Anda di halaman 1dari 5

Konsep Dasar Portofolio Management

 Pengertian
Manajemen portofolio adalah suatu proses yang dilakukan oleh investor mengatur
uangnya yang diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang dibuat.

 Konsep
Manajemen portofolio mengenal adanya konsep pengurangan risiko sebagai akibat
penambahan sekuritas ke dalam portofolio. Konsep tersebut menyatakan bahwa jika
dilakukan penambahan secara terus-menerus jenis sekuritas ke dalam portofolio maka
manfaat pengurangan risiko akan semakin besar sampai pada titik tertentu dimana
manfaat pengurangan tersebut mulai berkurang. Hal ini berarti bahwa semakin banyak
jumlah yang dimasukkan kedalam portofolio maka semakin besar manfaat
pengurangan risiko.

 Proses portofolio mempunyai empat tahap yaitu:


a) Tahap tujuan investasi
Tahap penentuan tujuan investasi merupakan tahapan awal yang harus dikerjakan
oleh semua pihak bila ingin melakukan pengelolaan portofolio investasi. Pada
tahap ini, investor harus memahami besarnya risiko yang ditolerir oleh investor
atas portofolio investasi yang dimilikinya.
b) Tahap ekspektasi pasar
Tahap kedua yang dilakukan oleh investor adalah mengumpulkan informasi
mengenai seluruh instrumen investasi yang ada, dan bagaimana keinginan
berbagai pihak terhadap seluruh pasar investasi Bila ekspektasi pasar tersebut
terlalu rendah atau terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan tujuan investor maka
investor harus merevisi ulang tujuanya agar sesuai dengan keadaan pasar.
c) Tahap membangun portofolio
Pada tahapan ini, manajer investasi membeli dan menjual instrumen investasi
yang sesuai dengan keinginan investor. Ketika manajer investasi melakukan riset
mengenai keadaan pasar maka manajer investasi sudah tahu aset finansial yang
menjadi portofolio manajer investasi.
d) Tahap evaluasi kinerja
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses portofolio yaitu melakukan
perhitungan atas portofolio yang dikelolanya. Selanjutnya, hasil pengelolaan
portofolio dalam bentuk tingkat pengembalian (return) dibandingkan dengan
tingkat pengembalian patokan (benchmark). Kepuasan manajer investasi akan
terjadi bila tingkat pengembalian portofolio lebih tinggi dari tingkat pengembalian
patokan. Ini juga menunjukkan keahlian manajer investasi terlihat baik dari segi
alokasi aset, pemilihan instrumen, dan kemampuan market timing.

 Teori Portofolio Markowitz


Harry M. Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950-an yang
disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Dasar pemikiran dibentuknya portofolio
seperti yang dikatakan Markowitz yaitu: “do not put all eggs in one basket.”
(janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang). Teori Markowitz
menggunakan beberapa pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan suatu
rencana portofolio, di antaranya expected return, standar deviasi baik sekuritas
maupun portofolio, dan korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan
unsurreturn dan risiko dalam suatu investasi, dimana unsur risiko dapat diminimalisir
melalui diversifikasi dan mengkombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam
portofolio. Pada tahun 1952 teori tersebut dipublikasi secara luas pada Journal of
Finance.

Dasar dari portofolio Markowitz adalah memberi bahan masukan kepada para
investor untuk menghindari risiko dan memberikan keuntungan yang maksimal
pada setiap keputusan investasi. Investasi terbaik adalah investasi yang jauh dari
risiko, dan markowitz menganjurkan dengan melakukan diversifikasi investasi.

 bahwa teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz mengandung beberapa


kelebihan. Adapun kelebihan dari studi yang telah dilakukan oleh Markowitz adalah:
1. Kajian yang telah dilakukan Markowitz merupakan suatu titik awal dalam
kajian pemilihan portofolio yang mempergunakan saintifik (keilmuan yang
ilmiah modern) dan beranalisis yang kemudian mulai dikembangkan oleh
berbagai peneliti lainnya termasuk oleh Ross (1974).
2. Markowitz memberikan suatu kemudahan dalam memahami kedekatan hubungan
antara expected return dan risiko portofolio serta tidak mengesampingkan analisis
segi portofolio efisien.

 teori portofolio Markowitz ini juga memiliki beberapa kelemahan antara lain:
1. permasalahan klasik dalam ilmu manajemen keuangan adalah selalu saja
timbul pada data yang diolah menjadi informasi dalam kajian ini adalah data
masa lalu,. Data masa lalu tersebut tidak hanya menggambarkan jawaban yang
sulit untuk dijadikan dasar estimasi pengambilan suatu keputusan ke depan,
namun juga perihal keakuratan komponen data yang tidak menutup
kemungkinan kevalidan data sudah di sabotase sesuai keinginan sang
pengolah.
2. Substansi studi pada metode Markowitz tidak menjelaskan batas waktu,
perihal berapa waktu yang efektif untuk memperhitungkan diversifikasi
tersebut. Sehingga memungkinkan hasil analisa memungkinkan informasi
menjadi kurang dapat dipercaya dan dipergunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan secara baik.
3. Data yang ada adalah data atas kejadian yang sudah lalu sehingga menjadi
kesulitan bagi pengolah untuk menerapkan hasil penggambaran informasi
yang ada ke dalam situasi di masa kini atau masa depan yang tentunya
memiliki situasi yang berbeda dalam banyak aspek.

 Pada dasarnya, teori portofolio dengan model Markowitz didasari oleh tiga asumsi
yaitu :
a) Periode investasi tunggal, misalnya 1 tahun
b) Tidak ada biaya transaksi
c) Preferensi investor hanya berdasar pada return harapan dan risiko

 Diversifikasi Invetasi
Diversifikasi investasi adalah cara yang bisa dilakukan guna menekan risiko investasi.
Langkah ini perlu diambil agar terhindar dari kerugian sekaligus memaksimalkan
keuntungan yang bisa diperoleh.

- Tujuan
Tujuan diversifikasi investasi yang utama adalah untuk membangun portofolio
yang beragam, sehingga peluang meraih keuntungan juga bisa lebih besar dengan
risiko yang minim pula.

 Contoh Diversifikasi Investasi


Misalkan, kalian hanya berinvestasi saham perusahaan A. Bayangkan jika kalian
menaruh semua dana di perusahaan tersebut. Saat nilai sahamnya melemah, kalian
bakal merugi dalam jumlah besar. Berbeda jika kalian membagi dana tersebut untuk
membeli saham di perusahaan B dan C.

Lebih aman lagi jika kalian menaruh dana pada dua atau lebih instrumen berbeda.
Cari instrumen yang berbeda berdasarkan potensi return, risiko, dan likuiditasnya.
Contoh, kalian sudah berinvestasi obligasi dan emas yang risiko dan return-nya relatif
rendah, kalain bisa membeli aset Crypto seperti Bitcoin dan Ethereum dengan nilai
return yang relatif tinggi.

 Teori Pasar Modal

 Model Penetapan Harga Asset Modal (CAPM)


Model penetapan harga asset modal (CAPM) adalah sebuah alat untuk memprediksi
keseimbangan imbal hasil yang diharapkan dari suatu asset beresiko. Model CAPM
diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner.

Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukan oleh


Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik (systematic
risk) dan risiko spesifik/risiko tidak sistematik (spesific risk /unsystematic risk).
 Pasar dalam keadaan seimbang (equilibrium).
CAPM dibangun di atas pondasi teori portofolio Markowitz. Berdasarkan teori
portofolio Markowitz, portofolio yang efisien adalah portofolio yang berada di
sepanjang kurva efficient frontier. Pada kondisi pasar yang seimbang, semua investor
akan memilih portofolio pasar (portofolio optimal yang berada di sepanjang kurva
efficient frontier).

 GARIS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET LINE)


Garis pasar modal menggambarkan hubungan antara return harapan dan risiko total
dari portofolio efisien pada pasar yang seimbang.
Contoh : Dalam kondisi pasar yang seimbang, return harapan pada portofolio pasar
adalah 15% dengan deviasi standar sebesar 20%. Tingkat return bebas risiko sebesar
8%. Slope CML akan sebesar: (0,15-0,08) : 0,20 = 0,35
Dengan demikian, slope CML sebesar 0,35 ini dapat diartikan bahwa setiap terjadi
kenaikan 1% risiko portofolio, maka tambahan return yang disyaratkan oleh pasar
sebesar 0,35%.

 GARIS PASAR SEKURITAS


Garis pasar sekuritas atau security market line (SML) adalah garis yang
menghubungkan tingkat return harapan dari suatu sekuritas dengan risiko sistematis
(beta). SML digunakan untuk menilai sekuritas secara individual pada kondisi pasar
yang seimbang, yaitu menilai tingkat return yang diharapkan dari suatu sekuritas
individual pada suatu tingkat risiko sistematis tertentu (beta).
Beta merupakan ukuran risiko sistematis suatu sekuritas yang tidak dapat
dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Beta menunjukkan sensitivitas return
sekuritas terhadap perubahan pasar. Sebagai ukuran sensitivitas return saham, beta
juga dapat digunakan untuk membandingkan risiko sistematis antara satu saham
dengan saham yang lain.

Tambahan :
Dalam model keseimbangan CAPM, nilai beta sangat mempengaruhi tingkat return
harapan pada suatu sekuritas. Semakin tinggi nilai beta dan return saham, semakin
tinggi tingkat return yang disyaratkan oleh investor. Berdasarkan hubungan tingkat
return dan beta maka dapat disimpulkan bahwa return harapan dari sekuritas I terdiri
dari dua komponen utama penyusun tingkat return yang disyaratkan investor, yaitu :
tingkat return bebas risiko dan premi risiko. Tingkat return yang disyaratkan adalah
jumlah minimum return yang disyaratkan investor untuk berinvestasi pada suatu
sekuritas tertentu.

 PENGUJIAN TERHADAP CAPM


http://bemfe.unimus.ac.id/index.php/2022/06/24/model-keseimbangan-atau-capital-
asset-pricing-model/

Anda mungkin juga menyukai