Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INDIVIDU

TENTANG
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Dosen Pengampu : Yulianda Sari, SE.,MM

DISUSUN :

NAMA : MUHAMMAD FEBRIANTO

SEMESTER : IV (Empat)

NIRM : 1202 19 4005

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HUBBULWATHAN DURI
TAHUN 2021

0
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan adalah proses meninjau dan menganalisis laporan keuangan
perusahaan untuk membuat keputusan ekonomi yang lebih baik untuk mendapatkan
penghasilan di masa depan. Pernyataan-pernyataan ini meliputi laporan laba rugi, neraca,
laporan arus kas, catatan atas akun dan laporan perubahan ekuitas.
Menurut Prastowo (2008), analisis laporan keuangan adalah penguraian suatu pokok atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta menghubungkan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti secara keseluruhan.
Analisa laporan keuangan merupakan sesuatu metode atau teknik yang digunakan untuk
melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap laporan keuangan. Umumnya, analisa ini
digunakan oleh perusahaan atau organisasi dalam memeriksa seluruh jenis laporan keuangan
secara berkala. Melakukan analisa ini sangat penting karena dapat melihat stablitas keuangan
bahkan menghitung untung rugi sebuah perusahaan.
Dalam melakukan analisa keuangan, seorang analis menguraikan setiap komponen-komponen
laporan keuangan agar bisa mendapatkan informasi secara detail. Informasi-informasi terhadap
komponen laporan keuangan ini sangat penting untuk mengetahui kondisi keuangan dari
sebuah perusahaan. Sehingga dapat dijadikan suatu rujukan dalam sebuah pengambilan
keputusan.

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan di perusahaan memiliki tujuan yang menguntungkan perusahaan.
Tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
– Menilai kinerja manajemen pada tahun berjalan.
– Mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
– Memahami kelemahan dan kelebihan apa saja yang dimiliki perusahaan.
– Mengetahui langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan
dengan posisi keuangan dan kinerja perusahaan.

3. Metode Analisis Laporan Keuangan


a. Metode Komparatif
Metode komparatif atau perbandingan digunakan dengan cara menggunakan angka-angka
di laporan keuangan dan membandingkan dengan angka-angka yang ada di laporan
keuangan tahun sebelumnya. Dengan cara lain, Anda dapat membandingkan masing-masing

1
pos laporan keuangan yang relevan atau data yang signifikan.  Sehingga metode ini juga
dikenal dengan istilah metode analisis rasio.
b. Metode Analisis
Metode menggunakan teknik perbandingan laporan keuangan beberapa tahun, dan
kemudian menggambarkan tren/grafiknya. Oleh karena itu, pada metode ini di butuh kan
bantuan pengetahuan statistik. Misalnya, seperti menggunakan rumus program linier y = a +
bx. Teknik tren dapat digunakan untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa depan
dengan menggunakan data historis.
c. Metode Common Size Financial Statement
Metode ini merupakan metode analisis yang menjadikan laporan keuangan dalam bentuk
presentasi. Adapun presentasi yang dibuat biasanya berkaitan dengan jumlah yang bernilai
penting. Misalnya aset pada neraca, penjualan pada laporan laba/rugi.
d. Metode Index Time Series
Metode ini dihitung dengan cara menggunakan laporan keuangan dijadikan sebagai indeks
dan dipilih sebagai tahun dasar. Biasanya tahun dasar yang dipilih/ditetapkan diberi indeks
100. Untuk menghitungnya, dapat digunakan rumus berikut:

4. Jenis-Jenis Analisis Laporan Keuangan


a. Analisa Tren
Jenis analisa yang pertama adalah analisa tren atau yang lebih umum disebut sebagai
analisa time-series. Jenis analisa ini biasa digunakan oleh manajer keuangan untuk melihat
kinerja sebuah perusahaan dari satu waktu dibandingkan waktu yang lain. Untuk melakukan
jenis analisis ini, seorang akuntan atau manajer keuangan menggunakan history data dari
laporan keuangan. Dalam melakukan Analisa Tren, biasanya seorang manajer keuangan
menggunakan metode analisa rasio keuangan. Metode analisis rasio keuangan ini
menggunakan perbandingan rasio dari laporan keuangan yang sudah pernah dibuat pada tahun-
tahun sebelumnya. Dengan mengetahui rasio dari laporan keuangan yang ada, seorang manajer
dapat mengetahui performa dari suatu perusahaan serta langkah antisipasi ke depannya.
b. Analisa Common Size
Analisa Common Size ini biasa digunakan untuk melakukan analisa terhadap neraca dan
laporan untung-rugi sebuah perusahaan dengan menggunakan persentase. Dalam analisa ini,
setiap komponen laporan untung-rugi dibagi dengan penjualan lalu disajikan dalam persentase

2
penjualan. Sementara komponen neraca dibandingkan dengan total aset dan disajikan sebagai
persentase total aset. Format persentase ini menggunakan metode perbandingan dan bukan
angka absolut. Format ini jauh lebih mudah untuk dibuat dan dimengerti oleh seorang manajer
keuangan. Jenis analisa ini sangat memudahkan seorang manajer atau akuntan keuangan untuk
mengetahui laporan untung-rugi karena disajikan dalam format yang sederhana dan mudah
dimengerti.
c. Analisa Persentase Perubahan
Analisa ini lebih banyak digunakan dengan cara menghitung tingkat pertumbuhan dari setiap
komponen laporan untung-rugi maupun komponen neraca terhadap tahun dasar pembuatannya.
Jenis analisis ini memang sedikit lebih sulit bila dibandingkan dengan jenis analisa laporan
keuangan lainnya. Namun, jenis analisa ini merupakan jenis analisa laporan keuangan yang
sangat baik dan kuat. Analisis ini membuat seorang manajer keuangan dapat melihat kondisi
berbagai akun laporan untung rugi maupun akun neraca. Kondisi yang dilihat oleh manajer
keuangan ini adalah kondisi-kondisi akun untung rugi atau akun neraca terhadap total aset.
Selain terhadap total aset juga bisa dilihat kondisi akun terhadap pertumbuhan atau penurunan
nilai penjualan.
d. Analisa Industri
Dalam jenis analisa ini melibatkan perbandingan kondisi perusahaan terhadap perusahaan lain
yang bergerak pada industri yang sama. Tujuannya adalah untuk mengetahui cara perusahaan
melakukan investasi finansial bila dibandingkan dengan perusahaan yang lainnya. Dengan
melakukan jenis analisa ini, seorang manajer keuangan dapat melihat dan memutuskan
terhadap penyesuaian finansial yang mungkin perlu dilakukan. Seorang manajer atau akuntan
keuangan sebuah perusahaan umumnya menggunakan teknik penghitungan rasio saat
melakukan jenis analisa ini. Dalam melakukan pembandingan, seorang manajer atau akuntan
keuangan harus mengetahui rasio rata-rata sebuah perusahaan yang dibandingkan dengan
perusahaan lain yang bergerak pada industri yang sama. Kemudian perbandingan rasio tersebut
harus dihitung dengan metode yang sama.

5. Laporan Keuangan Yang Bisa di Analisa


a. Neraca
Neraca dalam dunia akuntansi merupakan sebuah laporan keuangan dari suatu perusahaan.
Dalam laporan Neraca akan terlihat kondisi keuangan perusahaan pada waktu-waktu tertentu.
Beberapa komponen yang terdapat dalam Neraca adalah data history dari aktiva yang ada.

3
Data tersebut menunjukkan setiap sumber keuangan atau modal baik yang berasal dari
pemegang modal atau utang kewajiban perusahaan.
b. Laporan Laba Rugi
Seperti namanya, dalam laporan ini dapat diketahui kondisi finansial suatu perusahaan tersebut
mengalami untung atau rugi. Terdapat berbagai catatan keuntungan maupun kerugian yang
dialami perusahaan yang tercantum dalam laporan Laba Rugi ini. Catatan keuntungan atau
kerugian perusahaan tersebut dapat berasal dari penjualan produk perusahaan dan beban yang
harus dikeluarkan perusahaan.
c. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Pada laporan perubahan posisi keuangan, seorang manajer atau akuntan keuangan dapat
melihat asal dan bagaimana kas tersebut digunakan. Atau dengan kata lain, seorang manajer
dapat melihat setiap sumber dan bagaimana dana perusahaan digunakan. Adanya laporan ini
sangat penting bagi seorang manajer atau akuntan untuk melakukan analisis laporan keuangan
terhadap perubahan dan arus kas perusahaan.

6. Tujuan Mempelajari Laporan Keuangan


Adapun tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
– Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada
saat ini.
– Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan
pada saat ini.
– Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode
tertentu.
– Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
– Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan
modal perusahaan.
– Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
– Memberikan informasi tentang catatancatatan atas laporan keuangan.
– Informasi keuangan lainnya (Silvi dan Siti, 2012:2)
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002:4), tujuan laporan
keuangan adalah sebagai berikut :
 Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

4
 Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi nonkeuangan.
 Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai
yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat
demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi keputusan ini mungkin mencakup
misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Manfaat Laporan Keuangan
Pemakai laporan keuangan menjadi sasaran manfaat laporan keuangan yang meliputi investor
sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberian pinjaman, pemasok dan kreditur usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga - lembaganya, dan masyarakat. Mereka
menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa
manfaat laporan keuangan yaitu :
1) Investor
Penanaman modal resiko dan penagihan mereka berkepentingan dengan resiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan
atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
2) Karyawan
Karyawan dan kelompok - kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi
yang memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan dalam memeberi jasa,
manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
3) Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah pinjaman tersebut serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4) Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Manfaat laporan keuangan bagi pemasok dan kreditor usaha lainnya yang tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam

5
tenggang waktu yang lebih pendek dari pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan
utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5) Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama kalo mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau
tergantung perusahaan.
6) Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di kekuasaan berkepentingan dengan
alokasi sumber daya dan kerena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka
juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan
pajak dan sebagai dasar menyusun statistik pendaptan nasional dan pendapatan lainya.
7) Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan
dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang
yang dipekerjakan danperlindungan terhadap penanaman modal domestic. Manfaat laporan
keuangan dalam hal ini dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi
kecendrungan dan perkembangan terakhir kemakmuran serta rangkaian aktivitas.

7. Hal-Hal Yang Perlu Disiapkan Dalam Membuat Laporan Keuangan


Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu tolak ukur utama kesehatan bisnis Anda.
Kesalahan kecil dalam pembuatan laporan dapat berdampak negatif pada perusahaan. Oleh karena
itu, pembuatan laporan keuangan harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Berikut ini merupakan
4 hal yang harus diperhatikan sebelum membuat laporan keuangan.
a. Pastikan Keuangan perusahaan dan pribadi telah terpisah
Sebelum membuat laporan, pastikan bahwa bisnis Anda telah memiliki pembukuan dan akun bank
sendiri. Data-data yang berantakan dan tergabung hanya akan mempersulit pembuatan laporan
keuangan. Jika nota belanja supermarket Anda dengan nota pembayaran supplier menyatu dalam
laporan, maka dana perusahaan akan membengkak dan keuangan perusahaan akan kacau. Karena
itu, periksalah terlebih dahulu data-data tersebut untuk meningkatkan keterpercayaan dan
keakuratan data.
b. Kelengkapan bukti transaksi
Pastikan setiap transaksi bisnis memiliki bukti seperti faktur atau bon agar dapat
dipertanggungjawabkan keabsahannya, baik dari transaksi kecil seperti pembelian pel atau sapu
untuk keperluan kantor hingga pembelian bensin untuk kebutuhan logistik perusahaan. Transaksi
yang dilakukan tanpa bukti dianggap tidak sah dan tidak boleh dimasukkan dalam laporan. Jika

6
tetap tertera dalam laporan, maka Anda harus menjelaskan dan mempertanggungjawabkan
transaksi tersebut.
Ingat untuk mengumpulkan bukti dari transaksi awal hingga transaksi terbaru untuk
memperlengkapi laporan. Periksa setiap tanggal transaksi untuk mendapatkan informasi akurat
aktifitas finansial perusahaan.
c. Mata uang yang digunakan
Tentukan mata uang yang digunakan dalam transaksi untuk dimasukkan dalam laporan keuangan.
Pastikan bahwa mata uang tersebut memang selalu digunakan dalam setiap transaksi bisnis.
Tujuannya agar laporan keuangan lebih konsisten dan mudah dimengerti. Misalnya, jika hampir
seluruh transaksi Anda menggunakan rupiah, maka sebaiknya seluruh laporan keuangan dibuat
menggunakan mata uang rupiah agar lebih mudah dihitung dan dimengerti.
d. Kelengkapan laporan
Hal terakhir dan paling penting yang harus diperhatikan adalah kelengkapan komponen laporan.
Pada dasarnya setiap laporan keuangan harus terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Saat ini, banyak layanan
akuntansi online dengan fitur canggih yang memudahkan Anda untuk membuat laporan lengkap
yang akurat. Salah satunya adalah jurnal.id, software akuntansi berbasis cloud yang memproses
data finansial Anda menjadi laporan keuangan yang terjamin kelengkapan dan kredibilitasnya.
Ingatlah untuk membandingkan kumpulan laporan tersebut dengan laporan tahun lalu untuk
memperlengkapi data-data yang sudah ada. Dari situ Anda akan mengetahui perusahaan
mengalami kenaikan atau penurunan dari bulan atau tahun sebelumnya.

8. Analisis Rasio Laporan Keuangan


Analisis Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang
digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan
masing-masing pos yang terdapat di laporan keuangan seperti Laporan Neraca, Rugi / Laba,
dan Arus Kas dalam periode tertentu.
Analisis Data Laporan Keuangan dilakukan dengan menganalisa masing - masing pos yang
terdapat di dalam laporan keuangan dalam bentuk rasio posisi keuangan dengan tujuan agar
dapat memaksimalkan kinerja perusahaan untuk masa yang akan datang.
Setiap tutup periode akhir bulan biasanya accounting menyiapakan dan menyusun Laporan
Keuangan yang terdiri dari Laporan Neraca, Rugi Laba, Arus Kas, Perubahan Modal, dan
Laporan tersebut diserahkan ke pimpinan perusahaan. Hal umum yang biasa terjadi adalah
mereka hanya fokus terhadap Laporan Laba Rugi, namun ada hal yang lebih penting yang
perlu disajikan dalam penyampaian laporan ini yaitu mengenai Analisis Laporan Keuangan. 

7
9. Prosedur Melakukan Analisis Rasio Keuangan
Untuk melakukan analisis rasio keuangan, ada beberapa langkah yang harus Anda tempuh.
Adapun prosedur atau langkah untuk melakukan analisis sebagai berikut:
a. Pilih & Pahami Latar Belakang Perusahaan
Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk melakukan analisis rasio keuangan yakni memiliki
perusahaan. Jika Anda sudah memilih perusahaan yang akan Anda analisis, selanjutnya pahami
latar belakang perusahaan tersebut. Minimal Anda memiliki pemahaman terkait bidang usaha
yang ditekuni perusahaan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan.
b. Perhatikan Faktor-faktor yang Berpengaruh
Langkah kedua yakni perhatikan faktor atau kondisi yang berpengaruh terhadap perusahaan.
Faktor-faktor atau kondisi yang perlu Anda perhatikan dan pahami yaitu berkaitan dengan
informasi trend dan kemajuan industri. Contohnya seperti pendapatan per kapita, tingkat bunga,
tingkat inflasi dan pajak, tingkat bunga, manajemen, dan lainnya. Hal ini karena faktor eksternal
juga berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan pada tahun berjalan. Sehingga untuk
menganalisis keuangan perusahaan, Anda juga harus memperhatikan kondisi-kondisi yang terjadi.
c. Review Laporan Keuangan
Untuk menganalisis rasio keuangan, pastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang dipilih
jelas. Maksudnya laporan keuangannya menggambarkan informasi keuangan yang benar. Selain
itu pastikan juga laporan keuangan dibuat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang berlaku. Anda juga dapat melakukan review laporan keuangan secara sederhana
terlebih dahulu. Hal tersebut akan memudahkan Anda untuk melakukan langkah selanjutnya.
d. Analisis Rasio Keuangan
Setelah melakukan 3 langkah sebelumnya, selanjutnya pada langkah ke empat ini dapat
melakukan analisis rasio keuangan. Anda dapat melakukan analisis rasio keuangan dengan
menggunakan berbagai metode atau teknik analisis yang ada. Berdasarkan tujuannya, rasio
keuangan dibagi menjadi empat  metode yaitu.
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (laba).
Dengan menggunakan rasio ini Anda dapat mengetahui kelangsungan hidup perusahaan (going
concern). Terdapat lima ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas.
 Gross Profit Margin, merupakan perbandingan laba kotor dan penjualan pada periode
yang sama.

8
 Operating Profit Margin, profit margin menggambarkan laba bersih sebelum bunga dan
pajak yang didapat dari penjualan perusahaan. Rasio ini dapat dilihat pada laporan laba rugi
pada bagian analisis common size.
 Net Profit Margin, rasio ini mengukur jumlah rupiah laba bersih yang dihasilkan oleh
setiap satu penjualan rupiah.
 Return On Assets (ROA), menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan after tax
operating profit dari total aset yang dimiliki perusahaan. Laba yang dihitung adalah laba
sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax).
 Return On Investment (ROI), analisis ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan.
Laba yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah laba setelah pajak / Earning After tax
(EAT).
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial jangka
pendeknya. Rasio yang sering digunakan untuk menghitung ini yaitu.
 Current Ratio, rasio ini menunjukan perbandingan aset lancar dengan kewajiban lancar.
 Quick Ratio, menunjukkan perbandingan antara (kas + sekuritas jangka pendek + piutang)
dengan kewajiban lancar. Dengan kata lain merupakan jumlah perimbangan antara aktiva
lancar dikurangi persediaan dengan hutang lancar.
Rasio Solvabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya baik jangka panjang
maupun jangka pendek jika perusahaan di likuidasi.. Terdapat 2 rasio yang digunakan untuk
menghitungnya.
 Total Debt to Total Assets Ratio: Rasio ini dikenal dengan debt ratio yaitu mengukur
besarnya dana yang berasal dari utang.
 Debt to Equity Ratio: Rasio ini digunakan untuk mengukur utang yang dimiliki dengan
modal sendiri. Sebaiknya utang perusahaan tidak melebihi modal perusahaan sendiri.
Rasio Aktivitas
Cara menghitung rasio aktivitas  adalah dengan melihat beberapa aset, kemudian Anda
menentukan berapa tingkat aktivitas pada aktiva-aktiva pada kegiatan tertentu. Setelah itu, Anda
akan mengetahui aktiva mana yang produktif dan aktiva mana yang kurang produktif.
 Rasio Perputaran Piutang: Rasio ini mengukur efektivitas pengelolaan piutang. Melalui
rasio ini Anda dapat melihat pengelolaan piutang dan kebijakan kredit nya.

9
 Rasio Perputaran Persediaan: Rasio ini menunjukan likuiditas perusahaan dalam
pengelolaan persediaan nya. Semakin tinggi perputaran nya maka semakin baik. Jika rendah
berarti efektivitas pengendalian persediaan kurang baik.
 Rasio Perputaran Aktiva Tetap: Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan penjualan dengan aktiva tetap yang dimilikinya. Semakin besar perputaran rasio
nya, maka semakin baik untuk perusahaan.
 Rasio Perputaran Total Aktiva: Rasio ini digunakan untuk menghitung efektivitas
penggunaan total aktiva.
e. Membuat Kesimpulan
Setelah menghitung dan melakukan analisis rasio keuangan, langkah terakhir yakni membuat
kesimpulan. Buatlah kesimpulan sesuai dengan hasil analisis atau perhitungan.
Demikian uraian mengenai prosedur atau cara melakukan analisis rasio keuangan. Dengan
analisis rasio keuangan, Anda dapat menilai kesehatan keuangan usaha Anda semakin mudah.
Untuk melakukan analisis rasio, Anda harus memiliki laporan keuangan yang lengkap dan akurat.
Agar mudah dalam membuat laporan keuangan Anda dapat menggunakan
bantuan software akuntansi online seperti Jurnal.
Jurnal dapat membantu Anda membuat laporan keuangan dengan cepat, mudah, dan akurat. Anda
hanya perlu menginput semua transaksi, Jurnal secara otomatis akan mengolahnya menjadi
laporan keuangan. Dan masih banyak fitur-fitur lain yang akan memudahkan pekerjaan dan
kesuksesan bisnis Anda. Selain itu dengan menggunakan Jurnal, Anda juga dapat melihat dan
mengedit laporan keuangan secara realtime di mana pun dan kapan pun.

10. Metode dan Tehnik Analisis Rasio Keuangan


Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur
untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:
1. Metode Analisa Pertumbuhan
Tehnik analisa yang disusun dengan membandingkan kenaikan atau penurunan posisi laporan
keuangan pada suatu periode tertentu dengan periode lainnya dari masing-masing pos yang
terdapat di dalam laporan keuangan tersebut dengan menggunakan nilai persentase.
Data yang disajikan bisa dengan membandingkan kenaikan atau penurunan masing-masing pos
laporan keuangan bulan lalu dengan bulan sekarang, atau periode Year to Date periode yang
sama tahun lalu dengan sekarang.

10
2. Metode Trend dan Indeks
Teknik analisa hampir sama dengan Metode Analisa Pertumbuhan namun angka pembanding
adalah laporan keuangan periode tertentu yang dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun
dasar. Teknik tren ini sangat berguna untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa yang
akan datang dengan menggunakan data historis.
3. Metode Analisis Rasio
Teknik analisis dengan membandingkan masing-masing pos laporan keuangan yang relevan
atau data yang signifikan.
Analisa rasio keuangan yang biasa digunakan adalah:
1. Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya
dalam jangka pendek.
Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :
a. Current Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar.
Rumus menghitung Current Ratio:
Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%
b. Cash Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
finansial jangka pendek dengan mengunakan kas yang tersedia dan berikut surat berharga
atau efek jangka pendek.
Rumus menghitung Cash Ratio:
Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%
c. Quick Ratio atau Acid Test Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih
likuid (Liquid Assets).
Rumus menghitung Quick Ratio:
Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%
 Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini ini adalah minimum sebesar
150%, semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.
2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.
Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain :

11
a. Gross Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba kotor dari penjualan.
Rumus menghitung Gross Profit Margin:
Gross Profit Margin = Penjualan Netto - HPP / Penjualan Netto X 100%
b. Operating Income Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.
Rumus menghitung Operating Income Ratio:
Operating Income Ratio = Penjualan Netto - HPP – Biaya Administrasi & Umum (EBIT) /
Penjualan Netto X 100%
c. Net Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
bersih dari penjualan.
Rumus menghitung Net Profit Margin:
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X 100%
d. Earning Power of Total Investment, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mengelola modal yang dimiliki yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bagi investor dan pemegang saham.
Rumus menghitung Earning Power of Total Investment:
Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X 100%
e. Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio, rasio untuk mengukur
kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
pendapatan bersih.
Rumus menghitung Rate of Return Investment (ROI):
Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X 100%
f. Return on Equity (ROE), rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk menghasilkan
pendapatan bersih.
Rumus menghitung Return on Equity (ROE):
Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%
g. Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners, rasio untuk mengukur
kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam menghasilkan pendapatan bagi pemegang
saham.
Rumus menghitung Rate of Return on Net Worth:
Rate of Return on Net Worth = EAT / Jumlah Modal Sendiri X 100%
  Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini adalah adalah semakin baik,
sebaiknya Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar. 

12
3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban
finansial jangka panjang.
Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :
a. Total Debt to Assets Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin
hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya.
Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio:
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%
b. Total Debt to Equity Ratio, rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh
pihak kreditur dibandingkan dengan equity.
Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio:
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100%
 Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini adalah semakin buruk
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya, maksimal nilainya
adalah 200%. 
4.  Rasio Aktifitas atau Activity Ratio 
Rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang
dimilikinya. 
Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :
a. Total Assets Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran total aktiva terhadap
penjualan.
Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio:
Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan  / Total Aktiva X 100%
b. Working Capital Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih
(Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan selama suatu periode siklus kas dari
perusahaan.
Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio:
Working Capital Turn Over Ratio = Penjualan  / Modal Kerja Bersih X 100%
c. Fixed Assets Turn Over, rasio untuk mengukur perbandingan antara aktiva tetap yang dimiliki
terhadap penjualan.
Rasio ini berguna untuk mengevaluasi seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan aktivatetap yang dimiliki secara efisien dalam rangka meningkatkan pendapatan.
Rumus menghitung Fixed Assets Turn Over Ratio:
Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan  / Aktiva Tetap X 100%

13
d. Inventory Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan perputaran persediaan
yang dimiliki terhadap penjualan.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukkan pengelolaan persediaan yang
efisien.
Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio:
Inventory Turn Over Ratio = Penjualan  / Persediaan X 100%
e. Average Collection Period Ratio, rasio untuk mengukur  berapa lama waktu yang dibutuhkan
oleh perusahaan dalam menerima seluruh tagihan dari konsumen.
Rumus menghitung Average Collection Period Ratio:
Average Collection Period Ratio = Piutang X 365  / Penjualan  X 100%
f. Receivable Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran piutang dengan membagi nilai
penjualan kredit terhadap piutang rata-rata.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukan modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang rendah.
Rumus menghitung Receivable Turn Over Ratio:
Receivable Turn Over Ratio = Penjualan  / Piutang Rata-Rata X 100%
 Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Activity ini adalah semakin baik, Anda bisa
membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar agar dapat menilai
seberapa efisien Anda mengelola sumber daya yang dimiliki.

11. Contoh Laporan Keuangan

14

Anda mungkin juga menyukai