Anda di halaman 1dari 27

Analisis Laporan Keuangan,

Kinerja dan Kepatuhan atas


Entitas Komersial, Nirlaba dan
ETAP
Oleh :
KELOMPOK 2
- ARTTIKA RAHMA SARI S431908003
- MIFTAHUL JANNAH S431908013
Laporan Keuangan
• PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) menyebutkan bahwa, laporan
keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan merupakan bagian
dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi
komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan
atas laporan keuangan, serta laporan posisi keuangan pada awal
periode.
Tujuan Laporan Keuangan
• Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset
perusahaan sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan,
sebagai bahan evaluasi dan perbandingan untuk melihat dampak keuangan
yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.
• Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan
meramalkan apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan
datang sehingga akan menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih
menguntungkan.
• Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk
menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama
periode tertentu. Selain untuk menilai kemampuan perusahaan, laporan
keuangan juga bertujuan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan investasi.
Analisis Laporan Keuangan
• Menurut Munawir (2010:35), analisis laporan keuangan adalah
analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau
mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan
(trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2009:195), kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
• Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan
biasa.
• Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau
yang berada di balik laporan keuangan (implicit).
• Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
• Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan
keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari
luar perusahaan.
• Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat
di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan.
• Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain yang
dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:
dapat menilai prestasi perusahaan , dapat memproyeksi laporan perusahaan, dapat menilai kondisi
keuangan masa lalu dan masa sekarang, menilai perkembangan dari waktu ke waktu serta menilai komposisi
struktur keuangan.
• Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia
bisnis.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
• Menurut Munawir (2010:31), tujuan analisis laporan keuangan
merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih
berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih
lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan dapat
mendukung keputusan yang akan diambil.
Teknik Analisis Laporan Keuangan
Metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi 2
(dua) kelompok, yaitu :
1. Metode analisis horizontal
2. Metode analisis vertical
Metode analisis horizontal (dinamis)
• Metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan
keuangan untuk beberapa periode sehingga dapat diketahui
perkembangan dan kecenderungannya.
• Disebut Metode Horisontal karena analisis ini membandingkan pos
yang sama untuk beberapa periode yang berbeda.
• Disebut Analisis Dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke
tahun (periode).
Metode analisis horizontal (dinamis)
Teknik analisis yang dapat digunakan antara lain :
• Analisis Perbandingan
• Analisis Trend (indeks)
• Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana (modal kerja atau kas)
• Analisis Perubahan Laba Kotor
Analisis Perbandingan
• Teknik analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan
untuk dua periode atau lebih.
• Menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan membandingkan antara satu
dengan yang lain, dengan menunjukkan informasi keuangan atau data lainnya
baik dalam rupiah atau dalam unit.
• Menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam rupiah atau unit dan juga dalam
persentase atau perbandingan dalam bentuk angka perbandingan atau rasio.
• Tujuan analisis perbandingan ini adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan
berupa kenaikan atau penurunan akun-akun laporan keuangan atau data lainnya
dalam dua atau lebih periode yang dibandingkan. Perbandingan antarpos laporan
keuangan dapat dilakukan melalui: perbandingan dalam dua atau beberapa tahun
(horisontal), perbandingan dengan perusahaan yang dianggap terbaik, ataupun
perbandingan dengan budget (anggaran)
Analisis Trend (indeks)
• Teknik analisis untuk mengetahui tendensi (kecenderungan) dari
keadaan/posisi keuangan dan kinerja, apakah menunjukkan tendensi
tetap, menurun atau naik.
• Trend analysis ini biasanya dibuat melalui grafik dan untuk itu perlu
dibantu oleh pengetahuan statistik misalnya menggunakan
linear programming , rumus chi square, rumus y = a + bx.
Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana
(modal kerja atau kas)
• Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber dan alokasi
dana, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya.
Analisis Perubahan Laba Kotor
• Teknik analisis yang digunakan untuk :
a) mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perubahan laba
kotor yang dicapai perusahaan dari periode ke periode, dan
b) mengetahui tingkat laba kotor yang dicapai dalam satu periode
tertentu dibandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan
Metode analisis vertikal (statis)
• adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis
laporan keuangan pada satu periode tertentu dengan
membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada
laporan keuangan yang sama.
• Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-
pos laporan keuangan pada periode yang sama.
• Disebut analisis vertikal karena membandingkan antara pos yang satu
dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama.
Metode analisis vertikal (statis)
Teknik analisis yang dapat digunakan antara lain:
• Analisis Persentase Perkomponen (Common Size)
• Analisis Rasio
• Analisis Impas
Analisis Persentase Perkomponen (Common
Size)
• yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui persentase investasi
pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, struktur
permodalannya, dan komposisi pembiayaan yang terjadi dihubungkan
dengan penjualannya.
Analisis Rasio
• yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara
pos-pos tertentu dalam Neraca atau Laporan Laba/Rugi (Perhitungan
Hasil Usaha) baik secara individual, maupun kombinasi dari kedua
laporan tersebut.
Analisis Impas
• yaitu analisis yang digunakan untuk menentukan tingkat penjualan
yang harus dicapai oleh perusahaan/koperasi agar perusahaan tidak
mengalami kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan.
• Dengan analisis ini dapat diketahui tingkat penjualan minimal yang
harus dicapai agar tidak rugi, tingkat penjualan terendah utnuk
mengambil keputusan menutup atau meneruskan usaha, margin
pengaman untuk mempertahankan tingkat keuntungan tertentu, atau
pun leverage operasi untuk mengetahui kemampuan bersaing dari
perusahaan/koperasi atas pesaingnya.
Kelemahan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2009:203), kelemahan analisis laporan keuangan adalah :
• Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh
karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar
kesimpulan dari analisis itu tidak salah.
• Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai
suatu laporan keuangan tidak cukup hanya angka-angka laporan keuangan.
Kita juga harus melihat aspek-aspek lainnya seperti tujuan perusahaan,
situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, budaya perusahaan dan
budaya masyarakat.
• Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan
kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan.
Kinerja Perusahaan
Menurut Munawir (2010:31), pengukuran kinerja keuangan perusahaan
mempunyai beberapa tujuan diantaranya:
• Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi pada saat ditagih.
• Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
• Untuk mengetahui tingkat profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu yang dibandingkan dengan
penggunaan aset atau ekuitas secara produktif.
• Untuk mengetahui tingkat aktivitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan dalam
menjalankan dan mempertahankan usahanya agar tetap stabil, yang diukur dari
kemampuan perusahaan dalam membayar pokok utang dan beban bunga tepat
waktu, serta pembayaran dividen secara teratur kepada para pemegang saham
tanpa mengalami kesulitan atau krisis keuangan
Analisis Rasio Keuangan
Umumnya rasio dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) tipe dasar, yaitu
:
1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Leverage
3. Rasio Aktivitas
4. Rasio Profitabilitas
1. Rasio Likuiditas
• Rasio Lancar atau Current Ratio
Current ratio = (Aktiva lancar / Hutang Lancar ) x 100%
• Rasio Cepat atau Quick ratio
Current ratio = (Aktiva lancar – Persediaan) / Hutang
Lancar ) x 100%
• Rasio Kas
Cash ratio = (Kas / Hutang Lancar ) x 100%
2. Rasio Solvabilitas

• Rasio Hutang Ekuitas


Total Hutang / Total Ekuitas x 100%

• Rasio Total Hutang


Total Hutang / Total Aktiva x 100%
3. Rasio Aktivitas
• Receivable Turn Over Ratio
Penjualan / Piutang x 100%
• Inventory Turn Over
HPP / Persediaan x 100%
• Fixed Assets Turn Over
Penjualan / Aktiva Tetap x 100%
• Total Assets Turn Over Ratio
Penjualan / Total Aktiva x 100%
• Working Capital Turn Over
Penjualan / Modal Kerja Bersih x 100%
4. Rasio Profitabilitas
• Net Profit Margin
(EAT / Penjualan ) x 100%
• Net Profit Margin
(EAT / Penjualan ) x 100%
• Operating income ratio
EBIT - HPP / Penjualan x 100%
• Return On Total Assets
(EAT / Total Aktiva) x 100%
• Return On Equity
(EAT / Total Ekuitas) x 100%
Keunggulan Analisis Rasio
Menurut Harahap (2009:298), analisis rasio mempunyai keunggulan dibandingkan
teknik analisa lainnya, yaitu:
• Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
• Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan
keuangan yang sangat rinci dan rumit.
• Mengetahui posisi perubahan ditengah industri lain.
• Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan
keputusan dan model prediksi.
• Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau
melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.
• Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang
akan datang
Keterbatasan Analisis Rasio
Menurut Harahap (2009:298), keterbatasan analisis rasio itu adalah:
• Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk
kepentingan pemakai.
• Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi
keterbatasan teknik seperti ini.
• Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan
kesulitan menghitung rasio.
• Sulit jika data yang tersedia tidak singkron. Dua perusahaan yang
dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak
sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan
kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai