Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI MANAJEMEN

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

MUHAMMAD FAUZAN RIZAL


A031221069
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ANALISA LAPORAN KEUANGAN

A) Laporan keuangan adalah catatan yang berisi informasi keuangan suatu entitas pada suatu
periode akuntansi. Laporan ini digunakan untuk menggambarkan kinerja keuangan perusahaan
dan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Pihak seperti auditor, lembaga
pemerintah, firma, akuntan, dan lembaga lain terlibat dalam kegiatan ini untuk memastikan
keakuratan dan mencapai tujuan terkait pembiayaan, pajak, atau investasi.
Laporan keuangan terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
- Laporan Neraca: Menunjukkan posisi keuangan suatu entitas pada suatu titik waktu, dengan
memperlihatkan aset, kewajiban, dan ekuitas.
- Laporan Laba Rugi: Menyajikan pendapatan, biaya, dan laba atau rugi bersih suatu entitas
selama periode tertentu.
- Laporan Arus Kas: Memberikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama
periode tertentu, terbagi menjadi aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.
- Laporan Perubahan Modal: Menyajikan perubahan dalam ekuitas suatu entitas selama periode
tertentu, termasuk kontribusi pemilik, laba atau rugi, dan distribusi dividen.
Analisis laporan keuangan dilakukan untuk memastikan informasi yang diberikan akurat,
mendalam, dan dapat dipertanggungjawabkan. Tujuannya adalah memeriksa laporan secara
menyeluruh guna memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap kondisi keuangan
perusahaan. Analisis ini melibatkan penelitian terhadap rasio keuangan, tren, dan perbandingan
dengan standar industri untuk mengevaluasi kinerja dan stabilitas keuangan suatu entitas.
B) Tujuan analisis laporan keuangan melibatkan pemahaman potensi perusahaan dalam
melunasi utang, memanfaatkan aset untuk keuntungan, memahami perubahan posisi keuangan,
proyeksi bisnis, evaluasi kinerja, perbandingan nilai dengan kompetitor, identifikasi kendala
keuangan, pertimbangan investor, acuan nilai pajak pemerintah, menentukan perkembangan
perusahaan, dan mengetahui dampak kerusakan yang terjadi.
C) Metode Analisis Laporan Keuangan terbagi menjadi dua: Analisis Horizontal dan Analisis
Vertikal. Analisis Horizontal melibatkan perbandingan pos laporan keuangan pada periode
berbeda, dengan fokus pada kenaikan atau penurunan persentase dari pos-pos keuangan.
Metode ini sering disebut "metode dinamis."
Metode analisis horizontal juga dapat melibatkan beberapa pendekatan lainnya.
- Analisis Trend atau Indeks melibatkan penggunaan persentase dan indeks untuk memahami
kecenderungan dalam posisi keuangan dari satu periode ke periode lain. Rasio keuangan,
seperti likuiditas, profitabilitas, efisiensi, dan solvabilitas, digunakan untuk membandingkan
posisi keuangan. Langkah-langkah melibatkan menetapkan tahun dasar, memberikan indeks
100 pada tahun dasar, dan membandingkan pos-pos pada laporan keuangan dengan tahun dasar.
- Analisis Sumber dan Modal Kerja digunakan untuk memahami sumber dan alokasi modal
perusahaan serta faktor yang memengaruhi perubahan.
- Analisis Perubahan Laba Kotor membantu menentukan faktor penyebab perubahan laba kotor
dari satu periode ke periode lain.
- Analisis Sumber dan Penggunaan Kas digunakan untuk memahami kondisi kas dan faktor
yang menyebabkan perubahan dalam kas pada suatu periode.
Metode analisis vertikal. Analisis ini kerap dipakai ketika melakukan perbandingan terhadap
pos keuangan berbeda di satu laporan sama dan di periode yang sama pula. Metode ini kerap
dikatakan sebagai “metode statis”.
- Analisis Common Size: Membandingkan pos laporan keuangan dalam persentase pada
periode tertentu, terutama pada laporan neraca dan laba rugi. Mempermudah interpretasi karena
menggunakan format persentase.
- Analisis Break Even: Digunakan untuk menentukan tingkat pendapatan yang harus dicapai
oleh perusahaan, fokus pada jumlah penjualan produk untuk mencapai titik impas. Tujuannya
adalah membantu pengambilan keputusan strategis untuk memaksimalkan keuntungan dan
mengurangi risiko rugi.
berfungsi sebagai tolok ukur dalam pengambilan keputusan strategis di periode selanjutnya,
serta meninjau kembali perihal sumber daya yang dimiliki perusahaan. Terdapat empat
indikator dalam melakukan analisis rasio keuangan, yakni sebagai berikut.
- Analisis Rasio Keuangan:
 Rasio Likuiditas: Mengukur kekuatan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek melalui perbandingan efek, kas, dan hutang-piutang jangka pendek.
 Rasio Solvabilitas: Mengukur kekuatan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
panjang melalui perbandingan seluruh beban utang terhadap modal atau aset.
 Rasio Profitabilitas: Mengukur kekuatan perusahaan dalam meraih laba, berhubungan
dengan nilai aktiva, penjualan, dan modal.
 Rasio Aktivitas: Mengukur efektivitas perusahaan dalam mengonversi aset menjadi
laba atau keuntungan.
- Teknik Analisis Pertumbuhan:
 Melibatkan perbandingan penurunan atau kenaikan posisi laporan keuangan di satu
periode dengan periode lain menggunakan analisis nilai persentase.
 Data yang ditampilkan mencakup perbandingan penurunan atau kenaikan masing-
masing pos pada laporan bulan lalu dan bulan ini, periode Year to Date, atau periode
yang sama di tahun lalu dan tahun ini.
D) Prosedur Analisis Laporan Keuangan:
- Pahami Latar Belakang Data Perusahaan:
Pelajari bidang usaha dan kebijakan akuntansi perusahaan.
- Pahami Situasi yang Mempengaruhi Perusahaan:
 Tinjau tren industri, perubahan selera konsumen, teknologi, dan faktor ekonomi.
 Perhatikan perubahan dalam perusahaan, seperti posisi manajemen kunci.
- Mempelajari Laporan dengan Menyeluruh:
Pastikan laporan menggambarkan data dengan jelas, relevan, dan sesuai standar akuntansi.
- Menganalisis Laporan Keuangan:
 Gunakan metode dan teknik analisis yang telah dijelaskan sebelumnya.
 Terapkan analisis horizontal, analisis vertikal, analisis rasio keuangan, dan teknik
analisis pertumbuhan.
 Interpretasikan hasil analisis untuk memahami kondisi keuangan perusahaan dengan
benar.
E) Contoh Analisis Laporan Keuangan
Sebelum melakukan analisis pada laporan keuangan, ada baiknya untuk memperhatikan
beberapa contoh dahulu. Di bawah ini akan dijelaskan contoh analisis dengan metode atau
teknik analisis horizontal dan teknik analisis vertikal.
- Analisis Horizontal
Berikut ini adalah contoh analisis horizontal sederhana. Misalnya, pada tahun 2020, PT Sinar
Abadi memiliki pendapatan senilai Rp 800.000.000. Sementara di tahun 2021, pendapatan
perusahaan adalah senilai Rp 850.000.000.
Dalam analisis horizontal, yang harus dicari pertama adalah persentase perubahan pendapatan
di periode sebelumnya (2020) dan periode setelahnya (2021). Berikut ini adalah rincian
perhitungannya.
(Pendapatan tahun 2021 – Pendapatan tahun 2020) / Pendapatan tahun 2020 * 100%
= (Rp850.000.000 – Rp800.000.000) / Rp800.000.000 * 100%
= Rp50.000.000 / Rp800.000.000 * 100%
= 6,25%
Maka, pendapatan perusahaan PT Sinar Abadi mengalami peningkatan senilai 6,25% dari tahun
2020 ke tahun 2021.
- Analisis Vertikal
Untuk contoh analisis vertikal, akan digunakan rasio likuiditas lancar (current ratio). Misalnya,
PT Sinar Abadi mempunyai total aset lancar senilai Rp35.000.000. Perusahaan ini juga
mempunyai utang yang mesti lunas dalam setahun, senilai Rp7.000.000 di tahun 2021.
Dalam analisis ini, akan dibandingkan dua pos laporan. Pos itu ialah total aset lancar serta utang
jangka pendek di suatu periode. Dengan rumus rasio likuiditas lancar, berikut ini adalah rincian
perhitungannya.
Total aset lancar / Utang jangka pendek * 100%
= Rp35.000.000 / Rp7.000.000 * 100%
= Rp5.000.000 * 100%
= 5 * 100%
Pada rasio likuiditas lancar, apabila nilai perbandingan di atas 1, maka dapat dikatakan
perusahaan dalam kondisi aman serta diperkirakan mampu melunasi utang jangka pendek yang
ada.
Pemahaman dalam analisis laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan. Hal ini
disebabkan karena laporan keuangan penting dalam menggambarkan kondisi finansial
perusahaan dengan tepat, relevan, serta dapat dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai