Disusun oleh :
SEMESTER GENAP
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dengan ini kami akan menganalisa iklan yang terbilang tidak etis untuk
mengetahui bagaimana iklan tersebut bisa dikatakan tidak etis dan mengetahui
dampak yang diakibatkan dari iklan tersebut.
1. Rumusan Masalah
Mengapa iklan yang menjadi subyek analisa bisa digolongkan
sebagai iklan yang tidak etis?
Apa dampak dari metode pengiklanan yang tidak etis tersebut bagi
pihak konsumen ?
Apa dampak dari metode pengiklanan yang tidak etis tersebut bagi
pihak pesaing ?
2. Tujuan Penulisan
Mengetahui mengapa iklan yang menjadi subyek analisa
digolongkan sebagai iklan yang tidak etis
Mengetahui dampak dari metode pengiklanan yang tidak etis
tersebut bagi pihak konsumen
Mengetahui dampak dari metode pengiklanan yang tidak etis
tersebut bagi pihak pesaing
3. Manfaat Penulisan
Bisa mengetahui serta membedakan mana iklan yang etis dan tidak
Mengetahui pentingnya nilai etis dalam sebuah konten iklan bagi
masyarakat dan perusahaan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
- Jujur, artinya tidak memuat konten yang tidak sesuai dengan kondisi
produk yang diiklankan
- Tidak plagiat
1.3.Tujuan Iklan
1) Persuasif
Artinya iklan mampu mempengaruhi seseorang untuk mempercayai isi pesan pada
iklan tersebut dengan harapan konsumen mau memperhatikan, mencoba dan
menjadi loyal terhadap suatu produk/jasa.
2) Frekuensi
Dengan frekuensi yang tinggi, maka iklan dapat menjangkau lebih banyak
konsumen dan dengan mudah produk tersebut diingat oleh konsumen.
3) Exposure
3.2 Analisis Masalah Iklan yang Tidak Etis antara XL dan Telkomsel
4.1 KESIMPULAN
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, iklan XL dan AS telah melanggar
kode etik dan melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh mentri
komunikasi dan informatika mengenai penggunaan sumber daya dalam negri
untuk produk periklanan karena, dalam kedua iklan tersebut terdapat unsur saling
menjatuhkan. Selain itu, XL dan kartu AS juga memberikan informasi yang tidak
benar pada iklan yang telah dipasang dan ditayangkan di media sehingga dapat
merugikan masyarakat yang telah mempercayai iklannya.
4.2 SARAN
Dengan mengetahui pelanggaran kode etik periklanan yang dilakukan oleh
provider XL dan AS, diharapkan kedua provider tersebut dapat memahami kode
etik periklanan yang telah ditetapkan dan merubah iklan yang tidak etis tersebut
dengan iklan yang lain. Selain itu, juga lebih memperhatikan komponen-
komponen yang ada dalam iklan yang dibuat agar dapat sesuai dengan kode etik,
tidak terdapat unsur saling menjatuhkan dengan perusahaan pesaing, dan memuat
konten yang informatif dan tidak menyesatkan atau membingungkan konsumen.