NIM ; 2002110954
PEMILIHAN PORTOFOLIO
Portofolio adalah kumpulan saham atau aset lain yang dimiliki oleh pemodal
perorangan atau lembaga. Menurut Arditos (dalam skripsi Aminah, 2004 : 23) tujuan
portofolio adalah mengurangi risiko dengan penganerekaragaman kepemilikan efek.
Portofolio secara secara harfiah memiliki sekumpulan surat-surat. Teori ini disebut teori
portofolio karena mempunyai cara mengestimasikan dana kedalam bentuk surat-surat
berharga, teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa pemilik modal akan menginvestasikan
uangnya kedalam berbagai jenis surat berharga dengan tujuan mengurangi risiko yang harus
ditaggung dan kemudian ingin mendapatkan santunan (penghasilan) yang tinggi.
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset
riil maupun aset finansial yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah
untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana
investor pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif agar dana yang
dikeluarkan oleh investor dapat menghasilkan pengembalian yang optimal. Dalam teori
portofolio adalah bagaimana melakukan pemilihan portofolio dari sekian banyak aset, untuk
memaksimalkan return yang diharapkan pada tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggung
investor.
Pertanyaannya adalah seperti apa bentuk dari attainable set dan efficient set tersebut.
Sub bab ini akan membahas attainable set dan efficient set. Pembahasan attainable set dan
efiicient set ini akan dimulai dengan portofolio yang terdiri dari dua aktiva berisiko. Dua
aktiva yang membentuk portofolio dapat berkorelasi secara positif sempurna, negatif
sempurna atau tidak mempunyai korelasi sama sekali. Bentuk dari attainable set dan efficient
set akan berbeda tergantung dari korelasi dari dua aktiva tersebut. Selanjutnya attainable set
dan efficient sent akan digambarkan secara umum yaitu untuk aktiva dengan kemungkinan
semua korelasinya.
Attainable set atau sering disebut sebagai opportunity set adalah seluruh set yang
memberikan kemungkinan pembentukan portofolio dari aset-aset yang tersedia. Semua titik
kombinasi aset dalam attainable set adalah portofolio yang efisien dan juga tidak efisien.
Investor yang rasional akan memilih kombinasi aset yang memiliki return ekspektasian yang
lebih tinggi untuk risiko yang sama, atau risiko lebih rendah untuk return ekspektasian yang
sama. Dengan kata lain, investor yang rasional akan membentuk portofolio
efisien. Efficient set adalah kombinasi aset yang memiliki return ekspektasian yang lebih
tinggi untuk risiko yang sama, atau risiko lebih rendah untuk return ekspektasian yang sama.
Bentuk attainable set dan efficient set akan berbeda tergantung dari korelasi kedua aset
(dalam hal ini adalah saham) tersebut. Optimum set adalah kombinasi aset terbaik di antara
berbagai kombinasi dalam efficient set yang sesuai dengan preferensi investor atau
ditentukan dengan pendekatan tertentu, misalnya pendekatan Markowitz.
Dalam hal memilih kombinasi dari aktiva-aktiva yang ada untuk membentuk
portofolio dalat dilakukan oleh sang investor langsung sebagai pemilik dana. Ada attainable
set atau juga disebut opportunity set yang merupakan seluruh set yang memberikan
kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi-kombinasi aktiva yang ada.
Attainable set ini terddapat titik-titik yang menyediakan semua kemungkinan portofolio
untuk investor, kemungkinan ini baik portofolio yang efisien maupun tidak efisien yang dapat
dipilih oleh investor. Untuk investor yang rasional, ia tidak akan memilih portofolio yang
tidak efisien karena inveator yang rasional hanya tertarik dengan portofolio yang efisien.
Kumpulan dari portofolio yang efisien ini disebut dengan efficient set atau juga disebut
efficient frontier.
Pembahasan tentang attainable set dan efficient set ini akan dimulai dengan portofolio
yang terdiri atas dua aktiva yang berisiko. Optimum set adalah kombinasi aset terbaik di
antara berbagai kombinasi dalam efficient set yang sesuai dengan preferensi investor atau
ditentukan dengan pendekatan tertentu misalnya pendekatan Markowitz. Bentuk dari
attainable set dan efficient set akan berbeda tergantung dari korelasi dua aktiva. Dua aktiva
ini yang membentuk portofolio dapat berkorelasi dengan beberapa cara, ada yang secara
positif sempurna, negatif sempurna, atau tidak mempunyai korelasi sama sekali.
Teori dasar pemilihan portofolio pertama kali dicetuskan oleh Harry M. Markowitz
sekitar tahun 1952-an. Pemilihan portofolio membahas tentang permasalahan bagaimana
mengalokasikan penanaman modal agar dapat membawa keuntungan terbanyak namun
dengan resiko yang terkecil. Pemilihan portofolio dari banyak sekuritas dimaksudkan untuk
mengurangi resiko yang ditanggung. Teori portofolio sangat erat hubungannya dengan
pertanyaan bagaimana menemukan kebijakan optimal untuk menginvestasikan berbagai aset.
Langkah pendekatan yang dapat dilakukan oleh para investor adalah dengan
melakukan penghitungan dalam pemilihan dan penentuan portofolio serta pola perilaku
investor di bursa dalam transaksi jual beli saham. Langkah atau cara seperti ini disebut
sebagai strategi investasi aktif. Untuk membentuk portofolio yang optimal, investor harus
menentukan portofolio yang efisien terlebih dahulu. Portofolio efisien adalah portofolio yang
menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah, atau risiko tertentu dengan
tingkat keuntungan tertinggi (Husnan, 2001). Sedangkan portofolio optimal merupakan
portofolio yang dipilih seseorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada
kumpulan portofolio yang efisien (Tandelilin, 2010).
Tandelilin (2010) mengatakan ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui sebagai
dasar untuk pembentukan portofolio optimal, yaitu :
𝜎𝑃 2 = 𝑎 2 . 𝜎𝐴 2 + 𝑏 2 . 𝜎𝐵 2 + 2 . 𝑎 . 𝑏 . 𝜎𝐴 . 𝜎𝐵 5
Keterangan :
a = besarnya proporsi saham A
b = besarnya proporsi saham B di dalam portofolio
𝜎𝑃 2 = 𝑎 2 . 𝜎𝐴 2 + (1 − 𝑎) 2 . 𝜎𝐵 2 + 2 . 𝑎 . (1 − 𝑎). 𝜎𝐴 . 𝜎𝐵
Keterangan :
σp = deviasi standar portofolio
(1-a) = proporsi sekuritas kedua
Untuk rumus ekspektasi dari portofolio untuk dua buah sekuritas dinyatakan dengan :
Keterangan :
E(Rp) : return ekspektasi portofolio
𝑑 (𝜎𝑝2)
= 2 . 𝑎 . 𝜎𝐴2 − 2 . 𝜎𝐵2 + 2 . 𝑎 . 𝜎𝐵2 = 0
𝑑𝑎
Untuk membuktikan bahwa titik optimal ini adalah titik minium varian, maka dapat
dilakukan dengan cara menurunkan sekali lagi dari fungsi dari varian terhadap nilai a. Untuk
optimasi titik minimum, nilai turunan kedua ini harus lebih besar dari 0.
𝑑 2 (𝜎𝑝2)
𝑑𝑎2 = 2 . 𝜎𝐴2 + 2 . 𝜎𝐵2 > 0 6
Karena 𝜎𝐴 2 dan 𝜎𝐵 2 adalah bernilai positif, maka nilai dari turunan kedua ini adalah
lebih besar dari nol yang menunjukkan bahwa titik optimal adalah titik minimum varian.
Suatu nilai yang diakarkan dapat menghasilkan dua macam tanda yang ada pada nilainya,
yaitu tanda positif dan tanda lainnya bernilai negatif. Dengan demikian standar deviasi
portofolio dapat mempunyai dua kemungkinan nilai :
𝜎𝑃 = ± (𝑎 . 𝜎𝐴 − (1 − 𝑎) . 𝜎𝐵)
Dengan asumsi bahwa investor adalah orang yang rasional, maka tentu ia akan
memilih portofolio D dibandingkan dengan portofolio E atau portofoluo F. Portofolio E lebih
baik lebih baik dari portofolio D lebih baik daripada portofolio E karena dengan risiko yang
sama return ekspektasian portofolio D lebih tinggi dibandingkan dengan return ekspektasian
E atau F. Maka dapat simpulkan bahwa portofolio D adalah portofolio yang efisien.
Dari penjelasan dapat kita simpulkan bahwa portofolio efisien atau efficient portfolio
merupakan porotofolio yang memberikan return terbesar dengan risiko yang tertentu atau
memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektsian yang tertentu. Portofolio yang
efisien dapat ditentukan dengan memili tingkat return dan meminimumkan risikonya atau
menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return
ekspektasiannya. Investor yang rasional akan memilih portofolio yang efisien karena
portofolio efisien dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return
ekspektasian atau risiko portofolio.
Terdapat beberapa asusmsi yang patut diperhatikan untuk membentuk portofolio yang
efisien, yaitu:
1. Perilaku dari investor
Tiap investor tidak selalu sama dan tidak semua investor menyukai risiko (risk averse).
Investor yang dihadapkan dengan dua pilihan, seperti ingin investasi yang 8 menawarkan
keuntungan (return) yang sama dengan risiko yang berbeda akan memilih investasi yang
memiliki risiko yang lebih rendah.
Untuk investor ke-1, portofolio optimal adalah yang berada pada titik C1 yang
memberikan kepuasan kepada investor sebesar U2. Jika investor rasional, dia tidak akan
memilih portofolio D1 karena walapun portofolio ini tersedia dan dapat dipilih yang berada
di attainable set, tapi bukan portofolio yang efisien sehingga akan memberikan kepuasan
sebesar U1 yang lebih rendah dibandingkan dengan kepuasan sebesar U2. Investor akan
memilih portofolio yang memberikan kepuasan yang tertinggi.
Kendala yang kedua yaitu proporsi dimasing-masing sekuritas tidak boleh bernilai
negatif, dituliskan sebagai berikut :
𝑊𝑖 ≥ 0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑖 = 1 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛
Kendala yang terakhir yaitu jumlah rata-rata dari seluruh return masingmasing aktiva
(Ri) sama dengan return portofolio (Rp). ∑𝑊𝑖 . 𝑅𝑖 𝑛 𝑖=1 = 𝑅𝑃
Dengan demikian, model penyelesaian optimasi ini dapat ditulis sebagai berikut :
Fungsi objektif :
∑𝑊𝑖 . σ 2 𝑖 +∑ ∑𝑊𝑖 . 𝑊𝑗 . σ𝑖j
θP = 𝐸 (𝑅𝑃)−𝑅𝐵𝑅 σ𝑃
Keterangan :
θp = Slope dari portofolio optimal
E(Rp) = Return ekspektasian portofolio optimal
RBR = Return aktiva bebas risiko
σp = Risiko (deviasi standar) portofolio optimal.
Dan untuk varian aktiva bebas risiko (σBR) yang sama dengan nol, maka kovarian
antara aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko (σBR,i) adalah juga sama dengan nol
(karena sesuatu dikalikan dengan nol adalah sama dengan nol) :
σBR,i = ρBR,i . 0 . σi = 0.
Investor dapat memasukkan aktiva bebas risiko ke dalam portofolio timal aktiva
berisiko ke dalam bentuk simpanan (lending) atau pinjaman (borrowing). Dalam bentuk
simpanan berarti membeli aktiva bebas risiko dan memasukkannya ke dalam portofolio
efisien aktiva berisiko. Dalam bentuk pinjaman berarti meminjam sejumlah dana dengan
tingkat bunga bebas risiko (menjual aktiva bebas risiko) dan menggunakan dana ini untuk
menambah proporsi di portofolio efisien aktiva berisiko.
Kenyataannya tidak selalu investor dapat membeli atau menjual aktiva bebas risiko
dengan risiko dengan tingkat pengembalian yang sama, yaitu sebesar return bebas risiko.
Umumnya investor dapat membeli (menginvestasikan) dananya dengan tingkat return bebas
risiko, yaitu dengan membeli sertifikat Bank Indonesia. Akan tetapi, investor biasanya harus
meminjam dengan pengembalian yang lebih tinggi dari tingkat return bebas risiko.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono , Jogiyanto. (2017), “Teori Portofolio Dan Analisis Investasi Edisi Kesebelas”,
BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.