100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
205 tayangan5 halaman
Bab ini membahas analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan, kekuatan, dan kelemahannya. Terdapat berbagai teknik analisis seperti analisis vertikal, horizontal, rasio, dan presentase yang membandingkan laporan keuangan beberapa periode.
Bab ini membahas analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan, kekuatan, dan kelemahannya. Terdapat berbagai teknik analisis seperti analisis vertikal, horizontal, rasio, dan presentase yang membandingkan laporan keuangan beberapa periode.
Bab ini membahas analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan, kekuatan, dan kelemahannya. Terdapat berbagai teknik analisis seperti analisis vertikal, horizontal, rasio, dan presentase yang membandingkan laporan keuangan beberapa periode.
Hasil dari analisis laporan keuangan memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan mengetahui kekuatannya, perusahaan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kekuatan tersebut. Sedangkan dengan mengetahui kelemahannya, manajemen dapat memperbaiki bahkan menutupi kelemahan tersebut. Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaan dapat merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat apa yang harus dilakukan untuk ke depannya. B. Tujuan dan Manfaat Analisis Tujuan dan manfaat melakukan analisis laporan keuangan yaitu: Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan perusahaan Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan Untuk sebagai alat banding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang dicapai C. Bentuk-bentuk dan Teknik Analisis Langkah-langkah dalam melakukan analisis laporan keuangan: Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan selengkap mungkin Melakukan perhitungan-perhitungan ataupun pengukuran dengan rumus- rumus tertentu Melakukan perhitugan dengan menginput angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan cermat Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah dibuat Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan
Dua macam metode analisis laporan keuangan yang dapat digunakan:
1. Analisis Vertikal (Statis), merupakan analisis yang dilakukan hanya satu
periode laporan keuangan saja. Informasi yang di dapat hanya untuk satu periode saja 2. Analisis Horizontal (Dinamis), merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Hasil analisis yang dihasilkan akan terlihat perkembagan perusahaan dari periode satu ke periode lainnya.
Jenis-jenis teknis analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan:
Analisis perbandingan antara laporan keuangan
Analisis ini dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan yang lebih dari dua periode. Analisis trend Analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam presentase tertentu. Analisis presentase per komponen Analisis yang dilakukan dengan membandingkan antara kompenen yang ada dalam suatu laporan keuangan. Analisis sumber dan penggunaan dana Analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode. Analisis ini juga untuk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab berubahnya modal kerja perusahaan dalam suatu periode. Analisis sumber dan penggunaan kas Analisis ini digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suaru periode. Analisis rasio Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau neraca dan laba rugi. Analisis kredit Analisis digunakan untuk menilai layak atau tidaknya suatu kredit dikeluarkan oleh lembaga keuangan. Analisis laba kotor Analisis ini digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu periode. Dan untuk mengetahui pula sebab-sebab berubahnya laba kotor dari periode ke periode tersebut. Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break even point) Analisis ini untuk mengetahui kondisi berapa penjualan produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis ini untuk menentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan. D. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan dilakukan dengan dua model. Analisis horizontal yang dibandingkan adalah laporan keuangan untuk beberapa periode. Sedangan analisis vertikal hanya membandingkan satu pos dengan pos yang lain dalam satu laporan keuangan dan hanya satu periode laporan keuangan. E. Analisis Trend Analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam presentase tertentu. Data yang digunakan merupakan data tahunan dua atau tiga periode saja agar menghindari kesulitan dalam menganalisis sehingga lebih cepat. Jika data yang digunakan lebih dari dua atau tiga periode, metode yang digunakan adalah angka indeks. Penggunaan angka indeks dapat diketahui kecenderungan dari posisi keuangan. Data yang digunakan ada data yang paling awal, kemudian data tersebut dibandingkan dengan data berikutnya. Rumus untuk mencari angka indeks: Tahun pembanding Angka Indeks= X 100 %=¿ Tahun dasar Misalnya: Tahun dasar adalah kas tahun 2003 sebesar Rp 100 dan kas tahun 2004 adalah Rp 140, angka indeksnya adalah Rp 140 Angka Indeks= X 100 %=140 % Rp 100 Artinya: 1. Uang kas yang ada pada akhir tahun 2004 sebesar 140% dari kas yang ada pada tahun 2003 2. Uang kas akhir tahun 2004 naik sebesar 40% jika dibandingkan dengan uang kas akhir tahun 2003 3. Uang kas akhir tahun 2004 berjumlah 40% lebih besar dari uang kas akhir tahum 2003 F. Analisis Presentase Per Komponen Analisis presentase per komponen maskudnya mengubah jumlah rupiah dalam laporan keuangan menjadi presentase. Tujuan analisis presentase per komponen adalah: Presentase investasi terhadap masing-masing aktiva atau passiva Struktur permodalan Komposisi biaya terhadap penjualan
Analisis ini dilakukan dengan melakukan perbandingan antara pos-pos
dengan total-total aktiva, passiva, atau penjualan.
1. Antara Komponen Piutang dengan Total Aktiva
Piutang X 100 % Total aktiva Misalnya: Rp 540 X 100 %=18 % Rp 3000 Artinya piutang tahun 2003 berjumlah 18% dari jumlah aktiva. Dengan kata lain setiap Rp 1, akitva diinvestasikan ke piutang sebesar Rp 0,18. 2. Antara Komponen Untang Jangka Pendek dengan Total Passiva Utang jangka pendek X 100 % Total passiva Misalnya: Rp 500 X 100 %=17 %( pembulatan) Rp 3000 Artinya utang jangka pendek tahun 2003 berjumlah 17% dari jumlah passtiva. Dengan kata lain setiap Rp 1, akitva dibiayai dengan utang jangka pendek sebesar Rp 0,17 atau Rp 1 passiva. Maka Rp 0,17 merupakan utang jangka pendek. 3. Antara Komponen Persediaan dengan Total Aktiva Persediaan X 100 % Total passiva Misalnya: Rp 420 X 100 %=14 % Rp 3000 Artinya persediaan tahun 2003 berjumlah 14% dari jumlah aktiva. Dengan kata lain setiap Rp 1, akitva diinvestasikan ke persediaan sebesar Rp 0,14. 4. Antara Komponen Harga Pokok Penjualan dengan Penjualan Bersih
Harga pokok penjualan
X 100 % Penjualan bersih Misalnya: Rp 1200 X 100 %=46 % ( Pembulatan) Rp 2600 Artinya harga pokok penjualan tahun 2003 berjumlah 46% dari jumlah penjualan besih. Atau dengan kata lain, setiap Rp 1 penjualan bersih terdapat Rp 0,46 harga pokok penjualan. 5. Antara Komponen Laba Operasional dngan Penjualan Bersih Labaoperasional X 100 % Penjualanbersih Misalnya: Rp 440 X 100 %=17 %(Pembulatan) Rp 2600 Artinya laba operasional tahun 2003 berjumlah 17% dari penjualan bersih. Atau dengan kata lain, setiap Rp 1 penjualan bersih diperoleh Rp 0,17 laba operasional.