Anda di halaman 1dari 3

Tabungan dan Investasi dalam Pasar Modal Sempurna

 Irving Fisher (1930) menunjukkan bagaimana pasar modal meningkatkan utilitas kedua agen
ekonomi antara kelebihan kekayaan (penabung) dan agen dengan peluang investasi yang
melebihi mereka sendiri kekayaan (peminjam) dengan menyediakan masing-masing pihak
dengan sarana yang murah untuk mencapai tujuan mereka.
 Teorema Pemisahan Fisher menunjukkan bahwa pasar modal menghasilkan suku bunga tunggal
baik untuk peminjam maupun pemberi pinjaman dapat menggunakannya dalam pembuatan
keputusan konsumsi dan investasi, dan ini bergguna dalam pemisahan antara investasi dan
keputusan pembiayaan.

Teori Portofolio
 Harry Markowitz (1952): “jangan menaruh semua telur Anda di dalam satu keranjang ”. Konsep
ini dikenal dengan istilah diversifikasi investasi atau melakukan investasi yang sifatnya tidak
terpusat pada satu bidang saja, tapi lebih dari satu bidang dan tidak dilakukan searah
 Markowitz menunjukkan bahwa ketika Anda menambahkan aset ke portofolio investasi total
risiko portofolio itu sebagaimana diukur oleh varians (atau standar deviasi) dari total
pengembalian akan mengalami penurunan, hasil yang diharapkan (expected return) dari
portofolio adalah rata-rata tertimbang dari pengembalian yang diharapkan dari aset individu.
Dengan kata lain, dengan berinvestasi dalam portofolio bukan dalam aset individu, investor bisa
menurunkan total risiko berinvestasi tanpa mengorbankan kembali.
 Teori ini membuktikan bahwa variabilitas yang unik akan menyebabkan return aset (risiko tidak
sistematis) menyusut karena bobot aset itu dalam portofolio menurun, dan dalam portofolio
yang terdiversifikasi dengan baik , risiko yang tersisa adalah (risiko sistematis). Resiko kovariansi
yang tersisa setelah diversifikasi telah menghilangkan dampak risiko aset individu yang harus
ditanggung dan dikompensasikan oleh investor, karena tidak ada metode yang efektif untuk
menghilangkannya.
 Menurut Jogianto model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Waktu yang diberikan hanya satu periode.
2. Tidak ada biaya transaksi.
3. Preferensi investor hanya berdasarkan pada ekspektsi imbal hasil dan risiko dari
portofolio.
4. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko
 Markowitz menyatakan bahwa jika risiko dianggap sebagai suatu masalah yang tidak disukai
oleh investor, maka pemilihan portofolio yang hanya didasarkan pada sekuritas yang hanya
dinilai rendah merupakan satu metode pemilihan portofolio yang kurang baik. Pemilihan ini
dilakukan tanpa mempertimbangkan diversifikasi portofolio terhadap risiko. Dalam kasus ini
Markowitz menyarankan bahwa portofolio effesien sangat perlu diterapkan. Portofolio efisien
yang dimaksud adalah melihat pada tingkat imbal hasil (return) paling tinggi yang mampu untuk
dikembalikan. Tingkat kemampuan yang mampu dikembalikan ini yang disebut oleh Markowitz
disebut sebagai imbal hasil yang diharapkan atau expected return (E(Ri)). Imbal hasil yang
diharapkan tersebut dapat ditingkatkan dan difokuskan pada saat seorang investor melakukan
pemilihan berdasarkan tingkat keuntungan yang diharapkan Markowitz menekankan bahwa
portofolio yang paling baik adalah yang dikelola dengan cara paling optimal
 Portofolio Efisien: risiko diminimalkan untuk setiap tingkat pengembalian yang diharapkan atau,
sebaliknya, di mana tingkat pengembalian dimaksimalkan untuk setiap tingkat risiko tertentu.
 Namun, teori ini tidak merupakan teori ekonomi positif yang dapat menjelaskan bagaimana
pasar modal mengkuantifikasi dan memberi harga risiko keuangan(price financial risk).
Pencapaian itu akan terjadi satu dekade kemudian, ketika Sharpe (1964) akan menambahkan
dua potongan penting ke portofolio efisien Markowitz untuk dikembangkan (dengan Lintner
(1965) dan Mosin (1966)) Model Harga Aset Modal, atau CAPM.

Teori Capital Structure

Modigliani dan Miller adalah bapak dari teori struktur modal, mereka mengemukakan teori struktur
modal dengan berbagai asumsi yang tidak mungkin terjadi, akan tetapi sangat membantu dalam
memahami bagaimana perusahaan menentukan bauran pendanaan yang berasal dari hutang
danekuitas secara benar . Asumsi-asumsi yang mendasari adalah:
1. Semua aktiva berujud dimiliki oleh perusahaan.
2. Pasar modal sempurna (tidak ada pajak, tidak ada biaya transaksi, dan tidak adabiaya
kebangkrutan).
3. Perusahaan hanya dapat menerbitkan dua macam sekuritas, yakni ekuitas yang berisiko dan
hutang bebas (tanpa) risiko.
4. Individu maupun perusahaan dapat meminjam atau meminjamkan uang dengan tingkat
suku bunga bebas risiko.
5. Para investor mempunyai ekspektasi yang sama (homogen) terhadap keuntungan
perusahaan di masa mendatang.
6. Semua perusahaan tidak mengalami pertumbuhan (arus kas diasumsikan konstan dan
perpetual, dan semua laba dibagikan dalam bentuk dividen).

Model MM mengakui bahwa


1. Dalam situasi tanpa pajak, nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh strukturmodal. Jadi, nilai
perusahaan tidak dipengaruhi oleh jumlah hutang, sehingga WACC juga tidak dipengaruhi
oleh struktur modal.
2. Kecenderungan perusahaan yang makin banyak menggunakan hutang akan lebih berisiko,
sebab harus membayar biaya bunga yang lebih banyak pula. Perusahaan tidak dapat
mengabaikan pembayaran biaya bunga, sehingga pemegang saham “menuntut” kembalian
yang lebih tinggi yang tercermin pada biaya ekuitas yang lebih tinggi. Dalam kondisi
demikian, perusahaan memperoleh “penghematan” yang makin banyak dengan
menggunakan hutang yang lebih banyak karena lebih murah daripada ekuitas. Meskipun
demikian, biaya ekuitas akan meningkat selaras dengan penambahan hutang.
“Penghematan” yang dihasilkan dari penggunaan hutang otomatis akan meningkatkan biaya
ekuitas, sehingga WACC tidak berubah
Kebijakan Dividen

 Miller dan Modigliani (1961)

• M & M menunjukkan bahwa memegang kebijakan investasi perusahaan tetap, pembayaran


dividen tunai tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan dalam pasar yang bebas gesekan
karena apa pun yang dibayarkan oleh perusahaan dalam dividen yang harus dibayar dengan
menjual ekuitas baru.

• Identitas arus kas: total arus kas masuk harus sama dengan total arus kas keluar, yang
mendorong model ketidaktergantungan dividen M & M.

Anda mungkin juga menyukai