Anda di halaman 1dari 106

Muliaman D Hadad, SE, MBA, Ph.D.: Prof.

Mark Cammack:
Hakim Peradilan Agama Tidak Bisa Dipandang Sebelah Mata Salut dengan Reputasi Peradilan Agama

MAJALAH EDISI 4 | JULI 2014

www.badilag.net

SENGKETA
EKONOMI SYARI’AH

ISSN 2355-2476

TOKOH KITA : H. YAHYA, S.H.


SELAMAT ATAS PENANDATANGANAN
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA (SKB)
ANTARA
MAHKAMAH AGUNG RI, BANK INDONESIA,
DAN OTORITAS JASA KEUANGAN
JAKARTA, 5 JUNI 2014

KELUARGA BESAR
DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG RI
M aja l a h
DAFTAR ISI
Edisi 4 | Juli 2014

DR. H. PURWOSUSILO, S.H., M.H.: LIPUTAN KHUSUS:


Anak Buah Butuh Contoh, bukan Perintah Publik Percaya Peradilan Agama

DAFTAR ISI ................................................................... 1


SALAM REDAKSI ....................................................... 2
EDITORIAL .................................................................... 3
LIPUTAN KHUSUS ...................................................... 4
FENOMENAL ................................................................ 27
PUTUSAN MANCANEGARA ................................. 32
OPINI ................................................................................ 40
PERSPEKTIF ................................................................ 44
DR. H. HAMDAN, S.H., M.H.
Hakim Agung Berani Mati
PROGRAM PRIORITAS ............................................ 52
SOSOK ............................................................................. 54
POSTUR .......................................................................... 62
TOKOH KITA ................................................................. 66
KISAH NYATA .............................................................. 70
INSPIRASI ...................................................................... 73
PA INSPIRATIF ............................................................ 77
IBRAH .............................................................................. 81
AKTUAL .......................................................................... 83
INSIGHT .......................................................................... 86
PA INSPIRATIF
HISAB RUKYAT ........................................................... 95
PA Wates yang Menuai Banyak Pujian
RESENSI ......................................................................... 99
POJOK PAK DIRJEN .................................................. 101

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 1


SALAM REDAKSI
Muliaman D Hadad, SE, MBA, Ph.D.: Prof. Mark Cammack:
Hakim Peradilan Agama Tidak Bisa Dipandang Sebelah Mata Salut dengan Reputasi Peradilan Agama

MAJALAH EDISI 4 | JULI 2014

www.badilag.net

SENGKETA
EKONOMI SYARI’AH

Maaf, Telat Tiga Bulan


ISSN 2355-2476

TOKOH KITA : H. YAHYA, S.H.

Assalamu’alaikum wr. wb.


DEWAN PAKAR :
Untuk mendapatkan sesuatu, kita harus kehilangan sesuatu. Dr. H. Andi Syamsu Alam, S.H., M.H.
Pembaca yang budiman, kita telah sama-sama membuktikan kebenaran Dr. H. Ahmad Kamil, S.H., M.Hum.
Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.Ip., M.Hum.
ungkapan lama itu. Sepanjang bulan Ramadhan, pada siang hari kita telah Dr. H. Habiburrahman, S.H., M.Hum.
kehilangan hak untuk mengusir lapar dan dahaga. Namun begitu maghrib tiba, Dr. H. Mukhtar Zamzami, S.H. M.H.
Dr. H. Hamdan, S.H., M.H.
kita dapat melahap makanan dan minuman yang berlipat-lipat kadar nikmatnya.
PENASEHAT :
Kenikmatan itu kian bertambah ketika Idul Fitri tiba. Seusai sebulan penuh Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H.
mengekang godaan-godaan ragawi, jiwa kita pun meraih kemenangan yang
PENANGGUNG JAWAB:
hakiki. H. Tukiran, S.H., M.M.
Sungguh kami sangat bahagia, kami dapat menyuguhkan majalah ini
REDAKTUR SENIOR :
menjelang Idul Fitri datang. Kami berharap majalah ini bisa menjelma jadi menu Drs. H. Hidayatullah MS, M.H.
spesial—melengkapi menu-menu lain seperti ketupat, sirup, kurma dan aneka Dr. H. Hasbi Hasan, S.H., M.H.
Dr. H. Fauzan, S.H., M.M., M.H.
kue lebaran. Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H.
Namanya menu spesial, tentu harus mengandung sesuatu yang istimewa. Jika H. Sunarto, S.H., M.H.,
Arief Gunawansyah, S.H., M.H.
nasi goreng cukup diberi telur dadar dan irisan daging ayam untuk bisa disebut H. Arjuna, S.H., M.H.
nasi goreng spesial, bagaimana mengemas majalah yang telah telat tiga bulan ini Dr. Abu Tholhah, M.Pd.
Hirpan Hilmi, S.T.
jadi majalah spesial? Asep Nursobah, S.Ag., M.H.
Itulah pertanyaan, sekaligus tantangan berat yang mesti kami jawab dan
REDAKTUR PELAKSANA :
kami buktikan. Ya, edisi ke-4 majalah ini mestinya terbit tiga bulan silam. Namun Achmad Cholil, S.Ag., LLM
ada saja kendala yang menimpa. Dengan keyakinan penuh bahwa kehadiran
REDAKTUR:
majalah ini ditunggu-tunggu para pembaca setia, juga dengan tekad untuk Rahmat Arijaya, S. Ag., M.Ag.
memperpanjang umur majalah yang baru masuk tahun ke-2 ini, kamipun tidak Hermansyah, S.HI.
Achmad Fauzi, S.HI.
mau lempar handuk. Ade Firman Fathony, S.HI., M.SI.
Ada banyak menu yang kami yakini sebagai menu spesial yang kami suguhkan Ahmad Zaenal Fanani, S.HI., M.SI.
Alimuddin, S.HI., M.H
kali ini, selain liputan khusus perihal kepercayaan publik terhadap peradilan Edi Hudiata, Lc.
agama dalam menangani sengketa ekonomi syariah. Pada edisi ini kami juga M. Isna Wahyudi, S.HI. M.SI.
Mohammad M. Noor, S.Ag.
punya sajian baru, berupa menu Hisab Rukyat dan wawancara khusus dengan Mahrus Abdurrahim, Lc., M.H.
Dekan Fakultas Hukum UI dan Dekan Fakultas Hukum dan Syariah UIN Jakarta. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag.
Demi menghasilkan menu-menu spesial dan baru itu, kami rela kehilangan DESAIN GRAFIS/FOTOGRAFER:
waktu istirahat kami. Akhir pekan, hari-hari yang sebenarnya menjadi haknya Ridwan Anwar, S.Kom
Iwan Kartiwan, S.Kom
keluarga, kerap kami manfaatkan untuk merampungkan penggarapan majalah
edisi ke-4 ini. Kadang terasa melelahkan sih. Tapi rasa lelah itu terbayar lunas DITERBITKAN OLEH:
Direktorat Jenderal Badan Peradilan
dengan kepuasan batin kami dapat menyuguhkan majalah ini ke hadapan para Agama Mahkamah Agung RI
pembaca dari Aceh hingga Papua.
ISSN 2355-2476
Ya, bukankah untuk mendapatkan sesuatu, kita harus rela kehilangan sesuatu?
Akhirnya, dengan kerendahan hati, izinkan kami mohon maaf, dhohir dan ALAMAT REDAKSI:
Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI lt.6
batin, terutama atas terlambatnya penyajian majalah edisi ke-4 ini. Mohon maaf Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 bypass
pula atas kesahalan dan kekhilafan kami selama setahun ini. Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Telp. (021) 290 79277; Fax. (021) 290 79211
Selamat membaca dan selamat ber-Idul Fitri! Email: redaksi@badilag.net
www.badilag.net

2 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


EDITORIAL

Sengketa Ekonomi Syariah


dan Kepercayaan Publik

A
da dua rangkaian kegiatan penting pada awal Juni bidang hukum bisnis dan bisnis syariah.
2014 lalu. Pertama, pada 5 Juni 2014, Mahkamah Kerjasama MA dengan OJK dan BI dalam bidang
Agung (MA) bersama dengan Bank Indonesia (BI) pelatihan hakim ibarat suntikan darah segar bagi peradilan
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menandatangani Surat agama. Muliaman D Hadad, Ketua OJK yang sekaligus Ketua
Keputusan Bersama (SKB) tentang Kerjasama Pelatihan Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), mendorong
Hakim di Bidang Kebanksentralan dan Sektor Jasa agar kerjasama tersebut ditindaklanjuti dengan cepat,
Keuangan. guna menguatkan kapasistas hakim peradilan agama.
Kedua, pada Senin, 9 Juni 2014, Direktorat Jenderal Ketua OJK berkali-kali menyampaikan keyakinannya
Badan Peradilan Agama MA menggelar diskusi hukum bahwa hakim peradilan agama mampu menangani
untuk yang keempat kalinya. Narasumber utama diskusi itu sengketa perbankan dan ekonomi syariah secara adil
adalah Muliaman D. Hadad, Ph.D, Ketua Dewan Komisioner dan profesional. Meski begitu, peningkatan kapasitas,
OJK. Tema yang diangkat mengenai kepercayaan publik peningkatan wawasan dan upgrade pengetahuan harus
terhadap peradilan agama dalam menyelesaikan sengketa selalu dilakukan.
ekonomi syariah. Memang masih ada segelintir kalangan yang meragukan
Dua kegiatan tersebut memiliki arti penting dalam kemampuan hakim peradilan agama dalam memeriksa dan
proses penguatan kapasitas hakim, khususnya hakim mengadili perbankan syariah. Akan tetapi, menurut Dekan
peradilan agama dalam mengadili sengketa ekonomi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, JM. Muslimin,
syariah yang mulai jadi kewenangan peradilan agama P.hD, hal itu sebenarnya lebih karena stigmatisasi dan
sejak tahun 2006 seiring dengan terbitnya Undang-Undang stereotype yang tak berdasar.
Nomor 3 Tahun 2006. Adanya stereotype dan stigmatisasi itu juga dibenarkan
Seperti dikatakan Muliaman Hadad dalam diskusi, oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Topo
kewenangan baru tersebut menimbulkan tantangan Santoso, S.H., M.H., Ph.D. Menurutnya, Stereotype itu harus
tersendiri terutama bagi jajaran peradilan agama untuk dilawan dengan membangun kepercayaan dan image yang
memenuhi tugas yang dibebankan. Tantangan itu di bagus oleh peradilan agama sendiri.
antaranya dalam hal penyiapan SDM yang memiliki Kepercayaan penuh terhadap kapasitas hakim peradilan
kompetensi dalam bidang ekonomi syariah, baik bank agama juga disampaikan Prof. Mark Cammack, Guru Besar
syariah maupun lembaga keuangan syariah. Southwestern Law School, California, USA, meskipun tidak
Jauh sebelum Ketua OJK menyampaikan hal itu, peradilan secara spesifik berkaitan dengan kompetensi peradilan
agama sebenarnya sudah melakukan persiapan yang dapat agama di bidang ekonomi syariah.
dikatakan massif dalam merespons kewenangan baru di Jadi, tantangan berikutnya bagi aparatur peradilan
bidang ekonomi syariah. Dapat disebutkan di antaranya agama setelah meningkatkan kualitas SDM, ialah menangkis
adalah pelatihan hakim di bidang ekonomi syariah dan stigma yang tidak berdasar itu. Tentu, dengan argumen
usaha para hakim untuk meng-upgrade kapasitasnya yang ditopang data dan dengan cara-cara yang santun, kita
sendiri melalui pendidikan formal jenjang S-2 dan S-3 di yakin tantangan itu dapat kita lewati dengan baik.[]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 3


LIPUTAN KHUSUS

Bersinar
di Tengah Gulita
Masyarakat percaya kepada peradilan agama dan
puas terhadap layanannya. Apresiasi bertubi-
tubi datang dari dalam dan luar negeri.

Ketua OJK, Muliaman D Haddad menjadi


narasumber pada Diskusi Hukum Ditjen
Badilag pada tanggal 9 Juni 2014

4 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


LIPUTAN KHUSUS

L
ima tahun silam, Dory Reil- cenderung melayani orang kaya delayed is justice denied. Ya, keadilan
ing, seorang hakim dari (serves the wealthy). yang tertunda sama halnya terto-
Belanda sekaligus penasehat Masyarakat Pemantau Peradi- laknya keadilan.
senior World Bank Judicial Reform, lan (MaPPI), pada tahun 2006 lalu, Tak cuma itu. Harifin A Tumpa,
memaparkan fenomena lembaga juga memberikan penilaian serupa. ketika menjadi Ketua MA pada tahun
peradilan yang tragis. Ia bilang, di Lembaga yang bernaung di bawah 2009, mengakui bahwa makelar
seantero dunia, pengguna pengadilan Fakultas Hukum UI itu menilai lem- kasus merajalela di mana-mana, baik
selalu mengeluhkan proses peradilan baga peradilan mengidap penyakit di wilayah penyelidikan, penyidikan,
yang berlarut-larut, sulitnya mengak- kronis birokrasi. Sistem dan prose- penuntutan, maupun pengadilan.
ses keadilan dan korupnya lembaga dur pelayanan di pengadilan berbe- Sebagaimana diungkapkannnya di
peradilan. lit-belit, panjang hirarkinya, kurang harian Kompas, 19 November 2009,
“Sejak dulu kala, di seluruh informatif, tidak transparan, lamban, keberadaan mafia kasus tersebut san-
dunia, tiga keluhan utama itu selalu kurang akomodatif, dan tidak kon- gat mengganggu independensi hakim
terdengar dan terus terdengar hingga dalam menangani perkara.
“Sejak dulu kala, di seluruh dunia, tiga
hari ini,” kata Dory Reiling, dalam Menghadapi kondisi demikian, MA
keluhan utama itu selalu terdengar
bukunya berjudul “Technology for tidak tinggal diam. Sejak reformasi
dan terus terdengar hingga hari ini,”
Justice: How Information Technology bergulir di negeri ini, MA serius ber-
kata Dory Reiling, dalam bukunya
Can Support Judicial Reform”, yang benah diri. Pada tahun 2003, untuk
berjudul “Technology for Justice: How
diterbitkan Leiden University Press kali pertama, MA membuat Cetak Biru
Information Technology Can Support
tahun 2009. Judicial Reform”, yang diterbitkan Pembaruan. Dokumen itu jadi peta
Generalisasi itu memang tidak Leiden University Press tahun 2009. jalan sekaligus petunjuk: ke mana
meleset dari kenyataan. Bahkan di MA hendak melangkah, dimulai dari
Indonesia, tiga keluhan itu—yang sisten. Semua itu menjadikan tiadanya mana dan dengan cara apa.
sejatinya menyapu jagat aneka per- kepastian hukum, waktu dan biaya. Enam tahun kemudian, Blue Print
soalan yang ada—juga tampak jelas, Tidak hanya itu, masih menurut itu diperbarui. Salah satu pertibam-
tidak hanya di lembaga peradilan, tapi MaPPI, saat itu di pengadilan masih bangannya, berdasarkan penilaian
juga di institusi lainnya. marak praktik percaloan dan pun- organisasi atau Organizational Diag-
Di Indonesia, lembaga peradilan gutan tidak resmi. Lebih parah lagi, nostic Assessment (ODA) yang dilaku-
sudah lama punya tagline yang keren ada praktik jual-beli keadilan dengan kan oleh Tim Pembaruan MA pada
sekaligus mulia: peradilan sederhana, uang dan kuatnya intervensi peme- tahun 2009, diketahui bahwa kinerja
cepat dan biaya ringan. Hanya, tagline gang kekuasaan. MaPPI sampai ber- lembaga peradilan tetap mendapat
tidak sepenuhnya sinkron dengan kesimpulan bahwa pengadilan telah sorotan dari berbagai kalangan. Yang
kenyataan. jadi pasar gelap keadilan (black justice disorot antara lain informasi proses
The Asia Foundation bersama market). peradilan yang tertutup, biaya ber-
ACNielson pada tahun 2001 lalu, Ngeri kedengarannya. Tapi kondisi perkara yang tinggi, masih sulitnya
melalui dokumen Survey Report on demikian tidak dipungkiri pimpinan akses masyarakat miskin dan mar-
Citizen Perceptions of The Indonesian Mahkamah Agung—lembaga yang ginal, serta proses penyelesaian
Justice Sector, menyimpulkan bahwa jadi benteng terakhir pencari keadi- perkara yang dirasakan masih sangat
masyarakat Indonesia mempersepsi lan yang membawahi lebih dari 800 lama.
lembaga peradilan sebagai lembaga pengadilan. Karena itu, sebagaimana tertuang
yang tidak efektif (ineffective). Tidak Bertahun-tahun lamanya, MA dan dalam Cetak Biru Pembaruan Pera-
efektif itu maksudnya ialah tidak badan peradilan di bawahnya diha- dilan 2010-2035, demi mewujudkan
dapat dipercaya (unreliable), tidak dapkan pada banyaknya perkara yang visi “Terwujudnya Badan Peradilan
menaruh hormat (disrespectfuli), belum diputus atau jadi tunggakan. Di Indonesia yang Agung”, salah satu
sombong (arrogant), berisiko (risky), MA, beberapa tahun lalu, jumlah tung- usaha MA dan badan peradilan di
korup (corrupt), cenderung untuk gakan perkara itu sampai puluhan bawahnya adalah berorientasi pada
menerima suap (apt to demand a ribu. Tentu saja, itu jadi bukti nyata pelayanan publik yang prima. Upaya
bribe), mengabaikan hak asasi manu- berlarut-larutnya proses peradilan di yang terkait dengan pelayanan prima
sia (ignores human rights), dan lebih negeri. Padahal, ada ungkapan: justice adalah menyelenggarakan manaje-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 5


LIPUTAN KHUSUS

men dan administrasi proses perkara banding. kualitas yang dijadikan sebagai uku-
yang sederhana, cepat, tepat waktu, Di lingkungan peradilan agama, ran kinerja tersebut, The Asia Foun-
biaya ringan dan proporsional. pengadilan tingkat pertama disebut dation dan AC Nielson menyimpulkan
Pelan namun pasti, upaya MA Pengadilan Agama dan pengadilan peradilan agama masuk dalam krite-
untuk berbenah itu kini mulai tingkat banding disebut Pengadilan ria efektif.
menampakkan hasil. Pimpinan MA Tinggi Agama. Khusus di wilayah Nan- Berselang lima tahun, IALDF
pun semakin yakin, lembaga pera- groe Aceh Darussalam, sebutannya (Indonesia Australia Legal Develop-
dilan akan semakin dipercaya oleh adalah Mahkamah Syar’iyah untuk ment Facilities) bekerjasama den-
masyarakat. tingkat pertama dan Mahkamah gan PPM UIN Jakarta merilis sebuah
“Pengadilan adalah institusi yang Syar’iyah Aceh untuk tingkat banding. laporan penelitian berjudul Providing
berkerja atas basis kepercayaan. Yang Sejak masih berada di bawah Justice for Justice Seeker: A Report on
paling penting adalah bagaimana pub- Depag hingga kemudian hijrah ke MA, the Indonesian Religious Court Access
lik melihat institusi peradilan men- peradilan agama jadi semacam anom- and Equity 2007. Penelitian itu berha-
jalankan fungsinya sebagai benteng ali terhadap fenomena black justice sil memotret bagaimana masyarakat
terakhir pencari keadilan,” ujar Ketua market atau judicial corruption. Berb- menilai kualitas pelayanan hukum
MA Hatta Ali, ketika menyampaikan agai riset membuktikan hal itu. di peradilan agama. Ternyata, dalam
Laporan Tahunan MA Tahun 2013.

Reputasi Diakui
Peradilan agama, secara de jure,
mulai bergabung dengan MA pada
tahun 2004, sebagai tindak lanjut
ketentuan Pasal 42 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang
Kekuasaan Kehakiman. Ya, sepuluh
tahun silam, peradilan agama boyon-
gan dari Departemen Agama. Di MA,
peradilan agama jadi satu atap bers-
ama peradilan umum, peradilan mili-
ter dan peradilan tata usaha negara.
Terakhir, kala masih berada di
bawah Depag, peradilan agama terdiri
dari 327 pengadilan tingkat pertama
dan 25 pengadilan tingkat banding.
Kini, di bawah MA, peradilan agama Dalam hasil riset bertajuk Survey pandangan masyarakat yang disurvei,
terdiri dari 359 pengadilan tingkat Report on Citizen Perceptions of The peradilan agama telah mempermu-
pertama dan 29 pengadilan tingkat Indonesian Justice Sector yang diter- dah masyarakat mengakses keadilan.
bitkan The Asia Foundation beker- Penelitian yang dibiayai oleh Aus-
Harifin A Tumpa, ketika jasama dengan AC Nielson pada tahun aid itu dilakukan secara berkelanju-
2001, disebutkan bahwa kinerja pera- tan selama tiga tahun hingga 2009.
menjadi Ketua MA pada
dilan agama menduduki peringkat Hasilnya kemudian dituangkan dalam
tahun 2009, mengakui tertinggi (the highest performance), buku berjudul Memberi Keadilan bagi
bahwa makelar kasus terpercaya (trustworthy), melak- Para Pencari Keadilan: Sebuah Lapo-
merajalela di mana-mana, sanakan tugas dengan baik (does job ran tentang Akses dan Kesetaraan
well), tepat waktu (timely), sangat pada Pengadilan Negeri dan Pengadi-
baik di wilayah penyelidikan, membantu (helpful), dan menjadi lan Agama di Indonesia Tahun 2007–
penyidikan, penuntutan, tempat pertama ketika menghadapi 2009. Selama kurun waktu tersebut,
maupun pengadilan. masalah hukum (the first to go with peradilan agama menunjukkan kin-
a legal problem). Berdasarkan kelima erja pelayanan yang konsisten.

6 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


LIPUTAN KHUSUS

Office on Drug and Crime). Lembaga


Dalam buku Islamic Law in Contemporary Indonesia: yang bernaung di bawah PBB yang
bermarkas di Wina Austria tersebut
Ideas and Institutions (2007), Prof. Cammack menyebut menjadikan keberhasilan peradilan
meski masih ada beberapa kelemahan, peradilan agama agama dalam pelayanan hukum seb-
relatif merupakan kisah sukses dalam sistem hukum yang agai contoh terbaik (best practice)
disfungsi (disfunctional legal system) di Indonesia. bagaimana pengadilan memberikan
pelayanan kepada pencari keadilan.
Dua laporan tersebut selanjutnya ses layanan pengadilan. Dan keem- Atas prakarsa UNODC, pada 13
dijadikan sebagai titik awal untuk pat, pengembangan sistem teknologi Maret 2014 lalu, keberhasilan peradi-
mengembangkan program-program informasi yang bertujuan meningkat- lan agama itu dicuatkan dalam sebuah
akses terhadap keadilan, khususnya kan akuntabilitas dan transparansi lokakarya di Teheran, Iran. Ini berarti
terhadap kaum miskin, perempuan pengadilan. di bidang pelayanan, pengadilan-pen-
dan mereka yang tinggal di wilayah Program-program tersebut, menu- gadilan di lingkungan agama sudah
yang sulit dijangkau oleh pengadilan. rut Cate Sumner dan Tim Lindsay, menjadi model bagi pengadilan di
Tiga program utama lahir setelah itu, telah berhasil memposisikan peradi- dunia.
yakni pembebasan biaya berperkara lan agama sebagai agen perubahan Keberhasilan peradilan agama
bagi kaum miskin, sidang keliling dalam mengembangkan akses yang juga menarik perhatian kalangan aka-
(circuit court) dan pos bantuan lebih baik terhadap pengadilan dan demisi internasional yang memberi-
hukum. mendukung program pengentasan kan perhatian terhadap penegakan
Ketiga program tersebut kemiskinan yang tengah digalakkan hukum di Indonesia. Salah satunya
dijalankan dengan baik oleh penga- oleh pemerintah. Dan atas dasar itu, Prof. Mark Cammack, Guru Besar dari
dilan-pengadilan di lingkungan pera- kedua peneliti tersebut menjadikan Southwestern Law School Los Ange-
dilan agama. Keberhasilan program- pengadilan-pengadilan di lingkungan les, USA.
program tersebut menarik perhatian peradilan agama sebagai model pen- Dalam buku Islamic Law in
berbagai pihak. Pelbagai apresiasi gadilan, tidak hanya bagi pengadilan- Contemporary Indonesia: Ideas and
pun diterima peradilan agama. pengadilan di lingkungan peradilan Institutions (2007), Prof. Cammack
Sebutlah apresiasi yang diberikan lainnya di Indonesia, tetapi juga model menyebut meski masih ada beberapa
oleh Cate Sumner, aktivis peradilan peradilan Islam di Asia Tenggara. kelemahan, peradilan agama relatif
dan HAM berkebangsaan Australia Lain Cate Sumner dan Tim Lindsay, merupakan kisah sukses dalam sistem
dan Prof. Timothy Lindsay, guru besar lain pula bentuk apresiasi yang ditun- hukum yang disfungsi (disfunctional
Asian Law dari Melbourne University, jukkan oleh UNODC (United Nations legal system) di Indonesia. Kondisi
Australia. Keduanya menulis buku
berjudul Courting Reform: Indonesia’s
Islamic Courts and Justice for the Poor.
Buku tersebut mengulas kes-
uksesan pengadilan-pengadilan di
lingkungan peradilan agama dalam
empat hal sekaligus. Pertama,
pengembangan akses yang lebih
baik terhadap pengadilan bagi kaum
perempuan. Kedua, peningkatan jum-
lah layanan prodeo atau pembebasan
biaya perkara yang memungkinkan
masyarakat miskin menyelesaikan
permasalahannya. Ketiga, pening-
katan jumlah sidang keliling yang
memungkinkan masyarakat yang
jauh dari pengadilan dapat mengak-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 7


LIPUTAN KHUSUS

disfungsi itu, menurut Prof. Cammack, dari lingkungan peradilan agama. KPK mengadakan Survei Integri-
berarti kondisi yang abnormal atau Dengan skor 7,10, MA unggul tas Sektor Publik dalam rangka mem-
buruk dalam pelaksanaan sebuah atas empat instansi vertikal lainnya berikan penilaian terhadap integ-
lembaga atau sistem. yang dijadikan sasaran survei, yaitu ritas layanan yang diberikan oleh
Prof. Cammack mempertegas per- Kementerian Hukum dan HAM, lembaga publik kepada masyarakat.
nyataan Prof. Daniel S. Lev. Indonesia- Kepolisian RI, Kementerian Agama Hasil penilaian merupakan cerminan
nis asal Australia yang menulis buku dan Badan Pertanahan Negara. bagaimana masyarakat sebagai peng-
fenomenal berjudul Islamic Court in Ada dua variabel yang digunakan guna layanan memberikan penilaian
Indonesia itu terlebih dulu mengakui KPK untuk mengukur skor integritas terhadap layanan lembaga tersebut.
bahwa peradilan agama merupakan sektor publik. Kedua variabel itu Dan ternyata, mewakili MA, pengadi-
pengecualian dari persepsi publik adalah pengalaman integritas dan lan-pengadilan dari lingkungan pera-
yang kurang baik terhadap lembaga potensi integritas. Kedua variabel itu dilan agama mendapat skor tertinggi.
peradilan. Ini karena, menurut Lev, dirinci menjadi enam indikator dan Juga pada tahun 2013, kualitas
peradilan agama bekerja dengan baik. 18 sub-indikator. layanan peradilan agama dan pera-

Berintegritas dan
Pengguna Puas
Ketua MA Hatta Ali menyebut
tahun 2013 sebagai tahun prestasi.
Sederet prestasi memang diraih MA,
dan salah satunya berkat kinerja pen-
gadilan-pengadilan dari lingkungan
peradilan agama.
Tahun kemarin, MA berhadil jadi
nomor wahid dalam Survei Integritas
Sektor Publik untuk kategori
instansi vertikal. Pada survei yang
diselenggarakan KPK tersebut, MA
diwakili oleh pengadilan-pengadilan

8 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


LIPUTAN KHUSUS

dilan lain diukur lewat survei. Kali Putusan berwibawa Pada tahun 2013, misalnya,
ini yang mengadakan survei adalah Pada dasarnya, ada dua jenis 359 pengadilan agama/mahka-
Badan Pengawasan MA bekerjasama kepuasan masyarakat sebagai peng- mah syar’iyah menangani 511.019
dengan Pusat Studi Hukum dan Kebi- guna pengadilan: kepuasan terhadap perkara, sementara 29 pengadilan
jakan (PSHK). Survei ini dimaksudkan pelayanan dan kepuasan terhadap tinggi agama/Mahkamah Syar’iyah
untuk memantau sejauh mana pelak- putusan. Yang pertama terkait dengan Aceh hanya menangani 2.242 perkara.
sanaan Surat Keputusan Ketua MA keadilan prosedural, dan yang kedua Artinya, jika dikomparasikan, jumlah
Nomor 026/KMA/SK/II/2012 ten- terkait dengan keadilan substantif.
tang Standar Pelayanan Peradilan. Hingga kini, sudah banyak survei
Survei difokuskan pada kepuasan yang mengukur kepuasan masyarakat
pengguna layanan pengadilan. Jenis
Ketua MA Hatta Ali menyebut
terhadap layanan yang diberikan oleh
layanan yang disurvei adalah admin- pengadilan-pengadilan di lingkungan tahun 2013 sebagai tahun
istrasi pengadilan, bantuan hukum, peradilan agama. Sebaliknya, belum prestasi. Sederet prestasi
layanan informasi dan layanan sidang ada survei yang secara spesifik beru- memang diraih MA, dan
tilang. saha mengukur kepuasan masyarakat
Survei dilakukan terhadap 1.585
salah satunya berkat kinerja
pencari keadilan terhadap putusan
responden di sejumlah Pengadilan yang dihasilkan pengadilan-penga- pengadilan-pengadilan dari
Agama (PA), Pengadilan Negeri (PN) dilan di lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan agama.
dan Pengadilan Tata Usaha Negara khususnya pengadilan agama/mah-
(PTUN) di empat wilayah penga- kamah syar’iyah.
wasan. Wilayah I adalah Pulau Suma- Meski demikian, bukan berarti perkara di tingkat banding tidak sam-
tera. Wilayah II adalah Pulau Jawa dan kepuasan terhadap putusan itu tidak pai 0,5 persen dari jumlah perkara di
Bali. Wilayah III adalah Pulau Kali- bisa diukur. Salah satu yang bisa dija- tingkat pertama. Perkara dari peradi-
mantan dan Sulawesi. Dan, wilayah dikan tolok ukur ialah jumlah putu- lan agama yang diajukan kasasi dan
IV adalah Pulau Ambon, Papua, Nusa san pengadilan agama/mahkamah peninjauan kembali ke MA lebih kecil
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara syar’iyah yang diajukan banding. lagi jumlah dan prosentasenya.
Timur. Harus dipahami bahwa adil tida- Amat jelas, data itu menunjukkan
bahwa sangat sedikit pencari keadilan
yang tidak puas dengan putusan yang
dihasilkan oleh pengadilan-pengadi-
lan di lingkungan peradilan agama.
“Kalau ada orang bilang, pelay-
anan peradilan agama dan kepua-
san masyarakat terhadap peradilan
agama rendah, itu hanya asumsi. Fak-
tanya, pelayanan peradilan agama
bagus dan masyarakat puas terhadap
kinerja peradilan agama, kata Dirjen
Badilag Purwosusilo.
Pernyataan Dirjen Badilag itu
Ternyata, setelah dilakukan knya suatu putusan bersifat subjektif. seakan-akan sekaligus menangkis
survei, disimpulkan bahwa kinerja Adil menurut penggugat belum tentu tesis Dory Reiling soal tiga kelu-
pengadilan-pengadilan di lingkungan adil di mata tergugat. Demikian juga han utama pengguna pengadilan di
peradilan agama pada umumnya sebaliknya. Putusan pengadilan yang seantero dunia. Ya, faktanya, peny-
baik pada hampir semua jenis tidak diajukan upaya banding menun- elesaian perkara di peradilan agama
layanan. Sebaliknya, pada aspek jukkan bahwa isi putusan tersebut tidak berlarut-larut, tidak sulit diak-
ketidakpuasan, rata-rata responden dianggap adil dan karena itu diterima ses, dan tentu saja tidak korup.
menunjukkan angka ketidakpuasan dengan lapang dada oleh kedua pihak [Mohammad Noor l Ade Firman Fathony l Hermansyah]

yang rendah. yang bersengketa.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 9


LIPUTAN KHUSUS

Berkaca ke
Pengadilan Manca
Di berbagai negara terdapat peradilan yang
mirip dengan peradilan agama di Indonesia.
Ada banyak segi yang bisa dipelajari.

C
ate Sumner dan Tim Lindsey di secara umum apa dan bagaimana lebih sempit jika dibandingkan dengan
buku ‘Courting Reform’ (2010) sistem hukum di dunia saat ini yang terdapat dalam sistem hukum
menegaskan bahwa “Indonesia’s berjalan. Anglo Saxon. Sebab hakim-hakim di
Religious Courts may now stand as negara-negara Eropa Kontinental
models for progressive social reform Sistem Hukum di Dunia seperti Belanda dan Indonesia hakim
for not just other courts in Indonesia, Munir Fuady membagi tradisi terikat dengan doktrin trias politika,
but also for Islamic judicial systems hukum di dunia sebagai berikut: dimana hakim hanya menerapkan
elsewhere in Southeast Asia’. Pertama, tradisi hukum Eropa hukum, tidak boleh membuat hukum.
Bagaimana sesungguhnya peradi- kontinental. Kedua, tradisi hukum Kedua, pada prinsipnya tidak
lan Islam khususnya di Asia Tenggara Anglo Saxon. Ketiga, tradisi hukum berlaku doktrin judicial supremacy
beroperasi? Bagaimana perbandin- sosialis. Keempat, tradisi hukum dan doktrin the least dangerous
gannya dengan peradilan agama di kedaerahan, dan Kelima, Tradisi branch of the government. Jadi, jika
Indonesia. Tim Redaksi berusaha hukum keagamaan. (Perbandingan di negara-negara Anglo Saxon yang
menelusuri praktek dan eksistensi Ilmu Hukum, 2007:32) berlaku semacam judicial supremacy,
peradilan Islam di berbagai belahan Dalam sistem hukum Eropa maka di negara-negara Eropa
dunia lainnya, terutama di Malaysia, Kontinental, kedudukan pengadilan Kontinental yang berlaku adalah
Singapura, Brunei dan Singapura. ditandai oleh karakteristik sebagai konsep legislative supremacy.
Gambaran mengenai hal itu akan berikut: Pertama, kedudukan dan Ketiga, hakim dalam sistem
lebih jelas setelah kita memahami fungsi dari hakim terbilang sempit, hukum Eropa Kontinental hanyalah

10 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


LIPUTAN KHUSUS

merupakan pakar teknisi hukum. muncul nama-nama besar di bidang besar sistem hukum yang berlaku
Berbeda dengan hakim dalam sistem hukum yang berasal dari profesi didunia Islam atau yang mayoritas
hukum Anglo Saxon, hakim dalam hakim, seperti Benjamin Cordozo, penduduknya Islam kedalam tiga
sistem hukum Eropa Kontinental John Marshall, William Howard Taft, bagian:
tidak punya banyak kesempatan Mansfield, Story, dan lainnya. Pertama, sistem yang masih
untuk menunjukkan kreativitasnya. Di negara sosialis, pola kekuasaan memberlakukan syari’ah sebagai
Pada prinsipnya kepada mereka tidak kehakiman dilaksanakan seperti hukum asasi (pokok) dan berusaha
dituntut untuk melakukan terobosan- di negara Indonesia yang memiliki untuk menerapkanya dalam segala
terobosan. Mahkamah Agung dan Mahkamah aspek hubungan kemanusiaan secara
Mengingat kedudukan dan fungsi Konstitusi. Misalkan saja di bekas utuh. Disini, hukum Islam dipahami
hakim di negara-negara Eropa negara Yugoslavia dan pengadilan secara tektual-literal sebagaimana
Kontinental yang sempit dan kaku yang terdapat di negara Uni Soviet, yang tercantum dalam teks-teks
seperti yang diuraikan Munir Fuady, termasuk Rusia. Dua negara itu dapat hukum (al-Quran dan al-Hadits).

maka tidaklah mengherankan jika dipandang sebagai cermin bagi sistem Kedua, sistem yang meninggalkan
hakim di sana bersikap low profile, pengadilan yang berlaku di negara- Syari’ah dan menggantikanya dengan
tidak populer, tidak menonjol, negara yang menganut sistem hukum hukum yang sama sekali sekuler.
dan tidak merupakan profesi yang sosialis pada umumnya. Negara muslim yang setidak-tidaknya
dihormati. Oleh karena itu, dalam secara resmi, telah sama sekali
sejarah hukum Eropa Kontinental, Sistem Peradilan di berubah menjadi sekuler adalah Turki
hampir tidak terdengar ada nama Negara Islam yang sangat berbeda atau bertolak
besar di bidang hukum yang berasal Berbeda lagi bila melihat belakang dengan Arab Saudi.
dari profesi hakim. sistem peradilan di negara Islam. Ketiga, sistem yang mencoba
Berbeda dengan dalam sistem Amir Mu’alim dan Yusdani dalam mengambil jalan moderat diantara
hukum Anglo Saxon seperti misalnya Konfigurasi Pemikiran Hukum Islam dua sistem hukum yang ekstrim yakni
Amerika Serikat. Di sana banyak (2001:7), membagi secara garis menerapkan hukum Islam secara

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 11


LIPUTAN KHUSUS

penuh dan sistem yang sama sekali


menolak hukum Islam. Contoh negara Di negeri petrodolar Saudi Arabia, tidak ada pemisahan kekuasaan antara
yang berusaha mengkompromikan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Masing-masing kekuasaan tersebut
kedua sistem tersebut adalah antara berjalan harmonis di bawah kepemimpinan Raja dengan berpedoman
lain Mesir, Sudan, dan Yordania.
kepada syariah Islam, konsensus para ulama terkemuka dan Majelis Syura.
Ada analogi yang menggambarkan
hukum Islam itu seperti pohon besar (Riyal Ka’bah, 2009: ix). Sistem hukum tidak bertentangan dengan syariah
dengan akar menghujam ke bawah, Islam tidak begitu dikenal secara luas islam.
batangnya besar, ranting, daun karena kurang disosialisasikan oleh Raja Faisal mendirikan Kement-
dan buahnya berlimpah. Demikian negara-negara muslim dan minimnya erian Kehakiman tahun 1962, kemu-
gambaran menurut Imran Ahsan ahli hukum Islam berkelas dunia. dian pengawasan peradilan berada
Khan Nyazee dalam bukunya Theories Menurut Rifyal Ka’bah, negara- di bawah kementerian ini. Struktur
of Islamic Law, sebagaimana dikutip negara anggota Organisasi Konperensi peradilan menjadi dua bagian besar:
Rifyah Ka’bah dalam Peradilan Islam Islam (OKI) mempunyai peradilan Peradilan Administratif dan Peradilan
Kontemporer (2009: 3). Islam dengan berbagai istilah. Bahkan, Syariah.
Akarnya ibarat Al-Quran dan Singapura dan Israel pun memiliki Pengadilan Tingkat Pertama ter-
Sunah Nabi. Batangnya merupakan peradilan Islam. Di belahan Eropa diri dari pengadilan umum, pidana,
formulasi ijtihad para ahli fikih. Rant- lainnya seperti Amerika dan Australia hukum keluarga, perdagangan dan
ing, daun dan buahnya dikembangkan juga muncul suara untuk mengakui perburuhan. Pengadilan Banding
oleh negara melalui produk perun- peradilan Islam (2009: 21). memiliki struktur perdata yang sama
dang-undangan dan yurisprudensi dengan tingkat pertama yaitu pidana,
peradilan. Praktek Peradilan Islam hukum keluarga, perdagangan dan
Ranting, daun dan buah yang di Asia dan Afrika perburuhan. Pada tingkat tertinggi
menjadi tugas negara dapat dirapikan Di negeri petrodolar Saudi Arabia, adalah Pengadilan Tinggi sebagai
dan dipotong menyesuaikan kondisi tidak ada pemisahan kekuasaan Mahkamah Agung.
tempat dan zaman, tetapi batang dan antara legislatif, eksekutif dan Perubahan hierarki ini juga ber-
akarnya tidak boleh dibongkar dan yudikatif. Masing-masing kekuasaan laku di tubuh Peradilan Administra-
dicabut. tersebut berjalan harmonis di tif sehingga secara struktur jenjang
Berkaitan dengan perkembangan bawah kepemimpinan Raja dengan peradilan dimulai dari yang tertinggi
hukum Islam, Bagir Manan berpedoman kepada syariah Islam, adalah Pengadilan Tinggi sebagai
menyatakan bahwa pandangan yang konsensus para ulama terkemuka dan Mahakamah Agung, Pengadilan Band-
menilai hukum Islam dan Peradilan Majelis Syura. Kekuasaan yudikatif ing dan Pengadilan Tingkat Pertama
Islam tidak mampu menyesuaikan diri berdiri sendiri tanpa intervensi yang terdiri dari bidang disiplin,
dengan tuntutan dan perkembangan, lembaga lain menjalankan syariah administratif, subsider dan bidang
adalah pernyataan yang tidak tepat islam dan perundang-undangan yang khusus lainnya.
Sementara itu, Mesir sebagai
bagian dari dunia Arab, menganut dua
sistem peradilan yaitu sistem Islam
dan sistem Barat Kolonial. Karena
Mesir pernah dijajah oleh Perancis,
maka tradisi yang berkembang
di Mesir dan Negara-negara Arab
(kecuali Saudi Arabia) adalah sistem
kontinental (civil law). Struktur,
hukum perdata dan hukum dagang
secara substansial diadopsi dari
hukum Perancis.
Beberapa karakteristik peradi-
lan di Mesir diantaranya terdapat

12 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


LIPUTAN KHUSUS

undang-undang khusus yang meng-


hapus Peradilan Agama (al-Mahakim
al-Syar’iyyah) dan Peradlian Miliyyah
(al-Mahakim al-Miliyyah) kemudian
disatukan menjadi kewenangan lem-
baga Peradilan Umum pada Janu-
ari 1956 dengan nama Mahkamah
al-Ahwal al-Syakhsiyyah (Peradilan
Hukum Keluarga).
Hierarki kekuasaan kehakiman
dilaksanakan oleh Mahkamah Kasasi
(Mahkamah al-Naqd) dan jajaran
peradilan di bawahnya yaitu Penga-
dilan Tingkat Banding (al-Mahkamah
al-Isti’nafiyah) sebanyak 8 pengadi-
lan, Pengadilan Tingkat Pertama (al- al-syakhsiyyah. Misalnya, jaksa dapat Berdirinya Lembaga Pengawas
Mahkamah al-Ibtida’iyah) sebanya melaksanakan eksekusi terhadap Syariah (Hay’ah Riqabah al-Syar’iyyah)
24 pengadilan dan Pengadilan putusan pengadilan perihal hak asuh yang berkedudukan di tingkat pusat
Bagian (al-Mahkamah al-Juziyah) di anak. dan pada lembaga-lembaga ekonomi,
bawah pengadilan tingkat pertama Peradilan Hukum Keluarga meru- juga merupakan amanat UUD.
untuk perkara perdata yang bernilai pakan peradilan syariat Islam seb- Lembaga ini berwenang pula meneliti
di bawah LE. 10.000 (sepuluh ribu agai bagian dari sistem nasional peraturan perundang-undangan dan
pound Mesir) dalam perkara pidana Mesir. Sejak Konstitusi 1980, undang- mengusulkan revisinya agar lebih
ringan. undang di Mesir tidak bertentangan sesuai dengan syariat.
dengan syariat Islam, kecuali lahir Antara Sudan dan Indonesia
sebelum konstitusi ini. Majelis Sya’b terdapat kemiripan, kedua Negara
Karena Mesir pernah dijajah
(Parlemen) mempunyai tugas yang tersebut sama-sama mereformasi
oleh Perancis, maka tradisi besar untuk mencocokkan perun- hukum yang diwariskan kolonial.
yang berkembang di Mesir dan dang-undangan yang ada dengan sya- Jika di Indonesia, penerapan syariat
Negara-negara Arab (kecuali riat Islam sesuai amanat konstitusi. Islam dilakukan melalui Pengadilan
Saudi Arabia) adalah sistem Sementara Mahkamah Tinggi Konsti- Agama, maka penerapan di Sudan
kontinental (civil law). Struktur, tusi juga berperan dalam menyatakan dilakukan oleh Pengadilan Hukum
hukum perdata dan hukum tidak konstitusionalnya suatu perun- Keluarga, Peradilan Hukum Perdata
dagang secara substansial dang-undangan yang bertentangan dan Peradilan Hukum Pidana dengan
dengan syariat Islam. pengecualian di wilayah Selatan
diadopsi dari hukum Perancis.
Kita beralih ke Sudan. Negara ini Sudan yang mayoritas non-muslim.
Selain Mahkamah Kasasi, di Mesir termasuk yang progresif memperba- Menariknya, Ketua Mahkamah
juga terdapat Kejaksaan Agung (al- harui perundang-undangan. Awal- Agung di Sudan merangkap sebagai
Mudda’i al-Aam), Mahkamah Tinggi nya sistem perundang-undangan di Ketua Komisi Yudisial. Hal yang ber-
Konstitusi (Mahkamah ad-Dusturi- Sudan diadopsi dari warisan kolonial. beda di Indonesia Ketua Mahkamah
yah al-‘Ulya) dan Pengadilan Tinggi Upaya Sudan menserasikan perun- Agung dan Ketua Komisi Yudisial
Keamanan Negara (Mahkamah Amn dang-undangan agar sesuai syariat merupakan dua jabatan tinggi Negara
ad-Daulah al-‘Ulya). Islam merupakan amanat Undang- di instansi berbeda dengan kewenan-
Hal yang unik di struktul kekuasaan Undang Dasar. Selain KUHP, KUHPi- gan yang diberikan konstitusi secara
kehakiman Mesir adalah adanya jaksa dana dan KUHEkonomi, Sudan juga berbeda-beda pula.
di bidang ahwal al-syakhsiyyah yang menjalankan sistem perbankan sya- Lalu bagaimana di Pakistan? Nah,
menangani perkara hukum keluarga, riah. Oleh karenanya, sengketa eko- sebagai Negara bekas jajahan Inggris,
termasuk juga sebagai pelaksana nomi syariah di Sudan, di selesaikan Pakistan merupakan bagian dari anak
putusan hakim di bidang ahwal melalui Pengadilan Perdagangan (al- benua India, memiliki tradisi hukum
Mahkamah al-Tijariy). gabungan antara hukum Islam dan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 13


LIPUTAN KHUSUS

sistem common law. Meskipun Negara tersebut harus berasal dari kalangan Superior terdiri dari High Court,
ini berkonstitusi islam, namun dalam ulama yang ahli hukum Islam. Appeal Court dan Federal Court.
prakteknya sistem hukum common Di Malaysia terdapat dua High
law lebih mendominanasi ketimbang Praktek Peradilan Islam Court yaitu High Court of Malaya dan
hukum islam yang hanya terbatas di Asia Tenggara High Court of Sabah and Serawak.
pada hukum keluarga dan sebagian Melongok negeri jiran, Malaysia, Federal Court merupakan pengadilan
hukum pidana. kita akan tahu bahwa Peradilan tertinggi yang juga disebut Mahkamah
Mahkamah Agung Pakistan Islam di Malaysia merupakan contoh Agung.
didirikan pada 2 Maret 1956 konkret bagaimana sistem Islam Di samping Pengadilan Sipil, juga
berdasarkan Konstitusi Pakistan kontemporer dikembangkan dibawah ada Mahkamah Syariah yang terdiri
1956. Adapun pengawasan hakim bayang-bayang sistem Inggeris. dari Mahkamah Syariah Subordinat,
dilakukan oleh Majelis Komisi Yudisial Bentuk negaranya Federal, oleh Mahkamah Syariah Tinggi, dan
(The Supreme Judicial Council) yang karenannya hukum warisan Inggris Mahkamah Syariah Banding (Appeal).
terdiri dari Ketua MA sebagai Ketua, berlaku di wilayah Federal, sementara Bagaimana dengan Brunei
dua orang jaksa senior MA dan Ketua hukum Islam dan adat melayu Darussalam? Sistem pengadilan sipil
Pengadilan Tinggi senior sebagai berlaku untuk negara bagian dan Brunei saat ini memiliki dua jalur. Jalur
anggota, serta Panitera MA sebagai wilayah Federal Kuala Lumpur dan pertama berdasarkan pada hukum
sekretaris, sebagaimana kententuan Labuan. Selain kedua sistem hukum Inggris. Sedangkan jalur kedua adalah
Pasal 209 Konstitusi Pakistan. itu, hukum adat lokal juga berlaku di pengadilan syariah yang sebelumnya
Sebagai peradilan paling tinggi, Sabah dan Sarawak. hanya memiliki kewenangan terbatas,
MA Pakistan memiliki pengadilan di Terdapat dua sistem ganda dalam seperti dalam perkara pernikahan
bawahnya berupa Pengadilan Tinggi struktur peradilan di Malaysia yaitu dan perceraian serta warisan.
tingkat provinsi dan Pengadilan Sipil dan Syariah. Peradilan Sipil Peradilan Islam di negeri sultan itu
Tingkat Pertama. menjadi kewenangan tingkat Federal, diatur berdasarkan Syariah Court Act
Yang menarik dari struktur penga- sementara Peradilan Syariah menjadi tahun 2008. Berdasarkan Undang-
dilan di Pakistan adalah adanya Mah- kewenangan Negara Bagian. Undang ini, peradilan syariah di
kamah Syariat Federal (Federal Sharia Peradilan Sipil terbagi kepada Brunei terdiri dari tiga tingkatan:
Court), yang memiliki kewenangan Pengadilan Subordinat (Subordinate Syariah Subordinate Courts, Syariah
mengadili apakah sebuah undang- Court) dan Pengadilan Superior High Court dan Syariah Appeal Court.
undang bertentangan dengan Islam. (Superior Court), yurisdiksinya Syariah Subordinate Courts
Kewenangan demikian mirip dengan ditetapkan berdasarkan The Courts of memiliki wewenang untuk mengadili
fungsi Mahkamah Konstitusi Syariah. Judicature Act 1948. perkara perdata dan pidana. Untuk
Jumlah hakim dalam Mahkamah Pengadilan Subordinate termasuk perkara perdata, perkara yang dapat
Syariat Federal adalah 8 orang hakim, Pengadilan Magistrat (The Magistrat diajukan ke pengadilan adalah
salah satunya bertugas sebagai ketua, Court) dan Pengadilan Sessi (The perkara yang mengandung nilai
dan tiga dari delapan orang hakim Session Court). Sedangkan Pengadilan tidak melebihi B$500.000,-. Adapun

14 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


LIPUTAN KHUSUS

dalam perkara pidana, yang dapat Seperti yang pernah terjadi kan kepercayaan masyarakat terha-
diajukan ke pengadilan adalah ketika pada peradilan agama di Indonesia, dap ekonomi syariah? Yusuf Wibisono
jumlah hukumannya tidak melebihi Syariah Court pada awalnya tidak memberikan tiga langkah: Pertama,
B$10.000,- atau tujuh tahun penjara bisa mengeksekusi sendiri putusan regulasi harus mampu mendukung
atau keduanya. yang dihasilkannya. Akan tetapi kegiatan operasional perbankan sya-
Adapun kewenangan Pengadilan perubahan peraturan pada tahun riah yang sehat dan sesuai dengan
Tinggi Syariah (Syariah High Court) 2009, kini pengadilan Islam ini bisa karakteristik operasionalnya. Kedua,
dalam perkara perdata meliputi mengeksekusi sendiri putusannya regulasi harus mampu mendorong
perkara perkawinan, perceraian, tanpa harus didaftarkan ke pengadilan perkembangan bank syariah di masa
pembagian harta bersama, negeri setempat. depan. Ketiga, regulasi harus mampu
hadanah, hibah, wakaf, nazar, dan memberi landasan dan menjawab
warisan. Untuk perkara pidana, Kepercayaan Masyarakat ketiadaan institusi-institusi pendu-
kewenangannya meliputi berbagai terhadap Hukum kung yang diperlukan bagi industri
pelanggaran syariah atau pelanggaran Ekonomi Syariah? perbankan syariah.
terhadap hukum syariah yang telah Dewasa ini, kesadaran untuk Selain penguatan regulasi dan
ditetapkan. menerapkan prinsip syariah sangat institusi, Ketua Kamar Peradi-
terasa geliatnya di Indonesia. lan Agama MA, Dr. H. Andi Syamsu
Jika di Indonesia, penerapan Kesadaran ini mendorong tumbuhnya Alam, S.H., M.H., menekankan pada
syariat Islam dilakukan melalui industri-industri syariah. mulai dari penguatan Sumber Daya Manusia.
Pengadilan Agama, maka perbankan syariah sampai dengan Menurutnya, dengan melihat sistem
penerapan di Sudan dilakukan wisata syariah. hukum yang ada, sebenarnya Indo-
Dua pola perkembangan per- nesia tidaklah lebih buruk dari pada
oleh Pengadilan Hukum
bankan syariah secara umum: Per- negara-negara yang sudah maju, bah-
Keluarga, Peradilan Hukum
tama, mendirikan bank syariah kan Indonesia memiliki banyak kele-
Perdata dan Peradilan Hukum berdampingan dengan bank konven- bihan-kelebihan yaitu orang-orang
Pidana dengan pengecualian sional (dual banking system) seperti yang berkompeten di bidang hukum,
di wilayah Selatan Sudan yang di Mesir, Malaysia, Arab Saudi, Yorda- maka dari itu sebab-sebab dimung-
mayoritas non-muslim. nia, Kuwait, Bahrain, Bangladesh, dan kinkan hukum di Indonesia masih
Indonesia. Kedua, merestrukturisasi carut-marut berakibat pada renda-
Sedangkan kewenangan Syariah sistem perbankan secara keseluru- hnya kepercayaan masyarakat terha-
Appeal Court adalah mengadili segala han sesuai dengan syariat Islam (full dap lembaga peradilan dikarenakan
jenis perkara banding atas putusan fledged Islamic financial system) sep- banyak masyarakat yang tidak taat
Syariah High Court. erti kasus Sudan, Iran, dan Pakistan. hukum (Reformasi Peradilan Agama
Bagaimana pula praktek peradilan Yusuf Wibisono, peneliti FEUI di Indonesia, 2004:15).
Islam di Singapura? Dibandingkan mencatat bahwa sebagian besar Dari beberapa negara yang mener-
Brunei, Malaysia dan Indonesia, negara di dunia mengadopsi common apkan peradilan Islam sebagaimana
Pengadilan Syariah Singapura dapat law atau civil law sehingga kerangka dipaparkan di atas, menurut Rifyal
dikatakan cukup memprihatinkan hukum mereka tidak mendukung Ka’bah (2009: 79) sepatutnya hukum
eksistensinya. Pengadilan Syariah di perkembangan perbankan syariah Islam diterapkan dalam sebuah neg-
Singapura berdiri pada tahun 1957 yang memiliki karakteristik unik. ara secara utuh sehingga subsistem-
berdasarkan The Muslim Ordinance Sebagai misal, aktivitas utama nya dapat berjalan dengan harmonis.
1957 yang mulai efektif berlaku pada perbankan syariah adalah jual beli Namun, Rifyal mentolerir bila kondisi
tanggal 25 Nopember 1958. (murabahah) dan penyertaan modal ini tidak terpenuhi, maka hukum
Pengadilan khusus untuk umat (musyarakah dan mudharabah). Islam juga dapat berjalan dengan
Islam di Singapura ini memiliki Namun hukum dan regulasi perbankan kemampuan tertentu dalam negara
kewenang yang terbatas di bidang pada umumnya justru melarang bank yang mempunyai sistem lain seperti
perkawinan, perceraian, pembatalan komersial untuk melakukan kegiatan- civil law, common law atau socialist
perkawinan, harta bersama, dan kegiatan tersebut. law.
pembayaran emas kawin. Lalu, adakah cara untuk menaik- (Edi Hudiata, Alimuddin, Achmad Cholil)

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 15


LIPUTAN KHUSUS

Hakim Agung Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.I.P., M.M. dan Hakim
Agung Dr. H. Habiburrahman, S.H., M.H. memberikan wejangan kepada
peserta diskusi berkenaan dengan sengketa ekonomi syariah

Mencari Akar Masalah


Sejak lama, selalu saja ada pihak tertentu yang kurang
percaya pada peradilan agama. Apa saja penyebabnya?

U
sia lembaga Peradilan Agama in complexu tersebut ditentang oleh wewenang Peradilan Agama dalam
bukan seumur jagung, bahkan pencetus teori receptie, Christian perjalanannya banyak menghadapi
bisa dikatakan lebih tua dari Snouck Hurgronje yang didukung kuat jalan terjal. Peradilan Agama
republik ini. Sejak era kesultanan, oleh dua sarjana Belanda berikutnya, hendak dijadikan subordinat dari
penjajahan, zaman kemerdekaan Cornelis van Vollenhoven dan B. Ter Peradilan Umum. Peradilan Agama
hingga masa reformasi, Peradilan Haar. Teori receptie menegaskan pernah menjadi quasi peradilan atau
Agama telah meniti sejarah panjang bahwa hukum Islam akan berlaku peradilan semu, khususnya ketika
dan berliku. Penelitian oleh Salomon secara efektif di kalangan umat Islam kewenangan sengketa waris dan
Keyzer (1823-1868) menyebutkan jika hukum Islam tersebut selaras eksekusi putusan Peradilan Agama
bahwa di kalangan masyarakat dengan hukum adat di Indonesia. dicabut. Peradilan Agama juga sering
nusantara yang menganut agama Dengan demikian, hukum yang diberikan label peradilan serambi
Islam telah berlaku hukum Islam. berlaku di Indonesia tidak didasarkan masjid dengan fasilitas gedung dan
Penelitian ini sejalan dengan pada ajaran agama (Islam) tetapi prasarana yang jauh dari memadai.
pendapat Lodewijk Willem Christian lebih pada hukum adat setempat Bahkan, secara ekstrem Peradilan
van den Berg (1845-1927) yang (Ichtiyanto, 1991. hal.100). Agama hendak dibubarkan dalam
mengemukakan bahwa orang Islam Teori receptie tak pelak panggung sejarah. Walhasil, kondisi
nusantara telah melakukan resepsi memberikan implikasi negatif semacam itu melahirkan stigma
hukum Islam dalam keseluruhannya terhadap pembentukan paradigma negatif dan menurunkan wibawa
dan sebagai suatu kesatuan (Sayuti masyarakat Indonesia dalam melihat Peradilan Agama.
Thalib,1985. hal. 4-6). Peradilan Agama sebagai lembaga Pandangan miring kembali men-
Tesis Christian van den Berg yang menegakkan hukum Islam. cuat ketika Peradilan Agama memiliki
yang dikenal dengan teori receptio Pelaksanaan peran strategis dan wewenang baru mengadili sengketa

16 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


LIPUTAN KHUSUS

ekonomi syariah. Sebagian praktisi


perbankan menyangsikan kemam- Putusan Pengadilan Agama Bukittinggi, misalnya,
puan hakim agama dalam menangani memiliki muatan yang tidak sesuai dengan
sengketa ekonomi syariah. Seolah-
olah ekonomi syariah menjadi makh-
asas nebis in idem dan non-retroaktif.
luk langka yang jarang ditekuni oleh liki muatan yang tidak sesuai dengan terhadap Peradilan Agama. Melalui
hakim Peradilan Agama. Padahal, ken- asas nebis in idem dan non-retroaktif. interpretasi sistematis, jika kewenan-
datipun sebagai kewenangan baru, Tak pelak, putusan tersebut men- gan mengadili sengketa perbankan
secara filosofis hukum-hukum keuan- jadi ujian berat sekaligus tantangan syariah melalui litigasi merupakan
gan dan perbankan syariah bukan bagi Peradilan Agama untuk lebih kewenangan absolut Peradilan
sesuatu yang asing karena muatan meningkatkan profesionalisme dan Agama, maka Peradilan Agama
substantif serta terminologi yang penguasaan hukum ekonomi yang yang berwenang untuk melakukan
digunakan justru familiar bagi hakim mendukung pelaksanaan tugas pokok eksekusi maupun pembatalan ter-
Peradilan Agama. Apalagi, pasal-pasal mengadili sengketa ekonomi syariah. hadap putusan Basyarnas. Sehingga,
yang berkaitan dengan sengketa sya- Putusan Pengadilan pembentukan alur sistem yang ter-
riah telah diatur secara organik dalam Agama Jakarta Pusat Nomor 792/ integratif dalam kerangka penyele-
Undang-Undang Peradilan Agama. Pdt.G/2009/PA.JP tanggal 10 Desem- saian perkara yang sederhana, cepat
Dalam sebuah diskusi hukum ber 2009 yang membatalkan putusan dan berbiaya murah dapat tercapai.
yang digelar oleh Direktorat Jen- Basyarnas juga tak luput dari perha-
deral Badan Peradilan Agama MA RI tian publik. Putusan tersebut pada Uji Kepercayaan Publik
pada Desember 2013, Adiwarman A. akhirnya dibatalkan pada tingkat Dalam sebuah penelitian yang
Karim sebagai narasumber, pernah kasasi di Mahkamah Agung dan dito- dilakukan oleh Rika Lianita dari
melontarkan salah satu alasan yang lak pada tingkat peninjauan kembali Fakultas Hukum Universitas Mula-
melatarbelakangi ketidakpercayaan dengan putusan PK Nomor 56 PK/ warman tentang Tinjauan Yuridis
pihak bank syariah untuk menyele- AG/2011. Alasan majelis PK dalam Terhadap Penyelesaian Sengketa Per-
saikan sengketa ekonomi syariah di pertimbangannya menyatakan dalam bankan Syariah di Pengadilan Negeri
Pengadilan Agama. Menurutnya, perkara a quo adalah tentang pembat- (PN) Samarinda (2013), disebutkan
pihak bank syariah ketika berseng- alan putusan Arbitrase No. 16 Tahun bahwa salah satu sebab penyelesa-
keta sering dikalahkan di Pengadilan 2008/BASYARNAS/Ka.Jak tanggal 16 ian sengketa ekonomi syariah dilaku-
Agama. Kritik Adiwarman tersebut September 2009, maka sesuai keten- kan di PN Samarinda adalah faktor
memang masih perlu diuji kebena- tuan Pasal 71 Undang-Undang Nomor kepercayaan dan pendapat publik.
ranya, karena fakta di lapangan ber- 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase Berdasarkan hasil wawancara Rika
bicara sebaliknya. Dari 15 putusan dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Lianita dengan Panitera Muda Hukum
sengketa ekonomi syariah di Pengadi- harus diajukan ke Pengadilan Negeri PN Samarinda, diperoleh informasi
lan Agama yang dikaji (sebagaimana (bukan Pengadilan Agama). Sedan- bahwa masih banyak kalangan yang
ulasan Lipsus Majalah Peradilan gkan SEMA No. 8 Tahun 2008 yang meragukan kemampuan hakim Pen-
Agama Edisi III) ada 8 putusan yang memberikan kewenangan kepada gadilan Agama (PA) Samarinda dalam
dimenangkan oleh pihak perbankan pengadilan agama telah dinyatakan memeriksa perkara ekonomi sya-
syariah. Artinya, mayoritas sengketa tidak berlaku lagi oleh SEMA No. 8 riah. Mereka menganggap hakim PA
dimenangkan oleh pihak perbankan Tahun 2010 Tentang Eksekusi Putu- Samarinda tidak memahami hukum
syariah, sehingga data statistik terse- san Badan Arbitrase Syariah Nasional. ekonomi konvensional dan per-
but sekaligus membantah pernyataan Putusan PA Jakarta Pusat terse-
Adiwarwan di atas. but menyiratkan adanya hambatan
Memang, dalam perjalanan seja- legislasi yang belum dituntaskan.
rah, penanganan sengketa ekonomi Ketidakharmonisan sistem perun-
syariah di Peradilan Agama terdapat dang-undangan yang berkaitan den-
peristiwa yang sempat menyita per- gan penyelesaian sengketa ekonomi
hatian publik. Putusan Pengadilan syariah masih ditemukan sehingga
Agama Bukittinggi, misalnya, memi- mempengaruhi kepercayaan publik

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 17


LIPUTAN KHUSUS

bankan, sehingga putusannya tidak


berkualitas.
Anggapan ini didasarkan pada
argumen bahwa ekonomi syariah
merupakan bagian dari ilmu ekonomi
dan perbankan konvensional, meski
prinsipnya berdasarkan syariah,
akan tetapi dalam teknis dan opera-
sional tetap mengacu pada perbankan
konvensional. Di samping itu, fak-
tor pilihan forum, hakim tidak boleh
menolak perkara, budaya hukum dan lan Agama dewasa ini yang meny- menyatakan bahwa Harry Azhar
kesadaran hukum, serta sosialisasi elesaikan studi hukum bisnis syariah, (Mantan anggota Pansus RUU Per-
hukum juga mempengaruhi penyele- baik pada level pascasarjana maupun bankan Syariah) juga mengakui dican-
saian sengketa ekonomi syariah dilak- doktoral. Bahkan, ada beberapa hakim tumkannya pilihan forum penyelesa-
sanakan di PN Samarinda. Peradilan Agama yang menyelesaikan ian sengketa ekonomi syariah selain
Penelitian Rika yang bersinggun- pendidikannya di luar negeri dan ada di Peradilan Agama karena pemerin-
gan dengan kualitas hakim Peradi- pula yang mengikuti diklat ekonomi tah menilai Peradilan Agama belum
lan Agama di atas perlu diuji tingkat syariah seperti di Sudan, Riyad, Qatar, siap menangani sengketa ekonomi
kesahihannya, kualitas metodologi, Inggris dan beberapa negara lainnya. syariah. Bahkan, petinggi Bank Indo-
pendekatan yang digunakan maupun Dari berbagai gerakan yang men- nesia ketika itu menyurati Presiden
variabel indikatornya. Apalagi kesim- gancam eksistensi Peradilan Agama, yang intinya merasa keberatan jika
pulan yang ditarik hanya berdasarkan baik secara terang-terangan maupun perkara ekonomi syariah ditangani
persepsi publik yang belum tentu diam-diam, dapat disimpulkan bahwa hakim agama yang menurutnya awam
sesuai dengan fakta. Satu variabel munculnya stigma negatif terhadap masalah ekonomi. Apa gerangan yang
tidak bisa digunakan sebagai param- Peradilan Agama telah bersifat ter- mendasari paradigma politik legislasi
eter untuk mengukur atau bahkan struktur. Mulai dari pihak eksekutif, sehingga harus memposisikan Peradi-
menggeneralisir kualitas keseluru- lan Agama secara tidak proporsional?
han hakim Peradilan Agama dalam Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., MCL.
menangani sengketa ekonomi sya- MCL. mengabstraksi sikap mengabstraksi sikap pemerintah
riah. Sebuah penelitian yang di dalam- tersebut sebagai wujud ketidakberpi-
pemerintah tersebut sebagai
nya terkandung problem metodologis hakannya terhadap Peradilan Agama
maka kualitas kebenaran kesimpulan wujud ketidakberpihakannya karena dianggap kurang begitu pent-
penelitian yang dihasilkan juga patut terhadap Peradilan Agama ing dalam tata bernegara. Paradigma
diragukan. karena dianggap kurang begitu politik saat ini masih dipengaruhi
Kritik lain tentang kualitas hakim doktrin politik kolonial Belanda yang
penting dalam tata bernegara.
Peradilan Agama dalam menangani memandang Peradilan Agama seb-
sengketa ekonomi syariah juga terkait legislatif maupun lembaga perbankan agai the necessary evil. Paham politik
faktor kemampuan dalam memahami memiliki kemiripan sudut pandang kolonial itu hingga kini menggerogoti
jenis-jenis akad yang sangat variatif dalam melihat Peradilan Agama. kewenangan dan eksistensi Peradi-
dan kompleks. Pandangan beber- Wahyu Widiana, Direktur Jenderal lan Agama dengan mengintrodusir
apa praktisi perbankan, misalnya, Badan Peradilan Agama MA RI peri- hukum adat dan menyandingkannya
menyatakan bahwa pemahaman eko- ode 2005-2012 dalam makalahnya dengan hukum Islam (Wahyu Widi-
nomi syariah hakim Peradilan Agama yang berjudul Undang-Undang Nomor ana, 2009. hal 2-3).
terhadap akad cenderung fikih ori- 50 tahun 2009 dan Pasang Surut Pera- Bagir Manan dalam buku Pera-
ented karena mayoritas hakim Pera- dilan Agama (2009) mengemukakan dilan Agama Dalam Perspektif Ketua
dilan Agama lulusan fakultas syariah. bentuk nyata kegamangan pemerin- Mahkamah Agung (2007, hal. 59 – 63)
Pandangan tersebut perlu dikri- tah terhadap profesionalitas hakim menyimpulkan bahwa stigma negatif
tisi karena banyak hakim Peradi- agama. Lebih lanjut Wahyu Widiana tersebut disebabkan oleh beberapa

18 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


LIPUTAN KHUSUS

hal yaitu pertama, kurangnya pema- Alim, salah seorang hakim konstitusi yaitu perkara-perkara yang ber-
haman mengenai Peradilan Agama. yang turut mengadili pengujian UU hubungan dengan sebagian kegiatan
Publik banyak yang tidak tahu atau Perbankan Syariah terhadap Undang- perdata umat Islam Indonesia, sep-
salah paham tentang tugas, posisi Undang Dasar 1945 di Mahkamah erti pernikahan, perceraian, mahar,
dan kewenangan Peradilan Agama. Konstitusi tahun lalu. Kegelisahannya nafkah, sah tidaknya seorang anak,
Kedua, gedung-gedung Peradilan itu dituangkan dalam dissenting opin- perwalian, kewarisan, hibah, sadaqah,
Agama banyak yang tersembuyi di ion pada Putusan Mahkamah Konsti- baitulmal, dan wakaf.
jalan-jalan berkelok dengan ukuran tusi Nomor 93/PUU-X/2012 tanggal Pengadilan Agama oleh pemerin-
kecil sehingga tidak nampak sebagai 29 Agustus 2013. tah kolonial Belanda, di samping tidak
gedung peradilan. Ketiga, meskipun Muhammad Alim mengatakan ditetapkan kewenangannya secara
jumlah perkaranya banyak, tetapi teori receptie ini mendapat tantangan mutlak, sebagai ‘pengadilan kelas
perkaranya kecil dan sederhana. Dan dari para pemikir Islam Indonesia, dua’, putusan-putusannya juga tidak
keempat, hakim-hakim agama pada karena dimaksudkan oleh pemerin- dapat dieksekusi sebelum mendapat
umumnya sangat “rendah hati untuk tah kolonial Belanda untuk mengha- persetujuan dari Ketua Landraad
menampakkan diri”. puskan hukum Islam di Indonesia. (Ketua Pengadilan Negeri) setempat
Sungguh pobia yang berlebihan Dengan politik hukum pemerintah yang dikenal dengan sebutan execu-
ketika Peradilan Agama yang telah kolonial Belanda yang berkeinginan toire verklaring atau biasa juga dina-
mengalami perubahan pesat masih ‘mematikan’ hukum Islam di Indone- makan fiat executie. Bahkan setelah
diragukan kualitas dan profesionali-
tasnya. Justru, menurut Ketua Kamar
(Tuaka) Agama MA RI, Andi Syamsu
Alam dalam ceramah umum Rapat
Kerja Daerah PTA Banjarmasin, 17
April 2008, bahwa hakim agama
yang terdiri dari sarjana syariah lebih
memahami ruh hukum Islam dan
memiliki basis pembentukan hukum,
maqasid syariah dan dalil syar’i.
Senada dengan Tuaka Agama,
Prof. Dr. Abdul Manan, S.H., S.IP., sia, sambil tetap ‘menjinakkan’ umat kemerdekaan, yakni ketika diundan-
M.Hum. dalam makalahnya berjudul Islam Indonesia demi melestarikan gkannya Undang-Undang Nomor
Penyelesaian Sengketa Ekonomi Sya- penjajahannya karena dari pemimpin 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
riah, sebuah Kewenangan Baru Pera- atau raja-raja beragama Islam di Indo- yang dilaksanakan dengan Per-
dilan Agama (2007) juga mengatakan nesia, Belanda banyak mendapat per- aturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
bahwa lembaga Peradilan Agama lawanan yang patriotik, maka pemer- 1975 tentang Pelaksanaan Undang-
adalah pilihan tepat dan bijaksana intah kolonial Belanda menerbitkan Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
karena akan tercapai keselarasan Staatsblad 1882 Nomor 152 yang Perkawinan, putusan perceraian yang
antara hukum materiil yang berdasar- dikenal dengan sebutan Priesterraad dijatuhkan oleh Pengadilan Agama
kan prinsip Islam dengan Peradilan (Pengadilan Agama) yang mengadili harus pula, “ dikukuhkan “ oleh Pen-
Agama sebagai representasi peradi- perkara-perkara perdata tertentu gadilan Negeri setempat.
lan Islam. bagi umat Islam di Jawa dan Madura Berbagai akar masalah seperti
Berbagai persepsi politik yang dengan tidak ditentukan kewenan- yang dikemukakan di atas harus dic-
merendahkan kualitas sumber daya gannya. ari solusinya. Sebab, tatkala Peradilan
Peradilan Agama di atas mengindika- Oleh karena tidak jelasnya Agama dibiarkan digerogoti eksisten-
sikan bahwa teori receptie Christian kewenangan Peradilan Agama ini, sinya, maka sama halnya mencabut
Snouck Hurgronje (1857-1936) untuk maka menurut Notosusanto, Pera- Indonesia sebagai negara hukum dari
meminggirkan Peradilan Agama ten- dilan Agama menentukan sendiri akar historisnya.
gah menjadi ancaman. Itulah yang perkara-perkara yang menurut pan- (Achmad Fauzi, Ahmad Zaenal Fanani,
menjadi kegelisahan Muhammad dangannya masuk kompetensinya, M. Isna Wahyudi, Rahmat Arijaya)

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 19


LIPUTAN KHUSUS

Menggantang Asa,
Membangun Solusi
Perjalanan sejarah peradilan agama
dari segi kedudukan maupun
kewenangannya melewati proses
panjang dan berliku. Dahulu,
saat negara dikendalikan oleh
penjajah, posisi peradilan agama
termarginalkan dan eksistensinya
dipandang “sebelah mata”.

20 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


LIPUTAN KHUSUS

Pada masa Orde Baru, kewenangan


yang dimiliki juga hanya terbatas
dalam bidang hukum keluarga
(pernikahan, cerai, waris, wasiat
dan wakaf). Kewenangan itupun
menyisakan persoalan karena belum
tersusunnya hukum materiil peradilan
agama dalam bentuk undang-undang.
Memasuki era reformasi, seiring
tuntutan reformasi hukum, peradilan
agama mengalami perubahan yang
signifikan. Kedudukannya diakui
sejajar dengan lingkungan peradilan
lain. Kewenangannya pun juga
bertambah, yaitu menangani sengketa
ekonomi syariah.
Dinamika dan stigma negatif syariah secara luas. Karena itu, OJK Penguatan Internal
terhadap peradilan agama kembali akan berusaha agar keraguan tersebut Dirjen Badilag, Purwosusilo,
muncul pasca-disahkannya diminimalkan, bahkan dihilangkan”, dalam banyak kesempatan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun tegasnya. menegaskan bahwa harus diakui
2006 yang memberi wewenang ada pihak yang meragukan hakim PA
kepada Pengadilan Agama (PA) dalam menangani sengketa ekonomi
Muliaman D Hadad, dalam syariah. “Keraguan tersebut tidak
untuk menyelesaikan sengketa
ekonomi syariah. Banyak pihak yang Diskusi Hukum di Badilag perlu dijawab dengan kata-kata, tapi
meragukan kualitas dan kemampuan (9/6/2014) menegaskan bahwa dengan usaha sungguh-sungguh
hakim PA dalam menyelesaikan kompetensi peradilan agama melalui peningkatan kualitas dan
sengketa ekonomi syariah. Hal kemampuan hakim PA terkait
dalam menangani sengketa ekonomi syariah”, jelasnya.
ini menunjukkan dampak politik
kolonialisme terhadap hakim dan ekonomi syariah harus Senada dengan Dirjen Badilag,
institusi Peradilan Agama belum didukung karena kompetensi Ketua Kamar Peradilan Agama, YM
sirna. Andi Syamsu Alam, dalam beberapa
tersebut merupakan amanat
Ketua Dewan Komisioner Otoritas kesempatan pembinaan di daerah
Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D
UU Nomor 3 Tahun 2006 dan juga sering mengingatkan bahwa
Hadad, dalam Diskusi Hukum di dipertegas dengan putusan stigma sebagian pelaku perbankan
Badilag (9/6/2014) menegaskan MK Nomor 93/PUU-X/2012. syariah di Indonesia yang masih
bahwa kompetensi peradilan agama menganggap remeh kemampuan
dalam menangani sengketa ekonomi hakim PA dalam menyelesaikan
syariah harus didukung karena Ekonomi syariah sudah menjadi sengketa ekonomi syariah. Untuk
kompetensi tersebut merupakan kewenangan absolut peradilan itu, Ia berharap hakim PA harus
amanat UU Nomor 3 Tahun 2006 agama. Tidak ada lagi dualisme. menjawab keraguan tersebut dengan
dan dipertegas dengan putusan MK Oleh karena itu, suka atau tidak usaha nyata peningkatan kualitas
Nomor 93/PUU-X/2012. Oleh karena suka hakim PA harus mampu dan kemampuan dalam menangani
itu, menurut Muliaman, keraguan menyelesaikan sengketa ekonomi ekonomi syariah.
publik terhadap peradilan agama syariah. Berdasarkan prinsip ius curia Para hakim di lingkungan
sedapat mungkin diminimalkan atau novit –hakim dianggap tahu akan peradilan agama perlu meningkatkan
bahkan dihilangkan. hukumnya – maka hakim tidak boleh pemahaman terhadap substansi
“Keraguan terhadap peradilan menolak untuk memeriksa perkara hukum ekonomi syariah, mengingat
agama akan berdampak pada dengan dalih hukumnya tidak atau perkembangan jenis akad/perjanjian
perkembangan industri keuangan kurang jelas. saat ini tidak terbatas pada bentuk-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 21


LIPUTAN KHUSUS

betuk akad yang sederhana dalam


kitab-kitab fiqh. Kompleksitas dan
variasi perkara ekonomi syariah juga
“Keraguan terhadap peradilan agama akan berdampak pada
terus berkembang. Sehingga, konsep
akad yang dipahami selayaknya tak perkembangan industri keuangan syariah secara luas. Karena
sekadar terpaku pada fikih klasik, tapi itu, OJK akan berusaha agar keraguan tersebut diminimalkan,
perlu juga penguasaan politik hukum bahkan dihilangkan”, tegasnya Muliaman D Haddad.
ekonomi.
Badilag MA RI telah menjadikan
peningkatan kualitas dan kemampuan masukan Adiwarman. A. Karim pada masing Pengadilan Tinggi Agama
hakim PA dalam menangani ekonomi acara diskusi hukum edisi ke-3 di melaksanakan bintek sertifikasi
syariah sebagai program prioritas. Badilag (3/12/12), dari tingkat dasar ekonomi syariah yang diikuti oleh
Beberapa program pelatihan hakim dan diusahakan memiliki beberapa 30 orang hakim, maka diperkirakan
di bidang ekonomi syariah digalakkan level yang sama dengan diklat praktisi sekitar 900 orang hakim telah
hampir di seluruh Pengadilan Tinggi perbankan. memperoleh bintek sertifikasi
Agama di Indonesia. Hakim PA juga Direktorat Jenderal Badan ekonomi syariah. Jumlah tersebut
dianjurkan untuk melanjutkan studi Peradilan Agama telah membuat bila ditambahkan dengan 300 orang
pascasarjana dan program doktor di arah kebijakan bahwa pada tahun hakim yang bersertifikasi ekonomi
bidang ekonomi syariah. Pelatihan 2014 seluruh kegiatan bintek akan syariah yang dilatih oleh Pusdiklat
sertifikasi hakim ekonomi syariah dikonsentrasikan pada bidang Mahkamah Agung, berarti sudah
juga telah beberapa kali dilaksanakan ekonomi syariah. Training of Trainer tersedia sekitar 1200 orang hakim
di Pusdiklat MA RI dan sudah sekitar (ToT) ekonomi syariah terus yang bersertifikat ekonomi syariah.
300-an hakim PA yang mengikuti dilakukan namun dirasakan belum Terkait dengan pendidikan dan
sertifikasi ekonomi syariah tersebut. cukup untuk melatih lebih dari 3700 pelatihan hakim dalam masalah
Bahkan, agenda ke depan orang hakim di lingkungan peradilan ekonomi syariah, diperlukan adanya
diupayakan kerjasama melalui agama seluruh Indonesia. Idealnya, silabus berbasis kompetensi tentang
penandatangan memorandum of minimal harus ada 100 orang materi-materi yang diberikan dalam
understanding (MoU) dengan lembaga “Trainer” di bidang ekonomi syariah. diklat tersebut. Selama ini belum
terkait seperti Bank Indonesia (BI) Hal ini tentu saja sangat berat apabila tersusun silabus yang dapat dijadikan
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hanya dibebankan kepada anggaran rujukan dalam pelaksanaan diklat
sehingga target sertifikasi seribu Badilag. ekonomi syariah.
hakim ekonomi syariah sebagai Oleh karena itu, kepada Pengadilan Badilag telah membangun
program prioritas Badilag segera Tinggi Agama diperintahkan agar kerjasama pelatihan ekonomi syariah
tercapai. Sertifikasi hakim ekonomi kegiatan bintek tahun 2014 lebih dengan beberapa negara yang
syariah ini rencananya akan dilakukan dikonsentrasikan pada bidang sudah mapan pelaksanaan ekonomi
secara berjenjang sebagaimana ekonomi syariah. Seandainya masing- syariahnya, seperti Mahkamah Agung
Republik Sudan dan Universitas Ibnu
Saud Arab Saudi. Pada tahun 2009,
Badilag MA RI telah mengirimkan 7
(tujuh) orang hakim tingkat pertama
untuk mengikuti pelatihan ekonomi
syariah di Mahkamah Agung Sudan.
Kerjasama Badilag dengan Universitas
Ibnu Saud Arab Saudi sudah 2 (dua)
kali melakukan pelatihan ekonomi
syariah bertempat di Universitas Ibnu
Saud Arab Saudi, yaitu pada tahun
2008 sejumlah 40 hakim tingkat
pertama dan pada tahun 2012 juga

22 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


LIPUTAN KHUSUS

sejumlah 40 hakim tingkat pertama. sebagai saksi; (9) penyanderaan; pengadilan tingkat pertama dibentuk
Badilag pernah melakukan studi (10) sidang terbuka/tertutup untuk majelis khusus yang menangani
banding ke beberapa negara yang umum; (11) dwangsom; (12) prodeo; sengketa ekonomi syariah, sehingga ke
sudah mapan ekonomi syariahnya. (13) upaya hukum; (14) kepailitan. Di depan peradilan agama benar-benar
Diantaranya adalah ke Dairatul samping itu terdapat beberapa materi siap menghadapi era baru ekonomi
Qadhiyyil Qudhoh Kerajaan Yordania/ lain yang masih menjadi perdebatan syariah dan problematikanya.
Mahkamah Agung Yordania, Amman, dalam praktek hukum acara umum Hal lain yang tidak kalah penting
pada tanggal 20-24 Desember untuk dirumuskan secara jelas dalam adalah penghimpunan data perkara
2011. Dalam kunjungan tersebut KHAES agar tidak ada lagi penafsiran. dan putusan-putusan ekonomi
didiskusikan hal-hal yang terkait Dalam draf rancangan KHAES syariah. Upaya ini penting dilakukan
dengan perkara ekonomi syariah. ada klasifikasi kompetensi absolut untuk mempermudah akses bagi
Selain itu, Tim Delegasi MA RI juga pengadilan berdasarkan nominal para praktisi hukum, akademisi,
pernah bertolak ke Kerajaan Maroko sengketa yang diajukan ke pengadilan. dan masyarakat luas terhadap
pada tanggal 8-13 April 2013. Dalam Perkara dengan nominal di bawah data perkara dan putusan-putusan
kunjungannya tim delegasi MA RI lima milyar diadili oleh pengadilan ekonomi syariah.
tukar-menukar informasi sistem agama, sedangkan perkara di atas Selama ini data perkara ekonomi
peradilan kedua negara, diskusi lima milyar langsung diadili oleh syariah belum terdokumentasi
hukum ekonomi syariah dan perkara pengadilan tingkat banding. Namun dengan baik dan publikasi putusan-
terkait, presentasi perkembangan draf ini masih belum final dan masih putusan ekonomi syariah masih
hukum ekonomi syariah di Maroko, perlu masukan dari berbagai pihak. terserak di antara putusan-putusan
diskusi berbagai masalah hukum Menurut Abdul Manan, klasifikasi bidang perdata agama sehingga agak
niaga dan niaga syariah serta masih ini dibuat bertujuan untuk percepatan sulit dicari. Melalui penghimpunan
banyak lagi menjadi sesi-sesi kegiatan penyelesaian perkara sengketa data perkara dan putusan tersebut
delegasi selama di Maroko. ekonomi yang membutuhkan para praktisi hukum atau akademisi
Selain peningkatan kualitas penanganan secara cepat. Di samping
SDM, hal mendesak yang perlu itu juga berkaca dari peraturan
dipersiapkan adalah melengkapi perundang-undangan di beberapa
instrumen hukum bagi penyelesaian Negara Muslim. Seperti di Qatar,
Badilag telah membangun
sengketa ekonomi syariah. Saat sengketa ekonomi syariah dengan kerjasama pelatihan
ini, telah ada KHES sebagai hukum nilai perkara di bawah seribu dinar ekonomi syariah dengan
materiil di bidang ekonomi syariah, diadili di pengadilan tingkat pertama beberapa negara yang
sementara KHAES sebagai hukum sedangkan perkara dengan nominal di
formil tengah disempurnakan. atas seribu dinar menjadi wewenang
sudah mapan pelaksanaan
Di antara materi draf KHAES yang pengadilan tingkat banding. ekonomi syariahnya, seperti
mendapat penekanan meliputi: (1) Berbeda dengan itu, di Sudan tidak Mahkamah Agung Republik
penyitaan atas saham; (2) prorogasi; ada pembagian wewenang mengadili
Sudan dan Universitas
(3) gugatan pewakilan kelompok berdasarkan nominal perkara. Adapun
(class action); (3) acara sederhana; di Dubai, penyelesaian sengketa Ibnu Saud Arab Saudi.
(4) penerapan mediasi; (5) relative ekonomi syariah langsung diajukan
kompetensi; (6) masalah suarat ke pengadilan tingkat banding dan
kuasa, meliputi boleh tidaknya pakai upaya hukumnya diajukan kasasi ke dapat lebih mudah untuk melakukan
kuasa hukum, format dan ruang pengadilan umum di Inggris. kajian putusan. Karena para praktisi
lingkup surat kuasa, legalisasi surat Kemudian, merujuk kepada hasil atau akademisi itulah yang nantinya
kuasa yang dibuat di luar negeri, Rapat Kerja Nasional MA RI Tahun dapat membuat putusan-putusan
kuasa non muslim, pencabutan kuasa, 2012 di Manado, untuk kelancaran yang sudah dihimpun sampai ke
dan pemanggilan kuasa melalui staf pelaksanaan administrasi perkara masyarakat.
kantor advokat); (6) pemanggilan ekonomi syariah perlu adanya Diharapkan universitas-
melalui pos tercatat atau secara pedoman administrasi perkara universitas dapat menjadi jembatan
elektronik; (7) descente; (8) pihak ekonomi syariah. Karena itu, tiap untuk mengantarkan putusan-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 23


LIPUTAN KHUSUS

putusan, perlu adanya harmonisasi akan mengurangi kepercayaan publik


Muliaman D Hadad regulasi ekonomi syariah. Para terhadap ekonomi syariah.
menegaskan bahwa industri pembuat kebijakan khususnya pihak Salah satu indikasi pentingnya
keuangan syariah memerlukan eksekutif dan legislatif selain untuk harmonisasi regulasi adalah terkait
lebih berhati-hati dan konstruktif kewenangan terhadap putusan
kejelasan dari berbagai juga hendaknya melibatkan pihak Basyarnas. Berdasarkan SEMA Nomor
aspek, mulai dari jenis yudikatif (Mahkamah Agung) dalam 8 Tahun 2008 tentang Eksekusi
produk, kejelasan aturan penyusunan dan pembentukan Putusan Badan Arbitrase Syariah
main (regulasi), hingga peraturan perundang-undangan. yang dikeluarkan pada 10 Oktober
Sehingga, tidak lagi menimbulkan 2008 oleh Ketua MA pada saat itu,
kejelasan ketentuan hukum ambiguitas baik itu di kalangan Bagir Manan, eksekusi putusan
penyelesaian sengketa. penegak hukum maupun para pencari Basyarnas menjadi kewenangan
Menurutnya, bisnis syariah keadilan serta tidak menimbulkan Pengadilan Agama. Namun kemudian
sengketa kewenangan antar badan kewenangan tersebut dikembalikan
harus komplit (regulasinya
peradilan dalam menyelesaikan ke Pengadilan Negeri berdasarkan
lengkap dan harmonis) perkara. SEMA Nomor 8 Tahun 2010 yang
dari pangkal ke ujung. Ketua Dewan Komisioner OJK, dikeluarkan pada 20 Mei 2010. Dan
putusan tersebut ke masyarakat Muliaman D Hadad, dalam Diskusi sejak putusan MK Nomor 93/PUU-
sehingga masyarakat memiliki Hukum di Badilag (9/6/2014) X/2012 tanggal 29 Agustus 2013
penilaian dan persepsi yang nyata menegaskan bahwa industri hingga saat ini belum ada harmonisasi
dan bukan sekadar asumsi tentang keuangan syariah memerlukan hukum terkait kewenangan terhadap
peradilan agama, khususnya dalam kejelasan dari berbagai aspek, mulai putusan Basyarnas yang dilakukan
menangani sengketa ekonomi syariah. dari jenis produk, kejelasan aturan oleh Mahkamah Agung melalui SEMA.
main (regulasi), hingga kejelasan Harmonisasi regulasi tersebut
Harmonisasi Regulasi ketentuan hukum penyelesaian untuk menghindari adanya ketentuan
Di samping peningkatan sumber sengketa. Menurutnya, bisnis syariah peraturan perundangan-undangan
daya hakim agama, untuk menjamin harus komplit (regulasinya lengkap yang tidak integratif dalam sebuah
tegaknya asas kepastian hukum dan harmonis) dari pangkal ke sistem hukum dan menimbulkan
dan agar tidak terjadi disparitas ujung. Kalau tidak komplit, maka proses penyelesaian perkara yang

24 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


LIPUTAN KHUSUS

ada upaya-upaya yang mendesak


untuk dilakukan. Diantaranya adalah
sosialisasi tentang kewenangan
Peradilan Agama.
Bisa jadi, anggapan miring maupun
ketidakpercayaan publik terhadap
peradilan agama, khususnya dalam
menangani sengketa ekonomi syariah
disebabkan masih banyak masyarakat
yang tidak memahami kompetensi
peradilan agama dan kesan peradilan
agama sebagai pengadilan perceraian.
Oleh karenanya, sosialisasi mutlak
diperlukan, baik melalui penyuluhan
hukum bekerja sama dengan
biro hukum dari masing-masing
pemerintah daerah, seminar bekerja
tidak sederhana. Melalui interpretasi kerancuan, di samping ada beberapa sama dengan universitas-universitas,
sistematis, jika kewenangan mengadili peraturan di bawahnya yang juga maupun melalui media cetak dan
sengketa perbankan syariah melalui perlu direvisi. Sehingga, penanganan online.
litigasi merupakan kewenangan sengketa ekonomi syariah berada Untuk mengukuhkan kompetensi
absolut peradilan agama, maka dalam suatu alur proses peradilan absolut Pengadilan Agama dalam
peradilan agama yang berwenang yang sistematis. menangani sengketa perbankan
untuk melakukan eksekusi maupun Beberapa ketentuan hukum syariah, perlu mendorong BI dan OJK
pembatalan terhadap putusan lainnya yang seharusnya direvisi agar membuat kebijakan yang berlaku
Basyarnas. diantaranya adalah ketentuan bagi seluruh perbankan syariah
Mencermati upaya terwujudnya eksekusi pasal 59 ayat (3) UU Nomor yang muatannya berisi kontrak baku
keseragaman hukum pasca-putusan 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan penyelesaian sengketa secara litigasi
MK yang memberikan kewenangan Kehakiman, ketentuan perbuatan di Pengadilan Agama.
absolut kepada peradilan agama melawan hukum (PMH) yang diatur Beberapa komponen yang menjadi
dalam mengadili sengketa ekonomi dalam pasal 1365 KUH Perdata agenda penting di atas adalah solusi
syariah, perlu ada ikhtiar serius (perlu penegasan bahwa PMH bidang yang pada akhirnya bermuara pada
untuk melakukan harmonisasi segala perdata ekonomi syariah termasuk peneguhan kredibilitas peradilan
produk perundang-undangan agar kewenangan PA), pasal 46 ayat (2) UU agama dalam menangani sengketa
tidak terjadi kontradiksi. UU Nomor 4 Nomor 5 tahun 1999 tentang larangan ekonomi syariah. Sambutan dari
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, praktek monopoli dan persaingan banyak pihak sudah sangat baik.,
misalnya, perlu direvisi khususnya usaha tidak sehat, pasal 45 UU Nomor termasuk pada saat Ditjen Badilag
tentang ketentuan hukum yang 8 Tahun 1999 tentang perlindungan melakukan audiensi dengan para
terkait pengadilan yang berwenang konsumen, dan UU nomor 8 Tahun pejabat Bank Indonesia. Salah seorang
memberikan penetapan eksekusi 1995 tentang Pasar modal. pejabat BI menyatakan bahwa dahulu
Akta Pembebasan Hak Tanggungan. masih ambigu dan meragukan
Dalam UU tersebut tertulis Pengadilan Mengubah Persepsi Publik kemampuan Pengadilan Agama dalam
Negeri, seharusnya direvisi untuk Untuk mencabut berbagai akar menyelesaikan sengketa ekonomi
hak tanggungan perbankan syariah persoalan tentang ketidakpercayaan syariah, namun setelah lahirnya
adalah kewenangan peradilan agama. publik terhadap peradilan agama putusan Mahkamah Konstitusi, pihak
UU Nomor 30 tahun 1999 tentang dalam menangani sengketa BI 100% mendukung kewenangan
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian perbankan syariah, tidak cukup peradilan agama tersebut.
Sengketa juga harus direvisi hanya dengan penguatan internal
(M. Isna Wahyudi, Ahmad Zaenal Fanani,
karena masih mengandung banyak dan harmonisasi regulasi saja, tetapi Achmad Fauzi, Mahrus)

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 25


SELAMAT DIWISUDA

LULUSAN PROGRAM
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
CALON HAKIM TERPADU II TAHUN 2014

26 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


FENOMENAL
PUTUSAN JUDEX FACTI

PU T U SA N NO. 63/PDT.G/2011/PTA.YK

PEMBUKTIAN AKAD TIDAK HARUS


SELALU DENGAN BUKTI TERTULIS

S
esuai dengan ketentuan Q.S. dengan ketentuan Pasal 21 huruf m gajukan gugatan sengketa ekonomi
Al-Baqarah: 282, maka setiap Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah syariah. Namun, bagaimana ketika
transaksi ekonomi harus dicatat (KHES). Akad tertulis tersebut dalam akta otentik akad tersebut tidak dapat
untuk memberikan perlindungan dan praktik dituangkan dalam bentuk ditunjukkan dalam sidang, melainkan
kepastian hukum bagi para pihak akta otentik. hanya bukti-bukti surat yang terbit
yang terlibat. Inilah mengapa salah Keberadaan bukti berupa akta terkait suatu akad? Putusan banding
satu asas dalam akad adalah bahwa otentik tentang terjadinya suatu akad Nomor 63/Pdt.G/2011/PTA.Yk telah
akad harus tertulis (kitabah) sesuai merupakan pijakan dasar dalam men- membuat sebuah terobosan dalam

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 27


FENOMENAL

kasus di atas. dan rukun, yang mencakup Penggu- nomi syariah Ascarya dalam bukunya
Pada awalnya, seorang nasabah gat-Pembanding dan Tergugat-Ter- Akad & Produk Bank Syariah, bahwa
(penggugat/shahibul maal) melalui banding, usaha mudharabah, tujuan pihak bank, in casu BMT Isra wajib
kuasa hukumnya menggugat direk- untuk mencari keuntungan untuk meminta nasabah untuk mengisi
tur Koperasi Serba Usaha (KSU) Sya- kebutuhan keluarga, dan kesepaka- formulir, formulir yang diambil alih
riah BMT Isra (tergugat/mudharib) di tan yang ditandai dengan pengisian oleh Majelis hakim, formulir ini harus
Bantul dengan alasan telah melaku- formulir oleh Penggugat-Pembanding dianggap secara mutatis mutandis
kan wanprestasi terhadap akad mud- dan penerbitan sertifikat Koperasi sebagai akad perikatan penyertaan
harabah antara nasabah dengan KSU Serba Usaha Syari’ah oleh Tergugat- investasi.
syariah tersebut. Mudharib hanya Terbanding. Majelis hakim dengan menggu-
melaksanakan prestasi yaitu mem- Menurut pertimbangan majelis nakan persangkaan akhirnya sampai
berikan nisbah bagi hasil selama 4 hakim, azas akad dengan tertulis pada kesimpulan bahwa meskipun
bulan, padahal sesuai ketentuan akad (kitabah) telah dilakukan dengan ter- perjanjian/akad antara Penggugat/
KSU harus memberikan nisbah bagi bitnya sertifikat Koperasi Serba Usaha Pembanding dengan Tergugat/Ter-
hasil sampai 6 bulan kepada Penggu- banding tidak terlihat secara utuh,
gat. Hal tersebut karena usaha-usaha namun berdasar atas uraian dan per-
yang dijalankan oleh mudharib men- timbangan di atas yang telah disetu-
galami kerugian, sementara mud- Dalam Pasal 51 jui kedua belah pihak, patut disangka
harib diketahui tersangkut masalah telah terjadi perjanjian/akad antara
hukum dan sedang menjalani proses Kompilasi Hukum Penggugat/Pembanding dengan Ter-
persidangan pidana di Pengadilan gugat/Terbanding dalam bentuk
Negeri Bantul serta berada di Lem- Ekonomi Syariah mudharabah muthlaqah, yang nyata -
baga Pemasyarakatan Pajangan Ban- nyata telah berjalan selama 4 (empat)
tul. Dalam perkara ini mudharib juga
(KHES) disebutkan bulan, dan sah menurut hukum dan
menggunakan kuasa hukum. prinsip syari’ah.
Namun demikian, dalam pembuk-
bahwa apabila arti Demikian pertimbangan hukum
tian Penggugat tidak dapat mengaju- majelis hakim tingkat banding dalam
kan bukti tertulis akad (perjanjian)
tersurat tidak dapat putusan nomor: 63/Pdt.G/2011/PTA.
mudharabah sebagai dasar gugatan diterapkan, maka Yk yang diketuk pada 9 Februari 2012
wanprestasi Penggugat. Ketidak- yang diketuai oleh Drs. H. Marjohan
mampuan Penggugat akhirnya men- dapat digunakan Syam, SH, MH, dengan anggota Drs. H.
gakibatkan gugatan Penggugat tidak ENDIK SOENOTO, S.H dan Drs.H.MUH.
diterima oleh PA Bantul berdasarkan makna yang tersirat. HIDAYAT, S.H, M.H.
putusan nomor 463/Pdt.G/2011/ Putusan tersebut akhirnya mener-
PA.Btl tanggal 17 Oktober 2011. ima permohonan Penggugat/Pem-
Tidak terima dengan putusan PA syari’ah (bukti P.3) setelah Penggugat banding, membatalkan putusan Pen-
Bantul, Penggugat mengajukan band- mengisi formulir (bukti P.2), berarti gadilan Agama Bantul, dan mengadili
ing ke PTA Yogyakarta. Di tingkat telah berlakulah azas akad seperti sendiri dengan menghukum Tergu-
banding, gugatan Penggugat tetap yang dimaksud pasal 21 huruf m gat/Terbanding untuk membayar
dapat diterima meski Penggugat tidak Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah kepada Penggugat/Pembanding sisa
mampu menunjukkan bukti tertulis (KHES), meskipun demikian dalam nisbah bagi hasil yang belum dibayar,
akad mudharabah. Bagaimana per- Pasal 51 Kompilasi Hukum Ekonomi uang ganti rugi, dan pengembalian
timbangan majelis hakim di tingkat Syariah disebutkan bahwa apabila arti uang simpanan pokok.
banding? tersurat tidak dapat diterapkan, maka Putusan dapat diunduh di link
Menurut majelis hakim tingkat dapat digunakan makna yang tersirat, berikut: http://pta-yogyakarta.go.id/
banding, antara Penggugat dan Ter- yaitu maksud akad yang terjadi apa component/putusan/?act=downl
gugat tidak mempermasalahkan ten- adanya dan telah terealisasi dengan oad&id=299&file=putusan-0063-
tang akad, dan akad Penggugat dan baik selama 4 bulan, hal ini sesuai Pdt.G-2011-.pdf
Tergugat sudah memenuhi syarat dengan doktrin/pendapat pakar eko- [Muhamad Isna Wahyudi]

28 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


FENOMENAL
PUTUSAN JUDEX J URIST

BENTURAN ASAS DALAM


UU PERBANKAN SYARIAH
DAN AKAD KONTRAK

Ketentuan mengenai penyelesaian sengketa perbankan syariah baik yang tertuang


dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbanka Syariah maupun dalam akad kontrak,
mungkin saja terdapat perbedaan. UU Perbankan Syariah menyebutkan penyelesaian
sengketa secara litigasi menjadi kewenangan Pengadilan Agama, sementara akad
kontrak menunjuk arbitrase syariah sebagai penyelesai sengketa. Jika demikian,
mana yang dijadikan rujukan: UU Perbankan Syariah atau Akad Kontrak?

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 29


FENOMENAL

Ketentuan mengenai penyelesa-


ian sengketa perbankan syariah baik
yang tertuang dalam UU No. 21 Tahun
Secara hierarki, dengan menggunakan asas lex
2008 tentang Perbanka Syariah mau-
pun dalam akad kontrak, mungkin posteriori derogat legi priori dan lex superiori
saja terdapat perbedaan. UU Per- derogat legi inferiori, maka Undang-Undang
bankan Syariah menyebutkan peny-
elesaian sengketa secara litigasi men-
Perbankan Syariah lebih tinggi derajatnya ketimbang
jadi kewenangan Pengadilan Agama, akad kontrak. Tetapi, jika menggunakan asas lex
sementara akad kontrak menunjuk
specialis derogat legi generalis, maka akad kontrak
arbitrase syariah sebagai penyelesai
sengketa. Jika demikian, mana yang menjadi lebih khusus dari UU Perbankan Syariah.
dijadikan rujukan: UU Perbankan Sya-
riah atau Akad Kontrak?
Untuk menjawab ini, rubrik Judex
Jurist edisi kali ini akan mengkaji putu- yaitu cicilan Rp7.479.339 perbulan tidak berwenang untuk mengadili
san kasasi Nomor 492/K.AG/2011 kepada Bank Mega Syariah dan cicilan sengketa para pihak yang telah terikat
yang pada substansinya menjadikan Rp4.333.334 perbulan kepada Bank dalam perjanjian arbitrase.”
akad kontrak sebagai undang-undang Danamon. Permasalahan di atas nampak
bagi pembuatnya. Putusan Kasasi Hal terpenting dalam Akta Notaris sederhana, tetapi perlu ketelitian
ini juga merupakan contoh konkret yang dibuat di hadapan Notaris dari Majelis Hakim tingkat pertama,
adanya ‘benturan asas’ dalam UU Per- Ruddy Kustaman Slamet, SH., Nomor dimana pengadilan tingkat pertama
bankan Syariah dan Akad Kontrak. 34 tanggal 24 April 2009 tersebut, merupakan garda depan Mahka-
Pemohon kasasi adalah Nining adalah adanya klausul penyelesaian mah Agung. Di sanalah pembuktian
Rohayati binti Waslam dan pihak Ter- sengketa melalui Artbitrase. para pihak dilakukan. Dan sana pula
mohon kasasi adalah PT Bank Mega Namun, meskipun jelas terdapat majelis hakim menuliskan legal rea-
Syariah Cabang Bandung. Kasus ini klausul penyelesaian melalui arbi- soning tentang putusan yang diambil-
berawal dari gugatan di Pengadi- trase, PA Bandung memutus dengan nya.
lan Agama Bandung nomor 3066/ amar menolak gugatan. Atas putusan
Pdt.G/2009/PA.Bdg, Pemohon Kasasi PA Bandung tersebut, Majelis Hakim Benturan Asas
semula sebagai Penggugat dan Pem- PTA Bandung, melalui putusan band- Meskipun upaya pembaharuan
banding, mendalilkan bahwa Tergu- ing Nomor 10/Pdt.G/2011/PTA.Bdg, aturan hukum terus dilakukan,
gat (PT. Bank Mega Syariah Cabang membatalkannya dengan mengadili namun masih sering dijumpai adanya
Bandung) telah melakukan wan sendiri bahwa sengketa tersebut problematika hukum baik itu berupa
prestasi atas kontrak yang disepakati bukan kewenangan PA Bandung. Di kekosongan hukum (leemten in het
sebelumnya. tingkat kasasi, Majelis Hakim men- recht), konflik antar norma hukum
Dalam akad kontrak tersebut, guatkan putusan PTA Bandung bahwa (antinomi hukum), atau norma yang
Penggugat meminjam sejumlah uang sengketa tersebut di luar kewenangan kabur (vage normen).
kepada Tergugat dengan akad take PA Bandung karena terdapat klausul Dalam menghadapi konflik antar
over (hiwalah) atas hutang Penggugat arbitrase. norma hukum (antinomi hukum), maka
kepada dua bank sebelumnya yaitu Putusan banding dan kasasi terse- berlakulah asas-asas penyelesaian kon-
Bank Tabungan Pensiunan Nasional but memang berupaya mengemba- flik (asas preferensi), yaitu: lex superiori
(BTPN) Rp100 juta dan Bank Dana- likan akad kontrak sebagai undang- derogat legi inferiori, peraturan perun-
mon Rp150 juta. undang bagi pembuatnya. Tetapi, dang-undangan yang lebih tinggi akan
Dari akad take over ini, Tergugat kedua putusan tersebut tidak meru- melumpuhkan peraturan perundang-
tidak membayar hutang Penggugat juk UU No. 30 Tahun 1999 tentang undangan yang lebih rendah; lex specia-
kepada BTPN sehingga beban hutang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian lis derogat legi generali, yaitu peraturan
Penggugat semakin membengkak Sengketa, terutama ketentuan Pasal yang khusus akan melumpuhkan per-
menjadi Rp11.812.672 perbulan 3 yang berbunyi “Pengadilan Negeri aturan yang umum sifatnya; lex pos-

30 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


FENOMENAL

teriori derogat legi priori, peraturan hukum yang umum itu dapat dikesa- dapat dibatalkan (vernietigbaar, void-
yang baru mengalahkan atau melum- mpingkan oleh hukum yang khusus able), sementara syarat ketiga dan
puhkan peraturan yang lama (Ahmad atau dikenal dengan asas lex specialis keempat dikategorikan sebagai syarat
Rifai, 2011: 89). derogat legi generali. objektif yang berhubungan dengan
Secara hierarki, dengan menggu- Dengan demikian, penerapan objek perjanjian, yang bila tidak ter-
nakan asas lex posteriori derogat legi peraturan perundang-undangan dan penuhi menyebabkan perjanjian batal
priori dan lex superiori derogat legi aturan derivatifnya harus menjadi demi hukum (nietig, null and void).
inferiori, maka Undang-Undang Per- perhatian bagi para penegak hukum. Agar suatu akad kontrak
bankan Syariah lebih tinggi derajatnya Undang-undang bukan sekedar bunyi, memenuhi syarat keempat, yaitu
ketimbang akad kontrak. Tetapi, jika tetapi sebuah pengertian dan sistem. “suatu sebab yang halal”, maka sebab
menggunakan asas lex specialis dero- UU Perbankan Syariah merupakan dibuatnya akad atau perjanjian
gat legi generalis, maka akad kontrak aturan umum, sementara akad kon- tersebut harus sesuai dengan keten-
menjadi lebih khusus dari UU Per- trak adalah aturan khusus. Oleh kare- tuan Pasal 1337 KUH Perdata yang
bankan Syariah. nanya, aturan umum dapat dikesamp- menyatakan bahwa “Suatu sebab
Hasbi Hasan memadankan asas lex ingkan karena adanya aturan khusus adalah terlarang, apabila dilarang
posteriori derogat legi priori ini dengan tersebut. oleh undang-undang, atau apabila ber-
kaidah nâsikh-mansûkh dalam hukum Dalam putusan MK Nomor lawanan dengan kesusilaan baik atau
Islam. Hukum yang ada sebelumnya 93/PUU-X/2012, Hamdan Zoelva ketertiban umum”. Perjanjian atau
tetap berlaku selama tidak ada dalil menjelaskan melalui concurring opin- akad yang tidak memenuhi syarat
syara yang me-naskh-nya. Namun jika ion, bahwa akad kontrak merupakan tersebut menjadi batal demi hukum.
hukum tersebut telah di-naskh oleh hukum yang mengikat bagi para
dalil syar’i yang datang sesudahnya, pihak sesuai Pasal 1338 KUH Perdata. Problem Pasca Putusan MK
maka hukum sebelumnya itu din- Namun demikian, akad kontrak terse- Putusan MK Nomor 93/PUU-
yatakan tidak lagi berlaku (2009: 291). but harus memenuhi syarat-syarat X/2012 memang telah menyelesaikan
Selain melalui naskh, peruba- yang ditentukan oleh Pasal 1320 KUH problem dualisme penyeleseaian sen-
han atas hukum tersebut juga dapat Perdata, yaitu: 1. Sepakat mereka gketa secara litigasi, tetapi pada saat
terjadi karena takhshîsh. Dalam kai- yang mengikatkan dirinya; 2. Kecaka- yang sama juga melahirkan problem
dah hukum Islam dikenal istilah pan untuk membuat suatu perikatan; baru yaitu kemungkinan adanya peny-
âm-khâsh. Hukum yang berlaku sebe- 3. Suatu hal tertentu; 4. Suatu sebab elesaian sengketa perbankan syariah
lumnya bersifat umum (‘âm) tetap yang halal. di luar pengadilan agama secara non
berlaku untuk masa kini dan men- Syarat pertama dan kedua litigasi.
datang dalam bentuk umum selama digolongkan sebagai syarat subjektif Sebagaimana putusan tersebut
tidak ada dalil yang men-takhshîsh. yang melekat pada diri persoon yang telah menganulir penjelsan Pasal 55
Namun jika hukum yang umum itu di- membuat perjanjian, yang bila tidak ayat (2) secara keseluruhan, namun
takhsîsh oleh hukum yang lain, maka terpenuhi menyebabkan perjanjian norma utama dalam Pasal 55 ayat (2)
tersebut tetap berlaku.
Penjelasan Pasal 55 ayat (2) berisi
tentang penyelesaian sengket yang
dapat dilakukan sesuai akad meliputi:
arbitrase, alternatif penyelesaian sen-
gketa, dan peradilan umum. Setelah
seluruh penjelesan ini dihapus,
sementara kemungkinan penyelesa-
ian sengketa sesuai akad masih dibo-
lehkan oleh UU Perbankan Syariah,
maka apa saja jenis penyelesaian sen-
gekta di luar pengadilan agama yang
diperbolehkan sesuai akad?
[Edi Hudiata]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 31


PUTUSAN MANCANEGARA

Penyelesaian Sengketa
Ekonomi Syariah di
Malaysia, India, Inggris,
dan Amerika

32 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


PUTUSAN MANCANEGARA

J
ika di Indonesia dikenal istilah dan bagaimana penyelesainnya jika lebih dari setengah abad, sejak
ekonomi syariah, maka di luar diajukan ke pengadilan? didirikannya the Mit Ghamir Savings
negeri sebutan yang berkembang Menarik membaca hasil analisis Bank pada 23 Juli 1963 di Mesir
untuk hal serupa adalah keuangan putusan yang terkait dengan dan banyak perkara keuangan Islam
Islam (islamic finance) atau perbankan keuangan Islam yang dikeluarkan yang diajukan ke pengadilan sejak
Islam (islamic banking). Di Indonesia oleh pengadilan-pengadilan di saat itu, publikasi putusan tentang
kita kenal lembaga keuangan syariah negara-negara yang mempunyai studi perkara keuangan Islam sampai saat
dan perbankan syariah, di luar negeri kasus yang menarik untuk dikaji. Kita ini masih terhitung sedikit. Malaysia
seperti Inggris dan Amerika lebih ambil contoh Malaysia, Inggris, India merupakan pengecualian. Negeri
dikenal dengan julukan lembaga dan Amerika. Keempat negara ini jiran ini rajin mempublikasikan
keuangan Islam dan perbankan Islam. mempunyai studi kasus keuangan dan putusan perbankan Islamnya secara
Dua hal yang sebetulnya sama. perbankan Islam yang fenomenal. rutin.
Berbicara tentang lembaga Bagaimana pendekatan yang Seperti diketahui, sengketa per-
keuangan Islam di dunia, sebagian dilakukan pengadilan di Malayasia bankan Islam di Malaysia diselesaikan
besar dari mereka beroperasi di yang berpenduduk mayoritas Muslim secara litigasi melalui civil court (pen-
negara-negara yang menganut dibandingkan dengan pengadilan di gadilan negeri) bukan shariah court
pluralisme dalam sumber dan sistem negara-negara yang minoritas Muslim (pengadilan agama). Berdasarkan
hukum atau yang kita kenal dengan dalam mengadili sengketa serupa? analisis Zulkifli Hasan dan Mehmet
legal pluralism. Dalam konteks Apa saja yang bisa dipetik oleh Asutay terhadap putusan-putusan
ini syariah (hukum Islam) eksis Peradilan Agama di Indonesia dalam yang dihasilkan civil court, ditemu-
berdampingan dengan sistem hukum kasus seperti ini? kan bahwa hakim-hakim di civil court
common law atau civil law. Akibatnya, Pertanyaan-pertanyaan itu akan Malaysia pada batasan tertentu tidak
setiap transaksi, produk, dokumen secara ringkas terjawab di tulisan memiliki kompetensi atau kapabili-
dan pengoperasiannya tidak hanya ini, yang merupakan saripati dari tas menangani sengketa perbankan
harus sesuai dengan prinsip-prinsip sebuah artikel di ISRA International Islam.
syariah tetapi juga tidak boleh Journal of Islamic Finance Vol. 3 Pada kasus Malaysian Merchant
bertentangan dengan hukum positif Issue 2 tahun 2011 yang berjudul An Bank Bhd v Silver Concept Sdn Bhd mis-
dan semua peraturan yang berlaku di Analysis of the Courts’ Decisions on alnya. Dalam perkara ini, hakimnya
negara tersebut. Islamic Disputes karya Zulkifli Hasan sendiri mengakui bahwa tidak semua
Di Iran dan Saudi Arabia, misalnya, dan Mehmet Asutay. Artikel lengkap ketua majelis adalah seorang Muslim.
hukum Islam—tentu dengan versinya journal tersebut bisa diakses di Dan kalaupun hakimnya orang Islam,
masing-masing—ditetapkan sebagai http://dro.dur.ac.uk/9771/1/9771. mungkin juga tetap tidak semumpuni
otoritas hukum tertinggi, sehingga pdf?DDD35+dgi0ma+dul4eg. ahli hukum Islam (ulama) yang mem-
setiap sengketa perbankan Islam Zulkifli Hasan adalah dosen senior pelajari hukum Islam bertahun-tahun.
mungkin tidak menimbulkan masalah Fakultas Syariah dan Hukum pada Persoalan ini kemudian mengemuka
besar. Akan tetapi di negara-negara Islamic Science University of Malaysia. dan menjadi wacana bahwa perkara
yang menganut sistem hukum yang Sedangkan Mehmet Asutay adalah keuangan Islam sebaiknya ditan-
majemuk seperti di Malaysia, Ing- pakar keuangan Islam dari Durham gani oleh shariah court (pengadilan
gris, India dan Amerika, penyelesa- University Inggris. agama).
ian sengketa keuangan Islam menjadi Karena keterbatasan ruang,
masalah yang sangat signifikan. pemaparan ini hanya secara umum Inggris
Akan lebih rumit lagi jika sengketa menggambarkan bagaimana perkara Sudah menjadi praktik umum di
keuangan Islam ini melibatkan pihak- keuangan Islam diselesaikan oleh negerinya Ratu Elizabeth itu bahwa
pihak yang berasal dari yurisdiksi yang pengadilan di empat yurisdiksi yang perbankan Islam dan semua transaksi
berbeda yang melakukan transaksi berbeda itu. yang berkaitan dengan keuangan
antar negara. Pertanyaan kita: diatur oleh hukum Inggris. Bahkan,
bagaimana prinsip-prinsip syariah Malaysia sebagai bagian dari strategi bisnis,
dapat berlaku secara beriringan Walaupun industri keuangan banyak transaki keuangan Islam
dengan hukum positif di suatu negara Islam sudah beroperasi selama terutama yang melibatkan transaksi

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 33


PUTUSAN MANCANEGARA

lintas negara diatur oleh hukum di negara bagian itu. Serikat menyidangkan perkara yang
Inggris. Perkara ini sangat penting karena berkaitan dengan keuangan Islam.
Konsekuensinya, semua dokumen berhubungan dengan masa depan Masalah utama yang dipersoalkan
transaksi tanpa terkecuali juga tunduk keuangan Islam di India karena penggugat adalah penggunaan uang
pada hukum Inggris. Karena semua akan menjadi preseden untuk setiap pajak federal untuk menyelamatkan
transaksi keuangan Islam diatur oleh perkara yang akan datang terkait AIG yang dianggap melanggar
hukum Inggris, maka pengadilan pembiayaan syariah. konstitusi. Penggugat berdalih bahwa
Inggris memiliki yurisdiksi ekslusif Untungnya, the Kerala High bantuan pemerintah kepada AIG, yang
untuk menyelesaikan setiap sengketa Court yang mengadili perkara itu sebagian besar bisnisnya berkaitan
keuangan Islam. mementahkan gugatan penggugat dengan produk syariah, merupakan
Perkara sengketa keuangan Islam dan memutuskan bahwa dukungan bentuk dukungan indoktrinasi
yang pertama kali masuk dan diadili pemerintah terhadap keberadaan agama Islam melalui pendanaan dan
oleh pengadilan Inggris adalah perbankan Islam tidak melanggar promosi keuangan Islam. Lebih lanjut,
perkara Investment Company of the ketentuan konstitusi. Penggugat percaya bahwa dukungan
Gulf (Bahamas) Limited v Symphony kepada keuangan Islam seperti dalam
Gems N.V. and Ors [2002] West Law kasus AIG akan dapat menyebabkan
346969, QBD (Comm. Ct.). Perkara kehancuran peradaban Barat dan
yang diketok palu pada 13 Februari Amerika Serikat.
2002 itu merupakan sengketa
Inisiatif pengembangan Pengadilan distrik federal di
perjanjian murabahah. Pengadilan sumber daya manusia Michigan akhirnya menolak gugatan
akhirnya memenangkan penggugat. khususnya hakim dan penggugat dan juga menolak
pengacara, lanjut Hasan pengujian legalitas konstitusional.
India Pengadilan memutuskan bahwa
Jika di Inggris perkara keuangan
dan Asutay, adalah penyelamatan AIG melalui bail out
Islam yang masuk ke pengadilan sebuah keharusan tidak melanggar konstitusi. Tidak
lebih mempersoalkan pada ketentuan puas dengan putusan ini, penggugat
hukum yang mengatur dan elemen kemudian mengajukan banding.
syariah sebagai pembelaan hukum Amerika Serikat
(legal defence), di India lebih fokus Ada dua perkara besar yang Lessons learned untuk Peradilan
pada isu konstitusional. Hal ini berkaitan dengan keuangan Islam Agama di Indonesia?
dapat dipahami karena keuangan di Amerika Serikat. Kasus pertama Setelah menganalisis putusan
Islam masih relatif baru di India dan diajukan oleh Kevin J. Murray pada pengadilan mengenai sengketa
belum diterima keberadaannya oleh akhir tahun 2008 yang menguji keuangan Islam di empat negara
beberapa pihak dan organisasi di legalitas konstitusional atas tindakan tersebut, Hasan dan Asutay kemudian
sana. Mereka yang menolak eksistensi pemerintah yang mem-bail out memberikan observasi kritis dalam
lembaga keuangan Islam berpendapat perusahaan AIG. Kasus yang kedua tujuh hal, yakni: 1) the polemics of
bahwa pelaksanaan transaksi adalah permohonan kepailitan yang governing laws, 2) shariah issues as a
keuangan Islam di India merupakan melibatkan East Cameron Partners. legal defence, 3) constitutional issues,
pelanggaran terhadap konstitusi yang Kedua perkara ini menjadi penting 4) Islamic financial instruments in
berkarakteristik sekuler. bagi industri keuangan Islam disputes, 5) judges’ awareness and
Sampai saat ini menurut Hasan karena pengadilan Amerika diuji understanding of Islamic finance, 6)
dan Asutay, hanya ada satu kasus pendiriannya terkait perkara yang competency of lawyers, dan 7) shariah
yang berkaitan dengan keuangan melibatkan sengketa keuangan Islam. governance.
Islam yang diputus pengadilan Perkara Kevin J. Murray v Henry Dalam hal polemik hukum yang
India. Kasus itu diajukan oleh M. Paulson Jr No 2:08-cv-15147 yang mengatur (governing laws), sikap
Dr. Surbahamaniam Swamy yang diadili oleh Distric Court for the pengadilan Inggris sejauh ini telah
menggugat Negara Bagian Kerala Eastern District of Michigan Case mengabaikan unsur syariah. Memang
pada tahun 2009. Penggugat menguji ini merupakan kasus pertama kali pada kenyataannya mereka tidak
legalitas pelaksanaan keuangan Islam dimana pengadilan federal di Amerika mengakui syariah sebagai hukum yang

34 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


PUTUSAN MANCANEGARA

berlaku. Sekalipun berjuta referensi dalam sengketa keuangan Islam


diajukan tentang penerapan syariah, pun sangat besar dipengaruhi oleh
menurut Hasan dan Asutay, itu tidak pehamaman dan pendekatan mereka
akan cukup bagi pengadilan Inggris terhadap hukum umum, bukan
untuk mengakui syariah sebagai hukum Islam.
hukum yang mendasari terjadinya Ada yang menarik ketika Hasan
transaksi keuangan syariah. dan Asutay menyoroti kemampuan
Persoalan penting lainnya terkait para pengacara dalam kasus keuangan
hal ini adalah tentang berlakunya Islam di empat negara tersebut.
kontrak keuangan Islam. Meskipun Menurut mereka, pembelaan hukum
pada prakteknya perjanjian/kontrak yang dilakukan para pengacara dalam
Islam mengatur bahwa kontrak perkara keuangan Islam tidak lebih
tersebut tunduk pada prinsip- hanya mengarang-ngarang. Sebagian
prinsip syariah yang mulia, namun besar perkara keuangan Islam
masih dipertanyakan apakah pilihan yang diajukan oleh para pengacara
ketentuan hukum syariah itu bisa didasarkan pada pemahaman sempit
dilaksanakan atau dieksekusi oleh mereka tentang fiqh muamalah.
pengadilan negara barat. Belum lagi kontrak keuangan Islam
Mengenai shariah issues as a legal yang disusun pengacara-pengacara
defence dan constitutional issues tersebut sangat dipengaruhi oleh
sepertinya tidak menjadi masalah teknik legal drafting di Inggris.
besar di Indonesia karena memang Pada titik ini, keduanya
UUD 1945 dan peraturan perundang- berkesimpulan bahwa lembaga
undangan tentang ekonomi syariah keuangan Islam menghadapi masalah
(perbankan dan keuangan syariah) serius berkaitan dengan kurangnya
sudah diatur secara jelas. Apalagi jika ahli hukum yang memang ahli baik
mengenai kewenangan mengadili oleh dalam keuangan Islam maupun
peradilan agama. Hal ini sudah final keuangan konvensional. Oleh
paska keluarnya putusan Mahkamah karenanya, inisiatif pengembangan
Konstitusi No. 93/PUU-X/2012. sumber daya manusia khususnya
Adapun dalam hal kesadaran dan hakim dan pengacara, lanjut Hasan
pemahaman hakim tentang keuangan dan Asutay, adalah sebuah keharusan.
Islam (judges’ awareness and under- Begitu juga dengan aparat
standing of Islamic finance), selain di peradilan agama di Indoneisa,
Malaysia, hakim-hakim pengadilan khususnya hakim. Seiring dengan
di Inggris, India dan Amerika masih kewenangan peradilan agama dalam
menjunjung tinggi sifat kontrak dalam memutus sengketa ekonomi syariah,
transaksi keuangan Islam. Mereka sudah seharusnya para hakim
mengakui transaksi itu secara prinsip peradilan agama meningkatkan
berdasarkan Islam akan tetapi mer- kapasitasnya untuk menjadi ahli, tidak
eka bersikukuh bahwa secara karak- hanya dalam hal hukum ekonomi
ter, itu merupakan transaksi komer- syariah tapi juga mumpuni menguasai
sial dan karenanya harus tunduk pada hukum ekonomi konvensional.
prinsip-prinsip umum hukum perjan- Voltaire, seorang filosof, pernah
jian sebagaimana yang berlaku dalam bilang: With great power comes great
hukum Inggris. responsibility. Ya, kekuasaan yang
Karena sebagian besar para hakim besar menuntut tanggung jawab yang
di sana lebih terlatih dalam hukum besar pula.
Inggris, keputusan-keputusan mereka (Achmad Cholil)

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 35


PUTUSAN MANCANEGARA

Sengketa Ekonomi Syariah


Di Saudi Arabia
D
alam situs Mahkamah Agung Pada tahun 1346 H/1928 M berdiri pada tahun 1381 H/1962 M
Saudi Arabia (http://www.scj. pula Lembaga Pengawas Peradilan dibentuklah Pengadilan Tingkat
gov.sa) dijelaskan bahwa cikal yang sekarang bernama Haiat Banding berpusat di Riyadh dan
bakal berdirinya lembaga peradilan Al-Tadqiqat Al-Syar’iyyah (Lembaga cabangnya di Mekkah. Dan baru pada
modern di Kerajaan Saudi Arabia Pengawasan Syariah). tahun 1390 H/1970 M dibentuk
adalah dimulai ketika Raja Abdul Aziz Kantor Pengadilan kemudian Lembaga Mahkamah Agung.
membentuk Idaratul Qadha (Kantor dibagi dua yaitu, pertama wilayah Disebutkan dalam Peraturan Kerajaan
Peradilan) di Mekkah pada tahun 1433 Barat dan Selatan, kedua wilayah Nomor M/64 tanggal 14-7-1395
H/1925 yang kemudian berkembang Tengah, Timur dan Utara. Setelah itu H/22-7-1975 Bab Dua pasal 5 bahwa
pada tanggal 24-7-1344 H/8-2-1926 kedua Kantor pengadilan tersebut Peradilan Syariah terdiri dari Majlis
M membentuk Dairatul Rais Al-Qadha disatukan dan diketuai oleh seorang Al-Qadha Al-A’la (Majlis Peradilan
semacam Kantor Ketua Pengadilan di Mufti Kerajaan Saudi bernama Syekh Tinggi), Mahkamah Al-Tamyiz
Mekkah yang membina peradilan dan Muhammad Ibrahim Abdul Latif Ali (Pengadilan Banding), Al-Mahakim
para hakim dengan segala putusan- Syekh. Al-‘Ammah (Peradilan Umum), dan
putusan mereka. Selanjutnya berdiri Seiring dengan berkembangnya Al-Mahakim Al-Juziyyah (Peradilan
kantor peradilan di kawasan Hijaz. perkara yang masuk ke pengadilan, Bagian).

36 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


PUTUSAN MANCANEGARA

Menurut Rifyal Ka’bah dalam membatalkan akad ijarah. tidak adanya pemeliharaan
bukunya Peradilan Islam Modern Dalam jawaban, Tergugat gedung dan berkurangnya fungsi
dikatakan bahwa sistem peradilan di menyatakan bahwa gugatan gedung, sedangkan Hakim tidak
Saudi Arabia setelah reformasi sistem Penggugat adalah nebis in idem, cermat dalam memeriksa gugatan
peradilan tahun 2007 memiliki hirarki karena sudah pernah diputus dengan tersebut. Kedua, bahwa tim discente
yang sama dengan di Indonesia. Nomor 10/378 pada tanggal 18-8- menyebutkan adanya beberapa cacat
Disana terdapat Pengadilan Tinggi 1419 H/7-12-1998 M. dalam gedung yang mengharuskan
sebagai Mahkamah Agung. Kedua, Dalam pemeriksaan Hakim tingkat adanya pemeliharaan, sedangkan
Pengadilan Tingkat Banding yang pertama mendapatkan inti dari Hakim mengabaikan hal tersebut.
terdiri dari 1. Pengadilan Perdata, gugatan Penggugat yang sekarang Selanjutnya, Majelis memerintahkan
2. Pengadilan Pidana, 3. Pengadilan adalah tidak adanya pemeliharaan Hakim Pengadilan Besar Riyadh
Hukum Keluarga, 4. Pengadilan oleh Tergugat, sedangkan pada untuk melakukan pemeriksaan ulang.
Perdagangan, dan 5. Pengadilan putusan terdahulu intinya adalah Setelah dilakukan pemeriksaan
Perburuhan. Dan ketiga, Pengadilan gugatan pembatalan akad ijarah ulang dengan seksama, Hakim
Tingkat Pertama yang terdiri dari disebabkan terdapat cacat pada mengirimkan hasil pemeriksaanya,
1. Pengadilan Umum, 2. Pengadilan obyek sewa (ma`jur). Oleh karenanya, bahwa Penggugat/sekarang Pemohon
Pidana, 3. Pengadilan Hukum Hakim tidak mengabulkan gugatan Kasasi tidak berhak menggugat
Keluarga, 4. Pengadilan Perdagangan, Penggugat untuk yang kedua kalinya pembatalan akad kecuali setelah
dan 5. Pengadilan Perburuhan. pada tanggal 24-2-1420 H/8-6-1999 terdapat alasannya, yaitu keengganan
Kasus Posisi M dengan pertimbangan sudah ada pemilik melakukan pemeliharaan,
Kasus yang akan diangkat dalam putusan terdahulu yang menyatakan sedangkan keengganan tesebut
edisi kali ini adalah putusan kasasi sebagai gugatan rekayasa dan baru ditetapkan setelah adanya
Nomor 3/12 tanggal 5-1-1421 H/10- melimpahkan ke pihak kejaksaan gugatan untuk itu, sehingga
4-2000 M, perihal gugatan pembatalan untuk memeriksa perkaranya. jika pemilik enggan melakukan
akad ijarah yang diajukan oleh Perkara berlanjut ke tingkat
Pemohon Kasasi (dahulu Penggugat) banding, dan pengadilan banding
terhadap Termohon Kasasi (dahulu menguatkan putusan tingkat
Tergugat) bermula ketika Pemohon pertama. Adapun perihal dakwaan
dan Termohon menandatangani akad rekayasa pengadilan banding tidak
Menurut Rifyal
ijarah pada tanggal 12-9-1414 H/ sependapat, dimana dalam putusan Ka’bah dalam
15-3-1994 M. banding Nomor M/1Q/327 tanggal
Penggugat/sekarang Pemohon 22-3-1420 H/5-7-1999 M hakim bukunya Peradilan
Kasasi mengajukan gugatannya di banding mempertimbangkan gugatan Islam Modern
Pengadilan Besar Riyadh. Diketahui pembatalan akad adalah untuk
dari posita Penggugat bahwa menghindari bahaya yang timbul dari dikatakan bahwa
Penggugat menyewa gedung milik obyek sewa (ma`jur). Disamping itu,
Tergugat/sekarang Termohon Kasasi juru discente didampingi dua tenaga
sistem peradilan
di kawasan Al Sulaimaniyyah seharga ahli dari pengadilan telah melaporkan di Saudi Arabia
SR 1.100.000 pertahun selama adanya sebagian kerusakan gedung,
sepuluh tahun. Dalam akad disebutkan kemudian merekomendasikan bahwa setelah reformasi
klausul bahwa Tergugat berkewajiban gedung masih berfungsi hanya saja
melakukan pemeliharaan gedung, kerusakan harus diperbaiki.
sistem peradilan
namun Tergugat tidak melakukan Selanjutnya, majelis kasasi tahun 2007 memiliki
kewajibannya sehingga timbul menerbitkan putusan sela Nomor
amblasnya lantai gedung disebabkan 3/387 tanggal 4-7-1420 H/14-10- hirarki yang sama
air dan hujan, timbul keretakan 1999 M dengan dua pertimbangan, dengan di Indonesia.
gedung dan kebocoran. Oleh karena pertama bahwa Pemohon Kasasi/
itu, dalam petitumnya Penggugat dahulu Penggugat memohon
memohon kepada pengadilan untuk pembatalan akad dengan dalil

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 37


PUTUSAN MANCANEGARA

pemeliharaan, maka terpenuhilah Mahkamah Agung yang terdiri dari


alasan dan penyewa boleh mengugat empat orang anggota ditambah satu
pembatalan akad karena tidak adanya orang ketua Majelis.
pemeliharaan. Dalam perkara ini, Analisis
Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat Putusan Kasasi perihal gugatan
mengabaikan semua hal tesebut, lalu pembatalan akad sewa gedung den-
menuntut pembatalan akad padahal gan alasan pemilik tidak komitmen
belum pernah menggugat pemilik melakukan pemeliharaan yang dis-
untuk melakukan pemeliharaan. epakati dalam akad, terdapat dalam
Kemudian, Majelis menerbitkan halaman 34 sd. 39 buku Mudawwa- Artinya: “Tidak boleh diputus
putusan sela kedua Nomor 3/495 natu Al-Ahkam Al-Qadhaiyyah atau pembatalan akad hanya dengan
tanggal 6-9-1420 H/14-12-1999 M Kompilasi Putusan Peradilan yang indikasi adanya cacat pada bangunan
dengan pertimbangan, bahwa dalam diterbitkan oleh Bagian Umum untuk (obyek sewa/ma`jur). Gugatan
putusannya Hakim tidak menjelas- Kodifikasi dan Publikasi Kementerian pembatalan akad bisa dilakukan jika
kan kesiapan pemilik melakukan Kehakiman Kerajaan Saudi Arabia terdapat alasannya, yaitu keengganan
pemeliharaan, dan tidak meyebutkan Tahun 1428 H/2007 M. Buku tersebut melakukan pemeliharaan, sedangkan
bahwa terjadi keengganan pihak yang dapat diunduh secara gratis melalui keengganan tersebut hanya bisa
seharusnya melakukan pemeliharaan. situs Badilag Mahkamah Agung ditetapkan setelah adanya gugatan.
Selanjutnya Majelis dengan suara Republik Indonesia versi bahasa Arab Jika pemilik enggan melakukannya
mayoritas memutuskan agar Hakim (http://arabic.badilag.net) atau situs maka terpenuhilah alasannya dan
melakukan pemeriksaan ulang ses- penyewa/musta`jir berhak menggugat
uai pertimbangan tesebut diatas dan pembatalan akad”
memutuskan sesuai pandangan syar- Dalam perkara ini, gugatan
iat. Setelah dilakukan pemeriksaan Berbeda dengan penggugat sejak tingkat pertama,
ulang kedua kali, Hakim menjelaskan sistem pengadilan banding sampai dengan kasasi
bahwa Tergugat/sekarang Termohon tidak dikabulkan oleh pengadilan,
Kasasi siap melakukan pemeliharaan di Indonesia dimana sehingga kalau menggunakan scoring
gedung, dan tidak terdapat keengga- Mahkamah Agung seperti dalam kejuaraan piala dunia
nan melakukan pemeliharaan. Bahwa, sepakbola maka scorenya adalah 0-3
Hakim sudah menyarankan kepada hanya sebagai Judex untuk kemenangan pihak tergugat
Penggugat/sekarang Pemohon Kasasi atas penggugat. Teori scoring ini
jika dikehendaki untuk mengajukan
Jurist, Mahkamah digunakan untuk memudahkan
gugatan tersendiri perihal gugatan Agung Saudi Arabia seseorang ketika membaca sebuah
pemeliharaan gedung. putusan kasasi. Pada tingkat pertama
Setelah mempelajari berkas hasil
masih berperan gugatan penggugat tidak dikabulkan,
pemeriksaan ulang kedua kali dan sebagai Judex Factie. score sementara 0-1 untuk
mempertimbangkan semua hal-hal kemenangan Tergugat. Pada tingkat
yang tersebut diatas, Majelis Kasasi banding, putusan tingkat pertama
memutuskan secara mayoritas Kementerian Kehakiman Kerajaan dikuatkan, score berubah menjadi
menguatkan putusan yang tidak Saudi Arabia (http://www.moj.gov. 0-2 untuk kemenangan Terbanding/
mengabulkan gugatan Pemohon sa). dahulu Tergugat. Pada tingkat kasasi,
Kasasi/dahulu Penggugat dan Setelah kepala putusan yang terdiri Majelis menguatkan putusan banding,
menyarankan Pemohon Kasasi/ dari perihal gugatan, Nomor Putusan, sehingga score akhir menjadi 0-3
dahulu Penggugat jika menghendaki tanggal putusan, dan, jenis putusan, untuk kemenangan Termohon Kasasi/
pemeliharaan gedung sedangkan disebutkan pula kaidah hukum yang dahulu Tergugat.
pemilik enggan melakukannya agar bisa diambil dari putusan tersebut. Perkara kasasi ini terdapat
mengajukan gugatan tersendiri Terkait perihal gugatan tersebut, hal yang unik disana, yaitu
perihal gugatan pemeliharaan. Pada disana dapat dibaca sebuah kaidah Majelis Kasasi mengeluarkan
kaki putusan tercatat susunan Majelis hukum yang berbunyi: putusan sela sampai dua kali yang

38 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


PUTUSAN MANCANEGARA

memerintahkan pengadilan tingkat pembatalan akad.


pertama melakukan pemeriksaan
ulang perkara, sebelum akhirnya
Menurut Ibnu Kerusakan obyek sewa (ma`jur)
yang diakibatkan bencana umum
diputuskan oleh Majelis Kasasi. Qudamah tersebut adalah terkait dengan akad
Pengadilan tingkat pertama di Saudi sewa dalam kategori al-mutarakhit
Arabia menggunakan sistem hakim Al-Maqdisi tanfidz artinya realisasi pemanfaatan
tunggal, dan berlaku juga di negara
timur tengah lainnya, seperti Republik
dalam bukunya obyek sewa (ma`jur) berjangka waktu
tertentu. Dalam hal ini fikih Islam
Sudan. Berbeda dengan sistem Al-Mughni, bahwa menentukan sebagai berikut:
pengadilan di Indonesia dimana “Jika kondisi bencana umum
Mahkamah Agung hanya sebagai kerusakan obyek menimbulkan perubahan besar
Judex Jurist, Mahkamah Agung Saudi dalam hal status, beban biaya, dan
Arabia masih berperan sebagai Judex
sewa (ma`jur) harga yang tidak diperkirakan ketika
Factie.
Perkara ini masuk dalam kategori
harus dibedakan akad dibuat, sehingga pelaksanaan
ketentuan akad menimbulkan
ekonomi syariah sehingga menjadi antara force major kerugian yang luar biasa besar berupa
kewenangan Pengadilan Syariah perubahan harga dalam dunia bisnis
di Saudi Arabia, demikian juga dengan yang bagi pihak yang komitmen dengan
Pengadilan Agama di Indonesia, karena
menggunakan akad ijarah atau sewa
sifatnya khusus akad, dimana hal tersebut bukan
akibat kelalaian pihak tersebut dalam
menyewa yang berlandaskan hukum atau personal. melaksanakan ketentuan akad, maka
Islam. Terkait akad ijarah disebutkan seorang hakim dalam menangani
dalam Kompilasi Hukum Ekonomi (musta`jir) mengajukan pembatalan kasus sengketa seperti ini boleh
Syariah (KHES) Bagian Kelima mulai akad sewa, sementara terhalangnya merubah hak dan kewajiban yang
pasal 312 sd. 314. Yang menjadi pemanfaatan obyek sewa karena diperjanjikan dalam bentuk membagi
pokok sengketa dalam perkara ini sebab khusus atau personal, misalkan rata kerugian kepada para pihak.
adalah seputar pemeliharaan dan penyewa rumah yang merasa takut Dan juga dimungkinkan hakim
perbaikan obyek sewa jika terdapat mendiami rumah sewa sementara membatalkan akad itu sendiri jika
kerusakan pada satu sisi, dan pada orang lain tidak merasakannya, maka tidak dimungkinkan pelaksanaan
sisi lain seputar pembatalan akad. dalam hal itu penyewa (musta`jir) ketentuan yang diperjanjikan, apabila
Dalam KHES yang berkewajiban tidak memiliki hak pembatalan akad. hakim melihat itu lebih baik dan
melakukan pemeliharaan obyek sewa Menurut Abu Hanifah sebab yang mudah dalam perkara tersebut.
(ma`jur) adalah penyewa (musta’jir) sifatnya personal membolehkan Hal tersebut dibarengi dengan
kecuali diperjanjikan lain dalam akad terjadinya pembatalan akad apalagi ganti rugi akibat pembatalan akad,
(lihat pasal 312 KHES). Sementara sebab yang sifatnya umum (force yang adil bagi pihak yang komitmen
pembatalan akad juga menjadi major). Dalam buku Bidayatul dengan akad, dimana terpenuhi rasa
pembahasan dalam KHES yaitu dalam Mujtahid disebutkan pendapat Imam keadilan diantara para pihak tanpa
pasal 38 bahwa pihak dalam akad Malik dalam kasus penyewa tanah membebani pihak yang komitmen.
yang melakukan ingkar janji dijatuhi yang ternyata tandus tidak dapat Dalam pembebanan ganti rugi
sangsi antara lain pembatalan akad. menumbuhkan tanaman, maka tersebut hakim tentunya berpegang
Bagaimana kajian fiqh dalam hal penyewa (musta`jir) dapat melakukan pada pendapat ahli yang terpercaya.
tesebut? Menurut Ibnu Qudamah pembatalan akad. Putusan Kasasi ini oleh Majelis
Al-Maqdisi dalam bukunya Al-Mughni, Sehingga kerusakan gedung dalam Kasasi diawali dan ditutup tulisan
bahwa kerusakan obyek sewa kasus perkara kasasi yang sedang Hamdalah, Salawat dan Salam atas
(ma`jur) harus dibedakan antara force dianalisa ini, yang disebabkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai ciri
majeur dengan yang sifatnya khusus air dan hujan dapat dikategorikan pengadilan Islam yang berdasarkan
atau personal. Untuk kerusakan sebagai kerusakan yang sifatnya spirit ajaran syariat Islam. Wallahu
akibat bencana umum dimungkinkan umum dan memungkinkan penyewa a’lam.
adanya khiyarul faskhi alias penyewa (musta`jir) mengajukan gugatan (Mahrus)

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 39


OPINI

URGENSI HUKUM
PERJANJIAN SYARIAH
NASIONAL
Oleh: Dr. Yasardin, S.H., M.Hum.
[Hakim Tinggi pada PTA Palembang]

PENDAHULUAN

P
raktik perjanjian syariah secara
formal berdasarkan ketentuan
perundang-undangan dimulai
sejak berdirinya Bank Muamalat
Indonesia (BMI) pada tanggal 1 Mei
tahun 1992 yang merupakan bank
pertama yang memakai sistem syariah,
kemudian diikuti dengan berdirinya
lembaga-lembaga keuangan syariah
lainnya.1 Hingga tahun 2013, terdapat
11 Bank Umum Syariah, 23 Unit Usaha
Syariah (UUS), 150 BPRS, 3 Asuransi
Jiwa Syariah, 1 Asuransi Kerugian
Syariah, 17 Asuransi yang mempunyai
Cabang Syariah, 20 Asuransi Kerugian
yang memiliki cabang syariah, 3
Reasuransi yang memiliki cabang
syariah, 50 Reksa Dana Syariah, 1 Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Syariah
(LKS), 15 Perusahaan Pembiayaan
Syariah, 1 Perusahaan Penjaminan
Syariah, dan 1 Perusahaan Pegadaian
Syariah.2
1 Ashari Akmal Tarigan, Ekonomi dan Bank
Syariah pada Melenium Ketiga, IAIN Press, Medan,
2002, hlm. Xii, dan Widjanarto, Hukum dan Ketentuan
Perbankan di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta,
2003, hlm. 58-59.
2 Veithzal Rivai, Penegakan Hukum
Sengketa Ekonomi Syariah: Dinamika Perkembangan
Pertumbuhan Ekonomi Islam di Indonesia, Makalah

40 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


OPINI

Kenyataannya, perjanjian yang sudah ditariknya dalam tenggang


dibuat lembaga keuangan syariah waktu seperti yang akan ditetapkan
(LKS) dengan nasabahnya selama ini dalam surat pemberitahuan bank
merujuk pada pasal-pasal dalam Kitab kepada mudlarib, apabila mudlarib
Undang-Undang Hukum Perdata Pentingnya menurut pertimbangan bank ternyata
(KUHPdt.). tidak memenuhi ketentuan-ketentuan
Sebagai contoh dalam perjanjian hukum perjanjian dalam akad ini sebagaimana mestinya
mudharabah salah satu Bank Syariah (cedera janji/wanprestasi)”.
terdapat klausul sebagai berikut:
syariah nasional Wanprestasi yang dimaksud dalam
”Menyimpang dari jangka waktu dapat dilihat dari klausul perjanjian tersebut adalah
yang telah ditentukan dalam akad merujuk pada Pasal 1243 KUHPdt
ini, bank berhak menolak penarikan berbagai perspektif yang berbunyi sebagai berikut:
pembiayaan lebih lanjut oleh mudlarib ”Penggantian biaya, rugi dan
dan mengakhiri jangka waktu yang melahirkan bunga karena tidak dipenuhinya suatu
pembiayaan, sehingga mudlarib
wajib membayar lunas seketika dan
lima argumen. perikatan, barulah mulai diwajibkan
apabila debitur telah dinyatakan
sekaligus atas pembiayaan yang lalai memenuhi perikatannya, tetap
melalaikannya, atau jika sesuatu
Seminar Sehari, Himpunan Ilmuan dan Sarjana Syariah
Indonesia-Ditjen Badan Peradilan Agama MA-RI, 18 Juni yang harus diberikan atau dibuatnya
2011, hlm. 2. dalam tenggang waktu tertentu telah
dilampauinya”.
Dalam klausul perjanjian tersebut
terlihat jelas bahwa aturan tentang
wanprestasi merujuk pada Pasal
1243 KUHPdt yang menganut sistem
bunga, sedangkan sistem syariah
tidak mengenal bunga. Hal itu terjadi
karena belum adanya peraturan
perundang-undangan yang mengatur
perjanjian syariah, sehingga sampai
saat ini pembuatan perjanjian
syariah merujuk pada KUHPdt,
padahal terdapat banyak perbedaan
antara sistem syariah dan KUHPdt
dalam hukum perjanjian, terutama
mengenai bentuk perjanjian,
berakhirnya perjanjian, kesaksian
dalam perjanjian, denda, uang muka
dan penyerahan barang.
Keadaan yang demikian itu akan
menimbulkan kebingungan ketika
terjadi sengketa tentang hubungan
hukum antara nasabah dan lembaga
keuangan syariah: hukum apa yang
akan diberlakukan dalam hal terjadi
sengketa yang bersangkutan dengan
nasabahnya.3 Di sisi lain, dalam

3 Sutan Remi Syahdeini, Perbankan Islam dan


Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia,
Cet. Ke-2, Grafiti, Jakarta, 2005, hlm. 134.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 41


OPINI

sumber hukum utama, al-Quran atau adalah bagian dari hukum Islam. dengan mazhab-mazhab fikih
al-Hadis, kontrak atau perjanjian Hukum Islam itu sendiri, yang yang dikenal masyarakat. Di
tidak diatur secara rinci, sehingga merupakan salah satu di antara daerah Banten, misalnya, terlihat
ketentuan-ketentuan yang dipakai pokok-pokok ajaran Islam, telah sampai akhir-akhir tahun 1970-
dalam kontrak diserahkan kepada berlaku di Indonesia dari sejak an dan awal-awal 1980-an, masih
kesepakatan para pihak berdasarkan kedatangannya hingga saat ini dan dijumpai ungkapan-ungkapan
asas kebebasan berkontrak. Oleh merupakan hukum yang hidup di ”terima tumbas” (terima beli) dan
karena itu sudah mendesak untuk dalam masyarakat (living law). ”terima wade” (terima jual) di
adanya hukum perjanjian syariah Keberlakuan hukum Islam bukan berbagai pasar tradisional yang
yang berlaku secara nasional sebagai hanya karena hukum Islam itu menggambarkan kekentalan
pedoman bagi LKS dalam membuat merupakan entitas agama yang penganutan mereka terhadap
suatu perjanjian. dianut oleh mayoritas penduduk faham mazhab Syafii yang
negeri ini (sekitar 87 % Muslim), mengharuskan pelafalan (talaffuz)
melainkan juga karena dalam dalam melangsungkan akad/
dimensi amaliahnya di beberapa transaksi. Demikian pula dengan
Secara sosiologis, penduduk daerah ia telah menjadi bagian kegiatan usaha sejumlah pedagang
tradisi (adat) masyarakat, yang yang tetap membangun sistem
Indonesia adalah mayoritas (bahkan) terkadang dianggap perdagangannya berdasarkan
Muslim, meskipun penerimaan sakral. Beberapa daerah dimaksud, sistem bagi hasil, yang lazim
mereka terhadap hukum di mana hukum adatnya sarat dikenal dengan sebutan qirad/
Islam bertingkat-tingkat, dengan nilai-nilai Islam, antara mudarabah}.6
lain Aceh, Minangkabau Sumatera Dalam perkembangan
tetapi Islam harus dan telah Barat, Lampung, Bengkulu, Riau, selanjutnya, hukum Islam yang
menjadi nilai ”dominan” Jambi, Palembang, dan Banten. berlaku di Indonesia mencakup
dalam kehidupan sehari- Ungkapan pepatah-petitih yang 2 (dua) macam, yaitu hukum
hari (living law). masyhur berkaitan dengan itu Islam normatif dan hukum Islam
misalnya ”Adat Bersendi Syara’, formal-yuridis.7 Hukum Islam
Syara’ Bersendi Kitabullah”, dan yang berlaku secara normatif
”Syara’ Mengata, Adat Memakai”.5 adalah bagian hukum Islam yang
PENTINGNYA HUKUM PERJANJIAN Dalam konteks ekonomi Islam menyangkut praktik keagamaan
SYARIAH NASIONAL (ekonomi syariah), paling tidak individu, yang mempunyai sanksi
Pentingnya hukum perjanjian di daerah-daerah tertentu, kemasyarakatan apabila norma-
syariah nasional dapat dilihat dari hukum ekonomi syariah pernah normanya dilanggar. Hukum Islam
berbagai perspektif yang melahirkan berlaku dan sebagian besar jenis ini dipatuhi atau tidaknya
lima argumen. Landasan argumentatif masih tetap diterapkan sampai dalam masyarakat Indonesia
tersebut pada pokoknya berpijak sekarang. Sistem bagi hasil dalam tergantung pada kesadaran
pada realita mengenai keberlakuan bentuk paroan/memaro dan lain- imannya. Sedangkan hukum
hukum ekonomi syariah, khususnya, lain dalam bidang pertanian, Islam yang berlaku secara formal-
dan keberlakuan hukum Islam, yang peternakan dan sebagainya yuridis adalah hukum Islam yang
pada dasarnya telah mendapat tempat yang dikenal luas di sejumlah mengatur hubungan manusia
secara konstitusional di Indonesia.4 daerah, terutama di pulau Jawa, dengan manusia lain dan benda
a. Argumen Historis merupakan salah satu bukti di dalam masyarakat, di mana
Hukum ekonomi syariah konkret bagi keberlakuan hukum di dalam proses peralihannya
ekonomi syariah di nusantara menjadi hukum positif harus
4 Bandingkan dengan Suparman Usman dan tempo dulu. Demikian pula
A.M. Fatwa yang menyebutkan keberlakuan hukum
Islam di Indonesia didasarkan pada alasan filosofis, dengan simbol-simbol transaksi 6 Muhammad Amin Suma, ”Arah Pengemban-
sosiologis, dan yuridis. Usman, Op. Cit., hlm. 3-8, dan gan Hukum Ekonomi Islam/Syariah di Indonesia”, www.
A.M. Fatwa, ”Syariat Islam, Otonomi Khusus, dan Masa
perdagangan di sejumlah pasar ekisonline.com/index2.php?option=com_content&do_
Depan Masyarakat Sulawesi Selatan, dalam Kurniawan tradisional yang terkesan kental pdf=1&id=170 (diakses 27 April 2009).
Zein dan Sarifuddin HA, Ed., Syariat Islam Yes, Syariat 7 Daud Ali, Op. Cit., hlm. 6, dan Dedi Ismatullah,
Islam No: Dilema Piagam Jakarta dalam Amademen UUD Sejarah Sosial Hukum Islam, Pustaka Seria, Bandung,
1945, Paramadina, Jakarta, 2001, hlm. 180. 5 Wahid dan Rumadi, Op. Cit., hlm. 81. 2011, hlm. 369.

42 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


OPINI

berdasarkan atau ditunjuk oleh dalam kehidupan sehari-hari (liv- hukum Islam, khususnya hukum
peraturan perundang-undangan,8 ing law), baik dalam bentuk kan- ekonomi syariah. Artinya, ken-
misalnya hukum perkawinan, dungan spiritual, bahasa, budaya, datipun hukum Islam tergolong
hukum kewarisan, hukum wakaf, praktik perilaku sampai pada hukum yang bersifat otonom
hukum zakat, dan hukum ekonomi pelaksanaan syariat.9 Hal terse- --karena adanya otoritas Tuhan
syariah. Dalam beberapa bidang but disebabkan karena fleksibili- di dalamnya-- akan tetapi dalam
tersebut, hukum Islam, khususnya tas dan elastisitas yang dimiliki tataran implementasinya ia sangat
hukum ekonomi syariah telah applicable dan acceptable dengan
banyak yang dilegal formalkan, berbagai jenis budaya lokal (salih
seperti UU Perbankan Syariah, dan li-kulli zaman wa-makan). Karena
UU SBSN. itu, bisa dipahami bila dalam seja-
rahnya di Indonesia hukum Islam
b. Argumen Sosiologis Ekonomi syariah mempunyai menjadi kekuatan moral masyara-
Perkembangan sejarah karakter atau sistem kat (moral force of people) yang
masyarakat Islam Indonesia tersendiri yang berbeda mampu vis a vis (berhadapan den-
menunjukkan bahwa cita hukum gan) hukum politik negara, baik
dengan sistem ekonomi
dan kesadaran hukum bersendi- tertulis maupun tidak tertulis.10
kan ajaran Islam memiliki tingkat konvensional, meskipun Keberadaan hukum ekonomi
aktualitas yang berkesinambun- ada titik persamaan syariah dilihat dari sisi ini, yakni
gan. Secara sosiologis, penduduk di antara keduanya. komunitas yang mendiami NKRI
Indonesia adalah mayoritas Mus- adalah mayoritas penduduknya
lim, meskipun penerimaan mer- Muslim, menjadi urgen. Atas
eka terhadap hukum Islam bert- dasar ini adalah wajar bila hukum
ingkat-tingkat, tetapi Islam harus sebuah negara dipengaruhi
dan telah menjadi nilai ”dominan” oleh hukum agama yang dianut

8 Daud Ali, Op. Cit., hlm. 6-7. 9 Fatwa, ”Syariat Islam”, hlm. 180. 10 Wahid dan Rumadi, Op. Cit., hlm. 81.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 43


OPINI

oleh mayoritas penduduknya, c. Argumen Yuridis muslim sepanjang sejarah.13


meskipun pemberlakuan hukum Argumen yuridis maksudnya Pelanggaran terhadap sistem nilai
ekonomi syariah di Indonesia adalah adanya kepastian hukum. itu akan mendapat sanksi dari
sama sekali tidak terkait dengan Hukum Islam berlaku secara masyarakat, dan secara agama
apa yang disebut sebagai diktator yuridis, baik yuridis normatif mendapat sanksi berupa dosa,
mayoritas dan/atau tirani maupun formal. Yang dimaksud azab atau ancaman neraka kelak.
minoritas. Argumentasinya adalah yuridis normatif adalah bahwa Sedangkan yang dimaksud yuridis
karena penerapan hukum ekonomi hukum Islam mempunyai sanksi formal adalah bahwa hukum Islam
syariah tidak dilakukan secara kemasyarakatan bila normanya yang mengatur hubungan manusia
paksa apalagi dipaksakan. Sistem dilanggar. Artinya, pelanggaran dengan manusia dan benda dalam
ekonomi syariah termasuk sistem terhadap ketentuan hukum Islam masyarakat mendapatkan harus
hukumnya berjalan sebanding dan mengenai shalat, zakat, puasa, dan justifikasi yuridis sebagai hukum
sederajat dengan sistem ekonomi haji, tidaklah dikenai sanksi dalam positif dalam bentuk peraturan
dan sistem hukum ekonomi hukum formal, tetapi ada sanksi perundang-undangan. Alasan
konvensional. Demikian juga, yuridis formal ini pada dasarnya
dari sudut pandang kebutuhan Dalam konteks inilah, ditunjukkan dalam pasal 24, 25
masyarakat, kehadiran sistem dan 29 UUD 1945 yang memberi
hukum perjanjian syariah
ekonomi syariah di Indonesia tempat bagi keberlakuan hukum
juga disebabkan kebutuhan mempunyai pijakan atau Islam secara yuridis formal.
masyarakat pada umumnya. argumen politis untuk
Hal ini dapat dipahami secara dikembangkan atau d. Argumen Politis
lebih rasional atau argumentatif, Keberlakuan hukum ekonomi
bahwa di dalam masyarakat
diadopsi ke dalam hukum syariah di Indonesia, tidak lepas
muslim muncul kesadaran perjanjian nasional. dari alasan politis. Dalam kerangka
untuk melakukan transaksi dan ini, politik hukum ekonomi syariah
kegiatan ekonomi yang sesuai masyarakat muslim terhadapnya, sebagai bagian dari politik hukum
dengan syariah, terhindar dari yang mungkin berupa cacian.12 Islam yang merupakan suatu
unsur maysi>r, gharar dan riba Oleh karena itu, meskipun Islam proses penerimaan hukum Islam
(”maghrib”). Ekonomi syariah tidak mengatur kehidupan digambarkan kedudukannya
mempunyai karakter atau sistem dengan sangat rinci dalam menjadi 2 (dua) periode, yakni
tersendiri yang berbeda dengan syariat/hukum Islam (yang dapat pertama, periode persuasive-
sistem ekonomi konvensional, menimbulkan rigiditas), tetapi source, di mana setiap orang
meskipun ada titik persamaan di ia tetap merupakan sistem nilai Islam diyakini bersedia menerima
antara keduanya. Karakteristik itu yang paling rinci yang mengatur keberlakuan hukum Islam itu;
pula yang menjadikan ekonomi kehidupan manusia dibandingkan dan kedua, periode authority-
syariah mempunyai keunggulan, dengan sistem nilai yang lainnya source, di mana setiap orang
dibandingkan dengan ekonomi yang ada dalam sepanjang sejarah Islam menyakini bahwa hukum
konvensional.11 umat manusia, yaitu adanya Islam memiliki kekuatan yang
11 Menurut Didin Hafidhuddin, ada beberapa sumber-sumber tekstual (mans} harus dilaksanakan. Dengan
keunggulan ekonomi syariah yang dimilikinya, yang u>s}ah), Alquran, Sunnah, warisan ungkapan lain, hukum Islam dapat
perlu mendapatkan perhatian bersama. (1) dari sisi teori,
ada keseimbangan antara sektor riil dan sektor moneter. pemikiran dan yurisprudensi berlaku secara yuridis formal
Hal ini karena seluruh transaksi keuangan syariah
berbasis pada sektor riil. (2) dilihat dari segi sosial budaya,
sejak zaman Nabi sampai apabila dikodifikasikan dalam
praktik-praktik ekonomi syariah telah melembaga sekarang, ditambah dengan perundang-undangan nasional.14
dalam kehidupan masyarakat. (3) karena penekanan
ekonomi syariah pada prinsip keadilan. (4) karena pengalaman bangsa-bangsa
ekonomi syariah dapat mencegah terkonsentrasikannya 13 Bandingkan dengan Fatwa, Loc. Cit.
kekayaan di tangan segelintir kelompok, sekaligus 14 Ismail Suny, “Kedudukan Hukum Islamd alam
menjamin terdistribusikannya ekonomi secara adil instrumen ini mekanisme distribusi ekonomi akan Sistem Ketatanegaraan Indonesia”, dalam Amrullah
dan merata kepada seluruh komponen masyarakat. berjalan dengan baik dan lancar, sehingga persoalan Ahmad, dkk., ed., Dimensi Hukum Islam dalam Sistem
Hal ini didukung oleh tiga instrumen pokok ekonomi ketimpangan dan kesenjangan ekonomi yang menjadi Hukum Nasional: Mengenang 65 Th. Prof. Dr. H. Bustanul
syariah: instrumen yang bersifat prohibitive (riba/ tantangan perekonomian nasional akan dapat diatasi. Arifin, S.H., Cet. ke-2 (Jakarta: Gema Insani Press, 2006),
bunga, ikhtika>r/spekulasi); instrumen yang bersifat Lihat Didin Hafidhuddin, ”Ekonomi Syariah dan Gerakan hlm. 133, dan Isma’il Sunny dalam Didi Kusnadi, ”Hukum
positif (kewajiban zakat); dan instrumen yang bersifat Sektor Riil”, Republika (23 Mei 2010), A12 dan A11. Islam di Indonesia (Tradisi, Pemikiran, Politik Hukum
voluntary (infak, sedekah, dan wakaf). Dengan ketiga 12 Bandingkan dengan Usman, Loc. Cit.. dan Produk Hukum”, http://www.badilag.net/data/

44 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


OPINI

Untuk mengembangkan proses tersebut, maka keberlakuan


transformasi hukum Islam ke hukum ekonomi syariah meliputi
dalam hukum nasional, diperlukan Posisi hukum ekonomi keabsahan dan legalitasnya tetap
partisipasi semua pihak dan tunduk pada kaidah hukum yang
syariah, dalam perspektif
lembaga terkait, seperti halnya bersifat publik itu, yang melibatkan
hubungan hukum Islam dengan politik hukum nasional, negara dalam regulasinya. Dengan
badan kekuasaan negara yang khususnya tata hukum menempatkan peran negara dalam
mengacu kepada kebijakan Indonesia, dalam praktek melakukan intervensi dalam
politik hukum yang ditetapkan bentuk pengaturan (regulasi)
atau pelaksanaan ekonomi
(adatrechts politiek). Politik dan pengawasan terhadap
hukum itu merupakan produk syariah di Indonesia selain pelaksanaan perbankan syariah,
interaksi kalangan elite politik tidak boleh bertentangan misalnya, melalui Bank Indonesia
yang berbasis kepada berbagai dengan hukum Islam (BI), maka secara yuridis formal
kelompok sosial budaya. Ketika hukum ekonomi syariah adalah
secara normatif (Alquran,
elite politik Islam memiliki posisi bagian yang terintegrasi dalam
tawar yang kuat dalam interaksi Sunnah, dan ijtihad), juga makna hukum ekonomi yang
politik itu, maka peluang bagi tidak boleh bertentangan dimaksudkan itu. Karena hukum
pengembangan hukum Islam dengan hukum positif yang ekonomi syariah yang sumber
untuk ditransformasikan semakin utamanya dari hukum Islam, tetapi
besar.
berlaku di Indonesia. ditinjau dari segi kekuatannya
Dalam konteks inilah, hukum ia hanya berlaku normatif, tentu
perjanjian syariah mempunyai hukum yang bersifat netral yang saja tidak memiliki kekuatan
pijakan atau argumen politis untuk berfungsi bagi rekayasa sosial keberlakuan yang bersifat
dikembangkan atau diadopsi (social engineering). Demikian eksternal (mengikat seluruh
ke dalam hukum perjanjian halnya bagi orang Islam, unifikasi rakyat), kecuali dalam bentuk
nasional. Sebagaimana diketahui hukum Islam diakui dalam sistem peraturan perundang-undangan,
dalam sejarah perkembangan hukum nasional.15 seperti UU No. 21 Tahun 2008
dan periodisasi hukum Islam Posisi hukum ekonomi syariah, tentang Perbankan Syariah.
di Indonesia dalam konteks dalam perspektif politik hukum Meskipun demikian, terdapat
formalisasi atau adopsi hukum nasional, khususnya tata hukum perbedaan kaidah di antara hukum
Islam termasuk di dalamnya Indonesia, dalam praktek atau ekonomi syariah dan hukum
hukum ekonomi syariah telah pelaksanaan ekonomi syariah ekonomi. Kaidah-kaidah hukum
mencapi perkembangan yang di Indonesia selain tidak boleh yang terdapat dalam hukum
signifikan. Politik hukum masa bertentangan dengan hukum Islam ekonomi syariah mencakup kaidah
Orde Baru seperti termaktub secara normatif (Alquran, Sunnah, hukum ekonomi, baik yang bersifat
dalam Ketetapan Majelis dan ijtihad), juga tidak boleh publik maupun privat, dan kaidah
Permusyawaratan Rakyat (Tap bertentangan dengan hukum agama (religi) yang bersumber
MPR), yaitu Garis-Garis Besar positif yang berlaku di Indonesia. utama pada Alquran dan Sunnah
Haluan Negara (GBHN) sejak Penegasan yuridis ini penting --sebagai kaidah pokok yang
1973, 1978, 1983, 1988 dan karena mengingat ia berkaitan bersifat normatif, serta kaidah
1993. Pengembangan hukum langsung dengan legalitas hukum yang lain, yang sejalan dengan
nasional, sejak kurun waktu ekonomi syariah di Indonesia, kedua sumber utama tersebut.
tahun 1973-1988 diarahkan sekaligus menunjukkan eksistensi Untuk menunjukkan bahwa
bagi kodifikasi dan unifikasi dan posisinya dalam kerangka hukum ekonomi syariah menjadi
hukum sesuai kepentingan sistem hukum ekonomi yang bagian yang tidak bisa dipisahkan
masyarakat. Bentuk hukum terbangun saat ini. dari hukum nasional dalam
tertulis tertentu dikodifikasikan Dengan mengacu kepada perspektif tata hukum/politik
dan diunifikasikan, terutama sifat kaidah hukum ekonomi hukum nasional, dapat diajukan
ARTIKEL/ WACANA%20HUKUM%20ISLAM/HUKUM argumen penunjang, yakni
%20ISLAM%20DI%20INDONESIA.pdf. 15 Kusnadi, Loc. Cit.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 45


OPINI

argumen historis. Perkembangan Bahkan pada era reformasi telah Agung (Perma) No. 02 Tahun
hukum ekonomi syariah dan banyak peraturan perundang- 2008 tentang Kompilasi Hukum
kedudukannya dalam sistem undangan yang disahkan, yaitu Ekonomi Syariah (KHES).17
hukum nasional semakin UU No. 38 Tahun 1999 tentang Demikian pula adanya UU No. 3
signifikan, khususnya setelah Pengelolaan Zakat, UU No. 41 Tahun 2006 tentang Perubahan
lahirnya peraturan perundang- Tahun 2004 tentang Wakaf, Atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang
undangan di bidang ekonomi UU No. 21 Tahun 2008 tentang Peradilan Agama jo UU No. 50
syariah. Dilihat dari sejarah Perbankan Syariah (UUPS), Tahun 2009 tentang Perubahan
perkembangan hukum Islam di UU No. 19 Tahun 2008 tentang Kedua Atas UU No. 7 Tahun 1989
Indonesia, hukum Islam telah Surat Berharga Syariah Negara
diperhitungkan sebagai salah (SBSN), dan Peraturan Mahkamah 17 KHES adalah perangkat peraturan yang
menjadi lampiran dan merupakan bagian yang
satu sumber hukum dalam tidak terpisahkan dari Perma RI No. 02 Tahun 2008,
mengadopsi (mentransformasikan) nilai-nilai hukum ditetapkan pada tanggal 10 September 2008, yang
pembangunan sistem hukum Islam ke dalam hukum positif, antara lain UU No. 1 fungsinya sebagai ”Pedoman” bagi para hakim dalam
nasional. Pada era pemerintahan Tahun 1974 tentang Perkawinan, Peraturan Pemerintah Lingkungan Peradilan Agama dalam memeriksa,
(PP) No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU No. 1 mengadili, dan menyelesaikan perkara yang berkaitan
Orde Baru (Orba), terutama Tahun 1974 tentang Perkawinan, PP No. 28 Tahun 1977 dengan ekonomi syariah, sehingga dengan demikian ia
tentang Perwakafan Tanah Milik, dan UU No. 7 Tahun merupakan tindak lanjut dari lahirnya UU No. 3 Tahun
mulai tahun 1970-an hingga 1989 tentang Peradilan Agama serta Instruksi Presiden 2006, yang menetapkan adanya kewenangan baru
akhir pemerintahannya, hukum (Inspres) No. 1 Tahun 1991 tentang KHI. KHI merupakan dari Peradilan Agama untuk menyelesaikan perkara
ciri paling menonjol dari perhatian pemerintah Orba (sengketa) Ekonomi Syariah. ”Ekonomi syariah”,
Islam sudah mulai diperhatikan terhadap keberlakuan hukum Islam. Kemudian, sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan Pasal 49
dan dijadikan salah satu sumber pascakejatuhan pemerintahan Orba, Mei 1998, di UU No. 3 Tahun 2006, adalah perbuatan atau kegiatan
bawah pemerintahan Reformasi, sikap dan perhatian usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syariah antara
pembentukan hukum dalam pemerintah terhadap eksistensi hukum Islam sebagai lain meliputi: a. bank syariah; b. lembaga keuangan
salah satu sumber pembentukan hukum nasional mikro syariah; c. asuransi syariah; d. reasuransi syariah;
kerangka sistem hukum nasional.16 semakin jelas dan meningkat. Pada era reformasi ini e. reksadana syariah; f. obligasi syariah; g. sekuritas
peraturan perundang-undangan terkait hukum Islam syariah; h. pembiayaan syariah; i. pegadaian syariah; j.
16 Di era ini, lahir beberapa peraturan perundang- meliputi berbagai bidang; ibadah, perdata, muamalat/ dana pensiun lembaga keuangan syariah; dan k. bisnis
undangan mengenai hukum Islam atau paling tidak ekonomi Islam, dan pidana. syariah....”.

46 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


OPINI

adalah sistem ajaran (qiyam/value


system) sekaligus metodologi
Sebagai langkah awal, hukum perjanjian syariah itu dapat (minhaj) pencapaiannya, misalnya
diambil dari Buku II Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah perintah berlaku adil dalam semua
(KHES), yaitu Pasal 20 sampai dengan Pasal 674. segi: adil dalam memerintah dan
mengadili, adil dalam pembagian
warisan, adil dalam memperlaku-
tentang Peradilan Agama, yang cukup pesat. Lahirnya peraturan
kan semua orang meskipun orang
menetapkan adanya kewenangan perundang-undangan tersebut
dekat atau keluarga sendiri, adil
baru bagi Peradilan Agama tentu saja tidak dapat dipisahkan
dalam distribusi ekonomi, dan
untuk menyelesaikan perkara dari perkembangan Lembaga
lain-lain (QS. al-Ma>’idah [5]: 8).
(sengketa) ekonomi Syariah Keuangan syariah.
Dengan demikian, keadilan meru-
(Pasal 49), semakin mempertegas
pakan salah satu inti syariat.18
keberlakuan hukum ekonomi e. Argumen Filosofis
Berdasarkan argumen filosofis
syariah dalam hukum positif di Peraturan atau undang-undang
tersebut hukum perjanjian syariah
Indonesia. yang mengatur hukum perjanjian
penting untuk ditransformasikan
Lahirnya peraturan perundang- syariah, menjadi relevan dan
ke dalam pembaruan hukum
undangan di bidang ekonomi penting dilakukan. Dengan adanya
perjanjian nasional, melalui revisi
syariah tersebut merupakan hukum perjanjian syariah, segala
KUHPdt.
respon terhadap perkembangan persoalan akad, dapat diselesaikan
ekonomi syariah yang cukup pesat, dengan menggunakan undang-
yang ditandai dengan berdirinya undang terseebut.
KESIMPULAN
berbagai lembaga bisnis syariah, Argumen filosofis yang meno-
Beberapa argumen tersebut
antara lain perbankan syariah. pang pentingnya hukum perjan-
menunjukkan bahwa adanya
Sebagai bukti respon tersebut jian syariah dikembangkan ke
hukum perjanjian syariah sudah
adalah revisi UU No. 7 Tahun dalam pembaruan hukum perjan-
merupakan keniscayaan, sebagai
1989 tentang Peradilan Agama jian nasional adalah bahwa aja-
pedoman lembaga keuangan syariah
dengan disahkannya UU No. 3 ran Islam merupakan pandangan
dalam membuat perjanjian dengan
Tahun 2006 tentang Perubahan hidup, cita moral dan cita hukum
nasahabahnya, dan sekaligus sebagai
Atas UU No. 7 Tahun 1989 mayoritas Muslim di Indonesia,
pedoman bagi peradilan agama dalam
Tentang Peradilan Agama, yang dan ia mempunyai peran penting
menyelesaikan sengketa ekonomi
memberikan kewenangan kepada bagi terciptanya norma fundamen-
syariah.
pengadilan agama untuk perkara tal negara Pancasila. Secara filoso-
Sebagai langkah awal, hukum
ekonomi syariah. Demikian juga fis, hukum Islam, termasuk hukum
perjanjian syariah itu dapat diambil
lahirnya Perma Nomor 02 Tahun ekonomi syariah, memiliki kand-
dari Buku II Kompilasi Hukum
2008, yang di antara ketentuannya ungan yang sarat dengan asas-asas
Ekonomi Syariah (KHES), yaitu Pasal
menjadikan KHES yang menjadi yang diberlakukan dalam berkon-
20 sampai dengan Pasal 674. Dengan
lampiran Perma tersebut sebagai trak, seperti asas kebebasan
demikian, terdapat 654 pasal dari 796
salah satu pegangan bagi hakim berkontrak dan asas keadilan. Di
pasal KHES yang mengatur tentang
Pengadilan Agama (PA), juga sinilah, hukum perjanjian syariah
perjanjian syariah.
menjadi bukti respon terhadap mempunyai pijakan filosofis untuk
Berdasarkan Peraturan Mahka-
tambahan kewenangan baru dikembangkan dalam rangka pem-
mah Agung RI Nomor 2 Tahun 2008,
yang diberikan kepada PA, baruan hukum perjanjian nasi-
KHES tersebut hanya berlaku sebagai
yaitu menerima, memutus dan onal. Sebagai mana dimaklum
pedoman bagi para hakim di lingkun-
menyelesaikan sengketa ekonomi bahwa hukum perjanjian syariah
gan peradilan agama dalam memer-
syariah. Dengan demikian, dilihat dibatasi dengan prinsip syariah,
iksa, mengadili, memutus dan meny-
dari segi peraturan perundang- di samping peraturan perundang-
elesaikan sengketa ekonomi syariah.
undangan, sistem hukum ekonomi undangan yang tidak bertentan-
syariah di Indonesia telah gan dengan ajaran Islam. Sebagai 18 Ibn Qayyim al-Jawziyah, I‘lam al-Muwaqqi‘in
mengalami perkembangan yang penegasannya adalah bahwa Islam ‘an Rabb al-‘Alamin, Dar al-Fikr, Beirut, 2003, Jilid II, hlm.
3.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 47


PERSPEKTIF

Prof. Mark Cammack


Professor of Law, Southwestern Law School,
California USA

Salut dengan
Reputasi Peradilan
Agama

“ I have a very high


regard for the
Islamic courts. They
have a reputatuion
for not being
corrupt, and most
judges are sincere
to serve the people
48 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014
PERSPEKTIF

“I have a very high regard for the di Indonesia. Saya masih khusus Fulbright untuk datang ke Indonesia
Islamic courts. They have a reputatuion mengkaji peradilan agama. Baru guna mengkaji imbas penerapan
for not being corrupt, and most judges belakangan ini saya merambah ke Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
are sincere to serve the people” bidang lain, yaitu hukum Pidana,” tentang Perkawinan terhadap sistem

P
kata Mark. hukum Islam di Indonesia.
ernyataan itu disampaikan Menurut Mark, sejak ia mulai
Prof. Mark Cammack ketika Gara-gara Daniel S. Lev memperhatikan perkembangan
berbincang dengan reporter Ketika ditanya awal mula peradilan agama pada tahun 1970-
koran berbahasa Inggris, ketertarikannya dalam mempelajari an, sudah banyak kemajuan yang
the Jakarta Post pada 23 Desember hukum di Indonesia, Mark menjawab dilakukan peradilan agama. Kemajuan
2011 lalu. Ia salut dengan peradilan itu gara-gara Daniel S. Lev. itu tidak hanya dari sisi kelembagaan
agama, karena menurutnya peradilan Daniel S. Lev adalah guru besar dan sumber daya manusia, tapi juga
agama memiliki reputasi karena tidak dari University of California, Berkeley, dalam jenis perkara yang ditangani.
korupsi dan sebagian besar hakimnya Amerika Serikat. Lev juga seorang “Semakin ke sini, semakin rumit
tulus dalam melayani para pencari Indonesianis yang ahli tentang hukum perkara yang masuk ke peradilan
keadilan. Indonesia. Buku fenomenalnya agama,” ungkap Mark.
Akhir Juni kemarin, Guru Besar tentang peradilan agama di Indonesia
Hukum dari Southwestern Law menjadi rujukan utama para ahli Lebih menarik
School, California Amerika Serikat ketika mengkaji sejarah peradilan ketimbang Malaysia
itu menyempatkan diri bertandang Islam di Indonesia. Mark menyukai banyak hal yang
ke Badilag dan berbicara banyak “Waktu saya masih menjadi berkaitan dengan Indonesia, termasuk
hal dengan Dirjen Badilag dan Tim mahasiswa di University of Wisconsin, hukumnya. “Boleh dikatakan saya
Redaksi Majalah ‘Peradilan Agama’. dosen saya berteman dengan Daniel S. ini a big fan of Indonesia,” kata Mark
Mark Cammack adalah sosok yang Lev. Dan saya baca bukunya Lev yang sambil tertawa.
tidak asing untuk dunia peradilan berjudul Islamic Courts in Indonesia Menurutnya ada semacam energi
Indonesia, khususnya peradilan yang ditulis pada tahun 1972. Mulai dan kreativitas yang ia temukan di
agama. Mark yang lancar berbahasa saat itu saya jadi tertarik dengan Indonesia. Jika dibandingkan dengan
Indonesia ini sudah tidak asing peradilan agama,” ungkapnya. Malaysia, meskipun banyak hal
lagi bagi warga peradilan agama University of Wisconsin tempat yang bisa dipelajari dari negeri jiran
di Indonesia karena sudah sering Mark menimba ilmu saat itu itu, ia tidak begitu tertarik untuk
kali berinteraksi, terutama ketika kebetulan mengajarkan mata kuliah mempelajari hukum Islam di sana.
Professor yang memiliki ciri khas Bahasa Indonesia, sejarah dan politik Namun bukan berarti ia awam
rambut dikuncir ini melakukan Indonesia. Mark kemudian semakin terhadap sistem hukum di Malaysia.
penelitian tentang hukum Islam di mendalami tentang Indonesia. Ia Mark mengakui bahwa ia sudah
sini. kemudian mendapatkan beasiswa membandingkan putusan peradilan
Sudah banyak karya tulisnya
tentang hukum Islam di Indonesia.
Tulisan Mark banyak menyoroti
hukum perkawinan, perceraian, waris,
pembagian harta bersama, keuangan
Islam, kelembagaan peradilan agama
dan lainnya.
“Saya selalu tertarik mengamati
perkembangan hukum Islam dan
peradilan agama di Indonesia.
Kalau teman saya, Prof. Tim
Lindsey (dosen Universitas
Melbourne, Australia—red) lebih
Prof. Mark Cammack berbincang dengan Dirjen Badilag akhir Juni 2014
luas kajiannya tentang hukum

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 49


PERSPEKTIF

syariah di Malaysia dengan putusan Mandegnya Perkembangan dalam pengembangan hukum


yang dihasilkan oleh peradilan Hukum Nasional nasional. “Hukum Islam itu kaya
agama di Indonesia. Di Malaysia, Mark Cammack juga melontarkan sekali dengan referensi, wacana dan
katanya, format putusannya lebih pengamatannya terhadap perkem- metodologi,” katanya.
mirip dengan sistematika putusan bangan hukum nasional Indonesia Mark tidak hanya berteori, tapi
pengadilan common law. terkini. Menurutnya, salah satu ala- sudah membuktikannya. “Setelah saya
“Hambatannya satu. Di Indonesia san hukum nasional Indonesia belum banyak mempelajari putusan pidana
kalau mencari contoh putusan itu begitu berkembang adalah karena misalnya, masih banyak saya temukan
sangat gampang, tinggal buka internet putusan pengadilan tidak begitu ban- hakim yang hanya mengaplikasikan
dan kita bisa dapatkan ratusan yak dikaji. hukum secara tekstual. Mereka
putusan di sana. Di Malaysia agak “Banyak orang Indonesia yang kurang menggali ‘illat kenapa aturan
susah karena putusannya tidak bisa sering berkata bahwa Indonesia tertulis itu dibuat,” tegas Mark.
diakses oleh publik,” kata Mark. menganut sistem civil law yang Pujian Mark terhadap peradilan
“Saya tahu peradilan agama tidak mengenal yurisprudensi. Betul agama harus disikapi sebagai ben-
merupakan pelopor publikasi memang pada abad ke-19 tidak ada tuk motivasi untuk meningkatkan
putusan di Indonesia. Peradilan lain yurisprudensi. Tapi sekarang, dalam kinerja peradilan agama ke depan.
sekarang juga sudah mempublikasi sistem hukum Perancis saja ada Kita tentu berharap apa yang dis-
putusannya di internet, mengikuti metodologi penemuan hukum dengan ampaikan Mark dalam bukunya
peradilan agama,” ucap Mark lagi. mengandalkan putusan pengadilan berjudul Islamic Law in Contempo-
Menurut Mark, publikasi putusan atau yurisprudensi,” tandas professor rary Indonesia: Ideas and Institu-
sangat penting karena itu merupakan yang suka makanan pedas ini. tions (2007) yang menyebut peradi-
salah satu cara untuk meningkatkan “Jadi sekarang hampir tidak jauh lan agama merupakan kisah sukses
kualitas putusan. Hakim akan berbeda antara civil law dengan dalam sistem hukum yang disfung-
merasa malu jika putusannya tidak common law,” tambahnya. sional di Indonesia, bukan hanya
berkualitas karena semua orang bisa Lebih jauh Mark menyerukan isapan jempol belaka.
membaca putusan hakim. perlunya belajar dari hukum Islam (Achmad Cholil)

Karya Tulis Prof. Mark Cammack:


Books and Chapters Institute for Southeast Asian Studies, 2009)
ISLAMIC LAW IN CONTEMPORARY INDONESIA: IDEAS Islamic Inheritance Law in Indonesia: The Influence
AND INSTITUTIONS (with R. M. Feener; Harvard of Hazairin’s Theory of Bilateral Inheritance in
University Press, 2007) INDONESIA: LAW AND SOCIETY 329 (T. Lindsey,
ADVANCED CRIMINAL PROCEDURE IN A NUTSHELL, 2nd ed.; Federation Press, 2008)
ed. (with N. Garland; West, 2006) Joint Marital Property in Indonesian Customary, Islamic,
ADVANCED CRIMINAL PROCEDURE IN A NUTSHELL, 1st and National Law, in THE LAW APPLIED:
ed. (with N. Garland; West, 2001) CONTEXTUALIZING THE ISLAMIC SHARI’A (P.
Indonesia’s Human Rights Court in NEW COURTS IN ASIA Bearman, W. Heinrichs and B. Weiss, eds.; with R.
178 (A. Harding and P. Nicholson, eds.; Routledge, Feener; I.B. Tauris, 2008)
2010) Islamic Inheritance in ENCYCLOPEDIA OF LAW AND
Review of Laskar Jihad: Islam, Militancy and the Quest for SOCIETY: AMERICAN AND GLOBAL PERSPECTIVES
Identity in Post-New Order Indonesia by Noorhaidi (D. Clark, ed.; Sage Publications, 2007)
Hasan in ISLAM IN SOUTHEAST ASIA (Routledge, Islam and Nationalism in Indonesia: Forging an Indonesian
2010) Madhhab in THE ISLAMIC SCHOOL OF LAW:
Legal Aspects of Muslim-Non-Muslim Marriage in Indonesia in EVOLUTION, DEVOLUTION, AND PROGRESS (P.
MUSLIM-NON-MUSLIM MARRIAGE: POLITICAL AND Bearman et al., eds.; Harvard University Press,
CULTURAL CONTESTATIONS IN SOUTHEAST ASIA 2006)
(G. Jones, C. Leng and M. Mohamad, eds.; Singapore: The Articulation of Women’s Legal Rights in Southeast

50 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


PERSPEKTIF

Asia in ENCYCLOPEDIA OF WOMEN AND ISLAMIC Why is the Divorce Rate Declining in Indonesia? 63 JOURNAL
CULTURES (S. Joseph, ed.; Brill Academic Publishers, OF MARRIAGE AND THE FAMILY 480 (with T.
2005) Heaton and L. Young; May 2001)
The State, Religion, and the Family in Indonesia: The Case Inching Toward Equality: Recent Developments in
of Divorce Reform in FAMILY, RELIGION AND SOCIAL Indonesian Inheritance Law, 5 INDONESIAN LAW &
CHANGE IN DIVERSE SOCIETIES (S. Houseknecht ADMINISTRATIVE REVIEW 19 (1999) reprinted in
and J. Pankhurst, eds.; with T. Heaton and L. Young; 22 DOSSIER 1 (2000)
Oxford University Press, 1999) Book Review of JOHN WOODIWISS, GLOBALIZATION,
HUMAN RIIGHTS AND LOUBOUR LAW IN PACIFIC
Articles ASIA 72 PACIFIC AFFAIRS 411 (1999)
The Islamic Legal System in Indonesia, 21 PACIFIC RIM LAW Book Review of TIM LINDSEY, INDONESIA: LAW AND
AND POLICY JOURNAL 13 (with R. Feener; 2012) SOCIETY 68 INDONESIA 187 (1999)
Explaining the Recent Upturn in Divorce in Indonesia: Islam, Nationalism, and the State in Suharto’s Indonesia, 17
Developmental Idealism and the Effect of Political WISCONSIN INTERNATIONAL LAW JOURNAL 27
Change, 39 ASIAN JOURNAL OF SOCIAL SCIENCE (1999)
776 (with T. Heaton; 2011) An Empirical Assessment of Divorce Law Reform in
Islamic Finance: Prospects and Significance, 18 Indonesia, 4 STUDIA ISLAMIKA 93 (with T. Heaton
SOUTHWESTERN JOURNAL OF INTERNATIONAL and L. Young; 1998)
LAW 113 (2011) Indonesia’s 1989 Religious Judicature Act: Islamization
The Rise and Fall of the Constitutional Exclusionary Rule in of Indonesia or Indonesianization of Islam? 63
the United States, 58 THE AMERICAN JOURNAL OF INDONESIA 143 (1997) reprinted in SHARIA AND
COMPARATIVE LAW SUPPLEMENT 631 (2010) POLITICS IN INDONESIA (A. Salim and A. Azra,
‘Discovering’ Islamic Law, 88 INDONESIA 165 (2009) eds.; The Institute for Southeast Asian Studies
Marital Property in California and Indonesia: Community (Singapore), 2003)
Property and Harta Bersama, 64 WASHINGTON Legislating Social Change in an Islamic Society: Indonesia’s
AND LEE LAW REVIEW 1417 (invited symposium Marriage Law, 44 AMERICAN JOURNAL OF
contribution, 2008) COMPARATIVE LAW 45 (1996) (with T. Heaton
Admissibility of Evidence to Prove Undisputed Facts: A and L. Young) reprinted in INDONESIA: LAW
Comparison of California Evidence Code Section AND SOCIETY, 2D EDITION (T. Lindsey, ed.; The
210 and Federal Rule of Evidence 401, 36 Federation Press, 2008)
SOUTHWESTERN UNIVERSITY LAW REVIEW 879 Using the Doctrine of Chances to Prove Actus Reus in Child
(2008) Abuse and Acquaintance Rape: People v. Ewoldt
Book Review of NOORHAIDI HASAN, LASKAR JIHAD: Reconsidered, 29 UNIVERSITY OF CALIFORNIA
ISLAM MILITANCY, AND THE QUEST FOR IDENTITY DAVIS LAW REVIEW 355 (1996)
IN POST-NEW ORDER INDONESIA, 15 ISLAMIC LAW In Search of the Post-Positivist Jury, 70 INDIANA LAW
AND SOCIETY 420 (2008) JOURNAL 405 (1995)
Changing Indonesia’s Constitution: A Review Essay, 81 The Jurisprudence of Jury Trials: The No Impeachment Rule
INDONESIA 151 (2006) and the Conditions for Legitimate Legal Decision
Book Review of JOHN BOWEN, ISLAM, LAW AND EQUALITY Making, 64 UNIVERSITY OF COLORADO LAW
IN INDONESIA, 13 ISLAMIC LAW AND SOCIETY 414 REVIEW 57 (1993)
(2006) The Evidence Rules and the Ritual Functions of Trials: ‘Saying
Regional Variation in Acceptance of Indonesia’s Family Something of Something’ 25 LOYOLA LAW REVIEW
Planning Program, 20 POPULATION RESEARCH 783 (invited symposium contribution, 1992)
AND POLICY REVIEW 565 (with T. Heaton; 2002) Should Hate Speech be Prohibited in Law Schools? 20
Islamic Inheritance Law in Indonesia: The Influence of SOUTHWESTERN UNIVERSITY LAW REVIEW 145
Hazairin’s Theory of Bilateral Inheritance, 4 THE (with S. Davies; 1991)
AUSTRALIAN JOURNAL OF ASIAN LAW 295 (2002) Islamic Law in Indonesia’s New Order, 38 INT’L & COMP.
reprinted in INDONESIA: LAW AND SOCIETY, 2D L.Q. 53 (1989) reprinted in HUKUM ISLAM DI ASIA
EDITION (T. Lindsey, ed.; The Federation Press, 2008) TENGGARA 27 (S. Tebba, ed.; 1993)

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 51


PROGRAM PRIORITAS

Menggedor Lagi
Semangat yang Kendor
Badilag tidak ingin program-programnya garang di tahap awal, tapi ompong
di tahap berikutnya. Semangat satker-satker dipancing lewat lomba.

J
umat siang
ang itu, sepekan mah Agung
Agu RI Nomor:
sebelum bulan
ulan puasa tiba,, 001/TP
001/TP/SK/V/2013
Dirjen Badilag
adilag Dr. tentang Program Prior-
H. Purwosusilo, ilo, S.H., itas 2013-2014.
201 Acuan
M.H. mengumpulkan
umpulkan lainnya adalah
a Petunjuk
anak buahnya. a. Para Operasion
Operasional Kegiatan
pejabat eselon n II ikut (POK) Pro Program Pening-
serta, bersama beberapa katan Manejemen
Manej Peradi-
pejabat eselon III dan IV, lan Agama pada Ditjen Badilag
juga para pelaksana.
sana. Pertemuan tahun 2014.
di ruang rapat utama Ditjen Badilag Pada rancangan it itu dirinci nama
itu diagendakann membahas program- program, sub program,
progr indikator,
program prioritas
tas tahun 2014. pen
respons strategis, penanggung jawab
Itu agenda yang tidak main-main.. dan estimasi waktu.
iapkan dengan baik,,
“Harus kita siapkan Secara keseluruhan,
keseluruha ada lima
karena waktu kita mepet,” kata Dirjen program prioritas ya yang termuat di
Badilag. Prog
rancangan itu. Program prioritas
Bukan kali ini saja Dirjen Badilag manaj
pertama adalah manajemen perkara.
jarannya untuk mem-
mengimpun jajarannya Program prioritas ini in terdiri dari
m-program prioritas.
bahas program-program mana
penyempurnaan manajemen perkara,
rupa telah dilakukan
Pertemuan serupa pembakuan format berkasb perkara,
beberapa kali, baik dalam skala kecil inform
pengakurasian informasi perkara,
maupun besar. unt mendukung
pengembangan TI untuk
Pada awal tahun, tepatnya di pengadilan peningkatan
pelayanan pengadilan,
bulan Januari, mula-mula Dirjen Badi- pelaksanaan mediasi dan kevalidan
lag meminta sebuah
ebuah tim kecil untuk penyem
pelaporannya, penyempurnaan data
menyiapkan rancangan program kan. perkara khusus, dan peningkatan
prioritas pembaruan Ditjen Badilag Yang dijadikan acuan oleh tim penyelesaian perkara tepat waktu.
2014. Tim kecil itu merampungkan kecil itu adalah Keputusan Koordina- Program prioritas kedua adalah
tugas yang tak ringan itu selama sepe- tor Tim Pembaruan Peradilan Mahka- manajemen SDM, organisasi dan ang-

52 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


PROGRAM PRIORITAS

garan. Program prioritas ini terdiri Mendapat arahan demikian, tim


dari penyusunan pedoman pola karir, kecil tadi bekerja lagi. Sebagian sub-
rasionalisasi jumlah SDM, penguku- program dipangkas atau digabung
ran kinerja individu, penyempurnaan dengan sub-program lain. Penang-
mekanisme seleksi hakim tinggi dan gung jawab tiap-tiap program priori-
pimpinan pengadilan tertentu, pen- tas juga dikaji ulang agar lebih pas.
ingkatan manajemen SDM berbasis Pada 14 Mei, hasil revisi terhadap
TI, peningkatan koordinasi bimbingan rancangan program prioritas itu diba-
teknis, penyempurnaan prosedur kerja, has ulang dalam sebuah rapat besar
peningkatan pemahaman program yang melibatkan para pejabat teras
dan kegiatan, optimalisasi sistem pen- Badilag. Pada rapat itu muncul gaga-
gadaan barang dan jasa berbasis TI, dan san, dan kemudian jadi keputusan
peningkatan tatalaksana berbasis TI. rapat, bahwa sebagian program pri-
Program prioritas ketiga adalah oritas itu perlu dilombakan tahun ini.
peningkatan kualitas SDM yang ter- Kenapa tahun ini? “Momennya
Kala itu, ketika masih dipimpin
diri dari penyiapan hakim ekonomi pas dengan 25 tahun Undang-Undang
Wahyu Widiana, Badilag memiliki
syariah, pelatihan berbasis TI, pen- Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradi-
tujuh program prioritas, yaitu peny-
ingkatan pengkajian hukum dan pera- lan Agama. Nanti sekalian kita bikin
elesaian perkara, manajemen SDM,
dilan, peningkatan SDM yang men- peringatan,” kata Arief Gunawansyah,
pengelolaan website, pelayanan pub-
guasai bahasa asing, dan peningkatan Kabag Umum Badilag yang didaulat
lik dan meja informasi, implemen-
peran SDM bergelar doktor. menjadi Koordinator Program Priori-
tasi SIADPA Plus, pengawasan dan
Program prioritas keempat adalah tas Badilag tahun 2014.
program justice for all yang terdiri
pengawasan internal. Program Disepakati, ada enam lomba
dari layanan berperkara secara pro-
prioritas ini terdiri dari peningkatan yang akan diselenggarakan Badilag
deo, sidang keliling dan pos bantuan
pemahaman terhadap kode etik tahun ini. Keenam lomba itu
hukum (posbakum).
dan peraturan disiplin pegawai, dan adalah implementasi SIADPA Plus,
Selain menetapkan tujuh program
optimalisasi layanan pengaduan. pemanfaatan website, penggunaan
prioritas tersebut, Badilag juga meny-
Dan program prioritas kelima SIMPEG dan e-doc, pelayanan publik
elenggarakan berbagai lomba berta-
adalah akses terhadap keadilan. Pro- dan meja informasi, pemberkasan
juk Religious Court Reform Awards.
gram prioritas ini terdiri dari optimal- perkara, dan penulisan karya ilmiah.
Yang diperlombakan ialah pelayanan
isasi bantuan hukum, peningkatan “Melalui berbagai lomba ini,
publik dan meja informasi, implemen-
keterbukaan informasi di pengadilan, kita ingin menggairahkan kembali
tasi SIADPA Plus, pengelolaan web-
dan pengukuran kepuasan pengguna program-program prioritas kita,
site, penggunaan SIMPEG, publikasi
pengadilan. sekaligus untuk memberi seman-
putusan dan justice for all.
“Rancangan program prioritas gat kawan-kawan di daerah,” tandas
Saat itu, penganugerahan hadiah
tersebut perlu dibuat lebih spesifik Dirjen Badilag.
diberikan saat Badilag merayakan
lagi karena isinya terlalu general,” Ya, memang bukan sekali ini saja
peringatan 130 tahun Peradilan
kata Dirjen Badilag, ketika memimpin Badilag membuat event besar sep-
Agama. Acara itu berlangsung di
rapat pada 21 Maret. Rapat itu diikuti erti ini. Pada tahun 2011-2012, Badi-
Jakarta, 17-18 September 2012 dan
sejumlah pejabat eselon II, III dan IV. lag sudah pernah menggelar hajatan
berjalan sukses.
serupa.
Nah, akankah program
Perbandingan lomba
prioritas dan lomba-lomba yang
2012 2014 diselenggarakan Badilag tahun ini
Pelayanan publik dan meja informasi Pelayanan publik dan meja informasi sesukses tahun 2012 lalu? Hasilnya
Pengelolaan website Pengelolaan website akan terlihat pada September nanti.
Implementasi SIADPA Plus Implementasi SIADPA Plus Tentu, kita berharap itu akan jadi
Penggunaan SIMPEG Penggunaan SIMPEG dan e-Doc September ceria buat seluruh warga
Publikasi putusan Pemberkasan perkara peradilan agama.
Justice for All Karya ilmiah [hermansyah]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 53


SOSOK

Dr. H. Hamdan, S.H., M.H.

Hakim Agung Berani Mati


Jawaban yang ia lontarkan
ketika melakoni fit and
proper test di DPR membuat
para legislator terperanga.
Selama 12 tahun jadi hakim
agung, sekitar 8000 perkara
pernah diputusnya.

A
lmanak menunjukkan tahun
1953. Kerusuhan melanda
sebagian wilayah Watam-
pone, Sumatera Sulatan. Haji
Kudaeda jadi salah satu korbannya.
Lembaga pendidikan yang didirikan
dan dikelola ulama itu dihancurkan
oleh sekelompok pemberontak yang
dipimpin Kahar Muzakkar. Mereka
mengatasnamakan diri Darul Islam/
Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
Kerusuhan itu dipicu oleh ketidak-
puasan DI/TII terhadap pemerin-
tahan pusat NKRI di Jakarta.
Untuk mengamankan keluar-
ganya, Haji Kudaeda lantas ekso-
dus dari kampung halamannya.
Di Kota Watampone, keluarga
ini kemudian menetap. Anak-
anaknya bersekolah di situ, ter-
masuk Hamdan—anak ke-4 dari
tujuh bersaudara.

54 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


SOSOK

“Karena kacau, sekolah saya segenap kemampuan intelektualnya.


terlambat,” kata Dr. H. Hamdan, S.H., Tertarik dengan kehidupan sosial-
M.H. ketika ditemui di ruang kerjanya, keagamaan di tanah kelahirannya,
awal Juni lalu. Hamdan kini adalah Hamdan menilai saat itu Hamdan menulis skripsi
salah satu hakim agung di Kamar karirnya sebagai hakim tentang stratifikasi sosial masyarakat
Agama Mahkamah Agung. Bugis-Bone. Karya akhir untuk
Pada mulanya Hamdan memulai
adalah karir yang aneh. mendapatkan gelar sarjana penuh itu
pendidikan dasarnya di Sekolah Keanehan pertama mulai ternyata mendapat apresiasi tinggi
Rakyat III Watampone. Namun tidak dirasakannya kala ia jadi dari dosen pembimbing dan penguji.
lama belajar di situ, kerusuhan hakim di PA Watampone. “Kamu telah menulis skripsi
kembali melanda. SR III dibakar. “Ada terbaik pada masanya,” kata Prof.
istilah, itu termasuk daerah de facto Andi Rastiani, sebagaimana ditirukan
DI/TII,” tuturnya. Hamdan.
Hamdan kemudian pindah ke Prof. Andi Rastiani adalah dosen
SR IX. Bisa dikatakan, sekolah ini memikirkan masa depannya ketika pembimbing Hamdan saat menggarap
adalah sekolah pecahan dari SR lulus SMA. Kebanyakan temannya skripsi. Ia adalah guru besar yang
III, karena guru-guru dan murid- lebih memilih untuk mendalami ilmu pernah jadi Direktur Jenderal
muridnya sebagian besar dari sana. umum. Tapi Hamdan lain. Pembinaan Kelembagaan Islam di
Ia menamatkan pendidikan dasarnya “Saya pilih Fakultas Syariah di Departemen Agama.
di situ, sembari mengkaji ilmu-ilmu IAIN Ujung Pandang. Saya tertarik Salah satu yang jadi anggota tim
agama kepada ayahandanya, yang pada ilmu hukum. Saya ambil jurusan penguji skripsi Hamdan adalah Prof.
tidak lama tinggal di Watampone qadha’,” ungkapnya. Quraisy Shihab—sosok yang belakan-
langsung jadi tokoh agama di tempat Kuliah di IAIN dilakoni Hamdan gan sangat disegani di kalangan
itu. muda dengan sepenuh hati. Meski intelektual Islam. Ia terkesan dengan
Hamdan lantas meneruskan aktif di organisasi, ia tak mau sumber-sumber primer berupa nas-
pendidikannya di SMP dan SMA di tertinggal di ranah akademis. Saat kah-naskah kuno yang dijadikan ruju-
Watampone. Ia mulai dituntut untuk menggarap skripsi, ia curahkan kan Hamdan untuk menulis skripsi.

Hamdan bersama anggota keluarga usai ujian promosi doktor di kampus Unpad Bandung.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 55


SOSOK

Hamdan dilantik menjadi Ketua PTA Ambon tahun 2001.

Sumur cari timba Kompetisinya pun tidak seketat saat yang kecil. Sebagai gambaran, kata
Setelah lulus dari IAIN Ujung ini. “Sebab dulu sumur cari timba,” Hamdan, harga emas masih Rp250
Pandang pada tahun 1974, dengan kata Hamdan. Maksunya, pekerjaan per gram kala itu. Sekarang, per gram
kemampuan intelektual yang mum- yang mencari-cari orang, bukan orang emas tidak kurang dari Rp500.000.
puni itu, Hamdan tak langsung jadi yang mencari-cari pekerjaan. Itu Juga sebagai perbandingan, gaji PNS
hakim. Ia tetap jadi pengajar di ber- karena masih jarangnya orang berge- golongan III/a kala itu Rp2.820. Seka-
bagai tempat, sebagaimana sudah ia lar sarjana, termasuk sarjana yang rang, PNS golongan III/a digaji sekitar
lakukan semasa jadi mahasiswa. Ia menguasai hukum Islam. Rp2.900.000. Artinya, jika dikonversi-
tak hanya mengajar ahwal asy-syakh- “Sarjana dulu manusia langka. kan dengan nilai rupiah saat ini, gaji
syiyah, tapi juga hukum perdata dan Saya alumni ke-28 di Fak Syariah IAIN pertama Hamdan sebagai hakim kala
hukum acara. Alauddin. Sekarang aluminya sudah itu cukup tinggi.
Suatu ketika di tahun 1976, kes- ribuan,” kata Hamdan. “Gaji pertama itu saya belikan
empatan untuk jadi “Wakil Tuhan” Lulus dari tes itu, Hamdan bersta- emas. Sampai sekarang masih ada,”
itu tiba. Di wilayah Sulawesi Selatan tus CPNS golongan III/a. Gaji awal- kata Hamdan, yang saat wawancara
dibutuhkan 12 calon hakim baru nya adalah 80 persen dari Rp2.820 didampingi istrinya, Dra. Hj. Syamsi-
untuk lingkungan peradilan agama. atau Rp2.256. Satu setengah tahun dar, S.H., M.H.
Dari selusin yang dibutuhkan, kemudian, sepucuk SK dari Menteri Meski berpenghasilan tinggi pada
ternyata yang mendaftar hanya dela- Agama datang. Terhitung 1 Juli 1977, eranya, Hamdan dan hakim-hakim
pan orang. Tujuh pendaftar kemudian Hamdan ditetapkan sebagai PNS den- lainnya mesti harus lebih bersabar.
dinyatakan lulus dan satunya lagi gan tugas sebagai hakim Pengadilan Jangan bayangkan gedung-gedung
lebih memilih jadi anggota DPR. Satu Agama Watampone. pengadilan agama kala itu semegah
di antara tujuh orang itu adalah Ham- Setelah ditetapkan sebagai hakim, sekarang. Pada umumnya pengadilan
dan. bukan saja jenis pekerjaan Hamdan tidak punya kantor sendiri, termasuk
“Waktu itu ada tes tertulis. Nas- yang berbeda, tapi juga penghasilan Pengadilan Agama Watampone—
kahnya dikirim dari Jakarta (Depag— yang didapatnya. tempat Hamdan mengabdi. Meja,
red),” kenang Hamdan. Ia masih ingat betul, gaji perta- kursi dan lemari pun seadanya.
Saat itu, untuk jadi hakim peradi- manya sebagai hakim golongan III/a PA Watampone merupakan PA
lan agama tidaklah sesulit sekarang. saat itu Rp34.100. Itu bukan angka yang perkaranya paling banyak kedua

56 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


SOSOK

sewilayah Sulawesi Selatan, setelah uarga tidak otomatis ada hubungan dan selalu berhasil menenangkannya.
PA Makassar. Tiap hari, di pengadilan waris,” kata Hamdan. “Kalau kita mati di sini, kita mati sya-
itu, Hamdan bekerja sampai pukul Diberi penjelasan begitu, massa hid,” kata Hamdan ke istrinya.
satu siang. Sore hari dimanfaatkannya yang awalnya garang itu ternyata mau Wajar jika sang istri sering was-
untuk mengajar. mengerti dan mereka pun melunak. was. Bunyi tembakan sering terden-
Akhirnya, mereka pergi dari rumah gar. Letusan bom kerap menggel-
Karir yang aneh Hamdan, tanpa ada setitik darahpun egar. Rumah-rumah di bakar. Jeritan
Hamdan menilai karirnya sebagai yang menetes. perempuan dan anak-anak menusuk-
hakim adalah karir yang aneh. Keane- Usai jadi Ketua PA Watampone, tusuk telinga. Tidak hanya itu, kantor
han pertama mulai dirasakannya kala Hamdan diangkat jadi Wakil Ketua PTA Ambon pun beberapa kali diincar
ia jadi hakim di PA Watampone. PTA Ambon. Keanehan kembali dira- oleh pihak-pihak yang berseteru.
“Saya waktu itu golongan III/a, sakannya ketika kemudian ia digeser “Bahkan pernah kantor PTA mau
sedangkan ketua saya baru II/a. Jadi, untuk jadi Wakil Ketua PTA Jayapura. diserbu Brimob, karena alasannya
saya lebih tinggi daripada ketua saya,” Ini tidak lumrah, menurut Hamdan, jadi markas laskar jihad,” kata sang
kata Hamdan. Tapi ia bisa memaklumi karena pada posisi yang sama, lazim- istri.
hal itu, karena saat itu memang Depag nya seseorang dimutasi dari wilayah Hamdan dan sang istri sangat
belum punya pola karir hakim yang timur ke wilayah tengah, bahkan bersyukur, meski Ambon bergejolak,
jelas. Apalagi, di jaman dahulu, ham- barat. mereka tetap selamat. Dari pihak PTA
pir di setiap PA yang jadi ketua adalah Tapi, sekali lagi, ia berusaha lapang Ambon pun tidak ada korban.
kyai atau ulama, akibat sedikitnya dada. Ia yakin ada hikmah tersembu- Rasa syukur itu kian tebal, karena
orang yang kuliah dan lulus dari per- nyi di balik semua ini. Dan keyakinan- tidak lama kemudian, karir yang aneh
guruan tinggi. nya benar. Tak lama kemudian, ia dige- itu akhirnya berujung pada muara
Keanehan berikutnya ialah lompa- ser lagi ke PTA Ambon. Kali ini tidak yang diinginkan banyak orang.
tan karirnya dari hakim tingkat per- lagi jadi Wakil Ketua PTA, melainkan
tama menjadi hakim tinggi, lalu balik
lagi ke pengadilan tingkat pertama
tetapi sebagai Ketua PA. Lagi-lagi, ia
memaklumi mutasi yang janggal itu,
karena belum adanya pola karir yang
jelas.
Hamdan mengenang, ketika jadi
Ketua PA Watampone itu, nyawa-
nya sempat terancam. Ada sekelom-
pok massa dari keluarga terpandang
atau ningrat di sana yang tidak puas
dengan putusan yang dihasilkannya.
Datang satu truk, dengan macam-
macam senjata, mereka mengepung jadi Wakil Ketua PTA. Berani mati
rumah Hamdan. Karena sedang tugas Menjadi orang nomor satu di PTA Panggilan itu datang dari Merdeka
di luar kota, sang istrilah yang mula- Ambon ketika terjadi konflik bersen- Utara lewat selembar surat tertanggal
mula menemui mereka. jata, dengan isu agama pula, adalah 14 Januari 2002. Hamdan diminta
Saat tiba di rumah, melihat massa tantangan besar buat Hamdan. Nyawa oleh Mahkamah Agung untuk
yang marah, Hamdan tidak panik. Ber- diri dan istrinya jadi taruhannya. mengikuti rekrutmen calon hakim
sama istri, Hamdan menemui mereka. Demikian juga anak buahnya. Ia agak agung. Hamdan bersedia. Ia kirimkan
“Saya katakan, saya tahu betul sil- lega karena anak-anak kandungnya berkas-berkas yang diperlukan.
silah keluarga ini. Saya juga katakan, tinggal di Makassar. Persyaratan administrasi terpenuhi,
mereka memang ada hubungan kelu- Sang istri, yang dinikahinya sejak ia lantas diundang untuk menjalani fit
arga dengan pewaris, tapi mereka belum jadi hakim, sering was-was and proper test di Komisi II DPR—kini
bukan ahli waris. Ada hubungan kel- dengan situasi saat itu. Namun Ham- jadi Komisi III—di Jakarta.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 57


SOSOK

“Waktu itu ada 200-an orang


yang diundang MA,” kata Hamdan.
Sebagian besar mereka gugur di
tengah jalan lantaran tak memenuhi
persyaratan administrasi. Kala itu MA
dan DPR mematok syarat: untuk bisa
mengikuti seleksi calon hakim agung,
seseorang harus pernah lima tahun
jadi ketua pengadilan tingkat banding
atau 10 tahun jadi hakim tinggi.
“Saya memang jadi Ketua PTA
belum lima tahun, tapi saya jadi
hakim tinggi sejak lama, tahun 1991,
bahkan pernah jadi hakim tinggi
sebelum jadi ketua PA,” Hamdan
menerangkan. Karir yang aneh itu
ternyata membawa berkah.
Di Komisi II DPR, kala uji kelayakan
dan kepatutan tiba, Hamdan hanya
datang berdua bersama sang istri.
Ia tak punya tim sukses maupun tim Bersama isteri tercinta, Dra. Hj. Syamsidar, S.H., M.H.
supporter.
Sebagai peserta seleksi calon terangan tidak sreg dengan Hamdan. Para legislator juga salut ketika
hakim agung, yang harus dilakukannya Ada pula yang memojokkannya ia memberi jawaban terhadap per-
pertama-tama ialah memaparkan sebagai sosok yang sekadar cari aman tanyaan tentang hakim profesional.
pokok-pokok pikirannya jika terpilih ketika terjadi konflik di Ambon. Menurut Hamdan, hakim yang profe-
menjadi hakim agung. Di hadapan para Hamdan pun menggeliat. Dengan sional itu mudah diidentifikasi.
legislator, Hamdan menyampaikan suara lantang ia berkata, “Saya “Hakim yang profesional itu,” kata
gagasannya lewat makalah berjudul tidak takut. Saya bukan pengecut. Hamdan saat itu, “adalah hakim yang
“Peranan Hakim dalam Menegakkan Saya punya prinsip. Saya tidak akan mencium berkas, dia sudah tahu isi
Wibawa Peradilan”. meninggalkan umat. Takut mati, akan putusan.”
Pemaparan makalah itu datar- mati. Berani mati, juga mati.” Sontak saja, jawaban itu membuat
datar saja. Suasana baru terasa “Saya bilang begitu di DPR, banyak anggota DPR terkaget-kaget.
menyengat ketika sesi tanya-jawab langsung dapat applaus,” kenang Namun mereka kemudian mengerti,
tiba. Ada anggota DPR yang terang- Hamdan. bahkan tersenyum-senyum, ketika
Hamdan menjelaskan bahwa
kemampuan ‘mencium berkas’
itu maksudnya ialah kemampuan
mempelajari dan memahami berkas
perkara secara teliti dan cepat. Ya,
untuk mengikis ribuan sisa perkara di
MA memang dibutuhkan hakim agung
seperti itu.
Awalnya Hamdan pesimis bisa
lulus dari ujian terbuka yang diliput
oleh banyak media massa itu. Saat itu
santer terdengar, Hamdan bukanlah
peserta seleksi yang akan diluluskan
DPR. Namun fakta berbicara lain.

58 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


SOSOK

Saat voting, Hamdan justru memanen versitas Padjadjaran dengan predikat


banyak suara. Dari 60 anggota Komisi “Hakim yang profesional cum laude itu.
II DPR yang memberikan suaranya, Ia menegaskan, jadi hakim bukan
Hamdan memperoleh 30 suara.
itu,” kata Hamdan saat pekerjaan gampang. Kalau mental
Ia pun terpilih sebagai hakim agung itu, “adalah hakim yang tidak kuat, bisa jadi bumerang. Karena
dari lingkungan peradilan agama, mencium berkas, dia itu, jika tidak punya niat dan tekad
berbarengan dengan terpilihnya sudah tahu isi putusan.” yang kuat, tak perlu memaksakan diri
Ahmad Kamil, Habiburrahman dan jadi hakim.
Abdul Manan. Pada 30 Juli 2014, Hamdan akan
Di MA, karena belum ada sistem supaya bergelimang harta. Baginya, memungkasi pengabdiannya sebagai
kamar, Hamdan diberi rupa-rupa menjadi hakim berarti melakukan hakim—sebagai “Wakil Tuhan”. Ia,
perkara kasasi dan peninjauan amar ma’ruf nahi munkar lewat jalur yang memulai pengabdiannya dari
kembali, dari perkara perdata agama, hukum. wilayah timur, kemudian bergeser
perdata umum, perdata khusus, “Cari duniawi boleh, tapi jangan ke barat, mengibaratkan perjalanan
pidana umum, hingga pidana khusus. itu yang jadi motivasi. Nggak bakal hidupnya sebagai perjalanan sang
Baru setelah ada sistem kamar yang sukses itu kalau semata duniawi. surya. “Seperti perjalanan matahari:
diberlakukan setahun silam, Hamdan Kalau akherat oke, duniawi pasti Dari timur ke barat,” katanya.
hanya fokus pada perkara-perkara ikut,” tandasnya. Setelah purnatugas sebagai hakim
perdata agama. Karena itu, ketika berkali-kali agung nanti, Hamdan berniat kembali
“Saya hitung-hitung, jadi hakim menjadi penguji para calon hakim ke habitat lamanya: kampus. Ia sudah
agung 12 tahun, saya memutus sekitar agama, Hamdan selalu menekankan diminta mengajar di sebuah universi-
8000 perkara,” kata Hamdan. pertanyaan mengenai motivasi tas di Jakarta. Mengingat usia dan jam
seorang sarjana syariah jadi hakim terbangnya, ia akan mengajar maha-
Panggilan jiwa agama. siswa pascasarjana, menjadi konsul-
Bagi Hamdan, menjadi hakim “Jangan sampai melenceng dari tan sekaligus penguji tesis.
adalah panggilan jiwa. Sedari awal, ia nawaitunya. Harus betul-betul pang- Hamdan yakin betul, di manapun
tak pernah meniatkan diri jadi hakim gilan hati nurani, orang jadi hakim,” mutiara, ia akan tetap jadi mutiara.
supaya dihormati orang lain, atau kata peraih gelar Doktor dari Uni- [hermansyah │ mahrus ar]

Hamdan (nomor dua dari kiri) bersama rekan-rekannya semasa muda di Sulawesi Selatan.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 59


SOSOK

BIODATA Tahun 1971 - 1974


Data Pribadi • Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bone
Nama : Dr. H. Hamdan, S.H., M.H. Tahun 1975 s/d 1982
Tempat/Tanggal Lahir : Bone, 30 Juli 1944 • Ketua MDI Kabupaten Bone Tahun 1979 s/d 1982.
Jabatan : Hakim Agung RI • Wakil Ketua Wilayah Ikatan Hakim Agama (IKAHA),
Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Utama/IVe Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 1983 s/d 1993.
• Ketua PTWP Wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara
Riwayat Pendidikan Tahun 1988 s/d 1992.
• SR Negeri/Lulus Tahun 1959 di Watampone. • Wakil Ketua Satuan Kerja (Satker) Ulama Maluku Tahun
• SMP Negeri/PGA 4 Tahun/Lulus Tahun 1962/1963 di 1995.
Watampone. • Pengurus Pusat IKAHI, Kepala Biro Kesra.
• SMA Negeri/Lulus Tahun 1965 di Watampone. • Pokja Bidang Perdata Agama Mahkamah Agung RI
• Sarjana (S1) Fakultas Syariah IAIN Alauddin Tahun Tahun 2004 s/d 2010.
1974 di Ujung Pandang. • Pokja Perlindungan Anak dan Perempuan Tahun 2010
• Sarjana (S1) Fakultas Hukum Universitas Muslim sampai 2014.
Indonesia (UMI) Tahun 1986 di Ujung Pandang.
• Sarjana (S2) Program Studi Ilmu Hukum pada Pelatihan/Kursus:
Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) • Penataran Hakim Agama di Ujung Pandang Tahun 1978.
Tahun 2002 di Makassar. • Penataran P4 “A” di Watampone Tahun 1980.
• Sarjana (S3) Program Studi Doktor Ilmu Hukum • Penyuluhan Hakim Mahkamah Agung RI di Ujung
Universitas Padjadjaran tahun 2012 di Bandung. Pandang Tahun 1983.
• Metodologi Penulisan Karya Ilmiah Hukum Tahun 1986
Riwayat Jabatan di Ujung Pandang.
• Hakim Pengadilan Agama Watampone Tahun 1976. • Penataran Waskat di Watampone Tahun 1988.
• Wakil Ketua Pengadilan Agama Watampone Tahun • SEPADYA Departemen Agama Angkatan XXIII di Jakarta
1979. Tahun 1989
• Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Ujung Pandang • Pendidikan Hakim Senior Angkatan I di Bogor Tahun
Tahun 1982. 1991.
• Ketua Pengadilan Agama Watampone Tahun 1985. • Penataran Singkat Penemuan Hukum dan Pemecahan
• Dosen IAIN Watampone tahun 1974 – 1990. Masalah Hukum di Ujung Pandang Tahun 1992.
• Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Ambon Tahun • Penataran Hakim Tinggi di Ujung Pandang Tahun 1992.
1991. • Penataran Kompilasi Hukum Islam di Jakarta Tahun
• Dosen IAIN Ambon 1992 – 1999. 1992.
• Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Ambon Tahun • TARPADNAS VIII Propinsi Maluku di Ambon Tahun
1994. 1994.
• Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jayapura Tahun • Penataran Singkat Peningkatan Teknis Yustisial Hakim
1999. Tinggi di Surabaya Tahun 1994.
• Ketua Pengadilan Tinggi Agama Ambon Tahun 2001. • Pelatihan Teknis Peningkatan Penegakan Hukum di
• Hakim Agung Mahkamah Agung Republik Tahun 2003 Semarang Tahun 1995.
s/d 2014. • Penataran P4 Bagi Pejabat Eselon II Angkatan XIII di
Jakarta Tahun 1995.
Riwayat Organisasi • Penataran P4 Bagi Pembina Calon Penatar P4 (Pembina
• Ketua PII cabang Bone Tahun 1963. TOT) di Ambon Tahun 1996.
• Ketua OSIS SMAN Watampone Tahun 1962 – 1965 • Pelatihan Teknis Fungsional Peningkatan
• Sekretaris Wilayah PMII Sulawesi Selatan Tahun 1970 – Profesionalisme Bagi Ketua/Wakil/Hakim Peradilan
1974 Tingkat Banding Pengadilan Agama Seluruh Indonesia
• Sekretaris Senat Mahasiswa Fakultas Syariah Alauddin di Yogyakarta Tahun 2001.

60 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


SOSOK

• Pelatihan Perbankan Syariah dan Mekanisme Dispute Penghargaan


Settlement Melalui Mediasi dan Pengadilan di Markfield • Piagam Penghargaan dari Departemen Agama
Institute of Higher Education (MIHE), Leicester, London Kabupaten Bone Tahun 1977.
– Inggris Tahun 2007. • Piagam Penghargaan dari Universitas Muslim Indonesia
(UMI), Ujung Pandang Tahun 1985
Kunjungan Luar Negeri • Piagam Penghargaan dari IAIN Alauddin Ujung Pandang
• Studi Banding di Malaysia dan Singapura bersama Tahun 1986
PPHIM tahun 2002. • Piagam Penghargaan dari Ikatan Hakim Agama (IKAHA)
• Studi Banding Perlindungan Konsumen ke Bangladesh Tahun 1987
– India Tahun 2005. • Piagam Penghargaan dari Himpunan Peminat Ilmu-
• Studi Banding ke Pusat Kajian Ekonomi Islam Ilmu Syariah (HPIS) Tahun 1990
Universitas Islam Internasional (UII) Kuala Lumpur, • Piagam Tanda Kehormatan Presiden RI Satya Lencana
Pusat Takaful Malaysia – Kuala Lumpur, Lembaga Karya Satya 20 tahun.
Keuangan Islam dan Lembaga Penyelesaian Sengketa • Piagam Penghargaan dari Markfield Institute of Higher
Perbankan di Kuala Lumpur – Malaysia Tahun 2006. Education (MIHE), Leicester, London Tahun 2007
• Studi Banding ke Pusat Kajian Hukum Ekonomi Islam • Piagam Penghargaan dari Ikatan Hakim Indonesia
Universitas Islam Internasional (UII) Islamabad, (IKAHI) Tahun 2011
Federal Shariah Court Pakistan, Mizan Bank Islamabad
Pakistan, Bank Islam Pakistan, dan beberapa institusi Karya Ilmiah/Seminar/Loka Karya
lembaga keuangan syariah di Islamabad – Pakistan • Skripsi, Tata Susunan Rakyat Bone dalam Tinjauan
Tahun 2007. Hukum Islam, Ujung Pandang, Fakultas Syariah IAIN
• Studi Banding ke Islamic Bank of Britain di Whitehal “Al-Jamiah” Alauddin Ujung Pandang, 1974.
London dan beberapa Lembaga Ekonomi Islam di • Tesis, Analisis Pasal 95 Kompilasi Hukum Islam
London – Inggris Tahun 2007. tentang Sita Jaminan terhadap Harta Bersama Tanpa
• Studi Banding Penyusunan Kompilasi Hukum Ekonomi Adanya Perceraian, Makassar, Program Pascasarjana
Syariah pada Pengadilan Uni Emirat Arab Abudabi dan Universitas Muslim Indonesia, 2002.
Dubai tahun 2007. • Makalah “Peranan Hakim dalam Menegakkan Wibawa
• Studi Banding ke University of Leiden/Institute Pengadilan”, Dipresentasikan di Komisi II DPR RI, 2003.
of Private Law, Leiden – Amsterdam Tahun 2010. • Makalah “Hak Milik dan Hak Keperdataan Lain”, Rapat
Mahkamah Internasional di Den Haag Tahun 2010. Kerja Nasional Mahkamah Agung RI dengan Jajaran
• Studi Banding ke Universite Paris, Paris – Prancis Tahun Pengadilan Empat Lingkungan Peradilan Seluruh
2010. Indonesia, 2006.
• Studi Banding ke University of Sheffield, Manchester – • Makalah “Permasalahan Hadhanah”, Rapat Kerja
London Tahun 2010. Nasional Mahkamah Agung RI, 2008.
• Studi Banding Bersama Para Hakim Agung Republik • Makalah “Peran Pemerintah dalam Pengelolaan Zakat”,
Indonesia ke Mahkamah Agung Amerika Serikat Tahun Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung RI, 2009.
2011. • Makalah “Hukum Zakat di Indonesia”, Disampaikan
• Study Lapangan Penanganan Perkara Ekonomi Syari’ah pada Acara Pelatihan Sertifikat Ekonomi Syariah
di Mahkamah Agung Yordania, Pengadilan Syariah dan Tingkat Pertama dan Banding di Mega Mendung, Bogor,
Pengadilan Tinggi Syariah di Amman Yordania tanggal 2010.
20 sampai dengan 26 Desember 2011. • Problematika Pelaksanaan Hukum Jinayat di Provinsi
• Studi Banding ke Universitas Markfield Institute of Nangroe Aceh Darussalam 20011.
Higher Education (MIHE) Leicester London, dan Islamic • Disertasi Kajian Hukum Terhadap Sita Harta Bersama
Bank Of Britain, tanggal 22 Juni 2013. Berdasarkan Keadilan Dalam Rangka Pengembangan
• Joint Study for the Capacity Building of Indonesian Hukum Perkawinan Indonesia sebagai Tujuan Negara
Judges ke-3 di Jepang tanggal 24 Februari 2014 sampai Kesejahteraan, 2012.
dengan 1 Maret 2014.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 61


POSTUR

N
Postur SDM
ama Prof. Dr. Drs. H. Abdul
Manan, S.H., S.Ip., M.Hum tentu
tidak asing lagi bagi warga

Tak
peradilan agama. Salah satu hakim
agung di Kamar Agama Mahkamah
Agung yang dikenal produktif menulis
buku itu memiliki lima gelar akademis
yang terdiri dari tiga gelar S-1 (Drs.,
S.H., dan S.Ip), satu gelar S-2 (M.Hum)

Sekadar
dan satu gelar S-3 (Dr.).
Banyaknya gelar akademis yang
disandang Prof. Manan—begitu ia
biasa disapa—seakan-akan merepre-
sentasikan semangat aparatur pera-
dilan agama yang ingin menempuh

Mengejar
pendidikan setinggi-tingginya dan
mempelajari ilmu sebanyak-ban-
yaknya.
Sejak pertengahan 1980-an, ada
fenomena yang jejaknya terus mem-
bekas hingga kini. Aparatur peradi-

Gelar
lan agama, khususnya hakim, gigih
menempa diri dengan cara kuliah
lagi. Mereka tak puas hanya berbekal
ijazah S-1 atau dulu disebut “sarjana
penuh” yang pada umumnya mereka
peroleh dari Fakultas Syariah IAIN.
Saat itu, para hakim peradilan
agama mulai berbondong-bondong
Dulu para hakim peradilan agama kuliah kuliah lagi di fakultas hukum.
S-1 lagi untuk memperoleh gelar SH. Kini Tujuannya ialah memperdalam ilmu
mereka cenderung melanjutkan kuliah S-2, hukum sekaligus menggondol gelar
Sarjana Hukum.
bahkan S-3. Regulasi perlu dicermati. Syamsuhadi Irsyad, mantan Wakil
Ketua MA, jadi pelopornya ketika ia
duduk sebagai Ketua PTA Semarang.
Menurutnya, inisiatif itu muncul
untuk merespons pandangan nega-
tif dari sebagian kalangan terhadap
hakim-hakim peradilan agama. “Ada
yang menganggap, sarjana syariah
itu tidak mengerti hukum,” tuturnya,
kepada majalah ini, beberapa waktu
lalu.
Belakangan, ketika sistem
pendidikan di Indonesia tidak lagi
mengenal “sarjana muda” dan “sarjana
penuh”, dan lumrahnya pendidikan
S-1 ditempuh selama empat tahun,

62 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


POSTUR

Data Pendidikan Hakim Peradilan Agama per Februari 2014


Kategori Hakim Jenjang pendidikan Jumlah
S-1 S-2 S-3
Tingkat banding 200 338 15 553

Berdasarkan data Tingkat pertama 1.782 1.278 20 3080


JUMLAH 1.982 1.616 35 3.633
terkini dari Direktorat
Pembinaan Tenaga pegawai MA dan badan peradilan di badan peradilan di bawahnya
bawahnya. dapat diberikan jika jarak lokasi
Teknis Peradilan Dengan merujuk kepada berbagai perkuliahan dengan tempat bekerja
regulasi yang diterbitkan pemerintah, tidak lebih dari 50 Km. Di samping
Agama Ditjen Badilag, khususnya Depdiknas, Sekretaris itu, perkuliahan harus dilaksanakan
hampir separuh hakim MA menegaskan kembali bahwa di luar jam kerja kantor dan tidak
pendidikan model kelas jauh dan mengganggu tugas-tugas kedinasan.
peradilan agama kelas Sabtu-Minggu telah dilarang. Saat ini, ketika menerbitkan SK izin
“Ijazah yang dikeluarkan tidak sah belajar, Dirjen Badilag memperhatikan
telah menyelesaikan dan tidak dapat digunakan untuk ketentuan yang termuat dalam surat
pendidikan magister. pengangkatan maupun pembinaan Sekretaris MA tersebut. Karena itulah,
jenjang karir/penyetaraan bagi PNS,” tiap tahun, berdasarkan data dari
kata Sekretaris MA saat itu, Rum Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis
Nessa, dalam suratnya. Peradilan Agama Ditjen Badilag, tidak
Dalam surat itu Sekretaris MA semua permohonan izin belajar yang
juga menyatakan, pemberian izin diajukan hakim peradilan agama
kuliah bagi para pegawai MA dan dikabulkan oleh Dirjen Badilag.
Meski demikian, dalam suatu
Penerbitan SK Izin Belajar Tahun 2013 kesempatan, Dirjen Badilag Dr. H.
Terbit Dalam Purwosusilo, S.H., M.H., pernah
Kategori hakim Ditolak Jumlah mengungkapkan, sepanjang
S-1 S-2 S-3 proses
perkuliahan dilaksanakan di luar jam
Tingkat banding - 5 3 - 2 10
kerja kantor dan tidak mengganggu
Tingkat pertama - 45 18 18 37 118 tugas-tugas kedinasan, seorang hakim
dipersilakan kuliah lagi.
Sebagai contoh, tidak sedikit peja-
banyak hakim peradilan agama menyisihkan sebagian penghasilannya
bat MA dan hakim agung yang men-
yang melanjutkan pendidikannya ke untuk kuliah lagi. Dengan kata lain,
empuh pendidikan S-3 di Bandung
jenjang S-2, bahkan S-3. bagi para hakim, pendidikan kini juga
dan Yogyakarta, yang jaraknya dari
Berdasarkan data terkini dari telah jadi investasi untuk masa depan.
Jakarta tentu lebih dari 50 Km.
Direktorat Pembinaan Tenaga
“Gelar S-2 dan S-3 bagi hakim itu
Teknis Peradilan Agama Ditjen Regulasi jadi momok?
tidak untuk naik pangkat, sebab hakim
Badilag, hampir separuh hakim Para hakim yang hendak
bisa naik pangkat terus, meskipun
peradilan agama telah menyelesaikan melanjutkan pendidikannya ke
hanya S-1,” kata peraih gelar Doktor
pendidikan magister. jenjang yang lebih tinggi perlu
dari Universitas Islam Bandung itu.
Tentu, tiap tahun, jumlah hakim mencermati surat Sekretaris MA
Jadi, regulasi itu sebenarnya bukan
peradilan agama yang menamatkan tertanggal 18 Januari 2011. Surat yang
momok, jika para hakim peradilan
pendidikan S-2 dan S-3nya akan ditujukan kepada para pejabat eselon
agama memang benar-benar ingin
terus bertambah. Seiring dengan I MA dan seluruh ketua pengadilan
terus belajar dan tidak sekadar
meningkatnya penghasilan hakim tingkat pertama dan banding itu
mengejar gelar.
setelah terbitnya PP 94/2012, berisi ketentuan pemberian izin
[Alimuddin, Edi Hudiata, Hermansyah]
kini semakin banyak hakim yang kuliah jenjang S-1, S-2 dan S-3 bagi

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 63


POSTUR
Postur Perkara

Menelisik PA Selong yang


Terkenal dengan Sengketa
Warisnya

T
idak banyak Pengadilan Agama jumlah itu, 98,121 % merupakan April 2010, h. 18).
yang menerima perkara perkara bidang perkawinan, 0,278 Pada tahun-tahun berikutnya juga
gugatan waris. Meskipun % perkara bidang waris, 0,002 % selalu didominasi dengan perkawinan.
perkara kewarisan merupakan salah perkara bidang ekonomi syariah, Pada tahun 2010 jumlah perkara yang
satu kewenangan absolut Pengadilan diterima sejumlah 320.904 perkara
Agama tapi tidak semua Pengadilan Menurut Zainul Arifin, (Laptah MA RI Tahun 2010), tahun
Agama menangani gugatan waris, salah seorang hakim PA 2011 meningkat menjadi sejumlah
apalagi dalam jumlah yang banyak. Selong, gugatan waris di 363.249 perkara (Laptah MA RI tahun
Hampir semua Pengadilan Agama 2011), tahun 2012 jumlah perkaranya
Selong pada umumnya
selalu didominasi dengan perkara sejumlah 404.857 perkara dan
di bidang perkawinan khususnya kompleks. Jumlah pihak dan meningkat 5,99 % pada tahun 2013
perceraian. obyeknya juga banyak. berjumlah 510.919 perkara (Laptah
Pada tahun 2009, misalnya, jumlah MA RI Tahun 2013).
seluruh perkara perdata Peradilan 0,018 % perkara bidang hibah, zakat, Pengadilan Agama Selong adalah
Agama dari pengadilan tingkat dan sedekah dan jenis perkara lainnya salah satu dari sedikit PA yang banyak
pertama dan banding se-Indonesia sebesar 1,293 % (Laptah MA RI tahun menerima gugatan waris. Pengadilan
sebanyak 333.089 perkara. Dari 2009 dalam Varia Peradilan, No. 293 yang terletak di Kabupaten Lombok

64 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


POSTUR

Timur dan berada dalam wilayah Ahli waris yang menggugat memiliki tumbuh, maka laki-laki dan wanita
hukum Pengadilan Tinggi Agama perbedaan generasi yang cukup jauh. Sasak sama-sama mendapat bagian
Mataram tersebut selama ini sudah Seperti penggugat merupakan cicit waris. Laki-laki mendapatkan dua
populer dengan sengketa warisnya dari pewaris. bagian dan wanita satu bagian.
yang banyak dan kompleks. Kesadaran akan hukum waris Islam
Berdasarkan data laporan perkara Faktor Penyebab inilah yang menjadi salah satu sebab
tahunan Pengadilan Agama Selong, Ada beberapa faktor yang banyak gugatan sengketa waris di
jumlah sengketa warisan yang masuk menyebabkan banyak sengketa Pengadilan Agama Selong. Pada
pada tahun 2011 sebanyak 88 perkara kewarisan di PA Selong. Di antaranya umumnya mereka menggugat bagian
dan tahun 2012 sebanyak 80 perkara. adalah karena runtuhnya dominasi warisan yang sudah terjadi pada
Sementara untuk tahun 2013, ada hukum adat dan diganti dengan masa lampau yang mendasarkan pada
sebanyak 86 perkara waris dari 1.160 hukum Islam. Kabupaten Lombok hukum adat.
perkara yang diterima. Timur mayoritas penduduknya Penyebab lain adalah adanya yuris-
Jumlah tersebut hanya perkara adalah suku Sasak. Menurut Erman prudensi putusan Mahkamah Agung
gugatan warisan (contensius) belum tentang sengketa waris di Selong yang
termasuk permohonan waris (voloun-
Ada beberapa faktor yang memberikan bagian warisan kepada
tair) dan perkara derden verzet. Jika menyebabkan banyak ahli waris wanita. Menurut Erman
digabung dengan permohonan waris sengketa kewarisan di PA Rajagukguk Mahkamah Agung Indo-
dan derden verzet tentu jumlahnya Selong. Di antaranya adalah nesia dalam putusannya pada tahun
akan semakin banyak. 1978 dan diulangi dalam putusan
Sengketa Waris di PA Selong
karena runtuhnya dominasi tahun 1985, menegaskan bahwa hak
memiliki karakteristik tersendiri. hukum adat dan diganti wanita dan pria di Indonesia adalah
Menurut Zainul Arifin, salah seorang dengan hukum Islam. sama. Maka wanita Sasak mempunyai
hakim PA Selong, gugatan waris di hak yang sama dalam mewaris harta
Selong pada umumnya kompleks. Rajagukguk dalam artikelnya yang orang tuanya.
Jumlah pihak dan obyeknya juga berjudul Pluralisme Hukum Waris: Menurutnya, Mahkamah Agung
banyak. Para pihak sering terdiri dari Studi Kasus Hak Wanita di Pulau berpendapat pula telah terjadi
beberapa tingkatan ahli waris. Dalam Lombok, Nusa Tenggara Barat (2008), perubahan sosial mengenai hak
persidangan, para pihak banyak yang bahwa dalam hal warisan suku Sasak wanita pada masyarakat Sasak.
membawa supporter yang cukup tunduk pada tiga sistem hukum yaitu Wanita dulunya menurut Hukum
banyak, tidak sedikit mereka berdemo hukum adat, hukum Islam, dan hukum Adat Sasak tidak berhak mewaris.
di depan gedung pengadilan. negara atau hukum positif. Ssekarang masyarakat adat Sasak
“Sengeketa waris di Selong Pada zaman sebelum datangnya sendiri yang mengakui hak wanita
pihaknya rata-rata banyak. Pernah Islam (sebelum abad ke 16) hukum untuk mewaris harta orang tuanya.
jumlah pihaknya mencapai sekitar adatlah yang paling banyak diikuti Pengakuan masyarakat terhadap
180 orang dan obyeknya lebih dari 14 masyarakat pada saat itu. Dalam hak wanita Sasak dalam zaman
obyek tanah. Oleh karena itu rata-rata hukum adat Sasak, wanita tidak yang sudah modern ini terjadi
persidangannya berjalan cukup lama, mempunyai hak untuk mewarisi harta dengan sendirinya dan pengadilan
bisa 12 sampai 15 kali persidangan orang tuanya. Artinya hanya laki-laki menjadikan putusannya sebagai a tool
atau bahkan lebih. Hampir rata-rata yang menjadi ahli waris atas semua of social engineering.
hakim PA selong ngelembur sampai harta peninggalan orang tuanya. Ini Putusan MA tersebut mendorong
malam di kantor untuk membuat adalah akibat sistem patrilineal murni pihak-pihak yang dirugikan atau tidak
putusan waris,” jelas Zainul Arifin yang dominan diikuti masyarakat mendapat bagian warisan dengan
yang mutasi ke PA Selong pada tahun Sasak. Pengaruh dominasi tersebut sistem bagian warisan masa lalu,
2013 tersebut. masih terjadi pada wilayah-wilayah khususnya para ahli waris wanita,
Abdul Kabir, Panitera Muda tertentu pasca suku Sasak beragama mengajukan gugatan sengketa waris
Gugatan PA Selong menambahkan Islam. ke Pengadilan Agama Selong untuk
bahwa sering ditemukan gugatan Pada saat kesadaran masyarakat menuntut hak dan bagiannya.
waris di Selong antara Pewaris dan Sasak tentang hukum waris Islam (Boy Chandra Seroza, Ahmad Zaenal Fanani, Alimuddin)

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 65


TOKOH KITA

H. Yahya, S.H.
Mantan Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Agama MA

TUADA ULDILAG
Periode 1994-1998

66 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


TOKOH KITA

K
ecintaan Yahya terhadap
ilmu telah terlihat sejak ia
masih kecil. Sejak di bangku
sekolah dasar (SD), ia telah terbiasa
menempuh perjalanan jauh ke
sekolah dengan berjalan kaki.
Pendidikan di sekolah formal tidak
cukup baginya. Ia pun belajar ngaji dan
qiraat 7. Di dekat tempat kelahirannya
di Kapeh Panji, sebuah daerah di
Kanagarian Talua IV Suku. Kec. Banu
Ampu. Kab. Agam, ada seorang guru
ngaji yang terkenal. Namanya Nyak
Kari. Kepada Nyak Kari itulah Yahya
kecil belajar melantunkan ayat-ayat
suci al-Qur’an dengan indah.
Yahya dapat dengan mudah men-
guasai ilmu seni al-Qur’an itu. “Nyak
Yah (panggilan Yahya oleh kepon- Dari Hakim Tingkat Pertama pindah. Tidak hanya pindah dalam
akan) pernah menjadi juara ngaji se-- Menjadi Tuada Uldilag satu propinsi, bahkan antar pulau.
Sumatera Barat ketika itu. Suaranya Setelah tamat dari UGM, Yahya Namun hal itu tidak menjadi kendala
sangat merdu,” cerita Hj. Sumastri, yang lahir pada tahun 1933 itu mulai bagi Yahya karena ia memang telah
salah seorang keponakan Yahya. meniti karirnya sebagai hakim. Ia terbiasa merantau. Pada tahun 1981,
pertama kali bertugas di Pengadilan ia dipromosikan menjadi Ketua
Negeri Padang. Selama kurang lebih Pengadilan Tinggi di Palangkaraya,
Kinerja dan kepribadianya 9 tahun ia bertugas di sana, yaitu dari Kalimantan Tengah.
yang bagus membuat karir tahun 1957 s/d 1966. Kemudian ia Ia bertugas di sana terbilang tidak
dipromosikan sebagai Ketua Penga- lama. Pada tahun 1982, ia dipromosi-
Yahya terus menanjak. dilan Negeri Pariaman pada tahun kan menjadi “Hakim Agung” yang ber-
1966. Ia menjabat ketua selama dua tugas di Mahkamah Agung di Jakarta.
tahun. Istrinya yang bernama Hj. Husniah
Yahya sangat diuntungkan dengan Pada tahun 1968, ia kembali mengaku tidak menduga suaminya
tradisi yang berkembang di Sumater mendapat promosi jabatan. Dari mendapat promosi mendadak begitu.
Barat. Di sana hampir seluruh ketua pengadilan di wilayah kabu- “Yang kami bayangkan adalah
anak-anak menghabiskan waktu paten, ia dipromosikan menjadi ketua setelah di Kalimantan Tengah
mengaji di surau atau masjid selepas di wilayah ibu kota propinsi, Padang. mungkin ke Ambon atau ke Papua,
magrib. Selain belajar cara membaca Cukup lama ia menjadi ketua penga- karena pada waktu itu mutasi jauh-
al-Qur’an, anak-anak mendapatkan dilan di sana, hampir delapan tahun.
pengetahuan tentang agama. Kinerja dan kepribadianya yang Istrinya yang bernama Hj.
Di Sumatera Barat, selain men- bagus membuat karir Yahya terus Husniah mengaku tidak
imba ilmu di SMA di Bukittinggi, ia menanjak. Kali ini ia dipromosikan menduga suaminya mendapat
juga sekolah di sebuah pesantren ter- dari ketua pengadilan tingkat pertama
kenal di sana, pesantren Parabek. menjadi hakim di pengadilan tingkat
promosi mendadak begitu.
Harumnya nama UGM sebagai banding. Sebutannya adalah “hakim
kampus favorit sampai ke telinga tinggi”. Dari tahun 1975 sampai jauh,” ujar Hj. Husniah, wanita yang
Yahya. Setelah tamat dari SMA, ia pun dengan 1981 ia bertugas sebagai dinikahi Yahya pada tahun 1961.
pergi ke Yogyakarta untuk kuliah di hakim tinggi di PT Aceh. Ketika itu Mahkamah Agung tengah
UGM. Ia beruntung mendapat support Salah satu tantangan menjadi membutuhkan 30 orang hakim agung.
dari kakeknya yang seorang saudagar. hakim adalah bertugas berpindah- Suaminya masuk dalam daftar calon

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 67


TOKOH KITA

hakim yang akan dipromosikan.


Menjadi hakim agung merupakan
prestasi karir yang gemilang. Rupanya Salah satu tantangan
karir Yahya tidak berhenti di situ saja. menjadi hakim adalah
Pada tahun 1994, ia dipromosikan bertugas berpindah-pindah.
menjadi Ketua Muda Urusan Lingkun-
gan Peradilan Agama (ULDILAG).
Tidak hanya pindah dalam
Ketika itu banyak orang yang tidak satu propinsi, bahkan
menyangka ia bisa dipromosikan antar pulau. Namun hal itu
menduduki jabatan itu. Keheneran
tidak menjadi kendala bagi
itu dapat dimengerti. Yahya bukan-
lah hakim dari lingkungan peradi- Yahya karena ia memang
lan agama. Ia sejak awal berkarir di telah terbiasa merantau.
Pengadilan Negeri bukan di Penga-
dilan Agama. Singkat cerita, rupanya pentingnya penyatuatapan seluruh
ketika itu orang yang bisa dipromosi- peradilan. Ia ingin Pengadilan Agama
kan menjadi TUADA ULDILAG dapat sejajar dengan pengadilan yang lain,
dikatakan tidak ada. Memang ada satu di bawah satu atap. Ia juga tanpa henti
hakim agung dari peradilan agama mendorong seluruh hakim Pengadilan
yaitu Drs. H. Taufik, S.H., M.H. Hanya Agama untuk melanjutkan pendidikan
saja ia baru menjadi hakim agung. yang lebih tinggi. Menurutnya, ini
Itulah yang menjadi alasan pimpinan akan meningkatkan pamor PA di
Mahkamah Agung tidak mempro- hadapan pengadilan yang lain.
mosikan Drs. H. Taufik, S.H., M.H itu.
Mendapat promosi yang terhormat Sosok Yahya di Mata Keluarga
seperti itu, tidak lantas membuat Orang Jawa bilang, “tresno jalaran
Yahya sombong dan terlena. Ia seko kulino” (cinta tumbuh karena
menjadikan jabatan tersebut sebagai terbiasa). Agaknya itulah yang
amanah yang harus dijaga. Ia sendiri terjadi pada Yahya dan Hj. Husniah.
maklum dengan keraguan orang Ketika bertugas sebagai hakim di
terhadap dirinya mengemban jabatan Pengadilan Negeri Padang, Yahya
tersebut. Ia pun merasa terpicu untuk kerap mengantarkan pakaian untuk
bekerja lebih keras. Ia bertekad untuk dicuci di sebuah laundry. Laundry
bekerja secara maksimal. itu terletak di depan sebuah apotik
Karena tidak begitu mendalami tempat Hj. Husniah bekerja. Di
soal peradilan agama, Yahya sanalah pertemuan Yahya dengan Hj.
kemudian berusaha belajar. Ia tidak Husniah bermula.
hanya tinggal diam dan duduk manis Hj. Husniah mengaku sebenarnya
di ruang kerjanya. Ia pergi berkunjung jauh sebelum ia bertemu langsung
ke banyak Pengadilan Agama. Ia dengan Yahya, ia telah tahu tentang
berusaha mencari tahu apa saja Yahya. Ketika itu Yahya masih kuliah
kendala-kendala dan persoalan yang di UGM, di Yogyakarta. Ia dan Yahya
ada di peradilan agama. satu kampung. Keluarga Yahya cukup
Ketika itu Pengadilan Agama dikenal di kampungnya. Bagi Hj.
masih di bawah Departemen Agama. Husniah, Yahya adalah sosok yang
Tidak dapat dipungkiri, Pengadilan religius. Inilah yang membuatnya
Agama sering dianggap tidak sejajar jatuh cinta kepada Yahya.
dengan pengadilan yang lain. Melihat Sifat-sifat lain dari Yahya yang
kondisi tersebut, ia berpikir tentang berkesan bagi Hj. Husniah adalah

68 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


TOKOH KITA

Data Pribadi:
Mendapat promosi yang
Nama : H. Yahya, S.H (Almarhum) terhormat seperti itu, tidak
Istri : Hj. Husniah lantas membuat Yahya
Anak : 1. Dra. Yennis Vitaria (lahir 19 Jan 1962) sombong dan terlena.
2. Emil Noviyadi, M.Kes (lahir 18 Nov 1963)
3. Indra Gustia,S.H (lahir 25 Agust1965)
Ia menjadikan jabatan
4. Lusi Indriani, S.H, M.Kn (lahir 28 Juni 1971) tersebut sebagai amanah
yang harus dijaga.
Pendidikan:
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta jadi hakim, paman saya itu sangat
bangga. Sangking bangganya, ia
bercerita ke banyak keluarga, “Fajri
Riwayat Pekerjaan:
jadi hakim,” cerita Fajri.
1. Hakim Pengadilan Negeri Padang (1957 – 1966)
Fajri juga menceritakan bahwa di
2. Ketua Pengadilan Negeri Pariaman (1966 – 1968)
Sumatera Barat dikenal dengan ung-
3. Ketua Pengadilan Negeri Padang (1968 – 1975)
kapan “Anak dipangku, keponakan
4. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Aceh (1975 – 1981)
dibimbing”. Ini memberikan penger-
5. Ketua Pengadilan Tinggi Palangkaraya (1981 – 1982)
tian anak berhasil demikian juga den-
6. Hakim Agung Mahkamah Agung RI (1982 – 1994)
gan keponakan.
7. Ketua Muda ULDILAG (1994 – 1998)
Hj. Sumastri juga memiliki cerita

perawakannya yang tenang, egaliter, keluarganya dan masyarakat di sini.


dan bijak. Dengan sifat-sifat itu, Yahya Cuma orang-orang tidak tahu kalau
kerap menyelesaikan masalah dengan Mak Ya itu adalah hakim agung,” ujar
baik. Ia selalu menghargai semua Hj. Sumastri.
orang baik supir, rekan kerja, tetangga Drs. Fajri Rifa’i, S.H., M.H, ketua
dan lainnya. Yahya juga merupakan Pengadilan Agama Batusangkar, salah
seorang keponakan Yahya, memi-
liki kesan tersendiri dengan sosok
Ketika itu banyak orang yang pamannya itu. “Paman saya itu selalu
tidak menyangka ia bisa membimbing anak, cucu dan kepon-
akannya untuk maju. Ia juga sangat
dipromosikan menduduki
perhatian terhadap saudara dan kel-
jabatan itu. Keheneran itu uarganya,” ujar Fajri. Fajri mengaku
dapat dimengerti. Yahya bahwa pamannya itulah yang selalu tersendiri tentang sosok Yahya. Ia
bukanlah hakim dari memberinya semangat untuk mem- kagum dengan Yahya yang sangat
perhatikan pendidikan. berbakti kepada kedua orang tuanya.
lingkungan peradilan agama.
“Ketika saya masih SD, saya Yahya sangat mencintai ibunya. Ketika
sering nginap di rumah paman saya Yahya kecil pulang dari sekolah, ia
sosok yang sederhana dan low profile. itu. Ketika itu hari libur. Saya jalan- sering membantu ibunya yang tengah
Ini tercermin dari pergaulannya jalan ke Padang. Jadi saya nginap di bekerja di sawah.
dengan orang-orang di kampungnya. rumahnya,” kenang Fajri. “Selain itu, perhatian Mak Ya san-
Masyarakat di kampungnya tidak “Orang yang selalu mendorong gat besar kepada keluarga. Sehingga,
tahu kalau Yahya itu adalah salah satu saya untuk menjadi hakim ya paman ketika ia meninggal pada 22 Juli
petinggi di Mahkamah Agung. saya itu. Ketika paman saya pensiun 2009, semua keluarga merasa sangat
“Walaupun sudah tinggal menetap pada tahun 1998, saya berhasil kehilangan,” kisah Hj. Sumastri.
di Jakarta, Mak Ya sering mengunjungi diangkat menjadi hakim. Tahu saya [Rahmat Arijaya]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 69


KISAH NYATA

Derden Verzet
Dalam Sengketa
Waris
Pahruddin Ritonga, S.H.I [Hakim PA-Gunungsitoli]

P
engadilan Agama Gunungsitoli kapal laut. Sedangkan kalau melalui jenis perkarnya lumayan bervariasi
terletak di Pulau Nias, sebuah jalur udara butuh 55 menit dari dan kompleks.
wilayah paling jauh di wilayah Bandara Kuala Namu, Medan. Saya pernah menangani perkara
hukum PTA Medan. Dari kota Medan, Perkara yang diterima oleh PA gugatan waris yang para pihaknya
bila melalui jalur laut, perjalanan Gunungsitoli terbilang sedikit karena terbilang banyak. Pada perkara
menuju PA ini harus menempuh satu mayoritas penduduk di wilayah ini tersebut, ada 2 (dua) orang yang
hari naik taxi dan satu malam dengan adalah non muslim. Namun demikian menjadi Penggugat dan 10 orang

70 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


KISAH NYATA

Tergugat dan 12 orang Turut Tergugat. Namun setelah habis masa sampaikan bahwa selama kita masih
Obyek sengketa adalah harta tenggang untuk banding, Kuasa Hukum hidup persoalan tetap ada bahkan
warisan yang ditinggalkan ayah dan Tergugat baru mengajukan banding setelah mati pun persoalan tetap ada.
ibu kandung Penggugat dan Tergugat ke PTA-Medan. Saat itu, kepaniteraan Di akhirat, kita harus mempertang-
serta Turut Tergugat. Harta sengketa PA Gunungsitoli telah menjelaskan gung-jawabkan semua perbuatan
berupa sebidang tanah 2.700 M2 dan masa tenggang untuk banding telah yang kita kerjakan di dunia. Tidak ada
sebuah rumah di atas tanah tersebut. habis, namun pihak Kuasa Tergugat manusia yang tidak mempunyai per-
Harta tersebut belum pernah dibagi tetap ingin mengajukan banding. Lalu soalan dalam hidupnya.
kepada ahli waris bahkan sudah PA Gunungsitoli memproses banding Saya berusaha meyakinkan para
sampai 7 (tujuh) tingkatan ahli waris. tersebut. PTA-Medan mengeluarkan pihak bahwa tidak ada persoalan
putusan banding yang amarnya yang tidak ada solusinya. Perdamaian
menolak permohonan banding dari itu lebih baik, lebih cepat, dan lebih
Perkara yang diterima oleh PA
Kuasa Hukum Tergugat. ringan biayanya. Dengan perdamaian,
Gunungsitoli terbilang sedikit Penggugat melalui Kuasa Huk- tidak ada yang merasa menang
karena mayoritas penduduk umnya meminta kepada seluruh Ter- dan tidak ada yang merasa kalah.
di wilayah ini adalah non gugat dan Turut Tergugat agar harta Bahkan keutuhan keluarga tetap
tersebut dibagi sesuai bahagian mas- terjaga dengan baik. Berbeda dengan
muslim. Namun demikian
ing-masing. Namun pihak Tergugat proses litigasi yang melelahkan,
jenis perkarnya lumayan dan Turut Tergugat tidak mau mem- menghabiskan banyak energi dan
bervariasi dan kompleks. bagi harta tersebut secara sukarela. biaya yang besar.
Pihak Penggugat lalu mengajukan Ketika itu saya juga menjelaskan
permohonan eksekusi. bahwa keputusan apapun yang diam-
Para pihak berdomisili di propinsi Setelah “Aan Maning” dilaksanakan bil tergantung kepada para pihak,
yang berbeda-beda. Sehingga pemer- pada tanggal 08 Oktober 2013 dan mediator hanya memfasilitasi saja.
iksaannya membutuhkan waktu yang 29 Oktober 2013, pihak Tergugat Saya juga memberikan pemahaman
cukup lama dan biaya yang sangat mengajukan Derden Verzet pada tentang betapa berharganya sebuah
besar. Sidangnya pun hanya bisa tanggal 21 Oktober 2013. keluarga. Harta yang paling
dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) berharga adalah keluarga. Istana
bulan. Proses mediasi yang alot dan yang paling indah adalah keluarga.
Dalam pemeriksaan perkara penuh perdebatan. Puisi yang paling bermakna adalah
tesebut, majelis hakim telah berupaya Oleh karena tidak ada hakim keluarga. Mutiara yang tiada tara
mendamaikan para pihak. Proses mediator yang bersertifikat, saya lalu adalah keluarg. Keluarga adalah
mediasi juga dilakukan dengan serius bertindak sebagai hakim mediator. segala-galanya.
akan tetapi tidak berhasil. Setelah Saya lalu segera membuat pertemuan
melalui proses pemeriksaan perkara dengan para pihak bertempat di ruang
yang terbilang panjang, perkara mediasi PA Gunungsitoli. Langkah Di awal proses mediasi,
tersebut diputus tanggal 28 Maret yang saya ambil adalah mencoba saya berusaha menyentuh
2013. Gugatan Penggugat dikabulkan membangun komunikasi yang baik hati para pihak.
dan harta warisan dibagi menurut dengan para pihak. Saya kemudian
hukum Islam. memperkenalkan diri kepada para
Oleh karena Kuasa Hukum pihak beperkara. Mereka pun saling Saya berusaha menyentuh hati
Tergugat tidak hadir pada saat memperkenalkan diri, termasuk mereka dengan menyadarkan mereka
dibacakan putusan, isi putusan lalu kuasa hukumnya masing-masing. tentang kebaikan dan perjuangan
disampaikan kepada Kuasa Hukum Ketika itu saya melihat ada secercah orang tua mereka selama masih
Tergugat. Sampai batas waktu yang harapan perkara ini bisa didamaikan. hidup. Harta sengketa sesungguhnya
telah ditentukan yaitu 14 (empat Lalu kami sepakat untuk pertemuan adalah hasil kerja keras orang tua.
belas hari) sejak amar putusan selanjutnya. Sementara kedua belah pihak hanya
disampaikan, Kuasa Hukum Tergugat Di awal proses mediasi, saya beru- tinggal menikmatinya saja.
tidak mengajukan banding. saha menyentuh hati para pihak. Saya Saya katakan pada mereka,

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 71


KISAH NYATA

menaksir harga tanah tersebut.


Berdasarkan informasi dari petugas
BPN, harga pemerintah terhadap
tanah tersebut adalah sebesar Rp.
537.000,- per meter. Dengan demikian
bila Rp. 537.000,- per meter x 2.700
M2 = Rp 1.449.900.000,. Sementara,
menurut harga pasaran harga tanah
tersebut sebesar Rp. 1.500.000,-
per meter. Jadi harga pasaran tanah
tersebut adalah Rp. 4.050.000.000,-

Kedua belah pihak bersyukur


dan saling memaafkan.
Para pihak akhirnya tahu bahwa
harga tanah tersebut terbilang besar.
Mereka sangat bersyukur kepada
Allah SWT bisa berdamai. Mereka
mengucapkan terima kasih kepada
“alangkah sedihnya orang tua kalian menyentuh hati mereka. Saya katakan saya selaku mediator. Dengan perasaan
jika sekiranya mereka masih hidup kepada mereka bahwa kita senantiasa
dan tahu kalian bertengkar soal harta. takut dengan azab Allah SWT. Jangan
Mereka pasti kecewa dengan tingkah sampai karena harta warisan yang Saya lakukan kauskus
laku anak-anaknya. Namun bila dipersoalkan ini menghalangi kita beberapa kali. Saya coba
mereka lihat anak-anaknya rukun dan masuk surga. explorasi keinginan masing-
damai, tentulah mereka bahagia”. Saya lakukan kauskus beberapa
kali. Saya coba explorasi keinginan
masing pihak. Secara perlahan,
masing-masing pihak. Secara mulai ada titik temu. Beberapa
Mereka bersikeras harta perlahan, mulai ada titik temu. item yang awalnya mereka
itu tidak akan dibagi. Beberapa item yang awalnya mereka perselisihkan mulai berkurang.
Ketika itu saya menyadari perselisihkan mulai berkurang.
Setelah melakukan proses mediasi
bahwa sengketa kebendaan terharu, mereka bilang, “kami sangat
sebanyak 7 kali, pada akhirnya pada
rupanya tidak kalah hari Jum’at tanggal 21 Maret 2014, berterima kasih kepada bapak. Kami
berat penyelesaiannya para pihak mau berdamai. Mereka tahu bapak telah bersusah payah
dengan sengketa hati”. sepakat membagi harta warisan. mendamaikan kami yang selama ini
Harta warisan dijual dan hasilnya berseteru tentang harta warisan. Kini
lalu dibagikan menurut bagiannya kami sangat menyadari pentingnya
Dalam proses mediasi, terjadi masing-masing. keutuhan keluarga”.
perdebatan sengit tentang harta Ketika perdamaian dapat diraih, Hasil perdamaian tersebut
warisan tersebut. Para pihak saling persoalan ternyata belum usai. Para lalu dikuatkan oleh putusan PA
membantah dengan nada keras. pihak tidak bisa menaksir berapa Gunungsitoli pada hari Rabu tanggal
Mereka bersikeras harta itu tidak harga per meter tanah tersebut. Lalu 27 Maret 2014. Usai putusan
akan dibagi. Ketika itu saya menyadari saya menyarankan mereka untuk dibacakan oleh Ketua Majelis, para
bahwa sengketa kebendaan rupanya minta pihak Badan Pertanahan pihak mengatakan akan menaati
tidak kalah berat penyelesaiannya Nasional Kabupaten Nias untuk isi akta perdamaian dengan baik.
dengan sengketa hati”. menaksir harga tanah tersebut. Ketika itu, saya merasa ada kepuasan
Saya sebagai mediator tidak Mereka akhirnya sepakat batin yang berharga ketika berhasil
mau menyerah. Saya terus berusaha menghadirkan pihak BPN untuk memediasi para pihak.[]

72 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


INSPIRASI

Muliaman D Hadad, SE, MBA, Ph.D

Lulusan
Amerika
Pro
Ekonomi
Syari’ah
http://www.lps.go.id/image

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 73


INSPIRASI

J
umat malam menjelang isya’, kalau tidak dirancang jauh-jauh hari,
ketika jalanan Jakarta masih bakal sulit terlaksana.
dilanda macet, tim dari Badilag “Kami senang sekali bisa bertemu
meluncur ke Gedung Soemitro dengan Bapak-bapak dari Badilag
Djojohadikusumo, di jalan Lapangan Mahkamah Agung,” kata Muliaman,
Banteng Timur, Jakarta Pusat. Di Bagi Muliaman, peran ketika tim dari Badilag berhasil men-
tengah perjalanan, selembar pesan serta hakim-hakim gadakan pertemuan dengannya pada
pendek hinggap ke HP seorang peradilan agama dalam 23 Mei lalu.
anggota tim. Itu adalah pertemuan kedua,
industri keuangan syariah
“Rombongan yang datang berapa setelah pertemuan pertama berlang-
orang, jam berapa dan menggunakan di Indonesia tidak bisa sung pada 17 April. Pertemuan beri-
mobil dengan nomor polisi berapa?” dipandang sebelah mata. kutnya, atau yang ketiga, terjadi pada
Begitulah bunyi pesan pendek itu. forum yang lebih besar, ketika Mulia-
SMS itu datang dari ajudan man didaulat menjadi pembicara
Muliaman D Hadad. Tujuan tim dari utama dalam diskusi hukum putaran
Badilag tidak lain memang menemui IV yang diselenggarakan Badilag pada
Muliaman. Dan ternyata, untuk juga sering diundang dalam berbagai 10 Juni.
bertemu dengan orang nomor satu pertemuan yang melibatkan menteri, Keberpihakan alumni John F. Ken-
di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu bahkan kepala negara. Belum lagi, ia nedy School of Government, Harvard
memang sangat tidak gampang. kerap diundang oleh kalangan per- University, Amerika, itu pada eksis-
Selaku Ketua Dewan Komisioner bankan, lembaga keuangan dan pasar tensi peradilan agama, khususnya
OJK, Muliaman D Hadad punya agenda modal. dalam mengadili sengketa ekonomi
kerja yang sangat padat. Selain Karena itu, pertemuan-pertemuan syariah, sangat kentara.
memimpin rapat-rapat koordinasi di luar agenda yang sudah dijadwal- Keberpihakan itu tidak hanya dis-
yang melibatkan para komisioner, kannya hanya bisa dilakukan selepas ampaikannya ketika beberapa kali
deputi dan pejabat OJK lainnya, ia jam kerja, bahkan malam hari. Itupun, bertemu dengan pimpinan Badilag,

Kika: Hakim Agung Habiburrahman, Dirjen Badilag Purwosusilo, Ketua OJK Muliaman D Haddad, Hakim
Tinggi Bunyamin, dan Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Edy Setiadi

74 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


INSPIRASI

tapi juga diutarakannya secara blak- ke ekonomi syariah,” tandas peraih


blakan di hadapan pimpinan MA dan gelar Ph.D dalam bidang bisnis dan
BI ketika kedua lembaga tersebut ekonomi dari Monash University, Mel-
bersama OJK meresmikan kerjasama bourne, Australia, itu
pada 5 Juni lalu. Surat Keputusan Pejabat yang memulai kariernya
Bersama (SKB) yang diteken di Hotel sebagai staf umum di Kantor Bank
Borobudur Jakarta itu fokus pada Indonesia di Mataram pada 1986 itu
pelatihan hakim di bidang kebank- menambahkan, kompetensi pera-
sentralan dan sektor jasa keuangan. dilan agama untuk menangani sen-
Bagi Muliaman, peran serta gketa ekonomi syariah perlu didu-
hakim-hakim peradilan agama dalam kung, karena selain kompetensi itu
industri keuangan syariah di Indo- merupakan amanat Undang-Undang
nesia tidak bisa dipandang sebelah Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pera-
mata. “Saya anggap bapak-bapak dan dilan Agama, juga karena telah ada BIODATA
ibu-ibu ini sebagai partner untuk putusan MK Nomor 93/PUU-X/2012 Nama lengkap :
membangun industri keuangan sya- yang mempertegas wewenang pera- Muliaman Darmansyah
riah secara nasional,” ujar tokoh yang dilan agama dalam menangani seng- Hadad, SE, MBA, Ph.D
lahir di Bekasi pada 3 April 1960 itu, keta perbankan syariah secara litigasi.
ketika mengisi diskusi di Badilag. Keragu-raguan terhadap peradi- Tempat, tanggal lahir :
lan agama, imbuh sosok yang pernah Bekasi, 3 April 1960
jadi Deputi Gubernur BI termuda itu,
akan berdampak pada perkemban- Pendidikan:
gan industri keuangan syariah secara • Fakultas Ekonomi Universitas
luas. Karena itu, lembaga yang dipim- Indonesia (1984)
pinnya akan berusaha agar keragu- • John F. Kennedy School
raguan itu dapat diminimalkan, bah- of Government, Harvard
kan dihilangkan. University, USA (1990)
“Ini penting. Sebab bukan hanya • Monash University,
ragu-ragu ke peradilan agama, tapi Australia (1996)
nanti ke industri keuangan syariah.
Kita (OJK dan Badilag—red) punya Jabatan:
Mengatur
Mengawasi titik singgung,“ ungkapnya. • Kepala Biro Stabilitas Sistem
Melindungi Karena itulah, Muliaman sangat Keuangan BI (2003-2005)
Untuk Industri Keuangan yang Sehat
setuju SKB antara MA, BI dan • Direktur Direktorat Penelitian
OJK segera ditindaklanjuti. “Sejak
Gedung Soemitro Djojohadikusumo
Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4
Jakarta 10710
dan Pengaturan Perbankan
penandatanganan SKB kemarin, BI (2005-2007)
(021) 385 8001 Ext 20445-20446
(021) 385 8321
kesepakatan sudah clear. Akan kita • Deputi Gubernur BI (2007-
tindaklanjuti secara bertahap,” kata 2011 dan 2011-2012)
pejabat yang dilantik sebagai Ketua • Ketua Dewan Komisioner
Menurutnya, para hakim peradilan OJK oleh Ketua MA pada 20 Juli 2012 OJK (2012-2017)
agama layak menjadi partner, karena itu.
industri keuangan syariah memer- Badilag, sebagai unit kerja eselon I Organisasi:
lukan kejelasan dari berbagai aspek, di bawah MA, dapat menindaklanjuti • Sekjen Pengurus Pusat Ikatan
mulai dari jenis produk, aturan main, SKB tersebut bersama OJK karena Sarjana Ekonomi Indonesia
hingga penyelesaian sengketa. SKB yang fokus pada pelatihan hakim (2003-2006 dan 2006-2009)
“Bisnis syariah itu harus komplet di bidang kebanksentralan dan sektor • Ketua Ikatan Alumni Fakultas
dari ujung ke ujung. Kalau tidak kom- jasa keuangan itu memiliki cakupan Ekonomi UI (2007-2010)
plet, ini bisa mengurangi kepercay- yang cukup luas. Di antaranya ialah • Ketua Umum Masyarakat
aan orang-orang yang ingin masuk pelatihan hakim di bidang keuangan Ekonomi Syariah (2012-2015)

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 75


INSPIRASI

Karena peradilan agama


punya karakter yang
spesifik, kita nanti akan
bikin pelatihan yang
berbeda,” ujar Ketua
Umum Masyarakat
Ekonomi Syariah (MES)
periode 2012-2015 itu.

syariah, yang meliputi perbankan itu ditandatangani. saan Agung untuk meningkatkan
syariah, pasar modal syariah dan Menurut Muliaman, secara garis kapasitas SDM di kedua lembaga pen-
industri keuangan non-bank syariah. besar, OJK akan menempuh dua lang- egak hukum itu di bidang keuangan.
OJK, sebagaimana diatur dalam kah untuk menindaklanjuti SKB ber- “OJK belajar dari pengalaman-
Undang-Undang Nomor 21 Tahun sama Badilag dan pengadilan-penga- pengalaman di lapangan. Kami belajar
2011 tentang OJK, diberi tugas dilan di lingkungan peradilan agama. dari berbagai pihak,” kata Muliaman.
mengatur dan mengawasi sektor Langkah pertama ialah menga- Langkah kedua yang bakal
industri keuangan yang meliputi dakan pelatihan bersama mengenai ditempuh OJK adalah memastikan
perbankan, pasar modal dan industri ekonomi syariah. “Karena peradilan sengketa ekonomi syariah secara
keuangan non-bank. Menurut agama punya karakter yang spesifik, litigasi dilakukan di peradilan agama.
Muliaman, seluruh sektor industri kita nanti akan bikin pelatihan yang Hal ini selaras dengan tupoksi OJK
keuangan itu ada versi syariahnya. berbeda,” ujar Ketua Umum Masyara- selaku lembaga yang berwenang
“Bukan hanya bank syariah. Bahkan kat Ekonomi Syariah (MES) periode mengatur dan mengawasi sektor jasa
sekarang sudah ada pariwisata dan 2012-2015 itu. keuangan.
fashion syariah,” ungkap Ketua Ikatan Pelatihan itu bisa diselenggarakan “Kami akan menyurati bank-bank
Alumni Fakultas Ekonomi UI periode di Jakarta maupun di daerah. PTA-PTA syariah agar jika ada sengketa, maka
2007-2010 itu. yang hendak mengadakan pelatihan diselesaikan di peradilan agama,”
Saat ini, Badilag dan OJK belum ekonomi syariah dipersilakan Mulia- dosen pascasarjana UI dan Trisakti itu
merumuskan bentuk kerja sama man untuk mengadakan koordinasi menegaskan.
secara detail untuk menindaklanjuti dengan pimpinan OJK di daerah. Saat Tak pelak, keberpihakan lulusan
SKB tersebut. Meski demikian, OJK ini, sebagaimana BI, OJK punya kantor kampus ternama dari Amerika itu
telah terlibat dalam berbagai keg- perwakilan di seluruh provinsi. kepada peradilan agama membuat
iatan pengembangan hakim di bidang Kebetulan pula, kerjasama OJK pimpinan Badilag dan segenap apara-
ekonomi syariah. Dan yang terang, dengan lembaga penegak hukum tur peradilan agama berbunga-bunga.
upaya untuk menindaklanjuti SKB bukan hanya dilakukan OJK dengan Namun, tentu saja, sesegar-segar-
itu bisa dilakukan lebih cepat, sebab MA—termasuk Badilag di dalamnya. nya bunga, kalau ia tidak dirawat den-
kedua belah pihak telah mengadakan Sejauh ini OJK juga telah mengadakan gan seksama, suatu saat bisa layu juga.
serangkaian pertemuan, sebelum SKB kerjasama dengan Polri dan Kejak- [hermansyah]

76 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


PA INSPIRATIF
PA WATES

Ini Rahasia PA Wates yang


Menuai Banyak Pujian

Diberi acungan dua


B
agi warga peradilan di Indonesia, mendapat pujian tulus
dari pimpinan pusat di Mahkamah Agung merupakan
jempol oleh pimpinan hal yang langka dan tentu saja membanggakan. Terlebih
jika pujian itu keluar dari bibir Kepala Badan Pengawasan yang
MA. Kompak, mahir sudah pasti objektif dalam memberikan penilaian.
Adalah Pengadilan Agama Wates yang beruntung
mengelola anggaran, memperoleh sanjungan itu. Ya, pada akhir Mei lalu, Kepala
dan transparan. Badan Pengawasan MA RI (Kabawas), Dr. H. Sunarto, S.H., M.H.,
memberikan acungan dua jempol untuk pengadilan agama
Leadership jadi kunci. kelas II yang terletak di Kabupaten Kulonprogo, D.I. Yogyakarta,

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 77


PA INSPIRATIF

itu ketika pimpinan MA mengadakan dijadikan teladan. Inilah salah satu


kunjungan mendadak. alasan Sekretaris MA selalu memuji
Pujian Kabawas itu disampaikan pengadilan yang genap berusia 53
langsung kepada Dirjen Badilag, Dr. tahun pada 25 Juli 2014 itu.
H. Purwosusilo, S.H., M.H. Tersanjung Aparatur PA Wates mampu “Kita semua di PA
dengan pujian Kabawas yang terbi- mendirikan gedung kantor yang Wates ini jadi saksi
lang langka itu, Dirjen Badilag secara berkualitas bagus dan sesuai dengan
khusus menulis artikel di Pojok Pak prototype yang ditetapkan MA, meski sejarah bagaimana
Dirjen www.badilag.net. Lewat tulisan dengan anggaran yang minim. Tidak
panita pembangunan
tersebut, orang nomor satu di jaja- itu saja, menurut Sekretaris MA,
ran manajemen peradilan agama di dengan anggaran yang minim itu PA gedung waktu itu
Indonesia itu memberikan apresiasi Wates mampu membangun gedung
yang tinggi untuk PA Wates, sekaligus yang jauh lebih megah dibanding
memang bekerja
menyuplai motivasi untuk pengadilan pengadilan lain yang anggarannya ikhlas. Benar-
agama/mahkamah syar’iyah lainnya jauh lebih besar.
di Indonesia. Bermula dengan pengadaan
benar ikhlas.”
Ternyata setelah dirunut ke tanah pada tahun 2010, PA Wates
belakang, pujian untuk PA Wates dari mampu membeli tanah seluas
Kabawas itu bukan yang pertama 2.110M2 dengan anggaran sebesar
nan, tapi juga sampai ke bagian parkir
meluncur dari pimpinan pusat MA. Rp. 960.050.000,-. Sedangkan untuk
dan toilet.
PA Wates juga sering disanjung oleh pembangunan gedung kantor dua
Secara resmi, kantor yang
Sekretaris MA, H. Nurhadi, S.H., M.H., tingkat seluas 1.000M2 dilakukan
beralamat di Jalan Wates-Purworejo
dalam berbagai pertemuan. dalam dua tahap melalui anggaran
Km. 2,6 Wates Kulonprogo itu secara
Lantas, apa sebenarnya yang DIPA 2011 dan 2012 sebesar Rp.
resmi ditempati untuk pertama
dipuji dari PA Wates? Bagaimana 4.500.000.000,-.
kalinya pada 22 Juni 2013.
sampai mereka mendapat pujian itu? Berdasarkan pengamatan lang-
Apa saja rahasianya? sung Tim Redaksi, gedung ini memang
Manajemen Ikhlas
terlihat kokoh dan megah. Selain
dan Totalitas
Anggaran Minimalis, Gedung itu, tata letaknya juga rapi. Lingkun-
Setelah ditelusuri, ada kunci
Maksimalis gan kantornya bersih, tidak hanya di
sukses yang menjadi faktor penentu
Bicara soal efektifitas dan efisiensi dalam ruang sidang, ruang tunggu,
keberhasilan PA Wates dalam
penggunaan anggaran, PA Wates dapat ruang pendaftaran dan ruang pimpi-
membangun gedung sesuai prototype
dengan anggaran minim tersebut.
Kuncinya adalah bekerja ikhlas.
Hal ini disampaikan oleh seluruh
aparat PA Wates yang diwawancarai
Tim Redaksi. Mereka terdiri dari para
hakim, pejabat, tenaga kepaniteraan
dan kesekretariatan.
“Sejak tahap awal pembangunan
gedung PA Wates yang baru, kami
selalu ditekankan oleh ketua kami
yang waktu itu adalah Bapak Drs. H.
M. Badawi, S.H., M.S.I. untuk selalu
bekerja ikhlas,” kata Panitera/
Sekretaris PA Wates, Suhartadi, S.H.
“Apa yang disampaikan beliau,
Gedung lama Pengadilan Agama Wates. kami semua turut. Karena memang
beliau seorang kiai dan perilakunya

78 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


PA INSPIRATIF

sesuai dengan ucapannya,” ia menam-


bahkan.
Drs. H. M. Badawi, S.H., M.S.I. kini
menjabat sebagai Wakil Ketua PA
Kelas IA Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pendekatan untuk bekerja dengan
ikhlas itu juga dilanjutkan oleh
pengganti Badawi, Drs. H. Abdul
Kholiq, S.H., M.H., yang kini jadi orang
nomor satu di PA Batang, Jawa Tengah.
Tradisi bagus itu juga tetap dipegang
teguh oleh jajaran pimpinan PA Wates
Drs. H. M. Badawi, S.H. M.S.I. Drs. H. Abdul Kholiq, S.H., M.H., Drs. Yusuf, S.H., M.S.I.
yang sekarang yang diketuai oleh Drs.
Yusuf, S.H., M.S.I. di kantor jam 7.30 dan pulang jam Nyatanya, hingga sekarang,
Sejak berdiri pada tahun 1961, 4.30. Total 9 jam kita ada di kantor. kekompakan dan kebersamaan di
PA Wates telah dipimpin oleh sebelas Coba kita hitung lagi berapa lama kita lingkungan PA Wates tetap terjaga.
orang, termasuk ketua yang sekarang. ada di rumah masing-masing? Paling Kekompakan itu kemudian terbukti
“Kita semua di PA Wates ini jadi efektif kita di rumah hanya 5 jam. mampu memicu PA Wates untuk
saksi sejarah bagaimana panita Sisanya untuk tidur. Jadi tidak ada memberikan pelayanan terbaik tidak
pembangunan gedung waktu itu alasan bagi kita untuk tidak membuat hanya buat para pencari keadilan,
memang bekerja ikhlas. Benar- kantor ini bagus dan nyaman untuk tetapi juga melahirkan kepuasan di
benar ikhlas. Tak hanya ikhlas, tapi ditempati”. antara para pegawai.
juga menunjukkan totalitas. Bahkan Begitulah pesan yang kerap Karena itu, tak mengherankan
para karyawan mengikhlaskan uang disampaikan Drs. H. M. Badawi, S.H., jika Kabawas dengan ikhlas
lembur untuk membantu realisasi M.S.I., Ketua PA Wates periode 2008- mengacungkan dua jempolnya.
pembangunan ini,” ujar seorang 2011, ketika memberikan motivasi
hakim PA Wates, Siti Hanifah, S.Ag. kepada anak buahnya. Kalimat itu Transparan
pula yang diakui Pansek PA Wates Hal lain yang patut dicontoh dari PA
Kompak dan Kebersamaan sebagai salah satu petuah mujarab Wates adalah dalam hal transparansi.
“Kantor ini rumah kedua kita. untuk menjaga kekompakan dan Manajemen keterbukaan itu menjadi
Coba Bapak/Ibu hitung, kita sampai kebersamaan para pegawai. salah satu kunci pimpinan dalam
mengelola kantor.
“Kami selalu terbuka dalam
hal apa saja. Saya siap menerima
kritik apapun dari pegawai di sini.
Pengelolaan keuangan dan segala
hal yang berkaitan dengan kinerja
lembaga, saya usahakan terbuka,”
tegas Ketua PA Wates, Drs. Yusuf, S.H.,
M.S.I, didampingi wakilnya, Drs. Faiq,
M.H.
Pernyataan itu memang bukan
isapan jempol semata. Di PA
Wates, pimpinan menggelar survei
internal dan eksternal, dengan
menyebar kuesioner. Survei internal
dimaksudkan untuk menggali kritik,
saran, dan masukan dari bawahan
Tim Redaksi bersama pimpinan PA Wates
untuk atasan. Sementara survei

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 79


PA INSPIRATIF

eksternal diperuntukkan bagi juga dengan masyarakat pencari


masyarakat pencari keadilan guna keadilan, tingkat kepuasannya tinggi
merespon pelayanan yang disajikan juga.
pengadilan. Ini adalah hasil survei tersebut:
Dari hasil survei yang digelar April
lalu, tampak tingkat kepuasan yang SDM Mumpuni
tinggi yang dirasakan para pegawai Satu hal lagi yang tidak bisa Dengan
terhadap pimpinan mereka. Begitu diabaikan dari keberhasilan PA Wates,
keterbatasannya,
Tinngkat Kepuasan Masyarak
M kat Atas Pelayana
P an berkat manajemen
Pengaddilan Agaama Watees, April 2014 yang baik, PA Wates
telah membuktikan
ƒ‰ƒ–‡—ƒƒ•ƒ 31
diri mampu
‡—ƒƒ•ƒ 50 berprestasi.
—”ƒƒ‰‡—ƒƒ•ƒ 5

‹††ƒ‡—ƒƒ•ƒ 2

yakni mumpuninya Sumber Daya


‹†ƒƒŠ— 4
Manusia (SDM) yang dimiliki.
“PA Wates memiliki banyak SDM
Ͳ ͳͲ ʹͲ ͵Ͳ ͶͲ ͷͲ ͸Ͳ bagus. Mereka masih muda, pintar-
pintar dan profesional. Banyak
instansi lain di luar pengadilan yang
belajar ke PA Wates ini. Ya ke mereka
itu,” kata hakim Drs. Barwanto,
Tinngkat Keppuasan Pegawai
P P Watess Terhadaap
PA S.H., yang dibenarkan oleh hakim
Kinnerja & Kebijakan
K n Pimpinaan Ikhsanuddin, S.H.
SDM yang mumpuni, profesional
Ͷͷ
dan berintegritas memang menjadi
ͶͲ ƒ‰‰ƒ–‡—ƒ•ƒ garda depan bagi kemajuan suatu
8
͵ͷ 13 instansi. Seperti yang disampaikan
18 Dirjen Badilag di kolom Pojok Pak
͵Ͳ ‡
—ƒ•ƒ
Dirjen, akhir Juni lalu, bisa jadi banyak
ʹͷ lagi pengadilan agama/mahkamah
—”ƒƒ‰‡—ƒ•ƒ
ʹͲ 277 syar’iyah yang prestasinya melebihi
25 PA Wates tapi belum terekspos.
ͳͷ 20 ‹†ƒƒ‡—ƒ•ƒƒ Dengan keterbatasannya, berkat
ͳͲ manajemen yang baik, PA Wates
telah membuktikan diri mampu
ͷ 4 ‹†ƒƒƒŠ—
3 3 berprestasi. Pengadilan agama/
1 3 1
Ͳ mahkamah syar’iyah mana lagi yang
Ketua Wakil Ketua P
Pansek siap menyusul PA Wates?
(Achmad Cholil)

80 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


IBRAH

Karena Karir, Saya


Kehilangan Putri
Kesayangan
(Catatan Perjalanan Panitera Pengganti dari PA Sorong ke PA Kab. Malang)

Oleh:
Dra. Siti Jayadininggar 1
Panitera Pengganti PA Kab Malang

L
ain ladang lain pula ilalang. menjalankan tugas. Sebagai bagian hari kami selalu memulai kegiatan
Pepatah ini bisa menggambar- dari warga peradilan di Pulau yang dinas dengan apel pagi. Didalam-
kan kisah-kisah yang muncul terkenal dengan cendrawasihnya itu. nya berisi pembinaan dan pengumu-
dari berbagai daerah. Tentang suka Pahit manisnya kehidupan yang mun- man pegawai terbaik dan terburuk
dan duka menjalankan tugas di negeri cul dari keadaan daerah dan kondisi selama 1 minggu. Itu membuat kami
rantau. Semua seakan menjadi pen- geografis yang tidak biasa. Saya termotivasi dan berkeinginan selalu
anda dan sepenggal informasi dari hadapi dengan tulus ikhlas sebagai meningkatkan diri. Beberapa kali
kerabat nun jauh disana menghadapi konsekuensi dari sebuah pengabdian saya mendapat penghargaan terbaik
dan merasakan suka dukanya men- kepada negara . tersebut.
jadi abdi negara. Menjadi warga Sorong, saya Pengadilan Agama Sorong menan-
Sesuatu yang tak jauh berbeda mendapati kehidupan yang rukun gani perkara pertahun sebanyak 200
apa yang dirasakan dengan yang dan damai. Semangat ukhuwah san- perkara. Hakim terdiri dari 6 orang
lain. Saat berada di tempat dimana gat erat sekalipun kami sangat bera- (termasuk ketua dan wakil). Ada 7
infrastruktur sangat timpang bila di gam. Kami bersatu dalam kesamaan Panitera Pengganti ikut menangani
banding dengan pulau jawa. Dan saya nasib dan tujuan. Berbagai adat dan perkara disana. Setiap hari Penga-
mengalami bertugas di dua tempat suku berkumpul dalam kelompok dilan Agama Sorong meyidangkan
yang berbeda itu. Pada akhirnya saya masyarakat dan tinggal di daerah sebanyak 7 berkas perkara.
mengerti bahwa lain tempat lain juga yang bernama Sorong. Kondisi yang begitu saya nikmati.
tantangannya. Sebagai seorang Panitera Peng- Membuat saya merasa betah. Saya
Awal saya menjadi PNS di ling- ganti (Panti) saya pun mengalami beranggapan bahwa Sorong adalah
kungan Mahkamah Agung RI ditugas- kondisi yang sangat baik. Kondisi kampung kedua saya setelah Blitar
kan di salah satu Kabupaten di pulau kantor sangat kondusif dan kerabat tanah kelahiran saya. Namun akh-
Papua. Tepatnya di Pengadilan Agama di kantor juga kompak. Kami di PA irnya keadaan itu berubah.
Kabupaten Sorong. 10 tahun bertugas Sorong juga terdiri banyak suku dan Anak kedua yang terlahir yang
dan tinggal disana. Keluarga kecil saya dari berbagai daerah. Kami sangat saya beri nama Anisatuz Zakiyah
pun tumbuh kembang disana. Banyak rukun dan solid. Itu terwujud dari al-Maghfiroh. Saat berusia 4 tahun
suka dan duka yang saya alami dalam beberapa kegiatan arisan yang diada- mengalami lumpuh layu. Ia harus
kan setiap bulan. Berpindah-pindah dirawat di Rumah Sakit Umum Dae-
1 Dalam menulis kisah hidupnya sebagai Panitera
Pengganti ini, Ia dibantu oleh Hasan Ashari, SHI., Cakim dari satu rumah ke rumah pegawai rah Sorong. Karena keterbatan fasili-
PPC PA Kab Malang.
yang lain. Tidak hanya itu, setiap tas RSUD Sorong, Dokter tidak sang-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 81


IBRAH

gup merawat anak saya dan harus B Kab Malang. Namun kabar gembira sidang, saya menyidangkan 87 ber-
dirujuk ke RS Dr Sutomo Surabaya. itu juga berbarengan dengan kabar kas perkara. Tiga hari saya gunakan
Untuk beberapa lama saya membawa menyesakkan dada. Saya saya mener- untuk persiapan membuat saya
anak saya ke Surabaya untuk berobat. ima kabar tepat saya berada di ban- datang lebih pagi, bahkan lupa sara-
Walhasil kondisi ini mengharuskan dara Juanda. Kala itu saya mengantar pan. Persidangan yang berlangsung
saya bolak balik Sorong-Surabaya ber- anak untuk sekolah di Malang. Kabar cukup lama hingga pukul 15.00 WIB
sumberkan gaji PNS. Hal tersebut san- kepindahan itu justru mengakibatkan membuat saya bingung dalam men-
gat berat dan menjadi beban ekonomi suami saya mengalami serangan jan- catat, memanggil dan mempersiapkan
tersendiri. tung koroner. kelengkapan berkas. Pada gilirannya
Dari Surabaya anak saya tidak Setelah merawat suami untuk saya kehilangan konsentrasi dan ham-
mengalami perubahan yang berarti. beberapa lama di Surabaya. Sam- pir pingsan. Beruntung salah seorang
Bahkan timbul gejala kelainan otot bil mengurus kepindahan dengan Hakim membantu dan menenangkan
bisep. Dengan demikian, saya dan dibantu saudara dan kerabat, akh- saya untuk tidak terlalu panik. Alham-
keluarga berupaya membawa anak irnya saya bisa bekerja kembali bertu- dulillah tidak jadi pingsan.
saya ke pengobatan Syaraf di Solo. gas di tempat tugas yang baru. Penga- Lambat laun, saya terbiasa dan
Juga dibantu Shinse di daerah Glodok. dilan Agama Kabupaten Malang. bisa mengambil pelajaran berharga
Keadaan begitu saya alami hampir 6 Tak terpikir akan menghadapi hal dalam menjalankan tugas dan meny-
tahun. Akhirnya kami pasrah dengan yang berbeda ditempatkan di tem- elesaikan tumpukan berkas. Sebagai
keadaan dan kembali ke Sorong. pat yang baru. Saya pikir Pengadilan seorang Panti saya merasa sikap teliti
Allah mungkin memberi jalan Agama di seluruh Indonesia akan dan sabar dibutuhkan dalam setiap
yang berbeda dari keinginan saya. sama. Melayani serta menangani hal menyelesaikan pekerjaan. Memer-
Pada tanggal 15 September 2007 yang sama. Namun kenyataannya iksa lembar demi lembar berkas yang
yang bertepatan genap usia Anisa 11 sangat berbeda 180 derajat. Itu mem- disiapkan untuk sidang. Merangkai
tahun, dia menderita Malaria Plus. buat saya harus beradaptasi kembali. kata demi kata membentuk Berita
Malaria yang pada saat itu endemik di 11 perkara setiap bulan di Sorong, Acara Sidang. Dilanjutkan dengan
Sorong Papua. Kondisi malaria yang berubah menjadi 40 sampai 70 ber- menata, menyusun lembaran Sidang
hampir mirip dengan kanker darah kas perkara setiap bulannya. dengan bukti untuk diminutasi. Pan-
yang mengakibatkan nyawa putri Pengadilan Agama Kabupaten jangnya waktu sidang kerap mengu-
kedua saya tidak tertolong lagi dan Malang sendiri di 3 tahun terakhir ras energi dan emosi.
meninggal dunia. Keadaan ini mem- menerima perkara mencapai 7000 Beban dan tugas Panti berat. Perha-
buat saya sangat stress, depresi dan perkara. Terdapat 15 Hakim dan 15 tian para pemegang kebijakan diper-
kehilangan orientasi dalam bekerja. Panitera Pengganti. Pengadilan Agama lukan untuk segera meningkatkan
Tidak ada semangat dalam bekerja. Kabupaten Malang nyaris tak pernah tunjangan dan kesejahteraan. Hara-
Itu berlangsung 3 tahun. Setiap hari sepi. Riuh rendah suara pegawai dan pan saya kesejahteraan Panti kedepan
saya selalu teringat Anisa. Bila ada di pencari keadilan yang mengurus dan tidak terlalu timpang dengan Hakim.
rumah, perasaan bahwa putri kesay- menangani berkas. Tak ketinggalan Itulah sekelumit kisah. Bahwa pen-
angan saya masih ada dirumah itu. suara printer dan pengeras suara ham- galaman banyak memberikan pelaja-
Dalam kondisi yang seperti diatas, pir tak pernah putus untuk melayani ran kepada saya untuk menjadi lebih
saya memberanikan diri untuk men- dan menyelesaikan tumpukan berkas. baik. Selalu tertanam di hati. Berat
gajukan pindah dinas. Usaha demi Dua bulan pertama merupakan ringannya beban pekerjaan hanya ada
usaha telah saya lakukan. Doa demi masa-masa sulit dalam beradaptasi. pada hati dan pikiran. Dimanapun
doa telah saya panjatkan. Akhirnya Tumpukan berkas harus diselesaikan dan dalam keadaan apapun kita harus
keinginan itu bisa terjawab. Perten- dalam hitungan hari membuat saya berbuat yang terbaik. Orang bijak ber-
gahan tahun 2010, tepatnya tanggal menjadi keder. penguasaan SIADPA kata: “Bila kesukaran dan kemudahan
30 Juli 2010 KPTA Jayapura mengab- yang tak mumpuni membuat saya umpama hujan dan matahari, maka
ulkan keinginan saya untuk pindah merasa ketinggalan dengan teman kita membutuhkan keduanya pada
ke Jawa. Gayung bersambut. KPTA kerja di kantor. saat yang hampir bersamaan, untuk
Surabaya juga menyetujui kepinda- Kejadian tak mengenakkan pun tak memunculkan pelangi indah kehidu-
han saya ke Pengadilan Agama Kelas I elak saya alami. Ketika pertama kali pan”.[]

82 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


AKTUAL

Ketua OJK: Hakim Peradilan Agama Pelatihan Kode Etik Hakim, KY Pakai
adalah Partner untuk Membangun Metode Baru dan Libatkan Hakim PA
Industri Keuangan Syariah

Komisi Yudisial (KY) menyelenggarakan pelatihan Kode


Etik Hakim selama 6 hari (21-26 April 2014). Kegiatan
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini diikuti oleh 33 orang hakim Pengadilan Negeri dan
Muliaman D Hadad, Ph.D menjadi nara sumber pada Pengadilan Agama se-Jawa Barat dan Banten dengan masa
acara diskusi hukum putaran IV Ditjen Badilag, Senin kerja 0 – 8 tahun.
(9/6/2014).
Sembilan PTA Punya Ketua Baru
Badilag Susun Naskah Standar
Redesign SIADPA

Sembilan orang dilantik menjadi Ketua Pengadilan Tinggi


Ditjen Badilag sedang melakkukan redesign SIADPA yang Agama oleh Ketua Mahkamah Agung Dr. H. M. Hatta Ali,
menjadi salah satu program unggulan, di Bogor, (12-14 S.H., M.H., Kamis (12/6/2014), di Gedung Sekretariat MA,
Mei 2014). Kegiatan ini melibatkan Timnas SIADPA Plus, Jakarta.
hakim tinggi, dan konsultan.
Dirjen Badilag: Sidang Isbat Nikah
Survei Membuktikan, Pelayanan Terpadu Berbeda dengan Nikah Massal
Pengadilan Agama Memuaskan

Dirjen Badilag Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H., menjelaskan


Survey oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung perbedaan sidang isbat nikah terpadu dan nikah massal
bekerjasama dengan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan pada acara launching sidang isbat nikah terpadu di
(PSHK) tahun 2013 tersebut dapat dilihat pada Laporan Kabupaten Bekasi yang berlangsung di Kecamatan
Tahunan MA 2013. Cikarang Timur, Jumat (23/5/2014).

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 83


AKTUAL

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan MS Lhoksukon Ikuti Sosialisasi PP No. 45


PTA Banten Selenggarakan Diklat /2013 dan Penerapan Perencanaan Kas G2
Kompetensi Ekonomi Syariah Serta Bimtek Aplikasi Perencanaan Kas G2

Sosialisasi di KPPN Lhokseumawe (13/3/2014) tentang


PTA Banten bekerja sama dengan Departemen Perbankan Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Negara dan Penerapan Perencanaan Kas G2 serta Bimtek
pelatihan kompetensi Ekonomi Syariah/Perbankan Syariah Aplikasi Perencanaan Kas G2.
bagi para Hakim Peradilan Agama sewilayah Pengadilan
Tinggi Agama Banten (10-13 Juni 2014). Kunjungan Kerja Komisi III DPR  ke
Wilayah Hukum Sulawesi Tengah
MS Aceh Dikunjungi Pejabat Tinggi
Kedutaan Besar Belanda

Drs. Al Muzammil Yusuf, M.Si dan rombongan dari Komisi


III DPR RI bertemu dengan unsur pimpinan PT Sulawesi
Mahkamah Syar’iyah Aceh menerima kunjungan Mr.Nico Tengah, PTA Palu, PTUN Palu, Kanwil Kemkum HAM
Scheftners, Kepala Politik Kedutaan Besar Belanda di Sulteng, Kejaksaan Tinggi Sulteng, Kepolisian Daerah
Jakarta, Selasa (6/5/2014). Sulteng, dan Badan Narkotika Provinsi Sulteng, Rabu
(12/3/2014).
Acara Bimtek Ekonomi Syariah
PTA Kep.Bangka Belitung Prestasi PTA Makassar  sebagai Satker
Terbaik Tingkat Kuasa BUN KPPN Makassar II

PTA Kep. Bangka Belitung menyelenggarakan Bimtek Alfiker Siringoringo, S.E., M.Ec., Kakanwil Perbendaharaan
Ekonomi Syariah di Hotel Aston Soll Marina, (12-14 Mei Makassar memberikan anugerah kepada PTA Makassar
2014). Bimtek ini diikuti oleh 13 hakim tinggi dan 25 sebagai Satker Terbaik dalam Tingkat Kuasa Bendahara
hakim tingkat pertama. Umum Negara, Selasa (29/4/ 2014).

84 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


AKTUAL

PTA Mataram Ranking  Satu Sebagai Kegiatan Konsolidasi dan Asistensi SAKIP
UAPPA-W  Dengan  Laporan Rekonsiliasi se Wialayah Hukum PTA Jayapura
DIPA 04 Cepat dan Akurat

PTA Jayapura menyelenggarakan kegiatan Konsolidasi dan


Asistensi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Prov. NTB ( SAKIP ), di Sentani (25-27/2/2014). Kegiatan ini diikuti
memberikan penghargaan kepada PTA Mataram sebagai oleh Panitera / Sekretaris, Wakil Sekretaris serta para
UAPPA-W yang melakukan rekonsiliasi yang cepat dan Operator dari 13 satuan kerja di Wilayah Hukum PTA
akurat untuk TA 2013. Jayapura.

Rakor PTA Padang dan PA Se Sumatera PA Pontianak Gelar Rapat Evaluasi Kinerja
Barat dengan Ditjen Badilag dan AIPJ

PTA Padang mengadakan rapat koordinasi dengan PA Pontianak mengadakan Rapat dalam rangka
semua Pengadilan Agama yang ada di Sumatera Barat, mengevaluasi kinerja hingga bulan februari. Rapat ini
di Bukittinggi (22-23/4/2014). Acara ini dihadiri oleh dibuka dengan evaluasi yang disampaikan oleh Ketua PA
Tukiran, S.H., Sekditjen Badilag dan Drs. Wahyu Widiana, Pontianak.
M.A, senior advisor AIPJ.
Pelayanan Sidang Terpadu PA
Sidang Terpadu Pertama di Tigaraksa Berlangsung Sukses
Sumbar, Digelar PA Maninjau

PA Maninjau bekerjasama dengan KUA IV Koto dan


Dinas Dukcapil Kab. Agam sidang keliling terpadu, Selasa Bekerjasama dengan Disdukcapil dan KUA Kementerian
(25/3/2014). Sidang ini yang pertama di Sumatera Barat Agama Tanggerang, PA Tigaraksa menyelenggarakan
dan keenam di Indonesia. sidang terpadu pada hari Jum’at (27/6/2014).

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 85


INSIGHT

JM Muslimin, MA, P.hD


Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

F
akultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang, adalah fakultas
yang nyaris memiliki segalanya. Sarana dan prasarana
perkuliahan memadai. Program studi yang ditawarkan amat
beragam. Dosen-dosennya mumpuni. Para alumninya pun
banyak yang berhasil jadi ‘orang’—termasuk jadi aparatur
peradilan agama.
Lantas, apalagi yang kurang?
Menurut JM Muslimin, MA, P.hD, yang
belum lama jadi Dekan FSH menggantikan
Prof. Dr. Amin Suma, S.H., fakultas yang
dipimpinnya masih menghadapi aneka
persoalan, baik persoalan
laten maupun perso-
alan baru, yang cukup
kompleks.
Pertengahan Juni
kemarin, ketika diwawan-
carai Tim Redaksi majalah
ini, ia membeberkan
pelbagai persoalan
di FSH UIN Syarif
Hidayatullah. Ia
juga mengung-
kap titik sing-
gung fakultasnya

86 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


INSIGHT

Walaupun dari sisi kualitas SDM saya


yakin kawan-kawan hakim peradilan
agama sudah sangat baik, tapi untuk
lebih mengakselerasi, itu perlu.
Bisa dikatakan sebagian besar
hakim peradilan agama adalah
alumni Fakultas Syariah. Ter-
kait dengan wewenang peradilan
agama dalam menangani seng-
keta ekonomi syariah, masih ada
sebagian pihak yang meragukan
kemampuan hakim peradilan.
Tanggapan Bapak?
Pertama, ada reformasi struktural
di kalangan penyaluran akademis
di level fakultas kita. Artinya begini,
kami menawarkan double degree.
Jadi, mahasiswa kami yang mendapat-
kan gelar sarjana syariah dalam nanti
dengan peradilan agama, serta meny- berian analisis putusan saya kira lebih bisa memperoleh gelar sarjana hukum
odorkan beberapa gagasan agar SDM maju dibanding sistem yang lain. dalam tempo waktu satu setengah
peradilan agama kian bermutu dan Untuk hakim peradilan agama, tahun misalnya. Ini untuk menjawab
kepercayaan publik kian terkatrol. apa yang harus mereka lakukan itu. Karena Sebenarnya ini bagian dari
Berikut ini wawancara selengkap- untuk meningkatkan public trust, stigmatisasi. Kita ini terstigma bahwa
nya: khususnya dalam menangani alumni madrasah, alumni pesantren,
Bagaimana Anda memandang perkara ekonomi syariah? tidak bisa masuk dunia profesional.
perkembangan peradilan agama, Kalau menurut saya perlu ada Yang kedua, kesulitan utama kami
sejak dulu hingga sekarang? crash program, semacam short course adalah pada raw materials. Harus
Ada satu akselerasi perkemban- begitu. Jadi, mungkin bekerja sama saya akui masih ada beberapa maha-
gan yang luar biasa ya. Yang asalnya dengan dunia pendidikan, dalam dan siswa yang masuk ke kami ini kompe-
dari peradilan serambi sekarang men- luar negeri. Didesain sebuah pola pen- tensinya masih rendah. Makanya kami
jadi pengadilan yang profesional dan didikan khusus untuk beberapa lama ingin melakukan long march. Misalnya
modern. Persepsi mayoritas masyara- khusus untuk mendidik hakim-hakim kami menetapkan standar kelulusan
kat sudah berubah ke peradilan ini untuk lebih menguasai hukum bis- minimal bagi mahasiswa kami. Salah
agama. Yang kedua, hasil riset-riset nis syariah misalnya. satu indikasinya ada praktek-praktek
independen menyebutkan bahwa per- Yang lain, saya lihat kawan-kawan kemahiran hukum dan syariah yang
adilan agama jauh lebih maju diband- hakim peradilan agama ini kan tidak harus mereka ikuti. Banyak keahlian
ing pengadilan-pengadilan lainnya. tinggal diam. Mereka aktif mening- yang harus mereka miliki.
Hasil-hasil riset independen itu katkan kemampuan, kuliah S2 dan Praktek-praktek kemahiran
membuat kita yakin bahwa memang S3. Nah, dari pihak birokrasi saya kira hukum itu sebagian sudah kami laku-
peradilan agama sudah melakukan harus memberikan insentif atau kebi- kan. Cuma lagi-lagi kalo soal stigmati-
transformasi yang luar biasa. Dari jakan bagi mereka yang sifatnya men- sasi itu atau pandangan stereotype itu
sisi kelembagaan, dari sisi kualitas dorong kepada mereka yang beru- butuh waktu yang lama untuk meng-
dan berbagai sisi lainnya. Pengadi- saha meng-upgrade kemampuannya. hilangkannya. Selain butuh waktu, kita
lan agama tidak bisa lagi dipandang Insentif itu bisa berupa kemudahan juga butuh pembuktian-pembuktian.
sebelah mata. Sejajar dengan peradi- pemberian izin misalnya. Jadi, akar masalah ketidakper-
lan lainnya. Bahkan dalam beberapa Dengan begitu saya kira nanti cayaan itu menurut Bapak lebih
kasus menunjukkan bahwa manaje- publik akan lebih percaya dan hakim- karena stigmatisasi?
men penanganan perkara, pola pem- hakimnya juga akan lebih percaya diri. Ya, karena stigmatisasi itu. Karena

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 87


INSIGHT

hakikatnya, mohon maaf kalau kita bagus. Itu satu.


ukur ya, kalau bicara alumni pesantren, Yang kedua, perkembangan baru Cuma lagi-lagi kalo
banyak juga ahli hukum kita yang terkait perkembangan ekonomi sya-
alumni pesantren. Ternyata ketika riah ini juga sudah menjadi bagian
soal stigmatisasi
mereka memegang posisi di eksekutif, kurikulum sentral kami. Kami sudah itu atau pandangan
legislatif maupun yudikatif, mereka integrasikan secara eklektik. Kami stereotype itu butuh
lebih hebat dari alumni lainnya. Bisa pilih dan kami pilah dengan beber- waktu yang lama untuk
kita sebut sejumlah tokoh. Wacana apa kurikulum yang ada, khususnya
dan kekayaan sumber referensi mer- di pembelajaran tentang peradilan
menghilangkannya.
eka saya kira jauh lebih dalam. agama, atau hukum perdata atau Selain butuh waktu, kita
Lantas, bagaimana fakultas hukum bisnis perdata atau hukum juga butuh pembuktian-
yang Bapak pimpin ini memper- bisnis syariah. Penyelesaian sengketa pembuktian.
siapkan para mahasiswanya, khu- ekonomi syariah itu sudah masuk di
susnya mereka yang setelah lulus pembelajaran-pembelajaran itu. kadang-kadang hanya bisa membaca
ingin berkarir di peradilan agama? Mengenai perekrutan calon al-Qur’an. Jadi, kalau lihat bahasa
Fakultas Syariah dan Hukum ini hakim, termasuk calon hakim Arab, pusing aja bawaannya.
dulu Fakultas Syariah IAIN Syarif peradilan agama, yang mungkin Jadi memang belum kearah itu.
Hidayatullah Jakarta. Fakultas Syariah akan dilakukan di tahun depan, Tapi diantara mereka banyak juga
adalah salah satu yang tertua diband- adakah upaya khusus yang dilaku- yang unggul karena memang dari
ing Fakultas Syariah di kampus lain. kan oleh FSH agar alumninya lebih pesantren yang bagus dan sekolah
Kami sudah melakukan sema- siap dalam rekrutmen itu? Misal- yang bagus.
cam analisis kelembagaan, termasuk nya mempersiapkan mereka agar Oya, apa ada mata kuliah Anali-
di dalamnya strength, opportunity, mahir membaca kitab dan mengerti sis Putusan di FSH ini?
weakness dan threat. Kami melaku- Ilmu Falak... Sudah ada. Bahkan setiap hari
kan curriculum review itu setiap 4 Kalau secara spesifik kami Selasa kita mendatangkan ahli khu-
tahun sekali. Salah satu yg selalu kita memang belum melakukan upaya sus dari Amerika, Prof. Mark Cam-
pikirkan dalam curriculum review itu itu. Standar kelulusan minimal kami mack. Beliau memberikan training
bagaimana supaya konsep linkage and untuk beberapa hal masih perlu dikri- bagaimana sesungguhnya logika
matching bisa kita terapkan. Saya ber- tisi juga. Seperti yang sudah saya hukum, analisis hukum, termasuk di
harap alumni kami menjadi khairun- sampaikan, mahasiswa kita ini bera- dalamnya juga perbandingan analisis
nas anfauhum linnas. Makanya mer- gam latar belakangnya, ada yang dari putusan-putusan, termasuk putusan di
eka harus punya akses pekerjaan yang Aliyah, SMA dan bahkan SMK yang Amerika. Prof. Mark tadi menyampai-
kan bahwa putusan-putusan peradilan
agama lebih kaya logika hukumnya.
Mengenai gelar, kami dengar
http://www.katalis.co/wp-content/uploads/2011/12/IMG_3608.jpg

FSH ini menghadapi persoalan


ketika menentukan gelar apa yang
paling pas untuk alumninya. Bena-
rkah begitu?
Gelar ini memang ini ada kesulitan,
karena ada peraturan dari Kementerian
Agama yang mengharuskan gelar itu
jadi Sarjana Syariah (S.Sy) yang sebel-
umnya Sarjana Hukum Islam (SH.I).
Waktu itu kami sempat diskusi
juga dengan beberapa guru besar
termasuk hakim agung Prof. Abdul
Gani Abdullah, kalau dalam bahasa
Undang-Undang memang disebutkan

88 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


INSIGHT

Sarjana Syariah. Tapi kalau gelar ini


selalu bolak balik, gonta ganti dan seb-
againya, kami menyadari juga kasihan
alumni kami. Orang akan bertanya-
tanya lagi ketika alumni melamar
pekerjaan. Untuk hal ini kami sudah
mengajukan untuk review gelar ke
Kemenag. Dan mereka berjanji untuk
mengadakan review secara nasional
tentang gelar-gelar ini.
Terus terang, di Fakultas Syariah
sendiri masih pecah nih. Ada yang degree. Dan ini program double degree yang ke Kejaksaan, ke law firms, ke
masih tetap SH.I, dan sebagian lagi pertama di Fakultas Syariah di Indone- Kemenhukham, dan beberapa instansi
memakai S.Sy. Ini kan jadi ambigu. sia. Yang lain belum saya dengar. lainnya—tidak hanya Kementerian
Membingungkan. Apakah pihak FSH pernah Agama. Dalam rentang waktu 3-4
Hingga kini masih ada sema- melakukan pemetaan terhadap tahun ini sudah menyebar seperti itu.
cam ‘diskriminasi’ antara SH dan ouput? Kebanyakan alumni FSH ini Satu lagi. Apakah FSH punya
SHI. Misalnya SH bisa ke peradilan ke mana? Lembaga Bantuan Hukum yang
agama selain ke peradilan umum, Kami pernah melakukan survei. bisa bekerja sama dengan Pengadi-
tapi kalau SHI tidak bisa begitu. Di sini ada dua yang mayoritas. Yang lan Agama?
Dalam kondisi sekarang, apakah satu ke jalur birokrasi, khususnya Ada. Juga sedang kita benahi dan ke
regulasi itu masih relevan? ke Kementerian Agama. Yang kedua depan akan semakin kami kembang-
Kalau dari sisi ideal, kita bicara soal menjadi tokoh sosial masyarakat. kan LBH kita ini menjadi dua bagian,
integrasi keilmuan, maka dikotomi Dulu kan masih Fakultas Syariah yaitu litigasi dan non litigasi. Non-liti-
seperti itu sudah tidak relevan lagi. saja ya. Jadi masih terbatas. Karena gasi akan dikelola akademisi dan yang
Tapi yang kita hadapi ini kan praktek sekarang itu FSH, sekarang sudah litigasi akan dipegang oleh praktisi.
dan kenyataan. Makanya tadi kami mulai menyebar ini. Beberapa sudah Dan keduanya harus bersinergi.
tawarkan solusinya program double ada yang menjadi advokat. Ada juga [Achmad Cholil | Hermansyah | Mahrus | Rahmat Arijaya]

BIODATA dan 2004).


Nama : JM. Muslimin, MA, Ph.D • Penulis, “Korupsi, Penegakan Hukum dan Budaya” dalam Buku “Pendidikan
Tempt, Tanggal lahir : Bojonegoro, 12 agustus 1968 Antikorupsi di Perguruan Tinggi”, Uni-Eropa-Kemitraan- Center for the
Status : Menikah, dengan 3 orang anak Study of Religion and Culture/CSRC , 2006.
• Penulis, “Rumusan Korupsi dan Efeknya” dalam Buku “Pendidikan
PENDIDIKAN; Antikorupsi di Perguruan Tinggi Islam”, Uni Eropa-Kemitraan-CSRC, 2006.
• Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. • Penulis, “Theories of Conspiracy and Muslim in Indonesia” dalam Shirin
• Pondok Pesantren Darussalam. Gontor, Ponorogo. Fathi and Arndt Graf (eds.), Orientalism and Concpiracy, London: IB Tauris,
• Fakultas Syariah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (S 1). 2009.
• Rijksuniversitaet, Leiden Belanda, ( S2). • Panelis seminar internasional, “Nation-State, Social Conflict and
• Asien Afrika Institut, Univ. Hamburg, Jerman ( S3). Intercultural Dialogue”, Kuala Lumpur; Friedrich Ebert Stiftung, Malaysia,
• Kursus Bahasa Belanda di Interconcultancy Bureau, Leiden, Belanda, 1996- 2008.
1998. • Penulis Buku, ”Integrasi dan Perbandingan: Teori, Asas dan Kerangka
• Kursus Bahasa Jerman intensif, di Goethe Institute, Jakarta dan Bremen Penalaran Hukum Islam dan Barat”, Lembaga Penelitian UIN, 2010.
Jerman, 1, 5 tahun, 2000-2001. • Penggagas International Workshop, “Volksgeist, Rechts und Museum”,
Goethe-Universitaet Frankfurt-Technische Hochschule Weiden,
KEGIATAN AKADEMIS (Diantaranya): 2013-sekarang.
• Panelis Seminar Internasional, “Young Moslem Scholars and Education”, • Sekretaris Umum Majelis Pengurus Nasional Himpunan Ilmuwan dan
Casablanca-Ifran: ISESCO (Maroko), Agustus, 1993. Sarjana Syariah Indonesia (HISSI).
• Panelis di beberapa Seminar Internasional. Tema pokok, “Theories of • Beberapa kegiatan akademis lain di dalam maupun di luar negeri.
Islamic Law and Nation-State” di Leiden, Den Haag dan Amsterdam, 1996-
1998. KEGIATAN SOSIAL-KEMASYARAKATAN (Diantaranya):
• Panelis di Seminar “al-Syariah wa al-Qadla fi Indonesia”, Cairo: Markaz • Pembina, Islamische Stichting “al-Hikmah”, Divisi Remaja, Den Haag, 1997-
al-Dirasah al-Qadlaiyyah, 2002. 1998.
• Panelis di beberapa Seminar Internasional dengan tema utama, “Islamic • Penasehat, Indonesische Islamische Centrum (IIC e.V), Hamburg, Jerman,
Law, Conflict Resolution and Peace”, (Frieden Gesellschaft, Genev, 2002-2004.
Switzerland, 1997), Carl Duisberg Gesellschaft (Bremen, Jerman, 2001), • Ketua “Gesellschaft fuer Frieden und Harmonie”, Berlin, 2003-2004.
(Indonesische Verband fuer Lehrkrafte, IASI e.V. Hamburg and Berlin, 2003 • Beberapa kegiatan sosial kemasyarakatan di dalam dan luar negeri lainnya.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 89


INSIGHT

Topo Santoso, S.H., M.H., Ph.D


Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Trust dan Image, Dua


Kunci Untuk Peradilan
Agama

S
iapa yang tidak tahu Fakultas wawancaranya berikut ini:
Hukum Universitas Indonesia? Terima kasih pak Dekan atas
Fakultas Hukum UI merupakan waktunya. Pak Dekan masih relatif
fakultas hukum terbaik dan tertua di muda tapi sudah menjadi Dekan
Indonesia. Tak terhitung alumninya Fakultas Hukum tertua dan terbaik
yang menjadi tokoh pembaruan di Indonesia. Kira-kira apa tipsnya?
hukum dan menentukan arah dan Sebetulnya dalam sejarah Dekan
sistem hukum di Indonesia. Tidak FH UI itu ada yang lebih muda yaitu
sembarang mahasiswa bisa masuk ke Prof. Hikmahanto Juana. Seingat saya
fakultas ini. waktu beliau pertama jadi dekan
Akhir Juni kemarin, di Kampus masih berumur mungkin 37-38, itu
UI Depok, anggota Tim Redaksi saya kira dekan paling muda dan juga
Majalah ‘Peradilan Agama’ profesor paling muda di FH UI.
mewawancari Dekan FH Mengenai saya sendiri kalau saya
UI, Topo Santoso, S.H., itu memang mengerjakan segala ses-
M.H., Ph.D, pakar Hukum uatu itu dengan serius. S1 serius, saya
Pidana Islam yang lulus dalam waktu 3,5 tahun. Ketika
menjadi dekan pada itu rata-rata 4-5 tahun baru lulus. Jadi
usia yang terbilang intinya saya mengerjakan segala ses-
masih muda. uatu dengan serius. Kemudian yang
Bagaimana Doktor kedua, saya memang memiliki kecin-
jebolan University of taan yang sangat mendalam dengan
Malaya, Malaysia ini fakultas hukum ini, terutama untuk
memandang peradilan pengembangannnya. Fakultas hukum
agama? Simak isi ini kan yang tertua dan juga terbaik
https://www.facebook.com/LeidenLawSchool/photos

90 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


INSIGHT

di Indonesia. Sehingga mempunyai menjadi lawyer, bekerja di bagian legal mau karena ya ingin lebih bebas, lebih
sejarah yang panjang, mempunyai berbagai perushaan, berbagai kantor memanfaatkan ilmunya dengan lebih
nama yang besar, membawa nama instansi di bagian legalnya. Sebagian luas di dunia praktek hukum, diband-
indonesia. Itu tentu orang-orang yang memilih mnjadi jaksa, hakim atau ingkan menjadi hakim.
mengembangkan juga harus totalitas. penegak hukum, tapi sangat sedikit. Bapak sendiri memandang
Jadi waktu pertama kali diangkat Sebagian lagi memilih menjadi dosen dunia peradilan Indonesia secara
menjadi dekan, usia Bapak berapa? tapi sangat sedikit. Kebanyakannya umum bagaimana?
Waktu pemilihan dekan itu sebena- memang bekerja di legal practice, di Terus terang kalau saya melihat
rnya saya tidak ingin mencalonkan, kantor law firm atau legal department kan ini ada pandangan masayaarakat,
tapi banyak senior yang minta saya dari suatu institusi. ada pandangan dari dunia peradilan
untuk maju dalam pemilihan. Waktu Jad, profesi hakim bukan pilihan sendiri, dan ada yang obyektif orang
itu saya berumur 43 tahun. Tapi saya utama mereka? luar. Tentu pandangan masayaarakat
merasa selalu umur itu kan relatif. Saya kira iya, bukan pilihan utama. sangat dipengaruhi oleh media.
Misalnya ada orang dengan umur Media kan semua hal yang buruk
muda tapi punya pengalaman yang Sebetulnya dengan langsung dimunculkan jadi berita.
banyak, sangat relatif. Alhamdulillah, dukungan dari berbagai Masayaarakat yang buruk-buruk aja
pengalaman saya di banyak kegiatan taunya tentang peradilan kita. Kalau
pihak, lembaga
dan oranganisasi memang banyak dunia peradilan melihat, tentu yang
membantu. peradian itu sudah baik baik-baik perkembangannya dan
Ada kendala psikologis tidak perkembangannya. Sudah sebagainya. Yang obyektif tentu orang
terhadap senior-senior Bapak di banyak contohnya. luar yang melakukan satu evaluasi
fakultas? atau riset, baru mungkin lebih fair.
Tidak ada masalah. Begini, dunia Kenapa kira-kira, Pak? Saya sendiri melihat, karena
kampus itu beda dengan birokrasi. Kita beberapa kali pernah men- dulu saya juga berkecimpung di
Birokrasi itu lebih ketat terhadap gadakan acara untuk memperkenal- suatu lembaga yang menangani
atasan bawahan, sama dengan militer kan dan mendorong mereka ke arah reformasi hukum, sebetulnya dengan
juga begitu. Di perusahaan juga sana. kita hadirkan jaksa, hakim, agar dukungan dari berbagai pihak,
sama, atasan yang paling mempunyai mereka mau terjun atau mengikuti lembaga peradian itu sudah baik
kewenangan dan sebagainya. Di karir di dunia peradilan. Tapi saya perkembangannya. Sudah banyak
kampus kan tidak, sangat egaliter, gak tahu, sebagian besar dari maha- contohnya. Misalnya dalam hal akses
masing-masing sangat mempunyai siswa itu tentu mereka lihat senior- memperoleh putusan pengadilan
independensi. Jadi masing-masing seniornya juga, melihat peluang-pel- jauh lebih bagus. Kan dengan dimuat
orang baik senior maupun junior di uangnya. Mungkin juga mereka tidak secara online bisa semua mengakses,
fakultas ini mempunyai independensi
dalam pengembangan ilmu, karir
akademik dan sebagainya.
Sebetulnya dekan itu lebih
kepada mengkoordinir, mendorong,
kemudian menyalurkan mana
kelebihan-kelebihan. Expertise itu
dikembangkan, didorong. Sehingga
sayapun dengan senior ya biasa saja,
karena tidak ada perasaan sungkan
dan sebagainya, tergantung cara kita
saja pendekatan.
Ngomong-ngomong, sebagian
besar alumni FH UI ini terjun ke
dunia apa ya Pak?
Kebanyakan mereka terjun http://ideguru.wordpress.com/2010/03/12/topo-santoso-dosen-dan-pemerhati-pemilu/

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 91


INSIGHT

walaupun memang ada kendala untuk “Menggagas Hukum Pidana Islam”.


memperoleh putusan, artinya belum Sebetulnya putusan- Saya kemudian banyak menerima
semua putusan dimuat, tapi sudah dari buku itu, banyak diskusi, banyak
ada perkembangan disitu. putusan peradilan juga kritik dan saran. Kemudian saya
Kemudian juga penegakan etika menulis beberapa artikel di media
hakim dengan adanya KY dan juga
agama itu dinamis. masa, paper-paper untuk seminar
adanya pengawasan internal di MA Itu saya dapat dan sebagainya, lalu saya bukukan lagi
juga sudah berjalan. Jadi sebetulnya “Membumikan Hukum Pidana Islam”.
saya sih optimis ada perkembangan,
tangkap dari Kemdian lalu saya terpikir dengan
apalagi didukung dengan rekrutmen beberapa riset. beberapa teman hukum Islam di
yang sudah berubah, karena kuncinya UI, kita membuat mata kuliah baru,
rekrutmen sudah bagus, sudah bagaimana hakim-hakim itu tidak Hukum Pidana Islam, yang waktu
membaik tentu. Pengawasan dan jumud, tidak hanya mengikuti saja itu belum ada. Meskipun awalnya
peningkatan kapasitasnya juga tentu tanpa adanya satu penemuan hukum. kurang berjalan mulus, tapi akhirnya
diharapkan akan bisa lebih baik Hakim peradilan agama kita juga berjalanlah mata kuliah itu. Yang
kedepan. kan banyak yang belajar dari para dulunya hanya mata kuliah pilihan,
Secara khusus ke peradilan pakar-pakar hukum islam yang juga sekarang menjadi mata kuliah
agama, apa pendapat Bapak? berpikiran maju dan sebagainya. Di wajib karena banyak yang tertarik.
Saya terus terang secara langsung daerah-daerah juga saya kira dengan Jadi itulah kenapa saya tertarik
tidak pernah mengamati secara semakin meningkatnya pengetahuan dan kemudian sampai sekarang
khusus atau melakukan riset khusus dan pendidikan hakim, juga sangat masih menggeluti itu walaupun
mengenai peradilan agama, karena berpengaruh terhadap putusan yang saya memang tidak secara khusus
saya itu kan bidangnya pidana, dihasilkan. Itu yang saya tangkap belajar jinayah di pesantren atau di
saya mengamati lembaga peradilan secara umum. perguruan Islam.
pidana, sistem peradilan pidana. Tapi Oiya, Bapak juga banyak Di beberapa artikel, Bapak juga
ya secara umum saya melihat. Begini menulis tentang pidana islam. Apa menulis tentang kenapa mesti
ya, kita melihat peradilan ini kan yang membuat Bapak tertarik pada takut dengan syariat Islam. Tujuan
dinamis. Sebetulnya putusan-putusan kajian ini? Bapak?
peradilan agama itu dinamis. Itu saya Sebetulnya saya belajar hukum Saya mencoba untuk menyeim-
dapat tangkap dari beberapa riset pidana Islam itu secara otodidak. Saya bangkan persepsi. Bagian paling
kan belajarnya hukum pidana, saya sulit orang untuk memahami dan
tidak pernah belajar di pesantren. menerima dari hukum Islam itu
Saya tertarik karena pertama, hukum pidana Islam, menurut saya.
panggilan dari keimanan saya sebagai Makanya jadi paling mungkin adalah
orang Islam. Al-Quran tuh banyak bagaimana meluruskan persepsi
juga membahas tentang jinayah atau orang yang curiga dan salah kaprah,
hukum pidana Islam, dan juga banyak dan memandang selalu hukum pidana
asas-asas prinsip-prinsip yang Islam itu dari sisi negatif. Itu yang
terkandung dalam Quran maupun saya coba luruskan dengan tulisan,
Hadits mengenai hukum pidana Islam. dengan buku, dengan diskusi dan seb-
Itu yang membuat saya tertarik. againya. Itu sih sebetulnya, tidak ter-
Dan kemudian ketika saya ada lalu muluk-muluk. Paling tidak, ada
waktu sekian bulan di Harvard, USA diskusi-diskusi.
tahun 1995an, saya banyak baca Artinya ketika kita belajar
buku-buku yang diterjemahkan ke hukum pidana barat, hukum pidana
bahasa Inggris dari bahasa Arab. Jadi sosialis, maupun hukum pidana dari
saya coba menulis beberapa ratus common law dan civil law, kenapa
halaman, kemudian saya tawarkan kita tidak berani, tidak mau belajar
pada penerbit, diterbitkanlah buku hukum pidana Islam. Sama-sama

92 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


INSIGHT

perbandingan hukum, kita ndak pesat. Itu menurut saya bagaimana


boleh memandang ini jelek ini buruk merubah citra itu dengan berbagai
dan sebagainya. Dari konteks hukum cara, sehingga peradilan agama
perbandingan kita pelajari semuanya. tidak terkesan kualitasnya kurang,
Itu yang saya dorong. sehingga orang melihat hukum Islam,
Masih ada sebagian yang baik dunia peradilan maupun MUI,
memandang miring hal-hal yang maupun segala macam yang berbau
berbau ke-Islaman. Tidak hanya Islam, orang melihatnya intelektual
pada hukum Islam, seperti Pidana dan cerdas, dan sebagainya.
Islam, tapi juga kepada sistem dan Tentang public trust terhadap
lembaga Islam, termasuk peradilan peradilan agama dalam menangani
agama. Menurut Bapak? sengketa ekonomi syariah, menurut
Betul. Saya melihat juga memang Bapak bagaimana?
ada sterotype itu. Tapi sebetulnya Mengenai hal itu sebetulnya ada
kalau menurut saya itu soal dua issue. Pertama soal kepercayaan
performance yang perlu ditingkatkan, orang terhadap peradilan agama, dan
soal komunikasi ke masayarakat, soal kedua soal substansi atau konten.
mengubah citra. Itu harus dilakukan Substansi perselisihan hukum itu
dengan berbagai cara yang kreatif. bisa ditangani oleh peradilan agama,
Misalnya, dulu orang memandang ya mestinya tidak ada keraguan ten-
pendidikan Islam juga nggak bagus. tang itu. Tapi soal trust, soal image, Islam/SHI. Banyak orang belum tahu
Pendidikan Islam, madrasah ibtidai- itu yang harus ditingkatkan. Ketika nomenklatur itu, banyak lembaga
yah, madrasah tsanawiyah, madrasah orang melihat dan membandingkan belum kenal SHI. Jadi menurut saya ya
aliyah itu melihatnya kumuh. Kemu- peradilan agama dan hakim-hakim- itu harus diperjuangkan, sehingga ia
dian apa, kurang kualitasnya, dari nya, penasehat hukum yang berkec- bisa menjadi satu kesatuan dari dunia
orang-orang yang kurang mampu kan impung di situ ternyata mempunyai profesi hukum di Indonesia.
gitu, kan sterotype. Tapi kemudian kapasitas yang tinggi, juga menguasai Jadi justru harusnya alumni
sekarang orang nggak menyangka perekonomian Islam bukan hanya fakultas syariah dan hukum itu men-
pendidikn Islam, sekolah Islam ter- klasik tapi juga juga perkembangan jadi sarjana hukum plus, mengua-
padu itu menjadi sekolah-sekolah elit, terbaru, lama-lama orang akan sema- sai hukum dan dia juga menguasai
menjadi sekolah-sekolah yang banyak kin percaya. hukum Islam, hukum Islamnya lebih.
siswanya, masuk di perguruan tinggi Jadi intinya soal bagaimana trust Kita kan disini juga belajar hukum
ternama. Nah, tentu orang nggak itu dibangun dan juga meningkatkan Islam tapi disana bobotnya lebih ban-
menyangka itu. image di hadapan masayarakat, tentu yak. Nah sekarang tinggal bagaimana
Dulu orang memandang hukum masyarakat yang terkait dengan sen- memformalisasikan itu, mendesign
ekonomi Islam juga hanya misalnya gketa itu. Masyarakat yang berkecim- itu. Mungkin kerjasama dengan per-
ya dengan sebelah mata. Tapi pung langsung dengan ekonomi Islam guruan tinggi fakultas hukum dari
sekarang perbankan Islam tumbuh itu yang perlu diyakinkan. Memang perguruan tinggi yang lain. Kemu-
butuh waktu, gak bisa singkat, tentu dian sisi lain dengan pendekatan-
butuh waktu. pendekatan ke berbagai lembaga-
Jadi intinya soal Terakhir, sebagian besar hakim lembaga pengambil kebijkan supaya
bagaimana trust peradilan agama adalah lulusan bisa menerima lulusan UIN, diterima
IAIN/UIN walaupun sebagian lagi dalam berbagai lingkup profesi dunia
itu dibangun dan juga menambah dengan gelar hukum itu, sehingga tidak dianaktiri-
hukum umum. Ada masukan? kan kalau menurut saya. Saya sih salut
juga meningkatkan Saya belum lama ini datang ke UIN dengan Sarjana Hukum Islam, ngerti
image di hadapan Jakarta mengisi seminar. Ada problem hukum umum dan juga ngerti hukum
soal lulusannya dari sarjana syaariah syariah.
masayarakat. dan hukum, gelarnya Sarjana Hukum [Achmad Cholil]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 93


INSIGHT

Topo Santoso, S.H., M.H., Ph.D

Topo Santoso lahir di Wonogiri (Jawa Tengah) pada tanggal menjadi Advisor bidang Security and Justice Governance di
5 Juli 1970. Pendidikan Sarjana di tempuhnya di Fakultas Partnership for Governance Reform (Kemitraan). Di samping
Hukum Universitas Indonesia (1988-1992), Program Pasca itu ia juga masih menjabat sebagai Wakil Ketua Perkumpulan
Sarjana Ilmu Hukum UI (1997-1999), dan pendidikan Doktor untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem). Penulis aktif
di Faculty of Law-University of Malaya (2001-). Selain mengisi berbagai forum seminar, diskusi, pelatihan, serta
pendidikan formal, ia telah mengikuti beberapa pendidikan kegiatan ilmiah lainnya. Ia aktif menulis di berbagai media
tambahan di Brisbane, Australia (1994), Academy of American massa nasional dan menjadi narasumber bagi media cetak
and International Law di Texas (1995), dan Special course on dan elektronik. Hingga saat ini ia telah menulis 13 bukudan
Economic Law di Harvard Law School, AS (1996). Saat ini ia ratusan artikel. Pada pemilu 2004, penulis menjadi salah
menjadi dosen di Fakultas Hukum UI Depok. Saat ini ia juga seorang anggota Panitia Pengawas Pemilu Pusat.

Publikasi
http://staff.ui.ac.id/user/1511/publications
No Title of Publication Journal Name
1 Buku menggagas Hukum Pidana Islam Diterbitkan oleh Asy Syaamil. Bandung Tahun 2000 . ISBN: 979-9435 21-25 .
2 Krisis kriminalitas PASCA REFORMASI . Buku Diterbitkan oleh Pusaka Sinar Harapan Tahun 1999 ISBN: 979 416 608 1.
3 Jilbab dan kekakuan Hukum .Komentar keputusan Hakim . Dimuat dalam Majalah Hukum dan Pembangunan No.4Th.XXV Agustus 1995.
4 JURNAL: Police and Prosecutor in Law Enforcemmen. Dimuat dalam LAW JOURNAL FHUI , Oktober 2000 . ISSN : 1411- 2329
Dimuat dalam Jurnal Kriminologi Indonesia FISIP UI Vo.1 No.1,September 2000 .ISSN: 14211
5 JURNAL: Penyalah Gunaan Narkoba di Kalangan Remaja : Suatu Perspektif .
6332.
JURNAL : Tinjauan terhadap Undang-undang Kejaksaan dan Draf RUU Dimuat dalam Jurnal Hukum dan Pembangunan FHUI No.2 Tahun XXXI , April Juni Tahun 2001
6
Kejaksaan. ISSN : 0215-9687.
Makalah disampaikan pada Seminar menggugat diskriminasi terhadap pekerja sex, Universitas
7 Diskriminasi terhadap pekerja sex (Suatu Tinjauan Yuridis).
Indonesia, 29 April 1999
8 Buku:Seksualitas dan Hukum Pidana Penerbit IND HILL CO . Th.1997 Jakarta ISBN : 979-8179-40-4
9 BUKU:Statuta Roma tentang Mahkamah Qidana Internasional (Penerjemah) . Diterbitkan oleh Pusat Kajian HAM dan FORUM ASIA Jakarta .Tahun 2001 ISBN: 974 7215 53-5
10 BUKU. Polisi dan Jaksa : Keterpaduan atau Pergulatan ? Di terbitkan oleh Pusat Studi Peradilan Pidana Indonesia .Tahun 2000 ISBN : 979- 9872-13-9.
MAKALAH: Mengapa Orang Mematuhi Hukum (Suatu Refleksi) . Makalah
11 disampaikan dalam Seminar Hukum tentang Membangun Tertib Hukum Diselenggarakan di Balai Kota Jakarta 7 11 2001.
Masyarakat Jakarta ,
MAKALAH: Dampak penegakan Syariat Islam terhadap Hukum Positif di Makalah diSeminar Nasional Dampak Penerapan Syariat Islam thp Keutuhan Bangsa yang di
12
Indonesia. Auditoriom YTKI Jkt pd Kamis ,31 Mei 2001.
MAKALAH: Hukum Pidana Islam : Hukum Rajam dalam Persepektif Hukum Makalah di Seminar Hk Rajam ,LangkahAwal Tegaknya Syariat Islam di Indonesia oleh Majelis
13
Nasional . Tablik dan Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jkt 21 Juni 2001.
14 Tiga ganjalan dalam RUU Kepolisian . Dimuat dalam Majalah COPS Vol. 1, No,2, Juni 2001. ISSN: 1412 2329.
15 Tahun Kekerasan Masa. Dimuat dalam Koran Fajar Indonesia Tanggal 6 Februari 2001.
16 Stikmatisasi Suripto. Dimuat dalam Koran Tempo Tanggal 9 Mei 2001
17 Pengantar Mahkamah Pidana Internasional (Penerjemah) Diterbitkan oleh Pusat Kajian HAM dan FORUM ASIA Jakarta .Tahun 2001 ISBN: 974 7215- 48- 9.
18 Operasi Anti Preman . Dimuat dalam Koran Tempo Tanggal 19 April 2001
19 Menyoal Penegakan Syariat Islam . Dimuat dalam Koran Republika Tanggal 15 Juni 2001.
20 Mengapa Takut Syariat Islam ? Dimuat dalam Koran Republika Tanggal 11 Mei 2001.
21 Masalah delik perzinahan di Indonesia dewasa ini. Dimuat dalam Majalah Hukum dan Pembangunan No.2 Tahun XXV April 1995.
MAKALAH: Penaggulangan Narkoba di Indonesia ( Suatu catatan Pengantar Makalah di Seminar Penanggulangan Kejahatan Narkoba di Indonesia Di oleh DPP Partai Keadilan
22
Diskusi ) . di Jkt 19 Juli 2001.
Buku: Perekayasaan Sistem Pemilihan Umum , Untuk Pembangunan Tata
23 Jakarta: Partnership for Governance Reform in Indonesia, 2008.
Politik Demokratis (Co-Author)
24 Buku: Hukum dan Proses Demokrasi Jakarta: Partnership for Governance Reform in Indonesia, 2007.
25 Buku: Menunggu Perubahan dari Balik Jeruji (co-editor) Jakarta: Partnership for Governance Reform in Indonesia, 2007.
26 “ Buku menggagas Hukum Pidana Islam “ Diterbitkan oleh Asy Syaamil. Bandung Tahun 2000 .
27 BUKU.” Polisi dan Jaksa : Keterpaduan atau Pergulatan ?” Di terbitkan oleh Pusat Studi Peradilan Pidana Indonesia .Tahun 2000 ISBN : 979- 9872-13-9.
28 BUKU “ Kriminologi “ Diterbitkan oleh Creasindo Jakarta Tahun 2001 .
Makalah disampaikan pada Seminar menggugat diskriminasi terhadap pekerja sex, Universitas
29 Diskriminasi terhadap pekerja sex (Suatu Tinjauan Yuridis).
Indonesia, 29 April 1999
Laporan Penelitian :Kebijakan kriminal terhadap masalah minuman keras di
30 Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Pebruari 1998 .
Indonesia.
31 Krisis kriminalitas PASCA REFORMASI . Buku Diterbitkan oleh Pusaka Sinar Harapan Tahun 1999 ISBN: 979 - 416 - 608 -1.
Dimuat dalam Majalah Hk.dan Pembangunan FHUI No.4 Tahun XXVI Agustus 1996 ISSN: 0215-
32 Masalah Prostitusi .
9687.
33 Buku:Seksualitas dan Hukum Pidana Penerbit IND - HILL CO . Th.1997 Jakarta ISBN : 979-8179-40-4
34 Jilbab dan kekakuan Hukum .Komentar keputusan Hakim . Dimuat dalam Majalah Hukum dan Pembangunan No.4Th.XXV Agustus 1995.
BUKU:”Statuta Roma tentang Mahkamah Qidana Internasional (Penerjemah)
35 Diterbitkan oleh Pusat Kajian HAM dan FORUM -ASIA Jakarta .Tahun 2001 ISBN: 974 - 7215 -53-5
.
Diterbitkan oleh Pusat Kajian HAM dan FORUM - ASIA Jakarta .Tahun 2001 ISBN: 974 - 7215-
36 Pengantar Mahkamah Pidana Internasional (Penerjemah )
48- 9.
JURNAL : Tinjauan terhadap Undang-undang Kejaksaan dan Draf RUU Dimuat dalam Jurnal Hukum dan Pembangunan FHUI No.2 Tahun XXXI , April -Juni Tahun 2001
37
Kejaksaan. ISSN : 0215-9687.
38 Buku: Pengawasan dan Penegakan Hukum Pilkada Aceh (Editor dan penulis) Jakarta:Partnership for Governance Reform in Indonesia, 2007.
39 Buku: Penegakan Hukum Pemilu (co-author) Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, Jakarta, 2006.
40 Buku: Tindak Pidana Pemilu Jakarta: SInar Grafika, 2005.
41 Buku: Kepala Daerah Pilihan Hakim (Editor dan Penulis) Harakatuna, Bandung, 2005.
42 Buku: Etika dalam Pemilu (co-author). Penerbit: Deputi Bidang Dinamika Masyarakat, Kementrian Riset dan Teknologi, Jakarta, 2004.
43 Tiga ganjalan dalam RUU Kepolisian . Dimuat dalam Majalah COPS Vol. 1, No,2, Juni 2001. ISSN: 1412 - 2329.
44 JURNAL: Police and Prosecutor in Law Enforcemmen. Dimuat dalam LAW JOURNAL FHUI , Oktober 2000 . ISSN : 1411- 2329
JURNAL : Kebijakan Kriminal Terhadap Masalah Minuman Keras di Indonesia
45 Dimuat dalam Jurnal Penelitian FHUI Vo. 1 No.2 Januari Tahun 2000 ,ISSN: 1411 - 190X
.
Dimuat dalam Jurnal Kriminologi Indonesia FISIP -UI Vo.1 No.1,September 2000 .ISSN: 14211
46 JURNAL: Penyalah Gunaan Narkoba di Kalangan Remaja : Suatu Perspektif .
- 6332.
47 Masalah delik perzinahan di Indonesia dewasa ini. Dimuat dalam Majalah Hukum dan Pembangunan No.2 Tahun XXV April 1995.

94 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


HISAB RUKYAT

Cara Bijak
Menyikapi Perbedaan
Idul Fitri 1435 H sudah di depan mata. Akankah umat Islam di
Indonesia merayakannya secara bersamaan atau malah berbeda?

P
roblematika penentuan awal Perbedaan dalam penentuan Menelusuri Akar Masalah
bulan Qamariah, khususnya bulan Qamariah bukan hanya masalah Apabila ditelusuri, akar masalah
bulan Ramadhan, Syawal dan keagamaan an sich, melainkan juga penyebab terjadinya perbedaan dalam
Zulhijah, merupakan persoalan klasik masalah sosial dan budaya kema- penentuan awal bulan Ramadan,
yang senantiasa aktual. Klasik karena syarakatan, bahkan merambah ke Syawal dan Zulhijah tersebut, antara
persoalan ini telah muncul sejak ranah politik. Oleh sebab itu, persoa- lain karena tiga hal.
lama dan terus berlangsung sampai lan perbedaan penentuan awal bulan Pertama, perbedaan dalam
sekarang. Aktual karena perbedaan mesti dimaknai dengan baik agar memahami dalil syari’i (Nash al-Quran
penentuan awal bulan Qamariah tidak terjadi disharmonisasi dalam dan Sunnah) yang menjadi landasan
tetap menjadi isu hangat yang hampir menjalankan ibadah, apalagi menjadi penentuan awal bulan tersebut.
berlangsung setiap tahun. pemicu munculnya konflik sosial. Apakah dalil syar’i tentang penentuan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 95


HISAB RUKYAT

awal bulan dipahami sebagai ma’qul (kontemporer) belakangan ini juga untuk seluruh negara di dunia. Dalam
al-ma’na atau ghair ma’qul al-ma’na. terbagi kepada kelompok hisab haqiqi prakteknya, terdapat perbedaan
Bagi yang memahami ma’qul al- tahqiqi dan hisab haqiqi tahqiqi bi al- dalam menentukan titik fokus mathla’.
ma’na, penentuan awal bulan dapat tahqiq. Bagi Muhammadiyah titik fokus
melalui hisab (perhitungan) tanpa Setiap kelompok memiliki kriteria mathla’ adalah daerah Yogyakarta seb-
mesti melakukan pengamatan secara sendiri tentang penentuan awal bulan agai basis awal berdirinya organisasi
langsung (rukyat) karena nash-nash Qamariah. Kelompok penganut hisab Muhamadiyah. Bagi Pemerintah yang
yang menjadi landasan penentuan kontemporer saja misalnya, memi- menjadi titik fokus mathla’ adalah
awal bulan tersebut bersifat ta’aqquli. liki beberapa aliran yang berbeda, wilayah Indonesia atau mathla’ di luar
Bagi kelompok ini, hisab dan rukyat seperti aliran wujudul hilal, hisab ijti- wilayah Indonesia yang wilayahnya
hanya merupakan metode atau alat mak qabla al-ghurub, ijtimak ba’da sama dengan Indonesia dapat dipedo-
bantu dalam rangka menentukan al-ghurub, hisab imkan al-rukyat, dan mani oleh Kementerian Agama (Point
awal bulan sebagai tujuan akhirnya. lain-lain. Sedangkan kelompok penga- 4 Fatwa MUI No.2 Tahun 2004). Bagi
Bagi kelompok yang memahami nut aliran rukyat juga memiliki beber- NU yang menjadi fokus mathla’ adalah
nash-nash tersebut bersifat ghair apa kriteria yang saling berlainan. seluruh wilayah Indonesia, dimana-
ma’qul al-ma’na, penentuan awal Di Indonesia saat ini terdapat tiga pun telah dilaporkan terlihat hilal,
bulan mesti melalui rukyat karena aliran besar yang berpengaruh dalam maka hasil itu berlaku untuk seluruh
bersifat ta’abbudi. Bagi kelompok ini, penentuan awal bulan, yakni aliran Indonesia.
rukyat merupakan suatu kemuthlakan imkan al-rukyat yang dipelopori oleh Ketiga, perbedaan tentang peme-
dalam menentukan awal bulan Qama- Kementerian Agama, aliran hisab gang otoritas yang berhak menetap-
riah , meskipun demikian mereka wujud al-hilal yang dipelopori oleh kan awal bulan. Sebagian berpendapat
tidak menafikan keberadaan hisab Muhammadiyah, dan aliran rukyat yang berwenang menetapkan adalah
sebagai alat bantunya. yang dipelopori oleh Nahdatul Ulama. pemerintah selaku ulil amri. Seba-
Meskipun hisab dan rukyat meru- Kedua, perbedaan pemahaman gian lagi berpendapat bahwa penen-
pakan grand method dalam penen- tentang mathla’ (wilayah hukum) tuan awal bulan bukan hanya otoritas
tuan awal bulan, namun kedua keberlakuan hasil rukyat dan hisab. pemerintah, melainkan juga otoritas
metode ini mengalami perkembangan Maksudnya, apakah hasil hisab dan dari masing-masing organisasi juga
sedemikian rupa. Kelompok penga- rukyat dapat diterapkan secara lokal, selaku ulil amri. Menurut mereka,
nut aliran rukyat terbagi kepada: (1) regional atau internasional. Sebagian kalimat ulil amri tidak dapat dibatasi
penganut rukyat murni dengan meng- kelompok berpendapat bahwa keber- maknanya kepada pemerintah saja,
gunakan mata kepala tanpa menggu- lakuan hasil hisab dan rukyat itu apalagi bagi negara Indonesia yang
nakan alat bantu apapun sesuai den- hanya bersifat lokal untuk satu neg- bukan negara Islam.
gan praktek pada zaman Rasulullah ara saja, sehingga tidak berlaku untuk Sebagian masyarakat lainnya jus-
SAW. (2) kelompok penganut rukyat selainnya. tru berkeyakinan bahwa penetapan
dengan mata kepala yang dibantu Sebagian lagi berpendapat bahwa awal bulan menjadi otoritas tokoh
dengan alat bantu optikal, seperti keberlakuan hasil hisab dan rukyat agama kharismatik yang mereka
ragam jenis atau tipe teropong rukyat tersebut bersifat regional, meliputi ikuti, seperti kiyai, syekh atau ulama
yang berkembang saat ini. Kelompok beberapa negara saja. Namun ter- yang menjadi panutan mereka dalam
hisab juga terbagi kepada hisab ‘urfi, dapat pula kelompok yang meyakini beragama. MUI dengan Fatwa No.
hisab taqribi dan hisab haqiqi (kon- bahwa hasil hisab dan rukyat terse- 2 Tahun 2004 menetapkan bahwa
temporer). Kelompok hisab hakiki but bersifat universal (internasional) penetapan awal Ramadhan, Syawal,

96 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


http://assets.kompas.com/data/photo/2013/07/11/0846593000-hilal780x390.jpg
HISAB RUKYAT

dan Dzulhijjah dilakukan berdasar- Brunai Darussalam, Indonesia, Malay- tatif telah dibatasi sebagaimana dise-
kan metoda ruk’yah dan hisab oleh sia, dan Singapura (MABIMS) telah butkan dalam Pasal 52A UU No. 3
Pemerintah RI cq Menteri Agama dan memutuskan metode penentuan awal Tahun 2006 yang menyatakan: “Pen-
berlaku secara nasional. Seluruh umat bulan Qamariah berdasarkan imkan gadilan agama memberikan istbat
Islam di Indonesia wajib menaati al-rukyat. kesaksian rukyat hilal dalam penen-
ketetapan Pemerintah RI tentang Sementara Muhammadiyah tetap tuan awal bulan pada tahun Hijriyah”.
penetapan awal Ramadhan, Syawal, bersikukuh dengan metode wujudul Khususnya kewenangan di bidang
dan Dzulhijjah. hilal yang diyakininya, bahkan untuk penentuan awal bulan, pada tataran
penentuan awal Ramadhan 1435 teknis administratif, permohonan
Memaknai Perbedaan H. dengan Maklumat Pimpinan itsbat kesaksian rukyat hilal diaju-
Dalam konteks perbedaan terse- Pusat Muhammdiyah No. 02/MLM/ kan dalam bentuk perkara permo-
but, setiap orang memiliki persepsi I.0/E/2014, tanggal 2 Mei 2014, telah honan (voluntair) dengan Kantor
yang berbeda dalam memaknainya. menetapkan awal Ramadhan berte- Kementerian Agama selaku Pemo-
Sebagian orang memaknai perbedaan patan dengan tanggal 28 Juni 2014. hon, sebagaimana diatur dalam
itu sebagai wujud rahmat Allah yang Sedangkan NU tetap kukuh dengan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas
apabila dipahami dengan baik den- metode rukyatnya. dan Administrasi Peradilan Agama.
gan sikap tasamuh (toleransi) akan Agar tidak terjebak memaknai Namun hal tersebut menimbulkan
menjadi harmoni yang indah dalam perbedaan dengan pertentangan, beberapa masalah yang perlu dia-
menjalani kehidupan ini. Sebagian maka agama kita mengajarkan agar nalisa lebih mendalam, antara lain:
lagi memaknai perbedaan terse- kita melihat segala sesuatu dari ber- Pertama, terhadap perkara ber-
but sebagai bentuk dishormonisasi bagai presfektif (multi persfektif). bentuk permohonan (volunter)
umat Islam dalam menjalankan iba- Untuk itu, dalam prosesi ibadah haji semestinya dapat diajukan upaya
dah. Namun, terdapat pula sebagian misalnya kita diajarkan untuk thawaf hukum kasasi sebelum berkekuatan
kelompok yang sama sekali tidak (berkeliling) terhadap objeknya yang hukum tetap, sementara hasil pene-
peduli dengan adanya perbedaan sama satu (ka’bah), hal itu agar kita tapan tersebut bersifat segera untuk
tersebut. dapat melihat suatu hal dari berbagai menjadi landasan dalam sidang itsbat
Pemaknaan sejatinya sangat ter- sisi, sehingga kita tidak terjebak den- yang diselengarakan oleh Kement-
gantung kepada sudut pandang (point gan pengkultusan satu hasil ijtihad erian Agama.
of view) masing-masing. Perbedaan dengan menafikan hasil ijtihad yang Kedua, secara hukum penetapan
sudut pandang akan melahirkan lain. pengadilan agama adalah bersifat
pemaknaan yang berbeda-beda. Oleh Apabila semua hasil ijtihad akan mengikat terutama kepada pihak
sebab itu tidak tepat apabila perbe- diganjari oleh Allah dengan pahala, yang berperkara, sementara hasil
daan dimaknai dengan pertentangan. maka sebaiknya hasil ijtihad yang penetapan sidang itsbat kesaksian
Suatu hal yang pasti bahwa perbe- dilakukan juga berorientasi kepada rukyat hilal yang dikeluarkan oleh
daan itu merupakan perbedaan hasil kemaslahatan yang besar. Merekat pengadilan agama hanya sebagai
ijtihad yang tetap diganjari pahala. hubungan silaturrahim merupakan bahan pertimbangan dalam sidang
Apabila hasil ijtihad itu benar, maka hal yang pasti dan bersifat wajib istbat dan belum tentu diterima oleh
akan diberi dua kali ganjaran pahala, (qath’i), sementara penentuan awal semua anggota dalam sidang itsbat,
apabila salah diberi ganjaran satu bulan bersifat zhanni. Artinya jangan artinya, apabila hasil penetapan pen-
pahala. sampai sesuatu yang pasti dikalahkan gadilan agama tidak diterima atau
Sesungguhnya telah banyak oleh sesuatu yang masih diragukan. diabaikan dalam sidang itsbat akan
ikhtiar yang dilakukan umat Islam, Oleh sebab itu, hubungan silaturahim berakibatnya tidak adanya wibawa
baik prakarsa yang dilakukan oleh wajib tetap dijaga meskipun terdapat hukum suatu penetapan pengadilan.
pemerintah, ormas-ormas besar perbedaan pendapat dalam penen- Ketiga, persidangan yang dilaku-
dan perorangan masyarakat, untuk tuan awal bulan. kan dalam kesaksian rukyat hilal
menyatukan persepsi dalam penen- hanya bersifat insidentil untuk
tuan awal bulan, namun semua upaya Peranan Peradilan Agama memerintahkan perukyat yang men-
tersebut sampai saat ini belum ber- Peranan Peradilan Agama di gaku melihat hilal untuk bersumpah,
hasil. Menteri-menteri Agama Negara bidang hisab dan rukyat secara limi- yang seharusnya tidak perlu dilaku-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 97


HISAB RUKYAT

kan oleh majelis atau hakim tunggal, ijtimak sampai terbenam matahari. idul fitri 1 Syawal 1435 H diprediksi
karena untuk mengambil sumpah Agar tidak terjadi kekeliruan akan dirayakan pada hari yang sama
tersebut dapat saja dilakukan oleh dalam penetapan awal bulan terse- oleh umat Islam di Indonesia.
pejabat kepaniteraan seperti halnya but hakim atau pejabat yang ditun- Kita tetap berharap agar persa-
pengambilan sumpah jabatan. juk sebaiknya memperhatikan data maan persepsi dalam penentuan awal
Keempat, pihak yang menjadi hisab awal bulan berdasarkan sistem bulan Qamariah, khususnya Ramad-
Pemohon adalah kementerian agama, ephemeris hisab rukyat Kementerian han, Syawal dan Zulhijjah dapat ter-
sementara yang bersaksi melihat Agama sebagai berikut:
hilal adalah pihak lain yang tidak bisa
diprediksi siapa orangnya, sehingga
subjek hukum sebagai persona standi
in judicio dalam perkara permohonan
tersebut memiliki kerancuan.
Berdasarkan beberapa masalah
tersebut, ada wacana untuk men-
garahkan produk pengadilan agama
dalam permohonan kesaksian itsbat
rukyat hilal tersebut bukan lagi ber-
bentuk penetapan, melainkan hanya
sebatas surat keterangan yang dikelu-
arkan oleh pengadilan agama, sedan-
gkan pelaksana kesaksian rukyat hilal
tersebut tidak mesti hakim, boleh
dilaksanakan oleh pejabat kepanit-
eraan. Adapun prosedur pengajuan
permohonannya tidak lagi berbentuk
Sumber: Data Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI Tahun 2014.
perkara, melainkan hanya berbentuk
permohonan seperti halnya permo- Berdasarkan data tersebut, dipre- wujud. Meskipun demikian, selama
honan penetapan pembagian harta diksi bahwa penetapan awal Ramad- hal itu belum terealisir, maka keruku-
peninggalan di luar sengketa (P3HP) han 1435 H sangat berpotensi terjadi nan dan harmonisasi umat tetap men-
dengan register tersendiri. perbedaaan seperti yang telah kita jadi prioritas utama.
Terlepas dari kontroversi tersebut, ketahui bersama. Akan tetapi untuk (Candra Boy Seroza)

hakim atau pejabat lain yang ditun-

http://www.beritamadura.com/2013/07/tim-rukyah-pamekasan-tidak-berhasil-melihat-hilal.html
juk dalam melaksakan tugas penyak-
sian rukyat hilal, menurut pedoman
pelaksanaan tugas dan administrasi
peradilan agama (Buku II) harus ber-
dasarkan data yang diterbitkan oleh
Tim Hisab Rukyat (dulu Badan Hisab
Rukyat) Kementerian Agama RI yang
tentu saja memiliki kriteria penen-
tuan awal bulan berdasatkan sistem
imkan al-rukyat. Kriteria imkan al-
rukyat Kementerian Agama mene-
tapkan awal bulan Qamariah dapat
ditetapkan apabila ketinggian hilal
minimal 2o di atas ufuk mar’i, beda
azimut bulan dan matahari minimal 3o
dan umur bulan minimal 8 jam sejak

98 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


RESENSI

Judul : Hukum Ekonomi Syariah dalam Perspektif


Kewenangan Peradilan Agama
Penulis : Prof. Dr. Drs. H. Abdul Manan,
S.H., S.IP., M.Hum.
Penerbit : Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Tahun Terbit : Cetakan ke-1, April 2012
Tebal Buku : xviii + 502 halaman
Dimensi : 15 x 23 cm
ISBN : 978.602.9413.13.7 343.07
Peresensi : Yudi Hardeos, S.H.I., M.S.I. (Hakim
Pengadilan Agama Batulicin)

MERENGKUH KEPERCAYAAN
PUBLIK MELALUI KODIFIKASI
HUKUM EKONOMI SYARIAH

M
asa depan penyelesaian arus kepercayaan publik terhadap adalah satu dari sekian banyak buku
sengketa ekonomi syariah di sumber daya peradilan agama. Kedua yang mengkaji cukup komprehensif
peradilan agama setidaknya komponen tersebut perlu didukung berbagai permasalahan hukum eko-
bersandar pada dua komponen oleh kemampuan teknis sumber nomi syariah. Kendati buku ini meru-
penting. Di samping ketersediaan daya manusia, baik secara akademis pakan kumpulan artikel dan makalah
perangkat hukum formil maupun maupun praktis. yang disampaikan dalam berbagai
materiil sebagai pedoman bagi Buku karya Prof. Dr. Drs. H. seminar, namun keterkaitan antar-
hakim, juga bertalian erat dengan Abdul Manan, S.H., S.IP., M.Hum. bab pembahasan ternyata justru

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 99


RESENSI

memunculkan kesatuan pesan yang tik, ekonomi dan hukum, dengan dianya kodifikasi perangkat hukum
sangat urgen. Hakim peradilan agama belajar dari kesalahan-kesalahan di formil maupun materiil yang mengatur
perlu meningkatkan kapasitas keil- masa lalu ketika hukum tidak terlalu penyelesaian sengketa ekonomi sya-
muan tentang hukum ekonomi sya- diprioritaskan. Hal ini diharapkan riah di peradilan agama belum cukup.
riah dengan membaca tuntas buku ini. bisa digunakan sebagai fondasi para Dibutuhkan kepiawaian hakim agama
Apalagi, penulisnya pernah menjabat pelaku ekonomi untuk menjalankan dalam melahirkan putusan atas seng-
sebagai Ketua Tim Penyusun Kompi- aktivitasnya. Itulah sebabnya, pemer- keta ekonomi syariah yang bernafas-
lasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) intah sebaiknya tidak hanya memusat- kan kepastian hukum, keadilan, serta
sekaligus hukum formilnya (KHAES). kan perhatian pada pemulihan eko- mencegah terjadinya disparitas putu-
Buku ini secara umum mengu- nomi, namun lebih penting lagi bila san. Sehingga tercipta putusan yang
las secara rinci berbagai persoalan meletakkan dasar hukum yang kokoh dapat mengayomi kehidupan masyara-
ekonomi syariah, antara lain prinsip demi berlangsungnya pertumbuhan kat yang bermuara langsung pada
dasar dan sistem ekonomi syariah, ekonomi yang berkelanjutan [hal. meningkatnya kepercayaan publik.
hukum kontrak, hukum perseroan, 394]. Sengketa ekonomi syariah adalah
hukum investasi, perbankan, asur- Pembangunan hukum ekonomi kewenangan baru peradilan agama.
ansi dan reasuransi, saham dan surat yang dimaksud adalah dengan men- Menyelesaikan sengketa ekonomi
berharga, reksadana, obligasi, yang galihkan sistem hukum ekonomi syariah di peradilan agama tentu
kesemua poin tersebut berlandaskan liberal dan di bawah kendali negara- merupakan pilihan yang tepat dan
ekonomi syariah. Pembahasan juga negara maju menjadi sistem hukum bijaksana. Hal ini akan dicapai kes-
meliputi Baitul Maal wa Tamwil, peran ekonomi kerakyatan. Hal ini tertuang elarasan antara hukum materiil yang
hukum dalam merancang sistem eko- dalam Pasal 33 UUD 1945 yang tidak berlandaskan prinsip Islam dengan
nomi masa depan, dan penyelesaian sekadar mengandalkan pada rule of lembaga peradilan agama yang meru-
sengketa ekonomi syariah sebagai law tetapi juga menaruh perhatian pakan representasi lembaga peradi-
kewenangan peradilan agama. pada rule of moral atau rule of justice. lan Islam, dan juga selaras dengan
Pada bagian awal tulisan ditegas- Dalam konteks pembangunan para aparat hukumnya yang beragama
kan bahwa membahas ekonomi sya- hukum, kodifikasi hukum tentang Islam dan telah menguasai hukum
riah bukan hanya mengkaji tentang penyelesaian sengketa ekonomi sya- Islam [hal. 473]. Dengan demikian,
persoalan nilai, tetapi juga tentang riah, baik berupa perangkat hukum pasca Keputusan MK No.93/PUU-
sisi keilmuannya. Begitu juga nilai formil maupun materiil, sangat pent- X/2012 yang semakin memperkokoh
yang dimaksud bukan hanya bersi- ing sebagai instrumen perubahan kewenangan peradilan agama atas
fat normatif, melainkan juga positif tatanan eko-sosial. Meminjam teori penyelesaian sengketa ekonomi sya-
karena bersentuhan langsung dengan Roscoe Pound yang menggagas fungsi riah, diharapkan agar para aparat
problem praktis aktivitas ekonomi hukum sebagai a tool of social engi- hukumnya semakin melakukan pem-
masyarakat [hal. 30]. Meskipun eko- neering, bahwa perubahan dalam benahan untuk menghadapi setiap
nomi syariah terus mengalami pem- kehidupan masyarakat hendaknya kendala dan rintangan yang sedang
bentukan diri secara mandiri sebagai direncanakan dengan baik dan ter- dan akan dihadapi.
disiplin ilmu, namun ia telah berhasil arah, sehingga tujuan dari perubahan Sebagaimana buku-buku lainnya
melahirkan sistem operasi lembaga itu dapat tercapai dengan arahan dan karya Penulis, buku ini pun memberi
ekonomi modern seperti bank dan perlindungan dari hukum. Oleh kare- pengaruh dan manfaat yang besar
asuransi yang tidak kalah saing den- nanya, hukum itu harus selalu datang bagi hakim peradilan agama. Meski-
gan lembaga serupa di sistem konven- bersamaan, bila perlu hukum harus pun pemaparan materi dalam buku
sional [hal. 69]. lebih dulu datang dari peristiwa yang ini masih berada dalam tataran kon-
Era reformasi adalah saat yang terjadi. sep, namun justru hal tersebut mem-
tepat untuk menentukan skala priori- Menggunakan hukum sebagai alat buat buku ini menjadi referensi wajib
tas utama pada pembangunan hukum rekayasa dan pengendali sosial sangat bagi kita sebagai modal awal untuk
ekonomi di Indonesia. Arus pergo- tergantung pada materi hukum yang memahami secara lebih utuh dan
lakan masyarakat Indonesia dewasa dibuat oleh kekuasaan negara (the mendalam lagi konstruksi pemikiran
ini terbukti memiliki komitmen untuk ruling class) dan juga oleh pelaksana ilmu ekonomi syariah dan penyelesa-
melakukan reformasi di bidang poli- hukumnya [hal. 413]. Namun, terse- ian sengketanya pada dataran praktis.

100 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


POJOK DIRJEN

Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H.

Anak Buah Butuh Contoh,


bukan Perintah

P
ada akhir Mei 2014 lalu, Mahkamah Agung
mengadakan kunjungan mendadak ke sejumlah
pengadilan dari empat lingkungan peradilan di
wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Keempat lingkungan peradilan itu adalah peradilan
umum, peradilan agama, peradilan militer dan peradilan
tata usaha negara.
Kebetulan, pada akhir Mei itu banyak hari libur yang
berhimpitan dengan hari kerja. Orang-orang sering
menyebutnya sebagai ‘hari kejepit’.
Ada delapan tim yang melakukan kunjungan
mendadak. Tiap tim terdari dari lima orang, yang
merupakan perwakilan dari unsur Sekretariat,
Badan Pengawasan, dan seluruh
Direktorat Jenderal di MA yang
membawahi empat lingkungan
peradilan.
Di pengadilan yang
dikunjunginya, tiap
tim melakukan
pemeriksaan yang

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014 101


POJOK DIRJEN

difokuskan kepada kedisiplinan, ditunjukkan PA-PA yang jadi objek


kebersihan, administrasi keuangan, kunjungan mendadak sesungguhnya
administrasi perkara, pencatatan sudah bagus. Saya katakan bagus
BMN dan aset, serta pelayanan publik Saya tidak karena sudah terdapat daftar hadir
dan meja informasi.
Alhamdulillah, berdasarkan rapat berjanji, tapi secara elektronik maupun manual.
Para hakim dan pegawai yang cuti
evaluasi yang selalu dilaksanakan
malam hari seusai kunjungan
akan saya didukung dengan dokumen cuti.
Demikian juga dengan pegawai
mendadak, secara umum beberapa
Pengadilan Agama (PA) yang jadi
usahakan, lain yang hari itu sedang dinas luar atau
ada keperluan di luar kantor, sudah
sasaran pemeriksaan itu mendapat kali akan saya didukung dengan instrumen yang
penilaian yang bagus. tersedia untuk itu.
Karena itu, saya atas nama kirim petugas Tentu, saya sangat senang
pribadi dan atas nama Direktorat dan berterima kasih mendapati
Jenderal Badan Peradilan Agama untuk memantau semua itu. Namun, saya juga sangat
mengucapkan terima kasih kepada menyayangkan, saat itu justru masih
warga peradilan agama di seluruh langsung PA ada Ketua dan Wakil Ketua PA yang
Indonesia, khususnya di tiga wilayah
yang kemarin dijadikan sasaran
tersebut secara tidak masuk kerja tanpa keterangan
dan penjelasan sama sekali.
kunjungan mendadak, yaitu Jawa
Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
diam-diam. Itu sungguh memprihatinkan,
karena sudah berulangkali kami
Hasil yang positif itu hendaknya sampaikan, kalau seorang hakim
kita syukuri, kita jaga dan terus terus menjaga dan meningkatkan dan pegawai tidak masuk kantor,
kita tingkatkan, dalam rangka kinerjanya. Kami juga menghimbau maka yang bersangkutan harus
memberikan pelayanan terbaik kepada pimpinan PA tersebut memberi alasan yang jelas dan dapat
kepada masyarakat pencari keadilan. supaya anggaran pemeliharaan dan dipertanggungjawabkan: apakah
Meski demikian, perlu saya kebersihan kantor digunakan secara itu karena cuti, dinas luar, atau sakit
sampaikan juga di sini, ada beberapa lebih efektif dan lebih bermanfaat. atau karena sebab lain yang dapat
catatan yang hendaknya sungguh- Saya tidak berjanji, tapi akan saya dibenarkan. Tentu saja, peraturan
sungguh menjadi perhatian dan usahakan, lain kali akan saya kirim yang demikian itu tidak hanya berlaku
bahan introspeksi kita, khususnya petugas untuk memantau langsung untuk pegawai atau staf, tapi juga
para pimpinan PA. PA tersebut secara diam-diam. Saya berlaku untuk pimpinan pengadilan.
Di PA tertentu, ada catatan ingin tahu apakah catatan mengenai Sudah bukan zamannya lagi,
mengenai kebersihan dan kebersihan tersebut dilaksanakan pimpinan pengadilan melakukan
kedisiplinan. Sekali lagi, itu hanya atau tidak. tindakan ‘mbolos’ atau menghilang
di PA tertentu, karena secara umum Yang kedua, soal kedisipilinan, tanpa keterangan seperti itu.
tingkat kebersihan dan kedisiplinan perlu saya sampaikan bahwa Seharusnya pimpinan pengadilan
PA-PA yang dijadikan sasaran dilakukannya kunjungan mendadak memberi contoh kedisiplinan kepada
kunjungan mendadak kali ini sudah tidak berarti pimpinan MA melarang anak buahnya. Bukankah Nabi
baik. aparatur pengadilan memanfaatkan Muhammad SAW memerintahkan
Mengenai kebersihan, tim yang hari-hari tersebut untuk keperluan agar kita memulai sesuatu dari diri
mengadakan kunjungan mendadak keluarga dan sejenisnya. Kalaupun kita sendiri?
berkesimpulan bahwa ada PA tertentu misalnya terpaksa menggunakan ‘hari Yakinlah, dengan contoh, tanpa
yang kurang bersih, bahkan terkesan kejepit’ itu untuk suatu keperluan, harus memerintah, anak buah akan
kumuh, mulai dari lingkungan kantor, mestinya para aparatur pengadilan disiplin—mengikuti kedisiplinan
ruang kerja, hingga kamar mandi. tetap menempuh prosedur yang pimpinannya.
Kepada pimpinan PA tersebut, baku, contohnya dengan mengajukan Dan saya berharap, mudah-
kami minta agar hal ini menjadi permohonan cuti. mudahan kejadian ini hanya
perhatian khusus, di samping Mengenai kedisiplinan, apa yang kebetulan, bukan kebiasaan. [*]

102 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 4 | Juli 2014


Selamat
MEMASUKI MASA PURNABHAKTI
DRS. H. SUDIRMAN MALAYA, S.H., M.H. (KETUA PTA BANTEN)
DRS. H. MUZANI ZAHRI, SH., M.H. (KETUA PTA JAMBI)
DR. H. M. HASAN H. MUHAMMAD, S.H., M.H. (KETUA PTA MANADO)
DRS. H. SYAMSUL FALAH, S.H., M.HUM. (KETUA PTA SAMARINDA)

TERIMA KASIH ATAS PENGABDIAN


YANG TELAH DIBERIKAN UNTUK
LEMBAGA PERADILAN DI INDONESIA

KELUARGA BESAR
DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG RI
MAHKAMAH AGUNG RI KEMENTERIAN AGAMA RI KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DIREKTORAT JENDERAL
BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG RI

Anda mungkin juga menyukai