Anda di halaman 1dari 112

DR. H. Edi Riadi, S.H., M.H.: H. A. S. Pudjoharsoyo, S.H., M.

Hum:
Hampir Tenggelam di Tahuna, Bersinar di MA Saya Tahu Apa yang Terjadi di Seluruh Pengadilan

MAJALAH EDISI 11 | APRIL 2017

www.badilag.mahkamahagung.go.id

Wawancara Eksklusif:
KETUA MAHKAMAH AGUNG RI

ISSN 2355-2476
M a ja l a h

PERADILAN AGA M A DAFTAR ISI


Edisi 11 | April 2017

2 Salam Redaksi
3
4
Editorial
Suara Pembaca
62 72
5 Laporan Utama
Di Indonesia, praktik wakaf sudah ada sebelum Islam
datang, hingga lahir UU 41/2004. Derap panjang regulasi
wakaf dalam berbagai aturan, telah membukakan kran
harapan pemberdayaan wakaf produktif.
24 Tokoh Bicara
26 Fenomenal
Sengketa wakaf yang mendalilkan pewakaf (wakif) tidak
cakap hukum mengharuskan hakim untuk tidak hanya

45
memahami hukum wakaf yang ada dalam UU No 41/2004,
akan tetapi juga harus mengusai hukum tentang subyek
hukum dan pengampuan. Jika tidak, maka akan terjadi
kesalahan dalam penerapan hukum.
34 Wawancara Eksklusif
45 Peradilan Mancanegara
53 Opini

79 34
62 Tokoh Kita
Hampir ‘tenggelam’ di Tahuna, bersinar di MA
67 Anotasi Putusan
72 Sosok
79 Program Prioritas
~ Direktorat Jenderal
~ Sekretariat
~ Pembinaan Tenaga Teknis
~ Pembinaan Administrasi
86 Postur
Ketua Mahkamah Agung RI optimis tahun 2017 ini
akan menjadi momentum perbaikan di berbagai aspek,
termasuk dalam aspek penanganan perkara di empat
lingkungan badan peradilan, apa benang merahnya?
90
93
Pengadilan Inspiratif
Kilas Peristiwa
90
97 Aktual
Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung RI
merilis kenaikan kelas Peradilan Agama/Mahkamah
Syar’iyah seluruh Indonesia, menyusul Surat Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor B/10/M.KT.01/2017 tanggal 16 Januari 2017
perihal peningkatan kelas/tipe 118 (seratus delapan
belas) pengadilan di lingkungan Mahkamah Agung RI.
24
100 Ekonomi Syariah
102 Jinayah
Berdasarkan qanun jinayat yang berlaku di Aceh,
masyarakat diberikan peranan untuk mencegah
terjadinya jarimah minuman khamar, masir, dan khalwat.
Peran serta umat Islam tersebut bukan dalam bentuk
“main hakim sendiri”, namun berdasarkan proses
peradilan di Mahkamah Syar’iyah.
106 Resensi
108 Pojok Pak Dirjen
97
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 1
DR. H. Edi Riadi, S.H., M.H.: H. A. S. Pudjoharsoyo, S.H., M.Hum:

Salam Redaksi
Hampir Tenggelam di Tahuna, Bersinar di MA Saya Tahu Apa yang Terjadi di Seluruh Pengadilan

MAJALAH EDISI 11 | APRIL 2017

www.badilag.mahkamahagung.go.id

Resolusi Tahun Membaca


Wawancara Eksklusif:
KETUA MAHKAMAH AGUNG RI

T
radisi lisan kini drastis bergerak ke budaya menonton sebelum memasuki budaya ISSN 2355-2476

literasi secara ajek. Masyarakat langsung melompat dari tradisi mendongeng ke


tradisi menonton sebelum terbiasa dengan tradisi membaca. DEWAN PAKAR:
Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.M., M.H.
Berdasarkan hasil survei UNESCO terhadap 61 negara, gairah membaca masyarakat Dr. H. Mukhtar Zamzami, S.H., M.H.
Indonesia menduduki peringkat buncit di urutan 60. Persentase minat baca masyarakat Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H.
Dr. H. Mukti Arto, S.H., M.Hum.
baru 0,001 persen, dengan asumsi dalam seribu orang hanya ada satu orang yang Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H.
memiliki minat baca. Rendahnya minat baca menjadi ancaman rendahnya daya saing PENASEHAT:
dalam percaturan internasional. Drs. H. Abdul Manaf, M.H.

Karena itu, menapaki tahun 2017 Majalah Peradilan Agama kembali menyapa dan PENANGGUNG JAWAB:
H. Tukiran, S.H., M.M.
mengajak pembaca untuk terus merawat budaya membaca. Ikhtiar tersebut sebagai
bagian dari upaya memerangi rendahnya minat baca masyarakat. Di tengah gempuran REDAKTUR SENIOR:
Dr. H. Hasbi Hasan, M.H.
tradisi menonton melalui sajian televisi yang kontennya lebih mengutamakan rating Dr. H. Fauzan, S.H., M.M., M.H.
ketimbang edukasi, kehadiran Majalah Peradilan Agama selalu menjadi oase penanaman Drs. H. Abd. Ghoni, S.H., M.H.
Arief Gunawansyah, S.H., M.H.
budaya membaca secara kritis dan dialogis. Bambang Subroto, S.H., M.H.
Sutarno, S.Ip., M.M.
Maka dari itu, pada setiap edisi majalah tidak hanya menyediakan versi cetak yang
notabene jumlahnya terbatas. Demi memenuhi kebutuhan pembaca yang menjangkau REDAKTUR PELAKSANA:
Achmad Cholil, S.Ag., S.H., LL.M.
dari Sabang hingga Merauke, majalah juga menyediakan bentuk digital yang dapat
EDITOR:
diakses melalui website: www.badilag.net. Diharapkan, penerbitan majalah versi cetak Rahmat Arijaya, S.Ag., M.Ag.
dan digital tersebut, minat membaca khususnya di lingkungan Peradilan Agama menjadi Mahrus Abdurrahim, Lc., M.H.
Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag.
resolusi yang hendak dicapai untuk tahun-tahun ke depan. Hermansyah, S.H.I.
Kajian kritis Majalah Peradilan Agama edisi ke-11 kali ini mengangkat isu besar tentang
DEWAN REDAKSI:
penanganan sengketa wakaf di Pengadilan Agama. Tema ini sangat menarik didiskusikan Dr. Ahmad Zaenal Fanani, S.HI., M.S.I.
Dr. Sugiri Permana, M.H.
di meja akademis karena persoalan wakaf modern memiliki nilai kompleksitas problem Achmad Fauzi, S.H.I.
yang tergolong rumit. Wakaf tak lagi murni berbentuk tanah, tapi sudah berkembang lebih Ade Firman Fathony, S.H.I., M.S.I.
Alimuddin, S.H.I., M.H.
luas hingga urusan hak kekayaan intelektual. Fenomena ini sangat menarik dikaji karena Edi Hudiata, Lc., M.H.
M. Isna Wahyudi, S.HI. M.SI.
peluang tercapainya tujuan wakaf untuk kesejahteraan umum semakin terbuka lebar. Mohammad M. Noor, S.Ag.
Majalah Peradilan Agama edisi ke-11 ini disusun di Kota Hujan, Bogor, pada Bulan Maret
SEKRETARIAT:
2017. Momentumnya bersamaan dengan kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Azis Hirpan Hilmi, S.T.
ke Indonesia, yang diterima langsung oleh Presiden RI di Istana Bogor. Kita ketahui bersama Hj. Nita Sari, S.H., M.H.
H. Dedy Juniawan, S.H.
betapa pesona Raja Salman begitu kuat magnetnya bagi masyarakat Indonesia. Sehingga warga Zaenal Abidin, S.E.
Adnan Qori Widanu, S.H.
berduyun-duyun penuh gembira menyambutnya meski hujan turun sangat deras. Begitulah
kira-kira gambaran kecintaan terhadap sosok. Orang rela berkorban meluangkan waktu dan DESAIN GRAFIS/FOTOGRAFER:
Ridwan Anwar, S.E.
gigih menghalau rintangan demi yang dicintai. Lantas bagaimana dengan kecintaan literasi Iwan Kartiwan, S.H.
Abdul Rahman, S.H.
masyarakat kita? Akankah juga berduyun-duyun mendatangi perpustakaan yang notabene
menjadi pusat peradaban untuk memperkaya khazanah bacaan? SIRKULASI/DISTRIBUSI :
Bagian Umum Sekretariat
Harapan kita kecintaan masyarakat membaca Majalah Peradilan Agama tak kalah Ditjen Badilag MA RI.
dengan apa yang telah ditunjukkan ketika Raja Salman lawatan ke Indonesia. Bobot
DITERBITKAN OLEH:
konten majalah kaya nutrisi sehingga bisa menambah wawasan keilmuan di bidang Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Agama Mahkamah Agung RI
wakaf, khususnya dalam konteks penanganan sengketanya.
Orrin Woodward berujar: salah satu pekerjaan terberat bagi manusia adalah berpikir. ISSN 2355-2476

Itulah kenapa banyak orang menghindarinya. Setali tiga uang, Denis Diderot melengkapi ALAMAT REDAKSI:
Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI lt.6
ujaran, bahwa orang berhenti berpikir saat mereka berhenti membaca. Jadi, marilah kita Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 bypass
melestarikan tradisi membaca agar tidak stagnan dalam berpikir. Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Telp. (021) 290 79277; Fax. (021) 290 79211
Akhirnya, redaktur mengucapkan selamat membaca semoga majalah ini bermanfaat Email: majalah.badilag@gmail.com
dan semakin memperkaya khazanah kajian tentang wakaf di Indonesia. www.badilag.mahkamahagung.go.id

2 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


Editorial

Dinamika Wakaf dan


Tantangan Peradilan Agama

D
alam lima tahun terakhir, perkara sengketa wakaf Tahun 2011 Tentang Rumah Susun yang membolehkan
yang masuk ke Peradilan Agama menunjukan dibangunnya rumah susun di atas tanah wakaf dengan
tren yang terus meningkat, meskipun jumlahnya status kepemilikan yang berbeda. Contoh lainnya adalah
memang tidak sebanyak perkara waris apalagi wakaf atas Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang terkait
perceraian. Problematika sengketa wakaf di Peradilan dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang
Agama termasuk yang jarang didiskusikan, salah Paten.
satunya karena sedikitnya dispute mengenai wakaf yang Persinggungan antara aturan wakaf dengan aturan
diselesaikan melalui jalur litigasi. rumah susun, Hak Kekayaan Intelektual, dan regulasi
Meskipun Pasal 62 Undang-Undang Nomor 41 Tahun lainnya akan menghadirkan persoalan yang sangat
2004 Tentang Wakaf beserta Penjelasannya menyatakan kompleks jika terjadi sengketa.
bahwa penyelesaian sengketa perwakafan melalui jalur Selain itu, sama halnya dengan perkembangan ekonomi
ajudikatif ke pengadilan agama/mahkamah syar’iyah syariah di Indonesia yang begitu pesat, praktik perwakafan
merupakan langkah terakhir (bukan pilihan) setelah pun mengalami dinamika serupa. Belakangan ini misalnya,
mekanisme musyawarah mufakat, mediasi dan arbitrase muncul wacana pendirian bank wakaf, modal ventura
gagal menyelesaikan sengketa, diprediksi ke depan wakaf, sukuk wakaf dan wakaf manfaat asuransi. Praktik-
sengketa wakaf akan meningkat dan semakin kompleks. praktik wakaf kontemporer semacam itu akan semakin
Setidaknya ada dua hal utama yang mendukung asumsi memberikan tantangan tersendiri bagi hakim Peradilan
tersebut di atas. Pertama, jumlah aset wakaf di Indonesia Agama dalam menyelesaikan sengketa perwakafan yang
meningkat pesat dari tahun ke tahun. Data dari Direktorat diajukan kepadanya.
Pemberdayaan Wakaf Kementerian Agama per Maret Menyikapi perkembangan wakaf di Indonesia yang
2016 menunjukan bahwa jumlah tanah wakaf di Indonesia makin dinamis baik dari sisi regulasi dan praktik kekinian,
seluas 4.359.443.170 m2 yang tersebar di 435.768 lokasi Mahkamah Agung c.q. Peradilan Agama harus meresponnya
di 33 provinsi. secara cepat dan tepat. Dari sisi regulasi misalnya,
Jumlah tersebut meningkat hampir 100 persen jika diperlukan seperangkat aturan yang dapat dijadikan
dibandingkan data tanah wakaf pada tahun 2007 yang panduan beracara dalam menangani sengketa wakaf di
berjumlah 2.686.536.657 m2 dan tersebar di 366.595 Peradilan Agama. Gugatan class action atas sengketa wakaf
lokasi. Belum lagi jika ditambah dengan wakaf tunai di Pengadilan Agama Cilegon beberapa waktu lalu dapat
berupa uang yang per Desember 2013 saja wakaf uang dijadikan salah satu alasan.
yang terkumpul mencapai 145,8 milyar rupiah. Kemudian, kompleksitas perkara wakaf yang kerap
Semakin banyak transaksi wakaf yang dilakukan, berkelindan dengan bidang hukum lainnya meniscayakan
semakin banyak potensi sengketa yang akan muncul. hakim Peradilan Agama untuk menggunakan pendekatan
Terlebih jika melihat data bahwa 34 persen dari interdisipliner dan bahkan multidisipliner dalam
keseluruhan tanah wakaf di Indonesia belum memiliki menyelesaikan perkara wakaf. Karena penggunaan hukum
serti ikat. Padahal, salah satu penyebab sengketa yang wakaf saja tidak akan cukup menjawab persoalan.
paling umum dalam perwakafan adalah tidak adanya bukti Ke depan, serti ikasi hakim wakaf mungkin juga
serti ikat yang sah atas tanah wakaf tersebut. diperlukan untuk semakin profesionalnya penegakan
Kedua, dinamisnya perkembangan regulasi dan praktik hukum wakaf demi terwujudnya keadilan sosial di Republik
perwakafan. Contohnya adalah Undang-Undang Nomor 20 tercinta ini. []

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 3


Suara Pembaca
Ahli Waris Pengganti Harus Dibatasi
Perlu Ditampilkan Sosok Hakim di Kota Besar
Tampilan wajah dan isi majalah kesayangan kita semakin
Majalah Peradilan Agama mèmberikan mantap. Edisi X dengan tema ‘Dinamika Hukum Waris di
kontribusi besar untuk peningkatan kualitas Indonesia’ semakin membuka mata dan pikiran kita tentang
SDM khususnya Hakim karena materi artikelnya dasar, asal usul dan penerapan/pembagian waris. Namun
selalu bersentuhan dengan tugas pokok hakim. satu hal yang menurut saya perlu mendapat perhatian
Juga memberikan pencerahan dan wawasan atas adalah terkait lembaga ahli waris pengganti/AWP (Pasal 185
perkembangan hukum Islam. Disamping itu tokoh KHI).
yang ditampilkan memberikan inspirasi dan motivasi Salah satu filosofi lahirnya lembaga AWP ini adalah
dalam pelaksanaan tugas. Semoga majalah ini tetap memberi rasa adil kepada AW. Sehingga hemat saya,
eksis dan kalau perlu rentang waktu penerbitannya diperpendek. walaupun lembaga AWP ini tidak ada dalam nash secara
Pada beberapa edisi majalah yang sudah saya baca, banyak cerita tentang sharih dan tidak banyak dijumpai di negara lain, tetapi
perjuangan rekan-rekan hakim di pelosok. Sebagai seorang hakim yang pernah harus diakui inilah Fiqh Indonesia. Tapi masalahnya, oleh
juga tinggal di pelosok tanah air yang berbatasan dengan negeri jiran Malaysia karena tidak adanya batasan siapa saja yang berhak/bisa menjadi ahli waris,
kami merasa terharu dan dapat merasakannya. sehingga dalam prakteknya melebar jauh. Bahkan di daerah tertentu ada yang
Saya kira, pengalaman hakim di pelosok negeri maupun di ibu kota mendudukkan isteri sebagai AWP.
mempunyai kelebihan masing-masing. Setidaknya itu yang saya rasakan. Pada Untuk itu, hemat saya, perlu ada regulasi semacam Surat Edaran dari MA
rubrik Suara Pembaca ini, kiranya boleh memberikan saran untuk menampilkan tentang batasan siapa saja yang bisa diposisikan sebagai AWP.
sosok hakim dengan berbagai ceritanya khususnya pengalaman menyelesaikan
sengketa di beberapa kota besar, termasuk sengketa ekonomi syariah dengan Drs. Djabir Sasole, M.H.
berbagai permasalahannya. Insyaallah kisah seperti ini juga akan memberikan Ketua Pengadilan Agama Soasio, Maluku Utara
inspirasi bagi hakim hakim lainnya. Saya pikir perlu selalu menampilkan lembaga
peradilan yang inovatif dalam memberikan pelayanan termasuk sosok SDM yang Redaksi: Terima kasih atas komentarnya. Masukan Bapak akan kami sampaikan
berperan di belakangnya. ke Pimpinan.
Drs. H. Arsyad Mahmud, S.H., M.H.
Ketua Pengadilan Agama Bandung, Jawa Barat Ada Kajian Sengketa Ekonomi Syariah

Redaksi: Terima kasih atas komentarnya. Usul Bapak untuk menampilkan sosok Majalah Peradilan Agama yang telah
hakim di kota besar, insya Allah kami tindaklanjuti. terbit saat ini merupakan gambaran, corak
dan isi para pejuang penegak keadilan yang
sangat representatif dalam meningkatkan
kualitas penegak hukum. Yang mana sumber
Surat Cinta yang Dinanti daya manusia yang dimiliki Peradilan Agama
sangat mumpuni dalam menyelesaikan
Bagi saya, Majalah Peradilan Agama bagaikan banyak permasalahan yang dihadapi
surat cinta yang terus dinanti nantikan oleh para masyarakat saat ini, sehingga bagi para
pembaca, khususnya warga pengadilan agama di hakim khususnya dan peradilan Agama yang
seluruh Indonesia. Di sana warga Pengadilan Agama berada di wilayah kabupaten/kota seluruh indonesia sangat terbantu dan terpacu
berbagi pengalaman, memberikan informasi, dan dalam menggali khazanah Islam.
juga keteladanan. Majalah Peradilan Agama telah Kita patut berbangga hati dengan hadirnya Majalah Peradilan Agama yang
memberikan banyak manfaat bagi kita semua khususnya bagi saya pribadi. menyajikan isi khazanah intelektual Islam yang begitu luas, dan menjadi harapan
Kehadiran Majalah Peradilan Agama selama ini benar-benar telah mampu kami yang berada di daerah jauh dari ibu kota alangkah gembiranya bilamana
mengisi kekosongan sebagai media dalam lingkup Peradilan Agama yang konsen dimasukkan permasalahan-permasalahan sengketa ekonomi syariah yang pernah
membahas persoalan-persoalan yang dihadapi oleh warga Pengadilan Agama diselesaikan oleh pengadilan Agama yang saat ini rame diajukan ke Pengadilan
secara khusus. Saya berharap kehadiran majalah ini akan terus kontinyu dan dapat Agama.
memberi konten yang berkualitas dan manfaat yang besar bagi para pembaca. Dr. H. Abu Jahid Darso Atmojo, Lc., LL.M
Aamiiin. Hakim Mahkamah Syar’iyah Langsa, Aceh
Khairul Badri, Lc., M.A.
Hakim Pengadilan Agama Nunukan, Kalimantan Utara Redaksi: Sejak Edisi Kelima kami sudah menyediakan Rubrik Ekonomi Syariah. Pada
Edisi Ketiga & Keempat apa yang Bapak sampaikan didiskusikan secara mendalam.
Redaksi: Terima kasih atas apresiasinya. Semoga Majalah Peradilan Agama terus Namun begitu, usul Bapak akan kami diskusikan untuk edisi mendatang. Terima
eksis. kasih atas komentarnya.

4 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


LAPORAN UTAMA

WACANA WAKAF
DALAM FIKIH DAN KEINDONESIAAN
Lembaga wakaf telah memberikan kontribusi
terhadap perkembangan dan peradaban
Islam. Di Indonesia, praktik wakaf sudah
ada sebelum Islam datang, hingga lahir UU
41/2004. Derap panjang regulasi wakaf dalam
berbagai aturan, telah membukakan kran
harapan pemberdayaan wakaf produktif.

W
akaf berasal dari bahasa untuk masa waktu tertentu dengan benda wakaf menjadi bagian
Arab al-waqf atau alasan harta wakaf tetap dikuasai pembahasan ikih. Pada masa
al-habs. Secara etimologi pemilik harta sehingga ia bebas Rasulullah objek wakaf tidak hanya
mengandung makna al-man’u dan menentukan pilihannya (Mukhlisin berbentuk tanah sebagai barang tidak
al-imsâk. Makna al-man’u mencegah Muzarie, 2010: 78). bergerak, tetapi juga kuda sebagai
atau melarang, adapun al-imsâk Wahbah al-Zuhaily (1985: tunggangan berperang, air/sumur
adalah menahan. Adapun secara 153-156) menyebutkan Madzhab untuk diminum dan jenis lainnya. Ibnu
semantik, wakaf bermakna menahan Hana i cenderung lebih rasional Quddamah memberikan pemahaman
sesuatu objek untuk dimanfaatkan, dibandingkan dengan tiga mazhab bahwa, pada dasarnya segala sesuatu
dan menahan objek tersebut dari sunni lainnya. Menurut mazhab yang bermanfaat dapat dijadikan
kerusakan maupun dipindah Hana i, seseorang yang mewaka kan objek wakaf, terlepas dari barang
tangankan. Dalam bahasa Inggris, objek tertentu tidak menghilangkan tersebut sebagai barang bergerak
wakaf dipadankan dengan foundation, hak kepemilikannya. Pendapat ini atau tidak bergerak dan tidak ada
endowment, trust dan philanthropy berbeda dengan Jumhur ulama yang batasan waktu masa pemanfaatannya,
(Monzer Kahf, 2000:54). menyatakan bahwa hak kepemilikan baik untuk selamanya ataupun untuk
Para ulama memberikan de inisi benda wakaf menjadi hilang setelah masa tertentu.
wakaf dengan berbagai redaksi. diwaka kan. Atas dasar kemanfaatan tersebut,
Perbedaan tersebut bermuara pada Meskipun terjadi silang Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa
pemanfaatan benda wakaf bagi pendapat mengenai objek wakaf, objek wakaf dapat saja ditukar
masyarakat umum dan terpeliharanya Jumhur ulama sependapat, bahwa dengan yang lebih baik lagi seperti
benda wakaf tersebut. Salah satu wakaf untuk masjid menyebabkan halnya menukar sebuah hadiah.
pengertian wakaf menyebutkan, objek wakaf sepenuhnya menjadi Menurut Ibnu Taimiyah benda wakaf
bahwa wakaf adalah bentuk kebaikan hak Allah, sehingga tidak boleh dapat diganti dengan yang lain
tertentu yang diperuntukan bagi dipindahtangankan. Mazhab Malikiy- apabilaterdapat dua alasan, yaituada
masyarakat luas, dengan tetap yah lebih moderat, menurutnya benda kebutuhan yang mendesak dan ada
mempertahankan objeknya. wakaf tetap menjadi hak wakif, tetapi kepastian bahwa jika benda/objek
Menurut mazhab Malikiyah, wakif tidak boleh mempergunakannya wakaf diganti dengan yang lain,
seseorang dapat saja mewaka kan secara komersial. manfaat yang ditimbulkan akan lebih
objek tertentu untuk selamanya atau Objek dan masa pemanfaatan baik lagi (Sayyid Sabiq, III:265).

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 5


LAPORAN UTAMA

Dalam literatur klasik, unsur- bagaimana lembaga wakaf memberi-


unsur wakaf menjadi awal kan kontribusi terhadap perkemba-
pembahasan tentang wakaf. Untuk
terlaksanakannya lembaga wakaf
ngan dan peradaban Islam. Setelah
Amr bin Ash mendirikan diwan al-waqf,
“Perkembangan
harus ada waqif (orang yang
mewaka kan), mauquf ‘alaih (yang
lembaga serupa dikembangkan
pada masa pemerintahan Islam
lembaga wakaf
menerima wakaf), mauquf(objek berikutnya. Tingginya peranan di Indonesia
wakaf) dan iqrar waqf. wakaf dalam perekonomian umat
Islam, mengharuskan pemerintah tidak terlepas
Sekilas perkembangan wakaf melakukan regulasi terhadap wakaf
Dalam sejarah Islam, Ka’bah itu sendiri, di mana pada awalnya dari pengaruh
dan sekelilingnya menjadi wakaf
pertama yang dipergunakan oleh
wakaf menjadi bagian dari baitul mal.
Pada masa Fathimiyyah, wakaf mazhab Syafi’i”
umat manusia sejak Nabi Ibrahim as. banyak dipergunakan untuk
Pada masa Rasulullah, Masjid Quba’ kepentingan umat mulai dari
di Madinah, menjadi wakaf pertama pendidikan, rumah sakit dan kesejah- Regulasi wakaf di Indonesia
umat Islam. Secara personal, untuk teraan masyarakat. Pada masa Praktik wakaf di Indonesia sudah
pertama kali wakaf dilakukanoleh Ayyubiyah, perjuangan umat Islam ada sejak sebelum Islam datang,
khalifah Umar ra. Ia meminta banyak mempergunakan dana wakaf. dengan pranata yang tidak sepenuhnya
pendapat tentang kebunnya yang Pada tahun 1864, Mesir mendirikan persis dengan yang terdapat dalam
ada di Khaibar. Kemudian Rasulullah Kementerian Wakaf. Imperialisme ajaran Islam. Di Banten, misalnya,
menyarankannya, “Jika kamu Inggris terhadap Mesir menyebabkan terdapat “Huma Serang”, merupakan
berkehendak, tahanlah kebunnya dan lembaga ini kemudian hilang, ladang yang dikelola secara bersama-
sedekahkan hasilnya, kebun jangan meskipun secara de facto pengelolaan sama dan hasilnya dipergunakan
diperjualbelikan, jangan dihibahkan wakaf masih tetap berjalan untuk kepentingan bersama. Di
dan jangan diwariskan” (Monzer Kahf, (Widyawati, 2011: 36-37). Lombok, terdapat “Tanah Pareman”,
2000:19-20). Dalam dunia pendidikan, yaitu tanah negara yang dibebaskan
Pembahasan wakaf sering pengelolaan wakaf yang baik terlihat dari pajak “landrente” dan hasilnya
difokuskan pada wakaf khairi (untuk pada pemanfaatan wakaf produktif diserahkan kepada desa-desa, sukan
kepentingan umum) dan wakaf yang dikelola oleh Universitas dan kepada Candi untuk kepentingan
dzuriyyi/ahliy (untuk kepentingan al-Azhar Kairo di Mesir, Universitas bersama.
keluarga). Sementara pembahasan Zaituniyyah di Tunisia dan sekolah- Di Jawa Timur, ada tanah
tentang wakaf produktif,tergolong sekolah Imam Lisesi di Turki. Wakaf “Perdikan”, yaitu sebidang tanah yang
sedikit. Di beberapa negara Muslim, pada lembaga-lembaga tersebut telah merupakan pemberian raja kepada
wakaf ahliy sudah tidak dilembagakan mampu membiayai universitas dan seseorang atau kelompok yang
lagi, sedangkan di Indonesia, masih civitas akademikanya (Andy Agung berjasa. Menurut Rachmat Djatnika,
memungkinkan ada wakaf ahliy. Prihatna, 2006: 58). bentuk ini hampir menyerupai wakaf
Sejarah telah menunjukkan, keluarga (al-waqf al-ahly) dari segi
fungsi dan pemanfaatan yang tidak
boleh diperjualbelikan.
SE Sekretaris Governemen SE Sekretaris Governemen Pasal II Aturan Peralihan
pertama, 31/01/1905, No. 24/12/1934 No. 3088/A, UUD 1945 yang berbunyi:
Bijblaad 1934 No. 13390 “Segala Badan Negara dan Inpres 1 Tahun 1991
435, Bijblaad 1905 No. Pasal 49UU Nomor 5 Tahun
tentang Toezich van de peraturan yang ada masih tentang Kompilasi Hukum
6196 tentang Toezicht op 1960 tentang Pokok-pokok U
regeering op Muhammad- langsung berlaku, selama Islam. Buku III tentang
den bouw van Muhammad- Agraria (UUPA) mengatur W
aansche beheuizen, vrijdag belum diadakan yang baru Hukum Perwakafan (5 bab
aansche bedehuizen perwakafan tanah 2
diensten en wakafs menurut UUD ini.” dan terdiri dari 15 pasal)

1905 1931 1934 1935 17/8/1945 1953 1960 1977 1991 2002
Kolonial Belanda Kolonial Belanda Kolonial Belanda Kolonial Belanda Era Kemerdekaan Pasca Kemerdekaan

SE Sekretaris Governemen SE Sekretaris Governemen Departemen Agama PP Nomor 28 Tahun Fatwa MUI tentang Wakaf
14/06/1931 No. 1361/A, 27/05/1935 No. 1273/A, Republik Indonesia 1977 tentang Uang tanggal 28 Shafar
Bijblaad 1931 No. 125/A Bijblaad 1935 No. 13480 mengeluarkan petunjuk Perwakafan Tanah Milik 1423 H/11 Mei 2002 M
tentang Toezich van de 22/12/1953 tentang
regeering op Muhammad- Petunjuk-petunjuk
aansche beheuizen, mengenai wakaf
vrijdagdiensten en wakafs

6 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


LAPORAN UTAMA

Pada masa pra kemerdekaan pendaftaran benda wakafoleh Pejabat wakaf didominasi oleh mazhab
Republik Indonesia, praktik wakaf Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) Hana i. Hal ini dapat dilihat pada
sering dilakukan oleh masyarakat kepada instansi yang berwenang berbagai perkembangan wakaf itu
Islam. Hal ini sebagai konsekuensi paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sendiri, di mana wakaf dimungkinkan
logis dari banyaknya kerajaan Islam di sejak akta ikrar wakaf ditandatangani. untuk objek yang bersifat produktif
Indonesia. (Direktorat Pemberdayaan Ketiga,aturan mengenai nazhir dan memungkinkan untuk dipindah-
Wakaf, Perkembangan Pengelolaan diperjelas sehingga nazhir menjadi tangankan pada kondisi yang lebih
Wakaf di Indonesia, 2006: 14). profesi profesional. Keempat, baik.
Kemudian, regulasi wakaf mulai pembentukan Badan Wakaf Indonesia Perkembangan lembaga wakaf di
dikodi ikasi pada masa kolonial (BWI) yang bersifat independen, Indonesia tidak terlepas dari latar
Belanda sampai lahirnya UU 41/2004 tujuannya membina nazhir dalam belakang mazhab Sya i’i yang menjadi
tentang Wakaf dan PP 42/2006 mengelola dan mengembangkan mazhab mayoritas penduduk muslim
tentang pelaksanaan UU 41/2004. harta benda wakaf, baik secara di Indonesia. Pengaruh kuat mazhab
Untuk memudahkan, lihat pada nasional maupun internasional. Sya i’i tersebut adalah, wakaf yang
infogra is. Kelima, aspek pemberdayaan dilakukan untuk selamanya, serta
dan pengembangan benda wakaf larangan peralihan peruntukan benda
Potensi wakaf produktif selama ini terlihat belum optimal, wakaf. Kenyataan ini dapat dilihat
UU 41/2004 merupakan penyebabnya antara lain paham pada sejarah pelembagaan wakaf di
penyempurnaan dari beberapa konservatisme umat Islam mengenai Indonesia.
peraturan perudangan wakaf yang wakaf. Keenam, adanya ketentuan Sebelum lahirnya UU 41/2004,
sudah ada dengan menambah hal-hal pidana yang ditujukan kepada lembaga wakaf di Indonesia
baru sebagai upaya pemberdayaan para pihak yang dengan sengaja diatur dalam PP 28/1977 dan
wakaf secara produktif dan menyalahgunakan benda wakaf Buku III Kompilasi Hukum Islam.
profesional. Setidaknya UU 41/2004 dengan ancaman pidana penjara Dalam peraturan pemerintah dan
memiliki nilai substansi (Djunaidi, paling lama 5 (lima) tahun dan/ KHI, pelembagaan wakaf hanya
2006: 90-94) sebagai berikut: atau pidana denda paling banyak mengatur tentang wakaf atas tanah
Pertama, UU 41/2004 mengatur Rp 500.000.000,- (lima ratus juta milik dengan waktu yang tidak
benda yang diwaka kan dapat berupa rupiah). Sedangkan bagi pihak yang terbatas (untuk selama-lamanya).
benda tidak bergerak dan benda sengaja mengubah peruntukan Sejalan dengan perkembangan dan
bergerak seperti uang (cash waqf), benda wakaf akan dipidana penjara kebutuhan zaman, terjadi perubahan
saham, surat berharga lainnya dan hak paling lama 4 (empat) tahun dan/ besar terhadap peraturan wakaf di
kekayaan intelektual.Ini merupakan atau pidana denda paling banyak Indonesia. Berdasarkan UU 41/2004,
terobosan signi ikan, karena uang, Rp 400.000.000,- (empat ratus juta wakaf tidak hanya mengatur wakaf
saham, atau surat berharga lainnya rupiah). Dan sanksi administrasi akan tanah tetapi juga meliputi barang
merupakan variabel penting dalam dikenakan kepada lembaga keuangan bergerak dan tidak bergerak
pengembangan ekonomi.Wakaf syariah dan PPAIW yang melanggar termasuk di dalamnya wakaf uang
benda bergerak berupa uang, saham, dalam masalah pendaftaran benda atau wakaf tunai serta wakaf untuk
atau surat berharga lainnya tidak wakaf. jangka waktu tertentu. UU41/2004
untuk dibelanjakan secara konsumtif. Melihat perkembangan lembaga ini memberikan arah baru terhadap
Kedua, adanya ketentuan megenai wakaf saat ini, sepertinya lembaga

UU 41 Tahun 2004 tentang Keppres 75 Tahun 2007 Permenag 4 Tahun 2009 UU 20 Tahun 2011 tentang Keppres 177 Tahun 2014
Wakaf tanggal 27 Oktober tentang Pembentukan tentang Administrasi Rumah Susun Pasal 18 tentang Kepengurusan BWI
2004 Badan Wakaf Indonesia Pendaftaran Wakaf Uang huruf b, Pasal 20, 22, 48 Periode Ketiga

2004 2006 2007 2008 2009 2007-2010 2011 2011 2014 2013

af PP Nomor 42 Tahun Perma 2 Tahun 2008 Terdapat 10 Peraturan BWI Keppres 111 Tahun 2011 Permenag 73 Tahun 2013
2006 tentang tentang Kompilasi Hukum tentang Kepengurusan BWI tentang Tata Cara
Pelaksanaan UU 41 Ekonomi Syariah Pasal 18 Periode Kedua Perwakafan Benda Tidak
Tahun 2004 tentang huruf h Bergerak dan Benda
Wakaf tanggal 15 Bergerak Selain Uang
Desember 2006

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 7


LAPORAN UTAMA

Menurut data Kementerian Mesir


Agama,jumlah tanah wakaf di Mesir memiliki sejarah panjang
Indonesia sebanyak 403.845 dalam pengelolaan wakaf. Pemba-
lokasi tanah wakaf dengan luas ngunan Masjid Amr bin Ash pada
1.566.672.406 M2. Dari total jumlah tahun 21 H/641 M menjadi titik
tersebut, 75% diantaranya sudah awal pengelolaan wakaf di Negeri
berserti ikat wakaf dan sekitar 10% Piramida ini. Pada era Dinasti al
memiliki potensi ekonomi tinggi, dan Ayyubi, didirikan “Diwan al-Ahbas”,
masih banyak lagi yang belum terdata sebuah lembaga yang bertanggung
(Direktorat Pemberdayaan Wakaf, jawab mengelola seluruh aset wakaf.
Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Lembaga ini tetap eksis hingga Dinasti
Indonesia, 2006: 2). Mamalik. Ketika Dinasti Ottoman
Harus diakui bahwa peruntukan berkuasa, wakaf semakin dikelola dan
bentuk philanthropy Islam, di mana wakaf di Indonesia mayoritasbelum dikembangkan agar sesuai dengan
wakaf dapat didayagunakan sebagai mengarah pada pemberdayaan kebutuhan sosial era itu (Thayyeb,
bentuk wakaf produktif. ekonomi umat. Melihat kondisi 2012: 3-4).
Sya ii Antonio (Djunaidi, 2006: wakaf di Indonesia tersebut, maka Peningkatan pemberdayaan wakaf
v-vi), memaparkan bahwa sejarah perlu perhatian ekstra untuk dimulai Pemerintah Mesir sejak
pengelolaan wakaf di Indonesia, pemberdayaan wakaf baik benda diberlakukannya Undang-Undang
mengalami tiga periode yaitu:pertama, bergerak maupun tidak bergerak, agar Nomor 48 Tahun 1946 tentang
periode tradisional dengan dapat meningkatkan kesejahteraan Pengelolaan Wakaf. Undang-Undang
karakteristik wakaf masih ditempatkan masyarakat. ini dianggap sebagai regulasi yang
sebagai ajaran yang murni dimasukkan fenomenal karena Undang-Undang
dalam kategori ibadah mahdlahberupa Wakaf di berbagai ini menentukan bahwa aset wakaf
pembangunan isik seperti masjid, negara muslim menjadi aset negara yang digunakan
musholla, pesantren, kuburan, yayasan Eksistensi wakaf di banyak negara untuk kepentingan umum.
dan sebagainya. yang berpenduduk mayoritas Muslim Dana wakaf di Mesir dikelola melalui
Kedua, periode semi-profesional memiliki peran yang signi ikan. berbagai mekanisme, salah satunya
dengan karakteristik secara umum Pemerintah negara-negara tersebut adalah investasi. Tiga bidang investasi
masih sama dengan periode juga menunjukan keseriusan wakaf utama di Mesir digelontorkan
tradisional, namun pada masa ini yang besar dalam pengelolaan untuk bidang industri, pertanian
sudah mulai dikembangkan pember- dan pemberdayaan wakaf demi dan keuangan. Sedangkan distribusi
dayaan wakaf produktif, meskipun kepentingan umum yang lebih luas. dari keuntungan investasi wakaf itu
belum maksimal. Sebagai contoh, Keseriusan tersebut salah satunya dialokasikan sebanyak 15% untuk
pembangunan masjid dan gedung diwujudkan dengan dibentuknya pemeliharaan aset wakaf, 10% untuk
pertemuan. Atau pemberdayaan tanah kementerian tersendiri yang pengembangan sumber wakaf, 5% untuk
wakaf untuk pertanian, pendirian mengelola wakaf. hal-hal teknis, dan 70% diperuntukkan
usaha, dan sebagainya.Hasilnya Di Mesir misalnya, ada Ministry of bagi kepentingan umum seperti
digunakan untuk pengembangan Awqaf (Wizarat al Awqaf), di Qatar, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan
pendidikan. Kuwait, Jordan, Oman, Saudi Arabia, pemeliharaan landmark peradaban
Ketiga, periode profesional dengan Yaman, dan Uni Emirat Arab ada Islam (Khalil, dkk, 2014: 74-75).
karakteristik pemberdayaan potensi Ministry of Awqaf and Islamic Affairs.
masyarakat secara produktif dan Ada beberapa best practices Kuwait
profesional meliputi manajemen, SDM tentang pengelolaan wakaf dari Wakaf di Kuwait seusia dengan
kenazhiran, pola kemitraan usaha, negara-negara tersebut yang umur negara Kuwait sendiri karena
bentuk benda wakaf bergerak seperti dapat dijadikan contoh bagaimana wakaf merupakan salah satu identitas
uang, saham, dan surat berharga dana wakaf dapat dioptimalkan keislaman negara Islam tersebut.
lainnya, dan dukungan political will pemanfaatannya guna kesejahteraan Dari sisi regulasi, wakaf di Kuwait
pemerintah secara penuh salah umat.Dua negara yang patut dijadikan mulai diinisiasi pada tahun 1695.
satunya dengan lahirnya UU Wakaf bahan perbandingan adalah Mesir Akan tetapi perkembangan yang
(UU 41/2004). dan Kuwait. signi ikan dimulai pada tahun 1930an

8 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


LAPORAN UTAMA

dan mencapai kemapanan pada


tahun 1993 dengan diberlakukannya
undang-undang institusi wakaf dan
didirikannya Kuwait Awqaf Public
Foundation/KAPF (Al-Amanah
Al-Amah lil Awqaf) (lihat: ww2.
awqaf.org.kw). KAPF memiliki peran
penting dalam mengkonsolidasikan
tujuan wakaf di Kuwait.
Sedikit berbeda dengan Mesir,
Kuwait mengolah dana wakafnya
melalui investasi real estate, investasi
pelayanan pendidikan, dan investasi
keuangan. Pengelolaan dana wakaf di
Kuwait dianggap sebagai salah satu
model terbaik dalam penanganan wakaf
di dunia karena banyak melibatkan Kantor Badan Wakaf Indonesia di Jakarta
lembaga swadaya masyarakat (civil
society organizations) dan lembaga- distribusi keuntungan wakaf tersebut Kahf, Monzer, al-Waqf al-Islamiy: Ttathouruhu,
lembaga pemerintah. (Ahmed Khalil, (Ahmed Khalil, Ibid: 73). Idâratuhu, Tanmiyatuhu, Damaskus-Suriah:
Ibid: 72-73). Wakaf memiliki tujuan yang Daar el- Fikr, 2000.
Mannan, M.A., Sertiϔikat Wakaf Tunai, Sebuah
Distribusi keuntungan benda sama di seluruh dunia meskipun
Inovasi Instrumen Keuangan Islam, Peluang
wakaf di Kuwait ditentukan melalui mekanisme pengelolaannya berbeda-
Global untuk Mengembangkan Pasar Modal
seperangkat aturan dan kriteria beda antara satu negara dengan
Sosial pada Perbankan Sektor Voluntary di
seperti: 1) keharusan pelibatan negara lainnya. Praktik yang baik yang Abad 21, karya tulis dipresentasikan dalam
organisasi kemasyarakatan yang sudah dilakukan negara lain patut acara Third Harvard University Forum on
relevan agar terwujudnya proses yang diadopsi demi terwujudnya manfaat Islamic Finance (1999), Jakarta: Center for
bersifat kolektif, 2) pelibatan keluarga wakaf yang sebesar-besarnya bagi Islamic Business and Eeconomic Research
dan warga masyarakat sebagai umat. (CIBER) bekerjasama dengan Pusat Kajian
stakeholders dalam proses distribusi, [Sugiri Permana, Edi Hudiata, Achmad Cholil] Timur Tengah dan Islam Universitas
3) distribusi keuntungan wakaf Indonesia (PKTTI-UI), 2001.
harus menjamin terpenuhinya tujuan Muzarie, Mukhlisin, Hukum Perwakafan dan
DAFTAR RUJUKAN Implikasinya Terhadap Kesejahteraan
pemberi wakaf, 4) harus mengikuti
Masyarakat: Implementasi Wakaf di Pondok
mekanisme yang ditetapkan agar al-Zuhaily, Wahbah, al-Fiqh al-Islami wa Modern Darussalam Gontor, Jakarta:
distribusi keuntungan wakaf dapat Adillatuh, Beirut: Dar al-Fikr, 1985. Kemenag RI, 2010.
sesuai tujuan. Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Direktorat Nasution, Mustafa Edwin dan Hasanah,
Pengelolaan wakaf di Kuwait Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Uswatun, Wakaf Tunai-Inovasi Finansial
berhasil melahirkan berbagai Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Islam, Peluang dan Tantangan dalam
proyek yang sangat menguntungkan Indonesia, Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Mewujudkan Kesejahteraan Umat, Jakarta:
masyarakat seperti proyek pengem- Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Program Studi Timur Tengah dan Islam
bangan kesehatan (waqf project Masyarakat Islam, 2006. Universitas Indonesia (PSTTI-UI), 2006.
for health development), beasiswa Djunaidi, Achmad dan Al-Asyhar, Thobieb, Prihatna, Andy Agung, dkk, Wakaf, Tuhan dan
Menuju Era Wakaf Produktif, Sebuah
(student sponsorship projects), dan Agenda Kemanusiaan, Jakarta: Center for
Upaya Progresif untuk Kesejahteraan Umat, The Study of Religion and Culture, 2006.
pengembangan sosial dan ilmu
Jakarta: Mitra Abadi Press, 2006. Widyawati, Filantropi Islam dan Kebijakan
pengetahuan (social development and
Ibrahim Ahmed Khalil, dkk, Waqf Fund Negara pasca Orde Baru Studi terhadap
scientiϔic projects). Nilai benda wakaf Management In Kuwait and Egypt: Can Undang-Undang Zakat dan Undang-Undang
yang berhasil dikumpulkan untuk Malaysia Learns From Their Experiences, Wakaf, Bandung: Arsad Press, 2011.
proyek-proyek tersebut meningkat Makalah disampaikan pada Proceeding Thayyeb,Yuli Yasin, Pengelolaan Wakaf
tajam dari tahun ke tahun. Hal ini of the International Conference on Produktif di Mesir, dalam Al-Awqaf; Jurnal
terjadi karena memang masyarakat Masjid, Zakat dan Waqf (IMAF 2014), 1-2 Wakaf dan Ekonomi Islam, Volume V,
merasakan langsung manfaat dari Desember 2014, Kuala Lumpur, Malaysia. Nomor 2, Juli 2012.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 9


LAPORAN UTAMA

POTRET SENGKETA WAKAF DI


INDONESIA
Sengketa wakaf sebagai bagian dari dinamika perkembangan
wakaf di Indonesia dan di belahan dunia lain memiliki beragam
bentuk dan karakteristik serta melibatkan berbagai pihak. Seperti
apa gambarannya dan mengapa sengketa itu terjadi?

W
akaf memainkan pendidikan dan ekonomi masyarakat www.bwi.or.id).
peranan penting Muslim, terutama jika dikelola Jumlah ini belum termasuk wakaf
dalam pengembangan dengan baik (Umar A. Oseni dalam tunai yang dihimpun lembaga-
umat secara sosial dan Syed Khalid Rashid dan Arif Hassan, lembaga zakat di Indonesia. Menurut
ekonomi. Wakaf merupakan salah 2012 : 340) catatan Badan Wakaf Indonesia, aset
satu mekanisme untuk mewujudkan Menurut data yang dihimpun wakaf uang yang sudah terkumpul
jaminan sosial (social security) bagi Kementerian Agama Republik di Indonesia per Desember 2013
masyarakat muslim, baik di Indonesia pada tahun 2007, jumlah baru mencapai 145,8 M. Jumlah ini
negara-negara Islam maupun tanah wakaf di Indonesia mencapai akan terus bertambah mengingat
non-Islam. Dalam banyak 2.686.536.656,68 M2 (dua milyar potensi wakaf uang di Indonesia
hal, wakaf dikreasikan enam ratus delapan puluh enam juta adalah sebesar 120 trilyun pertahun.
baik untuk tujuan sosial lima ratus tiga puluh enam ribu enam (khazanah.republika.co.id diunduh
dan agama, sehingga ratus lima puluh enam koma tanggal 27 Februari 2017).
memacu pembangunan enam delapan meter persegi) Meskipun aset wakaf di
atau 268.653,67 ha Indonesia jumlahnya terbesar
(dua ratus enam di dunia, pemanfaatan aset-aset
puluh delapan tersebut dirasakan belum optimal.
ribu enam Menurut laporan Tim Kementerian
ratus lima puluh Agama, di antara penyebab tidak
tiga koma enam puluh tujuh optimalnya sasaran harta wakaf
hektar) yang tersebar di 366.595 dan pengelolaannya adalah,
lokasi di seluruh Indonesia (http:// pertama, sempitnya
pola pemahaman
masyarakat
te r h a d a p
h a r t a

10 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


LAPORAN UTAMA

wakaf yaitu harta yang tidak bergerak dengan satu gantang dirham?” Kalau
dan hanya untuk aspek peribadatan tanah ini merupakan harta wakaf
semata-mata. Kedua, pada umumnya untuk keluarga dan keturunan
wakif menyerahkan harta benda Abu Thalhah, maka tidak mungkin “Meskipun aset
yang diwaka kan kepada orang yang akan dijual, kecuali menurut
dianggap panutan dalam lingkup pendapat orang yang mengatakan
wakaf di Indonesia
masyarakat tertentu, sementara “sesungguhnya wakaf tetap dimiliki jumlahnya terbesar di
realitas panutan tidak selalu otomatis secara utuh oleh pemiliknya.” (Mundzir
dapat berfungsi optimal sebagai Qahaf, 2005, h. 7-8). Dunia, pemanfaatan
nazir. Ketiga, kurang memadainya Seiring perkembangan dinamika
kesadaran budaya masyarakat untuk zaman yang ditandai dengan
aset tersebut
melegalkan harta wakaf semisal ke kehidupan yang semakin kompleks, belum optimal”
BPN dan belum tersosialisasikannya sengketa wakaf pun semakin
perangkat hukum terkait wakaf (Tim bertumbuh dengan aneka bentuk dan
Depag, 2003, h. 23-24). jenis persoalannya, termasuk dalam
Konsekuensi lain dari penyebab kehidupan umat Islam Indonesia. kembali tanah wakaf oleh wakif dan
tidak optimalnya pemanfaatan Penelitian Ibrahim Siregar di dialihkan kepada nazhir yang lain,
tersebut adalah masih banyaknya wilayah Sumatera Utara terhadap 10 sengketa mengenai status tanah
sengketa wakaf di Indonesia. Sengketa harta benda wakaf berupa masjid, wakaf, dan sengketa pertukaran
tersebut tidak saja melibatkan wakif tanah, dan madrasah menyebutkan tanah wakaf (Miqot, Vol XXXVI
selaku pihak yang memberikan wakaf, bahwa sengketa perihal status No. 1 Januari 2012, hlm 131-136).
juga melibatkan ahli waris, nazir, ahli tanah wakaf dengan melibatkan ahli Sengketa lainnya yang terjadi berupa
waris nazir, pihak-pihak lain, bahkan waris wakif dengan nazhir menjadi sengketa pengelolaan tanah wakaf
masyarakat umum sebagai penerima potret utama sengketa wakaf. Ahli antara nazhir dan masyarakat serta
manfaat wakaf. waris wakif mempersoalkan status penguasaan tanah wakaf secara
Tulisan ini akan berusaha untuk tanah yang telah diwaka kan oleh turun temurun oleh nazhir dan ahli
mendeskripsikan sengketa-sengketa orang tuanya dengan menganggap warisnya.
wakaf di Indonesia, berikut analisa bahwa harta benda wakaf tersebut Sebagian dari sengketa-sengketa
penyebabnya dan perbandingannya sebagai milik orang tuanya yang telah tersebut, pada akhirnya dibawa ke
dengan negara-negara lain di dunia. meninggal dunia. (Ibrahim Siregar, Pengadilan Agama selaku institusi
2015 : 3) yang berwenang menangani
Jenis-Jenis Sengketa Wakaf Selain jenis sengketa diatas, permasalahan sengketa wakaf.
Sengketa di bidang perwakafan Ibrahim Siregar juga mengidenti ikasi Berdasarkan data yang dihimpun
merupakan persoalan klasik dalam jenis-jenis sengketa wakaf lainnya, Badan Peradilan Agama Mahkamah
dunia Islam, dengan berbagai bentuk antara lain sengketa penarikan Agung Republik Indonesia, dalam
dan pihak-pihak yang terlibat
dalam sengketa dimaksud. Disebut
persoalan klasik karena sengketa
wakaf telah ada sejak zaman sahabat
Rasulullah SAW.
Disebutkan bahwa Abu Thalhah,
atas arahan Rasulullah SAW, telah
mewaka kan kebunnya di Bairuha’
kepada keluarganya. Di antara
keluarganya yang diberikan harta
wakaf tersebut adalah Hasan ibn
Tsabit. Pada masa pemerintahan
Muawiyah, Hasan menjual harta
wakaf yang berada padanya, sehingga
dikatakan kepadanya, “Apakah aku
akan menjual satu gantang kurma

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 11


LAPORAN UTAMA

kurun waktu tujuh tahun terakhir, Tabel 1: Jenis-Jenis Sengketa Wakaf yang Ditangani Peradilan Agama
jumlah perkara wakaf yang diterima
NO NOMOR PERKARA & TANGGAL PUTUS JENIS SENGKETA
pengadilan agama cenderung
1 Putusan Mahkamah Agung No. 03/PK/Ag/2008 tanggal Sengketa pembatalan wakaf oleh
konstan antara 16 – 30 perkara setiap 15 Agustus 2008; Putusan Mahkamah Agung No. 289 K/ wakif (pemberi wakaf).
tahunnya. Ag/2004; Putusan Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru No.
Selanjutnya, dari penelusuran 24/Pdt.G/2002/PTA.Pbr tanggal 23 Desember 2003; Putusan
Pengadilan Agama Dumai No. 222/Pdt.G/2000/PA.Dum tanggal
redaksi terhadap sejumlah putusan 31 Desember 2002
Mahkamah Agung, Pengadilan Tinggi 2 Putusan Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta No. 19/ Sengketa pembatalan wakaf oleh
Agama dan Pengadilan Agama, Pdt.G/2011/PTA.Yk tanggal 25 Juli 2011; Putusan Pengadilan wali pengampu wakif karena wakif
terpotret jenis-jenis sengketa yang Agama Yogyakarta No. 322/Pdt.G/2009/PA.Yk tanggal 2 Maret memiliki gangguan jiwa sejak kecil.
2011
diproses secara litigasi di pengadilan, 3 Putusan Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta No. 28/ Sengketa pembatalan wasiat wakaf
sebagaimana tergambar dalam tabel Pdt.G/2009/PTA.Yk tanggal 17 September 2009; Putusan oleh ahli waris wakif karena besaran
berikut. Pengadilan Agama Bantul No. 143/Pdt.G/2009/PA.Btl tanggal wasiat wakaf melebihi 1/3 jumlah
30 Juni 2009 harta wakif.
Dari keseluruhan sengketa wakaf
4 Pengadilan Tinggi Agama Jakarta No. 80/Pdt.G/2014/PTA.Jk Sengketa nazhir terhadap
yang disebutkan diatas, setidaknya tanggal 26 Agustus 2014; Putusan Pengadilan Agama Jakarta penguasaan wakaf oleh pihak ketiga
terpetakan secara umum dua Pusat No. 1007/Pdt.G/2012/PAJP tanggal 20 Mei 2014
bentuk sengketa wakaf di Indonesia. 5 Putusan Mahkamah Agung No. 85 K/AG/2012 tanggal 31 Mei Sengketa status tanah wakaf oleh ahli
2012; Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandung No. 190/ waris wakif terhadap ahli waris wakif
Pertama, sengketa yang menyangkut
Pdt.G/2011/PTA.Bdg tanggal 26 Oktober 2011; Putusan lainnya
status wakaf, yang diperselisihkan Pengadilan Agama Bandung No. 2936/Pdt.G/2010/PA.Bdg
oleh ahli waris wakif, nazir, maupun tanggal 22 Juni 2011
pihak-pihak lain yang merasa 6 Putusan Mahkamah Agung No. 95 PK/Ag/2015 tanggal 15 Sengketa pihak ketiga dengan wakif
Desember 2015; Putusan Mahkamah Agung No. 263 K/Ag/2014 dan nazhir wakaf terkait asal usul
berkepentingan terhadap obyek
tanggal 27 Juni 2014; Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. kepemilikan obyek wakaf
wakaf. Kedua, sengketa yang berkaitan 197/Pdt.G/2012/PTA.Bdg tanggal 8 Oktober 2012; Putusan
dengan perlakuan terhadap objek Pengadilan Agama Bandung No. 1089/Pdt.G/2011/PA.Bdg
tanggal 30 Januari 2012
wakaf, baik yang dilakukan oleh ahli
7 Putusan Pengadilan Tingga Agama Makasar No. 114/Pdt.G/2012/ Sengketa pembatalan wakaf oleh
waris wakif, nazir, ahli waris nazhir PTA.Mks tanggal 11 Oktober 2012; Putusan Pengadilan Agama wakif dan keluarganya terhadap
maupun pihak-pihak lain. Makasar No. 1745/Pdt.G/2012/PA.Mks tanggal 12 Juni 2012 nazhir wakaf dengan alasan nazhir
wakaf tidak memenuhi perjanjian
saat ikrar wakaf dilaksanakan.
Analisis Penyebab Terjadinya
8 Penetapan Pengadilan Agama Wonosari No. 152/Pdt.G/2014/ Sengketa pembatalan dan penukaran
Sengketa Wakaf PA.Wno tanggal 11 Juni 2014 obyek wakaf oleh wakif terhadap
Sengketa sebagai bentuk nazir
manifestasi dari sebuah kon lik 9 Putusan Pengadilan Agama Surakarta No. 260/Pdt.G/2012/ Sengketa pembatalan wakaf oleh
PA.Ska tanggal 18 Juli 2012 nazhir terhadap wakif
umumnya lahir dan tumbuh dari
10 Putusan Pengadilan Agama Ambon No. 267/Pdt.G/2010/PA.Ab Sengketa ahli waris nazhir wakaf
keluhan-keluhan (grievances) tanggal 19 April 2011 dengan keluarga wakif terkait
seorang atau sekelompok orang pengambil-alihan obyek wakaf oleh
terhadap individu atau kelompok keluarga wakif

lainnya. Keluhan tersebut dapat


berupa perasaan atau persepsi bidang perwakafan di Indonesia. tersebut. (Siregar, 2015 : 3)
dilanggarnya hak-hak oleh orang Timbulnya inisiasi sengketa dari ahli Penyebab lain juga sangat mungkin
lain, diperlakukan tidak wajar, dan waris wakif terhadap nazhir misalnya, berasal dari faktor eksternal, seperti
lain sebagainya. Keluhan-keluhan seringkali dilatar belakangi oleh perubahan nilai ekonomis harta
ini dalam kenyataannya acapkali persepsi ahli waris wakif bahwa harta benda wakaf akibat urbanisasi. Lahan
dikorelasikan dengan faktor-faktor benda wakaf adalah milik keluarganya yang dahulunya berada di pinggiran
lain yang kemudian dapat dijadikan yang dipandang sebagai hak ahli dengan nilai ekonomis rendah
sebagai penanda sebab-sebab waris setelah meninggalnya pewaris. berubah menjadi bagian penting
terjadinya sengketa. Persepsi ini seringkali disertai wilayah urban dan bergeser menjadi
Formulasi pemahaman terhadap dengan pengetahuan atau informasi obyek dengan nilai ekonomis yang
latar belakang sengketa diatas dapat yang tidak memadai terhadap proses tinggi.
pula dipergunakan untuk membangun perwakafan oleh pewaris dan atau Analisis ini memiliki korelasi
analisis terhadap sebab-sebab yang minimnya bukti-bukti autentik yang yang erat dengan teori penyelesaian
mendorong terjadinya sengketa di menunjang proses perwakafan kon lik (conϔlict resolution

12 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


LAPORAN UTAMA

Menurut Z. Ari in Nurdin, Dewan kan sahnya proses perwakafan


Pertimbangan Badan Wakaf Indonesia, sepanjang telah memenuhi syarat
“Menggunakan terdapat beberapa permasalahan dan rukun wakaf yang diatur oleh
yang dikemudian hari dapat ikih Islam. Persoalan keharusan
pendekatan menimbulkan sengketa perwakafan, untuk melakukan ikrar wakaf di
Dahrendorf, faktor antara lain: (1) Wakaf tidak dilakukan hadapan Pejabat Pembuat Akta
di hadapan PPAIW atau pejabat Ikrar Wakaf atau Pejabat lain yang
utama penyebab umum yang berwenang; (2) Tanah ditunjuk cenderung diabaikan.
wakaf tidak didukung serti ikat Akibatnya, bukti-bukti autentik yang
terjadinya sengketa atau bukti kepemilikan yang sah; menguatkan terjadinya perwakafan
wakaf adalah (3) harta benda wakaf (tanah) tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
dibaliknamakan/didaftarkan atas perundang-undangan dina ikan.
masalah struktur” nama nazhir kepada BPN, sehingga Hal ini kemudian juga menggam-
nama pemilik yang tercantum dalam barkan adanya pertentangan yang
serti ikat tersebut masih nama wakif; diametral antara nilai agama di satu
theory) Ralf Dahrendorf, dimana (4) Tanah wakaf tidak diberi batas sisi dan nilai hukum positif di sisi yang
penyebab terjadinya sengketa yang jelas atau ditelantarkan oleh lain. Pemenuhan terhadap aspek-
dapat dikategorikan menjadi lima nazir, sehingga berpotensi terjadi aspek yang bersifat keagamaan tidak
faktor, yakni masalah sumber daya sengketa batas-batastanah wakaf; ditindak lanjuti dengan aspek-aspek
(resources), masalah kepentingan dan (5) Perubahan peruntukan harta administratif secara hukum.
kebutuhan yang berbeda (interests benda wakaf tanpa izin pejabat yang Hal lain yang juga terkait dengan
and need), masalah nilai (values), berwenang; (6) Pembebasan dan/ masalah struktur dan masalah nilai
masalah hubungan dan informasi atau penukaran tanah wakaf tanpa di atas adalah kuatnya dugaan adanya
(relationship and information), dan izin menteri agama; (7) Diwariskan masalah hubungan dan informasi,
masalah struktur (structure). (Nur atau dijual oleh ahli waris wakif; dan terutama berkait dengan wakif
Fadhilah, tt : 9) (8) Adanya anggota nazhir atau ahli dengan ahli warisnya. Akibatnya,
Ambillah contoh sekali lagi waris wakif/nazhir yang tidak setuju timbul persepsi di kalangan ahli
dengan sengketa soal status tanah dengan susunan nazhir pengganti. waris bahwa proses perwakafan tidak
wakaf oleh ahli waris wakif terhadap Adapun terkait dengan sebab- pernah terjadi atau pernah terjadi
nazir. Selain karena masalah nilai sebab terjadinya sengketa wakaf namun mengalami kecacatan secara
sumber daya lahan dan masalah yang berujung di meja hijau, setelah hukum.
informasi yang telah diuraikan menelaah secara seksama putusan- [Mohammad M. Noor, Ade Firman Fathoni, Achmad Cholil]

diatas, juga dapat terjadi karena putusan yang disebutkan diatas,


pilihan antara kepentingan ahli redaktur berkesimpulan bahwa Daftar Bacaan
waris akan penguasaan sumber daya faktor-faktor penyebabnya adalah Buku
Fadhilah, Nur, “Sengketa Tanah Wakaf: Faktor
bernilai ekonomis tinggi dengan sebagaimana tergambar dalam tabel
Pemicu dan Strategi Penyelesaiannya”,
kebutuhan untuk mempertahankan di bagian akhir artikel ini.
dalam http://www.academia.edu/
fungsi wakaf secara agama dan Mencermati sebab-sebab terjadi- diunduh tanggal 27 Februari 2017
sosial. nya sengketa wakaf sesuai dengan
Sementara masalah nilai dapat yang terurai dalam tabel tersebut,
berbentuk adanya benturan antara jika ditelaah dengan menggunakan
nilai agama dan nilai hukum positif, pendekatan Ralf Dahrendorf, tampak
dimana ketidaksesuaian antara jelas bahwa faktor utama terjadinya
keduanya mengakibatkan harta benda sengketa adalah masalah struktur.
wakaf yang tidak beralas hukum Masalah ini berkait dengan perbedaan
positif menimbulkan kerentanan persepsi masyarakat dan pemerintah
sengketa. Kenyataan ini dapat selaku regulator perwakafan perihal
berhimpit dengan faktor struktur tata cara perwakafan.
dimana terdapat perbedaan persepsi Umumnya, prosedur dan tata
antara masyarakat dan pemerintah cara perwakafan menggunakan pen-
mengenai tata cara pewakafan. dekatan tradisional yang mengandai-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 13


LAPORAN UTAMA

Nurdin, Z. Ari in, “Manajemen Kon lik dalam Studies, 2012 Siregar, Ibrahim,“The Potrait of Waqf (Religious
Penyelesaian Sengketa Perwakafan”, dalam Tim Depag, Panduan Pemberdayaan Tanah Endowment) in The Muslim Society” dalam
Jurnal BWI, Juli 2014 Wakaf Produktif Strategis di Indonesia, Journal of Asian Islamic Higher Institutions
Qahaf, Mundzir, Manajemen Wakaf Produktif, Jakarta: Direktorat Jenderal Bimas Islam (JAIHI), Volume 1, Issue 1 (2015)
Jakarta: Khalifa, 2005 dan Penyelenggaraan Haji, 2003
Rasyid, Syed Khalid dan Hassan, Arif, Waqf Laws Siregar, Ibrahim, “Penyelesaian Sengketa Wakaf Internet
and Management (With Special Reference to di Indonesia” dalam Jurnal Miqot, Vol http://www.bwi.or.id
Malaysia), New Delhi: Institute of Objective XXXVI No. 1 Januari 2012 http://www.khazanah.republika.co.id

Tabel 2: Penyebab Sengketa Wakaf di Peradilan Agama

NO NOMOR PERKARA & TANGGAL PUTUS PENYEBAB SENGKETA

1 Putusan Mahkamah Agung No. 03/PK/Ag/2008 tanggal 15 Proses perwakafan tidak sesuai dengan prosedur yang
Agustus 2008; Putusan Mahkamah Agung No. 289 K/Ag/2004; diatur dalam peraturan perundang-undangan, harta
Putusan Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru No. 24/Pdt.G/2002/ benda wakaf tidak dimanfaatkan dan meskipun akhirnya
PTA.Pbr tanggal 23 Desember 2003; Putusan Pengadilan Agama dimanfaatkan, namun tidak sesuai dengan peruntukan
Dumai No. 222/Pdt.G/2000/PA.Dum tanggal 31 Desember 2002 wakaf.
2 Putusan Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta No. 19/Pdt.G/2011/ Proses perwakafan harta benda wakaf tidak sesuai dengan
PTA.Yk tanggal 25 Juli 2011; Putusan Pengadilan Agama Yogyakarta prosedur yang berlaku, dimana nazhir tidak hadir dalam
No. 322/Pdt.G/2009/PA.Yk tanggal 2 Maret 2011 proses ikrar wakaf dan wakif tidak memiliki kecakapan
hukum untuk mewaka kan harta benda wakaf
3 Putusan Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta No. 28/Pdt.G/2009/ Kepemilikan wakif atas keseluruhan harta peninggalannya
PTA.Yk tanggal 17 September 2009; Putusan Pengadilan Agama belum jelas dan tegas, karena masih bercampur dengan
Bantul No. 143/Pdt.G/2009/PA.Btl tanggal 30 Juni 2009 harta bersama, sehingga wasiat wakaf melebihi 1/3 dari
seluruh hartanya yang pasti.
4 Pengadilan Tinggi Agama Jakarta No. 80/Pdt.G/2014/PTA.Jk Proses perwakafan tidak disusul dengan proses balik
tanggal 26 Agustus 2014; Putusan Pengadilan Agama Jakarta nama kepada nazhir sehingga terjadi penguasaan pihak
Pusat No. 1007/Pdt.G/2012/PAJP tanggal 20 Mei 2014 ketiga atas harta benda wakaf.
5 Putusan Mahkamah Agung No. 85 K/AG/2012 tanggal 31 Mei 2012; Informasi yang diperoleh oleh semua ahli waris terkait
Putusan Pengadilan Tinggi Agama Bandung No. 190/Pdt.G/2011/ perwakafan harta benda wakaf tidak sama.
PTA.Bdg tanggal 26 Oktober 2011; Putusan Pengadilan Agama
Bandung No. 2936/Pdt.G/2010/PA.Bdg tanggal 22 Juni 2011
6 Putusan Mahkamah Agung No. 95 PK/Ag/2015 tanggal 15 Kepemilikan wakif atas harta benda wakaf belum
Desember 2015; Putusan Mahkamah Agung No. 263 K/Ag/2014 dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah, sehingga
tanggal 27 Juni 2014; Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 197/ pihak ketiga menganggap harta benda wakaf sebagai
Pdt.G/2012/PTA.Bdg tanggal 8 Oktober 2012; Putusan Pengadilan miliknya.
Agama Bandung No. 1089/Pdt.G/2011/PA.Bdg tanggal 30 Januari
2012
7 Putusan Pengadilan Tingga Agama Makasar No. 114/Pdt.G/2012/ Nazhir belum dapat merealisasikan tujuan perwakafan
PTA.Mks tanggal 11 Oktober 2012; Putusan Pengadilan Agama yang dilakukan oleh wakif.
Makasar No. 1745/Pdt.G/2012/PA.Mks tanggal 12 Juni 2012
8 Penetapan Pengadilan Agama Wonosari No. 152/Pdt.G/2014/ Wakif menukar harta benda wakaf dengan harta benda
PA.Wno tanggal 11 Juni 2014 milik wakif di tempat lain.
9 Putusan Pengadilan Agama Surakarta No. 260/Pdt.G/2012/ Wakif mewaka kan seluruh harta bendanya.
PA.Ska tanggal 18 Juli 2012
10 Putusan Pengadilan Agama Ambon No. 267/Pdt.G/2010/PA.Ab Proses perwakafan tidak dilakukan sesuai dengan
tanggal 19 April 2011 prosedur yang diatur oleh peraturan perundang-
undangan, pemanfaatan harta benda wakaf tidak sesuai
dengan peruntukannya, dan penguasaan harta benda
wakaf oleh ahli waris nazhir setelah nazhir meninggal
dunia;

14 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


LAPORAN UTAMA

PROBLEMATIKA PENANGANAN
SENGKETA WAKAF
Tak ubahnya gula-gula, harta benda wakaf kerap
dikerumuni banyak kepentingan. Akibatnya
potensi sengketa wakaf tak terelakkan. Nilai objek
wakaf yang menggiurkan, kesadaran beragama
yang tergerus, serta penyimpangan penggunaan
harta wakaf jadi pemicu utama sengketa.

Namun, apabila musyawarah dan mengikat, proses persidangannya


mufakat tidak tercapai maka sengketa juga tertutup untuk umum, para pihak
diselesaikan melalui mediasi, lebih terbuka, dan kerahasiaannya
arbitrase, atau pengadilan (Pasal terjamin.
62 ayat (2)). Proses mediasi di luar Namun, apabila upaya tersebut
pengadilan merupakan salah satu juga tidak berhasil maka kanal

M
alternatif penyelesaian sengketa. terakhir yang bisa ditempuh adalah
engacu kepada Undang- Asasnya adalah sukarela dengan melalui pengadilan agama. Pasal 49
Undang Nomor 41 Tahun dibantu mediator yang disepakati huruf (e) Undang-Undang Nomor
2004 tentang Wakaf para pihak yang bersengketa. 3 tahun 2006 mengamanatkan
penyelesaian sengketa Alternatif penyelesaian sengketa bahwa pengadilan agama memiliki
wakaf melalui beberapa etape. Pasal tersebut memiliki keuntungan, yakni kewenangan absolut memeriksa
62 ayat (1) menyatakan penyelesaian cepat dan murah serta tidak ada yang dan mengadili pada tingkat pertama
sengketa perwakafan ditempuh dikalahkan (win win solution). Hanya antara orang-orang yang beragama
melalui musyawarah untuk mencapai saja hambatannya adalah kesadaran Islam dalam perkara wakaf.
mufakat. masyarakat dalam menegakkan
Metode penyelesaian sengketa prinsip sukarela masih minim, Problematika hukum materiil
seperti ini lebih menitikberatkan sehingga penyelesaian sengketa dan formil
kepada semangat kekeluargaan. melalui mediasi non-litigasi masih Setelah disahkannya UU No.
Mengutamakan kepentingan umum rendah. 41/2004 tentang Wakaf, praktik
daripada kepentingan pribadi. Prosedur penyelesaian sengketa dan pengembangan wakaf di
Sehingga keputusan dapat diterima melalui arbitrase syariah merupakan Indonesia mengalami pembaruan
akal sehat dan hati nurani yang luhur. pilihan lanjutan ketika mediasi yang signi ikan. Di antaranya adalah
Hasil keputusan musyawarah juga di luar pengadilan tidak berhasil. perluasan cakupan ketentuan harta
dilaksanakan dengan dilandasi itikad Keunggulan arbitrase selain e isien benda wakaf.
baik dan penuh rasa tanggungjawab. dan murah karena putusannya inal Perluasan cakupan harta benda

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 15


LAPORAN UTAMA

wakaf tersebut tentu berdampak Pendekatan ϐikih benda wakaf sebagai bagian dari
pada kompleksitas sengketa wakaf Contoh putusan sengketa wakaf unsur yang harus dipenuhi dalam
yang masuk kepengadilan agama. yang pertimbangan utamanya pelaksanaan wakaf. Tujuannya adalah
Sehingga menuntut hakim memahami merujuk kepada ikih dapat ditilik untuk meminimalisir terjadinya
secara lebih mendalam berbagai dalam Putusan Pengadilan Agama penyalahgunaan wewenang oleh
ketentuan hukum dan peraturan (PA) Surabaya Nomor 3862/ nazhir dalam mengelola wakaf.
perundang-undangan yang berkaitan Pdt.G/2010/PA.Sby. Kasus posisi Wakaf bersyarat secara teoritis
dengan perluasan harta benda wakaf perkara tersebut berawal dari gugatan dan praktik jauh berbeda dengan
tersebut. dari ahli waris si wakif yang keberatan praktik wakaf mutlak. Dalam
Berikut ini akan dikaji tentang karena pemanfaatan benda wakaf wakaf mutlak terdiri dari dua
beberapa problem dan tantangan oleh nazhir dianggap melenceng dari bentuk, yakni praktik wakaf yang
yang dihadapi hakim pengadilan tujuan awalnya. Akhirnya PA Surabaya dalam mengikrarkannya tanpa
agama dalam penyelesaian sengketa memutus dengan membatalkan akta menyebutkan sama sekali kemana
wakaf, baik terkait dengan dinamika ikrar wakaf, ikrar wakaf, dan surat harus digunakan dan ada pula praktik
penerapan hukum materiil dan formil, pengesahan nazhir yang diterbitkan yang dalam mengikrarkannya hanya
tuntutan penguatan pemahaman oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan menyebutkan tempat pemanfaatan
interdisipliner, serta pengesahan Tambaksari Surabaya. Putusan wakaf secara umum tanpa
wakaf dikaitkan dengan kompetensi tersebut semakin dikukuhkan melalui menjelaskan objek penggunaannya
absolut dan kesahihan nilai putusan Pengadilan Tinggi Agama secara khusus.
pembuktian saksi istifadhah. Surabaya Nomor 332/Pdt.G/2011/ Dalam mazhab Sya i’i seperti yang
Menilik beberapa putusan PTA. Sby. dikemukakan Abu Ishak Al Syirazi
sengketa wakaf di Pengadilan Agama, Hakim dalam pertimbangannya dalam karyanya Al Muhazzab terdapat
dominasi rujukan pertimbangan menggunakan kaidah istishab, yakni perbedaan pendapat. Pendapat
hakim cukup beraneka ragam. Ada dengan menjadikan hukum yang pertama mengatakan ikrar wakaf
yang merujuk kepada ikih, peraturan sudah ada sebelumnya tetap menjadi seperti itu tidak sah karena tidak
perundang-undangan, dan ada pula hukum hingga sekarang sampai ada menyebutkan siapa yang berhak dan
yang menggabungkan keduanya. dalil yang menunjukkan adanya ke mana harus diberikan manfaatnya.
Di negara yang menganut sistem perubahan. Sehingga hukum wakaf Pendapat kedua, dan berlaku di
civil law seperti Indonesia hakim yang berlaku dan melekat dalam kalangan Sya i’iyah, wakaf semacam
memang terikat dengan undang- perkara tersebut adalah hukum wakaf ini sah hukumnya. Alasannya praktik
undang. Namun hakim juga wajib yang telah dinyatakan oleh wakif wakaf adalah untuk meninggalkan
menggali dan memahami nilai hidup dalam pernyataan wakafnya yang hak milik dari harta yang dimilikinya.
dan keadilan yang ada di tengah notabene belum pernah dicabut atau Adapun soal kemana harus digunakan,
masyarakat. Ketika hakim tidak dibatalkan. sudah dianggap termasuk ke dalam
menemukan nilai keadilan dalam ikrar wakaf itu sendiri yang sejalan
aturan perundang-undangan, maka Wakaf bersyarat dengan tujuan disyariatkannya wakaf,
tugas hakim melakukan contra legem Pembahasan seputar peruntukan yakni di jalan Allah (Departemen
dan memilih rujukan lain seperti benda wakaf sebagaimana menjadi Agama RI, 2002: 6-7).
ikih. pokok sengketa perkara Nomor 3862/
Pendekatan tersebut tetap Pdt.G/2010/PA.Sby di atas, dalam Pendekatan legalistik
memiliki nilai ijtihadi sepanjang literatur ikih erat kaitannya dengan Putusan sengketa wakaf yang
tujuannya berada dalam koridor wakaf bersyarat. Wakaf bersyarat menggunakan pendekatan positivistik
penegakan keadilan substantif. Oleh memiliki arti pihak yang berwakaf dapat ditilik dalam perkara Nomor
karena itu, dapat ditegaskan bahwa ketika berikrar telah menentukan 114/Pdt.G/2012/PTA. Mks. Kasus
tidak selamanya berorientasi kepada secara khusus dan rinci bagaimana tersebut bermula dari gugatan para
ikih itu bermakna negatif. Tidak penggunaan harta wakaf dan kepada ahli waris dari wakif yang keberatan
selamanya pula legal oriented selalu siapa manfaat tersebut diberikan. karena nazhir tidak juga membangun
dimaknai hakim sebagai cerobong Wakaf bersyarat tersebut selaras sarana pendidikan di atas tanah
undang-undang sepanjang judicial dengan Pasal 6 huruf (e) UU No. wakaf tersebut sebagaimana janjinya.
activism yang dilakukan dalam 41/2004 tentang Wakaf yang Sehingga Penggugat memohon majelis
kerangka menegakkan keadilan. memasukkan peruntukan harta hakim membatalkan wakaf tersebut.

16 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


LAPORAN UTAMA

Di tingkat pertama perkara tersebut tan penanganan sengketa wakaf yang limitasi wakaf untuk waktu tertentu
dimenangkan oleh Penggugat/ahli dikemukakan di atas, tantangan hakim tidak bertentangan dengan syariat.
waris, sehingga perbuatan hukum pengadilan agama di masa mendatang Tantangan lain yang dihadapi
wakif yang tertuang dalam akta ikar semakin berat. Pendekatan ikih oleh hakim peradilan agama adalah
wakaf dinyatakan tidak berkekuatan diharapkan lebih kontekstual dan kompleksitas kasus yang mengha-
hukum (Putusan Nomor 1745/ mampu didialogkan dengan kondisi ruskan hakim menggunakan pende-
Pdt.G/2011/PA.Mks). kekinian karena dalam sedikit hal katan interdisipliner atau bahkan
Namun, majelis tingkat banding secara substantif berbeda dengan multidisipliner. Pendekatan inter-
menyatakan membatalkan putusan hukum positif. disipliner yang dimaksud di sini
tingkat pertama. Dalam memberikan Tentang adanya pembatasan waktu adalah pendekatan dalam pemecahan
kepastian hukum dan keadilan majelis dalam berwakaf, misalnya, menurut suatu masalah dengan menggunakan
menggunakan pendekatan legalistik Mazhab Hana i perbuatan wakaf tinjauan berbagai sudut pandang ilmu
dengan berpedoman pada ketentuan dianggap berlaku untuk selamanya serumpun yang relevan atau tepat
Pasal 3 UU No. 41/2004. Pasal alias tidak untuk waktu tertentu. guna secara terpadu. Interdisipliner
tersebut menyatakan bahwa wakaf Apabila seseorang mewaka kan suatu dalam kajian hukum biasa dilakukan
yang telah diikrarkan tidak dapat benda untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan berbagai
dibatalkan. Sehingga, maknanya, maka wakaf tersebut dipandang batal. disiplin ilmu hukum dalam menyel-
seseorang yang telah mengikrarkan Pemahaman tersebut tentu esaikan satu masalah. Di sini diguna-
wakaf berarti telah menyerahkan mempengaruhi karakteristik putusan kan logika penafsiran lebih dari satu
sepenuhnya harta benda tersebut hakim ketika dihadapkan dengan cabang ilmu hukum (Ardhiwisastra,
sesuai peruntukannya dan tidak praktik wakaf kontemporer maupun 2000: 12).
ada alasan untuk membatalkan. ketentuan perundang-undangan yang Pendekatan interdisipliner men-
Dan, Penggugat tidak lagi memiliki berlaku. Padahal, pasal 1 ayat (1) jadi keniscayaan dalam penyelesaian
hubungan hukum. UU No. 41/2004 jelas menyatakan sengketa wakaf yang pada umumnya
Adapun alasan Penggugat tentang bahwa wakaf adalah perbuatan bersifat kompleks dan terkait
kelalaian nazhir yang tidak segera hukum menyerahkan sebagian harta dengan bidang hukum yang lain. Jika
menunaikan kewajibannya untuk benda miliknya untuk dimanfaatkan hakim menggunakan pendekatan
membangun sarana pendidikan, selamanya atau untuk jangka waktu monodisipliner dengan hanya menguasai
menurut majelis tidak berdasarkan tertentu sesuai kepentingannya untuk dan memakai ilmu wakaf saja, maka
hukum karena berdasarkan Pasal kepentingan umum. putusan yang dihasilkan rentan tekstual
45 ayat (1) huruf (d) dan ayat (2) Ketentuan tersebut mengandung dan tidak mampu memberikan keadilan
UU No. 41/2004 yang berwenang pengertian bahwa seseorang jangan yang sesungguhnya.
memberhentikan atau mengganti dihalang-halangi untuk melakukan Sengketa wakaf tanah, misalnya,
nazhir adalah Badan Wakaf Indonesia. kebaikan. Betapapun wakafnya mengharuskan hakim tidak hanya
untuk waktu tertentu, namun karena memahami hukum wakaf yang ada di
Tantangan Berat manfaatnya dirasakan langsung dan dalam UU No. 41/2004 dan peraturan
Terlepas dari dinamika pendeka- untuk kemaslahatan umum, maka wakaf lainnya. Akan tetapi hakim
harus menguasai dengan baik UU No.
5/1960 tentang Pokok-pokok Hukum
Agraria. Bahkan jika terkait dengan
pertambangan juga perlu menguasai
hukum pertambangan dan hukum
kehutanan dengan baik. Jika tanah
wakaf yang disengketakan tersebut
di atasnya berdiri rumah susun
maka hakim juga dituntut menguasai
dengan baik UU No. 20/2011 tentang
Rumah Susun dan UU No. 1/2011
tentang Perumahan dan Kawasan
Pemukiman.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 17


LAPORAN UTAMA

Sengketa wakaf dengan obyek seseorang atau sekelompok orang


wakaf Hak atas Kekayaan Intelektual (wakif) untuk memisahkan dan/
(HKI) juga berkaitan dengan
“Pendekatan atau menyerahkan sebagian harta
interdisipliner dan aturan hukum interdisipliner benda miliknya untuk dimanfaatkan
yang mengaturnya. Sehingga hakim selamanya atau untuk jangka
di samping harus menguasai hukum
menjadi keniscayaan waktu tertentu sesuai dengan
wakaf dan turunannya, juga harus dalam penyelesaian kepentingannya guna keperluan
menguasai dengan baik hukum hak
cipta. Hakim juga dituntut menguasai
sengketa wakaf ibadah dan/atau
umum menurut syari’ah.
kesejahteraan

hukum hak paten jika sengketa yang pada umumnya Dari pasal 49 dan penjelasan
wakaf HKI terkait dengan UU No. bersifat kompleks” pasal tersebut tidak ditemukan
14/2001 tentang Paten. Hakim harus penegasan secara eksplisit bentuk
menguasai hukum rahasia dagang jika kewenangan tersebut, apakah secara
sengketa wakaf HKI terkait dengan UU adalah akta ikrar wakaf sebagai bukti limitatif dibatasi hanya dalam hal
No. 30/2000 tentang Rahasia Dagang. otentik dan sekaligus sebagai jaminan sengketa wakaf saja (contentius), atau
Sengketa wakaf HKI juga agar tidak dilakukan penyelewengan mencakup juga perkara permohonan
mengharuskan hakim menguasai dan atau penyerobotan tanpa hak. pengesahan wakaf (voluntair).
ketentuan tentang desain industri jika Padahal fakta dan realita wakaf Kewenangan pengadilan agama
sengketa wakafnya terkait dengan di masyarakat banyak ditemukan dalam memutus perkara itsbat
UU No. 31/2000 tentang Desain perbuatan wakaf pada masa lalu wakaf selama ini adalah hanya
Industri. Hakim harus memahami yang tidak atau belum memiliki didasarkan kepada hasil keputusan
hukum lingkungan khususnya yang bukti tertulis. Di antara penyebabnya rapat kerja nasional MA RI tahun
terkait dengan perlindungan varietas adalah karena perwakafan pada 2007 di Makasar yang di antara
tanaman jika sengketa wakafnya masa lalu hanya didasari oleh rasa rumusannya memutuskan bahwa
terkait dengan UU No. 29/2000 ikhlas berjuang membesarkan agama pengadilan agama berwenang
tentang Perlindungan Varietas Islam tanpa memerlukan bukti menerima, memeriksa, dan memutus
Tanaman. Demikian juga jika kasus tertulis, di samping perspektif ikih permohonan itsbat wakaf bagi wakaf
wakaf terkait dengan UU No. 32/2000 masa lalu juga tidak mewajibkan yang belum ada akta ikrar wakaf,
tentang Desain Tata Letak Sirkuit adanya bukti tertulis dalam setiap sehingga penetapan itsbat wakaf
Terpadu. perbuatan hukum perwakafan. Hal dapat dijadikan dasar dalam serti ikat
inilah yang kemudian mendorong tanah wakaf.
Itsbat wakaf dewasa ini banyak yang mengajukan Ketentuan hukum acara yang
Problem lain terkait wakaf di permohonan penetapan itsbat wakaf berlaku perkara permohonan
pengadilan agama adalah tentang di pengadilan agama. (voluntair) hanya menjadi
perkara itsbat wakaf. Setidaknya ada Pasca-perkara itsbat wakaf kewenangan pengadilan agama
dua problem yang terkait dengan banyak diajukan ke pengadilan agama apabila diatur secara tegas dalam
itsbat wakaf, yaitu kompetensi dan memunculkan pertanyaan terkait peraturan perundang-undangan.
saksi istifadhah. kompetensi absolut pengadilan Sementara perkara itsbat wakaf
Fenomena itsbat wakaf yang agama dalam menangani perkara belum memiliki dasar yuridis yang
dewasa ini mulai banyak diajukan itsbat wakaf. Hal ini muncul jelas dan pasti kecuali berbentuk
di pengadilan agama berawal dari dikarenakan ketentuan pasal 49 huruf penafsiran dan hasil rumusan
ketentuan hukum khususnya pasal (e) UU No. 3/2006 mengatur bahwa rakernas di Makasar tahun 2007.
17 UU No. 41/2004 yang menegaskan pengadilan agama bertugas dan Penetapan Nomor 281/
bahwa setiap perbuatan hukum wakaf berwenang memeriksa, memutus, Pdt.P/2011/PA.Clg, misalnya,
dicatat dan dituangkan dalam akta dan menyelesaikan perkara di tingkat majelis hakim dalam pertimbangan
ikrar wakaf oleh pejabat pembuat pertama antara orang-orang yang hukum terkait kewenangan absolut
akata ikrar wakaf (PPAIW). beragama Islam di bidang: (e) wakaf. mempertimbangkan dengan
Perbuatan hukum perwakafan Dalam penjelasan pasal tersebut menggunakan penafsiran. Menurut
harus dibuktikan dengan adanya akta disebutkan bahwa yang dimaksud majelis hakim pasal 49 huruf (e)
ikrar wakaf. Di antara kepentingannya dengan “wakaf” adalah perbuatan UU No 3/2006 tidak secara tegas

18 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


LAPORAN UTAMA

menyebutkan tentang kewenangan secara langsung. pamannya dan tidak mengetahui


Pengadilan Agama mengadili perkara Hasil rakernas tentang saksi sendiri proses wakaf tersebut.
wakaf dalam perkara permohonan. istifadhah tersebut dalam praktik Keempat saksi menegaskan bahwa
Akan tetapi, jika pasal tersebut menimbulkan perbedaan pendapat selama ini tidak ada masyarakat yang
ditafsirkan dengan mengaitkannya karena tidak sesuai dengan ketentuan keberatan dan membantah bahwa
dengan ketentuan yang ada dalam syarat materiil saksi sebagaimana tanah tersebut adalah tanah wakaf.
pasal 58 ayat (1) huruf (c) Peraturan diatur dalam Pasal 171 ayat (1) HIR. Terkait dengan empat saksi
Pemerintah No. 42/2006 tentang Ditegaskan dalam pasal tersebut istifadhah tersebut, majelis hakim
pelaksanaan UU No. 41/2004 bahwa saksi harus menjelaskan dalam pertimbangan hukum
tentang wakaf, yang mengharuskan alasan atau latar belakang mempertimbangkan bahwa walaupun
adanya ‘penetapan’ pengadilan pengetahuannya, bagaimana sampai tidak secara langsung menyaksikan
untuk mendaftarkan benda wakaf ia dapat mengetahui fakta peristiwa sendiri peristiwa pemberian wakaf
yang belum didaftarkan menurut yang diterangkannya. tersebut dan patut dikategorikan
peraturan perundang-undangan yang Keterangan saksi harus atas dasar sebagai syahadah istifadhah akan
berlaku, maka pengadilan agama pengetahuan berupa melihat sendiri, tetapi karena kesaksian tersebut
berwenang mengadili perkara wakaf mendengar sendiri, mengalami menyangkut wakaf yang telah lama
baik dalam bentuk gugatan maupun sendiri fakta peristiwa yang terjadi, dan adanya wakaf tidak
permohonan. diterangkan. Adapun keterangan saksi disangkal oleh ahli waris pewakif
Problem lain yang muncul terkait yang disusun atas dasar persangkaan maupun masyarakat (mu’aradlah),
dengan perkara itsbat wakaf adalah atau pendapat-pendapat, menurut bahkan tiga saksi merupakan
tentang penggunaan saksi istifadhah pasal 171 ayat (2) HIR, bukanlah keturunan wakif sehingga Majelis
sebagai dasar mengabulkan itsbat kesaksian. Hakim berpendapat kesaksian
wakaf. Jamak diketahui bahwa wakaf Di antara penetapan itsbat wakaf tersebut dapat di terima dan dijadikan
pada zaman dahulu hanya dilakukan yang menggunakan saksi istifadhah dasar memutus perkara ini.
secara lisan dan saksi-saksi serta sebagai dasar untuk mengabulkan Menurut majelis hakim, kebolehan
pelaku baik wakif maupun nazhirnya adalah perkara Nomor 281/ saksi istifadlah dalam perkara wakaf
sudah meninggal dunia semua. Pdt.P/2011/PA.Clg. Dalam perkara telah menjadi pendapat madzhab
Hasil keputusan rakernas tersebut, Pemohon mengajukan ulama Sya i’iyah sebagaimana termuat
di Makassar Tahun 2007 juga empat orang saksi yaitu Tarmuzi di dalam kitab Fiqh Sunnah yang
menyebutkan bahwa persangkaan bin Hasan, Ismail bin Asnawi, H. ditulis Sayyid Sabiq Jilid 3 halaman
hakim dan saksi istifadhah Khoirudin Ghozali bin H. Ghozali, 427, yang dalam hal ini diambil alih
dalam sengketa wakaf memiliki dan Rajiman bin Jaman. Keempat menjadi pendapat Majelis Hakim.
kekuatan pembuktian yang kuat. saksi tersebut masuk kategori Ahmad Zaenal Fanani, Achmad Fauzi, Mahrus Abdurrahim

Saksi istifadhah adalah saksi yang saksi istifadhah karena keempat


mengetahui sesuatu fakta secara saksi tersebut mengetahui tentang Daftar Bacaan
tidak langsung melainkan diperoleh harta benda wakaf diwaka kan oleh Departemen Agama RI, Tinjauan Fiqh
dari orang lain yang mengetahuinya kakeknya pada tahun 1941 dari cerita Terhadap Keputusan Dalam Perkara
Perwakafan, Jakarta: Direktorat
Pembinaan Peradilan Agama, 2002.
Hariyani, Iswi, Prosedur Mengurus HAKI
(Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang
Benar, Yogyakarta: Pustaka Yustisia,
2010.
Ardhiwisastra, Yudha Bahkti, Penafsiran
dan Konstruksi Hukum, Bandung:
Alumni, 2000.
Putusan Nomor 1745/Pdt.G/2011/
PA.Mks
Putusan Nomor 3862/Pdt.G/2010/
PA.Sby.
Putusan Nomor 332/Pdt.G/2011/PTA.
Sby.
Penetapan Nomor 281/Pdt.P/2011/
PA.Clg.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 19


LAPORAN UTAMA

CITA-CITA
PENEGAKAN
HUKUM WAKAF
DI INDONESIA
Masalah wakaf di Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah
masih didominasi oleh sengketa wakaf tanah. Sengketa tersebut
secara garis besar disebabkan oleh dua hal, yaitu status
tanah wakaf dan perbuatan atas tanah wakaf tersebut. Lalu,
apakah penegakan hukum wakaf dapat berjalan efektif?

H
ukum wakaf dapat tegak wakaf tanah, seperti telah dibahas pemanfaatannya (Siregar, 2012: 283-
efektif jika dilandasi tiga dalam laporan utama kedua. Selain 4).
hal sebagai sistemnya, itu, dalam penegakan hukum wakaf, Undang-Undang Wakaf juga belum
antara lain struktur, persoalan regulasi maupun persoalan mengakomodir instrumen gugatan
substansi, dan budaya. Menurut sosial juga masih menjadi kendala. class action untuk memberikan ruang
Lawrence M. Friedman (2001: 21), Menurut Siregar, terdapat tiga bagi masyarakat dalam melakukan
lembaga penegak hukum dalam hal hambatan dalam penerapan Undang- pengawasan tujuan wakaf dalam
ini Pengadilan Agama/Mahkamah Undang Wakaf. Pertama, masih hal terdapat persekongkolan antara
Syar’iyah berwenang mengadili terdapat tanah wakaf yang tidak wakif dan nazhir untuk melakukan
perkara wakaf dan telah memutus memenuhi persyaratan seperti perubahan peruntukan wakaf yang
perkara-perkara wakaf tersebut. ketentuan PP No. 28 Tahun 1977, memberikan keuntungan kepada
Substansi hukum wakaf diakomodir sehingga terdapat data-data tanah kedua belah pihak (291-292).
dalam UU Nomor 41/2004 tentang wakaf dimiliki orang lain yang tidak Menurut Amin Summa (2013 :
wakaf, saat ini undang-undang itu berhak, menjadi sengketa dan tidak 178), inventarisasi problematika
menjadi acuan bagi penegak hukum dapat dimanfaatkan sebagaimana wakaf senyatanya harus diselesaikan
dan masyarakat dalam menyelesaikan mestinya. secara litigasi dan non litigasi melalui
masalah perwakafan. Keinginan Kedua, permasalahan nazhir wakaf pendekatan sosiologis dan yuridis.
masyarakat untuk mencatatkan dan yang masih tradisional-konsumtif Penanganan sengketa wakaf tersebut
mendaftarkan harta benda wakaf ke yang dipengaruhi diantaranya oleh pada akhirnya dapat ditawarkan
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf pemahaman tentang wakaf dan solusi sebagai berikut.
(PPAIW) dan Badan Wakaf Indonesia rendahnya kualitas sumber daya Selengkapnya dapat lihat bagan:
(BWI), menjadi tolok ukur budaya manusia (SDM).
hukum wakaf telah berjalan. Ketiga, di dalam masyarakat Pengesahan (Itsbat) Wakaf
Meskipun demikian, dalam Indonesia masih terdapat pro-kontra Dalam hal terdapat wakaf
praktik, masih dijumpai berbagai pengalihan atau penukaran tanah tanah yang belum tercatat, tidak
sebab yang menimbulkan sengketa wakaf untuk tujuan produktif maupun memiliki akta ikrar wakaf dan belum

20 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


LAPORAN UTAMA

berserti ikat tanah wakaf, untuk Syar’iyah, PPAIW menerbitkan dihadirkan memang sudah melekat
mendapatkan kepastian hukum, akta ikrar wakaf dan mendaftarkan dan valid (Asmuni, 2014: 201).
upaya yang dapat dilakukan adalah tanah wakaf ke Badan Pertanahan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah
dengan mengajukan permohonan Nasional untuk diterbitkan mengatakan bahwa, hakim boleh
pengesahan (itsbat) wakaf ke serti ikat tanah wakaf. Terhadap memutuskan suatu perkara
Pengadilan Agama/Mahkamah penetapan Pengadilan Agama/ berdasarkan syahadah istifadhah,
Syar’iyah. Itsbat wakaf selama ini Mahkamah Syar’iyah tentang itsbat karena kesaksian tersebut merupakan
telah menjadi mekanisme untuk wakaf tersebut, dalam hal terdapat bukti yang sangat kuat. Karena
menjembatani kebiasaan wakaf pihak ketiga yang dirugikan, dapat kesaksian ini pula sebagai salah satu
yang terjadi di masyarakat dengan mengajukan gugatan pembatalan kiat untuk mendapatkan informasi
tuntutan tertib administrasi dan wakaf ke Pengadilan Agama/ yang akurat mengenai perbuatan
kepastian hukum. Terkait dasar Mahkamah Syar’iyah. Namun, dalam hukum yang disengketakan, sehingga
hukum kewenangan Pengadilan hal terdapat pihak terkait yang enggan dengan fakta tersebut dapat menepis
Agama/Mahkamah Syar’iyah dalam menjadi pemohon, pihak tersebut kemungkinan ada kecurangan baik
menangani permohonan itsbat dijadikan sebagai pihak termohon, saksi maupun hakim. Oleh karenanya,
wakaf, dalam hal terjadi kekosongan sehingga perkara bersifat contentious syahadah istifadhah lebih kuat
hukum, maka dapat dilakukan dengan produk hukum berupa nilainya dari kesaksian dua orang laki-
dengan konstruksi hukum, yaitu putusan, dan terhadap putusan laki yang memenuhi syarat formil dan
analogi terhadap Pasal 7 ayat (2) tersebut dapat diajukan upaya hukum materiil, dalam artian kesaksian saksi
KHI, dihubungkan dengan ketentuan banding dan kasasi. dua orang laki-laki yang diterima
Pasal 58 ayat 1 huruf c PP No 42/2006 kesaksiannya. akan tetapi kekuatan
tentang pelaksanaan UU Wakaf, yang Penggunaan Syahadah pembuktian syahadah istifadhah
mengharuskan adanya ‘penetapan’ Istifadhah dalam Itsbat Wakaf tentu didukung melalui persyaratan
pengadilan untuk mendaftarkan Dalam menangani perkara seperti halnya saksi yang sedang
benda wakaf yang belum didaftarkan permohonan itsbat wakaf, kendala memberikan keterangan benar-benar
menurut peraturan perundang- yang sering dihadapi adalah mengetahui berita yang tersebar di
undangan yang berlaku. Ke depan, terkait dengan ketiadaan saksi masyarakat yang sudah disepakati
perlu ada ketentuan yang secara yang mengetahui secara langsung akan kebenarannya dan bukan
tegas memberikan kewenangan perbuatan hukum wakaf yang terjadi simpang siur beritanya. Dalam bidang
terhadap Pengadilan Agama/ di waktu lampau, karena saksi-saksi wakaf, ulama Hanabilah, Sya i’i dan
Mahkamah Syar’iyah dalam yang ada sudah meninggal. Dalam hal Abu Hanifah sepakat bahwa syahadah
menangani permohonan itsbat ini, alat bukti yang tersedia biasanya istifadhah dapat digunakan (Asmuni,
wakaf. Setidaknya, secara internal hanya saksi-saksi yang mengetahui 2014: 199)
kelembagaan perlu ada rujukan, baik secara tidak langsung perbuatan
dalam bentuk PERMA, atau SEMA. hukum wakaf berdasarkan informasi Pembatalan Akta Ikrar Wakaf
Berdasarkan penetapan dari orang lain yang telah beredar Dalam sengketa wakaf tanah yang
Pengadilan Agama/Mahkamah secara luas di masyarakat. Kesaksian diputus oleh Pengadilan Agama/
yang demikian dapat dikategorikan Mahkamah Syar’iyah, sering dijumpai
UU No.41/2004 sebagai syahadah istifadhah (Asmuni, tuntutan untuk membatalkan Akta
2014: 198). Ikrar Wakaf maupun serti ikat tanah
Syahadah Istifadhah dapat wakaf, yang merupakan kewenangan
ASPEK SOSIOLOGIS ASPEK YURIDIS diterima dan dijadikan sebagai pengadilan tata usaha negara, namun
alat bukti, karena meskipun saksi dikabulkan oleh Pengadilan Agama/
- Kepercayaan
masyarakat untuk - Isbat wakaf dan tidak mengikuti atau menyaksikan Mahkamah Syar’iyah. Dalam hal
mencatatkan harta menggunakan peristiwa, akan tetapi berita yang ini, untuk menghindari tumpang
benda wakaf syahadah istifadhah
dijadikan dasar pembuktian adalah tindih kewenangan, Pengadilan
- Profesionalisme - Pembatalan akta ikrar
PPAIW dan BWI wakaf berita orang yang memang sudah Agama/Mahkamah Syar’iyah dapat
- Pemahaman - Penarikan wakaf tidak menjadi asing kemudian ketika menyatakan akta yang cacat hukum,
masyarakat terhadap
per-UU tentang wakaf
diceritakan, masyarakat sudah sebagai tidak berkekuatan hukum,
dan turunannya. memahami dan mengerti kejadian tanpa harus membatalkan akta
tersebut. Sehingga, cerita yang tersebut.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 21


LAPORAN UTAMA

Sengketa Perdata Wakaf dipertimbangkan adalah terkait wakif. Sya i’i membolehkan wakaf
Kompetensi Absolut PA dengan batasan maksimal harta keluarga dengan dalil bahwa wakaf
Dalam sengketa wakaf tanah benda wakaf. Dalam Undang-Undang berbeda dengan wasiat, karena wakaf
yang disebabkan oleh perbuatan Wakaf, ketentuan batasan maksimal tidak dapat dijual dan diwariskan,
melawan hukum atas objek wakaf, harta benda yang diwaka kan hanya dan harta benda wakaf tidak dimiliki
dalam praktik telah menimbulkan diatur dalam wakaf dengan wasiat, oleh penerima manfaat wakaf.
persinggungan kewenangan antara yaitu maksimal 1/3 dari jumlah harta Sementara Ahmad bin Hanbal tidak
Pengadilan Agama/Mahkamah warisan setelah dikurangi dengan membolehkan wakaf keluarga karena
Syar’iyah dan pengadilan negeri. utang pewasiat, kecuali dengan wakaf seperti halnya hibah, dan
Namun, demikian beberapa putusan persetujuan seluruh ahli waris (Pasal mengambil manfaat hibah tunduk
pengadilan negeri telah menyatakan 25). Pembatasan harta benda wakaf kepada larangan dalam hukum
tidak berwenang terhadap perkara tersebut penting untuk menghindari waris. Akan tetapi, mayoritas ahli
demikian sesuai dengan penjelasan sengketa wakaf di kemudian hari jika ikih tampaknya mengijinkan wakaf
Pasal 62 ayat 2 Undang-undang No. terdapat ahli waris wakif yang merasa keluarga (Abbasi, 2012: 150).
41 Tahun 2004 (UU Wakaf). dirugikan dengan jumlah harta Selain itu, kemampuan wakif juga
Pasal tersebut memberikan benda wakaf yang melebihi sepertiga perlu dipertimbangkan, sehingga
kewenangan mutlak kepada harta kekayaan wakif sehingga akan jangan sampai wakif mewaka kan
Pengadilan Agama/Mahkamah mengurangi bagian warisan yang harta bendanya sementara kondisi
Syar’iyah dalam menangani sengketa akan diperoleh ahli waris wakif. wakif lebih membutuhkan harta
wakaf, terlepas terdapat sengketa Batasan harta benda yang dapat benda tersebut. Hal ini karena
milik atau tidak, dan tanpa batasan diwaka kan di atas adalah untuk menurut UU Wakaf, wakaf yang telah
peralihan objek sengketa kepada menghindari kon lik antara wakaf diikrarkan tidak dapat dibatalkan
pihak ketiga. Hal ini berbeda dengan dengan waris, khususnya terkait (Pasal 3). Berbeda dengan pendapat
sengketa waris, yang dalam hal terjadi wakaf keluarga (ahli), karena UU Hana i yang memungkinkan wakif
sengketa kepemilikan, Pengadilan Wakaf tidak memisahkan antara untuk meminta hakim membatalkan
Agama/Mahkamah Syar’iyah hanya wakaf-ahli yang pengelolaan dan wakafnya jika jatuh miskin.
berwenang sepanjang sengketa pemanfaatan harta benda wakaf
kepemilikan timbul akibat transaksi terbatas untuk kaum kerabat (ahli Penarikan Wakaf
pertama yang dilakukan oleh salah waris) dengan wakaf-khairi yang Masalah penarikan wakaf oleh
seorang ahli waris dengan pihak lain dimaksudkan untuk kepentingan wakif tidak diatur dalam UU Wakaf,
(SEMA No. 4 Tahun 2016). masyarakat umum sesuai dengan sementara di kalangan ulama terdapat
Selain sengketa perdata, UU Wakaf tujuan dan fungsi wakaf (Penjelasan perbedaan pendapat. Menurut Abu
juga mengatur tentang perbuatan- Umum UU Wakaf). Hanifa wakaf dapat ditarik kembali
perbuatan terhadap harta benda Dalam hukum waris, wasiat kapan saja, dan hanya berdasarkan
wakaf yang termasuk perbuatan tidak dapat diberikan bagi ahli putusan pengadilan atau kematian
pidana dan diancam dengan sanksi waris, sementara ketentuan yang wakif, wakaf tidak dapat ditarik. Malik
pidana yang menjadi kewenangan demikian tidak berlaku dalam wakaf sependapat dengan Abu Hanifa, tetapi
pengadilan negeri. untuk anggota keluarga. Dalam berbeda dalam hal waktu penarikan
hal ini, keabsahan wakaf keluarga wakaf hanya dapat dilakukan dalam
Batasan Harta Wakaf dipersoalkan karena wakaf keluarga jangka waktu tertentu, bukan kapan
Hal lain yang perlu tetap berlangsung pasca kematian saja. Sementara mayoritas ulama,
termasuk Sya i’i, Ahmad bin Hanbal,
dan dua murid Abu Hanifa, Abu
Yusuf dan Muhammad Asy-Syaibani
“Dalam sengketa wakaf tanah, perbuatan berpendapat wakaf tidak dapat
ditarik kembali (Abbasi, 2012: 126).
melawan hukum atas objek wakaf Terkait penarikan wakaf, terdapat
putusan Pengadilan Agama/
sering menjadi dasar gugatan” Mahkamah Syar’iyah Semarang
Nomor 1521/Pdt.G/2008/PA.Sm
yang menangani gugatan penarikan

22 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


LAPORAN UTAMA

Profesionalisme Sertiϐikasi Hakim Wakaf


PPAIW dan Pengikisan Upaya pembinaan profesionalisme
Maladministrasi Wakaf tidak hanya pada PPAIW, namun bagi
“Diklat sertifikasi Pokok permasalahan di bidang
wakaf salah satunya maladministrasi
para hakim yang menangani sengketa
wakaf yaitu melalui serti ikasi hakim
hakim perkara atau pelanggaran administrasi
harta benda wakaf. Hal itu terjadi
wakaf. Pendidikan dan pelatihan
hakim bidang wakaf adalah sebuah
wakaf ke depan baik karena para wakif tidak mau
mendaftarkan harta bendanya
keniscayaan, setelah lulus para hakim
diberikan serti ikasi untuk menangani
juga diperlukan” pada Badan Wakaf Indonesia (BWI)
ataupun mencatatkannya pada
sengketa perwakafan di Indonesia.
Upaya tersebut layaknya serti ikasi
PPAIW Kecamatan setempat, dan hakim bidang ekonomi syariah yang
nazhir wakaf yang lalai memeriksa telah berjalan baik.
kelengkapan administrasi harta Berdasarkan Laporan Tahunan
wakaf oleh warga sebagai Penggugat benda wakaf. Akibatnya, prosedur MA 2016 lalu, Balitbangdiklat Kumdil
dari ahli waris wakif sebagai Tergugat. pelayanan masyarakat tidak tercapai. MA telah berhasil menyelenggarakan
Perkara tersebut berawal dari tanah PPAIW sebagai pejabat yang serti ikasi hakim ekonomi syariah,
wakaf dari salah seorang warga yang berwenang membuat Akta Ikrar dimungkinkan akan diadakan
dibangun masjid di atasnya. Harta Wakaf dan melaksanakan pendaftaran beberapa serti ikasi sejenis.
tersebut merupakan harta bersama serti ikat tanah wakaf seharusnya teliti Kemungkinan itu dapat berupa
wakif dengan isteri pertama dan dalam melaksanakan kewajibannya rencana diklat serti ikasi hakim wakaf
isteri kedua. Di dalam harta tersebut, sesuai dengan peraturan perundang- yang pesertanya direkrut dari hakim-
terdapat hak salah satu ahli waris yang undangan mengenai perwakafan hakim pengadilan agama/mahkamah
menjadi harta peninggalan dan belum tanah. Pemahaman pendaftaran tanah syar’iyah.
dibagi waris. Warga yang bertindak wakaf, seharusnya lebih ditingkatkan (M.Isna Wahyudi, Alimuddin, Rahmat Arijaya)

sebagai para Penggugat, selama ini pada PPAIW sebagai instrumen


memiliki kontribusi yang sangat besar penunjang untuk meminimalisir
terutama berkaitan dengan proses kelalaian pendaftaran tanah wakaf Daftar Bacaan
dan pembiayaan pembangunan dan harta benda wakaf lainnya.
fasilitas-fasilitas masjid tersebut Peraturan yang jelas dan rinci Abbasi, Muhammad Zubair, “The
mulai kegiatan pengurukan tanah terhadap sanksi administratif bagi Classical Islamic Law of Waqf: A
setinggi 1,5 (satu setengah) meter, PPAIW yang melakukan pelanggaran Concise Introduction,” dalam Arab
pembangunan tembok keliling, dalam pendaftaran harta benda Law Quarterly, volume 26, 2012,
hal. 121-153, diakses 22 Februari
pembangunan taman, hingga fasilitas wakaf adalah sebuah keniscayaan.
2017, pukul 13:29:06 WITA. DOI:
tempat wudhu. Sinergi antara Pemerintah dan
10.1163/157302512X629124.
Setelah wakif meninggal, ahli BWI dalam melakukan pembinaan Asmuni, “Testimonium de Auditu: Telaah
waris dari wakif ternyata menarik dan pengawasan terhadap PPAIW, Perspektif Hukum Acara Perdata
kembali harta wakaf tersebut kelengkapan administrasi wakaf perlu dan Fiqh, “ dalam Jurnal Hukum dan
dengan alasan tidak terbayarnya dilakukan, termasuk audit secara Peradilan, Volume 3, Nomor 2, Juli
hutang wakif dan bercampurnya berkala terhadap harta benda wakaf, 2014, hal. 191-202.
harta warisan yang belum dibagi. dan menjatuhkan sanksi administratif Friedman, M. Lawrence, Teori Sistem
Akibatnya, warga berusaha meminta bagi PPAIW, petugas, dan nazhir yang Hukum, Jakarta: PT. Tata Nusa, 2001.
kembali haknya atas masjid tersebut, melanggar peraturan. Siregar, Ibrahim, “Pembaruan Hukum
karena pada harta warisan tersebut Dengan demikian, upaya Perwakafan di Indonesia,” dalam
telah tercampur dengan harta jariyah pengikisan maladministrasi di jurnal Tsaqafah Vol. 8 Nomor 2,
Oktober 2012, hal. 273-294, https://
dari Para Penggugat, yang bukan bidang wakaf ini, haruslah dilakukan
ejournal.unida.gontor.ac.id/index.
merupakan hak para ahli waris. menyeluruh oleh pemerintah,
p h p / t s a q a fa h / a r t i c l e / v i e w / 2 5 ,
Pengadilan Agama/Mahkamah BWI, dan masyarakat dengan diakses 22 Februari 2017, pukul
Syar’iyah Semarang mengabulkan melaksanakan ketentuan UU Nomor 12:33:28 WITA.
gugatan warga melalui putusan 41/2004 dan PP Nomor 42 tahun Summa, Amin, Hukum Keluarga di Dunia
nomor 1521/Pdt.G/2008/PA.Sm. 2006 tersebut. Islam, Jakarta: Rajawali Press, 2013.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 23


TOKOH BICARA

H. M. Mardini
Ketua Lembaga Wakaf dan Pertanahan
Nahdlatul Ulama (LWP NU)

Perlu Political Will untuk


Penyelesaian Masalah Wakaf

S
aat ini Lembaga Wakaf persoalan tersendiri, seperti ketika Terkait dengan permaslahan-
dan Pertanahan Nahdlatul nazir meninggal dunia, masyarakat permasalahan tersebut, ke depan
Ulama (LWP NU) tengah justeru mencari ahli waris wakif kiranya penyelesaian sengketa wakaf
berkonsentrasi untuk mendata untuk menentukan nazir baru. dapat diselesaikan sepenuhnya di
asset-asset wakaf, lalu diserti ikasi Padahal, manakala suatu harta sudah Pengadilan Agama. Kenyataannya
dan memikirkan pemberdayaannya diwaka kan, hubungan hukum dengan tidak sedikit masalah wakaf masuk
secara produktif. Kegiatan ini dimulai wakif dan ahli warisnya sudah tidak dan diproses di Pengadilan Negeri
dari Provinsi Jawa Timur, selain ada lagi. Persoalan lain berkaitan dengan alasan penyerobotan tanah
karena asset wakaf Nahdlatul Ulama dengan KUA selaku Pejabat Pembuat atau perbuatan melawan hukum.
di wilayah tersebut cukup besar, Akta Ikrar Wakaf. Penyimpanan yang Selain itu profesionalisme Pejabat
berbagai pihak seperti pemerintah tidak rapi seringkali menjadi kendala Pembuat Akta Ikrar Wakaf juga perlu
daerah, kementerian agama, dan proses serti ikasi, seperti ketiadaan ditingkatkan, terutama sekali berkait
Badan Pertanahan Nasional (BPN) bukti akta ikrar wakaf. dengan kepedulian sumber daya
sudah tune in dengan program ini. Untuk menyelesaikan manusia dan penataan penyimpanan
Dalam perjalanan memang banyak permasalahan tersebut, LWP NU akta. Jika tidak, bukan tidak mungkin
ditemukan permasalahan, seperti memang lebih mengedepankan ke depan, kewenangan membuat akta
tidak adanya akta ikrar wakaf dan negosiasi yang melibatkan pihak- ikrar wakaf juga diberikan kepada
gugatan ahli waris wakif setelah pihak yang menguasai harta benda notaris atas dasar kemampuan
harta benda wakaf diserti ikatkan. wakaf. Namun, ada pula yang akhirnya profesional.
Pemahaman masyarakat juga menjadi dipersoalkan sampai di pengadilan. ***

Perlu Payung Hukum


Itsbat Wakaf
Dr. Drs. H. Murtadlo, S.H., M.H.
Ketua Pengadilan Agama Banjarmasin, Penulis Disertasi “Kompetensi Peradilan
Agama Dalam Perkara Itsbat Wakaf”, Universitas Islam Bandung, 2016.

B
erdasarkan data Kemenag sudah memiliki serti ikat wakaf. tanah wakaf hakikatnya milik Allah
RI tahun 2014, di Indonesia Dengan demikian 25% harta wakaf SWT yg harus dijaga dan digunakan
tersebar tanah wakaf belum memiliki serti ikat, sehingga seoptimal mungkin sesuai dengan
359.462 lokasi dengan luas rentan menjadi sumber kon lik. tujuan wakaf. Dalam hal tidak ada
1.472.047.807 meter persegi. Dari Kepedulian terhadap tanah wakaf akte wakaf atau akte pengganti akte
jumlah tersebut 75% diantaranya merupakan tuntutan agama, karena ikrar wakaf perlu diberi kewenangan

24 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


TOKOH BICARA

kepada Pengadilan Agama/Mahkamah tahun 2007 di Makassar di antaranya dikukuhkan dalam suatu akte
Syar’iyah untuk mengeluarkan memutuskan bahwa Pengadilan otentik. Dari sisi lain persoalan yg
penetapan Itsbat Wakaf sebagai Agama berwenang menerima, harus dijawab, apakah yg menjadi
salah satu syarat untuk mendapatkan memeriksa, mengadili perkara landasan yuridis formal dari perkara
serti ikat tanah wakaf dari Badan penanganan Itsbat Wakaf. Itsbat Wakaf sehingga perlu adanya
Pertanahan. Oleh karena itu perlu ada Dari satu sisi hasil keputusan petunjuk tekhnis MA atau peraturan
payung hukum agar Peradilan Agama tersebut merupakan langkah maju MA sebagai payung hukum sebab
berwenang mengadili Itsbat Wakaf. dalam rangka memberikan kepastian Itsbat Wakaf adalah perkara voluntair.
Hasil keputusan Rakernas MA RI hukum untuk tanah wakaf yg belum ***

Dr. Muhammad Maksum, M.A.


Status kepemilikan rumah susun
Pengurus Badan Wakaf Indonesia, Dosen tersebut adalah Serti ikat Kepemilikan
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Bangunan Gedung (SKBG).
Satu hal krusial yang akan muncul
dari kolaborasi tersebut adalah

Hukum Perwakafan kewenangan penyelesaian sengketa.


Dalam UU tersebut ditegaskan bahwa

yang Terus Bergerak sengketa rumah susun diselesaian


melalui Pengadilan Negeri. Di sisi
lain, bidang perwakafan dan bidang

H
perjanjian syariah yang digunakan
ukum perwakafan wakaf harta milik publik atau negara. sebagai dasar kontrak antara wakaf
terus bergerak seiring Dalam konteks Indonesia, dan rumah susun merupakan
perubahan zaman. Munzir perkembangan hukum perwakafan kompetensi absolut Pengadilan
Qahf menunjukkan dapat ditelusuri dari peraturan hukum Agama. Yang paling mutakhir aturan
periode perkembangan wakaf pada yang mengaturnya. Setelah keluarnya wakaf adalah Peraturan Menteri
empat periode. Periode peletakan Undang-Undang Nomor 41 Tahun Agama Nomor 73 Tahun 2013 yang
dasar-dasar wakaf yang terjadi di 2004 Tentang Wakaf, pengaturan telah menyempurnakan ketentuan
era Rasulullah dan sahabat. Poin perwakafan semakin lengkap perwakafan tanah baik dengan status
mendasar ketentuan wakaf pada menyangkut pihak-pihak yang hak milik, hak guna usaha, hak guna
periode ini adalah menahan harta terlibat dalam pelaksanaan wakaf, bangunan, ataupun hak pakai di atas
benda wakaf dan menyedekahkan harta benda wakaf yang semakin tanah negara. Bahkan peraturan
hasilnya. Peridode kedua adalah dikembangkan, pembentukan Badan tersebut telah memasukkan wakaf
periode tabiin dan pengikut tabiin Wakaf Indonesia (BWI), prosedur kapal dengan bobot di atas 20 ton
yang sudah mulai memperluas kajian perwakafan, pengelolaan wakaf, dan sebagai harta benda tidak bergerak.
seperti hukum menarik kembali wakaf penyelesaian sengketa. Meski wakaf Selain aspek peraturan
yang telah diikrarkan dan perdebatan uang telah diakui dalam UU tersebut, perundangan, praktik perwakafan
wakaf benda bergerak terutama pada kenyataannya wakaf uang baru pun terus bergerak. Belakangan
uang. Pada periode ketiga perdebatan marak setelah keluarnya fatwa MUI muncul gagasan untuk mendirikan
seputar peran hakim dan kedudukan tentang wakaf uang tahun 2002. bank wakaf, modal ventura wakaf,
negara dalam perwakafan mulai Hukum perwakafan Indonesia sukuk wakaf, dan wakaf manfaat
didiskusikan termasuk soal tugas dan pun terus disempurnakan. Undang- asuransi. Terobosan produk wakaf
kewenangan nazhir. Pemikiran ulama Undang Nomor 20 Tahun 2011 tersebut memerlukan pengaturan
periode ini dapat dilihat di antaranya Tentang Rumah Susun telah yang lebih spesi ik agar memberikan
pada karya ibnu Qudamah dalam melakukan terobosan hukum berupa kepastian hukum bagi para pihak
kitabnya al-Mughny dan al-Mawardi kolaborasi hukum wakaf dan rumah yang terlibat dan melindungi pihak
dengan kitabnya al-Hâwi al-Kabı̂r. susun. Rumah susun dapat dibangun yang berwakaf. Yang penting dicatat,
Periode selanjutnya adalah periode di atas tanah wakaf dengan status wakaf tidak terhenti di sini, tetapi
modern perkembangan wakaf yang kepemilikan yang terpisah antara akan terus berkembang.
di antaranya memperdebatkan status kepemilikan tanah dan bangunan. ***

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 25


FENOMENAL
PUTUSAN JUDEX JURIST

KETIKA WAKIF YANG


“TIDAK CAKAP HUKUM”
MEWAKAFKAN HARTANYA
(Kajian atas Putusan Nomor 686/K/AG/2012)
Sengketa wakaf yang mendalilkan pewakaf (wakif)
tidak cakap hukum mengharuskan hakim untuk tidak
hanya memahami hukum wakaf yang ada dalam UU
No 41/2004, akan tetapi juga harus mengusai hukum
tentang subyek hukum dan pengampuan. Jika tidak,
maka akan terjadi kesalahan dalam penerapan hukum.

W
akaf mempuyai peran nazhir yang mengelola harta wakaf. sebagai wali pengampu dari adiknya
yang besar untuk Putusan ini diharapkan bisa dijadikan tersebut berdasarkan penetapan
memajukan kesejah- sebagai rujukan oleh hakim tingkat Pengadilan Negeri Yogyakarta Nomor
teraan masyarakat. pertama dan banding dalam proses 166/Pdt.P/2009/PN.YK karena
Peran wakaf yang besar tersebut penyelesaian gugatan pembatalan adiknya tersebut menderita sakit jiwa
akan berfungsi secara maksimal jika wakaf. (keterbelakangan mental).
pegelolaan wakaf dilakukan secara Putusan tersebut adalah putusan Kantor Urusan Agama Kecamatan
profesional dan semua pihak yang Mahkamah Agung Nomor 686/K/ Umbulharjo selaku PPAIW dan Kantor
terkait mulai dari wakif, nazhir, AG/2012 yang diputus pada tanggal Pertanahan Kota Yogyakarta menjadi
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf 13 Mei 2013. Majelis hakim tingkat para turut Termohon Kasasi dahulu
(PPAIW), negara serta masyarakat kasasi yang menangani perkara Tergugat I/Terbanding I dan turut
mempuyai komitmen kuat untuk tersebut adalah Prof. Dr. H. Abdul Tergugat I/turut Terbanding.
mengelola dan mengembangkan Manan, S.H., S.IP., M.Hum., sebagai Termohon kasasi (Penggugat)
wakaf serta mengawasinya dengan Ketua Majelis, Dr. H. Habiburrahman, dalam posita gugatannya telah
penuh tanggungjawab. M.Hum. dan Prof. Dr. H. Rifyal Ka’bah, menggugat wakaf terhadap para
Praktik wakaf yang terjadi dalam M.A. masing-masing sebagai hakim tergugat di depan persidangan
kehidupan masyarakat belum anggota. Pengadilan Agama Yogyakarta dengan
sepenuhnya berjalan sesuai tujuan sejumlah dalil gugatan yang pada
dan fungsi hukum wakaf sebagaimana Deskripsi kasus pokoknya menerangkan bahwa Rr.
amanah UU Wakaf sehingga potensi Para pemohon kasasi dahulu Fatimah (adik kandung Penggugat)
wakaf tidak berjalan secara maksimal, tergugat II/terbanding dan turut memiliki harta kekayaan yang berasal
bahkan harta benda wakaf ada yang tergugat II/turut terbanding II dari warisan orang tuanya berupa
tidak terpelihara, terlantar atau adalah Sunardi Syahuri (Nazhir) dan sebidang tanah pekarangan dengan
beralih ke tangan pihak ketiga dengan Pengurus Yayasan Siti Rahmah. luas 2.810 m2, Serti ikat Hak Milik
cara melawan hukum. Termohon kasasi dahulu Nomor 3318, terletak di Nitikan UH
Dalam rubrik judex juris di edisi penggugat/pembanding adalah Hj. VI/98, Kelurahan/Desa Sorosutan,
XI ini, Majalah Peradilan Agama Baniyah Ilyas binti Achmad Jadir yang Kecamatan Umbulharjo, Kota
akan mengulas salah satu putusan bertindak mewakili adik kandungnya Yogyakarta.
Mahkamah Agung tentang sengketa bernama Rr. Fatimah. Pada tahun Pada tahun 1995, penggugat
wakaf antara pewakaf (wakif) dengan 2009, termohon kasasi ditetapkan mewakili Rr Fatimah dengan

26 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


FENOMENAL

persetujuan seluruh keluarga dikeluarkan oleh RSUP Dr Sardjito


mempuyai keinginan untuk Yogyakarta dan penetapan Pengadilan
mewaka kan harta sebidang Negeri Yogyakarta Nomor 166/
tanah milik Rr. Fatimah tersebut. Pdt.P/2009/PN.YK yang amarnya
Keinginan Penggugat secara informal menetapkan bahwa Pemohon
disampaikan kepada Tergugat II/ (Penggugat) adalah wali pengampu
Pemohon kasasi. dari adik kandungnya yang bernama
Keinginan mewaka kan tersebut Rr. Fatimah karena mengalami
baru disampaikan secara lisan keterbelakangan mental.
belum ada tindak lanjut untuk Kejanggalan lain adalah keterangan
pembuatan akta ikrar wakaf. Akan Tergugat II yang tercantum sebagai
tetapi tiba-tiba ada Akta Ikrar Wakaf Nazhir yang bertindak mewakili
Nomor W.2/90/K-13/tahun 1995 Badan Hukum Yayasan PDHI Cabang
tertanggal 11 September 1995 yang Umbulharjo. Padahal Penggugat, Proses wakaf dan akta ikrar wakaf
menerangkan telah terjadi ikrar Rr Fatimah dan keluarga dalam Nomor W.2/90/K-13/tahun 1995
wakaf atas tanah milik Rr Fatimah mewaka kan tanah tersebut adalah tertanggal 11 September 1995 dinilai
di atas. Pembuatan ikrar wakaf untuk Persyarikatan Muhammadiyah, Penggugat tidak memenuhi ketentuan
tersebut tanpa melibatkan dan tanpa bukan untuk Yayasan PDHI Cabang Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
sepengetahuan dan persetujuan Umbulharjo. Artinya telah terjadi 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan
Penggugat, Rr. Fatimah serta seluruh perubahan peruntukan harta benda Tanah Milik.
keluarganya. wakaf. Atas dasar dalil-dalil tersebut
Dalam Akta Ikrar Wakaf tersebut Keinginan wakaf yang maka proses wakaf atas tanah milik
Rr. Fatimah bertindak sebagai wakif disampaikan secara lisan kepada Rr Fatimah tersebut cacat hukum,
(pewakaf), dan bertindak sebagai Tergugat II di atas juga dikarenakan dan secara hukum seharusnyalah
nazhir adalah Sunardi Syahuri Penggugat dan keluarga mengetahui dinyatakan batal atau tidak sah,
mewakili Badan Hukum Yayasan bahwa Tergugat II adalah tokoh oleh karena itu segala peristiwa
Persatuan PDHI Cabang Umbulharjo dan akti is Muhammadiyah, bukan dan tindakan hukum apapun dan
(Tergugat II). Yayasan PDHI Cabang Umbulharjo. dilakukan oleh siapapun yang
Menurut penggugat, ada sejumlah Setelah adanya Akta Ikrar Wakaf menggunakan dasar Akta Ikrar Wakaf
kejanggalan dalam Akta Ikrar Wakaf tersebut di atas, terhadap tanah Nomor W.2/90/K-13/tahun 1995
tersebut diantaranya adalah dalam wakaf tersebut dilakukan proses balik harus dinyatakan tidak sah atau batal
Akta Ikrar Wakaf tertera “dihadiri dan nama atau peralihan hak melalui menurut hukum.
disaksikan oleh Ibu Rr. Fatimah selaku Kantor Pertanahan Kotamadya Pengadilan Agama Yogyakarta
wakif dan ia juga “membubuhkan Yogyakarta (turut Tergugat I), telah mengambil putusan terhadap
cap jempol” pada Akta Ikrar Wakaf sehingga pada tanggal 29 November gugatan tersebut, yaitu putusan
tersebut. Padahal Rr Fatimah yang 1995 telah dilakukan balik nama Nomor 322/Pdt.G/2009/PA.Yk
dibawah pengampuan Penggugat atau peralihan hak yang sebab tanggal 2 Maret 2011 M. bertepatan
tidak pernah hadir pada pembuatan peralihannya didasarkan pada Akta dengan tanggal 27 Rabi’ul Awal 1432
akta ikrar wakaf serta ia tidak cakap Ikrar Wakaf Nomor W.2/90/K-13/ H., yang amarnya berbunyi sebagai
hukum untuk melakukan perbuatan tahun 1995 tertanggal 11 September berikut:
hukum. 1995, dan sebagai pemegang hak 1. Menolak gugatan Penggugat
Dalam gugatan tersebut dijelaskan atas tanah tersebut berdasarkan seluruhnya;
bahwa Rr. Fatimah sejak kecil telah Serti ikat Tanah No. 3318 berubah 2. Menghukum kepada Penggugat
menderita keterbelakangan mental menjadi Badan Hukum Yayasan PDHI untuk membayar seluruh biaya
sejak kecil sekitar usia 2 tahun sehingga Cabang Umbulharjo (Tergugat II). Di perkara yang hingga kini dihitung
tidak mampu menjalani kehidupan atas tanah tersebut sekarang telah sebesar Rp 1.971.000,- (satu juta
sebagaimana layaknya orang normal. berdiri suatu bangunan permanen sembilan ratus tujuh puluh satu
Untuk membuktikannya, Penggugat (gedung pertemuan) yang dikuasai ribu rupiah);
mengajukan Surat Hasil Pemeriksaan dan dikelola oleh turut Tergugat Pada tingkat banding putusan
Psikiatri No 001/02/Psi/2009 II (Jama’ah Pengajian Yayasan Siti Pengadilan Agama tersebut telah
tertanggal 23 Januari 2009 yang Rahmah). dibatalkan Pengadilan Tinggi Agama

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 27


FENOMENAL

Yogyakarta dengan putusan Nomor 6. Menghukum Tergugat untuk perkara dalam semua tingkat
19/Pdt.G/2011/PTA.Yk tanggal membayar biaya perkara pada peradilan yang dalam tingkat
25 Juli 2011 M. bertepatan dengan tingkat pertama yang hingga kini kasasi ini ditetapkan sebesar Rp
tanggal 23 Sya’ban 1432 H. yang dihitung sebesar Rp 1.971.000,00 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);
amarnya sebagai berikut: (satu juta sembilan ratus tujuh
1. Menerima permohonan banding puluh satu ribu rupiah); Pertimbangan hukum kasasi
Pembanding; Pada tingkat kasasi, Mahkamah Mahkamah Agung dalam putusan
2. Membatalkan putusan Pengadilan Agung dalam putusan Nomor 686/K/ Nomor 686/K/AG/2012 menegaskan
Agama Yogyakarta tanggal 02 AG/2012 mengabulkan permohonan bahwa judex facti (PTA Yogyakarta)
Maret 2011, Nomor 0322/ kasasi dari Pemohon Kasasi Sunardi dalam memutus perkara sengketa
Pdt.G/2009/PA.Yk; Syahuri dan membatalkan putusan wakaf yang diajukan Penggugat telah
Dan dengan mengadili sendiri: Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta salah dalam menerapkan hukum dan
1. Mengabulkan gugatan Penggugat; No. 19/Pdt.G/ 2011/PTA.Yk. juga salah dalam mempertimbangkan
2. Membatalkan ikrar wakaf yang Adapun amar putusan kasasi beberapa pokok masalah.
diucapkan oleh Rr. Fatimah atas adalah sebagai berikut: Majelis kasasi berpendapat
tanah pekarangan di Nitikan Mengadili: bahwa termohon kasasi/penggugat
UH VI/98 Kelurahan Sorosutan, 1. Mengabulkan permohonan kasasi mempersalahkan pribadi pewakaf
Kecamatan Umbulharjo, Kota dari para Pemohon Kasasi: 1. yang mengalami keterbelakangan
Yogyakarta luas 2.810 m2 yang Sunardi Syahuri, 2. Pengurus mental dengan bukti Surat Hasil
terletak di Nitikan tersebut Yayasan Siti Rahmah tersebut; Pemeriksaan Psikiatri No 001/02/
dengan batas sebagai berikut: 2. Membatalkan putusan Pengadilan Psi/2009 tertanggal 23 Januari 2009
sebelah Barat berbatas dengan Tinggi Agama Yogyakarta No. 19/ yang dikeluarkan oleh RSUP Dr
: Parit; sebelah Timur berbatas Pdt.G/2011/PTA.Yk tanggal 25 Sardjito Yogyakarta.
dengan : Jalan Nitikan Baru; Juli 2011 M. bertepatan dengan Berdasarkan bukti yang diajukan,
sebelah Utara berbatas dengan : m tanggal 23 Sya’ban 1432 H. yang pewakaf (wakif) lahir pada tahun
2475 dan m 2476; sebelah Selatan membatalkan putusan Pengadilan 1939 dan pemeriksaan pribadi
berbatas dengan : Berbatasan Agama Yogyakarta No. 322/ pewakaf pada tanggal 23 Januari
dengan Pers: 378 dan untuk Pdt.G/2009/PA.Yk tanggal 2 2009, sehingga pemeriksaan yang
selanjutnya ikrar wakaf tersebut Maret 2011 M. Bertepatan dengan menyimpulkan bahwa pewakaf
diulang kembali menurut hukum tanggal 27 Rabi’ul Awal 1432 H.; mengalami keterbelakangan mental
(ikrar oleh wali pengampu) sesuai Mengadili sendiri: tersebut dilakukan pada saat pewakaf
dengan niat wakaf keluarga yang Dalam eksepsi: berusia 70 tahun. Menurut majelis
bersangkutan; 1. Menolak eksepsi para Tergugat; kasasi, hal yang tidak mustahil pada
3. Menyatakan Akta Ikrar Wakaf Dalam pokok perkara: usia 70 tahun tersebut pewakaf sudah
Nomor W.2/90/K-13/tahun 1995 1. Menolak gugatan Penggugat agak pikun.
tanggal 11 September 1995 tidak seluruhnya; Keterangan sebagian saksi,
mempunyai kekuatan hukum dan 2. Menghukum Termohon Kasasi/ menurut majelis kasasi, menerangkan
oleh karenanya Serti ikat Tanah Penggugat untuk membayar biaya fakta sebaliknya dimana terbukti
Hak Milik Nomor 3318 beserta
gambar situasi tanah Nomor
3590/1995, juga tidak mempunyai
kekuatan hukum;
4. Menghukum para Tergugat atau
siapa saja yang mendapat hak
dari padanya untuk menyerahkan
tanah tersengketa kepada Peng-
gugat dalam keadaan kosong dan
bebas dari penguasaan siapapun;
5. Menghukum para turut Tergugat
untuk mematuhi amar putusan
ini;

28 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


FENOMENAL

bahwa Rr. Fatimah pada saat di mengembalikan pengelolaan wakaf yang berkaitan dengan pewakaf yang
rumah sering berkomunikasi dengan sesuai dengan tujuan wakaf pewakaf. tidak cakap hukum.
orang yang ia sukai (termasuk para Alasan lain yang dijadikan dasar Dari uraian pertimbangan hukum
saksi). Fakta-fakta hukum di atas majelis kasasi untuk menolak majelis kasasi di atas nampak bahwa
dan keterangan saksi sama sekali adalah jika suatu harta benda sudah majelis hakim PTA Yogyakarta tidak
tidak dianalisa dengan cermat oleh diwaka kan oleh pewakaf, maka teliti dan tidak cermat dalam menilai
Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta. harta benda tersebut tidak ada alat bukti tertulis dan saksi-saksi
Di samping itu, majelis hakim ikatan hukum lagi dengan pewakaf, serta. Akibatnya, kesimpulan hukum
kasasi berpendapat bahwa ada sehingga pewakaf tidak mempuyai yang dirumuskan dalam putusan
beberapa fakta yang tidak jelas legal standing untuk mengajukan bandingnya dinilai salah.
dan tidak digali oleh judex facti. pembatalan ikrar wakaf sehingga Kesimpulan hukum PTA
Diantaranya adalah fakta pewakaf menurut majelis kasasi Termohon Yogyakarta dalam putusannya adalah
pernah menikah yang dibenarkan Kasasi/Penggugat masuk kategori pewakaf (wakif) tidak cakap hukum
baik oleh penggugat maupun tergugat, error in persona dalam bentuk pada saat mewaka kan hartanya
akan tetapi tidak ada kejelasan tentang diskualiϔikasi in person. sehingga akta ikrar wakaf dan semua
kapan waktu pernikahan pewakaf Pendapat majelis kasasi ini sesuai tindakan hukum pasca terbitnya akta
tersebut dilakukan dan juga tidak ada dengan ketentuan pasal 3 UU Nomor ikrar wakaf tersebut tidak mempuyai
kejelasan apakah perwakafan yang 41/2004 yang menegaskan bahwa kekuatan hukum.
dilakukan oleh pewakaf pada tahun wakaf yang telah diikrarkan tidak Kesimpulan hukum judex facti
1995 tersebut apakah pada saat dapat dibatalkan tersebut dinilai salah dan tidak tepat
Pewakaf masih ada suami atau setelah Menurut majelis kasasi, bila ada oleh judex jurist sehingga putusan PTA
menjanda atau sebelum menikah. pemalsuan atau rekayasa dalam Yogyakarta dibatalkan oleh majelis
Hal-hal tersebut tidak digali dan tidak proses pembuatan akta ikrar wakaf, kasasi.
tergambar dengan jelas. maka menjadi jalan yang tepat yang Menurut hukum perdata, setiap
Kejelasan tentang hal-hal tersebut bisa ditempuh oleh pewakaf adalah manusia mempunyai hak sejak
penting karena jika pewakaf bisa mengajukan tuntutan pidana tentang dalam kandungan (pasal 2 KUH
menikah maka pewakaf merupakan pemalsuan atau penipuan terhadap Perdata), namun tidak semua
orang yang cakap bertindak hukum nazhir dan atau pihak lain yang manusia mempunyai kewenangan
termasuk bertindak hukum untuk terlibat. dan kecakapan untuk melakukan
melakukan perwakafan. Oleh karena pertimbangan- perbuatan hukum.
Menurut majelis kasasi PTA pertimbangan hukum tersebut di Ada beberapa orang yang secara
Yogyakarta telah salah jika atas majelis hakim kasasi kemudian hukum dinyatakan “tidak cakap”
berpendapat bahwa Akta Ikrar Wakaf membatalkan putusan PTA untuk melakukan sendiri perbuatan
harus dinyatakan tidak berkekuatan Yogyakarta. hukum perjanjian, sebagaimana
hukum dengan alasan pewakaf adalah ketentuan pasal 1330 KUH Perdata,
seorang yang tidak cakap bertindak Analisis: wakif tidak diantaranya adalah orang-orang
hukum. cakap hukum (?)
Pendapat PTA Yogyakarta Pertimbangan hukum majelis
tersebut bertentangan dengan uraian hakim kasasi tentang kesalahan judex
dan fakta-fakta di atas khususnya facti (PTA Yogyakarta) dalam menilai “Putusan ini sekaligus
fakta tentang pemeriksaan dokter cakap hukum pewakaf (wakif) di menjadi contoh yang baik
dilakukan pada saat pewakaf berusia atas mengingatkan kepada setiap
bahwa kasus sengketa
70 tahun, fakta keterangan saksi hakim untuk memahami dengan baik
pewakaf berkomunikasi dengan baik ketentuan subyek yang tidak cakap wakaf pada umumnya
dengan orang yang ia sukai dan fakta hukum dan hukum pengampuan itu kompleks dan
bahwa pewakaf pernah menikah. (curatele) dalam hukum perdata. mengharuskan hakim
Bila alasannya Nazhir salah dalam Tidak hanya itu, hakim juga harus
pengelolaannya, maka menurut teliti dan cermat dalam menilai dan menggunakan pendekatan
majelis kasasi tidak ada alasan untuk mempertimbangkan semua alat bukti interdisipliner.”
membatalkan wakaf, tetapi Nazhir- baik baik tertulis maupun saksi-saksi
nyalah yang seharusnya digugat untuk terutama terkait dengan bukti-bukti

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 29


FENOMENAL

yang belum dewasa atau masih hartanya pewakaf dalam kondisi


kurang umur dan orang-orang yang keterbelakangan mental atau gila.
telah ditaruh dibawah pengawasan Surat hasil pemeriksaan psikiatri
(curatele), yang selalu harus diwakili No 001/02/Psi/2009 tertanggal
oleh orangtuanya, walinya atau 23 Januari 2009 yang dikeluarkan
kuratornya. oleh RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
Ketentuan hukum yang mengatur tidak bisa serta merta membuktikan
tentang batas umur orang yang belum bahwa pada saat perwakafan pewakaf
dewasa atau dibawah umur diatur mengalami keterbelakangan mental
secara beragam dalam beberapa dan bisa dijadikan dasar untuk
perundang-undangan. Menurut pasal membatalkan ikrar wakaf. Hal ini
330 KUH Perdata, orang dikatakan dikarenakan surat tersebut dibuat
dibawah umur apabila ia belum pada tahun 2009 dan perwakafan hakim menggunakan pendekatan
mencapai usia 21 tahun, kecuali ia dilakukan ada tahun 1995. Harusnya interdisipliner yaitu pendekatan
sudah kawin. Jika sudah kawin ia tidak judex facti menggali dan menganalisa dalam pemecahan suatu masalah
akan menjadi dibawah umur lagi, secara kritis kenapa surat tersebut dengan menggunakan tinjauan
meskipun perkawinannya itu diputus dibuat pada saat Rr Fatimah berusia berbagai sudut pandang ilmu
bercerai sebelum ia mencapai usia 70 tahun, jauh setelah proses proses serumpun yang relevan atau tepat
21 tahun. Batas umur KUH Perdata perwakafan oleh Rr Fatimah? Padahal guna secara terpadu.
ini sama dengan ketentuan yang ada Penggugat menganggap Rr fatimah Hakim harus menggunakan
dalam pasal 98 ayat (1) Kompilasi sudah mengalami keterbelakangan berbagai disiplin ilmu hukum dalam
Hukum Islam (KHI). mental sejak kecil (usia 2 tahun). menyelesaikan sengketa wakaf, serta
Menurut pasal 1 ayat (1) UU Pewakaf juga tidak terbukti dibutuhkan logika penafsiran lebih
Nomor 35 tahun 2014 tentang pada saat mewaka kan dibawah dari satu cabang ilmu hukum. Jika
Perlindungan Anak menegaskan pengampuan Penggugat karena hakim menggunakan pendekatan
bahwa orang dikategorikan sebagai penetapan Pengadilan Negeri monodisipliner dengan hanya
anak (belum dewasa) jika belum Yogyakarta Nomor 166/Pdt.P/2009/ menguasai dan memakai ilmu
berumur 18 tahun. Ketentuan ini PN.YK yang menetapkan bahwa wakaf saja, maka putusan yang
sama dengan ketentuan yang ada Penggugat sebagai wali pengampu dihasilkan rentan tekstual dan tidak
dalam pasal 47 UU Nomor 1 tahun dari pewakaf dijatuhkan pada mampu memberikan keadilan yang
1974 tentang Perkawinan, pasal 1 tahun 2009, sedangkan perwakafan sesungguhnya.
ayat (5) UU Nomor 39 Tahun 1999 dilakukan pada tahun 1995. Dalam kasus sengketa wakaf yang
tentang Hak Asasi Manusia dan pasal Penetapan PN yang dijadikan dikaji ini, misalnya, hakim seharusnya
4 huruf h UU Nomor 12 Tahun 2006 rujukan putusan PTA Yogyakarta tidak hanya menguasai hukum wakaf
tentang kewarganegaraan Republik dapat membatalkan perbuatan yang ada dalam UU Wakaf saja, akan
Indonesia. hukum yang sudah dilakukan sejak tetapi hakim juga harus menguasai
Walau tidak seragam tentang batas 15 (lima belas) tahun yang lalu. dengan baik hukum tentang subyek
umur dewasa, tapi semua peraturan Seharusnya majelis hakim PTA yang tidak cakap hukum dan hukum
perundang-undangan tersebut di Yogyakarta melihat, kenapa surat pengampuan dalam hukum perdata.
atas sepakat bahwa jika seseorang penetapan PN Yogyakarta baru keluar Jika hukum tentang subyek yang
sudah menikah maka orang tersebut tahun 2009 sedangkan perbuatan tidak cakap hukum dan hukum
sudah dianggap dewasa dan dinilai hukum tahun 1995. Harusnya PTA pengampuan tidak dikuasai dan hakim
cakap hukum walau usianya belum Yogyakarta menilai ada apa di balik hanya menggunakan pendekatan
mencapai 18 atau 21 tahun. surat Penetapan PN Yogyakarta monodisipliner (hukum wakaf) saja,
Berdasarkan fakta hukum yang tentang perwalian tersebut? Hal ini tidak interdisipliner, maka potensi
dirumuskan oleh majelis kasasi di tidak pernah dinilai oleh Majelis kesalahan dalam mempertimbangkan
atas terbukti bahwa pewakaf (wakif) Hakim PTA Yogyakarta. alat bukti dan dalam merumuskan
sudah menikah sehingga cakap Putusan ini sekaligus menjadi kesimpulan hukum akan terjadi
hukum. Karena pewakaf menikah dan contoh yang baik bahwa kasus sehingga keadilan yang sesunguhnya
cakap hukum maka tidak terbukti sengketa wakaf pada umumnya sulit terwujud.
bahwa pada saat mewaka kan itu kompleks dan mengharuskan Ahmad Zaenal Fanani

30 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


FENOMENAL
PUTUSAN JUDEX FACTI

S
umber-sumber pengaturan
wakaf di Indonesia diatur
dalam Peraturan Pemerintah

Bolehkah Wakaf
No. 28 Tahun 1977 tentang
Perwakafan Tanah Milik, Permendagri
No. 6 Tahun 1977 tentang tata
cara pendaftaran tanah mengenai

Dibatalkan jika
Perwakafan Tanah Milik, Undang-
Undang No. 41 Tahun 2004 tentang
Wakaf, Peraturan Pemerintah No.
42 Tahun 2006 tentang Perwakafan,

Wakif Bangkrut?
Kompilasi Hukum Islam di Indonesia
(KHI) dan Kompilasi Hukum Ekonomi
Syariah.
Obyek wakaf adalah harta benda.
Berdasarkan Undang-Undang Wakaf
Pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa
harta benda wakaf adalah harta benda
yang memiliki daya tahan lama dan
atau menfaat jangka panjang serta
“Regulasi tentang wakaf mempunyai nilai ekonomi menurut
syari’ah yang diwaka kan oleh waqif,
secara tegas mengatur dan harta wakaf tersebut tidak dapat
ditarik lagi oleh wakif.
bahwa wakaf tidak Dalam perspektif Fiqh Islam dan
dapat dibatalkan. Tetapi, perspektif Kompilasi Hukum Islam,
wakaf harus memenuhi empat rukun
bagaimana jika wakif itu (unsur): 1)Wakif, yakni orang yang
berwakaf; 2) Mauquf Bih, yakni
justru bangkrut setelah benda yang diwaka kan; 3) Nadzir,
yakni penerima wakaf; 4) ‘Aqad atau
mewakafkan hartanya?” Lafaz atau Sighat, yakni pernyataan
penyerahan wakaf dari pihak wakif
kepada orang atau tempat berwakaf
(mauquf ‘alaih). Selain 4 unsur itu,
tidak ada lagi unsur lain dalam
perkara wakaf.
Pertanyaan yang muncul adalah
apakah tidak ada syarat lain untuk
pelaku wakaf, tentang kemampuan
ekonomi sebagai salah satu syarat
melaksanakan wakaf? Dan dapatkan
harta wakaf tersebut ditarik kembali
oleh wakif dan/atau dibatalkan oleh
pihak lain karena alasan tertentu?
Gambaran pertanyaan diatas
terdapat dalam Putusan Pengadilan
Agama Surakarta Nomor 0260/
Pdt.G/2012/PA.Ska. tanggal 22 Maret
2012, tentang perkara sengketa

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 31


FENOMENAL

oleh Termohon III bahwa yang No. I (Tanda Bukti Tanah Wakaf)
bersangkutan dalam kondisi yang dengan Nadzirnya NADZIR I, NADZIR
tidak sehat (sakit gangguan jiwa II, NADZIR III dan PEMOHON III,
yang sering kambuh). Oleh karena itu namun Badan Pertanahan Nasional
Pemohon I menganggap Termohon III membutuhkan Putusan dari
telah mewakili anak tersebut karena Pengadilan Agama Surakarta.
memiliki keterbatasan. Pemohon Para Pemohon sudah beberapa kali
I menganggap ibu Termohon III bertemu dengan ahli waris harta wakaf
juga dapat dijadikan wali dari Anak tersebut dan akhirnya disepakati
Termohon III. untuk menyerahkan permasalahan
Selama hidupnya, Anak ini ke Kantor Pengadilan Agama
Termohon III dirawat oleh ibunya Surakarta untuk memberikan putusan
Wakaf, dimana Nadzir mengajukan (yakni Termohon III sendiri) dan yang sesuai dengan agama Islam. Para
permohonan pembatalan wakaf yang pamannya, yang telah menghabiskan Pemohon memohon PA Surakarta
dilakukan wakif dengan maksud hutang untuk dana pengobatan membatalkan Serti ikat tanah wakaf
mengembalikan harta wakaf tersebut, anak Termohon III hingga anak Nomor I Kelurahan Pasar Kliwon yang
dengan alasan salah satu keturunan tersebut meninggal dunia pada bulan diterbitkan oleh Badan Pertanahan
Wakif mengalami kebutuhan Desember 2011 dengan jumlah Nasional Surakarta atau menyatakan
mendesak dalam hal ekonomi. kurang lebih Rp. 100.000.000,-. bahwa Serti ikat tanah wakaf tersebut
Mengetahui hutang sebesar itu, ahli tidak mempunyai kekuatan hukum.
Ringkasan duduk perkara waris dari paman anak Termohon III
Pada tahun 2004, Nadzir tidak tahu harus membayar dengan Ringkasan pertimbangan
(berjumlah 3 orang, selanjutnya apa dan berharap pembayaran Hukum
disebut Pemohon) didatangi oleh hutang diambil dari harta wakaf yang Majelis Hakim PA Surakarta
Termohon III dengan maksud dan diyakini terdapat hak anak Termohon kemudian mengabulkan permohonan
tujuan untuk mewaka kan tempat III di dalamnya. Para Pemohon. Adapun amar
tinggal di atas tanah seluas 211 m2 Nadzir merasa kasihan dengan Putusannya adalah membatalkan
atas nama almarhum suaminya yang beban yang sedang ditanggung oleh Akta Pengganti Ikrar Wakaf Nomor
meninggal pada tahun 2002, yang Termohon III dan ahli waris paman III/14.III 2004 yang dibuat Pejabat
beralamat di Kota Surakarta, dengan anak Termohon III karena Termohon Pembuat Akta Ikrar wakaf Kecamatan
SHM Nomor 902 untuk keperluan III tidak mempunyai harta selain Pasar Kliwon, Kota Surakarta dan
Masjid Assegaf. harta yang sudah diwaka kan itu. membatalkan Serti ikat wakaf
Pemohon I selaku Pengurus Masjid Oleh karenanya Nadzir berencana Nomor I Kelurahan Pasar Kliwon,
sebelumnya memberikan saran untuk mengembalikan harta wakaf yang diterbitkan Badan Pertanahan
agar rumah tersebut dijual terlebih yang telah diberikan oleh Termohon Nasional Surakarta atau menyatakan
dahulu untuk dibelikan menjadi 2 III dengan harapan dapat membantu bahwa serti ikat tanah wakaf tersebut
rumah sehingga yang satu dapat biaya hutang pengobatan anak tidak mempunyai kekuatan hukum.
ditempati oleh wakif dan satunya lagi Termohon III. Majelis Hakim memulai
diwaka kan kepada Masjid Assegaf Pada awalnya Nadzir telah pertimbangan hukumnya dengan
karena Pemohon I sedikit banyaknya mengupayakan pembatalan wakaf mempertimbangkan tentang akad
mengetahui kadaan ekonomi wakif. ini secara musyawarah dan ingin wakaf yang dilakukan oleh Termohon
Namun pada saat itu Wakif menolak mengajukan langsung kepada dengan Pemohon. Terdapat seorang
dan bermaksud untuk mewaka kan Kantor Urusan Agama Kecamatan ahli waris, yaitu Anak Termohon III
seluruhnya. Pasar Kliwon Surakarta. Akan tetapi yang tidak dapat menandatangani
Pada saat Termohon III kemudian atas tanah dan bangunan atau diminta persetujuannya untuk
mewaka kan tempat tinggal tersebut, tersebut telah menjadi tanah wakaf menandatangi Surat Pernyataan
Pemohon I telah terlebih dahulu Masjid Assegaf sebagaimana tercatat Penyerahan Tanah Wakaf tersebut
menanyakan tentang kesediaan dalam Akte Pengganti Akta Ikrar Wakaf dikarenakan mengalami sakit
Anak Termohon III yang juga sehingga oleh Badan Pertanahan gangguan jiwa. Dan saat perkara
sebagai ahli waris, namun dijelaskan Kota Surakarta dikeluarkan Serti ikat ini diajukan anak tersebut telah

32 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


FENOMENAL

meninggal, sehingga syarat-syarat Epilog


wakaf mengandung cacat formil Seluruh nomenklatur perundang-
dan bertentangan dengan asas-asas undangan yang mengatur tentang
umum pemerintahan yang baik, wakaf menyatakan bahwa harta
khususnya asas kecermatan. benda wakaf yang telah diwaka kan
Majelis juga mempertimbangkan tidak bisa ditarik kembali oleh Wakif
fakta bahwa ternyata nadzir tidak dengan alasan apapun. Akan tetapi,
pernah memanfaatkan tanah wakaf terdapat banyak perkara sengketa
tersebut (Termohon III masih wakaf yang pada pokoknya adalah
menempati rumah tersebut sampai permohonan pembatalan wakaf,
sekarang), meskipun wakaf telah entah dengan berbagai macam alasan
terjadi sejak tahun 2004. Dengan permohonannya, dan itu harus
demikian, Nadzir dan penerima perundangan yang berlaku dan tidak disikapi.
wakaf tidak memanfaatkan dengan bertentangan dengan syara. Apabila Hakim hanya berfungsi
maksimal dan tidak menggunakan Sedangkan Hakim Anggota sebagai corong undang-undang, maka
asas manfaat, yang berarti sama II, berdasarkan bukti surat yang sudah dapat dipastikan bahwa semua
halnya dengan menyia-nyiakan diajukan oleh Termohon I berupa Akta permohonan pembatalan wakaf akan
amanah. Dengan demikian, tidak Pengganti Akta Ikrar wakaf Nomor: berakhir dengan putusan ditolak, akan
terpenuhilah asas penegakan hukum N.III/14/VIII tahun 2004 tanggal tetapi hukum tidaklah seperti itu.
yang berfungsi sebagai perlindungan 30 Juni 2004, membuktikan bahwa Dalam penanganan perkara, selain
kepentingan seseorang, yang harus tanah SHM No. 902 telah diwaka kan legal justice, ada pula social justice
memuat tiga unsur, yakni adanya oleh pemiliknya yakni Ali bin Salim yang harus dijadikan pertimbangan
kepastian hukum, kemanfaatan dan bin Basri Assegaf pada tahun 1970. tambahan oleh Hakim dalam
keadilan. Kemudian didaftarkan kembali oleh mempertimbangkan dan memutus
Selain itu, Majelis melihat antara Haji Muhammad Husein Maasum perkara. Apabila aturan perundang-
Para Pemohon dan Termohon I yang disetujui oleh Termohon III, dan undangan yang ada belum mengatur
serta Termohon II, pada dasarnya tidak terbukti tidak ada persetujuan tentang suatu hal, maka Hakim
tidak ada kepentingan obyek wakaf dari ahli waris yang lain. Maka oleh harus menggali hukum dari berbagai
(kon lik kepentingan), selain murni karenanya Para Pemohon telah sumber lain.
kehendak Para Pemohon bermaksud ternyata tidak dapat membuktikan Larangan mutlak dalam berbagai
mengembalikan tanah wakaf dalil permohonannya; aturan yang ada tentang pembatalan
tersebut. Sedangkan Termohon I Hakim Anggota II juga berpendapat wakaf sepertinya harus ditinjau
dan Termohon II tidak bermaksud karena tuntutan Pemohon memohon ulang, dengan berbagai alasan
menguasai atau memiliki tanah wakaf pembatalan serti ikat tanah wakaf tertentu. Misalnya, pihak mana saja
tersebut. Dengan demikian Pemohon No. 1 yang terletak di Kelurahan Pasar yang boleh membatalkan perbuatan
beritikad baik untuk memberikan Kliwon yang telah diterbitkan oleh wakaf, penggunaan harta wakaf yang
yang terbaik kepada Termohon Kantor Badan Pertanahan Nasional tidak sesuai dengan aqad peruntukan
III, dan perbuatan tersebut tidak Surakarta, sedangkan serti ikat wakaf, dan berbagai hal lain.
bertentangan dengan hukum karena tanah wakaf yang diterbitkan oleh Selain itu, mungkin perlu diatur
sejalan dengan maqashidus syari’ah Kantor Badan Pertanahan Nasional kembali tentang syarat-syarat
yaitu untuk kemaslahatan umat. Surakarta tersebut adalah merupakan melakukan perbuatan hukum wakaf,
Yang menarik dalam putusan ini produk Pejabat Tata Usaha Negara, seperti tentang boleh tidaknya
adalah adanya dissenting opinion. maka untuk pembatalannya harus melakukan wakaf terhadap seluruh
Hakim Anggota I berpendapat bahwa dimohonkan kepada Pengadilan harta yang dimiliki (dengan tanpa
ketentuan Pasal 3 Undang-undang Tata Usaha Negara. Berdasarkan mempertimbangkan keberadaan
Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf pertimbangan-pertimbangan ahli waris atau tanggungan ekonomi
yang menyatakan wakaf yang telah tersebut di atas, maka Hakim anggota lain), juga tentang boleh tidaknya
diikrarkan tidak dapat dibatalkan II berpendapat bahwa pembatalan melakukan wakaf oleh seorang wakif
adalah apabila wakaf tersebut telah wakaf tersebut harus dinyatakan yang memiliki keterbatasan ekonomi.
dilakukan berdasarkan ketentuan ditolak; [Ade Firman Fathony]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 33


WAWANCARA EKSKLUSIF

PROF. DR. H. M. HATTA ALI, S.H., M.H.

Ketua Mahkamah Agung


yang Bertabur Prestasi

T
anggal 8 Februari 2012, Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H.,
M.H., terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung untuk
periode 2012-2017. Ia berhasil meraup separuh
lebih satu dari total suara pemilih, 28 suara dari 54
hakim agung. Lima tahun kemudian, 14 Februari 2017 yang
lalu, Hatta Ali kembali terpilih untuk kedua kalinya memimpin
lembaga peradilan tertinggi di Republik ini. Kali ini menang
telak. Dukungan mayoritas berhasil ia raih, 38 suara dari total
47 hakim agung.
Dukungan mayoritas untuk putra kelahiran Pare-Pare
Sulawesi Selatan 57 tahun silam itu menunjukan tingginya
tingkat kepuasan internal Mahkamah Agung dan empat badan
peradilan di bawahnya selama periode pertama kepemimpinan
Hatta Ali.
Ya, banyak taburan prestasi yang menghiasi masa
lima tahun kepemimpinan Hatta Ali dalam rentang
2012-2017. Sejumlah torehan sejarah yang
belum pernah dicapai sebelumnya, sukses
diraih melalui tangan dingin kepemimpinan
mantan pembalap motor
ini.
Contohnya,
Hatta Ali berturut-
turut selama empat
tahun dari 2013
sampai dengan 2016
berhasil mencatat
sejarah dalam hal
produkti itas penyelesaian
perkara. Begitu juga
dengan sisa perkara.
Selama empat tahun
berturut-turut terekam

34 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


WAWANCARA EKSKLUSIF

Disamping itu, prioritas


kita berikutnya adalah masalah
pengawasan. Saya katakan prioritas
karena masih banyak surat-surat
yang masuk yang ditujukan kepada
Ketua Mahkamah Agung yang masih
mempersoalkan majelis hakim atau
pun non hakim yang ada di daerah-
daerah.
Pada kesimpulannya, saya melihat
bahwa ini akibat dari keterbatasan
sumber daya manusia kita sendiri.
Katakanlah hakimnya misalnya tidak
mengikuti proses persidangan sesuai
hukum acara yang berlaku. Kemudian
dari non hakim, ada staf, pegawai, dan
panitera yang dalam memberikan
pelayanan kepada pencari keadilan
belum maksimal. Ini yang sering
sebagai yang terendah dalam sejarah Setelah banyak capaian menjadi alasan para pelapor dalam
sejak berdirinya lembaga peradilan prestasi yang diraih pada periode menyurati Ketua Mahkamah Agung.
di Nusantara. Belum lagi capaian kepemimpinan yang pertama, apa
Opini Wajar Tanpa Pengecualian saja yang menjadi fokus perhatian Untuk mengatasi persoalan
(WTP) yang pertama kali diraih pada Yang Mulia pada periode kedua ini? minutasi itu, dalam waktu dekat
masanya dan berhasil dipertahankan Jadi begini, soal penyelesaian apa yang akan dilakukan Yang
pada tahun-tahun berikutnya. Ada perkara, kita sudah mengalami Mulia?
lagi sejumlah prestasi lain yang peningkatan yang pesat. Jika kita lihat Kita sudah menugaskan
dicapai. lima tahun ke belakang, setiap tahun kurang lebih 10 orang dari Badan
Bagaimana dengan periode penyelesaian perkara itu semakin Pengawasan untuk melakukan
kedua, 2017-2022 nanti? Apa saja meningkat. Yang saya masih rasakan pengawasan di internal Mahkamah
yang menjadi fokus garapannya? kurang, adalah soal minutasi. saya Agung. Pengawasan yang dilakukan
Akankah gelimang prestasi mampu mengetahui itu sebab masih ada oleh mereka adalah memonitor,
dipertahankan dan ditingkatkan surat-surat dari pencari keadilan yang memantau penyelesaian perkara.
sampai 2020 nanti ketika ia harus meminta sesegara mungkin mengirim Mereka punya data-data siapa-siapa
mamasuki masa purnabhakti karena salinan putusan ke pengadilan hakim dan para panitera pengganti
mencapai usia 70 tahun? pengaju. Para pencari keadilan ini yang masih sangat terlambat dalam
Pertengahan Maret 2017 lalu, membutuhkan salinan putusan minutasi perkaranya.
Ketua Mahkamah Agung menerima tersebut. Badan Pengawas akan
permohonan wawancara Tim Majalah Kalau menurut SK KMA, dalam memberikan sanksi. Mereka yang
Peradilan Agama di ruangan kerjanya waktu 3 bulan perkara di majelis lambat penyelesaian perkaranya
di Lantai 13 Tower Mahkamah hakim sudah harus putus. Sebenarnya sudah dipanggil dan diberi peringatan.
Agung RI Jalan Medan Merdeka minutasinya pun seharusnya
Utara. Diselingi banyak gelak tawa, demikian. Tapi dalam praktek, masih Beberapa kalangan menyebut
wawancara mengalir deras dalam sering lambat. Bahkan ada yang Yang Mulia sebagai penggerak
suasana yang santai dan nyaman. minutasi lebih dari satu tahun. Nah, reformasi sistemik dan
Berikut adalah beberapa saripati inilah ketimpangannya. Satu sisi berkelanjutan di Mahkamah Agung.
dari apa yang dituturkan pemegang perkara cepat diputus, tapi minutasi Apa yang menjadi kunci penggerak
Sabuk Hitam Karate itu kepada Tim lambat. Akhirnya pengiriman salinan reformasi tersebut?
Redaksi, Achmad Cholil, Mahrus AR, putusan juga otomatis terlambat. Ini Kuncinya kita kembali kepada
dan Rahmat Arijaya waktu itu: yang kita harus benahi. tugas pokok dari Mahkamah Agung

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 35


WAWANCARA EKSKLUSIF

beserta seluruh jajaran peradilan di Kemudian juga masalah publikasi Dan memang jika melihat
bawahnya dari empat lingkungan putusan. Kita sudah lama memiliki Laporan Tahunan MA, sejak 2013
peradilan. Tugas pokok itu adalah website Mahkamah Agung. Kita juga produktiϔitas memutus perkara
memeriksa, mengadili dan memutus sudah menerbitkan regulasinya selalu tercatat sebagai yang
perkara. Ini kuncinya. oleh karena itu, bahwa setiap perkara yang masuk tertinggi sepanjang sejarah.
ini harus jadi prioritas utama. sudah harus diinput ke website MA. Begitu juga dengan sisa perkara,
Misalnya kita telah menerbitkan Perkara yang sudah putus dan amar selalu terendah sepanjang sejarah
berbagai PERMA dan SEMA. SEMA putusannnya juga kita masukan ke MA. Bagaimana Yang Mulia bisa
tentang penyelesaian perkara pada website. melakukan itu?
tingkat pertama dan tingkat banding Dengan cara ini, para pencari Kuncinya ada pada sistem.
misalnya. Sesuai SEMA No. 2/2014, keadilan tidak perlu bertanya-tanya Sistemnya kita mulai dengan Sistem
penyelesaian perkara dibatasi paling ke Mahkamah Agung atau ke badan Kamar. Kemudian kita terbitkan
lama 5 bulan untuk pengadilan peradilan yang berada di daerah. regulasi-regulasi yang mengatur
tingkat pertama dan maksimal 3 bulan Cukup dengan membuka website, tentang penyelesaian perkara.
untuk tingkat banding. Sebelum ada sudah bisa diketahui sudah sejauh Setelah itu, kita memotivasi mulai
SEMA itu, kan penyelesaian perkara mana perjalanan perkara mereka. dari Ketua Kamar, seluruh pimpinan,
maksimal 6 bulan. Sekarang kita lebih sampai kepada semua aparat yang
perketat waktunya. Yang Mulia beberapa waktu lalu terkecil di Kamar masing-masing. Ini
Begitu juga di Mahkamah Agung. pernah mengatakan bahwa dalam tentang bagaimana kita memotivasi
Dulu tenggang waktu penyelesaian waktu dekat peradilan di Indonesia mereka sehingga mereka tergerak
perkara kurang lebih hampir setahun. bisa satu level modern-nya dengan bekerja secara ikhlas tulus untuk
Sekarang kita persingkat menjadi peradilan lain di dunia, minimal menyelesaikan perkara.
paling lama 3 bulan. Dalam tenggat di tingkat Asia Tenggara. Apa Kalau kita lihat secara logika,
waktu itu, perkara sudah harus yang membuat Yang Mulia optimis penyelesaian perkara yang mereka
diputus. Percepatan penyelesaian seperti itu? lakukan itu sudah di luar standar
perkara ini sangat signi ikan dalam Saya optimisnya begini. Pertama, normal kerja. Ini berarti mereka
memberikan kecepatan kepastian kalau kita melihat Blueprint 2010- sudah bekerja sangat maksimal di
hukum bagi masyarakat. Dan saya 2035, di dalam Blueprint tersebut luar standarnya. Sampai-sampai
kira publik, terutama pencari keadilan kan ada tahapan-tahapan. Ternyata, mereka itu membawa berkas perkara
mengetahui hal itu. capaian kita selama ini sudah jauh ke rumah. Itu kan sudah melebihi
melampaui tahapan-tahapan yang standar kerja yang harus diselesaikan
dicanangkan dalam Blueprint itu. setiap hari. Ini terjadi karena kita
Kemudian yang kedua, statemen terus memberikan motivasi.
dari negara-negara di mana kita Saya juga senang, kebetulan
“Satu sisi perkara belajar tentang penyelesaian perkara
seperti Belanda dan Australia. Mereka
semua jajaran pimpinan di MA itu
sangat kompak. Sehingga saya tidak
cepat putus, tapi semua malah sudah menyatakan merasakan ada kendala yang berat
bahwa justru ‘murid’ ini lebih cepat memimpin mereka. Karena semuanya
minutasinya dari kami dalam penyelesaian kompak, jadi jajaran pimpinan
lambat. Akhirnya perkaranya. Hal itu tentu menjadi itu bekerja secara baik sesuai
motivasi yang baik bagi kita dalam pembidangannya.
pengiriman salinan bekerja. Bahwa ternyata ada hasil
putusan juga yang kita capai.
Contohnya, pada waktu saya
Bentuk motivasi yang diberikan
oleh Yang Mulia kepada jajaran
lambat. Ini yang memulai periode pertama memimpin pimpinan dan yang lainnya sampai
MA, kalau tidak salah sisa perkara mereka kompak itu bentuknya
harus kita benahi” berkisar sekitar 10.000 sampai seperti apa?
12.000 perkara. Sekarang kita kikis Tentu yang namanya leader kita
sisa perkara itu. Sisa tahun 2016 saja punya trik-trik tersendiri. Tanpa trik
hanya 2.375 perkara. itu kan tidak mungkin. Hal seperti itu

36 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


WAWANCARA EKSKLUSIF

tidak kita pelajari di bangku kuliah Jadi kita harus menjaga Apa yang paling berkesan dalam
dan tidak ditemukan di buku-buku kekompakan tim. jangan sampai perjalan karir Yang Mulia di dunia
pelajaran. Kita punya trik tersendiri antara pimpinan ada yang kurang peradilan. Mulai sebagai hakim
bagaimana menggerakkan orang. pas. Kita usahakan mereka saling pas. tingkat pertama, banding, terus
sebab kalau pimpinan ini tidak gerak, Kalau sudah saling pas, yang enak menjadi Dirjen, kemudian hakim
bagaimana bisa bergerak eselon ya saya dalam memimpin lembaga, agung dan Ketua Muda Pengawasan
terbawahnya? semua sudah berjalan dengan baik. sampai menjadi Ketua Mahkamah
Agung?
Triknya seperti apa Yang Mulia? Mengenai hambatan, apa saja Ya tentu yang paling berkesan itu
Nah, trik nya ini agak susah saya hambatan/kendala yang dihadapi menjadi pucuk pimpinan Mahkamah
kasih tau, hahaha. Sebab tidak ada Yang Mulia dalam memimpin Agung. Sebab ini merupakan lembaga
matematika-nya yang harus begini, Mahkamah Agung? tertinggi yang membawahi dan
harus begitu. Itu cara kita sendiri saja. Semua pekerjaan itu pasti ada menaungi seluruh jajaran peradilan
Yang penting bagi saya bagaimana hambatannya. Tetapi kalau saya lihat, dari empat lingkungan badan
membuat suatu kenyamanan di level hambatan itu tidak terlalu berarti. peradilan mulai dari tingkat pertama
pimpinan agar bekerja secara tenang Memang di setiap pekerjaan ada banding sampai ke tingkat Mahkamah
tanpa ada suatu campur tangan atau kendala, ada hambatan. Tetapi semua Agung. Teritorialnya seluruh
intervensi. Tetapi bergerak atas hambatan itu menurut saya tidak Indonesia. jadi ini yang paling besar
kesadaran mereka sendiri. signi ikan dalam mempengaruhi dan tantangannya juga sebenarnya
Alhamdulillah tanpa saya terlalu kinerja. Hal itu terjadi karena semua besar. Tapi kami rasakan kecil karena
banyak menggerakkan, laporan sudah pimpinan kompak secara bersama- kebersamaan itu. Sebagai pucuk
bagus. Mereka nyaman bekerja, tidak sama tulus penuh keihlasan bekerja pimpinan Lembaga Tinggi Negara,
merasa tertekan dan terdesak. Jika secara baik. Tidak ada merasa bekerja mau tidak mau tangung jawabnya
seseorang merasa tertekan dalam karena terpaksa. sangat besar.
bekerja, itu tidak akan bertahan lama. Saya melihat semua unsur
Paling sekejap saja dia bekerja keras. pimpinan punya rasa memiliki dan Apakah dulu Yang Mulia
setelah itu sudah tidak lagi. rasa tanggung jawab yang besar. Rasa pernah bercita-cita menjadi Ketua
memiliki atas setiap keputusan yang Mahkamah agung?
Dan kalau kita baca hasil kita ambil itu adalah sesuatu yang Tidak pernah terlintas untuk
pemilihan Ketua Mahkamah Agung penting. Rasa memiliki timbul karena menjadi Ketua Mahkamah Agung.
kemarin, suara yang memilih Yang mereka dilibatkan dalam proses Tidak pernah terpikirkan. Jadi Dirjen
Mulia hampir bulat. Apakah artinya pengambilan keputusan. (Badilum) saja tidak pernah terpikir.
para hakim agung puas dengan
kinerja Yang Mulia?
Ya, mereka masih mempercayai
saya. Berarti kebijakan-kebijakan
saya selama ini bisa diterima oleh
semuanya. Saya selalu melibatkan
mereka setiap memecahkan
permasalahan-permasalahan yang
menyangkut lembaga. Yang memang
sifatnya urgent saya melibatkan
semua.
Dengan demikian, semua merasa
mempunyai andil dalam menentukan
kebijakan. Sehingga apa yang sudah
diputuskan, mereka akan terima
semua dan tidak ada suara-suara
sumbang yang tidak bulat. Itulah
kiatnya saya kira antara lain. Tim Redaksi Majalah Peradilan Agama mewawancarai Ketua Mahkamah Agung

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 37


WAWANCARA EKSKLUSIF

Cita-cita saya dulu bagaimana jadi ke pengadilan, sudah ada 10 orang


hakim di Surabaya, karena saya yang kita tugaskan menyamar untuk
(alumnus) dari Universitas Airlangga. mengumpulkan data dan fakta dari
Saya sudah senang kehidupan di pengadilan yang dituju. Kemudian
Surabaya. Ternyata itu tidak pernah “Jika kita baik kami secara rahasia dan menyamar
tercapai sampai sekarang, hehe... mendatangi pengadilan-pengadilan
Memang, cita-cita saya sejak
kepada semua yang sudah disepakati. Rapat untuk
menjadi hakim hanya yaa mudah- orang, insya penyamaran ini kami lakukan di
mudahan suatu hari saya bisa menjadi rumah dinas saya, di Komplek Wican
hakim agung. Menjadi hakim agung Allah kita akan (Widya Chandra).
itu dambaan bagi setiap hakim karir.
Jabatan hakim karir yang tertinggi
didoakan baik” Tidak ada yang tahu selain kami.
Karena tidak ingin bocor, semuanya
adalah sebagai hakim agung. Itulah serba dirahasiakan dan disamarkan.
cita cita saya. Pakaian dan tampilan saya dan
Nah, Untuk menuju ke sana pimpinan dibuat sedemikian rupa
kita harus pandai-pandai menjaga sehingga tidak ada satu pun pegawai
diri. Untuk suatu tujuan yang yang boleh dilakukan dan mana yang pengadilan yang mengenali kami.
besar dan baik kita harus banyak tidak boleh. Ternyata penyamaran itu
pengorbanan. Pengorbanan itu membawa hasil. Kami yang turun ke
bentuknya menjaga diri. Menjaga Apa yang membuat Yang Mulia pengadilan-pengadilan menemukan
diri dalam artian menghindari hal- menjadi sukses seperti sekarang fakta penyimpangan. Kemudian kita
hal yang bisa mengganggu integritas ini? lakukan rapat dengan pimpinan
kita, mengganggu kejujuran Doa banyak orang yang menjadikan pengadilan tingkat banding supaya
kita. Menghindari hal-hal yang saya seperti ini. Jika kita tidak baik dievaluasi dan dikoreksi segala
mungkin menmbulkan kecurigaan kepada orang lain, mungkin bukan doa penyimpangan yang terjadi.
keberpihakan di dalam menangani baik yang dipanjatkan buat kita. Tapi Tetapi yang perlu dicatat, melihat
perkara dan banyak hal lainnya. jika kita baik kepada semua orang, kenyataan yang saya temukan di
Jadi sejak hakim karir yang insya Allah kita akan didoakan baik. pengadilan tingkat pertama, saya
pertama, kita sudah harus memikirkan Saya percaya itu. Bahwa selain bersyukur dan berbangga sekali
cita-cita kita sebagai hakim agung. kita harus bekerja keras, doa juga bahwa pelayanan pengadilan sudah
Sejak menjadi hakim tingkat pertama menentukan. Semakin banyak yang jauh lebih baik dibandingkan ketika
saya berusaha menjaga diri secara mendoakan akan semakin baik buat dulu saya masih dinas di pengadilan
baik supaya bisa menjadi hakim kita. tingkat pertama. Berarti banyak
agung. Sebab manusia tanpa cita-cita, kemajuan lembaga kita sekarang ini.
ya susah. Beberapa waktu yang lalu
Alhamdulillah selama saya berkarir Yang Mulia turun ke pengadilan Kapan penyamaran itu akan
tidak pernah berhubungan dengan melakukan penyamaran. Apa yang dilakukan lagi?
pengawasan. Hindari pengawasan. melatarbelakanginya? Rahasia, hehehe… Tapi mungkin
Bukan hindari untuk bekerja di situ, Begini, setiap melakukan tidak dalam waktu dekat ini. Karena
tapi hindari berhubungan dengan pembinaan di pengadilan-pengadilan pasti mereka yang di daerah sudah
mereka dalam hal ada kesalahan. di daerah, kita sudah dengar laporan siap-siap. Nanti kalau kita lihat
Kalau bisa jangan bersentuhan. Itulah katanya semuanya sudah baik. kendur lagi pelayanannya. Kita
dalam rangka menjaga diri. Suatu saat terpikir oleh saya untuk lakukan penyamaran lagi.
Kemudian hubungan silaturahmi turun langsung melihat kondisi real
dengan sesama hakim, baik dalam pelayanan di pengadilan. Jika masih Terkait RUU Jabatan Hakim,
kedinasan maupun pribadi juga harus ada penyimpangan supaya segera KY ingin ambil bagian dalam
dijaga. Begitu juga hubungan dengan kita perbaiki. Ide ini saya sampaikan pembinaan hakim. Bagaimana
masyarakat. Sebagai hakim harus ke semua pimpinan. Ternyata mereka menurut Yang Mulia?
pandai menempatkan diri. Harus mendukung. Pernah di dalam pertemuan
pandai menimbang-nimbang mana Sebulan sebelum kami turun dengan anggota DPR komisi III, saya

38 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


WAWANCARA EKSKLUSIF

ajukan pertanyaan. Dulu, anggota harus kembali kepada sejarah. Pada sistem periodisasi diterapkan, maka
DPR mengatakan bahwa waktu tahun 1998 lahir TAP MPR. Isinya bisa dipastikan hakim akan bekerja
menaikkan usia hakim agung dari 67 supaya masalah peradilan ini menjadi sesuai dengan yang menguntungkan
ke 70, kemudian hakim tinggi dari 65 satu atap. Karena dikuatirkan kalau Pemerintah. Karena hakim tidak mau
ke 67, dan hakim tingkat pertama dari dua atap, independensi hakim akan ambil resiko. Itu berbahaya.
62 ke 65, alasannya karena usia hidup terganggu. Itulah salah satu dasar
orang Indonesia semakin membaik. pemikiran satu atap. Selama 6 tahun ini tidak ada lagi
Oleh karenanya, jadi umurnya Sekarang ada pemikiran rekrutmen calon hakim. Bagaimana
semakin panjang. Alasan yang kedua pembagian tanggung jawab dengan tahun ini?
adalah bahwa hakim itu semakin tua pengelolaan hakim dengan lembaga Insya Allah kalau tidak ada
semakin bijak, makin wise. Dasar lain. Berarti kita bukan makin maju, halangan, tahun ini jelas sudah
yang ketiga adalah bahwa hakim itu makin mundur. Setback itu namanya. ada rekrutmen calon hakim.
kan bekerja tidak memerlukan isik, Bukannya maju kok kita malah Alhamdulillah Pak Presiden sudah
sehingga cukup otaknya, tidak ada mundur lagi. Sistem satu atap itu menyetujui. Sudah ada Surat Menteri
halangan bagi yang sudah berumur. harus tetap kita pertahankan di RUU PAN yang ditujukan ke Menteri
Kemudian saya tanya, alasan JH itu. Keuangan yang merupakan izin
menurunkan usia pensiun itu apa? Selain daripada itu, tentang prinsip persetujuan rekrutmen calon
Tapi mereka semua diam. Tidak ada promosi jabatan misalnya. hakim baru. Kita masih menunggu
yang bisa jawab. Dalam menyeleksi hakim untuk jawaban Menteri Keuangan yang
Kecenderungan dari semua negara dipromosikan menempati jabatan akan mengatur sistem penggajian
itu semakin tinggi usia pensiun pimpinan, Mahkamah Agung tidak dan lain sebagainya.
hakimnya. Bahkan di beberapa negara hanya melihat aspek manajerial Tetapi yang jelas, kita masih sulit
sudah lebih dari 70 tahun. Malaysia kepemimpinannya saja. Tapi dilihat mengikuti aturan di UU No. 49/2009,
itu 66 kalau hakim agung, tetapi sudah juga sejauh apa pengetahuan No. 50/2009 dan No. 51/2009 yang
dimajukan ke parlemennya untuk teknisnya. Itu dua kemampuan yang menyatakan hakim sebagai pejabat
dinaikan juga menjadi 70 tahun. Jadi di wajib dinilai. Nah, bagaimana cara negara yang menindikasikan tidak
beberapa negara pada umunya sudah KY untuk menilai kemampuan teknis ada status calon hakim.
naik. Belanda juga sudah 70. Nah, yudisial dari seorang hakim?. Kan Untuk sementara, kami masih
sekarang apa alasannya usia pensiun mereka tidak pernah memeriksa dan menyetujui rekrutmen dilakukan
hakim di Indonesia diturunkan? memutus perkara? dengan mekanisme CPNS. Ini karena
Kedua, ada pemikiran supaya Wacana periodisasi masa jabatan kondisi darurat. Kita sudah sangat
masalah man, money, and material itu hakim juga itu sangat berbahaya kekurangan Hakim. Jika ini tidak
tidak lagi berada di Mahkamah Agung, apalagi jika periodisasi itu ditentukan segera diatasi, akan terjadi stagnasi di
tetapi katakanlah di bawah Komisi oleh Pemerintah atau DPR. Tidak daerah.
Yudisial. Ini pun sudah salah. Kita ada rumusnya itu periodisasi. Kalau Saya tahu ada banyak pengadilan
yang hakimnya tersisa hanya 3 orang.
Ketiga hakim ini tidak boleh sakit dan
tidak boleh cuti. Karena kalau salah
satunya sakit atau cuti, tidak akan
jalan persidangan.
Apalagi ada Keputusan Presiden
(Keppres) pembentukan 86
pengadilan baru. Sampai saat ini
Keppres itu belum bisa kita jalankan,
karena tidak ada tenaga hakimnya.
Keppres yang tidak bisa dijalankan ini
membuat Presiden sendiri menyadari
bahwa memang kita ini kekurangan
hakim.
Ketua MA berpose bersama Tim Redaksi Majalah Peradilan Agama usai wawancara | Achmad Cholil, Mahrus AR, Rahmat Arijaya,
Photo: Abdul Rahman |

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 39


WAWANCARA EKSKLUSIF

Ini Petuah Ketua MA


untuk Hakim Indonesia
“Bayangkan saja masuk Sabang di paling ujung
Aceh sana, apa tidak kaget? Ada perasaan,
apa saya ini dibuang atau apa. Begitu tiba
di sana, hanya pohon kelapa yang kita lihat.
Nyebrang pulau saja anak dan isteri saya mabuk.
Bayangkan, 6 tahun saya di sana. Sudah seperti
tahanan pulau. Tapi banyak hikmahnya.”

penerimaan yang begitu akrab. ditampakkan di hadapan para pihak


Bagaikan orang tua ke anak-anaknya. yang berperkara.
Dua jam waktu yang kami habiskan “Dari banyak surat pengaduan
terasa kurang untuk merekam yang masuk ke MA, saya melihat
petuah, pengalaman dan wejangan- hakim-hakim kita ini kurang
wejangannya. Kalau saja adzan isya ‘berpolitik’, kurang strategi dan
tidak terdengar berkumandang, taktik. Sikapnya mudah dibaca para

T
mungkin wawancara itu akan pencari keadilan. Akhirnya para pihak
erus terang awalnya berlangsung sampai jam 10 malam. mengadukan hakimnya yang tidak
kami takut. Maklumlah, Di sela-sela jawaban atas obyektif. Padahal perkara belum
kami yang hakim tingkat pertanyaan yang kami ajukan, ada diputus,” kata Ketua MA.
pertama ini baru pertama sejumlah pesan yang ia sisipkan Hatta Ali mencontohkan ketika
kali mewawancari langsung sosok untuk dicamkan oleh hakim dari dahulu ia memberikan hukuman mati
hakim agung, tokoh nomor wahid seluruh lingkungan peradilan. Berikut kepada terdakwa kasus narkotika di
di Mahkamah Agung. Khawatir ringkasan petuah Ketua MA untuk PN Tangerang yang sekarang sudah
kami salah ucap, salah bertanya dan hakim Indonesia. dieksekusi mati. Terdakwa tidak
menyinggung perasaan igur yang pernah absen untuk menghadiri
paling dihormati di lembaga peradilan Hakim harus ‘berpolitik’ sidang. Sakit pun ia usahakan untuk
Indonesia itu. Menurut Hatta Ali, hakim-hakim hadir. “Tidak pernah saya tunjukan
Tapi di luar dugaan, suasana sekarang memiliki satu kekurangan. keberpihakan baik kepada jaksa
wawancara menjadi hangat, santai Mereka tidak ‘berpolitik’ dalam maupun terdakwa. Padahal terdakwa
dan bahkan penuh gelak tawa. Ya, menyidangkan perkara. Setiap ini sudah mau kita hukum mati,”
itu karena Ketua Mahkamah Agung, hakim pasti mengetahui mana pihak kenangnya.
Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H., yang kuat dan mana pihak yang
yang membuat suasana tanya jawab lemah dalam suatu perkara. Hakim Jangan berhenti belajar
menjadi nyaman. Kami dari Tim juga sudah tahu siapa yang akan & Temukan Inovasi
Redaksi Majalah Peradilan Agama menang dan siapa yang akan kalah. Hakim tidak boleh berhenti belajar.
dibuat terkesima dengan cara Tapi pengetahuan itu tidak boleh Tidak boleh merasa puas dengan ilmu

40 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


WAWANCARA EKSKLUSIF

dan pengetahuan yang sudah dimiliki. Jadilah pemimpin Bekerja keras dan tulus ikhlas
Hakim itu harus luas wawasan dan yang diterima Bekerja keras dan tulus ikhlas
pengetahuannya. “Silahkan merasa Jika jadi pimpinan pengadilan, juga merupakan kunci sukses
puas dari segi materi. Tapi jangan jadilah seorang pemimpin yang menurut Ketua MA. Jangan
pernah merasa puas untuk belajar,” diterima oleh semua jajaran di kantor. sampai ada vested interest dalam
ungkapnya. Bagaimana caranya? Ya dengan melaksanakan tugas. Kepentingan
Hatta Ali percaya bahwa inovasi menjadikan dirinya ‘lebih tinggi’ di pribadi harus dikubur dalam-dalam.
dapat lahir dari kegemaran membaca segala aspek dari yang dipimpinnya. Kepentingan lembaga yang harus
dan belajar. Karena dari membaca dan Lebih tinggi kualitasnya, lebih dikedepankan.
belajar, banyak gagasan akan muncul. tinggi integritasnya, lebih tinggi Selain itu, jika jadi pemimpin
Dari gagasan itu akan tercipta inovasi. wawasannya. Lagi-lagi, itu bisa dicapai jangan mengutamakan ego. Adalah
Oleh karena itu, tentunya tidak hanya dengan banyak belajar dan membaca. penting melibatkan semua unsur
ilmu hukum yang dipelajari, tapi Faktor usia bukan menjadi penentu. pimpinan dalam memutuskan suatu
semua pengetahuan. Terlebih bagi “Jadi pemimpin itu harus diakui masalah. Dengan melibatkan mereka,
seorang pimpinan. dan diterima secara suka rela oleh keputusan yang diambil pun akan
Semua pemimpin, kata Hatta Ali, bawahannya. Jika tidak, bagaimana menjadi keputusan bersama sehingga
harus menguasai semua ilmu terapan. pemimpin itu akan bisa menggerakan otomatis rasa memiliki dan tanggung
Karena semua itu terkait dengan mereka untuk mencapai visi dan misi jawab pun akan muncul dengan
proses pembuatan kebijakan dan yang disepakati,” kata Ketua MA. sendirinya.
keputusan. Jika koleksi pengetahuan “Dulu saya berat sekali menjadi “Selama ini menurut penilaian
seorang pemimpin lengkap, maka Ketua MA. Sebelas unsur pimpinan banyak orang, kepemimpinan saya
kebijakan yang diambilnya akan yang ada di bawah saya jauh lebih yang paling solid, paling rukun,
komprehensif dan tepat sasaran. senior dibanding saya, dari Wakil paling damai. Tidak pernah ada ribut-
Begitu juga sebaliknya. Ketua sampai Ketua Muda. Tapi ribut antara satu pimpinan dengan
“Sejak dulu waktu saya hakim di Alhamdulillah mereka menerima pimpinan lainnya. Itu karena saya
PN Sabang, tiap hari saya alokasikan dan mengakui saya secara suka rela. melibatkan mereka dalam semua
minimal 2 jam untuk membaca,” Mereka sangat mendukung saya,” proses pengambilan keputusan,” kata
katanya. tambahnya. Hatta Ali.

Presiden Republik Indonesia melantik Prof Dr. H.


M. Hatta Ali sebagai Ketua MA Periode 2017-2022

Foto: h p://www.dnaberita.com/foto_berita/67Ucapan-Selamat.jpg

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 41


WAWANCARA EKSKLUSIF

Dan benar saja, sampai ia menjadi cucu ini. Enam tahun tinggal di
Ketua Mahkamah Agung ia belum Pulau ‘Nol Kilometer Indonesia’ itu
pernah bertugas di Sulsel. Begitu juga membuatnya jatuh hati ke kota itu.
di Jawa Timur, belum pernah berdinas Ia dan keluarganya diterima dengan
di sana. sangat baik oleh penduduk Pulau
Weh. Bahkan di luar dinas, ia menjadi
Cintai daerah tempat tugas Ketua Persatuan Sepak Bola di sana.
Walapun bersedia ditempatkan di Ketika akan pindah mutasi ke
mana saja, asal bukan di Sulsel, tak ayal PN Lubuk Pakam, Sumatera Utara,
Hatta Ali shocked juga begitu tahu ia Hatta Ali sempat didesak oleh tokoh-
ditugaskan ke PN Sabang. Pengadilan tokoh politik (waktu itu Golkar) di
yang terletak di daerah pulau paling sana untuk jangan pindah. Alasannya
ujung Sumatera, sekaligus paling mereka ingin mengangkat Hatta Ali
ujung Barat Indonesia. sebagai Walikota Sabang.
“Bayangkan saja masuk Sabang di “Wah, bahaya ini. Bisa-bisa saya
Jangan putus asa, harus optimis paling ujung Aceh sana, apa tidak kaget? tidak keluar-keluar dari Sabang,”
Berkaca dari perjalanan karirnya, Ada perasaan, apa saya ini dibuang pikirnya waktu itu.
Hatta Ali berpesan agar para hakim atau apa. Begitu tiba di sana, hanya Pinangan untuk jadi Walikota pun
jangan putus asa, jangan minder dan pohon kelapa yang kita lihat. Nyebrang ia tolak dengan halus. Tekadnya sudah
harus optimis. Ia mewanti-wanti pulau saja anak dan isteri saya mabuk,” bulat untuk mengabdikan diri di
agar para hakim mempersiapkan diri kenang Hatta Ali sambil tersenyum. dunia peradilan sepanjang hayatnya.
seolah-olah akan jadi pemimpin kelak “Bayangkan, 6 tahun saya di sana. “Waktu saya mau pindah, mungkin
nanti. Untuk menjadi pemimpin, Sudah seperti tahanan pulau. Tapi itu seisi Kota Sabang mengantar
banyak yang harus dipersiapkan. banyak hikmahnya,” imbuhnya lagi saya. Mengesankan sekali. Kedekatan
Harus banyak menahan diri dan Sabang diakui Hatta Ali kami sudah seperti keluarga sendiri,”
menghindari hal-hal yang tidak baik. memberikan kesan amat mendalam kenang Hatta Ali.
Jangan silap dengan godaan. dalam perjalanan tugas Kakek dua | Achmad Cholil |

Hatta Ali mengenang pengalaman-


nnya. Tidak menyangka, ia yang
pertama kali ditempatkan sebagai Fakta Seputar
hakim di PN Sabang yang berada di
pulau paling ujung Barat Indonesia bisa Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H.
menjadi Dirjen, hakim agung, Ketua
Muda Pengawasan, dan kemudian ⇛ Hatta Ali adalah Ketua Mahkamah Agung ke-13 yang dimiliki
Ketua Mahkamah Agung dua periode. Mahkamah Agung sejak berdirinya lembaga tersebut.
Padahal jangankan berpikir jadi ⇛ Hatta Ali menempati lantai ke-13 sebagai ruang kerjanya di
Ketua MA, menghayal jadi Dirjen pun
Tower Mahkamah Agung.
tidak pernah. Cita-citanya dulu hanya
ingin menjadi hakim di Surabaya ⇛ Hatta Ali adalah hakim agung termuda di jajaran pimpinan
karena sebagai alumni Unair, ia sudah ketika pertama kali terpilih sebagai Ketua Mahkamah Agung
kerasan di ibukota Jawa Timur itu. 2012 silam.
Meskipun begitu, ia tidak pernah
minta-minta ke pimpinan untuk mutasi ⇛ Hatta Ali adalah Ketua Mahkamah Agung pertama dari hakim
ke sana. Hanya pasrah dan berdoa. karir yang bergelar Professor.
Hanya satu yang pernah ia minta ⇛ Hatta Ali adalah Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum yang
waktu penugasan hakim pertama kali. pertama sejak berada dalam Sistem Satu Atap.
Ia meminta agar jangan ditugaskan
di daerah sendiri di Sulawesi Selatan. ⇛ Hatta Ali adalah Ketua Sidang Majelis Kehormatan Hakim (MKH)
Terserah di tempatkan di mana saja, pertama ketika MKH itu pertama kali digelar bersama antara MA
asal jangan di Sulsel, begitu pintanya. dengan KY.

42 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


WAWANCARA EKSKLUSIF

Sisi Lain Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali:

Nge-track , Jago Berkelahi,


dan Rokok

A
da yang bilang “what’s menjadi pegangan Hatta Ali Sedangkan di organisasi ekstra kam-
in a name?” Apalah arti kemudian. Ia pun mulai serius belajar pus, Hatta Ali aktif sebagai anggota
sebuah nama. Peribahasa sampai ia lulus diterima di Universitas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
itu tidak berlaku untuk Airlangga. Meskipun rajin berolahraga, Hatta
Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali. “Waktu diterima di Airlangga, Ali ternyata perokok berat. Ketika
Ya, baginya nama adalah benar-benar kaget semua orang di Makassar. menjadi hakim agung pun ia masih
sebuah doa. Putra bungsu pasangan Kakak sendiri saja tidak percaya. merokok. Tidak tanggung-tanggung,
saudagar Bugis Haji Ali dan Hajjah Tidak mungkin katanya,” kata Hatta dua sampai tiga bungkus ia habiskan
Samate ini menjadi sosok yang sesuai Ali terkekeh. per hari.
namanya. Selain hobi balapan, Hatta Ali Tapi itu dulu, sejak 2009 tepatnya
Hatta dalam bahasa Arab berarti muda juga suka berkelahi. Ia mengaku setelah diangkat menjadi Ketua Muda
sampai/mencapai. Sedangkan Ali paling bandel waktu muda. Tapi Pengawasan, Hatta Ali total berhenti
berarti tinggi. Hatta Ali berarti sampai pengalaman itu justru memberikan merokok.
tinggi. Hatta Ali sejak 2012 lalu telah andil dalam perjalanan hidupnya “Itu pun saya berhenti merokok
mencapai puncak karir tertinggi termasuk ketika bergaul dalam karena di ruangan saya tidak ada
dengan menempati posisi sebagai masyarakat. Pengalaman pernah jendela yang bisa dibuka. Semua
Ketua Lembaga Peradilan Tertinggi di nakal juga menjadikan Hatta Ali tidak jendela mati. Wah, susah ini kalau
Bumi Pertiwi. mudah terpengaruh. begini saya merokok,” ungkapnya
Di luar aktivitasnya di dunia pera- Dalam menyidangkan perkara sambil tertawa.
dilan, banyak sisi lain yang menarik misalnya, Hatta Ali mengaku memiliki Hatta Ali membagi tips cara berhenti
dari suami Hj. Andi Roosdiaty ini. insting yang kuat jika terdakwa atau merokok. Menurutnya, jangan coba-
Sejak SMP, Hatta Ali muda hobi para pihak berperkara itu bersalah coba mau berhenti merokok dengan
nge-track. Hampir tiap malam ia atau tidak. Itu menurutnya karena cara mengurangi sedikit-sedikit.
berkumpul dengan gang motornya. ia sudah mengetahui berbagai Percuma, katanya. Ia sudah mencoba
Bergadang hingga larut malam dan jenis kenakalan. Jadi tidak mudah cara itu berkali-kali tapi selalu gagal
balapan liar. Hobi itu berlanjut hingga terperdaya. dan pasti kembali merokok.
SMA. Akibatnya, urusan sekolah jadi “Yang namanya berkelahi itu “Langsung saja stop merokok.
terlantar. sudah biasa saya, hahaha…,” katanya. Harus ada tekad. Jangan ada istilah
“Terus terang, waktu SMP dan Hobinya berkelahi semasa SMA mengurangi, percuma. Merokok
SMA itu sekolah saya acak-acakan. disalurkan Hatta Ali waktu kuliah itu kita betul-betul dijajah. Dijajah
Tamat SMA saja sudah bersyukur dengan mengikuti olah raga bela diri nikotin,” katanya.
sekali. Kalau tidak dipaksa kakak- karate. Sabuk Hitam pun sudah ia Ketua Mahkamah Agung yang
kakak saya, mungkin SMA saya tidak pegang sejak mahasiswa. Semasa di masih enerjik ini meminta agar aparat
selesai,” ungkap Hatta Ali kepada Tim kampus Unair, pemegang Dan VI ini peradilan menjaga kesehatan. Tanpa
Redaktur Majalah Peradilan Agama aktif melatih karate dan mengikuti kesehatan tidak mungkin kinerja akan
pertengahan Maret 2017 lalu. kompetisi antar universitas baik. Apalagi jika pimpinan selalu
Perubahan besar terjadi setelah se-Indonesia. sakit, kinerja kantor akan banyak
ibunda Hatta Ali yang sangat Tidak hanya aktif di olah raga, Hatta terganggu.
dicintainya berpulang menghadap Ali juga rajin berorganisasi. Di intra “Jadi, kalian yang masih muda ini,
Ilahi. Ayahanda lebih dulu berpulang kampus, ia pernah menjabat sebagai hindari itu merokok,” kata Hatta Ali
ketika Hatta Ali masih berusia tiga pimpinan Senat Mahasiswa Fakultas sambil mengarahkan jari telunjuknya
tahun. Semangat ibundanya yang Hukum dan Majelis Permusyawaratan ke Tim Redaksi.
selalu mengutamakan pendidikan Mahasiswa Universitas Airlangga. | Achmad Cholil |

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 43


Highlight Prestasi Mahkamah Agung RI
Selama Lima Tahun Kepemimpinan Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H.
2012 – 2016
Regulasi & Kebijakan
Penyelesaian Perkara
SK KMA 986
Produktifitas memutus dan sisa perkara di MA
SEMA 24
Mulai 2013, produktifitas memutus perkara tercatat sebagai
tertinggi sepanjang sejarah. Sisa perkara juga terendah sepanjang PERMA 32
sejarah. Rekor sejarah tersebut dipecahkan secara berturut-turut
selama 3 tahun berikutnya sampai dengan tahun 2016. Peraturan Bersama 4

Pelayanan Publik dan Access to Justice


Sidang di Luar Gedung
Pengadilan/Sidang Keliling Pembebasan Biaya Perkara Pos Bantuan Hukum Meja Informasi
201 201 201 201 3.934 pelayanan
2 23.675 perkara 2 12.243 perkara 2 98.365 orang 2 1.152.706 pelayanan
2014:
69.180 perkara 26.767 perkara 204.920 orang Lomba pencarian dan analisis
201 201 201 201 putusan bagi mahasiswa
6 6 6 6 fakultas hukum dan fakultas
syari’ah se-Indonesia.

Pelayanan hukum bagi WNI Pelayanan Terpadu


di luar negeri Identitas Hukum ISO Pengadilan Akreditasi Mutu Pelayanan Peradilan

201 201 2014: 2 satuan kerja


2 491 perkara 4 7.398 perkara 2016:
ISO 2015: 27 satuan kerja
7 Pengadilan Tinggi dan 67
Pengadilan Negeri
991 perkara 16.396 perkara
2016: 36 satuan kerja
201 201
6 6

Inovasi Pelayanan Publik Keterbukaan Informasi Publikasi informasi perkara Publikasi putusan secara online
Tiga inovasi utama:

2015: 378.818 putusan pada


Kompetisi Inovasi Pelayanan akhir 2012 menjadi
Publik Peradilan
2.061.320 putusan pada
Seluruh lingkungan
peradilan di bawah akhir 2016
Audio to Text Seluruh pengadilan
Recording (ATR) MA seragam
menggunakan memiliki website
Sistem Informasi resmi.
E-Skum 2014: Penelusuran Perkara
MA peringkat ke-8 dari 135 (SIPP).
Mobile court Badan/Lembaga Negara.
Sumber : Laporan Tahunan MA Tahun 2012, 2013, 2014, 2015, 2016

Opini Wajar Tanpa

Pengelolaan Keuangan
Integritas Sektor Publik
Pengecualian (WTP)
dan https://jdih.mahkamahagung.go.id/

2013:
Ranking pertama
Pertama kali memperoleh Opini Wajar
dalam Survey Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK pada
Integritas Sektor Publik
untuk kategori instansi tahun 2013.
vertikal yang dilakukan
Komisi Pemberantasan Opini WTP dipertahankan secara
Korupsi
berturut-turut pada tahun 2014, 2015,
dan 2016.

Penyerapan Anggaran

Peringkat satu dalam penyerapan


anggaran di tingkat Kementerian dan
Lembaga Negara
PERADILAN MANCANEGARA
MESIR

Menelisik Dinamika
Wakaf di Negeri
Seribu Sungai

T
ahukah anda negeri seribu kekuasaan Inggris pada tanggal
sungai? Ya, itu merupakan 28 Februari 1922 dan menyatakan
julukan bagi negeri Mesir. sebagai Negara Republik pada tanggal
Negeri dengan sejarah 18 Juni 1953 mempunyai hubungan
peradaban yang panjang dan dikenal kedekatan dengan Negara Indonesia,
seantero dunia. Kemegahan Piramida, karena Mesir merupakan negara
keelokan pantai Alexandria, keindahan pertama di dunia yang mengakui
Sungai Nil, ketenaran Cleopatra, kisah Kedaulatan Indonesia pada 17
Firaun, kisah Musa, keeksotisan Agustus 1945. Dalam (salah satu
bukti Sinai (Tursina), kemoderatan versi) sejarah Islam Nusantara, Mesir
intelektual, perkembangan wakaf, mempunyai hubungan erat dengan code civil pada tahun 1915
dan ketenaran lembaga pendidikan perkembangan Islam di Jawa. Hal ini (amandemen 1917), kemudian Mesir
Al-Azhar, merupakan beberapa hal disebabkan salah seorang wali yang melakukan kodi ikasi hukum pada
di antara sekian banyak pesona bernama Syarif Hidayatullah atau tahun 1920 dengan nama the Law
yang dipancarkan oleh negeri seribu dikenal Sunan Gunung Jati adalah of Maintenance and Personal Status
sungai. anak dari pasangan Rarasantang (Yakaré-Oulé Jansen: 2007, 198).
Secara formal, nama lengkap (putri Pangeran Prabu Siliwangi) Sistem peradilan Mesir banyak
negeri tersebut adalah Republik Arab dengan seorang pangeran Mesir mengikuti sistem peradilan modern.
Mesir ‫ﻤﺟﻬﻮرﻳﺔ ﻣﺮﺼ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬sebuah negara bernama Sultan Syarif Abdullah. Secara garis besar, kewenangan
yang sebagian besar wilayahnya Civil Law dalam Sistem Hukum peradilan terbagi pada dua
terletak di Afrika bagian Timur Laut. Mesir lingkungan yaitu peradilan umum
Negeri ini berbatasan dengan Libya Sistem hukum Mesir termasuk al-mahakim al-madani dan peradilan
di sebelah Barat, Sudan di Selatan, yang paling fenomenal dalam sejarah administrasi al-mahakim al-dusturi.
jalur Gaza dan Israel di Utara-Timur. negara-negara muslim. Penguasaan Peradilan umum general court
Sementara perbatasannya dengan Prancis terhadap wilayah Mesir pada meliputi beberapa peradilan yaitu
perairan melalui Laut Tengah di tahun 1807 menjadi tonggak sejarah peradilan perdata dan pidana serta
Utara dan Laut Merah di Timur. in iltrasi civil law system pada wilayah beberapa peradilan khusus. Pertama,
Luas wilayah Mesir sekitar 997.739 Mesir. Keadaan ini tidak terlepas dari Peradilan Keamanan Negara yaitu
km² mencakup semenanjung Sinai tindakan Napoleon Bonaparte yang mahkamah amni daulah juza’iyyah
(dianggap sebagai bagian dari Asia membawa ratusan orang tentara dan mahkamah amni daulah ‘ulya.
Barat Daya), dan sebagian besar dan sipil, diantaranya 167 orang Peradilan tingkat pertama mahkamah
perbatasan wilayahnya terletak di adalah ahli hukum (Epstein, 221- amni daulah juza’iyyah berada pada
Afrika Utara. Mayoritas penduduk 222). Perancis yang menganut civil setiap mahkamah ibtidaiyyah. Kedua,
Mesir menetap di pinggir Sungai Nil law memberikan pengaruh besar peradilan keluarga family court yang
(sekitar 40.000 km²). Sebagian besar terhadap hukum yang berlaku di dibentuk pada tahun 2004. Peradilan
daratan merupakan bagian dari gurun Mesir yang waktu itu menjadi bagian ini berwenang menyelesaikan
Sahara yang jarang dihuni. dari pemerintahan Turki Uthmani. sengketa keluarga. Ketiga, peradilan
Mesir yang terbebas dari Setelahnya Turki memberlakukan ekonomi yang dibentuk pada tahun

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 45


PERADILAN MANCANEGARA

2008. Peradilan ini berwenang Kekaisaran Turki Usmani, wakaf kehidupan rakyat Mesir. Pada tahun
menyelesaikan sengketa perdata dan telah berkembang untuk membiayai 1952, pemerintah Mesir menghapus
kriminal yang berhubungan dengan pendidikan seperti untuk membangun wakaf keluarga dengan Undang-
ekonomi (Mohamed:2017). madrasah dan menyediakan beasiswa Undang Nomor 247 Tahun 1952
Peradilan terdiri dari tingkat sektor pendidikan, sosial, ekonomi, (Djunaidi, 2006: 33).
pertama mahkamah ibtidaiyyah court kesehatan dan kebudayaan. Menurut Dalam sejarah hukum Mesir,
of ϔirst instance, banding mahkamah Azyumardi Azra (2004:55), wakaf regulasi wakaf telah dimulai sejak
isti’naϔiyyah court of appeal dan terbukti telah memainkan peranan tahun 1525. Pada tahun 1835
peradilan kasasi mahhkamah naqdh yang signi ikan dalam pertumbuhan dibentuk lembaga yang bertugas
court of cassation. Dalam kasus yang masyarakat Islam. Dalam dunia mengawasi dan mengelola aset
sederhana, perkara akan diselesaikan pendidikan, Mesir mempunyai wakaf di Mesir adalah Diwan al
oleh mahkamah juz’iyyah di mana universitas Al-Azhar yang merupakan Awqaf dan Lembaga Kenazhiran yang
permohonan bandingnya menjadi lembaga pendidikan terbesar yang dibantu Majlis al-Awqaf al- A’la yang
kewenangan peradilan tingkat sudah berumur ratusan tahun. Ribuan didirikan pada tahun 1913. Kemudian
pertama mahkamah ibtida’iyyah. mahasiswa dan dosen dari berbagai sejak 1923, lembaga kenazhiran
Dalam sistem hukum Negara Mesir penjuru dunia memperoleh beasiswa tersebut ditetapkan sebagai sebuah
juga mengenal Mahkamah Konstitusi dari hasil dana wakaf. Demikian juga departemen yang dipimpin oleh
yang dibentuk pada tahun 1970, halnya dengan penerbitan buku- seorang menteri (Thayyeb, 2012: 3-4).
kewenangannya tidak jauh berbeda buku agama serta bantuan kitab- Pengelolaan wakaf selanjutnya
denan Mahkamah Konstitusi yang ada kitab agama secara cuma-cuma atau didasarkan pada Undang-Undang
pada Negara Indonesia. dengan harga murah kepada umat Nomor 48 Tahun 1946 tentang
Islam di berbagai negara (Suryani dan Pengelolaan Wakaf dan Undang-
Peranan Wakaf dalam Sistem Isral, 2016: 22). Undang Nomor 180 Tahun 1952
Perekonomian Mesir Sejarah wakaf di Mesir tidak yang mengatur bahwa wakaf yang
Di antara beberapa pesona yang terlepas dari kisah seorang hakim dibolehkan adalah wakaf untuk
dipancarkan oleh Mesir adalah yang hidup di masa Hisyam bin Abd kepentingan umum (waqf khayri).
dinamika perwakafan yang begitu Malik bernama Taubah bin Namirlah. Undang-Undang Nomor 247 Tahun
kental. Mesir memandang lembaga Ia merupakan orang yang pertama 1953 kemudian menegaskan bahwa
wakaf memiliki potensi yang sangat kali melakukan wakaf berupa lahan wakaf berada di bawah pengelolaan
baik bagi pertumbuhan ekonomi untuk bendungan. Beberapa puluh Menteri Wakaf.
umat Islam, hal ini ditandai dengan tahun kemudian, wakaf ditangani Pada tahun 1962, Mesir melakukan
adanya satu kementerian khusus oleh salah satu departemen dalam desentralisasi pengelolaan wakaf
yang membidangi urusan perkawafan pemerintahan Mesir (Djunaidi, 2006: dengan memberlakukan Undang-
yang diberi nama Kementerian Wakaf 32). Pada masa kekuasaan Muhammad Undang Nomor 44 Tahun 1962 yang
Mesir ‫وزارة اﻷوﻗﺎف ﻣﺮﺼ‬. Ali Pasha (1891), banyak didapatkan menyebutkan semua aset wakaf
Peranan wakaf di wilayah Mesir aset wakaf tidak teratur dan kurang yang dikelola Kementerian Wakaf
telah terlihat sejak kepemimpinan dimanfaatkan secara optimal. Kondisi harus diserahkan ke Badan Umum
Amru bin ‘Ash. Pada masa demikian menginisiasi pemerintah Rehabilitasi Pertanian dan Pemda
kekuasaan Daulah Abbasiyah dan untuk membentuk “Diwan al-Awqaf” untuk mengelola aset wakaf yang ada
yang berwenang atas pengelolaan di wilayahnya masing-masing. Akan
wakaf secara produktif. Pada tahun tetapi sembilan tahun kemudian Mesir
1913 Diwan al-Awqaf diubah menjadi mengembalikan sistem manajemen
kementerian khusus bernama wakaf menjadi tersentralisasi lagi di
Kementerian Wakaf (wazarataul bawah Kementerian Wakaf melalui
auqaf). Undang-Undang Nomor 80 Tahun
Salah satu yang menarik dari 1971 tentang Pembentukan Badan
permasalahan wakaf di Mesir adalah Wakaf Mesir (Hay’ah al Awqaf al
perkembangan wakaf keluarga. Mashriyyah) (Thayyeb, 2012: 5).
Setelah sekian lama wakaf terhadap Menurut Uswatun Hasanah
keluarga menjadi bagian dari (Nasution, 2006: 68-70), Badan

46 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


PERADILAN MANCANEGARA

Wakaf yang dibentuk oleh Pemerintah apabila dalam sengketa tersebut pengacara, dan memerintahkah untuk
Mesir berwenang untuk mengelola subjek hukumnya adalah pemerintah melaksanakan akses keadilan dengan
dan membelanjakan harta wakaf seperti kementrian wakaf. Salah satu cepat tanpa ada jaminan.
dengan sebaik-baiknya, misalnya: 1) putusan wakaf ditemukan pada blog Terhadap putusan ini, Menteri
melaksanakan ketetapan-ketetapan http://egyptian-awkaf.blogspot.com Pembaruan Agraria melakukan
Badan Wakaf; 2) menginformasikan milik Prof. Ahsraf Rishwan, seorang upaya banding kepada Pengadilan
kegiatan Badan Wakaf dengan disertai pengacara kasasi di Mesir. Negeri Pertama Almenia dengan
peraturan perundang-undangan yang Putusan wakaf tersebut register perkara banding nomor 30
menguatkannya; 3) mendistribusikan menjelaskan tentang sengketa wakaf Tahun 1969. Adapun upaya banding
hasil wakaf setiap bulan dengan diikuti yang diselesaikan oleh peradilan ini dilakukan terhadap Penggugat
kegiatan di cabang; 4) membangun sejak tahun 1965. Bahwa Ahmad semula (Ahmad Abdul Hakim Ahmad)
dan mengembangkan lembaga Abdul Hakim Ahmad mengajukan dan Menteri Wakaf. Pada persidangan
wakaf; 5) membuat perencanaan dan gugatan dengan nomor perkara 708 tanggal 16 Nopember 1969,
melakukan evaluasi akhir; 6) membuat Tahun 1965 pada pengadilan negeri Pembanding melepaskan tuntutannya
lapora dan menginformasikannya sipil (mahkamah aljazaiyah) Almenia, terhadap Terbanding II (Menteri
kepada masyarakat. terhadap Menteri Wakaf dan Menteri Wakaf), dan pada persidangan
Berdasarkan Qanun Nomor 70 Pembaruan Agraria, dengan tuntutan tanggal 21 Desember 1969
Tahun 1970 Badan Wakaf berwenang pembebanan kepada Tergugat I Pengadilan memutuskan: pertama,
mengelola harta benda wakaf terdiri (Menteri Wakaf) untuk memberikan melepaskan tuntutan terhadap
dari: 1) harta yang dikhususkan uang sejumlah EP 42, dan menghukum Terbanding II (Menteri Wakaf).
pemerintah untuk anggaran umum; Tergugat II (Menteri Pembaruan Kedua, mengabulkan permohonan
2) barang yang menjadi jaminan Agraria) sejumlah uang sebagaimana banding Pembanding dan dalam
hutang; 3) hibah, wasiat dan sedekah; dimaksud. Selain itu, Penggugat juga pokok perkara membatalkan
4) dokumen, uang/harta yang harus menuntut kepada Tergugat I dan hukuman terhadap Pembanding
dibelanjakan dan segala sesuatu yang Tergugat II untuk membayar biaya serta menyatakan pengadilan
sudah menjadi haknya untuk dikelola gugatan, biaya pengacara, disertai sipil tidak berwenang memeriksa
sesuai) benda lain yang berguna untuk akses keadilan yang cepat dan tanpa perkara tersebut. Pengadilan juga
meningkatkan dan mengembangkan perlu ada jaminan. membebankan kepada Terbanding I
harta wakaf. Hasil pengembangan Pada persidangan 28 April 1969, (semula Penggugat) untuk membayar
wakaf di Mesir secara garis besar Penggugat meminta kepada Majelis biaya perkara banding, uang sejumlah
dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai Hakim untuk melepaskan tuntutan PE 5 sebagai biaya pengacara, serta
berikut: 1) membantu kehidupan terhadap Tergugat I dalam hal ini memerintah untuk merujuk perkara
masyarakat, seperti fakir miskin, adalah Menteri Wakaf, kemudian ini kepada Pengadilan Tata Usaha
anak yatim, para pedagang kecil, dan Penggugat menyatakan gugatannya Negara (PTUN) dibawah Dewan
lain-lain; 2) kesehatan masyarakat ditujukan kepada Tergugat II dengan Negara yang memiliki kompetensi
yakni dengan mendirikan rumah permohonan pembebanan agar untuk itu.
sakit, menyediakan obat-obatan Tergugat II membayar sejumlah Berdasarkan putusan banding
bagi masyarakat; 3) mendirikan uang PE 140 sesuai waktu 1/7/1969 tersebut, maka perkara ini didaftarkan
tempat-tempat ibadah seperti masjid sampai dengan 30/4/1969, sekaligus kepada PTUN dengan nomor perkara
dan lembaga-lembaga pendidikan; membebankan kepada Tergugat 530 pada 24 tahun peradilan. Dan pada
4) untuk mengembangkan ilmu II untuk membayar seluruh biaya persidangan tanggal 31 Mei 1971,
pengetahuan dan teknologi. gugatan, biaya pengacara dan segala PTUN memutuskan bahwa Dewan
biaya muncul akibat ini. Negara tidak memiliki kewenangan
Sengketa Wakaf di Mesir Pada persidangan tanggal 19 memeriksa perkara tersebut dan
Sengketa wakaf seperti sengketa Mei 1969, Mahkamah memutuskan merujuknya kepada Mahkamah
keperdataan lainnya menjadi di hadapan para pihak: pertama, Agung sebagai pemilik kewenangan.
bagian dari peradilan umum melepaskan tuntutan Penggugat Dalam putusan PTUN tersebut
atau mahkamah madani. Namun kepada Tergugat I (Menteri Wakaf). juga terdapat pembebanan biaya
demikian, sengketa tersebut menjadi Kedua, membebankan kepada perkara. Atas dasar putusan PTUN
bagian dari mahkamah dusturiyyah Tergugat II untuk membayar uang tersebut, perkara ini didaftarkan
(peradilan tata usaha negara) sejumlah PE 140, biaya perkara, biaya kepada Mahkamah Agung dengan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 47


PERADILAN MANCANEGARA

register perkara nomor 6 tahun Beberapa hal yang menjadi terakhir menyatakan bahwa
kedua peradilan. Dan Badan Otoritas catatan pada putusan tersebut adalah, Mahkamah Agung tidak berwenang
Negara menyampaikan laporan untuk pertama, bahwa pengelolaan wakaf memeriksa perkara tersebut karena
tidak menerima permintaan perkara yang cukup banyak dan melibatkan yang berwenang adalah peradilan
tersebut. lembaga negara (kementerian tata usaha negara.
Mahkamah Agung setelah wakaf) seperti di Mesir, memberikan | Sugiri Vermana, Edi Hudiata |

membaca berkas, mendengarkan peluang besar terhadap sengketa


penjelasan, dan setelah wakaf, baik antara individu maupun DAFTAR RUJUKAN
bermusyarawah. Bahwa berdasarkan antara individu dengan lembaga
Putusan PTUN tanggal 31 Mei 1971 pemerintahan. Azra, Azyumardi, Jaringan Ulama Timur
yang menyatakan Dewan Negara tidak Ketiga, dalam berperkara di Tengah dan Kepulauan Nusantara
memiliki kewenangan memeriksa Pengadilan, biaya dan proses beracara Abad XVII dan XVIII Akar Pembaharuan
perkara ini. Mahkamah Agung untuk seorang penasihat hukum dapat Islam Indonesia, Jakarta: Kencana,
mempertimbangkan beberapa fakta. dibebankan kepada pihak lawan. 2004.
Bahwa Penggugat adalah Pegawai Kedua, bahwa sengketa wakaf yang Djunaidi, Achmad dan Al-Asyhar, Thobieb,
Negeri Sipil, dan telah terbukti bahwa melibatkan lembaga negara dalam hal Menuju Era Wakaf Produktif, Sebuah
Penggugat adalah bekerja untuk ini kementrian wakaf atau kementrian Upaya Progresif untuk Kesejahteraan
dirinya serta untuk kepentingan wakaf agraria menjadi kewenangan dari Umat, Jakarta: Mitra Abadi Press,
2006.
keluarga. Kementrian wakaf telah lembaga peradilan tata usaha
Lee Epstein, Karen O’Connor, Diana Grub,
melihat permasalahan ini setelah negara mahkamah dusturiyyah. Pada
“Middle East” in Legal Traditions and
nadzir meninggal, dan Penggugat Systems an International Handboo.
telah mengalihkan gajinya dari (New York: Greenwood Press).
pemeriksaan wakaf. Bahwa hubungan Mohamed S. E. Abdel Waha, An Overview
kementerian wakaf dengan Penggugat of the Egyptian Legal System and Legal
bukan merupakan hubungan pribadi, Research, http://www.nyulawglobal.
melainkan hubungan kelembagaan. org/globalex/Egypt1.html diakses
Mahkamah Agung dalam tanggal 1 Februari 2017.
putusannya menegaskan bahwa Nasution, Mustafa Edwin dan Hasanah,
penyelesaian perkara ini harus Uswatun, Wakaf Tunai-Inovasi
didasarkan pada hukum yang Finansial Islam, Peluang dan Tantangan
dalam Mewujudkan Kesejahteraan
berlaku. Dengan memperhatikan
Umat, Jakarta: Program Studi Timur
bahwa para pihak Penggugat sebagai
Tengah dan Islam Universitas
Pegawai Negeri dan Tergugat sebagai Indonesia (PSTTI-UI), 2006.
lembaga negara, maka perkara ini Suwaidi, Ahmad, Wakaf dan Penerapannya
tidak semestinya diselesaikan di di Negara Muslim, makalah dalam
Mahkamah Agung, tetapi menjadi Economic: Jurnal Ekonomi dan Hukum
kewenangan dari PTUN, maka beberapa negara di Timur Tengah Islam Vol. I No. 2, Banyuwangi: Sekolah
perkara ini harus dinyatakan tidak seperti halnya di Kerajaan Saudi Tinggi Agama Islam Darul Ulum, 2011.
dapat diterima. Hal ini sesuai dengan Arabia, sistem peradilan secara garis Suryani, dan Isral, Yunal, Wakaf Produktif
aturan Pasal 110 UU Hukum Acara, besar dibagi dua yaitu peradilan yang (Cash Waqf) dalam Perspektif Hukum
bahwa MA ketika memeriksa perkara berpuncak pada Mahkamah Agung Islam dan Maqasid al-Shari’ah,
yang bukan kewenangannya, maka untuk perkara perdata dan pidana, Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial
Keagamaan, Vol. 24 No. 1, Mei 2016.
harus merujuknya kepada pengadilan serta peradilan yang berpuncak pada
Yakaré-Oulé Jansen, “Muslim Brides and
yang berwenang. Dalam hal ini diwan al-mazhalim yang merupakan
the Ghost of the Shari’a: Havethe Recent
seharusnya pengadilan terkahir peradilan tata usaha negara. Dalam Law Reforms in Egypt, Tunisia and
(PTUN) harus memeriksanya. Tidak putusan wakaf Mesir di atas, terjadi Morocco Improved Women’s Position
harus melimpahkan kepada MA peralihan perkara antara peradilan in Marriage and Divorce, and Can
yang kewenangannnya terbatas. umum dan peradilan tata usaha Religious Moderates Bring Reform and
Atas pertimbangan di atas, maka MA negara yang kemudian diperiksa oleh Make It Stick?” Journal of International
telah memutuskan menolak gugatan Mahkamah Agung (tingkat tinggi Human Rights vol. 5 (Northwestern
tersebut. peradilan umum). Pemeriksaan University School of Law, 2007).

48 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


PERADILAN MANCANEGARA
AMERIKA SERIKAT

Memutus Perkara Berdasarkan Prinsip Hukum yang Netral:

Penyelesaian Sengketa Wakaf


di Amerika Serikat
Meskipun norma Establishment Clause dalam Konstitusi Amerika Serikat
melarang pemerintah federal dan negara bagian, termasuk peradilan
mengutamakan agama tertentu, peluang pengadilan untuk memeriksa
perkara-perkara khas agama, termasuk sengketa wakaf masih terbuka. Salah
satunya dengan menggunakan prinsip hukum yang netral. Seperti apa?

S
eperti pernah dimuat
dalam Majalah Peradilan
Agama Edisi X, Desember
2016 yang lalu, salah satu
jebakan dalam penerapan hukum
waris Islam di Amerika Serikat
manakala dipersoalkan di pengadilan
adalah Establishment Clause dari
Amandemen Pertama Konstitusi
negara tersebut. Norma ini secara wakaf (beneϔiciary) yang dikelola Al-Seddiq yang terletak di 17 North
tegas melarang pemerintahan berdasarkan aturan trust oleh NAIT Broadway, Rochester, yang telah
federal atau negara bagian, termasuk (North American Islamic Trust) untuk diserahkan kepada MAAS pada tahun
pengadilan untuk mengutamakan kepentingan komunitas Muslim 1996; (2) Tanah makam di Oakwood
agama tertentu. Proses penyelesaian Rochester. East Cemetery, Rochester yang dibeli
sengketa atas masalah-masalah yang Sebagaimana disebutkan dalam oleh MAAS pada tahun 2001 dan
berkaitan dengan agama tertentu lamannya, NAIT (North American 2006; serta (3) Tanah pertanian yang
dengan menggunakan kaidah-kaidah Islamic Trust) adalah sebuah berlokasi di luar wilayah Rochester
materiil agama tersebut dipandang organisasi wakaf berskala nasional di yang dibeli oleh Rochester Islamic
melanggar norma konstitusi ini. Amerika Serikat yang didirikan pada Center (RIC) pada tahun 2001.
Hal sama ternyata juga mengemuka tahun 1973 oleh Asosiasi Mahasiswa Menurut Howard Friedman,
dalam penyelesaian sengketa Muslim Amerika Serikat dan Kanada setidak-tidaknya terdapat tiga
wakaf. Salah satunya yang terjadi di (The Muslim Students’ Association of persoalan menarik dalam perkara ini,
Negara Bagian Minnesota (State of the United States and Canada—MSA). khususnya berkaitan dengan putusan
Minnesota) Amerika Serikat. Sengketa NAIT memegang kuasa atas asset- Pengadilan Tinggi (Court of Appeals)
wakaf tersebut melibatkan Masjed asset Islamic Center dan sekolah- yang dijatuhkan pada tahun 2016 yang
Abubakr Al-Seddiq, Inc. (MAAS) dan sekolah Islam di 40 negara bagian. lalu. Pertama, terkait dengan apakah
United Islamic Society (UIS). Kedua Sengketa ini mempersoalkan penanganan perkara ini bertentangan
lembaga tersebut mengklaim berhak pengelolaan tiga obyek sengketa, dengan norma Establishment Clause
menjadi penerima manfaat dari obyek yang terdiri atas (1) Masjid Abubakr karena melibatkan pengadilan dengan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 49


PERADILAN MANCANEGARA

urusan agama tertentu. Kedua, Ringkasan Kasus Posisi calon pengurus organisasi yang baru.
terkait dengan obyek sengketa yang Kasus ini bermula dari sengketa Sedangkan Bourfa dan salah satu
berupa wakaf sehingga apakah perlu antara MAAS dan RIC pada tahun pengurus MAAS lainnya dikecualikan.
pengadilan memberikan pendapat 2007 terkait dengan pengelolaan dan Mereka boleh ikut dalam pemilihan.
mengenai wakaf. Dan ketiga, para keuangan masjid. Kedua organisasi Ketiga, RIC akan menyerahkan
pihak memiliki kesepakatan soal tersebut kemudian menyerahkan tanah pertanian kepada MAAS dan
klausula arbitrase bilamana diantara penyelesaiannya kepada Mohammed MAAS akan mengelola rekening
mereka terjadi sengketa, sehingga Bourfa, imam masjid pertama yang bank masjid dan semua kekayaannya
apakah pengadilan harus tunduk juga pernah menjadi Presiden MAAS. sampai penyerahan kepada NAIT
kepada klausula tersebut atau tidak. Pada tanggal 30 Oktober 2007, selesai dan setelah itu pengurus
Mengingat keterbatasan ruang, Bourfa kemudian menyelenggarakan MAAS akan mengundurkan diri.
tulisan ini tidak akan menjangkau pertemuan dengan kedua belah pihak. Dan keempat, peserta rapat
ketiga persoalan tersebut. Tulisan Pertemuan tersebut menghasilkan menunjuk imam masjid yang baru
ini hanya akan berfokus pada beberapa kesepakatan. Pertama, untuk memimpin organisasi dan
persoalan pertama yakni menyangkut semua harta benda masjid, tanah memberikannya kewenangan untuk
Establishment Clause, yang dikaitkan pertanian dan pekuburan akan memilih pengurus lainnya.
dengan doktrin abstain pada masalah diserahkan kepada NAIT selaku Bersamaan dengan pertemuan
keagamaan (Ecclestiastical Abstention trustee (wali amanat) dan sebuah tersebut, Direktur Eksekutif NAIT,
Doctrine), dan prinsip-prinsip hukum organisasi akan dibentuk untuk Mujeeb Cheema, mengirim email
yang netral (Neutral Principles of mengelola masjid. Kedua, semua bekas kepada salah seorang pengurus
Law). pengurus MAAS dan RIC, termasuk MAAS, terkait dengan rencana
bendahara MAAS, tidak akan menjadi menyerahkan asset-asset wakaf

The Islamic Center of America - Detroit

50 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


PERADILAN MANCANEGARA

kepada NAIT selaku wali amanat. UIS kemudian mulai menjalankan benderang ketika dalam deklarasi
Cheema menggambarkan langkah- urusan day to day masjid. Sementara kesepakatan trust (declaration of
langkah untuk menerapkan trust, pengurus MAAS melaksanakan trust agreement) pada tanggal 12
termasuk pelaksanaan deklarasi trust. keputusan untuk menyerahkan asset- Maret 2012 dinyatakan bahwa NAIT
Cheema juga menjelaskan bahwa asset kepada NAIT dan urusan masjid bertindak selaku wali amanat dan
NAIT akan bertindak selaku trustee diserahkan kepada UIS. MAAS bertindak, baik selaku pemberi
(wali amanat) dan organisasi lokal Dua tahun kemudian MAAS masih trust (grantor) dan penerima manfaat
serta komunitasnya akan menjadi memegang asset-asset tersebut. (beneϔiciary).
penerima manfaat (beneϔiciary). Selama waktu tersebut, Cheema Inilah yang kemudian memicu
Cheema juga memberikan gambaran mengirim berbagai email yang gugatan dari UIS terhadap MAAS,
tentang layanan wakaf NAIT, yang meminta penyelesaian akta jaminan NAIT dan pihak-pihak lain. Meskipun
menegaskan bahwa masjid akan (warranty deeds) dan dokumen- pada akhirnya dikonsolidasikan
dikelola lembaga wakaf (Islamic dokumen trust, serta menanyakan menjadi satu, UIS mengajukan dua
Trust) untuk tujuan-tujuan Islam. apakah UIS atau MAAS yang akan gugatan sekaligus. Pertama, gugatan
Sesuai dengan kesepakatan bertindak selaku beneϔiciary. perdata terhadap MAAS, NAIT, dan
pertemuan tanggal 30 Oktober 2007, Pada tanggal 17 Oktober 2009 beberapa individu yang menuntut
RIC menyerahkan tanah pertanian MAAS kemudian menyerahkan hak UIS dan ganti kerugian. Kedua,
kepada MAAS pada tanggal 1 asset Masjid dan tanah pertanian gugatan terhadap persoalan trust
November 2007. Imam yang baru kepada NAIT dalam akta jaminan yang menuntut penegasan terhadap
kemudian mendirikan organisasi baru yang terpisah. Namun tidak ada akta kedudukan dan kepentingan UIS
bernama UIS (United Islamic Society) jaminan untuk tanah pekuburan. dalam persoalan trust serta tuntutan
dan menyusun pengurus lengkap. Dalam akta jaminan disebutkan penggantian NAIT sebagai wali
bahwa MAAS menyerahkan asset- amanat.
asset tersebut kepada NAIT dengan Dalam tanggapannya, pihak
pertimbangan ingin mengikuti ajaran Tergugat menyatakan bahwa
Islam tentang wakaf. pengadilan tidak berwenang
Cheema kemudian mengirim menangani perkara ini karena
email untuk menanyakan apakah berpotensi melanggar Establishment
MAAS atau UIS yang harus Clause dari Konstitusi Amerika Serikat.
didaftarkan sebagai beneϔiciary. Argumen para Tergugat ini kemudian
Cheema menjelaskan bahwa MAAS dibantah oleh UIS selaku Penggugat.
Foto: h ps://cbsdetroit.files.wordpress.com/2015/06/ge yimages-112784431.jpg?w=1500

selaku pemberi trust (grantor) dapat


menunjuk dirinya sendiri selaku Ringkasan Pertimbangan
beneϔiciary atau menunjuk UIS. Hukum
Disamping itu, komunitas masjid juga Perkara wakaf ini oleh pengadilan
menjadi penerima manfaat dari asset- dinilai memiliki kemiripan dengan
asset tersebut. sengketa mengenai asset gereja dan
Titik terang mengenai siapa perpecahan gereja yang memiliki
yang akan menjadi beneϔiciary mulai akar dan preseden panjang di
terungkap dalam email Cheema Amerika Serikat. Bahkan sengketa
di bulan November 2009. Dalam tersebut telah melahirkan doktrin
emailnya Cheema menyatakan tersendiri dalam kaitannya dengan
bahwa “berdasarkan pembicaraan Establishment Clause, yakni doktrin
kita, MAAS dan komunitasnya akan tidak menyatakan pendapat terkait
menjadi beneϔiciary dari asset-asset hal-hal yang bersifat keagamaan
yang diserahkan kepada NAIT.” (Ecclesiastical Abstention Doctrine).
Dua tahun berselang, Cheema Doktrin ini memiliki beberapa
mengirim surat kepada UIS prinsip dasar. Pertama, pengadilan
menegaskan bahwa MAAS menjadi tidak dapat mengubah keputusan-
beneϔiciary dan bukan UIS. Hal keputusan yang mengatur lembaga
tersebut kemudian semakin terang agama yang murni berkaitan dengan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 51


PERADILAN MANCANEGARA

ajaran agama, seperti pengaturan bersifat keagamaan atau doktrinal.


internal gereja atau pengikut gereja. Dalam kaitannya dengan masalah-
Kedua, pengadilan tidak dapat Meskipun wakaf pada masalah yang bersifat administratif,
memeriksa perkara yang menuntut hakekatnya adalah boleh jadi aspek-aspek yang bersifat
pengadilan untuk menyelesaikan nilai relijius itu tidak tampak.
kon lik doktrin atau menafsirkan
pranata yang bersifat Sehingga manakala terjadi sengketa
doktrin gereja. Dan ketiga, pengadilan keagamaan, namun dalam ranah tersebut, pendekatan-
dapat memutuskan sengketa yang dalam pengaturannya pendekatan doktrinal yang bersifat
melibatkan organisasi-organisasi keagamaan kemungkinan besar
keagamaan, hanya jika pengadilan
tidaklah melulu bersifat tidak akan menjadi unsur penting
dapat menyelesaikannya berdasarkan keagamaan atau doktrinal. dalam penyelesaian. Pendekatan-
prinsip-prinsip hukum yang netral, pendekatan administratif lah yang
pengadilan tidak mengganggu aturan- akan menjadi acuan utama dalam
aturan yang mengatur lembaga memecahkan persoalannya.
keagamaan yang berkaitan dengan prinsip Ecclesiatical Abstention Analisis sederhana ini memberikan
doktrin dan pemeriksaannya tidak Doctrine, pengadilan menilai bahwa pembelajaran berharga bagi hakim
mencampuri putusan internal gereja penyelesaian terhadap gugatan UIS Pengadilan Agama dalam menangani
yang dapat mempengaruhi keyakinan tidaklah memerlukan penafsiran sengketa wakaf setidaknya pada
dan misi gereja. terhadap doktrin keagamaan. Artinya, dua hal. Pertama, memahami corak
Suatu perkara yang memenuhi untuk sampai pada suatu putusan, sengketa sengketa wakaf menjadi
persyaratan untuk diperlakukan pengadilan tidak perlu memberikan landasan penting dan menentukan
dengan menggunakan Ecclesiastical penafsiran terhadap doktrin-doktrin untuk memastikan pendekatan-
Abstention Doctrine tersebut, kegamaan. pendekatan yang akan dipergunakan
selanjutnya diperiksa dengan Fakta tersebut selanjutnya dalam mencari jalan penyelesaiannya.
menggunakan prinsip-prinsip hukum memberikan gambaran kepada Kedua, perlakuan (treatment) yang
yang netral (neutral principles of law). pengadilan bahwa sengketa yang tepat pada suatu sengketa wakaf
Caranya adalah dengan berpegang melibatkan dua institusi keagamaan adalah setelah memahami dengan
pada pembuktian yang bersifat ini tidaklah bersifat doktrinal. Oleh baik karakteristik dari sengketa
dokumen, seperti akta-akta, aturan- karena tidak bersifat doktrinal, tersebut dengan seksama.
aturan tertulis gereja, dan lainnya. maka prinsip-prinsip hukum yang [Mohammad Noor]

Terkait dengan gugatan-gugatan netral dapat dipergunakan dalam


yang diajukan oleh UIS, pengadilan menyelesaikan perkara ini. Bahan Bacaan
menilai bahwa dalam gugatan Akhirnya berdasarkan fakta-
perdatanya UIS tidak menyebutkan fakta tersebut diatas, pengadilan Lyons, Adam E., “Here is the Church,
doktrin agama manapun dan tidak menyatakan keberatan terhadap Now Who Owns the Steeple?
mengajukan tuntutan berdasarkan gugatan UIS berkaitan dengan A Revised Approach to Church
alasan-alasan yang bersifat keagamaan. Establishment Clause dan dugaan Property Disputes” dalam William
Dalam gugatannya UIS lebih bahwa gugatan ini tidak dapat & Mary Bill of Rights Journal, Vol.
mendasarkan diri pada penyerahan diselesaikan dengan menggunakan 15, Isuue 3, 2007
urusan masjid yang dilakukan oleh prinsip-prinsip hukum yang netral Putusan Pengadilan Tinggi Minnesota,
MAAS, akta jaminan, catatan pertemuan menjadi prematur dan tidak dapat A16—0140 atas putusan Olsmted
dan penyelesaian oleh MAAS. dipertimbangkan, sehingga oleh County District Court, tanggal 29
Sementara dalam gugatannya terhadap karenanya keberatan Tergugat harus Agustus 2016
trust, UIS menuntut dinyatakan sebagai dinyatakan ditolak. Howard Friedman, “Appeals Court
beneϔiciary dan menuntut penggantian refuses to dismiss suit over
NAIT selaku wali amanat berdasarkan Pembelajaran entitlement to mosque property”
alasan-alasan yang bukan bersifat Meskipun wakaf pada dalam www.religionclause.
keagamaan. hakekatnya adalah pranata yang blogspot.com, diunduh tanggal 7
Berdasarkan fakta-fakta bersifat keagamaan, namun dalam Februari 2017
tersebut dikaitkan dengan prinsip- pengaturannya tidaklah melulu www.nait.net

52 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


OPINI

SEPUTAR MASALAH WAKAF


DAN PENYELESAIAN SENGKETANYA
DI PERADILAN AGAMA
Oleh:
Ir. Muhamad Nadratuzzaman Hosen, M.Ec., Ph.D
Wakil Ketua Dewan Per mbangan Badan Wakaf Indonesia 2014-2017

P
Pendahuluan Islam berpendapat bahwa sengketa wakaf tersebut harus secara terus
otensi wakaf di Indonesia wakaf dapat terjadi karena faktor menerus dapat dimanfaatkan untuk
sangat tinggi. Menurut data asymmetric information baik kepentingan umum.
yang dihimpun Kementerian diantara nazhir dengan wakif, nazhir Peradilan agama merupakan salah
Agama RI Tahun 2008, jumlah dengan keluarga wakif, nazhir satu pelaksana kekuasaan kehakiman,
tanah wakaf di Indonesia mencapai dengan ahli waris wakif, nazhir hal mana memiliki kompetensi
2.686.536.656, 68 meter persegi (dua dengan nazhir, nazhir dengan badan relatif maupun kompetensi absolut.
milyar enam ratus delapan puluh wakaf dan yang lainnya. Selain itu Kewenangan relatif berkaitan dengan
enam juta lima ratus tiga puluh enam menurut penelitian Sunanti (2013) wilayah yurisdiksi pengadilan,
ribu enam ratus lima puluh enam menyatakan minimnya pengetahuan sedangkan kompetensi absolut
koma enam puluh delapan meter wakaf baik dari wakif ataupun nazhir merupakan kewenangan peradilan
persegi) atau 268.653,67 hektar dapat menyebabkan perselisihan agama dalam materi hukum, seperti
(dua ratus enam puluh delapan ribu antara beberapa orang yang merasa sengketa pada wakaf, baik tingkat
enam ratus lima puluh tiga koma berhak atas tanah wakaf yang pertama, banding maupun kasasi.2
enam tujuh hektar) yang tersebar di diperselisihkan. Hal ini dapat juga Dalam perjalanan peraturan
366.595 lokasi di seluruh Indonesia terjadi karena kurangnya sosialisasi tentang sengketa wakaf diketahui
(www.bwi.or.id).1 Akan tetapi jumlah tertang peraturan perundang- bahwa undang-undang Nomor
asset tersebut sebagian besar belum undangan wakaf maupun peraturan2 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
produktif. yang berhubungan dengan wakaf. Agama yang telah diubah dengan
Persoalaan sengketa tanah wakaf Berdasarkan UU nomor 41 tahun perubahan pertama dengan Undang-
saat ini menjadi semakin kompleks. 2004 tersebut, wakaf sah apabila undang Nomor 3 Tahun 2006 dan
Menurut riset yang dilakukan oleh dilaksanakan menurut syariah. Wakaf perubahan kedua dengan Undang-
Fadilah (2011) dan Komariah (2014) yang sudah dihibahkan tidak dapat undang Nomor 50 Tahun 2009,
bahwa sengketa wakaf dapat terjadi dibatalkan. Apabila tanah sudah dalam undang-undang tersebut
karena tidak adanya dokumen tertulis diwaka kan meskipun hanya dalam di dalamnya membahas tentang
terkait dengan tanah wakaf. Widiyanto bentuk lisan tidak bisa ditarik kembali kompetensi absolut berkaitan dengan
(2016) menyatakan bahwa sengketa baik oleh pewakaf maupun ahli waris Penyelesaian perkara sengketa wakaf.
wakaf berawal dari pembatalan ikrar pewakaf. Hal ini adalah terkait dengan Tulisan ini lebih banyak
wakaf . peraturan undang-undang dan harus menyoroti masalah tanah wakaf yang
Menurut beberapa ahli hukum dipatuhi. Harta yang diwaka kan
tidak boleh dijual, dihibahkan atau 2 Upi Komariah, 2014, Penyelesaian Sengketa
1 www.bwi.or.id , Potensi Wakaf di Indonesia, Wakaf di Pengadilan Agama, Jurnal Hukum dan
diakses pada 23 Maret 2017 diwariskan. Akan tetapi, harta Peradilan, Volume 3, Nomor 2, h. 117

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 53


OPINI

penyelesaiannya di Peradilan Agama dimintanya kembali tanah wakaf tanah tersebut berdiri bangunan
maupun di Pengadilan Negri, karena oleh ahli waris wakif dan tanah mushalla atau fasilitas umum yang
masalah tanah wakaf lebih sering wakaf dikuasai secara turun temurun telah digunakan dan dimanfaatkan
muncul sampai di tingkat Pengadilan. oleh Nazhir yang penggunaannya oleh masyarakat sekitar.
menyimpang dari akad wakaf. Kondisi di atas dipicu oleh
Sengketa Wakaf dan Faktor– Faktor penyebab atau akar kon lik kurangnya informasi dan
Faktor Penyebabnya yang dikutip dari hasil riset Fadillah minimnya pengetahuan tentang
Kon lik merupakan situasi atau (2011) kaitannya dengan sengketa wakaf baik menurut hukum Islam
kondisi adanya pertentangan atau wakaf adalah sebagai berikut3 : maupun peraturan perundang-
ketidaksesuaian antara para pihak 1. Masalah relationship dan informa- undangan mengakibatkan: a)
yang akan dan sedang mengadakan tion. Kedangkalan pemahaman masih adanya persepsi masyarakat
hubungan atau kerja sama. Pada sebagian umat Islam tentang bahwa wakaf adalah “ibadah”
umumnya kon lik akan terjadi di mana kedudukan dan arti harta sehingga merasa tidak perlu jika
saja sepanjang terjadi interaksi atau wakaf, baik bagi wakif maupun wakaf diketahui orang lain, ditulis,
hubungan antara sesama manusia, masyarakat, sementara wakaf bahkan sampai harus dengan
baik antara individu dengan individu mempunyai dua dimensi: ibadah “akta”; b) masih ada jalan ikiran
maupun kelompok dengan kelompok dan sosial menyebabkan sengketa atau anggapan bahwa tanpa
dalam melakukan sesuatu. wakaf diantara masyarakat. serti ikat kedudukan hukum tanah
Dalam penelitian Fadilah (2011), Kurangnya pengetahuan ini wakaf sudah cukup kuat karena
kata con lict dan dispute keduanya bisa disebabkan oleh ketidak- selama 30-40 tahun bahkan
mengandung pengertian tentang simetrisan informasi (asymmetric lebih tanah tersebut digunakan
adanya perbedaan kepentingan di information) antara wakif, nazhir, dan dimanfaatkan sesuai
antara kedua pihak atau lebih, tetapi keluarga wakif ataupun ahli waris. dengan fungsi dan peruntukan
keduanya dapat dibedakan. Sebuah Hubungan kekeluargaan wakaf, tidak ada gugatan atau
kon lik berubah atau berkembang antara wakif dan ahli warisnya tuntutan dari pihak manapun.
menjadi sebuah sengketa bilamana telah memicu anggapan dari pihak Kedua anggapan ini mendorong
pihak yang merasa dirugikan ahli waris bahwa tanah yang sudah terjadinya penyimpangan dari
telah menyatakan rasa tidak puas diwaka kan adalah tanah warisan hakekat hukum dan tujuan wakaf
atau keprihatinannya, baik secara dari orang tuanya, sehingga sehingga terjadi sengketa tanah
langsung kepada pihak-pihak yang ahli waris berhak terlibat pada wakaf.
dianggap sebagai penyebab kerugian tanah wakaf tersebut. Ahli waris 2. Masalah sumberdaya bernilai
atau kepada pihak lain. dari wakif merasa berhak untuk (value of resources). Tanah
Hal pokok yang sering menjual tanah itu kepada pihak yang diwaka kan oleh pemilik
menimbulkan permasalahan perwa- lain walaupun sudah diwaka kan
kafan dalam praktik adalah masih oleh wakif dengan alasan bahwa
banyaknya wakaf tanah yang tidak peruntukkan tanah wakaf tersebut
ditindaklanjuti dengan pembuatan tidak sesuai apa yang diinginkan
akta ikrar wakaf. Pelaksanaan wakaf oleh wakif sehingga ahli waris
yang terjadi di Indonesia masih merasa berhak menarik tanah
banyak yang dilakukan secara agamis wakaf tersebut.
atau mendasarkan pada rasa saling Ada juga sengketa tanah
percaya. Kondisi ini pada akhirnya wakaf yang berawal dari tuntutan
menjadikan tanah yang diwaka kan kompensasi atas tanah wakaf
tidak memiliki dasar hukum, sehingga dari pihak ahli waris wakif
apabila dikemudian hari terjadi karena beranggapan bahwa tanah
permasalahan mengenai kepemilikan wakaf itu adalah warisan dari
tanah wakaf penyelesaiannya akan orang tuanya (wakif), padahal
menemui kesulitan, khususnya dalam sejak puluhan tahun di atas
hal pembuktian. Hal lain yang sering 3 Nur Fadhilah, Juni 2011, Sengketa Tanah
menimbulkan permasalahan dalam Wakaf dan Strategi Penyelesaiannya, de Jure, Jurnal
Syariah dan Hukum, 3 (1), Sekolah Tinggi Agama Islam
praktik wakaf di Indonesia adalah Negeri Tulungagung Press h.79-82

54 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


OPINI

harta wakaf. Artinya sumber merupakan orang-orang yang wakif, nazhir dan masyarakat,
sengkata adalah segala sesuatu ditugasi untuk mengelola tanah- sementara wakaf mempunyai dua
yang diwaka kan oleh wakif. Hal tanah wakaf. Dengan pemahaman dimensi: ibadah dan sosial;
ini terjadi bisa dimulai dari ahli yang baik maka pihak nazhir • Harga obyek yang semakin
waris wakif atau ahli waris nazhir, mengetahui ketentuan dan tugas melambung dapat menjadi pemicu
atau nazhir dan masyarakat yang yang harus dilakukan untuk timbulnya masalah wakaf;
memanfaatkan tanah wakaf. mengurusi tanah wakaf dan tidak • Sewaktu melakukan ikrar
3. Masalah interest atau needs disalahgunakan. wakaf, pihak wakif tidak
(kepentingan atau kebutuhan yang Sebagai tambahan sengketa memperhitungkan kondisi
berbeda). Harga tanah sebagai mengenai wakaf dapat terjadi dalam ekonomi pihak ahli waris yang
obyek yang semakin melambung berbagai bentuk sebagai berikut: akan ditinggalkan sehingga
dapat menjadi pemicu timbulnya Antara ahli waris wakif atau orang seluruh hartanya atau sebagian
masalah wakaf. Sehingga mereka yang berkepentingan dengan nazhir besarnya diwaka kan. Akibatnya,
saling mengklaim tanah itu. yang mengelola harta wakaf, dalam terjadi pengingkaran oleh ahli
Padahal tanah wakaf ini tidak sengketa mengenai sah tidaknya warisnya;
boleh diapa-apakan, hanya boleh wakaf. Antara si Wakif dengan nazhir • Kondisi ekonomi pihak nazhir
di produkti kan. dalam sengketa pengelolaan harta yang tidak menguntungkan
4. Masalah values (nilai-nilai: wakaf, dimana nazhir melakukan sehingga mendorongnya untuk
agama, budaya, moral, dan penyimpangan hukum, baik dari menyalahgunakan harta wakaf;
sebagainya). Di tambah oleh segi peruntukannya atau karena • Kondisi nazhir yang tidak
faktor faktor penyebab yang lain pengalihan harta wakaf kepada pihak memahami bahwa penggunaan
adalah tidak adanya bukti otentik lain, antara nazhir dan wakif atau harta wakaf harus sesuai dengan
dan dokumen tertulis terkait keluarga wakif dalam hal keluarga tujuan pihak wakif;
dengan tanah wakaf. Dalam hal wakif yang menguasai kembali • Pihak yang berwakaf tidak secara
ini faktor penyebab sengketa harta wakaf dan antara masyarakat tegas memberitahukan anak
adalah benturan antara nilai dengan nazhir, karena nazhir dalam atau ahli warisnya bahwa obyek
agama, “bahwa wakaf telah sah pengelolaan harta wakaf melakukan tertentu telah diwaka kan kepada
secara agama jika telah memenuhi penyimpangan hukum, baik dari segi pihak tertentu; atau
syarat-syarat yang ditentukan oleh peruntukan atau pengalihan harta • Nazhirnya bukan badan hukum,
agama meskipun tidak didaftarkan wakaf kepada pihak lain. Selanjutnya, melainkan bersifat pribadi
atau tidak ada AIW (Akta Ikrar antara para nazhir karena sengketa sehingga lebih leluasa dan
Wakaf)”, dengan nilai hukum kewenangan nazhir, mengenai siapa sekehendak hati mendayagunakan
positif yang memerintahkan yang berhak mengelola harta wakaf. benda wakaf tanpa kontrol.
dan mengamanatkan agar wakaf Antara nazhir dengan Badan Wakaf Pasal 62 Undang-Undang Nomor
tanah didaftarkan sebagaimana Indonesia, dalam hal sengketa sah 41 Tahun 2004 tentang Wakaf
ditegaskan oleh PP Nomor 28 tidaknya surat keputusan Badan menegaskan bahwa penyelesaian
Tahun 1977 Pasal 9 dan 10, KHI Wakaf Indonesia tentang penggantian sengketa perwakafan ditempuh
Pasal 223 dan 224, UU Wakaf nazhir dan juga antara nazhir dengan melalui musyawarah untuk mufakat.
tahun 2004 Pasal 32-39. pengawas wakaf.4 Apabila penyelesaian sengketa
5. Masalah structure (struktur Selain itu sengketa wakaf dapat melalui musyawarah tidak berhasil,
kekuasaan, ketidakseimbangan terjadi disebabkan oleh beberapa sengketa dapat diselesaikan melalui
kekuasaan, dsb). Kecakapan para kemungkinan yang disampaikan oleh mediasi, arbitrase, atau pengadilan.
pengelola tanah wakaf (nazhir) Muhammad Abduh (2011) sebagai Alur Musyawarah untuk Mufakat
yang belum mumpuni dapat berikut ini5 : sebelumnya telah ditempuh oleh
menjadi sumber sengketa wakaf. • Kurangnya pemahaman sebagian kedua pihak, namun hal tersebut
Keberadaan, peran dan fungsi umat Islam tentang kedudukan tidak berhasil dikarenakan terdapat
Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan arti harta wakaf, baik bagi ketidakcocokan harga yang harus
masih terbatas sedangkan BWI ditebus Tergugat/Pemohon Kasasi
perlu memberikan pemahaman 4 Analisis Yuridis Putusan Mahkamah dalam menyelesaikan sengketa atas
Agung Nomor 567/K/Ag/2011 Oleh Muhammad
kepada nazhir terkait pengelolaan Abduh, diakses pada tanggal 23 Maret 2017, https://
tanah yang diklaim ahli waris adalah
tanah wakaf, karena para nazhir hukumekonomisyariahuinsgd.wordpress.com tanah berlebih atas wakaf yang
5 Ibid

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 55


OPINI

dilakukan oleh Pewarisnya dalam Huruf e: tidak berhasil menyelesaikan


bentuk negosiasi. Setelah proses Yang dimaksud dengan “Wakaf” sengketa, maka sengketa tersebut
negosiasi tersebut dinilai gagal oleh adalah perbuatan hukum seseorang dapat dibawa ke pengadilan agama
para pihak, Ahli waris kemudian atau sekelompok orang (wakif) untuk dan/atau mahkamah syariah.
mengajukan gugatannya kepada memisahkan dan atau menyerahkan Berdasarkan Pasal 62 Undang
Pengadilan Agama agar hak-haknya sebagian harta benda miliknya untuk Undang Nomor 41 Tahun 2004 dan
dapat terpenuhi atas objek sengketas dimanfaatkan selamanya atau untuk Penjelasan Pasal 62 ayat (2) Undang
tersebut. jangka waktu tertentu sesuai dengan Undang Nomor 41 Tahun 2004, maka
Dalam kandungan potensi wakaf kepentinganya guna keperluan penyelesaian sengketa perwakafan
yang demikian besar ini dengan ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut Hukum Islam Yang sudah
pengelolaan yang belum sepenuhnya menurut syariah. menjadi Hukum Nasional adalah:
ditangani secara profesional dan • Musyawarah untuk mencapai
bervisi produktif, wakaf juga Penyeleseian Sengketa Wakaf mufakat.
menyimpan potensi untuk lahirnya Penyelesaian sengketa perwakafan • Mediasi.
potensi kon lik ataupun sengketa telah diatur dalam Pasal 62 Undang- • Arbitrase.
dalam pengelolaannya. Dalam Undang Nomor 41 Tahun 2004 yang • Pengadilan
hal penyelesaian kasus sengketa, berbunyi :
Pengadilan Agama (selanjutnya • Ayat (1) Penyelesaian sengketa Wewenang Peradilan Agama
ditulis “PA”) memiliki kompetensi perwakafan ditempuh melalui atas Sengketa Wakaf
untuk memutuskan kasus-kasus Adanya perkembangan lembaga
tersebut, karena PA bertugas dan perwakafan tanah milik yang
berwenang memeriksa, memutus berkembang di Indonesia meng-
dan menyelesaikan perkara di ilhami pembuat/perancang UUPA
tingkat pertama antara orang-orang memasukkan salah satu pasal
yang beragama Islam, yakni dalam dalam UUPA yang mengatur khusus
bidang: perkawinan, waris, wasiat, mengenai Perwakafan Tanah Milik ini,
hibah, wakaf, zakat, infak, shadaqah, yaitu Pasal 49 yang berbunyi sebagai
dan ekonomi syariah. Namun, dari berikut:
perkara yang diterima oleh PA secara 1. Hak milik tanah benda-benda
nasional masalah perkawinan masih keagamaan dan sosial sepanjang
menjadi kasus terbesar yang diadili dipergunakan untuk usaha dalam
oleh PA. bidang keagamaan dan sosial
musyawarah untuk mencapai diakui dan dilindungi;
Ruang Lingkup Kewenangan mufakat. 2. Badan-badan tersebut dijamin
Pengadilan Agama6 • Ayat (2) Apabila penyelesaian pula akan memperoleh tanah
Ketentuan pasal 49 UU RI No. 7 Th. sengketa sebagaimana pada ayat yang cukup untuk bangunan dan
1989 Tentang Peradilan Agama telah (1) tidak berhasil, sengketa dapat usahanya dalam bidang keagamaan
diubah dengan UU No. 3 Th 2006, diselesaaikan melalui mediasi, dan sosial. Untuk keperluan
sehingga berbunyi sebagai berikut arbitrase, atau pengadilan. peribadatan dan keperluan sosial
: Pengadilan Agama bertugas dan Pada penjelasan Pasal 62 ayat (2) lainnya sebagai dimaksud dalam
berwenang memeriksa, memutus, Undang Undang Nomor 41 Tahun Pasal 14 dapat diberikan tanah
dan menyelesaikan perkara tingkat 2004 dijelaskan, yang dimaksud yang dikuasai langsung oleh
pertama antara orang-orang dengan mediasi adalah penyelesaian negara dengan hak pakai;
yang beragama Islam dibidang: a. sengketa dengan bantuan mediator 3. Perwakafan tanah milik dilindungi
Perkawinan; b. Waris; c. Wasiat; d. yang disepakati oleh para pihak yang dan diatur dengan Peraturan
Hibah; e. Wakaf; f. Zakat; g. Infaq; h. bersengketa. Pemerintah. Mengacu pada
Shadaqah; dan i. Ekonomi Syariah. Dalam hal mediasi tidak berhasil ketentuan yang termaktub dalam
menyelesaikan sengketa, maka Pasal 49 UUPA di atas, maka ini
6 Disampaikan oleh Drs. H. Anshoruddin,
S.H., M.A; Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama, sengketa tersebut dapat dibawa merupakan pengakuan secara
Kalimantan Barat, Penyelesaian Sengketa Perwakafan kepada badan arbitrase syariah. yuridis formal keberadaan
Di Indonesia dalam Perspektif Hukum Islam Dan
Hukum Nasional*, https://www.pta-pontianak.go.id h. Dalam hal badan arbitrase syariah perwakafan tanah milik oleh
4

56 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


OPINI

negara sehingga telah disejajarkan wakaf kepada Nazhir atau kepada Pengadilan Agama untuk
dengan hak-hak yang terdapat sama sekali tidak melaporkan. menyelesaikan perselisihan mengenai
dalam UUPA lainnya, misalnya Hak 5) Sikap serakah dari ahli waris benda wakaf dan Nazhir. Kata
Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna atau sama sekali tidak tahu “perselisihan” pada pasal tersebut
Bangunan dan Hak Pakai. Namun adanya ikrar wakaf karena menunjukkan secara jelas bahwa
demikian, perintah ayat (3) Pasal tidak diberitahu oleh orang masalah (perkara) wakaf dan Nazhir
49 tersebut terjawab setelah tuanya -. merupakan masalah contentius
berlakunya UUPA kurang lebih 17 b. Bayyinah (alat bukti administrasi sehingga perkara wakaf merupakan
tahun, ketika setelah pada tahun tanah wakaf), seperti Akta Ikrar perkara contentius, sedangkan wakaf
1977 pemerintah menerbitkan Wakaf, Akta Pengganti Akta yang tidak diperselisihkan tidak
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Ikrar Wakaf, Serti ikat Tanah dianggap sebagai perkara contentius
Tahun 1977 tentang Perwakafan Wakaf dan hal-hal lain yang sehingga bukan perkara, sekalipun
Tanah Milik berhubungan dengan pencatatan dapat menimbulkan sengketa pada
Menurut Wakil Ketua Pengadilan dan pendaftaran perwakafan masa-masa sesudahnya.
Tinggi Agama Kalimantan Barat Drs. dan tanah wakaf dan termasuk Pasal 62 ayat (2) Undang-Undang
H. Anshoruddin, S.H., M.A (2016) Bayyinah adalah Saksi. Nomo 41 Tahun 2004 menyebutkan
bahwa wewenang Peradilan Agama c. Pengelolaan dan pemanfaatan penyelesaian sengketa perwakafan
dalam masalah perwakafan tanah ini, hasil wakaf, seperti penyimpangan dilakukan dengan cara: musyawarah
meliputi masalah-masalah berikut7: penggunaan harta wakaf untuk mufakat, mediasi, arbitrase,
a. Wakaf, Wakif, Ikrar, Nazhir dan oleh Nazhir dan lain-lain atau pengadilan. Dan penjelasan
Saksi. Kewenangan dibidang Kewenangan Pengadilan Agama pasal tersebut di atas berbunyi “Yang
ini menyangkut sah tidaknya dalam menyelesaikan masalah dimaksud dengan mediasi adalah
perbuatan mewaka kan, yaitu perselisihan/ sengketa wakaf juga penyelesaian sengketa dengan
yang menyangkut benda yang diatur dalam PP No. 28 Tahun bantuan pihak ketiga (mediator)
diwaka kan, wakif, ikrar, saksi dan 1977 Pasal 12 dan PERMENAG No. yang disepakati oleh para pihak yang
nazhir. Didalam hal ini perselisihan 1 Tahun 1978 Pasal 17: bersengketa”. Dalam hal mediasi
banyak didorong oleh faktor yang
mendorong seseorang untuk tidak PP Nomor 28 1977 Kompilasi
mengakui adanya ikrar wakaf atau UU No. 41 Tahun 2004
Tahun 1977 Hukum Islam
untuk menarik kembali tanah Pasal 12: Pasal 226: Pasal 62:
(harta) yang telah diwaka kan baik Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian sengketa
oleh wakif atau oleh ahli warisnya . perselisihan sepanjang perselisihan sepanjang perwakafan ditempuh
Faktor pendorongnya antara lain: yang menyangkut yang menyangkut melalui musyawarah
1) Makin langkanya tanah persoalan perwakafan persoalan benda wakaf untuk mencapai
2) Makin tingginya harga tanah, disalurkan dan nazhir, diajukan mufakat. Apabila
3) Menipisnya kesadaran beragama melalui Pengadilan kepada Pengadilan penyelesaian sengketa
4) Wakif mewaka kan seluruh Agama setempat sesuai Agama setempat sesuai sebagaimana dimaksud
atau sebahagian besar dari dengan ketentuan dengan ketentuan pada ayat (1) tidak
hartanya, sehingga dengan peraturan perundang- peraturan perundang- berhasil, sengketa dapat
demikian keturunannya undangan yang berlaku undangan yang berlaku. diselesaikan melalui
merasa kehilangan sumber mediasi, arbitrase,
rezeki dan menjadi terlantar atau pengadilan.
kehidupannya, akibatnya tidak
mustahil dijumpai ahli waris Pasal 226 KHI menyebutkan tidak berhasil menyelesaikan
yang mengingkari adanya ikrar “Penyelesaian perselisihan sepanjang sengketa, maka sengketa tersebut
wakaf dari orang tuanya dan yang menyangkut benda wakaf dan dapat dibawa kepada badan arbitrase
tidak mau menyerahkan tanah Nazhir diajukan kepada Pengadilan syariah. Dalam hal badan arbitrase
Agama setempat sesuai ketentuan syariah tidak berhasil menyelesaikan
7 Disampaikan oleh Drs. H. Anshoruddin,
S.H., M.A; Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama, peraturan perundang-undangan sengketa, maka sengketa tersebut
Kalimantan Barat, Penyelesaian Sengketa Perwakafan yang berlaku”. Pasal tersebut di dapat dibawa ke pengadilan agama
Di Indonesia dalam Perspektif Hukum Islam Dan
Hukum Nasional*, https://www.pta-pontianak.go.id h. atas memberikan kewenangan dan/atau mahkamah syariah.
5-6

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 57


OPINI

Undang-undang Nomor 3 Tahun


2006 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 7 Tahun
1989 tentang Peradilan Agama
menegaskan kembali kewenangan
Peradilan Agama dalam mengadili
perkara sengketa wakaf sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 49 undang-
undang tersebut yang berbunyi
“Pengadilan Agama bertugas dan
berwenang memeriksa, memutus,
dan menyelesaikan perkara-perkara
di tingkat pertama antara orang-
orang yang beragama Islam di bidang
: a) perkawinan, b) waris, c) wasiat,
d) hibah, e) wakaf, f) zakat, g) infaq,
h) shadaqah, dan i) ekonomi syariah.” banding adalah kewenangan Agama, dilakukan menurut ketentuan
Dengan demikian sengketa jenis apa memeriksa ulang kembali suatu yang berlaku. Kemudian Pasal 229
pun yang berkaitan dengan wakaf jika perkara yang telah diputus Kompilasi Hukum Islam menegaskan
tidak ditemukan titik kesepakatan oleh Pengadilan Agama sebagai bahwa “Hakim dalam menyelesaikan
dari melalui tiga jalan sebelumnya Pengadilan tingkat pertama. perkara-perkara yang diajukan
yang telah diatur oleh undang- Penetapan atau putusan yang kepadanya wajib memperhatikan
undang, maka dapat diselesaikan oleh dijatuhkan oleh Pengadilan Agama, dengan sungguh-sungguh nilai-nilai
Peradilan Agama. diteliti dan diperiksa kembali oleh hukum yang hidup dalam masyarakat,
Permasalahan yang cukup krusial Pengadilan Tinggi Agama mulai dari sehingga putusannya sesuai dengan
dalam penyelesaian sengkerta wakaf awal pemeriksaan sampai putusan rasa keadilan”.
terdapat pada Putusan Mahkamah dijatuhkan, keadaan itu dapat dilihat Kompilasi Hukum Islam tidak
Agung yang memeriksa perkara dari putusan Mahkamah Agung mengatur masalah ketentuan pidana
di tingkat kasasi perkara Nomor: tanggal 9 Oktober 1975, No.951 dalam perwakafan, namun demikian
567 K/AG/2011. Dijelaskan dalam K/Sip/1973 yang menegaskan: bukan karena kompilasi tidak
pokok perkaranya bahwa Tergugat ”…seharusnya hakim banding setuju adanya ketentuan ini, akan
mengajukan banding ke Pengadilan mengulang memeriksa kembali tetapi lebih karena posisi kompilasi
Tinggi Agama Samarinda, sebagai perkara dalam keseluruhannya” adalah merupakan pedoman dalam
upaya hukum pertama terhadap Atau seperti yang dijelaskan putusan perwakafan. Oleh karena itu apabila
penetapan atau putusan Pengadilan Mahkamah Agung tanggal 30 terjadi pelanggaran pidana dalam
Agama sebagai Pengadilan tingkat November 1976 No. 194 K/Sip/1975. perwakafan, maka penyelesaiannya
pertama adalah upaya banding. Yang Putusan ini menegaskan”Dalam dapat didasarkan pada ketentuan
dimaksud dengan upaya banding Peradilan banding Pengadilan Tinggi pidana Pasal 67 dan penjelasannya
adalah permintaan atau permohonan harus memeriksa atau mengadili Undang-Undang Nomor 41 Tahun
yang diajukan oleh salah satu atau perkara dalam keseluruhannya, 2004, yaitu:
oleh pihak-pihak yang terlibat termasuk bagianbagian konvensi dan (1) Setiap orang yang dengan
dalam perkara, agar putusan yang rekonvensi yang telah diputus oleh sengaja menjaminkan,
dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Pengadilan Negeri”.9 menghibahkan, menjual,
”diperiksa ulang” kembali dalam mewariskan, mengalihkan
pemeriksaan tingkat banding oleh Prosedur dan Tata Cara dalam bentuk pengalihan hak
Pengadilan Tinggi Agama. 8 Penyelesaian Sengketa Wakaf 10 lainnya harta benda wakaf yang
Kewenangan Pengadilan Tinggi Mengenai teknis dan tata cara telah diwaka kan sebagaimana
Agama mengadili perkara tingkat pengajuan gugatan ke Pengadilan dimaksud dalam Pasal 40 atau
tanpa izin menukar harta benda
9 Ibid
8 Analisis Yuridis Putusan Mahkamah wakaf yang telah diwaka kan
Agung Nomor 567/K/Ag/2011 Oleh Muhammad 10 Upi Komariah, 2014, Penyelesaian Sengketa
Abduh, diakses pada tanggal 23 Maret 2017, https:// Wakaf di Pengadilan Agama, Jurnal Hukum dan sebagaimana dimaksud dalam
hukumekonomisyariahuinsgd.wordpress.com Peradilan, Volume 3, Nomor 2, h. 124-125

58 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


OPINI

Pasal 41, dipidana dengan pidana (1) dan ayat (2) diatur dengan g. Kepala Badan Pertanahan
penjara paling lama 5 (lima) tahun Peraturan Pemerintah. Kabupaten/Kotamadya atas nama
dan/atau pidana denda paling Pengaturan dalam Peraturan Bupati/Wali kota madya tidak
banyak Rp. 500.000.000,00 (lima Pemerintah dimaksud pada Pasal 68 mencatat permohonan pencatatan
ratus juta rupiah). ayat (3) Undang-Undang Nomor 41 tanah wakaf;
(2) Setiap orang yang dengan Tahun 2004 tersebut adalah Pasal h. Perubahan peruntukan tanah
sengaja mengubah peruntukan 57 Peraturan Pemerintah Nomor 42 wakaf tanpa persetujuan Menteri
harta benda wakaf tanpa izin Tahun 2006 yang menyatakan sebagai Agama.
sebagaimana dimaksud dalam berikut : Untuk mengetahui praktik
Pasal 44, dipidana dengan pidana (1) Menteri dapat memberikan penyelesaian sengketa wakaf, berikut
penjara paling lama 4 (empat) peringatan tertulis kepada LKS- disampaikan terlebih dahulu salah
tahun dan/atau pidana denda PWU yang tidak menjalankan satu contoh kasus sengketa wakaf
paling banyak Rp. 400.000.000,00 kewajiban sebagaimana dimaksud yang terjadi di Kabupaten Kudus,
(empat ratus juta rupiah). dalam Pasal 25. yaitu antara Raginah sebagai wakif
(3) Setiap orang yang dengan sengaja (2) Peringatan tertulis paling banyak dan Ridwan sebagai Nazhirnya.
menggunakan atau mengambil diberikan 3 (tiga) kali untuk 3 Seorang penduduk Desa Beru Genjang
fasilitas atas hasil pengelolaan dan (tiga) kali kejadian yang berbeda. Kecamatan Undaan Kudus yang tidak
pengembangan harta benda wakaf (3) Penghentian sementara atau mempunyai keturunan bernama
melebihi jumlah yang ditentukan pencabutan izin sebagai LKS-PWU Raginah mewaka kan sebidang tanah
sebagaimana dimaksud dalam dapat dilakukan setelah LKSPWU berupa tanah sawah terletak di blok
Pasal 12, dipidana dengan pidana dimaksud telah menerima 3 kali Pereng.
penjara paling lama 3 (tiga) tahun surat peringatan tertulis. Tanah wakaf tersebut diterima
dan/atau pidana denda paling (4) Penghentian sementara atau dan dikelola untuk keperluan masjid
banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga pencabutan izin sebagai LKS- yang bernama masjid Al Mubarok
ratus juta rupiah). PWU dapat dilakukan setelah sedang yang bertindak sebagai
Selain sanksi pidana tersebut di mendengar pembelaan dari Nazhir pada waktu itu adalah Ridwan.
atas, juga terdapat sanksi administrasi, LKS-PWU dimaksud dan/atau Sejak diikrarkan lafal wakaf tanah
yaitu sebagaimana tercantum dalam rekomendasi dari instansi terkait. oleh wakif yang bernama Raginah
Pasal 68 Undang-Undang Nomor 41 Apabila diuraikan, muatan pasal- pada tahun 1974 dengan diketahui
Tahun 2004, yaitu sebagai berikut: pasal pelaksanaan wakaf yang apabila dan disaksikan oleh adik kandung
(1) Menteri dapat mengenakan sanksi dilanggar dikenakan sanksi adalah : Raginah, maka wakaf oleh Raginah
administratif atas pelanggaran a. Wakif yang mewaka kan bendanya dinyatakan sah.
tidak didaftarkannya harta benda tidak diikrarkan secara tegas,
wakaf oleh lembaga keuangan dihadapan PPAIW kepada nazhir
syariah dan PPAIW sebagaimana tanpa disaksikan dua saksi;
dimaksud dalam Pasal 30 dan b. Nazhir tidak terdaftar di Kantor
Pasal 32; Urusan Agama Kecamatan “Seharusnya dua
(2) Sanksi administrasi sebagaimana setempat;
dimaksud pada ayat (1) berupa: c. Nazhir tidak mengurus dan
prinsip dari UU wakaf
a. peringatan tertulis; mengawasi kekayaan wakaf dan tentang dua bentuk
b. penghentian sementara atau hasilnya;
pencabutan izin kegiatan di d. Nazhir tidak membuat laporan wakaf dipegang teguh
bidang wakaf bagi lembaga secara periodik; oleh BWI, Wakif,
keuangan syariah; e. Wakif tidak datang dihadapan
c. penghentian sementara dari PPAIW untuk ikrar wakaf; Nazhir, masyarakat
jabatan atau penghentian dari f. PPAIW tidak mengajukan
jabatan PPAIW. permohonan kepada Bupati/
dan pengadilan”
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Walikotamadya c.q Kepala Badan
pelaksanaan sanksi administratif Pertanahan untuk mendaftarkan
sebagaimana dimaksud pada ayat perwakafan;

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 59


OPINI

Dalam perkembangannya, setelah dalam lingkungan peradilan umum, menurut ahli waris wakif. Unsur
Raginah selaku wakif dan Ridwan kecuali yang telah diatur secara khusu pidana ini biasanya dicari cari atau
selaku Nazhir meninggal dunia, ahli dalam Undang-undang ini “. direkayasa oleh penggugat dengan
waris Ridwan menjual tanah wakaf Berdasarkan dari telaahan bantuan pengacara dan pemodal yang
tersebut kepada pihak ketiga. Dari berbagai Yurisprudensi yang ada, ingin tanah wakaf tersebut kembali
pihak Raginah, yaitu kedua adik bahwa orang yang berhak mengajukan ketangan ahli waris wakif.
kandungnya yang pernah menjadi perkara sengketa wakaf itu adalah : Jalan yang ditempuh oleh
saksi merasa keberatan atas jual a. Wakif atau Keluarganya (Ahli penggugat adalah masalah keabsahan
beli tanah yang diwaka kan oleh Warisnya) akta ikrar wakaf dan nazhir tidak
Raginah. Kedua adik Raginah tersebut b. Wakaf (yang pelaksanaannya memanfaatkan tanah wakaf sesuai
sempat berkonsultasi kepada Kepala dilakukan oleh Nazhir) keinginan Wakif. Penggugat mencari
Desa dan tokoh agama setempat c. Secara bersama-sama Wakif (Ahli celah cacat hukum dari akta ikrar
untuk menyelesaikan permasalahan Warisnya) dan Wakaf (Nazhir) wakaf atau pengganti akta ikrar
tersebut secara kekeluargaan, namun d. Orang lain yang merasa wakaf dengan harapan Pengadilan
karena ahli waris Ridwan bersikukuh berkepentingan dengan negeri membatalkan akta ikrar wakaf.
bahwa tanah yang dijualnya bukan perwakafan tersebut Pertanyaan yang mendasar bahwa
tanah wakaf tetapi hak milik e. Nazhir atau anak keturunannya. selama ini pembuatan akta ikrar
almarhum Ridwan, maka pihak Mereka yang tersebut diatas wakaf di Kantor Urusan Agama (KUA),
Raginah mengajukan gugatan melalui didalam mengajukan perkaranya ke kepala KUA mewakili pemerintah,
Pengadilan Agama Kudus, yang pada Pengadilan Agama berkedudukan padahal Peraturan Pemerintah
akhirnya sesuai dengan bukti-bukti sebagai Penggugat, sedangkan tentang Wakaf membuka kesempatan
dan fakta yang ada Pengadilan Agama lawannya berkedudukan sebagai notaris membuat akta ikrar wakaf.
Kudus memenangkan gugatan kedua Tergugat . Namun, sampai saat ini belum ada
adik kandung Raginah. notaris yang menangani akta ikrar
Mendasarkan pada contoh kasus Telaah Kritis Sengketa Wakaf wakaf. Menurut penulis, Kepala KUA
tersebut di atas, dapat diketahui bahwa dan Penyelesaian di Pengadilan lebih menitik beratkan membuat akta
dalam hal terjadi sengketa wakaf, Seharusnya dua prinsip dari UU ikrar wakaf secara administratif agar
upaya penyelesaian yang dilakukan Wakaf tentang dua bentuk wakaf abadi memenuhi aspek hukum sedangkan
pertama-tama adalah melalui upaya (wakaf selamanya) atau berbentuk Notaris sebaliknya. Untuk menutup
musyawarah, baru apabila kemudian sementara (wakaf berjangka waktu) celah tuntutan cacat akta ikrar wakaf
dari musyawarah yang dilakukan dipegang teguh oleh BWI, Wakif, maka selayaknya peran pembuat akta
belum menemukan titik temu, Nazhir, masyarakat dan Pengadilan. ikrar wakaf lebih diperankan oleh
penyelesaiannya diupayakan melalui Implikasinya dalam wakaf abadi tidak Notaris untuk nilai wakaf yang besar.
Pengadilan Agama ditemukan istilah ahli waris wakif dan Selanjutnya, untuk tidak
ahli waris nazhir. membebani nazhir, sebaiknya wakif
Dasar Hukum Acara Yang selama ini sering menggugat menginginkan harta benda wakaf
Peradilan Agama11 ke Pengadilan Negeri atau Pengadilan terutama tanah peruntukkannya
Hukum acara yang berlaku Agama adalah pihak ahli waris wakif bersifat umum yaitu untuk
bagi lingkungan peradilan Agama dari tanah wakaf dengan berbagai kemaslahatan ummat daripada
ditentukan oleh pasal 54 UU No. 7 alasan mengklaim sebagai ahli waris menginginkan yang bersifat khusus.
Tahun 1989 jo UU No. 3 Th. 2006 yang wakif, mereka merasa mempunyai Di Malaysia dengan peraturan yang
berbunyi : hak di atas tanah wakaf tersebut. Bila ada, wakif hanya bisa menyatakan
“Hukum acara yang berlaku mereka menggugat di Pengadilan peruntukkan yang bersifat umum
pada Pengadilan dalam Lingkungan Agama biasanya masalahnya mudah atau Aam pada saat ikrar wakaf.
Peradilan Agama adalah Hukum Acara diselesaikan bila ada akta ikrar wakaf Perubahan peruntukkan yang
Perdata yang berlaku pada pengadilan dan nazhir yg telah mengelola harta diinginkan wakif yang bersifat khusus
sesuai keinginan wakif. Namun, dapat dirubah oleh BWI setelah
11 Disampaikan oleh Drs. H. Anshoruddin,
S.H., M.A; Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama, menjadi tidak mudah selesai karena mempertimbangkan berbagai aspek.
Kalimantan Barat Penyelesaian Sengketa Perwakafan mereka menggugat di Pengadilan Dengan begitu sengketa antara “ahli
Di Indonesia Dalam Perspektif Hukum Islam Dan
Hukum Nasional*, https://www.pta-pontianak.go.id, Negeri karena ada unsur pidana waris” wakif dengan nazhir karena
h. 6

60 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


OPINI

barulah dilimpahkan ke Pengadilan Sumber :


“Menutup celah Negeri. Karena dalam kasus sengketa Fadhilah, Nur, Sengketa Tanah Wakaf dan
wakaf pasti ada unsur perdatanya Strategi Penyelesaiannya, de Jure, Jurnal
adanya sengketa jadi selayaknya Mahkamah Agung
Syariah dan Hukum, 3 (1), Juni 2011,
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
wakaf hanya mengatur bahwa sengketa wakaf Tulungagung Press h.71-85
harus diurus oleh Pengadilan Agama Komariah, Upi, 2014, Penyelesaian Sengketa
bisa diatasi bila walaupun tuntutannya bersifat Wakaf di Pengadilan Agama, Jurnal Hukum
pidana. dan Peradilan, Volume 3, Nomor 2 Juli 2014
sistem perwakafan Selanjutnya yang harus : 117-126
Susanti, U ik, 2013, Naskah Publikasi:
nasional dapat dituntaskan adalah peran dan Pelaksanaan Wakaf Tanah Berdasarkan
kewenangan BWI sebagai badan
memfungsikan peran tunggal yang mengurusi, membina,
Undang-Undang Nomor
2004 (Studi Kasus di Kecamatan Teras
41 Tahun

dan kewenangan dari dan mengawasi perwakafan nasional Kabupaten Boyolali Tahun 2012, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan: Universitas
karena di UU wakaf 2004 masih
semua stakeholder” menyebut peran dan kewenangan
Muhammadiyah Surakarta
Widiyanto, Eko Mei, 2016, Tinjauan Yuridis
Menteri Agama. Hal ini perlu Pembatalan Wakaf oleh Nazhir (Studi Kasus
nazhir tidak mengikuti keinginan dituntaskan agar sistem administrasi di Pengadilan Agama Surakarta), Fakultas
wakif dapat diselesaikan menurut UU dan sistem pembinaan wakaf Hukum: Universitas Muhammadiyah
wakaf. dibawah satu atap dapat berjalan Surakarta
http://www.bwi.or.id, Potensi Wakaf di
Pasal 45 ddalam UU Wakaf, sehingga lemahnya koordinasi
Indonesia
adanya kewenangan BWI melakukan antara Kementerian Agama dan h t t p s : / / w w w. p t a - p o n t i a n a k . g o . i d
pergantian dan pemberhentian BWI tidak berkelanjutan dan sistem .Disampaikan oleh Drs. H. Anshoruddin,
Nazhir merupakan kewenangan administrasi perwakafan dapat S.H., M.A; Wakil Ketua Pengadilan Tinggi
yang harus dijalankan bila nazhir berjalan semestinya sehingga Agama, Kalimantan Barat Penyelesaian
Sengketa Perwakafan Di Indonesia Dalam
bersengketa kepada pihak manapun menutup celah terjadi sengketa
Perspektif Hukum Islam Dan Hukum
dan ternyata nazhir melakukan wakaf yang berujung ke Pengadilan.
Nasional* https://www.pta-pontianak.
kesalahan dan penyimpangan dari go.id
peraturan perundang undangan yang Kesimpulan https://hukumekonomi syariahuinsgd.
berkaitan dengan wakaf. Peran BWI Menutup celah adanya sengketa wordpress.com/2015/03/27/analisis-
tersebut bisa berjalan bila nazhir wakaf hanya bisa diatasi bila y u r i d i s - p u t u s a n - m a h ka m a h - a g u n g -
nomor-567kag2011-oleh-muhammad-
melaporkan kegiatannya kepada BWI. sistem perwakafan nasional dapat
abduh/
Dengan Pasal 45, peran BWI sangat memfungsikan peran dan kewenangan http://www.republika.co.id/ BWI Banten
besar untuk menangkal sengketa dari semua pemangku kepentingan Diminta Selesai Sengketa Wakaf
wakaf ke pengadilan. wakaf sesuai peraturan perundangan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang
Dari laporan yang datang ke BWI undangan. BWI harus berperan Wakaf
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Pusat, banyak kasus hukum wakaf lebih besar dalam menangani sistem
Peradilan Agama
ditangani oleh Pengadilan Negeri perwakafan nasional untuk mencegah Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun
karena tuntutan ahli waris wakif yang terjadinya sengketa syariah akibat 1977 tentang Perwakafan Tanah Hak Milik
menyatakan akta ikrar wakaf cacat lemahnya pengetahuan wakif, nazhir
hukum sehingga Pengadilan Negeri dan masyarakat. Sedangkan sengketa
dalam kasus sengketa di Katulampa wakaf sebagai akibat masalah
Bogor diatas 60 ha tanah wakaf, ekonomi dan masalah sosial dapat
meminta KUA membatalkan akta ikrar diatasi dengan mudah bila sistem
wakaf dan KUA membatalkan karena perwakafan nasional sudah terbangun
kepala KUA yang sudah pensiun dengan baik sehingga Pengadilan
mengakui kelalaian. Dalam kasus2 sebagai alternatif terakhir. Bila terjadi
yang ada unsur pidana di sengketa sengketa wakaf diamasa yang akan
wakaf selayaknya pengadilan agama datang selayaknya yang utama dan
tetap seharusnya yang mengadili, pertama mengadili sengketa wakaf
karena jika benar ada unsur pidananya adalah Pengadilan Agama.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 61


TOKOH KITA

Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H.


Hakim Agung Mahkamah Agung RI

Hampir ‘tenggelam’ di
Tahuna, bersinar di MA
Berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain,
Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H. diarahkan ke pendidikan
agama sejak kecil oleh orang tuanya. Tak heran,
ia pun sudah paham Arab gundul sejak belia.

P
ria yang pernah mengenyam pendidikan dan pelatihan
ekonomi syariah di Riyadh, Arab Saudi sepuluh tahun
lalu ini dilahirkan di Bogor pada tanggal 16 Oktober
1955. Ia berasal dari keluarga yang religius dan
kental dengan nuansa keilmuan.
Sejak masih SD sudah diajari Bahasa Arab oleh ayahnya.
Bahkan serial buku bahasa Arab karangan Prof. Mahmud
Yunus yang berjumlah empat jilid dikhatamkannya sejak
usia belia Kala masih duduk di bangku sekolah dasar.
“Ayah saya kalau mengajarkan kosa kata bahasa
Arab, Beliau menggambar lalu menjelaskan kepada saya
menggunakan bahasa Arab,” kata Pak Edi, panggilan
akrab Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H.
“Saya sudah bisa memahami Arab gundul sejak kecil,”
imbuhnya lagi.
Waktu sekolah di tingkat Aliyah Edi muda merasa tidak
semangat lagi. Penyebabnya bahasa Arab versi Mahmud Yunus
yang sudah dia khatamkan sejak SD, ternyata menjadi mata pelajaran
pokok di jenjang SLTA tersebut.
Melanjutkan ke perguruan tinggi Islam, Edi muda banyak belajar
kitab-kitab berbahasa Arab dari orang tuanya sendiri, pamannya, bahkan
tidak segan juga belajar dari teman-teman seangkatannya di kampus
yang jebolan pondok pesantren. Edi memang tidak pernah mondok di
pesantren mana pun.
Selesai dari perguruan tinggi Pak Edi menekuni usaha berternak

62 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


TOKOH KITA

unggas. Sampai suatu ketika, ke Puslitbang. Surat itu dikirimnya ke


temannya yang bekerja di PT. Bukaka Departemen Agama, karena waktu itu
memberitahu ada lowongan bekerja pembinaan peradilan agama masih di
sebagai PNS di Pengadilan Agama. bawah Departemen Agama (sekarang
“Saya tidak pernah bercita-
cita berkarir di Pengadilan Agama
Disiplin waktu, Kementerian Agama).
Lama sekali tidak ada jawaban.
apalagi menjadi hakim. Itu tidak
pernah terlintas dalam pikiran saya disiplin kerja dan Ketika ada kesempatan ke Jakarta
ia datang ke Mahkamah Agung. Ia
sebelumnya,” tutur Pak Edi yang berusaha menemui Kepala Puslitbang
sebenarnya lebih cenderung dengan rajin membaca, MA, waktu itu dijabat Pak Fahim
ilmu-ilmu eksakta. Di kalangan teman Muhammad.
sekolahnya Edi Riadi dikenal jago itu pesannya “Pak mohon maaf, saya
matematika. mengajukan permohonan pindah
sesuai dengan kebutuhan Puslitbang
Perjalanan karir dan untuk merekrut orang PA,” kata Pak
pendidikan Edi. “Saya sudah lama mengirimkan
“Saya pernah memutus perkara Waktu itu teman-teman surat ke Depag, tapi belum ada
waris dengan memberikan bagian seangkatannya banyak yang jawaban,” tambahnya.
kepada orang kristen dari harta dipromosikan ataupun mutasi. Dua “Kalau mau pindah ke Mahkamah
peninggalan pewaris dengan tahun mutasi, dua tahun mutasi. Agung, ya menyuratinya ke
mengutip ayat 180 Surat Al Baqarah Sementara ia delapan tahun tidak Mahkamah Agung,” sergah Pak Fahim.
pada tahun 1989. Itulah yang paling dipindah-pindah. Apa masalahnya? Pak Edi pun diminta membuat surat
berkesan selama saya berkarir sebagai Itu yang ada di benak Pak Edi kala permohonan lagi. Saat itu juga, ia buat
hakim. Putusan seperti itu baru ada di itu. Kalau dari segi pendidikan atau surat permohonan yang ditujukan ke
Mahkamah Agung di atas tahun 1990. pelatihan, sosok Edi Riadi cukup Mahkamah Agung. Benar saja, tidak
Sangat mengesankan bagi saya. berbicara ketika ada pendidikan se lama berselang, datanglah SK pindah
Itu ungkapan Pak Edi tentang Sulawesi termasuk Sulawesi Selatan. ke Mahkamah Agung.
kesannya selama berkarir mengadili Dari Sulawesi Selatan misalnya, Di Mahkamah Agung, saat itu para
berbagai perkara di berbagai tingkat para pesertanya ada Pak Zaenal asisten hakim agung dipegang hakim
pengadilan. Imamah, Pak Zumi Hakim, dan Pak PN termasuk Asisten Hakim Agung
“Dan kalau saya membaca ulang Jufri Ahmad. Semuanya orang-orang Peradilan Agama. Hakim Agung untuk
pertimbangannya, tidak menyangka hebat. Waktu itu diklat diadakan di perkara Peradilan Agama ada Pak
bisa membuat pertimbangan seperti Manado. Juara 1, 2, 4 dan 5 diraih Zunai dan Pak Putut.
itu pada waktu itu. Kalau sekarang, peserta dari Sulawesi Selatan. Pak Ketika Pak Edi hendak melapor
pertimbangan seperti itu wajar saja. Edi yang dari Sulawesi Utara, meraih ke Pak Fahim Muhammad, ia jalan-
Pada waktu itu yang saya tidak pernah peringkat 3. Artinya untuk wilayah jalan ke Direktur Perdata Agama. Tak
pegang perkara, pertimbangan bisa PTA Manado, Sulawesi Utara ia jauh dinyana, ia bertemu hakim agung Pak
seperti itu,” kenangnya bangga. diatas rata-rata. Putut. Langsung dicegat Pak Putut.
Boleh dikatakan Pak Edi adalah Meskipun galau tidak pernah “Saya di sini butuh asisten, sudah di
contoh hakim daerah, bahkan daerah mutasi, Pak Edi tidak pernah putus sini saja,” kata Pak Putut.
terpencil, yang akhirnya bisa menjadi asa. Ia terus aktif mengabdi di Akhirnya Pak Edi pun mejadi
Hakim Agung. Sebuah puncak karir masyarakat. Ia sempat berpikir asisten hakim agung, tidak jadi ke
yang menjadi dambaan setiap hakim jangan-jangan ada catatan merah Litbang. Hanya saja kalau ada diklat/
di pengadilan. atas nama dirinya di PTA karena tidak pelatihan Pak Edi diajak untuk
Pak Edi masuk ke Pengadilan dipindah-pindah dari Tahuna. sekedar tukang baca doa. Itu tahun
Agama Tahuna tahun 1988. Tahuna Suatu waktu, Pak Edi mendengar 1996.
adalah ibukota Kabupaten Kepulauan kabar bahwa Puslitbang MA Pak Edi menjadi asisten dari tahun
Sangihe, Sulawesi Utara. Daerah membutuhkan orang dari Pengadilan 1996 sampai tahun 2003. Selama
ini berada di ujung Pulau Sulawesi, Agama. Pak Edi pun langsung tujuh tahun itu, ia dua kali menjadi
berbatasan dengan Filipina. membuat surat dan mohon pindah asisten, asisten di Tim E kemudian

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 63


TOKOH KITA

itu. “Kalau memang disertasi saya


tidak selesai, ya sudah. Saya bukan
maqamnya jadi doktor,” kata Pak Edi.
“Oh jangan begitu, kamu teruskan,”
timpal Prof. Atho.
Pak Edi melanjutkan menggarap
disertasi. Tapi tak urung, deadline
penggarapan disertasi pun habis.
Ia dinyatakan Drop Out. Setelah
itu ia menghadap Prof Atho lagi. Ia
sampaikan bahwa disertasinya yang
berjudul “Dinamika Pemikiran
Mahkamah Agung” sudah habis
tenggat waktunya (deadline).
Tapi syukurnya, tidak lama
kemudian ada kebijakan dari kampus
UIN Jakarta bahwa mahasiswa paska
sarjana yang disertasinya sudah
asisten di Tim B. Setelah itu ia menjadi S3 nya di Universitas Islam Negeri selesai tapi deadline habis, dapat
asisten koordinator sampai tahun (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. mendaftar ulang sebagai mahasiswa
2007. Ada yang mengatakan Pak Edi salah baru. Pak Edi pun mendaftar ulang
Ketika ada pergantian Wakil Ketua strategi, termasuk almarhum hakim dan membayar sebagai mahasiswa
MA, Pak Edi berhenti menjadi askor. agung Prof. Dr. Rifyal Kabah. Hobi baru.
Memang de jure ia askor, tapi de facto membaca Pak Edi membuatnya ingin Tidak lama setelah mendaftar
tidak menjadi askor. Askor berganti memasukan semua hal baru yang menjadi mahasiswa baru, disertasinya
orang seiring pergantian wakil tadi. ia temukan ke dalam disertasinya. langsung diuji. Pak Edi pun lulus
Selama beberapa tahun ia tidak Alhasil, bahasan disertasi menjadi cumlaude.
menjadi askor, tidak juga menjadi tidak fokus, terlalu melebar. Ujung- “Karena sebagai mahasiswa
asisten. ujungnya, disertasi pun menjadi agak baru, saya jadi lulus cumlaude. Coba
Kebetulan ia pada waktu itu terbengkalai. kalau sebagai mahasiswa lama, tidak
sedang menyelesaikan kuliah. Jadi ia Kebetulan pula, ia memperoleh mungkin cumlaude,” seloroh Pak Edi.
memiliki cukup waktu luang untuk promotor yang super ketat, Prof. Dr. Dalam disertasinya, Pak Edi
menyelesaikan kuliah. Kemudian Atho Mudzhar. Banyak mahasiswa meneliti putusan waris. Bukan
Pak Edi diturunkan menjadi Hakim yang menghindar dipromotori hanya puluhan putusan waris
Tinggi di PTA Jakarta. Sebelumnya, tokoh mumpuni dan idealis seperti Mahkamah Agung yang ia kaji, tapi
pada tahun 2003 bersamaan dengan Prof. Atho. Jangankan promotor, ribuan. Tidak heran jika disertasinya
hakim agung Pak Mukti Arto, Pak Edi untuk sekedar kuliah saja ada yang menggambarkan dengan amat jelas
sudah berstatus Hakim Tinggi di PTA menghindar. Pak Edi justru setiap ada bagaimana dinamika pemikirian
Jakarta, hanya saja diperbantukan di mata kuliah Prof. Atho, selalu ikut. seputar hukum waris di Mahkamah
Mahkamah Agung. Ceritanya. satu bulan menjelang Agung. Menurutnya, jika ada perkara
Setelah turun menjadi hakim tinggi ujian, Pak Edi akan di-drop out (DO) di MA datang kepadanya, dalam
di PTA Jakarta, Pak Edi ditarik lagi ke dari kampus. Ia datang menemui Prof. waktu singkat ia akan dengan mudah
Mahkamah Agung. Kali ini menjadi Atho. “Wah kamu tidak bisa selesai saja memahaminya. Itu karena sudah
Panitera Muda Perdata Agama sejak 7 sebulan lagi. Nanti jangan jadi sarjana ribuan putusan yang ia baca dan kaji.
Juni 2011. cengeng. Kalau tinggal satu hari lagi Selama ujian Pak Edi tidak pernah
nangis-nangis di depan saya minta grogi. Kalaupun grogi, hanya satu
Studi S3 cumlaude tanda tangan,” kata Prof Atho waktu atau dua menit di awal-awal ujian.
Perjalanan Edi Riadi menyelesaikan itu. Disertasinya dikerjakan melalui
studi Doktoral (S3) nya penuh dengan Pak Edi menjawab bahwa ia penelitian lapangan. Jadi, di atas
liku. Hampir saja ia tidak tamat studi tidak termasuk mahasiswa seperti kertas, ia sangat menguasai materi.

64 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


TOKOH KITA

“Kalau teori, dosen yang lebih tahu. Ketika menjadi asisten hakim agung disiplin kerja yang dicontohkan Edi
Tapi kalau praktik, saya lebih tau,” yang juga mantan Wakil Ketua MA, Pak Riadi. “Jangan menunda pekerjaan.
kata Pak Edi meyakinkan diri. Syamsuhadi Irsyad, sering kali setiap Begitu ada pekerjaan, selesaikan dulu.
Akhirnya ujian disertasi jam 7 pagi, Pak Syamsu menelepon Waktu PTA juga kalau saya mau keluar
dibawanya menjadi suasana santai Pak Edi untuk memastikan apakah kantor, saya pastikan pekerjaan telah
diselingi tertawa para penguji dan Pak Edi sudah di kantor atau belum. saya selesaikan lebih dahulu,” kata
pengunjung sidang terbuka promosi “Saya tidak tahu, Pak Syamsu ini Pak Edi.
doktor. Tak disangka, suasana ujian maksudnya menguji saya atau bukan,” Pesan kedua, rajinlah membaca.
disertasi yang santai dan penuh canda kata Edi Riadi. Pak Edi mengakui bahwa ia bukan
itu kemudian tereplikasi ketika Pak Meskipun tinggal di Bogor, Pak ahli baca kitab. Tapi ia prihatin jika
Edi diuji sebagai calon hakim agung di Edi tidak pernah terlambat ke kantor mendengar ada hakim peradilan
Komisi Yudisial maupun di DPR. di Jakarta. Ia berangkat dari Bogor agama apalagi calon pimpinan yang
sebelum Subuh. Sholat Subuh di belum lancar membaca kitab. Pak
Pesan Pak Edi stasiun Kereta Api. Bahkan waktu Edi setiap hari menyempatkan diri
Melalui redaktur Majalah bekerja di PTA Jakarta, kalau jam membaca kitab-kitab ikih, kitab
Peradilan Agama, Pak Edi berpesan tujuh pagi baru sampai kantor itu hadits atau kitab lainnya. Dari
kepada hakim-hakim juniornya. dianggapnya terlambat, karena alokasi waktunya, ia pasti sempatkan
Pertama, disiplin waktu dan disiplin biasanya jam enam ia sudah standby membaca kitab kuning, selembar atau
kerja. di ruangannya. pun dua lembar.
Pak Edi dikenal sangat disiplin. Itu salah satu disiplin waktu dan |Mahrus AR, Photo: Abdul Rahman|

Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H.

“Gagasannya Out of
the Box”
Dr. Edi Riadi cukup dikenal sebagai hakim progresif yang sangat
menguasai hukum acara dan teknis yudisial. Banyak gagasannya
yang out of the box dan cenderung berbeda dengan arus pemikiran
mainstream di lingkungan peradilan.
Kepada Tim Redaksi Majalah Peradilan Agama, ia panjang lebar
berbagi ide mengenai pembaruan pemikiran dan manajemen
kelembagaan. Karena keterbatasan ruangan, edisi kali ini hanya
menyajikan beberapa butir gagasannya sebagai berikut:

• Perkara cerai cukup hakim tunggal & ‘Isbat Cerai’


Menurut Edi Riadi, proses penyelesaian perkara khususnya di
bidang perceraian harus ada perubahan hukum acaranya. Saat ini
hukum acara HIR dan RBG digunakan untuk masalah kebendaan,
bukan untuk masalah-masalah kekeluargaan.
Hukum acara di pengadilan agama lebih mengedepankan aspek
litigasi, pembuktian-pembuktian. Padahal masalah perceraian
dan akibatnya seharusnya mediasi yang dikedepankan.
“Bayangkan, sekarang boleh saja Mahkamah Agung

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 65


TOKOH KITA

menetapkan na kah sekian ratus disebarkan di pelosok-pelosok. assesment. Sangat-sangat menen-


juta, sekian puluh juta, na kah Sehingga dengan bekal ilmu yang tukan sekali. Kalau assesment
anak sekian juta setiap bulan. Lalu ada, dia sudah sangat siap. Jangan bagus baru bisa lulus, sudah pasti,
eksekusinya bagaimana?” katanya. sampai seorang hakim ketika walaupun wawancaranya jelek.
Jadi, untuk penyelesaian ditempatkan di pelosok dia belum Perma promosi dan mutasi
kasus-kasus perceraian, na kah tahu apa-apa. jangan menyimpangi undang-
idah dan sebagainya, termasuk Pendapatnya ini didasarkan undang. Lihatlah CEO-CEO
masalah sengketa anak harus atas pengalaman pribadinya perusahaan besar seperti Bill Gate.
selesai sebelum perceraian, yang bertugas selama 8 tahun di Ia memimpin waktu usianya 30
bagaimanapun bentuknya. Tahuna dan hanya memeriksa tahun. Pengusaha Sandiaga Uno
Mediasi harus dikuatkan, bisa 24 perkara dalam kurun waktu berusia muda. Dahulu Tanri Abeng
empat sampai lima kali mediasi. tersebut. Untung setelah itu ia berusia muda sudah memimpin.
Perkara yang masuk sudah masuk Mahkamah Agung dan Sekarang dia sudah tua memimpin
berdasarkan bukti hasil mediasi, megang perkara. Dari sana banyak perusahaan tidak maju-maju,
nanti pengadilan tinggal jatuhkan belajar. “Kalau tidak di Mahkamah kalah dengan yang muda-muda.
talak langsung saja. Mediasi bisa Agung pengalaman saya tidak ada Soal terhalang pangkat, itu
digunakan sebagai bukti. sama sekali,” tuturnya. bisa disiasati. Pejabat negara
Selain itu, penyelesian perkara fungsional tidak boleh ada
perceraian tidak perlu hakim • Pemimpin muda hambatan-hambatan begitu. Lihat
majelis, tetapi cukup hakim Seorang manajer, baik di PA dosen-dosen di universitas. Dekan
tunggal saja. atau di mana saja harus orang mereka usianya masih 30 tahunan,
muda. Jangan yang sudah tua. sedang dosen-dosen sudah pada
• Sistem Promosi hakim, Kalau yang tua itu biasanya sudah tua. Mereka tidak iri, biasa aja,
penempatan hakim kurang inisiatif. Ide-idenya sudah karena manajemen itu harus
Sistem promosi dan mutasi kurang. Fisiknya sudah rapuh. dipegang oleh orang muda.
hakim di peradilan agama Sebaiknya terapkanlah undang- Dari awal harus ada cakim
menurut Edi Riadi sudah ada undang peradilan agama. Kalau yang kategori The Best Ten. Mereka
perbaikan. Contohnya adalah ϔit sudah sepuluh tahun menjadi harus ada pemantauan khusus.
and poper test, assessment test dan hakim bisa menjadi ketua. Kalau Harus disimpan di provinsi yang
e-test calon pimpinan. sudah tujuh tahun bisa jadi wakil. ada perguruan tingginya yang
Mengenai penempatan Silakan berkompetisi model berkulitas nasional. Lalu mereka
pertama hakim-hakim muda, sekarang mengikuti E-Test calon meneruskan kuliah S2, S3. Mereka
Edi Riadi berpendapat bahwa pimpinan. menjadi aset untuk calon hakim
hakim pertama seharusnya tidak Sangat bagus sekali sekarang agung masa depan.
ditempatkan di pelosok-pelosok E-Test diawali dengan self |Mahrus AR |

daerah terpencil. Hakim-hakim


pertama harus ditempatkan
di pengadilan agama yang
perkaranya banyak, bahkan
mungkin beragam. Hakim berbeda
dengan TNI atau Polisi yang harus
mengetahui medan lapangan atau
mengetahui sosial politik.
Yang harus dikuasai seorang
hakim adalah skill penyelesian
perkara. Kalau hakim pertama
kali ditempatkan selama tujuh
tahun di tempat yang banyak
perkaranya, setelah tujuh tahun
dia siap promosi, baru kemudian Hakim Agung Edi Riadi bersama Redaksi Majalah Peradilan Agama (kiri) dan dua asistennya (kanan)

66 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


ANOTASI PUTUSAN

Dr. Yusdani, M.Ag.


Dosen Program Pascasarjana FIAI Universitas Islam Indonesia (UII),
Yogyakarta dan Peneliti Pusat Studi Islam UII Yogyakarta

Pembatalan Akta Ikrar Wakaf


Studi Kasus Putusan
Nomor 3862/Pdt.G/2010/PA. Sby
Pendekatan Usuliyah

W
Pendahuluan antara wujud kepastian hukum itu adalah adanya akta
akaf sebagai suatu institusi keagamaan, di otentik yang bersifat tertulis (Q.S. al-Baqarah: 282).
samping berfungsi ubudiyah juga berfungsi Secara umum ditegaskan bahwa untuk menjamin
sosial. Ia sebagai pernyataan dari perasaan kepastian hukum suatu transaksi muamalah (dalam hal
iman yang kokoh dan rasa solidaritas yang ini wakaf) perlu dilakukan pencatatan. Posisi pencatatan
tinggi antara sesama manusia. Oleh karenanya, wakaf ini lebih urgen dan bahkan lebih diprioritaskan daripada
merupakan salah satu usaha mewujudkan dan memelihara kesaksian. Sementara itu, menurut Pasal 3 UU No 41 tahun
hablum min Allah dan hablum min an-nas. Dalam fungsinya 2004 tentang Wakaf dijelaskan bahwa wakaf yang telah
sebagai ibadah, ia diharapkan akan menjadi kekal bagi diikrarkan tidak dapat dibatalkan. Berbagai kasus sering
kehidupan si wakif di hari kemudian. Dengan begitu, wakaf terjadi terkait dengan wakaf, terutama yang diajukan ke
adalah suatu bentuk amal yang pahalanya akan terus Pangadilan Agama.
mengalir selama harta wakaf itu dimanfaatkan. Salah satu kasus wakaf yang telah diputus oleh
Dalam fungsi sosialnya, wakaf merupakan aset yang Pengadilan Agama Surabaya adalah Putusan pembatalan
amat bernilai dalam pembangunan. Wakaf, di samping ikrar wakaf dengan Nomor 3862/Pdt. G/ 2010/PA Sby.
merupakan usaha pembentukan watak dan kepribadian Putusan pembatalan ikrar wakaf ini perlu mendapatkan
seorang muslim untuk rela melepaskan sebagian perhatian karena selain untuk menjamin keabadian
hartanya untuk kepentingan orang lain, juga merupakan manfaat harta wakaf, juga sebagai bahan pembelajaran
investasi pembangunan yang bernilai tinggi, tanpa bagi para pihak, baik wakif, nazhir dan lembaga terkait,
memperhitungkan jangka waktu dan keuntungan materi baik langsung maupun tidak langsung dengan pengelolaan
bagi yang mewaka kan ( Zein, 2004: 409-410). harta wakaf. Atas dasar itu tulisan berikut ini berupaya
Salah satu bentuk atau jenis wakaf di atas adalah membahas dan menyoroti tentang Putusan Pembatalan
wakaf hak milik tanah. Perwakafan tanah milik merupakan Ikrar Wakaf Putusan Nomor 3862/Pdt.G/2010/PA.Sby
perbuatan mulia dan terpuji baik yang dilakukan oleh menurut pandangan Hukum Islam dengan menggunakan
umat Islam maupun badan hukum. Dengan memisahkan metode dan pendekatan usul iqh (usuliyah).
sebagian dari harta kekayaan yang dimiliki, berupa tanah
hak milik dan melembagakannya untuk selama-lamanya, Duduk Perkara
menjadi tanah “wakaf-sosial”, yaitu diperuntukkan Nazhir dalam pembuatan dan memproses Akta Ikrar
bagi kepentingan peribadatan atau kepentingan umum Wakaf yang dikeluarkan oleh Pejabat Pembuat Akta Wakaf
(Ali, 1988: 23-28) lainnya, sesuai dengan ajaran Islam (PPAIW) dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Tambasari
(Mubarok, 2008: 41). Untuk menjamin kepastian wakaf Surabaya, dengan wakif yang baru bernama Nurul A ifah,
yang diperuntukkan bagi kepentingan umum tersebut selaku cicit/buyut wakif (Alm. KH. Ardjo Usman), dianggap
dibutuhkan adanya jaminan dan kepastian hukum, yaitu telah menyalahi hukum perwakafan, karena wakif bukan
bukti tertulis. pemilik sah harta benda wakaf, sebagaimana Pasal 8 (d)
Kepastian hukum dari suatu transaksi perwakafan UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
merupakan suatu keniscayaan sebagai jaminan bahwa Selain itu, juga nazhir telah mengalihkan peruntukan
telah terjadi suatu peristiwa hukum perwakafan. Di manfaat wakaf dari sekolah Nahdlatul Ulama‛ menjadi

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 67


ANOTASI PUTUSAN

sekolah Diponegoro‛, menurut Pasal 40 (b) Undang-undang sebagai langkah kreatif dan progresif untuk menjamin
Nomor 41 tentang Wakaf, dinyatakan bahwa harta benda adanya kepastian hukum untuk wakaf yang belum memiliki
wakaf yang sudah diwaka kan dilarang, dialihkan dalam akta otentik. Di samping itu, juga untuk menjamin agar
bentuk pengalihan hak lainnya. Kemudian Pengadilan tidak dilakukan penyelewengan atau penyerobotan tanpa
Agama Surabaya memutuskan pembatalan ikrar wakaf hak yang benar.
tersebut dengan putusan Nomor 3862/Pdt. G/2010/PA Berdasarkan penjelasan kasus perkara wakaf tersebut
Sby. di atas yang berlaku adalah hukum wakaf yang telah
dinyatakan oleh KH. Ardjo Usman, belum pernah dicabut
Pembahasan atau dibatalkan. Majelis Hakim PA Surabaya berpendapat
Menurut Pasal 49 Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 bahwa pernyataan wakaf yang dilakukan KH. Ardjo Usman
tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 masih melekat dan berlaku, seharusnya dalam hal ini
tentang Peradilan Agama dijelaskan bahwa Pengadilan melakukan isbat wakaf terlebih dahulu. Menurut hukum
Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, Islam, praktek perwakafan yang berupa tanah milik
dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara dianggap sah apabila telah memenuhi syarat-syarat dan
orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, rukun-rukun perwakafan yang telah ditentukan.
waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah, dan Adapun rukun-rukun dan syarat-syarat sahnya
ekonomi syari’ah (baca Pasal 49 huruf (i) UU No. 3 Tahun perwakafan adalah sebagai berikut:
2006). Dalam memutuskan suatu perkara, seorang hakim 1. Orang yang mewaka kan hartanya, dalam istilah Islam
selain memperhatikan alasan-alasan dan dasar-dasarnya disebut wakif. Seorang wakif haruslah memenuhi
juga harus memuat ketentuan-ketentuan dari peraturan syarat untuk mewaka kan hartanya, diantaranya
yang terkait sebagai sumber hukum yang dijadikan dasar adalah wakaf dilakukan dengan sukarela dan tanpa
untuk mengadili. paksaan siapapun, kecakapan bertindak, telah dapat
Adapun pertimbangan dari Putusan Pengadilan Agama mempertimbangkan baik dan buruk perbuatannya
Surabaya Nomor 3862/Pdt.G/2010/PA. Sby, adalah serta benar-benar pemilik harta yang diwaka kan.
sebagai berikut: Dalam hal ini wakifnya adalah Almarhum K.H. Ardjo
1. Nazhir dalam pembuatan dan memproses Akta Ikrar Usman.
Wakaf menggunakan wakif baru dari salah satu ahli 2. Benda yang diwaka kan harus benar-benar kepunyaan
warisnya; wakif dan bebas dari segala beban, barang atau benda
2. Nazhir dalam mengelola benda wakaf telah mengalihkan tidak rusak atau habis ketika diambil manfaatnya, dan
peruntukan atau manfaatannya; benda atau barang tersebut tidak berupa benda yang
3. Nazhir dalam memproses akta ikrar wakaf tersebut, dilarang oleh Allah atau barang najis. Tanah milik
tidak melakukan isbat wakaf di Pengadilan Agama. tersebut benar-benar hak milik atau kepunyaan wakif
Putusan Pengadilan Agama Surabaya dalam memutus dan bebas dari segala beban, barang atau benda tidak
sengketa wakaf berimplikasi pada dibatalkannya Akta rusak atau habis ketika diambil manfaatnya, dan benda
Ikrar Wakaf Nomor BA 03 1 99 III 2009 tanggal 17 atau barang tersebut tidak berupa benda yang dilarang
Maret 2009 dan Ikrar Wakaf tanggal 17 Maret 2009 dan oleh Allah atau barang najis. Tanah wakaff
Surat Pengesahan Nazhir Nomor BA 03 1 99 III 2009 tersebut terletak di Jalan Kedungsroko Gg. V
tanggal 17 Maret 2009 yang dibuat Kantor Urusan Agama No. 15; 17; dan 19, Kelurahan Pacarkembang,
Kecamatan Tambaksari. Putusan ini pada dasarnya dapat Kecamatan Tambaksari, Surabaya seluas 800
dibenarkan berdasarkan Hukum Islam. Akan tetapi dalam M2 (delapan ratus meter persegi), dengan
pertimbangan hukumnya, majelis hakim kurang begitu batas-batas sebagai berikut: a. Sebelah Timur
memperhatikan ketentuan hukum acara umum yang : Jalan Kedungsroko gg. IV b. Sebelah Barat :
berlaku selama ini. Rumah Bapak Mat Jaheng c. Sebelah Utara:
Pertimbangan hakim yang berupa permohonan Rumah Bapak Ghufron d. Sebelah Selatan :
(volunteir) isbat wakaf, belum memiliki dasar yuridis yang Jalan Kedungsroko Gg.V.
jelas, kuat dan pasti, kecuali berbentuk sebagai penafsiran. 3. Tujuan atau orang yang berhak menerima
Hal ini tidak sesuai dengan hukum acara, karena hasil wakaf. Tujuan hasil wakaf, yaitu unutk
kewenangan absolute pengadilan agama tentang sengketa keperluan ibadah dan kepentingan umum,
wakaf hanya menyangkut gugatan (contentiuse). baik untuk keperluan masyarakat umum
Namun demikian, hasil putusan di atas dapat dikatakan maupun untuk keperluan keluarga.

68 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


ANOTASI PUTUSAN

Adapun syarat-syarat bagi orang menerima wakaf, perubahan status, peruntukan ataupun penggunaan
yaitu hendaknya orang yang diwaka i tersebut ada selain dari pada apa yang sudah ditentukan di dalam ikrar
ketika wakaf terjadi, orang yang menerima wakaf wakaf. Akan tetapi dalam keadaan tertentu, seperti ketika
itu mempunyai kelayakan untuk memiliki, tidak tanah wakaf yang sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan
merupakan maksiat kepada Allah, dan orangnya jelas wakaf sebagaimana yang telah diikrarkan oleh wakif, atau
dan bukan tidak diketahui. Dalam hal ini praktik kepentingan umum yang menghendakinya. Untuk menjaga
perwakafan tanah milik tersebut diperuntukkan agar tanah wakaf tetap berfungsi sebagaimana mestinya,
untuk Madrasah Nahdlatul Ulama‛ dan diubah menjadi maka peralihan tanah wakaf seharusnya bukan merupakan
Sekolah Diponegoro‛. Tujuan perwakafan tersebut juga halangan. Sebab dengan adanya larangan terhadap
bermanfaat bagi masyarakat banyak, khususnya dalam peralihan hak pada tanah wakaf pada akhirnya justru akan
pengembangan ilmu dalam aspek pendidikan. mengakibatkan hilangnya fungsi wakaf (Zuhaili, 1997, X:
4. Lafaz atau peryataan penyerahan wakaf (sigat atau 7599-7600).
ikrar). Lafaz atau sigat ialah pernyataan kehendak dari Lebih jauh lagi dapat dinyatakan bahwa peralihan tanah
wakif yang dilahirkan dengan jelas tentang benda yang wakaf tersebut, diperbolehkan mengalihkan pemanfaatan
diwaka kan, kepada siapa diwaka kan dan untuk apa agar tanah yang kurang produktif tersebut tetap memberi
dimanfaatkan. Kalau penerima wakaf adalah pihak manfaat, sehingga fungsinya tetap berlangsung seperti
tertentu, sebagian ulama berpendapat perlu ada qabul pendapat para ulama’ madzhab bahwa penukaran dan
(jawaban penerimaan). Akan tetapi kalau wakaf itu penjualan tanah wakaf yang kurang produktif berpijak
diperuntukkan untuk kepentingan umum, tidak harus pada asas kemaslahatan (Atiyah, 2001: 131-132) yaitu
ada qabul (Mubarok, 2008:47). Dalam hal ini, semasa menghindari hilangnya manfaat tanah wakaf tersebut.
hidup wakif memperuntukkan untuk sekolah Nahdlatul Atas dasar itu, ada pendapat bahwa bolehnya peralihan
Ulama. hak atas tanah wakaf bukanlah merupakan perbuatan
5. Nazhir, adalah pihak yang menerima harta benda melanggar hukum dalam hukum Islam karena peralihan
wakaf dari wakif, baik berupa kelompok orang atau tersebut dilakukan agar maksud dan tujuan wakaf tetap
badan hukum yang diserahi tugas untuk mengelola dan terpelihara. Sementara itu sebagaimana diketahui bahwa
mengembangkan wakaf sesuai dengan peruntukannya. hakekat wakaf adalah manfaat dari wakaf tersebut.
Dalam hal ini yang menjadi nazhir adalah Nahdlatul Oleh karena itu, perubahan pemanfaatan wakaf dari
Ulama dan yang mengelola tanah wakaf tersebut adalah yang semula untuk Madrasah Nahdlatul Ulama, kemudian
Yayasan Taman Pendidikan Mahfudz Samsulhadi, digunakan juga untuk Madrasah Diponegoro sebenarnya
kemudian diubah menjadi Yayasan Pendidikan dapat dibenarkan baik berdasarkan hukum Islam
Diponegoro oleh pendahulunya. maupun peraturan hukum positif yang berlaku. Karena
Dalam perkembangannya dalam UU No. 41 Tahun 2004 penggunaan tanah wakaf untuk Madrasah Diponegoro
tentang Wakaf menyatakan bahwa, unsur-unsur wakaf juga tidak mengubah peruntukan wakaf secara signi ikan
adalah wakif, nazhir, harta benda wakaf, ikrar wakaf, sebagaimana dimaksud oleh wakif, bahkan justru lebih
peruntukan harta benda wakaf dan jangka waktu wakaf. bernilai produktif dan masih dalam lingkup kesejahteraan
Dari berbagai komponen ini berjalin kelindan dan
D umum. Dalam kaitan ini yang terjadi sebenarnya adalah
tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain, karena peralihan yang tidak murni atau sekadar pergeseran dari
antara satu dengan yang lain saling berkaitan yang rencana semula dan pengembangan. Hanya perbedaan
membuat sah tidaknya wakaf tersebut. Setelah
m penafsiran, karena yang dimaksud sekolah Nahdlatul
praktik perwakafan ini memenuhi rukun-rukun
p Ulama adalah sekolah yang mengajarkan ilmu-ilmu
ssyarat-syarat sebagaimana yang telah dijelaskan agama, sedangkan sekolah Diponegoro juga mengajarkan
di atas, maka wakaf tersebut sudah sah menurut
d pelajaran agama, jadi sebenarnya hanya menyangkut istilah
hhukum Islam. atau nama sekolah, tidak ada peralihan secara substansial,
Setelah melihat kronologi penyelesaian hal ini sesuai dengan kaidah iqh “ al-‘ibratu ϔi al-uquud li
pperkara sengketa wakaf dengan dibatalkannya ma’aaniiha laa lisuari al-faaz (al-Syatiri, tanpa tahun: 894),
aakta ikrar wakaf tersebut dan juga melihat dasar atau kaidah lain “ al-‘ibratu ϔi al-uquud lil maqaasid laa li
ppertimbangan hakim dalam memutus, dapat al-faaz wa al-mabaani (az-Zarqa, 2005, I: 7).
ddikemukakan penjelasan bahwa: Terhadap Selain ilmu-ilmu agama, ilmu-ilmu umum yang diajarkan
pperalihan atau perubahan status tanah wakaf Sekolah Diponegoro juga termasuk ilmu yang bermanfaat
aadalah tidak dapat dilakukan perubahan, baik yang dianjurkan oleh agama untuk menuntutnya. Dengan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 69


ANOTASI PUTUSAN

begitu, nazhir dalam pembuatan Akta Ikrar Wakaf tersebut bersangkutan.


sudah sesuai Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 Selanjutnya berdasarkan Pasal 3 UU No. 41 Tahun
tentang Pendaftaran Tanah Milik, yaitu diucapkan oleh 2004 tentang Wakaf, dinyatakan bahwa wakaf yang telah
wakif sendiri atau ahli warisnya di depan PPAIW dengan diikrarkan tidak dapat dibatalkan. Jadi pada dasarnya Akta
disaksikan sekurang-kurangnya dua orang saksi. Dalam Ikrar Wakaf tidak dapat dibatalkan kecuali ada sesuatu hal
hal ini, PPAIW dalam memproses sampai terjadinya wakaf yang dapat membatalkannya, seperti mewaka kan tanah
tersebut, hanya mengoreksi begitu saja, karena berkas yang bukan tanah miliknya, seperti tersebut َ dalam sebuah
ٌ َ َْ ْ َّ ‫اﻷ ْﻣ ُﺮ ﺑ‬
ُّ َ ‫ﺎﺤﻛ‬
sudah lengkap, maka diikrarkan wakaf. Akan tetapi nazhir kaidah iqh “ ‫ﺎﻃﻞ‬ ِ ‫ﺮﻴ ﺑ‬ ‫اﻟﻐ‬ ‫ﻚ‬
ِ ‫ﻠ‬‫ﻣ‬ِ ‫ﻲﻓ‬
ِ ‫ف‬ ِ ‫ﺮﺼ‬ atau kaidah iqh
ْ َ ِْ َ ْ َ َّ َ َ َ ْ َِ َ َ ُ ُ َ َ
dalam pembuatan Akta Ikrar Wakaf tersebut tanpa ada yang lain “ ‫ﺮﻴهِ ﺑِﻼ ِإذ ﻧِ ِﻪ‬
ِ ‫ﻟ‬ ‫ﻚ‬ ِ ‫ﻠ‬‫ﻣ‬ ِ ‫ﻲﻓ‬
ِ ‫ف‬ ‫ﺮﺼ‬ ‫ﺘ‬‫ﻓ‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫ﺪ‬
ِ ‫ﺣ‬ ‫ﻷ‬ِ ‫ﻮر‬‫ﺠﻳ‬ ‫ﻻ‬.
persetujuan semua ahli waris yang ada, dan seharusnya Sementara itu sebagaimana diketahui bahwa
PPAIW mengeluarkan Akta Pengganti Ikrar Wakaf bukan perwakafan tanah dalam kasus tersebut di atas telah
Akta Ikrar Wakaf. Oleh karena itu, apa yang telah dilakukan terjadi pada tahun 1926, yang menjadi persoalan
nazhir dalam mendaftarkan tanah wakaf tersebut hanya bagaimana jika pewakif sudah meninggal, sedangkan
melanggar asas ketelitian. obyek wakaf tidak ada AIW-nya? Dalam hubungan ini
Untuk melengkapi sarana hukum tersebut di atas, dapat ditegaskan bahwa ketentuan hukum acara yang
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah berlaku perkara permohonan (voluntair) hanya menjadi
Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Obyek Milik. kewenangan Pengadilan Agama, apabila diatur secara
Salah satu pasal dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 tegas dalam peraturan perundang-undangan, sementara
Tahun 1977, yaitu pasal 9 mengharuskan perwakafan itu perkara isbat wakaf belum memiliki dasar yuridis
dilakukan secara tertulis, tidak cukup dengan pernyataan kuat kecuali berbentuk penafsiran.
lisan. Munculnya peraturan ini bertujuan untuk Berdasarkan konvensi umum telah disepakati
memperoleh bukti otentik, misalnya sebagai kelengkapan bahwa terhadap hukum formil tidak berlaku penafsiran.
dokumen pendaftaran obyek wakaf pada Kantor Agraria, Dalam konteks inilah, dibutuhkan secara urgen suatu
maupun sebagai bukti hukum apabila timbul sengketa di pemahaman hukum yang responsif dan progresif untuk
kemudian hari mengenai harta telah diwaka kan. Oleh memformulasikan dasar pijak yuridis formil perkara
karena itu, seseorang yang hendak mewaka kan obyek isbat wakaf. Hal ini bertujuan tidak lain dan tidak bukan
harus melengkapi dan membawa tanda-tanda bukti adalah untuk memunculkan kesepahaman atau persepsi,
kepemilikan dan surat-surat lain yang menjelaskan tidak baik dalam teori maupun aplikasinya, terutama bagi para
adanya halangan untuk melakukan pelepasan haknya atas praktisi hukum di pengadilan agama.
obyek tersebut. Atas dasar itu, untuk memelihara harta benda wakaf dan
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat pula menjaganya keabadiannya, berdasarkan tujuan umum dan
dipahami bahwa fungsi pendaftaran tanah wakaf muktabar hukum Islam, bahwa pemeliharaan harta benda
dimaksud pada dasarnya untuk memperoleh jaminan dan wakaf sebagai bagian dari pemeliharaan harta benda, hifz
kepastian hukum (Riswandi, 2016: 86) mengenai tanah al-mâl ( Auda, 2007: 21-23), maka benda-benda wakaf
yang diwaka kan. Apabila sertipikat tanah telah dibalik yang belum ada AIW-nya, dan pewakifnya sudah meninggal
nama atas nama nazhir dengan dibuatkan sertipikat wakaf, seharusnya dapat diajukan permohonan isbat wakaf
nazhir akan memperoleh jaminan dan kepastian hukum kepada Pengadilan Agama, dan produknya hukumnya
mengenai tanah yang telah diwaka kan kepadanya. adalah berwujud penetapan. Atas dasar itu pula apabila
Untuk menjamin adanya kepastian hukum hak atas Pasal 7 ayat (2) KHI dapat dianalogikan kepada isbat wakaf,
tanah wakaf, UUPA sebagaimana dinyatakan dalam maka obyek wakaf bila tidak ada AIW-nya, seharusnya
Pasal 19 ayat 1 UUPA No. 5 Tahun 1960 yang berbunyi dapat juga mengajukan isbat wakaf ke Pengadilan Agama
: “untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah setempat. Untuk menyempurnakan kewenangan Peradilan
diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Agama dalam mengadili perselisihan tentang benda
Indonesia menurut ketentuan yang diatur oleh Peraturan wakaf dan nazhir, perlu diterbitkan peraturan perundang-
Pemerintah. Sedangkan cara pendaftaran tanah wakaf undangan yang mengatur dan memberikan kewenangan
yang terjadi sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah voluntair (Isbat Wakaf) kepada lembaga Pengadilan
Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Agama.
Milik, dilakukan sebagaimana Peraturan Menteri Agama Berdasarkan penjelasan di atas agar isbat wakaf dapat
Nomor 1 Tahun 1978, yakni setelah tanah wakaf tersebut dilegalisasikan dalam bentuk perundang-undangan.
diterbitkan Akta Pengganti Ikrar Wakaf‛ oleh PPAIW yang Dengan terbitnya aturan dimaksud dapat memberikan

70 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


ANOTASI PUTUSAN

legalitas terhadap istilah Isbat wakaf terhadap benda-benda terminologi isbat wakaf dapat memunculkan silang
wakaf yang belum ada AIW-nya sementara pewaqifnya pendapat di antara para hakim. Karena kewenangan
sudah wafat. Atasa dasar itulah, isbat wakaf dapat segera Pengadilan Agama mengadili sengketa wakaf hanya ada
mendapatkan formal dalam sebuah pengajuan perkara di gugatan (contentious). Dalam kaitan inilah dibutuhkan
Pengadilan Agama. Akan tetapi yang perlu dicermati dalam aturan baru untuk memperkuat kewenangan kompetensi
upaya isbat wakaf sebagaimana tersebut di atas adalah absolut Pengadilan Agama mengadili perkara wakaf,
bahwa majelis hakim harus dapat menilai dan menemukan yang berupa permohonan (voluntair) tentang tata
berbagai alat bukti yang akurat terkait dengan status cara isbat wakaf di Pengadilan Agama. Dengan begitu,
obyek wakaf tersebut. Oleh karena itu dapat ditegaskan interpretasi isbat wakaf dapat dilakukan sehingga
bahwa penilaian dan keyakinan hakim sebagai salah satu perdebatan atau perselisihan dalam penafsiran Isbat
alat bukti sangat urgen dalam kasus ini. wakaf dapat diakhiri dan dapat dibuktikan berdasarkan
Begitu pula posisi saksi yang benar-benar mengetahui fakta hukum acara.
kedudukan dan seluk-beluk obyek wakaf di atas juga sangat
menentukan dalam menemukan bukti yang akurat. Selain Penutup
itu, kedudukan KUA selaku PPAIW sebagai pejabat yang Berdasarkan uraian hasil analisis yang dikemukakan
berwenang membuat Akta Ikrar Wakaf dan melaksanakan dalam uraian terdahulu, dapat dikemukakan kesimpulan
pendaftaran serti ikat tanah wakaf seharusnya bersifat bahwa ditinjau dari perspektif Hukum Islam Putusan
telaten dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya Pengadilan Agama Surabaya dalam memutus sengketa
yang berpijak pada peraturan perundang-undangan yang wakaf yang berakibat dibatalkan Akta Ikrar Wakaf Nomor:
berlaku tentang perwakafan tanah. Dengan demikian, BA.03.1/99/III/2009 tanggal 17 Maret 2009 dan Ikrar
pemahaman pendafataran tanah wakaf khususnya perlu Wakaf tanggal 17 Maret 2009 dan Surat Pengesahan
peningkatan kualitas sumber daya manusia PPAIW-nya Nazhir Nomor: BA.03.1/99/III/2009 tanggal 17 Maret
agar dapat meminimalisir kelalaian pendaftaran tanah 2009 yang dibuat Kantor Urusan Agama Kecamatan
wakaf. Tambaksari, dapat dibenarkan. Meskipun pada dasarnya
Hakim dalam konteks kasus tersebut di atas dalam pertimbangan hukumnya, majelis hakim kurang
merupakan penentu dari para pencari keadilan sehingga memperhatikan ketentuan hukum acara umum yang
dapat memberikan suatu putusan perkara sesuai dengan berlaku dan diterapkan selama ini. Akan tetapi, putusan
fakta dan undang-undang yang berlaku dengan merujuk tentang sengketa tanah wakaf dengan dibatalkannya
pada kemaslahatan bagi para pihak yang berperkara. Oleh Akta Ikrar Wakaf oleh Pengadilan Agama tersebut tidak
karena itu, dapat dikatakan bahwa Putusan Pengadilan berimplikasi terhadap pembatalan tanah wakaf tersebut.
Agama Surabaya Nomor: 3862/Pdt.G/2010/PA.Sby sudah Oleh karena itu, untuk antisipasi ke depan perlu ditetapkan
sesuai dengan hukum formil yang telah diatur dalam aturan perundang-undangan yang baru untuk mengatur
Peraturan Perundang-undangan, No. 41 Tahun 2004 kewenangan kompetensi absolut Pengadilan Agama
tentang Wakaf. Karena dalam segi pembuatan Akta Ikrar mengenai isbat wakaf.[]
Wakaf, Nazhir di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan
Tambasari Surabaya, menggunakan (waqif yang baru) PUSTAKA ACUAN
bernama Nurul A ifah tanpa persetujuan semua ahli Ali, Mohammad Daud. 1988. Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf. Jakarta: UI-Press.
Atiyah, Jamaluddin. 2001. Taf’il Maqasid al-Syari’ah. Amman: al-Ma’had al-Alami li
waris yang ada dan Nazhir telah mengubah pemanfaatan al-Fikr al-Islami.
yang dilakukan oleh pendahulunya, seharusnya PPAIW Auda, Jasser. 2007. Maqasid al-Shariah as Philosophy of Islamic Law: A System
Approach, London: The International Institute of Islamic Thought.
mengeluarkan Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf bukan Hana i, Al-Sarkhasi al-.2001. Kitab al-Mabsuth. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
Akta Ikrar Wakaf karena tanah wakaf yang sudah Mubarok, Jaih.2008. Wakaf Produktif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
diwaka kan tidak boleh diwaka kan lagi. Ketetapan atau Riswandi, Budi Agus (editor). 2016. Wakaf Hak Kekayaan Kekayaan Intelektual.
Yogyakarta: Pusat HKI FH UII.
Putusan tersebut bertentangan dengan asas kehati- Syatiri, Muhammad bin Ahmad bin Umar al-. Tanpa Tahun. Syarhul Yaqut al-Naϔis.
hatian dan kecermatan. Beirut: Muasasah ar-Risalah.
Taimiyah, Ibn. 1977. Majmu’at al-Fatawa. Saudi Arabiyah: Dar al-Ifta wal- Irsyad.
Selanjutnya terkait dengan pertimbangan hakim Zarqa, Mustafa Ahmad az-. 2005. Syarh al-Qawaid al-Fiqhiyah, Digital Library,
tersebut, adanya isbat wakaf yang harus dilakukan antara al-Maktabah al-Syamilah al-Isdar al-Sani.
Zein, Satria Effendi M..2004. Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer
nazhir dan ahli warisnya. Karena isbat wakaf dimaksud Analisis Yurisprudensi dengan Pendekatan Ushuliyah. Jakarta: Diterbitkan atas
dapat menimbulkan perselisihan yang berkepanjangan Kerja Sama dengan Fakultas Syariah & Hukum UIN Jakarta dan Balitbang
DEPAG RI.
karena adanya perbedaan pendapat antara para hakim. Zuhaili, Wahbah al-. 1997. al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh. Beirut: Darl al-Fikr
Bahkan dengan tidak adanya aturan yang mengatur al-Mu’asir.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 71


SOSOK

Sekretaris Mahkamah Agung RI

H. Achmad Setyo Pudjoharsoyo, S.H., M.Hum

“Saya Tahu Persis Apa yang


Terjadi di Pengadilan”
T
anggal 23 Januari 2017 adalah tanggal yang paling bersejarah
bagi H. Achmad Setyo Pudjoharsoyo, S.H., M.Hum. Pada hari
itu Presiden Joko Widodo menetapkannya menjadi orang
nomor satu di Kesekretariatan Mahkamah Agung RI. Dua
pekan kemudian, 7 Februari 2017, Pak Pudjo (panggilan akrab A. S.
Pudjoharsoyo) resmi dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr.
H.M. Hatta Ali, S.H., M.H., menjadi Sekretaris MA. Ia menempati posisi
yang ditinggalkan mantan Sekretaris sebelumnya, Nurhadi, yang
mengundurkan diri pada bulan Jul 2016.
Sebagai Sekretaris Mahkamah Agung, Pudjoharsoyo mengemban
tugas yang tidak ringan. Ada 828 lebih satuan kerja yang ia
komandoi dengan sekitar 31.800 pegawainya. Posisi Sekretaris MA
juga membawahi 3 Direktorat Jenderal, 1 Badan Pengawasan, 1

72 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


SOSOK

Badan Litbang Diklat, dan 1 Badan calon hakim. Kementerian PAN & disiapkan.
Urusan Administrasi. Masih banyak RB telah mengeluarkan surat resmi Bagaimana dengan rekrutmen
pekerjaan rumah yang memerlukan Nomor R/479/M.SM.01.00/2017 selain calon hakim?
tangan dingin Pudjoharsoyo untuk tertanggal 8 Maret 2017. Surat Sebenarnya telah lama Mahkamah
menyelesaikannya. itu merupakan tindak lanjut rapat Agung mengusulkan kepada
Pudjoharsoyo mengawali karir tentang manajemen ASN yang pemerintah untuk rekrutmen tenaga
sebagai calon hakim di PN Tegal dilakukan oleh Presiden 18 Januari teknis dan non-teknis, hanya saja
pada akhir tahun 1985. Empat tahun 2017. Intinya, perlu rekrutmen CPNS hingga saat ini belum dikabulkan
kemudian ia diangkat menjadi hakim yang diprioritaskan menjadi calon oleh pemerintah. Hal ini tidak hanya
di PN Labuha, Maluku Utara. Tahun hakim. Jadi, nanti ada rekrutmen CPNS terjadi pada Mahkamah Agung, tetapi
2005 ia diangkat menjadi Wakil Ketua tapi tidak pada seluruh kementerian juga pada kementerian dan lembaga
PN Marabahan, Kalimantan Selatan dan lembaga. Rekrutmen untuk pemerintah lainnya.
sampai menjadi Ketua pada tahun calon hakim ini telah disetujui oleh Kebutuhan tambahan SDM di
2006. Kemudian secara berturut- presiden dalam rapat. Kemudian Mahkamah Agung tidak hanya untuk
turut ia menjadi Ketua PN Kebumen sudah ditindak lanjuti oleh MENPAN hakim saja tetapi secara menyeluruh.
(2008), Wakil Ketua PN Klaten RB. Nah, sekarang kita sedang Dengan berjalannya waktu, telah
(2011), Ketua PN Purwakarta (2011), menunggu pertimbangan teknis dari banya pegawai Mahkamah Agung
Wakil Ketua PN Batam (2013), Ketua Kementerian Keuangan terkait gaji, yang telah purnabhakti / pensiun. Hal
PN Pekanbaru (2014), dan Ketua PN tunjangan dan pensiun. Mahkamah ini tentu sangat mengganggu kinerja
Jakarta Barat (Mei 2016). Agung Sangat berharap Kementerian Mahkamah Agung dan pengadilan di
Ketika menjadi Ketua Pengadilan Keuangan segera pengeluarkan bawahnya untuk menjalankan tugas
Negeri Pekanbaru, Pudjoharsoyo pertimbangan teknis tersebut. dan fungsinya.
berhasil membawa PN yang Dengan demikian di bulan Mei Kebutuhan SDM non teknis
dipimpinnya menjadi Juara II Tingkat atau Juni tahun ini pelaksanaan (kesekretariatan) sangat mendesak.
Nasional Kompetisi Inovasi Peradilan rekruitmen calon hakim sudah dapat Pelaksanaan pekerjaan di bidang
Tahun 2015. Perjalanan karirnya yang dilaksanakan. Tim kita di Mahkamah teknis maupun non teknis dilakukan
panjang di pengadilan tingkat pertama Agung juga menyiapkan segala aturan oleh tenaga honorer yang gajinya
membuat ia paham betul kondisi dan mekanismenya. sangat tidak memadai. Pengadilan-
real pengadilan di Indonesia dan Pada tahun 2017 ini nanti akan pengadilan di bawah Mahkamah
permasalahan yang melingkupinya. Ia dilakukan rekrutmen untuk calon Agung bahkan yang ada di Mahkamah
pun sudah menyiapkan visi dan solusi hakim sekitar 1.684 orang. Jumlah Agung sendiri, banyak pekerjaan
bagi berbagai isu seputar peradilan. tersebut untuk empat lingkungan dilaksanakan oleh tenaga honorer.
Pertengahan Maret lalu, Redaktur peradilan. Saya berharap di bulan Banyak pengadilan memperbanyak
Majalah Peradilan Agama Rahmat Juni bisa terealisasi. Ada sekitar tenaga honorer yang tidak jelas
Arijaya dan Hirpan Hilmi menemui Rp. 26 milyar anggaran yang telah statusnya, PNS bukan, honorer yang
mantan Ketua Pengadilan Negeri dialokasikan untuk melakukan
Jakarta Barat itu di ruang kerjanya pendidikan bagi calon hakim, di luar Maka selayaknya
di Gedung Mahkamah Agung RI, anggaaran rekruitmen. Kita berharap
Jalan Merdeka Utara. Di tengah tidak meleset dari jadwalnya. Karena reward juga diberikan
kesibukannya yang sangat padat,
Sekretaris MA yang murah senyum
kalau sempat meleset maka akan
berdampak serius pada penyerapan
kepada mereka, tidak
ini berkenan menyisihkan waktunya anggaran. Jadi saya sangat berharap hanya pada pimpinan
selama kurang lebih dua jam pertimbangan Kementerian Keuangan
untuk wawancara. Berikut petikan akan ada dalam satu atau dua minggu pengadilan saja.
wawancaranya:
Selama 7 tahun lebih tidak ada
ini sehingga kita bisa langsung
action dalam rekrutmen tersebut.
Saya melihat saat ini
lagi rekrutmen calon hakim, apakah Persiapan dan kepanitiaan untuk kiprah mereka seperti
ada rekrutment untuk tahun 2017? kepentingan tersebut telah kami
Pemerintah sudah mengeluarkan siapkan demikian pula dengan PERMA kurang dihargai.
persetujuan tambahan kebutuhan tentang Pengadaan Hakim juga telah

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 73


SOSOK

dibayar dengan DIPA juga bukan. awalnya terinspirasi oleh program ISO
Kondisi kekurangan tenaga non yang diinisiasi oleh peradilan agama.
teknis semakin bertambah dengan Pengadilan Agama Stabat adalah
banyaknya PNS di sekretariatan yang pengadilan pertama di Indonesia
pindah / diangkat menjadi tenaga yang memperoleh serti ikat ISO. Saya
teknis seperti jurusita pengganti, pikir program akreditasi maupun
jurusita dan panitera pengganti. serti ikasi manajemen mutu harus
Ketidakseimbangan pendapatan, terus dikembangkan baik di peradilan
gaji dan tunjangan antara tenaga non umum, peradilan agama, peradilan
teknis dan tenaga teknis juga menjadi militer dan pengadilan tata usaha
salah satu penyebab banyaknya negara.
tenaga non teknis ingin pindah Saat ini kita lihat banyak perubahan
menjadi tenaga teknis. Tentu ini di peradilan. Saya perhatikan,
menjadi persoalan. Di satu sisi mereka program penjaminan mutu dalam
punya hak untuk memperbaiki bentuk akreditasi dan serti ikasi
kesejahteraan dan karirnya sehingga manajemen mutu yang dilakukan
beralih menjadi tenaga teknis, di sisi secara kolektif lebih murah biayanya. diajukan oleh peradilan umum,
lain tenaga non teknis yang telah Mahkamah Agung memandang peradilan agama, peradilan militer
dididik dan diberikan pelatihan penting ketersediaan anggaran dan peradilan tata usaha negara.
semakin hari semakin berkurang untuk program tersebut, termasuk Kedepan kita dorong agar teman-
baik karena pindah maupun karena keberlangsungannya. Endurance atau teman dari peradilan TUN dan Militer
pensiun. Saat ini kami sedang keberlangsungan menjadi sangat agar lebih banyak yang berpartisipasi
mengkaji suatu ketentuan agar penting dalam program ini. pada perlombaan serupa.
tenaga non teknis tidak dengan Saya berharap teman-teman Dua inovasi yang pemenang
mudah pindah menjadi tenaga teknis. di pengadilan tidak hanya sebatas lomba yaitu E-SKUM dan ATR (Audio
Semoga saja selambat-lambatnya di mengejar mendapatkan serti ikat to Text Recording) telah kita jadikan
akhir tahun ini sudah selesai. akreditasi saja tetapi lupa terhadap percontohan pada 15 pengadilan
Saya melihat ada kecenderungan keberlangsungannya setelah itu. pada tahun 2016. Untuk tahun ini, kita
di pengadilan tenaga kesekretariatan Jadi, perlu direncanakan dalam berencana akan diaplikasikan pada
beralih menjadi tenaga teknis. Saya penganggaran agar kualitas program 100 hingga 200 pengadilan. Kedua
khawatir lama-lama bisa berkurang tetap terjamin pasca mendapatkan inovasi tersebut nantinya menjadi
drastis tenaga kesekretariatan ini. akreditasi atau serti ikasi. Saat yang tidak terpisahkan dari pelayanan
Padahal, Mahkamah Agung telah ini telah banyak pengadilan yang kepada masyarakat. Saat ini tengah
melakukan berbagai pelatihan untuk memiliki gedung yang bagus. dikaji untuk dimasukkan dalam
tenaga kesekretariatan agar mereka Gedung yang bagus juga harus Buku II tentang Pola Pembinaan,
handal dalam manajemen SDM, uang diimbangi dengan kualitas layanan Pengendalian dan Administrasi
dan aset. Nah, ke depan saya ingin yang bagus dan SDM yang terjamin Peradilan.
membatasi mutasi seperti itu. kredibilitasnya. Perlombaan inovasi itu memiliki
Sejak beberapa tahun Pada tahun 2015, Mahkamah dampak yang luar biasa dalam
yang lalu, Mahkamah Agung Agung telah berhasil mengadakan memberikan dorongan kepada
mulai menggalakkan ISO pada perlombaan inovasi pengadilan. pengadilan untuk berinovasi. Kalau
pengadilan, lalu disusul dengan Ada dua macam inovasi yang Mahkamah Agung buat perlombaan
program Akreditasi Penjaminan saat ini tengah dipilotprojekkan serupa pada tahun 2017 atau
Mutu di Peradilan Umum. Saat ini di pada beberapa pengadilan. Apa 2018, saya yakin panitia akan lebih
peradilan agama juga telah dimulai kebijakan Mahkamah Agung kewalahan karena pesertanya akan
program serupa yaitu Sertiϔikasi terhadap inovasi tersebut? lebih banyak dari perlombaan
Manajemen Mutu. Apa kebijakan Perlombaan seperti itu akan kita sebelumnya. Dari layanan di daerah
Mahkamah Agung kedepan lanjutkan. Saya senang antusiasme yang saya amati dan laporan-laporan
terhadap semua program tersebut? teman-teman dari peradilan dalam dari daerah yang saya peroleh,
Program akreditasi yang saat ini mengikuti perlombaan tersebut. ternyata sangat menggembirakan.
digalakkan di peradilan umum itu Saya lihat ada banyak inovasi yang Banyak pengadilan yang telah

74 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


SOSOK

membuat inovasi-inovasi yang luar pimpinan yang baru, berangsur- juga diberikan kepada mereka, tidak
biasa. Ketua pengadilan akan sangat angsur kualitas keberhasilan hanya pada pimpinan pengadilan saja.
mewarnai satuan kerjanya. Ini saya pengadilan tersebut menurun dan Saya melihat saat ini kiprah mereka
lihat sebagai dampak dari kompetisi merosot. Hal ini tidak boleh terjadi. seperti kurang dihargai. Saya ingin ke
inovasi pelayanan peradilan yang Oleh karena itu saya berharap depan mereka diberikan penghargaan
telah dilaksanakan pada tahun 2015 antara pimpinan pengadilan yang tersendiri.
yang lalu. Selain itu, ditambah pula lama dan yang baru dapat bertemu Tenaga TI misalnya. Banyak
kebijakan akreditasi penjaminan untuk berdiskusi untuk menjamin tenaga TI di pengadilan saat ini masih
mutu yang diterapkan oleh Direktorat keberlangsungan kebijakan yang honorer. Padahal peran mereka
Jenderal Badan Peradilan Umum dan telah dibangun ini. sangat krusial dalam memajukan
kebijakan serti ikasi ISO di peradilan Ini penting. Oleh karena itu pengadilan. Ke depan kita akan coba
agama. setidak-tidaknya pengadilan tinggi rumuskan reward yang tepat dan
Inovasi itu tidak harus dapat memfasilitasi forum untuk pantas buat mereka.
membutuhkan biaya mahal. E-SKUM mendiskusikan kebijakan antara Saya lihat saat ini ada yang tidak
itu contohnya. Konsepnya simpel pimpinan yang baru dan yang lama berimbang antara punishment dan
dan biayanya juga relatif murah. Kita ketika acara serahterima jabatan. reward ini. Di mata masyarakat dan
inginkan dengan inovasi yang simpel Baiknya seperti apa bentuknya stakeholders terkait, khususnya
dan biaya murah dapat memberikan kita serahkan kepada pimpinan media lebih “merasa puas” untuk
layanan yang bagus kepada pengadilan tinggi di wilayahnya yang memberikan punishment terhadap
masyarakat pengguna pengadilan. akan mengkoordinasikannya. kekurangan atau kesilapan yang
Apa konsep Mahkamah Agung Prestasi sebuah pengadilan dilakukan pengadilan dari pada
berkenaan dengan reward bagi sesungguhnya adalah hasil kerja tim, mengapresiasi prestasi yang telah
pengadilan-pengadilan yang bukan hanya hasil kerja ketua, wakil, diraih. Kesalahan kecil menjadi
berprestasi? panitera atau sekretaris saja. Pimpinan berita besar di media seolah-olah
Pimpinan Mahkamah Agung pengadilan tidak mungkin dapat seluruh pengadilan buruk semua.
menjadikan prestasi suatu pengadilan bekerja sendiri. Mereka didukung oleh Satu dua orang hakim atau pegawai
sebagai salah satu pertimbangan personil lain di pengadilan seperti pengadilan berbuat cela seolah-
untuk mempromosikan pimpinan kasubag, panitera pengganti, jurusita, olah seluruh hakim dan pegawai
pengadilan. Dari wakil dipromosikan jurusita pengganti, staf, bahkan pengadilan jelek semua. Kita perlu
jadi ketua. Dari ketua kelas Ib menjadi honorer. Maka selayaknya reward memaksimalkan peran humas kita
wakil kelas IA. Dari wakil kelas IA untuk menyeimbangkan itu. Pada
menjadi ketua kelas IA. Dari ketua umumnya peran humas di pengadilan
kelas Ia menjadi hakim tinggi, dan yang dijabat oleh hakim masih lemah.
sebagainya. Maka diperlukan lembaga humas
Prestasi dalam memimpin penga- Hakim juga merupakan yang menjadi lembaga formal di
dilan harusnya berkesinambungan. unsur pimpinan setiap pengadilan dan mendapatkan
Maksud saya begini, ketika seorang tunjangan atau honor tersendiri.
pimpinan pengadilan telah berhasil
pengadilan. Jadi, dalam Dalam sebuah acara pembinaan
memajukan pengadilan, maka harus- berbagai kebijakan bagi sekretaris pengadilan
nya ia juga wajib membagikan ilmu pengadilan, hendaknya tingkat banding, Bapak pernah
kepada penggantinya. Begitu juga memberikan arahan bahwa
dengan pimpinan penggantinya harus
para hakim juga sekretaris adalah supporting
juga bisa mempertahankan prestasi dilibatkan. Sekretaris unit bagi pengadilan. Bagaimana
yang telah dicapai pada pimpinan pengadilan harus penjelasan Bapak terhadap hal ini?
sebelumnya. Begitulah seterusnya. Ya, sekretaris dan jajarannya
Saya melihat masih banyak
memiliki mindset sebagai adalah supporting unit di pengadilan.
pengadilan yang semula berhasil supporting unit, yaitu Sebenarnya itu bukan hal yang baru.
membawa pengadilan menjadi pelayan pengadilan. Ketentuan perundang-undangan
baik, kemudian seiring dengan memang sudah memposisikan
pindahnya pimpinan pengadilan yang keseketariatan sebagai supporting
bersangkutan dan digantikan dengan unit. Mari kita lihat tupoksi utama

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 75


SOSOK

pengadilan. Tupoksi utamanya adalah mindset sebagai supporting unit, yaitu Agung RI. Nanti kita coba pelajari
menerima, memeriksa, dan memutus pelayan pengadilan. untuk mengupayakan penyesuaian
perkara. Rangkaian proses menerima, Kebijakan saya kedepan, untuk tunjangan hakim tersebut.
memeriksa, dan memutus perkara semua lingkungan peradilan, tidak Saya juga ingin mendorong kita
ini kan butuh sarana dan prasarana, ada lagi anggaran belanja mobil dinas semua untuk selalu meningkatkan
butuh SDM, dan sebagainya. Semua yang baru. Nanti Mahkamah Agung kinerja. Jadi kita tidak terkesan hanya
kebutuhan tersebut harus dipenuhi akan menyediakan mobil sewa bagi menuntut hak kita saja. Kewajiban-
oleh sekretaris pengadilan. pimpinan pengadilan. Ada beberapa kewajiban kita sebagai aparat
Saya masih melihat di beberapa kelebihan dengan sistem sewa ini. peradilan juga dijalankan dengan
pengadilan kesekretariatan hanya Pertama, dengan anggaran yang baik. Kita juga harus menunjukkan
melayani diri mereka sendiri, sama kita bisa menyewa tiga mobil komitmen kita sebagai aparat
seharusnya tidak begitu. Mereka bisa dibandingkan pembelian mobil peradilan mulai dari hakim dan
menjadikan ruangan sekretaris lebih baru. Kedua, penyewaan mobil tidak aparat lainnya untuk kepentingan
mewah dari ruangan hakim. Mobil memerlukan biaya pemeliharaan bangsa dan negara.
dinas mereka kuasai sendiri. Sekretaris yang selama ini terlihat tidak efektif. Ada amanat dari Peraturan
pengadilan harusnya menjadikan hakim Tahun ini diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2012
merasa lebih nyaman di pengadilan. Pemerintah Nomor 74 tentang yang belum terpenuhi yaitu fasilitas
Perlakuan yang kurang tepat terhadap perubahan PP Nomor 94 Tahun rumah dinas dan transportasi. Dulu
hakim dan tenaga teknis lainnya juga 2012. PP baru ini lebih fokus pada pernah ada dalam DIPA fasilitas
terjadi pada hal-hal yang tampak sepele penambahan wilayah terpencil dan rumah dinas dalam bentuk uang
tapi sangat penting. Misalnya, komputer, tunjangan pensiun. PP tersebut untuk mengontrak rumah. Apakah
printer, kebutuhan persidangan, toga tidak menyentuh tunjangan mungkin kembali dimunculkan
hakim dan sebagainya kadang tidak hakim padahal kita tahu selama uang rumah dinas itu untuk teman-
terpenuhi dengan baik. Kita tidak bisa ini terjadi inϔlasi sekitar 5 persen teman hakim?
sekenanya bilang, “hakim khan gajinya setiap tahun. Kira-kira kedepan Perlu saya informasikan tentang
udah besar, jadi tidak perlu disediakan bagaimana usaha dari Mahkamah komposisi anggaran Mahkamah Agung.
komputer untuk mengkonsep putusan.” Agung untuk memperbaharui PP Tahun ini anggaran kita seharusnya
Pernyataan seperti ini sangat tidak tunjangan hakim itu? sekitar 8,6 triliun rupiah. Karena
benar. Saya setuju perlu adanya terjadi penghematan sekitar 500 milyar
Saya tahu persis yang terjadi di penyesuaian tunjangan hakim pada rupiah, maka anggaran kita tinggal 8,1
pengadilan karena saya berasal dari Peraturan Pemerintah Nomor 94 triliun rupiah. Penghematan tersebut
sana. Nah, saat ini kebetulan saya Tahun 2012 itu. Penyesuaian itu sangat signi ikan. Kita mengalami
menjadi sekretaris Mahkamah Agung penting karena hampir 5 tahun kendala dalam membangung sarana
yang mengkomandoi seluruh sekretaris tidak ada kenaikan sementara setiap dan prasarana.
pengadilan di Indonesia, maka saya tahun terjadi in lasi sekitar 5%. Nilai Satu hal lagi, ternyata selama ini
ingin mengingatkan seluruh sekretaris tunjangan hakim saat ini secara anggaran Mahkamah Agung tidak sehat.
agar memperhatikan kebutuhan kawan- otomatis telah “terdepresi” nilainya Sebanyak 80% dari total anggaran
kawan hakim ini. Hakim juga merupakan dibanding 5 tahun yang lalu. Paling dialokasikan untuk membayar belanja
unsur pimpinan pengadilan. Jadi, tidak telah berkurang hingga 25%. pegawai dan hanya 20% digunakan
dalam berbagai kebijakan pengadilan, Proses terbitnya Peraturan Pemerintah untuk mengembangkan organisasi.
hendaknya para hakim juga dilibatkan. Nomor 74 Tahun 2016 itu saya Ini kan sesuatu yang tidak sehat.
Sekretaris pengadilan harus memiliki belum menjadi sekretaris Mahkamah Idealnya 30% dialokasikan untuk
membayar belanja pegawai. Dengan
kondisi seperti ini, Mahkamah Agung
Saya setuju perlu adanya penyesuaian tunjangan mengalami kendala berarti dalam
hakim pada Peraturan Pemerintah Nomor 94 mengembangkan organisasi termasuk
Tahun 2012 itu. Penyesuaian itu penting karena memberikan pelayanan kepada hakim
dalam hal fasilitas rumah dinas ini.
hampir 5 tahun tidak ada kenaikan sementara Saat ini saya lihat ada ketimpangan.
setiap tahun terjadi inflasi sekitar 5%. Hakim ad hoc Tipikor mendapatkan
tunjangan rumah dinas sementara

76 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


SOSOK

hakim PHI tidak. Ketua pengadilan


tidak dapat tunjangan rumah dinas
sementara hakim ad hoc dapat Rp. 25
juta. Saya tahu betul banyak hakim-
hakim itu nge-kos. Saya saat ini tengah
memperjuangkan pembangunan
rumah lat bagi hakim. Langkah
pertama yang dilakukan adalah
mendata lahan dan gedung-gedung
yang tidak efektif. Saya akan memulai
Ketua Mahkamah Agung melantik A. S. Pudjoharsoyo sebagai Sekretaris MA.
dari Daerah Khusus Ibukota. Mudah-
mudahan rencana ini direspon pemerintah setempat. Tetapi kalau pengadilan yang baru terbentuk?
baik oleh pemerintah. Sesederhana inisiatif datang dari pemerintah Ada beberapa hal yang harus kita
apapun rumah lat itu nanti dikelola daerah maka sah-sah saja dan jangan lakukan. Pertama, mempersiapkan
secara professional. dikait-kaitkan dnegan perkara. lahan untuk gedung kantor. Bila
Hakim-hakim yang bertugas di DKI Saat ini kalau saya lihat, kos- telah disediakan oleh Pemerintah
dan di kota-kota besar lainnya perlu kosan hakim di daerah lebih Daerah setempat, maka kita perlu
mendapatkan perhatian tersendiri rendah kualitasnya dibandingkan mengalihkan lahan tersebut menjadi
terkait dengan ketersediaan rumah pejabat pejabat Pemda eselon II, milik Mahkamah Agung. Kita tidak
dinas karena mereka sudah tentu III dan IV. Nanti kita khawatir akan bisa menganggarkan pembangunan
berat beban kerjanya. Mereka sidang mempengaruhi kinerja hakim. gedung kantor pada lahan yang bukan
sampai tengah malam. Pagi hari Persoalan rumah dinas ini memang milik kita. Selain itu, kalau lahan
mereka harus sudah masuk kantor menjadi pokok bahasan kita. dan gedung kantor telah disediakan
lagi. Ketika saya menjabat sebagai Kalau soal fasilitas transportasi, oleh Pemerintah Daerah, maka perlu
ketua Pengadilan Negeri Jakarta tidak perlu lah pengadilan diperhatikan apakah gedung tersebut
Barat, saya pernah mengunjungi tergantung pada pemerintah daerah. telah sesuai dengan prototipe kantor
rumah-rumah kos hakim itu. Miris Nanti Mahkamah Agung akan pengadilan atau tidak.
hati saya melihatnya. Hakim tinggal mengusahakannya. Kedua, kita juga harus
rumah petak yang kecil. Kamar mandi Beberapa tahun terakhir mempersiapkan SDM baik tenaga
berbagi dengan penghuni yang lain. Mahkamah Agung berhasil teknis maupun non teknis. Kita terus
Mereka tersebut sepertinya lebih meraih WTP. Ke depannya berkoordinasi dengan pemerintah
menderita dari pada anak kos. Kalau bagaimana Mahkamah Agung dan DPR demi tersedianya anggaran
anak kos ‘kan masih ada orangnya mempertahankan prestasi ini?. untuk pembangunan gedung kantor
yang mengurus. Sementara hakim- Mahkamah Agung telah berhasil pengadilan yang baru tersebut.
hakim tersebut terpaksa mengurus meraih WTP selama empat tahun Beberapa waktu yang lalu
diri mereka sendiri. Hakim-hakim di berturut-turut. Sekarang kita sedang mahkamah agung melakukan
DKI itu bekerja sampai malam hari. mengejar untuk WTP yang kelima kerjasama dengan UNDP tentang
Mengenai uang untuk ngontrak kalinya. Ini harus menjadi perjuangan perhitungan analisis beban
rumah ini perlu dipertimbangkan bersama. Penyerapan anggaran kerja khususnya tenaga teknis.
kemungkinannya agar tersedia di harus didasarkan pada penggunaan Bagaimana perkembangannya?
DIPA pengadilan. Kedepan perlu ada yang tepat, benar, efektif, e isien, dan Untuk analisis beban kerja untuk
aturan terkait pemerintah daerah ekonomis. Jadi pengelolaan anggaran tenaga teknis khususnya hakim telah
setempat yang memberikan bantuan tidak hanya sekedar penyerapan yang selesai kita kerjakan. Memang saat
baik berupa hibah ataupun pinjaman tinggi saja. ini analisa beban kerja untuk tenaga
rumah dinas atau kendaraan dinas. Saya perlu mengingatkan bahwa non teknis masih dalam proses
Jangan sampai bantuan tersebut pengelolaan anggaran tidak hanya pengerjaan oleh tim kami. Kebetulan
mengganggu kemandirian pengadilan terkait dengan anggaran di sekretariat pengerjaannya didukung oleh negara
dalam menjalankan fungsinya saja tetapi juga termasuk uang pihak donor. Analisa beban kerja itu
ketika memutus perkara. Jangan ada ketiga (uang panjar perkara). nantinya tidak hanya melakkukan
pimpinan pengadilan yang meminta- Bagaimana dengan penghitungan berdasarkan kuantitas
minta bantuan fasilitas kepada pembangunan gedung kantor tetapi juga pada kualitas perkara. Ini

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 77


SOSOK

pembangunan lat bagi hakim. Ini agar inventarisasi keberadaan dan sistem
Kalau soal fasilitas hakim bisa nyaman bekerja. Kita terus kerja koperasi di Mahkamah Agung.
berkoordinasi dengan pemerintah Saya melihat koperasi kita ini seperti
transportasi, tidak dan DPR agar itu segera terwujud. “hidup segan mati tak mau”. Tidak
perlulah pengadilan Sekretaris adalah supporting unit, jelas keberadaannya. Maka langkah-
tergantung pada maka terobosan yang dijalankan langkah yang segera saya siapkan
adalah untuk memberikan dorongan adalah berkoordinasi dengan
pemerintah daerah. Nanti kepada tugas pokok dan fungsi Kementerian Koperasi, melakukan
Mahkamah Agung akan pengadilan yang dijalankan oleh sosialisasi tentnag arti penting
mengusahakannya. aparatur pengadilan terutama koperasi di Mahkamah Agung dan di
hakim dan tenaga teknis lainnya. pengadilan-pengadilan di bawahnya.
Kesemuanya itu harus dalam rangka Saya juga akan melakukan audit
memang sangat rumit. Nanti bila telah memberikan pelayanan kepada kinerja dan keuangan koperasi yang
selesai kita akan lakukan harmonisasi masyarakat khususnya kepada ada di Mahkamah Agung supaya
dan sosialisasi. pencari keadilan. Maka hakim dan ada kejelasan. Tujuannya adalah
Apa kebijakan Mahkamah Agung aparatur pengadilan harus nyaman di membentuk koperasi Mahkamah
dalam pemanfaatan SIPP? rumahnya sendiri. Agung yang modern dan profesional
Kita secara terus menerus Salah satu hal penting dan selama untuk mensejahterakan aparat
melakukan pengawasan dan ini sepertinya tidak menjadi prioritas peradilan di seluruh Indonesia.
monitoring terhadap implementasi adalah keberadaan koperasi baik yang Bentuknya seperti apa nanti
SIPP. Saya perhatikan updagrade ada di Mahkamah Agung maupun yang akan segera kita umumkan setelah
versi SIPP ini terbilang cepat. Kita ada di peradilan-peradilan di bahwa berkoordinasi dan bersilaturrahmi
inginkan jangan terlalu cepat karena Mahkamah Agung. Koperasi sebagai dengan Kementerian Koperasi.
nanti pengadilan penggunanya akan salah satu cara untuk meningkatkan Saya akan segera bentuk Pokja
kelabakan. Mereka perlu beradaptasi kesejahteraan aparatur peradilan Pembentuk Koperasi. Mohon
dulu. Yang jelas implementasi SIPP ini harus dikelola secara modern dan dido’akan. Saya berharap awal
menjadi salah satu program prioritas profesional. Keberadaannya harus tahun 2018 koperasi Mahkamah
Mahkamah Agung. SIPP sangat jelas. Agung sebagai induk koperasi bagi
sangat penting dalam memberikan Oleh karena itu, dalam tahun ini koperasi-koperasi di satuan kerja
pelayanan kepada masyarakat. koperasi Mahkamah Agung yang di bawah Mahkamah Agung dapat
Dulu ketika Bapak jadi ketua modern dan profesional harus dapat terwujud dan berjalan.
Pengadilan Negeri Pekanbaru, diwujudkan. Saya sudah melakukan |Rahmat Arijaya, Hirpan Hilmi, Photo: Abdul Rahman|

salah satu inovasi yang Bapak


lakukan yaitu e-SKUM berhasil
menjadi juara pada perlombaan
inovasi pengadilan. Sekarang
Bapak telah menjadi Sekretaris
Mahkamah Agung RI, kira-kira apa
inovasi atau terobosan yang ingin
Bapak lakukan?
Ini penting agar para hakim
dapat melaksanakan tugas-tugas
pokoknya dengan baik. Salah satunya
adalah kenaikan pangkat otomatis.
Pada 31 Maret 2017 akan diadakan
penyerahan secara simbolis SK
kenaikan pangkat kepada aparatur
pengadilan untuk kenaikan pangkat
otomatis. Selain itu, seperti sudah
saya jelaskan sebelumnya yaitu Sekretaris MA bersama Tim Redaksi Majalah Peradilan Agama

78 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


PROGRAM PRIORITAS

Direktorat Jenderal

Tahun Ini Harus Lebih Baik

S
etiap tahun Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Ditjen Badilag) Mahkamah
Agung memiliki program yang menjadi prioritas. Demikian juga tahun 2017 ini, Ditjen
Badilag telah menetapkan beberapa program prioritas yang pelaksanaannya dikawal
oleh unit kerja eselon II di bawah arahan Dirjen Badilag, Drs. H. Abdul Manaf, M.H.
Sebagaimana diketahui, di Badilag ada empat unit kerja eselon II, yaitu Sekretariat,
Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama, Direktorat Pembinaan Administrasi
Peradilan Agama dan Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Agama.
Dalam wawancara dengan Tim Redaktur, Dirjen Badilag menyampaikan sejumlah
program prioritas unggulan untuk tahun 2017. “Penerapan Sistem Manajemen Mutu,
Sistem Informasi Penelusuran Perkara, Sistem pengembangan SDM dengan memanfaatkan
TI melalui e-learning atau e-test, penerapan small claim court terkait dengan penyelesaian
sengketa ekonomi syariah Perma 14/2016, dan program akses terhadap keadilan” papar
Dirjen Badilag.
“Saya ingin setiap lini di lingkungan Peradilan Agama seluruh Indonesia untuk bahu
membahu mewujudkan program prioritas yang sudah ditetapkan tersebut. Mari sama-sama
kita tingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Pencapaian tahun ini harus lebih baik dari tahun
yang lalu,” tegas Dirjen.
Berikut adalah ringkasan Program Prioritas Ditjen Badilag Tahun 2017:

20
17

Sistem Manajemen Mutu (SMM) Peradilan


Agama.

Pemantapan Implementasi Sistem Informasi


Penelusuran Perkara (SIPP).
Implementasi E-Learning untuk Pelayanan
Publik, Ekonomi Syariah dan ToT SMM.

Peningkatan Layanan Pembebasan Biaya


Perkara.

Peningkatan Layanan Sidang Di Luar Gedung


Pengadilan (Sidang Keliling).

Peningkaran Layanan Posbakum Pengadilan.


Peningkatan Pelayanan Terpadu Identitas
Hukum bekerja sama dengan Kementerian
Agama dan Kementerian Dalam Negeri.

Bimbingan Teknis Yustisial dan Administrasi


Peradilan Agama.
Sosialisasi Tata Cara Penyelesaian Perkara
Dirjen Badilag MA RI, Drs. H. Abdul Manaf, M.H. Ekonomi Syariah (Perma No. 14 Tahun 2016).

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 79


PROGRAM PRIORITAS

Sekretariat

Dari ISO Menuju Sistem


Manajemen Mutu

S
ekretariat Ditjen Badilag
memiliki tanggung jawab
untuk meningkatkan
pelayanan manajemen di
lingkungan Ditjen Badilag. Posisi
eselon II yang dijabat oleh H. Tukiran,
S.H., M.M., ini membawahi empat
Bagian, yaitu Bagian Perencanaan
dan Keuangan, Bagian Kepegawaian,
Bagian Organisasi dan Tata Laksana,
dan Bagian Umum.
Salah satu program prioritas yang
diusung Sekretariat adalah Sistem
Manajemen Mutu (SMM) Peradilan
Agama. SMM ini digadang menjadi
pengganti program serti ikasi ISO
Pengadilan di lingkungan peradilan
agama.
Khusus untuk mempersiapkan
pedoman penerapan Sistem Manaje-
men Mutu, Ditjen Badilag sudah Sekretaris Ditjen Badilag, H. Tukiran, S.H., M.M.
memulainya sejak awal tahun 2016, saat
rapat kerja di Bandung 21/01/2016. Rapat keempat dilaksanakan di Bogor eksternal ditujukan kepada PTA dan
“Untuk mempersiapkan hal (27/02/-01/03), bersamaan dengan PA, serta pihak-pihak lainnya.
tersebut, Ditjen Badilag telah penyusunan majalah Peradilan
menyelenggarakan rapat penyusunan Agama Edisi 11. Mengenal Sistem Manajemen
Pedoman Sistem Manajemen Mutu,” Secara garis besar, ada dua Mutu
papar Sekretaris Ditjen Badilag, H. jenis pelayanan yang diberikan Sistem Manajemen Mutu
Tukiran, S.H., M.M., dalam wawancara Badilag, yaitu pelayanan internal merupakan sekumpulan prosedur
dengan Tim Redaktur. Hingga dan pelayanan eksternal. Pelayanan terdokumentasi, dan praktik-praktik
Februari 2017 ini, telah dilaksanakan internal ditujukan untuk aparatur standar untuk manajemen sistem
4 kali rapat penyusunan tersebut. Badilag sendiri, sedangkan pelayanan yang bertujuan menjamin kesesuaian

80 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


PROGRAM PRIORITAS

Mekanisme Pelaksanaan Sertifikasi Peradilan Indonesia khususnya


Pengadilan Agama/Mahkamah Syari’ah Peradilan Agama yang unggul/
prima; kedua, standar mutu kinerja
yang dicapai oleh peradilan agama
Komisi Sertifikasi
memiliki kualitas yang sama.
5
4 Menugaskan
Meneruskan 8 Koordinator
Permohonan Penerbitan dan Auditor untuk Langkah Menuju SMM
ke KSPA pengiriman membentuk tim
sertifikat/surat audit Bagaimana langkah konkret
Ditjen Badilag untuk menerapkan
Pengadilan Tinggi
Agama Koordinator Auditor SMM ini? Dalam perencanaan,
langkah-langkah yang akan
ditempuh oleh Ditjen Badilag
dimulai dengan penyusunan
3 9
Pre Audit Menyerahkan Tim Auditor pedoman Sistem Manajemen Mutu.
sertifikat ke
Pengadilan
Kemudian, penyusunan pedoman
2
Mengajukan
Agama
standarisasi sertifikasi manajemen
permohonan 7
sertifikasi Rekomendasi 6 mutu Pengadilan Agama, Pengadilan
Hasil Audit Audit Sertifikasi
1 Tinggi Agama dan Ditjen Badilag.
Pemetaan dan
Pendampingan Disusul kemudian dengan pelatihan
Pengadilan Agama tim auditor (tingkat PTA) dan
pembentukan Komite Sertifikasi
Peradilan Agama (KSPA). Setelah itu,
akan dilakukan sosialisasi pedoman
dari suatu proses dan produk masing. SMM, berlanjut dengan pelaksanaan
(barang/jasa) terhadap kebutuhan Lalu, apa yang melatarbelakangi SMM, dan terakhir melakukan
atau persyaratan itu ditentukan atau penerapan Sistem Manajemen Mutu? penilaian/sertifikasi SMM.
dispesi ikasikan oleh pelanggan atau “Yang pertama,” papar Sekretaris Sistem Manajemen Mutu sebagai
organisasi (Gasperz, 2002: 10). Ditjen Badilag, “Sertifikasi instrumen peningkatan kinerja,
Adapun tujuan Sistem Manajemen Manajemen Mutu ISO 9001:2008 memiliki dampak positif bagi
Mutu (Gasperz, 2002: 10), yang dan 9001:2015 pada beberapa PA Pengadilan Tinggi Agama (PTA),
pertama menjamin kesesuaian dari telah memberikan perubahan pola Pengadilan Agama (PA), maupun bagi
suatu proses dan produk terhadap pikir dan budaya kerja yg lebih para pencari keadilan.
kebutuhan atau persyaratan tertentu. baik untuk meningkatkan kinerja,” Dampak positif bagi Pengadilan
Kesesuaian antara kebutuhan dan lanjutnya. Tinggi Agama antara lain: sebagai
persyaratan yang ditetapkan pada Latar belakang yang kedua sarana pembinaan peningkatan
suatu standar tertentu terhadap adalah karena mutu kinerja bagi mutu kinerja melalui perbaikan yang
proses dan produk yang dihasilkan PA yang memperoleh ISO masing- berkesinambungan terhadap sistem
oleh perusahaan sangat penting. masing bervariatif/berbeda, hal ini manajemen mutu: Administrasi
Tujuan kedua, memberikan disebabkan pedoman manajemen Manajemen, Sistem Manajemen Mutu
kepuasan kepada konsumen mutu dijabarkan dengan standar Kesekretariatan, Sistem Manajemen
melalui pemenuhan kebutuhan dan yang berbeda oleh konsultan ISO. Mutu Kepaniteraan, dan Serta
persyaratan proses dan produk Dan latar belakang ketiga, tidak Penerapan Manajemen Risiko.
yang ditentukan pelanggan dan seluruh PA mampu secara mandiri Sementara keuntungan bagi
organisasi. Keputusan pelanggan menyelenggarakan SMM – ISO Pengadilan Agama atau Mahkamah
adalah reaksi emosional dan sedangkan ketersediaan anggaran Syar’iah antara lain: memberikan
rasional positif pelanggan. Untuk DIPA sangat terbatas. keunggulan kompetitif antar
mampu memberikan kepuasan Dari latar belakang tersebut, Pengadilan Agama/Mahkamah
kepada pelanggan, segenap personil Sekretaris Ditjen Badilag berharap, Syar’iah, menjamin pelayanan
organisasi dituntut untuk memliki penerapan Sistem Manajemen Mutu peradilan yang berkualitas,
kompetensi dalam menjalankan tugas dapat mencapai dua tujuan: pertama, meningkatkan pendidikan pada staf,
dan tanggungjawabnya masing- untuk mewujudkan performa/kinerja meningkatkan pengelolaan risiko,

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 81


PROGRAM PRIORITAS

ALUR PROSES PENERAPAN SMM PERADILAN AGAMA


membangun dan meningkatkan
kinerja antar staf, menghindari KSPA
Dirjen PTA
variasi dalam pelayanan, ketepatan 1. Menyusun Pedoman, 1. Memberikan training 1. Membimbing dan
standar, instrumen SMM dan pelatihan kepada Mendampingi PA dalam
pendokumentasian, dan konsistensi 2. Sosialisasi pedoman pembimbing PTA penerapan SMM
SMM 2. Seleksi auditor dan lead 2. Melakukan SA (self
dalam bekerja, sebagai panduan 3. Membentuk KSPA auditor assessment) dan
4. Memantau Kinerja KSPA 3. Melakukan penilaian memastikan kesiapan
bagi pegawai yang baru mutasi 5. Meninjau dan SMM PA
pada pengadilan agama/mahkamah mengembangkan
standar SMM
4. Menentukan status SMM
5. Surveilance SMM
3. Memantau
keberlangsungan SMM
syar’iah, dan meningkatkan keamanan
dan kenyamanan dalam bekerja.
Adapun bagi yang terkait dengan
para pencari keadilan, melalui
SMM ini, dapat memperkuat
1. Menerapkan SMM
kepercayaan para pencari keadilan Penerbitan Sertifikat SMM 2. Melakukan SA (self assessment) Pengadilan
1. Sertifikat hanya diberikan kepada PA terhadap hasil SMM Agama
pada pengadilan agama/mahkamah yang lulus sertifikasi SMM
2. Sertifikat terdiri dari 4 tingkat 1. Membentuk tim, SMM internal
syar’iah, adanya jaminan kualitas dengan kategori A,B,C dan D dst saat 2. Membentuk tim auditor internal
Resertifikasi.
pelayanan yang akan diterima oleh 3. Masa berlaku 3 tahun, setiap tahun
3. Menjamin keberlangsungan dan
perbaikan berkelanjutan SMM
dilakukan audit
pencari keadilan.
Edi Hudiata

Pembinaan Tenaga Teknis

Fokus Rekrut Pimpinan


Pengadilan Berkualitas
D
i Ditjen Badilag, pembinaan dan pengelolaan
tenaga teknis peradilan agama yang terdiri
dari hakim, panitera/panitera pengganti dan
jurusita/jurusita pengganti dilaksanakan oleh
Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama.
Direktorat ini biasa juga disebut dengan akronimnya,
Dit. Binganis. Direkturnya dipanggil Dir Binganis. Pejabat
yang mengepalai unit kerja eselon II ini adalah Dr. H. M.
Fauzan, S.H., M.M., M.H.
Di antara tugas pokok Dit. Binganis adalah
mengembangkan dan meningkatkan kapasitas SDM teknis
melalui pendidikan dan latihan (diklat) maupun bimbingan
teknis (bimtek), memastikan validitas dan up-to-date data
tenaga teknis sebagai basis pelayanan, dan yang lebih
terkenal adalah mengurusi masalah promosi, mutasi dan
demosi serta pensiun tenaga teknis peradilan agama.
Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama
Ditjen BAdilag, Dr. H. M. Fauzan, S.H., M.H., M.M.

82 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


PROGRAM PRIORITAS

Ketika ditanya tentang program Tetapi atas nama lembaga, kami tetap praktisi dan teoritisi.
prioritas tahun 2017, Direktur memanggil mereka,” tambah Direktur “Dari perspektif tim penguji it
Binganis menyebut programnya sesuai lagi. and proper test, kemampuan peserta
dengan salah satu Misi Mahkamah Badilag sedang membangun masih ϔifty-ϔifty. Artinya, sebagian
Agung, yakni meningkatkan kualitas kepercayaan (trust) bahwa proses sudah bagus dan sebagian lagi kurang
kepemimpinan badan peradilan. rekrutmen pimpinan itu diseleng- bagus. Persoalannya adalah kawan-
“Tahun 2017 ini kami fokus pada garakan secara transparan, obyektif kawan hakim banyak yang terjebak
rekrutmen pimpinan peradilan dan dapat dipertanggungjawabkan. selama 24 jam sehari pada dunia teknis
agama melalui proϔile assessment dan Direktur Binganis mengingatkan (memeriksa perkara, red.). Tidak
ϔit and proper test. Proϔile assessment bahwa seseorang yang lulus menjadi ada lagi ruang untuk mempelajari
dijalankan oleh rekanan dari luar, pimpinan bukan ditentukan oleh administrasi umum, keuangan, SDM,
PPSDM. Sedangkan ϔit and proper test pimpinan Mahkamah Agung, dan membaca buku-buku lain. Wajar
dilaksanakan oleh tim yang ditunjuk melainkan ditentukan oleh potensi saja ketika diuji nilainya anjlok,” cetus
Ketua Mahkamah Agung,” kata dan kemampuan calon pimpinan. “Itu Direktur Binganis.
Direktur Binganis. yang selalu saya sampaikan kepada Pentingnya memperkuat kualitas
Dit. Binganis ingin memastikan para peserta uji kelayakan. Itu juga SDM pimpinan peradilan agama tidak
bahwa pimpinan pengadilan yang kutipan amanah yang mulia Wakil bisa ditawar lagi. Direktur Binganis
dipromosikan itu telah lulus proϔile Ketua MA Bidang Non Yudisial,” mengutip pejabat PPSDM, Budiman,
assessment. Ke depan, kata Direktur, imbuh Dr. H. Fauzan, S.H., M.M., M.H. mengingatkan bahwa kesalahan
seseorang yang akan dipromosikan merekrut 100 orang staff tidak akan
menjadi pimpinan itu terukur dan Kualitas Tenaga Teknis memberikan dampak signi ikan bagi
teruji baik dari sisi kemampuan Direktur Binganis juga mewanti- lembaga. Akan tetapi, kesalahan
teknis, non teknis, leadership, wanti agar seluruh pegawai teknis memilih satu orang pimpinan akan
maupun teoritis. peradilan agama meningkatkan membawa dampak sangat buruk bagi
Untuk mewujudkan hal tersebut kapasitas potensi dirinya. Jangan sebuah lembaga.
bukannya tanpa hambatan. Kendala hanya terjebak dengan rutinitas “Intinya, faktor kepemimpinan di
utama adalah keterbatasan anggaran. harian. Kemauan untuk menggali peradilan sangat penting. Dari hasil
Badilag hanya mampu menyediakan berbagai bidang di luar yang menjadi proϔile assessment kemarin, saya prihatin
konsumsi dan honorarium para pekerjaan harian juga dibutuhkan dengan kualitas yang ditunjukan para
penguji. Sedangkan biaya transportasi untuk meningkatkan kapasitas SDM. peserta. Tapi saya optimis jika kawan-
dan akomodasi ditanggung masing- Seorang pemimpin, menurut kawan diberikan lebih banyak ruang
masing peserta. Direktur Binganis, harus komprehensif untuk mengembangkan diri, mereka
Menurut Direktur Binganis, kemampuannya. Seorang pemimpin akan jauh lebih baik,” pungkas Direktur
Badilag sudah merencanakan dan harus menguasai leadership di Binganis.
mengajukan anggaran untuk biaya samping mampu menjadi birokrat, | Achmad Cholil, Mahrus AR |

transportasi dan akomodasi peserta


proϔile assessment dan ϔit and proper
test. Akan tetapi keterbatasan Badilag menargetkan pada tahun 2020 rekrutmen seluruh pimpinan
anggaran belum mampu memenuhi peradilan agama dijalankan melalui proses kelulusan proϔile assessment
harapan tersebut. dan ϔit and proper test. Selain itu, pembinaan dan pengembangan potensi
“Saya memberikan apresiasi SDM teknis dilakukan melalui kegiatan serti ikasi.
setinggi-tingginya kepada kawan- Khusus untuk 2017, Dit. Binganis akan:
kawan yang mau mengikuti uji 1. Melaksanakan proϔile assessment dan ϔit and proper test pimpinan
kelayakan dengan biaya sendiri,” pengadilan agama kelas II sebanyak 70 orang hakim.
ungkap Direktur. 2. Melaksanakan proϔile assessment dan ϔit and proper test pimpinan
“Banyak juga kawan-kawan di pengadilan agama kelas I.B sebaganyak 50 orang hakim.
peradilan agama yang potensial tapi 3. Melaksanakan proϔile assessment dan ϔit and proper test pimpinan
tidak mau mendaftarkan diri menjadi pengadilan agama kelas I.A sebaganyak 41 orang hakim.
pimpinan. Alasannya karena takut 4. Melaksanakan serti ikasi ujian kompetensi hakim ekonomi syariah
ditempatkan di wilayah yang jauh. melalui e-learning sebanyak 768 orang hakim.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 83


PROGRAM PRIORITAS

Pembinaan Administrasi

SIPP, E-Learning Pelayanan


Publik dan Bantuan Hukum
Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama

D
Ditjen Badilag, Dr. H. Hasbi Hasan, S.H., M.H.
irektorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Ditjen
Badilag membawahi tiga Subdirektorat (Subdit), yaitu
Subdit Tata Kelola, Subdit Bimbingan dan Monitoring, dan
Subdit Statistik dan Dokumentasi. Direktorat yang banyak
bersentuhan dengan pembinaan pelayanan publik di Peradilan
Agama ini dipimpin oleh Dr. H. Hasbi Hasan, M.H.
Dalam wawancaranya dengan Tim Redaktur Majalah Peradilan
Agama beberapa waktu, Direktur Binadmin –sebutan untuk
direktorat ini- memaparkan beberapa program prioritas yang
menjadi fokus garapan di tahun 2017.
“Yang pertama adalah pemantapan penggunaan Sistem
Informasi Penelusuran Perkara (SIPP). Ada sejumlah fokus yang kita
ingin selesaikan di tahun ini. Transisi, validasi data, dan sinkronisasi
Berita Acara Sidang (BAS) dan template putusan di SIPP adalah di
antaranya,” kata Direktur Binadmin.
Terkait pemantapan penggunaan SIPP ini, Ditbinadmin akan
mengadakan dua tahap kegiatan Bimbingan Teknis (Training of
Trainers/ToT) SIPP. Adapun pesertanya berasal dari unsur hakim,
PNS atau honorer di pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding
di lingkungan Peradilan Agama seluruh Indonesia. Para peserta ToT
ini akan didapuk menjadi anggota Satuan Tugas (Satgas) SIPP di
daerahnya masing-masing.
Bimtek ToT Tahap I diselenggarakan di Hotel Horison Bekasi
diikuti 30 peserta dari pengadilan yang berada di Pulau Jawa dan
Sumatera. Selama empat hari penuh mereka akan dilatih intensif
oleh Tim Nasionial SIPP Mahkamah Agung.
“Kita juga terus melakukan inventarisasi masalah terkait
implementasi SIPP di daerah. Badilag-kan juga punya Timnas SIPP.
Mereka yang dulu aktif mengawail implementasi SIADPA. Nah, dari
permasalah-permasalahan yang kita temukan itu kemudian kita
buat rumusan dan pedoman-pedoman internal,” papar Direktur
Binadmin.
Dr. Hasbi Hasan, M.H., mengakui bahwa salah satu kendala
percepatan implemetasi program adalah karena keterbatasan dana.

84 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


PROGRAM PRIORITAS

Meski demikian, ia dan jajarannya Ditjen Badilag tahun 2017. Tren yang sama juga terjadi pada
berusaha menyiasatinya dengan Sebagaimana diamanatkan oleh Pelayanan Terpadu. Tahun 2014
melakukan e isiensi dalam hal Peraturan Mahkamah Agung Nomor berhasil memutus 7.398 perkara,
bimbingan teknis dan monitoring. 1 Tahun 2014, Ditjen Badilag turun drastis menjadi 1.976 perkara
Kendala lainnya adalah melalui Direktorat Ditadmin terus dan melonjak sangat signi ikan
belum seragamnya budaya kerja memberikan perhatian penuh bagi menjadi 16.396 perkara.
menggunakan SIPP dalam membantu terwujudnya layanan hukum bagi “Badilag sangat berharap jajaran
percepatan penyelesaian administrasi masyarakat yang tidak mampu peradilan agama terus meningkatkan
perkara. “Merubah budaya kerja, melalui mekanisme pembebasan jumlah layanan bantuan hukum bagi
terutama bagi mereka yang belum biaya perkara, sidang di luar masyarakat. “Jangan sampai menurun
terbiasa dengan IT itu memang gedung pengadilan dan Posbakum seperti yang terjadi pada tahun 2015.
tantangan berat. Apalagi mereka yang pengadilan. Di samping pelaksanaan yang harus
gaptek,” ungkapnya. “Selain itu, Badilag juga ingin agar meningkat kualitas dan kuantitasnya,
Pelayanan Terpadu Sidang Keliling kawan-kawan di pengadilan agama
E-Learning Pelayanan Publik seperti yang diatur dalam Perma dan mahkamah syar’iyah juga harus
Dalam upaya meningkatkan Nomor 1 Tahun 2015 ditingkatkan patuh dan tertib dalam hal pelaporan,”
kapasitas SDM peradilan agama di pelaksanaannya agar semakin cetus Direktur Binadmin.
bidang pelayanan publik, Direktorat banyak masyarakat tidak mampu
Binadmin akan mengimplementasikan yang terbantu dalam mendapatkan Reward, Punishment
E-Learning Pelayanan Publik bagi identitas dan kepastian hukum,” kata dan Keteladanan
para frontliners pelayanan publik Dr. H. Hasbi Hasan, M.H. “Saya ingin sistem mekanisme
di pengadilan. Pesertanya pelatihan Berdasarkan data Laporan reward and punishment betul-betul
jarak jauh itu terdiri dari para petugas Tahunan Mahkamah Agung tahun ditegakan. Mekanisme reward and
Meja Informasi, petugas Meja I, 2014, 2015 dan 2016, jumlah punishment ini memiliki dampak
petugas Meja II dan petugas Meja III. pelayanan hukum yang dilakukan yang cukup besar. Oleh karenanya,
Rencananya, tahun 2017 ini akan pengadilan agama dan mahkamah ini penting kita wujudkan agar
diadakan sebanyak tiga kali pelatihan syar’iyah mengalami luktuasi. kawan-kawan di Peradilan Agama
dengan masing-masing peserta Layanan pembebasan biaya semakin terpacu dalam memberikan
sebanyak 300 orang. perkara pada tahun 2014 berhasil pelayanan dan melakukan inovasi,”
E-Learning Pelayanan Publik yang menyelesaikan 11.513 perkara. kata Direktur.
dimiliki Ditjen Badilag merupakan Jumlah itu menurun pada tahun 2015 Dahulu, lanjut Direktur Binadmin,
hasil kerja sama dengan the Family yang hanya menyelesaikan 10.748 peradilan agama dikenal maju
Court of Australia (FCoA) yang perkara. Akan tetapi pada tahun pesat dalam Pola Bindalmin dan
didukung penuh oleh Australia 2016 naik drastis sekitar 160 persen pemanfaatan IT. Peradilan agama
Indonesia Partnership for Justice dengan jumlah penyelesaian perkara perlu memacu speed-nya agar lebih
(AIPJ). Seluruh konten pelatihan sebanyak 26.451. kencang lagi agar jangan sampai
yang dibutuhkan sudah diselesaikan Begitu juga dengan layanan tertinggal dengan kawan-kawan
pembuatannya tahun lalu. Posbakum. Pada tahun 2014 mampu dari lingkungan peradilan lainnya di
Dengan mengikuti pelatihan ini melayani 82.145 orang, turun Mahkamah Agung.
para garda depan pelayanan publik menjadi 77.344 orang pada tahun Peradilan agama sejak dahulu
di peradilan agama diharapkan 2015. Dan meningkat tajam pada dikenal dengan keteladanan.
memiliki kemampuan yang seragam tahun 2016 menjadi 195.023 orang Pimpinan di semua lini dan
yang memenuhi ekspektasi para yang dilayani. lapisan, kata Direktur, harus
pencari keadilan dalam memberikan Peningkatan yang tajam juga memberikan teladan yang baik
pelayanan. terjadi pada layanan sidang bagi yang lainnya. Komunikasi
keliling. Pada tahun 2013 berhasil dan koordinasi yang bagus baik di
Bantuan Hukum menyelesaikan 30.857 perkara, turun tingkat Ditjen maupun pengadilan
Pemberian layanan hukum menjadi 27.580 perkara pada tahun tingkat pertama dan banding harus
bagi masyarakat tidak mampu 2015, dan meningkat pesat menjadi kembali direvitalisasi.
juga tetap menjadi fokus utama 67.986 perkara pada tahun 2016. Achmad Cholil, Rahmat Arijaya

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 85


POSTUR
PERKARA

Sukses Dalam Penyelesaian


Perkara, Mahkamah Agung
Kembali Ukir Sejarah
Ketua Mahkamah Agung RI optimis “Mengelola persepsi dan memelihara kepercayaan
tahun 2017 ini akan menjadi momentum publik demi terwujudnya visi Badan Peradilan Indonesia
perbaikan di berbagai aspek, yang Agung,” demikian benang merah dalam sambutan
Prof. Dr. H.M. Hatta Ali, SH, MH saat melaporkan hasil
termasuk dalam aspek penanganan kinerja MA tahun 2016, pada tanggal 9 Februari 2017 lalu.1
perkara di empat lingkungan badan Tahun 2016 merupakan tahun pertama di fase lima
peradilan, apa benang merahnya? tahun kedua dalam peta jalan (road map) pembaruan

P
peradilan 2010 – 2035. Pada fase lima tahun kedua (2016
ernyataan tersebut, acapkali disampaikan oleh – 2020), fokus pembaruan diarahkan pada peningkatan
Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H, M.H., saat melaporkan akses terhadap keadilan, dukungan terhadap kebijakan
hasil kinerja Mahkamah Agung RI sepanjang tahun reformasi hukum, manajemen perkara berbasis elektronik,
2016 lalu, di hadapan pimpinan MA, para hakim pelayanan publik berbasis elektronik, dan simpli ikasi
agung, para pejabat eselon I, pejabat eselon II, pejabat administrasi perkara cepat.2 Arah kebijakan tersebut
eselon III, pejabat struktural dan fungsional, para tamu dapat diketahui dari berbagai regulasi yang diterbitkan
undangan dari lembaga negara dan lembaga internasional oleh Mahkamah Agung, baik dalam bentuk Peraturan
lainnya, MA kembali bersorak sorai setelah bekerja keras Mahkamah Agung (Perma), Surat Edaran Mahkamah
satu tahun yang lalu. Agung (SEMA), Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung,
Benang merah yang disampaikan, MA mampu mengukir Surat Keputusan Panitera Mahkamah Agung RI ataupun
sejarah dalam keberhasilan penanganan perkara di empat Keputusan Pejabat Eselon I lainnya. Benang merah dari
lingkungan badan peradilan. Tidak hanya itu, penanganan berbagai kebijakan tersebut mengarah pada perwujudan
perkara tersebut diikuti oleh penyelesaikan perkara yang konsepsi badan peradilan yang agung.
sederhana, cepat, dan biaya ringan serta puas di hati Secara gra is statistik, rasio produktivitas memutus
masyarakat. perkara yang dilakukan Mahkamah Agung sepanjang
Meskipun di tahun 2016 lalu masih menyisakan tahun 2016 dapat dilihat dari beban kerjanya. Beban
beberapa hal yang belum sempurna, namun Mahkamah perkara Mahkamah Agung tahun 2016 berjumlah 18.580
Agung dan badan peradilan di bawahnya telah berusaha perkara, terdiri sisa perkara tahun 2015 sebanyak 3.950
semaksimal mungkin untuk melakukan pembenahan dan dan perkara yang diterima tahun 2016 sebanyak 14.630
perbaikan di segala bidang seperti halnya yang menjadi perkara. Mahkamah Agung telah memutus sebanyak
harapan publik selama ini. 16.223 perkara sehingga sisa perkara berjumlah 2.357
Pada tahun 2016, Mahkamah Agung kembali mampu perkara.
melampaui target kinerja yang ditetapkan dalam memutus Rasio jumlah perkara yang telah diputus dengan jumlah
perkara di atas 70% dan merupakan capaian tertinggi yang beban perkara (rasio produktivitas memutus perkara)
pernah diraih sepanjang sejarah Mahkamah Agung. Pada adalah sebesar 87,31%, sedangkan rasio jumlah
akhir tahun 2016 tercatat sisa perkara sebanyak 2.357 sisa perkara sebesar 12,69%. Dengan demikian, kinerja
perkara, jumlah sisa perkara tersebut juga merupakan Mahkamah Agung dalam memutus perkara di tahun 2016
yang terendah dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. telah melampaui target kinerja memutus perkara di atas
Selain itu, Mahkamah Agung juga tidak henti-hentinya 70%.
melakukan perbaikan dan pembaruan di bidang teknis dan Rasio produktivitas Mahkamah Agung dalam memutus
manajemen perkara dalam rangka meningkatkan kinerja perkara tahun 2016 meningkat 8,78% dari tahun 2015
penanganan perkara. yang memiliki rasio produktivitas sebesar 78,53%.

86 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


POSTUR

Jumlah sisa perkara tahun 2016 berkurang 40,33% 12 Pembatalan Wakaf 3 0.37%
dibandingkan dari tahun 2015 yang berjumlah 3.950. 13 Isbat Nikah 2 0.24%
Rasio produktivitas memutus dan sisa perkara tahun 2016 14 Lelang Eksekusi 2 0.24%
melampaui capaian kinerja tahun 2015 dan merupakan 15 Na kah 2 0.24%
16 Pencegahan Nikah 2 0.24%
capaian tertinggi dalam sejarah Mahkamah Agung.
17 Penetapan Waris 2 0.24%
18 Wasiat 2 0.24%
90.00% 100.00% 19 Lain-lain 8 0.98%
87.31%
90.00%
Jumlah 515
80.00%
76.62%
78.53%
80.00% Perkara kasasi kamar agama yang diputus pada tahun
70.00% 76.50% 71.42%

70.00%
2016 sebanyak 823 perkara. Jumlah ini berkurang 5,73%
60.00% 62.64% 62.25% 64.07%
57.68%
60.00%
dibandingkan tahun 2015 yang memutus sebanyak 873
57.50% 62.09%
50.00% 50.00% 50.00%
48.41% 48.41% 50.00%
perkara. Rasio jumlah perkara putus dibandingkan beban
42.50%
perkara adalah 100% yang berarti seluruh perkara yang
47.91%
40.00%
42.44% 40.00%
30.00%
37.30% 37.75% 36.90%
menjadi beban pemeriksaan perkara tahun 2016 dapat
25.50% 30.00%

20.00%
26.55% diputus di tahun yang sama. Capaian ini merupakan yang
23.38% 20.00%

10.00%
21.47%
tertinggi dalam sejarah Mahkamah Agung.
12.60%
10.00%

Postur Perkara Tingkat Pertama dan Banding


0.00% 0.00%
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
% sisa beban % putus beban
Peradilan agama sepanjang tahun 2016 lalu menerima
'ƌĂĮŬϭ͘ϭ͗WĞƌŬĞŵďĂŶŐĂŶZĂƐŝŽWƌŽĚƵŬƟǀŝƚĂƐDĞŵƵƚƵƐĚĂŶZĂƐŝŽ^ŝƐĂWĞƌŬĂƌĂ sebanyak 590.239 perkara, kemudian putus 447.704, dari
DĂŚŬĂŵĂŚŐƵŶŐƚĂŚƵŶϮϬϬϰͲϮϬϭϲ
jumlah tersebut yang dicabut sebanyak 9.369 perkara,
Berbanding lurus dengan postur perkara yang sehingga sisa perkara sebanyak 133.166 perkara.
ditangani Badan Peradilan Agama, jumlah perkara kasasi Jumlah perkara yang diterima tahun 2016 ini meningkat
yang diterima kamar agama tahun 2016 sebanyak 822 4,10% dari tahun 2015 yang menerima sebanyak 481.176
perkara, terdiri dari perkara perdata agama sebanyak perkara. Perkara yang diputus berkurang 0,81% dari
818 dan perkara jinayat sebanyak 4 perkara. Sisa perkara tahun 2015 yang berjumlah 451.045 perkara. Rasio
perdata agama tahun 2015 sebanyak 1 perkara, sehingga jumlah perkara yang diputus dibandingkan dengan jumlah
jumlah beban perkara tahun 2016 sebanyak 823 perkara. beban kerja adalah 75,85%, rasio jumlah perkara dicabut
Jumlah perkara kasasi kamar agama yang diterima tahun sebanyak 1,17 % sedangkan jumlah rasio sisa perkara
2016 berkurang 4,53% dari penerimaan sebesar 22,57%.
tahun 2015 yang berjumlah 861 perkara. Jumlah beban Perkara gugatan cerai naik signi ikan, disusul perkara
perkara juga berkurang 5,73% dibandingkan tahun 2015 permohonan. Perkara Jinayat yang diadili oleh Mahkamah
yang berjumlah 873 perkara. Syar’iyah di wilayah hukum Provinsi Aceh tahun 2016
Angka 818 perkara perdata agama tersebut, perkara sebanyak 345 perkara. Jumlah ini terdiri dari perkara
cerai gugata menempati urutan teratas dengan 292 masuk tahun 2016 sebanyak 324 perkara dan sisa perkara
perkara atau 35,70%, lalu perkara cerai talak sebanyak tahun 2015 sebanyak 21 perkara. Perkara yang telah
190 perkara atau 23,23%, disusul perkara waris, harta diputus sebanyak 298 perkara, sehingga sisa perkara
bersama, hadhanah, dan pembatalan nikah. jinayat pada akhir tahun 2016 sebanyak 47 perkara.
Perkara yang diterima tahun 2016 meningkat 36,71%
Tabel Klasiϐikasi Perkara Perdata Agama yang dari tahun 2015 yang berjumlah 237 perkara.Jumlah
Diterima Mahkamah Agung Tahun 2016 perkara yang diputus juga meningkat 37,33% dari tahun
No. Klasiϐikasi Jumlah % 2015 yang berjumlah 217 perkara. Rasio jumlah perkara
1 Cerai Gugat 282 35.70% yang diputus dengan jumlah beban perkara sebesar
2 Cerai Talak 190 23.23% 86,38%, sedangkan rasio jumlah sisa perkara sebesar
3 Waris 134 10.30%
4 Harta Bersama 111 13.57% 13,62%. Perkara jinayat yang diajukan banding pada tahun
5 Hadhonah 29 3.55% 2016 sebanyak 15 perkara (5,03%) dan semuanya telah
6 Pembatalan Nikah 10 1.22% diputus sehingga sisa perkara nihil.
7 Pengesahan Nikah 9 1.10% [Alimuddin]
8 Murabahah 7 0.88% (Endnotes)
9 Pembatalan Hibah 5 0.61% 1 Sambutan Ketua MA saat melaporkan hasil kinerja MA tahun 2016, tanggal 9
10 Hibah 4 0.49% Februari 2017.
11 Perlawanan Eksekusi 4 0.49% 2 Laporan Tahunan MA 2016, hlm.4

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 87


POSTUR
SDM

IDEALITAS DAN REALITAS


APARATUR PERADILAN AGAMA

S
ecara umum, jumlah 31.406 orang, masih kurang sekitar menetapkan Peraturan Mahkamah
sumberdaya manusia (SDM) 32.705 orang untuk mencapai Agung Nomor 6 Tahun 2016
Mahkamah Agung dan Badan jumlah ideal. Dengan demikian, MA tentang Penyusunan dan Penetapan
Peradilan di bawahnya membutuhkan penambahan pegawai Kebutuhan serta Pengadaan Tenaga
sepanjang tahun 2016 ialah 31.406 teknis dan non teknis. Hakim yang disusul dengan SK KMA
orang, angka tersebut masih jauh Undang-Undang Nomor 49 Tahun Nomor 20/KMA/HK.01/III/2016
dari kebutuhan ideal. Saat ini, MA 2009, Undang-Undang Nomor 50 tanggal 29 Maret 2016. Lagi-lagi
telah mengurai beberapa klasi ikasi Tahun 2009, dan Undang-Undang usulan kepada pemerintah masih
yang dibutuhkan untuk mewujudkan Nomor 51 Tahun 2009, status hakim jauh panggang daripada api, jauh
SDM yang ideal, antara lain SDM semula sebagai pejabat negara harap cita tak sampai.
berdasarkan kelompok jabatan, SDM tertentu menjadi pejabat negara. Sejak tahun 2011 sampai tahun
berdasarkan jenjang pendidikan, Namun, Kementerian Pendayagunaan 2016 lalu, rekrutmen tenaga teknis
SDM berdasarkan golongan/ruang, Aparatur Negara dan Reformasi khususnya hakim masih nihil,
SDM berdasarkan jenis kelamin, Birokrasi hanya berwenang dampaknya sejumlah peradilan
SDM berdasarkan rentan usia, dan menetapkan formasi CPNS sehingga de isit hakim. Berdasarkan hasil
klasi ikasi hakim agung berdasarkan permintaan MA untuk pengisian analisis beban kerja MA tahun
kamar. kebutuhan tenaga hakim tidak dapat 2015 lalu, kebutuhan tenaga hakim
Hasil analisis kebutuhan pegawai terpenuhi. tingkat pertama dan tingkat banding
teknis dan non teknis sekitar 64.111 Berdasarkan alasan tersebut, hasil sebanyak 12.847 orang, yang ada
orang, sementara SDM yang tersedia rapat koordinasi MA dengan 6 instansi saat ini berjumlah 7.989 orang,

88 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


POSTUR

masih kekurangan sebanyak 4.858 langkah strategis sesuai dengan yang tertentu baik kerusuhan ataupun
orang. Angka kebutuhan tersebut diharapkan, para pimpinan peradilan kondisi kon lik dapat ditempatkan
dihitung berdasarkan beban kerja sepakat untuk berdaya guna dan hakim golongan III/d dari kelas IB
dan kebutuhan hakim untuk mengisi berhasil guna dalam setiap program dalam jabatan hakim pratama utama
86 satuan kerja baru di lingkungan kerja yang mereka rumuskan berjalan selama 2 tahun.
peradilan agama, peradilan umum, sebelumnya.2
dan peradilan tata usaha negara.1 Salah satu capaian dari langkah Tabel 3.29: Rapat Tim Promosi
Upaya MA terus menerus strategis yang telah dirumuskan dan Mutasi dan Rapat Pimpinan
dilakukan untuk mengisi kekurangan sebelumnya ialah pola promosi dan No. TPM / Rapat Pimpinan Jumlah
tenaga teknis dan non teknis pada mutasi yang terintegrasi dan sistematis. 1 TPM 1 350
badan peradilan di bawahnya, Berdasarkan SK KMA Nomor 48/ 2 Rapat Pimpinan 1 30
termasuk badan peradilan agama. KMA/SK/II/2017 tanggal 17 Februari 3 Rapat Pimpinan 2 6
Salah satunya mengusulkan kepada 2017, tentang Pola Promosi dan 4 TPM 2 650
pemerintah pada tahun 2017 ini, Mutasi Hakim Pada Empat Lingkungan 5 Rapat Pimpinan 3 2
menyusul terbitnya SK KMA Nomor Peradilan, tujuan dilakukan promosi, Jumlah 1.068
37/KMA/SK/II/2017 tentang mutasi, dan demosi untuk mengisi
Peningkatan Kelas dari Dua Puluh kekosongan formasi suatu pengadilan Badan Peradilan Agama sepanjang
Sembilan Pengadilan Agama Kelas II baik karena kekurangan tenaga hakim tahun 2016 telah melakukan 5 kali
Menjadi Kelas IB dan Dua Puluh Satu ataupun pengangkatan ketua dan atau rapat TPM (tim promosi dan mutasi)
Pengadilan Agama Kelas IB Menjadi wakil ketua. tenaga teknis. Data-data tersebut
Kelas IA, dan SK KMA Nomor 38/SK/ Mutasi hakim dan penempatan dapat dipahami secara ideal, bahwa
KMA/II/2017 tentang Peningkatan pada pengadilan agama/mahkamah program promosi dan mutasi telah
Kelas pada Dua Mahkamah Syar’iyah syar’iyah kelas II adalah hakim berjalan baik. Direktur Pembinaan
Kelas II Menjadi Kelas IB, dan Keppres dengan golongan III/a dalam jabatan Tenaga Teknis Badan Peradilan
Nomor 13, 15, 16 Tahun 2016 tentang hakim pratama sampai dengan III/d Agama MA pernah menyampaikan
Pembentukan PA baru (lihat Majalah dalam jabatan hakim pratama utama, di berbagai kunjungan daerah, pola
Peradilan Agama edisi 10). penempatan kedua tetap ditempatkan promosi dan mutasi tenaga teknis
Kenaikan kelas dan pembentukan di pengadilan agama/mahkamah tetap mengacu pada SK KMA Nomor
PA baru tersebut, paling tidak menjadi syar’iyah kelas II di luar Jawa. 48/KMA/SK/II/2017 tanggal 17
salah satu alasan MA mengusulkan Mutasi hakim dan penempatan Februari 2017. Beban kerja pada
kebutuhan tenaga teknis dan non pada pengadilan agama/mahkamah satuan kerja akan disesuaikan dengan
teknis kepada pemerintah. syar’iyah kelas IB di Jawa dan luar jumlah hakim dan lamanya waktu
Jawa adalah hakim dengan golongan mutasi minimal 4 tahun hingga 5
Tabel 3.1. Tenaga dan minimal III/d dalam jabatan hakim tahun.
Non Teknis 2016 pratama utama. Bagi pengadilan Selanjutnya, kebijakan pola
No. Jabatan Kebutuhan Bezetting Kekurangan agama/mahkamah syar’iyah kelas IB tersebut akan digunakan sebagai
1 Hakim 12.547 7.989 4.555
2 Panitera 19.575 9.180 10.395 di luar Jawa pada umumnya dapat pedoman untuk memperoleh
Pengganti ditempatkan hakim-hakim minimal kesamaan pola pikir, sikap dan
3 Jurusita 10.020 3.990 6.030
4 Pegawai 21.669 10.247 11.422 golongan III/c dalam jabatan hakim tindakan bagi tim promosi dan
Jumlah 64.111 31.400 32.705
pratama madya. mutasi Mahkamah Agung. Tindakan
Mutasi hakim dan penempatan dalam melakukan penempatan hakim
Idealitas dan Realitas Pola pada pengadilan agama/mahkamah dalam bentuk pembinaan para hakim
Promosi dan Mutasi syar’iyah kelas IA diutamakan bagi melalui mutasi, promosi, bahkan
Menurut Ketua Mahkamah hakim golongan IV/a dalam jabatan demosi.
Agung RI Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, hakim madya pratama sampai dengan (Alimuddin)

pelaksanaan reformasi birokrasi golongan IV/d dalam jabatan hakim (Endnotes)


MA telah berjalan simultan sebagai utama muda. Untuk pengadilan 1 Laporan Mahkamah Agung RI
proses yang berkesinambungan agama/mahkamah syar’iyah kelas tahun 2016, hlm.158
untuk mewujudkan tata kelola IA dengan jumlah beban perkara 2 Sambutan Ketua MA dalam
pemerintahan yang baik. Capaian sedikit (di bawah 1000) dan kondisi Laporan Tahunan 2016, hlm. xxix

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 89


PENGADILAN INSPIRATIF

PENGADILAN AGAMA LABUHA

Butuh Sepuluh Hari Hanya Untuk


Sekali Sidang Keliling di PA Labuha
Pemenuhan akses terhadap keadilan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang
terpinggirkan dan tinggal di tempat terpencil sudah menjadi komitmen Peradilan
Agama sejak lama. Apa yang dilakukan Pengadilan Agama Labuha ini contohnya.
Mereka rela terombang-ambing 24 jam di atas kapal laut dengan total 10 hari
perjalanan untuk menghadirkan keadilan bagi mereka yang nun jauh di pelosok.

B
uat para penggemar batu
akik, nama Bacan sudah
tidak asing lagi. Batu Bacan
termasuk salah satu batu
mulia yang paling banyak diburu. Tapi
mungkin tidak banyak yang tahu dari
mana asal batu alam idaman ini. Ya,
letaknya di Kabupaten Halmahera
Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Batu Bacan sudah menjadi ikon
Pemkab Halmahera Selatan. Namanya
diabadikan dalam bentuk jembatan
penyeberangan yang dikenal dengan
Jembatan Batu Bacan. Tulisan ini
tidak akan mengulas pernak pernik
Batu Bacan, tapi menampilkan satu
sisi Pengadilan Agama di kampung
halaman Batu Bacan. Namanya
Pengadilan Agama Labuha. Kantor Pengadilan Agama Labuha
PA Labuha yang terletak
Halmahera Selatan membawahi tiga PA Labuha memiliki 22 Pegawai Ketua PA, Panmud Gugatan, jabatan
kabupaten sebagai yurisdiksinya, ditambah 4 tenaga Honorer. Ada 4 fungsional kepaniteraan (Pranata
yaitu Kabupaten Halmahera Selatan orang hakim, 13 pegawai bidang Peradilan) dan jabatan fungsional
dengan ibukota Labuha, Kepulauan keperkaraan, dan 5 pegawai kesekretariatan (Arsiparis, Pranata
Sula dengan ibukota Sanana dan kesekretariatan. Sedikitnya jumlah Kumputer, Pustakawan dan
Pulau Taliabu dengan ibukota Taliabu. pegawai tersebut tidak sebanding Bendahara).
Jarak Labuha ke Ibukota Provinsi, dengan jumlah beban pekerjaan. Keterbatasan jumlah SDM tidak
So i i, sejauh 100 Mil, atau sekitar 170 Akhirnya, ada beberapa orang yang mengurangi semangat kerja pegawai
Km. Jarak Sanana ke Ibukota Provinsi merangkap jabatan. PA Labuha. Meski terhitung ada di
250 Mil dan jarak antara Labuha- Ada juga beberapa pos jabatan pelosok Republik, PA Labuha sering
Sanana 320 Mil. yang belum terisi. Seperti Wakil mendulang prestasi. Tahun 2012 yang

90 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


PENGADILAN INSPIRATIF

lalu, PA Labuha menyabet dua juara nikah massal yang akan diikuti
pertama. Juara I kategori SIADPA Plus sekitar 100 pasangan suami isteri di
terbaik dan Juara I Website terbaik Kepulauan Talibu. Data ini dihimpun
Tingkat Maluku Utara. Kemudian oleh masyarakat secara swadaya. PA
tahun 2016 dua orang pegawai juga Labuha berencana menghelat sidang
mendapat prestasi sebagai pegawai keliling untuk program ini.
teladan tingkat Maluku Utara, Sedangkan untuk tahun 2017,
namanya Santi, S.E. dan Ali Murtadlo, sudah ditetapkan ada empat kali
S.H.I. sidang keliling. Dua kali di Kepulauan
Sula dan dua kali di Kepulauan Obi.
Hambatan Access to Justice dan Yang pertama diselenggarakan pada
Perjuangan Sidang Keliling bulan Maret 2017 lalu.
Kabupaten Halmahera Selatan Sidang keliling pertama Benteng Barnaveld
merupakan daerah kepulauan diputuskan di Kepualuan Sula. Butuh
yang dikelilingi oleh lautan. Secara waktu 10 hari untuk satu kali sidang Jadi, total perjalanan di atas
geogra is wilayah daratan tersebar di keliling di Kepulauan ini, sejak mulai laut yang ditempuh dari kantor PA
beberapa pulau kecil antara lain Obi, berangkat sampai pulang kembali. Labuha ke lokasi sidang keliling
Bacan, Makian, Kayoa, Kasiruta, dan Berangkat dari Labuha pada hari adalah sebanyak 24 jam. Sungguh
Mandioli. Senin (13/3/2017) malam dan melelahkan. Selama perjalanan,
Wilayah yurisdiksi PA Labuha kembali lagi hari Jumat (24/3/2017) jangan harap bisa bermain gajet
yang kepulauan tersebut menjadi Subuh. untuk menghilangkan suntuk, karena
rintangan berat bagi para pencari Tim sidang keliling terlebih sinyal internet langsung lenyap begitu
keadilan untuk datang ke kantor PA dahulu naik kapal laut dari Labuha ke kapal melepas jangkar mengarungi
Labuha. Untuk pergi mendaftarkan Ternate, selama 7 jam di kapal laut. samudera biru.
gugatan perkara ke PA Labuha, Berangkat hari Senin (13/3/2017) Kegiatan sidang keliling pun
mereka tidak hanya harus merogoh malam pukul 21.00 WIT dan sampai dimulai. Rabu (15/3/2017) siang
koceknya dalam-dalam, tetapi juga di Ternate hari Selasa (14/3/2017) pukul 14.00 WIT pendaftaran
harus rela menghabiskan waktu pagi pukul 04.00 WIT atau mendekati perkara dilakukan. Seluruh proses
berhari-hari di tengah lautan. waktu Subuh. administrasi dijalankan secara
Belum lagi jika melihat biaya Kemudian tim yang terdiri dari manual. Input data ke Sistem
hidup yang sangat tinggi di sana. Ini tiga orang hakim, satu panitera, satu Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)
karena akses barang dan jasa hampir jurusita, dan satu penerima perkara dilakukan kemudian sesampainya di
semuanya disuplai dari Kota Ternate beristirahat dulu di Ternate satu hari kantor. Proses pendaftaran bertempat
melalui transportasi laut. Sementara menunggu jadwal pemberangkatan di bekas rumah bupati yang beralih
itu, menurut data statistik tahun 2015, sore hari nanti menuju lokasi sidang fungsi menjadi kantor sidang
jumlah masyarakat yang masuk dalam keliling. Sebagian tinggal di rumah Pengadilan Negeri Labuha. Setelah
kategori miskin sebanyak 12,70%. teman pegawai PA Ternate dan Magrib pendaftaran dilanjutkan di
Menghadapi kenyataan ini, PA sebagian tinggal di mess PA. rumah penginapan Tim. Total hari
Labuha getol menjalankan program Dari Ternate Tim PA Labuha itu menerima 25 perkara. Semuanya
akses terhadap keadilan melalui kemudian bertolak ke lokasi sidang perkara cerai.
program Sidang Keliling dan keliling di Kepulauan Sula yang Jaringan internet di lokasi sidang
Pembebasan Biaya Perkara (Prodeo). beribu kota Sanana. Berangkat Selasa keliling kurang stabil. Pembayaran
Tahun 2016, PA Labuha berhasil (14/3/2017) pukul 04.00 sore waktu panjar biaya perkara secara langsung
menyelesaikan 98 perkara melalui setempat dan baru sampai lokasi pada kepada kasir, tidak melalui bank.
sidang keliling yang digelar di Pulau Rabu pagi berikutnya pukul 09.00 Kemudian langsung dibuatkan
Obi dan Sanana. Sedangkan untuk pagi. Selama 17 jam mereka di atas Penetapan Majelis Hakim (PMH)
Pembebasan Biaya Perkara sukses kapal. Kelelahan di perjalanan, Tim dan Penetapan Hari Sidang (PHS).
menyelesaikan 24 perkara. Sidang Keliling mengumpulkan tenaga Selanjutnya jurusita pengganti
Bahkan untuk tahun 2018 sudah lebih dulu di tempat penginapan memanggil para pihak sesuai dengan
direncanakan program sidang itsbat untuk kegiatan esok hari. alamat masing-masing.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 91


PENGADILAN INSPIRATIF

Contohnya adalah Suhardhono,


S.H.I., Sekretaris Pengadilan Agama
Labuha. Pria kelahiran 27 Juni 1982
ini berasal dari Tidore. Sebelumnya,
ia menjabat sebagai wakil sekretaris
Pengadilan Agama Soasio. Sedangkan
awal karirnya dimulai sebagai CPNS
di Pengadilan Agama Morotai tahun
2007.
Pengalaman bertugas di tempat
terpencil bukanlah hal baru bagi
Suhardjono. Namun, tetap saja
menempuh perjalanan laut selama 8
jam dari kampung halamannya ke PA
Labuha merupakan kisah tersendiri
Jembatan Batu Bacan
yang penuh suka dan duka.
Seperti dituturkannya, suka
Untuk memenuhi asas yang diselesaikan di kantor kemudian yang di dapat selama bertugas
pemanggilan resmi dan patut, relaas diserahkan kepada para pihak pada adalah bertemu teman kerja dari
panggilan untuk sidang dilakukan saat sidang keliling berikutnya. berbagai suku dan bisa mengenal
3 hari sebelum sidang. Rabu Selebihnya, ada pihak KUA yang kultur masyarakat pada daerah
(15/3/2017) juru sita memanggil menjemput salinan putusan tersebut tempat tugas. Tak kalah pentingnya
para pihak untuk sidang pada hari bersama akta cerainya. adalah mengenal dan mendapatkan
Senin (20/3/2017) pagi. Print out “Menjalankan tugas sidang keliling pengalaman kerja di tempat yang
relaas panggilan dilakukan sendiri ini cukup berat. Perjalanannya baru.
karena memang Tim Sidang Keliling panjang. Butuh 10 hari untuk sekali Adapun dukanya adalah harus
PA Labuha membawa perlengkapan sidang. Medan dan tantangannya menempuh perjalanan laut dengan
sidang termasuk laptop dan printer. berat. Tapi kami di PA Labuha ikhlas kapal selama 8 jam dari Pelabuhan
PA Labuha memiliki trik khusus dan senang karena kami dapat Babang (Halmahera Selatan) ke
agar semua perkara di sidang keliling memberikan pelayanan hukum Ternate dan 1 Jam dari Ternate ke
itu dapat diselesaikan sampai dengan kepada masyarakat yang menghadapi Kota Tidore untuk bertemu Keluarga.
pembacaan putusan. Jika ada tuntutan akses transportasi dan jarak untuk Selain itu harga barang di Labuha
akibat cerai seperti na kah iddah, datang ke kantor kami,” kata Ketua PA relatif mahal dibandingkan dengan
mut’ah, dan kiswah, sebisa mungkin Labuha, Drs. Muhtar Tayib, M.H. Kota lain di wilayah Maluku Utara.
diselesaikan melalui jalur mediasi. “Jika anggaran sidang keliling “Semoga pimpinan yang ada di
Bahkan di sidang keliling kemarin, ada ditambah, tentu akan semakin banyak Jakarta memperhatikan orang-orang
tuntutan na kah lampau (madhilyah) masyarakat yang terbantu untuk seperti kami yang bertugas di daerah
yang langsung dibayarkan pada saat memperoleh keadilan,” katanya lagi. terpencil,” harap Suhardjono.
mediasi. Bahkan, ada satu tuntutan | Mahrus AR |

pengasuhan anak yang juga berhasil Suka Duka Bekerja di PA Labuha


disepakati via mediasi. Dengan begitu, Pegawai PA Labuha pada umumnya
persidangan berjalan lebih cepat dan bukan merupakan penduduk asli
para pencari keadilan puas. Halmahera Selatan. Mereka banyak
Persidangan di sidang keliling yang berasal dari Jawa, Lampung,
ini dilaksanakan selama satu hari Makassar, Buton, Ambon, Ternate dan
penuh. Dari pagi sampai malam Tidore. Urusan tempat tinggal mereka
hari. Karena keterbatasan sarana mengontrak rumah atau tinggal di
dan prasarana, tidak semua salinan kost dengan kisaran biaya antara lima
putusan dapat diserahkan pada hari ratus ribu hingga satu juta rupiah per
tersebut. Sebagian salinan putusan bulan. Kedaton Kesultanan Bacan

92 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


KILAS PERISTIWA

Inilah Delegasi MA yang Belajar Penerima Layanan Posbakum di


Inovasi di Pengadilan Australia Peradilan Agama Naik 160 Persen
Brisbane | badilag.
Jakarta l badilag.mahkamahagung.
m a h ka m a h a g u n g .
go.id
go.id
Pengguna layanan posbakum di
Mahkamah Agung
lingkungan peradilan agama semakin
RI mendapat
banyak. Dibandingkan tahun 2015,
kesempatan untuk
jumlah pengguna layanan posbakum
menugaskan lima
tahun 2016 meningkat hingga 160
aparatur peradilan
persen.
guna mengadakan kunjungan kerja di sejumlah pengadilan di
Berdasarkan data yang dihimpun
Australia pada 3-10 Desember 2016.
Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Ditjen
Tiga di antara mereka merupakan perwakilan pengadilan yang
Badilag, di lingkungan peradilan agama, posbakum terdapat di
menjuarai kompetisi inovasi pelayanan publik peradilan tahun
120 pengadilan tingkat pertama. Dari Januari hingga Desember
2015. Mereka adalah M Farid Dzikrullah dari PA Kabupaten
2016, tercatat 195.023 orang menerima manfaat layanan
Malang (juara I dan juara favorit) dengan inovasi Audio to Text
tersebut.
Recording (ATR); Dewi Mustikasari dari PN Pekanbaru (juara II)
dengan inovasi e-SKUM; dan Ade Firman Fathony PA Tanggamus
(juara III) dengan inovasi Tanggamus Mobile Court (TMC).
Register dan Arsip Elektronik Segera
Dua anggota delegasi lainnya adalah Hermansyah dari Badilag Diberlakukan di Peradilan Agama
dan Ari in Syamsurizal dari Biro Perencanaan dan Organisasi Jakarta l badilag.mahkamahagung.go.id
BUA MA. Tidak lama lagi, Ditjen Badilag
memberlakukan penggunaan register
dan arsip elektronik untuk keperluan
Ketua MA Sampaikan Laporan Tahunan 2016 administrasi perkara di lingkungan
Jakarta | badilag. peradilan agama.
mahkamahagung. Saat ini, Ditjen Badilag telah rampung
go.id (9/2/2017) menyusun Standar Pengelolaan Register dan
Mahkamah Agung Kearsipan Perkara di Lingkungan Peradilan
RI menggelar sidang Agama. Regulasi tersebut secara resmi akan
pleno istimewa diberlakukan bersamaan dengan terbitnya
tahunan dengan acara Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan
tunggal penyampaian Administrasi Peradilan Agama edisi revisi
laporan tahunan 2016.
tahun 2016 di Gedung
Mahkamah Agung Jl. Medan Merdeka Utara No. 9-13 Jakarta Ucapkan Sumpah, Prof. Ha a
Kamis, (9/2/2017).
Ali Resmi Jadi Ketua MA
Jakarta | badilag.mahkamah-
Ketua MA Lan k Sekretaris Baru agung.go.id (1/3/2017)
Di depan Presiden Joko
Widodo, Prof. Dr. H. M. Hatta
Ali, S.H., M.H., mengucapkan
sumpah sebagai Ketua
Mahkamah Agung RI
periode kedua tahun 2017-
2022.
Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi
kewajiban Ketua Mahkamah Agung dengan sebaik-baiknya dan
Jakarta | badilag.mahkamahagung.go.id (7/2/2017) seadil-adilnya, memegang teguh UUD 1945, dan menjalankan
Selasa, (7/2/2017) Ketua Mahkamah Agung RI Prof. Dr. H. M. segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya
Hatta Ali, S.H., M.H. secara resmi melantik dan mengambil sumpah menurut UUD 1945 serta berbakti kepada nusa dan bangsa,”
Achmad Setyo Pudjoharsoyo, S.H., M.H. sebagai Sekretaris kata Hatta Ali saat mengucapkan sumpah jabatannya, Rabu,
Mahkamah Agung yang baru. (1/3/2017) di Istana Negara, Jakarta.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 93


KILAS PERISTIWA

Rakor Badilag 2017 Resmi Dibuka 9 Calon Wakil Ketua PA Kelas IA


Lolos Fit and Proper Test
Jakarta | badilag.
mahkamahagung.
go.id (7/3/2017)
Setelah melalui
tahapan pro ile
assesment dan
it and proper
test, akhirnya
Dirjen Badan
Peradilan Agama
meloloskan 9 calon Wakil Ketua Pengadilan Agama/Mahkamah
Bekasi | badilag.mahkamahagung.go.id (6/2/2017) Syar’iyah Kelas IA. Hal itu tertuang dalam surat Direktur Jenderal
Senin, (6/2/2017) Sekretaris Ditjen Badan Peradilan Agama Badan Peradilan Agama Nomor 0810/DjA/HM.00/03/2017
Tukiran, S.H M.M. atas nama Direktur Jenderal secara resmi tanggal 7 Maret 2017.
membuka Rapat Koordinasi Ditjen Badilag dengan Ketua, Wakil,
Panitera dan Sekretaris Mahkamah Syari’ah Aceh/ Pengadilan
Tinggi Agama Seluruh Indonesia di Bekasi. Diklat Hakim Ekonomi Syariah di Riyadh,
Arab Saudi Terus Dilanjutkan
Jakarta | badilag.
Pemberian Penghargaan Warnai
mahkamahagung.go.id
Rakor Badilag 2017 Ketua Kamar Peradilan
Agama Mahkamah
Agung Republik
Indonesia yang saat itu
masih dijabat oleh Prof.
Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.IP., M.Hum menerima telegram tertulis
dari Rektor Universitas Islam Imam Muhammad Ibnu Saud Prof.
Bekasi | badilag.mahkamahagung.go.id (6/2/2017)
Dr. Sulaiman Bin Abdullah Abal Khail.
Disela-sela pembukaan Rapat Kordinasi, Senin (6/2/2017)
Surat bernomor 4035 tertanggal 18 Rabi’ul Akhir 1438 H
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama memberikan
merupakan surat jawaban atas surat Mahkamah Agung RI Nomor
penghargaan kepada tiga Pengadilan Tinggi Agama yang sudah
27/TUAKA-PA/XXI/2016 tanggal 19 Desember 2016 perihal
menerima serti ikat ISO. Penghargaan langsung diberikan oleh
Ucapan Terima Kasih Dan Penghargaan atas terselenggaranya
Sekretaris Ditjen Badan Beradilan Agama Tukiran S.H., M.M. dan
Diklat Hakim Ekonomi Syariah Angkatan IV di Riyadh Arab Saudi.
Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama Dr. H. M.
Fauzan, S.H., M.H.
Ketiga Pengadilan itu ialah Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat, Gelar Rekerda Akbar, PTA Jawa
Jakarta dan Pengadilan Tinggi Agama Palangkaraya.
Tengah Tekankan Layanan Prima

Jaring Calon Wakil Ketua PTA, Badilag


Lakukan Fit and Proper Test

Jakarta | badilag.mahkamahagung.go.id (13/3/2017) Pati | pta-semarang.go.id


Untuk kedua kalinya, Ditjen Badan Peradilan Agama bekerjasama Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Jawa Tengah menggelar rapat
dengan PPSDM kembali melakukan pro ile assesment dan it and akbar di sebuah hotel di pati yang diikuti oleh Seluruh Ketua
proper test untuk menjaring calon Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Pengadilan Agama berikut panitera dan sekretaris bersama
Agama/Mahkamah Syar’iyah Aceh. Acara yang sama pernah dengan Pimpinan dan Hakim Tinggi Pengadilan PTA Jawa
dilakukan Ditjen Badilag Tahun 2015 silam. Tengah, Jumat 9 Desember 2016

94 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


KILAS PERISTIWA

Mahasiswa Universitas Islam MS Aceh Menerima Kunjungan Para


Selangor Kunjungi MS Aceh Akademisi Fakultas Perundang-
Undangan Universitas Malaysia
Banda Aceh | ms-aceh.go.id
Mahkamah Syar’iyah Aceh
bukan hanya sebagai sebuah
lembaga penegak hukum untuk
mendapatkan keadilan dan
kepastian hukum bagi masyarakat,
namun juga menjadi sebuah objek
penelitian dan pengkajian ilmiah
baik para Akademisi maupun bagi para peneliti dan pemerhati
hukum.

Banda Aceh | ms-aceh.go.id


Kamis (12/1/2017), pukul 14.30 WIB. Mahkamah Syar’iyah Aceh, Badilag Segera Menyosialisasikan Perma Tata
menerima kedatangan rombongan Mahasiswa Universitas Islam
Selangor, Malaysia sejumlah 14 orang peserta.
Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi Syariah
Kedatangan rombongan Mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu ini Jakarta l badilag.mahkamah-
dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Universitas Islam Selangor agung.go.id
(UNISEL), HJ. Abd. Rashid B Abd. Azis. Peraturan Mahkamah Agung
Nomor 14 Tahun 2016
Direktur Ditbinganis PA Ditjen Badilag tentang Penyelesaian Perkara
Ekonomi Syariah perlu segera
Launching Inovasi PA Muara Bulian disosialisasikan. Unit-unit
Jambi |PTA Jambi kerja eselon II di Badilag akan berkolaborasi untuk lebih
PA Muara Bulian adalah salah mengkhalayakkan regulasi yang ditetapkan Ketua MA dan mulai
satu dari sepuluh PA yang ada berlaku pada 22 Desember 2016 itu.
dalam wilayah PTA Jambi.
Baru-baru ini, PA Muara
Dua Tahun Berturut-turut, PTA
Bulian naik kelas I-B bersama
dengan dua PA Lainnya.
Bandung Kikis Habis Sisa Perkara
Seiring dengan naik kelas I-B tersebut, PA Muara Bulian Jakarta | Badilag.mahkamahagung.
menorehkan prestasi dalam teknologi informasi. Ada dua inovasi go.id
yang digagas PA Muara Bulian, yaitu sms center dan audio to Usaha mengikis habis sisa perkara
text recording (ATR). Kedua inovasi ini dilaunching Direktur yang dilakukan jajaran Pengadilan
Pembinaan Tenaga Teknis Ditjen Badilag H. Fauzan di PTA Jambi, Tinggi Agama Jawa Barat patut diacungi jempol. Pasalnya, PTA
Senin (27/02). yang dipimpin Dr. H. Zainuddin Fajari, S.H., M.H., ini berhasil
mengikis sisa perkara tahun 2016 menjadi nol perkara (zero
pending case). Prestasi zero pending case di akhir tahun bukan
PTA Manado Gelar Rapat Koordinasi kali ini saja diraih PTA Bandung. Pada akhir tahun 2015, PTA
dan Pemaparan Materi SMM yang membawahi 24 pengadilan agama se Jawa Barat ini juga
Manado | PTA Manado sukses menihilkan sisa perkara.
Rapat Koordinasi
Pengadilan Tinggi Ketua PTA Bandar Lampung Kenalkan
Agama Sulawesi Utara Si LARA ke Gubernur Lampung
dengan Pengadilan
Agama se Sulawesi Utara Bandar Lampung | pta-
telah diselenggarakan bandarlampung.go.id
pada pada 21 Februari Ketua Pengadilan Tinggi Agama
2017. Bandar Lampung Drs. H. Bahrussam
Rakor yang diikuti oleh seluruh Pejabat Struktural dan Fungsional Yunus, SH,MH memperkenalkan
PTA Sulut dan para Pejabat PA se Sulut yang terdiri dari Ketua, Sistem Informasi Pelayanan
Wakil Ketua, Panitera, Sekretaris dan Wakil Panitera dihadiri juga Perkara (Si LARA) kepada Gubernur Lampung Muhammad Ridho
oleh Sekretaris Ditjen Badilag Bapak H. Tukiran, S.H, M.M. Ficardo diruang kerjanya (Jum’at, 3 Februari 2017).

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 95


AKTUAL

Memperkuat Idealisme Dari


Kenaikan Kelas
Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung RI merilis kenaikan kelas Peradilan
Agama/Mahkamah Syar’iyah seluruh Indonesia, menyusul Surat Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/10/M.
KT.01/2017 tanggal 16 Januari 2017 perihal peningkatan kelas/tipe 118
(seratus delapan belas) pengadilan di lingkungan Mahkamah Agung RI.

S
etali tiga uang bak Dua Puluh Satu Pengadilan Agama yang dipublikasikan oleh Biro Hukum
gayung bersambut, Ketua Kelas I B Menjadi Kelas I A. Kedua, dan Humas MA, Peradilan Agama
Mahkamah Agung langsung Surat Keputusan Ketua Mahkamah berjumlah 339 dengan rincian
menandatangani dua surat Agung Nomor 38/KMA/SK/II/2017 pengadilan agama kelas I A berjumlah
keputusan secara bersamaan. tentang Peningkatan Kelas Pada Dua 76 satuan kerja, pengadilan agama
Pertama, Surat Keputusan Ketua Mahkamah Syar’iyah Kelas II Menjadi kelas I B berjumlah 106 satuan
Mahkamah Agung Nomor 37/KMA/ Kelas I B, kedua SK KMA tersebut kerja, dan pengadilan agama kelas
SK/II/2017 tentang Peningkatan Kelas dikeluarkan pada tanggal 9 Februari II berjumlah 157 satuan kerja.
Pada Dua Puluh Sembilan Pengadilan 2017. Sedangkan Mahkamah Syar’iyah di
Agama Kelas II Menjadi Kelas I B dan Jika mengacu pada dua SK KMA Provinsi Aceh berjumlah 20 dengan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 97


AKTUAL

rincian satu Mahkamah Syar’iyah Gorontalo, PA Sidoarjo, PA Tangerang, bahwa hukum dihasilkan secara baik
kelas I A, Mahkamah Syar’iyah PA Kabupaten Malang, PA Bogor, PA melalui perenungan ide dan etik oleh
kelas I B berjumlah 4 satuan kerja, Cibinong, PA Slawi, PA Watampone, para legislator. Padahal hukum yang
dan Mahkamah Syar’iyah kelas II PA Tanjung Pinang, PA Pati dan PA demikian hanyalah language game
berjumlah 15 satuan kerja. Kebumen dari kelas I B menjadi kelas (permainan bahasa/kata-kata) para
Jumlah pengadilan agama kelas II I A. aktor pemegang kekuasaan di badan
yang ditingkatkan kelasnya sebanyak Khusus di wilayah hukum Mahka- legislatif, sehingga mengundang
29 menjadi PA kelas IB dan 21 PA mah Syar’iyah Aceh, meningkatkan kritik luas dari publik akibat
kelas IB menjadi kelas IA. Adapun Mahkamah Syar’iyah Bireuen dan kecongkakan sosial yang ditampilkan
pengadilan agama yang ditingkatkan Mahkamah Syar’iyah Sigli dari kelas dalam praktek politik.1 Menurut Teori
kelasnya adalah Pengadilan Agama II menjadi kelas I B berdasarkan SK Legislasi, dalam pembentukan hukum,
Sambas, PA Sungguminasa, PA KMA Nomor 38 tersebut. tidak cukup penguasaan hukum
Mempawah, PA Polewali, PA Kayu hanya difokuskan pada aspek teknis
Agung, PA Dumai, PA Limboto, Dampak Kenaikan Kelas formal dan sistemnya, namun harus
PA Rantau Prapat, PA Wates, PA Ulasan ini mengambil posisi menerobos dan menjelajahi aspek-
Kisaran, PA Muara Enim, PA Rengat, jawaban bahwa teori legislasi tidak aspek budaya yang menyangkur
PA Gunung Sugih, PA Payakumbuh, senantiasa mendasarkan pada ruang spiritualitas hukum itu sendiri.
PA Pangkalan Bun, PA Pelaihari, PA cara ber ikir legalisme. Ada dua Budaya hukum itu terdiri dari nilai-
Donggala, PA Pare Pare, PA Tanjung argumentasi yang tersedia untuk nilai, tradisi, pengetahuan local, serta
Pandan, PA Dompu, PA Martapura, PA memperkuat alasan tersebut antara kekuatan spiritual yang dijalankan
Tanggamus, PA Bangko, PA Luwuk, PA lain; Pertama, sandaran teori legislasi oleh masyarakat secara turun
Sengeti, PA Kalianda, PA Muara Bulian, hanya pada aturan justru akan temurun. Sistem hukum dalam suatu
PA Kotamobagu dan PA Maros dari memisahkan teks dengan konteks, negara yang tidak bekerja, biasanya
kelas II menjadi kelas I B. Kemudian menenggelamkan kata-kata dalam lebih banyak dipengaruhi oleh budaya
Pengadilan Agama Tigaraksa, PA ruang kosong, sehingga substancially hukum yang tidak direspon secara
Metro, PA Serang, PA Bekasi, PA unmeaningful. baik oleh pembentuk kebijakan atau
Sleman, PA Sragen, PA Purwokerto, Kedua, penganut pemikiran penguasa.2
PA Depok, PA Surakarta, PA Batam, PA legalisme membenarkan pandangan Kehadiran dua SK KMA tersebut,
tentunya berdampak pada perubahan
eselonisasi para pejabat yang bekerja
di lingkungan peradilan agama, dan
pengaruh pada anggaran untuk gaji,
tunjangan, dan hak-hak aparatur
negara. Kedudukan, tugas dan fungsi
Pengadilan Agama sebagai t e r s e b u t
dalam SK KMA Nomor 37 dan 38,
berpedoman kepada Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman dan Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan dan Kesekretariatan
Peradilan. Kini, PERMA Nomor 7
Tahun 2015 telah diubah dengan
PERMA Nomor 1 Tahun 2017 tentang
1 Wiratraman, R. Herlambang Perdana,
Legisprudence, Pengembangan Teori Legislasi dalam
Wacana Demokratisasi & Kritik Rule of Law, dalam
surat elektronik yang dikirim pada tanggal 12 Maret
2017, pukul 13: 45.
2 Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum: Pencarian,
Pembebasan, dan Pencerahan, Muhammadiyah
University Press, Yogyakarta, 2004, hal. 37.

98 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


AKTUAL

organisasi tata kerja kesekretariatan


dan kepaniteraan.
Sebagai contoh, PA Tigaraksa
semula kelas IB dan sekarang
meningkat kelas IA, pejabat
kesekretariatan yang berjumlah 3
orang dengan komposisi sekretaris
harus dijabat oleh pejabat eselon III.a
dan Kasubbag masing-masing eselon
IV.a. Sedangkan PA Kayuagung kelas
IB, pejabat sekretaris harus dijabat
oleh eselon III.b dan para Kasubbag
dijabat eselon IV.a. Baik Pejabat masih menunggu instruksi resmi dari Hakim Pengadilan Tingkat Banding
Kesekretariatan maupun pejabat sekretaris Mahkamah Agung guna dan Calon Pimpinan Pengadilan
Kepaniteraan tetap mengacu pada dikeluarkan petunjuk teknis ataupun Tingkat Banding pada 4 (empat)
ketentuan Pasal 45 Undang-Undang surat edaran resmi. Lingkungan Peradilan di Bawah
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Lagi-lagi jika dirunut ke arah teori Mahkamah Agung RI, bagi pimpinan
Kekuasaan Kehakiman. Lebih jauh, pembentukan hukum dan dampaknya, pengadilan agama/mahkamah
penjelasan Pasal 46 huruf (e) yang maka dalam pembentukan hukum syar’iyah yang belum mengikuti uji
dimaksud dengan “pejabat peradilan tidak cukup penguasaan hukum kelayakan dan kepatutan, maka wajib
yang lain” adalah sekretaris, wakil hanya difokuskan pada aspek teknis hukumnya mengikutinya dan lulus
sekretaris, wakil panitera, panitera formal dan sistemnya, namun harus ujian. Lalu bagi hakim pengadilan
pengganti, juru sita, juru sita pengganti, menerobos dan menjelajah aspek- agama/mahkamah syar’iyah yang
dan pejabat struktural lainnya yang aspek budaya yang menyangkut ruang dapat ditempatkan pada Pengadilan
diangkat dan ditetapkan berdasarkan spiritualitas hukum itu sendiri. Dua Agama/Mahkamah Syar’iyah kelas
keputusan Mahkamah Agung sehingga SK KMA dan PERMA Nomor 1 Tahun IB di Jawa dan luar Jawa (Sumatera,
harus dibaca keputusan itu berupa 2017 tersebut, tentunya akan menjadi Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali)
PERMA atau SK KMA. babak baru bagi sejumlah Pengadilan adalah Hakim minimal golongan III/d
Lalu, bagaimana dengan sistem Agama/Mahkamah Syar’iyah yang dalam jabatan Hakim Pratama Utama.
penggajian dan hak-hak lainnya terkena imbas kenaikan kelas. SK Bagi Pengadilan Agama/Mahkamah
bagi PA yang ditingkatkan kelasnya? KMA Nomor 37 dan 38 dan PERMA Syar’iyah di luar Jawa pada umumnya
Sekretaris Badan Peradilan Agama Nomor 1 Tahun 2017 tersebut, dapat ditempatkan Hakim-Hakim
pernah menyindir tentang hal ternyata belum mampu menjawab minimal golongan III/c dalam jabatan
tersebut, dalam jawaban singkatnya kegelisahan dan beberapa pertanyaan Hakim Pratama Madya.
via SMS pada 9 Maret 2017 lalu, satuan kerja di daerah terkait tatacara Mutasi dan penempatan Hakim
pencairan gaji dan tunjangan baik pencairan gaji, tunjangan dan hak- Pengadilan Agama/Mahkamah
tenaga teknis maupun pejabat hak lainnya, masih harus dikeluarkan Syar’iyah kelas IA diutamakan bagi
kesekretariatan dan tunjangan surat edaran atau petunjuk teknisnya. Hakim golongan IV/a dalam jabatan
kinerja, dapat dilakukan sepanjang Dampak lainnya, terkait pangkat/ Hakim Madya Pratama sampai dengan
KPPN tidak menolak, namun jika golongan hakim yang berpengaruh IV/d dalam jabatan Hakim Utama
KPPN menolak maka pimpinan harus pada kenaikan kelas. Berdasarkan SK Muda. Untuk Pengadilan Agama/
mengeluarkan SK Infassing setiap KMA Nomor 48/KMA/SK/II/2017 Mahkamah Syar’iyah kelas IA dengan
jabatan dan SK Infassing tunjangan tanggal 17 Februari 2017 tentang jumlah beban perkara sedikit ( di
kinerja. Pola Promosi dan Mutasi Hakim pada bawah 1000 perkara), maupun yang
Kendatipun demikian, setiap Empat Lingkungan Peradilan, dan SK memiliki kondisi tertentu (sedang
daerah menanggapi dua SK KMA KMA Nomor 42/KMA/SK/IV/2015 dalam kon lik/kerusuhan) dapat
tersebut secara beraneka ragam. tentang Pedoman Pelaksanaan Uji ditempatkan Hakim yang berasal dari
Ada yang langsung mengajukan Kelayakan dan Kepatutan / Fit and kelas IB golongan III/d dalam jabatan
pencairan di KPPN setempat dan Proper Test bagi Calon Pimpinan Hakim Pratama Utama 2 (dua) tahun.
dicairkan, namun ada pula yang Pengadilan Tingkat Pertama, Calon (Alimuddin)

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 99


EKONOMI SYARIAH

Babak Baru Pembatalan


dan Eksekusi Putusan
Arbitrase Syariah

B
Kilas Balik 1999-2016 berharga berjangka menengah syari’ah, sekuritas syari’ah,
ermula sejak diberlakukannya Undang-Undang pembiayaan syari’ah, pegadaian syari’ah, dana pensiun
Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase lembaga keuangan syari’ah, dan bisnis syariah.
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa yang Sejak diberlakukannya UU No. 30/2006 tersebut,
diundangkan pada tanggal 12 Agustus 1999, sebagian besar publik meyakini bahwa jika terdapat
persoalan pembatalan dan eksekusi putusan arbitrase, sengketa atas kegiatan usaha yang dilakukan berdasarkan
termasuk arbitrase syariah, memasuki perjalanan yang prinsip syariah, maka penyelesaiannya secara litigasi
cukup berliku terkait kewenangan pengadilan yang dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan
menjalankan fungsi pembatalan dan eksekusi tersebut. Agama. Hal ini semakin terkon irmasi ketika pada tanggal
Pasal 61 UU No. 30/1999 secara eksplisit menyatakan 16 Juli 2008, Presiden RI mengundangkan berlakunya
bahwa “Dalam hal para pihak tidak melaksanakan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
putusan arbitrase secara sukarela, putusan dilaksanakan Syariah.
berdasarkan perintah Ketua Pengadilan Negeri atas Pasal 55 UU No. 21/2008 menyebutkan:
permohonan salah satu pihak yang bersengketa”. (1) Penyelesaian sengketa Perbankan Syariah dilakukan
Selanjutnya, Pasal 71 UU No. 30/1999 menyebutkan: oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama.
“Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus (2) Dalam hal para pihak telah memperjanjikan
diajukan secara tertulis dalam waktu paling lama 30 penyelesaian sengketa selain sebagaimana dimaksud
(tiga puluh) hari terhitung sejak hari penyerahan dan pada ayat (1), penyelesaian sengketa dilakukan sesuai
pendaftaran putusan arbitrase kepada Panitera Pengadilan dengan isi Akad.
Negeri.” Pasal 72 ayat (1) UU 30/1999 kemudian (3) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada
menegaskan bahwa “permohonan pembatalan putusan ayat (2) tidak boleh bertentangan dengan Prinsip
arbitrase harus diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri.” Syariah.
Berdasarkan ketentuan Pasal 61, 71 dan 72 UU No. Dengan diundangkannya UU Perbankan Syariah,
30/1999 itu sangat jelas dinyatakan bahwa pembatalan dan publik semakin meyakini bahwa semua sengketa yang
eksekusi putusan arbitrase, termasuk arbitrase syariah, berkaitan dengan prinsip syariah, penyelesaiannya secara
merupakan kompetensi absolut Pengadilan Negeri. litigasi dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan
Polemik mulai mengemuka ketika pada tanggal 20 Peradilan Agama. Banyak yang berpendapat, seluruh
Maret 2006, Presiden RI mengesahkan berlakunya Undang- aturan yang menyebut kata ‘pengadilan’, harus dibaca
Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas sebagai ‘pengadilan agama atau mahkamah syar’iyah’
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan ketika berkaitan dengan kewenangan penyelesaian
Agama. Pasal 49 UU No. 3/2006 menambah kewenangan syariah secara litigasi. Begitu juga dengan kewenangan
baru bagi Peradilan Agama dalam menyelesaikan pembatalan dan eksekusi putusan arbitrase seperti yang
sengketa. Kewenangan baru tersebut adalah kewenangan diatur dalam UU No. 30/1999. Dengan diundangkannya
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di UU No. 30/2006 dan UU No. 2/2008, maka kewenangan
bidang ekonomi syariah. pembatalan dan eksekusi putusan arbitrase syariah
Phrase ‘ekonomi syariah’ ini mencakup banyak hal merupakan kewenangan peradilan agama.
yang terkait dengan kegiatan yang berbau syariah. Seperti Meskipun demikian, di tataran praktis penanganan
dinyatakan dalam Penjelasan Pasal 49 UU No. 3/2006, pembatalan dan eksekusi putusan arbitrase syariah,
yang dimaksud dengan ekonomi syariah adalah perbuatan pendapat di atas belum dapat dijalankan sepenuhnya
atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip karena adanya perbedaan aturan yang secara eksplisit
syari’ah, antara lain meliputi: bank syari’ah, lembaga antara UU No. 30/1999 dengan UU No. 30/2006 dan UU
keuangan mikro syari’ah, asuransi syari’ah, reasuransi No. 2/2008. Menyikapi hal tersebut, Ketua Mahkamah
syari’ah, reksa dana syari’ah, obligasi syari’ah dan surat Agung RI, waktu itu dijabat oleh Prof. Dr. Bagir Manan, S.H.,

100 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


EKONOMI SYARIAH

M.C.L., merasa perlu mengakhiri polemik yang terjadi di tingkat putusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengacu
bawah. Akhirnya pada tanggal 10 Oktober 2008, Bagir Manan pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang
mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 8 Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.”
Tahun 2008 Tentang Eksekusi Putusan Badan Arbitrase Syari’ah. Setelah melalui jalan berliku selama kurang lebih
Point (4) SEMA No. 8/2008 menyebutkan bahwa “Dalam hal 17 tahun, perkara pembatalan dan eksekusi putusan
putusan Badan Arbitrase Syari’ah tidak dilaksanakan secara arbitrase syariah kembali menjadi kewenangan absolut
sukarela, maka putusan tersebut dilaksanakan berdasarkan pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama.
perintah Ketua Pengadilan yang berwenang atas permohonan Tugas ke depan bagi hakim Peradilan Agama adalah
salah satu pihak yang bersengketa, dan oleh karena sesuai dengan memperkuat kapasitas SDM yang mumpuni dalam
Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana menyelesaikan sengketa pembatalan dan pelaksanaan
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, putusan arbitrase syariah agar para pihak bersengketa
Pengadilan Agama juga bertugas dan berwenang memeriksa, merasa puas dengan putusan yang diberikan.
memutus dan menyelesaikan perkara di bidang ekonomi [Achmad Cholil]

syari’ah, maka Ketua Pengadilan Agama lah yang berwenang


memerintahkan pelaksanaan putusan Badan Arbitrase Syari’ah.”
SEMA No. 8/2008 tersebut mengakhiri polemik pengadilan
mana yang berwenang membatalkan dan mengeksekusi
putusan arbitrase syariah. Dengan berlakunya SEMA tersebut,
pembatalan dan eksekusi putusan arbitrase syariah menjadi
kompetensi absolut pengadilan agama/mahkamah syar’iyah.
SEMA tersebut juga secara nyata ‘menganulir’ ketentuan Pasal
61, 71 dan 72 UU No. 30/1999.
Akan tetapi SEMA No. 8/2008 hanya berusia seumur jagung.
Pada tanggal 29 Oktober 2009, diundangkan Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Pasal 59
ayat (3) UU No. 48/2009 menyatakan bahwa “Dalam hal para
pihak tidak melaksanakan putusan arbitrase secara sukarela,
putusan dilaksanakan berdasarkan perintah Ketua Pengadilan
Negeri atas permohonan salah satu pihak yang bersengketa.”
Penjelasan Pasal 59 UU No. 48/2009 menegaskan bahwa yang
dimaksud dengan arbitrase dalam ketentuan ini termasuk juga
arbitrase syariah.
Kembali polemik mengemuka. Ada dua aturan yang
bertentangan dalam hal pembatalan dan eksekusi putusan
arbitrase syariah. SEMA No. 8/2008 versus UU No. 48/2009.
Untuk meredam polemik tersebut, Mahkamah Agung pada
tanggal 20 Mei 2010 mengeluarkan SEMA Nomor 08 Tahun 2010
Tentang Penegasan Tidak Berlakunya Surat Edaran Mahkamah
Agung Nomor : 08 Tahun 2008 Tentang Eksekusi Putusan Badan
Arbitrase Syari’ah. Berdasarkan SEMA No. 08/2010 tersebut
maka SEMA No. 08/2008 yang memberikan kewenangan kepada
pengadilan agama dalam membatalkan dan mengeksekusi
putusan arbitrase syariah dinyatakan tidak berlaku.
Enam tahun kemudian, tepatnya tanggal 22 Desember 2016,
Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H.,
mengeluarkan Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 14
Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi
Syariah. Pasal 13 ayat (2) menyatakan bahwa “Pelaksanaan
putusan arbitrase syariah dan pembatalannya dilakukan oleh
pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama. Selanjutnya
Pasal 13 ayat (3) menegaskan bahwa “Tata cara pelaksanaan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 101


JINAYAH

Balada Kasus Maisir Di


Provinsi Aceh

Foto: h ps://i0.wp.com/www.kanalaceh.com/wp-content/uploads/2016/03/P_20160301_110420-1.jpg
Pelaksanaan hukuman cambuk di Aceh

Berdasarkan qanun jinayat yang berlaku di Aceh, yang berlaku di Indonesia yang
terkait dengan pidana. Lembaga
masyarakat diberikan peranan untuk mencegah terjadinya Mahkamah Syar’iyah dan Wilayatul
jarimah (kejahatan) minuman khamar, masir (judi), dan Hisbah diberikan tugas dalam
khalwat (berbuat mesum). Peran serta umat Islam tersebut upaya penyelidikan, penyidikan,
penuntutan, eksekusi (cambuk) dan
bukan dalam bentuk “main hakim sendiri”, namun pengawasan pelaku tindak pidana
berdasarkan proses peradilan di Mahkamah Syar’iyah. yang telah diqanunkan.

J
Salah satu bentuk jinayat yang
ika tidak menoleh ke aspek HAM, seperti penahanan, yang lebih banyak acapkali diterima keputusannya
hukuman (uqubat) cambuk menghabiskan dana dalam proses oleh masyarakat Aceh adalah jinayat
yang diatur qanun akan lebih penghukuman pelaku kejahatan. (tindak pidana) maisir (judi).
efektif karena memberi rasa Urensi qanun jinayat juga Hukuman yang diberikan majelis
malu dan tidak menimbulkan resiko merupakan salah satu upaya hakim jinayat adalah hukuman
serius bagi keluarga, jenis hukuman pemerintah Aceh untuk menghindari cambuk dan terpidana tidak keberatan
ini juga memadai biaya lebih murah kevakuman hukum dalam karena lebih dekat memenuhi rasa
yang ditanggung pemerintah kancah upaya merealisasikan keadilan.
dibandingkan jenis ‘uqubat lainnya, hukum perundang-undangan Data Mahkamah Syar’iyah

102 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


JINAYAH

Aceh sepanjang tahun 2016 lalu, mengukurnya.2


kasus maisir menduduki peringkat Sejak tanggal 4 Oktober 1999
atas. Kasus itu melambung tinggi melalui Undang-undang Nomor 44
dibandingkan kasus-kasus lain Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
seperti khalwat dan khamar. Dari Keistimewaan bagi Propinsi Daerah
324 perkara jinayat yang diterima Istimewa Aceh, masyarakat Aceh
dan putus oleh Mahkamah, ternyata telah mempunyai landasan yang kuat
kasus maisir berjumlah 197 untuk menyelengarakan keistimewaan
perkara. Menyusul kasus khalwat 50 bidang agama, kehidupan adat,
perkara, kasus ikhtilath 25 perkara, pendidikan, dan peran ulama.
pelecehan seksual 21 perkara, dan Kehadiran undang-undang tersebut “Data Mahkamah Syar’iyah
khamar 14 perkara. Mahkamah dimaksudkan untuk memberikan
Syar’iyah Kutacane paling banyak landasan bagi propinsi Nanggroe
Aceh sepanjang tahun
menangani kasus maisir, disusul Aceh Darussalam dalam mengatur 2016 lalu, kasus maisir
Mahkamah Syar’iyah Kuala Simpang urusan-urusan yang telah menjadi menduduki peringkat atas.
dan Mahkamah Syar’iyah Banda keistimewaan melalui kebijakan
Aceh.1 daerah.
Kasus itu melambung
Berdasarkan ketentuan Pasal 2 Pasal 4 ayat (1) Undang-undang tinggi dibandingkan
BAB II Qanun Nomor 13 Tahun 2003 Nomor 44 tahun 1999 menentukan kasus-kasus lain seperti
tentang Maisir (perjudian), ditegaskan ”penyelengaraan kehidupan beragama
bahwa ruang lingkup larangan maisir di daerah, diwujudkan dalam bentuk
khalwat dan khamar.”
dalam qanun ini adalah segala bentuk pelaksanaan Syari’at Islam bagi
kegiatan dan/atau perbuatan serta pemeluknya dalam bermasyarakat”. Kedudukan Perkara Maisir
keadaan yang mengarah kepada Lebih lanjut pada ayat (2) diatur (Judi) di Mahkamah Syar’iyah
taruhan dan dapat berakibat kepada bahwa daerah mengembangkan Qanun Nomor 10 Tahun 2002
kemudharatan bagi pihak-pihak dan mengatur penyelenggaraan tentang Peradilan Syariat Islam
yang bertaruh dan orang-orang/ kehidupan beragama dengan tetap menjadi qanun yang sangat penting
lembaga yang ikut terlibat dalam menjaga kerukunan hidup beragama. karena qanun tersebut menjadi
taruhan tersebut. Sesungguhnya Yang dimaksud dengan mengem- peraturan perundang-undangan dalam
larangan perjudian di Aceh adalah bangkan dan mengatur penyeleng- menegakkan hukum di Aceh. Dalam
potret yang mencerminkan budaya garaan kehidupan beragama adalah kaitannya dengan pemberlakukan
lokal masyarakat Aceh yang mengupayakan dan membuat tindak pidana maisir (judi), selain
mengedepankan prinsip Syariat Islam kebijakan daerah (Qanun dan qanun tersebut di atas, maka Qanun
dalam melakukan kegiatan sehari- Keputusan Kepala Daerah) untuk Nomor 13 Tahun 2003 tentang maisir
hari. Simbol serambi Mekah hingga mengatur kehidupan masyarakat (judi) menjadi pedoman.
saat ini masih melekat di propinsi sesuai dengan ajaran Islam serta Berdasarkan teori sistem hukum,
Aceh. Dengan demikian, pelarangan meningkatkan keimanan dan budaya hukum masyarakat Aceh
maisir (perjudian) adalah sebuah ketaqwaan kepada Allah SWT. Bahkan berpengaruh terhadap keputusan
keniscayaan. disamping penyelenggaraan peran Hakim Mahkamah Syar’iyah. Selain
Hal itu disetujui oleh Ketua ulama, maka dalam rangka penyeleng- budaya, pranata hukum yang melekat
Mahkamah Syar’iyah Aceh Drs. H. garaan keistimewaan lainnya, seperti pada aparatur penegak hukum
Jufri Ghalib, SH, MH saat dihubungi kehidupan adat dan pendidikan harus berperan penting mengurangi angka
redaksi. Ia menyampaikan bahwa sesuai dengan Syari’at Islam. perkara maisir (judi) yang masuk ke
terkait qanun tentang maisir sudah Undang-undang Nomor 44 Tahun Mahkamah Syar’iyah.
sepantasnya diganjar dengan 1999 mengakomodir beberapa Kedudukan perkara maisir (judi)
hukuman cambuk, majelis hakim ketentuan yang menunjukkan Syari’at yang menjadi kewenangan mutlak
sudah benar dalam menerapkan Islam, yang meliputi bidang aqidah, Mahkamah Syar’iyah di Aceh harus
hukuman tersebut. Terkait efek ibadah, muamalah dan akhlak telah mengacu pada hukum materiil dan
jera, tentunya bukan kapasitas menjadi bagian dari sistem hukum hukum formil yang ada. Berkaitan
majelis hakim dan mahkamah untuk nasional. dengan hal tersebut, Undang-Undang

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 103


JINAYAH

Syar’iyah dalam lingkungan Peradilan suatu rancangan qanun yang disebut


Agama merupakan Hukum Acara “Rancangan Qanun Hukum Acara
Perdata yang berlaku pada Pengadilan Jinayat”. Penyusunan Rancangan
dalam lingkungan Peradilan Umum, Qanun dimaksud mengacu kepada
kecuali yang telah diatur secara sistem hukum yang ada dalam
khusus dalam Undang-Undang Nomor KUHP ditambah dengan prinsip-
7 Tahun 1989. prinsip penyelesaian perkara
Hukum acara perdata sejauh ini jinayat yang dikenal dalam Syariah.
tidak ada masalah, karena dapat Surat Keputusan Ketua Mahkamah
menggunakan hukum acara perdata Agung Republik Indonesia tentang
yang berlaku bagi lingkungan Pelimpahan Sebagian Kewenangan
peradilan umum untuk hal-hal yang dari Peradilan Umum kepada
belum diatur secara khusus dalam Mahkamah Syar’iyah di Provinsi
Undang-Undang Nomor 7 Tahun Nanggroe Aceh Darussalam Nomor
1989 dan peraturan perundang- KMA/070/SK/X/2004 tertanggal 6
undangan lainnya. Untuk hukum Oktober 2004 semakin menguatkan
acara jinayat (pidana Islam), sebelum posisi Mahkamah Syar’iyah.
adanya hukum acara tersendiri yang Hal ini cukup menggembirakan
Nomor 7 Tahun 1989 tentang diatur dengan Qanun, juga dapat karena sebelumnya Sekretaris
Peradilan Agama memuat hukum berpedoman kepada hukum acara Kabinet dengan Surat Nomor B53/
formil di Pengadilan Agama dan pidana yang berlaku dilingkungan Waseskab/06/2004 tanggal 10 Juni
Mahkamah Syar’iyah. Hal tersebut peradilan umum, yakni Undang- 2004, menyatakan bahwa Peraturan
tercantum di dalam Bab IV yang Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Pemerintah tentang Peradilan
terdiri dari tiga bagian yaitu: Kitab Undang-Undang Hukum Acara Syariat Islam di Provinsi Aceh tidak
1. Bagian Pertama mengenai Pidana (KUHAP). diperlukan karena substansinya telah
“Umum”, dalam arti ketentuan Cara penyelesaian kasus maisir diatur dalam berbagai peraturan
hukum formil yang berlaku di (judi) di Mahkamah Syar’iyah tetap perundang-undangan, termasuk
pengadilan agama secara umum. mengacu pada ketentuan KUHAP dan tentang wewenang kepolisian
2. Bagian Kedua mengenai “Peme- Qanun Nomor 13 Tahun 2003 tentang dan kejaksaan dalam melakukan
riksaan Sengketa Perkawinan”. Larangan Maisir (judi). Meskipun penyelidikan, penyidikan dan
3. Bagian Ketiga mengenai “Biaya qanun tersebut sebagai qanun hukum penuntutan pada peradilan syariat
Perkara”. materiil, namun di dalamnya juga Islam di Provinsi Aceh.
Ketiga bagian tersebut mengindi- diatur tentang hukum acara yakni Surat Keputusan Ketua Mahkamah
kasikan bahwa hukum formil tersebut ketentuan Kitab Undang-Undang Agung tersebut dikuatkan pula dengan
merupakan hukum formil mengenai Hukum Acara Pidana serta tentang adanya suatu nota kesepahamanan
perkawinan. Jika dilhubungkan “pelaksanaan ‘uqubat (hukuman)“ dalam rangka penanganan perkara
dengan Undang-Undang Nomor terutama berkaitan dengan uqubat jinayat di Mahkamah Syar’iyah.
4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan cambuk sebagai hal yang baru Pemerintah Provinsi Aceh melakukan
Kehakiman, maka Mahkamah sama sekali. Bagaimanapun juga kerjasama dengan Kepolisian Daerah,
Syar’iyah yang merupakan pengadilan penggunaan Kitab Undang-Undang Kejaksaan Tinggi, Mahkamah Syar’iyah
khusus dalam lingkungan Peradilan Hukum Acara Pidana sebagai
Agama sepanjang kewenangannya pedoman dalam menyelesaikan
menyangkut kewenangan Peradilan perkara-perkara jinayat di Mahkamah “Cara penyelesaian kasus
Agama (yang berkaitan dengan Syar’iyah, adalah sebagai hukum maisir (judi) di Mahkamah
kewenangan Al-Ahwal Asy-Syakhshi- transisi dan dalam hal-hal yang tidak
yah), mempunyai hukum formil bertentangan dengan prinsip- prinsip
Syar’iyah tetap mengacu
menurut Undang-Undang Nomor 7 syari’at Islam. pada ketentuan KUHAP
Tahun 1989 tentang Peradilan Agama Saat ini, Badan kajian Hukum dan Qanun Nomor 13
sesuai dengan ketiga bagian tersebut dan Perundang-undangan Majelis Tahun 2003 tentang
di atas. Dengan demikian, Hukum Permusyawaratan Ulama (MPU)
formil yang berlaku pada Mahkamah Provinsi Aceh, sedang membuat Larangan Maisir (judi).”

104 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


JINAYAH

Provinsi Aceh, Pengadilan Tinggi (1) dan (2) Qanun Nomor 14 tahun dinyatakan efektif apabila lima
dan Kantor Wilayah Departemen 2003, dan Pasal 26 ayat (1) dan pilar hukum berjalan baik sebagai
Hukum dan Hak Asasi Manusia (2) Qanun Nomor 11 tahun 2003 instrumen hukum, yaitu;3 aparat
Provinsi Aceh. Nota kesepahaman tentang pelaksanaan Syariat Islam penegak hukumnya, faktor warga
tersebut, tentang Penyelenggaraan dibidang aqidah ibadah dan syi’ar masyarakatnya yang terkena lingkup
Penyelidikan, Penyidikan, Penuntutan mengenai eksekusi, pedoman, teknis peraturan hukum, faktor kebudayaan
dan Pengadilan Perkara Jinayat Dalam dan tata cara pelaksanaannya diatur atau legal culture, faktor sarana dan
Rangka Pelaksanaan Otonomi Khusus oleh Keputusan Gubernur Propinsi fasilitas yang dapat mendukung
di Provinsi Aceh. Nanggroe Aceh Darussalam Nomor pelaksanaan hukum.
Sebagai contoh, dalam Putusan 10 tahun 2005. | Alimuddin |

Jinayat Maisir Nomor 05/JN.B/2010/ Dengan demikian, kedudukan


MS-KC. Kasus posisi, terdakwa pada perkara jinayat maisir (judi) di (Endnotes)
hari Jum’at tanggal 18 Desember 2009 Mahkamah Syar’iyah telah berjalan 1 Data panitera muda jinayat MS
sekira Pukul 19.30 WIB sampai dengan dan tetap eksis. Meskipun belum Aceh dikirimkan via email tanggal
13.00 WIB atau setidak-tidaknya pada sistematis karena beberapa faktor 28 Februari 2017.
suatu hari di bulan Desember Tahun mempengaruhinya. Oleh sebab 2 Wawancara singkat via WhatsApp
2009, bertempat di Desa Pulonas Baru itu, pembenahannya pun harus pada tanggal 1 Maret 2017.
di Belakang Gor Sepakat Segenep di dilaksanakan secara sistemik, 3 M Friedman, Lawrence, Hukum
kedai kopi Kecamatan Babussalam kajian secara sistematis terhadap Amerika Sebuah Pengantar, PT.
Kabupaten Aceh Tenggara atau penegakan hukum secara teoritis Tata Nusa, Jakarta, 2001, hlm. 7-8
setidak-tidaknya pada suatu tempat
yang masih termasuk dalam daerah DATA PERKARA JINAYAH YANG DITERIMA
hukum Mahkamah Syar’iyah Kutacane, MAHKAMAH SYAR’IYAH DI ACEH TAHUN 2016
setiap orang dilarang melakukan

PEMERKOSA
PELECEHAN

PERADILAN
IKHTILATH
KHALWAT
perbuatan maisir.
KHAMAR

SEKSUAL

JUMLAH
MAISIR

PRA
MAHKAMAH

ZINA

AN
Perbuatan terdakwa melakukan No
SYAR’IYAH
judi (maisir) jenis togel yang sudah
di tulis dalam kertas kecil oleh si 1 BandaAceh 5 23 6 20 1 55
pembeli nomor yang akan dibelinya 2 Jantho 16 19 3 3 41
tersebut, lalu terdakwa menulisnya
3 Kutacane 35 2 1 38
dalam rekap buku begitu seterusnya
4 KualaSimpang 3 29 32
yang terdakwa lakukan apabila ada
5 Sigli 16 6 2 24
orang yang yang memberi nomor
dalam permainan judi togel. 6 Blangkejeren 4 5 8 1 4 2 24

Kemudian dalam pertimbangan 7 Meulaboh 17 2 4 1 24

hukum, para Hakim Mahkamah 8 Langsa 13 2 4 19


Syar’iyah Kutacane merujuk pada 9 Tapaktuan 1 5 6 12
Pasal 5 jo. Pasal 23 ayat (1) Qanun No. 10 Sinabang 1 7 2 10
13 Tahun 2003 Tentang Maisir (judi). 11 Bireuen 9 9
Pelaksanaan eksekusi sudah jelas 12 Meureudu 8 8
disebutkan dalam Qanun Nomor 13 Takengon 1 3 2 1 7
12,13 dan 14 antara lain disebutkan
14 Idi 6 6
Uqubat Cambuk dilakukan oleh
15 Sabang 4 2 6
seorang petugas yang ditunjuk
16 Lhoksukon 4 1 5
oleh Jaksa Penuntut Umum, yang
Sp.Tiga
melaksanakan tugas tersebut harus 17 1 2 3
Redelong
berpedoman pada ketentuan yang
18 Calang 1 1
diatur dalam Qanun tentang hukum
19 Lhokseumawe 0
formil sebagaimana disebutkan pada
20 Singkil 0
Pasal 13 ayat (1) dan (2) Qanun
Nomor12 tahun 2003, Pasal 28 ayat JUMLAH 14 197 50 25 4 21 11 2 324

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 105


RESENSI

Hak Kekayaan Intelektual


Wakaf Potensial Kontemporer
Judul Buku : (Bunga Rampai) Wakaf Hak Kekayaan Intelektual
Editor : Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum.
Penulis : Prof. Dr. Ridwan Khairandy, S.H., M.Hum, et.al.
Penerbit : Pusat HKI FH UII Press
Tahun Terbit : 2016
Tebal Buku : 210 halaman
Resensor : Reny Hidayati, S.Ag., S.H., M.H.I.
Hakim Pengadilan Agama Tenggarong, Kalimantan Timur

W a k a f terbatas pada benda tidak bergerak proses transformasi pengumpulan


merupakan ibadah berupa tanah dan bangunan, tetapi teks al-Qur’an menjadi satu buku
maliyah yang erat juga meliputi harta benda bergerak, pada zaman Khalifah Utsman bin
kaitannya dengan baik berwujud maupun tidak Affan (656 M) dilalui dengan metode
pembangunan berwujud. Kedua aturan tersebut veri ikasi literasi yang sangat kreatif.
kesejahteraan telah memberi justi ikasi terhadap Cara autenti ikasi literasi kreatif
umat. Dalam kebolehan wakaf atas intangable tersebut dilakukan untuk memastikan
sejarah, wakaf assets (aktiva tetap tak berwujud), dan melindungi kebenaran al-Qur’an
memiliki peran sangat besar dalam salah satunya adalah hak kekayaan dan Hadis, dan tujuan perlindungan
meningkatkan kesejahteraan intelektual. tersebut merupakan salah satu
masyarakat, baik di bidang pendidikan, Hak kekayaan intelektual sebagai bentuk perlindungan hak kekayaan
pelayanan kesehatan, sosial, kegiatan terjemahan dari intellectual property intelektual. Pada prinsipnya,
keagamaan, pengembangan ilmu rights dapat diartikan sebagai sesuatu praktik perlindungan hak kekayaan
pengetahuan serta peradaban yang dapat dituntut atas hasil karya, intelektual diakui dalam Islam dan
manusia. Potensi itu kini semakin karsa dan cipta bentuk penemuan dianggap tidak bertentangan dengan
berkembang dan mengarah kepada (invention). De inisi hak kekayaan syari’ah, meskipun tidak ada nash atau
penguatan ekonomi umat. intelektual menurut WIPO dalam dalil yang secara eksplisit mengatur
Sejalan dengan perkembangan WIPO Property Handbook adalah tentang itu (hal. 73).
masyarakat yang kian maju, peraturan “hak hukum di mana dengan hak Sejalan dengan itu, Majelis Ulama
perundang-undangan tentang wakaf hukum tersebut dimaksudkan untuk Indonesia telah mengeluarkan Fatwa
juga semakin menyesuaikan. Undang- memberikan perlindungan hukum Nomor 1/MunasVII/MUI/5/2005
undang Nomor 41 Tahun 2004 terhadap hasil kreasi dan karya Tentang Perlindungan Hak Kekayaan
Tentang Wakaf telah secara signi ikan intelektual manusia dalam bidang Intelektual dengan istinbath hukum
memungkinkan pelaksanaan wakaf industri, ilmu pengetahuan, literatur antara lain; pertama, pemikiran bahwa
secara muaqqot (dengan jangka waktu dan artistik”(hal. 29). hak kekayaan intelektual adalah
tertentu) setelah dalam peraturan Dalam perspektif Hukum Islam, sebagai hak kekayaan sepanjang hak
sebelumnya durasi wakaf ditentukan pengakuan terhadap hak kekayaan kekayaan intelektual tersebut tidak
bersifat mu’abbad (selama-lamanya). intelektual terwujudkan dalam bertentangan dengan Hukum Islam,
Dalam Undang-undang tersebut bentuk penghargaan yang tinggi serta kedua, hak kekayaan intelektual
diperluas pula mengenai ruang perlindungan terhadap hasil-hasil dapat dijadikan obyek akad, baik akad
lingkup wakaf yang tidak hanya ide dan kreativitas. Sebagai contoh, pertukaran komersial maupun non-

106 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017


RESENSI

komersial, serta dapat diwaka kan sesuai aturan undang-undang. Hal ini Kekayaan Intelektual. Masing-masing
dan diwariskan, dan ketiga, oleh tentunya berpengaruh pula terhadap wakaf hak kekayaan intelektual wajib
karenanya setiap pelanggaran hak mekanisme pelaksanaan wakaf pada didaftarkan ke Ditjen KI dengan
kekayaan intelektual adalah haram saat hak tersebut menjadi obyek menyertakan Akta Ikrar Wakaf yang
hukumnya (hal. 77). wakaf. dibuat dan diterbitkan oleh PPAIW.
Dalam perpektif hukum perdata, Sebagai contoh, perlindungan Berdasarkan ketentuan tersebut,
hak kekayaan intelektual (intellectual hak cipta atas ciptaan berupa buku dapat dipastikan bahwa suatu hak
property rights) dikategorikan dan semua hasil karya tulis lainnya kekayaan intelektual yang akan
sebagai benda. Sebagai sebuah hak adalah berlaku selama hidup pencipta diwaka kan pasti sudah diserti ikasi
kebendaan, hak kekayaan intelektual dan terus berlangsung selama 70 lebih dahulu oleh pemegang hak
juga dapat dialihkan pemiliknya (tujuh puluh) tahun setelah pencipta sebelum diserahkan sebagai obyek
kepada pihak lain, semisal melalui meninggal dunia, terhitung mulai wakaf.
jual beli, hibah ataupun wakaf (hal. 6). tanggal 1 Januari tahun berikutnya Dalam salah satu bab yang bertajuk
Dalam sistem hukum nasional (Pasal 58 ayat (1) UU No. 28 Tahun 2014 ‘Kajian Kritis Atas Aset Hak Kekayaan
Indonesia, hak kekayaan intelektual Tentang hak Cipta). Contoh lainnya, Intelektual’, dipaparkan bahwa teori
telah diakomodir sebagai salah satu jangka waktu hak merek terdaftar pelaksanaan wakaf hak kekayaan
obyek wakaf berdasarkan Undang- untuk mendapat perlindungan intelektual ini tidak terlepas dari
Undang Nomor 41 Tahun 2004 serta hukum adalah selama 10 (sepuluh) potensi masalah. Kendala teknis yang
Peraturan Menteri Agama Nomor tahun sejak tanggal penerimaan dapat muncul di antaranya sengketa
73 Tahun 2013. Hak kekayaan dan jangka waktu perlindungan atas kepemilikan merek yang
intelektual yang menjadi obyek wakaf tersebut dapat diperpanjang (Pasal diwaka kan, sulitnya menempatkan
tersebut diklasi ikasi dan diatur 28 Undang-Undang Nomor 15 Tahun rahasia dagang sebagai obyek wakaf,
dalam beberapa undang-undang, 2001 Tentang Merek). Perbedaan dan pembajakan atas hak cipta (hal.
yaitu; 1. Hak Cipta dan Hak Terkait jangka waktu tersebut juga memberi 117-119).
(diatur dalam Undang-Undang Nomor kewajiban yang berbeda bagi Nazhir Buku ini merupakan kumpulan
28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta) 2. selaku pengelola obyek wakaf untuk tulisan/bunga rampai dari para
Paten (diatur dalam Undang-Undang melakukan pendaftaran ulang hak pakar hukum bisnis. Maka tidaklah
Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten) kekayaan intelektual sesuai dengan mengherankan apabila ditemukan
3. Merek (diatur dalam Undang- klasi ikasinya. berbagai pengulangan pemaparan
Undang Nomor 15 Tahun 2001 Sebagai gambaran pelaksanaan terkait teori hak kekayaan intelektual
Tentang Merek) 4. Desain Industri wakaf atas hak kekayaan intelektual, dan wakaf dalam tiap-tiap babnya.
(diatur dalam Undang-Undang Nomor langkah awal yang penting adalah Hal tersebut wajar karena untuk
31 Tahun 2000 Tentang Desain dengan menetapkan terlebih memasuki pembahasan, setiap
Industri) 5. Desain Tata Letak Sirkuit dahulu nilai ekonomi dari obyek penulis tentunya akan mendahului
Terpadu (diatur dalam Undang- wakaf. Misalnya, apabila terdapat dengan teori-teori yang mendasari
Undang Nomor 32 Tahun 2000 obyek wakaf berupa hak cipta atas tulisannya tersebut. Konsekuensi
Tentang Desain Tata Letak Sirkuit sebuah buku yang ditaksir senilai Rp lain, buku ini menjadi terkesan tidak
Terpadu) 6. Rahasia Dagang (diatur 10.000.000,00 sebagai pokok wakaf, sistematis, karena pengelompokan
dalam Undang-Undang Nomor 30 dan jika buku tersebut dijual seharga judul tidak diatur atau ditentukan
Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang) Rp 10.000,00/per eksemplar, maka sebelum penulisan, tetapi tulisan-
7. Varietas Tanaman (diatur dalam dibutuhkan penjualan buku sebanyak tulisan lepas yang telah tersedia
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1000 eksemplar. Penjualan di atas disusun sedemikian rupa dengan
2000 Tentang Perlindungan Varietas 1000 buku baru dapat dikategorikan sistematika yang terbatas.
Tanaman) dan 8. Hak lainnya (untuk sebagai surplus wakaf dan akan Lepas dari itu, berbagai tulisan dari
membuka kemungkinan hak-hak lain berlaku sepanjang waktu yang banyak penulis dengan sudut pandang
yang muncul di masa mendatang). diperjanjikan (hal. 115). berbeda telah memberikan wawasan
Mekanisme perlindungan dan Wakaf hak kekayaan intelektual dan pengetahuan baru tentang objek
ketentuan tentang batas waktu seperti wakaf lainnya dilakukan wakaf paling kontemporer ini baik
kepemilikan bagi masing-masing dengan alat bukti autentik, yaitu dari segi teori maupun praktik,
bentuk hak kekayaan intelektual serti ikat hak kekayaan intelektual lengkap dengan permasalahan serta
tersebut berbeda satu sama lain yang dibuat oleh Direktorat Jenderal potensi sengketa di dalamnya.[]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 107


POJOK DIRJEN

Optimal dan
Profesional
Tidak merasa jumawa dengan segala FAQIRUN. Orang yang miskin harta,
prestasi yang ada. tapi pandai meciptakan karya.
Di dalam dunia kerja, seringkali Ketiga, kaya fasilitas miskin
kita jumpai setidaknya empat kreatiϐitas. Komputer serba canggih.
situasi. Pertama, kaya fasilitas Jaringan internet berselancar cepat
kaya kreatiϐitas. Semua pekerjaan laksana kilat. Aplikasi kerja lengkap
direncanakan. Akti itas digalakkan. tersedia. Aliran listrik berlimpah.
Target-target kinerja selalu tercapai. Ironinya, kemauan lemah. Kemalasan
Oleh: Abdul Manaf Selalu melayani sepenuh hati. menjangkit kronis. Menghambur-
Selalu mengerjakan semua yang hamburkan waktu dengan akti itas
direncanakan. Selalu merencanakan yang tidak berguna. Target kinerja

T
terlebih dahulu apa yang hendak tidak tercapai. Ibarat GHONIYYUN
idak sedikit karya indah dikerjakan. Kiprahnya menebarkan JAHILUN. Orang bergelimang harta,
yang lahir dari serba manfaat bagi masyarakat. Ibarat tapi tidak pandai menggunakannya.
keterbatasan. Tidak jarang ‘ALIMUN GHOIYYUN. Ini situasi yang Keempat, miskin falisitas miskin
orang sukses terlahir dari paling ideal. Orang bergelimang kreatiϐitas. Orang yang semangatnya
keluarga kekurangan. Tidak urung fasilitas duniawi, bekerja selalu dengan kendur, yang terpikir hanyalah tidur.
karya besar muncul dari orang yang hati, mengerti betul bagaimana harus Ketidakberdayaan dalam bekerja,
dianggap kecil. Tidak terhitung mengabdi, memberikan manfaat selalu kambing hitam yang dicerca.
kreati itas mencuat dari minimnya untuk selain diri-sendiri. Karena dia Komputer yang jadul. Ruangan kerja
fasilitas. Dalam keadaan terjepit, yakin balasan terbaik akan diberikan yang sempit. Meubeler yang kurang
seringkali potinsi diri seseorang oleh Allah Rabbul Izzati. layak. Kerjanya selalu kedodoran.
keluar melejit. Kedua, miskin fasilitas kaya Padahal mutu layanan bisa memuaskan
Betapa banyak dijumpai orang kreatiϐitas. Kalau menghadirkan pelanggan, kalau semua pekerjaan
kaya yang bangkrut. Begitu banyak banyak karya dengan fasilitas yang melalui perencanaan. Perbaikan
orang hidup dalam gelimang harta, tersedia, itu biasa. Tapi melahirkan kinerja, sebelum perbaikan fasilitas
tapi gagal dalam menjalani hidup. banyak karya dengan fasilitas yang kerja. Ibarat FAQIRUN JAHILUN. Orang
Sangat berbilang jumlahnya, orang apa adanya, itu baru luar biasa. Setiap yang miskin harta, miskin ilmu pula.
yang terpenuhi segala fasilitas dalam kesulitan pasti ada kemudahan. Suatu hari seorang murid bertanya
hidup harus terhempas. Dimana ada kemauan, disitu ada kepada gurunya. “Tuan! Dimanakah
Nabi Sulaiman AS senantiasa jalan. Kecepatan mencari berkas yang lebih utama bila mengantarkan
berkata, bahwa semua kesuksesan yang diarsipkanm misalnya, tidak jenazah, berjalan di depan keranda, di
yang dia raih, semua fasilitas yang dia harus menunggu dibangunnya ruang belakang, di sebelah kiri atau kanan
dapat, semua karya yang dia cipta, arsip berpendingin, tapi dengan keranda?” tanyanya. “Berjalanlah
hanyalah anugerah Allah SWT semata. kedisiplinan meletakkan berkas pada sesukamu, selagi kamu belum berada
Dia berkarya sepenuh jiwa. Dia tempatnya, maka pencarian berkas di dalam keranda tersebut.” Jawab sang
bekerja mengejar cita. Kesungguhan sangat mudah dilakukan. Itulah guru. Hikmahnya, selagi status masih
berakti itas, berbekal spiritualitas. manajemen mutu dalam sebuah pegawai aktif maka bekerjalah dengan
Menjadi orang sukses yang bersyukur. kinerja yang baik. Ibarat ‘ALIMUN profesional dan optimal. [bm/iar]

108 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017

Anda mungkin juga menyukai