Anda di halaman 1dari 23

Analisis

Laporan
Keuangan
Kelompok 2
01 02
Defri
Alfiyani Citra Dewi Oktorahman

03
Silvia
Noviawati
Pengertian Analisis
Keuangan
1. Menurut Prastowo (2008), analisis laporan keuangan adalah
penguraian suatu pokok atasberbagai bagiannya dan penelaahan
bagian itu sendiri serta menghubungkan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti secara
keseluruhan.

2. Analisis laporan keuangan (ALK) adalah suatu proses


menganalisis laporan keuangan entitas/perusahaan dengan
menggunakan berbagai macam alat dan juga teknik analisis untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam analisis bisnis.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan

1 2 3 4
Menilai kinerja Mengetahui . Mengetahui Mengetahui langkah
manajemen pada perubahan posisi kelemahan dan perbaikan apa saja
tahun berjalan. keuangan kelebihan apa saja yang perlu dilakukan
perusahaan pada yang dimiliki kedepan yang
periode tertentu. perusahaan. berkaitan dengan
posisi keuangan dan
kinerja perusahaan.
Metode Analisis Laporan
Keuangan
• Metode Komparatif Metode komparatif atau
perbandingan digunakan dengan cara menggunakan
angkaangka di laporan keuangan dan membandingkan
dengan angka-angka yang ada di laporan keuangan
tahun sebelumnya.

• Metode Analisis Metode yang menggunakan


teknik perbandingan laporan keuangan beberapa tahun,
dan kemudian menggambarkan tren/grafiknya. Oleh
karena itu, pada metode ini di butuh kan bantuan
pengetahuan statistik. Misalnya, seperti menggunakan
rumus program linier y = a + bx.
Metode Analisis Laporan
Keuangan
• Metode Common Size Financial Statement Metode ini
merupakan metode analisis yang menjadikan laporan
keuangan dalam bentuk presentasi.

• Metode Index Time Series Metode ini dihitung


dengan cara menggunakan laporan keuangan dijadikan
sebagai indeks dan dipilih sebagai tahun dasar.
Biasanya tahun dasar yang dipilih/ditetapkan diberi
indeks 100. Untuk menghitungnya, dapat digunakan
rumus berikut:

Indeks tahun N
Analisis Rasio Laporan Keuangan
Perusahaan
 Rasio Likuiditas Rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kemampuan finansialnya dalam jangka
pendek. Ada beberapa jenis rasio likuiditas
antara lain:
 Current Ratio merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar
kewajiban finansial jangka pendek
dengan mengunakan aktiva lancar.
Rumus menghitung current ratio:
Current Ratio
Analisis Rasio Laporan Keuangan
Perusahaan
 Cash Ratio merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban
finansial jangka pendek dengan
mengunakan kas yang tersedia dan
berikut surat berharga atau efek
jangka pendek. Rumus menghitung
Cash Ratio:
Cash Ratio
Analisis Rasio Laporan Keuangan
Perusahaan
 Quick Ratio atau Acid Test Ratio
merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansial
jangka pendek dengan mengunakan
aktiva lancar yang lebih likuid
(Liquid Assets). Rumus menghitung
Quick Ratio:
Quick Ratio

Catatan: Nilai ideal dari ketiga analisa


rasio likuiditas ini ini adalah minimum
sebesar 150%, semakin besar adalah
semakin baik dan perusahaan dalam
kondisi sehat
Contoh Soal
Hitunglah current ratio dan quick ratio
Aktiva Jumlah (Rp) Utang Lancar Jumlah (Rp)
Lancar
Kas 5.500.000 Utang dagang 4.000.000
Piutang 5.000.000 Utang wesel 10.000.000
dagang
Piutang wesel 20.500.000 Utang gaji 1.500.000
Persediaan 5.000.000 Utang lain-lain 4.500.000
Perlengkapan 4.000.000
Jumlah 40.000.000 Jumlah 20.000.000
Penyelesaian
Current Ratio
Artinya, kemampuan perusahaan untuk membayar utang
lancar dengan aset lancar yang ada sebesar 2: 1 atau 200%.
Setiap Rp 1- utang lancar dijamin dgn aset lancar sebesar Rp
2-.

Quick Ratio
Artinya, kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan
aset lancar tanpa persediaan sebesar 1,75 : 1 atau 17,5%. Setiap Rp 1,-
utang lancar dapat dijamin dengan aset lancar tanpa persediaan sebesar
Rp 1,75-
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur tigkat
pengelolaan sumber dana dan kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka panjang.

Ada dua jenis rasio solvabilitas:


1. Rasio total utang terhadap total aktiva (debt to total asset
ratio). Pengertian debt to total assets ratio adalah rasio yang
mengukur seberapa besar aset perusahaan dapat menanggung
hutang yang dimiliki perusahaan. Rumusnya debt to total
asset ratio = ( total hutang : total asset ).

2. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio).


Pengertian debt to Equity Ratio (DER) adalah 31 sebuah
rasio keuangan yang membandingkan jumlah hutang dengan
ekuitas. Rumusnya debt to total equity ratio = ( total hutang :
ekuitas ).
Contoh menghitung debt to equity ratio
dan debt to total asset ratio:
Total Aktiva Rp. 3.200.000

Utang Jangka Pendek Rp. 800.000

Utang Jangka Panjang Rp. 600.000

Ekuitas Pemegang Saham Rp. 1.800.000

Total UtangEkuitas Pemegang Rp. 3.200.000


Saham
Penyelesaian
Debt to equity ratio
Artinya, setiap Rp 0,78,- total utang dijamin dengan ekuitas sebesar Rp 1,-. Atau, untuk
setiap Rp 1,- yang diberikan oleh pemegang saham, kreditur memberikan Rp 0,78
pendanaan (utang).

Debt to Total Asset Ratio


Artinya, 43% dari aset perusaaan didanai oleh utang, sedangkan sisanya 57%
pendanaan berasal dari pemegang saham
Rasio Pasar
Rasio nilai pasar adalah rasio yang memperhitungkan harga saham dengan laba, nilai buku per saham
hingga arus kas.
Jenis – Jenis Rasio Pasar :
rumus rasio nilai pasar digunakan untuk menilai sekuritas perusahaan go public. Jenis dari rasio nilai
pasar sendiri terbagi atas 4 jenis diantaranya adalah sebagai berikut : Rumus Dividend Yield Ratio =
(Dividend per Share / Market Value per Share) x 100%

1. Laba Per Saham (Earning Per Share)


laba Per Saham adalah Rasio Prospek Pasar yang mengukur jumlah laba bersih perusahaan yang
diperoleh per lembar saham yang beredar. Dengan kata lain, ini adalah jumlah uang yang akan
diterima investor di setiap lembar saham jika semua laba dibagikan ke saham yang beredar pada akhir
periode.
Rumus Earning Per Share ( EPS ) :
Earning Per Share = Laba bersih setelah pajak / jumlah saham
2. Price Earning Ratio Price Earning Ratio – sering disebut rasio PER – berfungsi membandingkan
harga pasar per saham suatu perusahaan dengan laba per sahamnya. Dengan kata lain, rasio P/E
menunjukkan nilai wajar saham di pasar saham berdasarkan laba perusahaan saat ini. Investor
menggunakan rasio ini untuk mengevaluasi nilai pasar wajar saham secara riil dengan memprediksi
laba per saham di masa depan.
Rumus Price Earning Ratio (PER) :
Price Earning Ratio = Harga pasar per lembar saham / Pendapatan per lembar saham

3. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio) Rasio ini mengukur persentase laba bersih
yang didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen selama tahun tersebut. Dengan
kata lain, rasio ini menunjukkan bagian dari dividen yang dibagikan kepada pemegang saham di luar
nilai Laba Ditahan perusahaan.
Rumus Dividen Ratio (DPR) :
DPR = Deviden per lembar saham x 100% / Pendapatan per lembar saham
4. Dividend Yield Ratio Dividend Yield Ratio adalah rasio yang mengukur jumlah dividen tunai yang
dibagikan kepada pemegang saham biasa relatif terhadap nilai pasar per saham. Rasio ini digunakan
oleh investor untuk menunjukkan bagaimana investasi saham mereka menghasilkan arus kas dalam
bentuk dividen atau kenaikan nilai aset dari apresiasi saham.
Rumus Dividend Yield Ratio ( DYR ) :
( DYR ) = Kas Dividen per Lembar Saham / Nilai Wajar Saham Biasa Per Lembar
CONTOH PERHITUNGAN RASIO PASAR

PT Lion pada tahun 2018 membayar deviden kepada pemegang saham biasa sebesar 20.000 miliyar.
Laba bersih yang diperoleh PT Lion adalah 80.500 miliyar. Sampai akhir tahun tersebut jumlah saham
PT. Lion yang beredar 250 juta saham lembar biasa. Nilai buku saham adalah 250 miliyar dan harga
saham perlembar PT. Lion adalah 2.000. Hitunglah EPS, PER dan DPR:

Penyelesaianya:
Diketahui: Pembayaran deviden = Rp 20.000.000.000,00 Laba bersih = Rp 80.500.000.000,00 Jumlah
saham = 250 juta lembar saham Nilai Buku saham = Rp 250.000.000.000,00 Harga per lembar saham
= Rp 2.000,00 Diminta: EPS, PER dan DPR
Jawab:
Earning Per Share = Laba bersih setelah pajak / jumlah saham
= 80.500.000.000 / 250.000.000
= Rp 322 45

Price Earning Ratio = Harga pasar per lembar saham / Pendapatan per lembar saham
= Rp 2.000 Rp 322
= 6,2 x

Divident Per Share = Deviden yang dibayarkan / Jumlah lembar saham


= Rp 20.000.000.000 / Rp 250.000.000
= Rp 80 per lembar saham

Divident Payout Ratio = Deviden Per Lembar Saham x 100% / Pendapatan Per Lembar Saham
=Rp 80 x 100% / Rp 322
= 24,8%
Analisis Indeks
Analisis indeks merupakan teknik analisis horizontal terhadap laporan keuangan komparatif. Analisis
indeks mengubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100%.
Menganalisis perubahan tiap pos dalam laporan keuangan untuk beberapa periode.
Analisis Common Size
Analisis common size menganalisis laporan keuangan untuk satu periode tertentu dengan cara
membanding-bandingkan pos yang satu dengan pos lainnya dengan menggunakan persentase di mana
salah satu pos ditetapkan sebagai patokan 100% . Merubah angka-angka yang ada di dalam neraca dan
laba/rugi, dimana pos-pos aktiva di neraca, common base-nya adalah total aktiva, pos-pos utang dan
ekuitas common 49 base-nya adalah total pasiva. Sedangkan pos-pos laba/rugi common base-nya
adalah penjualan.
Contoh soal analisis indeks dan analisis
common size
Thank you!!

Anda mungkin juga menyukai