Dosen Pengampu :
Ibu. Dhini Suryandari S.E.,M.Si.,Ak
Ibu. Richatul Jannah S.E.,M.Ak
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimphkan berkah,rahmat
dan karunianya pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Sampling Audit Untuk Pengujian Atas Rincian Saldo”. Sholawat serta salam tetap tercurahan
kepada junjungan Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW.Syukur Alhamdulliah kami telah
dapat menyusun dan membuat makalah ini walupun sederhana sesuai keterbatasan dan kemampuan
yang ada.
Penyusun Makalah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak dan pada kesempatan ini
kami menguapkan terima kasih kepada teman"teman yang telah membantu kami hingga makalah
ini dapat terselesaikan, baik bantuan moral maupun material. Khususnya kami ucapakan terimakasih
kepada dosen mata kuliah Auditing 2 yaitu Ibu.Dhini ….. dan Ibu.Richa…… kami sadar bahwa
penulisan makalah ini jauh dari kata kesempurnaan.Oleh karna itu,kami mohon kritik dan saran yang
membangun dan bermanfaat bagi kami untuk mencapai kesempatan.
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan kita
bersama. Akhir kata saya berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membacanya.
February 2023
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Standar Audit (SA 530), sampling audit diartikan sebagai proses penerapan
standar audit pada unsur-unsur kurang dari 100% dalam populasi audit yang relevan,
sedemikian rupa sehingga semua unit sampling memiliki peluang yang sama dipilih, untuk
memberikan basis yang memadai bagi auditor dalam menarik kesimpulan tentang populasi
secara keseluruhan.
Dalam esensinya, sampling adalah proses mempelajari keseluruhan dengan
menelaah hanya sebagian kecil. Namun, auditor harus menerima risiko bahwa sampel yang
dipilih tidak sepenuhnya mencerminkan populasi, yaitu karakteristik yang diproyeksikan dari
sampel mungkin berbeda dengan yang sebenarnya akan ditemukan. Jika populasi
keseluruhan atau sampel dalam jumlah yang lebih besar diaudit, risiko ini dapat
diminimalkan.
Dalam proses audit, sampling bukanlah tujuan akhirnya, tetapi hanya digunakan
sebagai sarana untuk mencapai tujuan pengauditan. Sampel dan hasil sampel hanyalah data
mentah yang harus diberi bobot dan dipelajari, agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam pengambilan sampel, data sampel mentah tersebut harus dianalisis materialitasnya,
alasan, penyebab, dan dampak aktual atau potensialnya. Oleh karena itu, sampel yang
diambil merupakan langkah pertama untuk memberikan opini audit.
Teknik sampling dalam audit dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan Metode Statistik atau disebut "sampling statistik", dan Tanpa Menggunakan
Metode Statistik atau disebut "sampling non-statistik". Sampling statistik berbeda dengan
sampling non-statistik. Dalam sampling metode statistik, auditor dapat mengkuantifikasi
risiko sampling dengan menerapkan aturan matematika dalam perencanaan sampel dan
mengevaluasi hasil. Sedangkan dalam sampling non-statistik, auditor tidak mengkuantifikasi
risiko sampling, melainkan memilih unsur-unsur sampel yang diyakini akan memberikan
informasi yang paling bermanfaat dalam situasi yang dihadapi dan mencapai kesimpulan
tentang populasi berdasarkan hasil pertimbangannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Sampling Audit untuk Pengujian atas Rincian Saldo dan
mengapa teknik ini digunakan dalam proses audit?
2. Apa saja jenis-jenis Sampling Audit yang dapat digunakan untuk pengujian atas
Rincian Saldo, dan apa kelebihan dan kelemahan dari masing-masing jenis sampling
tersebut?
3. Bagaimana cara memilih sampel yang representatif dalam Sampling Audit untuk
Pengujian atas Rincian Saldo, dan bagaimana mengukur tingkat ketidakpastian dan
risiko yang terkait dengan sampel yang dipilih?
4. Bagaimana cara mengevaluasi hasil dari Sampling Audit untuk Pengujian atas
Rincian Saldo, dan bagaimana menginterpretasikan hasil tersebut dalam konteks
tujuan audit?
5. Bagaimana teknik Sampling Audit dapat membantu dalam mendeteksi potensi
kesalahan atau penipuan dalam rincian saldo, dan bagaimana cara mengatasi
temuan-temuan tersebut?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Sampling Audit untuk Pengujian atas Rincian
Saldo dan mengapa teknik ini digunakan dalam proses audit
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Sampling Audit yang dapat digunakan untuk
pengujian atas Rincian Saldo, dan apa kelebihan dan kelemahan dari masing-masing
jenis sampling tersebut?
3. Untuk mengetahui cara memilih sampel yang representatif dalam Sampling Audit
untuk Pengujian atas Rincian Saldo, dan bagaimana mengukur tingkat
ketidakpastian dan risiko yang terkait dengan sampel yang dipilih
4. Untuk mengetahui cara mengevaluasi hasil dari Sampling Audit untuk Pengujian
atas Rincian Saldo, dan bagaimana menginterpretasikan hasil tersebut dalam konteks
tujuan audit?
5. Untuk mengetahui teknik Sampling Audit dapat membantu dalam mendeteksi
potensi kesalahan atau penipuan dalam rincian saldo, dan bagaimana cara mengatasi
temuan-temuan tersebut.
BAB 2
PEMBAHASAN
❖ Mengevaluasi Hasil
12. Menggeneralisasi dari sampel ke populasi.
13. Menganalisis salah saji.
14. Memutuskan akseptabilitas populasi.
1 >$15.000 3 $ 88.955
2 $5.000-$15.000 10 $ 71.325
3 <$5.000 27 $ 47.025
40 $207.295
Ada banyak cara lain untuk menstratifikasi populasi ini. Salah satu contohnya
adalah memiliki empat strata (membuat strata 3 item antara $2.000 clan $5.000, clan
menambahkan strata keempat untuk item yang lebih kecil dari $2.000).
1. Total batas salah saji yang dihasilkan ketika salah saji ditemukan mungkin terlalu
tinggi untuk digunakan oleh auditor.
2. Sulit memilih sampel PPS dari populasi yang besar tanpa bantuan komputer.
Karena semua alasan tersebut, auditor sering kali menggunakan MUS ketika
mengharapkan tidak ada atau sedikit salah saji, menginginkan hasil dolar, dan mencatat
data populasi pada file komputer.
SAMPLING VARIABEL
di mana:
x = nilai rata-rata item sampel
xj = nilai setiap item sampel individual
n = ukuran sampel
Distribusi rata-rata sampel seperti ini merupakan hal yang normal
dan memiliki semua karakteristik kurva normal: (1) kurvanya simetris, dan (2)
rata-rata sampel berada dalam bagian distribusi sampling yang jelas di
sekitar rata-rata atau mean dari mean tersebut, yang diukur oleh jarak di
sepanjang sumbu horizontal dalam istilah deviasi standar.
1. Risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah (ARIA). Risiko menerima
piutang usaha sebagai benar padahal sebenarnya mengandung salah saji sebesar
lebih dari $21.000. ARIA dipengaruhi oleh risiko audit yang dapat diterima, hasil
pengujian pengendalian clan pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis,
clan signifikansi relatif piutang usaha dalam laporan keuangan. Untuk audit Hart
Lumber, asumsikan ARIA sebesar 10 persen.
2. Risiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah (ARIR). Risiko menolak
piutang usaha sebagai tidak benar padahal sebenarnya tidak mengandung salah
saji dalam jumlah yang material. ARIR dipengaruhi oleh biaya tambahan
resampling. Karena cukup mahal mengkonfirmasi piutang usaha untuk yang kedua
kalinya, asumsikan ARIR sebesar 25 persen.
Mengestimasi Salah Saji dalam Populasi Estimasi ini memiliki dua bagian:
1. Estimasi titik estimasi yang diharapkan. Auditor memerlukan estimasi di muka atas
titik estimasi populasi bagi estimasi perbedaan, seperti ketika mereka memerlukan
estimasi tingkat pengecualian populasi untuk sampling atribut. Estimasi di muka
untuk Hart Lumber adalah $1.500 (lebih saji), berdasarkan pengujian audit tahun
sebelumnya.
2. Melakukan estimasi deviasi standar populasi di muka-variabilitas populasi. Untuk
menentukan ukuran sampel awal, auditor memerlukan estimasi di muka atas variasi
salah saji dalam populasi seperti yang diukur oleh deviasi standar populasi.
(Perhitungan deviasi standar akan dijelaskan nanti, ketika hasil audit dievaluasi.)
Untuk Hart Lumber, hal itu diestimasi sebesar $20 berdasarkan pengujian audit
tahun sebelumnya.
Menghitung Ukuran Sampel Awai Ukuran sampel awal untuk Hart Lumber sekarang
dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
di mana:
n = ukuran sampel awal
SD* = estimasi di muka atas deviasi standar
ZA = koefisien keyakinan untuk ARIA
ZR = koefisien keyakinan untuk ARIR
N = ukuran populasi
TM = salah saji yang dapat ditoleransi untuk populasi (materialitas)
E* = estimasi titik estimasi salah saji populasi
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam sampling untuk pengujian atas rincian saldo, auditor menentukan
apakah jumlah dolar dalam suatu saldo akun disalahsajikan secara material. Kita
kemudian membahas 14 langkah dalam sampling nonstatistik untuk pengujian atas
rincian saldo. Ketika melaksanakan sampling audit nonstatistik, auditor
menggunakan pertimbangan untuk menggeneralisasi dari sampel ke populasi guna
menentukan apakah sampel dapat diterima. Sampling unit moneter adalah metode
statistik yang paling umum untuk pengujian atas rincian saldo. Metode ini
mendefinisikan unit sampling sebagai setiap dolar dalam saldo akun yang tercatat,
dan akibatnya, akun yang lebih besar lebih mungkin dimasukkan dalam sampel.
Metode sampling statistik variabel mencakup estimasi perbedaan, estimasi rasio,
dan estimasi rata-rata per unit. Metode-metode tersebut membandingkan nilai
sampel yang diaudit dengan nilai tercatat untuk mengembangkan estimasi salah saji
nilai akun. Penggunaan sampling variabel diilustrasikan dengan menggunakan
estimasi perbedaan
B. SARAN
Kami sebagai penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sebagai penulis berharap kedepannya dapat memaparkan makalah di atas secara lebih
intensif dan detail, serta tentunya mempertimbangkan lebih banyak sumber yang bersifat
dapat dipercaya.
Kami menerima kritik beserta saran terhadap makalah kami agar kami dapat terus
berkembang menjadi lebih baik lagi. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam
menambah pengetahuan bagi yang membacanya.