Anda di halaman 1dari 11

Analisis Rasio Keuangan

Pengertian Analisis Rasio Keuangan


Analisis Rasio Keuangan ialah suatu analisis kuantitatif yang digunakan
untuk bisa mengevaluasi berbagai aspek kinerja operasi dan keuangan
perusahaan berdasarkan suatu informasi yang terdapat dalam laporan
keuangan perusahaan seperti pada suatu laporan neraca (balance sheet),
laporan aliran kas (cash flow statement) dan laporan laba-rugi (income
statement).

Rasio Keuangan ini juga dapat digunakan oleh manajemen perusahaan,


kreditur atau pemberi pinjaman serta investor dan para pemegang saham.

Analisis Rasio Keuangan adalah suatu kegiatan untuk dapat


membandingkan nominal (angka-angka) yang terdapat pada laporan
keuangan suatu perusahaan guna mengetahui posisi keuangan serta menilai
kinerja manajemen dalam periode tertentu.

Pengertian Analisis Rasio Keuangan Menurut Para


Ahli
1. Irawati

Rasio Keuangan yaitu sebuah tehnis suatu analisis dalam bidang manajemen
keuanngan yang dimanfaaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu
perusahaan dalam periode tertentu ataupun berbagai hasil-hasil usaha suatu
perusahaan pada suatu periode tertentu dengan cara membandingkan dua
buah variable yang diambil dari laporaan keuangan perusahaan baik kolom
neraca maupun laba rugi.

2. James C V Hornes dalam Kasmir

Rasio Keuangan adalah suatu indeks yang menghubungkan antara dua


angka akuntansi yang didapat dengan cara membagi satu angka dengan
angka lainya dalam akuntansi.

3. Ross, Westerfield, dan Jordan


Analisis Rasio Kuangan adalah suatu hubungan yang dihitung dari informasi
keuangan suatu perusahaan dan digunakan untuk tujuan perbandingan.

4. Warsidi & Bambang dalam Fahmi

Analisis Rasio Keuangan yakni suatu instrumen dari sebuah analisis prestasi
dari perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator
keuangan, yang ditujukan untuk menunjukan suatu perubahan dalam kondisi
keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan
trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan sebuah risiko
dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan.

5. Samryn

Analisis Rasio Keuangan ialah suatu cara yang dapat membuat perbandingan
data keuangan perusahaan menjadi lebih arti. Rasio keuangan menjadi dasar
untuk bisa menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai kesehatan
keuangan dari perusahaan.

6. Munawir

Analisis Rasio Keuangan adalah Future oriented atau bisa disebut dengan
berorientasi dengan masa depan, artinya bahwa dengan analisa ratio
keuangan bisa digunakan sebagai alat utk meramalkan keadaan keuangan
serta hasil usaha dimasa mendatang.

Dengan sebuah angka-angka ratio historis atau juga jika memungkinkan


dengan angka rasio industri (yang dilengkapi dengan data lainnya) bisa
digunakan sebagai dasar untuk penyusunan sebuah laporan keuangan yang
diproyeksikan yang merupakan salah satu bentuk perencanaan keuangan
perusahaan.

7. Dr. Mahmud M. Hanafi, M.B.A dan Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak.

Analisis Rasio Keuangan adalah salah satu penggabungan yang


menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam
laporan keuangan, hubungan antara unsur laporan tersebut dapat dinyatakan
dalam bentuk matematis yang sederhana.
8. Financial Ratio Analysis

Analisis Ratio Keuangan merupakan suatu bentuk atau cara umum yang
digunakan dalam analisis laporan keuangan dengan kata lain diantara alat-
alat analisis yang selalu digunakan untuk dapat mengukur kekuatan atau
kelemahan suatu perusahaan di bidang keuangan adalah sebuah analisis
ratio keuangan.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut ini :

 Sebagai alat barometer untuk dapat melakukan forecasting atau


memproyeksikan posisi keuangan dimasa yang akan datang.
 Mereview kondisi suatu perusahaan saat ini, permasalahan dalam
manajemen, operasional maupun, keuangan.
 Alat ukur untuk dapat melakukan efisiensi di semua departemen
perusahaan.

Fungsi Analisa Rasio Keuangan


 Untuk bisa menentukan seberapa baik kinerja perusahaan mereka
untuk mengevaluasi kemana perusahaan dapat memperbaiki diri.
Misalnya, jika suatu perusahaan memiliki margin kotor yang rendah,
manajer dapat mengevaluasi bagaimana meningkatkan margin kotor
mereka.
 Untuk bisa melihat apakah perusahaan itu investasi yang bagus.
Dengan membandingkan rasio keuangan antara perusahaan dan antar
industri, para investor dapat lebih menentukan investasi terbaik.

Manfaat Analisis Rasio Keuangan


 Membantu untuk menganalisis tren kinerja sebuah perusahaan.
 Membantu para stakeholder untuk dapat membandingkan hasil
keuangan suatu perusahaan dengan pesaingnya.
 Membantu Manajemen, kreditur dan investor untuk mengambil suatu
keputusan.
 Dapat menunjukan suatu letak permasalahan keuangan perusahaan
serta kekuatan dan kelemahannya.

Jenis – Jenis Analisis Rasio Keuangan


 Rasio Likuiditas (liquidity ratios) yang bertujuan untuk dapat
menunjukan dari kemampuan sebuah perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek
 Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratios) yang menunjukan
dari suatu kemampuan pada perusahaan dalam memenuhi semua
kewajiban baik itu periode jangka pendek atau jangka panjang
 Rasio Aktivitas (activity ratios) sebagai penunjuk dari segi tingkat
efektifitas penggunaan aktiva atau kekayaan suatu perusahaan.
 Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas (profitability ratios) sebagai
suatu hasil dari tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dengan
memandingkan antara penjualan atau aktiva.
 Rasio Investasi (investment ratios) sebagai sebuah penunjuk dari
rasio investasi pada sebuah surat berharga atau efek, khusus saham
dan obligasi.

Metode dan Tehnik Analisis Rasio Keuangan


1. Metode Analisa Pertumbuhan

Sebuah tehnik analisa yang juga dapat disusun dengan membandingkan


kenaikan atau penurunan posisi laporan keuangan pada suatu periode
tertentu dengan periode lainnya dari masing-masing pos yang terdapat di
dalam laporan keuangan tersebut dengan menggunakan nilai persentase.

2. Metode Trend dan Indeks

Teknik analisa ini hampir sama dengan Metode Analisa Pertumbuhan namun
angka pembanding adalah suatu laporan keuangan periode tertentu yang
dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun dasar.

Teknik tren ini sangat berguna untuk dapat memproyeksikan laporan


keuangan di masa yang akan datang dengan menggunakan data historis.
3. Metode Analisis Rasio

Teknik analisis dengan membandingkan masing-masing pos laporan


keuangan yang sangat relevan atau data yang signifikan.

Penggolongan Rasio Keuangan


1. Rasio Neraca (Balance Sheet Ratio) yakni rasio-rasio yang disusun
dari suatu data dalam neraca.
2. Rasio Laporan Rugi-Laba (Income Statement Ratio) yakni rasio-
rasio yang disusun dari suatu data dalam laporan rugi laba.
3. Rasio Antar Laporan (Intern Statement Ratio) yaitu rasio-rasio yang
disusun dari suatu data yang berasal dari neraca dan data lainnya yang
berasal dari laporan rugi laba.

Rumus – Rumus Rasio Keuangan


1. Rasio Likuiditas

Rasio untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi


kemampuan finansialnya dalam jangka pendek.

Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain sebagai berikut :

 Current Ratio yakni salah satu rasio untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek
dengan mengunakan aktiva lancar.

Rumus menghitung Current Ratio yaitu :

Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%

 Cash Ratio yaitu salah satu rasio untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek
dengan mengunakan kas yang tersedia dan berikut surat berharga atau
efek jangka pendek.

Rumus menghitung Cash Ratio yaitu :

Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%


 Quick Ratio atau Acid Test Ratio yaitu salah satu rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih
likuid (Liquid Assets).

Rumus menghitung Quick Ratio yakni :

Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%

Ps : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini adalah sebesar minimum
sebesar 150%, semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam
kondisi sehat.

2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas

Rasio untuk dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan


memperoleh laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan
modal sendiri.

Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain sebagai berikut :

 Gross Profit Margin yaitu salah satu rasio untuk mengukur


kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan.

Rumus menghitung Gross Profit Margin yaitu :

Gross Profit Margin = Penjualan Netto – HPP / Penjualan Netto X 100%

 Operating Income Ratio yakni salah satu rasio untuk mengukur


kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba operasi sebelum
bunga dan pajak dari penjualan.

Rumus menghitung Operating Income Ratio yaitu :

Operating Income Ratio = Penjualan Netto – HPP – Biaya Administrasi &


Umum (EBIT) / Penjualan Netto X 100%
 Net Profit Margin yaitu salah satu rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba bersih dari penjualan.

Rumus menghitung Net Profit Margin yaitu :

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X
100%

 Earning Power of Total Investment yaitu salah satu rasio untuk dapat


mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang
dimiliki yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bagi investor dan pemegang saham.

Rumus menghitung Earning Power of Total Investment yakni :

Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X 100%

 Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio ialah


salah satu rasio untuk mengukur kemampuan modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
pendapatan bersih.

Rumus menghitung Rate of Return Investment (ROI) yaitu :

Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X 100%

 Return on Equity (ROE) ialah salah satu rasio untuk mengukur


kemampuan equity untuk menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Return on Equity (ROE) yakni :

Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%

 Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the


Owners ialah salah satu rasio untuk mengukur kemampuan modal
sendiri diinvestasikan dalam menghasilkan pendapatan bagi pemegang
saham.
Rumus menghitung Rate of Return on Net Worth yakni :

Rate of Return on Net Worth = EAT / Jumlah Modal Sendiri X 100%

Ps : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini adalah akan


semakin baik, sebaiknya Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata
dari industri sejenis di pasar.

3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio

Rasio untuk dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan


memenuhi semua kewajiban finansial jangka panjang.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain sebagai berikut :

 Total Debt to Assets Ratio ialah salah satu rasio untuk mengukur


kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan
sejumlah aktiva yang dimilikinya.

Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio yaitu :

Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%

 Total Debt to Equity Ratio yaitu salah satu rasio untuk mengukur


seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan
dengan equity.

Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio yakni :

Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100%

Ps : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini adalah akan


semakin buruk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
panjangnya, maksimal nilainya adalah 200%.
4. Rasio Aktifitas atau Activity Ratio

Rasio untuk dapat mengukur seberapa efektif perusahaan dalam


memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain sebagai berikut :

 Total Assets Turn Over merupakan salah satu rasio untuk mengukur


tingkat perputaran total aktiva terhadap penjualan.

Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio yaitu :

Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Total Aktiva X 100%

 Working Capital Turn Over yaitu salah satu rasio untuk mengukur


tingkat perputaran modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar)
terhadap penjualan selama suatu periode siklus kas dari perusahaan.

Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio yakni :

Working Capital Turn Over Ratio = Penjualan / Modal Kerja Bersih X


100%

 Fixed Assets Turn Over yaitu salah satu rasio untuk mengukur


perbandingan antara aktiva tetap yang dimiliki terhadap penjualan.
Rasio ini juga berfungsi untuk dapat mengevaluasi seberapa besar
tingkat kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivatetap yang
dimiliki secara efisien dalam rangka meningkatkan pendapatan.

Rumus menghitung Fixed Assets Turn Over Ratio ialah :

Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Aktiva Tetap X 100%

 Inventory Turn Over merupakan salah satu rasio untuk mengukur


tingkat efisiensi pengelolaan perputaran persediaan yang dimiliki
terhadap penjualan. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik juga
dan dapat menunjukkan pengelolaan persediaan yang efisien.

Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio ialah :


Inventory Turn Over Ratio = Penjualan / Persediaan X 100%

 Average Collection Period Ratio adalah salah satu rasio untuk


mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam
menerima seluruh tagihan dari konsumen.

Rumus menghitung Average Collection Period Ratio yaitu :

Average Collection Period Ratio = Piutang X 365 / Penjualan X 100%

 Receivable Turn Over ialah salah satu rasio untuk mengukur tingkat


perputaran piutang dengan membagi nilai penjualan kredit terhadap
piutang rata-rata. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik juga dan
menunjukan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah.

Rumus menghitung Receivable Turn Over Ratio yaitu :

Receivable Turn Over Ratio = Penjualan / Piutang Rata-Rata X 100%

Ps : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Activity ini adalah akan semakin
baik, Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis
di pasar supaya dapat menilai seberapa efisien Anda mengelola sumber daya
yang dimiliki.

5. Rasio Investasi (Investment Ratios)

Rasio Investasi merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi
yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk dapat mengukur rasio ini
adalah laba bersih setelah pajak atau EAT.

Rasio ini dihitung dengan rumus seperti berikut :

Return On Investment = (EAT : Investasi) x 100%


Batasan Dalam Analisis Rasio Keuangan
Terdapat sebuah batasan-batasan yang perlu diperhatikan sebelum
melakukan analisis rasio keuangan. Batasan-batasan tersebut adalah:

1. Analisis rasio keuangan bisa sangat akurat jika analisis dilakukan dalam
jangka waktu yang panjang (beberapa tahun) bukan hanya di tahun
tertentu saja. Tetapi dalam prakteknya hal itu tidak selalu dapat
dilakukan.
2. Sangat sulit untuk dapat memastikan rasio standar yang dapat dijadikan
acuan untuk membuat perbandingan.
3. Karena angka rasio berbeda dari perusahaan satu dengan perusahaan
lainnya, industri satu dengan lainnya bahkan musim satu dengan
musim lainnya dalam satu perusahaan.
4. Rasio keuangan juga bergantung pada angka-angka yang tertera pada
laporan keuangan. Namun dalam beberapa kasus, angka yang muncul
dalam laporan keuangan perusahaan adalah hasil window dressingAi??
atau sudah dipercantik oleh perusahaan itu sendiri agar terlihat
performanya baik. Sehingga perhitungan rasio yang tepat agak sulit
diperoleh.

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Analisis Rasio Keuangan :


Pengertian, Tujuan, Fungsi, Manfaat, Metode, Jenis & Rumusnya
Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi
para pembaca. Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai