PENDAHULUAN
1) Placement analysis
Langkah ini berarti investor melakukan pengumpulan data, baik kuantitatif maupun
kualitatif dari berbagai alat investasi yang akan dijadikan portofolio.
2) Portofolio contruction
Investor mulai melakukan berbagai alat investasi yang dapat memenuhi tujuan
investasinya.
3) Portofolio selection
Investor mulai melakukan kombinasi diantara alat investasi yang sudah dipilih dengan
tujuan mendapatkan portofolio yang efisien.
Portofolio optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari portofolio efisien.
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ckspektasi
tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang
tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan
memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio. Dalam
memilih portofolio yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:
Jika analisis terhadap model Markowitz diperluas dengan menambah asumsi bahwa
investor bisa meminjam dana untuk meningkatkan kemampuannya berinvestasi, maka akan
ditemukan garis permukaan efisien yang baru. Dengan mencari tambahan dana yang berasal
dari pinjaman, investor bisa menambah dana yang dimilkinya untuk diinvestasikan. Jika dana
pinjaman tersebut digabungkan dengan dana yang dimiliki saat ini dan digunakan untuk
investasi, investor akan mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan return diharapkan
dari investasi yang lebih tinggi.
Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan
varian return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka
kovarian antara bebas risiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar) = 0 kovarian antara bebas aktiva
bebas risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai
berikut:
Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz
untuk menentukan efficient set dengan perhitungan yang lebih sederhana. Model ini
merupakan penyederhanaan dari model Markowitz. Model ini dikembangkan oleh William
Sharpe (1963) yang disebut dengan (single-index model), yang dapat digunakan untuk
menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio.
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas
berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar dan memepunyai reaksi yang sama terhadap
suatu faktor atau indeks harga saham gabungan (IHSG), karena return dari suatu sekuritas
dan return dari indeks pasar yang umum dapat ditulis sebagai berikut:
Keterangan:
Model indeks ganda menganggap ada faktor lain selain IHSG yang dapat
mempengaruhi terjadinya korelasi antar efek. dalam upaya mengestimasi ekspekted return,
standar deviasi dan kovarian efek secara akurat model indeks ganda lebih berpotensi sebab
actual return cfck tidak hanya sensitif terhadap perubahan IHSG atau ada faktor lain yang
mungkin mempengaruhi return efek, seperti tingkat bunga bebas risiko. (Halim, 2003: 82).
Untuk membentuk portofolio yang efisien, terdapat beberapa asumsi yang harus
diperhatikan, antara lain:
1) Perilaku Investor
Bahwa semua investor tidak menyukai risiko (risk averse). Investor yang dihadapkan
pada dua pilihan yaitu investasi yang menawarkan keuntungan (return) yang sama
dengan risiko yang berbeda, akan memiliki investasi yang memiliki risiko yang lebih
rendah.
2) Fungsi Utilitas dan Kurva Indeferen
Fungsi utilitas bisa diartikan sebagai fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari
semua alternatif pilihan yang ada. Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan,
semakin tinggi utilitas alternatif tersebut. Fungsi utilitas bisa digambarkan dalam
bentuk grafik ;sebagai kurva indeferen.