Mark Cammack:
Hakim Peradilan Agama Tidak Bisa Dipandang Sebelah Mata Salut dengan Reputasi Peradilan Agama
www.badilag.net
SENGKETA
EKONOMI SYARI’AH
ISSN 2355-2476
KELUARGA BESAR
DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG RI
M aja l a h
DAFTAR ISI
Edisi 4 | Juli 2014
www.badilag.net
SENGKETA
EKONOMI SYARI’AH
A
da dua rangkaian kegiatan penting pada awal Juni bidang hukum bisnis dan bisnis syariah.
2014 lalu. Pertama, pada 5 Juni 2014, Mahkamah Kerjasama MA dengan OJK dan BI dalam bidang
Agung (MA) bersama dengan Bank Indonesia (BI) pelatihan hakim ibarat suntikan darah segar bagi peradilan
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menandatangani Surat agama. Muliaman D Hadad, Ketua OJK yang sekaligus Ketua
Keputusan Bersama (SKB) tentang Kerjasama Pelatihan Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), mendorong
Hakim di Bidang Kebanksentralan dan Sektor Jasa agar kerjasama tersebut ditindaklanjuti dengan cepat,
Keuangan. guna menguatkan kapasistas hakim peradilan agama.
Kedua, pada Senin, 9 Juni 2014, Direktorat Jenderal Ketua OJK berkali-kali menyampaikan keyakinannya
Badan Peradilan Agama MA menggelar diskusi hukum bahwa hakim peradilan agama mampu menangani
untuk yang keempat kalinya. Narasumber utama diskusi itu sengketa perbankan dan ekonomi syariah secara adil
adalah Muliaman D. Hadad, Ph.D, Ketua Dewan Komisioner dan profesional. Meski begitu, peningkatan kapasitas,
OJK. Tema yang diangkat mengenai kepercayaan publik peningkatan wawasan dan upgrade pengetahuan harus
terhadap peradilan agama dalam menyelesaikan sengketa selalu dilakukan.
ekonomi syariah. Memang masih ada segelintir kalangan yang meragukan
Dua kegiatan tersebut memiliki arti penting dalam kemampuan hakim peradilan agama dalam memeriksa dan
proses penguatan kapasitas hakim, khususnya hakim mengadili perbankan syariah. Akan tetapi, menurut Dekan
peradilan agama dalam mengadili sengketa ekonomi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, JM. Muslimin,
syariah yang mulai jadi kewenangan peradilan agama P.hD, hal itu sebenarnya lebih karena stigmatisasi dan
sejak tahun 2006 seiring dengan terbitnya Undang-Undang stereotype yang tak berdasar.
Nomor 3 Tahun 2006. Adanya stereotype dan stigmatisasi itu juga dibenarkan
Seperti dikatakan Muliaman Hadad dalam diskusi, oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Topo
kewenangan baru tersebut menimbulkan tantangan Santoso, S.H., M.H., Ph.D. Menurutnya, Stereotype itu harus
tersendiri terutama bagi jajaran peradilan agama untuk dilawan dengan membangun kepercayaan dan image yang
memenuhi tugas yang dibebankan. Tantangan itu di bagus oleh peradilan agama sendiri.
antaranya dalam hal penyiapan SDM yang memiliki Kepercayaan penuh terhadap kapasitas hakim peradilan
kompetensi dalam bidang ekonomi syariah, baik bank agama juga disampaikan Prof. Mark Cammack, Guru Besar
syariah maupun lembaga keuangan syariah. Southwestern Law School, California, USA, meskipun tidak
Jauh sebelum Ketua OJK menyampaikan hal itu, peradilan secara spesifik berkaitan dengan kompetensi peradilan
agama sebenarnya sudah melakukan persiapan yang dapat agama di bidang ekonomi syariah.
dikatakan massif dalam merespons kewenangan baru di Jadi, tantangan berikutnya bagi aparatur peradilan
bidang ekonomi syariah. Dapat disebutkan di antaranya agama setelah meningkatkan kualitas SDM, ialah menangkis
adalah pelatihan hakim di bidang ekonomi syariah dan stigma yang tidak berdasar itu. Tentu, dengan argumen
usaha para hakim untuk meng-upgrade kapasitasnya yang ditopang data dan dengan cara-cara yang santun, kita
sendiri melalui pendidikan formal jenjang S-2 dan S-3 di yakin tantangan itu dapat kita lewati dengan baik.[]
Bersinar
di Tengah Gulita
Masyarakat percaya kepada peradilan agama dan
puas terhadap layanannya. Apresiasi bertubi-
tubi datang dari dalam dan luar negeri.
L
ima tahun silam, Dory Reil- cenderung melayani orang kaya delayed is justice denied. Ya, keadilan
ing, seorang hakim dari (serves the wealthy). yang tertunda sama halnya terto-
Belanda sekaligus penasehat Masyarakat Pemantau Peradi- laknya keadilan.
senior World Bank Judicial Reform, lan (MaPPI), pada tahun 2006 lalu, Tak cuma itu. Harifin A Tumpa,
memaparkan fenomena lembaga juga memberikan penilaian serupa. ketika menjadi Ketua MA pada tahun
peradilan yang tragis. Ia bilang, di Lembaga yang bernaung di bawah 2009, mengakui bahwa makelar
seantero dunia, pengguna pengadilan Fakultas Hukum UI itu menilai lem- kasus merajalela di mana-mana, baik
selalu mengeluhkan proses peradilan baga peradilan mengidap penyakit di wilayah penyelidikan, penyidikan,
yang berlarut-larut, sulitnya mengak- kronis birokrasi. Sistem dan prose- penuntutan, maupun pengadilan.
ses keadilan dan korupnya lembaga dur pelayanan di pengadilan berbe- Sebagaimana diungkapkannnya di
peradilan. lit-belit, panjang hirarkinya, kurang harian Kompas, 19 November 2009,
“Sejak dulu kala, di seluruh informatif, tidak transparan, lamban, keberadaan mafia kasus tersebut san-
dunia, tiga keluhan utama itu selalu kurang akomodatif, dan tidak kon- gat mengganggu independensi hakim
terdengar dan terus terdengar hingga dalam menangani perkara.
“Sejak dulu kala, di seluruh dunia, tiga
hari ini,” kata Dory Reiling, dalam Menghadapi kondisi demikian, MA
keluhan utama itu selalu terdengar
bukunya berjudul “Technology for tidak tinggal diam. Sejak reformasi
dan terus terdengar hingga hari ini,”
Justice: How Information Technology bergulir di negeri ini, MA serius ber-
kata Dory Reiling, dalam bukunya
Can Support Judicial Reform”, yang benah diri. Pada tahun 2003, untuk
berjudul “Technology for Justice: How
diterbitkan Leiden University Press kali pertama, MA membuat Cetak Biru
Information Technology Can Support
tahun 2009. Judicial Reform”, yang diterbitkan Pembaruan. Dokumen itu jadi peta
Generalisasi itu memang tidak Leiden University Press tahun 2009. jalan sekaligus petunjuk: ke mana
meleset dari kenyataan. Bahkan di MA hendak melangkah, dimulai dari
Indonesia, tiga keluhan itu—yang sisten. Semua itu menjadikan tiadanya mana dan dengan cara apa.
sejatinya menyapu jagat aneka per- kepastian hukum, waktu dan biaya. Enam tahun kemudian, Blue Print
soalan yang ada—juga tampak jelas, Tidak hanya itu, masih menurut itu diperbarui. Salah satu pertibam-
tidak hanya di lembaga peradilan, tapi MaPPI, saat itu di pengadilan masih bangannya, berdasarkan penilaian
juga di institusi lainnya. marak praktik percaloan dan pun- organisasi atau Organizational Diag-
Di Indonesia, lembaga peradilan gutan tidak resmi. Lebih parah lagi, nostic Assessment (ODA) yang dilaku-
sudah lama punya tagline yang keren ada praktik jual-beli keadilan dengan kan oleh Tim Pembaruan MA pada
sekaligus mulia: peradilan sederhana, uang dan kuatnya intervensi peme- tahun 2009, diketahui bahwa kinerja
cepat dan biaya ringan. Hanya, tagline gang kekuasaan. MaPPI sampai ber- lembaga peradilan tetap mendapat
tidak sepenuhnya sinkron dengan kesimpulan bahwa pengadilan telah sorotan dari berbagai kalangan. Yang
kenyataan. jadi pasar gelap keadilan (black justice disorot antara lain informasi proses
The Asia Foundation bersama market). peradilan yang tertutup, biaya ber-
ACNielson pada tahun 2001 lalu, Ngeri kedengarannya. Tapi kondisi perkara yang tinggi, masih sulitnya
melalui dokumen Survey Report on demikian tidak dipungkiri pimpinan akses masyarakat miskin dan mar-
Citizen Perceptions of The Indonesian Mahkamah Agung—lembaga yang ginal, serta proses penyelesaian
Justice Sector, menyimpulkan bahwa jadi benteng terakhir pencari keadi- perkara yang dirasakan masih sangat
masyarakat Indonesia mempersepsi lan yang membawahi lebih dari 800 lama.
lembaga peradilan sebagai lembaga pengadilan. Karena itu, sebagaimana tertuang
yang tidak efektif (ineffective). Tidak Bertahun-tahun lamanya, MA dan dalam Cetak Biru Pembaruan Pera-
efektif itu maksudnya ialah tidak badan peradilan di bawahnya diha- dilan 2010-2035, demi mewujudkan
dapat dipercaya (unreliable), tidak dapkan pada banyaknya perkara yang visi “Terwujudnya Badan Peradilan
menaruh hormat (disrespectfuli), belum diputus atau jadi tunggakan. Di Indonesia yang Agung”, salah satu
sombong (arrogant), berisiko (risky), MA, beberapa tahun lalu, jumlah tung- usaha MA dan badan peradilan di
korup (corrupt), cenderung untuk gakan perkara itu sampai puluhan bawahnya adalah berorientasi pada
menerima suap (apt to demand a ribu. Tentu saja, itu jadi bukti nyata pelayanan publik yang prima. Upaya
bribe), mengabaikan hak asasi manu- berlarut-larutnya proses peradilan di yang terkait dengan pelayanan prima
sia (ignores human rights), dan lebih negeri. Padahal, ada ungkapan: justice adalah menyelenggarakan manaje-
men dan administrasi proses perkara banding. kualitas yang dijadikan sebagai uku-
yang sederhana, cepat, tepat waktu, Di lingkungan peradilan agama, ran kinerja tersebut, The Asia Foun-
biaya ringan dan proporsional. pengadilan tingkat pertama disebut dation dan AC Nielson menyimpulkan
Pelan namun pasti, upaya MA Pengadilan Agama dan pengadilan peradilan agama masuk dalam krite-
untuk berbenah itu kini mulai tingkat banding disebut Pengadilan ria efektif.
menampakkan hasil. Pimpinan MA Tinggi Agama. Khusus di wilayah Nan- Berselang lima tahun, IALDF
pun semakin yakin, lembaga pera- groe Aceh Darussalam, sebutannya (Indonesia Australia Legal Develop-
dilan akan semakin dipercaya oleh adalah Mahkamah Syar’iyah untuk ment Facilities) bekerjasama den-
masyarakat. tingkat pertama dan Mahkamah gan PPM UIN Jakarta merilis sebuah
“Pengadilan adalah institusi yang Syar’iyah Aceh untuk tingkat banding. laporan penelitian berjudul Providing
berkerja atas basis kepercayaan. Yang Sejak masih berada di bawah Justice for Justice Seeker: A Report on
paling penting adalah bagaimana pub- Depag hingga kemudian hijrah ke MA, the Indonesian Religious Court Access
lik melihat institusi peradilan men- peradilan agama jadi semacam anom- and Equity 2007. Penelitian itu berha-
jalankan fungsinya sebagai benteng ali terhadap fenomena black justice sil memotret bagaimana masyarakat
terakhir pencari keadilan,” ujar Ketua market atau judicial corruption. Berb- menilai kualitas pelayanan hukum
MA Hatta Ali, ketika menyampaikan agai riset membuktikan hal itu. di peradilan agama. Ternyata, dalam
Laporan Tahunan MA Tahun 2013.
Reputasi Diakui
Peradilan agama, secara de jure,
mulai bergabung dengan MA pada
tahun 2004, sebagai tindak lanjut
ketentuan Pasal 42 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang
Kekuasaan Kehakiman. Ya, sepuluh
tahun silam, peradilan agama boyon-
gan dari Departemen Agama. Di MA,
peradilan agama jadi satu atap bers-
ama peradilan umum, peradilan mili-
ter dan peradilan tata usaha negara.
Terakhir, kala masih berada di
bawah Depag, peradilan agama terdiri
dari 327 pengadilan tingkat pertama
dan 25 pengadilan tingkat banding.
Kini, di bawah MA, peradilan agama Dalam hasil riset bertajuk Survey pandangan masyarakat yang disurvei,
terdiri dari 359 pengadilan tingkat Report on Citizen Perceptions of The peradilan agama telah mempermu-
pertama dan 29 pengadilan tingkat Indonesian Justice Sector yang diter- dah masyarakat mengakses keadilan.
bitkan The Asia Foundation beker- Penelitian yang dibiayai oleh Aus-
Harifin A Tumpa, ketika jasama dengan AC Nielson pada tahun aid itu dilakukan secara berkelanju-
2001, disebutkan bahwa kinerja pera- tan selama tiga tahun hingga 2009.
menjadi Ketua MA pada
dilan agama menduduki peringkat Hasilnya kemudian dituangkan dalam
tahun 2009, mengakui tertinggi (the highest performance), buku berjudul Memberi Keadilan bagi
bahwa makelar kasus terpercaya (trustworthy), melak- Para Pencari Keadilan: Sebuah Lapo-
merajalela di mana-mana, sanakan tugas dengan baik (does job ran tentang Akses dan Kesetaraan
well), tepat waktu (timely), sangat pada Pengadilan Negeri dan Pengadi-
baik di wilayah penyelidikan, membantu (helpful), dan menjadi lan Agama di Indonesia Tahun 2007–
penyidikan, penuntutan, tempat pertama ketika menghadapi 2009. Selama kurun waktu tersebut,
maupun pengadilan. masalah hukum (the first to go with peradilan agama menunjukkan kin-
a legal problem). Berdasarkan kelima erja pelayanan yang konsisten.
disfungsi itu, menurut Prof. Cammack, dari lingkungan peradilan agama. KPK mengadakan Survei Integri-
berarti kondisi yang abnormal atau Dengan skor 7,10, MA unggul tas Sektor Publik dalam rangka mem-
buruk dalam pelaksanaan sebuah atas empat instansi vertikal lainnya berikan penilaian terhadap integ-
lembaga atau sistem. yang dijadikan sasaran survei, yaitu ritas layanan yang diberikan oleh
Prof. Cammack mempertegas per- Kementerian Hukum dan HAM, lembaga publik kepada masyarakat.
nyataan Prof. Daniel S. Lev. Indonesia- Kepolisian RI, Kementerian Agama Hasil penilaian merupakan cerminan
nis asal Australia yang menulis buku dan Badan Pertanahan Negara. bagaimana masyarakat sebagai peng-
fenomenal berjudul Islamic Court in Ada dua variabel yang digunakan guna layanan memberikan penilaian
Indonesia itu terlebih dulu mengakui KPK untuk mengukur skor integritas terhadap layanan lembaga tersebut.
bahwa peradilan agama merupakan sektor publik. Kedua variabel itu Dan ternyata, mewakili MA, pengadi-
pengecualian dari persepsi publik adalah pengalaman integritas dan lan-pengadilan dari lingkungan pera-
yang kurang baik terhadap lembaga potensi integritas. Kedua variabel itu dilan agama mendapat skor tertinggi.
peradilan. Ini karena, menurut Lev, dirinci menjadi enam indikator dan Juga pada tahun 2013, kualitas
peradilan agama bekerja dengan baik. 18 sub-indikator. layanan peradilan agama dan pera-
Berintegritas dan
Pengguna Puas
Ketua MA Hatta Ali menyebut
tahun 2013 sebagai tahun prestasi.
Sederet prestasi memang diraih MA,
dan salah satunya berkat kinerja pen-
gadilan-pengadilan dari lingkungan
peradilan agama.
Tahun kemarin, MA berhadil jadi
nomor wahid dalam Survei Integritas
Sektor Publik untuk kategori
instansi vertikal. Pada survei yang
diselenggarakan KPK tersebut, MA
diwakili oleh pengadilan-pengadilan
dilan lain diukur lewat survei. Kali Putusan berwibawa Pada tahun 2013, misalnya,
ini yang mengadakan survei adalah Pada dasarnya, ada dua jenis 359 pengadilan agama/mahka-
Badan Pengawasan MA bekerjasama kepuasan masyarakat sebagai peng- mah syar’iyah menangani 511.019
dengan Pusat Studi Hukum dan Kebi- guna pengadilan: kepuasan terhadap perkara, sementara 29 pengadilan
jakan (PSHK). Survei ini dimaksudkan pelayanan dan kepuasan terhadap tinggi agama/Mahkamah Syar’iyah
untuk memantau sejauh mana pelak- putusan. Yang pertama terkait dengan Aceh hanya menangani 2.242 perkara.
sanaan Surat Keputusan Ketua MA keadilan prosedural, dan yang kedua Artinya, jika dikomparasikan, jumlah
Nomor 026/KMA/SK/II/2012 ten- terkait dengan keadilan substantif.
tang Standar Pelayanan Peradilan. Hingga kini, sudah banyak survei
Survei difokuskan pada kepuasan yang mengukur kepuasan masyarakat
pengguna layanan pengadilan. Jenis
Ketua MA Hatta Ali menyebut
terhadap layanan yang diberikan oleh
layanan yang disurvei adalah admin- pengadilan-pengadilan di lingkungan tahun 2013 sebagai tahun
istrasi pengadilan, bantuan hukum, peradilan agama. Sebaliknya, belum prestasi. Sederet prestasi
layanan informasi dan layanan sidang ada survei yang secara spesifik beru- memang diraih MA, dan
tilang. saha mengukur kepuasan masyarakat
Survei dilakukan terhadap 1.585
salah satunya berkat kinerja
pencari keadilan terhadap putusan
responden di sejumlah Pengadilan yang dihasilkan pengadilan-penga- pengadilan-pengadilan dari
Agama (PA), Pengadilan Negeri (PN) dilan di lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan agama.
dan Pengadilan Tata Usaha Negara khususnya pengadilan agama/mah-
(PTUN) di empat wilayah penga- kamah syar’iyah.
wasan. Wilayah I adalah Pulau Suma- Meski demikian, bukan berarti perkara di tingkat banding tidak sam-
tera. Wilayah II adalah Pulau Jawa dan kepuasan terhadap putusan itu tidak pai 0,5 persen dari jumlah perkara di
Bali. Wilayah III adalah Pulau Kali- bisa diukur. Salah satu yang bisa dija- tingkat pertama. Perkara dari peradi-
mantan dan Sulawesi. Dan, wilayah dikan tolok ukur ialah jumlah putu- lan agama yang diajukan kasasi dan
IV adalah Pulau Ambon, Papua, Nusa san pengadilan agama/mahkamah peninjauan kembali ke MA lebih kecil
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara syar’iyah yang diajukan banding. lagi jumlah dan prosentasenya.
Timur. Harus dipahami bahwa adil tida- Amat jelas, data itu menunjukkan
bahwa sangat sedikit pencari keadilan
yang tidak puas dengan putusan yang
dihasilkan oleh pengadilan-pengadi-
lan di lingkungan peradilan agama.
“Kalau ada orang bilang, pelay-
anan peradilan agama dan kepua-
san masyarakat terhadap peradilan
agama rendah, itu hanya asumsi. Fak-
tanya, pelayanan peradilan agama
bagus dan masyarakat puas terhadap
kinerja peradilan agama, kata Dirjen
Badilag Purwosusilo.
Pernyataan Dirjen Badilag itu
Ternyata, setelah dilakukan knya suatu putusan bersifat subjektif. seakan-akan sekaligus menangkis
survei, disimpulkan bahwa kinerja Adil menurut penggugat belum tentu tesis Dory Reiling soal tiga kelu-
pengadilan-pengadilan di lingkungan adil di mata tergugat. Demikian juga han utama pengguna pengadilan di
peradilan agama pada umumnya sebaliknya. Putusan pengadilan yang seantero dunia. Ya, faktanya, peny-
baik pada hampir semua jenis tidak diajukan upaya banding menun- elesaian perkara di peradilan agama
layanan. Sebaliknya, pada aspek jukkan bahwa isi putusan tersebut tidak berlarut-larut, tidak sulit diak-
ketidakpuasan, rata-rata responden dianggap adil dan karena itu diterima ses, dan tentu saja tidak korup.
menunjukkan angka ketidakpuasan dengan lapang dada oleh kedua pihak [Mohammad Noor l Ade Firman Fathony l Hermansyah]
Berkaca ke
Pengadilan Manca
Di berbagai negara terdapat peradilan yang
mirip dengan peradilan agama di Indonesia.
Ada banyak segi yang bisa dipelajari.
C
ate Sumner dan Tim Lindsey di secara umum apa dan bagaimana lebih sempit jika dibandingkan dengan
buku ‘Courting Reform’ (2010) sistem hukum di dunia saat ini yang terdapat dalam sistem hukum
menegaskan bahwa “Indonesia’s berjalan. Anglo Saxon. Sebab hakim-hakim di
Religious Courts may now stand as negara-negara Eropa Kontinental
models for progressive social reform Sistem Hukum di Dunia seperti Belanda dan Indonesia hakim
for not just other courts in Indonesia, Munir Fuady membagi tradisi terikat dengan doktrin trias politika,
but also for Islamic judicial systems hukum di dunia sebagai berikut: dimana hakim hanya menerapkan
elsewhere in Southeast Asia’. Pertama, tradisi hukum Eropa hukum, tidak boleh membuat hukum.
Bagaimana sesungguhnya peradi- kontinental. Kedua, tradisi hukum Kedua, pada prinsipnya tidak
lan Islam khususnya di Asia Tenggara Anglo Saxon. Ketiga, tradisi hukum berlaku doktrin judicial supremacy
beroperasi? Bagaimana perbandin- sosialis. Keempat, tradisi hukum dan doktrin the least dangerous
gannya dengan peradilan agama di kedaerahan, dan Kelima, Tradisi branch of the government. Jadi, jika
Indonesia. Tim Redaksi berusaha hukum keagamaan. (Perbandingan di negara-negara Anglo Saxon yang
menelusuri praktek dan eksistensi Ilmu Hukum, 2007:32) berlaku semacam judicial supremacy,
peradilan Islam di berbagai belahan Dalam sistem hukum Eropa maka di negara-negara Eropa
dunia lainnya, terutama di Malaysia, Kontinental, kedudukan pengadilan Kontinental yang berlaku adalah
Singapura, Brunei dan Singapura. ditandai oleh karakteristik sebagai konsep legislative supremacy.
Gambaran mengenai hal itu akan berikut: Pertama, kedudukan dan Ketiga, hakim dalam sistem
lebih jelas setelah kita memahami fungsi dari hakim terbilang sempit, hukum Eropa Kontinental hanyalah
merupakan pakar teknisi hukum. muncul nama-nama besar di bidang besar sistem hukum yang berlaku
Berbeda dengan hakim dalam sistem hukum yang berasal dari profesi didunia Islam atau yang mayoritas
hukum Anglo Saxon, hakim dalam hakim, seperti Benjamin Cordozo, penduduknya Islam kedalam tiga
sistem hukum Eropa Kontinental John Marshall, William Howard Taft, bagian:
tidak punya banyak kesempatan Mansfield, Story, dan lainnya. Pertama, sistem yang masih
untuk menunjukkan kreativitasnya. Di negara sosialis, pola kekuasaan memberlakukan syari’ah sebagai
Pada prinsipnya kepada mereka tidak kehakiman dilaksanakan seperti hukum asasi (pokok) dan berusaha
dituntut untuk melakukan terobosan- di negara Indonesia yang memiliki untuk menerapkanya dalam segala
terobosan. Mahkamah Agung dan Mahkamah aspek hubungan kemanusiaan secara
Mengingat kedudukan dan fungsi Konstitusi. Misalkan saja di bekas utuh. Disini, hukum Islam dipahami
hakim di negara-negara Eropa negara Yugoslavia dan pengadilan secara tektual-literal sebagaimana
Kontinental yang sempit dan kaku yang terdapat di negara Uni Soviet, yang tercantum dalam teks-teks
seperti yang diuraikan Munir Fuady, termasuk Rusia. Dua negara itu dapat hukum (al-Quran dan al-Hadits).
maka tidaklah mengherankan jika dipandang sebagai cermin bagi sistem Kedua, sistem yang meninggalkan
hakim di sana bersikap low profile, pengadilan yang berlaku di negara- Syari’ah dan menggantikanya dengan
tidak populer, tidak menonjol, negara yang menganut sistem hukum hukum yang sama sekali sekuler.
dan tidak merupakan profesi yang sosialis pada umumnya. Negara muslim yang setidak-tidaknya
dihormati. Oleh karena itu, dalam secara resmi, telah sama sekali
sejarah hukum Eropa Kontinental, Sistem Peradilan di berubah menjadi sekuler adalah Turki
hampir tidak terdengar ada nama Negara Islam yang sangat berbeda atau bertolak
besar di bidang hukum yang berasal Berbeda lagi bila melihat belakang dengan Arab Saudi.
dari profesi hakim. sistem peradilan di negara Islam. Ketiga, sistem yang mencoba
Berbeda dengan dalam sistem Amir Mu’alim dan Yusdani dalam mengambil jalan moderat diantara
hukum Anglo Saxon seperti misalnya Konfigurasi Pemikiran Hukum Islam dua sistem hukum yang ekstrim yakni
Amerika Serikat. Di sana banyak (2001:7), membagi secara garis menerapkan hukum Islam secara
sistem common law. Meskipun Negara tersebut harus berasal dari kalangan Superior terdiri dari High Court,
ini berkonstitusi islam, namun dalam ulama yang ahli hukum Islam. Appeal Court dan Federal Court.
prakteknya sistem hukum common Di Malaysia terdapat dua High
law lebih mendominanasi ketimbang Praktek Peradilan Islam Court yaitu High Court of Malaya dan
hukum islam yang hanya terbatas di Asia Tenggara High Court of Sabah and Serawak.
pada hukum keluarga dan sebagian Melongok negeri jiran, Malaysia, Federal Court merupakan pengadilan
hukum pidana. kita akan tahu bahwa Peradilan tertinggi yang juga disebut Mahkamah
Mahkamah Agung Pakistan Islam di Malaysia merupakan contoh Agung.
didirikan pada 2 Maret 1956 konkret bagaimana sistem Islam Di samping Pengadilan Sipil, juga
berdasarkan Konstitusi Pakistan kontemporer dikembangkan dibawah ada Mahkamah Syariah yang terdiri
1956. Adapun pengawasan hakim bayang-bayang sistem Inggeris. dari Mahkamah Syariah Subordinat,
dilakukan oleh Majelis Komisi Yudisial Bentuk negaranya Federal, oleh Mahkamah Syariah Tinggi, dan
(The Supreme Judicial Council) yang karenannya hukum warisan Inggris Mahkamah Syariah Banding (Appeal).
terdiri dari Ketua MA sebagai Ketua, berlaku di wilayah Federal, sementara Bagaimana dengan Brunei
dua orang jaksa senior MA dan Ketua hukum Islam dan adat melayu Darussalam? Sistem pengadilan sipil
Pengadilan Tinggi senior sebagai berlaku untuk negara bagian dan Brunei saat ini memiliki dua jalur. Jalur
anggota, serta Panitera MA sebagai wilayah Federal Kuala Lumpur dan pertama berdasarkan pada hukum
sekretaris, sebagaimana kententuan Labuan. Selain kedua sistem hukum Inggris. Sedangkan jalur kedua adalah
Pasal 209 Konstitusi Pakistan. itu, hukum adat lokal juga berlaku di pengadilan syariah yang sebelumnya
Sebagai peradilan paling tinggi, Sabah dan Sarawak. hanya memiliki kewenangan terbatas,
MA Pakistan memiliki pengadilan di Terdapat dua sistem ganda dalam seperti dalam perkara pernikahan
bawahnya berupa Pengadilan Tinggi struktur peradilan di Malaysia yaitu dan perceraian serta warisan.
tingkat provinsi dan Pengadilan Sipil dan Syariah. Peradilan Sipil Peradilan Islam di negeri sultan itu
Tingkat Pertama. menjadi kewenangan tingkat Federal, diatur berdasarkan Syariah Court Act
Yang menarik dari struktur penga- sementara Peradilan Syariah menjadi tahun 2008. Berdasarkan Undang-
dilan di Pakistan adalah adanya Mah- kewenangan Negara Bagian. Undang ini, peradilan syariah di
kamah Syariat Federal (Federal Sharia Peradilan Sipil terbagi kepada Brunei terdiri dari tiga tingkatan:
Court), yang memiliki kewenangan Pengadilan Subordinat (Subordinate Syariah Subordinate Courts, Syariah
mengadili apakah sebuah undang- Court) dan Pengadilan Superior High Court dan Syariah Appeal Court.
undang bertentangan dengan Islam. (Superior Court), yurisdiksinya Syariah Subordinate Courts
Kewenangan demikian mirip dengan ditetapkan berdasarkan The Courts of memiliki wewenang untuk mengadili
fungsi Mahkamah Konstitusi Syariah. Judicature Act 1948. perkara perdata dan pidana. Untuk
Jumlah hakim dalam Mahkamah Pengadilan Subordinate termasuk perkara perdata, perkara yang dapat
Syariat Federal adalah 8 orang hakim, Pengadilan Magistrat (The Magistrat diajukan ke pengadilan adalah
salah satunya bertugas sebagai ketua, Court) dan Pengadilan Sessi (The perkara yang mengandung nilai
dan tiga dari delapan orang hakim Session Court). Sedangkan Pengadilan tidak melebihi B$500.000,-. Adapun
dalam perkara pidana, yang dapat Seperti yang pernah terjadi kan kepercayaan masyarakat terha-
diajukan ke pengadilan adalah ketika pada peradilan agama di Indonesia, dap ekonomi syariah? Yusuf Wibisono
jumlah hukumannya tidak melebihi Syariah Court pada awalnya tidak memberikan tiga langkah: Pertama,
B$10.000,- atau tujuh tahun penjara bisa mengeksekusi sendiri putusan regulasi harus mampu mendukung
atau keduanya. yang dihasilkannya. Akan tetapi kegiatan operasional perbankan sya-
Adapun kewenangan Pengadilan perubahan peraturan pada tahun riah yang sehat dan sesuai dengan
Tinggi Syariah (Syariah High Court) 2009, kini pengadilan Islam ini bisa karakteristik operasionalnya. Kedua,
dalam perkara perdata meliputi mengeksekusi sendiri putusannya regulasi harus mampu mendorong
perkara perkawinan, perceraian, tanpa harus didaftarkan ke pengadilan perkembangan bank syariah di masa
pembagian harta bersama, negeri setempat. depan. Ketiga, regulasi harus mampu
hadanah, hibah, wakaf, nazar, dan memberi landasan dan menjawab
warisan. Untuk perkara pidana, Kepercayaan Masyarakat ketiadaan institusi-institusi pendu-
kewenangannya meliputi berbagai terhadap Hukum kung yang diperlukan bagi industri
pelanggaran syariah atau pelanggaran Ekonomi Syariah? perbankan syariah.
terhadap hukum syariah yang telah Dewasa ini, kesadaran untuk Selain penguatan regulasi dan
ditetapkan. menerapkan prinsip syariah sangat institusi, Ketua Kamar Peradi-
terasa geliatnya di Indonesia. lan Agama MA, Dr. H. Andi Syamsu
Jika di Indonesia, penerapan Kesadaran ini mendorong tumbuhnya Alam, S.H., M.H., menekankan pada
syariat Islam dilakukan melalui industri-industri syariah. mulai dari penguatan Sumber Daya Manusia.
Pengadilan Agama, maka perbankan syariah sampai dengan Menurutnya, dengan melihat sistem
penerapan di Sudan dilakukan wisata syariah. hukum yang ada, sebenarnya Indo-
Dua pola perkembangan per- nesia tidaklah lebih buruk dari pada
oleh Pengadilan Hukum
bankan syariah secara umum: Per- negara-negara yang sudah maju, bah-
Keluarga, Peradilan Hukum
tama, mendirikan bank syariah kan Indonesia memiliki banyak kele-
Perdata dan Peradilan Hukum berdampingan dengan bank konven- bihan-kelebihan yaitu orang-orang
Pidana dengan pengecualian sional (dual banking system) seperti yang berkompeten di bidang hukum,
di wilayah Selatan Sudan yang di Mesir, Malaysia, Arab Saudi, Yorda- maka dari itu sebab-sebab dimung-
mayoritas non-muslim. nia, Kuwait, Bahrain, Bangladesh, dan kinkan hukum di Indonesia masih
Indonesia. Kedua, merestrukturisasi carut-marut berakibat pada renda-
Sedangkan kewenangan Syariah sistem perbankan secara keseluru- hnya kepercayaan masyarakat terha-
Appeal Court adalah mengadili segala han sesuai dengan syariat Islam (full dap lembaga peradilan dikarenakan
jenis perkara banding atas putusan fledged Islamic financial system) sep- banyak masyarakat yang tidak taat
Syariah High Court. erti kasus Sudan, Iran, dan Pakistan. hukum (Reformasi Peradilan Agama
Bagaimana pula praktek peradilan Yusuf Wibisono, peneliti FEUI di Indonesia, 2004:15).
Islam di Singapura? Dibandingkan mencatat bahwa sebagian besar Dari beberapa negara yang mener-
Brunei, Malaysia dan Indonesia, negara di dunia mengadopsi common apkan peradilan Islam sebagaimana
Pengadilan Syariah Singapura dapat law atau civil law sehingga kerangka dipaparkan di atas, menurut Rifyal
dikatakan cukup memprihatinkan hukum mereka tidak mendukung Ka’bah (2009: 79) sepatutnya hukum
eksistensinya. Pengadilan Syariah di perkembangan perbankan syariah Islam diterapkan dalam sebuah neg-
Singapura berdiri pada tahun 1957 yang memiliki karakteristik unik. ara secara utuh sehingga subsistem-
berdasarkan The Muslim Ordinance Sebagai misal, aktivitas utama nya dapat berjalan dengan harmonis.
1957 yang mulai efektif berlaku pada perbankan syariah adalah jual beli Namun, Rifyal mentolerir bila kondisi
tanggal 25 Nopember 1958. (murabahah) dan penyertaan modal ini tidak terpenuhi, maka hukum
Pengadilan khusus untuk umat (musyarakah dan mudharabah). Islam juga dapat berjalan dengan
Islam di Singapura ini memiliki Namun hukum dan regulasi perbankan kemampuan tertentu dalam negara
kewenang yang terbatas di bidang pada umumnya justru melarang bank yang mempunyai sistem lain seperti
perkawinan, perceraian, pembatalan komersial untuk melakukan kegiatan- civil law, common law atau socialist
perkawinan, harta bersama, dan kegiatan tersebut. law.
pembayaran emas kawin. Lalu, adakah cara untuk menaik- (Edi Hudiata, Alimuddin, Achmad Cholil)
Hakim Agung Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.I.P., M.M. dan Hakim
Agung Dr. H. Habiburrahman, S.H., M.H. memberikan wejangan kepada
peserta diskusi berkenaan dengan sengketa ekonomi syariah
U
sia lembaga Peradilan Agama in complexu tersebut ditentang oleh wewenang Peradilan Agama dalam
bukan seumur jagung, bahkan pencetus teori receptie, Christian perjalanannya banyak menghadapi
bisa dikatakan lebih tua dari Snouck Hurgronje yang didukung kuat jalan terjal. Peradilan Agama
republik ini. Sejak era kesultanan, oleh dua sarjana Belanda berikutnya, hendak dijadikan subordinat dari
penjajahan, zaman kemerdekaan Cornelis van Vollenhoven dan B. Ter Peradilan Umum. Peradilan Agama
hingga masa reformasi, Peradilan Haar. Teori receptie menegaskan pernah menjadi quasi peradilan atau
Agama telah meniti sejarah panjang bahwa hukum Islam akan berlaku peradilan semu, khususnya ketika
dan berliku. Penelitian oleh Salomon secara efektif di kalangan umat Islam kewenangan sengketa waris dan
Keyzer (1823-1868) menyebutkan jika hukum Islam tersebut selaras eksekusi putusan Peradilan Agama
bahwa di kalangan masyarakat dengan hukum adat di Indonesia. dicabut. Peradilan Agama juga sering
nusantara yang menganut agama Dengan demikian, hukum yang diberikan label peradilan serambi
Islam telah berlaku hukum Islam. berlaku di Indonesia tidak didasarkan masjid dengan fasilitas gedung dan
Penelitian ini sejalan dengan pada ajaran agama (Islam) tetapi prasarana yang jauh dari memadai.
pendapat Lodewijk Willem Christian lebih pada hukum adat setempat Bahkan, secara ekstrem Peradilan
van den Berg (1845-1927) yang (Ichtiyanto, 1991. hal.100). Agama hendak dibubarkan dalam
mengemukakan bahwa orang Islam Teori receptie tak pelak panggung sejarah. Walhasil, kondisi
nusantara telah melakukan resepsi memberikan implikasi negatif semacam itu melahirkan stigma
hukum Islam dalam keseluruhannya terhadap pembentukan paradigma negatif dan menurunkan wibawa
dan sebagai suatu kesatuan (Sayuti masyarakat Indonesia dalam melihat Peradilan Agama.
Thalib,1985. hal. 4-6). Peradilan Agama sebagai lembaga Pandangan miring kembali men-
Tesis Christian van den Berg yang menegakkan hukum Islam. cuat ketika Peradilan Agama memiliki
yang dikenal dengan teori receptio Pelaksanaan peran strategis dan wewenang baru mengadili sengketa
hal yaitu pertama, kurangnya pema- Alim, salah seorang hakim konstitusi yaitu perkara-perkara yang ber-
haman mengenai Peradilan Agama. yang turut mengadili pengujian UU hubungan dengan sebagian kegiatan
Publik banyak yang tidak tahu atau Perbankan Syariah terhadap Undang- perdata umat Islam Indonesia, sep-
salah paham tentang tugas, posisi Undang Dasar 1945 di Mahkamah erti pernikahan, perceraian, mahar,
dan kewenangan Peradilan Agama. Konstitusi tahun lalu. Kegelisahannya nafkah, sah tidaknya seorang anak,
Kedua, gedung-gedung Peradilan itu dituangkan dalam dissenting opin- perwalian, kewarisan, hibah, sadaqah,
Agama banyak yang tersembuyi di ion pada Putusan Mahkamah Konsti- baitulmal, dan wakaf.
jalan-jalan berkelok dengan ukuran tusi Nomor 93/PUU-X/2012 tanggal Pengadilan Agama oleh pemerin-
kecil sehingga tidak nampak sebagai 29 Agustus 2013. tah kolonial Belanda, di samping tidak
gedung peradilan. Ketiga, meskipun Muhammad Alim mengatakan ditetapkan kewenangannya secara
jumlah perkaranya banyak, tetapi teori receptie ini mendapat tantangan mutlak, sebagai ‘pengadilan kelas
perkaranya kecil dan sederhana. Dan dari para pemikir Islam Indonesia, dua’, putusan-putusannya juga tidak
keempat, hakim-hakim agama pada karena dimaksudkan oleh pemerin- dapat dieksekusi sebelum mendapat
umumnya sangat “rendah hati untuk tah kolonial Belanda untuk mengha- persetujuan dari Ketua Landraad
menampakkan diri”. puskan hukum Islam di Indonesia. (Ketua Pengadilan Negeri) setempat
Sungguh pobia yang berlebihan Dengan politik hukum pemerintah yang dikenal dengan sebutan execu-
ketika Peradilan Agama yang telah kolonial Belanda yang berkeinginan toire verklaring atau biasa juga dina-
mengalami perubahan pesat masih ‘mematikan’ hukum Islam di Indone- makan fiat executie. Bahkan setelah
diragukan kualitas dan profesionali-
tasnya. Justru, menurut Ketua Kamar
(Tuaka) Agama MA RI, Andi Syamsu
Alam dalam ceramah umum Rapat
Kerja Daerah PTA Banjarmasin, 17
April 2008, bahwa hakim agama
yang terdiri dari sarjana syariah lebih
memahami ruh hukum Islam dan
memiliki basis pembentukan hukum,
maqasid syariah dan dalil syar’i.
Senada dengan Tuaka Agama,
Prof. Dr. Abdul Manan, S.H., S.IP., sia, sambil tetap ‘menjinakkan’ umat kemerdekaan, yakni ketika diundan-
M.Hum. dalam makalahnya berjudul Islam Indonesia demi melestarikan gkannya Undang-Undang Nomor
Penyelesaian Sengketa Ekonomi Sya- penjajahannya karena dari pemimpin 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
riah, sebuah Kewenangan Baru Pera- atau raja-raja beragama Islam di Indo- yang dilaksanakan dengan Per-
dilan Agama (2007) juga mengatakan nesia, Belanda banyak mendapat per- aturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
bahwa lembaga Peradilan Agama lawanan yang patriotik, maka pemer- 1975 tentang Pelaksanaan Undang-
adalah pilihan tepat dan bijaksana intah kolonial Belanda menerbitkan Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
karena akan tercapai keselarasan Staatsblad 1882 Nomor 152 yang Perkawinan, putusan perceraian yang
antara hukum materiil yang berdasar- dikenal dengan sebutan Priesterraad dijatuhkan oleh Pengadilan Agama
kan prinsip Islam dengan Peradilan (Pengadilan Agama) yang mengadili harus pula, “ dikukuhkan “ oleh Pen-
Agama sebagai representasi peradi- perkara-perkara perdata tertentu gadilan Negeri setempat.
lan Islam. bagi umat Islam di Jawa dan Madura Berbagai akar masalah seperti
Berbagai persepsi politik yang dengan tidak ditentukan kewenan- yang dikemukakan di atas harus dic-
merendahkan kualitas sumber daya gannya. ari solusinya. Sebab, tatkala Peradilan
Peradilan Agama di atas mengindika- Oleh karena tidak jelasnya Agama dibiarkan digerogoti eksisten-
sikan bahwa teori receptie Christian kewenangan Peradilan Agama ini, sinya, maka sama halnya mencabut
Snouck Hurgronje (1857-1936) untuk maka menurut Notosusanto, Pera- Indonesia sebagai negara hukum dari
meminggirkan Peradilan Agama ten- dilan Agama menentukan sendiri akar historisnya.
gah menjadi ancaman. Itulah yang perkara-perkara yang menurut pan- (Achmad Fauzi, Ahmad Zaenal Fanani,
menjadi kegelisahan Muhammad dangannya masuk kompetensinya, M. Isna Wahyudi, Rahmat Arijaya)
Menggantang Asa,
Membangun Solusi
Perjalanan sejarah peradilan agama
dari segi kedudukan maupun
kewenangannya melewati proses
panjang dan berliku. Dahulu,
saat negara dikendalikan oleh
penjajah, posisi peradilan agama
termarginalkan dan eksistensinya
dipandang “sebelah mata”.
sejumlah 40 hakim tingkat pertama. sebagai saksi; (9) penyanderaan; pengadilan tingkat pertama dibentuk
Badilag pernah melakukan studi (10) sidang terbuka/tertutup untuk majelis khusus yang menangani
banding ke beberapa negara yang umum; (11) dwangsom; (12) prodeo; sengketa ekonomi syariah, sehingga ke
sudah mapan ekonomi syariahnya. (13) upaya hukum; (14) kepailitan. Di depan peradilan agama benar-benar
Diantaranya adalah ke Dairatul samping itu terdapat beberapa materi siap menghadapi era baru ekonomi
Qadhiyyil Qudhoh Kerajaan Yordania/ lain yang masih menjadi perdebatan syariah dan problematikanya.
Mahkamah Agung Yordania, Amman, dalam praktek hukum acara umum Hal lain yang tidak kalah penting
pada tanggal 20-24 Desember untuk dirumuskan secara jelas dalam adalah penghimpunan data perkara
2011. Dalam kunjungan tersebut KHAES agar tidak ada lagi penafsiran. dan putusan-putusan ekonomi
didiskusikan hal-hal yang terkait Dalam draf rancangan KHAES syariah. Upaya ini penting dilakukan
dengan perkara ekonomi syariah. ada klasifikasi kompetensi absolut untuk mempermudah akses bagi
Selain itu, Tim Delegasi MA RI juga pengadilan berdasarkan nominal para praktisi hukum, akademisi,
pernah bertolak ke Kerajaan Maroko sengketa yang diajukan ke pengadilan. dan masyarakat luas terhadap
pada tanggal 8-13 April 2013. Dalam Perkara dengan nominal di bawah data perkara dan putusan-putusan
kunjungannya tim delegasi MA RI lima milyar diadili oleh pengadilan ekonomi syariah.
tukar-menukar informasi sistem agama, sedangkan perkara di atas Selama ini data perkara ekonomi
peradilan kedua negara, diskusi lima milyar langsung diadili oleh syariah belum terdokumentasi
hukum ekonomi syariah dan perkara pengadilan tingkat banding. Namun dengan baik dan publikasi putusan-
terkait, presentasi perkembangan draf ini masih belum final dan masih putusan ekonomi syariah masih
hukum ekonomi syariah di Maroko, perlu masukan dari berbagai pihak. terserak di antara putusan-putusan
diskusi berbagai masalah hukum Menurut Abdul Manan, klasifikasi bidang perdata agama sehingga agak
niaga dan niaga syariah serta masih ini dibuat bertujuan untuk percepatan sulit dicari. Melalui penghimpunan
banyak lagi menjadi sesi-sesi kegiatan penyelesaian perkara sengketa data perkara dan putusan tersebut
delegasi selama di Maroko. ekonomi yang membutuhkan para praktisi hukum atau akademisi
Selain peningkatan kualitas penanganan secara cepat. Di samping
SDM, hal mendesak yang perlu itu juga berkaca dari peraturan
dipersiapkan adalah melengkapi perundang-undangan di beberapa
instrumen hukum bagi penyelesaian Negara Muslim. Seperti di Qatar,
Badilag telah membangun
sengketa ekonomi syariah. Saat sengketa ekonomi syariah dengan kerjasama pelatihan
ini, telah ada KHES sebagai hukum nilai perkara di bawah seribu dinar ekonomi syariah dengan
materiil di bidang ekonomi syariah, diadili di pengadilan tingkat pertama beberapa negara yang
sementara KHAES sebagai hukum sedangkan perkara dengan nominal di
formil tengah disempurnakan. atas seribu dinar menjadi wewenang
sudah mapan pelaksanaan
Di antara materi draf KHAES yang pengadilan tingkat banding. ekonomi syariahnya, seperti
mendapat penekanan meliputi: (1) Berbeda dengan itu, di Sudan tidak Mahkamah Agung Republik
penyitaan atas saham; (2) prorogasi; ada pembagian wewenang mengadili
Sudan dan Universitas
(3) gugatan pewakilan kelompok berdasarkan nominal perkara. Adapun
(class action); (3) acara sederhana; di Dubai, penyelesaian sengketa Ibnu Saud Arab Saudi.
(4) penerapan mediasi; (5) relative ekonomi syariah langsung diajukan
kompetensi; (6) masalah suarat ke pengadilan tingkat banding dan
kuasa, meliputi boleh tidaknya pakai upaya hukumnya diajukan kasasi ke dapat lebih mudah untuk melakukan
kuasa hukum, format dan ruang pengadilan umum di Inggris. kajian putusan. Karena para praktisi
lingkup surat kuasa, legalisasi surat Kemudian, merujuk kepada hasil atau akademisi itulah yang nantinya
kuasa yang dibuat di luar negeri, Rapat Kerja Nasional MA RI Tahun dapat membuat putusan-putusan
kuasa non muslim, pencabutan kuasa, 2012 di Manado, untuk kelancaran yang sudah dihimpun sampai ke
dan pemanggilan kuasa melalui staf pelaksanaan administrasi perkara masyarakat.
kantor advokat); (6) pemanggilan ekonomi syariah perlu adanya Diharapkan universitas-
melalui pos tercatat atau secara pedoman administrasi perkara universitas dapat menjadi jembatan
elektronik; (7) descente; (8) pihak ekonomi syariah. Karena itu, tiap untuk mengantarkan putusan-
LULUSAN PROGRAM
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
CALON HAKIM TERPADU II TAHUN 2014
PU T U SA N NO. 63/PDT.G/2011/PTA.YK
S
esuai dengan ketentuan Q.S. dengan ketentuan Pasal 21 huruf m gajukan gugatan sengketa ekonomi
Al-Baqarah: 282, maka setiap Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah syariah. Namun, bagaimana ketika
transaksi ekonomi harus dicatat (KHES). Akad tertulis tersebut dalam akta otentik akad tersebut tidak dapat
untuk memberikan perlindungan dan praktik dituangkan dalam bentuk ditunjukkan dalam sidang, melainkan
kepastian hukum bagi para pihak akta otentik. hanya bukti-bukti surat yang terbit
yang terlibat. Inilah mengapa salah Keberadaan bukti berupa akta terkait suatu akad? Putusan banding
satu asas dalam akad adalah bahwa otentik tentang terjadinya suatu akad Nomor 63/Pdt.G/2011/PTA.Yk telah
akad harus tertulis (kitabah) sesuai merupakan pijakan dasar dalam men- membuat sebuah terobosan dalam
kasus di atas. dan rukun, yang mencakup Penggu- nomi syariah Ascarya dalam bukunya
Pada awalnya, seorang nasabah gat-Pembanding dan Tergugat-Ter- Akad & Produk Bank Syariah, bahwa
(penggugat/shahibul maal) melalui banding, usaha mudharabah, tujuan pihak bank, in casu BMT Isra wajib
kuasa hukumnya menggugat direk- untuk mencari keuntungan untuk meminta nasabah untuk mengisi
tur Koperasi Serba Usaha (KSU) Sya- kebutuhan keluarga, dan kesepaka- formulir, formulir yang diambil alih
riah BMT Isra (tergugat/mudharib) di tan yang ditandai dengan pengisian oleh Majelis hakim, formulir ini harus
Bantul dengan alasan telah melaku- formulir oleh Penggugat-Pembanding dianggap secara mutatis mutandis
kan wanprestasi terhadap akad mud- dan penerbitan sertifikat Koperasi sebagai akad perikatan penyertaan
harabah antara nasabah dengan KSU Serba Usaha Syari’ah oleh Tergugat- investasi.
syariah tersebut. Mudharib hanya Terbanding. Majelis hakim dengan menggu-
melaksanakan prestasi yaitu mem- Menurut pertimbangan majelis nakan persangkaan akhirnya sampai
berikan nisbah bagi hasil selama 4 hakim, azas akad dengan tertulis pada kesimpulan bahwa meskipun
bulan, padahal sesuai ketentuan akad (kitabah) telah dilakukan dengan ter- perjanjian/akad antara Penggugat/
KSU harus memberikan nisbah bagi bitnya sertifikat Koperasi Serba Usaha Pembanding dengan Tergugat/Ter-
hasil sampai 6 bulan kepada Penggu- banding tidak terlihat secara utuh,
gat. Hal tersebut karena usaha-usaha namun berdasar atas uraian dan per-
yang dijalankan oleh mudharib men- timbangan di atas yang telah disetu-
galami kerugian, sementara mud- Dalam Pasal 51 jui kedua belah pihak, patut disangka
harib diketahui tersangkut masalah telah terjadi perjanjian/akad antara
hukum dan sedang menjalani proses Kompilasi Hukum Penggugat/Pembanding dengan Ter-
persidangan pidana di Pengadilan gugat/Terbanding dalam bentuk
Negeri Bantul serta berada di Lem- Ekonomi Syariah mudharabah muthlaqah, yang nyata -
baga Pemasyarakatan Pajangan Ban- nyata telah berjalan selama 4 (empat)
tul. Dalam perkara ini mudharib juga
(KHES) disebutkan bulan, dan sah menurut hukum dan
menggunakan kuasa hukum. prinsip syari’ah.
Namun demikian, dalam pembuk-
bahwa apabila arti Demikian pertimbangan hukum
tian Penggugat tidak dapat mengaju- majelis hakim tingkat banding dalam
kan bukti tertulis akad (perjanjian)
tersurat tidak dapat putusan nomor: 63/Pdt.G/2011/PTA.
mudharabah sebagai dasar gugatan diterapkan, maka Yk yang diketuk pada 9 Februari 2012
wanprestasi Penggugat. Ketidak- yang diketuai oleh Drs. H. Marjohan
mampuan Penggugat akhirnya men- dapat digunakan Syam, SH, MH, dengan anggota Drs. H.
gakibatkan gugatan Penggugat tidak ENDIK SOENOTO, S.H dan Drs.H.MUH.
diterima oleh PA Bantul berdasarkan makna yang tersirat. HIDAYAT, S.H, M.H.
putusan nomor 463/Pdt.G/2011/ Putusan tersebut akhirnya mener-
PA.Btl tanggal 17 Oktober 2011. ima permohonan Penggugat/Pem-
Tidak terima dengan putusan PA syari’ah (bukti P.3) setelah Penggugat banding, membatalkan putusan Pen-
Bantul, Penggugat mengajukan band- mengisi formulir (bukti P.2), berarti gadilan Agama Bantul, dan mengadili
ing ke PTA Yogyakarta. Di tingkat telah berlakulah azas akad seperti sendiri dengan menghukum Tergu-
banding, gugatan Penggugat tetap yang dimaksud pasal 21 huruf m gat/Terbanding untuk membayar
dapat diterima meski Penggugat tidak Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah kepada Penggugat/Pembanding sisa
mampu menunjukkan bukti tertulis (KHES), meskipun demikian dalam nisbah bagi hasil yang belum dibayar,
akad mudharabah. Bagaimana per- Pasal 51 Kompilasi Hukum Ekonomi uang ganti rugi, dan pengembalian
timbangan majelis hakim di tingkat Syariah disebutkan bahwa apabila arti uang simpanan pokok.
banding? tersurat tidak dapat diterapkan, maka Putusan dapat diunduh di link
Menurut majelis hakim tingkat dapat digunakan makna yang tersirat, berikut: http://pta-yogyakarta.go.id/
banding, antara Penggugat dan Ter- yaitu maksud akad yang terjadi apa component/putusan/?act=downl
gugat tidak mempermasalahkan ten- adanya dan telah terealisasi dengan oad&id=299&file=putusan-0063-
tang akad, dan akad Penggugat dan baik selama 4 bulan, hal ini sesuai Pdt.G-2011-.pdf
Tergugat sudah memenuhi syarat dengan doktrin/pendapat pakar eko- [Muhamad Isna Wahyudi]
teriori derogat legi priori, peraturan hukum yang umum itu dapat dikesa- dapat dibatalkan (vernietigbaar, void-
yang baru mengalahkan atau melum- mpingkan oleh hukum yang khusus able), sementara syarat ketiga dan
puhkan peraturan yang lama (Ahmad atau dikenal dengan asas lex specialis keempat dikategorikan sebagai syarat
Rifai, 2011: 89). derogat legi generali. objektif yang berhubungan dengan
Secara hierarki, dengan menggu- Dengan demikian, penerapan objek perjanjian, yang bila tidak ter-
nakan asas lex posteriori derogat legi peraturan perundang-undangan dan penuhi menyebabkan perjanjian batal
priori dan lex superiori derogat legi aturan derivatifnya harus menjadi demi hukum (nietig, null and void).
inferiori, maka Undang-Undang Per- perhatian bagi para penegak hukum. Agar suatu akad kontrak
bankan Syariah lebih tinggi derajatnya Undang-undang bukan sekedar bunyi, memenuhi syarat keempat, yaitu
ketimbang akad kontrak. Tetapi, jika tetapi sebuah pengertian dan sistem. “suatu sebab yang halal”, maka sebab
menggunakan asas lex specialis dero- UU Perbankan Syariah merupakan dibuatnya akad atau perjanjian
gat legi generalis, maka akad kontrak aturan umum, sementara akad kon- tersebut harus sesuai dengan keten-
menjadi lebih khusus dari UU Per- trak adalah aturan khusus. Oleh kare- tuan Pasal 1337 KUH Perdata yang
bankan Syariah. nanya, aturan umum dapat dikesamp- menyatakan bahwa “Suatu sebab
Hasbi Hasan memadankan asas lex ingkan karena adanya aturan khusus adalah terlarang, apabila dilarang
posteriori derogat legi priori ini dengan tersebut. oleh undang-undang, atau apabila ber-
kaidah nâsikh-mansûkh dalam hukum Dalam putusan MK Nomor lawanan dengan kesusilaan baik atau
Islam. Hukum yang ada sebelumnya 93/PUU-X/2012, Hamdan Zoelva ketertiban umum”. Perjanjian atau
tetap berlaku selama tidak ada dalil menjelaskan melalui concurring opin- akad yang tidak memenuhi syarat
syara yang me-naskh-nya. Namun jika ion, bahwa akad kontrak merupakan tersebut menjadi batal demi hukum.
hukum tersebut telah di-naskh oleh hukum yang mengikat bagi para
dalil syar’i yang datang sesudahnya, pihak sesuai Pasal 1338 KUH Perdata. Problem Pasca Putusan MK
maka hukum sebelumnya itu din- Namun demikian, akad kontrak terse- Putusan MK Nomor 93/PUU-
yatakan tidak lagi berlaku (2009: 291). but harus memenuhi syarat-syarat X/2012 memang telah menyelesaikan
Selain melalui naskh, peruba- yang ditentukan oleh Pasal 1320 KUH problem dualisme penyeleseaian sen-
han atas hukum tersebut juga dapat Perdata, yaitu: 1. Sepakat mereka gketa secara litigasi, tetapi pada saat
terjadi karena takhshîsh. Dalam kai- yang mengikatkan dirinya; 2. Kecaka- yang sama juga melahirkan problem
dah hukum Islam dikenal istilah pan untuk membuat suatu perikatan; baru yaitu kemungkinan adanya peny-
âm-khâsh. Hukum yang berlaku sebe- 3. Suatu hal tertentu; 4. Suatu sebab elesaian sengketa perbankan syariah
lumnya bersifat umum (‘âm) tetap yang halal. di luar pengadilan agama secara non
berlaku untuk masa kini dan men- Syarat pertama dan kedua litigasi.
datang dalam bentuk umum selama digolongkan sebagai syarat subjektif Sebagaimana putusan tersebut
tidak ada dalil yang men-takhshîsh. yang melekat pada diri persoon yang telah menganulir penjelsan Pasal 55
Namun jika hukum yang umum itu di- membuat perjanjian, yang bila tidak ayat (2) secara keseluruhan, namun
takhsîsh oleh hukum yang lain, maka terpenuhi menyebabkan perjanjian norma utama dalam Pasal 55 ayat (2)
tersebut tetap berlaku.
Penjelasan Pasal 55 ayat (2) berisi
tentang penyelesaian sengket yang
dapat dilakukan sesuai akad meliputi:
arbitrase, alternatif penyelesaian sen-
gketa, dan peradilan umum. Setelah
seluruh penjelesan ini dihapus,
sementara kemungkinan penyelesa-
ian sengketa sesuai akad masih dibo-
lehkan oleh UU Perbankan Syariah,
maka apa saja jenis penyelesaian sen-
gekta di luar pengadilan agama yang
diperbolehkan sesuai akad?
[Edi Hudiata]
Penyelesaian Sengketa
Ekonomi Syariah di
Malaysia, India, Inggris,
dan Amerika
J
ika di Indonesia dikenal istilah dan bagaimana penyelesainnya jika lebih dari setengah abad, sejak
ekonomi syariah, maka di luar diajukan ke pengadilan? didirikannya the Mit Ghamir Savings
negeri sebutan yang berkembang Menarik membaca hasil analisis Bank pada 23 Juli 1963 di Mesir
untuk hal serupa adalah keuangan putusan yang terkait dengan dan banyak perkara keuangan Islam
Islam (islamic finance) atau perbankan keuangan Islam yang dikeluarkan yang diajukan ke pengadilan sejak
Islam (islamic banking). Di Indonesia oleh pengadilan-pengadilan di saat itu, publikasi putusan tentang
kita kenal lembaga keuangan syariah negara-negara yang mempunyai studi perkara keuangan Islam sampai saat
dan perbankan syariah, di luar negeri kasus yang menarik untuk dikaji. Kita ini masih terhitung sedikit. Malaysia
seperti Inggris dan Amerika lebih ambil contoh Malaysia, Inggris, India merupakan pengecualian. Negeri
dikenal dengan julukan lembaga dan Amerika. Keempat negara ini jiran ini rajin mempublikasikan
keuangan Islam dan perbankan Islam. mempunyai studi kasus keuangan dan putusan perbankan Islamnya secara
Dua hal yang sebetulnya sama. perbankan Islam yang fenomenal. rutin.
Berbicara tentang lembaga Bagaimana pendekatan yang Seperti diketahui, sengketa per-
keuangan Islam di dunia, sebagian dilakukan pengadilan di Malayasia bankan Islam di Malaysia diselesaikan
besar dari mereka beroperasi di yang berpenduduk mayoritas Muslim secara litigasi melalui civil court (pen-
negara-negara yang menganut dibandingkan dengan pengadilan di gadilan negeri) bukan shariah court
pluralisme dalam sumber dan sistem negara-negara yang minoritas Muslim (pengadilan agama). Berdasarkan
hukum atau yang kita kenal dengan dalam mengadili sengketa serupa? analisis Zulkifli Hasan dan Mehmet
legal pluralism. Dalam konteks Apa saja yang bisa dipetik oleh Asutay terhadap putusan-putusan
ini syariah (hukum Islam) eksis Peradilan Agama di Indonesia dalam yang dihasilkan civil court, ditemu-
berdampingan dengan sistem hukum kasus seperti ini? kan bahwa hakim-hakim di civil court
common law atau civil law. Akibatnya, Pertanyaan-pertanyaan itu akan Malaysia pada batasan tertentu tidak
setiap transaksi, produk, dokumen secara ringkas terjawab di tulisan memiliki kompetensi atau kapabili-
dan pengoperasiannya tidak hanya ini, yang merupakan saripati dari tas menangani sengketa perbankan
harus sesuai dengan prinsip-prinsip sebuah artikel di ISRA International Islam.
syariah tetapi juga tidak boleh Journal of Islamic Finance Vol. 3 Pada kasus Malaysian Merchant
bertentangan dengan hukum positif Issue 2 tahun 2011 yang berjudul An Bank Bhd v Silver Concept Sdn Bhd mis-
dan semua peraturan yang berlaku di Analysis of the Courts’ Decisions on alnya. Dalam perkara ini, hakimnya
negara tersebut. Islamic Disputes karya Zulkifli Hasan sendiri mengakui bahwa tidak semua
Di Iran dan Saudi Arabia, misalnya, dan Mehmet Asutay. Artikel lengkap ketua majelis adalah seorang Muslim.
hukum Islam—tentu dengan versinya journal tersebut bisa diakses di Dan kalaupun hakimnya orang Islam,
masing-masing—ditetapkan sebagai http://dro.dur.ac.uk/9771/1/9771. mungkin juga tetap tidak semumpuni
otoritas hukum tertinggi, sehingga pdf?DDD35+dgi0ma+dul4eg. ahli hukum Islam (ulama) yang mem-
setiap sengketa perbankan Islam Zulkifli Hasan adalah dosen senior pelajari hukum Islam bertahun-tahun.
mungkin tidak menimbulkan masalah Fakultas Syariah dan Hukum pada Persoalan ini kemudian mengemuka
besar. Akan tetapi di negara-negara Islamic Science University of Malaysia. dan menjadi wacana bahwa perkara
yang menganut sistem hukum yang Sedangkan Mehmet Asutay adalah keuangan Islam sebaiknya ditan-
majemuk seperti di Malaysia, Ing- pakar keuangan Islam dari Durham gani oleh shariah court (pengadilan
gris, India dan Amerika, penyelesa- University Inggris. agama).
ian sengketa keuangan Islam menjadi Karena keterbatasan ruang,
masalah yang sangat signifikan. pemaparan ini hanya secara umum Inggris
Akan lebih rumit lagi jika sengketa menggambarkan bagaimana perkara Sudah menjadi praktik umum di
keuangan Islam ini melibatkan pihak- keuangan Islam diselesaikan oleh negerinya Ratu Elizabeth itu bahwa
pihak yang berasal dari yurisdiksi yang pengadilan di empat yurisdiksi yang perbankan Islam dan semua transaksi
berbeda yang melakukan transaksi berbeda itu. yang berkaitan dengan keuangan
antar negara. Pertanyaan kita: diatur oleh hukum Inggris. Bahkan,
bagaimana prinsip-prinsip syariah Malaysia sebagai bagian dari strategi bisnis,
dapat berlaku secara beriringan Walaupun industri keuangan banyak transaki keuangan Islam
dengan hukum positif di suatu negara Islam sudah beroperasi selama terutama yang melibatkan transaksi
lintas negara diatur oleh hukum di negara bagian itu. Serikat menyidangkan perkara yang
Inggris. Perkara ini sangat penting karena berkaitan dengan keuangan Islam.
Konsekuensinya, semua dokumen berhubungan dengan masa depan Masalah utama yang dipersoalkan
transaksi tanpa terkecuali juga tunduk keuangan Islam di India karena penggugat adalah penggunaan uang
pada hukum Inggris. Karena semua akan menjadi preseden untuk setiap pajak federal untuk menyelamatkan
transaksi keuangan Islam diatur oleh perkara yang akan datang terkait AIG yang dianggap melanggar
hukum Inggris, maka pengadilan pembiayaan syariah. konstitusi. Penggugat berdalih bahwa
Inggris memiliki yurisdiksi ekslusif Untungnya, the Kerala High bantuan pemerintah kepada AIG, yang
untuk menyelesaikan setiap sengketa Court yang mengadili perkara itu sebagian besar bisnisnya berkaitan
keuangan Islam. mementahkan gugatan penggugat dengan produk syariah, merupakan
Perkara sengketa keuangan Islam dan memutuskan bahwa dukungan bentuk dukungan indoktrinasi
yang pertama kali masuk dan diadili pemerintah terhadap keberadaan agama Islam melalui pendanaan dan
oleh pengadilan Inggris adalah perbankan Islam tidak melanggar promosi keuangan Islam. Lebih lanjut,
perkara Investment Company of the ketentuan konstitusi. Penggugat percaya bahwa dukungan
Gulf (Bahamas) Limited v Symphony kepada keuangan Islam seperti dalam
Gems N.V. and Ors [2002] West Law kasus AIG akan dapat menyebabkan
346969, QBD (Comm. Ct.). Perkara kehancuran peradaban Barat dan
yang diketok palu pada 13 Februari Amerika Serikat.
2002 itu merupakan sengketa
Inisiatif pengembangan Pengadilan distrik federal di
perjanjian murabahah. Pengadilan sumber daya manusia Michigan akhirnya menolak gugatan
akhirnya memenangkan penggugat. khususnya hakim dan penggugat dan juga menolak
pengacara, lanjut Hasan pengujian legalitas konstitusional.
India Pengadilan memutuskan bahwa
Jika di Inggris perkara keuangan
dan Asutay, adalah penyelamatan AIG melalui bail out
Islam yang masuk ke pengadilan sebuah keharusan tidak melanggar konstitusi. Tidak
lebih mempersoalkan pada ketentuan puas dengan putusan ini, penggugat
hukum yang mengatur dan elemen kemudian mengajukan banding.
syariah sebagai pembelaan hukum Amerika Serikat
(legal defence), di India lebih fokus Ada dua perkara besar yang Lessons learned untuk Peradilan
pada isu konstitusional. Hal ini berkaitan dengan keuangan Islam Agama di Indonesia?
dapat dipahami karena keuangan di Amerika Serikat. Kasus pertama Setelah menganalisis putusan
Islam masih relatif baru di India dan diajukan oleh Kevin J. Murray pada pengadilan mengenai sengketa
belum diterima keberadaannya oleh akhir tahun 2008 yang menguji keuangan Islam di empat negara
beberapa pihak dan organisasi di legalitas konstitusional atas tindakan tersebut, Hasan dan Asutay kemudian
sana. Mereka yang menolak eksistensi pemerintah yang mem-bail out memberikan observasi kritis dalam
lembaga keuangan Islam berpendapat perusahaan AIG. Kasus yang kedua tujuh hal, yakni: 1) the polemics of
bahwa pelaksanaan transaksi adalah permohonan kepailitan yang governing laws, 2) shariah issues as a
keuangan Islam di India merupakan melibatkan East Cameron Partners. legal defence, 3) constitutional issues,
pelanggaran terhadap konstitusi yang Kedua perkara ini menjadi penting 4) Islamic financial instruments in
berkarakteristik sekuler. bagi industri keuangan Islam disputes, 5) judges’ awareness and
Sampai saat ini menurut Hasan karena pengadilan Amerika diuji understanding of Islamic finance, 6)
dan Asutay, hanya ada satu kasus pendiriannya terkait perkara yang competency of lawyers, dan 7) shariah
yang berkaitan dengan keuangan melibatkan sengketa keuangan Islam. governance.
Islam yang diputus pengadilan Perkara Kevin J. Murray v Henry Dalam hal polemik hukum yang
India. Kasus itu diajukan oleh M. Paulson Jr No 2:08-cv-15147 yang mengatur (governing laws), sikap
Dr. Surbahamaniam Swamy yang diadili oleh Distric Court for the pengadilan Inggris sejauh ini telah
menggugat Negara Bagian Kerala Eastern District of Michigan Case mengabaikan unsur syariah. Memang
pada tahun 2009. Penggugat menguji ini merupakan kasus pertama kali pada kenyataannya mereka tidak
legalitas pelaksanaan keuangan Islam dimana pengadilan federal di Amerika mengakui syariah sebagai hukum yang
Menurut Rifyal Ka’bah dalam membatalkan akad ijarah. tidak adanya pemeliharaan
bukunya Peradilan Islam Modern Dalam jawaban, Tergugat gedung dan berkurangnya fungsi
dikatakan bahwa sistem peradilan di menyatakan bahwa gugatan gedung, sedangkan Hakim tidak
Saudi Arabia setelah reformasi sistem Penggugat adalah nebis in idem, cermat dalam memeriksa gugatan
peradilan tahun 2007 memiliki hirarki karena sudah pernah diputus dengan tersebut. Kedua, bahwa tim discente
yang sama dengan di Indonesia. Nomor 10/378 pada tanggal 18-8- menyebutkan adanya beberapa cacat
Disana terdapat Pengadilan Tinggi 1419 H/7-12-1998 M. dalam gedung yang mengharuskan
sebagai Mahkamah Agung. Kedua, Dalam pemeriksaan Hakim tingkat adanya pemeliharaan, sedangkan
Pengadilan Tingkat Banding yang pertama mendapatkan inti dari Hakim mengabaikan hal tersebut.
terdiri dari 1. Pengadilan Perdata, gugatan Penggugat yang sekarang Selanjutnya, Majelis memerintahkan
2. Pengadilan Pidana, 3. Pengadilan adalah tidak adanya pemeliharaan Hakim Pengadilan Besar Riyadh
Hukum Keluarga, 4. Pengadilan oleh Tergugat, sedangkan pada untuk melakukan pemeriksaan ulang.
Perdagangan, dan 5. Pengadilan putusan terdahulu intinya adalah Setelah dilakukan pemeriksaan
Perburuhan. Dan ketiga, Pengadilan gugatan pembatalan akad ijarah ulang dengan seksama, Hakim
Tingkat Pertama yang terdiri dari disebabkan terdapat cacat pada mengirimkan hasil pemeriksaanya,
1. Pengadilan Umum, 2. Pengadilan obyek sewa (ma`jur). Oleh karenanya, bahwa Penggugat/sekarang Pemohon
Pidana, 3. Pengadilan Hukum Hakim tidak mengabulkan gugatan Kasasi tidak berhak menggugat
Keluarga, 4. Pengadilan Perdagangan, Penggugat untuk yang kedua kalinya pembatalan akad kecuali setelah
dan 5. Pengadilan Perburuhan. pada tanggal 24-2-1420 H/8-6-1999 terdapat alasannya, yaitu keengganan
Kasus Posisi M dengan pertimbangan sudah ada pemilik melakukan pemeliharaan,
Kasus yang akan diangkat dalam putusan terdahulu yang menyatakan sedangkan keengganan tesebut
edisi kali ini adalah putusan kasasi sebagai gugatan rekayasa dan baru ditetapkan setelah adanya
Nomor 3/12 tanggal 5-1-1421 H/10- melimpahkan ke pihak kejaksaan gugatan untuk itu, sehingga
4-2000 M, perihal gugatan pembatalan untuk memeriksa perkaranya. jika pemilik enggan melakukan
akad ijarah yang diajukan oleh Perkara berlanjut ke tingkat
Pemohon Kasasi (dahulu Penggugat) banding, dan pengadilan banding
terhadap Termohon Kasasi (dahulu menguatkan putusan tingkat
Tergugat) bermula ketika Pemohon pertama. Adapun perihal dakwaan
dan Termohon menandatangani akad rekayasa pengadilan banding tidak
Menurut Rifyal
ijarah pada tanggal 12-9-1414 H/ sependapat, dimana dalam putusan Ka’bah dalam
15-3-1994 M. banding Nomor M/1Q/327 tanggal
Penggugat/sekarang Pemohon 22-3-1420 H/5-7-1999 M hakim bukunya Peradilan
Kasasi mengajukan gugatannya di banding mempertimbangkan gugatan Islam Modern
Pengadilan Besar Riyadh. Diketahui pembatalan akad adalah untuk
dari posita Penggugat bahwa menghindari bahaya yang timbul dari dikatakan bahwa
Penggugat menyewa gedung milik obyek sewa (ma`jur). Disamping itu,
Tergugat/sekarang Termohon Kasasi juru discente didampingi dua tenaga
sistem peradilan
di kawasan Al Sulaimaniyyah seharga ahli dari pengadilan telah melaporkan di Saudi Arabia
SR 1.100.000 pertahun selama adanya sebagian kerusakan gedung,
sepuluh tahun. Dalam akad disebutkan kemudian merekomendasikan bahwa setelah reformasi
klausul bahwa Tergugat berkewajiban gedung masih berfungsi hanya saja
melakukan pemeliharaan gedung, kerusakan harus diperbaiki.
sistem peradilan
namun Tergugat tidak melakukan Selanjutnya, majelis kasasi tahun 2007 memiliki
kewajibannya sehingga timbul menerbitkan putusan sela Nomor
amblasnya lantai gedung disebabkan 3/387 tanggal 4-7-1420 H/14-10- hirarki yang sama
air dan hujan, timbul keretakan 1999 M dengan dua pertimbangan, dengan di Indonesia.
gedung dan kebocoran. Oleh karena pertama bahwa Pemohon Kasasi/
itu, dalam petitumnya Penggugat dahulu Penggugat memohon
memohon kepada pengadilan untuk pembatalan akad dengan dalil
URGENSI HUKUM
PERJANJIAN SYARIAH
NASIONAL
Oleh: Dr. Yasardin, S.H., M.Hum.
[Hakim Tinggi pada PTA Palembang]
PENDAHULUAN
P
raktik perjanjian syariah secara
formal berdasarkan ketentuan
perundang-undangan dimulai
sejak berdirinya Bank Muamalat
Indonesia (BMI) pada tanggal 1 Mei
tahun 1992 yang merupakan bank
pertama yang memakai sistem syariah,
kemudian diikuti dengan berdirinya
lembaga-lembaga keuangan syariah
lainnya.1 Hingga tahun 2013, terdapat
11 Bank Umum Syariah, 23 Unit Usaha
Syariah (UUS), 150 BPRS, 3 Asuransi
Jiwa Syariah, 1 Asuransi Kerugian
Syariah, 17 Asuransi yang mempunyai
Cabang Syariah, 20 Asuransi Kerugian
yang memiliki cabang syariah, 3
Reasuransi yang memiliki cabang
syariah, 50 Reksa Dana Syariah, 1 Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Syariah
(LKS), 15 Perusahaan Pembiayaan
Syariah, 1 Perusahaan Penjaminan
Syariah, dan 1 Perusahaan Pegadaian
Syariah.2
1 Ashari Akmal Tarigan, Ekonomi dan Bank
Syariah pada Melenium Ketiga, IAIN Press, Medan,
2002, hlm. Xii, dan Widjanarto, Hukum dan Ketentuan
Perbankan di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta,
2003, hlm. 58-59.
2 Veithzal Rivai, Penegakan Hukum
Sengketa Ekonomi Syariah: Dinamika Perkembangan
Pertumbuhan Ekonomi Islam di Indonesia, Makalah
sumber hukum utama, al-Quran atau adalah bagian dari hukum Islam. dengan mazhab-mazhab fikih
al-Hadis, kontrak atau perjanjian Hukum Islam itu sendiri, yang yang dikenal masyarakat. Di
tidak diatur secara rinci, sehingga merupakan salah satu di antara daerah Banten, misalnya, terlihat
ketentuan-ketentuan yang dipakai pokok-pokok ajaran Islam, telah sampai akhir-akhir tahun 1970-
dalam kontrak diserahkan kepada berlaku di Indonesia dari sejak an dan awal-awal 1980-an, masih
kesepakatan para pihak berdasarkan kedatangannya hingga saat ini dan dijumpai ungkapan-ungkapan
asas kebebasan berkontrak. Oleh merupakan hukum yang hidup di ”terima tumbas” (terima beli) dan
karena itu sudah mendesak untuk dalam masyarakat (living law). ”terima wade” (terima jual) di
adanya hukum perjanjian syariah Keberlakuan hukum Islam bukan berbagai pasar tradisional yang
yang berlaku secara nasional sebagai hanya karena hukum Islam itu menggambarkan kekentalan
pedoman bagi LKS dalam membuat merupakan entitas agama yang penganutan mereka terhadap
suatu perjanjian. dianut oleh mayoritas penduduk faham mazhab Syafii yang
negeri ini (sekitar 87 % Muslim), mengharuskan pelafalan (talaffuz)
melainkan juga karena dalam dalam melangsungkan akad/
dimensi amaliahnya di beberapa transaksi. Demikian pula dengan
Secara sosiologis, penduduk daerah ia telah menjadi bagian kegiatan usaha sejumlah pedagang
tradisi (adat) masyarakat, yang yang tetap membangun sistem
Indonesia adalah mayoritas (bahkan) terkadang dianggap perdagangannya berdasarkan
Muslim, meskipun penerimaan sakral. Beberapa daerah dimaksud, sistem bagi hasil, yang lazim
mereka terhadap hukum di mana hukum adatnya sarat dikenal dengan sebutan qirad/
Islam bertingkat-tingkat, dengan nilai-nilai Islam, antara mudarabah}.6
lain Aceh, Minangkabau Sumatera Dalam perkembangan
tetapi Islam harus dan telah Barat, Lampung, Bengkulu, Riau, selanjutnya, hukum Islam yang
menjadi nilai ”dominan” Jambi, Palembang, dan Banten. berlaku di Indonesia mencakup
dalam kehidupan sehari- Ungkapan pepatah-petitih yang 2 (dua) macam, yaitu hukum
hari (living law). masyhur berkaitan dengan itu Islam normatif dan hukum Islam
misalnya ”Adat Bersendi Syara’, formal-yuridis.7 Hukum Islam
Syara’ Bersendi Kitabullah”, dan yang berlaku secara normatif
”Syara’ Mengata, Adat Memakai”.5 adalah bagian hukum Islam yang
PENTINGNYA HUKUM PERJANJIAN Dalam konteks ekonomi Islam menyangkut praktik keagamaan
SYARIAH NASIONAL (ekonomi syariah), paling tidak individu, yang mempunyai sanksi
Pentingnya hukum perjanjian di daerah-daerah tertentu, kemasyarakatan apabila norma-
syariah nasional dapat dilihat dari hukum ekonomi syariah pernah normanya dilanggar. Hukum Islam
berbagai perspektif yang melahirkan berlaku dan sebagian besar jenis ini dipatuhi atau tidaknya
lima argumen. Landasan argumentatif masih tetap diterapkan sampai dalam masyarakat Indonesia
tersebut pada pokoknya berpijak sekarang. Sistem bagi hasil dalam tergantung pada kesadaran
pada realita mengenai keberlakuan bentuk paroan/memaro dan lain- imannya. Sedangkan hukum
hukum ekonomi syariah, khususnya, lain dalam bidang pertanian, Islam yang berlaku secara formal-
dan keberlakuan hukum Islam, yang peternakan dan sebagainya yuridis adalah hukum Islam yang
pada dasarnya telah mendapat tempat yang dikenal luas di sejumlah mengatur hubungan manusia
secara konstitusional di Indonesia.4 daerah, terutama di pulau Jawa, dengan manusia lain dan benda
a. Argumen Historis merupakan salah satu bukti di dalam masyarakat, di mana
Hukum ekonomi syariah konkret bagi keberlakuan hukum di dalam proses peralihannya
ekonomi syariah di nusantara menjadi hukum positif harus
4 Bandingkan dengan Suparman Usman dan tempo dulu. Demikian pula
A.M. Fatwa yang menyebutkan keberlakuan hukum
Islam di Indonesia didasarkan pada alasan filosofis, dengan simbol-simbol transaksi 6 Muhammad Amin Suma, ”Arah Pengemban-
sosiologis, dan yuridis. Usman, Op. Cit., hlm. 3-8, dan gan Hukum Ekonomi Islam/Syariah di Indonesia”, www.
A.M. Fatwa, ”Syariat Islam, Otonomi Khusus, dan Masa
perdagangan di sejumlah pasar ekisonline.com/index2.php?option=com_content&do_
Depan Masyarakat Sulawesi Selatan, dalam Kurniawan tradisional yang terkesan kental pdf=1&id=170 (diakses 27 April 2009).
Zein dan Sarifuddin HA, Ed., Syariat Islam Yes, Syariat 7 Daud Ali, Op. Cit., hlm. 6, dan Dedi Ismatullah,
Islam No: Dilema Piagam Jakarta dalam Amademen UUD Sejarah Sosial Hukum Islam, Pustaka Seria, Bandung,
1945, Paramadina, Jakarta, 2001, hlm. 180. 5 Wahid dan Rumadi, Op. Cit., hlm. 81. 2011, hlm. 369.
berdasarkan atau ditunjuk oleh dalam kehidupan sehari-hari (liv- hukum Islam, khususnya hukum
peraturan perundang-undangan,8 ing law), baik dalam bentuk kan- ekonomi syariah. Artinya, ken-
misalnya hukum perkawinan, dungan spiritual, bahasa, budaya, datipun hukum Islam tergolong
hukum kewarisan, hukum wakaf, praktik perilaku sampai pada hukum yang bersifat otonom
hukum zakat, dan hukum ekonomi pelaksanaan syariat.9 Hal terse- --karena adanya otoritas Tuhan
syariah. Dalam beberapa bidang but disebabkan karena fleksibili- di dalamnya-- akan tetapi dalam
tersebut, hukum Islam, khususnya tas dan elastisitas yang dimiliki tataran implementasinya ia sangat
hukum ekonomi syariah telah applicable dan acceptable dengan
banyak yang dilegal formalkan, berbagai jenis budaya lokal (salih
seperti UU Perbankan Syariah, dan li-kulli zaman wa-makan). Karena
UU SBSN. itu, bisa dipahami bila dalam seja-
rahnya di Indonesia hukum Islam
b. Argumen Sosiologis Ekonomi syariah mempunyai menjadi kekuatan moral masyara-
Perkembangan sejarah karakter atau sistem kat (moral force of people) yang
masyarakat Islam Indonesia tersendiri yang berbeda mampu vis a vis (berhadapan den-
menunjukkan bahwa cita hukum gan) hukum politik negara, baik
dengan sistem ekonomi
dan kesadaran hukum bersendi- tertulis maupun tidak tertulis.10
kan ajaran Islam memiliki tingkat konvensional, meskipun Keberadaan hukum ekonomi
aktualitas yang berkesinambun- ada titik persamaan syariah dilihat dari sisi ini, yakni
gan. Secara sosiologis, penduduk di antara keduanya. komunitas yang mendiami NKRI
Indonesia adalah mayoritas Mus- adalah mayoritas penduduknya
lim, meskipun penerimaan mer- Muslim, menjadi urgen. Atas
eka terhadap hukum Islam bert- dasar ini adalah wajar bila hukum
ingkat-tingkat, tetapi Islam harus sebuah negara dipengaruhi
dan telah menjadi nilai ”dominan” oleh hukum agama yang dianut
8 Daud Ali, Op. Cit., hlm. 6-7. 9 Fatwa, ”Syariat Islam”, hlm. 180. 10 Wahid dan Rumadi, Op. Cit., hlm. 81.
argumen historis. Perkembangan Bahkan pada era reformasi telah Agung (Perma) No. 02 Tahun
hukum ekonomi syariah dan banyak peraturan perundang- 2008 tentang Kompilasi Hukum
kedudukannya dalam sistem undangan yang disahkan, yaitu Ekonomi Syariah (KHES).17
hukum nasional semakin UU No. 38 Tahun 1999 tentang Demikian pula adanya UU No. 3
signifikan, khususnya setelah Pengelolaan Zakat, UU No. 41 Tahun 2006 tentang Perubahan
lahirnya peraturan perundang- Tahun 2004 tentang Wakaf, Atas UU No. 7 Tahun 1989 tentang
undangan di bidang ekonomi UU No. 21 Tahun 2008 tentang Peradilan Agama jo UU No. 50
syariah. Dilihat dari sejarah Perbankan Syariah (UUPS), Tahun 2009 tentang Perubahan
perkembangan hukum Islam di UU No. 19 Tahun 2008 tentang Kedua Atas UU No. 7 Tahun 1989
Indonesia, hukum Islam telah Surat Berharga Syariah Negara
diperhitungkan sebagai salah (SBSN), dan Peraturan Mahkamah 17 KHES adalah perangkat peraturan yang
menjadi lampiran dan merupakan bagian yang
satu sumber hukum dalam tidak terpisahkan dari Perma RI No. 02 Tahun 2008,
mengadopsi (mentransformasikan) nilai-nilai hukum ditetapkan pada tanggal 10 September 2008, yang
pembangunan sistem hukum Islam ke dalam hukum positif, antara lain UU No. 1 fungsinya sebagai ”Pedoman” bagi para hakim dalam
nasional. Pada era pemerintahan Tahun 1974 tentang Perkawinan, Peraturan Pemerintah Lingkungan Peradilan Agama dalam memeriksa,
(PP) No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU No. 1 mengadili, dan menyelesaikan perkara yang berkaitan
Orde Baru (Orba), terutama Tahun 1974 tentang Perkawinan, PP No. 28 Tahun 1977 dengan ekonomi syariah, sehingga dengan demikian ia
tentang Perwakafan Tanah Milik, dan UU No. 7 Tahun merupakan tindak lanjut dari lahirnya UU No. 3 Tahun
mulai tahun 1970-an hingga 1989 tentang Peradilan Agama serta Instruksi Presiden 2006, yang menetapkan adanya kewenangan baru
akhir pemerintahannya, hukum (Inspres) No. 1 Tahun 1991 tentang KHI. KHI merupakan dari Peradilan Agama untuk menyelesaikan perkara
ciri paling menonjol dari perhatian pemerintah Orba (sengketa) Ekonomi Syariah. ”Ekonomi syariah”,
Islam sudah mulai diperhatikan terhadap keberlakuan hukum Islam. Kemudian, sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan Pasal 49
dan dijadikan salah satu sumber pascakejatuhan pemerintahan Orba, Mei 1998, di UU No. 3 Tahun 2006, adalah perbuatan atau kegiatan
bawah pemerintahan Reformasi, sikap dan perhatian usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syariah antara
pembentukan hukum dalam pemerintah terhadap eksistensi hukum Islam sebagai lain meliputi: a. bank syariah; b. lembaga keuangan
salah satu sumber pembentukan hukum nasional mikro syariah; c. asuransi syariah; d. reasuransi syariah;
kerangka sistem hukum nasional.16 semakin jelas dan meningkat. Pada era reformasi ini e. reksadana syariah; f. obligasi syariah; g. sekuritas
peraturan perundang-undangan terkait hukum Islam syariah; h. pembiayaan syariah; i. pegadaian syariah; j.
16 Di era ini, lahir beberapa peraturan perundang- meliputi berbagai bidang; ibadah, perdata, muamalat/ dana pensiun lembaga keuangan syariah; dan k. bisnis
undangan mengenai hukum Islam atau paling tidak ekonomi Islam, dan pidana. syariah....”.
Salut dengan
Reputasi Peradilan
Agama
“I have a very high regard for the di Indonesia. Saya masih khusus Fulbright untuk datang ke Indonesia
Islamic courts. They have a reputatuion mengkaji peradilan agama. Baru guna mengkaji imbas penerapan
for not being corrupt, and most judges belakangan ini saya merambah ke Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
are sincere to serve the people” bidang lain, yaitu hukum Pidana,” tentang Perkawinan terhadap sistem
P
kata Mark. hukum Islam di Indonesia.
ernyataan itu disampaikan Menurut Mark, sejak ia mulai
Prof. Mark Cammack ketika Gara-gara Daniel S. Lev memperhatikan perkembangan
berbincang dengan reporter Ketika ditanya awal mula peradilan agama pada tahun 1970-
koran berbahasa Inggris, ketertarikannya dalam mempelajari an, sudah banyak kemajuan yang
the Jakarta Post pada 23 Desember hukum di Indonesia, Mark menjawab dilakukan peradilan agama. Kemajuan
2011 lalu. Ia salut dengan peradilan itu gara-gara Daniel S. Lev. itu tidak hanya dari sisi kelembagaan
agama, karena menurutnya peradilan Daniel S. Lev adalah guru besar dan sumber daya manusia, tapi juga
agama memiliki reputasi karena tidak dari University of California, Berkeley, dalam jenis perkara yang ditangani.
korupsi dan sebagian besar hakimnya Amerika Serikat. Lev juga seorang “Semakin ke sini, semakin rumit
tulus dalam melayani para pencari Indonesianis yang ahli tentang hukum perkara yang masuk ke peradilan
keadilan. Indonesia. Buku fenomenalnya agama,” ungkap Mark.
Akhir Juni kemarin, Guru Besar tentang peradilan agama di Indonesia
Hukum dari Southwestern Law menjadi rujukan utama para ahli Lebih menarik
School, California Amerika Serikat ketika mengkaji sejarah peradilan ketimbang Malaysia
itu menyempatkan diri bertandang Islam di Indonesia. Mark menyukai banyak hal yang
ke Badilag dan berbicara banyak “Waktu saya masih menjadi berkaitan dengan Indonesia, termasuk
hal dengan Dirjen Badilag dan Tim mahasiswa di University of Wisconsin, hukumnya. “Boleh dikatakan saya
Redaksi Majalah ‘Peradilan Agama’. dosen saya berteman dengan Daniel S. ini a big fan of Indonesia,” kata Mark
Mark Cammack adalah sosok yang Lev. Dan saya baca bukunya Lev yang sambil tertawa.
tidak asing untuk dunia peradilan berjudul Islamic Courts in Indonesia Menurutnya ada semacam energi
Indonesia, khususnya peradilan yang ditulis pada tahun 1972. Mulai dan kreativitas yang ia temukan di
agama. Mark yang lancar berbahasa saat itu saya jadi tertarik dengan Indonesia. Jika dibandingkan dengan
Indonesia ini sudah tidak asing peradilan agama,” ungkapnya. Malaysia, meskipun banyak hal
lagi bagi warga peradilan agama University of Wisconsin tempat yang bisa dipelajari dari negeri jiran
di Indonesia karena sudah sering Mark menimba ilmu saat itu itu, ia tidak begitu tertarik untuk
kali berinteraksi, terutama ketika kebetulan mengajarkan mata kuliah mempelajari hukum Islam di sana.
Professor yang memiliki ciri khas Bahasa Indonesia, sejarah dan politik Namun bukan berarti ia awam
rambut dikuncir ini melakukan Indonesia. Mark kemudian semakin terhadap sistem hukum di Malaysia.
penelitian tentang hukum Islam di mendalami tentang Indonesia. Ia Mark mengakui bahwa ia sudah
sini. kemudian mendapatkan beasiswa membandingkan putusan peradilan
Sudah banyak karya tulisnya
tentang hukum Islam di Indonesia.
Tulisan Mark banyak menyoroti
hukum perkawinan, perceraian, waris,
pembagian harta bersama, keuangan
Islam, kelembagaan peradilan agama
dan lainnya.
“Saya selalu tertarik mengamati
perkembangan hukum Islam dan
peradilan agama di Indonesia.
Kalau teman saya, Prof. Tim
Lindsey (dosen Universitas
Melbourne, Australia—red) lebih
Prof. Mark Cammack berbincang dengan Dirjen Badilag akhir Juni 2014
luas kajiannya tentang hukum
Asia in ENCYCLOPEDIA OF WOMEN AND ISLAMIC Why is the Divorce Rate Declining in Indonesia? 63 JOURNAL
CULTURES (S. Joseph, ed.; Brill Academic Publishers, OF MARRIAGE AND THE FAMILY 480 (with T.
2005) Heaton and L. Young; May 2001)
The State, Religion, and the Family in Indonesia: The Case Inching Toward Equality: Recent Developments in
of Divorce Reform in FAMILY, RELIGION AND SOCIAL Indonesian Inheritance Law, 5 INDONESIAN LAW &
CHANGE IN DIVERSE SOCIETIES (S. Houseknecht ADMINISTRATIVE REVIEW 19 (1999) reprinted in
and J. Pankhurst, eds.; with T. Heaton and L. Young; 22 DOSSIER 1 (2000)
Oxford University Press, 1999) Book Review of JOHN WOODIWISS, GLOBALIZATION,
HUMAN RIIGHTS AND LOUBOUR LAW IN PACIFIC
Articles ASIA 72 PACIFIC AFFAIRS 411 (1999)
The Islamic Legal System in Indonesia, 21 PACIFIC RIM LAW Book Review of TIM LINDSEY, INDONESIA: LAW AND
AND POLICY JOURNAL 13 (with R. Feener; 2012) SOCIETY 68 INDONESIA 187 (1999)
Explaining the Recent Upturn in Divorce in Indonesia: Islam, Nationalism, and the State in Suharto’s Indonesia, 17
Developmental Idealism and the Effect of Political WISCONSIN INTERNATIONAL LAW JOURNAL 27
Change, 39 ASIAN JOURNAL OF SOCIAL SCIENCE (1999)
776 (with T. Heaton; 2011) An Empirical Assessment of Divorce Law Reform in
Islamic Finance: Prospects and Significance, 18 Indonesia, 4 STUDIA ISLAMIKA 93 (with T. Heaton
SOUTHWESTERN JOURNAL OF INTERNATIONAL and L. Young; 1998)
LAW 113 (2011) Indonesia’s 1989 Religious Judicature Act: Islamization
The Rise and Fall of the Constitutional Exclusionary Rule in of Indonesia or Indonesianization of Islam? 63
the United States, 58 THE AMERICAN JOURNAL OF INDONESIA 143 (1997) reprinted in SHARIA AND
COMPARATIVE LAW SUPPLEMENT 631 (2010) POLITICS IN INDONESIA (A. Salim and A. Azra,
‘Discovering’ Islamic Law, 88 INDONESIA 165 (2009) eds.; The Institute for Southeast Asian Studies
Marital Property in California and Indonesia: Community (Singapore), 2003)
Property and Harta Bersama, 64 WASHINGTON Legislating Social Change in an Islamic Society: Indonesia’s
AND LEE LAW REVIEW 1417 (invited symposium Marriage Law, 44 AMERICAN JOURNAL OF
contribution, 2008) COMPARATIVE LAW 45 (1996) (with T. Heaton
Admissibility of Evidence to Prove Undisputed Facts: A and L. Young) reprinted in INDONESIA: LAW
Comparison of California Evidence Code Section AND SOCIETY, 2D EDITION (T. Lindsey, ed.; The
210 and Federal Rule of Evidence 401, 36 Federation Press, 2008)
SOUTHWESTERN UNIVERSITY LAW REVIEW 879 Using the Doctrine of Chances to Prove Actus Reus in Child
(2008) Abuse and Acquaintance Rape: People v. Ewoldt
Book Review of NOORHAIDI HASAN, LASKAR JIHAD: Reconsidered, 29 UNIVERSITY OF CALIFORNIA
ISLAM MILITANCY, AND THE QUEST FOR IDENTITY DAVIS LAW REVIEW 355 (1996)
IN POST-NEW ORDER INDONESIA, 15 ISLAMIC LAW In Search of the Post-Positivist Jury, 70 INDIANA LAW
AND SOCIETY 420 (2008) JOURNAL 405 (1995)
Changing Indonesia’s Constitution: A Review Essay, 81 The Jurisprudence of Jury Trials: The No Impeachment Rule
INDONESIA 151 (2006) and the Conditions for Legitimate Legal Decision
Book Review of JOHN BOWEN, ISLAM, LAW AND EQUALITY Making, 64 UNIVERSITY OF COLORADO LAW
IN INDONESIA, 13 ISLAMIC LAW AND SOCIETY 414 REVIEW 57 (1993)
(2006) The Evidence Rules and the Ritual Functions of Trials: ‘Saying
Regional Variation in Acceptance of Indonesia’s Family Something of Something’ 25 LOYOLA LAW REVIEW
Planning Program, 20 POPULATION RESEARCH 783 (invited symposium contribution, 1992)
AND POLICY REVIEW 565 (with T. Heaton; 2002) Should Hate Speech be Prohibited in Law Schools? 20
Islamic Inheritance Law in Indonesia: The Influence of SOUTHWESTERN UNIVERSITY LAW REVIEW 145
Hazairin’s Theory of Bilateral Inheritance, 4 THE (with S. Davies; 1991)
AUSTRALIAN JOURNAL OF ASIAN LAW 295 (2002) Islamic Law in Indonesia’s New Order, 38 INT’L & COMP.
reprinted in INDONESIA: LAW AND SOCIETY, 2D L.Q. 53 (1989) reprinted in HUKUM ISLAM DI ASIA
EDITION (T. Lindsey, ed.; The Federation Press, 2008) TENGGARA 27 (S. Tebba, ed.; 1993)
Menggedor Lagi
Semangat yang Kendor
Badilag tidak ingin program-programnya garang di tahap awal, tapi ompong
di tahap berikutnya. Semangat satker-satker dipancing lewat lomba.
J
umat siang
ang itu, sepekan mah Agung
Agu RI Nomor:
sebelum bulan
ulan puasa tiba,, 001/TP
001/TP/SK/V/2013
Dirjen Badilag
adilag Dr. tentang Program Prior-
H. Purwosusilo, ilo, S.H., itas 2013-2014.
201 Acuan
M.H. mengumpulkan
umpulkan lainnya adalah
a Petunjuk
anak buahnya. a. Para Operasion
Operasional Kegiatan
pejabat eselon n II ikut (POK) Pro Program Pening-
serta, bersama beberapa katan Manejemen
Manej Peradi-
pejabat eselon III dan IV, lan Agama pada Ditjen Badilag
juga para pelaksana.
sana. Pertemuan tahun 2014.
di ruang rapat utama Ditjen Badilag Pada rancangan it itu dirinci nama
itu diagendakann membahas program- program, sub program,
progr indikator,
program prioritas
tas tahun 2014. pen
respons strategis, penanggung jawab
Itu agenda yang tidak main-main.. dan estimasi waktu.
iapkan dengan baik,,
“Harus kita siapkan Secara keseluruhan,
keseluruha ada lima
karena waktu kita mepet,” kata Dirjen program prioritas ya yang termuat di
Badilag. Prog
rancangan itu. Program prioritas
Bukan kali ini saja Dirjen Badilag manaj
pertama adalah manajemen perkara.
jarannya untuk mem-
mengimpun jajarannya Program prioritas ini in terdiri dari
m-program prioritas.
bahas program-program mana
penyempurnaan manajemen perkara,
rupa telah dilakukan
Pertemuan serupa pembakuan format berkasb perkara,
beberapa kali, baik dalam skala kecil inform
pengakurasian informasi perkara,
maupun besar. unt mendukung
pengembangan TI untuk
Pada awal tahun, tepatnya di pengadilan peningkatan
pelayanan pengadilan,
bulan Januari, mula-mula Dirjen Badi- pelaksanaan mediasi dan kevalidan
lag meminta sebuah
ebuah tim kecil untuk penyem
pelaporannya, penyempurnaan data
menyiapkan rancangan program kan. perkara khusus, dan peningkatan
prioritas pembaruan Ditjen Badilag Yang dijadikan acuan oleh tim penyelesaian perkara tepat waktu.
2014. Tim kecil itu merampungkan kecil itu adalah Keputusan Koordina- Program prioritas kedua adalah
tugas yang tak ringan itu selama sepe- tor Tim Pembaruan Peradilan Mahka- manajemen SDM, organisasi dan ang-
A
lmanak menunjukkan tahun
1953. Kerusuhan melanda
sebagian wilayah Watam-
pone, Sumatera Sulatan. Haji
Kudaeda jadi salah satu korbannya.
Lembaga pendidikan yang didirikan
dan dikelola ulama itu dihancurkan
oleh sekelompok pemberontak yang
dipimpin Kahar Muzakkar. Mereka
mengatasnamakan diri Darul Islam/
Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
Kerusuhan itu dipicu oleh ketidak-
puasan DI/TII terhadap pemerin-
tahan pusat NKRI di Jakarta.
Untuk mengamankan keluar-
ganya, Haji Kudaeda lantas ekso-
dus dari kampung halamannya.
Di Kota Watampone, keluarga
ini kemudian menetap. Anak-
anaknya bersekolah di situ, ter-
masuk Hamdan—anak ke-4 dari
tujuh bersaudara.
Hamdan bersama anggota keluarga usai ujian promosi doktor di kampus Unpad Bandung.
Sumur cari timba Kompetisinya pun tidak seketat saat yang kecil. Sebagai gambaran, kata
Setelah lulus dari IAIN Ujung ini. “Sebab dulu sumur cari timba,” Hamdan, harga emas masih Rp250
Pandang pada tahun 1974, dengan kata Hamdan. Maksunya, pekerjaan per gram kala itu. Sekarang, per gram
kemampuan intelektual yang mum- yang mencari-cari orang, bukan orang emas tidak kurang dari Rp500.000.
puni itu, Hamdan tak langsung jadi yang mencari-cari pekerjaan. Itu Juga sebagai perbandingan, gaji PNS
hakim. Ia tetap jadi pengajar di ber- karena masih jarangnya orang berge- golongan III/a kala itu Rp2.820. Seka-
bagai tempat, sebagaimana sudah ia lar sarjana, termasuk sarjana yang rang, PNS golongan III/a digaji sekitar
lakukan semasa jadi mahasiswa. Ia menguasai hukum Islam. Rp2.900.000. Artinya, jika dikonversi-
tak hanya mengajar ahwal asy-syakh- “Sarjana dulu manusia langka. kan dengan nilai rupiah saat ini, gaji
syiyah, tapi juga hukum perdata dan Saya alumni ke-28 di Fak Syariah IAIN pertama Hamdan sebagai hakim kala
hukum acara. Alauddin. Sekarang aluminya sudah itu cukup tinggi.
Suatu ketika di tahun 1976, kes- ribuan,” kata Hamdan. “Gaji pertama itu saya belikan
empatan untuk jadi “Wakil Tuhan” Lulus dari tes itu, Hamdan bersta- emas. Sampai sekarang masih ada,”
itu tiba. Di wilayah Sulawesi Selatan tus CPNS golongan III/a. Gaji awal- kata Hamdan, yang saat wawancara
dibutuhkan 12 calon hakim baru nya adalah 80 persen dari Rp2.820 didampingi istrinya, Dra. Hj. Syamsi-
untuk lingkungan peradilan agama. atau Rp2.256. Satu setengah tahun dar, S.H., M.H.
Dari selusin yang dibutuhkan, kemudian, sepucuk SK dari Menteri Meski berpenghasilan tinggi pada
ternyata yang mendaftar hanya dela- Agama datang. Terhitung 1 Juli 1977, eranya, Hamdan dan hakim-hakim
pan orang. Tujuh pendaftar kemudian Hamdan ditetapkan sebagai PNS den- lainnya mesti harus lebih bersabar.
dinyatakan lulus dan satunya lagi gan tugas sebagai hakim Pengadilan Jangan bayangkan gedung-gedung
lebih memilih jadi anggota DPR. Satu Agama Watampone. pengadilan agama kala itu semegah
di antara tujuh orang itu adalah Ham- Setelah ditetapkan sebagai hakim, sekarang. Pada umumnya pengadilan
dan. bukan saja jenis pekerjaan Hamdan tidak punya kantor sendiri, termasuk
“Waktu itu ada tes tertulis. Nas- yang berbeda, tapi juga penghasilan Pengadilan Agama Watampone—
kahnya dikirim dari Jakarta (Depag— yang didapatnya. tempat Hamdan mengabdi. Meja,
red),” kenang Hamdan. Ia masih ingat betul, gaji perta- kursi dan lemari pun seadanya.
Saat itu, untuk jadi hakim peradi- manya sebagai hakim golongan III/a PA Watampone merupakan PA
lan agama tidaklah sesulit sekarang. saat itu Rp34.100. Itu bukan angka yang perkaranya paling banyak kedua
sewilayah Sulawesi Selatan, setelah uarga tidak otomatis ada hubungan dan selalu berhasil menenangkannya.
PA Makassar. Tiap hari, di pengadilan waris,” kata Hamdan. “Kalau kita mati di sini, kita mati sya-
itu, Hamdan bekerja sampai pukul Diberi penjelasan begitu, massa hid,” kata Hamdan ke istrinya.
satu siang. Sore hari dimanfaatkannya yang awalnya garang itu ternyata mau Wajar jika sang istri sering was-
untuk mengajar. mengerti dan mereka pun melunak. was. Bunyi tembakan sering terden-
Akhirnya, mereka pergi dari rumah gar. Letusan bom kerap menggel-
Karir yang aneh Hamdan, tanpa ada setitik darahpun egar. Rumah-rumah di bakar. Jeritan
Hamdan menilai karirnya sebagai yang menetes. perempuan dan anak-anak menusuk-
hakim adalah karir yang aneh. Keane- Usai jadi Ketua PA Watampone, tusuk telinga. Tidak hanya itu, kantor
han pertama mulai dirasakannya kala Hamdan diangkat jadi Wakil Ketua PTA Ambon pun beberapa kali diincar
ia jadi hakim di PA Watampone. PTA Ambon. Keanehan kembali dira- oleh pihak-pihak yang berseteru.
“Saya waktu itu golongan III/a, sakannya ketika kemudian ia digeser “Bahkan pernah kantor PTA mau
sedangkan ketua saya baru II/a. Jadi, untuk jadi Wakil Ketua PTA Jayapura. diserbu Brimob, karena alasannya
saya lebih tinggi daripada ketua saya,” Ini tidak lumrah, menurut Hamdan, jadi markas laskar jihad,” kata sang
kata Hamdan. Tapi ia bisa memaklumi karena pada posisi yang sama, lazim- istri.
hal itu, karena saat itu memang Depag nya seseorang dimutasi dari wilayah Hamdan dan sang istri sangat
belum punya pola karir hakim yang timur ke wilayah tengah, bahkan bersyukur, meski Ambon bergejolak,
jelas. Apalagi, di jaman dahulu, ham- barat. mereka tetap selamat. Dari pihak PTA
pir di setiap PA yang jadi ketua adalah Tapi, sekali lagi, ia berusaha lapang Ambon pun tidak ada korban.
kyai atau ulama, akibat sedikitnya dada. Ia yakin ada hikmah tersembu- Rasa syukur itu kian tebal, karena
orang yang kuliah dan lulus dari per- nyi di balik semua ini. Dan keyakinan- tidak lama kemudian, karir yang aneh
guruan tinggi. nya benar. Tak lama kemudian, ia dige- itu akhirnya berujung pada muara
Keanehan berikutnya ialah lompa- ser lagi ke PTA Ambon. Kali ini tidak yang diinginkan banyak orang.
tan karirnya dari hakim tingkat per- lagi jadi Wakil Ketua PTA, melainkan
tama menjadi hakim tinggi, lalu balik
lagi ke pengadilan tingkat pertama
tetapi sebagai Ketua PA. Lagi-lagi, ia
memaklumi mutasi yang janggal itu,
karena belum adanya pola karir yang
jelas.
Hamdan mengenang, ketika jadi
Ketua PA Watampone itu, nyawa-
nya sempat terancam. Ada sekelom-
pok massa dari keluarga terpandang
atau ningrat di sana yang tidak puas
dengan putusan yang dihasilkannya.
Datang satu truk, dengan macam-
macam senjata, mereka mengepung jadi Wakil Ketua PTA. Berani mati
rumah Hamdan. Karena sedang tugas Menjadi orang nomor satu di PTA Panggilan itu datang dari Merdeka
di luar kota, sang istrilah yang mula- Ambon ketika terjadi konflik bersen- Utara lewat selembar surat tertanggal
mula menemui mereka. jata, dengan isu agama pula, adalah 14 Januari 2002. Hamdan diminta
Saat tiba di rumah, melihat massa tantangan besar buat Hamdan. Nyawa oleh Mahkamah Agung untuk
yang marah, Hamdan tidak panik. Ber- diri dan istrinya jadi taruhannya. mengikuti rekrutmen calon hakim
sama istri, Hamdan menemui mereka. Demikian juga anak buahnya. Ia agak agung. Hamdan bersedia. Ia kirimkan
“Saya katakan, saya tahu betul sil- lega karena anak-anak kandungnya berkas-berkas yang diperlukan.
silah keluarga ini. Saya juga katakan, tinggal di Makassar. Persyaratan administrasi terpenuhi,
mereka memang ada hubungan kelu- Sang istri, yang dinikahinya sejak ia lantas diundang untuk menjalani fit
arga dengan pewaris, tapi mereka belum jadi hakim, sering was-was and proper test di Komisi II DPR—kini
bukan ahli waris. Ada hubungan kel- dengan situasi saat itu. Namun Ham- jadi Komisi III—di Jakarta.
Hamdan (nomor dua dari kiri) bersama rekan-rekannya semasa muda di Sulawesi Selatan.
N
Postur SDM
ama Prof. Dr. Drs. H. Abdul
Manan, S.H., S.Ip., M.Hum tentu
tidak asing lagi bagi warga
Tak
peradilan agama. Salah satu hakim
agung di Kamar Agama Mahkamah
Agung yang dikenal produktif menulis
buku itu memiliki lima gelar akademis
yang terdiri dari tiga gelar S-1 (Drs.,
S.H., dan S.Ip), satu gelar S-2 (M.Hum)
Sekadar
dan satu gelar S-3 (Dr.).
Banyaknya gelar akademis yang
disandang Prof. Manan—begitu ia
biasa disapa—seakan-akan merepre-
sentasikan semangat aparatur pera-
dilan agama yang ingin menempuh
Mengejar
pendidikan setinggi-tingginya dan
mempelajari ilmu sebanyak-ban-
yaknya.
Sejak pertengahan 1980-an, ada
fenomena yang jejaknya terus mem-
bekas hingga kini. Aparatur peradi-
Gelar
lan agama, khususnya hakim, gigih
menempa diri dengan cara kuliah
lagi. Mereka tak puas hanya berbekal
ijazah S-1 atau dulu disebut “sarjana
penuh” yang pada umumnya mereka
peroleh dari Fakultas Syariah IAIN.
Saat itu, para hakim peradilan
agama mulai berbondong-bondong
Dulu para hakim peradilan agama kuliah kuliah lagi di fakultas hukum.
S-1 lagi untuk memperoleh gelar SH. Kini Tujuannya ialah memperdalam ilmu
mereka cenderung melanjutkan kuliah S-2, hukum sekaligus menggondol gelar
Sarjana Hukum.
bahkan S-3. Regulasi perlu dicermati. Syamsuhadi Irsyad, mantan Wakil
Ketua MA, jadi pelopornya ketika ia
duduk sebagai Ketua PTA Semarang.
Menurutnya, inisiatif itu muncul
untuk merespons pandangan nega-
tif dari sebagian kalangan terhadap
hakim-hakim peradilan agama. “Ada
yang menganggap, sarjana syariah
itu tidak mengerti hukum,” tuturnya,
kepada majalah ini, beberapa waktu
lalu.
Belakangan, ketika sistem
pendidikan di Indonesia tidak lagi
mengenal “sarjana muda” dan “sarjana
penuh”, dan lumrahnya pendidikan
S-1 ditempuh selama empat tahun,
T
idak banyak Pengadilan Agama jumlah itu, 98,121 % merupakan April 2010, h. 18).
yang menerima perkara perkara bidang perkawinan, 0,278 Pada tahun-tahun berikutnya juga
gugatan waris. Meskipun % perkara bidang waris, 0,002 % selalu didominasi dengan perkawinan.
perkara kewarisan merupakan salah perkara bidang ekonomi syariah, Pada tahun 2010 jumlah perkara yang
satu kewenangan absolut Pengadilan diterima sejumlah 320.904 perkara
Agama tapi tidak semua Pengadilan Menurut Zainul Arifin, (Laptah MA RI Tahun 2010), tahun
Agama menangani gugatan waris, salah seorang hakim PA 2011 meningkat menjadi sejumlah
apalagi dalam jumlah yang banyak. Selong, gugatan waris di 363.249 perkara (Laptah MA RI tahun
Hampir semua Pengadilan Agama 2011), tahun 2012 jumlah perkaranya
Selong pada umumnya
selalu didominasi dengan perkara sejumlah 404.857 perkara dan
di bidang perkawinan khususnya kompleks. Jumlah pihak dan meningkat 5,99 % pada tahun 2013
perceraian. obyeknya juga banyak. berjumlah 510.919 perkara (Laptah
Pada tahun 2009, misalnya, jumlah MA RI Tahun 2013).
seluruh perkara perdata Peradilan 0,018 % perkara bidang hibah, zakat, Pengadilan Agama Selong adalah
Agama dari pengadilan tingkat dan sedekah dan jenis perkara lainnya salah satu dari sedikit PA yang banyak
pertama dan banding se-Indonesia sebesar 1,293 % (Laptah MA RI tahun menerima gugatan waris. Pengadilan
sebanyak 333.089 perkara. Dari 2009 dalam Varia Peradilan, No. 293 yang terletak di Kabupaten Lombok
Timur dan berada dalam wilayah Ahli waris yang menggugat memiliki tumbuh, maka laki-laki dan wanita
hukum Pengadilan Tinggi Agama perbedaan generasi yang cukup jauh. Sasak sama-sama mendapat bagian
Mataram tersebut selama ini sudah Seperti penggugat merupakan cicit waris. Laki-laki mendapatkan dua
populer dengan sengketa warisnya dari pewaris. bagian dan wanita satu bagian.
yang banyak dan kompleks. Kesadaran akan hukum waris Islam
Berdasarkan data laporan perkara Faktor Penyebab inilah yang menjadi salah satu sebab
tahunan Pengadilan Agama Selong, Ada beberapa faktor yang banyak gugatan sengketa waris di
jumlah sengketa warisan yang masuk menyebabkan banyak sengketa Pengadilan Agama Selong. Pada
pada tahun 2011 sebanyak 88 perkara kewarisan di PA Selong. Di antaranya umumnya mereka menggugat bagian
dan tahun 2012 sebanyak 80 perkara. adalah karena runtuhnya dominasi warisan yang sudah terjadi pada
Sementara untuk tahun 2013, ada hukum adat dan diganti dengan masa lampau yang mendasarkan pada
sebanyak 86 perkara waris dari 1.160 hukum Islam. Kabupaten Lombok hukum adat.
perkara yang diterima. Timur mayoritas penduduknya Penyebab lain adalah adanya yuris-
Jumlah tersebut hanya perkara adalah suku Sasak. Menurut Erman prudensi putusan Mahkamah Agung
gugatan warisan (contensius) belum tentang sengketa waris di Selong yang
termasuk permohonan waris (voloun-
Ada beberapa faktor yang memberikan bagian warisan kepada
tair) dan perkara derden verzet. Jika menyebabkan banyak ahli waris wanita. Menurut Erman
digabung dengan permohonan waris sengketa kewarisan di PA Rajagukguk Mahkamah Agung Indo-
dan derden verzet tentu jumlahnya Selong. Di antaranya adalah nesia dalam putusannya pada tahun
akan semakin banyak. 1978 dan diulangi dalam putusan
Sengketa Waris di PA Selong
karena runtuhnya dominasi tahun 1985, menegaskan bahwa hak
memiliki karakteristik tersendiri. hukum adat dan diganti wanita dan pria di Indonesia adalah
Menurut Zainul Arifin, salah seorang dengan hukum Islam. sama. Maka wanita Sasak mempunyai
hakim PA Selong, gugatan waris di hak yang sama dalam mewaris harta
Selong pada umumnya kompleks. Rajagukguk dalam artikelnya yang orang tuanya.
Jumlah pihak dan obyeknya juga berjudul Pluralisme Hukum Waris: Menurutnya, Mahkamah Agung
banyak. Para pihak sering terdiri dari Studi Kasus Hak Wanita di Pulau berpendapat pula telah terjadi
beberapa tingkatan ahli waris. Dalam Lombok, Nusa Tenggara Barat (2008), perubahan sosial mengenai hak
persidangan, para pihak banyak yang bahwa dalam hal warisan suku Sasak wanita pada masyarakat Sasak.
membawa supporter yang cukup tunduk pada tiga sistem hukum yaitu Wanita dulunya menurut Hukum
banyak, tidak sedikit mereka berdemo hukum adat, hukum Islam, dan hukum Adat Sasak tidak berhak mewaris.
di depan gedung pengadilan. negara atau hukum positif. Ssekarang masyarakat adat Sasak
“Sengeketa waris di Selong Pada zaman sebelum datangnya sendiri yang mengakui hak wanita
pihaknya rata-rata banyak. Pernah Islam (sebelum abad ke 16) hukum untuk mewaris harta orang tuanya.
jumlah pihaknya mencapai sekitar adatlah yang paling banyak diikuti Pengakuan masyarakat terhadap
180 orang dan obyeknya lebih dari 14 masyarakat pada saat itu. Dalam hak wanita Sasak dalam zaman
obyek tanah. Oleh karena itu rata-rata hukum adat Sasak, wanita tidak yang sudah modern ini terjadi
persidangannya berjalan cukup lama, mempunyai hak untuk mewarisi harta dengan sendirinya dan pengadilan
bisa 12 sampai 15 kali persidangan orang tuanya. Artinya hanya laki-laki menjadikan putusannya sebagai a tool
atau bahkan lebih. Hampir rata-rata yang menjadi ahli waris atas semua of social engineering.
hakim PA selong ngelembur sampai harta peninggalan orang tuanya. Ini Putusan MA tersebut mendorong
malam di kantor untuk membuat adalah akibat sistem patrilineal murni pihak-pihak yang dirugikan atau tidak
putusan waris,” jelas Zainul Arifin yang dominan diikuti masyarakat mendapat bagian warisan dengan
yang mutasi ke PA Selong pada tahun Sasak. Pengaruh dominasi tersebut sistem bagian warisan masa lalu,
2013 tersebut. masih terjadi pada wilayah-wilayah khususnya para ahli waris wanita,
Abdul Kabir, Panitera Muda tertentu pasca suku Sasak beragama mengajukan gugatan sengketa waris
Gugatan PA Selong menambahkan Islam. ke Pengadilan Agama Selong untuk
bahwa sering ditemukan gugatan Pada saat kesadaran masyarakat menuntut hak dan bagiannya.
waris di Selong antara Pewaris dan Sasak tentang hukum waris Islam (Boy Chandra Seroza, Ahmad Zaenal Fanani, Alimuddin)
H. Yahya, S.H.
Mantan Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Agama MA
TUADA ULDILAG
Periode 1994-1998
K
ecintaan Yahya terhadap
ilmu telah terlihat sejak ia
masih kecil. Sejak di bangku
sekolah dasar (SD), ia telah terbiasa
menempuh perjalanan jauh ke
sekolah dengan berjalan kaki.
Pendidikan di sekolah formal tidak
cukup baginya. Ia pun belajar ngaji dan
qiraat 7. Di dekat tempat kelahirannya
di Kapeh Panji, sebuah daerah di
Kanagarian Talua IV Suku. Kec. Banu
Ampu. Kab. Agam, ada seorang guru
ngaji yang terkenal. Namanya Nyak
Kari. Kepada Nyak Kari itulah Yahya
kecil belajar melantunkan ayat-ayat
suci al-Qur’an dengan indah.
Yahya dapat dengan mudah men-
guasai ilmu seni al-Qur’an itu. “Nyak
Yah (panggilan Yahya oleh kepon- Dari Hakim Tingkat Pertama pindah. Tidak hanya pindah dalam
akan) pernah menjadi juara ngaji se-- Menjadi Tuada Uldilag satu propinsi, bahkan antar pulau.
Sumatera Barat ketika itu. Suaranya Setelah tamat dari UGM, Yahya Namun hal itu tidak menjadi kendala
sangat merdu,” cerita Hj. Sumastri, yang lahir pada tahun 1933 itu mulai bagi Yahya karena ia memang telah
salah seorang keponakan Yahya. meniti karirnya sebagai hakim. Ia terbiasa merantau. Pada tahun 1981,
pertama kali bertugas di Pengadilan ia dipromosikan menjadi Ketua
Negeri Padang. Selama kurang lebih Pengadilan Tinggi di Palangkaraya,
Kinerja dan kepribadianya 9 tahun ia bertugas di sana, yaitu dari Kalimantan Tengah.
yang bagus membuat karir tahun 1957 s/d 1966. Kemudian ia Ia bertugas di sana terbilang tidak
dipromosikan sebagai Ketua Penga- lama. Pada tahun 1982, ia dipromosi-
Yahya terus menanjak. dilan Negeri Pariaman pada tahun kan menjadi “Hakim Agung” yang ber-
1966. Ia menjabat ketua selama dua tugas di Mahkamah Agung di Jakarta.
tahun. Istrinya yang bernama Hj. Husniah
Yahya sangat diuntungkan dengan Pada tahun 1968, ia kembali mengaku tidak menduga suaminya
tradisi yang berkembang di Sumater mendapat promosi jabatan. Dari mendapat promosi mendadak begitu.
Barat. Di sana hampir seluruh ketua pengadilan di wilayah kabu- “Yang kami bayangkan adalah
anak-anak menghabiskan waktu paten, ia dipromosikan menjadi ketua setelah di Kalimantan Tengah
mengaji di surau atau masjid selepas di wilayah ibu kota propinsi, Padang. mungkin ke Ambon atau ke Papua,
magrib. Selain belajar cara membaca Cukup lama ia menjadi ketua penga- karena pada waktu itu mutasi jauh-
al-Qur’an, anak-anak mendapatkan dilan di sana, hampir delapan tahun.
pengetahuan tentang agama. Kinerja dan kepribadianya yang Istrinya yang bernama Hj.
Di Sumatera Barat, selain men- bagus membuat karir Yahya terus Husniah mengaku tidak
imba ilmu di SMA di Bukittinggi, ia menanjak. Kali ini ia dipromosikan menduga suaminya mendapat
juga sekolah di sebuah pesantren ter- dari ketua pengadilan tingkat pertama
kenal di sana, pesantren Parabek. menjadi hakim di pengadilan tingkat
promosi mendadak begitu.
Harumnya nama UGM sebagai banding. Sebutannya adalah “hakim
kampus favorit sampai ke telinga tinggi”. Dari tahun 1975 sampai jauh,” ujar Hj. Husniah, wanita yang
Yahya. Setelah tamat dari SMA, ia pun dengan 1981 ia bertugas sebagai dinikahi Yahya pada tahun 1961.
pergi ke Yogyakarta untuk kuliah di hakim tinggi di PT Aceh. Ketika itu Mahkamah Agung tengah
UGM. Ia beruntung mendapat support Salah satu tantangan menjadi membutuhkan 30 orang hakim agung.
dari kakeknya yang seorang saudagar. hakim adalah bertugas berpindah- Suaminya masuk dalam daftar calon
Data Pribadi:
Mendapat promosi yang
Nama : H. Yahya, S.H (Almarhum) terhormat seperti itu, tidak
Istri : Hj. Husniah lantas membuat Yahya
Anak : 1. Dra. Yennis Vitaria (lahir 19 Jan 1962) sombong dan terlena.
2. Emil Noviyadi, M.Kes (lahir 18 Nov 1963)
3. Indra Gustia,S.H (lahir 25 Agust1965)
Ia menjadikan jabatan
4. Lusi Indriani, S.H, M.Kn (lahir 28 Juni 1971) tersebut sebagai amanah
yang harus dijaga.
Pendidikan:
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta jadi hakim, paman saya itu sangat
bangga. Sangking bangganya, ia
bercerita ke banyak keluarga, “Fajri
Riwayat Pekerjaan:
jadi hakim,” cerita Fajri.
1. Hakim Pengadilan Negeri Padang (1957 – 1966)
Fajri juga menceritakan bahwa di
2. Ketua Pengadilan Negeri Pariaman (1966 – 1968)
Sumatera Barat dikenal dengan ung-
3. Ketua Pengadilan Negeri Padang (1968 – 1975)
kapan “Anak dipangku, keponakan
4. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Aceh (1975 – 1981)
dibimbing”. Ini memberikan penger-
5. Ketua Pengadilan Tinggi Palangkaraya (1981 – 1982)
tian anak berhasil demikian juga den-
6. Hakim Agung Mahkamah Agung RI (1982 – 1994)
gan keponakan.
7. Ketua Muda ULDILAG (1994 – 1998)
Hj. Sumastri juga memiliki cerita
Derden Verzet
Dalam Sengketa
Waris
Pahruddin Ritonga, S.H.I [Hakim PA-Gunungsitoli]
P
engadilan Agama Gunungsitoli kapal laut. Sedangkan kalau melalui jenis perkarnya lumayan bervariasi
terletak di Pulau Nias, sebuah jalur udara butuh 55 menit dari dan kompleks.
wilayah paling jauh di wilayah Bandara Kuala Namu, Medan. Saya pernah menangani perkara
hukum PTA Medan. Dari kota Medan, Perkara yang diterima oleh PA gugatan waris yang para pihaknya
bila melalui jalur laut, perjalanan Gunungsitoli terbilang sedikit karena terbilang banyak. Pada perkara
menuju PA ini harus menempuh satu mayoritas penduduk di wilayah ini tersebut, ada 2 (dua) orang yang
hari naik taxi dan satu malam dengan adalah non muslim. Namun demikian menjadi Penggugat dan 10 orang
Tergugat dan 12 orang Turut Tergugat. Namun setelah habis masa sampaikan bahwa selama kita masih
Obyek sengketa adalah harta tenggang untuk banding, Kuasa Hukum hidup persoalan tetap ada bahkan
warisan yang ditinggalkan ayah dan Tergugat baru mengajukan banding setelah mati pun persoalan tetap ada.
ibu kandung Penggugat dan Tergugat ke PTA-Medan. Saat itu, kepaniteraan Di akhirat, kita harus mempertang-
serta Turut Tergugat. Harta sengketa PA Gunungsitoli telah menjelaskan gung-jawabkan semua perbuatan
berupa sebidang tanah 2.700 M2 dan masa tenggang untuk banding telah yang kita kerjakan di dunia. Tidak ada
sebuah rumah di atas tanah tersebut. habis, namun pihak Kuasa Tergugat manusia yang tidak mempunyai per-
Harta tersebut belum pernah dibagi tetap ingin mengajukan banding. Lalu soalan dalam hidupnya.
kepada ahli waris bahkan sudah PA Gunungsitoli memproses banding Saya berusaha meyakinkan para
sampai 7 (tujuh) tingkatan ahli waris. tersebut. PTA-Medan mengeluarkan pihak bahwa tidak ada persoalan
putusan banding yang amarnya yang tidak ada solusinya. Perdamaian
menolak permohonan banding dari itu lebih baik, lebih cepat, dan lebih
Perkara yang diterima oleh PA
Kuasa Hukum Tergugat. ringan biayanya. Dengan perdamaian,
Gunungsitoli terbilang sedikit Penggugat melalui Kuasa Huk- tidak ada yang merasa menang
karena mayoritas penduduk umnya meminta kepada seluruh Ter- dan tidak ada yang merasa kalah.
di wilayah ini adalah non gugat dan Turut Tergugat agar harta Bahkan keutuhan keluarga tetap
tersebut dibagi sesuai bahagian mas- terjaga dengan baik. Berbeda dengan
muslim. Namun demikian
ing-masing. Namun pihak Tergugat proses litigasi yang melelahkan,
jenis perkarnya lumayan dan Turut Tergugat tidak mau mem- menghabiskan banyak energi dan
bervariasi dan kompleks. bagi harta tersebut secara sukarela. biaya yang besar.
Pihak Penggugat lalu mengajukan Ketika itu saya juga menjelaskan
permohonan eksekusi. bahwa keputusan apapun yang diam-
Para pihak berdomisili di propinsi Setelah “Aan Maning” dilaksanakan bil tergantung kepada para pihak,
yang berbeda-beda. Sehingga pemer- pada tanggal 08 Oktober 2013 dan mediator hanya memfasilitasi saja.
iksaannya membutuhkan waktu yang 29 Oktober 2013, pihak Tergugat Saya juga memberikan pemahaman
cukup lama dan biaya yang sangat mengajukan Derden Verzet pada tentang betapa berharganya sebuah
besar. Sidangnya pun hanya bisa tanggal 21 Oktober 2013. keluarga. Harta yang paling
dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) berharga adalah keluarga. Istana
bulan. Proses mediasi yang alot dan yang paling indah adalah keluarga.
Dalam pemeriksaan perkara penuh perdebatan. Puisi yang paling bermakna adalah
tesebut, majelis hakim telah berupaya Oleh karena tidak ada hakim keluarga. Mutiara yang tiada tara
mendamaikan para pihak. Proses mediator yang bersertifikat, saya lalu adalah keluarg. Keluarga adalah
mediasi juga dilakukan dengan serius bertindak sebagai hakim mediator. segala-galanya.
akan tetapi tidak berhasil. Setelah Saya lalu segera membuat pertemuan
melalui proses pemeriksaan perkara dengan para pihak bertempat di ruang
yang terbilang panjang, perkara mediasi PA Gunungsitoli. Langkah Di awal proses mediasi,
tersebut diputus tanggal 28 Maret yang saya ambil adalah mencoba saya berusaha menyentuh
2013. Gugatan Penggugat dikabulkan membangun komunikasi yang baik hati para pihak.
dan harta warisan dibagi menurut dengan para pihak. Saya kemudian
hukum Islam. memperkenalkan diri kepada para
Oleh karena Kuasa Hukum pihak beperkara. Mereka pun saling Saya berusaha menyentuh hati
Tergugat tidak hadir pada saat memperkenalkan diri, termasuk mereka dengan menyadarkan mereka
dibacakan putusan, isi putusan lalu kuasa hukumnya masing-masing. tentang kebaikan dan perjuangan
disampaikan kepada Kuasa Hukum Ketika itu saya melihat ada secercah orang tua mereka selama masih
Tergugat. Sampai batas waktu yang harapan perkara ini bisa didamaikan. hidup. Harta sengketa sesungguhnya
telah ditentukan yaitu 14 (empat Lalu kami sepakat untuk pertemuan adalah hasil kerja keras orang tua.
belas hari) sejak amar putusan selanjutnya. Sementara kedua belah pihak hanya
disampaikan, Kuasa Hukum Tergugat Di awal proses mediasi, saya beru- tinggal menikmatinya saja.
tidak mengajukan banding. saha menyentuh hati para pihak. Saya Saya katakan pada mereka,
Lulusan
Amerika
Pro
Ekonomi
Syari’ah
http://www.lps.go.id/image
J
umat malam menjelang isya’, kalau tidak dirancang jauh-jauh hari,
ketika jalanan Jakarta masih bakal sulit terlaksana.
dilanda macet, tim dari Badilag “Kami senang sekali bisa bertemu
meluncur ke Gedung Soemitro dengan Bapak-bapak dari Badilag
Djojohadikusumo, di jalan Lapangan Mahkamah Agung,” kata Muliaman,
Banteng Timur, Jakarta Pusat. Di Bagi Muliaman, peran ketika tim dari Badilag berhasil men-
tengah perjalanan, selembar pesan serta hakim-hakim gadakan pertemuan dengannya pada
pendek hinggap ke HP seorang peradilan agama dalam 23 Mei lalu.
anggota tim. Itu adalah pertemuan kedua,
industri keuangan syariah
“Rombongan yang datang berapa setelah pertemuan pertama berlang-
orang, jam berapa dan menggunakan di Indonesia tidak bisa sung pada 17 April. Pertemuan beri-
mobil dengan nomor polisi berapa?” dipandang sebelah mata. kutnya, atau yang ketiga, terjadi pada
Begitulah bunyi pesan pendek itu. forum yang lebih besar, ketika Mulia-
SMS itu datang dari ajudan man didaulat menjadi pembicara
Muliaman D Hadad. Tujuan tim dari utama dalam diskusi hukum putaran
Badilag tidak lain memang menemui IV yang diselenggarakan Badilag pada
Muliaman. Dan ternyata, untuk juga sering diundang dalam berbagai 10 Juni.
bertemu dengan orang nomor satu pertemuan yang melibatkan menteri, Keberpihakan alumni John F. Ken-
di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu bahkan kepala negara. Belum lagi, ia nedy School of Government, Harvard
memang sangat tidak gampang. kerap diundang oleh kalangan per- University, Amerika, itu pada eksis-
Selaku Ketua Dewan Komisioner bankan, lembaga keuangan dan pasar tensi peradilan agama, khususnya
OJK, Muliaman D Hadad punya agenda modal. dalam mengadili sengketa ekonomi
kerja yang sangat padat. Selain Karena itu, pertemuan-pertemuan syariah, sangat kentara.
memimpin rapat-rapat koordinasi di luar agenda yang sudah dijadwal- Keberpihakan itu tidak hanya dis-
yang melibatkan para komisioner, kannya hanya bisa dilakukan selepas ampaikannya ketika beberapa kali
deputi dan pejabat OJK lainnya, ia jam kerja, bahkan malam hari. Itupun, bertemu dengan pimpinan Badilag,
Kika: Hakim Agung Habiburrahman, Dirjen Badilag Purwosusilo, Ketua OJK Muliaman D Haddad, Hakim
Tinggi Bunyamin, dan Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Edy Setiadi
syariah, yang meliputi perbankan itu ditandatangani. saan Agung untuk meningkatkan
syariah, pasar modal syariah dan Menurut Muliaman, secara garis kapasitas SDM di kedua lembaga pen-
industri keuangan non-bank syariah. besar, OJK akan menempuh dua lang- egak hukum itu di bidang keuangan.
OJK, sebagaimana diatur dalam kah untuk menindaklanjuti SKB ber- “OJK belajar dari pengalaman-
Undang-Undang Nomor 21 Tahun sama Badilag dan pengadilan-penga- pengalaman di lapangan. Kami belajar
2011 tentang OJK, diberi tugas dilan di lingkungan peradilan agama. dari berbagai pihak,” kata Muliaman.
mengatur dan mengawasi sektor Langkah pertama ialah menga- Langkah kedua yang bakal
industri keuangan yang meliputi dakan pelatihan bersama mengenai ditempuh OJK adalah memastikan
perbankan, pasar modal dan industri ekonomi syariah. “Karena peradilan sengketa ekonomi syariah secara
keuangan non-bank. Menurut agama punya karakter yang spesifik, litigasi dilakukan di peradilan agama.
Muliaman, seluruh sektor industri kita nanti akan bikin pelatihan yang Hal ini selaras dengan tupoksi OJK
keuangan itu ada versi syariahnya. berbeda,” ujar Ketua Umum Masyara- selaku lembaga yang berwenang
“Bukan hanya bank syariah. Bahkan kat Ekonomi Syariah (MES) periode mengatur dan mengawasi sektor jasa
sekarang sudah ada pariwisata dan 2012-2015 itu. keuangan.
fashion syariah,” ungkap Ketua Ikatan Pelatihan itu bisa diselenggarakan “Kami akan menyurati bank-bank
Alumni Fakultas Ekonomi UI periode di Jakarta maupun di daerah. PTA-PTA syariah agar jika ada sengketa, maka
2007-2010 itu. yang hendak mengadakan pelatihan diselesaikan di peradilan agama,”
Saat ini, Badilag dan OJK belum ekonomi syariah dipersilakan Mulia- dosen pascasarjana UI dan Trisakti itu
merumuskan bentuk kerja sama man untuk mengadakan koordinasi menegaskan.
secara detail untuk menindaklanjuti dengan pimpinan OJK di daerah. Saat Tak pelak, keberpihakan lulusan
SKB tersebut. Meski demikian, OJK ini, sebagaimana BI, OJK punya kantor kampus ternama dari Amerika itu
telah terlibat dalam berbagai keg- perwakilan di seluruh provinsi. kepada peradilan agama membuat
iatan pengembangan hakim di bidang Kebetulan pula, kerjasama OJK pimpinan Badilag dan segenap apara-
ekonomi syariah. Dan yang terang, dengan lembaga penegak hukum tur peradilan agama berbunga-bunga.
upaya untuk menindaklanjuti SKB bukan hanya dilakukan OJK dengan Namun, tentu saja, sesegar-segar-
itu bisa dilakukan lebih cepat, sebab MA—termasuk Badilag di dalamnya. nya bunga, kalau ia tidak dirawat den-
kedua belah pihak telah mengadakan Sejauh ini OJK juga telah mengadakan gan seksama, suatu saat bisa layu juga.
serangkaian pertemuan, sebelum SKB kerjasama dengan Polri dan Kejak- [hermansyah]
2
Oleh:
Dra. Siti Jayadininggar 1
Panitera Pengganti PA Kab Malang
L
ain ladang lain pula ilalang. menjalankan tugas. Sebagai bagian hari kami selalu memulai kegiatan
Pepatah ini bisa menggambar- dari warga peradilan di Pulau yang dinas dengan apel pagi. Didalam-
kan kisah-kisah yang muncul terkenal dengan cendrawasihnya itu. nya berisi pembinaan dan pengumu-
dari berbagai daerah. Tentang suka Pahit manisnya kehidupan yang mun- man pegawai terbaik dan terburuk
dan duka menjalankan tugas di negeri cul dari keadaan daerah dan kondisi selama 1 minggu. Itu membuat kami
rantau. Semua seakan menjadi pen- geografis yang tidak biasa. Saya termotivasi dan berkeinginan selalu
anda dan sepenggal informasi dari hadapi dengan tulus ikhlas sebagai meningkatkan diri. Beberapa kali
kerabat nun jauh disana menghadapi konsekuensi dari sebuah pengabdian saya mendapat penghargaan terbaik
dan merasakan suka dukanya men- kepada negara . tersebut.
jadi abdi negara. Menjadi warga Sorong, saya Pengadilan Agama Sorong menan-
Sesuatu yang tak jauh berbeda mendapati kehidupan yang rukun gani perkara pertahun sebanyak 200
apa yang dirasakan dengan yang dan damai. Semangat ukhuwah san- perkara. Hakim terdiri dari 6 orang
lain. Saat berada di tempat dimana gat erat sekalipun kami sangat bera- (termasuk ketua dan wakil). Ada 7
infrastruktur sangat timpang bila di gam. Kami bersatu dalam kesamaan Panitera Pengganti ikut menangani
banding dengan pulau jawa. Dan saya nasib dan tujuan. Berbagai adat dan perkara disana. Setiap hari Penga-
mengalami bertugas di dua tempat suku berkumpul dalam kelompok dilan Agama Sorong meyidangkan
yang berbeda itu. Pada akhirnya saya masyarakat dan tinggal di daerah sebanyak 7 berkas perkara.
mengerti bahwa lain tempat lain juga yang bernama Sorong. Kondisi yang begitu saya nikmati.
tantangannya. Sebagai seorang Panitera Peng- Membuat saya merasa betah. Saya
Awal saya menjadi PNS di ling- ganti (Panti) saya pun mengalami beranggapan bahwa Sorong adalah
kungan Mahkamah Agung RI ditugas- kondisi yang sangat baik. Kondisi kampung kedua saya setelah Blitar
kan di salah satu Kabupaten di pulau kantor sangat kondusif dan kerabat tanah kelahiran saya. Namun akh-
Papua. Tepatnya di Pengadilan Agama di kantor juga kompak. Kami di PA irnya keadaan itu berubah.
Kabupaten Sorong. 10 tahun bertugas Sorong juga terdiri banyak suku dan Anak kedua yang terlahir yang
dan tinggal disana. Keluarga kecil saya dari berbagai daerah. Kami sangat saya beri nama Anisatuz Zakiyah
pun tumbuh kembang disana. Banyak rukun dan solid. Itu terwujud dari al-Maghfiroh. Saat berusia 4 tahun
suka dan duka yang saya alami dalam beberapa kegiatan arisan yang diada- mengalami lumpuh layu. Ia harus
kan setiap bulan. Berpindah-pindah dirawat di Rumah Sakit Umum Dae-
1 Dalam menulis kisah hidupnya sebagai Panitera
Pengganti ini, Ia dibantu oleh Hasan Ashari, SHI., Cakim dari satu rumah ke rumah pegawai rah Sorong. Karena keterbatan fasili-
PPC PA Kab Malang.
yang lain. Tidak hanya itu, setiap tas RSUD Sorong, Dokter tidak sang-
gup merawat anak saya dan harus B Kab Malang. Namun kabar gembira sidang, saya menyidangkan 87 ber-
dirujuk ke RS Dr Sutomo Surabaya. itu juga berbarengan dengan kabar kas perkara. Tiga hari saya gunakan
Untuk beberapa lama saya membawa menyesakkan dada. Saya saya mener- untuk persiapan membuat saya
anak saya ke Surabaya untuk berobat. ima kabar tepat saya berada di ban- datang lebih pagi, bahkan lupa sara-
Walhasil kondisi ini mengharuskan dara Juanda. Kala itu saya mengantar pan. Persidangan yang berlangsung
saya bolak balik Sorong-Surabaya ber- anak untuk sekolah di Malang. Kabar cukup lama hingga pukul 15.00 WIB
sumberkan gaji PNS. Hal tersebut san- kepindahan itu justru mengakibatkan membuat saya bingung dalam men-
gat berat dan menjadi beban ekonomi suami saya mengalami serangan jan- catat, memanggil dan mempersiapkan
tersendiri. tung koroner. kelengkapan berkas. Pada gilirannya
Dari Surabaya anak saya tidak Setelah merawat suami untuk saya kehilangan konsentrasi dan ham-
mengalami perubahan yang berarti. beberapa lama di Surabaya. Sam- pir pingsan. Beruntung salah seorang
Bahkan timbul gejala kelainan otot bil mengurus kepindahan dengan Hakim membantu dan menenangkan
bisep. Dengan demikian, saya dan dibantu saudara dan kerabat, akh- saya untuk tidak terlalu panik. Alham-
keluarga berupaya membawa anak irnya saya bisa bekerja kembali bertu- dulillah tidak jadi pingsan.
saya ke pengobatan Syaraf di Solo. gas di tempat tugas yang baru. Penga- Lambat laun, saya terbiasa dan
Juga dibantu Shinse di daerah Glodok. dilan Agama Kabupaten Malang. bisa mengambil pelajaran berharga
Keadaan begitu saya alami hampir 6 Tak terpikir akan menghadapi hal dalam menjalankan tugas dan meny-
tahun. Akhirnya kami pasrah dengan yang berbeda ditempatkan di tem- elesaikan tumpukan berkas. Sebagai
keadaan dan kembali ke Sorong. pat yang baru. Saya pikir Pengadilan seorang Panti saya merasa sikap teliti
Allah mungkin memberi jalan Agama di seluruh Indonesia akan dan sabar dibutuhkan dalam setiap
yang berbeda dari keinginan saya. sama. Melayani serta menangani hal menyelesaikan pekerjaan. Memer-
Pada tanggal 15 September 2007 yang sama. Namun kenyataannya iksa lembar demi lembar berkas yang
yang bertepatan genap usia Anisa 11 sangat berbeda 180 derajat. Itu mem- disiapkan untuk sidang. Merangkai
tahun, dia menderita Malaria Plus. buat saya harus beradaptasi kembali. kata demi kata membentuk Berita
Malaria yang pada saat itu endemik di 11 perkara setiap bulan di Sorong, Acara Sidang. Dilanjutkan dengan
Sorong Papua. Kondisi malaria yang berubah menjadi 40 sampai 70 ber- menata, menyusun lembaran Sidang
hampir mirip dengan kanker darah kas perkara setiap bulannya. dengan bukti untuk diminutasi. Pan-
yang mengakibatkan nyawa putri Pengadilan Agama Kabupaten jangnya waktu sidang kerap mengu-
kedua saya tidak tertolong lagi dan Malang sendiri di 3 tahun terakhir ras energi dan emosi.
meninggal dunia. Keadaan ini mem- menerima perkara mencapai 7000 Beban dan tugas Panti berat. Perha-
buat saya sangat stress, depresi dan perkara. Terdapat 15 Hakim dan 15 tian para pemegang kebijakan diper-
kehilangan orientasi dalam bekerja. Panitera Pengganti. Pengadilan Agama lukan untuk segera meningkatkan
Tidak ada semangat dalam bekerja. Kabupaten Malang nyaris tak pernah tunjangan dan kesejahteraan. Hara-
Itu berlangsung 3 tahun. Setiap hari sepi. Riuh rendah suara pegawai dan pan saya kesejahteraan Panti kedepan
saya selalu teringat Anisa. Bila ada di pencari keadilan yang mengurus dan tidak terlalu timpang dengan Hakim.
rumah, perasaan bahwa putri kesay- menangani berkas. Tak ketinggalan Itulah sekelumit kisah. Bahwa pen-
angan saya masih ada dirumah itu. suara printer dan pengeras suara ham- galaman banyak memberikan pelaja-
Dalam kondisi yang seperti diatas, pir tak pernah putus untuk melayani ran kepada saya untuk menjadi lebih
saya memberanikan diri untuk men- dan menyelesaikan tumpukan berkas. baik. Selalu tertanam di hati. Berat
gajukan pindah dinas. Usaha demi Dua bulan pertama merupakan ringannya beban pekerjaan hanya ada
usaha telah saya lakukan. Doa demi masa-masa sulit dalam beradaptasi. pada hati dan pikiran. Dimanapun
doa telah saya panjatkan. Akhirnya Tumpukan berkas harus diselesaikan dan dalam keadaan apapun kita harus
keinginan itu bisa terjawab. Perten- dalam hitungan hari membuat saya berbuat yang terbaik. Orang bijak ber-
gahan tahun 2010, tepatnya tanggal menjadi keder. penguasaan SIADPA kata: “Bila kesukaran dan kemudahan
30 Juli 2010 KPTA Jayapura mengab- yang tak mumpuni membuat saya umpama hujan dan matahari, maka
ulkan keinginan saya untuk pindah merasa ketinggalan dengan teman kita membutuhkan keduanya pada
ke Jawa. Gayung bersambut. KPTA kerja di kantor. saat yang hampir bersamaan, untuk
Surabaya juga menyetujui kepinda- Kejadian tak mengenakkan pun tak memunculkan pelangi indah kehidu-
han saya ke Pengadilan Agama Kelas I elak saya alami. Ketika pertama kali pan”.[]
Ketua OJK: Hakim Peradilan Agama Pelatihan Kode Etik Hakim, KY Pakai
adalah Partner untuk Membangun Metode Baru dan Libatkan Hakim PA
Industri Keuangan Syariah
PTA Kep. Bangka Belitung menyelenggarakan Bimtek Alfiker Siringoringo, S.E., M.Ec., Kakanwil Perbendaharaan
Ekonomi Syariah di Hotel Aston Soll Marina, (12-14 Mei Makassar memberikan anugerah kepada PTA Makassar
2014). Bimtek ini diikuti oleh 13 hakim tinggi dan 25 sebagai Satker Terbaik dalam Tingkat Kuasa Bendahara
hakim tingkat pertama. Umum Negara, Selasa (29/4/ 2014).
PTA Mataram Ranking Satu Sebagai Kegiatan Konsolidasi dan Asistensi SAKIP
UAPPA-W Dengan Laporan Rekonsiliasi se Wialayah Hukum PTA Jayapura
DIPA 04 Cepat dan Akurat
Rakor PTA Padang dan PA Se Sumatera PA Pontianak Gelar Rapat Evaluasi Kinerja
Barat dengan Ditjen Badilag dan AIPJ
PTA Padang mengadakan rapat koordinasi dengan PA Pontianak mengadakan Rapat dalam rangka
semua Pengadilan Agama yang ada di Sumatera Barat, mengevaluasi kinerja hingga bulan februari. Rapat ini
di Bukittinggi (22-23/4/2014). Acara ini dihadiri oleh dibuka dengan evaluasi yang disampaikan oleh Ketua PA
Tukiran, S.H., Sekditjen Badilag dan Drs. Wahyu Widiana, Pontianak.
M.A, senior advisor AIPJ.
Pelayanan Sidang Terpadu PA
Sidang Terpadu Pertama di Tigaraksa Berlangsung Sukses
Sumbar, Digelar PA Maninjau
F
akultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang, adalah fakultas
yang nyaris memiliki segalanya. Sarana dan prasarana
perkuliahan memadai. Program studi yang ditawarkan amat
beragam. Dosen-dosennya mumpuni. Para alumninya pun
banyak yang berhasil jadi ‘orang’—termasuk jadi aparatur
peradilan agama.
Lantas, apalagi yang kurang?
Menurut JM Muslimin, MA, P.hD, yang
belum lama jadi Dekan FSH menggantikan
Prof. Dr. Amin Suma, S.H., fakultas yang
dipimpinnya masih menghadapi aneka
persoalan, baik persoalan
laten maupun perso-
alan baru, yang cukup
kompleks.
Pertengahan Juni
kemarin, ketika diwawan-
carai Tim Redaksi majalah
ini, ia membeberkan
pelbagai persoalan
di FSH UIN Syarif
Hidayatullah. Ia
juga mengung-
kap titik sing-
gung fakultasnya
S
iapa yang tidak tahu Fakultas wawancaranya berikut ini:
Hukum Universitas Indonesia? Terima kasih pak Dekan atas
Fakultas Hukum UI merupakan waktunya. Pak Dekan masih relatif
fakultas hukum terbaik dan tertua di muda tapi sudah menjadi Dekan
Indonesia. Tak terhitung alumninya Fakultas Hukum tertua dan terbaik
yang menjadi tokoh pembaruan di Indonesia. Kira-kira apa tipsnya?
hukum dan menentukan arah dan Sebetulnya dalam sejarah Dekan
sistem hukum di Indonesia. Tidak FH UI itu ada yang lebih muda yaitu
sembarang mahasiswa bisa masuk ke Prof. Hikmahanto Juana. Seingat saya
fakultas ini. waktu beliau pertama jadi dekan
Akhir Juni kemarin, di Kampus masih berumur mungkin 37-38, itu
UI Depok, anggota Tim Redaksi saya kira dekan paling muda dan juga
Majalah ‘Peradilan Agama’ profesor paling muda di FH UI.
mewawancari Dekan FH Mengenai saya sendiri kalau saya
UI, Topo Santoso, S.H., itu memang mengerjakan segala ses-
M.H., Ph.D, pakar Hukum uatu itu dengan serius. S1 serius, saya
Pidana Islam yang lulus dalam waktu 3,5 tahun. Ketika
menjadi dekan pada itu rata-rata 4-5 tahun baru lulus. Jadi
usia yang terbilang intinya saya mengerjakan segala ses-
masih muda. uatu dengan serius. Kemudian yang
Bagaimana Doktor kedua, saya memang memiliki kecin-
jebolan University of taan yang sangat mendalam dengan
Malaya, Malaysia ini fakultas hukum ini, terutama untuk
memandang peradilan pengembangannnya. Fakultas hukum
agama? Simak isi ini kan yang tertua dan juga terbaik
https://www.facebook.com/LeidenLawSchool/photos
di Indonesia. Sehingga mempunyai menjadi lawyer, bekerja di bagian legal mau karena ya ingin lebih bebas, lebih
sejarah yang panjang, mempunyai berbagai perushaan, berbagai kantor memanfaatkan ilmunya dengan lebih
nama yang besar, membawa nama instansi di bagian legalnya. Sebagian luas di dunia praktek hukum, diband-
indonesia. Itu tentu orang-orang yang memilih mnjadi jaksa, hakim atau ingkan menjadi hakim.
mengembangkan juga harus totalitas. penegak hukum, tapi sangat sedikit. Bapak sendiri memandang
Jadi waktu pertama kali diangkat Sebagian lagi memilih menjadi dosen dunia peradilan Indonesia secara
menjadi dekan, usia Bapak berapa? tapi sangat sedikit. Kebanyakannya umum bagaimana?
Waktu pemilihan dekan itu sebena- memang bekerja di legal practice, di Terus terang kalau saya melihat
rnya saya tidak ingin mencalonkan, kantor law firm atau legal department kan ini ada pandangan masayaarakat,
tapi banyak senior yang minta saya dari suatu institusi. ada pandangan dari dunia peradilan
untuk maju dalam pemilihan. Waktu Jad, profesi hakim bukan pilihan sendiri, dan ada yang obyektif orang
itu saya berumur 43 tahun. Tapi saya utama mereka? luar. Tentu pandangan masayaarakat
merasa selalu umur itu kan relatif. Saya kira iya, bukan pilihan utama. sangat dipengaruhi oleh media.
Misalnya ada orang dengan umur Media kan semua hal yang buruk
muda tapi punya pengalaman yang Sebetulnya dengan langsung dimunculkan jadi berita.
banyak, sangat relatif. Alhamdulillah, dukungan dari berbagai Masayaarakat yang buruk-buruk aja
pengalaman saya di banyak kegiatan taunya tentang peradilan kita. Kalau
pihak, lembaga
dan oranganisasi memang banyak dunia peradilan melihat, tentu yang
membantu. peradian itu sudah baik baik-baik perkembangannya dan
Ada kendala psikologis tidak perkembangannya. Sudah sebagainya. Yang obyektif tentu orang
terhadap senior-senior Bapak di banyak contohnya. luar yang melakukan satu evaluasi
fakultas? atau riset, baru mungkin lebih fair.
Tidak ada masalah. Begini, dunia Kenapa kira-kira, Pak? Saya sendiri melihat, karena
kampus itu beda dengan birokrasi. Kita beberapa kali pernah men- dulu saya juga berkecimpung di
Birokrasi itu lebih ketat terhadap gadakan acara untuk memperkenal- suatu lembaga yang menangani
atasan bawahan, sama dengan militer kan dan mendorong mereka ke arah reformasi hukum, sebetulnya dengan
juga begitu. Di perusahaan juga sana. kita hadirkan jaksa, hakim, agar dukungan dari berbagai pihak,
sama, atasan yang paling mempunyai mereka mau terjun atau mengikuti lembaga peradian itu sudah baik
kewenangan dan sebagainya. Di karir di dunia peradilan. Tapi saya perkembangannya. Sudah banyak
kampus kan tidak, sangat egaliter, gak tahu, sebagian besar dari maha- contohnya. Misalnya dalam hal akses
masing-masing sangat mempunyai siswa itu tentu mereka lihat senior- memperoleh putusan pengadilan
independensi. Jadi masing-masing seniornya juga, melihat peluang-pel- jauh lebih bagus. Kan dengan dimuat
orang baik senior maupun junior di uangnya. Mungkin juga mereka tidak secara online bisa semua mengakses,
fakultas ini mempunyai independensi
dalam pengembangan ilmu, karir
akademik dan sebagainya.
Sebetulnya dekan itu lebih
kepada mengkoordinir, mendorong,
kemudian menyalurkan mana
kelebihan-kelebihan. Expertise itu
dikembangkan, didorong. Sehingga
sayapun dengan senior ya biasa saja,
karena tidak ada perasaan sungkan
dan sebagainya, tergantung cara kita
saja pendekatan.
Ngomong-ngomong, sebagian
besar alumni FH UI ini terjun ke
dunia apa ya Pak?
Kebanyakan mereka terjun http://ideguru.wordpress.com/2010/03/12/topo-santoso-dosen-dan-pemerhati-pemilu/
Topo Santoso lahir di Wonogiri (Jawa Tengah) pada tanggal menjadi Advisor bidang Security and Justice Governance di
5 Juli 1970. Pendidikan Sarjana di tempuhnya di Fakultas Partnership for Governance Reform (Kemitraan). Di samping
Hukum Universitas Indonesia (1988-1992), Program Pasca itu ia juga masih menjabat sebagai Wakil Ketua Perkumpulan
Sarjana Ilmu Hukum UI (1997-1999), dan pendidikan Doktor untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem). Penulis aktif
di Faculty of Law-University of Malaya (2001-). Selain mengisi berbagai forum seminar, diskusi, pelatihan, serta
pendidikan formal, ia telah mengikuti beberapa pendidikan kegiatan ilmiah lainnya. Ia aktif menulis di berbagai media
tambahan di Brisbane, Australia (1994), Academy of American massa nasional dan menjadi narasumber bagi media cetak
and International Law di Texas (1995), dan Special course on dan elektronik. Hingga saat ini ia telah menulis 13 bukudan
Economic Law di Harvard Law School, AS (1996). Saat ini ia ratusan artikel. Pada pemilu 2004, penulis menjadi salah
menjadi dosen di Fakultas Hukum UI Depok. Saat ini ia juga seorang anggota Panitia Pengawas Pemilu Pusat.
Publikasi
http://staff.ui.ac.id/user/1511/publications
No Title of Publication Journal Name
1 Buku menggagas Hukum Pidana Islam Diterbitkan oleh Asy Syaamil. Bandung Tahun 2000 . ISBN: 979-9435 21-25 .
2 Krisis kriminalitas PASCA REFORMASI . Buku Diterbitkan oleh Pusaka Sinar Harapan Tahun 1999 ISBN: 979 416 608 1.
3 Jilbab dan kekakuan Hukum .Komentar keputusan Hakim . Dimuat dalam Majalah Hukum dan Pembangunan No.4Th.XXV Agustus 1995.
4 JURNAL: Police and Prosecutor in Law Enforcemmen. Dimuat dalam LAW JOURNAL FHUI , Oktober 2000 . ISSN : 1411- 2329
Dimuat dalam Jurnal Kriminologi Indonesia FISIP UI Vo.1 No.1,September 2000 .ISSN: 14211
5 JURNAL: Penyalah Gunaan Narkoba di Kalangan Remaja : Suatu Perspektif .
6332.
JURNAL : Tinjauan terhadap Undang-undang Kejaksaan dan Draf RUU Dimuat dalam Jurnal Hukum dan Pembangunan FHUI No.2 Tahun XXXI , April Juni Tahun 2001
6
Kejaksaan. ISSN : 0215-9687.
Makalah disampaikan pada Seminar menggugat diskriminasi terhadap pekerja sex, Universitas
7 Diskriminasi terhadap pekerja sex (Suatu Tinjauan Yuridis).
Indonesia, 29 April 1999
8 Buku:Seksualitas dan Hukum Pidana Penerbit IND HILL CO . Th.1997 Jakarta ISBN : 979-8179-40-4
9 BUKU:Statuta Roma tentang Mahkamah Qidana Internasional (Penerjemah) . Diterbitkan oleh Pusat Kajian HAM dan FORUM ASIA Jakarta .Tahun 2001 ISBN: 974 7215 53-5
10 BUKU. Polisi dan Jaksa : Keterpaduan atau Pergulatan ? Di terbitkan oleh Pusat Studi Peradilan Pidana Indonesia .Tahun 2000 ISBN : 979- 9872-13-9.
MAKALAH: Mengapa Orang Mematuhi Hukum (Suatu Refleksi) . Makalah
11 disampaikan dalam Seminar Hukum tentang Membangun Tertib Hukum Diselenggarakan di Balai Kota Jakarta 7 11 2001.
Masyarakat Jakarta ,
MAKALAH: Dampak penegakan Syariat Islam terhadap Hukum Positif di Makalah diSeminar Nasional Dampak Penerapan Syariat Islam thp Keutuhan Bangsa yang di
12
Indonesia. Auditoriom YTKI Jkt pd Kamis ,31 Mei 2001.
MAKALAH: Hukum Pidana Islam : Hukum Rajam dalam Persepektif Hukum Makalah di Seminar Hk Rajam ,LangkahAwal Tegaknya Syariat Islam di Indonesia oleh Majelis
13
Nasional . Tablik dan Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jkt 21 Juni 2001.
14 Tiga ganjalan dalam RUU Kepolisian . Dimuat dalam Majalah COPS Vol. 1, No,2, Juni 2001. ISSN: 1412 2329.
15 Tahun Kekerasan Masa. Dimuat dalam Koran Fajar Indonesia Tanggal 6 Februari 2001.
16 Stikmatisasi Suripto. Dimuat dalam Koran Tempo Tanggal 9 Mei 2001
17 Pengantar Mahkamah Pidana Internasional (Penerjemah) Diterbitkan oleh Pusat Kajian HAM dan FORUM ASIA Jakarta .Tahun 2001 ISBN: 974 7215- 48- 9.
18 Operasi Anti Preman . Dimuat dalam Koran Tempo Tanggal 19 April 2001
19 Menyoal Penegakan Syariat Islam . Dimuat dalam Koran Republika Tanggal 15 Juni 2001.
20 Mengapa Takut Syariat Islam ? Dimuat dalam Koran Republika Tanggal 11 Mei 2001.
21 Masalah delik perzinahan di Indonesia dewasa ini. Dimuat dalam Majalah Hukum dan Pembangunan No.2 Tahun XXV April 1995.
MAKALAH: Penaggulangan Narkoba di Indonesia ( Suatu catatan Pengantar Makalah di Seminar Penanggulangan Kejahatan Narkoba di Indonesia Di oleh DPP Partai Keadilan
22
Diskusi ) . di Jkt 19 Juli 2001.
Buku: Perekayasaan Sistem Pemilihan Umum , Untuk Pembangunan Tata
23 Jakarta: Partnership for Governance Reform in Indonesia, 2008.
Politik Demokratis (Co-Author)
24 Buku: Hukum dan Proses Demokrasi Jakarta: Partnership for Governance Reform in Indonesia, 2007.
25 Buku: Menunggu Perubahan dari Balik Jeruji (co-editor) Jakarta: Partnership for Governance Reform in Indonesia, 2007.
26 “ Buku menggagas Hukum Pidana Islam “ Diterbitkan oleh Asy Syaamil. Bandung Tahun 2000 .
27 BUKU.” Polisi dan Jaksa : Keterpaduan atau Pergulatan ?” Di terbitkan oleh Pusat Studi Peradilan Pidana Indonesia .Tahun 2000 ISBN : 979- 9872-13-9.
28 BUKU “ Kriminologi “ Diterbitkan oleh Creasindo Jakarta Tahun 2001 .
Makalah disampaikan pada Seminar menggugat diskriminasi terhadap pekerja sex, Universitas
29 Diskriminasi terhadap pekerja sex (Suatu Tinjauan Yuridis).
Indonesia, 29 April 1999
Laporan Penelitian :Kebijakan kriminal terhadap masalah minuman keras di
30 Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Pebruari 1998 .
Indonesia.
31 Krisis kriminalitas PASCA REFORMASI . Buku Diterbitkan oleh Pusaka Sinar Harapan Tahun 1999 ISBN: 979 - 416 - 608 -1.
Dimuat dalam Majalah Hk.dan Pembangunan FHUI No.4 Tahun XXVI Agustus 1996 ISSN: 0215-
32 Masalah Prostitusi .
9687.
33 Buku:Seksualitas dan Hukum Pidana Penerbit IND - HILL CO . Th.1997 Jakarta ISBN : 979-8179-40-4
34 Jilbab dan kekakuan Hukum .Komentar keputusan Hakim . Dimuat dalam Majalah Hukum dan Pembangunan No.4Th.XXV Agustus 1995.
BUKU:”Statuta Roma tentang Mahkamah Qidana Internasional (Penerjemah)
35 Diterbitkan oleh Pusat Kajian HAM dan FORUM -ASIA Jakarta .Tahun 2001 ISBN: 974 - 7215 -53-5
.
Diterbitkan oleh Pusat Kajian HAM dan FORUM - ASIA Jakarta .Tahun 2001 ISBN: 974 - 7215-
36 Pengantar Mahkamah Pidana Internasional (Penerjemah )
48- 9.
JURNAL : Tinjauan terhadap Undang-undang Kejaksaan dan Draf RUU Dimuat dalam Jurnal Hukum dan Pembangunan FHUI No.2 Tahun XXXI , April -Juni Tahun 2001
37
Kejaksaan. ISSN : 0215-9687.
38 Buku: Pengawasan dan Penegakan Hukum Pilkada Aceh (Editor dan penulis) Jakarta:Partnership for Governance Reform in Indonesia, 2007.
39 Buku: Penegakan Hukum Pemilu (co-author) Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, Jakarta, 2006.
40 Buku: Tindak Pidana Pemilu Jakarta: SInar Grafika, 2005.
41 Buku: Kepala Daerah Pilihan Hakim (Editor dan Penulis) Harakatuna, Bandung, 2005.
42 Buku: Etika dalam Pemilu (co-author). Penerbit: Deputi Bidang Dinamika Masyarakat, Kementrian Riset dan Teknologi, Jakarta, 2004.
43 Tiga ganjalan dalam RUU Kepolisian . Dimuat dalam Majalah COPS Vol. 1, No,2, Juni 2001. ISSN: 1412 - 2329.
44 JURNAL: Police and Prosecutor in Law Enforcemmen. Dimuat dalam LAW JOURNAL FHUI , Oktober 2000 . ISSN : 1411- 2329
JURNAL : Kebijakan Kriminal Terhadap Masalah Minuman Keras di Indonesia
45 Dimuat dalam Jurnal Penelitian FHUI Vo. 1 No.2 Januari Tahun 2000 ,ISSN: 1411 - 190X
.
Dimuat dalam Jurnal Kriminologi Indonesia FISIP -UI Vo.1 No.1,September 2000 .ISSN: 14211
46 JURNAL: Penyalah Gunaan Narkoba di Kalangan Remaja : Suatu Perspektif .
- 6332.
47 Masalah delik perzinahan di Indonesia dewasa ini. Dimuat dalam Majalah Hukum dan Pembangunan No.2 Tahun XXV April 1995.
Cara Bijak
Menyikapi Perbedaan
Idul Fitri 1435 H sudah di depan mata. Akankah umat Islam di
Indonesia merayakannya secara bersamaan atau malah berbeda?
P
roblematika penentuan awal Perbedaan dalam penentuan Menelusuri Akar Masalah
bulan Qamariah, khususnya bulan Qamariah bukan hanya masalah Apabila ditelusuri, akar masalah
bulan Ramadhan, Syawal dan keagamaan an sich, melainkan juga penyebab terjadinya perbedaan dalam
Zulhijah, merupakan persoalan klasik masalah sosial dan budaya kema- penentuan awal bulan Ramadan,
yang senantiasa aktual. Klasik karena syarakatan, bahkan merambah ke Syawal dan Zulhijah tersebut, antara
persoalan ini telah muncul sejak ranah politik. Oleh sebab itu, persoa- lain karena tiga hal.
lama dan terus berlangsung sampai lan perbedaan penentuan awal bulan Pertama, perbedaan dalam
sekarang. Aktual karena perbedaan mesti dimaknai dengan baik agar memahami dalil syari’i (Nash al-Quran
penentuan awal bulan Qamariah tidak terjadi disharmonisasi dalam dan Sunnah) yang menjadi landasan
tetap menjadi isu hangat yang hampir menjalankan ibadah, apalagi menjadi penentuan awal bulan tersebut.
berlangsung setiap tahun. pemicu munculnya konflik sosial. Apakah dalil syar’i tentang penentuan
awal bulan dipahami sebagai ma’qul (kontemporer) belakangan ini juga untuk seluruh negara di dunia. Dalam
al-ma’na atau ghair ma’qul al-ma’na. terbagi kepada kelompok hisab haqiqi prakteknya, terdapat perbedaan
Bagi yang memahami ma’qul al- tahqiqi dan hisab haqiqi tahqiqi bi al- dalam menentukan titik fokus mathla’.
ma’na, penentuan awal bulan dapat tahqiq. Bagi Muhammadiyah titik fokus
melalui hisab (perhitungan) tanpa Setiap kelompok memiliki kriteria mathla’ adalah daerah Yogyakarta seb-
mesti melakukan pengamatan secara sendiri tentang penentuan awal bulan agai basis awal berdirinya organisasi
langsung (rukyat) karena nash-nash Qamariah. Kelompok penganut hisab Muhamadiyah. Bagi Pemerintah yang
yang menjadi landasan penentuan kontemporer saja misalnya, memi- menjadi titik fokus mathla’ adalah
awal bulan tersebut bersifat ta’aqquli. liki beberapa aliran yang berbeda, wilayah Indonesia atau mathla’ di luar
Bagi kelompok ini, hisab dan rukyat seperti aliran wujudul hilal, hisab ijti- wilayah Indonesia yang wilayahnya
hanya merupakan metode atau alat mak qabla al-ghurub, ijtimak ba’da sama dengan Indonesia dapat dipedo-
bantu dalam rangka menentukan al-ghurub, hisab imkan al-rukyat, dan mani oleh Kementerian Agama (Point
awal bulan sebagai tujuan akhirnya. lain-lain. Sedangkan kelompok penga- 4 Fatwa MUI No.2 Tahun 2004). Bagi
Bagi kelompok yang memahami nut aliran rukyat juga memiliki beber- NU yang menjadi fokus mathla’ adalah
nash-nash tersebut bersifat ghair apa kriteria yang saling berlainan. seluruh wilayah Indonesia, dimana-
ma’qul al-ma’na, penentuan awal Di Indonesia saat ini terdapat tiga pun telah dilaporkan terlihat hilal,
bulan mesti melalui rukyat karena aliran besar yang berpengaruh dalam maka hasil itu berlaku untuk seluruh
bersifat ta’abbudi. Bagi kelompok ini, penentuan awal bulan, yakni aliran Indonesia.
rukyat merupakan suatu kemuthlakan imkan al-rukyat yang dipelopori oleh Ketiga, perbedaan tentang peme-
dalam menentukan awal bulan Qama- Kementerian Agama, aliran hisab gang otoritas yang berhak menetap-
riah , meskipun demikian mereka wujud al-hilal yang dipelopori oleh kan awal bulan. Sebagian berpendapat
tidak menafikan keberadaan hisab Muhammadiyah, dan aliran rukyat yang berwenang menetapkan adalah
sebagai alat bantunya. yang dipelopori oleh Nahdatul Ulama. pemerintah selaku ulil amri. Seba-
Meskipun hisab dan rukyat meru- Kedua, perbedaan pemahaman gian lagi berpendapat bahwa penen-
pakan grand method dalam penen- tentang mathla’ (wilayah hukum) tuan awal bulan bukan hanya otoritas
tuan awal bulan, namun kedua keberlakuan hasil rukyat dan hisab. pemerintah, melainkan juga otoritas
metode ini mengalami perkembangan Maksudnya, apakah hasil hisab dan dari masing-masing organisasi juga
sedemikian rupa. Kelompok penga- rukyat dapat diterapkan secara lokal, selaku ulil amri. Menurut mereka,
nut aliran rukyat terbagi kepada: (1) regional atau internasional. Sebagian kalimat ulil amri tidak dapat dibatasi
penganut rukyat murni dengan meng- kelompok berpendapat bahwa keber- maknanya kepada pemerintah saja,
gunakan mata kepala tanpa menggu- lakuan hasil hisab dan rukyat itu apalagi bagi negara Indonesia yang
nakan alat bantu apapun sesuai den- hanya bersifat lokal untuk satu neg- bukan negara Islam.
gan praktek pada zaman Rasulullah ara saja, sehingga tidak berlaku untuk Sebagian masyarakat lainnya jus-
SAW. (2) kelompok penganut rukyat selainnya. tru berkeyakinan bahwa penetapan
dengan mata kepala yang dibantu Sebagian lagi berpendapat bahwa awal bulan menjadi otoritas tokoh
dengan alat bantu optikal, seperti keberlakuan hasil hisab dan rukyat agama kharismatik yang mereka
ragam jenis atau tipe teropong rukyat tersebut bersifat regional, meliputi ikuti, seperti kiyai, syekh atau ulama
yang berkembang saat ini. Kelompok beberapa negara saja. Namun ter- yang menjadi panutan mereka dalam
hisab juga terbagi kepada hisab ‘urfi, dapat pula kelompok yang meyakini beragama. MUI dengan Fatwa No.
hisab taqribi dan hisab haqiqi (kon- bahwa hasil hisab dan rukyat terse- 2 Tahun 2004 menetapkan bahwa
temporer). Kelompok hisab hakiki but bersifat universal (internasional) penetapan awal Ramadhan, Syawal,
dan Dzulhijjah dilakukan berdasar- Brunai Darussalam, Indonesia, Malay- tatif telah dibatasi sebagaimana dise-
kan metoda ruk’yah dan hisab oleh sia, dan Singapura (MABIMS) telah butkan dalam Pasal 52A UU No. 3
Pemerintah RI cq Menteri Agama dan memutuskan metode penentuan awal Tahun 2006 yang menyatakan: “Pen-
berlaku secara nasional. Seluruh umat bulan Qamariah berdasarkan imkan gadilan agama memberikan istbat
Islam di Indonesia wajib menaati al-rukyat. kesaksian rukyat hilal dalam penen-
ketetapan Pemerintah RI tentang Sementara Muhammadiyah tetap tuan awal bulan pada tahun Hijriyah”.
penetapan awal Ramadhan, Syawal, bersikukuh dengan metode wujudul Khususnya kewenangan di bidang
dan Dzulhijjah. hilal yang diyakininya, bahkan untuk penentuan awal bulan, pada tataran
penentuan awal Ramadhan 1435 teknis administratif, permohonan
Memaknai Perbedaan H. dengan Maklumat Pimpinan itsbat kesaksian rukyat hilal diaju-
Dalam konteks perbedaan terse- Pusat Muhammdiyah No. 02/MLM/ kan dalam bentuk perkara permo-
but, setiap orang memiliki persepsi I.0/E/2014, tanggal 2 Mei 2014, telah honan (voluntair) dengan Kantor
yang berbeda dalam memaknainya. menetapkan awal Ramadhan berte- Kementerian Agama selaku Pemo-
Sebagian orang memaknai perbedaan patan dengan tanggal 28 Juni 2014. hon, sebagaimana diatur dalam
itu sebagai wujud rahmat Allah yang Sedangkan NU tetap kukuh dengan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas
apabila dipahami dengan baik den- metode rukyatnya. dan Administrasi Peradilan Agama.
gan sikap tasamuh (toleransi) akan Agar tidak terjebak memaknai Namun hal tersebut menimbulkan
menjadi harmoni yang indah dalam perbedaan dengan pertentangan, beberapa masalah yang perlu dia-
menjalani kehidupan ini. Sebagian maka agama kita mengajarkan agar nalisa lebih mendalam, antara lain:
lagi memaknai perbedaan terse- kita melihat segala sesuatu dari ber- Pertama, terhadap perkara ber-
but sebagai bentuk dishormonisasi bagai presfektif (multi persfektif). bentuk permohonan (volunter)
umat Islam dalam menjalankan iba- Untuk itu, dalam prosesi ibadah haji semestinya dapat diajukan upaya
dah. Namun, terdapat pula sebagian misalnya kita diajarkan untuk thawaf hukum kasasi sebelum berkekuatan
kelompok yang sama sekali tidak (berkeliling) terhadap objeknya yang hukum tetap, sementara hasil pene-
peduli dengan adanya perbedaan sama satu (ka’bah), hal itu agar kita tapan tersebut bersifat segera untuk
tersebut. dapat melihat suatu hal dari berbagai menjadi landasan dalam sidang itsbat
Pemaknaan sejatinya sangat ter- sisi, sehingga kita tidak terjebak den- yang diselengarakan oleh Kement-
gantung kepada sudut pandang (point gan pengkultusan satu hasil ijtihad erian Agama.
of view) masing-masing. Perbedaan dengan menafikan hasil ijtihad yang Kedua, secara hukum penetapan
sudut pandang akan melahirkan lain. pengadilan agama adalah bersifat
pemaknaan yang berbeda-beda. Oleh Apabila semua hasil ijtihad akan mengikat terutama kepada pihak
sebab itu tidak tepat apabila perbe- diganjari oleh Allah dengan pahala, yang berperkara, sementara hasil
daan dimaknai dengan pertentangan. maka sebaiknya hasil ijtihad yang penetapan sidang itsbat kesaksian
Suatu hal yang pasti bahwa perbe- dilakukan juga berorientasi kepada rukyat hilal yang dikeluarkan oleh
daan itu merupakan perbedaan hasil kemaslahatan yang besar. Merekat pengadilan agama hanya sebagai
ijtihad yang tetap diganjari pahala. hubungan silaturrahim merupakan bahan pertimbangan dalam sidang
Apabila hasil ijtihad itu benar, maka hal yang pasti dan bersifat wajib istbat dan belum tentu diterima oleh
akan diberi dua kali ganjaran pahala, (qath’i), sementara penentuan awal semua anggota dalam sidang itsbat,
apabila salah diberi ganjaran satu bulan bersifat zhanni. Artinya jangan artinya, apabila hasil penetapan pen-
pahala. sampai sesuatu yang pasti dikalahkan gadilan agama tidak diterima atau
Sesungguhnya telah banyak oleh sesuatu yang masih diragukan. diabaikan dalam sidang itsbat akan
ikhtiar yang dilakukan umat Islam, Oleh sebab itu, hubungan silaturahim berakibatnya tidak adanya wibawa
baik prakarsa yang dilakukan oleh wajib tetap dijaga meskipun terdapat hukum suatu penetapan pengadilan.
pemerintah, ormas-ormas besar perbedaan pendapat dalam penen- Ketiga, persidangan yang dilaku-
dan perorangan masyarakat, untuk tuan awal bulan. kan dalam kesaksian rukyat hilal
menyatukan persepsi dalam penen- hanya bersifat insidentil untuk
tuan awal bulan, namun semua upaya Peranan Peradilan Agama memerintahkan perukyat yang men-
tersebut sampai saat ini belum ber- Peranan Peradilan Agama di gaku melihat hilal untuk bersumpah,
hasil. Menteri-menteri Agama Negara bidang hisab dan rukyat secara limi- yang seharusnya tidak perlu dilaku-
kan oleh majelis atau hakim tunggal, ijtimak sampai terbenam matahari. idul fitri 1 Syawal 1435 H diprediksi
karena untuk mengambil sumpah Agar tidak terjadi kekeliruan akan dirayakan pada hari yang sama
tersebut dapat saja dilakukan oleh dalam penetapan awal bulan terse- oleh umat Islam di Indonesia.
pejabat kepaniteraan seperti halnya but hakim atau pejabat yang ditun- Kita tetap berharap agar persa-
pengambilan sumpah jabatan. juk sebaiknya memperhatikan data maan persepsi dalam penentuan awal
Keempat, pihak yang menjadi hisab awal bulan berdasarkan sistem bulan Qamariah, khususnya Ramad-
Pemohon adalah kementerian agama, ephemeris hisab rukyat Kementerian han, Syawal dan Zulhijjah dapat ter-
sementara yang bersaksi melihat Agama sebagai berikut:
hilal adalah pihak lain yang tidak bisa
diprediksi siapa orangnya, sehingga
subjek hukum sebagai persona standi
in judicio dalam perkara permohonan
tersebut memiliki kerancuan.
Berdasarkan beberapa masalah
tersebut, ada wacana untuk men-
garahkan produk pengadilan agama
dalam permohonan kesaksian itsbat
rukyat hilal tersebut bukan lagi ber-
bentuk penetapan, melainkan hanya
sebatas surat keterangan yang dikelu-
arkan oleh pengadilan agama, sedan-
gkan pelaksana kesaksian rukyat hilal
tersebut tidak mesti hakim, boleh
dilaksanakan oleh pejabat kepanit-
eraan. Adapun prosedur pengajuan
permohonannya tidak lagi berbentuk
Sumber: Data Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI Tahun 2014.
perkara, melainkan hanya berbentuk
permohonan seperti halnya permo- Berdasarkan data tersebut, dipre- wujud. Meskipun demikian, selama
honan penetapan pembagian harta diksi bahwa penetapan awal Ramad- hal itu belum terealisir, maka keruku-
peninggalan di luar sengketa (P3HP) han 1435 H sangat berpotensi terjadi nan dan harmonisasi umat tetap men-
dengan register tersendiri. perbedaaan seperti yang telah kita jadi prioritas utama.
Terlepas dari kontroversi tersebut, ketahui bersama. Akan tetapi untuk (Candra Boy Seroza)
http://www.beritamadura.com/2013/07/tim-rukyah-pamekasan-tidak-berhasil-melihat-hilal.html
juk dalam melaksakan tugas penyak-
sian rukyat hilal, menurut pedoman
pelaksanaan tugas dan administrasi
peradilan agama (Buku II) harus ber-
dasarkan data yang diterbitkan oleh
Tim Hisab Rukyat (dulu Badan Hisab
Rukyat) Kementerian Agama RI yang
tentu saja memiliki kriteria penen-
tuan awal bulan berdasatkan sistem
imkan al-rukyat. Kriteria imkan al-
rukyat Kementerian Agama mene-
tapkan awal bulan Qamariah dapat
ditetapkan apabila ketinggian hilal
minimal 2o di atas ufuk mar’i, beda
azimut bulan dan matahari minimal 3o
dan umur bulan minimal 8 jam sejak
MERENGKUH KEPERCAYAAN
PUBLIK MELALUI KODIFIKASI
HUKUM EKONOMI SYARIAH
M
asa depan penyelesaian arus kepercayaan publik terhadap adalah satu dari sekian banyak buku
sengketa ekonomi syariah di sumber daya peradilan agama. Kedua yang mengkaji cukup komprehensif
peradilan agama setidaknya komponen tersebut perlu didukung berbagai permasalahan hukum eko-
bersandar pada dua komponen oleh kemampuan teknis sumber nomi syariah. Kendati buku ini meru-
penting. Di samping ketersediaan daya manusia, baik secara akademis pakan kumpulan artikel dan makalah
perangkat hukum formil maupun maupun praktis. yang disampaikan dalam berbagai
materiil sebagai pedoman bagi Buku karya Prof. Dr. Drs. H. seminar, namun keterkaitan antar-
hakim, juga bertalian erat dengan Abdul Manan, S.H., S.IP., M.Hum. bab pembahasan ternyata justru
memunculkan kesatuan pesan yang tik, ekonomi dan hukum, dengan dianya kodifikasi perangkat hukum
sangat urgen. Hakim peradilan agama belajar dari kesalahan-kesalahan di formil maupun materiil yang mengatur
perlu meningkatkan kapasitas keil- masa lalu ketika hukum tidak terlalu penyelesaian sengketa ekonomi sya-
muan tentang hukum ekonomi sya- diprioritaskan. Hal ini diharapkan riah di peradilan agama belum cukup.
riah dengan membaca tuntas buku ini. bisa digunakan sebagai fondasi para Dibutuhkan kepiawaian hakim agama
Apalagi, penulisnya pernah menjabat pelaku ekonomi untuk menjalankan dalam melahirkan putusan atas seng-
sebagai Ketua Tim Penyusun Kompi- aktivitasnya. Itulah sebabnya, pemer- keta ekonomi syariah yang bernafas-
lasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) intah sebaiknya tidak hanya memusat- kan kepastian hukum, keadilan, serta
sekaligus hukum formilnya (KHAES). kan perhatian pada pemulihan eko- mencegah terjadinya disparitas putu-
Buku ini secara umum mengu- nomi, namun lebih penting lagi bila san. Sehingga tercipta putusan yang
las secara rinci berbagai persoalan meletakkan dasar hukum yang kokoh dapat mengayomi kehidupan masyara-
ekonomi syariah, antara lain prinsip demi berlangsungnya pertumbuhan kat yang bermuara langsung pada
dasar dan sistem ekonomi syariah, ekonomi yang berkelanjutan [hal. meningkatnya kepercayaan publik.
hukum kontrak, hukum perseroan, 394]. Sengketa ekonomi syariah adalah
hukum investasi, perbankan, asur- Pembangunan hukum ekonomi kewenangan baru peradilan agama.
ansi dan reasuransi, saham dan surat yang dimaksud adalah dengan men- Menyelesaikan sengketa ekonomi
berharga, reksadana, obligasi, yang galihkan sistem hukum ekonomi syariah di peradilan agama tentu
kesemua poin tersebut berlandaskan liberal dan di bawah kendali negara- merupakan pilihan yang tepat dan
ekonomi syariah. Pembahasan juga negara maju menjadi sistem hukum bijaksana. Hal ini akan dicapai kes-
meliputi Baitul Maal wa Tamwil, peran ekonomi kerakyatan. Hal ini tertuang elarasan antara hukum materiil yang
hukum dalam merancang sistem eko- dalam Pasal 33 UUD 1945 yang tidak berlandaskan prinsip Islam dengan
nomi masa depan, dan penyelesaian sekadar mengandalkan pada rule of lembaga peradilan agama yang meru-
sengketa ekonomi syariah sebagai law tetapi juga menaruh perhatian pakan representasi lembaga peradi-
kewenangan peradilan agama. pada rule of moral atau rule of justice. lan Islam, dan juga selaras dengan
Pada bagian awal tulisan ditegas- Dalam konteks pembangunan para aparat hukumnya yang beragama
kan bahwa membahas ekonomi sya- hukum, kodifikasi hukum tentang Islam dan telah menguasai hukum
riah bukan hanya mengkaji tentang penyelesaian sengketa ekonomi sya- Islam [hal. 473]. Dengan demikian,
persoalan nilai, tetapi juga tentang riah, baik berupa perangkat hukum pasca Keputusan MK No.93/PUU-
sisi keilmuannya. Begitu juga nilai formil maupun materiil, sangat pent- X/2012 yang semakin memperkokoh
yang dimaksud bukan hanya bersi- ing sebagai instrumen perubahan kewenangan peradilan agama atas
fat normatif, melainkan juga positif tatanan eko-sosial. Meminjam teori penyelesaian sengketa ekonomi sya-
karena bersentuhan langsung dengan Roscoe Pound yang menggagas fungsi riah, diharapkan agar para aparat
problem praktis aktivitas ekonomi hukum sebagai a tool of social engi- hukumnya semakin melakukan pem-
masyarakat [hal. 30]. Meskipun eko- neering, bahwa perubahan dalam benahan untuk menghadapi setiap
nomi syariah terus mengalami pem- kehidupan masyarakat hendaknya kendala dan rintangan yang sedang
bentukan diri secara mandiri sebagai direncanakan dengan baik dan ter- dan akan dihadapi.
disiplin ilmu, namun ia telah berhasil arah, sehingga tujuan dari perubahan Sebagaimana buku-buku lainnya
melahirkan sistem operasi lembaga itu dapat tercapai dengan arahan dan karya Penulis, buku ini pun memberi
ekonomi modern seperti bank dan perlindungan dari hukum. Oleh kare- pengaruh dan manfaat yang besar
asuransi yang tidak kalah saing den- nanya, hukum itu harus selalu datang bagi hakim peradilan agama. Meski-
gan lembaga serupa di sistem konven- bersamaan, bila perlu hukum harus pun pemaparan materi dalam buku
sional [hal. 69]. lebih dulu datang dari peristiwa yang ini masih berada dalam tataran kon-
Era reformasi adalah saat yang terjadi. sep, namun justru hal tersebut mem-
tepat untuk menentukan skala priori- Menggunakan hukum sebagai alat buat buku ini menjadi referensi wajib
tas utama pada pembangunan hukum rekayasa dan pengendali sosial sangat bagi kita sebagai modal awal untuk
ekonomi di Indonesia. Arus pergo- tergantung pada materi hukum yang memahami secara lebih utuh dan
lakan masyarakat Indonesia dewasa dibuat oleh kekuasaan negara (the mendalam lagi konstruksi pemikiran
ini terbukti memiliki komitmen untuk ruling class) dan juga oleh pelaksana ilmu ekonomi syariah dan penyelesa-
melakukan reformasi di bidang poli- hukumnya [hal. 413]. Namun, terse- ian sengketanya pada dataran praktis.
P
ada akhir Mei 2014 lalu, Mahkamah Agung
mengadakan kunjungan mendadak ke sejumlah
pengadilan dari empat lingkungan peradilan di
wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Keempat lingkungan peradilan itu adalah peradilan
umum, peradilan agama, peradilan militer dan peradilan
tata usaha negara.
Kebetulan, pada akhir Mei itu banyak hari libur yang
berhimpitan dengan hari kerja. Orang-orang sering
menyebutnya sebagai ‘hari kejepit’.
Ada delapan tim yang melakukan kunjungan
mendadak. Tiap tim terdari dari lima orang, yang
merupakan perwakilan dari unsur Sekretariat,
Badan Pengawasan, dan seluruh
Direktorat Jenderal di MA yang
membawahi empat lingkungan
peradilan.
Di pengadilan yang
dikunjunginya, tiap
tim melakukan
pemeriksaan yang
KELUARGA BESAR
DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG RI
MAHKAMAH AGUNG RI KEMENTERIAN AGAMA RI KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DIREKTORAT JENDERAL
BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG RI