Anda di halaman 1dari 15

Nama : Aidil Ihsan Ansharie

NIM ; 2002110954

Resumo Matkul Mifo

PEMILIHAN PORTOFOLIO
Portofolio adalah kumpulan saham atau aset lain yang dimiliki oleh pemodal
perorangan atau lembaga. Menurut Arditos (dalam skripsi Aminah, 2004 : 23) tujuan
portofolio adalah mengurangi risiko dengan penganerekaragaman kepemilikan efek.
Portofolio secara secara harfiah memiliki sekumpulan surat-surat. Teori ini disebut teori
portofolio karena mempunyai cara mengestimasikan dana kedalam bentuk surat-surat
berharga, teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa pemilik modal akan menginvestasikan
uangnya kedalam berbagai jenis surat berharga dengan tujuan mengurangi risiko yang harus
ditaggung dan kemudian ingin mendapatkan santunan (penghasilan) yang tinggi.

Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset
riil maupun aset finansial yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah
untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana
investor pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif agar dana yang
dikeluarkan oleh investor dapat menghasilkan pengembalian yang optimal. Dalam teori
portofolio adalah bagaimana melakukan pemilihan portofolio dari sekian banyak aset, untuk
memaksimalkan return yang diharapkan pada tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggung
investor.

MENENTUKAN ATTAINABLE SET DAN EFFICIENT SET

Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva-aktiva untuk membentuk


portofolionya. Seluruh set yang memberikan kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk
dari kombinasi aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set atau attainable set. Semua
titik di attainable set menyediakan semua kemungkinan portofolio baik yang efisien maupun
yang tidak efisienn yang dapat dipilih oleh investor. Akan tetapi, investor yang rasional tidak
akan memilih portofolio yang tidak efisien. Rasional investor hanya tertarik dengan
portofolio yang efisien. Kumpulan (set) dari portofolio yang efisien ini disebut dengan
efficient set atau efficient frontier.

Pertanyaannya adalah seperti apa bentuk dari attainable set dan efficient set tersebut.
Sub bab ini akan membahas attainable set dan efficient set. Pembahasan attainable set dan
efiicient set ini akan dimulai dengan portofolio yang terdiri dari dua aktiva berisiko. Dua
aktiva yang membentuk portofolio dapat berkorelasi secara positif sempurna, negatif
sempurna atau tidak mempunyai korelasi sama sekali. Bentuk dari attainable set dan efficient
set akan berbeda tergantung dari korelasi dari dua aktiva tersebut. Selanjutnya attainable set
dan efficient sent akan digambarkan secara umum yaitu untuk aktiva dengan kemungkinan
semua korelasinya.

Attainable set atau sering disebut sebagai opportunity set adalah seluruh set yang
memberikan kemungkinan pembentukan portofolio dari aset-aset yang tersedia. Semua titik
kombinasi aset dalam attainable set adalah portofolio yang efisien dan juga tidak efisien.
Investor yang rasional akan memilih kombinasi aset yang memiliki return ekspektasian yang
lebih tinggi untuk risiko yang sama, atau risiko lebih rendah untuk return ekspektasian yang
sama. Dengan kata lain, investor yang rasional akan membentuk portofolio
efisien. Efficient set adalah kombinasi aset yang memiliki return ekspektasian yang lebih
tinggi untuk risiko yang sama, atau risiko lebih rendah untuk return ekspektasian yang sama.
Bentuk attainable set dan efficient set akan berbeda tergantung dari korelasi kedua aset
(dalam hal ini adalah saham) tersebut. Optimum set adalah kombinasi aset terbaik di antara
berbagai kombinasi dalam efficient set yang sesuai dengan preferensi investor atau
ditentukan dengan pendekatan tertentu, misalnya pendekatan Markowitz.

Dalam hal memilih kombinasi dari aktiva-aktiva yang ada untuk membentuk
portofolio dalat dilakukan oleh sang investor langsung sebagai pemilik dana. Ada attainable
set atau juga disebut opportunity set yang merupakan seluruh set yang memberikan
kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi-kombinasi aktiva yang ada.
Attainable set ini terddapat titik-titik yang menyediakan semua kemungkinan portofolio
untuk investor, kemungkinan ini baik portofolio yang efisien maupun tidak efisien yang dapat
dipilih oleh investor. Untuk investor yang rasional, ia tidak akan memilih portofolio yang
tidak efisien karena inveator yang rasional hanya tertarik dengan portofolio yang efisien.
Kumpulan dari portofolio yang efisien ini disebut dengan efficient set atau juga disebut
efficient frontier.
Pembahasan tentang attainable set dan efficient set ini akan dimulai dengan portofolio
yang terdiri atas dua aktiva yang berisiko. Optimum set adalah kombinasi aset terbaik di
antara berbagai kombinasi dalam efficient set yang sesuai dengan preferensi investor atau
ditentukan dengan pendekatan tertentu misalnya pendekatan Markowitz. Bentuk dari
attainable set dan efficient set akan berbeda tergantung dari korelasi dua aktiva. Dua aktiva
ini yang membentuk portofolio dapat berkorelasi dengan beberapa cara, ada yang secara
positif sempurna, negatif sempurna, atau tidak mempunyai korelasi sama sekali.

Teori dasar pemilihan portofolio pertama kali dicetuskan oleh Harry M. Markowitz
sekitar tahun 1952-an. Pemilihan portofolio membahas tentang permasalahan bagaimana
mengalokasikan penanaman modal agar dapat membawa keuntungan terbanyak namun
dengan resiko yang terkecil. Pemilihan portofolio dari banyak sekuritas dimaksudkan untuk
mengurangi resiko yang ditanggung. Teori portofolio sangat erat hubungannya dengan
pertanyaan bagaimana menemukan kebijakan optimal untuk menginvestasikan berbagai aset.

Langkah pendekatan yang dapat dilakukan oleh para investor adalah dengan
melakukan penghitungan dalam pemilihan dan penentuan portofolio serta pola perilaku
investor di bursa dalam transaksi jual beli saham. Langkah atau cara seperti ini disebut
sebagai strategi investasi aktif. Untuk membentuk portofolio yang optimal, investor harus
menentukan portofolio yang efisien terlebih dahulu. Portofolio efisien adalah portofolio yang
menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah, atau risiko tertentu dengan
tingkat keuntungan tertinggi (Husnan, 2001). Sedangkan portofolio optimal merupakan
portofolio yang dipilih seseorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada
kumpulan portofolio yang efisien (Tandelilin, 2010).

Dalam membentuk portofolio tidak memungkinkan jika masalah tidak muncul,


permasalahan dalam membentuk portofolio ini adalah terdapat banyak sekali portofolio yang
dapat dibentuk dari kombinasi aktiva berisiko yang tersedia di pasar. Komjbinasi ini dapat
mencapai jumlah yang tidak terbatas dan juga kombinasi ini juga memasukkan aktiva bebas
risiko didalam pembentukan portofolio. Jika terjadi kemungkinan bahwa terdapat portofolio
yang jumlah tidak terbatas, maka investor yang rasional akan memilih portofolio yang
optimal.

Portofolio yang optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz


atau dengan indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio yang optimal dengan model-model
ini yang pertama kali dibutuhkan yaitu portofolio yang efisien. Jadi, model-model ini semua
portofolio yang optimal adalah portofolio yang efisien, karena tiap-tiap investor mempunyai
kurva berbeda-beda yang tidak sama. Portofolio tiap investor akan berbeda-beda, investor 2
yang lebih menyukai risiko akan memilih portofolio dengan return yang tinggi dengan
membayar risiko yang juga lebih tinggi dibandingkan dengan investor yang kurang menyukai
risiko. Jika aktiva tidak berisiko dipertimbangkan, aktiva ini dapat merubah portofolio
optimal yang mungkin sudah dipilih oleh investor.

Tandelilin (2010) mengatakan ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui sebagai
dasar untuk pembentukan portofolio optimal, yaitu :

a. Portofolio efisien dan portofolio optimal


Untuk membentuk portofolio yang efisien harus berpegang pada asumsi bagaimana perilaku
investor dalam pembuatan keputusan investasi yang akan diambilnya, yang paling
penting semua investor tidak menyukai risiko (risk averse). Sedangkan portofolio optimal
merupakan portofolio yang dipilih sesuai dengan preferensi investor bersangkutan
terhadap pengembalian investasi berupa return dan capital gain maupun risiko yang
bersedia ditanggungnya.

b. Fungsi utilitas dan kurva indeferen


Merupakan suatu fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari semua alternatif yang
ada,dimana menunjukkan preferensi seorang investor terhadap berbagai pilihan investasi
dengan masing-masing resiko dan tingkat return harapan.

c. Aset berisiko dan asset bebas risiko


Seorang investor harus bisa memilih menginvestasikan dananya pada berbagai aset, baik aset
yang berisiko maupun aset yang bebas resiko ataupun kombinasi dari kedua aset tersebut.

Korelasi Antara Sekuritas Adalah Sempurna


Untuk kasus korelasi positif sempurna, portofolio tidak dapat menurunkan risiko atau
diversifikasi tidak dapat menurunkan risiko. Rumus standar deviasi menunujukkn fungsi
linier deviasi standar dengan intercept 𝜎𝐵 dan slope (𝜎𝐴 + 𝜎𝐵).
Untuk korelasi positif sempurna dua aktiva A dan aktiva B yaitu 𝜌𝐴𝐵 = +1, maka
rumus varian portofolionya :

𝜎𝑃 2 = 𝑎 2 . 𝜎𝐴 2 + 𝑏 2 . 𝜎𝐵 2 + 2 . 𝑎 . 𝑏 . 𝜎𝐴 . 𝜎𝐵 5

Keterangan :
a = besarnya proporsi saham A
b = besarnya proporsi saham B di dalam portofolio

Deviasi standar portofolio dengan korelasi positif sempurna adalah:

𝜎𝑃 2 = 𝑎 2 . 𝜎𝐴 2 + (1 − 𝑎) 2 . 𝜎𝐵 2 + 2 . 𝑎 . (1 − 𝑎). 𝜎𝐴 . 𝜎𝐵

Keterangan :
σp = deviasi standar portofolio
(1-a) = proporsi sekuritas kedua

Untuk rumus ekspektasi dari portofolio untuk dua buah sekuritas dinyatakan dengan :

𝐸(𝑅𝑝) = 𝑎 .𝐸(𝑅𝐴 ) + (1 − 𝑎) . 𝐸(𝑅𝐵 )

Keterangan :
E(Rp) : return ekspektasi portofolio

Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas


Hubungan antara risiko portofolio dengan proporsi sekuritasnya (a) untuk korelasi 0
(𝜌𝐴𝐵 = 0) adalah tidak linier. Hubungan ini tidak linier, maka titik optimasi dapat terjadi.
Untuk mengetahui letak dari titik optimasi dapat dilakukan dengan menurunkan fungsi dari
varian dan menyamakan turunan pertamanya sama dengan 0.

𝑑 (𝜎𝑝2)
= 2 . 𝑎 . 𝜎𝐴2 − 2 . 𝜎𝐵2 + 2 . 𝑎 . 𝜎𝐵2 = 0
𝑑𝑎
Untuk membuktikan bahwa titik optimal ini adalah titik minium varian, maka dapat
dilakukan dengan cara menurunkan sekali lagi dari fungsi dari varian terhadap nilai a. Untuk
optimasi titik minimum, nilai turunan kedua ini harus lebih besar dari 0.

𝑑 2 (𝜎𝑝2)
𝑑𝑎2 = 2 . 𝜎𝐴2 + 2 . 𝜎𝐵2 > 0 6

Karena 𝜎𝐴 2 dan 𝜎𝐵 2 adalah bernilai positif, maka nilai dari turunan kedua ini adalah
lebih besar dari nol yang menunjukkan bahwa titik optimal adalah titik minimum varian.

Korelasi Antara Sekuritas Adalah Negatif Sempurna


Untuk korelasi negatif sempurna antara aktiva A dan B yaitu 𝜎𝐴𝐵 = −1, rumus
standar deviasi dapat ditulis dengan :
𝜎𝑃 = √(𝑎 . 𝜎𝐴 − (1 − 𝑎) . 𝜎𝐵) 2

Suatu nilai yang diakarkan dapat menghasilkan dua macam tanda yang ada pada nilainya,
yaitu tanda positif dan tanda lainnya bernilai negatif. Dengan demikian standar deviasi
portofolio dapat mempunyai dua kemungkinan nilai :
𝜎𝑃 = ± (𝑎 . 𝜎𝐴 − (1 − 𝑎) . 𝜎𝐵)

MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN

Portofolio-portofolio efisien merupakan portofolio yang baik, namun bukan terbaik.


Untuk portofolio terbaik yaitu portofolio optimal. Portofolio efisien tidak dapat dikatakan
yang terbaik karena hanya mempunyai satu faktor yang baik, yaitu faktor return ekspektasian
atau faktor risikonya. Menurut Hartono (2016:337) portofolio yang efisien (efficient
portfolio) didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar
dengan risiko yang sudah tertentu atau memberikan resiko yang terkecil dengan return
ekspektasi yang sudah tertentu. Sedangkan menurut Sharpe (1963), portofolio dikategorikan
efisien apabila memiliki tingkat risiko yang sama, mampu memberikan tingkat keuntungan
yang lebih tinggi, atau mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama, tetapi dengan
risiko yang lebih rendah.

Portofolio-portofolio yang efisien berada di effecient set. Portofolio optimal berada di


portofolio efisien dan portofolio optimal merupakan bagian portofolio-portofolio efisien.
Suatu portofolio optimal sudah bisa dikatakan portofolio efisien, tetapi suatu portofolio
efisien belum tentu bisa dikatakan portofolio optimal. 7 Investor yang rasional diartikan
sebagai orang yang akan memilih lebih dibandingkan dengan memilih kurang. Dengan
menggunakan konsep rational people atau orang yang rasional, portofolio efisien dapat
dijelaskan.

Dengan asumsi bahwa investor adalah orang yang rasional, maka tentu ia akan
memilih portofolio D dibandingkan dengan portofolio E atau portofoluo F. Portofolio E lebih
baik lebih baik dari portofolio D lebih baik daripada portofolio E karena dengan risiko yang
sama return ekspektasian portofolio D lebih tinggi dibandingkan dengan return ekspektasian
E atau F. Maka dapat simpulkan bahwa portofolio D adalah portofolio yang efisien.

Dari penjelasan dapat kita simpulkan bahwa portofolio efisien atau efficient portfolio
merupakan porotofolio yang memberikan return terbesar dengan risiko yang tertentu atau
memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektsian yang tertentu. Portofolio yang
efisien dapat ditentukan dengan memili tingkat return dan meminimumkan risikonya atau
menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return
ekspektasiannya. Investor yang rasional akan memilih portofolio yang efisien karena
portofolio efisien dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return
ekspektasian atau risiko portofolio.

Terdapat beberapa asusmsi yang patut diperhatikan untuk membentuk portofolio yang
efisien, yaitu:
1. Perilaku dari investor
Tiap investor tidak selalu sama dan tidak semua investor menyukai risiko (risk averse).
Investor yang dihadapkan dengan dua pilihan, seperti ingin investasi yang 8 menawarkan
keuntungan (return) yang sama dengan risiko yang berbeda akan memilih investasi yang
memiliki risiko yang lebih rendah.

2. Konsep fungsi utilitas dalam kurva indiferen


Fungsi utilitas diartikan suatu fungsi sistematis yang menunjukkan nilai dari semua alternatif
pilihan yang ada, semakin tinggi nilai dari suatu alternatif, semakin tinggi utilitas alternatif
tersebut. Dalam portofolio, fungsi utilitas ditunjukkan oleh preferen seorang investor
terhadap berbagai macam pilihan investasi dari masingmasing keuntungan dan risiko.

MENENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL


Portofolio-portofolio efisien belum berupa portofolio optimal. Portofolio efisien
adalah portofolio yang baik, tetapi belum yang terbaik. Potofolio efisien hanya mempunyai
satu faktor yang baik, yaitu faktor return ekspektasian atau faktor risikonya, belum terbaik
keduanya (lihat kembali definisinya). Portofolio optimal merupakan portofolio dengan
kombinasi return ekspektasian dan risiko terbaik.
Penentuan portofolio optimal dapat dilakukan dengan beberadi pa cara, diantaranya
yang akan dibahas dibuku ini adalah dengan cara model indeks tunggal ( single index
model ). Bab ini akan membahas cara Markowitz dan dengan cara aktiva bebas risiko, sedang
cara model indeks tunggal ( single index model ) akan dibahas di bab selanjutnya.
Portofolio efisien merupakan portofolio yang baik, namun bukan yang terbaik. Lalu
bagaimana portofolio yang terbaik? Portofolio efisien tidak dapat dikatakan yang terbaik
karena hanya mempunyai satu faktor yang baik, yaitu faktor return ekspektasian atau faktor
risikonya. Portofolio optimal merupakan portofolio yang merupakan perpaduan return
ekpektasi dan risiko terbaik. Menurut Hartono (2016:339) portofolio optimal merupakan
portofolio dengan kombinasi return ekspektasi dan risiko terbaik. Sedangkan menurut
Tandelilin (2001:77) portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih seorang investor dari
sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien.
Portofolio optimal adalah salah satu dari portofolio efisien yang dipilih oleh investor
menurut preferensi investor sendiri (Tandelilin, 2010: 157). Preferensi investor memiliki 3
jenis, antara lain; investor yang mencari risiko (risk seeker), investor yang netral terhadap
risiko (risk neutral), investor yang menghindari risiko (risk aversion). (Tandelilin, 2010: 156).
Untuk menentukan portofolio optimal kita harus menghitung return saham-saham.
individual yang telah memenuhi kriteria untuk dijadikan portofolio optimal. Setelah itu
menghitung varian dan kovarian dari saham dan pasar. Ada beberapa cara untuk menentukan
portofolio tersebut dapat diakatan optimal, yaitu diantaranya dengan cara portofolio optimal
berdasarkan preferensi investor model Markowitz, portofolio optimal berdasarkan model
Markowitz, portofolio optimal berdasarkan aktiva bebas resiko, dan portofolio optimal
dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko.

Portofolio Optimal Berdasarkan Preferensi Investor Model Markowitz

Model pemelihan portofolio ini di perkenalkan oleh Harry Markowitz melalui


penerbitan jurnalnya di journal of finance pada Maret 1992. Model Markowitz ini
mengidentifikasi portofolio yang berada di efficient set. Adapaun asumsi yang digunakan
model Markowitz yaitu sebagai berikut :
1. Waktu yang digunakan hanya satu periode
2. Tidak ada biaya transaksi
3. Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekpektasian dan risiko dari portofolio
4. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko

Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan


pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa
investor mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti
investor dengan effiicient set. (Jogiyanto, 2000: 193)
Markowitz menganggap bahwa portofolio optimal yang dipilih investor berada di
efficient set. Preferensi investor terhadap portofolio akan berbeda karena mereka mempunyai
fungsi utiliti yang berbeda sehingga optimal portofolio untuk masingmasing investor juga
berbeda. Utiliti investor ditentukan oleh preferensi para investor itu terhadap risiko. Investor
yang mempunyai preferensi risiko rendah akan cenderung menghindari risiko (risk averse)
akan mempunyai utiliti yang berbeda dengan mereka yang mempunyai preferensi risiko
tinggi cenderung menerima risiko (risk taker).

Untuk investor ke-1, portofolio optimal adalah yang berada pada titik C1 yang
memberikan kepuasan kepada investor sebesar U2. Jika investor rasional, dia tidak akan
memilih portofolio D1 karena walapun portofolio ini tersedia dan dapat dipilih yang berada
di attainable set, tapi bukan portofolio yang efisien sehingga akan memberikan kepuasan
sebesar U1 yang lebih rendah dibandingkan dengan kepuasan sebesar U2. Investor akan
memilih portofolio yang memberikan kepuasan yang tertinggi.

Portofolio Optimal Risiko Terkecil Model Marowitz

Jika investor hanya mempertimbangkan risiko portofolio yang terkecil tanpa


mempertimbangkan simpanan dan pinjaman bebas risiko (riskless lending and borrowing)
dan investor diasumsikan sebagai risk averse individu. Fungsi objektif yang digunakan adalah
fungsi risiko portofolio berdasarkan metode Markowitz, fungsi objektif ini kemudian
diminimalkan dengan memasang kendala.
Kendala pertama yaitu total proporsi yang di investasikan di masing-masing aktiva
untuk seluruh n aktiva adalah sama dengan 1 (atau dana yang di investasikan seluruhnya
berjumlah 100%), maka kendala ini dapat dituliskan sebagai :
∑𝑊𝑖 = 1 𝑛 𝑖=1

Kendala yang kedua yaitu proporsi dimasing-masing sekuritas tidak boleh bernilai
negatif, dituliskan sebagai berikut :
𝑊𝑖 ≥ 0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑖 = 1 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛

Kendala yang terakhir yaitu jumlah rata-rata dari seluruh return masingmasing aktiva
(Ri) sama dengan return portofolio (Rp). ∑𝑊𝑖 . 𝑅𝑖 𝑛 𝑖=1 = 𝑅𝑃

Dengan demikian, model penyelesaian optimasi ini dapat ditulis sebagai berikut :
Fungsi objektif :
∑𝑊𝑖 . σ 2 𝑖 +∑ ∑𝑊𝑖 . 𝑊𝑗 . σ𝑖j

Portofolio Optimal Dengan Aktiva Bebas Risiko

Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor sebenarnya belum benarbenar


optimal, tetapi optimal menurut investor tertentu dengan preferensi risiko tertentu. Sama
halnya dengan portofolio optimal Markowitz belum tentu benar-benar optimal, tetapi hanya
untuk risiko portofolio terkecil (minimal variance portfolio). Portofolio yang benar-benar
optimal secara umum (tidak tergantung pada preferensi investor tertentu) dapat diperoleh
dengan menggunakan aktiva bebas risiko. Aktiva bebas risiko merupakan aktiva yang
mempunyai return ekspektasi tertentu dengan risiko yang sama dengan 0 (nol).
Portofolio optimal ini merupakan hasil persinggungan garis lurus dari titik RBR
dengan kurva efficient set. Titik persinggungan M ini merupakan titik persinggungan antara
kurva efficient set dengan garis lurus yang mempunyai sudut atau slope (0) terbesar. Slope ini
nilainya adalah sebesar return ekspektasian portofolio dikurangi denagn return aktiva bebas
risiko dan semuanya dibagi dengan deviasi return dari portofolio sebagai berikut :

θP = 𝐸 (𝑅𝑃)−𝑅𝐵𝑅 σ𝑃

Keterangan :
θp = Slope dari portofolio optimal
E(Rp) = Return ekspektasian portofolio optimal
RBR = Return aktiva bebas risiko
σp = Risiko (deviasi standar) portofolio optimal.

Portofolio Optimal Dengan Adanya Simpanan Dan Pinjaman Bebas Risiko

Portofolio optimal secara umum sebelumnya hanya memasukkan aktiva-aktiva


berisiko kedalam portofolionya. Aktiva bebas risiko hanya digunakan untuk menentukan
letak dari portofolio optimalnya, tetapi tidak dimasukkan sebagai aktiva di portofolionya.
Dengan adanya aktiva yang bebas risiko, misalnya Sertifikat Bank Indonesia, investor
mempunya pilihan untuk memasukkan aktiva ini ke dalam portofolionya. Karena aktiva
bebas risiko variannya (deviasi standarnya) sama dengan nol, kovarian antara aktiva bebas
risiko ini dengan aktiva berisiko lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut :

σBR,i = ρBR,i . σBR . σi

Dan untuk varian aktiva bebas risiko (σBR) yang sama dengan nol, maka kovarian
antara aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko (σBR,i) adalah juga sama dengan nol
(karena sesuatu dikalikan dengan nol adalah sama dengan nol) :

σBR,i = ρBR,i . 0 . σi = 0.

Investor dapat memasukkan aktiva bebas risiko ke dalam portofolio timal aktiva
berisiko ke dalam bentuk simpanan (lending) atau pinjaman (borrowing). Dalam bentuk
simpanan berarti membeli aktiva bebas risiko dan memasukkannya ke dalam portofolio
efisien aktiva berisiko. Dalam bentuk pinjaman berarti meminjam sejumlah dana dengan
tingkat bunga bebas risiko (menjual aktiva bebas risiko) dan menggunakan dana ini untuk
menambah proporsi di portofolio efisien aktiva berisiko.
Kenyataannya tidak selalu investor dapat membeli atau menjual aktiva bebas risiko
dengan risiko dengan tingkat pengembalian yang sama, yaitu sebesar return bebas risiko.
Umumnya investor dapat membeli (menginvestasikan) dananya dengan tingkat return bebas
risiko, yaitu dengan membeli sertifikat Bank Indonesia. Akan tetapi, investor biasanya harus
meminjam dengan pengembalian yang lebih tinggi dari tingkat return bebas risiko.
DAFTAR PUSTAKA

Hartono , Jogiyanto. (2017), “Teori Portofolio Dan Analisis Investasi Edisi Kesebelas”,
BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai