0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
685 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai sampling audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Secara garis besar dibahas mengenai risiko sampling, metode pemilihan sampel probabilitik dan nonprobabilitik, serta penerapan sampling audit statistik dan nonstatistik untuk pengujian pengendalian dan transaksi.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
(PPT)AUDIT SAMPLING UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
Dokumen tersebut membahas mengenai sampling audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Secara garis besar dibahas mengenai risiko sampling, metode pemilihan sampel probabilitik dan nonprobabilitik, serta penerapan sampling audit statistik dan nonstatistik untuk pengujian pengendalian dan transaksi.
Dokumen tersebut membahas mengenai sampling audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Secara garis besar dibahas mengenai risiko sampling, metode pemilihan sampel probabilitik dan nonprobabilitik, serta penerapan sampling audit statistik dan nonstatistik untuk pengujian pengendalian dan transaksi.
ATAS TRANSAKSI KELOMPOK 2 TESALONIKA MANDOLANG (18304050) MEISKIA WATI HANTUNA (18304030) GEIZKHA YOAN BEKA (18304005) SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
• Risiko sapling (sampling risk) adalah risiko bahwa auditor
mencapai kesimpulan yang salah karna sampel populasi yang tidak representatif. Risiko sampling adalah bagian sampling yang melekat akibat pengujian lebih sedikit dari populasi secara keseluruhan. Jika populasi sebenarnya memiliki tingkat pengecualian, uditir menerima populasi yang slah karenaa sampel tidak cukup mewakili populasi. • Auditor memiliki dua carauntuk mengendalikan risiko sampling: • 1. Menyesuaikan ukuran sampel • 2. Menggunakan metode pemilihan item sampel yang tepat dari populasi SAMPLING STATISTIK VS SAMPLING NONSTATISTIK DAN PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK DAN NONPROBABILISTIK
• Metode sampling audit dapat dibagi menjadi dua kategori utama :
sampling statistik dan sampling nonstatistik. Kategori tersebut srerupa karena keduanya melibatkan tiga tahap : • 1. Perencanaan sampel • 2. Pemilihan sampael dan melakukan pengujian • 3. Pengevaluasian hasil • Tujuan dari perencanaan sampel adalah memastikan bahwa pengujian audit dilakukan dengan cara yang memberikan risiko sampling yang diinginkan dan meminimalkan kemungkinan kesalahan nonsampling. Pemilihan sampel melibatkan keputusan bagaimana sampel dipilih dari populasi. Auditor baru dapat melksanakan pengujian audit hanya setelah item sampel dipilih. Pengevaluasian hasil adalah penarikan kesimpulan berdasarkan pengujian audit. METODE PEMILIHAN SAMPEL NONPROBABILISTIK • Cakupan nilai uang yang besar. Auditor kadang kadang dapat memilih sampel yang meliputi bagian total nilai uang bagian populasi yang besar sehingga mengurangi risiko penarikan kesimpulan yang tidak tepat dengan tidak memeriksa pos pos yang kecil. • Dalam pemilihan sampel blok (block sample selection), auditor memilih pos pertama dalam satu blok, dan sisanya dipilih secara berurutan. Biasanya penggunaan sampel blok hanya dapat diterima jika jumlah blok yang digunakan masuk akal. Jika hanya segelintir blok yang digunakan probabilitas memperoleh sampel nonpresentatif sangatlah besar, dengan menggunakan kemungkinan perputaran karyawan, perubahan sistem Metode pemilihan sampel nonrobabilistik adalah metode yang tidak memenuhi persyaratan teknis bagi pemilihan sampel nonprobabilistik. Karena metode tersebut tidak didasarkan pada probabilitas matematika, keterwakilan sampel mungkin sulit ditentukan. . METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK • Dalam pemilihan sampel sistematis (sistematic sample selection), yang juga disebut sampling sistematis, auditor menghitung suatu interval dan kemudian memilih item item yang akan dijadikan sampel berdasarkan ukuran interval tersebut.interval ditentukan dengan membagi ukuran populasi dengan ukuran sampel yang diinginkan. Keunggulan dari pemilihan sistematis adalah lebih mudah digunakan. Dalam sebagian besar populasi, sampel sistematis dapat diambil dengan cepat dan pendekatannya secara otomatis akan menempatkan nomor lain dalam urutan, yang membuatnya lebih mudah dalam mengembangkan dokumentasi yang sesuai. • Dalam banyak situasi audit, jauh lebih menguntungkan memilih sampel yang menekankan item item populasi dengan julah tercatat yang lebih besar. Ada dua cara untuk memperoleh sampel semacam itu : • 1. Mengambil sampel dimana probabilitas pemilihan setiap item populasi individual bersifat proporsional dengan jumlah tercatatnya. Metode ini disebut sebagai sampling dengan probabilita yang proporsional dengan ukuran (pps), dan dievaluasi dengan menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik unit moneter. • 2. Membagi populasi kedalam subpopulasi, biasanya menurut ukuran dolar, dan mengambil sampel yang lebih besar dari subpopulasi itu dengan ukuran yang lebih besar. Hal ini disebut sebagai sampling bertahap, dan dievaluasi dengan menggunakan sampling nonstatistik ataupun sampling statistik variabel. . SAMPLING UNTUK TINGKAT PENGECUALIAN • Auditor menggunakan sampling pada pengujia pengendalian dan pengujian substantifatas transaksi untuk mengestimasi persentase item item dalam populasi yang memiliki karakteristik atau atribut kepentingan. Persentase ini disebut sebagai tingkat keterjadian (accurence rate) atau tingkat pengecualian(exception rate). Sebagai contoh jika auditor menetukan bahwa tingkat pengecualianuntuk ferivikasi internal faktur penjualan adalah sekitar 3persen, maka rata rata 3dari tiap 100 faktur tidak diverifikasi secara layak. • Auditor sangat memperhatikan jenis pengecualianberikutdalampopulasi data akuntansi: • Menyimpan atau deviasi daripengendalian yang diterapkan klien • Salah saji moneter dalam populasi data transaksi • Salah saji moneter dalam rincian transaksi saldo akun APLIKASI SAMPLING AUDIT NONSTATISTIK
• Mereview transaksi penjualan untuk melihat jumlah yang besar dan
tidak biasa (prosedur analitis) • Mengamati apakah tugas klerk piutang usaha terpisah dari tugas menangani kas (pengujian pengendalian) • Memeriksa sampel salinan faktur penjualan untuk melihat : – Persetujuan kredit oleh manajer kredit (pengujian pengendalian) – Keberadaan dokumen pengiriman yang dilampirkan (pengujian pengendalian) – Pencantuman nomor bagan akun(pengujian pengendalian) • Memilih sampel dokumen pengiriman dan menelusuri masing masing ke salinan faktur penjualan terkait (pengujian pengendalian) • Membandingkan kuantitas yang tercantum pada setiap salinan faktur penjualan dengan kuantitas pada dokumen pengiriman yang terkait (pengujian substantif atas transaksi) SAMPLING AUDIT STATISTIK • Metode sampling statistik yang paling sering digunakan untuk pengujian pengendalian dan engujian substantif atas transaksi adalah sampling atribut (atribute sampling). Sampling nonstatistik juga memiliki atribut, yang merupakan karakteristik yang sedang diuji dalam populasi, tetapi sampling atribut merupakan metode statistik. . DISTRIBUSI SAMPLING • Auditor mendasarkan pengujian statistiknya pada distribusi sampling. Disribusi sampling adalah distribusi frekuensi hasil semua sampel berukuran khusus yang dapat diperoleh dari populasi yang memiliki beberapa karakteristik tertentu.distribusi sampling memungkinkan auditor untuk membuat laporan probabilitas mengenai kemungkinan terwakilnya stiap sampel dalam distribusi.sampling atribut didasarkan pada distribusi binominal, imana setipsampel dalam populasi memiliki satu dari dua nilai yang mungkin atau deviasi pengendalian. . APLIKASI SAMPLING ATRIBUT • Merencanakan sampel • 1. menyatakan tujuan pengujian audit • 2. memutuskan apakah sampling aidit dapat diterapkan • 3. mendefinisikan atribut dan kondisi pengecualian • 4. mendefinisikan populasi • 5. menetapkan tingkat pengencualian yang dapat ditoleransi • 6. menetapakan ARACR yang terlalu rendah • 7. mengestimasi tingkat pengecualia populasi • 8. menentukan ukuran sampel awal