untuk membuat keputusan ekonomi yang lebih baik untuk mendapatkan penghasilan di masa
depan. Pernyataan-pernyataan ini meliputi laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, catatan atas
akun dan laporan perubahan ekuitas.
– Mengetahui langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan dengan
posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Metode Analisis Laporan Keuangan
Untuk memperoleh ukuran-ukuran, hubungan, ataupun informasi lainnya yang dapat digunakan
untuk menilai posisi keuangan perusahaan dan membantu proses pengambilan keputusan maka
Anda perlu melakukan analisa laporan keuangan. Dalam melakukan analisa laporan keuangan
terdapat beberapa teknik, berikut ini 4 metode yang dapat Anda pilih.
Metode Komparatif
Metode komparatif atau perbandingan digunakan dengan cara menggunakan angka-angka di
laporan keuangan dan membandingkan dengan angka-angka yang ada di laporan keuangan tahun
sebelumnya. Dengan cara lain, Anda dapat membandingkan masing-masing pos laporan
keuangan yang relevan atau data yang signifikan. Sehingga metode ini juga dikenal dengan
istilah metode analisis rasio.
Metode Analisis
Metode menggunakan teknik perbandingan laporan keuangan beberapa tahun, dan kemudian
menggambarkan tren/grafiknya. Oleh karena itu, pada metode ini di butuh kan bantuan
pengetahuan statistik. Misalnya, seperti menggunakan rumus program linier y = a + bx. Teknik
tren dapat digunakan untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa depan dengan
menggunakan data historis.
Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya dalam
jangka pendek. Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :
Current Ratio
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka
pendek dengan mengunakan aktiva lancar.
Cash Ratio
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka
pendek dengan mengunakan kas yang tersedia dan berikut surat berharga atau efek jangka
pendek.
Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini ini adalah minimum sebesar 150%,
semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.
Operating Income Ratio = Penjualan Netto – HPP – Biaya Administrasi & Umum (EBIT) /
Penjualan Netto X 100%
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X 100%