi Syar’iyyah Modern, Edisi 1.


Yogyakarta: ANDI

Anda mungkin juga menyukai