Anda di halaman 1dari 6

Analisis laporan keuangan adalah proses meninjau dan menganalisis laporan keuangan perusahaan

untuk membuat keputusan ekonomi yang lebih baik untuk mendapatkan penghasilan di masa
depan. Pernyataan-pernyataan ini meliputi laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, catatan atas
akun dan laporan perubahan ekuitas. 

Pengertian Analisis Laporan Keuangan


Menurut Prastowo (2008), analisis laporan keuangan adalah penguraian suatu pokok atas
berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta menghubungkan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti secara keseluruhan.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Tentunya analisis laporan keuangan di perusahaan memiliki tujuan yang menguntungkan
perusahaan. Tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

– Menilai kinerja manajemen pada tahun berjalan.

– Mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.

– Mengetahui kelemahan dan kelebihan apa saja yang dimiliki perusahaan.

– Mengetahui langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan dengan
posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Metode Analisis Laporan Keuangan
Untuk memperoleh ukuran-ukuran, hubungan, ataupun informasi lainnya yang dapat digunakan
untuk menilai posisi keuangan perusahaan dan membantu proses pengambilan keputusan maka
Anda perlu melakukan analisa laporan keuangan. Dalam melakukan analisa laporan keuangan
terdapat beberapa teknik, berikut ini 4 metode yang dapat Anda pilih.

Metode Komparatif
Metode komparatif atau perbandingan digunakan dengan cara menggunakan angka-angka di
laporan keuangan dan membandingkan dengan angka-angka yang ada di laporan keuangan tahun
sebelumnya. Dengan cara lain, Anda dapat membandingkan masing-masing pos laporan
keuangan yang relevan atau data yang signifikan.  Sehingga metode ini juga dikenal dengan
istilah metode analisis rasio.
Metode Analisis
Metode menggunakan teknik perbandingan laporan keuangan beberapa tahun, dan kemudian
menggambarkan tren/grafiknya. Oleh karena itu, pada metode ini di butuh kan bantuan
pengetahuan statistik. Misalnya, seperti menggunakan rumus program linier y = a + bx. Teknik
tren dapat digunakan untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa depan dengan
menggunakan data historis.

Metode Common Size Financial Statement


Metode ini merupakan metode analisis yang menjadikan laporan keuangan dalam bentuk
presentasi. Adapun presentasi yang dibuat biasanya berkaitan dengan jumlah yang bernilai
penting. Misalnya aset pada neraca, penjualan pada laporan laba/rugi.

Metode Index Time Series


Metode ini dihitung dengan cara menggunakan laporan keuangan dijadikan sebagai indeks dan
dipilih sebagai tahun dasar. Biasanya tahun dasar yang dipilih/ditetapkan diberi indeks 100.
Untuk menghitungnya, dapat digunakan rumus berikut:

Analisis Rasio Laporan Keuangan


Perusahaan
Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan seperti apa saja? Di bawah ini akan dijelaskan
secara mendetail apa-apa saja jenis rasio analisis laporan keuangan. Berikut ini informasinya!

Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya dalam
jangka pendek. Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :
Current Ratio
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka
pendek dengan mengunakan aktiva lancar.

Rumus menghitung Current Ratio:

Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%

Cash Ratio
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka
pendek dengan mengunakan kas yang tersedia dan berikut surat berharga atau efek jangka
pendek.

Rumus menghitung Cash Ratio:

Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%

Quick Ratio atau Acid Test Ratio


Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka
pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).

Rumus menghitung Quick Ratio:

Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%

  Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini ini adalah minimum sebesar 150%,
semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.

Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas


Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri. Ada beberapa jenis rasio
profitabilitas antara lain :
Gross Profit Margin
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan.

Rumus menghitung Gross Profit Margin:

Gross Profit Margin = Penjualan Netto – HPP / Penjualan Netto X 100%

Operating Income Ratio


Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga
dan pajak dari penjualan.

Rumus menghitung Operating Income Ratio:

Operating Income Ratio = Penjualan Netto – HPP – Biaya Administrasi & Umum (EBIT) /
Penjualan Netto X 100%

Net Profit Margin


Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih dari penjualan.

Rumus menghitung Net Profit Margin:

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X 100%

Earning Power of Total Investment


Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor dan
pemegang saham.

Rumus menghitung Earning Power of Total Investment:

Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X 100%


Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power
Ratio
Rasio untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan pendapatan bersih.

Rumus menghitung Rate of Return Investment (ROI):

Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X 100%

Return on Equity (ROE)


Rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk menghasilkan pendapatan bersih.

Anda mungkin juga menyukai