Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM DENGAN METODE MARKOWITZ

PADA PERUSAHAAN PERBANKAN (BBRI, BBNI, BBCA, BMRI dan BBTN)


DI BURSA EFEK INDONESIA

Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS)


Mata Kuliah Analisis Risiko dan Investasi

Dosen Pengampu: David Kaluge, Ph.D.

Disusun oleh :
Ni Kadek Yana Septia Lusi
(145020400111024)

JURUSAN ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2016

ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM DENGAN METODE MARKOWITZ


PADA PERUSAHAAN PERBANKAN (BBRI, BBNI, BBCA, BMRI dan BBTN)
DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:
Ni Kadek Yana Septia Lusi
Program Studi Keuangan dan Perbankan, Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Brawijaya

Abstrak
Penelitian ini membahas mengenai analisis portofolio saham perusahaan yang bergerak
di sektor perbankan dengan aplikasi metode Markowitz. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data harga saham bulanan dengan periode pengamatan selama tahun 2015 tercatat
pada bulan Januari hingga Desember 2015. Terdapat 10 portofolio yang terbentuk dari 5 sampel
perusahaan yang diuji untuk menentukan portofolio yang efisien. Hasil penenlitian
menunjukkan terdapat 2 portofolio yang efisien pada bobot yang sama yaitu portofolio 4 dan
9, sedangkan portofolio pada bobot yang berbeda terdapat pada portofolio 4 dan 9 pula. Investor
yang menyukai risiko akan cenderung mengambil investasi dengan risiko yang lebih tinggi, dan
investor yang cenderung tidak menyukai risiko akan memilih investasi pada tingkat
pengembalian keuntungan dengan risiko yang cenderung sama atau lebih kecil.
Kata Kunci: Metode Markowitz, Portofolio Efisien, Investor

1. Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman, pasar modal menjadi semakin diminati
oleh banyak kalangan. Pasar modal menjadi alternatif yang digunakan banyak orang
untuk terjun ke dunia investasi dengan relatif mudah. Menurut, Tandelilin dalam
Suprihatin (2014), Pasar modal merupakan sebuah pertemuan antara piha-pihak yang
kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dana dengan cara traksaksi
jual-beli sekuritas. Selain itu, pelaku pasar modal memiliki berbagai alternatif investasi
yang sesuai dengan preferensi risiko mereka.
Dalam sebuah investasi akan selalu ada hubungan antara risiko dan tingkat
keuntungan yang diharapkan (expected return). Dimana kedua hal ini memiliki
hubungan yang searah. Ketika return yang diharapkan semakin besar akan ada risiko

yang besar pula untuk ditanggung oleh seorang investor. Kondisi seperti ini
menciptakan berbagai macam preferensi investor sehingga seorang investor dianggap
perlu untuk melakukan analisis terhadap saham-saham yang dianggap mampu
memberikan imbal hasil yang sesuai dengan harapan.
Saham-saham yang dipilih investor juga terdiri dari berbagai saham yang
berasal dari berbagai sektor. Biasanya seorang investor akan memilih portofolio saham
yang memiliki karakteristik dengan jenis saham yang berbeda atau memiliki koefisien
korelasi yang rendah. Hal ini dengan tujuan untuk mengurangi tingkat risiko yang
ditimbulkan dari portofolio yang telah dibentuk.
Teori mengenai pemilihan portofolio saham dicetuskan kali pertama oleh Harry
M. Markowitz pada tahun 1952. Menurut Nantes et al, 2013 prinsip yang dikemukkan
oleh model Markowitz masih menjadi dasar untuk berbagai pendekatan modern tentang
alokasi asset, analisis investasi, manajemen risiko, capital budgeting, dan pengambilan
keputusan dalam hal ketidakpastian. Teori portofolio oleh Markowitz ini menjelaskan
bagaimana pengalokasian modal yang digunakan dalam investasi portofolio yang
memberikan keuntungan maksimal dengan tingkat risiko yang minimal.
Pembentukan portofolio mencakup kombinasi-kombinasi saham atau aktiva
dengan memperhatikan saham-saham yang akan dipilih dan pembobotan dana yang
akan ditanamkan pada masing-masing saham tersebut dengan pemikiran bahwa
portofolio tersebut sudah dianggap memiliki tingkat return yang maksimal dengan
risiko yang rendah.
Hal seperti tersebut biasa dikenal sebagai portofolio optimal. Portofolio optimal
merupakan alokasi dari sekumpulan berbagai asset jenis kekayaan, yang menjadi
permasalah dasar dalam manajemen risiko modern. Pada portofolio optimal, ekspektasi
return dan risiko adalah parameter terpenting dalam masalah portofolio optimal. Secara
umum investor akan lebih memilih untuk memaksimumkan profit dan meminimumkan
risiko (Deng et al, 2011). Portofolio optimal dapat ditentukan dengan model Markowitz
dengan dasar memperhatikan beberapa portofolio efisien. Portofolio yang efisien
adalah kombinasi saham yang memberikan return yang sama, tetapi dengan tingkat
risiko yang berbeda yang secara rasional seorang investor akan memilih kombinasi
dengan risiko paling kecil. Maka dengan kondisi tersebut investor akan memilih
kumpulan kombinasi yang efisien sehingga terbentuklah portofolio optimal.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dalam penelitian ini akan membahas
bagaimana analisis portofolio pada sector perbankan dengan aplikasi model Markowitz

dengan tujuan untuk mengetahui portofolio yang mana memiliki kombinasi yang paling
efisien dan optimal pada saham sector perbankan.

2. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham bulanan saat
close dengan periode pengamatan yang dimulai dari bulan Januari sampai dengan
Desmber 2015. Data yang digunakan bersifat data sekunder yang diperoleh dari
website, yaitu yahoofinance.com.
Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara acak, dengan memilih 5 (lima)
saham yang bergerak di sektor perbankan yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia
(BEI). Kelima saham tersebut terdiri dari:
1. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BBRI)
2. PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BBNI)
3. PT Bank Central Asia, Tbk (BBCA)
4. PT Bank Mandiri, Tbk (BMRI)
5. PT Bank Tabungan Negara, Tbk (BBTN)
Variabel dan Definisi Operasional
Operasional variabel bertujuan untuk menunjukkan definisi konsep dan alat
ukur serta proses yang digunakan dalam penelitian.
1. Return Saham Tunggal
Return saham tunggal menggambarkan pendapatan suatu saham pada periode
tertentu dengan melihat perubahan harga yang dihitung dengan mengurangi harga
saham saat itu dengan harga periode sebelumnya lalu dibagi dengan harga
periode sebelumnya.
2. Risiko Saham Tunggal
Risiko saham tunggal diperoleh dari nilai varian dan standar deviasi pada data
historis yang digunakan. Dimana varian adalah kuadrat dari standar deviasi.
3. Pembentukan Portofolio Saham
Portofolio merupakan kombinasi dari beberapa asset dengan cara memilih saham
lebih dari satu dengan tujuan mendapatkan return optimal dan memperkecil risiko
melalui diversifikasi asset tersebut.
4. Return Saham Portofolio
Keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan investasi dari sekumpulan saham
yang dipilih dengan konsekuensi risiko yang siap ditanggung investor.

5. Koefisien Korelasi
Dalam menunjukkan ketrkaitan return dari satu sekuritas dengan sekuritas lain
diperlukan sebuah koefisien korelasi diantara dua sekuritas tersebut.
6. Risiko Saham Portofolio
Risiko saham portofolio dibentuk dari standar deviasi atau varian return sahamsaham yang membentuk potofolio tersebut.

3. Teori dan Model Markowitz


Pada tahun 1952, Harry Markowitz mengenalkan sebuah kerangka portofolio
optimal yang didasari dengan pedekatan return dan risiko (varians dan rata-rata). Asas
pendekatan Markowitz adalah mengenali perubahan keuntungan sebagai gambaran
penilaian sebuah risiko investasi. Konsep yang dibentuk ini menggunakan konsep
statistik varians. Return digambarkan sebagai keuntungan yang diharapkan seorang
investor dalam suatu periode tertentu yang dilihat dari pergerakan atau fluktuasi harga
asset atau saham tersebut. Ekspektasi return yang bernilai positif menunjukkan
kemungkinan keuntungan suatu investasi yang dilakukan, sedangkan return yang
bernilai negatif menggambarkan kerugian yang mungkin diterima investor dari
keputusan investasi. Di sisi lain risiko dapat dilihat dari deviasi standar return yang
tercipta selama periode tertentu, dimana risiko melihat penyimpangan yang mungkin
terjadi selama periode tersebut. Penyimpangan yang jauh menunjukan risiko yang
semakin tinggi yang mungkin muncul dan begitu pun sebaliknya.
Menurut Mashayekhi dan Hashem (2015), model Markowitz dikenal dengan
model mean-variance dengan pertimbangan memaksimumkan keuntungan (return)
portofolio dan meminimumkan risiko portofolio pada waktu yang bersamaan.
Model Markowitz juga tidak lepas dengan istilah portofolio efisien dan
portofolio oprimal. Portofolio efisien merupakan kombinasi asset atau saham yang
memberikan keuntungan (expected return) yang tersbesar dengan risiko yang sama atau
memberikan risiko terkecil dengan keuntungan (expected return) yang sama.
Sedangkan portofolio optimal didasari oleh konsep indifference curve, dimana
menunjukkan berbagai macam kombinasi asset atau saham yang memberikan return
tidak berbeda, tetapi didasari oleh preferensi investor dari sisi utility (kepuasan).
Menurut Suprihatin (2014), model portofolio yang disampiakan oleh
Markowitz didasari oleh empat fakta berikut:

a. Dua ciri yang salaing berhubungan dalam suatu portofolio investasi adalah
keuntungan yang diharapkan dan risiko.
b. Investor yang rasional akan memilih kombinasi saham yang menunjukkan
kombinasi yang efisien atau portofolio efisien. Dengan kata lain, mencapai
tingkat keuntungan maksimum pada tahap risiko tertentu yang dianggap
paling minimum.
c. Secara teori akan ada kemungknan untuk mendapatkan portofolio yang
berkesan dengan menganalisis masing-masing sekuritas berdasarkan tingkat
keuntungan yang diharapkan, varias keuntungan, dan koefisien korelasi
antara keuntungan keuntungan tiap-tiap sekuritas dalam portofolio.
d. Program computer tertentu dapat menggunakan informasi setiap sekuritas
untuk menunjukkan keududukan portofolio yang efisien yang disebut
dengan Efficient Frontier. Program tersebut juga dapat menunjukkan aliran
dana setiap sekuritas untuk mencapai keefisienannya.
Dalam teori Markowitz, seorang investor yang berkeinginan untuk
memaksimumkan keuntungan bukan dengan portofolio, dana sebaiknya diletakan pada
sekuritas yang memiliki ekspektasi keuntungan yang maksimum. Dengan kondisi
tersebut muncul sebuah peraturan yang menyarankan seorang investor untuk
melakukan diversifikasi keuntungan yang maksimum .
Model Markowitz dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung Return Masing-masing Saham (Rit)
Untuk menghitung keuntungan masing-masing saham dapat menggunakan rumus
berikut:
=

( 1)
( 1)

Keterangan

Rit

: Tingkat keuntungan saham

Pt

: Harga saham pada periode t

P(t-1)

: Harga saham sebelum atau periode t-1

2. Menghitung Keuntungan yang diharapkan (Expected Return) dari Masing-masing


Saham E(Ri)
Untuk menghitung ekspektasi keuntungan dapat menggunakan rumus berikut:

Keterangan

E(Ri)

: Tingkat keuntungan yang diharapkan sari saham i

Rit

: Tingkat keuntungan saham i

: Bannyaknya periode pengamatan

3. Menghitung Risiko dari Masing-masing Saham ()


Untuk menghitung risiko masing-masing saham dapat menggunakan rumus berikut:

Keterangan

: Risiko saham

Rit

: Tingkat keuntungan saham i pada periode t

E(Ri)

: Tingkat keuntungan yang diharapkan sari saham i

: Bannyaknya periode pengamatan

4. Menghitung Kombinasi Portofolio yang Terdiri Dua Saham


Untuk menghitung kombinasi dua saham pada portofolio dapat menggunakan rumus
berikut:

Keterangan

C(r,n)

: Kombinasi tingkat r dari n saham

n!

: Faktorial jumlah saham

r!

: Faktorial jumlah saham yang dikombinasikan

5. Bobot Investasi Dana


Pembobotan yang dilakukan dalam penelitian ini untuk masing-masing kombinasi
adalah sebesar 50% : 50% dan 70% : 30%. Angka pembobotan ini menunjukkan
preferensi investor pada tingkat keuntungan yang tertinggi dengan risiko yang sama
dan risiko yang lebih rendah dengan tingkat keuntungan yang sama.

6. Menghitung Keuntungan yang diharapkan (Expected Return) Potofolio


Untuk menghitung ekspektasi return portofolio dapat menggunakan rumus berikut:
E(Rp) = XA. E(RA) + XB. E(RB)
Keterangan

E(Rp)

: Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio

XA

XB

: Bobot

E(RA)

: Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham A

E(RB)

: Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham B

Bobot dana yang diinvestasikan pada saham A


dana yang diinvestasikan pada saham B

7. Menghitung Risiko Saham Portofolio


Untuk menghitung risiko saham portofolio dapat menggunakan rumus berikut:

Keterangan

: Varian portofolio

: Risiko saham portofolio

A,B

: Risiko saham A,B

AB

:Koefisien korelasi saham A dan B

XA

XB

: Bobot

Bobot dana yang diinvestasikan pada saham A


dana yang diinvestasikan pada saham B

Untuk menghitung AB (koefisien korelasi antar saham) dapat menggunakan rumus


berikut:

Keterangan

AB

: Koefisien korelasi antar saham

: Banyaknya periode pengamatan

: Tingkat keuntungan dari saham A

: Tingkat keuntungan dari saham B

8. Pemilihan Portofolio Efisien


Suatu portofolio dikatakan efisien apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.

Memberikan ekspektasi return yang terbesar dengan risiko yang sama

b.

Memberikan risiko yang terkecil dengan ekspektasi return yang sama

4. Hasil dan Pembahasan


Berikut adalah data harga saham untuk 5 (lima) sampel perusahaan yang akan
diteliti dengan periode pengamatan selama Januari sampai dengan Desember 2015.
Harga saham yang bersifat bulanan ini mengalami fluktuasi selama 1 tahun periode
pengamatan.
Tabel 1. Harga Saham Bulanan Tahun 2015 (Dalam Rupiah)

Bulan

BBRI
BNI
Awal Akhir Awal Akhir
Januari
11650 11675 6100
6250
Februari
11675 12875 6250
6875
Maret
12875 13275 6875
7225
April
13275 11625 7225
6425
Mei
11625 11775 6425
6875
Juni
11775 10350 6875
5300
Juli
10350 10000 5300
4760
Agustus
10000 10625 4760
4950
September 10625
8650 4950
4135
Oktober
8650 10525 4135
4755
November 10525 10775 4755
4770
Desember 10775 11425 4770
4990
Sumber: yahoofinance.com, 2016

NAMA SAHAM
BBCA
BMRI
Awal Akhir
Awal Akhir
13125 13375 10775 11000
13375 14100 11000 12000
14100 14825 12000 12475
14825 13475 12475 10750
13475 14125 10750 10775
14125 13500 10775 10050
13500 13100 10050
9525
13100 12900
9525
9100
12900 12275
9100
7925
12275 12900
7925
8700
12900 12375
8700
8500
12375 13300
8500
9250

BBTN
Awal Akhir
1205
995
995
1070
1070
1255
1255
1115
1115
1205
1205
1190
1190
1170
1170
1065
1065
995
995
1185
1185
1270
1270
1295

4.1 Perhitungan Tingkat Keuntungan Masing-masing Saham (Rit)


Tabel 2. Tingkat Keuntungan Masing-masing Saham Tahun 2015
NAMA SAHAM

Bulan
Januari

BBRI
0.002145923

BBNI
0.02459016

BBCA
0.01904762

BMRI
0.02088167

BBTN
-0.17427386

Februari

0.102783726

0.1

0.05420561

0.09090909

0.07537688

Maret

0.031067961

0.05090909

0.05141844

0.03958333

0.1728972

April

-0.09106239

-0.1382766

-0.11155378

-0.124293785

-0.1107266

Mei

0.012903226

0.07003891

0.04823748

0.00232558

0.08071749

Juni

-0.121019108

-0.2290909

-0.04424779

-0.0672854

-0.01244813

Juli

-0.033816425

-0.1018868

-0.02962963

-0.0522388

-0.01680672

0.0625

0.03991597

-0.01526718

-0.0446194

-0.08974359

-0.185882353

-0.1646465

-0.04844961

-0.1291209

-0.0657277

0.216763006

0.14993954

0.0509165

0.0977918

0.19095477

0.023752969
Desember
0.060324826
Sumber: Data diolah, 2016

0.00315457

-0.04069767

-0.0229885

0.07172996

0.04612159

0.07474747

0.08823529

0.01968504

Agustus
September
Oktober
November

Keuntungan yang diperoleh seorang investor dapat dilihat melalui return dari
saham yang mereka investasikan. Ketika return yang dihasilkan bernilai positif, maka

hal ini menunjukkan keuntungan yang diperoleh investor. Sebaliknya, ketika return
yang dihasilkan pada periode tertentu bernilai negatif, maka ada kerugian yang harus
ditanggung investor. Naik-turunnya atau fluktuasi harga saham inilah yang membentuk
return yang positif atau negatif suatu saham.
Selama satu tahun, return tertinggi yang diperoleh oleh PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk adalah sebesar 0.2168 pada bulan Oktober, sedangkan return terendah
terjadi pada bulan September sebesar -0.1859. PT. Bank Negara Indonesia Tbk
memiliki return saham tertinggi sebesar 0.1499 pada bulan yang sama dengan return
tertinggi BRI, yaitu pada bulan Oktober. Return terendah yang dihadapi saham BNI
terjadi pada bulan Juni dengan return sebesar -0.299.
Pada bulan Desember, PT. Bank Central Asia Tbk mencapai return tertinggi
yang terhitung selama tahun 2015 sebesar 0.07475, sedangkan return terendah terjadi
pada bulan April sebesar -0.091. Untuk PT. Bank Mandiri Tbk dan PT. Bank Tabungan
Negara Tbk mencapai return tertinggi pada bulan yang sama, yaitu pada bulan Oktober
masing-masing sebesar 0.0978 dan 0.191. Sedangkan return terendah terjadi pada bulan
April untuk Bank Mandiri sebesar -0.1383 dan bulan Januari pada saham Bank
Tabungan Negara dengan return -0.1743.
Dari kelima saham menunjukkan kecenderungan return tertinggi terjadi pada
bulan Oktober, sedangkan return terendah terjadi pada bulan April. Kemungkinan yang
dapat menjelaskan kondisi adalah karena perusahaan yang diteliti memiliki jenis usaha
yang sama yang bergerak dalam sector perbankan.

4.2 Perhitungan Tingkat Keuntungan yang Diharapkan (Expected Return) dari


Masing-masing Saham (ERi)
Investor selalu dihadapi dengan ketidakpastian, dimana mereka tidak dapat
menentukan secara pasti berapa besar keuntungan yang akan mereka peroleh. Sehingga
alternative yang paling mendekati untuk melihat keuntungan yang akan diperoleh
seorang investor berada pada kisaran suatu return yang diciptakan oleh suatu saham.
Atau dengan kata lain rata-rata return yang dihasilkan pada periode tertentu, atau hal
ini disebut dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return).

Tabel 3. Tingkat Keuntungan yang Diharapkan dari Masing-masing


Saham (ERi) Tahun 2015
Nama Saham
BBRI

Rit
0.047229965

E(Ri)
0.00393583

BBNI

-0.12168097

-0.0101401

BBCA

0.029218841

0.0024349

BMRI

-0.114802781

-0.0095669

BBTN
0.140807552
Sumber: Data diolah, 2016

0.01173396

Ekpektasi return yang dihasilkan suatu saham akan dianggap memberikan


keuntungan ketika nilai keuntungan yang diharapkan bernilai positif. Sebaliknya, jika
ekspektasi return bernilai negatif maka saham tersebut tidak akan memberikan
keuntungan atau akan mengalami kerugian bagi pemegang sahamnya. Tingkat
keuntungan yang diharapkan yang bernilai positif terdapat pada saham PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk (0.00394), PT. Bank Sentral Asia Tbk (0.00243), dan PT. Bank
Tabungan Negara Tbk (0.0117) dengan return tertinggi dicapai oleh Bank Tabungan
Negara.
Di sisi lain, keuntungan yang diharapkan yang bernilai negatif terdapat pada PT.
Bank Negara Indonesia Tbk dan PT. Bank Mandiri Tbk dengan masing-masing return
yang diharapkan sebesar -0.0101 dan -0.00957.

4.3 Perhitungan Risiko Masing-masing Saham


Risiko merupakan kemungkinan yang tidak diinginkan oleh seorang investor
dari kegiatan investasi yang mereka lakukan. Hal ini dikarenakan risiko yang ada pada
setiap investasi menggambarkan penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Oleh
karena itu, diperlukan analisis risiko dengan menggunakan ukuran penyebaran tertentu
untuk mengetahui seberapa jauh kemungkinan nilai yang diperoleh menyimpang dari
nilai yang diharapkan. Perhitungan persebaran tersebut dapat menggunakan standar
deviasi () dan varians (2). Standar deviasi atau varians dapat menggambarkan
penyimpangan nilai yang diharapkan atau tidak lain adalah risiko.

Tabel 4. Tingkat Risiko Masing-masing Saham Tahun 2015


Rit

E(Ri)

BBRI

0.047229965

0.00393583

0.01203646

0.10504008

BBNI

-0.12168097

-0.0101401

0.01321025

0.11004269

BBCA

0.029218841

0.0024349

0.00288593

0.05143377

BMRI

-0.114802781

-0.0095669

0.00655376

0.07750878

BBTN

0.140807552

0.01173396

0.01255106

0.10726202

Nama Saham

Sumber: Data diolah, 2016

Saham yang menunjukkan risiko yang tinggi dapat dilihat dari nilai standar
deviasi yang tinggi. Ketika risiko pada saham tertentu tinggi kemungkinan keuntungan
yang diperoleh dari saham tersebut juga tinggi. Begitu sebaliknya, ketika standar
deviasi suatu saham rendah berarti memiliki tingkat risiko yang rendah dan
kemungkinan keuntungan yang rendah pula. Pada tabel 4 saham PT. Bank Negara
Indonesia memiliki nilai standar deviasi tertinggi sebesar 0.11 dan standar deviasi
terendah dimiliki oleh PT. Bank Central Asia Tbk dengan nilai sebesar 0.0514.

4.4 Perhitungan Kombinasi Portofolio yang terdiri dari Dua Saham


Kombinasi portofolio yang terdiri dari dua saham dapat dilakukan dengan
membentuk banyaknyah kemungkinan kombinasi yang dapat dibentuk dengan
perhitungan berikut:
!

(, ) = !()!
5!

= 2!(52)! = 10 kombinasi
Berdasarkan perhitungan tersebut, dari sampel 5 saham dapat dibentuk 10
kombinasi portofolio sebagai berikut:

Tabel 5. Portofolio yang Terbentuk


Potofolio

Kombinasi Saham

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT. Bank Negara Indonesia Tbk

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT. Bank Central Asia Tbk

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT. Ban Mandiri Tbk

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT. Bank Tabungan Negara Tbk

PT. Bank Negara Indonesia Tbk dan PT. Bank Central Asia Tbk

PT. Bank Negara Indonesia Tbk dan PT. Ban Mandiri Tbk

PT. Bank Negara Indonesia Tbk dan PT. Bank Tabungan Negara Tbk

PT. Bank Central Asia Tbk dan PT. Ban Mandiri Tbk

PT. Bank Central Asia Tbk dan PT. Bank Tabungan Negara Tbk

10
PT. Ban Mandiri Tbk dan PT. Bank Tabungan Negara Tbk
Sumber: Data diolah, 2016

4.5 Bobot Investasi


Pembobotan yang dilakukan pada 10 portofolio yang telah terbentuk
sebelumnya adalah dengan dua jenis pembobotan. Pembobotan pertama dilakukan
dengan menentukan bobot yang sama, yakni sebesar 50% : 50%, sedangkan
pembobotan kedua dilakukan dengan menentukan bobot yang berbeda sebesar 70% :
30%. Kedua pembobotan ini menawarkan preferensi investor dalam memilih tingkat
keuntungan yang lebih besar dengan tingkat risiko yang sama tau risiko yang lebih kecil
dengan tingkat keuntungan yang sama.
4.6 Perhitungan Tingkat Keuntungan yang Diharapkan (Expected Return)
Portofolio
Perhitungan ekpektasi return untuk portofolio dari 10 kombinasi yang telah
terbentuk untuk bobot yang sama dan berbeda dapat ditunjukkan dengan tabel 6 dan
tabel 7 sebgai berikut:
Tabel 6. Tingkat Keuntungan yang Diharapkan Portofolio Tahun 2015
dengan Bobot Sama (50% : 50%)
Portofolio
Kombinasi
1
BBRI dan BBNI
2
BBRI dan BBCA
3
BBRI dan BMRI
4
BBRI dan BBTN
5
BBNI dan BBCA
6
BBNI dan BMRI
7
BBNI dan BBTN
8
BBCA dan BMRI
9
BBCA dan BBTN
10
BMRIdan BBTN
Sumber: Data diolah, 2016

Xa
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%

Xb
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%

E(Ra)
0.00393583
0.00393583
0.00393583
0.00393583
-0.01014008
-0.01014008
-0.01014008
0.002434903
0.002434903
-0.0095669

E(Rb)
-0.01014008
0.002434903
-0.0095669
0.011733963
0.002434903
-0.0095669
0.011733963
-0.0095669
0.011733963
0.011733963

E(Rp)
-0.003102125
0.003185367
-0.002815534
0.007834897
-0.003852589
-0.00985349
0.000796941
-0.003565998
0.007084433
0.001083532

Tabel 6 menunjukkan keuntungan yang diharapkan dari sebuah portofolio


dengan pembobotan yang sama atau sebesar 50% : 50%. Dari 10 potofolio yang
terbentuk portofolio yang memiliki ekspektasi return yang tertinggi adalah portofolio 4
yang terdiri dari saham PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT. Bank Tabungan
Negara Tbk dengan nilai expected return sebesar 0.00783. sedangkan untuk ekspektasi
return portofolio terendah terdapat pada portofolio 6 yang terdiri dari saham PT. Bank
Negara Indonesia Tbk dan PT. Bank Mandiri Tbk sebesar -0.0099.

Tabel 7. Tingkat Keuntungan yang Diharapkan Portofolio Tahun 2015


dengan Bobot Berbeda (70% : 30%)
Portofolio
Kombinasi
1
BBRI dan BBNI
2
BBRI dan BBCA
3
BBRI dan BMRI
4
BBRI dan BBTN
5
BBNI dan BBCA
6
BBNI dan BMRI
7
BBNI dan BBTN
8
BBCA dan BMRI
9
BBCA dan BBTN
10
BMRI dan BBTN
Sumber: Data diolah, 2016

Xa
70%
70%
70%
70%
70%
70%
70%
70%
70%
70%

Xb
30%
30%
30%
30%
30%
30%
30%
30%
30%
30%

E(Ra)
0.00393583
0.00393583
0.00393583
0.00393583
-0.01014008
-0.01014008
-0.01014008
0.002434903
0.002434903
-0.0095669

E(Rb)
-0.01014008
0.002434903
-0.0095669
0.011733963
0.002434903
-0.0095669
0.011733963
-0.0095669
0.011733963
0.011733963

E(Rp)
-0.000286943
0.003485552
-0.000114988
0.00627527
-0.006367586
-0.009968126
-0.003577868
-0.001165637
0.005224621
-0.00317664

Tabel 7 menunjukkan nilai ekspektasi return portofolio dengan pembobotan


yang berbeda (70% : 30%) dengan hasil ekspektasi return tertinggi dicapai oleh
portofolio 4 yang terdiri dari saham PT. Bank Rakyat Indonedia Tbk dan PT. Bank
Tabungan Negara sebesar 0.0063. Sedangkan untuk tingkat ekspektasi return yang
terendah terdapat pda portofolio 6 yang terdiri dari saham PT. Bank Negara Indonesia
Tbk dan PT. Bank Mandiri Tbk sebesar -0.00997.

4.7 Perhitungan Risiko Saham dari Portofolio


Koerfisien korelasi antar saham ditunjukkan dalam tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8. Daftar Koefisien Korelasi Antar Saham
Portofolio
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kombinasi
BBRI dan BBNI
BBRI dan BBCA
BBRI dan BMRI
BBRI dan BBTN
BBNI dan BBCA
BBNI dan BMRI
BBNI dan BBTN
BBCA dan BMRI
BBCA dan BBTN
BMRI dan BBTN

A
0.047229965
0.047229965
0.047229965
0.047229965
-0.12168097
-0.12168097
-0.12168097
0.029218841
0.029218841
-0.114802781

B
-0.12168097
0.029218841
-0.114802781
0.140807552
0.029218841
-0.114802781
0.140807552
-0.114802781
0.140807552
0.140807552

A^2
0.047229965
0.047229965
0.047229965
0.047229965
0.146546575
0.146546575
0.146546575
0.031816338
0.031816338
0.073189645

B^2
0.146546575
0.031816338
0.073189645
0.139713931
0.031816338
0.073189645
0.139713931
0.073189645
0.139713931
0.139713931

AB
0.126207142
0.04813848
0.084931786
0.080618737
0.053444917
0.085968398
0.071629268
0.044037091
0.037586719
0.058638577

ab
1.237835759
0.75942777
1.013652021
0.97360562
0.801321228
1.01226994
0.935857821
0.73216305
0.658139491
0.857100119

Sumber: Data diolah, 2016

Koefisien korelasi digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel


relative terhadap masing-masing deviasinya. Dalam sebuah portofolio, koefisien
korelasi yang bernilai negative menunjukkan portofolio yang efisien karena koefisien
korelasi yang semakin mendekati -1 menunjukkan risiko yang dapat dikurangi.
Dari tabel 8, menunjukkan tidak ada satupun portofolio yang menunjukkan nilai
negatif hal ini menjelaskan bahwa korelasi saham sangat dekat atau relatif sama. Hasil
sangat jelas karena portofolio yang dibentuk berasal dari saham perusahaan yang
bergerak dalam bidang yang sama yaitu perbankan sehingga koefisien korelasi yang
terbentuk dari sebuah portofolio saham perbankan memiliki nilai positif menjauhi -1.
Namun dari tabel 8 dapat dilihat korelasi saham yang paling rendah adalah pada
portofolio 9, yakni kombinasi anatar saham PT. Bank Central Asia Tbk dengan PT.
Bank Tabungan Negara Tbk dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.658. untuk
koefisien korelasi tertinggi terdapat pada portofolio 1 yang terdiri dari PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk dan PT. Bank Negara Indonesia dengan nilai koefisien korelasi sebesar
1.238.
Perhitungan risiko portofolio saham dengan bobot danan yang sama (50% :
50%) dapat ditnjukan pada tabel 9, sedangkan tabel 10 untuk risiko portofolio saham
dengan bobot yang berbeda (70% : 30%).

Tabel 9. Deviasi Standar Portofolio dengan Bobot Sama (50% : 50%)


Portofolio
Kombinasi
1
BRI dan BNI
2
BRI dan BCA
3
BRI dan BMRI
4
BRI dan BTN
5
BNI dan BCA
6
BNI dan BMRI
7
BNI dam BTN
8
BCA dan BMRI
9
BCA dan BTN
10
BMRI dan BTN
Sumber: Data diolah, 2016

Xa
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5

Xb
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5

Xa^2
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25

Xb^2
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25
0.25

a
0.105040084
0.105040084
0.105040084
0.105040084
0.110042689
0.110042689
0.110042689
0.051433771
0.051433771
0.077508784

b
0.110042689
0.051433771
0.077508784
0.107262023
0.051433771
0.077508784
0.107262023
0.077508784
0.107262023
0.107262023

a^2
0.012036457
0.012036457
0.012036457
0.012036457
0.013210247
0.013210247
0.013210247
0.002885927
0.002885927
0.012551064

b^2
0.013210247
0.002885927
0.006553758
0.012551064
0.002885927
0.006553758
0.012551064
0.006553758
0.012551064
0.012551064

ab
1.237835759
0.75942777
1.013652021
0.97360562
0.801321228
1.01226994
0.935857821
0.73216305
0.658139491
0.857100119

p^2
0.013465682
0.005782041
0.008773893
0.011631596
0.006291747
0.009257966
0.01196348
0.00381933
0.005674689
0.009838389

p
0.116041724
0.076039734
0.093669059
0.107849877
0.079320531
0.096218323
0.109377697
0.061800732
0.075330533
0.099188656

Tabel 10. Deviasi Standar Portofolio dengan Bobot Berbeda (70% : 30%)
Portofolio
Kombinasi
Xa
1
BBRI dan BBNI
0.7
2
BBRI dan BBCA
0.7
3
BBRI dan BMRI
0.7
4
BBRI dan BBTN
0.7
5
BBNI dan BBCA
0.7
6
BBNI dan BMRI
0.7
7
BBNI dam BBTN 0.7
8
BBCA dan BMRI 0.7
9
BBCA dan BBTN 0.7
10
BMRI dan BBTN 0.7
Sumber: Data diolah, 2016

Xb
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3

Xa^2
0.49
0.49
0.49
0.49
0.49
0.49
0.49
0.49
0.49
0.49

Xb^2
0.09
0.09
0.09
0.09
0.09
0.09
0.09
0.09
0.09
0.09

a
0.105040084
0.105040084
0.105040084
0.105040084
0.110042689
0.110042689
0.110042689
0.051433771
0.051433771
0.077508784

b
0.110042689
0.051433771
0.077508784
0.107262023
0.051433771
0.077508784
0.107262023
0.077508784
0.107262023
0.107262023

a^2
0.012036457
0.012036457
0.012036457
0.012036457
0.013210247
0.013210247
0.013210247
0.002885927
0.002885927
0.012551064

b^2
0.013210247
0.002885927
0.006553758
0.012551064
0.002885927
0.006553758
0.012551064
0.006553758
0.012551064
0.012551064

ab
1.237835759
0.75942777
1.013652021
0.97360562
0.801321228
1.01226994
0.935857821
0.73216305
0.658139491
0.857100119

p^2
0.013096151
0.007880811
0.009953827
0.011634621
0.008637625
0.010689109
0.012242065
0.003229846
0.004068671
0.010272417

p
0.114438416
0.088773934
0.099768867
0.1078639
0.092938825
0.103388149
0.110643867
0.056831735
0.063786133
0.101352934

Dari tabel 9 dan 10 sama-sama menunjukkan hasil yang sama dalam hal kemungkinan risiko yang terjadi pada portofolio saham dalam dua
tipe pembobotan dana. Nilai deviasi standar yang tertinggi terdapat pada portofolio 1 yang terdiri dari kombinasi saham PT. Banl Rakyat Indonesia
Tbk dan PT. Bank Mandiri Tbk, sedangkan standar deviasi terendah terdapat pada portofolio 8 yang terdiri dari saham PT. Bank Central Asia
Tbk dan PT. Bak Mandiri Tbk. Pada portofolio dengan pembobotan yang sama (50% : 50%) standar deviasi tertinggi yang terdapat pada portofolio
1 bernilai sebesar 0.116, dan standar deviasi terendah sebesar 0.0618. Untuk pembobotan yang berbeda (70% : 30%) standar deviasi tertinggi
sebesar 0.1144 dan terendah sebesar 0.0568 pada masing-masing portofolio 1 dan 8.

4.8 Pemilihan Portofolio Efisien


Portofolio yang efisien adalah portofolio yang dibandingkan dengan portofolio
lain memiliki ekspektasi return yang lebih besar dengan risiko yang sama atau
memberikan risiko yang paling kecil dengan ekspektasi return yang sama. Pada tabel
11 dan 12 berikut, menunjukkan tingkat return ekspektasi dan tingkat risiko dari
masing-msing portofolio saham pada pembobotan dana yang sama (50% : 50%) dan
bebrbeda (70% : 30%). Dengan bantuan gambar anatara tingkat risiko dan keuntungan
yang diharapkan, penentuan portodolio efisien dapat ditentukan.
Tabel 11. Tingkat Keuntungan dan Risiko Portofolio dengan
Bobot yang Sama (50% : 50%)
E(Rp) (%)

p(%)

BBRI dan BBNI

-0.310212522

11.60417244

BBRI dan BBCA

0.318536689

7.603973355

BBRI dan BMRI

-0.2815534

9.366905859

BBRI dan BBTN

0.783489654

10.78498768

BBNI dan BBCA

-0.385258873

7.932053106

BBNI dan BMRI

-0.985348963

9.621832274

BBNI dam BBTN

0.079694091

10.93776965

BBCA dan BMRI

-0.356599752

6.180073158

BBCA dan BBTN

0.708443302

7.533053337

10
BMRI dan BBTN
Sumber: Data diolah, 2016

0.108353213

9.918865577

Portofolio

Kombinasi

Gambar 1. Portofolio Bobot yang Sama (50% : 50%)

RISIKO (P)

9.621832274

14
11.60417244
10.78498768
12 10.93776965
9.366905859 9.918865577
10
7.932053106
7.603973355 7.533053337
6.180073158 8
6
4
2
0

-1.5

-1

-0.5

KEUNTUNGAN (E(RP) )

0.5

Tabel 12. Tingkat Keuntungan dan Risiko Portofolio dengan


Bobot yang Berbeda (70% : 30%)
Portofolio

Kombinasi

p (%)

E(Rp) (%)

BBRI dan BBNI

-0.028694297

11.44384161

2
3

BBRI dan BBCA

0.34855523

8.877393391

BBRI dan BMRI

-0.011498824

9.976886689

BBRI dan BBTN

0.627527008

10.78639002

BBNI dan BBCA

-0.636758558

9.293882513

BBNI dan BMRI

-0.996812611

10.33881492

BBNI dam BBTN

-0.357786779

11.06438666

BBCA dan BMRI

-0.116563716

5.683173454

BBCA dan BBTN

0.522462116

6.378613328

10
BMRI dan BBTN
Sumber: Data diolah, 2016

-0.317664009

10.13529344

Gambar 2. Portofolio Bobot yang Berbeda (70% : 30%)


14

RISIKO (P)

10.33881492

11.06438666 11.44384161
12
10.13529344 9.976886689
9.293882513
10

10.78639002
8.877393391

8
5.683173454
6

6.378613328

4
2
0
-1.2

-1

-0.8

-0.6

-0.4

-0.2

0.2

0.4

0.6

0.8

KEUNTUNGAN (E(RP) )

Tabel 13. Portofolio Efisien


Bobot 50% : 50%
Kombinasi
E(Rp)
BBRI dan
4
BBTN
0.783489654
BBCA dan
9
BBTN
0.708443302
Sumber: Data diolah, 2016

Portofolio

10.78498768

7.533053337

Portofolio

Bobot 70% : 30%


Kombinasi
E(Rp)
BBRI dan
BBTN
0.627527008
BBCA dan
BBTN
0.522462116

p
10.78639002
6.378613328

Dengan aplikasi metode Markowitz, variasi tingkat keuntungan dan risiko


portofolio dapat digunakan untuk menentukan portofolio yang optimal dan efisien yang
akan dipilih investor. Dengan pembobotan yang telah dilakukan, yaitu bobot yang sama
(50% : 50%) dan bobot berbeda (70% : 30%) dapat menjelaskan bagaimana preferensi
investor dalam investasi portofolio.

Berdasarkan perhitungan terhadap 10 portofolio yang terbentuk dari 5 saham


dalam penelitian ini, masing-masing portofolio memiliki variasi keuntungan dan risiko
portofolio yang beragam yang dapat dilihat pada gambar 1 dan 2, sedangkan portofolio
yang efisien dapat dilihat dari tabel 13 dengan penejlasan berikut:
1.

Investor yang menyukai risiko dengan asumsi bahwa keuntungan yang mungkin
diperoleh juga akan tinggi pada pembobotan dana yang sama (50% : 50%)
ditunjukkan oleh portofolio nomor 4. Portofolio 4 terdiri dari saham PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk dan PT. Bank Tabungan Negara Tbk dengan tingkat
keuntungan sebesar 0.7835% dam risiko sebesar 10.785%. Pada pembobotan yang
berbeda (70% : 30%) juga terdapat pada portofolio 4 dengan tingkat keuntungan
sebesar 0.628% dan risiko portofolio sebesar 10.786%.

2.

Investor yang tidak terlalu menyukai risiko ditunjukkan dengan portofolio


9.investor akan senantiasa memilih kombinasi saham yang tidak memberikan
risiko yang tinggi pada tingkat keungan terntentu.

5. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Koefisien korelasi antar saham yang tinggi dalam sebuah portofolio akan
menciptakan risiko portofolio yang tinggi pula.
2. Hasil penenlitian menunjukkan dari 10 kombinsai portofolio yang terbentuk
terdapat 2 portofolio yang efisien dan 8 yang tidak efisien untuk saham perusahanperusahaan yang bergerak di sector perbankan.
3. Portofolio yang efisien pada bobot yang sama (50% : 50%) adalah portofolio 4 dan
9. Portofolio 4 terdiri dari kombinasi saham PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dan
PT. Bank Tabungan Negara Tbk, sedangkan portofolio 9 terdiri dari kombinasi
saham PT. Bank Sentral Asia Tbk dan PT. Bank Tabungan Negara Tbk.
4. Portofolio yang efisien pada bobot yang berbeda (70% : 30%) juga terdapat pada
portofolio 4 dan 9. Portofolio 4 terdiri dari kombinasi saham PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk dan PT. Bank Tabungan Negara Tbk, sedangkan portofolio 9 terdiri
dari kombinasi saham PT. Bank Sentral Asia Tbk dan PT. Bank Tabungan Negara
Tbk.
5. Preferensi investor tergantung dari variasi tingkat keuntungan dan risiko
portofolio yang efisien.

Daftar Pustaka

Deng, Guang-Feng, Woo, dan Chih. 2011. Markowitz-based portofolio selection with
cardinality contraints using improved particle swarm optimization. SciVerse
ScienceDirect:

Expert

Syxtems

with

Applications,

http://dx.doi.org/10.1016/j.eswa.2011.090129
Mashayekhi, Zahra dan Hashem Omrani. 2015. An integrated multi-objective
Markowitz-DEA cross-efficiency model with fuzzy returns for portofolio
selection

problem.

ScienceDirect:

Applied

Soft

Computing,

http://dx.doi.org/10.1016/j.asoc.2015.09.018
Nantes, Audencia, Michael, dan Frank. 2013. Preface to the Special Issue: 60 years
following Harry Markowitzs contibutions in portofolio theory and
operations research.

ScienceDirect: European Journal of Operational

Research, http://dx.doi.org/10.1016/j.ejor.2013.10.053
Suprihatin, Ika. 2014. Analisis Portofolio Saham Menggunakan Metode Markowitz
Pada Perusahaan Retail di Bursa Efek Indonesia. Surabaya: STISIA.

Anda mungkin juga menyukai