Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERANAN HUKUM SECARA UMUM DALAM

PEMBANGUNAN EKONOMI

DISUSUN OLEH :

NAMA : ISKANDAR

NIM : 1904795

DOSEN PEMBIMBING : DR. DARIMI, SH, MH, MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

(STIE) PURNA GRAHA

PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Peranan Hukum Secara Umum
Dalam Pembangunan Ekonomi” ini tepat pada waktunya. Saya mengucapkan terima kasih
kepada Bapak selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai “Peranan Hukum Secara Umum dalam Pembangunan Ekonomi”.
Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang telah di susun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, saya berharap adanya kritik dan saran mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Pekanbaru, 04 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2

A. Pengertian Hukum.............................................................................................. 2
B. Tujuan dan Sumber Hukum ...............................................................................2
C. Pengertian Pembangunan Ekonomi.................................................................... 3
D. Tujuan Pembangunan Ekonomi..........................................................................3
E. Hubungan Antara Hukum dan Pembangunan Ekonomi..................................... 4
F. Fungsi Hukum dalam Pembangunan Ekonomi...................................................5
G. Peranan Hukum Secara Umum dalam Pembangunan Ekonomi ........................ 5

BAB III PENUTUP.......................................................................................................8

A. Kesimpulan.........................................................................................................8
B. Saran...................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................9


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara hukum yang harus menjunjung tinggi hukum dan peradilan,
dan hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Hukum menjadi landasan
dasar dalam mengatur jalannya pemerintahan dan menciptakan keadilan dan ketertiban di
lingkungan masyarakat. Hukum sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat
di berbagai aspek, aspek sosial, politik, budaya, pendidikan, dan kegiatan ekonomi. Dalam
kegiatan ekonomi, hukum sangat diperlukan karena sumber-sumber ekonomi yang terbatas,
sedangkan permintaan atau kebutuhan akan sumber ekonomi tidak terbatas dan cenderung
naik seiring kenaikan jumlah penduduk, sehingga sering terjadi konflik antara sesama warga
dalam memperebutkan sumber-sumber ekonomi tersebut akan sering terjadi (Suhardi, 2002).
Peranan hukum dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa merupakan sesuatu yang
tidak dapat diabaikan keberadaannya. Sehingga sangat jelas, jika kondisi hukum suatu bangsa
itu efektif, maka pembangunan ekonomi pun akan mudah untuk dilaksanakan. Namun,
sebaliknya jika hukum tidak mampu berperan secara efektif, maka dapat dipastikan akan
berdampak buruk terhadap pembangunan ekonomi. Peranan hukum tersebut harus terukur
sehingga tidak mematikan inisiatif dan daya kreasi manusia yang menjadi daya dorong utama
dalam pembangunan ekonomi. Muncul pertanyaan sampai sejauh mana hukum harus
berperan, dengan cara bagaimana hukum itu seharusnya berperan dan kepada siapa hukum itu
mendelegasikan peranannya dalam kegiatan nyata dalam kehidupan ekonomi warganya
(Ismail, 2008).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan hukum?
2. Apakah yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi?
3. Bagaimana peranan hukum secara umum dalam pembangunan ekonomi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi hukum, fungsi dan sumber hukum
2. Untuk mengetahui dan memahami definisi pembangunan ekomomi serta fungsinya
3. Untuk mengetahui dan memahami peranan hukum secara umum dalam pembangunan
ekonomi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum
Hukum adalah kumpulan peraturan yang mengatur tingkah laku manusia di dalam
masyarakat dan terdapat sanksi bagi para pelanggarnya. Hukum mempunyai sifat memaksa,
mengikat dan mengatur hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan masyarakat,
serta masyarakat dengan masyarakat.
Ada beberapa pengertian hukum dari beberapa ahli yang memiliki aliran berbeda, yaitu:
1. Scaphera (aliran antropologis) : Hukum adalah setiap aturan tingkah laku yang
diselenggarakan oleh pengadilan.
2. Karl Von Savigny (aliran historis) : Keseluruhan hukum terbentuk melalui kebiasaan
dan perasaan kerakyatan.
3. Aristoteles (aliran hukum alam) : Hukum adalah sesuatu yang berbeda daripada
sekedar mengatur dan mengekspresikan bentuk dari konstitusi.
4. John Austin (aliran positivis) : Hukum adalah seperangkat perintah, baik langsung
maupun tidak langsung, dari pihak yang berkuasa kepada warga masyarakatnya.

B. Tujuan dan Sumber Hukum


Salah satu tujuan hukum adalah untuk mencapai keadilan dengan sepenuhnya,
sebagaimana diungkapkan oleh Aristoteles. Hukum merupakan sebuah peraturan atau tata
tertib untuk menjaga serta mengatur tingkah laku masyarakat, menjaga ketertiban serta
menghindari terjadinya kekacauan dalam suatu negara. Hukum diterapkan oleh suatu negara
karena memiliki fungsi dan tujuan. Tujuan hukum menurut Mochtar Kusumaatmadja adalah
menciptakan sebuah ketertiban sehingga menjadi pokok-pokok terciptanya sebuah struktur
sosial yang teratur. Selainitu, hukum memiliki tujuan lain yakni membuat keadilanyang
sesuai dengan masyarakat dan zaman dapat terwujud. Dengan demikian tujuan dibentuknya
hukum adalah untuk dapat terciptanya kebaikan, menjamin keadilan, dan ketertiban dalam
kehidupan bermasyarakat. Hukum juga dapat dijadikan sebagai sebuah alat untuk
menciptakan tatanan suatu kelompok bangsa dan berlaku pada suatu wilayah tertentu.
Sumber hukum adalah tempat dimana kita dapat melihat bentuk perwujudan hukum.
Sumber hukum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan atau
melahirkan hukum sehingga menimbulkan kekuatan hukum mengikat. Yang dimaksud segala
sesuatu adalah faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya hukum, dari mana hukum
ditemukan atau dari mana berasalnya isi norma hukum.

C. Pengertian Pembangunan Ekonomi


Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan per kapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dandisertai
dengan perubahan fundamental dalam strukturekonomi suatu negara dan pemerataan
pendapatan bagi penduduk suatu negara.

D. Tujuan pembangunan ekonomi


Tujuan pembangunan ekonomi di Indonesia yang berkelanjutan adalah untuk :
1. Meningkatkan Pendapatan per Kapita Negara. Pendapatan perkapita menjadi
indikator dari sukses atau tidaknya suatu negara.
2. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi. Meningkatnya pembangunan ekonomi
akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi.
3. Meningkatkan Taraf Hidup Penduduk. Pembangunan ekonomi menekankan adanya
kesetaraan taraf hidup penduduk diberbagai daerah.
4. Meningkatkan Lapangan Pekerjaan dan Mengurangi Pengangguran. Salah satu upaya
mengatasi pengangguran adalah peningkatan pembangunan ekonomi.
5. Mengurangi Kesenjangan Sosial. Tujuan pembangunan ekonomi berkelanjutan salah
satunya adalah mengurangi tingkat kesenjangan sosial tersebut.
6. Meningkatkan Kapasitas Produksi. Peningkatan sektor produksi akibat pembangunan
ekonomi akan meningkatkan sektor produksi yangakan mendorong kualitas dan
kuantitas produksi barang dan jasa yang ada dalam industri di Indonesia.
7. Meningkatkan Investasi Negara. Pembangunan ekonomi yang baik akan membuat
ekonomi suatu negara menjadi lebih maju. Salah satunya adalah untuk menarik
investor agar lebih banyak dan tidak ragu untuk berinvestasi di Indonesia.
8. Mengurangi Angka Kemiskinan. Penuntasan kemiskinan di Indonesia adalah isu yang
sangat penting yang dapat dilakukan dengan melakukan pembangunan ekonomi yang
diharapkan dapat mengurangi persentase kemiskinan.
9. Menciptakan Keadilan dan Kemakmuran. Pembangunan ekonomi juga harus mampu
menciptakan keadilan dan kemakmuran menuju masyarakat yang lebih sejahtera.
10. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat. Pembangunan ekonomi dibidang
Pendidikan dan Kesehatan akan secara langsung meningkatkan kualitas hidup
masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.
E. Hubungan Antara Hukum dan Pembangunan Ekonomi
Pembangunan hukum di Indonesia dapat dikatakan sangat lambat jika dibandingkan
dengan pembangunan bidang ekonomi. Akibat dari itu pembangunan ekonomi yangdicapai
Indonesia tidak mendapat landasan hukum yang kuat. Khususnya pada masa pemerintahan
orde baru, pembangunan hukum sering disimpangi demi mengejar pertumbuhan ekonomi
yang pesat, sehingga menimbulkan berbagai ketimpangan ekonomi seperti kesenjangan
kesejahteraan dalam masyarakat, kolusi antara pengusaha dan pejabat, ekonomi biaya tinggi,
korupsi dan sebagainya.

Bagaimanapun pembangunan ekonomi haruslah dilakukan melalui landasan hukum


yang kuat. Ismael Saleh mengatakan bahwa memang benar bahwa ekonomi merupakan
tulang punggung kesejahteraan rakyat, dan memang benar bahwa ilmu pengetahuan adalah
tiang-tiang penopang kemajuan bangsa, namun tidak dapat disangkal bahwa hukum
merupakan pranata yang pada akhirnya menentukan bagaimana kesejahteraan rakyat tersebut
dapatdinikmati secara perata, bagaimana keadilan sosial dapat diwujudkan dalam kehidupan
masyarakat, dan bagaimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membawa
kemajuan bagi rakyat banyak.

Hubungan hukum dengan ekonomi merupakan hubungan timbal balik dan saling
mempengaruhi. Setiap kegiatan ekonomi harus selalu didukung oleh hukum agartidak
mengakibatkan terjadinya kekacauan, sebab apabilapara pelaku ekonomi dalam mengejar
keuntungan tidak dilandasi dengan norma hukum maka akan menimbulkan kerugian salah
satu pihak dalam melakukan kegiatan ekonomi. Ada sementara ahli hukum mengatakan
bahwa hukum selalu berada dibelakang kegiatan ekonomi, setiap kegiatan ekonomi dilakukan
oleh seseorang pasti kegiatan ini diikuti oleh norma hukum yang menjadi rambu
pelaksananya. Hukum yang mengikuti kegiatan ekonomi danini selalu dipengaruhi oleh
sistem hukum ekonomi yangdianut oleh suatu negara. Bagi Indonesia dasar kegiatan hukum
ekonomi terletak pada pasal 33 UUD 1945 serta beberapa peraturan lainnya.

Di beberapa negara maju, sebelum produk ekonomi yang dihasilkan dijual ke pasar
bebas maka harus di buat terlebih dahulu aturan hukumnya untuk melindungi penggunaan
produk-produk yang dihasilkan tersebut. Di Indonesia, hal seperti ini belum dilakukan, masih
banyak produk-produk ekonomi telah dipasarkan tetapi aturan hukumnya belum ada,
sehingga banyak orang mempergunakan produk dengan bebas yang belum ada aturan
hukumnya.
F. Fungsi Hukum dalam Pembangunan Ekonomi
Dalam menganalisis fungsi hukum dalam pembangunan perekenomian, maka penting
untuk dipahami fungsi hukum dalam masyarakat. Setelah itu, baru dikaitkan dengan fungsi
hukum dalam pembangunan ekonomi. Menurut Satjipto Rahardjo, hukum berfungsi sebagai
perlindungan bagi kepentingan manusia, dan karenanya hukum harus dilaksanakan.
Selanjutnya Ronny Hanitidjo dengan menyisir pendapat Talcott Parsons, fungsi utama hukum
adalah melakukan integrasi, yaitu mengurangi konflik-konflik dan melancarkan
prosesinteraksi pergaulan sosial (Ronny Hanitidjo S, 1982).

Fungsi internal hukum itu sendiri sudah sangat berpengaruh dalam kehidupan
manusia, utamanya dalam kehidupan ekonomi. Thomas Aquinas menegaskan dalam konteks
ini, bahwa fungsi hukum mengusahakan kesejahteraan seluruh umat manusia. Fungsi disini
adalah sebagai kerangka yang berwujud peraturan yang membimbing, memberikan pedoman
sanksi dan alat untuk mereknya kehidupan sosial. Obyeknya adalah segala segi kehidupan
manusia dalam kehidupan ekonominya.

Dengan demikian, tugas hukum dibidang ekonomi yang terutama adalah untukdapat
senantiasa menjaga dan menciptakan kaedah-kaedah pengaman agar pelaksanaan
pembangunan ekonomi tidak akan mengorbankan hak dan kepentingan pihak yang lemah.
Hanya dengan cara seperti inilah hukum akan tetap mempunyai peranan yang strategis dalam
pembangunan ekonomi (Jonker Sihombing, 2004) Peranan hukum dalam pembangunan
ekonomi begitu penting, bukan hanya dalam menyelesaikan masalah yang timbul, tetapi yang
lebih penting lagi adalah dalam meletakkan dasar-dasar dari pembangunan itu sendiri.

G. Peranan Hukum Secara Umum dalam Pembangunan Ekonomi


Pembangunan ekonomi nasional dalam pencapaiannya tidak terlepas dari peran sektor
hukum. Tidak dapat disangkal memang ada tuntutan bidang ekonomi terhadap bidang hukum
yang dapat dijadikan sebagai sumbangan yang bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan
ekonomi. Hukum dalam keberadaannya di masyarakat mempunyai peranan dan pengaruh
terhadap kegiatan ekonomi sesuai dengan fungsi hukum itu sendiri. Hukum dalam fungsinya
berisi petunjuk tingkah laku manusia, alat untuk menyelesaikan konflik dan alat untuk
rekayasa sosial ekonomi (Gunarto Suhardi, 2002)

Hukum ekonomi lahir disebabkan karena semakin pesatnya pertumbuhan dan


perkembangan ekonomi nasional maupun internasional. Seluruh negaradi dunia ini
menjadikan hukum sebagai alat untuk mengatur dan membatasi kegiatan-kegiatan ekonomi,
dengan tujuan agar perkembangan perekonomian tersebut tidak merugikan hak-hak dan
kepentingan masyarakat. Hubungan hukum dengan ekonomi bukan hubungan satu arah,
tetapihubungan timbal balik dan saling memengaruhi. Kegiatan ekonomi yang tidak
didukung oleh hukum akan mengakibatkan terjadi kekacauan, sebab apabila para pelaku
ekonomi dalam mengejar keuntungan tidak dilandasidengan norma hukum, maka akan
menimbulkan kerugian salah satu pihak dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Hukum dan ekonomi ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan dan saling
melengkapi. Di negara-negara maju (misalnya Singapura) sebelum produk-produk ekonomi
diterjunkan ke pasar bebas,terlebih dahulu dibuat aturan hukum untuk melindungi
penggunaan produk-produk ekonomi tersebut oleh masyarakat. Misalnya dalam bidang
produk handphone, masyarakat dilarang menggunakan handphone di tempat-tempat umum
yang memerlukan ketenangan seperti di perpustakaan,juga dilarang keras menggunakan
handphone dikala menyetir mobil. Apabila hal ini dilakukan, maka dihukum dengan
hukuman berat. Demikian juga dengan produk-produk ekonomi lain, ada hukum yang
mengaturnya untuk menuju kepada ketertiban dan kedamaian.

Pembangunan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari pembangunan hukum, karena


antara ekonomi dan hukum itu merupakan dua hal yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Hukum sebagai ketentuan yang sifatnya normatif mempunyai peran dan fungsi yang sangat
penting dalam bidang perekonomian.

Pada era orde baru, para pakar ekonomi, pelaku ekonomi, dan penguasa memandang
hukum sebagai penghambat bagi terselenggaranya kegiatan ekonomi. Pada waktu itu hukum
tidak dijadikan sebagai landasan, pemandu dan penegak aktivitas dalam bidang ekonomi.
Keberadaan hukum di rusak oleh penguasa, hanya untuk membela kepentingan politik
ekonomi orde baru yang mengabdi pada kepentingan negara-negara maju. Dalam
perkembangannya kemudian, setelah adanya krisis moneter yang meluluh lantakkan
perekonomian beberapa negara diberbagai belahan dunia, mereka baru sadar akan arti
pentingnya kewibawaan hukum untuk menciptakan iklim ekonomi yang kondusif dan untuk
menarik investasi. (Adi Sulistiyono, 2009).

Pada Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), hukum secara tegas diletakkan
sebagai pendorong pembangunan, khususnya terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan
amanat ini, maka hukum tentu sangat memerlukan dukungan yang terdiri dari personalia
yang profesional dan beretika, organisasi yang kapabel dan berdaya guna, serta peradilan
yang bebas dan berhasil guna. Semuanya ini adalah sebagian prasyarat konsepsional yang
paling di butuhkan dalam konteks kekinian Indonesia (Gaffar, 2000).

Hukum amat berperan dalam melindungi, mengatur dan merencanakan kehidupan


ekonomi sehingga dinamika kegiatan ekonomi itu dapat diarahkan kepada kemajuan dan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat (Thomas Aquinas dalam Suhardi, 2002). Hukum
bukan hanya bisa membatasi dan menekan saja, akan tetapi juga memberi kesempatan
bahkan mendorong para warga untuk menemukan berbagai penemuan yang dapat
menggerakkan kegiatan ekonomi negara.

Nyhart dalam Sulistiyono (2007) mengemukakan adanya enam konsep dalam ilmu
hukum yang mempunyai pengaruh bagi pengembangan kehidupan ekonomi, yaitu:

1. Prediktabilitas. Hukum harus mempunyai kemampuan untuk memberikan gambaran


pasti di masa depan mengenai keadaan atau hubungan-hubungan yang dilakukan pada
masa sekarang.
2. Kemampuan prosedural. Pembinaan di bidang hukum acara memungkinkan hukum
material itudapat merealisasikan dirinya dengan baik.
3. Kodifikasi tujuan-tujuan. Di bidang ekonomi, misalnya, kita akan dapat menjumpai
tujuan-tujuan itu seperti dirumuskan di dalam beberapa perundang-undangan yang
secara langsung atau tidak langsung memiliki pengaruh terhadap bidang
perekonomian.
4. Faktor penyeimbang. Sistem hukum harus dapat menjadi kekuatan yang memberikan
keseimbangan di antara nilai-nilai yang bertentangan di dalam masyarakat. Sistem
hukum memberikan “kesadaran akan keseimbangan” dalam usaha-usaha negara
melakukan pembangunan ekonomi.
5. Akomodasi. Sistem hukum yang mengatur hubungan antara individu baiksecara
material maupun formal memberi kesempatan kepada keseimbangan yang terganggu
ituuntuk menyesuaikan diri kepada lingkungan yang baru sebagai akibat perubahan.
6. Definisi dan kejernihan tentang status. Di samping fungsi hukum yang memberikan
prediktabilitas dapat ditambahkan bahwa fungsi hukum juga memberikan ketegasan
mengenai status orang-orangdan barang-barang di masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hukum adalah kumpulan peraturan yang mengatur tingkah laku manusia di dalam
masyarakat dan terdapat sanksi bagi para pelanggarnya. Hukum mempunyai sifat memaksa,
mengikat dan mengatur hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan masyarakat,
serta masyarakat dengan masyarakat.
Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan per kapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai
dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan
pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tidak dapat berjalan sendiri, namun membutuhkan dukungan
dari berbagai pihak khususnya di bidang hukum. hukum secara tegas diletakkan sebagai
pendorong pembangunan, khususnya terhadap pertumbuhan ekonomi. Hukum memiliki
peran yang sangat besar dalam keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara, khususnya
dalam memberikan kepastian usaha dan investasi. Kasus yang diungkapkan dalam ilustrasi
memberikan bukti bahwa ketika aturan perundang-undangan tidak konsisten dan tumpang
tindih, maka sebuah usaha tidak akan mencapai tingkatan kinerja yang diharapkan. Peranan
hukum dalam pembangunan ekonomi begitu penting, bukan hanya dalam menyelesaikan
masalah yang timbul, tetapi yang lebih penting lagi adalah dalam meletakkan dasar-dasar dari
pembangunan itu sendiri.

B. Saran

Pembangunan perekonomian mempunyai mobilitas dan dinamika yang cukup tinggi,


hendaknya hukum-hukum yang termuat dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan perekonomian itu dibuat sefleksibel mungkin dengan tidak meninggalkan asas
kepastian hukum. agar proses hukum tidak merugikan suatu individu atau sekelompok orang.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Manan. 2014. Peran Hukum dalam Pembangunan Ekonomi. Jakarta.Prenada Media
Group

Adi Sulistiyono & Muhammad Rustamaji, 2009, Hukum Ekonomi Sebagai Panglima,
Masmedia Buana Pustaka, Jawa Timur.

Gunarto Suhardi, 2002, Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi, Universitas


Atmajaya, Yogyakarta: 2002.

Harjono, Dhaniswara K. "Bahan Ajar Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi."


(2021).

Ismail. 2010. Peranan Hukum dalam Pembangunan Ekonomi. Makalah dapat ditemukan di
http://gagasanhukum.wordpress.com

Ismail Saleh, 1990, Hukum dan Ekonomi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Jonker Sihombing. 2004. Peran dan Aspek Hukum dalam Pembangunan Ekonomi. Bandung.
Alumni

Ronny Hanitidjo Soemitro. 1982. Studi Hukum Dalam Masyarakat, Bandung.Alumni.

Suhardi, Gunarto. 2002.Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi.


UniversitasYogyakarta.Atmajaya.

Sulistiyono,Adi & Muhammad Rustamaji. 2009.Hukum Ekonomi Sebagai Panglima. Jawa


timur. Masmedia Buana Pustaka.

Sukardi.2016. Peran Penegakan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi, Jurnal hukum &
Pembangunan

Anda mungkin juga menyukai