Anda di halaman 1dari 3

APLIKASI SAMPLING ATRIBUT

1. Merencanakan Sampel

Berikut ini langkah-langkah dalam merancang sampel, yaitu:

1) Menyatakan tujuan pengujian audit. Sama untuk sampling atribut maupunsampling


nonstatistik.

2) Memutuskan apakah sampling aidit dapat diterapkan. Sama untuk samplingatribut maupun
sampling nonstatistik.

3) Mendefinisikan atribut dan kondisi pengecualian. Sama untuk samplingatribut maupun


sampling nonstatistik.

4) Mendefinisikan populasi. Sama untuk sampling atribut maupun


samplingnonstatistik.

5) Mendefinisikan unit sampling. Sama untuk sampling atribut maupunsampling


nonstatistik.

6)Menetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi (TER). Sama untuksampling


atribut maupun sampling nonstatistik.

7) Menetapakan ARACR yang terlalu rendah Sama untuk sampling atributmaupun


sampling nonstatistik, tetapi biasanya metode kuantifikasinyaberbeda. Untuk sampling
nonstatistik, sebagian besar auditor menggunakan risiko yang dapat diterima yang rendah,
sedang atau tinggi, sementara auditoryang menggunakan sampling atribut membebankan
suatu jumlah tertentu,seperti risiko 10 persen atau 5 persen. Metodenya berbeda
karena auditorharus mengevaluasi hasil secara statistik.

8) Mengestimasi tingkat pengecualian populasi Sama untuk sampling atributmaupun


sampling nonstatistik.

9) Menentukan ukuran sampel awal. Ada empat factor yang menentukan ukuransampel awal
baik untuk sampling statistik maupun nonstatistik: ukuranpopulasi, TER, ARACR,
dan EPER. Dalam sampling atribut, auditormenentukan ukuran sampel dengan
menggunakan program komputer atau tabel yang dikembangkan dari rumus statistik.

Menggunakan Tabel, jika auditor menggunakan tabel untuk menentukanukuran


sampel awal, mereka akan mengikuti empat langkah berikut :

a. Memilih tabel yang berhubungan dengan ARACR.

b. Menempatkan TER pada bagian atas table.

c. Menempatkan EPER pada kolom paling kiri.


d. Membaca kebawah kolom bawah TER yang sesuai hingga berpotongandengan
baris EPER yang tepat. Angka pada perpotongan tersebut adalah ukuran sampel
awal.

Dampak Ukuran Populasi, dalam pembahasan sebelumnya,


auditormengabaikan ukuran populasi ketika menentukan ukuran sampel awal.
Teoristatistik menunjukkan bahwa dalam menerapkan sampling atribut pada populasi,ukuran
populasi tidak begitu dipertimbangkan dalam menentukan ukuran sampel.Karena sebagian
besar auditor menggunakan sampling atribut untuk populasiyang sangat besar,
pengukuran ukuran sampel untuk populasi yang lebih kecilakan diabaikan disini.

1.Memilih Sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit

10) Memilih sampel. Satu-satunya perbedaan dalam pemilihan sampel bagisampling


statistik dan nonstatistik terletak pada persyaratan bahwa metodeprobabilistik harus
digunakan untuk sampling statistik. Baik sampling acaksederhana maupun sistematis akan
digunakan pada sampling atribut.

11) Melaksanakan prosedur audit. Sama untuk sampling atribut maupun sampling
non statistik.

2.Mengevaluasi Hasil

12) Menggeneralisasi dari sampel ke populasi. Untuk sampling atribut, auditormenghitung


batas ketepatan atas (CUER) dengan ARACR tertentu, yang sekali lagi
menggunakan program komputer khusus atau tabel yang dikembangkan dari rumus
statistik. Menggunakan Tabel, penggunaan tabel untuk menghitung CUER melibatkan
empat langkah:

i.Memilih tabel yang berhubungan dengan ARACR auditor. ARACR iniharus sama dengan
ARACR yang digunakan untuk menentukanukuran sampel awal.

ii.Mencari lokasi jumlah pengecualian aktual yang ditemukan dalampengujian audit


pada bagian atas tabel.

iii.Mencari lokasi ukuran sampel aktual pada kolom yang paling kiri. iv.Membaca kebawah
kolom jumlah pengecualian aktual yang tepathingga berpotongan dengan baris ukuran
sampel yang tepat. Jumlahpada titik perpotongan itulah yang merupakan CUER.

13) Menganalisis pengecualian. Sama untuk sampling atribut maupun samplingnonstatistik.

14) Memutuskan akseptabilitas populasi. Metodologi untuk memutuskanakseptabilitas


populasi pada intinya sama baik untuk sampling atribut maupunsampling nonstatistik. Untuk
sampling atribut, auditor akan membandingkanCUER dengan TER bagi setiap atribut.
Sebelum populasi bisa dianggap dapatditerima, CUER yang ditentukan berdasarkan hasil
sampel aktual harus lebihkecil dari atau sama dengan TER jika keduanya didasarkan
pada ARACR yang sama. Dalam contoh kita, jika auditor memiliki TER tertentu sebesar
7persen dengan ARACR sebesar 5 persen dan CUER adalah 6,6
persen,persyaratan sampel telah dipenuhi. Dalam kasus ini, pengendalian
yangsedang diuji dapat digunakan untuk mengurangi penilaian resikopengendalian
seperti yang direncanakan, yang memberikan analisis yangcermat atas penyebab
pengecualian yang tidak menunjukkan kemungkinanadanya masalah yang signifikan
dalam aspek pengendalian yang sebelumnyatidak dipertimbangkan.

Kebutuhan akan Pertimbangan Profesional

Kritik yang biasanya dilontarkan terhadap sampling statistik adalahbahwa


hal tersebut mengurangi penggunaan pertimbangan professional olehauditor.
Perbandingan diantara 14 langkah yang dibahas dalam bab ini untuk sampling
nonstatistik dan atribut menunjukkan bahwa kritik tersebut tidak terbukti. Agar
aplikasinya tepat, sampling atribut mengharuskan auditormenggunakan pertimbangan
profesional di sebagian besar langkah tersebut.Ketika memilih ukuran sampel awal,
auditor sangat tergantung pada TER danARACR, yang memerlukan tingkat pertimbangan
profesional yang tinggi, serta EPER, yang memerlukan estimasi yang cermat. Demikian juga,
evaluasi akhiratas kelayakan aplikasi sampling atribut secara keseluruhan, yang
termasukkelayakan ukuran sampel, juga harus didasarkan pada pertimbangan profesional
tingkat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai