Anda di halaman 1dari 4

1.

RISIKO DAN RETURN PORTOFOLIO INVESTASI


1. Teori Portofolio

Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset riil maupun
aset finansial yang dimiliki investor (Abdul Halim, 2005:54). Suatu portofolio dikatakan efisien
apabila portofolio tersebut ketika dibandingkan dengan portofolio lain memberikan nilai return
terbesar dengan risiko yang sama, atau memberikan nilai risiko terkecil dengan return yang sama.
Portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih oleh investor dari kumpulan portofolio efisien.
Pemilihan portofolio tersebut disesuaikan dengan preferensi investor yang bersangkutan terhadap
return maupun risiko pada portofolio yang dipiliih.
2. Return
Return merupakan keuntungan yang diperoleh dari investasi yang dilakukan. Return dapat berupa
realized return (return realisasi) yang sudah terjadi atau expected return (return ekspektasi) yang
belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Realized return penting karena
digunakan sebagai salah satu alat pengukur kinerja dari suatu perusahaan.
Realized return atau return historis juga digunakan dalam menghitung expected return dan risiko di
masa mendatang. Nilai realized return saham ke-i , i = 1,2,...,n , periode ke-t ,t = 1,2,..., n,
dilambangkan dengan (,) dihitung berdasarkan data historis dengan rumus sebagai berikut :
(2.1)
Keterangan :
= realized return saham ke-i pada periode ke- t
= harga saham pada periode ke-t
= harga saham pada periode t-1
Expected return adalah tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor di masa mendatang
dihitung berdasarkan rata-rata yang berasal dari suatu distribusi return sebagai berikut (Elton dan
Gruber, 1995) :
Keterangan :
( ) = expected return saham ke-i
n = banyaknya periode yang mungkin terjadi
Return yang dipersyaratkan (required return) atau return minimal merupakan tingkat return minimal
yang dikehendaki oleh investor atas preferensi subyektif investor terhadap risiko. Return yang
dipersyaratkan diperoleh secara historis. Nilai return yang dipersyaratkan biasanya merupakan nilai
mean dari expected return seluruh saham yang diinvestasikan.
Realized return portofolio adalah jumlah nilai return realisasi saham-saham di dalam portofolio
(Jogiyanto, 2010 : 312) sebagai berikut:


(2.3)
Keterangan
= realized return portofolio
= proporsi saham yang diinvestasikan
Expected return portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari expected return masing- masing
saham tunggal pada portofolio.

3. Risiko

Menurut Wardani (2010) risiko adalah kemungkinan penyimpangan realized return dengan expected
return. Semakin besar tingkat perbedaan antara realized return dengan expected return semakin besar
pula tingkat risikonya. Apabila dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko , maka preferensi
investor terhadap risiko dibedakan menjadi tiga (Mohammad
Samsul, 2007:356), yaitu:
1. Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker)
Risk seeker merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang
memberikan tingkat pengembalian sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih memilih
investasi dengan risiko yang lebih besar. Biasanya investor ini bersikap agresif dan spekulatif dalam
mengambil keputusan investasi.
2. Investor yang netral (risk neutrality)
Investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko
investor jenis ini umumnya cukup fleksibel dan bersikap hati- hati dalam mengambil keputusan.
3. Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter)
Investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian
yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akanlebih suka mmilih investasi dengan risiko yang
lebih kecil. Biasanya investor bersikap matang dalam menentukan pilihan investasi.

2. PORTOFOLIO INVESTASI DENGAN SINGLE MODEL


menurut Hadi (2013:207) “portofolio merupakan kumpulan dari instrumen investasi yang
dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum investasi.” Terdapat beberapa jenis
portofolio salah satunya adalah portofolio efisien.
Definisi portofolio efisien “portofolio efisien adalah portofolio yang menyediakan return maksimal
bagi investor dengan tingkat risiko tertentu, atau portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan
tingkat return tertentu.
a. Konsep single indeks model menurut Zubir

single index model adalah sebuah teknik untuk mengukur return dan risiko sebuah saham atau
portofolio. Model tersebut mengasumsikan bahwa pergerakan return saham hanya
berhubungan dengan pergerakan pasar.” Single index model membagi return dari sekuritas ke
dalam dua bagian, yaitu: komponen return yang unik diwakili oleh αi yang independen
terhadap return pasar, dan komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang
diwakili. Single index model bisa dinyatakan dalam bentuk return ekspektasi (expected
return).
b. Asumsi-Asumsi Single Index Model
Single index mode memiliki dua asumsi, menurut Jogiyanto (2013:373) kedua asumsi
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Kesalahan residu dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j
atau ei tidak berkovari (berkolerasi) dengan ej untuk semua nilai dari i dan j.
2) Return indeks pasar (RM) dan kesalahan residu untuk tiap-tiap sekuritas (ei) merupakan
variabel acak. Oleh karena itu,diasumsikan bahwa ei tidak berkovari dengan return indeks
pasar RM . Asumsi single index model mempunyai artian bahwa sekuritas-sekutitas bergerak
bersama-sama bukan dikarenakan oleh efek di luar pasar (efek industri atau perusahaan-
perusahaan itu sendiri), tetapi dikarenakan memiliki hubungan yang umum terhadap indeks
pasar.
c. Analisis Portofolio Menggunakan Single Index Model

Hasil perhitungan berdasarkan single index model selain dapat digunakan sebagai input
analisis portofolio, tetapi juga dapat diguankan secara langsung untuk analisis portofolio.
Analisis tersebut berhubungan dengan return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio.
1) Return Ekspektasi Portofolio Berdasarkan Single Index Model
Return ekpektasi portofolio merupakan ratarata tertimbang dari return ekspektasi
individual sekuritas.
2) Karakteristik Single Index Model
Single index model mempunyai beberapa karakteristik, karakteristik tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Beta dari portofolio (βp) merupakan rata rata tertimbang dari Beta masing-masing
sekuritas (βi).
b) Alpha dari portofolio (αp) juga merupakan rata-rata tertimbang dari Alpha tiap-tiap
sekuritas (αi).
d. Portofolio Optimal Berdasarkan Single Index Model

Portofolio optimal yang dibentuk berdasarkan single indeks model memiliki beberapa
input. Input analisis tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Excess Return to Beta (ERB) ERB merupakan hasil selisih antara return ekspektasian
dengan return aktiva bebas risiko
2) Cut Off Point Portofolio optimal merupakan portofolio yang di dalamnya berisi aktiva-
aktiva yang mempunyai nilai rasio ERB tinggi, dengan demikian diperlukan sebuah titik
pembatas (cut-off point) yang menentukan batas s berapa nilai ERB yang dikatakan tinggi”.
Titik pembatas atau cut-off point (C*) digunakan untuk menentukan saham yang selanjutnya
masuk dalan portofolio optimal dan saham yang tidak dimasukkan dalam portofolio optimal.
3) Proporsi Dana Tiap Sekuritas Input analisis portofolio optimal selanjutnya adalah besarnya
dana tiap sekuritas.
3. PORTOFOLIO INVESTASI DENGAN MULTIFACTOR MODEL
Model Multi Faktor (Multi-factor models) yang dikembangkan dengan mengacu
pada konsep arbitrage pricing theory (APT), didasari atas asumsi bahwa berbagai
faktor ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung, berpengaruh pada
return saham. Pada konsep ini, variabel yang mempengaruhi return saham tidak
hanya indeks pasar, tetapi juga berbagai faktor terkait lainnya. Secara teoritis
disebutkan dalam model penilaian kinerja saham bahwa terdapat kaitan antara
perubahan harga saham dengan berbagai faktor yang mewakili aktivitas ekonomi riil.
Jumlah faktor yang berpengaruh adalah lebih dari satu, dan faktor-faktor yang
berpengaruh tersebut perlu dicari melalui penelitian empiris (Husnan 2005). Model
multi faktor dapat dituliskan dalam persamaan sebagai:

Rit adalah return dari aset i pada periode t, sedangkan F1 hingga Fk adalah return
dari faktor yang berpengaruh pada periode t.

Menurut Amenc dan Sourd (2003), multi-factor model secara eksplisit dapat
dibedakan menjadi model dengan faktor variabel makro ekonomi dan model dengan
faktor atribut spesifik perusahaan

Anda mungkin juga menyukai