daftar isi................................... 1
salam redaksi.......................... 2
editorial.................................... 3
liputan khusus........................ 4
Fenomenal................................ 26
Drs. H. Purwosusilo, SH., MH:
Berharap Intelektualitas Hakim PA Putusan mancanegara.......... 30
Semakin Meningkat
Opini............................................ 36
Wawancara Eksklusif........... 45
Prioritas.................................... 54
Tokoh kita.................................. 57
Postur........................................ 59
Teladan...................................... 63
Kisah Nyata................................ 67
Inspirasi..................................... 69
PUTUSAN MANCANEGARA:
Meninjau Keunikan Putusan di Negeri Aktual........................................ 72
Kanguru Kolom.......................................... 75
T
ahun ini Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama berganti nahkoda,
dari sebelumnya Pak Wahyu Widiana, kini Pak Purwosusilo.
Majalah
Peradilan Agama
Edisi 1 | Mei 2013
PERTIMBANGAN PUTUSAN
Mahkota Hakim
Dalam Lensa Pakar
Ada yang mengkritik putusan peradilan agama. Ada pula yang
memberikan apresiasi. Bagaimana teknik membuat putusan yang ideal?
kiri-kanan: M. Yahya Harahap, S.H., Dr. H. Andi Syamsu Alam, S.H., M.H
B
erbagai pihak kembali menyoroti
kualitas putusan peradilan di
Indonesia, termasuk putusan
dari lingkungan peradilan agama.
Ketua Komisi Yudisial Eman
Suparman dalam sebuah kesempatan
pada 10 Juni 2012, seperti dikutip
okezone.com misalnya, menyatakan
bahwa 34,09 persen putusan perkara
perdata kurang profesional. Hal ini
tecermin dari rendahnya kualitas
penalaran hukum, konklusi tertentu
yang dipaksakan, tidak tuntasnya
analisis dan absennya proses berpikir
silogistik yang runtut.
hadap bobot fakta dan argumen yang Pandangan berbeda “Hakim pengadilan agama melalui
diajukan. Masalah ini semakin diper- Meskipun demikian, ada pandangan putusannya memiliki sumbangsih yang
buruk dengan kecenderungan hakim lain yang berbeda terkait putusan yang signifikan dalam mempromosikan ke-
untuk mempertimbangkan hal-hal dihasilkan hakim peradilan agama. setaraan jender,” tegas antropolog dari
detail yang sebetulnya tidak relevan. John R. Bowen dalam artikel berjudul Washington University tersebut.
Putusan pengadilan agama juga, Fairness and Law in an Indonesia n Penelitian Bowen secara lengkap
tambahnya, menjadi tidak transparan Court dalam Michael Feener dan Mark tentang kualitas putusan pengadilan
dengan selalu dicantumkannya frasa E. Cammack (ed.), Islamic Law in Con- agama bisa dibaca dalam John R.
‘sapu jagat’ yang berbunyi “meng- temporary Indonesia (2007: hal 192) Bowen, Islam, Law and Equality in
ingat semua peraturan perundang- telah melakukan riset dan mengkaji Indonesia: An Anthropology of Pub
undangan dan hukum Islam yang sebagian besar putusan Mahkamah lic Reasoning, Cambridge University
berlaku dan berkaitan dengan perkara Syar’iyah Aceh Tengah terkait den ga
n Press, 2003. hal. 84-88; atau juga
ini.” Kadang-kadang, putusan juga norma-norma sosial (social norms) yang dalam Arskal Salim, ‘Book Review:
mencantumkan ketentuan-ketentuan dijadikan sebagai dasar pertimbang an Islamic Law and the Issue of Gender
pasal dalam perundang-undangan hukum oleh hakim. Equality in Indonesia (2004) Vol. 7
(biasanya Kompilasi Hukum Islam) Salah satu hasil penelitian Bowen Asian Law, hal. 193; atau John R.
tanpa menyebutkan sumbernya. Hal tersebut menegaskan bahwa seba- Bowen, ‘Consensus and Suspicion:
ini menjadi masalah karena, ber- gian besar hakim-hakim peradilan Judicial Reasoning and Social Change
dasarkan Pasal 62 ayat 1 UU 7/1989, agama di Indonesia telah berusaha in an Indonesian Society 1960-1994’
sebetulnya hakim diwajibkan untuk keras dan berjuang mempertimbang- (2001) Vol. 34 Law and Society
menyebut sumber dari hukum tertulis kan putusan agar hukum bisa berpadu Review 1, hal. 97-99.
dan tidak tertulis yang menjadi dasar dengan norma kehidupan sosial, dan
mereka dalam membuat putusan. Hakim dan putusan
agar kehidupan sosial dapat berjalan
Akan tetapi, berdasarkan sejum- seiring dengan norma hukum. Hakim dan putusan bak dua sisi
lah putusan yang dikaji oleh Tim keping uang yang tak bisa dipisah-
Pada bagian lain publikasinya,
Lindsey, meskipun putusan PA dan kan. Kemampuan dan kualitas hakim
Bowen menyajikan temuan menarik
PTA biasanya memaparkan per dalam memutus perkara tecermin dari
timbangan hukum yang lebih detail,
kualitas dan detail putusannya tetap “Hakim yang melakukan
saja kurang berkualitas.
23 dan Bambang Sutiyoso, Metode putusan secara proporsional, yaitu ayat 135 dalam Surat yang sama,
Penemuan Hukum: 2012: 8), adalah kepastian hukum (rechtssicherheit), disebutkan: “Wahai orang-orang
putusan yang memuat idee des recht, kemanfaatan (zweckmassigkeit), dan yang beriman, jadilah kamu orang-
yang meliputi 3 unsur yaitu keadil
an keadilan (gerechtigekeit). Itu adalah orang yang benar-benar penegak
(gerechtigkeit), kepastian hukum idealnya. Akan tetapi, di dalam keadilan…”.
(rechtsicherheit) dan kemanfaatan prakteknya jarang terdapat putusan
Oleh karena keadilan merupakan
(zwechtmassigkeit). yang mengandung tiga unsur itu
tujuan utama, maka dalam irah-irah
secara proporsional. Kalau tidak
Masing-masing tujuan ini memiliki putusan disebutkan “DEMI KEADILAN
dapat diusahakan kehadirannya
posisi yang telah permanen dalam BERDASARKAN KETUHANAN YANG
secara proporsional, maka paling
suatu konstruksi hukum. Kepastian MAHA ESA” bukan berdasarkan
tidak ketiga faktor itu seyogyanya
hukum terletak pada pasal-pasal kepastian hukum atau berdasarkan
ada dalam putusan.
perundang-undangan. Kemanfaatan kemanfaatan.
terletak pada tujuan pasal-pasal Dalam hal terjadi konflik antara
Secara lebih teknis, M Yahya
tersebut dibuat atau akibat hukum keadilan dan kepastian hukum serta
Harahap (Hukum Acara Perdata:
dari suatu putusan yang diputus kemanfaatan, Sudikno merekomen-
2009: 797), menyatakan putusan
oleh pengadilan. Sementara dasikan agar hakim mendahulukan
pengadilan adalah putusan Tuhan,
keadilan terletak pada nilai-nilai keadilan. Kadilan menurut Plato
oleh karena itu Hakim sering pula
kehidupan yang ada (living law). (Bambang: 15), merupakan nilai
disebut sebagai Wakil Tuhan di
kebajikan yang tertinggi, “justice is
Dari ketiga tujuan putusan ter- bumi. Pertimbangan-pertimbangan
the supreme virtue which harmonizes
sebut, tidak jarang kita mendapatkan hukum yang digunakan oleh hakim
all other virtues”. Selain itu, para
benturan antara kepastian hukum dianggap sama dengan pertim-
filosof Yunani memandang keadil an
dan keadilan. Dalam berbagai doktrin bangan-pertimbangan Tuhan.
sebagai suatu tujuan yang kon tinyu
ajaran hukum dan ajaran Islam,
dan konst an untuk memberikan Dalam bukunya yang lain “Kedu-
nampaknya keadilan merupakan
kepada setiap orang haknya, “justice dukan Kewenangan dan Acara
tujuan paling utama tanpa ber-
is the constant and continual purpose Peradilan Agama” (2007: 313-315),
maksud mengesampingkan kedua
which gives to everyone his own”. M Yahya Harahap juga menyata
tujuan lainnya.
kan bahwa hakim di lingkungan per-
Dalam terminologi Islam, juga
Beberapa tokoh yang merekomen- adilan agama memiliki ciri ikatan
ditemukan litetarur yang mengharus-
dasikan keadilan sebagai tujuan utama batiniah dalam putusannya. Ciri
kan umat Islam bertindak adil dalam
sebuah hukum di antaranya adalah tersebut diberi label jelas dan
menyelesaikan suatu perkara. Dalam
Thomas Aquinas. Ia menyatakan tegas berdasarkan ketauhidan Islam
Surat An-Nisa ayat 58 disebutkan:
bahwa esensi hukum adalah keadilan, denga n cara menempelkan “Bis
“dan apabila menetapkan hukum
oleh karena itu hukum harus men- millahirrahmanirrahim” mendahului
di antara manusia supaya kamu
gandung keadilan. Hukum yang tidak ka
limat “Demi Keadilan Berdasarkan
menetapkan dengan adil.” Dan pada
adil bukanlah hukum itu sendiri.
S
elain terhadap aspek kualitas proses penanganan perkara dan peraturan perundang-undangan
pertimbangan hukum, ada pula kemudahan dalam membingkai alur juga mengatur hal-hal yang harus
pihak yang menyoroti aspek berfikir hakim untuk sampai kepada dimasukkan dalam sistematika
sistematika putusan dihasilkan oleh diktum-diktum putusan. Dengan putusan perdata, termasuk putusan
pengadilan agama. Edi Riadi, Panitera sistematika putusan yang baik, pengadilan agama.
Muda Perdata Agama Mahkamah putusan akan mudah dipahami
“Ketentuan Pasal 197 KUHAP
Agung misalnya, mencatat salah satu oleh masyarakat pencari keadilan.
tersebut bersifat imperatif,
permasalahan yang terkait dengan
“Putusan itu haruslah tidak enumeratif dan kumulatif, sehingga
putusan pengadilan agama adalah
hanya dimengerti oleh hakim bila ada yang tidak dicantumkan
adanya ketidaksinkronan bagian-
yang membuatnya, tetapi juga dapat mengakibatkan putusan
bagian sebuah putusan antara duduk
mudah dimengerti oleh orang yang pidana batal demi hukum,” ujar
perkara, pertimbangan hukum, dan
berperkara dan dipahami dengan Yahya Harahap.
amar putusan.
muda oleh masyarakat luas,” tegas
Bagaimana halnya dengan
“Apabila dalam duduk perkara ter- M. Yahya Harahap dalam Diskusi
sistematika putusan peradilan
dapat eksepsi, konvensi dan rekonvensi, Lingkar Studi Hukum yang digelar
agama? Menurut Yahya Harahap,
maka dalam pertimbangan hukum Badilag beberapa waktu yang lalu
hakim peradilan agama juga
dan amar putusan pun harus memuat (30/4/2013).
perlu memperhatikan aspek-aspek
eksepsi, konvensi dan rekonvensi,”
sistematika suatu putusan yang
tulis Edi Riadi dalam makalah tentang Pengaturan-Pengaturan Dasar
telah diatur dalam peraturan
Temuan Permasalahan Hukum Bahan Putusan Perdata (Agama)
perundang-undangan. “Meskipun
Rakernas MA RI 2011. Seperti halnya sistematika akibat kesalahan dalam sistematika
Pentingnya sebuah putusan putusan pidana yang rinci diatur putusan pengadilan agama tidak
yang sistematik terkait dengan dalam Pasal 197 Kitab Undang- akan sefatal putusan pidana, apa-
kemudahan dalam memahami Undang Hukum Acara Pidana apa yang harus dimuat dalam
tahapan-tahapan bekerjanya sebuah (KUHAP), sejumlah ketentuan
putusan itu perlu menjadi perhatian umum mengenai hal ini diatur Terkait dengan bagian ini,
kita,” tegas Yahya. dalam Pasal 2 ayat (1) Undang- seringkali ditemukan putusan yang
Undang Nomor 48 Tahun 2009 luput menguraikan secara ringkas
Pengaturan tentang aspek-
tentang Kekuasaan Kehakiman yang pokok-pokok replik dan duplik
aspek sistematika putusan perdata
menyatakan peradilan dilakukan dan merujuknya kepada berkas,
(agama) tersebut diatur dalam
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN termasuk berita acara persidangan.
Pasal 57 ayat (2), Pasal 62 ayat
KETUHANAN YANG MAHA ESA”. Menurut Yahya Harahap, penguraian
(1) dan (2), dan Pasal 67 huruf (a),
Bagian ini lazim dikategorikan seperti ini kurang tepat, dengan
Pasal 89 dan Pasal 90 Undang-
sebagai kepala putusan. alasan tidak mungkin masyarakat
Undang Nomor 7 Tahun 1989
dapat mengakses berkas perkara di
tentang Peradilan Agama, Pasal 23 Kedua, aturan-aturan tentang
pengadilan. Oleh karena itu, lanjut
Undang-Undang Nomor 14 Tahun identitas dan kedudukan para pihak.
Yahya, mestilah dimuat pokok-
1970 sebagaimana diubah dengan Pengaturan ini antara lain ditemukan
pokok uraian replik dan duplik
Undang-Undang Nomor 35 Tahun dalam Pasal 67 huruf (a) Undang-
yang diajukan oleh pihak yang
1999, Pasal 25 Undang-Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
berperkara.
Nomor 4 tahun 2004, Pasal 2 peradilan agama, yang menyatakan
Alasan lain perlunya memuat
pokok-pokok replik dan duplik dalam
putusan, menurut Yahya Harahap
adalah agar terlihat bagaimana
“Meskipun akibat kesalahan dalam hakim melakukan pembebanan
1 PUTUSAN
No........
2 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
3 Pengadilan Agama .... yang mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama, telah mengambil (menjatuhkan)
putusan antara pihak-pihak yang berperkara
4 Identitas para pihak
a. Nama dan tempat tinggal Penggugat atau para Penggugat (sesuai dengan yang tercantum dalam surat
gugatan.
b. Nama dan tempat tinggal Tergugat atau para Tergugat (sesuai dengan yang tercantum dalam surat gugatan
5 Konsideran singkat berupa kalimat:
Telah melihat dan membaca surat-surat yang bersangkutan
Telah mendengar para pihak yang berperkara
6 ...TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Hal-hal yang diuraikan dalam duduk perkara meliputi
a. Uraian lengkap isi surat gugatan seperti yang tercantum dalam surat gugatan
b. Pernyataan bahwa sidang pemeriksaan dihadiri oleh para pihak atau kuasa (dalam putusan verstek,
pernyataan tergugat tidak hadir)
c. Pernyataan berhasil atau tidak didamaikan
d. Penjelasan membantah atau tidak pihak Tergugat
e. Jika membantah, boleh langsung dibarengi pernyataan:
f. “Wajib bukti dibebankan kepada pihak Penggugat”
g. Penjelasan tentang rangkaian duplik-replik yang terjadi (sebut tanggal masing-masing duplik-replik)
h. Uraian singkat pokok-pokok bantahan
i. Uraian singkat pokok-pokok replik (jika ada)
j. Uraian singkat pokok-pokok duplik (jika ada)
8 ...MENGADILI
Menyatakan: Mengabulkan, menolak, tidak dapat diterima, atau tidak berwenang.
Perinciannya sebagai berikut:
• Kalau dikabulkan seluruhnya, cantumkan seluruh amar satu per-satu sesuai dengan petitum gugatan
• Kalau yang dikabulkan sebagian: cantumkan satu persatu apa-apa yang dikabulkan sesuai dengan petitum
yang dibarengi dengan pernyataan: “menolak selebihnya” atau menyatakan salah satu petitum tidak dapat
diterima.
9 Penjelasan tentang:
a. Hari dan tanggal putusan diucapkan
b. Nama para Hakim Majelis (menerangkan siapa ketua Majelis dan anggota dan Panitera Pengganti
c. Penjelasan tentang hadir atau tidaknya para pihak atau kuasanya.
10 Nama dan tanda tangan Hakim Majelis dan Panitera
Sistematika tersebut di atas dapat berkembang seiring kompleksitas perkara. Kompleksitas perkara dapat terlihat dari adanya
provisi, eksepsi, rekonvensi, maupun intervensi. Apabila kompleksitas perkara terjadi sedemikian rupa, Yahya Harahap menawarkan
pengembangan sistematika Putusan dengan tetap berpijak kepada Model I di atas, sebagai berikut:
INTERVENSI
EKSEPSI
Tolak atau terima
POKOK PERKARA
Menyatakan Menolak, mengabulkan, atau gugat tidak dapat diterima
9 Penjelasan tentang:
a. Hari dan tanggal putusan diucapkan
b. Nama para Hakim Majelis (menerangkan siapa ketua Majelis) dan anggota dan Panitera Pengganti
c. Penjelasan tentang hadir atau tidaknya para pihak atau kuasanya.
10 Nama dan tanda tangan Hakim Majelis dan Panitera
Dengan susunan yang tidak jauh berbeda, Kelompok Kerja Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia telah
menyusun sistematika yang dijadikan sebagai bahan ajar bimtek-bimtek peradilan agama dengan komposisi sebagai
berikut:
Putusan/Penetapan
Nomor putusan/penetapan
Kata Basmallah (huruf Arab)
1. Kepala putusan Kata “Demi Keadilan Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa”
Pengadilan…. yang mengadili
perkara
Nama
Umur
Agama
Pekerjaan
Identitas dan
2. Tempat tinggal
kedudukan para pihak
Kuasa hukum
Alamat kantor kuasa hukum
Tanggal surat kuasa
Kedudukan para pihak
Provisi
Konvensi
Pokok perkara
Eksepsi
Jawaban Pokok perkara
Rekonvensi
Replik
3. Duduk perkaranya Duplik
Intervensi
Vrijwaring
Hasil pemeriksaan setempat
Alat bukti penggugat
Alat bukti tergugat
Kesimpulan penggugat dan tergugat
Pertimbangan kewenangan
Pertimbangan legal standing
Pertimbangan provisi
Pertimbangan dalil mana yang harus dibuktikan
Pertimbangan alat bukti eksepsi tergugat
Pertimbangan alat bukti penggugat untuk
melumpuhkan alat bukti eksepsi tergugat
Pertimbangan eksepsi
Pertimbangan dalil eksepsi tergugat yang dapat
dibuktikan/tidak dapat dibuktikan
Pertimbangan penerapan hukum
Pertimbangan pengabulan eksepsi atau penolakan eksepsi
Pertimbangan dalil yang diakui tergugat
Pertimbangan dalil yang dibantah
Pertimbangan dalil-dalil yang harus dibuktikan
Pertimbangan alat bukti penggugat
Pertimbangan alat bukti tergugat untuk melumpuhkan
Pertimbangan pokok perkara alat bukti penggugat
Pertimbangan dalil penggugat yang dapat dibuktikan
Pertimbangan penerapan hukum
Pertimbangan pengabulan atau penolakan gugatan
konvensi
Pertimbangan sita jaminan sah dan berharga
Pertimbangan dalil yang diakui tergugat rekonvensi
4. Pertimbangan hukum
Pertimbangan dalil rekonvensi yang dibantah
Pertimbangan dalil rekonvensi yang harus dibuktikan
Pertimbangan bukti penggugat rekonvensi
Pertimbangan bukti tergugat rekonvensi untuk
melumpuhkan bukti penggugat rekonvensi
Pertimbangan rekonvensi Pertimbangan dalil penggugat rekonvensi yang dapat
dibuktikan atau tidak dapat dibuktikan
Pertimbangan penerapan hukum
Pertimbangan pengabulan rekonvensi atau penolakan
rekonvensi
Pertimbangan sita jaminan sah dan berharga dalam
rekonvensi
Pertimbangan dalil intervensi yang diakui tergugat
intervensi
Pertimbangan dalil intervensi yang dibantah oleh
tergugat intervensi
Pertimbangan dalil intervensi yang harus dibuktikan
Pertimbangan intervensi Pertimbangan alat bukti penggugat intervensi
Pertimbangan alat bukti tergugat intervensi untuk
melumpuhkan bukti penggugat intervensi
Pertimbangan dalil penggugat intervensi yang dapat
dibuktikan atau yang tidak dapat dibuktikan
Pertimbangan penerapan hukum
Ada satu perkembangan ter- Jika mediasi berhasil, maka pokok interogasi filosofis dan konstitu-
baru yang belum tercover dalam 3 perkara tidak perlu diuraikan dan sional seorang hakim, terkait integ-
sistematika yang tergambar diatas, langsung melompat ke Pertimbangan ritas, sikap amanah, kapabilitas, pro-
yaitu tentang mediasi. Sebagaimana Hukum yang isinya menjelaskan fesionalisme dan pengalaman hakim
tercantum dalam Pasal 2 ayat (3) tentang pencabutan perkara karena yang bersangkutan.
bahwa jika prosedur mediasi tidak perdamaian, dilanjutkan dengan
ditempuh berdasarkan PERMA Kompleksitas perkara sangat
amar putusan berisi amar putusan
Mediasi No. 1 tahun 2008, maka itu berpengaruh terhadap sistematika
cabut. Namun jika mediasi tidak
merupakan pelanggaran terhadap sebuah putusan. Karenanya, ketelitian
berhasil/gagal, maka sistematika
ketentuan Pasal 130 HIR dan atau hakim untuk menelisik sistematika
putusan kembali mengacu seperti
Pasal 154 RBg yang mengakibatkan yang lebih sesuai dengan perkara
yang telah diuraikan di atas.
putusan batal demi hukum. yang ditanganinya sangat dibutuhkan.
Tidak ada kewajiban bagi Putusan dengan sistematika yang
Uraian tentang pelaksanaan hakim untuk membuat putusan baik akan memudahkan pencari
mediasi dalam Tentang Duduk seperti yang tergambar dalam keadilan dan masyarakat pada
Perkara dan dalam Pertimbangan tulisan ini. Akan tetapi, meminjam umumnya untuk memahami alur pikir
Hukum dicantumkan sebelum uraian istilah M. Yahya Harahap, putusan sebuah putusan.
dengan pokok perkara dimaksud. hakim merupakan gambaran dari (Ade Firman Fathony, M. Noor)
BAHASA PUTUSAN
“B
uatlah putusan yang baik, belum tentu melek hukum. Putusan, Meski kewajiban untuk meng
yaitu putusan yang saya karena ada kewajiban untuk gunakan bahasa Indonesia dalam
jatuhkan bukan untuk dipublikasikan, juga disasarkan putusan memiliki dasar yang kuat, dan
saya, tapi terutama untuk pihak kepada masyarakat luas, mulai dari dalam praktiknya putusan-putusan
berperkara dan untuk masyarakat peneliti, akademisi, jurnalis, hingga pengadilan selalu menggunakan
luas. Buatlah putusan yang dapat petani dan ibu rumah tangga. bahasa Indonesia, bukan berarti
dipahami dengan mudah oleh pihak tidak ada problematika.
Mudah atau sulitnya suatu
berperkara dan masyarakat luas.”
putusan dipahami masyarakat sangat Andi Syamsu Alam, Ketua Kamar
Yahya Harahap, mahaguru tergantung pada penggunaan bahasa. Peradilan Agama Mahkamah Agung,
hukum formil dan materiil di Karena itu bahkan sampai ada mengungkapkan bahwa bahasa yang
Indonesia, menyampaikan nasehat adagium: Tanpa bahasa, hukum dipakai untuk membuat putusan
itu saat menjadi narasumber dalam tiada. Yang dimaksud bahasa di sini adalah bahasa hukum. “Tepatnya
diskusi hukum yang diselenggarakan bukan sekadar ejaan, tetapi juga bahasa Indonesia hukum,” ungkapnya.
Ditjen Badilag, 30 April 2013 lalu. struktur kalimat, pemilihan diksi
Nah, bahasa Indonesia hukum
dan tanda baca, serta penggunaan
Nasehat itu terlontar pada itulah yang masih terasa asing di
istilah-istilah teknis.
momen yang pas. Saat ini, selain telinga masyarakat. Apa bedanya
sistematika dan pertimbangan hukum, Bahasa yang harus dipakai dengan ragam bahasa Indonesia
penggunaan bahasa merupakan dalam putusan pengadilan adalah lainnya?
salah satu sisi putusan yang kerap bahasa Indonesia. Kewajiban itu
Bahasa hukum memiliki dua sifat
jadi sorotan. Sebagian masyarakat tertuang dalam Undang-Undang
yang khas. Yang pertama, bahasa
menilai bahasa yang dipakai hakim Nomor 24 Tahun 2009 tentang
hukum harus mudah dipahami. Dan
untuk membuat putusan adalah Bendera, Bahasa, dan Lambang
yang kedua, bahasa hukum sedapat
bahasa yang sukar dipahami atau Negara, serta Lagu Kebangsaan.
mungkin tidak menimbulkan salah
hanya dapat dimengerti oleh orang- Pasal 27 UU tersebut menyatakan,
pengertian atau mengakibatkan
orang tertentu. Padahal, putusan bahasa Indonesia wajib digunakan
penafsiran yang berbeda-beda. Dua
bukanlah produk pengadilan yang dalam dokumen resmi negara.
sifat ini melekat pada bahasa
hanya dibaca hakim dan orang- Yang dimaksud dengan dokumen
hukum karena meskipun bukan ilmu
orang yang berkecimpung di dunia resmi negara, sesuai penjelasan
pasti, hukum cenderung bersifat
hukum seperti jaksa dan advokat. pasal tersebut, di antaranya adalah
positifistik.
Putusan justru terutama ditujukan putusan pengadilan.
kepada para pihak berperkara yang
Di samping itu, bahasa hukum menimbulkan perbedaan penafsiran. Istilah yang tidak lazim
dalam putusan pengadilan juga Kadang-kadang ditemukan pula
Misalnya, di daerah Tapanuli
memiliki istilah-istilah teknis penggunaan istilah yang tidak
Tengah, Sumatera Utara, kata “pajak”
yang khas. Istilah-istilah teknis lazim, terutama dari Bahasa Arab,
berarti “pasar” dalam bahasa Indo-
itu misalnya konvensi, eksepsi, yang belum diserap ke dalam
nesia. Kemudian kata “kereta” berarti
provisi, a quo, menerima, menolak, bahasa Indonesia. Istilah asing
“sepeda motor” atau “motor”, sedang
mengabulkan, batal, batal demi itu tidak perlu dipakai bila sudah
kan kata “motor” berarti “mobil”.
hukum. ada padanannya dalam bahasa
Andi Syamsu Alam tidak jarang
Bahasa hukum yang demikian Indonesia.
menemukan contoh seperti itu dalam
itu kerap mendapat sorotan tajam. Contoh: Majelis hakim berpendapat
putusan-putusan tingkat pertama
“Guna menciptakan kepastian, bahwa keadaan rumah tangga Peng-
dan banding yang diajukan ke tingkat
bahasa hukum disajikan secara gugat dan Tergugat yang demikian rupa
kasasi dan peninjauan kembali. “Kami
kaku dengan menggunakan bahasa merupakan qarinah yang menunjuk-
jadi kesulitan memahami,” tuturnya.
yang rumit, kalimat yang panjang, kan bahwa perkawinan Penggugat dan
struktur gramatikal yang buruk, Istilah-istilah asing Tergugat telah pecah.
dan terminologi yang tidak yang kurang perlu
jelas,” demikian kritik Edi Atmaja, Kata “qarinah” yang tercetak
Penggunaan istilah-istilah asing miring itu lebih tepat bila diganti
mahasiswa Magister Ilmu Hukum
juga jadi masalah tersendiri, apalagi dengan kata “tanda” atau “tanda-
Universitas Diponegoro Semarang,
mayoritas pengguna pengadilan tanda”.
dalam artikel yang dibuat tahun
agama adalah masyarakat miskin
2012 berjudul “Merombak Bahasa
yang berpendidikan rendah. Pernyataan siapa?
Hukum Kita.”
Ini adalah contoh kalimat dalam Prof Tim Lindsey, guru besar dari
Bagaimana dengan bahasa
putusan yang memuat istilah-istilah Universitas Melbourne, menyatakan
hukum yang dipakai dalam putusan-
asing yang sebenarnya tidak perlu: bahwa agak sulit membedakan
putusan hakim peradilan agama?
antara ungkapan atau pendapat
Menimbang, bahwa
Problematika penggunaan bahasa
untuk menetapkan apakah
hukum dalam putusan-putusan
perselisihan tersebut cukup
hakim peradilan agama ternyata
dijadikan sebagai alasan
tidak sekadar patuh atau tidak patuh
perceraian, maka Majelis
pada EYD. Sebab, patuh pada EYD
Hakim, dengan berpedoman
saja tidak menjamin suatu putusan
pada fakta-fakta yang
mudah dipahami serta tidak menim-
telah terbukti, terlebih
bulkan aneka penafsiran.
dahulu mempertimbangkan
Dan berikut ini adalah temuan- aspek-aspek fundamental
temuan mengenai penggunaan bahasa perkawinan yang menjadi
hukum dalam putusan-putusan hakim ranah perselisihan (apakah
peradilan agama. Contoh-contoh yang long term atau short term
dikutip adalah sesuai aslinya.: dispute), adanya akibat yang
ditimbulkan, serta apa dan
Bahasa daerah yang sejauhmana langkah pemec-
tidak diterjemahkan ahan yang telah dilakukan
Ada kalanya, kosakata yang (apakah recovery process-
dipakai di daerah tertentu memiliki nya dilalui dengan cara yang
kesamaan tulis dan kesamaan tepat atau bias), metode istin-
bunyi dengan kosakata dalam bath tersebut yang dijadikan
bahasa Indonesia, namun memiliki kerangka acuan Majelis Hakim
makna yang berlainan atau disebut dalam mempertimbangkan
homonim. Jika kosakata-kosakata materi pokok perkara ini.
Salah satu buku yang dapat dijadikan rujukan untuk mem-
itu dipakai dalam putusan dan
buat putusan yang berbahasa hukum yang baik dan benar.
tidak diterjemahkan, maka akan
para pihak dengan temuan hakim Bahwa bukti P.3 berupa foto kopi Contoh: Bahwa selain perubahan
atas fakta persidangan dalam perjanjian juali beli satuan rumah alamat Tergugat Penggugat juga
putusan-putusan hakim di Indonesia. susun di Tower Residence ternyata merubah point posita dan atau
tanpa disertai surat aslinya. alasan Penggugat pada point a
Pernyataan itu ada benarnya.
Berikut ini adalah contoh kalimat posita nomor 3.
Kalimat pasif yang menimbulkan
pada bagian “Tentang Hukum” Ada banyak ketidaktepatan
tanda tanya
dalam sebuah putusan yang pada kalimat tersebut. Mestinya
memperkuat pernyataan Prof Kalimat pasif, karena menyem
kata “Tergugat” dan “Penggugat”
Lindsey tersebut: bunyikan subjek, dapat membuat
dipisahkan dengan tanda koma,
pembaca tidak memperoleh informasi
Menimbang, bahwa mengenai karena ada keterangan yang ditaruh
yang dicarinya. Pada kalimat pasif
alasan adanya kekhawatiran di awal pada kalimat tersebut. Kata
biasanya tidak jelas siapa yang me-
benturan fisik juga merupakan “merubah” tidak dikenal dalam
lakukan apa atau apa dikerjakan oleh
alasan yang dibuat-buat Tergugat bahasa Indonesia. Yang tepat
siapa. Karena itu, kalimat pasif cen
dan cenderung bersifat paranoid adalah “mengubah” karena kata
derung membingungkan.
dasarnya adalah “ubah”, bukan
“rubah”. Kata “point” juga tidak
dikenal dalam bahasa Indonesia.
“Buatlah putusan yang baik, yaitu putusan Yang tepat adalah “poin” atau lebih
tepat lagi “butir”. Kata penghubung
yang saya jatuhkan bukan untuk saya, “dan atau” juga tidak tepat, baik
tapi terutama untuk pihak berperkara dalam hal penulisan maupun
penggunaannya. Kata “dan atau”
dan untuk masyarakat luas. Buatlah mestinya ditulis “dan/atau” yang
putusan yang dapat dipahami dengan berarti kumulatif maupun alternatif.
template PUTUSAN
D
di Majalah edisi ini, Bowen menyata-
i banyak pengadilan luar negeri, decision, atau noteworthy deci-
kan bahwa sebagian besar hakim-
ada istilah yang disebut deng
an sion. Meskipun berbeda dalam
hakim peradilan agama telah ber-
landmark decision. Istilah ini penyebutan istilah, tetapi satu hal
usaha keras dan berjuang melalui
mengandung arti putusan yang penting yang pasti adalah bahwa landamark
putusannya agar hukum bisa berpadu
atau signifikan. Landmark decision decision itu biasanya dibuat oleh
dengan norma kehidupan sosial, dan
umumnya dipahami sebagai putusan majelis hakim pengadilan tertinggi
agar kehidupan sosial dapat berjalan
yang melahirkan preseden baru (di di suatu negara.
seiring dengan norma hukum.
negara common law) atau yurispru-
Bagaimana dengan Indonesia?
densi baru (di negara civil law). Bowen kemudian menyimpul-
Tidak jauh berbeda dengan negara
kan bahwa melalui putusan-putusan
Preseden/yurisprudensi baru luar, Mahkamah Agung RI sudah
yang diproduksinya, peradilan agama
yang diciptakan dari landmark deci- tak terhitung melahirkan yurispru-
memberikan kontribusi signifikan
sion itu biasanya menghadirkan densi baru yang dijadikan acuan
dalam mempromosikan kesetaraan
prinsip/konsep hukum yang baru hakim dalam memutus suatu perkara
jender di Indonesia.
atau memberikan penafsiran baru walaupun kekuatan mengikatnya
terhadap rumusan undang-undang. tidak seketat preseden seperti yang Berikut adalah beberapa contoh
Selain istilah landmark decision, dianut negara-negara common law. putusan fenomenal yang dihasilkan
beberapa negara juga menyebutnya Kumpulan yurisprudensi MA RI itu hakim agung dari peradilan agama
leading decision, atau significant dapat dilihat dari buku yurisprudensi yang terkait dengan keadilan jender:
P
utusan yang ideal harus mampu sejak menikah dengan laki-laki ber-
memberikan kepastian hukum inisial J. Pernikahan mereka berdua
(legal certainty), kemanfaatan tidak dikaruniai anak, dan kemudian
Muslim tetap hukum (legal utility), atau keadi-
lan (legal justice) bagi para pencari
berakhir dengan perceraian. Sebelum
menikah dengan J, H mempunyai 5
mewarisi keadilan. Dua putusan tingkat per- orang anak dari pernikahan terdahulu
A
ustralia merupakan negara yang menganut sistem ini. Hanya saja, keterbatasan halaman majalah belum
hukum Common Law yang diwariskan Inggris. Ini memungkinkan untuk mengulas semuanya. Pada edisi
berbeda dengan Indonesia yang mewarisi sistem kali ini, kami coba sajikan ulasan ringkas mengenai
hukum Eropa Kontinental dari Belanda atau yang biasa format dan struktur putusan pengadilan-pengadilan di
disebut dengan Civil Law. Perbedaan dua sistem hukum Australia.
tersebut ternyata berpengaruh terhadap style penulisan
putusan pengadilan. Antara FCA, FCoA dan HCA
Putusan pengadilan di negara-negara yang menganut Hampir tidak ada perbedaan signifikan dalam
sistem hukum Civil Law, menurut Tim Lindsey, biasanya sistematika putusan baik yang dibuat oleh Family Court
pendek-pendek dan tidak mencantumkan pertimbangan of Australia (FCoA) maupun Federal Court of Australia
dan argumen hukum yang rinci. (FCA). Urutan sistematika putusan FCoA & FCA pada
tingkat pertama adalah sebagai berikut:
“Jika dibandingkan dengan putusan pengadilan yang
menganut tradisi Common Law, putusan pengadilan yang 1. Nama Pengadilan yang memutus perkara;
menganut civil law, termasuk Indonesia, cenderung terlihat 2. Nama dan Nomor Perkara (Citation); Bagian ini
kaku. Selain itu, kebebasan hakim dalam mengelaborasi merupakan rumusan standar baku yang digunakan
putusan (judicial discretion) juga seringkali terhalangi oleh komunitas hukum di Australia untuk merujuk
oleh aturan-aturan tertulis yang rigid,” kata Guru Besar kasus tertentu.
Universitas Melbourne itu dalam buku terbarunya Islam,
3. Kata-kata Kunci (Catchwords). Bagian ini berisi kata-
Law and the State in Southeast Asia (2012).
kata dan frasa kunci yang terdapat dalam putusan;
Nah, bagaimana bentuk sistematika dan struktur
4. Daftar Peraturan (Undang-undang), perkara-perkara
putusan di negara-negara Common Law itu sebenarnya?
yang berkaitan/menjadi rujukan dalam putusan,
Pelajaran penting apa yang mungkin bisa kita contoh
serta daftar buku dan tulisan ilmiah yang dijadikan
dari mereka? Putusan-putusan pengadilan Amerika
referensi;
dan Australia dapat dijadikan perbandingan untuk hal
5. Nama para Pihak; Berikut adalah urutan sistematika putusan peradilan agama dan
putusan HCA, lembaga yang peradilan lainnya di Indonesia
6. Nomor File Perkara;
sepadan dengan (gabungan) dengan putusan pengadilan di
7. Tanggal Putusan; Mahkamah Agung dan Mahkamah Australia yang keduanya menganut
8. Tempat (kota) putusan Konstitusi di Indonesia itu: sistem hukum yang berbeda, apa
dijatuhkan dan disidangkan; saja perbedaan lainnya yang
1. Nama Pengadilan (High Court of
dapat dijadikan sebagai bahan
9. Nama Majelis Hakim; Australia);
perbandingan untuk peningkatan
10. Kronologi (Tanggal) Persidangan; 2. Nama (Majelis) Hakim Agung; kualitas putusan?
11. Nama para Kuasa Hukum; 3. Nama Para Pihak; Berikut adalah hasil telisik atas
4. Citation; putusan pengadilan Negeri Kanguru
12. Amar Putusan;
tersebut:
13. Pertimbangan Hukum (Reasons 5. Amar Putusan;
for Judgment); Pada bagian awal 6. Nama Kuasa Hukum; Bebas memakai heading atau
dari Reasons for Judgment ini, subjudul
7. Catchwords;
diterangkan duduk perkaranya, Putusan-putusan pengadilan
argumen para pihak, fakta- 8. Pendapat (Masing-masing) Hakim Australia banyak memuat subjudul
fakta persidangan dan fakta Agung. Berbeda dengan putusan atau heading dalam putusan.
hukum yang ada. Selanjutnya FCoA dan FCA yang hampir Subjudul/heading tersebut dibuat
hakim memaparkan analisis dan selalu diawali oleh subjudul/ oleh hakim untuk memudahkan
pendapatnya yang kemudian heading Reasons for Judgment dalam melokalisisasi fakta dan
diakhiri dengan kesimpulan. untuk menandai dimulainya permasalahan hukum tertentu.
pendapat/analisis hakim, Heading membantu hakim untuk
Sistematika putusan pada
putusan HCA tidak memakai lebih fokus menganalisis dan
tingkat banding sama persis dengan
subjudul/heading tersebut. menjawab permasalahan hukum
sistematika di atas. Hanya saja ada
Nama hakim agung langsung (questions of law) dalam perkara
beberapa penambahan penyebutan
dituliskan dan diikuti dengan tersebut. Masyarakat pembaca juga
seperti nama pengadilan tingkat
argumen hakim bersangkutan. lebih mudah mencari argumen hakim
pertama, tanggal putusan tingkat
terhadap fakta dan permasalahan
pertama dan nomor perkara Selain tentu saja format dan
hukum yang disengketakan.
pada tingkat pertama. Penyebutan sistematika yang berbeda antara
tersebut persis terletak setelah
poin (10) dan sebelum poin (11)
pada sistematika di atas.
sudan
L
ain di Australia, lain pula di Sudan. Di negara Secara garis besar putusan kasasi MA Sudan terdiri
yang terletak di Afrika Utara ini, perkara-perkara dari:
yang diajukan ke pengadilan tingkat pertama
1. Kepala putusan;
hanya diperiksa dan diputus oleh hakim tunggal.
Hakim tunggal itu bahkan tanpa dibantu panitera Yang menarik dari kepala putusan yang terdiri
sidang. Hakimlah yang mencatat berita acara sidang, dari: Nomor Perkara, Nama Pengadilan, Nomor seri
dengan tulisan tangan. tahun, adalah terdapat nama pengadilan padahal
ini putusan kasasi. Hal tersebut karena di Sudan
Di tingkat banding, majelis hakim terdiri dari tiga
terdapat beberapa gedung pengadilan kasasi di
orang hakim. Demikian juga di tingkat kasasi. Namun
selain ibu kota Khartoum.
di tingkat peninjauan kembali, majelis hakim terdiri
dari enam orang hakim. 2. Al-Mabadi (dasar hukum dan kaidah hukum); Sudan
adalah negara di Afrika yang menganut sistem
Berikut ini adalah tinjauan sekilas putusan tingkat
Common Law sehingga taat pada preseden dan
kasasi yang dibuat oleh para hakim di Mahkamah Agung
yurisprudensi (Gbr.1)
Sudan.
Gbr.1
Gbr.2
Gbr.3
Gbr.5
Gbr.8
6. Putusan akhir;
Gbr.9
Demikian sekilas pandang sistematika putusan kasasi Mahkamah Agung Sudan. Penulis sendiri melihat masih perlu
pendalaman, seperti kenapa tidak disebutkan dissenting opinion pada contoh putusan dalam gambar tersebut? Padahal
pada putusan kasasi yang lain (Putusan Kasasi No. 40/2005 tanggal 21/5/2005) disebutkan secara khusus dissenting
opinion atau ro`yun mukhalif, dan pada putusan tersebut susunan majelis hakim disebutkan sebelum putusan hakim
pertama. Kenapa juga tanggal putusan masing-masing hakim berbeda? Apakah tidak terdapat musyawarah majelis?
Berapa tenggang waktu antar putusan hakim menurut hukum acara yang berlaku?. Suatu saat ini bisa menjadi bahan
kajian atau diskusi dengan teman-teman hakim sudan, baik melalui tukar kunjungan maupun studi banding.
(Mahrus Abdurrohim)
hukum yang diajukan oleh para para pencari keadilan. Dengan membayar ganti rugi atas perbuatan
pihak dalam gugatan dan jawaban demikian, hakim yang baik adalah melawan hukum jika terbukti.
gugatan; hakim yang mampu memilah fakta
Kedua, fakta hukum yang
peristiwa dan fakta hukum dari
Ketiga, merumuskan fakta dibangun atas beberapa kejadian
kasus yang ditanganinya sebelum
hukum yang dijadikan dasar (fakta peristiwa) yang mempunyai
melakukan pembuktian.
tuntutan dari fakta-fakta peristiwa hubungan erat, sehingga rangkaian
dan fakta hukum yang sudah diuji Mengawali penjelaskan langkah kejadian (fakta peristiwa) tersebut
kebenarannya dengan alat bukti pemetaan fakta peristiwa dan membangun fakta hukum.
dalam sidang pembuktian; fakta hukum, penting lebih dahulu Contohnya: 1. Seorang laki-laki(A)
diketahui perbedaan fakta peristiwa dan seorang laki-laki (B) melakukan
Keempat, menemukan norma
dan fakta hukum dan bagaimana akad; 2. dalam akad tersebut A
hukum dari peraturan perundang-
hubungan fakta peristiwa dengan mengucapkan “saya menikahkan
undangan dan/norma hukum
fakta hukum dalam gugatan atau anak perempuan saya bernama
yang berlaku di masyarakat untuk
jawaban gugatan. Fakta peristiwa C kepada anda dengan maskawin
diterapkan dalam kasus yang
adalah suatu kejadian yang tidak 1 (satu) gram mas kontan”; 3.
diadili;
mengandung hak dan kewajiban. B menjawab “saya menerima
Kelima, membangun argumentasi Sebagai contoh seorang istri pernikahan anak bapak dengan saya
hukum manakala hakim tidak meng- cekcok mulut dengan suaminya,
gunakan norma hukum dari peraturan kejadian tersebut merupakan fakta
perundang-undangan dan/norma peristiwa karena tidak menimbulkan
hukum yang berlaku di masyarakat
Fakta peristiwa adalah
hak dan kewajiban baik terhadap
disebabkan norma hukum tersebut istri maupun terhadap suami.
suatu kejadian yang
tidak memuat rasa keadilan untuk Sebaliknya, fakta hukum adalah tidak mengandung
diterapkan dalam kasus yang diadili; suatu kejadian yang menimbulkan hak dan kewajiban.
Keenam, merumuskan pertimbang hak dan kewajiban. Sebagai contoh
n hukum yang efektif dengan bahasa
a seorang suami memukul istri, kejadian fakta hukum adalah
yang baik dan benar. Semua langkah ini menimbulkan hak bagi istri untuk suatu kejadian yang
menuntut pidana perbuatan KDRT,
tersebut merupakan proses penalaran menimbulkan hak
hukum yang harus dilalui oleh hakim atau menuntut ganti rugi kepada
suami atas perbuatan melawan
dan kewajiban.
dalam memutus perkara dan menyusun
sebuah putusan. hukum yang dilakukannya.
sah dari A dan B”. Fakta hukum kejadian/peristiwa yang mempunyai dalam gugatan yang tidak sama
tersebut menimbulkan hak dan hubungan erat; ketiga, yang dengan fakta peristiwa dalam
kewajiban terhadap C sebagai anak dibangun dari dua atau lebih fakta jawaban gugatan (dalam arti fakta
dan A, B sebagai pihak orang tua. hukum; Keempat, yang dibangun peristiwa dan fakta hukum dalam
dari kejadian/peristiwa dan fakta gugatan tidak diakui atau ditolak
Keempat, fakta hukum dibangun
hukum. dalam jawaban gugatan, baik
atas fakta peristiwa dan fakta
dengan penolakan murni atau
hukum. Contohnya: 1. Seorang Fakta peristiwa dan fakta
dengan pengakuan berklausul);
laki-laki (A) terikat perkawinan sah hukum yang dimuat dalam gugatan
dengan wanita bernama B (fakta mungkin benar atau tidak. Untuk Kelima, menentukan fakta
hukum); 2. A mabuk-mabuk (fakta mencari kebenaran fakta peristiwa peristiwa dan fakta hukum mana yang
peristiwa); 3. A cekcok mulut dan fakta hukum yang diajukan harus dibuktikan oleh penggugat dan
dengan B (fakta peristiwa); 4. A oleh penggugat dalam gugatan tergugat.
berpacaran dengan wanita lain diperlukan pembuktian. Sebelum
bernama C (fakta peristiwa). Dari dilakukan proses pembuktian C. Penilaian Alat Bukti
beberapa kejadian (fakta peristiwa) Sebagaimana telah dijelaskan di
dan satu fakta hukum dapat atas, fakta peristiwa dan fakta hukum
dibangun fakta hukum baru, yaitu dalam gugatan merupakan ungkapan
“A dan C cekcok terus-menerus Putusan pengadilan penggugat yang mungkin benar atau
sudah sulit untuk dirukunkan lagi merupakan cerminan mungkin tidak benar, demikian halnya
disebabkan A pacaran lagi dengan kemampuan seorang fakta peristiwa dan fakta hukum
wanita lain”. Fakta hukum tersebut dalam jawaban gugatan merupak an
menimbulkan hak kepada B (istri)
hakim dalam
ungkapan tergugat yang mungkin
untuk mengajukan perceraian. memeriksa, mengadili, benar atau mungkin tidak benar.
Sebagaimana dijelaskan di atas
dan memutus perkara. Untuk meyakinkan kebenaran fakta
bahwa fakta hukum adalah suatu/ peristiwa dan fakta hukum dalam
beberapa kejadian/peristiwa yang gugatan dan jawaban gugatan perlu
menimbulkan hak dan kewajiban. diuji dengan alat bukti.
diperlukan pemetaan fakta peristiwa
Selain menimbulkan hak dan Alat bukti yang diajukan oleh
dan fakta hukum yang terdapat
kewajiban, fakta hukum dapat pula penggugat maupun tergugat tidak
dalam gugatan serta fakta peristiwa
meniadakan hak dan kewajiban. dengan serta merta dapat diterima
dan fakta hukum yang terdapat
Sebagai contoh: “Istri meninggalkan oleh hakim atau mengikat bagi hakim.
dalam jawaban gugatan. Pemetaan
rumah tanpa izin suami dan tanpa Akan tetapi alat bukti tersebut harus
fakta peristiwa dan fakta hukum
alasan hukum”. Fakta hukum diuji lebih dahulu apakah alat bukti
tersebut setidaknya harus dilakukan
tersebut meniadakan hak nafkah tersebut relevan, memenuhi syarat
melalui beberapa langkah:
istri karena istri dianggap nusyuz, formal dan syarat materiil. Alat
sebaliknya suami terlepas dari Pertama, menginventarisasi bukti yang tidak relevan harus dike
kewajiban memberi nafkah karena fakta peristiwa dan fakta hukum sampingkan. Demikian halnya alat
istri nusyuz. Contoh lainnya: “A yang terkandung dalam gugatan; bukti yang tidak memenuhi syarat
membunuh B (ayah A)”. Fakta Kedua, menginventarisasi fakta formal dan/atau syarat materiil harus
hukum tersebut meniadakan hak peristiwa dan fakta hukum yang dikesampingkan. Pembahasan men-
waris A dari harta warisan B. terkadung dalam jawaban gugatan; genai persyaratan alat bukti sudah
Kesimpulannya fakta peristiwa banyak ditulis oleh para ahli hukum
Ketiga, memilah dan memilih acara perdata, sehingga tidak akan
adalah kejadian yang tidak fakta peristiwa dan fakta hukum
mengandung hak dan kewajiban. diuraikan dalam tulisan ini.
yang sama dalam gugatan dan
Adapun fakta hukum adalah dalam jawaban gugatan (dalam arti Tulisan ini hanya menguraikan
kejadian yang mengandung hak dan fakta peristiwa dan fakta hukum betapa pentingnya langkah penilaian
kewajiban atau meniadakan hak dalam gugatan dibenarkan dalam alat bukti sebelum alat bukti tersebut
dan kewajiban. Fakta hukum terdiri jawaban gugatan); digunakan untuk menguji kebenaran
dari: Pertama, yang dibangun dari fakta peristiwa dan fakta hukum
satu kejadian/peristiwa; kedua, Keempat, memilah dan memilih dalam sebuah gugatan dan jawaban
yang dibangun dari beberapa fakta peristiwa dan fakta hukum gugatan.
D. PERUMUSAN FAKTA HUKUM Pejabat Pencatat Nikah yang Nikah yang berwenang. Setelah
Perumusan fakta hukum di sini berwenang. Setelah beberapa beberapa fakta peristiwa
harus dibedakan dengan fakta fakta peristiwa tersebut dan fakta hukum dalam
hukum yang terkandung dalam dibuktikan kebenarannya dalam permohonan tersebut dibuktikan
gugatan atau jawaban gugatan. sidang pembuktian, disimpulkan kebenarannya dalam sidang
Perumusan fakta hukum yang sebuah fakta hukum “Pemohon pembuktian, disimpulkan sebuah
dimaksud adalah kegiatan berpikir telah melangsungkan per- fakta hukum “Pemohon telah
(ijtihad) hakim untuk mengambil kawinan dengan wanita Y melangsungkan perkawinan
kesimpulan dari beberapa fakta menurut Hukum Islam setelah kedua (poligami) dengan
peristiwa dan fakta hukum dalam berlakunya UU No. 1 Tahun 1974 perempuan Y menurut Hukum
gugatan atau jawaban gugatan akan tetapi tidak dicatat oleh Islam setelah berlakunya UU
yang sudah diyakini kebenarannya, Pegawai Pencatat Perkawinan No. 1 Tahun 1974, akan tetapi
dengan alat bukti yang diajukan oleh yang berwenang”. tidak mendapat persetujuan
penggugat dan tergugat, menjadi dari istri pertama dan tidak
2. Pemohon mengajukan pengesah-
sebuah fakta hukum atau beberapa mendapat izin poligami dari
an perkawinan dengan mengaju-
fakta hukum yang dijadikan dasar pengadilan serta tidak dicatat
kan beberapa fakta peristiwa dan
tuntutan. Perumusan fakta hukum oleh Pegawai Pencatat Nikah
fakta hukum sebagai berikut: 1).
sangat penting dilakukan oleh yang berwenang”.
Pemohon terikat perkawinan
hakim untuk melakukan langkah
sah dengan wanita bernama A; 3. Pemohon mengajukan pengesah-
lebih lanjut yaitu menemukan dan
an perkawinan dengan menge-
menerapkan hukum.
mukakan beberapa fakta peristiwa
Untuk memudahkan pemahaman Perumusan fakta dan fakta hukum sebagai berikut:
langkah perumusan fakta hukum hukum sangat penting 1). Pemohon terikat perkawinan
dari fakta peristiwa dan fakta sah dengan wanita bernama A;
hukum yang tekandung dalam
dilakukan oleh hakim 2). Pemohon melakukan akad
gugatan dan jawaban gugatan untuk melakukan dengan seorang bernama X pada
setelah pembuktian dapat dilihat langkah lebih lanjut tanggal 19 Oktober 2005; 3). X
dalam beberapa contoh di bawah yaitu menemukan dan adalah ayah seorang perem-
ini: puan bernama Y; 4). Dalam akad
menerapkan hukum.
tersebut X mengucapkan “saya
1. Penggugat mengajukan per
mengawinkan anda dengan
mohonan pengesahan perkawinan
anak perempuan saya bernama
dengan mengajukan beberapa
2). Pemohon melakukan akad Y dengan maskawin berupa
fakta peristiwa sebagai berikut: 1).
dengan seorang bernama X gelang emas 10 gram kontan”;
Pemohon melakukan akad dengan
pada tanggal 19 Oktober 2005; 5). Pemohon menjawab “saya
seorang bernama X pada tanggal
3). X adalah ayah seorang menerima kawin dengan anak
19 Agustus 2005; 2). X adalah ayah
perempuan bernama Y; 4). Dalam perempuan bapak yang bernama
seorang perempuan bernama Y;
akad tersebut X mengucapkan Y dengan maskawin berupa
3). Dalam akad tersebut X meng-
“saya mengawinkan anda gelang emas 10 gram kontan”;
ucapkan “saya mengawinkan
dengan anak perempuan saya 6). Akad perkawinan tersebut
anda dengan anak perempuan
bernama Y dengan mas kawin disaksikan oleh dua orang saksi
saya bernama Y dengan mas
berupa gelang emas 10 gram dewasa dan beragama Islam;
kawin berupa gelang mas 10
kontan”; 5). Pemohon menjawab 7). Akad tersebut tidak dicatat
gram kontan”; 4). Pemohon
“saya menerima kawin dengan oleh Pegawai Pencatat Nikah
menjawab “saya menerima
anak perempuan bapak yang yang berwenang. 8). Pemohon
kawin dengan anak bapak
bernama Y dengan maskawin dan Y telah memperoleh dua
yang bernama Y dengan mas
berupa gelang emas 10 gram orang anak. Setelah beberapa
kawin berupa gelang emas 10
kontan”; 6). Akad tersebut fakta peristiwa dan fakta
gram kontan”; 5). Akad tersebut
disaksikan oleh dua orang hukum dalam gugatan tersebut
disaksikan oleh dua orang saksi
saksi dewasa dan beragama dibuktikan kebenarannya dalam
dewasa dan beragama Islam; 6).
Islam; 7). Akad tersebut tidak sidang pembuktian, diambil ke-
Akad tersebut tidak dicatat oleh
dicatat oleh Pejabat Pencatat
simpulan sebuah fakta hukum berikut: 1). X anak perempuan dalil yang dikemukakan oleh
“Pemohon telah melangsung- Pemohon telah melangsungkan Pemohon, akan tetapi sebetulnya
kan perkawinan kedua (pol- akad perkawinan dengan lelaki X sebelum melangsungkan
igami) dengan perempuan Y Y menurut Hukum Islam pada perkawinan telah mengajukan
menurut Hukum Islam setelah tanggal 19 Oktober 2005 permohonan persetujuan kepada
berlakunya UU No. 1 Tahun 1974, di kota Bogor; 2). Pemohon Pemohon untuk berpoligami
akan tetapi tidak mendapat bertempat tinggal di kota tetapi Pemohon tidak memberi-
persetujuan dari istri pertama, Bogor pula; 3). Yang menjadi kan persetujuan dan pengadilan
tidak mendapat izin poligami wali dalam perkawinan X dan telah menolak pernohonan izin
dari pengadilan dan tidak Y adalah paman X dari pihak poligami yang diajuan oleh
dicatat oleh Pegawai Pencatat ibu. Dalam jawabannya X dan Y X. Dalam sidang pembuktian
Nikah yang berwenang, namun (Termohon 1 dan 2) mengajukan semua dalil yang dikemukakan
demikian Pemohon dan Y telah dalil: 1). Benar X dan Y telah oleh Pemohon dan Termohon
memperoleh dua orang anak”. melangsungkan perkawinan. dapat dibuktikan. Dari fakta-
2). Wali dalam perkawinan fakta tersebut dapat diambil
4. Pemohon mengajukan permohon
tersebut adalah paman X dari kesimpulan sebuah fakta hukum
an pembatalan perkawinan, dengan
pihak ibu. 3). X dan Y sekarang “X dan Y melangsungkan
mengajukan fakta peristiwa dan
telah memperoleh seorang pernikahan poligami menurut
fakta hukum sebagai berikut:
anak. Dalam sidang pembuktian Hukum Islam setelah berlaku
1). Pemohon mempunyai anak
semua dalil yang dikemukakan nya UU No. 1 Tahun 1974
perempuan bernama X; 2). Anak
oleh Pemohon dan dalil yang dan dicatat oleh PPN yang
perempuan Pemohon telah
dikemukakan oleh X dan Y berwenang, akan tetapi X
melangsungkan akad perkawinan
(Termohon 1 dan 2) dapat pada saat melangsungkan
dengan lelaki Y menurut Hukum
dibuktikan dalam persidangan. perkawinan tidak mendapat
Islam pada tanggal 19 Oktober
Dari fakta-fakta tersebut dapat persetujuan istri pertama dan
2005 di kota Bogor; 3). Pemohon
diambil kesimpulan sebuah fakta tidak mendapat izin poligami
bertempat tinggal di kota Bogor
hukum “X dan Y melangsungkan dari pengadilan”.
pula; 3). Yang menjadi wali dalam
perkawinan setelah berlakunya
perkawinan X dan Y adalah 7. Pemohon mengajukan per
UU No. 1 Tahun 1974 dengan wali
paman X dari pihak ibu; 4). mohonan pembatalan perkawin-
nikah paman X dari pihak ibu,
Usia perkawinan X dan Y baru an, dengan mengajukan dalil-
sedangkan ayah X masih hidup
berlangsung dua bulan. Dalam dalil sebagai berikut: 1). X
dan tinggal di kota di mana
sidang pembuktian semua dalil telah melangsungkan akad
perkawinan dilangsungkan,
yang dikemukakan oleh Pemohon perkawinan dengan lelaki Y
akan tetapi X dan Y telah
dapat dibuktikan. Dari fakta-fakta menurut Hukum Islam pada
memperoleh seorang anak”.
tersebut dapat diambil kesimpulan tanggal 19 Oktober 2005 di kota
sebuah fakta hukum “X dan Y 6. Pemohon mengajukan permohon Bogor; 2). Perkawinan tersebut
melangsungkan perkawinan an
pembatalan perkawinan, tercatat di KUA Kecamatan
menurut Hukum Islam setelah dengan mengajukan dalil-dalil Cijeruk Kabupaten Bogor;
berlakunya UU No. 1 Tahun sebagai berikut: 1). X telah 3). Sewaktu melangsungkan
1974 dengan wali nikah paman melangsungkan akad perkawinan perkawinan dengan Y, X masih
X dari pihak ibu, sedangkan dengan lelaki Y menurut Hukum terikat perkawinan sah dengan
ayah X masih hidup dan tinggal Islam pada tanggal 19 Oktober Pemohon. Y (Termohon II)
di kota di mana perkawinan 2005; 2). Perkawinan tersebut dalam jawaban mengemukakan
dilangsungkan dan perkawinan tercatat di KUA Kecamatan dalil bahwa sewaktu melangsung
tersebut baru berusia dua Cijeruk Kabupaten Bogor; 3). perkawinan X berstatus duda
bulan”. X sewaktu melangsungkan berdasarkan surat kematian
perkawinan dengan Y masih istri X yang dikeluarkan oleh
5. Pemohon mengajukan per
terikat perkawinan sah dengan Pejabat Catatan Sipil Kabupaten
mohonan pembatalan perkawin-
Pemohon. Termohon I (X) dalam Bogor. Dalam pembuktian
an, dengan mengajukan fakta per-
jawabannya membenarkan dalil- semua dalil yang dikemukakan
istiwa dan fakta hukum sebagai
gugat dan Tergugat telah membeli Penggugat dan Tergugat selama gugat, karena selama berumah
satu bidang tanah luas 200 m² berumah tangga telah membeli tangga Penggugat tidak punya
dan sebuah bangunan rumah di Tanah dan rumah di atas tanah pekerjaan, bahkan kegiatan
atas tanah tersebut serta sebuah tersebut serta sebuah mobil SUV sehari-harinya bukan membantu
mobil SUV merek Chevrolet. Chevrolet, akan tetapi Penggugat usaha Tergugat atau setidaknya
3).Harta bersama tersebut setelah sebagai istri tidak menjalan- mengurus rumah tangga dan
bercerai dikuasai oleh Tergugat. kan kewajibannya sebagai ibu anak-anak di rumah malah
Dalam jawabannya Tergugat meng rumah tangga, semua urusan Penggugat bermain judi dengan
ajukan dalil-dalil sebagai berikut: rumah tangga dan pengurusan teman-temannya bahkan tidak
Bahwa benar Penggugat dan Ter- anak ditangani oleh pembantu sedikit uang hasil Penggugat
gugat selama berumah tangga dan Tergugat sedangkan Peng- habis dimeja judi, dan percerai-
telah membeli Tanah dan rumah di gugat setiap hari sibuk shopping, an Tergugat dengan Penggugat
atas tanah tersebut serta sebuah arisan, dan traveling bersama disebabkan Penggugat pemain
mobil SUV Chevrolet, akan teman-teman arisannya. Dalam judi dan main perempuan.
tetapi Penggugat sebagai istri sidang pembuktian dalil-dalil Dalam sidang pembuktian dalil-
tidak menjalankan kewajiban- Penggugat dapat dibuktikan dan dalil Penggugat dapat dibuktikan,
nya sebagai ibu rumah tangga, Tergugat dapat pula membukti- demikian halnya Tergugat dapat
semua urusan rumah tangga dan kan dalil jawabannya. Dari fakta- membuktikan dalil jawabannya.
pengurusan anak ditangani oleh fakta yang dapat dibuktikan dapat Dari fakta-fakta yang telah dibuk-
pembantu dan Tergugat, sedang- diambil kesimpulan sebuah fakta tikan kebenarannya dalam sidang
kan Penggugat setiap hari sibuk hukum “Penggugat dan Tergu- pembuktian dapat diambil kesim-
shopping, arisan, dan traveling gat selama perkawinan telah pulan sebuah fakta hukum “Peng-
bersama teman-teman arisan- memperoleh harta bersama gugat dan Tergugat selama
nya. Dalam sidang pembuktian berupa tanah dan rumah serta perkawinan telah memperoleh
dalil-dalil gugatan Penggugat mobil, akan tetapi Tergugat harta bersama berupa tanah
dapat dibuktikan, sedangkan dalil selama berumah tangga tidak dan rumah serta mobil, akan
jawaban Tergugat tidak dapat melaksanakan kewajibannya tetapi Penggugat tidak melak-
dibuktikan. Dari fakta-fakta yang sebagai ibu rumah tangga”. sanakan kewajibannya sebagai
dapat dibuktikan tersebut dapat suami, bahkan yang mencari
13. Penggugat (mantan suami) me -
diambil kesimpulan sebuah fakta nafkah adalah Ter gugat seba-
ngajukan gugatan harta bersama
hukum “Penggugat dan Tergugat gai istri dan harta bersama
dengan mengajukan dalil-dalil
selama perkawinan telah mem- tersebut murni di peroleh dari
sebagai berikut: 1).Penggugat
peroleh harta bersama berupa hasil usaha Tergugat”.
telah bercerai dengan Tergugat;
tanah dan rumah serta mobil”.
2).Selama berumah tangga Peng- 14. Penggugat mengajukan gugatan
12. Penggugat (mantan istri) me ng gugat dan Tergugat telah membeli waris dengan mengajukan dalil-
aju
kan gugatan harta bersama satu bidang tanah luas 200 m² dalil sebagai berikut: 1). Ayah
dengan mengajukan dalil-dalil dan sebuah bangunan rumah di Penggugat meninggal dunia;
sebagai berikut: 1). Penggugat atas tanah tersebut serta sebuah 2). Pewaris meninggalkan harta
telah bercerai dengan Tergu- mobil SUV merek Chevrolet. warisan berupa uang satu miliar;
gat; 2). Selama berumah tangga 3).Harta bersama tersebut sete- 3).Pewaris meninggalkan seorang
Penggugat dan Tergugat telah lah ber cerai dikuasai oleh Tergu- anak laki-laki (Peng gugat) dan
membeli satu bidang tanah luas gat. Dalam jawabannya Tergugat seorang anak perempuan ber-
200 m² dan sebuah bangunan meng ajukan dalil-dalil sebagai nama X (Tergugat); 4). Harta
rumah di atas tanah tersebut berikut: Bahwa benar Penggugat warisan Pewaris dikuasai oleh X.
serta sebuah mobil SUV merek dan Tergugat selama berumah Dalam jawabannya X mengajukan
Chevrolet. 3). Harta bersama tangga telah membeli Tanah dan dalil-dalil sebagai berikut: “Bahwa
tersebut setelah bercerai dikuasai rumah di atasnya serta sebuah harta yang dikuasai oleh X adalah
oleh Tergugat. Dalam jawabannya mobil SUV Chev rolet, akan tetapi milik X dari hasil usaha X”. Dalam
Tergugat mengajukan dalil-dalil tanah, rumah dan mobil tersebut sidang pembuktian Penggugat
sebagai berikut: “Bahwa benar dibeli dari uang hasil usaha Ter- dapat membuktikan dalil gugatan
nya, sedangkan X tidak dapat meninggalkan dua orang anak jarang. Tergugat dalam jawaban-
membuktikan dalil jawabannya. yakni Pengguat dan Tergugat nya menjelaskan: 1. Penggugat
Dari fakta-fakta yang yang dan Pewaris meninggalkan tidak berhak mewaris dari Pewaris.
sudah dibuktikan kebenarannya harta warisan sejumlah satu Dalam sidang pem buktian dalil-
dapat diambil kesimpulan fakta miliar. Selama pewaris men- dalil penggugat dapat dibuktikan
hukum sebagai berikut: “Pewaris derita sakit sampai meninggal kebenarannya. Dari fakta-fakta
meninggalkan dua orang anak dunia Tergugat yang merawat yang dapat di buktikan dapat
yakni Penggugat dan Tergugat dan mendampingi sedangkan diambil kesimpulan sebagai fakta
dan meninggalkan harta warisan Peng-ugat tidak peduli dengan hukum “A meninggal dunia me-
uang sejumlah satu miliar”. keadaan pewaris, di samping ninggalkan harta warisan dan
itu biaya pendidikan Peng- meninggalkan bibi dan paman
15. Penggugat mengajukan gugatan
gugat lebih besar disbanding dari pihak ayah, dan selama
waris dengan mengajukan dalil-
biaya pendidikan Tergugat”. A menderita sakit Penggugat
dalil sebagai berikut:1). Ayah
sebagai bibi yang merawat dan
Penggugat meninggal dunia; 2).
mendapinginya”.
meninggalkan harta satu miliar;
3). meninggalkan seorang anak 17. Penggugat mengajukan guga-
laki-laki (Penggugat) dan seorang Untuk memperoleh tan waris dengan mengajukan
anak perempuan bernama X (Ter- fakta peristiwa dalil-dalil sebagai berikut: 1). A
gugat); 4). Harta warisan pewaris meninggal dunia meninggalkan
dan fakta hukum
dikuasai oleh X. Dalam jawa- Penggugat (cucu laki-laki dari
bannya X mengajukan dalil-dalil
demikian, hakim anak perempuan) dan Tergugat
sebagai berikut: “Bahwa benar sejak sidang pertama (saudara laki-laki sekandung
harta yang dikuasai oleh X adalah sampai dengan sidang pewaris); 2). A meninggalkan
warisan dari Pewaris, akan tetapi harta warisan berupa tanah dan
pembacaan putusan
Penggugat tidak berhak mewarisi rumah di atas tanah tersebut; 3).
harta warisan tersebut karena
tidak boleh keluar dari Harta warisan tersebut dikuasai
Penggugat selama ini telah dis- koridor hukum acara. oleh Tergugat. 4). Hukum yang
ekolahkan ke luar negeri dengan berlaku di tengah masyarakat di
biaya yang sangat tinggi sedang- mana Penggugat dan Tergugat
kan X hanya sampai sekolah bertempat tinggal berlaku hukum
menengah atas, di samping itu 16. Penggugat mengajukan gugatan kekeluargaan bilateral yang tidak
selama orang tua menderita waris dengan mengajukan membedakan garis kekeluargaan
sakit Penggugat tidak pernah dalil-dalil sebagai berikut: 1). A laki-laki dan perempuan. Tergugat
ikut me-rawat pewaris, justru meninggal dunia meninggal- dalam jawabannya menyata kan:
yang me-rawat pewaris selama kan Penggugat (bibi A dari pihak Bahwa Penggugat tidak berhak
sakit adalah Tergugat sebagai ayah) dan Tergugat (paman A dari atas harta warisan tersebut.
anak perempuan bahkan pewaris pihak ayah); 2). A meninggalkan Dalam sidang pembuktian dalil
semasa masih hidup sempat harta warisan berupa tanah dan Penggugat dapat dibuktikan kebe-
mangatakan: “betapa teganya rumah di atas tanah tersebut; 3). narannya. Dari fakta-fakta yang
Penggugat yang disekolahkan Harta warisan tersebut dikuasai dapat dibuktikan dapat diambil
oleh pewaris ke luar negeri tidak oleh Tergugat; 4). Hukum yang kesimpulan se bagai fakta hukum
pernah mau me-rawat pewaris”. berlaku di tengah masyarakat di “A meninggal dunia meninggal-
Dalam pembuktian Penggugat mana Penggugat dan Tergugat kan harta warisan dan mening-
dapat membuktikan dalil gugatan- bertempat tinggal berlaku hukum galkan cucu laki-laki dari anak
nya dan Tergugat (X) dapat pula kekeluargaan bilateral yang tidak perempuan dan saud ara laki-
membuktikan dalil jawaban guga- membedakan kaum wanita dan laki sekandung, dan masyarakat
tannya. Dari fakta-fakta yang laki-laki; 5). Penggugat yang di mana Penggugat dan Ter-
dapat dibuktikan kebenarannya merawat pewaris selama ia sakit; gugat hidup menganut sistem
dapat diambil kesimpulan fakta Tergugat tidak pernah merawat kekeluargaan bilateral”.
hukum sebagai berikut: “Pewaris pewaris bahkan menengok pun
Demikian beberapa contoh
perumusan fakta hukum dari b. “Pemohon telah melangsung dapat persetujuan dari istri pertama;
fakta-fakta kejadian dan/fakta -kan perkawinan poligami 4. Perkawinan Pemohon tidak
hukum yang terkandung dalam dengan perempuan Y menurut mendapat izin poligami dari peng-
gugatan Penggugat dan jawaban Hukum Islam setelah ber- adi
lan; 5. Perkawinan Pemohon
Tergugat yang telah diyakini hakim lakunya UU Perkawinan, akan tidak dicatat oleh Pejabat Pencatat
kebenarannya melalui pembuktian. tetapi tidak mendapat per- perkawinan yang berwenang. Unsur
Dalam beberapa kasus yang sejenis setujuan dari istri pertama, pembeda dari dua fakta hukum
mungkin memiliki fakta hukum tidak mendapat izin poligami tersebut adalah: Fakta hukum
berbeda karena muatan unsur yang dari pengadilan dan tidak pertama, perkawinan Pemohon
berbeda. Merespons fakta hukum dicatat oleh Pejabat Pencatat dengan Y belum mempunyai anak;
yang berbeda dalam kasus yang Perkawinan yang berwenang, sedangkan dalam fakta hukum
sejenis tidak seharusnya hakim namun demikian Pemohon dan kedua, perkawinan pemohon
memutus dengan putusan yang Y telah memperoleh anak”. dengan Y telah memperoleh anak.
sama. Sebagai contoh dua fakta
Dua fakta hukum dalam per- Proses lebih lanjut setelah dilaku-
hukum yang harus diputus oleh
mohonan pengesahan nikah kan perumusan fakta hukum hakim
hakim dalam kasus permohonan
tersebut memiliki beberapa unsur berkewajiban melakukan langkah
pengesahan nikah di bawah ini:
yang sama dan satu unsur yang berikutnya yaitu tahap penemuan
a. “Pemohon telah melangsungkan berbeda. Unsur yang sama dalam hukum dan penerapan hukum yang
perkawinan kedua (poligami) fakta hukum angka satu dan dua Insya Allah akan diuraikan.
dengan perempuan Y menurut adalah: 1. Pemohon melangsungkan *Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Varia
Peradilan No 325 Desember 2012.
Hukum Islam setelah berlakunya pernikahan poligami menurut
UU Perkawinan, akan tetapi tidak Hukum Islam setelah berlakunya
mendapat persetujuan dari istri UU Perkawinan; 2. Pemohon pada
pertama, tidak mendapat izin saat melangsungkan perkawinan
poligami dari pengadilan dan tidak masih terikat per kawinan yang
dicatat oleh Pegawai Pencatat sah dengan perempuan lain; 3.
Perkawinan yang berwenang”. Perkawinan Pemohon tidak men-
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Karim Zaidan, Nizâm al-Qazâi fî al-Syarî’ah al-Islâmiyyah, Beirut, Muassasah al-Risâlah, 2002.
Abdullah bin Muhammad bin Sa’di Al-Khunain, Tasbîb al-Ahkâm al-Qazâiyyah fî al-Syarî’ah al-Islâmiyyah, Riyad, Maktabah
al-Tadmuriyyah, 1428 H.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Al-zuruq al-Hukmiyyah fi al-Siyâsah al-Syar’iyyah, Beirut, al-Maktab al-Islâmî, 2002.
Muhammad Ali Khalil al-Tha’ani, Sultah al-Qazâî fî Taujîhi Sayr Ijrââti al-Khusûmah al-Madaniyyah, Urdun, Dâr al-Musayrah, 2009.
Mahmud Muhammad Nashir Barakat, Al-Sultah al-Taqdîriyyah li al-Qâdî fî al-Fiqh a-al-Islâmî, Urdun, Dâr al-Nafâis, 2007.
Muhammad Baltaji, Manhaj ‘Umar bin al-Khaththâb fî al-Tasyrî’i: Dizâsah Mustau’abah li Fiqh ‘Umar wa Tanzîmâtihi, Kairo, Dâr
al-Salâm, 2003.
M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, Jakarta, Sinar Grafika, 2005.
R. Soepomo, Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, Jakarta, Pradnya Paramita, 1993.
Shalih bin Abdullah al-Hazlul, Atsar al-Qadâ fî al-Da’wah ilâ Allah Ta’alâ, Riyad, Dâr al-Wayyibah, 2005.
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta, Liberty, 1988.
Bagaimana bentuk
penghargaannya?
Memang mereka berkualitas
sesuai dengan Tupoksinya. Jadi ke
depan, para hakim PA yang akan
menjadi pimpinan PA atau PTA
Dr. H. Andi Syamsu Alam, S.H., M.H. (kelima dari kiri) setelah selesai ujian adalah orang-orang yang memang
terbuka promosi doktor di Universitas Gadjah Mada pada 2011 lalu. benar-benar terpilih dan bukan
semata-mata melihat pada pangkat
D
r. H. Andi Syamsu Alam, S.H., PA. Alhamdulillah Dirjen menyambut dan senioritas saja. Itulah harapan
M.H memberikan perhatian nya dengan diskusi hukum kemarin. saya.
besar peningkatan kualitas Saya ingin menjadikan tahun 2013
putusan hakim Pengadilan Agama. ini sebagai tahun putusan, Ini adalah Bagaimana Bapak melihat
Tim Majalah Digital Peradilan Agama era putusan yang ber-kualitas. Saya putusan PA dulu dan sekarang?
melakukan wawancara dengannya berharap kawan-kawan di daerah me- Putusan PA zaman dulu adalah
pada hari Rabu, 1 Mei 2013. Berikut mahaminya dan mengikuti gerakan ini. fikih minded dan kita lihat dalilnya
petikan wawancaranya. sama semua. Formatnya sama karena
Bagaimana mendorong telah dicetak banyak dengan stensil.
Apa komentar Bapak terhadap hakim PA membuat putusan Saya ingat betul dalil yang kerap di-
diskusi hukum yang diseleng- yang berkualitas? pakai dalam setiap putusan perceraian
garakan oleh Ditjen Badilag? Oleh karena ini adalah fokus Badi- adalah “At-tholaqu marrataini”. Saya
Saya sangat mendukung diskusi lag dan Kamar Peradilan Agama pada sudah menemukannya sejak saya
hukum semacam itu. Saya telah tahun 2013, saya akan mengajak Badi- menjadi hakim PA sekitar tahun 1976
menyarankan Dirjen Badilag untuk lag untuk meningkatkan pem-binaan sampai dengan 1980an.
menyelenggarakan diskusi seperti itu sedemikian rupa. Bahkan, saya ber-
Setelah tahun 1980an mulai ter-
setiap tiga bulan sekali. Selain tema harap sekali putusan demi putusan
jadi perubahan putusan hakim PA.
tentang peningkatan putusan hakim yang dihasilkan pengadilan agama
Para sarjana hukum dan sarjana
PA, tema-tema lain yang berhubungan tingkat pertama dan tingkat banding
syariah sudah banyak yang men-
dengan teknis yustisial PA juga perlu dianalisa di daerahnya masing-mas-
jadi hakim PA. Putusan yang tadinya
diangkat dalam diskusi tersebut. ing, apakah sudah memenuhi kriteria
hasil cetakan stensil sudah mulai
putusan yang baik atau belum?
diketik dan stensil sendiri ditinggal-
Bagaimana Bapak Saya juga meminta Dirjen Badilag
kan. Sedikit demi sedikit putusan
menilai putusan PA? untuk mengadakan perlombaan
PA mulai berubah. Dalilnya menjadi
Jujur saja, putusan PA selama ini membuat putusan yang terbaik dan
beraneka ragam baik yang bersum-
ada yang bagus sekali dan ada pula ada reward.
ber dari berbagai kitab fikih pilihan
yang amburadul. Saya selalu ber
maupun peraturan perundang-
diskusi dengan jajaran Hakim Agung Kenapa harus ada reward?
undangan yang relatif menjawab
dan Dirjen Badilag bagaimana caranya Sebab, kalau tidak ada reward,
perkara di PA.
meningkatkan kualitas putusan Hakim para hakim akan membuat putusan
Apa masih ada perubahan yang Selama ini, putusan kami yang baru harus diuraikan, dijelaskan agar men-
signifikan? hanya diketahui oleh kami saja dan capai keadilan. Hakim memutus demi
Tentu, hakim PA sekarang diboleh pengadilan agama yang mengajukan keadilan. “An-tahkumu bil ‘adli” bukan
kan berpendapat karena berpendapat kasasi, lalu para hakim PA seluruh “an-tahkumu bi ad-dalil”.
itu dilindungi oleh undang-undang. Indonesia tidak tahu.
Bagaimana dalam praktiknya?
Karena rangsangannya seperti itu, Sebagai contoh putusan MA
Saya ingin mencontohkan hakim
maka hakim PA semakin berani tentang anak tiri yang tidak
yang sangat hebat yaitu Umar bin
berpendapat dalam putusannya mendapatkan bagian atas nama
Khattab. Dia menggunakan nalarnya
terutama dalam pertimbangan hukum. waris tetapi atas nama wasiat
dalam menerima nash. Menurut
wajibah, dengan alasan dipelihara
Apa saja kelemahan putusan PA Umar, potong tangan tidak ada
oleh orang tua sejak kecil. Kemudian
yang Bapak lihat? karena illat hukum. Contoh ijtihad
ada lagi putusan Hakim Agung Dr.
Umar bin Khattab lainnya adalah
Saya melihat beberapa hal. Pertama, H. Habiburrahman tentang anak
soal harta rampasan perang dan
seringkali dalam pertimbangan hukum angkat dinyatakan dapat diberikan
cara menegakkan keadilan.
berputar-putar dan tidak sistematis. nafkah sebagaimana haknya seperti
Kedua, jarang sekali menyebutkan anak kandung. Alasannya didasarkan Saya ingin hakim PA seperti
yurisprudensi, padahal yurisprudensi pada nafkah hidup untuk anak Umar bin Khattab yang berani
itu ada yang baru. Ketiga, tidak angkat bukan nafkah anak dan menggunakan nalar hukum dalam
banyak yang menggunakan saling mewarisi anak angkat tersebut pertimbangan hukumnya, yaitu nash
penalaran hukum, terutama dalam dengan orangtua angkatnya melalui tidak diterima begitu saja tetapi
pertimbangan hukum. wasiat wajibah. harus menggunakan nalar. Tetapi,
saya juga mengingatkan jangan
Saya sebutkan misalnya dalam
pernah meninggalkan nash karena
pertimbangan hukum kita sering Saya ingin nanti kita dianggap bukan lagi
menemukan kalimat berikut ini;
“Menimbang, bahwa Majelis sepen- menjadikan tahun PA atau Peradilan Islam. Intinya,
menangkap pesan dari nash demi
dapat dengan Sayid Sabiq dalam kitab 2013 ini sebagai keadilan dan dalam pertimbangan
Fikih Sunnah jilid II yang berbunyi…”
kalau begitu, dimana nalarnya hakim? tahun putusan, hukum merepresentasikan roh
seorang hakim yang memutus.
Langsung mencangkok dan hanya
bisa copy dan paste saja. Mestinya Bagaimana putusan Terakhir, apa harapan Bapak?
hakim berpendapat begini; “Menim- PA yang ideal? Saya berharap, menjelang
bang, bahwa majelis mempertimbang- Hemat saya, putusan yang saya pensiun, hakim PA seluruh
kan………dengan demikian majelis ber- di dalamnya terdapat terobosan Indonesia menjadi hakim yang
pendapat bahwa doktrin Sayid Sabiq hukum, baik dengan jalan ijtihad, berwawasan luas, tidak lagi copy-
dalam kitab Fikih Sunah jilid II dapat penalaran hukum, dan penafsiran paste dalam membuat putusan,
diterapkan”. sehingga terdapat pembaruan mempunyai penalaran hukum,
Jadi menurut saya, kalau se - pemikiran hukum Islam dalam setiap mampu menuangkan pemikiran
pendapat saja berarti hakim gak putusan PA. Saya melihatnya satu pembaruan hukum Islam, dan
mikir dong! Hakim yang seperti itu sisi ada aspek pembaruan dan mampu menggali fakta-fakta
yang akan kita ubah dan dia harus sisi lain adalah menguji hakim PA, hukum secara tepat, benar, dan
menggunakan nalarnya. sejauhmana mereka meningkatkan berani seperti diharapkan dalam
kualitas putusannya. pasal 229 KHI. KHI adalah awal
Mengapa harus yurisprudensi? pembaharuan pemikiran hukum
Bagaimana pertimbangan hukum Islam di Indonesia. Entah kapan
Begini. Saya ingin para Hakim
dalam putusan yang ideal? perkembangan tersebut akan
Agung itu dihargai. Kalau ada
putusan mereka yang baru tentang Pertimbangan hukum yang bagus mendapat perhatian dunia Islam.
pembaruan pemikiran hukum Islam harus tetap mengacu pada nash. Kita (Rahmat Arijaya, Alimuddin)
selain dimuat di majalah digital, juga harus menerima nash lalu penerapan
dijadikan rujukan bagi para hakim PA. isi nash itu dalam pertimbangan hukum
Biodata:
Organisasi:
Berharap Intelektualitas
Hakim PA Semakin Meningkat
"Putusan harus mengandung pertimbangan yang logis dan argumentatif
sehingga dapat diterima, dan jika perlu silakan ada terobosan baru yang sesuai
dengan rasa keadilan namun tidak bertentangan dengan ketertiban umum."
P
utusan adalah harta termahal bagi rasa keadilan bagi masyarakat. Rasa saya minta para hakim-hakim muda
hakim. Oleh karenanya, ia juga keadilan ini menuntut hakim bekerja untuk menguasai teori pembuktian
sering disebut mahkota hakim. dengan hati nurani dan profesional. secara matang agar dapat membuat
Tak jarang pula putusan dapat men- Dengan demikian, jika hakim telah petimbangan hukum yang baik, yaitu
jadi barometer penilaian intelektual mampu membuat putusan secara pertimbangan hukum yang bagus dan
seorang hakim, karena dalam putusan profesional dan sesuai hati nurani, argumentatif.
terdapat argumentasi hukum seorang maka Insya Allah putusan itu akan
hakim yang diramu dari berbagai teori bermanfaat untuk pencari keadilan. Bagaimana pendapat Bapak
dan filsafat hukum yang berkembang. tentang putusan peradilan agama
Bagaimana jika ada pihak sejak dulu sampai sekarang?
Sebagai upaya peningkatan kualitas
yang tidak puas terhadap Saya melihat putusan peradilan
putusan peradilan agama, Direktorat
suatu putusan? agama masih ada yang baik, namun
Jenderal Badan Peradilan Agama (Ditjen
Badilag) telah menggariskan kebijakan Sekalipun nanti ada pihak yang me- memang harus diakui secara umum
untuk menyelenggarakan Lingkar Dis- rasa tidak puas, hal itu tidak menjadi putusan kita mengalami penurunan.
kusi Hukum perdana dengan tema Pe- masalah. Karena hakim telah melaku- Saya lihat memang masalahnya
ningkatan Kualitas Putusan, pada Selasa kan tugasnya dengan professional dan karena beban perkara yang diterima
30 April 2013. Berikut hasil wawancara sesuai hati nurani. sangat besar, sementara jumlah
Tim Redaktur Majalah Digital bersama hakimnya sangat terbatas. Di antara
Putusan harus mengandung per
Dirjen Badilag pada Rabu (1/5/2013) di keterbatasan itu, kita dituntut untuk
timbangan yang logis dan argumentatif
ruangan kerjanya. menyelesaikan putusan tepat waktu,
sehingga dapat diterima, dan jika perlu
sehingga putusan yang dihasilkan
silakan ada terobosan baru yang sesuai
Bagaimana pendapat Bapak ten- terasa kurang mendapat perhatian.
dengan rasa keadilan namun tidak ber-
tang konsep putusan yang ideal? tentangan dengan ketertiban umum.
Terhadap kendala tersebut,
Putusan yang ideal sebagaimana
apakah ada solusi?
dijelaskan oleh Profesor Yahya Harahap Apa yang harus dilakukan
dalam acara Lingkar Diskusi Hukum hakim agar dapat membuat Sebenarnya kita sudah memiliki
(Selasa 30/4), yaitu seorang hakim putusan yang ideal? solusi, yaitu aplikasi SIADPA. Melalui
sebelum membuat putusan harus SIADPA ini hakim dengan mudah
Hakim harus menguasai teori
melakukan interogasi konstitusional dapat membuat putusan. Namun,
pembuktian. Sekarang banyak buku-
dan interogasi filosofi. Hakim harus karena kendala yang saya sebutkan
buku yang menjelaskan hukum
menginterogasi dirinya apakah ia diatas, membuat putusan akhirnya
pembuktian. Kenapa harus melakukan
menyadari landasan hukum yang menjadi ketergantungan dengan
pembuktian? Karena untuk dapat
mendukung pekerjaannya sebagai SIADPA. Idealnya, dalam mengkonsep
membuat pertimbangan hukum yang
hakim. Interogasi konstitusional ini putusan, SIADPA digunakan sebagai
baik, hakim harus paham betul
penting agar hakim dapat melaksana- alat mempermudah format karena
mengenai hukum pembuktian dengan
kan tugasnya sepenuh hati tanpa sudah ada templatenya, namun pada
menguasai teori pembuktian
perasaan was-was dalam memutus- bagian pertimbangan hukum, seorang
Untuk dapat membuat putusan hakim harus mampu menuangkan isi
kan suatu yang ditanganinya.
yang baik, hakim harus mengusai fikirannya. Karena di situlah hakim
Selain itu, hakim juga perlu hukum acara khususnya berkaitan dapat mempertanggung jawabkan dan
menanyakan pada dirinya sendiri dengan Teori Pembuktian. Kelemahan menuangkan alasan terhadap setiap
mengenai filosofi profesi seorang kita dalam membuat putusan sekarang putusan yang dijatuhkannya.
hakim. Filosofi ini akan memperkuat ini terletak pada proses pembuatan
seorang hakim dalam membentuk pertimbangan hukum. kelemahan ini Apa saja yang menurut Bapak
kerangka berfikir suatu putusan dapat diatasi dengan penguasaan perlu diperbaiki dalam putusan?
sehingga memiliki kekuatan yang teori pembuktian. Dengan menguasai Saya kira yang mendesak itu
datang dari filosofi yang tepat. teori pembuktian maka para hakim adalah pada bagian pertimbangan
Putusan yang ideal juga harus akan dengan mudah menimbang hukum dimana hakim akan mem-
menjawab keadilan masyarakat, di seluruh alat bukti yang diajukan oleh pertimbangkan alat bukti. Di sinilah
formulasikan sesuai aturan yang penggugat maupun tergugat, sehingga hakim dituntut memiliki wawasan
berlaku, dan yang paling penting hakim dapat membuat pertimbangan yang mumpuni. Dan wawasan itu
adalah amar putusannya memberikan hukum dengan baik. Karena itu hanya bisa didapat jika seorang
Menjelaskan seluk beluk peradilan agama kepada Ketua MA Belanda dan rombongannya di kantor Ditjen Badilag, 18 Maret 20113.
menyembuhkan kegalauan Pak Bisa dijelaskan latar belakang dana ini, tema yang diangkat adalah
Ketua Kamar Agama yang melihat menerbitkan majalah digital? seputar Peningkatan Kualitas Putusan.
putusan hakim peradilan agama Majalah digital merupakan media Pertimbangan ini diambil, karena
nampak sumir. untuk kita saling berinteraksi. Kenapa tidak mungkin mengundang semua
harus ditigal? Kenapa tidak dicetak? hakim dalam acara diskusi hukum
Apakah bimtek dapat Kita sengaja memilih majalah digital di Badilag. Oleh karenanya agar
mengakomodir seluruh hakim? karena kita tahu majalah digital ini
gairah intelektual dan suasana
Ini bagian terpenting kenapa bisa meminimalisir biaya. Pengalaman
keilmuan yang ada dalam diskusi
muncul ide diselenggarakan diskusi mencetak majalah biayanya bisa
hukum itu juga dapat dirasakan
hukum. Menurut data yang kami mencapai ratusan juta. Dengan
oleh rekan-rekan di daerah, maka
miliki, jika kegiatan bimtek dilaksana- menggunakan majalah digital ini, kita
perlu satu media untuk menjadi
kan berkelanjutan, maka diprediksi bisa menekan jauh lebih hemat.
alat perantara, dan akhirnya kita
baru bisa mengakomodir seluruh Secara lebih spesifik lagi, majalah putuskan majalah digital sebagai
hakim dalam rentang waktu 15 tahun. ini sebetulnya memiliki tujuan sebagai media penghubung itu.
Padahal, selama 15 tahun itu pasti sarana pembinaan dan pembelajar-
ada hakim yang pensiun, dan ada an. Artinya, yang lebih berpengalaman Dalam setiap bimtek termasuk
pula hakim yang baru. Sehingga pada dapat berbagi ilmu dan membina yang diskusi hukum yang kemarin, saya
dasarnya 15 tahun itu belum cukup lain, demikian juga yang belum mengarahkan agar peserta dapat
untuk mengakomodir seluruh hakim. banyak belajar dapat menjadikan menularkan ilmu yang didapat kepada
majalah di gital ini sebagai media rekan-rekannya di satuan kerja masing-
Sering juga kami mendengar masing. Tapi, seperti halnya sebuah
pembelajaran.
rekan-rekan di daerah yang menanya hadits, terkadang matan (substansi)
kan kenapa hakim junior tidak diikut yang disampaikan itu berbeda-beda,
Rencananya majalah digital terbit
sertakan dalam bimtek. Ini harus sehingga terdapat pendapat yang ber-
setiap kapan?
diketahui, bahwa Badilag sebetulnya variasi di antara rekan-rekan. Untuk
Majalah digital ini akan terbit
berkeinginan mengundang semua itulah, majalah digital dengan tema
setiap triwulan, linear dengan diskusi
hakim mengikuti bimtek. Tapi, kita yang disesuaikan dengan diskusi
hukum yang juga akan diselenggara
harus realstis, keterbatasan anggaran hukum, dapat menjadi perantara agar
kan setiap tiga bulan sekali. Tema
dan waktu menjadi pertimbangan kita rekan-rekan mendapatkan ilmu secara
yang diangkat dalam majalah digital
untuk menentukan peserta bimtek. komprehensif.
ini sama dengan tema yang diangkat
dalam diskusi hukum. Untuk edisi per-
Biodata
Nama:
Drs. H. Purwosusilo, SH., MH
Pendidikan Formal:
• Sekolah Dasar Negeri
• Madrasah Tsanawiyah Negeri
• PGAN
• IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
• Universitas Darul Ulum
• Universitas Narotama Surabaya
Riwayat Jabatan:
• CPNS PA Ponorogo (1980)
• PNS PA Ponorogo (1980)
• Panitera Pengganti PA Ponorogo (1983–1986)
• Panitera/Sekretaris PA Kodya Madiun (1986–1989)
• Hakim PA Kodya Kediri (1991)
• Plt. Ketua PA Kodya Kediri (1993)
• Hakim PA Blitar (1995)
• Wakil Ketua PA Banyuwangi (1996)
• Ketua PA Probolinggo (1998-2001)
• Ketua PA Tuban (2001-2003)
• Ketua PA Jakarta Barat (2003-2004)
• Hakim Tinggi PTA DKI Jakarta (2004)
• Hakim Pengawas Badan Pengawasan
MA RI Jakarta (2004-2010)
• Panitera Muda Perdata Agama MA RI (2010-2011)
• Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama (2011)
• Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama (2013-sekarang)
BADILAG 2013-2014
Program prioritas Ditjen Badilag tahun ini merupakan Kenaikan pangkat paperless
kelanjutan dari program prioritas tahun sebelum nya. Ini merupakan bagian dari manajemen kepegawaian
Berikut ini rinciannya: yang di lakukan Badilag dengan mengandalkan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian atau biasa di sebut
Peningkatan kualitas putusan SIMPEG. Kenaikan pangkat paperless artinya kenaikan
Meningkatkan kualitas putusan hakim peradilan pangkat secara otomatis, yang proses pengusulannya
agama merupakan program prioritas Ditjen Badilag yang tidak menggunakan berkas tercetak, tapi cukup
paling utama. Hal ini didasari pada kenyataan masih menggunakan dokumen elektronik. Proses ini jauh lebih
adanya putusan-putusan dari lingkungan peradilan simpel dan hemat waktu. Tak kurang, ada 13 tahap
agama yang kurang berkualitas, dengan pertimbangan pemrosesan dokumen secara manual yang dipangkas.
hukum yang dangkal atau berisi amar yang janggal. Diujicobakan pada akhir tahun lalu di PTA Jakarta,
Cara yang ditempuh Badilag ialah mengefektifkan PTA Banten dan PTA Yogyakarta, tahun ini kenaikan
pelbagai bimbingan teknis, baik yang diselenggarakan pangkat secara paperless sudah resmi diberlakukan
pusat maupun diselenggarakan daerah. Cara lain adalah Badilag secara nasional. Hasilnya, pada 1 April 2013
mendorong satker-satker di lingkungan peradilan agama lalu tercatat ada 1.203 tenaga teknis yang kenaikan
agar membuat diklat di tempat kerja guna membahas, pangkatnya diproses secara paperless.`
Pemantauan kinerja via time Yang termasuk dalam PA-PA wasbid dan Hatibinwasda. Tahun ini
sheet Kelas IA tertentu adalah seluruh PA Badilag sedang menyusun Pedoman
Time sheet tak ubahnya buku di wilayah Jakarta, PA Surabaya, PA Bimtek yang akan digunakan PTA/
catatan harian kinerja, namun Bandung, PA Semarang, PA Yogya- MS Aceh ketika menggelar Bimtek di
dalam bentuk elektronik. Dengan karta, PA Makassar, PA Medan, PA wilayahnya masing-masing.
aplikasi ini, seluruh aktivitas hakim Palembang dan PA Mataram.
Peningkatan Pelayanan publik
dan pegawai dapat terpantau. Mereka yang dapat mengikuti fit
Badilag dapat memantau aktivitas and proper test ini adalah Ketua PA Pelayanan publik yang prima tetap
harian di PTA/MS Aceh dan begitu Kelas IA, Ketua PA Kelas IB dan Wakil menjadi salah satu program prioritas
juga PTA/MS Aceh dapat memantau Ketua PA Kelas IA yang pernah men- Badilag tahun ini. Badilag ingin agar
aktivitas harian PA/MS. jadi Ketua PA Kelas IB yang usianya di pengadilan-pengadilan di lingkungan
bawah 56 tahun. peradilan agama dapat memberi-
Aplikasi ini dikembangkan sendiri
kan pelayanan yang terbaik kepada
oleh Badilag. Pada tahap uji coba,
Pemberdayaan hakim tinggi mayarakat, khususnya pencari keadi-
tahun ini Badilag akan mengguna-
lan, mulai dari proses pendaftaran
kan time sheet untuk memonitor Badilag juga akan terus mening-
perkara hingga putusan dibacakan.
aktivitas di PTA. Setelah aplikasi ini katkan mutu tenaga teknis, khususnya
sudah di matangkan dan disosial- memberdayakan hakim tinggi seba- Salah satu jenis pelayanan
isasikan, setiap hakim dan pegawai gai kawal depan MA di daerah. Saat publik di pengadilan adalah
wajib mengisinya setiap hari. ini jumlah hakim tinggi di lingkungan pelayanan informasi melalui
peradilan agama lebih dari 500 orang. petugas meja informasi. Saat ini
Fit and proper test untuk calon Dengan jumlah perkara banding seta- seluruh pengadilan di lingkungan
pimpinan PA dan hakim tinggi hun yang rata-rata ber jumlah 2000- peradilan agama, yang terdiri atas
Uji kepatutan dan kelaya- an perkara, maka tugas hakim tinggi 29 pengadilan tingkat banding d an
kan telah dilakukan Badilag tahun tidak lagi sebatas memutus perkara, 359 peng adilan tingkat pertama,
lalu untuk memilih para pimpinan tapi harus juga melaksanakan fungsi telah mengoperasikan meja
PA Kelas IA tertentu dan tahun ini pembinaan dan pengawasan. informasi, sesuai dengan amanat
mekanisme serupa akan dipakai SK Dirjen 0017/2012. Namun,
Setelah menggelar lokakarya
untuk menyeleksi calon pimpinan faktanya masih ada kendala di
pemberdayaan hakim tinggi, tahun
PTA/MS Aceh, hakim tinggi dan lapangan, mulai dari terbatasnya
lalu Dirjen Badilag mengeluarkan surat
hakim yustisial yang menjadi asisten fasilitas hingga rendahnya kualitas
keputusan mengenai peningkatan
hakim agung. petugas meja informasi. Badilag
peran hakim tinggi sebagai Hatibin-
berupa y a mengurangi kendala-
kendala itu sehingga masyarakat tertentu dapat melakukan sidang dan dimasukkan dalam majalah
dapat terlayani dengan baik. terpadu bersama Kantor Urusan digital tersebut.
Agama dan Dinas Kependudukan
Optimalisasi teknologi informasi dan Catatan Sipil untuk melayani Kerjasama Pihak Luar dan Bea-
Teknologi informasi telah jadi trade masyarakat yang akan melakukan siswa Pendidikan
mark Ditjen Badilag. Saat ini Badilag itsbat nikah. Guna meningkatkan kualitas
memanfaatkan TI untuk membangun tenaga teknis di lingkungan peradilan
website, SIADPA dan SIMPEG beserta Majalah Digital Peradilan Agama agama, Badilag akan terus menjalin
aplikasi-aplikasi turunannya, selain Majalah digital peradilan agama kerjasama dengan pihak luar negeri.
untuk menunjang pekerjaan rutin juga menjadi salah satu program Dalam waktu dekat kerjasama dengan
sehari-hari. prioritas Dirjen Badilag, hal itu Sudan dan Arab Saudi melalui pen-
Perkara
J
umlah perkara yang ditangani Di tingkat banding, selama yang diterima di tingkat pertama.
pengadilan-pengadilan di ling- sepuluh tahun terakhir dari tahun Bila dilihat dari jumlah perkara
kungan peradilan agama terus 2003 hingga 2012, jumlah perkara yang diterima pengadilan tingkat
meningkat. Selama sepuluh tahun yang diterima 29 PTA/MS Aceh banding dan pengadilan tingkat
terakhir, jumlah perkara yang diterima mengalami kenaikan hampir 100 pertama pada tahun 2012, maka
359 pengadilan tingkat pertama di persen. dapat disimpulkan bahwa jumlah
lingkungan peradilan agama naik perkara banding tidak sampai satu
Meski demikian, jumlah tersebut persen dari total perkara di tingkat
hingga sekitar 170 persen.
sangat kecil dibanding total perkara pertama.
Jumlah perkara di tingkat pertama
Kecilnya jumlah putusan yang diajukan ke tingkat Di tingkat Peninjauan Kembali, jumlah perkara selama
banding bisa terjadi karena beberapa kemungkinan. satu dasawarsa ini cenderung fluktuatif. Sebagaimana
Pertama, putusan pengadilan tingkat pertama memang sisa perkara di tingkat kasasi, sisa perkara di tingkat
cukup memuaskan para pihak yang berperkara sehingga peninjauan kembali juga relatif menurun dari tahun ke
mereka tidak perlu melakukan proses banding. Kedua, tahun.
ada kemungkinan para pihak yang berperkara di tingkat
Rinciannya dapat dilihat di tabel dibawah ini:
pertama kurang mengetahui prosedur banding sehingga
mereka tidak mengajukan upaya banding. Ketiga, para Jumlah perkara peninjauan kembali
pencari keadilan mengetahui adanya upaya hukum SISA
banding, namun mereka tidak mengajukan banding TAHUN TAHUN MASUK CABUT PUTUS SISA
karena terkendala berbagai faktor seperti biaya dan LALU
sarana transportasi. 2004 215 60 1 53 221
2005 221 35 3 90 163
Jumlah perkara tingkat banding 2006 163 35 0 97 101
SISA 2007 105 79 0 42 142
TAHUN TAHUN MASUK CABUT PUTUS SISA
LALU 2008 142 62 2 104 98
2011 192 2.195 20 2.167 200 Mengenai hal ini, beberapa waktu lalu Ketua Kamar
2012 200 2.333 20 2.052 261 Peradilan Agama Andi Syamsu Alam mengatakan bahwa
banyaknya perkara perceraian di peradilan agama
Di tingkat kasasi, selama sepuluh tahun terakhir ini disebabkan oleh beberapa faktor.
jumlah perkara yang menjadi kewenangan peradilan agama
Pertama, dari tahun ke tahun, jumlah masyarakat
juga terus meningkat, meskipun tidak drastis. Yang luar
yang mengajukan perceraian di peradilan agama memang
biasa, jumlah sisa perkara atau tunggakan perkara dari
semakin meningkat. Kedua, adanya layanan bantuan
tahun ke tahun cenderung berkurang secara signifikan.
hukum buat masyarakat yang kurang mampu. Ketiga,
Rinciannya dapat dilihat di tabel dibawah ini: banyaknya nikah sirri, perkawinan usia dini dan poligami
liar. Keempat, meningkatnya krisis moral di masyarakat.
Jumlah perkara kasasi
Kelima, banyak kekerasan dalam rumah tangga yang
SISA berujung pada perceraian.
TAHUN TAHUN MASUK CABUT PUTUS SISA
(Hermansyah)
LALU
2004 1,642 422 16 536 1,512
2005 1,512 477 22 943 1,024
2006 1,124 497 25 893 603
2007 603 491 3 501 590
2008 590 672 21 883 358
2009 358 693 6 808 237
2010 237 688 6 890 29
2011 29 670 5 547 147
2012 147 726 0 584 289
SDM
D
ari periode ke periode, meski dari Dan saat ini, peradilan agama
18 PTA Banjarmasin 13
segi kedudukan dan kewenang- terdiri dari 359 pengadilan tingkat
19 PTA Samarinda 10
an mengalami pasang surut, pertama dan 29 pengadilan tingkat
jumlah satuan kerja di lingkungan per- banding. 20 PTA Manado 6
adilan agama terus bertambah. 21 PTA Gorontalo 4
Di bawah ini adalah data lengkap
22 PTA Palu 9
Pada 1974, ketika terbit UU 1/1974 satuan kerja di lingkungan peradilan
tentang Perkawinan, peradilan agama agama saat ini: 23 PTA Kendari 7
terdiri dari 250 pengadilan tingkat 24 PTA Makassar 24
Jumlah
pertama dan 8 pengadilan tingkat NO Wilayah 25 PTA Mataram 17
Satker
banding. 26 PTA Kupang 14
1 MS Aceh 20
Pada 1982, saat berusia seabad, 2 PTA Medan 20 27 PTA Ambon 3
peradilan agama terdiri dari 258 28 PTA Maluku Utara 4
3 PTA Padang 17
peng
adilan tingkat pertama dan 10 29 PTA Jayapura 12
pengadilan tingkat banding. 4 PTA Pekanbaru 16
5 PTA Jambi 10 Total 359
Pada 1989, ketika negara ini
6 PTA Palembang 7 Per Desember 2012, SDM di ling-
memiliki UU 7/1989 tentang Peradilan
7 PTA Bangka Belitung 4 kungan peradilan agama berjumlah
Agama, peradilan agama terdiri dari
8 PTA Bengkulu 5 11.579 orang, yang terdiri dari 8.363
303 pengadilan tingkat pertama dan
18 pengadilan tingkat banding. tenaga teknis dan 3216 tenaga non-
9 PTA Bandar Lampung 9
teknis. Tenaga teknis tersebut ter-
Pada 2004, ketika beralih dari 10 PTA Jakarta 5
diri dari 3.670 hakim, 3.274 tenaga
Depag ke MA, peradilan agama terdiri 11 PTA Banten 6 kepaniteraan dan tenaga 1.419 keju-
dari 327 pengadilan tingkat pertama 12 PTA Bandung 24 rusitaan.
dan 25 pengadilan tingkat banding.
13 PTA Semarang 36
Dari jumlah 11.579 orang tersebut,
Pada 2006, ketika UU 7/1989 14 PTA Yogyakarta 5 1.512 orang bertugas di PTA/MSA dan
diubah dengan UU 3/2006, peradilan
15 PTA Surabaya 37 10.067 bertugas di PA/MS. Rincian-
agama terdiri dari 343 pengadilan
16 PTA Pontianak 8 nya adalah sebagai berikut:
tingkat pertama dan 29 pengadilan
tingkat banding. 17 PTA Palangkaraya 6
Fungsional Tertentu
Panitera/Sekretaris
Panitera Pengganti
Jurusita Pengganti
Wakil Sekretaris
Kasubbag/Kaur
Hakim Yustisial
No Instansi
Panitera Muda
Wakil Panitera
Wakil Ketua
Jurusita
Jumlah
Hakim
Ketua
Staf
1 PTA/MSA 29 28 466 1 27 28 54 216 0 0 29 84 3 547 1.512
PA/MS
2 54 53 658 0 56 55 166 462 83 360 54 143 0 341 2.485
Kelas IA
PA/MS
3 100 97 725 0 99 97 288 440 97 361 91 262 0 396 3.053
Kelas IB
PA/MS
4 182 176 1.101 0 203 199 490 394 106 412 185 528 0 553 4.529
Kelas II
Jumlah Total 365 354 2.950 1 385 379 998 1.512 286 1.133 359 1.017 3 1.837 11.579
Dengan kondisi SDM seperti itu, jumlah SDM. Dengan perhitungan itu Data tingkat pendidikan aparat
Dirjen Badilag Purwosusilo menyata kemudian diketahui beban kerja yang peradilan agama per Desember 2012.
kan bahwa sesungguhnya jumlah SDM real dan beban kerja yang ideal.
di peradilan agama masih kurang Tabel : Tenaga
“Hasilnya menjadi bahan Tenaga Non Teknis
dibandingkan dengan jumlah perkara Teknis
kebijakan untuk memutasikan dan No
yang ditangani. Namun karena Jenjang Jenjang
mempromosikan tenaga teknis. Jml Jml
Pendidikan Pendidikan
penam bahan SDM menjadi wewenang
Prinsipnya, pengadilan-pengadilan 1 S3 1 S3 26
lembaga atau kementerian lain, selaku
yang memiliki beban kerja tinggi 2 S2 156 S2 1.814
satuan kerja di bawah MA, Ditjen S1 5.395
akan memperoleh SDM yang lebih 3 S1 2.142
Badila
g hanya bisa mengusulkan. 4 D III 250 D III 248
banyak daripada pengadilan-
“Di samping itu yang kita lakukan pengadilan yang beban kerjanya 5 SLTA 618 SLTA 880
6 SLTP 28 SLTP 0
sekarang ialah berusaha melakukan rendah,” Dirjen menjelaskan.
7 SD 21 SD 0
rasionalisasi, yaitu menempatkan
Kebijakan untuk memeratakan TOTAL 3.216 TOTAL 8.363
tenaga teknis sesuai beban kerja,”
SDM di lingkungan peradilan agama
ujarnya.
se
suai beban kerja memang tak
Saat ini jumlah doktor di
Upaya rasionalisasi itu dimulai bisa ditawar-
tawar lagi. Tentu agar
lingkungan peradilan agama semakin
dengan menghitung beban kerja tidak ada pengadilan yang me -
banyak. Menurut Dirjen Badilag,
tiap-tiap kategori tenaga teknis, nanga ni sedikit perkara memiliki
per Mei 2013, aparat peradilan
yakni hakim, tenaga ke paniteraan bany ak pegaw ai, dan pengadilan
agama yang telah selesai kuliah S-3
dan tenaga kejurusitaan. Cara yang menangani banyak perkara
berjumlah 44 orang dan ada 2067
menghitung nya ialah dengan mem malah dihuni oleh sedikit pegawai.
orang yang telah lulus S-2.
banding kan jumlah perkara dan (Hermansyah)
Sukses Berkat
Kedisiplinan dan Keikhlasan
A
khirnya kereta api tiba di stasiun Kamil meneruskan studi di Pamekasan
Yogyakarta, setelah meraung- saja. Kebetulan, waktu itu di Pame- “Sadari bahwa hakim
raung di atas rel dari Sura- kasan mulai dibuka PGA enam tahun. bagian dari sebuah
baya. Seorang remaja, dengan di antar Para pengajarnya ham pir semuanya umat. Sadari bahwa
ayahnya, lekas turun dari kereta. mengenal ayahanda Ahmad Kamil, K.H. dalam diri hakim juga
Mereka hendak menuju PHIN (Pendidik- Mohammad Shaodiq, yang merupakan ada misi perjuangan.
an Hakim Islam Negeri), sekolah seting tokoh masyarakat dan Kepala Kantor Dan kerjakan itu
kat SMA yang dikelola Depar temen Urusan Agama (KUA). Selain itu, ulusan semua secara ikhlas.
Agama. PGA enam tahun sudah pasti jadi guru Yang penting jadilah
Keduanya lantas melangkahkan
berstatus pe
gawai negeri. seorang hakim yang
kaki ke sebuah rumah kos di dekat Namun Ahmad Kamil sudah
profesional.”
sekolah itu. Rumah itu berdinding kadung punya tekad kuat. Remaja
diajar
kan manajemen dan pelbagai
anyaman bambu yang sudah jebol di yang lahir di Pamekasan pada 28
pelajaran hukum, dari hukum formil
sana-sini. Lantainya ubin. Selembar Januari 1946 itu betah tinggal di
hingga hukum materiil. Ia juga mem-
tikar terhampar di kamar. Tiap malam, Yogyakarta, walaupun dengan kondisi
peroleh pelajaran eksak, termasuk
tikus-tikus besar berlompatan. yang serba terbatas dan jauh dari
ilmu falak.
keluarga. Tiap hari ia masak sendiri
“Sudah, Mil, balik ke pamekasan
dan berangkat ke sekolah jalan kaki. Di PHIN, Ahmad Kamil juga kian
saja,” kata sang ayah, kepada anaknya,
melebarkan sayap pergaulannya.
yang mulai menginap di kos-kosan itu. Bisa masuk PHIN merupakan ke-
Di sekolah ini berkumpul para siswa
banggaan tersendiri. Sebab, saat itu
Menghela nafas sebentar, sang anak dari seluruh Indonesia. Mereka ada-
PHIN bisa dikatakan sebagai satu-
menyahut, “Saya minta waktu seminggu lah siswa-siswa pilihan. Tiap tahun,
satunya sekolah lanjutan unggulan
lagi, Bah, untuk memutuskan.” satu provinsi hanya dijatah dua siswa
yang dikelola Departemen Agama.
Peristiwa itu terjadi pada tahun untuk bisa sekolah di sini.
Hanya alumnus PGA juara satu dan
1963, ketika Ahmad Kamil hijrah ke dua yang bisa bersekolah di PHIN. Di atas semua itu, di PHIN Ahmad
Yogyakarta untuk melanjutkan studi Kamil semakin mengerti apa arti
di PHIN. Lulus dengan predikat terbaik Tiga tahun menimba ilmu di sekolah
di
siplin. PHIN menerapkan disiplin
dari Pendidikan Guru Agama (PGA) di ikatan dinas ini Ahmad Kamil men-
yang ketat kepada para siswanya.
Pamekasan, Ahmad Kamil meneguh- dapatkan pengetahuan dan pengalam-
Misalnya, para siswa wajib memakai
kan niatnya untuk menimba ilmu di an yang sangat berharga. Di bidang
kaos kaki dan mengenakan sabuk.
Yogyakarta, meski ayahandanya dan akademis, penguasaan bahasanya
“Kalau terlambat disuruh push up,”
guru-gurunya menghendaki agar Ahmad kian meningkat. Di tempat ini juga
Artikel/Makalah
1. Etika Profesi Hakim Indonesia.
2. Independensi Peradilan Indonesia
3. Kebebasan Berfikir Filosofis Hakim
4. Keadilan Filosofis dalam Putusan Hakim
5. Manajemen Perubahan Peradilan Agama menuju Peradilan yang Agung.
6. Prinsip-Prinsip Kebijakan Pimpinan Mahkamah Agung di Era Perubahan.
7. Manajemen Pembinaan Karier Hakim
8. Peran Hakim Agung sebagai Pembaharu Hukum.
9. Hakim dan Filsuf
10. Kekuatan ihlas dalam perspektif filsafat metafisika.
Ketika Mediator
dan Para Pihak
Tersenyum Puas
Kepiawaian mediator sangat menentukan keberhasilan mediasi. Pandai
mengkomunikasikan keinginan para pihak adalah salah satu syaratnya.
H
asil akhir mediasi dapat dipasti- Putusan berupa akta perdamai an dan hasil penjualannya senilai Rp
kan akan selalu melegakan dua (acte van vergelijk) yang terdiri dari 8 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
pihak yang bersengketa karena (delapan) pasal tersebut secara ringkas akan diberikan kepada Tergugat
mediasi bisa menyelesaikan masalah mengandung 5 (lima) pokok kesepaka- dan selebihnya meskipun jumlahnya
secara win-win solution. Alternatif tan. Pertama, kesepakatan para pihak kurang dari Rp 100.000.000,- (seratus
penyelesaian sengketa (Alternative untuk mengakui bahwa rumah seluas juta rupiah) akan diberikan kepada
Dispute Resolutioin) melalui mediasi 200 m2 yang dituntut oleh pihak Peng- Penggugat.
sesuai Peraturan Mahkamah Agung gugat adalah benar harta bersama Keempat, kedua belah pihak
Nomor 1 Tahun 2008 ini terbukti ampuh yang diperoleh selama dalam masa menyepakati bila penjualan tidak
menyenangkan dua pihak yang ber perkawinan mereka dahulu. dapat dilakukan oleh kedua belah
seteru. pihak secara sukarela, akan membuka
Kedua, kedua belah pihak sepakat
Ada banyak kisah sukses mediasi untuk membagi rumah tersebut men- peluang kepada masing-masing pihak
di pengadilan agama, tak terkecua li jadi dua bagian, setengah bagian untuk meminta Pengadilan Agama
untuk perkara yang kompleks dan untuk Penggugat dan selebihnya melaksanakan eksekusi sesuai den-
membutuhkan perhatian ekstra dari untuk Tergugat. gan kekuatan hukum yang melekat
mediator. Salah satunya adalah kisah Ketiga, Penggugat dengan Ter- pada akta perdamaian sebagaimana
sukses mediasi perkara harta ber- gugat sepakat akan membaginya diatur dalam Pasal 1858 KUH Perdata
sama di Pengadilan Agama Painan, dengan cara menjual rumah ter
sebut dan Pasal 154 ayat (2) dan (3) RBg.
Sumatera Barat, dengan nomor
perkara 156/Pd.tG/2011/PA. Pn yang
diputus tanggal 29 Maret 2012 lalu.
M. Yahya Harahap, SH
Profesional, Berprestasi
dan Bersahaja
“Saya bukanlah seorang professor dan saya risih disebut demikian,
meskipun di mana-mana orang menyebut begitu kepada saya.”
D
engan suara agak serak ditulisnya dan rata-rata berkualifikasi bernama Parau Sorat, di daerah
namun dengan intonasi yang masterpiece. Sipirok, Tapanuli Selatan. Kedua
tegas, M. Yahya Harahap, S.H. orang tuanya hanyalah petani kecil
Tak hanya itu, Yahya Harahap juga
kerap mengucapkan kata-kata itu, yang sehari-hari bekerja di sawah
menyempatkan diri berkecimpung di
termasuk ketika diwawancarai Tim dan terkadang mengambil upah di
dunia akademik dengan menjadi dosen
Redaksi Majalah Digital Peradilan ladang milik orang lain.
di berbagai perguruan tinggi. Ia pernah
Agama, akhir April lalu.
tercatat sebagai dosen di sejumlah per- Meski harus bersekolah di Sekolah
Meski benar bukan seorang guruan tinggi, misalnya Fakultas Hukum Rakyat dan menimba ilmu agama di
professor, namun siapa yang tak dan Ilmu Kemasyarakatan Universitas Madrasah, Yahya kecil sering diajak ikut
kenal dengan kepakaran Yahya Sumatera Utara dan Fakultas Hukum bekerja oleh orang tuanya. Rutinitas
Harahap di bidang hukum. Selain Universitas Syah Kuala Banda Aceh. ini tak urung membuatnya harus ber-
pernah menjadi seorang pengadil usaha membagi waktu secara efektif
Pasca pensiun dari jabatan
hingga meraih jabatan Hakim agar semuanya dapat berjalan dengan
hakim pada tahun 2000 lalu, Yahya
Agung, bahkan Ketua Muda Pidana baik.
Harahap sering diminta untuk
Mahkamah Agung, Yahya Harahap
menjadi ahli di persidangan, baik di Kebiasaan bekerja secara
aktif menulis buku-buku hukum yang
dalam negeri maupun luar negeri. efektif sejak kecil itulah yang tetap
banyak dirujuk oleh praktisi-praktisi melekat dalam dirinya hingga saat
hukum di dalam dan luar negeri. Tak M. Yahya Harahap lahir pada 18
ini. Termasuk membagi waktu untuk
kurang dari 20 judul buku pernah Desember 1934 di sebuah desa kecil
berbagai kegiatan. “Sejak kuliah
saya membaca, menulis, bahkan untuk membangun karakter diri serakah, apalagi haus terhadap
sudah mengajar,” ujar pria yang sebagai hakim yang baik. kekuasaan. Ia menjalani profesinya
selama 19 tahun menjadi hakim tanpa banyak menuntut, apalagi
“Saya selalu mempertanyakan
agung itu. meminta-minta jabatan. Bahkan,
apakah saya mampu menunjukkan
ketika ia harus dimutasi untuk
Saat memasuki dunia peradilan, integritas diri, jujur, professional,
jabatan yang sama, meskipun
ia pun harus membagi waktunya mampu memberikan rasa keadilan,
peluang untuk meraih jabatan yang
untuk berbagai kegiatan dengan dan memiliki pengalaman dalam
lebih tinggi terbuka lebar, ia sama
baik. Ia selalu datang pukul 07.00 mengemban amanah jabatan saya,”
sekali tidak mengeluh.
setiap hari, menyelesaikan putusan ungkapnya.
sebelum dibacakan meskipun harus Pengalaman hidupnya sebagai
Kedua, sebagai hakim, Yahya
menyelesaikan rata-rata 120 perkara aparatur negara dijalaninya dengan
Harahap menanamkan komitmen
per bulan, dan tetap berkarya sabar dan sukacita, meski harus
yang kuat untuk memberikan
menulis buku. menerima perlakuan yang tidak
pelayanan kepada pihak-pihak yang
semestinya. “Meski saya dibuang
“Saya selalu tidur setelah shalat berperkara. Komitmen ini, menurutnya,
ke Banda Aceh dan Papua, saya
isya’ dan bangun pada jam 03.00 dimulai dari pelaksanaan sidang
terima, saya jalani dan saya tidak
pagi untuk shalat tahajjud dan tepat waktu dan membuat putusan
mengeluh,” tuturnya.
mulai membaca dan menulis hingga yang argumentatif, rasional, dan
waktu shubuh tiba,” tuturnya. tidak bertentangan dengan common Totalitasnya dalam menjalani
sense. Keduanya bagi Yahya adalah profesi di bidang peradilan telah
Selepas menyelesaikan bangku
bentuk pelayanan yang baik kepada berhasil melambungkan nama
kuliah di Fakultas Hukum Universitas
para pencari keadilan. Yahya Harahap. Karirnya pun
Sumatera Utara pada tahun 1960, terbilang cemerlang. Selama 39
Yahya muda langsung berkiprah di “Memberikan pelayanan yang tahun menjadi hakim, setengahnya
dunia peradilan dengan menjadi hakim baik jauh lebih berharga ketimbang dijalani sebagai hakim agung. Ia
tingkat pertama. Sebenarnya ia tidak memberikan kemenangan kepada menjadi hakim agung selama 19
ingin buru-buru menjadi hakim, karena pihak-pihak yang berperkara,” ia tahun, dari 1982 hingga 2000,
ia masih tertarik menjadi aktivis. menegaskan. dengan jabatan terakhir Ketua
Semasa mudanya ia berkecimpung Muda Pidana Mahkamah Agung RI.
Ketiga, sebagai hakim, Yahya
di berbagai organisasi keislaman, Sebelumnya, 10 tahun ia menjadi
Harahap berusaha untuk selalu
seperti Pelajar Islam Indonesia hakim tingkat pertama dan 10
disiplin dalam menjalankan profesi
(PII), Himpunan Mahasiswa Islam tahun menjadi hakim di tingkat
nya, baik disiplin waktu maupun
(HMI), bahkan Partai Masyumi. banding.
disiplin dalam bekerja. Pukul 07.00 ia
Sayangnya kondisi politik ketika itu
sudah berada di kantor dan semua Atas dasar pengalaman dan
tidak berpihak kepada organisasi-
putusan diselesaikannya sebelum komitmen itu, Yahya Harahap
organisasi sejenis itu, sehingga ia
dibacakan. Menurutnya, Pasal 184 berpesan kepada hakim-hakim
harus banting stir ke dunia kerja.
ayat (3) HIR yang menyatakan Indonesia terutama yang masih
Meski begitu, Yahya muda tidak putusan ditandatangani oleh muda-muda agar dapat menghayati
ingin bekerja setengah-setengah. Ketua dan Panitera secara implisit perannya dengan sebaik mungkin
Ia berusaha menjalani profesinya bermakna putusan itu harus sudah sembari terus menanamkan
sebagai pengadil dengan penuh ditandatangani pada saat putusan semangat untuk terus berbenah diri
totalitas dan dedikasi tinggi. tersebut dibacakan. membangun peradilan Indonesia.
Sejumlah kebiasaan baik ia semaikan
Alhasil, lanjut Yahya, ketika “Hayati dan bersemangat!” ia
sebagai bukti komitmennya di dunia
memasuki masa purnabhakti pada berpesan.
peradilan.
tahun 2000, ia tidak meninggalkan (Mohammad Noor, M. Isna Wahyudi)
Pertama, sebagai hakim, Yahya tunggakan perkara sama sekali dan
Harahap selalu mengajukan per- ia tidak perlu lagi datang ke kantor
tanyaan-pertanyaan filosofis pada untuk menandatangani putusan
dirinya sebagai sumber motivasi. yang telah diselesaikannya.
Pertanyaan-pertanyaan filosofis yang
Keempat, selama menjalani
disebutnya sebagai interrogation of
profesi sebagai hakim, ia tidak ingin
philosophy merupakan benih-benih
Biodata
badilag
Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Drs. H. Sayed H. Tukiran, S.H., M.M. dilantik Sekretaris MA menjadi Direktur Pem-
Usman, S.H., M.H., menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin binaan Administrasi Peradilan Agama Ditjen Badilag di Gedung MA,
dini hari (14/1), di RSCM Jakarta. Almarhum wafat di usia 56 tahun Rabu (27/2). Ia menggantikan Drs. H. Sayed Usman, S.H., M.H.
dan meninggalkan seorang istri serta dua anak. Pak Sayed Usman Sebelumnya ia adalah Panitera/Sekretaris PTA Medan.
menjadi Direktur di Badilag sejak 25 Mei 2010.
Ketua MA Belanda Kunjungi Badilag
Badilag-Kedubes Mesir Jalin Kerja Sama
Ketua Kamar Peradilan Agama MA RI, Dr. H. Andi Syamsu Alam, PA Morotai melaksanakan sidang keliling di Pulau Morotai pada
SH., MH dan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama MA RI, hari Selasa, 23 April 2013. Untuk menjangkau pulau tersebut, tim
Drs. H. Purwosusilo, SH., MH. memberi apresiasi positif kepada sidang keliling menggunakan kapal KM. Maming. Tanpa sidang
Pengadilan Agama Jakarta Barat yang mulai mengoperasikan keliling, masyarakat pencari keadilan harus mengeluarkan biaya
arsip digital dan SMS info perkara secara otomatis. Ini bagian yang sangat besar, sekitar Rp. 3 – 5 juta rupiah untuk biaya
dari usaha untuk memodernisasi administrasi perkara di transportasi.
lingkungan peradilan agama.
Malu A
da satu peristiwa cukup menge- ada delapan hakim yang diusulkan
sankan yang masih terus saya untuk jadi Plt Ketua PA. Nama saya
ingat hingga sekarang. Peristiwa tidak diusulkan, karena meskipun di
itu terjadi 20 tahun silam, tepatnya PA tersebut pangkat saya yang paling
Berkah`
Sebelum bercerita soal peristiwa
Jabatan yang pernah saya emban
itu, saya ingin mengucapkan terima
adalah Panitera Kepala atau sekarang
kasih kepada Bapak almarhum H.
Panitera/Sekretaris.
Hensyah Syahlani, S.H. yang secara
tidak sengaja telah memaksa saya Saya sangat memahami pen
untuk belajar administrasi peradilan. jelasan itu, karena memang saya
masih hakim yunior. Saya bahkan
Pada tahun 1993, saya diberi
berharap beberapa rekan hakim yang
amanat untuk menjabat sebagai Plt
lebih senior terpilih menjadi Plt Ketua
Ketua di sebuah PA di Jawa Timur.
PA.
Saat itu pimpinan di tempat kami
hanya satu, yakni Wakil Ketua. Satu- Namun apa yang terjadi sungguh
satunya pimpinan itu ternyata diang- di luar dugaan saya. Tanpa melaku-
kat sebagai Ketua PA di daerah lain. kan lobi atau pendekatan apapun,
ternyata saya yang ditunjuk menjadi
Karena terjadi kekosongan
Plt Ketua PA. Penunjukan saya itu
pimpin-an, PA tersebut kemudian
berdasarkan SK Ketua PTA Surabaya.
mengusulkan penggantinya. Sebe-
lum berkas usulan itu dikirim ke Belum genap dua pekan saya
PTA Surabaya, saya dipanggil oleh melaksanakan tugas sebagai Plt
pimpinan PA dan dijelaskan bahwa Ketua PA, ada pemeriksaan dari
MA. Pemeriksaan itu dipimpin oleh apa-apa. Lidah saya kelu. Saya saya menjadi hakim, pimpinan PA,
Direktur Hukum dan Peradilan MA, benar-benar diliputi perasaan was- hakim tinggi, maupun Dirjen Badilag,
Bapak H. Hensyah Syahlani, S.H. was, galau, malu. Yang tersisa hanya sebab salah satu tugas Ditjen Badi-
Yang menjadi fokus pemeriksaan kebulatan tekad dalam hati untuk lag adalah melakukan pembinaan
adalah administrasi perkara, meliputi memperbaiki kesalahan itu agar tidak administrasi peradilan agama.
register perkara, keuangan perkara, terulang lagi.
Karena itu, alangkah indahnya
dan laporan perkara.
Sehari setelah peristiwa itu saya kalau kita dapat belajar dengan
Menghadapi pemeriksaan terse- langsung mewujudkan tekad saya. ke
sadaran, tanpa ada paksaan dari
but, selaku Plt Ketua PA, saya harus Dibantu beberapa hakim dan staf, pihak manapun, termasuk belajar
tetap bertanggung jawab terha- saya mulai mempelajari apa yang administrasi peradilan.
dap hasil kerja pimpinan sebelum di
anggap salah oleh Pak Hensya h.
Memang, semakin tinggi posisi
saya, dengan segala kelebihan dan Saya mempelajari administrasi
kita, kita perlu lebih menguasai
kekurangannya. perkara dan memperbaiki buku
managerial skill ketimbang tech
laporan keuangan yang dianggap
Usai mengadakan pemeriksaan, nical skill. Meski demikian, sungguh
salah oleh Pak Hensy ah itu dengan
Pak Hensyah memanggil saya. Nada sangat bagus apabila managerial skill
sungguh-sungguh selama tiga bulan
suaranya tinggi, sebagai tanda beliau itu diimbangi dengan technical skill.
penuh. Ya, selama tiga bulan, bahkan
marah. Kepada saya, beliau menjelas Hendaknya technical skill itu diasah
siang-malam. Waktu itu saya bahkan
kan adanya kesalahan-kesalahan, sejak dini, sebelum mendapat amanat
sering pulang jam 12 malam, malah
khususnya kesalahan penulisan pada yang lebih tinggi.
kerap tidur di kantor dan tidak pulang
buku keuangan perkara.
ke kos-kosan yang terletak tidak jauh Dengan menguasai technical
Terus terang, waktu itu saya dari kantor. skill seperti administrasi perkara,
di
liputi perasaan takut, kuatir, malu. termasuk administrasi keuangan,
Ternyata mempelajari seluk-beluk
Pak Hensyah adalah pakar di bidang seorang pimpinan dapat memberikan
administrasi perkara, khusus nya
hukum acara dan Pola Bindalmin. bimbingan, arahan, bahkan peng-
keuangan perkara, tidak semud ah
Beliau sangat menguasai dua bidang awasan dan teguran apabila ada
yang saya bayangkan. Sebagai
itu. Beliau juga sering mengajar hakim bawahan yang melakukan kekeliruan.
mana umumnya hakim saat itu, saya
dan calon hakim peradilan agama. Begitupun sebaliknya, tanpa meng-
kurang menganggap penting admin-
Singkat kata, beliau sangat kompeten uasai technical skill, seorang pimpin-
istrasi peradilan, karena mengang-
dan sangat disegani. an biasanya kurang percaya diri
gap administrasi peradilan adala h
dalam melakukan pembinaan dan
Ketika saya mendekat beliau, tugasnya panitera, bukan tugas
pengawasan.
masih dengan suara tinggi, beliau hakim. Ternyata anggapan itu keliru.
berteriak, “Pak Ketua! Ada cutter?!” Karena itu, mari kita senantiasa
Administrasi perkara, termasuk
belajar, termasuk mempalajari tech-
Dengan tergopoh, saya langsung keuangan perkara, perlu dipahami
nical skill yang mungkin kita anggap
minta kepada seorang staf untuk dan dikuasai oleh para hakim, apal-
tidak penting. Tentu akan lebih indah
mencarikan cutter (pisau kecil). agi pimpinan pengadilan. Berbekal
lagi bila proses belajar itu muncul dari
Sambil menunggu datangnya cutte r, penguasaan terhadap administrasi
kesadaran diri, bukan karena paksaan
pikiran saya melayang ke mana- perkara, seorang hakim atau pimpinan
pihak lain seperti yang saya alami.
mana. Saya mencoba menerka- dapat melakukan pembinaan, peng-
nerka, cutter itu akan dipakai untuk awasan, bahkan memberi teguran Dalam al-Quran, Allah berfirman:
apa. apabila menemukan kesalahan. “Boleh jadi apa yang tidak kalian
sukai akan membawa kebaikan, dan
Setelah seorang staf menyerah- Setelah mengalami peristiwa
boleh jadi apa yang kalian sukai akan
kan cutter itu, saya lekas memberi- yang cukup mengesankan itu, dan
membawa keburukan.”
kannya ke Pak Hensyah. Dan tanpa ber-usaha mempelajari administrasi
sama sekali saya duga, Pak Hensy
ah peradilan dengan sungguh-sung- Kiranya pengalaman saya ini
menggunakan cutter itu untuk guh walaupun bisa dikatakan tanpa dapat menjadi ibrah buat kita ber-
merobek buku keuangan perkara se
ngaja, saya membuktikan dan sama. Wallahu a’lam.
yang dinilainya salah. merasa kan betul manfaat mengua-
Melihat itu, saya tidak bisa berkata sai administrasi peradilan, baik ketika
S
elama ini, pemikiran tenta
ng kekuasaan secara horizontal. Ketika sama dengan khalifa h menetapkan
pemencaran kekuasaan selalu itu sudah ada pem bagian kekuasa an peraturan dan perundang-undangan.
me-rujuk Aristoteles, John secara vertikal, yaitu antara pemerintah (hal 71).
Locke dan Montesquieu. Dari ketiga pusat dan daerah.
Penerapan pemencaran kekuasaan
filsuf Barat tersebut, Montesquieu Ketika kekuasaan pemerintah secara horizontal pada zaman Umar
disebut sebagai peletak dasar pe- Umar bin Khattab semakin meluas, bin Khattab ini terjadi jauh se
belum
misahan kekuasaan, separation des Umar bin Khattab menyerahkan John Locke dan Mostesqui eu me-
pouvoir. kekuasaan yudikatif kepada pejabat ngemukakan idenya. Gagasan
Buku karya Muhammad Alim lain yang disebut dengan qadi. Ini Montesquieu dapat ditemukan dalam
berusaha menguji kebenaran asumsi karena khalifah mulai sibuk menjalan- bukunya “L’ Esprit des Lois yang ter-
tersebut di atas dengan berbagai kan berbagai bidang pemerintahan. diri dari 31 jilid yang terbit pada
pendekatan, antara lain pendeka- Di Madinah, mulailah Abu ad-Darda tahun 1748.
tan historis dan komparatif. Pen- diangkat sebagai hakim. Dengan
Buku ini berhasil menyodorkan
elurusan kritis dilakukan dengan pengangkatan hakim ini, ke kuasaan
fakta sejarah yang sangat bermanfaat
merunutkan gagasan tentang pem- yudikatif tidak lagi seluruhnya di-
memberikan wawasan baru tentang
batasan ke-kuasaan yang dimulai pegang oleh kekuasaan eksekutif.
khazanah “Islam historis”.
dari Aris
toteles, isyarat pemencaran Pembentukan “Majelis Syura” juga
kekuasaan dalam al-Qur’an, praktik dilakukan. Majelis ini juga dikenal den-
pemerintahan dalamnegara Madi- gan “Majelis Sahabat” atau “Majelis
nah, pemisahan kekuasaan buah