Anda di halaman 1dari 10

Nama : Dinda Wulandary

NIM : 201710160311014

RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO


A. Return Portofolio
Return realisasian portofolio (portofolio realized return) merupakan rata-rata
tertimbang dari return-return realisasian tiap-tiap sekuritas tunggal di dalam portofolio.
Return ekspektasian portofolio (portofolio expected return) merupakan rata-rata
tertimbang dari return-return ekspektasian tiap-tiap sekuritas tunggal dalam portofolio.
B. Risiko Portofolio
Risiko portofolio adalah varian return sekuritas-sekuritas yang membentuk
portofolio tersebut. Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar (standard deviation)
atau varian (variance) yang merupakan kuadrat dari deviasi standar.
1. Portofolio dengan dua aktiva
Portofolio dua asset adalah portfolio yang dibentuk hanya terdiri
dari dua asset atau sekuritas. Pembentukan ini dapat dilakukan pada
berbagai keadaan, yaitu dimulai dari tidak adanya investasi yang bebas
risiko dan tidak diperkenankannya short sales (menjual saham yang tidak
dimiliki).
Kalau kita hanya memiliki 2 sekuritas A dan B, maka tingkat
keuntungan yang diharapkan dari portfolio adalah :
E(RP) = WA .RA + WB .RB E(RP) = XA .(RA) + XB .(RB) WA + WB =
1
Keterangan :
E(RP) : tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu portfolio
E(RA) : ekspektasi return dari sekuritas A
RA : satu outcome dari sekuritas A
XA : proporsi asset/dana yang diinvestasikan pada saham A
E(RB) : ekspektasi return dari sekuritas B
RB : suatu outcome dari sekuritas B
XB : proporsi asset/dana yang diinvestasikan pada saham B

Jika Short sales diperkenankan, maka:


XA + XB = 1 ------ XB = 1- XA ……….persamaan 1
Dimana : XA ≥ 0 , XB ≥ 0
Dengan demikian ekspansi return dari portfolio yang terdiri dari 2
saham/sekuritas menjadi :
E(RP) = XA .E(RA) + XB .E(RB) E(RP) = XA .E(RA) + (1-RA) .E(RB)
Deviasi standar portfolio yang terdiri dari 2 jenis sekuritas adalah :
σP2 = XA2 .σA2 + XB2 .σB2 + 2XAXB .σA
σP = √ XA2 .σA2 + XB2 .σB2 + 2XAXB .σAB

Dimana :
σP = varian portfolio σA = kovarian saham A
σB = kovarian saham B
σAB = kovarian antara A dan B
XA = proporsi dana ke sekuritas A
XB = proporsi dana ke sekuritas B

Kemudian masukan persamaan 1 :


σP = √ XA2 σA+ XB2 σB + 2XAXB σAB
σP = √ XA2 σA + (1-XA2) σB2 + 2XA(1.XA) σAB
dan, karena σAB = KAB σA σB, maka :
σP = √ XA2 σA2+ (1-XA2) σB2 + 2XA(1.XA) KAB σAσB

Koefisien korelasi berada antara +1 (maksimum) dan -1


(minimum). Koefisien korelasi +1 menunjukan bahwa tingkat keuntungan
antara 2 sekuritas tersebut selalu bergerak dari arah yang sempurna sama
(artinya kalau yang satu naik 10% maka yang lain juga naik 10%).
Sedangkan korelasi sebesar -1 menunjukan bahwa pergerakan tengkat
keuntungan menuju kearah berlawanan yang sempurna (artinya jika yang
satu naik 10% maka yang lain akan turun sebesar 10%).

2. Portofolio dengan banyak asset


Portfolio banyak asset adalah portfolio yang terdiri lebih dari dua
sekuritas atau banyak sekuritas.
RUMUS : E(RP) = Σ E(Ri)Xi Atau,
E(RP) = WA.RA + WB.RB +…+Wn.Rn
( Dimana : WA+WB+…+Wn = 1)

Keterangan :
E(Rp) = tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu portfolio
E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas
Ri = satu outcome dari sekuritas
Xi = proporsi dana / asset yang diinvestasikan pada saham
C. Risiko Total
Dalam konteks portfolio, risiko dari suatu aset dibagi menjadi dua komponen:

1. Diversifiable Risk
Bagian dari risiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan
membentuk portofolio yang well-diversifield yang dapat di diversifikasi.
Karena risiko ini unik untuk suatu perusahaan, yaitu hal yang buruk terjadi
di suatu perusahaan dapat diimbangi dengan hal yang baik terjadi di
perusahaan lain, maka risiko ini dapat di-diversifikasi didalam portofolio.
Contoh dari diversifiable risk adalah pemogokan buruh, tuntutan oleh
pihak lain, penelitian yang tidak berhasil.
2. Nondiversifiable Risk
Risiko ini tidak dapat di diversifikasikan oleh portofolio. Risiko ini
terjadi karena kejadian-kejadian diluar kegiatan perusahaan, seperti inflasi,
resesi, naiknya harga bbm, perang.
Risiko Sistematis
Suatu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena
fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara
keseluruhan
Risiko Tidak Sistematis
Suatu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, sebab risiko
ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu.

Risiko total (total risk) merupakan penjumlahan dari diversifiable dan


nondiversifiable risks sebagai berikut ini:
Risiko Total = Risiko dapat didiversifikasi + Risiko tak dapat didiversifikasi
= Risiko perusahaan + Risiko pasar
= Risiko tidak sistematik + Risiko sistematik
D. Diversifikasi
Telah diketahui bahwa risiko yang dapat di-diversifikasi adalah risiko yang tidak
sistematik atau risiko spesifik dan unik untuk perusahaan (lihat gambar 8.2). diversifikasi
risiko ini sangat penting untuk investor, karena dapat meminimumkan risiko tanpa harus
mengurangi return yang diterima. Investor dapat melakukan diversifikasi dengan
beberapa cara, seperti misalnya dengan membentuk portofolio berisi banyak aktiva,
membntuk portofolio secara random atau diversifikasi secara metode Markowitz.
1. Diversifikasi dengan banyak aktiva
Mengikuti hukum statistic bahwa semakin besar ukuran sampel,
semakin dekat nilai rata-rata sampel dengan nilai ekspektasian dari
populasi. Hukum ini disebut dengan hukum jumlah besar (Law of Large
Number). Asumsi yang digunakan di sini adalah bahwa tingkat hasil (rate
of return) untuk masing-masing sekuritas secara statistic adalah
independen. Ini berarti bahwa rate of return untuk satu sekuritas tidak
terpengaruhi oleh rate of retrun untuk satu sekuritas tidak terpengaruhi
oleh rate of return sekuritas yang lainnya.
2. Diversifikasi secara randown
Diversifikasi secara random (random atau naïve diversification)
merupakan pembentukan portofolio dengan memilih sekuritas-sekuritas
secara acak tanpa memperhatikan karakteristik dari investasi yang relevan
seperti misalnya return dari sekuritas itu sendiri. Investor hanya memilih
sekuritas secara acak.
Efek dari pemilihan sekuritas secara acak terhadap risiko
portofolio diteliti oleh Fama ( 1976). Deviasi standar masing-masing
sekuritas dihitung menggunakan data return bulanan dari bulan juli 1963
sampai dengan juni 1968. Sekuritas pertama yang dipilih secraa acak
mempunyai deviasi standar sekitar 11%. Kemudian sekuritas kedua juga
dipilih secara acak dan dimasukkan ke dalam portofolio dengan proporsi
yang sama. Deviasi standar portofolio turun menjadi sekitar 7,2%.
Langkah-langkah yang sama dilakukan sampai dengan 50 sekuritas.
Penurunan portofolio terkadi dengan cepat sampai dengan sekuritas ke 10
sampai ke 15. Setelah sekuritas ke 15, penurunan risiko portofolio menjadi
lambat (lihat gambar 8.2). hasil ini menunjukkan bahwa keuntunngan
diversifikasi dapat dicapai hanya dengan sekuritas yang tidak terlalu
banyak, yaitu hanya kurang dari 15 sekuritas sudah dapat mencapai
diversifikasi optimal.
3. Diversifikasi secara Markowitz
Sebelumnya telah menunjukkan bahwa dengan menggunakan
metode mean-variance dari Markowitz, sekuritas-sekuritas yang
mempunyai korelasi lebih kecil dari +1 akan menurunkan risiko
portofolio. Semakin bnyak sekuritas yang dimasukkan ke dalam
portofolio, semakin kecil risiko portofolio. Dengan menggunakan metode
Markowitz, diversifikasi ini dapat dibuktikan secara matematis.
Diversifikasi akan menghilangkan efek dari varian, tetapi efek
kovarian masih tetap ada, yaitu sebesar nilai rata-rata semua kovarian atau
dengan kata lain, untuk portofolio yang di-diversifikasikan dengan baik
yang terdiri dari banyak aktiva, efek dari kovarian menjadi lebih penting
dibandingkan efek dari varian masing-masing aktiva.

PEMILIHAN PORTOFOLIO
A. Menentukan Attainable Set dan Efficient Set
Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva- aktiva untuk membentuk
portofolionya. Seluruh set yang memberikan kemungkinan portofolio yang dapat
dibentuk dari kombinasi n- aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set atau
attainable set. Semua titik di attainable set menyediakan semua kemungkinan portofolio
baik yang efisien maupun yang tidak efisien yang dapat dipilih oleh investor. Akan tetapi,
investor yang rasional tidak akan memilih portofolio yang tidak efisien. Rasional investor
hanya tertarik dengan portofolio yang efisien. Kumpulan ( set) dari portofolio yang
efisien ini disebut dengan efficient set atau efficient frontier.
Pertanyaannya adalah seperti apa bentuk dari attainable set dan efficient set
tersebut. Pembahasan attainable set dan efficient set ini akan dimulai dengan portofolio
yang terdiri dari dua aktiva berisiko. Dua aktiva yang membentuk portofolio dapat
berkolerasi secara positip sempurna, negatip sempurna atau tidak mempunyai korelasi
sama sekali.bentuk dari attainable set dan efficient set akan berbeda tergantung dari
korelasi dari dua aktiva tersebut. Selanjutnya attainable set dan efficient set akan di
gambarkan secara umum yaitu untuk n- aktiva dengan kemungkinan semua korelasinya.
1. Korelasi Antara Sekuritas adalah Positif Sempurna
Untuk korelasi positif sempurna dua buah aktiva A dan B, yaitu ρAB =
+1, maka rumus deviasi standar portofolio.
σp = σB · (σA + σB) – a
Untuk kasus korelasi positif sempurna, portofolio tidak dapat menurunkan
risiko atau diversifikasi tidak dapat menurunkan risiko. Rumus deviasi standar
diatas menunjukan fungsi linier deviasi standar dengan intercept σBdan slope
(σA + σB). Slope akan bernilai positif untuk
Untuk korelasi positif sempurna dua buah aktiva A dan B, yaitu ρAB =
+1, maka rumus varian portofolionya:
σp2 = a2. σA2 + b2. σB2 + 2.a.b. σA. σB
Dimana:
a = besarnya proporsi saham A
b = besarnya proporsi saham B di dalam portofolio

Deviasi standar portofolio dengan korelasi positif sempurna adalah:

σp = a. σA + (1 – a). σB atau σp = σB + (σA – σB). A

Dimana:
σp = deviasi standar portofolio
(1-a) = proporsi sekuritas kedua
Untuk kasus korelasi positif sempurna, portofolio tidak dapat menurunkan
risiko atau diversifikasi tidak dapat menurunkan risiko.
Sedangkan rumus untuk ekspektasi dari portofolio untuk dua buah
sekuritas dinyatakan sebagai berikut.
E(Rp) = a. E(RA) + (1-a). E(RB)
E(Rp) = Return ekspektasi portofolio
2. Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas
Hubungan antara risiko portofolio dengan proporsi sekuritasnya (a) untuk
korelasi nol (ρAB = 0) adalah tidak linier. Karena hubungan ini tidak linier,
maka titik optimal dapat terjadi. Untuk mengetahui letak dari titik optimal
dapat dilakukan dengan menurunkan fungsi dari varian,
= 2 · σA2 – 2 · σB2> 0
Untuk optimasi titik minimum, nilai turunan kedua ini harus lebih besar
dari nol sebagai berikut : Karena σA2 dan σB2 adalah bernilai positif, maka
nilai dari turunan kedua ini adalah lebih besar dari nol yang menunjukkan
bahwa titik optimal adalah minimum varian. Hubungan antara proporsi
portofolio (a) dengan return ekspektasian portofolio (E(RP)) dapat
digambarkan di Gambar 2.3.a, hubungan antara proporsi portofolio (a) dengan
deviasi standar portooflio (σP) dapat digambarkan di Gambar 2.3.b dan
hubungan return ekspektasian portofolio (E(RP)) dengan deviasi standar
portofolio (σP).
3. Korelasi Antara Sekuritas adalah Negatif Sempurna
Suatu nilai yang diakarkan dapat menghasilkan dua macam nilai yang
berbeda tandanya, yaitu sebuah bernilai negatif dan yang lainnya
bernilaipositif. Dengan demikian, deviasi standar portofolio dapat mempunyai
dua kemungkinan sebagai berikut :
σp = a · σA – (1 – a) · σB
B. Menentukan Portofolio Efisien
Portofolio- portofolio efisien berada di efficient set. Portofolio- portofolio efisien
merupakan portofolio- portofolio yang baik , tetapi bukan yang terbaik. Hanya ada satu
portofolio yang terbaik, yaitu portofolio optimal. Portofolio optimal berada di portofolio
–portofolio efisien. Portofolio optimal merupakan bagian dari portofolio- portofolio
efisien. Suatu portofolio optimal juga sekaligus merupakan suatu portofolio efisien, tetapi
suatu portofolio efisien belum tentu portofolio optimal.
Dengan menggunakan konsep orang yang rasional (rational people), portofolio-
portofolio efisien dapat dijelaskan. Orang yang rasional didefinisikan sebagai orang yang
akan memilih lebih dibandingkan dengan memilih kurang. Sebagai orang yang rasiional,
dengan kondisi kerja yang sama, jika anda diminta memilih mendapatkan gaji Rp 3juta
atau Rp 2juta perbulan, maka anda akan memilih gaji yang lebih besar, yaitu Rp 3 juta
perbulan. Dengan resiko yang sama, jika anda memasukkan uang di bank dalam bentuk
tabungan, maka anda akan memilih yang member bunga 10% dibandingkan dengan yang
member bunga 6% satahunnya. Jika anda memilih tabungan dengan bunga yang lebih
rendah, sangat dipastikan bahwa anda adalah orang yang tidak rasional
Portofolio efisien (efficient portofolio) dapat didefinisikan sebagai portofolio
yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko yang tertentu atau
memberikan resiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang tertentu. Portofolio yang
efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan
kemudian meminimumkan resikonya atau menentukan tingkat resiko yang tertentu dan
kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih
portofolio efisien ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau resiko portofolio.
Portofolio efisien adalah kumpulan portofolio yang mungkin dibentuk dari
kombinasi aset-aset penyusun portofolio yang memberikan nilai risiko minimum pada
tingkat pengembalian tertentu atau memberikan keuntungan maksimum pada tingkat
risiko tertentu (Tandelilin, 2010: 157). Portofolio efisien belum dapat memberikan
panduan kepada investor untuk mengalokasikan dananya pada aset sekuritas karena
semua portofolio dalam efficient frontier pada dasarnya merupakan portofolio yang layak
dipilih, akan tetapi ada satu portofolio yang paling optimal bagi investor.
C. Menentukan Portopolio Optimal
Portofolio optimal adalah salah satu dari portofolio efisien yang dipilih oleh
investor menurut preferensi investor sendiri (Tandelilin, 2010: 157). Preferensi investor
memiliki 3 jenis, antara lain; investor yang mencari risiko (risk seeker), investor yang
netral terhadap risiko (risk neutral), investor yang menghindari risiko (risk aversion).
(Tandelilin, 2010: 156).
Portofolio optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari portofolio
efisien. Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return
ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat
risiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang
rasional akan memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk
dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko
portofolio
Penjelasan di atas memaparkan bahwa portofolio optimal antara satu investor
mungkin akan berbeda dengan investor lainnya. Salah satu cara yang bisa digunakan
untuk mendapatkan portofolio optimal adalah dengan pendekatan indeks Sharpe. Metode
ini menganggap bahwa portofolio yang memiliki kinerja terbaik adalah yang mempunyai
rewards to variability ratio (perbandingan antara tingkat pengembalian portofolio dan
risiko portofolio) tertinggi. Indeks Sharpe dituliskan sebagai berikut
Portofolio efisien dari model portofolio Mean Variance (MV) yang dibentuk oleh
peneliti adalah 6 portofolio efisien. Perhitungan portofolio efisien di atas berdasarkan
nilai return saham, covariance antar saham, yang kemudian akan membentuk risiko.
Portofolio efisien juga melibatkan nilai bobot untuk tiap saham yang bisa menyusun
portofolio efisien. Setelah penyusunan portofolio efisien, peneliti mencari portofolio
optimal dari Mean Variance. Portofolio optimal yang dilakukan peneliti dengan
menggunakan pendekatan Indeks Sharpe, yakni dengan rewards to variability ratio.
1. Portofolio Optimal Berdasarkan Preferensi Investor
Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan
hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara
implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai fungsi utility yang
sama atau berada pada titik persinggungan utiliti investor dengan effiicient
set. (Jogiyanto, 2000: 193)
Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda.
Investor yang mempunyai tanggapan kurang menyukai risiko mungkin
akan memilih portofolio di titik B. Tapi, investor lainnya mungkin
mempunyai tanggapan risiko berbeda, sehingga mereka memilih
portofolio yang lainnya selama portofolio tersebut merupakan portofolio
efisien yang masih berada di efficient set. Portofolio mana yang akan
dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya masing-masing.
Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan
hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara
implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai fungsi utility yang
sama atau berada pada titik persinggungan utiliti investor dengan effiicient
set. (Jogiyanto, 2000: 193)
2. Portofolio Optimal Berdasarkan Model Markowitz
Model Markowitz merupakan model formal pertama yang
mendiversifikasi portofolio dengan perhitungan kuantitatif. risiko
portofolio bukan hanya merupakan rata-rata tertimbang (weighted average
money market), maksimalkan return atau risiko dari expected pertama kali
Return maupun rata weighted average) dari setiap aset dalam portofolio
tetapi juga memperhatikan hubungan antar aset. Konsep statistik yang
penting ini adalah koefisien covariance, karena dua konsep inilah model
Markowitz sering pula disebut sebagai model mean-variance. Return
dalam model Markowitz adalah keuntungan yang diperoleh dari sejumlah
modal yang ditanamkan dalam suatu periode waktu, yaitu berupa
persentase dari modal. Suatu investasi apabila memberikan ketidakpastian
keuntungan maka investasi dinyatakan memiliki risiko. Jadi, definisi dari
risiko adalah variabilitas dari return yang diperoleh.
Dalam pendekatan ini pemilihan portofolio investor didasarkan
pada preferensi mereka terhadap return yang diharapkan dan risiko
masing-masing pilihan portofolio, kontribusi yang sangat pentinga bagi
investor adalah bagaimana seharusnya melakukan deversifikasi secara
optimal.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari model markowitz
menurut yaitu; (Tandelilin,2001: 79)
 Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien
mempunyai kedudukan yang sama antara satu dengan
lainnya.
 Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor
boleh meminjam dana untuk membiayai portofolio pada
aset yang berisiko dan Model Markowitz juga belum
memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan
investasi pada aset bebas risiko.
 Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan
mengestimasi imput yang berbeda pula ke dalam model
Markowitz, sehingga garis pemukaan efisien yang
dihasilkan juga berbeda-beda bagi masing-masing investor.

Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz di dasarkan pada


empat asumsi, yaitu: (Tandelilin, 2001: 78)

 Waktu yang digunakan hanya satu periode


 Tidak ada biaya transaksi
 Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi
dan risiko
 Tidak ada simpanan dan pinjaman bebas risiko

Asumsi bahwa preferensi investor mengasumsikan hanya


didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara
implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai fungsi utility yang
sama. Pada kenyatannya tiap-tiap investor memiliki fungsi utilitas yang
berbeda, sehingga portofolio optimal akan dapat berbeda.

3. Portofolio Optimal Dengan Aktiva Bebas Risiko


Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor sebenarnya
adalah portofolio yang belum benar – benar optimal, tetapi optimal
menurut investor tertentu preferensi risiko tertentu. Demikian juga
portofolio optimal Markowits belum benar – benar merupakan portofolio
yang optimaltetapi hanya optimal untuk risiko portofolio terkecil atau
MVP (Minimal Variance Portofolio). Portofolio yang benar – benar
optimal secara umum (tidak tergantung preferensi investor tertentu) dapat
diperoleh dengan menggunakan aktiva bebas risiko. Suatu aktiva bebas
risiko dapat didefinisikan sebagai aktiva yang mempunyai return
ekspektasian tertentu dengan risiko yang sama dengan nol.
Portofolio yang benar-benar optimal secara umum (tidak
tergantung pada preferensi investor tertentu) dapat diperoleh dengan
menggunakan aktiva bebas risiko. Suatu aktiva bebas resiko yaitu sebagai
aktiva yang mempunyai return ekspektasian tertentu dengan risiko yang
sama dengan nol.

Op = E(Rp) - RBR
Σp
Dimana:
Op = Slope dari portofolio optimal
E(Rp) = Return ekspektasian portofolio optimal
RBR = Return aktiva bebas risiko
4. Portofolio Optimal Dengan Adanya Simpanan dan Pinjaman Bebas Risiko
Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return
ekspektasi tertentu dengan varian return (risiko) yang sama dengan nol,
karena variannya sama dengan nol, maka kovarian antara bebas resiko
juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) = 0 kovarian antara
bebas aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan
menjadi sama dengan nol sebagai berikut; (jogiyanto, 2000: 195)
Dari pernyataan di atas, maka aset bebas risiko merupaka aset yang
tingkat returnnya di masa depan sudah dapat dipastikan pada saat ini
karena ditunjukkan oleh varians yang sama dengan nol.
Portofolio optimal secara umum sebelumnya hanya memasukkan
aktiva-aktiva berisiko ke dalam portofolionya. Aktiva bebas risiko hanya
digunakan untuk menentukan letak dari portofolio optimalnya tetapi tidak
dimasukkan sebagai aktiva di portofolionya.
Dengan adanya aktiva yang bebas risiko, misalnya Sertifikat Bank
Indonesia, investor mempunya pilihan untuk memasukkan aktiva ini ke
dalam portofolionya. Karena aktiva bebas risiko variannya (deviasi
standarnya) sama dengan nol, kovarian antara aktiva bebas risiko ini
dengan aktiva berisiko lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai
berikut :
σBR,i = ρBR,i . σBR . σi
Dan untuk varian aktiva bebas risiko (σBR) yang sama dengan nol,
maka kovarian antara aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko (σBR,i)
adalah juga sama dengan nol (karena sesuatu dikalikan dengan nol adalah
sama dengan nol) :
σBR,i = ρBR,i . 0 . σi = 0.

Anda mungkin juga menyukai