Anda di halaman 1dari 112

Dr. H. Habiburrahman, M.

Hum Wawancara Khusus:


Lihai Berhitung dan Berani Berbeda Program Prioritas Dirjen Baru

MAJALAH
J EDISI 6 | MEI 2015

www badilag net


www.badilag.net

ISSN 2355-2476

9 772355 247DD3
SELAMAT KEPADA
Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.Ip., S.H., M.Hum
SEBAGAI KETUA KAMAR AGAMA MAHKAMAH AGUNG RI

DAN TERIMAKASIH KEPADA


Dr. H. Andi Syamsu Alam, S.H., M.H.
ATAS PENGABDIANNYA UNTUK MAHKAMAH AGUNG RI
DAN PERADILAN AGAMA

KELUARGA BESAR
DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG RI
M aja l a h
DAFTAR ISI
Edisi 6 | Mei 2015

DRS. H. ABDUL MANAF, S.H., M.H.


SIAP MELANJUTKAN KIPRAH DUA ‘USTADZ’
LIPUTAN KHUSUS:
Akses Keadilan Kelompok Rentan

DAFTAR ISI ...........................................................................1


SALAM REDAKSI ...............................................................2
SUARA PEMBACA .............................................................3
EDITORIAL ............................................................................4
LIPUTAN KHUSUS ..............................................................5
TOKOH BICARA ..................................................................27
FENOMENAL ........................................................................29
PUTUSAN MANCANEGARA .........................................37
DR. H. HABIBURRAHMAN, M.HUM
Lihai Berhitung dan Berani Berbeda OPINI ........................................................................................44
WAWANCARA KHUSUS .................................................50
TOKOH KITA .........................................................................55
ANOTASI PUTUSAN ...........................................................62
SOSOK .....................................................................................67
PROGRAM PRIORITAS ....................................................71
POSTUR ..................................................................................73
PA INSPIRATIF ....................................................................77
KILAS BERITA .....................................................................81
AKTUAL ..................................................................................86
KISAH NYATA ......................................................................88
EKONOMI SYARIAH............................................................91
JINAYAH ..................................................................................94
PENGADILAN AGAMA NUNUKAN INSIGHT ..................................................................................98
Menggeliat Di Perbatasan Indonesia-Malaysia RESENSI .................................................................................105
POJOK PAK DIRJEN ..........................................................107

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 1


SalamRedaksi
Dr. H. Habiburrahman, M.Hum Wawancara Khusus:
Lihai Berhitung dan Berani Berbeda Program Prioritas Dirjen Baru

MAJALAH
J EDISI 6 | MEI 2015

www badilag net


www.badilag.net

Adaptasi Dengan
Duet Baru
ISSN 2355-2476

9 772355 247DD3

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh DEWAN PAKAR :


Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.Ip., M.Hum.
TAK terasa, majalah Peradilan Agama kini menapaki tahun ke-3. Deret edisinya Dr. H. Ahmad Kamil, S.H., M.Hum.
Dr. H. Habiburrah man, S.H., M.Hum.
juga bertambah menjadi enam. Alhamdulillah… Dr. H. Mukhtar Zamzami, S.H. M.H.
Mulai terbit pada paruh kedua tahun 2013, majalah ini sempat jadi ‘korban’ Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H.
Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.M., M.H.
trial and error. Mohon dimaklumi, dua tahun pertama terbitnya majalah ini bagi
PENASEHAT :
kami adalah periode survival. Kami berupaya sebisa mungkin agar majalah ini Drs. H. Abdul Manaf, M.H.
tidak berhenti terbit pada waktu yang terlalu dini. Kini kami memasuki periode PENANGGUNG JAWAB:
baru: periode eksistensi. Setelah sanggup memperpanjang nafas, kami ingin lebih H. Tukiran, S.H., M.M.

memantapkan diri dalam berbagai segi. REDAKTUR SENIOR :


Dr. H. Hasbi Hasan, S.H., M.H.
Dari segi pengelolaan, kami memperbarui susunan Tim Pengelola majalah Dr. H. Fauzan, S.H., M.M., M.H.
Drs. H. Hidayatullah MS, M.H.
ini, dengan memasukkan beberapa orang baru, baik untuk mengganti figur yang Drs. H. Abd. Ghoni, S.H., M.H.
telah purnabhakti maupun untuk mengisi posisi yang sebelumnya tidak tersedia. Arief Gunawansyah, S.H., M.H.
H. Arjuna, S.H., M.H.
Tanggung jawab penerbitan majalah ini juga beralih dari Bagian Umum ke Bagian Dr. H. Abu Tholhah, M.Pd.
Asep Nursobah, S.Ag., M.H.
Organisasi dan Tatalaksana—keduanya di bawah Sekretariat Ditjen Badilag.
Kami juga menata ulang rubrikasi. Rubrik-rubrik yang satu rumpun kami himpun REDAKTUR PELAKSANA :
Achmad Cholil, S.Ag., LL..M.
jadi satu, agar tidak terjadi duplikasi. Contohnya, rubrik “Kisah Nyata” dan “Ibrah”
EDITOR :
kami merger menjadi rubrik “Kisah Nyata”. Kami juga menambahkan rubrik- Rahmat Arijaya, S.Ag., M.Ag.
Hermansyah, S.HI.
rubrik baru, agar selaras dengan segmen pembaca majalah ini yang ternyata Mahrus Abdurrahim, Lc., M.H.
cukup heterogen. Misalnya, rubrik “Aktual” kami pecah jadi dua, yaitu rubrik “Kilas Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag.

Peristiwa” yang berisi highlight berita-berita yang tampil di Badilag.net selalama 4 DEWAN REDAKSI :
Dr. Ahmad Zaenal Fanani, S.HI., M.SI.
bulan terakhir dan rubrik “Aktual” yang mengupas isu nasional di dunia peradilan Dr. Sugiri Permana, M.H.
Achmad Fauzi, S.HI.
yang sedang hangat. Ade Firman Fathony, S.HI., M.SI.
Dari segi perencanaan, kini kami juga berbenah. Misalnya dalam hal jadwal Alimuddin, S.HI., M.H.
Edi Hudiata, Lc., M.H.
terbit, kami tetapkan di awal, majalah ini akan terbit tiga kali dalam setahun, yaitu di M. Isna Wahyudi, S.HI. M.SI.
Mohammad M. Noor, S.Ag.
bulan April, Agustus dan Desember. Laporan utama untuk tiap-tiap edisi juga kami
SEKRETARIAT :
sepakati lebih dini. Hirpan Hilmi, S.T.
Lebih dari itu, kami juga berusaha mengadaptasikan kebijakan redaksional
DESAIN GRAFIS/FOTOGRAFER :
majalah ini dengan program-program yang dicanangkan oleh duet pimpinan Ridwan Anwar, S.E.
Iwan Kartiwan, S.H.
peradilan agama yang baru. Duet itu adalah Ketua Kamar Agama Prof. Dr. H.
SIRKULASI/DISTRIBUSI :
Abdul Manan, S.H., S.IP., M.H. dan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Drs. H. Dadang Syarif
H. Abdul Manaf, S.H., M.H. Hendra Friza

Semua ini kami lakukan, tiada lain, agar majalah yang kita cintai ini benar-benar DITERBITKAN OLEH:
Direktorat Jenderal Badan Peradilan
dapat memberi gizi intelektual, sekaligus dapat menjadi rujukan yang terpercaya Agama Mahkamah Agung RI
bagi para pembaca, dan bukan sekadar menjadi tumpukan kertas bertulis dan ISSN 2355-2476
bergambar yang sekali dibaca langsung dibuang.
ALAMAT REDAKSI:
Selamat membaca! Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI lt.6
Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 bypass
Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Telp. (021) 290 79277; Fax. (021) 290 79211
Email: redaksi@badilag.net
www.badilag.net

2 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


SuaraPembaca

Tiga Usulan untuk Pak Dirjen Butuh Versi Cetak


Yth. Bapak Dirjen Badilag dan seluruh pemangku Bagaimana caranya mendapatkan majalah Peradilan Agama
kebijakan, versi cetak dengan penggantian ongkos cetak dan ongkos
Sejak saya baca pernyatan bapak Dirjen belum kirim? Soft copy sudah baca, tetapi saya ingin memliki hard
lama ini tentang agar pegawai atau pejabat pusat jangan copy-nya. Terima kasih.
diperlakukan berlebihan jika berkunjung ke daerah, pada
saat itu muncul harapan besar, bahwa budaya lama dunia Muhammad Amin
birokrasi akan segera terkikis dan hilang diganti dengan Ketua MS Calang
budaya baru yang professional.
Saya berharap Bapak Dirjen terus memberikan Pak Muhamamd Amin,
pernyataan dan motivasi agar pembaruan di lembaga
peradilan semakin cepat terwujud. Terima kasih atas atensi Bapak. Majalah Peradilan Agama
Dalam kesempatan ini izinkan saya melalui surat pembaca pada dasarnya adalah majalah digital yang dapat diakses dan
ini menyampaikan usul dan saran : diunduh secara gratis. Karena keterbatasan anggaran, majalah
1. Mohon ada peraturan dilarang merokok di dalam ini dicetak hanya dalam jumlah terbatas dan didistribusikan
kantor kecuali pada tempat yng disediakan untuk hanya untuk kalangan terbatas. Jika memerlukan versi cetak,
merokok. Sering saya jumpai pegawai resepsionis, meja Bapak dapat mem-print out versi digitalnya. Mohon maaf jika
I, meja Informasi dan meja-meja yang memberikan kurang praktis. [Tim Redaktur]
pelayanan langsung kepada para pihak ternyata
melayani sambil merokok. Selain itu di meja kerja yang
dalam satu ruangan bersama dengan rekan kerja lain
sering ada pegawai tanpa punya rasa toleransi merokok Agar Tepat Waktu
dalam ruang ber AC. Mereka tidak peduli dengan
rekan-rekan sekelilingnya. Sebagai pembaca setia, saya berharap penerbitan Majalah
2. Mohon dapat dipastikan toilet pengadilan bersih Peradilan Agama bisa tepat waktu. Saya juga ingin rubrik PA
dan wangi. Kebersihan toilet akan mencerminkan inspiratif dan tokoh-tokoh yang diprofilkan tambah gayeng
manajemen operasional kantor tersebut. dan hit, dengan lebih banyak lagi mengangkat tokoh-tokoh
3. Pastikan pelayanan Meja I, Meja Informasi II, dan peradilan agama yang reformatif, inovatif, fenomenal dan
Meja III berjalan sesuai SOP. futuristik.

Semoga Bapak Dirjen berkenan sidak dan blusukan Muhdi Kholil


untuk memastikan pelayanan pengadilan agama terhadap Wakil Ketua PA Salatiga
masyarakat sudah berjalan dengan baik. Terima kasih.

Yustisia Ramadhani
Pegawai Pengadilan Agama

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 3


Editorial
Memperkuat Akses Terhadap
Keadilan di Peradilan Agama

A
da image yang melekat erat terhadap peradilan usaha guna memenuhi kebutuhan akses terhadap hukum
agama selama satu dekade ini. Image itu dan keadilan bagi masyarakat luas. Hendaknya regenerasi
adalah peradilan agama sebagai champions kepemimpinan, baik di tingkat pusat maupun daerah, tidak
akses terhadap keadilan. Publik nasional dan mengendorkan program ini.
internasional mengakui hal ini. Hal itu dapat dilacak dari Kedua, mendorong penguatan kerangka hukum bagi
berbagai publikasi ilmiah yang terbit di dalam negeri pelaksanaan program-program akses terhadap keadilan.
maupun luar negeri. Mahkamah Agung telah mengeluarkan Perma I Tahun
Julukan itu disematkan publik karena memang 2014 untuk menggantikan SEMA 10 Tahun 2010 sebagai
peradilan agama dikenal gigih dalam melakukan berbagai landasan pelaksanaan program access to justice. Agar
upaya agar akses masyarakat, terutama yang miskin dan lebih implementatif, regulasi tersebut perlu diperinci, baik
tinggal di daerah terpencil, lebih terbuka lebar dalam dalam bentuk petunjuk pelaksanaan maupun standart
memperoleh keadilan. operating procedure.
Salah satu kunci sukses peradilan agama dalam usaha Ketiga, memperkuat kerja sama dengan berbagai
memperkuat akses terhadap keadilan selama ini adalah pihak terkait, baik yang berasal dari lembaga pemerintah
karena kuatnya kepemimpinan dan komitmen kelembagaan maupun civil society. Kerja sama dengan stakeholders itu
di peradilan agama. Hal itu juga diperkuat dengan massive- sangat penting, terutama dalam rangka menyelenggaraan
nya penggunaan teknologi informasi untuk mempercepat pelayanan terpadu dan sosialisi program-program
akselerasi pelayanan serta membantu menyebarkan peradilan agama yang terkait dengan hak-hak masyarakat
informasi, kebijakan dan monitoring pelaksanaan program- kurang mampu dan terpencil.
program prioritas yang telah ditetapkan. Keempat, mendorong peningkatan anggaran program
Ada beberapa program utama di peradilan agama akses terhadap keadilan. Sejak bergulir pada tahun 2011,
untuk menjamin perluasan akses terhadap keadilan, sejauh ini belum seluruh satuan kerja di lingkungan
seperti sidang di luar gedung pengadilan (sidang keliling), peradilan agama yang menerima anggaran ini. Selain
pembebasan biaya perkara (prodeo), dan pos bantuan itu, sejumlah satuan kerja juga kekurangan anggaran
hukum posbakum). Selain itu, di gedung kantor pengadilan untuk program ini lantaran banyaknya masyarakat yang
agama/mahkamah syar’iyah juga tersedia juga fasilitas membutuhkan.
lainnya seperti penyediaan layanan meja informasi, Kelima, memperbaiki sistem pelaporan, analisis,
fasilitas bagi penyandang disabilitas dan penyediaan monitoring dan evaluasi data yang terkait dengan access
berbagai media informasi seperti website bagi kemudahan to justice. Dengan berpijak pada data yang valid dan up to
para pencari keadilan. date, kebijakan yang diambil akan semakin tepat sasaran.
Berdasarkan data laporan tahunan Mahkamah Agung Keenam, meningkatkan penyediaan informasi yang
RI tahun 2012, 2013, dan 2014, ada satu hal yang perlu jelas dan mudah diakses oleh masyarakat luas. Dengan
diperhatikan warga peradilan agama. Data layanan bagi memanfaatkan meja informasi dan situs internet,
masyarakat miskin yang dilakukan melalui program sidang pengadilan-pengadilan di lingkungan peradilan agama
keliling, prodeo dan posbakum mengalami fluktuasi dalam perlu lebih gigih menginformasikan kebijakan dan
tiga tahun terakhir tersebut. Idealnya, hal itu tidak boleh perkembangan program access to justice. Masyarakat perlu
terjadi karena pelayanan bagi masyarakat seharusnya mendapatkan informasi mengenai prosedur, persyaratan,
meningkat dari tahun ke tahun. jumlah anggaran yang tersedia, lokasi pelayanan, dan lain-
Terlepas dari apapun penyebab fluktuasi pelayanan lain.
untuk memperkuat akses terhadap keadilan tersebut, Peradilan agama tidak boleh terlena dengan julukan
peradilan agama perlu segera merevitalisasi strategi manis dari pihak luar. Sebaliknya, mulai jajaran pimpinan
penguatan akses terhadap keadilan. Setidaknya ada enam hingga aparatur di tingkat paling bawah harus terus
hal yang perlu segera dilakukan terkait hal itu. menjaga semangat demi perbaikan dan peningkatan
Pertama, meneguhkan kembali komitmen pimpinan dan pelayanan hukum dan keadilan bagi masyarakat luas,
komitmen kelembagaan untuk terus berupaya melakukan terutama masyarakat miskin dan terpencil. []

4 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


LIPUTAN KHUSUS

http://bnwlabd.org/mwlr/wp-content/uploads/2014/06/url-4.jpg

Akses Keadilan
Kelompok Rentan
Negara bertanggungjawab menjamin akses terhadap keadilan
bagi kelompok rentan sebagai hak asasi setiap orang

C
ita-cita bangsa Indonesia mewu- keadilan juga dijamin dalam Pasal 1 kepentingan hukumnya. Saudi Arabia,
judkan akses terhadap keadilan ayat (3), Pasal 28 D (1) dan 28 I (1) UUD misalnya, mengembangkan konsep
(access to justice) yang merata 1945 yang mendukung terwujudnya access to justice untuk menciptakan
bagi setiap lapisan masyarakat telah program akses terhadap keadilan keseimbangan hak dan kewajiban
ada sejak dibentuknya ideologi sebagai bentuk hak asasi manusia. perempuan baik di mata hukum
bangsa. Hal ini termaktub dalam Ketentuan mengenai access to justice maupun hak sipil lainnya. Sejak tahun
sila ke-lima Pancasila yang berbunyi: dapat pula ditemukan pada setiap 2004 Saudi Arabia telah memberikan
“Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat undang-undang lembaga peradilan hak kewarganegaraan yang sama
Indonesia”. Gagasan access to justice (peradilan umum, peradilan agama, terhadap perempuan. Pada tahun
merupakan cita-cita kolektif dari tiga peradilan tata usaha negara). yang sama 10 dari 41 anggota HAM
pilar kekuasaan negara, yaitu eksekutif, Setiap negara tentu mempunyai Saudi Arabia diangkat dari kaum
legislatif dan yudikatif. pengalaman access to justice perempuan. Bahkan, sejak tahun
Pemenuhan akses terhadap yang berbeda sesuai kondisi dan 2009 banyak perempuan Arab yang

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 5


LIPUTAN KHUSUS

dapat menempati posisi penting dan justice for all. Justice for the poor justice for all. Hal ini dapat dilihat
di Kementerian (Eleanor Abdella dipergunakan oleh World Bank dalam pada laporan penelitian di negara-
Daumato, 2010: 21). mempublikasikan hasil penelitiannya negara Asia Pasific bahwa UNDP tidak
Di Eropa access to justice di Indonesia. Adapun justice for all menggunakan justice for all, melainkan
dititikberatkan pada jaminan hak-hak dipergunakan dalam laporan hasil mempergunakan access to justice.
individual tanpa diskriminasi hukum penelitian United Nations Development Wahyu Widiana, -mantan Dirjen
atas dasar ras, gender maupun bentuk Programme (UNDP) dan Badan Badilag yang dipandang pegiat acces
lainnya (Morten Kjaerum, 2011: 9). Perencanaan Pembangunan Nasional to justice di peradilan agama-, ternyata
Sedangkan Amerika sudah berada (Bappenas) (2007) mengenai akses cenderung lebih memadukan istilah-
pada fase improvisasi access to justice keadilan di 5 provinsi. UNDP ternyata istilah tersebut, yaitu acces to justice for
untuk meningkatkan pemanfaatan tidak selamanya menggunakan istilah the poor.
teknologi bagi keadilan yang meliputi
website lembaga hukum, fasilitas
informasi interaktif/jarak jauh,
penyediaan dokumen hukum, akses
data digital, pelayanan pada website,
penggunaan media sosial dan
penyediaan informasi secara online
(Jane Ribadeneyra, 2012: 247-254).
Di Indonesia access to justice
mendapatkan momentum setelah
menjadi kebijakan prioritas
pemerintah pada 2009. Keberpihakan
pemerintah tersebut dituangkan secara
resmi dalam Strategi Nasional Akses
terhadap Keadilan yang diluncurkan
oleh Bappenas. Akses terhadap
keadilan didefinisikan sebagai
keadaan dan proses di mana negara
menjamin terpenuhinya hak-hak dasar
berdasarkan UUD 1945 dan prinsip-
prinsip universal hak asasi manusia.
Jaminan akses bagi setiap warga
negara (claim holder) meliputi
kemampuan untuk mengetahui,
memahami, menyadari dan
Dari Magna Carta
menggunakan hak-hak dasar tersebut
melalui lembaga-lembaga formal hingga LBH Jakarta
maupun informal. Hal ini didukung
onggak dimulainya pemikiran abad ke-18, Tergugat umumnya
oleh keberadaan mekanisme keluhan
publik (public complaint mechanism)
yang mudah diakses masyarakat dan
responsif agar dapat memperoleh
T Akses terhadap Keadilan
umumnya merujuk kepada
Magna Carta Inggris tahun 1215. Akan
harus membela kepentingannya
sendiri tanpa bantuan pihak lain.
Kedua, terdapat pemahaman
tetapi, meskipun tonggak pemikiran bahwa bantuan dari majelis hakim
manfaat yang optimal untuk itu dimulai semenjak abad ke-13, sudah cukup untuk melindungi
memperbaiki kualitas kehidupannya namun praktik yang memberikan terjadinya ketidakadilan. Demikian
sendiri (Bappenas, 2009: x). akses bantuan hukum bagi pencari digambarkan oleh Deborah L. Rhode
Dalam proyek dan penelitian keadilan baru ada jauh sesudahnya. dalam bukunya Access to Justice
tentang access to justice digunakan Terdapat beberapa alasan atas (Deborah L. Rhode, 2004 : 49).
kemandegan tersebut. Pertama, Pada tahun 1695, di Inggris
istilah seperti justice for the poor
di Inggris, hingga pertengahan lahir sebuah peraturan perundang-

6 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


LIPUTAN KHUSUS

Melihat latar belakang di yang menggunakan pengadilan pengadilan. Akibatnya, terdapat siklus
atas maka secara materiil access to agama dalam menyelesaikan sengketa perkawinan dan perceraian ilegal
justice di Indonesia lebih mendekati hukum keluarga. bagi Perempuan Kepala Keluarga
makna justice for the poor (keadilan Dari lima temuan, dua di (kelompok yang disurvei) yang hidup
untuk masyarakat miskin). Hal ini antaranya berkenaan langsung di bawah garis kemiskinan. Kedua,
dapat dilihat dari hasil penelitian dengan akses masyarakat miskin bagi masyarakat miskin kendala
Mahkamah Agung dengan Family terhadap keadilan. Pertama, adanya utama dalam mengakses pengadilan
Court of Australia dan Indonesia kelompok termiskin dari masyarakat agama adalah masalah keuangan
Australia Legal Development Facilities Indonesia menghadapi kendala yang berkaitan dengan biaya perkara
(IALDF) pada tahun 2007 yang yang signifikan dalam membawa dan ongkos transportasi dari dan ke
bertujuan melihat akses masyarakat perkara hukum keluarga mereka ke pengadilan (Cate Sumner, 2009: 5) .

undangan yang meminta pengadilan berbeda. Di beberapa Negara organisasi pengacara dan aktivis
untuk menunjuk pengacara dalam bagian, sudah ada pengaturan sosial meluncurkan upaya-upaya
perkara pengkhianatan berdasarkan agar pengadilan menunjuk reformasi. Salah satunya adalah
permintaan Terdakwa. Sayangnya, pengacara kepada mereka yang pendirian sistem pembela publik
dalam perkara kejahatan lainnya, memerlukan. Hanya saja, isu yang pemerintah (Government Public
termasuk terdakwa yang berpotensi muncul adalah soal ketersediaan Defender Systems) yang digagas oleh
dijatuhkan hukuman mati, tidak pengacara yang berkualitas dalam Clara Shortridge Foltz, pengacara
memiliki hak terhadap pengacara. memberikan bantuan hukum. perempuan pertama di Negeri Paman
Sebaliknya dalam perkara perbuatan Kebanyakan yang memberikan Sam itu. Menurutnya, untuk melindungi
tidak menyenangkan, dimana bantuan
b hukum masyarakat miskin, memelihara
kepentingan pemerintah tidak dengan
d orang-orang yang tidak bersalah,
terlalu besar, terdakwa diizinkan dan menghilangkan ketidakadilan,
untuk menggunakan pengacara. diperlukan jaringan advokat yang
Perubahan terjadi pada tahun terspesialisasi dan kompeten.
1836 ketika semua terdakwa di Lembaga tersebut pertama
Inggris mendapatkan hak untuk kali didirikan pada 1914 di Los
mendapatkan pengacara, meskipun Angeles dan diikuti beberapa
tidak semua mampu melakukannya. tahun kemudian di beberapa negara
Sementara mereka yang bagian. Hingga awal tahun 1970-an
membutuhkan bantuan hukum jauh kurang lebih dua pertiga penduduk
melampaui ketersediaan pengacara. telah dilayani oleh lembaga tersebut.
Untuk itulah pada tahun 1903 lahir Di Indonesia, program Akses
Undang-Undang Pembelaan terhadap Keadilan secara resmi
bagi Kaum Miskin (Poor Persons pertama kali muncul pada awal masa
Defense Act) yang memberikan Orde Baru, yaitu dengan dibukanya
kewenangan kepada hakim Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
untuk menunjuk pengacara pada 1971 di Jakarta. Organisasi
yang diberikan kompensasi. yang didirikan oleh Adnan Buyung
Meskipun demikian, pembayaran Nasution tersebut bertujuan untuk
yang tidak sesuai menyebabkan memberikan nasihat hukum secara
banyak terdakwa ditinggalkan tanpa kompensasi gratis dan pendampingan di pengadilan
bantuan hukum. Permasalahan dari Negara adalah bagi mereka yang tidak mampu.
ini baru teratasi setelah tahun “wajah-wajah baru” yang mencari Berdirinya LBH kemudian diikuti
1949 lahir Undang-Undang pengalaman atau pengacara yang dengan pembukaan klinik-klinik hukum
Bantuan Hukum dan Penasihatan lebih senior yang tidak menarik oleh mahasiswa dan dosen hukum
(Legal Aid and Advice Act) yang bayaran dari klien. Sehingga di beberapa perguruan tinggi serta
berusaha membangun struktur potret Akses terhadap Keadilan pendirian LSM yang mengkampanyekan
kompensasi yang lebih masuk akal. di Amerika Serikat tidak lebih pengembangan sistem hukum
Sejarah perkembangan Akses baik dari situasi di Inggris. terkait dengan masalah tanah,
terhadap Keadilan di Amerika Serikat Pada awal abad ke-20 lingkungan, tenaga kerja dan lain-lain
diwarnai dengan problematika yang sejumlah hakim, pimpinan (Berenschot dan Bedner, 2010: 7).

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 7


LIPUTAN KHUSUS

Faktor kemiskinan yang terlihat dan Terpinggirkan (Bappenas, 2009:


pada ketidakmampuan membayar x-xi).
“Kelompok miskin biaya perkara menjadi kendala bagi Memperhatikan persoalan di
ibu-ibu yang ingin menyelesaikan atas maka akses terhadap keadilan
menghadapi kendala
perceraiannya di pengadilan agama. merupakan isu penting yang perlu
signifikan dalam Dari semua hasil penelitian diprioritaskan demi melindungi
membawa perkara hukum tersebut telah memberikan respons kelompok rentan. Menurut Pasal 5
keluarga ke pengadilan. strategis untuk membuka lebar akses ayat 3 UU No. 39 tahun 1999 tentang
masyarakat miskin ke pengadilan. Di HAM kelompok rentan terdiri dari
Akibatnya terdapat orang lanjut usia, anak-anak, fakir
antaranya peningkatan pembebasan
siklus perkawinan dan biaya perkara melalui fasilitas prodeo miskin, wanita hamil dan penyandang
perceraian ilegal.” dan pelaksanaan sidang keliling bagi cacat. Kelompok rentan tersebut
masyarakat miskin yang tinggal di dalam sistem hukum seharusnya
Penelitian ini berlanjut pada tahun daerah terpencil. Hanya saja, karena dapat mengakses dan memperoleh
2009 dengan melibatkan pengadilan keterbatasan anggaran pelaksanaan keputusan yang adil, baik secara
negeri sebagai lembaga peradilan sidang keliling disesuaikan dengan individual maupun kelompok.
yang disurvei dengan diseponsori oleh anggaran yang tersedia di setiap Sehingga gagasan dasar untuk
Indonesia Australia Legal Development pengadilan. mencapai keadilan sosial (social
Facility (IALDF) di bawah AusAID. Sebenarnya persoalan akses justice) bagi warga negara dari semua
Khusus berkenaan dengan peradilan keadilan untuk orang miskin tidak kalangan dapat tercapai (Bappenas,
agama, penelitian ini menguatkan hanya menyangkut masalah hukum 2009: ix ).
hasil temuan sebelumnya berkenaan keluarga, tapi juga soal identitas Akses keadilan bagi masyarakat
dengan kemiskinan dan akses hukum. Studi awal tentang identitas miskin saat ini menjadi target utama
keadilan. Di antara kesimpulan hukum yang dilakukan Australia dalam pembangunan hukum di Indo-
penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia Partnership for Justice (AIPJ) nesia. Lembaga eksekutif, legislatif
9 dari 10 perempuan kepala pada tahun 2003 menyebutkan bahwa maupun yudikatif memiliki tanggung-
keluarga yang disurvei tidak mampu sebanyak 24 juta anak tidak punya akta jawab yang sama untuk meningkatkan
mengakses pengadilan untuk perkara kelahiran. Angka tersebut meningkat akses terhadap keadilan. Pemerintah
cerai mereka. Hambatan yang hampir 40 juta apabila menghitung telah mencanangkan “Strategi Nasi-
dihadapi adalah masalah finansial jumlah anak yang punya akta kelahiran onal Akses terhadap Keadilan” yang
yang berkaitan dengan biaya perkara tapi tidak dapat menunjukkannya. terintegrasi dengan Rencana Pem-
dan ongkos transportasi ke dan Akses terhadap keadilan di bangunan Jangka Menengah Nasional
dari pengadilan. Temuan lainnya Indonesia memiliki beberapa ruang (RPJMN) 2010–2014.
menyatakan bahwa masyarakat lingkup permasalahan yang menjadi Secara spesifik RPJMN memasuk-
miskin yang tinggal di pelosok yang fokus perhatian, yaitu: (i) Akses kan target yang diberlakukan
jauh dari pengadilan menghadapi terhadap Keadilan pada Bidang bagi setiap yurisdiksi peradilan
kendala tingginya ongkos transportasi Reformasi Hukum dan Peradilan; perihal jumlah masyarakat miskin
untuk mengakses pengadilan. (ii) Akses terhadap Keadilan pada dan terpinggirkan yang harus
Hasil penelitian IALDF pada Bidang Bantuan Hukum; (iii) Akses
tahun 2009 diperkuat dengan data terhadap Keadilan pada Bidang
yang diperoleh Cate Sumner pada Tata Kelola Pemerintahan Daerah;
tahun 2010 dengan tema besar Akses (iv) Akses terhadap Keadilan pada
Terhadap Keadilan: Pemberdayaan Bidang Tanah dan Sumber Daya
Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Alam; (v) Akses terhadap Keadilan
di Indonesia. Penelitan ini juga bagi Perempuan; (vi) Akses terhadap
menunjukkan adanya masyarakat Keadilan bagi Anak; (vii) Akses
marjinal yang mempunyai kebutuhan terhadap Keadilan bagi Tenaga
yang sama terhadap keadilan terutama Kerja; dan (viii) Akses terhadap
dalam masalah hukum keluarga. Keadilan bagi Masyarakat Miskin

8 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


LIPUTAN KHUSUS

“Kelompok rentan
seharusnya dapat
mengakses dan
memperoleh keputusan
yang adil. Sehingga
gagasan dasar untuk
mencapai keadilan sosial
bagi semua kalangan
dapat tercapai.”

diberi akses lebih baik kepada Bantuan Hukum Litigasi dan Non- Oktober 2010. Salah satu komponen
pengadilan. Implementasinya melalui Litigasi (SK Menkumham M.HH-03. utama pada peta jalan reformasi
pembebasan biaya perkara, sidang HN.03.03/2013). pengadilan Indonesia untuk sepuluh
keliling, penyediaan informasi hukum Ketua Mahkamah Agung juga tahun mendatang adalah akses
pada pos bantuan hukum yang berada membentuk kelompok kerja dengan terhadap keadilan.
di gedung pengadilan, dan melalui Surat Keputusan Nomor 267A/ (Edi Hudiata, Achmad Fauzi, M. Isna Wahyudi, Sugiri
Permana, Ahmad Zaenal Fanani, Muhammad Noor)
hibah bantuan untuk memperoleh KMA/SK/X/2013 tertanggal 7
kuasa hukum. Selanjutnya Presiden Oktober 2013 tentang Pembentukan
RI mengeluarkan Instruksi Presiden Kelompok Kerja Penyusunan
Daftar Bacaan:
Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Kebijakan Pemberian Layanan Hukum
Pembangunan yang Berkeadilan Pengadilan. Selain berfokus pada Cate Sumner, Providing Justice to the
Justice Seekers: A Report on the
(Inpres 3/2010) tertanggal 21 April perubahan SEMA No. 10/2010, Pokja
Indonesian Religious Courts Access
2010. ini juga mengkaji berbagai kebijakan
and Equity Study: Mahkamah
Terkait hal itu Ketua Mahkamah lainnya terkait bantuan hukum bagi Agung and AusAID, 2010.
Agung juga mengeluarkan Surat masyarakat. Pokja ini telah berhasil Eleanor Abdella Daumato, Saudi Arabia
Edaran Nomor 10 Tahun 2010 tentang merumuskan dan mengawal lahirnya dalam Woman Rights in The Middle
Pedoman Pemberian Bantuan Hukum Peraturan Mahkamah Agung Nomor East And North Africa: Progress
(SEMA 10/2010) pada Agustus 2010. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Amid Resistance, 2010.
Disusul kemudian pada tahun 2011 Pemberian Layanan Hukum Bagi Jane Ribadeneyra, Using Technology
To Enhance Access To Justice
pemerintah mengeluarkan Undang- Masyarakat Tidak Mampu di
dalam Harvard Journal of Law &
Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengadilan, menggantikan SEMA No.
Technology, Volume 26, Number 1
Bantuan Hukum. 10/2010. Beberapa materi penting Fall 2012.
Tidak hanya itu, untuk melengkapi yang diatur adalah pembebasan biaya Kelompok Kerja Akses terhadap Keadilan
regulasi sesuai kebutuhan, perkara, pos bantuan hukum, dan (Diani Sadiawati, dkk), Strategi
pemerintah mengeluarkan PP Nomor sidang di luar gedung pengadilan Nasional Akses Terhadap Keadilan,
42 Tahun 2013 tentang Syarat dan (Laporan Tahunan MARI Tahun 2013: Jakarta: Bappenas, 2009.
Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum 81) h t t p : / / w w w. u n d p . o r. i d / p u b s / d o c s /
Justice%20for%20All_.pdf diunduh
dan Penyaluran Bantuan Hukum Langkah strategis lainnya yang
tanggal 24 Maret 2015.
(PP 42/2013) dan Surat Keputusan dilakukan oleh Mahkamah Agung
http://www.asia-pacific.undp.org/.../
Menteri Hukum dan Hak Azazi adalah dengan menerbitkan Cetak APRC-DG-2012-A2J_Assessments.
Manusia Nomor M.HH-03.HN.03.03 Biru (Blue Print) Pembaruan pdfdiunduh tanggal 24 Maret
Tahun 2013 tentang Besaran Biaya Mahkamah Agung RI 2010-2035 pada 2015.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 9


LIPUTAN KHUSUS

Jejak
Access to
Justice
Peradilan agama
kerap disebut sebagai
champion dalam
peningkatan access
to justice di dunia
peradilan Indonesia.
Bagaimana sebenarnya
kiprah peradilan
Islam ini dalam lima
tahun terakhir?

ate Sumner dan Tim Lindsey Australia itu memang bukan isapan keberhasilannya meningkatkan akses

C
yang
pernah mendapuk peradilan
agama sebagai model peradilan
melakukan reformasi
jempol belaka. Data terkait akses
terhadap keadilan di lingkungan
peradilan agama yang dihimpun tim
terhadap keadilan terutama bagi
masyarakat miskin dan mereka yang
tinggal di daerah terpencil.
berorientasi sosial, yang patut redaksi majalah ini menunjukkan Akses terhadap keadilan di
diikuti oleh tidak hanya lingkungan peningkatan signifikan dari tahun ke peradilan agama dapat dibedakan ke
peradilan lainnya di Indonesia tetapi tahun. dalam dua bentuk. Pertama, akses
juga oleh peradilan Islam lainnya di Tidak hanya itu, dalam berbagai terhadap keadilan yang berkaitan
Asia Tenggara (Cate Sumner dan Tim forum dan publikasi internasional dengan pelayanan publik. Kedua,
Lindsey, 2010: viii). seperti pada konferensi International akses yang lebih erat berhubungan
Julukan yang disematkan kedua Association for Court Administration dengan pelayanan hukum untuk
aktivis dan pemerhati hukum dan (IACA), apresiasi mengalir deras memperoleh keadilan substantif,
peradilan Indonesia berkebangsaan kepada peradilan agama atas yakni keadilan yang didapat dari

10 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


LIPUTAN KHUSUS

proses pengadilan, meningkatkan


layanan terhadap pengguna
pengadilan.

Sidang keliling
Sidang keliling adalah sidang di
luar gedung pengadilan. Biasanya
dilakukan di lokasi yang jauh dari
gedung kantor pengadilan. Tujuannya
untuk mendekatkan pengadilan
kepada masyarakat pencari keadilan.
Sidang keliling ini sangat membantu
masyarakat yang memiliki kendala
jarak, transportasi dan keuangan
untuk mendaftarkan perkaranya ke
kantor pengadilan.
Di banyak negara luar, sidang
keliling ini juga biasa dilakukan oleh
putusan hakim. Family Court of Australia (FCoA) pengadilan setempat. Di Australia
Laporan Utama bagian kedua selama dua minggu pada tahun 2005. misalnya, sidang keliling ini disebut
ini akan fokus pada pengkajian Pelaksanaan trisula program dengan circuit court atau mobile court.
peran peradilan agama dalam access to justice itu juga terdorong Sidang keliling di peradilan agama
meningkatkan akses terhadap oleh survey “Religious Court: sudah dilakukan sejak puluhan tahun
keadilan yang berhubungan dengan Access and Equity”, yang difasiltasi lalu. Tidak diketahui persis kapan
pelayanan publik. Sedangkan akses oleh Indonesia-Australia Legal pertama kali dijalankan. Sebagai
yang berkaitan dengan pemberian Development Facility (IA-LDF), tahun contoh, Pengadilan Agama Ciamis
keadilan substantif melalui putusan 2007. Hasil survei ini sangat relevan sejak tahun 1980-an sudah memiliki
hakim akan dipaparkan pada Laporan dengan kebutuhan untuk menemukan balai sidang tetap yang berjarak
Utama berikutnya. model dasar bagi rencana strategis sekitar 90 km dari gedung kantor
reformasi pelayanan Peradilan pengadilan. Balai sidang ini sampai
Trisula access to justice Agama. sekarang masih digunakan sebagai
Ada tiga jenis program layanan Dalam survei tersebut, terdapat salah satu lokasi sidang keliling.
hukum yang diusung peradilan agama beberapa temuan utama penelitian Sidang di balai sidang itu sangat
sejak lama. Ketiga program yang biasa seputar peradilan agama, antara lain membantu masyarakat pencari
dikenal dengan istilah Justice for All adanya tingkat kepuasan yang tinggi keadilan karena mereka harus
itu adalah sidang keliling, prodeo pada para pengguna jasa pengadilan menempuh jarak sekitar 200 km
dan posbakum. Istilah Justice for agama, terdapatnya kepastian hukum, untuk datang ke gedung kantor PA
All sendiri di lingkungan peradilan adanya fenomena fundamental Ciamis.
agama pertama kali diusung oleh perihal perceraian di luar pengadilan, “Pada tahun 1980-an, PA Ciamis
Drs. H. Wahyu Widiana, M.A., Dirjen ditemukannya hambatan keuangan biasa menyidangkan lebih dari 100
Badilag periode 2005-2012. dalam mengakses peradilan agama. perkara per harinya di balai sidang
Jika dilacak ulang, program Justice Selain memaparkan temuan- itu. Sering kali waktu sidang baru
for All di lingkungan peradilan agama temuan utama, penelitian tersebut selesai pada malam hari,” kata E.
mulai bergaung sejak tahun 2008. juga memberikan rekomendasi Kusnadi, Wasek PA Banjar yang
Pada waktu itu, Ditjen Badilag merilis tentang pentingnya meningkatkan mantan pegawai PA Ciamis kepada
Program Pengembangan Pelayanan anggaran prodeo, meningkatkan redaktur majalah ini.
Kepada Pencari Keadilan. Program ini jumlah persidangan di luar pengadilan Sayangnya, meskipun sudah
berawal dari studi khusus 22 orang (sidang keliling), memberikan dijalankan sejak beberapa dekade
hakim dan staf peradilan agama ke informasi yang lebih baik tentang lalu, data sidang keliling itu

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 11


LIPUTAN KHUSUS

belum terekam dengan baik. Dari 1 Tahun 2014 tentang Pedoman perkara – dan tentunya jumlah
penulusuran tim redaktur, peradilan Pemberian Layanan Hukum Bagi pencari keadilan – yang berhasil
agama baru melakukan pelaporan Masyarakat Tidak Mampu. dilayani melalui program ini.
data sidang keliling secara baik dan
teratur paska diterbitkannya SEMA Prodeo: Pembebasan
Nomor 10 Tahun 2010 tentang biaya perkara
Pedoman Pemberian Bantuan Prodeo adalah mekanisme
Hukum. Kemudian, sejak tahun 2011 pembebasan biaya perkara bagi
sampai sekarang, data sidang keliling masyarakat tidak mampu yang
itu secara rutin masuk dalam Buku ingin mengajukan perkaranya di
Laporan Tahunan Mahkamah Agung. pengadilan. Ada dua jenis prodeo, Tabel tersebut menunjukkan
Berikut adalah data sidang keliling prodeo murni dan prodeo yang jumlah perkara yang diselesaikan
yang dilakukan oleh pengadilan dibiayai oleh negara melalui DIPA melalui fasilitas prodeo/pembebasan
agama dan mahkamah syar’iyah pengadilan masing-masing. biaya perkara dari tahun 2011-2014.
seluruh Indonesia sejak tahun 2011: Sama dengan sidang keliling, Program pelayanan prodeo pada
tahun 2011 ditargetkan 11.553
perkara tetapi hanya dapat mencapai
10.000-an perkara.
Ketidaktercapaian target jumlah
pelayanan prodeo tersebut disebab-
kan karena repotnya orang yang akan
berperkara untuk mendapatkan Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
dari Kelurahan, sebagai syarat untuk
mendapatkan pelayanan berperkara
prodeo. Seringkali biaya yang dihabis-
kan untuk mendapatkan SKTM
melebihi biaya perkara itu sendiri.
Dari tabel di atas, terlihat prodeo murni sudah dijalankan sejak Di samping itu, karena kultur,
penurunan jumlah perkara yang lama oleh peradilan agama. Hal ini banyak menghambat daerah tertentu
diselesaikan melalui program sidang memang sesuai dengan ketentuan yang tidak mau dikatakan miskin.
keliling pada tahun 2013 pada hal Pasal 237-239 HIR dan 273-275 RBg Makanya, dari pada mengurus SKTM
anggaran yang diberikan negara yang mengatur bahwa orang miskin agar dibebaskan dari pembebanan
meningkat cukup besar. dapat berperkara secara gratis di biaya perkara, lebih baik membayar
Mengetahui hal ini, Dirjen Badilag pengadilan. Adapun prodeo yang biaya perkara saja yang jumlahnya
pada waktu itu, Dr. H. Purwosusilo, dibiayai oleh negara secara resmi sekitar Rp. 300.000 atau 400.000-an
S.H., M.H., kemudian menggenjot diatur melalui SEMA 10/2010 yang walaupun harus cari utang terlebih
optimalisasi sidang keliling. Hasilnya, kemudian diatur ulang dalam PERMA dahulu.
pada tahun 2014 jumlah masyarakat 1/2014. Nomenklatur Prodeo yang
pencari keadilan yang berhasil dibiayai DIPA oleh PERMA 1/2014 Posbakum pengadilan
dilayani melalui sidang keliling diubah menjadi Layanan Pembebasan Pos Bantuan Hukum atau
meningkat sangat tajam, hampir Biaya Perkara. Posbakum pengadilan merupakan hal
dua kali lipat dibanding tahun Peradilan agama memiliki baru di lingkungan peradilan agama.
sebelumnya. peran besar dalam memperluas Dimulai dengan diundangkannya
Sejak 9 Januari 2014, nomenklatur akses keadilan bagi masyarakat Undang-Undang Nomor 50 Tahun
Sidang Keliling diubah menjadi Sidang tidak mampu melalui program 2009 yang mengharuskan pada
di Luar Gedung Pengadilan seiring pembebasan biaya perkara ini. Data setiap pengadilan agama dibentuk
dihapuskannya SEMA 10/2010 yang dikoleksi tim redaktur majalah pos bantuan hukum untuk pencari
dan diganti dengan PERMA Nomor ini menunjukkan peningkatan jumlah keadilan yang tidak mampu untuk

12 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


LIPUTAN KHUSUS

memperoleh bantuan hukum. lembaga donor Australia. awal tahun 2014 Ketua Mahkamah
UU 50/2009 itu kemudian Pelayanan terpadu didorong oleh Agung kemudian mengeluarkan Surat
ditindaklanjuti dengan hadirnya adanya kenyataan bahwa puluhan Edaran Nomor 3 Tahun 2014 tentang
SEMA 10/2010. Pengadaan posbakum juta anak Indonesia tidak mempunyai Tata Cara Pelayanan dan Pemeriksaan
di peradilan agama direalisasikan dokumen identitas hukum seperti Perkara Voluntair Isbat Nikah Dalam
setahun kemudian, tahun 2011. akte kelahiran. Untuk memperoleh Pelayanan Terpadu.
Jumlah orang yang dilayani melalui identitas hukum tersebut, disyaratkan Dari data yang berhasil dihimpun
posbakum ini meningkat sangat tajam adanya bukti legal atas perkawinan tim redaksi majalah ini, dalam
dari tahun ke tahun, seperti terlihat kedua orang tua mereka. kurun tahun 2014 saja, terdapat 196
pada tabel berikut: Celakanya, banyak pasangan yang pelaksanaan pelayanan terpadu yang
digelar di 161 lokasi. Sedangkan
jumlah perkara isbat nikah yang
diperiksa sebanyak 7.398 perkara.
Adapun jumlah buku nikah yang
dikeluarkan KUA sebanyak 8.610
untuk masing-masing pasangan
suami isteri. Sedangkan akte kelahiran
yang dikeluarkana Dinas Dukcapil
sebanyak 3.889 buah.
Masyarakat tidak mampu sangat
terbantu dengan adanya program ini
karena mereka dapat menghemat
waktu, biaya dan tenaga untuk
memperoleh bukti identitas hukum
Pada tahun 2013, tidak ada sudah menikah tapi tidak dicatatkan yang merupakan kartu akses bagi
layanan posbakum di pengadilan. Hal baik di KUA maupun Kantor Catatan perolehan pelayanan lainnya yang
ini karena ada tarik menarik antara Sipil. Oleh karena itu, pernikahan disediakan oleh negara.
pemerintah dengan Mahkamah mereka harus disahkan oleh
Agung mengenai pengelolaan pengadilan. Bagi masyarakat Muslim Merambah luar negeri
anggaran posbakum seiring dengan di Indonesia, mekanisme pengesahan Akses terhadap keadilan tidak
lahirnya Undang-Undang Nomor 16 pernikahan yang tidak tercatat harus hanya diberikan bagi masyarakat
Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum dilakukan oleh pengadilan agama yang tinggal di Indonesia saja. Sejak
yang mulai berlaku sejak tanggal 2 atau mahkamah syar’iyah. tahun 2011, peradilan agama sudah
Nopember 2011. Pelayanan terpadu diyakini berusaha menjamin akses kepada
menjadi solusi tepat bagi masyarakat keadilan bagi WNI yang tinggal di luar
Pelayanan terpadu tidak mampu dalam memperoleh negeri.
Sejak sekitar akhir tahun 2013, identitas legal hukum mereka. Hal ini dilakukan dengan
di lingkungan peradilan agama Concern dengan masalah ini, pada mengadakan sidang isbat nikah bagi
mulai dilaksanakan sidang terpadu
atau pelayanan terpadu, yakni
sebuah pelayanan terpadu yang
dilakukan secara bersama-sama
antara pengadilan agama/mahkamah
syar’iyah, Kementerian Agama (KUA)
dan Kementerian Dalam Negeri (Dinas
Dukcapil). Pada waktu itu, pihak
yang getol mendorong terwujudnya
program ini adalah AIPJ (Australia
Indonesia Partnership for Justice),

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 13


LIPUTAN KHUSUS

WNI yang tinggal di Saudi Arabia agama juga banyak mendapat Agung, ketika menyebut access to jus-
dan Malaysia. Sidang isbat nikah ini apresiasi dari beberapa lembaga tice dan IT pengadilan, banyak orang
dilakukan oleh Pengadilan Agama domestik dan internasional yang akan mengasosiasikannya ke peradi-
Jakarta Pusat. Adapun biaya pelaksanaan melakukan penelitian terhadap lan agama.
sidang ini seluruhnya ditanggung oleh pelayanan pengadilan di Indonesia. Akan tetapi, satu hal yang perlu
Kementerian Luar Negeri. dicermati, thesis Cate Sumner dan
Berikut data sidang isbat nikah Early Warning Tim Lindsey di atas dibuat pada tahun
yang dilakukan Pengadilan Agama Cate Sumner dan Tim Lindsey 2010. Pertanyaannya, apakah lima
Jakarta Pusat di Saudi Arabia dan menyebut dua kunci paling penting tahun berikutnya pada tahun 2015 ini
Malaysia sejak tahun 2011 sampai atas suksesnya reformasi berbasis thesis tersebut masih valid?
dengan 2014. (keadilan) sosial yang dijalankan oleh Keraguan atas validitas argumen
yang diajukan Cate dan Tim di atas
bukannya tanpa alasan. Jika dilihat
data sidang keliling dan prodeo di
peradilan agama sejak tahun 2010
sampai dengan 2014, keraguan itu
patut direspon.
Pada tahun 2013, ada kesamaan
penurunan jumlah perkara dan
layanan yang diberikan melalui
program prodeo dan sidang keliling,
padahal anggaran yang diberikan
meningkat.
Agar ‘trademark’ access to justice
Fasilitas access to peradilan agama. Pertama, kuatnya yang sudah terlanjur dilekatkan
justice lainnya kepemimpinan di internal peradilan tetap dapat dipertahankan, seluruh
Berbicara mengenai akses agama, yang digabungkan dengan warga peradilan agama harus
terhadap keadilan di peradilan usaha tiada henti untuk secara terus bahu membahu dan menjaga
agama khususnya, tentu tidak hanya terus menerus mengkomunikasikan semangat pengabdian demi semakin
berhenti pada fasilitas pembebasan kebijakan pimpinan kepada seluruh meningkatnya akses keadilan bagi
biaya perkara, sidang keliling, dan warga peradilan melalui media masyarakat.
posbakum pengadilan. internet. Perhatian pimpinan tentu menjadi
Di banyak gedung kantor Kedua, komitmen lembaga driver yang menentukan suksesnya
pengadilan agama dan mahkamah peradilan agama yang memandang program access to justice di setiap
syar’iyah disediakan akses untuk perwujudan keadilan sosial sebagai satker peradilan agama di seluruh
orang berkebutuhan khusus. bentuk pemenuhan kewajiban agama. Indonesia.
Banyak juga pengadilan agama yang Kuatnya kepemimpinan, besarnya (Achmad Cholil, Edi Hudiata, Alimuddin, Ade Firman
Fathony)
menyediakan ruang menyusui, dan komitmen dan optimalnya penggu-
fasilitas khusus untuk penyandang naan teknologi informasi merupakan DAFTAR BACAAN:
disabilitas. kata kunci keberhasilan peningkatan Cate Sumner and Tim Lindsey, Courting
Itu dari sisi fasilitas fisik. Dari akses terhadap keadilan di lingkun- Reform: Indonesia’s Islamic Courts and
sisi pelayanan, beberapa pengadilan gan peradilan agama. Hal ini kemu- Justice for the Poor, Lowy Institute for
agama/mahkamah syar’iyah dian berimplikasi terciptanya image International Policy, 2010.
sudah menyediakan fasilitas peradilan agama sebagai icon access DFAT (Australian Aid), PEKKA and PUSKAPA UI,
pendaftaran secara online untuk to justice dan pioneer dalam peman- AIPJ Baseline Study on Legal Identity:
lebih memudahkan masyarakat faatan IT di dunia peradilan Indone- Indonesia’s Missing Millions, 2014.
mengajukan perkara ke pengadilan. sia. Mahkamah Agung Republik Indonesia, Laporan
Dari sisi transparansi informasi Disadari atau tidak, untuk lingku- Tahunan Mahkamah Agung RI Tahun
dan pelayanan publik, peradilan ngan peradilan di bawah Mahkamah 2014, Jakarta: Maret 2015.

14 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


LIPUTAN KHUSUS

PUTUSAN SEBAGAI
GUGUS KEADILAN
A
kses terhadap keadilan di peradilan agama penting dipotret dari sisi
Masalah jaminan putusan hakim. Sebab, terpenuhinya keadilan prosedural-administratif
akses keadilan bagi tidak serta merta menjamin terwujudnya keadilan teknis-substantif.
Demikian pula sebaliknya. Perwajahan keadilan secara substansi hanya dapat
kaum perempuan dilihat dari putusan hakim guna mengetahui sejauh mana komitmen hakim
dan anak akan dalam mewujudkan keadilan.
Hakim sebagai salah satu pilar penting penegakan hukum dituntut memiliki
terpecahkan jika
kepekaan dan keberpihakan terhadap pemenuhan unsur akses terhadap
hakim memiliki keadilan. Keberpihakan tersebut dapat berwujud komitmen, pemahaman yang
komitmen untuk komprehensif serta keberanian menegakkannya dalam setiap putusan.
Pengadilan agama yang salah satu kewenangannya di bidang hukum keluarga
mewujudkannya tentu banyak bersentuhan langsung dengan kelompok rentan. Terutama kaum
dalam setiap perempuan dan anak yang kerap menghadapi persoalan akses terhadap keadilan.
Karena itu, peradilan agama mempunyai peran penting dalam mempengaruhi
putusan. dan membentuk kebiasaan yang terjadi dalam hukum keluarga. Khususnya

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 15


LIPUTAN KHUSUS

terkait kesetaraan relasi suami dan sesungguhnya sudah dijalankan di Bahkan, masih banyak isteri yang
istri serta perlindungan hak-hak lingkungan hakim peradilan agama. mengalami KDRT tetapi justru
anak. Hal ini disebabkan hampir Putusan hukum waris Islam bernilai dianggap nusyuz dengan segala
semua persoalan relasi suami-istri, pembaruan yang mengedepankan konsekuensinya. Ironisnya, justru
penelantaran dan pengabaian atas keadilan dan kesetaraan jender suami sering mendorong isteri
hak-hak anak menjadi bagian pokok dapat ditemukan dalam Putusan MA untuk mengajukan perceraian demi
dari kompetensi peradilan agama. RI Nomor 86 K/AG/1994 tanggal 27 menghindari tanggungjawabnya
Peradilan agama dengan demikian Juli 1995. Dalam putusan tersebut memberikan hak-hak ekonomi
merupakan lembaga yang efektif menyetarakan kedudukan anak kepada isteri pasca-cerai.
untuk mewujudkan akses dan kontrol perempuan dengan anak laki-laki Kritik lainnya yang tidak kalah
atas hak-hak material maupun non- dalam menghijab (menghalangi) penting terekam dalam penelitian
material yang berkeadilan jender. Di saudara laki-laki dan saudara Stijn van Huis di PA Cianjur pada 2010.
samping itu, untuk melindungi hak- perempuan pewaris. Hasil penelitian itu menyebutkan
hak kaum perempuan dan anak-anak. bahwa putusan pengadilan agama
Hakim dalam menjalankan Kritik publik terkait hak-hak pasca-perceraian
fungsinya sebagai aktor sentral tidak Improvisasi hukum dari hakim bagi perempuan dan anak banyak
sekadar bertindak sebagai aparatur tentu belum sepenuhnya menjadi diabaikan. Sehingga, tidak ada
penegak hukum dan keadilan, tetapi, arus utama, sehingga perlu ditakar hubungan timbal balik antara akses
juga dapat menjadi agen perubahan kecenderungannya. Sejumlah kala- pada pengadilan agama bagi janda
hukum untuk mengatasi problem ngan, misalnya, mengkritik keber- cerai dengan perlindungan ekonomi
domestik, seperti diskriminasi jender, pihakan hakim peradilan agama bagi mereka.
pemenuhan hak-hak anak dan isteri. terhadap akses keadilan kaum Ninik Rahayu Maksoem, Anggota
Peran hakim antara lain melakukan perempuan dan anak yang ditengarai Komnas Perempuan, dalam seminar
improvisasi hukum. Upaya tersebut belum berjalan maksimal. nasional Pusat Pengkajian Hukum
sangat penting tatkala berbagai Ada beberapa kritik tentang Islam dan Masyarakat Madani
produk hukum dan kultur hukum di kualitas putusan yang tidak (PPHIMM) Pengadilan Tinggi
Indonesia masih belum sepenuhnya berpihak kepada kelompok rentan. Agama Surabaya (24/10/2014) juga
mengandung sensitivitas jender. Kritik tersebut berkisar seputar mengkritik bahwa secara faktual
Suatu kondisi ketika perempuan dan lemahnya komitmen keberpihakan akses keadilan bagi perempuan dan
anak masih ditempatkan pada posisi hakim peradilan agama dalam anak-anak yang berhadapan dengan
yang tidak sepatutnya (Arskal Salim, akses terhadap keadilan pada saat hukum di pengadilan agama masih
dkk., 2009: 5). menangani sengketa hukum keluarga. banyak mengalami kendala.
Proses improvisasi hukum Rifka Annisa Yogyakarta Menurutnya, putusan hakim
bekerjasama dengan Badilag MARI belum maksimal berpihak kepada
dan LBH Apik Jakarta setiap tahun pemenuhan hak kaum perempuan dan
Hakim sebagai salah satu secara rutin menyelenggarakan anak serta belum berorientasi pada
pilar penting penegakan lokakarya dan workshop tentang keadilan jender. Hal ini terjadi karena
hukum dituntut memiliki peningkatan akses keadilan bagi beberapa hal. Pertama, sebagian
kepekaan dan keberpihakan perempuan dan anak korban aparat penegak hukum belum
kekerasan di peradilan agama serta sepenuhnya memahami kekerasan
terhadap pemenuhan
pengintegrasian UU Penghapusan berbasis jender. Kedua, kondisi dan
unsur akses terhadap
Kekerasan dalam Rumah Tangga posisi perempuan di ranah privat
keadilan. Keberpihakan dalam Sistem Peradilan Agama maupun publik masih lemah karena
tersebut dapat berwujud di Indonesia. Hasil workshop dan kuatnya kultur patriarki. Ketiga,
komitmen, pemahaman lokakarya tersebut selalu menegaskan keterbatasan kewenangan atas nama
yang komprehensif serta bahwa isteri yang menjadi korban hukum sehingga hak perempuan dan
keberanian menegakkannya KDRT dan mengajukan cerai gugat anak kurang dipertimbangkan (Ninik
dalam setiap putusan. berakibat tidak mendapatkan nafkah Rahayu Maksoem, 2014: 12).
iddah, mut’ah, maskan, dan kiswah. Hasil penelitian Puskumham UIN

16 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


LIPUTAN KHUSUS

Syarif Hidayatullah bekerjasama juga sangat dipengaruhi oleh regulasi.


dengan The Asia Foundation di antara Problem regulasi yang tidak memadai
kesimpulannya menyatakan bahwa “... salah satu peluang yang tentu akan menghambat terwujudnya
kendala hakim pengadilan agama dapat digunakan hakim pembangunan hukum yang berbasis
kurang maksimal dalam memberi untuk memaksimalkan akses terhadap keadilan.
perlindungan terhadap hak-hak
tuntutan dan memberi Diantara contoh regulasi yang
perlindungan hukum
kaum perempuan di antaranya kurang berpihak terhadap anak dan
kepada perempuan adalah
karena terikat ketentuan hukum perempuan adalah ketentuan tentang
dengan menggunakan
yang menyatakan bahwa putusan sengketa hak asuh anak (pasal 41 dan
tuntutan subsidair
hakim tidak boleh melewati apa yang 45 UU No 1 Tahun 1974 dan pasal
yang hampir ada
dimohon atau digugat (asas ultra 105 dan 156 KHI). Ketentuan hukum
pada setiap gugatan.
petita). Permohonan tersebut tersebut memberikan hak asuh
Selain itu, pengetahuan hukum substansinya agar hakim anak secara otomatis berdasarkan
kebanyakan kaum perempuan menjatuhkan putusan jenis kelamin. Seharusnya aspek
masih rendah dan peran para legal lain yang seadil-adilnya moralitas, kesehatan dan kesempatan
atau penasihat hukum juga belum (ex aequo et bono).” memelihara anak yang dijadikan
berfungsi maksimal. Sehingga, parameter dan patokan dalam
materi gugatan yang diajukan kaum prinsip ex aequo et bono sejatinya penentuan pemegang hak asuh
perempuan relatif minim dan pada memberikan kelonggaran bagi hakim anak, bukan berdasarkan jenis
akhirnya merugikan perempuan untuk menggali hukum seluas- kelamin tertentu. Aspek moralitas,
sebagai penggugat. luasnya demi menegakkan keadilan. kesehatan dan kesempatan tidak
Menurut penelitian tersebut salah Sehingga tidak sekadar terikat pada bisa dimonopoli oleh jenis kelamin
satu peluang yang dapat digunakan tuntutan yang diajukan. Mereka dapat tertentu akan tetapi semua aspek
hakim untuk memaksimalkan melampaui tuntutan jika memang tersebut sama-sama bisa dimiliki baik
tuntutan dan memberi perlindungan norma keadilan yang dipegang oleh ibu maupun bapak (Ahmad Zaenal
hukum kepada perempuan adalah hakim dan hukum menghendaki Fanani, 2015: 113).
dengan menggunakan tuntutan demikian. Karena itu, di samping menyem-
subsidair yang hampir ada pada purnakan regulasi perlu mengubah
setiap gugatan. Permohonan tersebut Luput perhatian paradigma pembangunan hukum
substansinya agar hakim menjatuhkan Dari sekian kritik terhadap yang masih positivistis menjadi tipe
putusan lain yang seadil-adilnya (ex peradilan agama di atas ada yang yang responsif dan progresif (Abdul
aequo et bono). luput dari perhatian publik. Bahwa Hakim G. Nusantara, 1988: 27).
Tuntutan subsidair berdasarkan terwujudnya akses terhadap keadilan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 17


LIPUTAN KHUSUS

Perlindungan hak anak pada konteks: (i) akibat putusnya Pasal 105 KHI. Pasal 105 KHI tersebut
Beberapa kritik atas putusan perkawinan, dan (ii) suami memiliki dalam putusan ini dikaji secara kritis
hakim peradilan agama yang dianggap ketidakmampuan nyata, sedangkan dengan mengunakan analisis keadilan
tidak mendukung terwujudnya akses istri secara nyata mampu menerima jender berperspektif maqashid
terhadap keadilan tidak sepenuhnya pengalihan kewajiban menafkahi syariah. Majelis hakim memulai kajian
sahih. Sebab, ada beberapa putusan anak. kritisnya atas pasal tersebut dengan
hakim pengadilan agama yang Karena itu pula, majelis hakim juga melakukan penafsiran hukum dengan
progresif dan menunjukkan komitmen menyimpangi petunjuk Buku II MARI interpretasi teleologis, interpretasi
tinggi terhadap perlindungan hak- dan Yurisprudensi MARI mengenai sistematis dan interpretasi historis.
hak perempuan dan anak. Putusan peniadaan nafkah madhiyah anak. Majelis hakim melakukan
tersebut di antaranya adalah putusan Pertimbangannya bahwa rasio legis kontekstualisasi atas ketentuan
cerai, putusan sengketa hak asuh ketentuan tersebut berakar pada hak asuh anak dengan pendekatan
atau pemeliharaan anak, dan putusan ketentuan Pasal 41 huruf a dan b hermeneutika hukum (mengkaji
waris. Undang-Undang Perkawinan yang horison teks, horison pengarang dan
Putusan cerai yang berpihak lebih dahulu telah dinilai tidak relevan horison pembaca), mengutamakan
kepada perlindungan hak-hak untuk diterapkan dalam perkara kepentingan terbaik anak serta
anak yakni putusan cerai yang di tersebut. menggali rekam jejak orang tua
dalamnya hakim secara ex officio dari anak dengan menggali dan
ataupun berdasarkan tuntutan memperbandingkan tiga aspek yaitu
pihak menghukum kepada ayah aspek moralitas, aspek kesehatan dan
“Putusan cerai yang berpihak
yang terbukti menelantarkan anak aspek kesempatan (Ahmad Zaenal
kepada perlindungan hak-
untuk memberi nafkah anak, biaya Fanani, 2015: 176 s/d 179).
hak anak yakni putusan
kelahiran, dan nafkah lampau anak. Putusan waris yang berpihak
cerai yang di dalamnya hakim
Sebagai contoh putusan nomor 16/ pada terpenuhinya hak-hak anak
secara ex officio ataupun
Pdt.G/ 2013/PTA.Pdg. Majelis hakim berdasarkan tuntutan pihak di antaranya adalah putusan waris
berpendapat demi melindungi hak- menghukum kepada ayah Nomor 11/Pdt.G/2008/PTAPlg. yang
hak anak pasca-perceraian maka yang terbukti menelantarkan memberi bagian waris bagi anak
secara ex officio menghukum bapak anak untuk memberi nafkah angkat dengan jalan wasiat wajibah.
untuk memberi nafkah kepada anak. anak, biaya kelahiran, dan Kemudian dalam Putusan Kasasi
Putusan lainnya adalah putusan nafkah lampau anak.” Nomor 489 K/AG/2011, tanggal 23
cerai nomor 41/Pdt.G/2014 /PA.Tkl. Desember 2011, Mahkamah Agung
Majelis hakim dalam putusan tersebut Putusan sengketa pemeliharaan memberikan bagian harta warisan
menghukum bapak yang terbukti (hadlanah) anak yang berpihak pada melalui wasiat wajibah kepada anak
telah menelantarkan anaknya untuk perlindungan hak-hak anak dan tidak tiri. Ada pula Putusan Nomor 236/
membayar nafkah lampau (madliyah) berdasarkan pada jenis kelamin Pdt.G/2011/PA.Mtp. yang memberi
anak selama 5 bulan sebesar Rp. tertentu adalah Putusan Nomor bagian waris kepada anak-anak ahli
2.000.000,- (dua juta rupiah). Dalam 110 K/AG/2007. Putusan tersebut waris yang sudah meninggal dunia
pertimbangan hukumnya majelis memberikan hak asuh anak kepada dengan menjadikannya sebagai ahli
hakim melakukan penafsiran yang bapak karena ibu sering bepergian waris pengganti.
progresif untuk melindungi hak-hak keluar negeri dan sangat sibuk dengan Putusan lainnya adalah Putusan
anak yang ditelantarkan secara tidak urusan pekerjaan. Sehingga, demi Nomor 338/Pdt.G/1998/PA.Upg,
bertanggungjawab oleh bapaknya. kemaslahatan anak, majelis hakim Putusan Nomor 230/Pdt.G/2000/
Karena itu, majelis hakim menyimpangi ketentuan normatif PA.Mks dan Putusan Nomor 92/
melakukan reinterpretasi atas Pasal 105 KHI. Pdt.G/2009/PA.Mdn. Ketiga putusan
keberlakuan pasal 41 huruf a dan b Putusan lainnya adalah Putusan tersebut memberi bagian waris
Undang-Undang Perkawinan. Pasal Nomor 3477/Pdt.G/2014/ PA.Kab. anak laki-laki dan anak perempuan
tersebut dinilai tidak relevan untuk Mlg. Majelis hakim dalam menentukan dengan bagian yang sama yaitu satu
diterapkan dalam perkara ini karena siapa yang diberi hak asuh anak tidak banding satu. Ketiga putusan tersebut
ketentuan tersebut hanya terbatas berpedoman secara tekstual pada merupakan putusan monumental

18 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


LIPUTAN KHUSUS

tentang hak-hak ekonomi pasca-


perceraian mengalami kendala.
Seperti, mekanisme eksekusi yang
cukup menyita waktu, biaya, dan
tenaga. Bahkan terkait pemberian
nafkah anak yang bersifat rutin apabila
tidak dilakukan secara sukarela
akan lebih sulit karena eksekusinya
berulang-ulang. Namun demikian,
pada kasus yang sama persoalan
ini tidak hanya terjadi di peradilan
agama, tapi juga di peradilan lainnya.
Alternatif yang dapat
digunakan untuk melindungi
dalam sejarah peradilan agama huruf (b) Kompilasi Hukum Islam. kaum perempuan dan anak adalah,
sebagai putusan pelopor yang Putusan tersebut dapat dikatakan pertama, mencantumkan dalam amar
mendudukkan ahli waris perempuan menjadi dasar ketentuan dalam Buku putusan perintah menghukum suami
setara dengan ahli waris laki-laki II tentang Pedoman Pelaksanaan melaksanakan kewajibannya sebelum
(Mukhtar Zamzami, 2013: 331). Tugas dan Administrasi Peradilan mengucapkan ikrar talak. Hal itu
Agama, tahun 2013, yang menyatakan dapat ditilik dalam Putusan Kasasi
Jaminan keadilan perempuan bahwa cerai gugat dengan alasan Nomor 84 K/AG/2009.
Kritik terhadap putusan hakim adanya kekejaman atau kekerasan Kedua, mencantumkan dalam
peradilan agama yang dianggap kering suami, hakim secara ex officio dapat amar putusan perintah menghukum
dari keadilan dan mengabaikan hak menetapkan nafkah iddah (lil istibra’). suami untuk membayar semua hak-
ekonomi perempuan pasca-cerai juga Sejatinya, untuk memenuhi hak isteri pasca perceraian sebelum
patut dibantah. Sebab, dalam putusan rasa keadilan, pemberian nafkah pelaksanaan ikrar talak dengan cara
perkara cerai gugat hakim ada yang iddah dalam perkara cerai gugat menitipkan (konsignasi) sejumlah
membebankan kepada suami untuk terbatas pada suatu alasan bahwa uang yang menjadi kewajiban tersebut
memberikan nafkah ‘iddah sepanjang rumah tangganya sudah tidak kepada Kepaniteraan Pengadilan
isteri tidak nusyuz. Hak-hak ekonomi harmonis lagi. Penyebabnya antara Agama. Model penggunaan konsignasi
perempuan pasca- perceraian lain suami melakukan kekerasan tersebut sudah dipratekkan oleh PTA
tersebut dapat ditilik pada Putusan dalam rumah tangga, selingkuh dan Padang dalam Putusan Nomor 35/
Kasasi Nomor 137 K/AG/2007 tidak memberikan nafkah (Edi Riadi, Pdt.G/2013/PTA Pdg.
tanggal 6 Februari 2008 dan Putusan 2011: 201-202). Ketiga, perlunya sistem jaringan
Kasasi Nomor 53 K/AG/2007 tanggal Namun diakui bahwa yang mampu menjamin pelaksanaan
12 Maret 2008. pertimbangan Mahkamah Agung pemenuhan hak-hak pasca-
Pertimbangan hukumnya tersebut belum secara luas perceraian bagi janda dan anak
adalah meski gugatan diajukan oleh diterapkan di kalangan hakim melalui pemotongan gaji dari mantan
isteri tetapi tidak terbukti isteri telah peradilan agama. Mengejutkan, suami. Sistem jaringan ini sudah
berbuat nusyuz. Oleh karena itu, suami hasil survey Rifka Annisa terhadap diberlakukan di negara maju seperti
harus dihukum untuk memberikan 1500 putusan pengadilan agama Australia. Sementara di Indonesia
nafkah ‘iddah kepada isteri dengan dalam perkara cerai gugat, ternyata sistem tersebut masih terbatas kepada
alasan isteri harus menjalani masa hanya satu putusan saja hakim yang PNS (Pegawai Negeri Sipil). Apabila
‘iddah. Tujuan dari ‘iddah itu antara menggunakan haknya secara ex officio perceraian terjadi atas kehendak
lain untuk mengetahui kebersihan untuk menetapkan nafkah ‘iddah dan suami yang berstatus PNS, ia wajib
rahim (istibra’) yang terkait mut’ah (Rifka Annisa, 2014: 8). menyerahkan sebagian gajinya untuk
kepentingan suami, sesuai ketentuan Memang tidak dimungkiri, penghidupan bekas isteri dan anak-
Pasal 41 huruf (c) Undang-Undang sebagaimana hasil penelitian Stijn anaknya.
Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 149 van Huis, putusan pengadilan agama Pembagiannya, sepertiga untuk

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 19


LIPUTAN KHUSUS

suami, sepertiga untuk bekas isteri, bersama 2/3 untuk isteri dan 1/3 DAFTAR BACAAN
dan sepertiga lainnya untuk anak, untuk suami, kemudian putusan Abdul Hakim G. Nusantara, Politik Hukum
sebagaimana diatur dalam PP No. 10 tersebut dikuatkan oleh Mahkamah Indonesia, Jakarta : Yayasan Lembaga
Bantuan Hukum Indonesia, 1988.
tahun 1983 jo. PP No. 45 tahun 1990. Agung dalam perkara kasasi nomor
Arskal Salim, dkk., Demi Keadilan dan
Dalam praktek, pembagian yang 88 K/AG/2014.
Kesetaraan Dokumentasi Program
terkait bagian sepertiga untuk bekas Kelima, pemaknaan ulang atas Sensitivitas Jender Hakim Agama di
isteri banyak disimpangi karena pasca ketentuan mut’ah. Selama ini, Indonesia, Jakarta: PUSKUMHAM
perceraian bekas isteri sudah tidak mut’ah dipahami secara sempit UIN Syarif Hidayatullah dan The Asia
ada hubungan hukum lagi dengan sebatas pemberian sukarela yang Foundation, 2009.
bekas suami. Hak-hak bekas isteri disetarakan kedudukannya dengan Ahmad Zaenal Fanani, Pembaruan Hukum
pasca perceraian diantaranya adalah mahar dalam akad nikah atau Sengketa Hak Asuh Anak di Indonesia
Perspektif Keadilan Jender, Yogyakarta:
nafkah iddah, mut’ah serta nafkah hanya didasarkan pada kemampuan
UIIPress, 2015.
anak. Dalam beberapa yurisprudensi, suami secara sukarela. Namun,
Edi Riadi, Dinamika Putusan Mahkamah Agung
MA RI cenderung menghukum suami Mahkamah Agung beberapa kali Republik Indonesia dalam Bidang
untuk membayar nafkah iddah, mut’ah telah membuat terobosan hukum Perdata Islam, Jakarta: Gramata
dan nafkah anak dengan nilai yang dengan menjadikan mut’ah sebagai Publisihing, 2011.
besar sebagai bentuk perlindungan sarana untuk menghukum suami Mukhtar Zamzami, Perempuan dan Keadilan
atas hak-hak isteri dan anak pasca yang menginginkan perceraian dalam Hukum Kewarisan Indonesia,
perceraian. sekaligus penyebab terjadinya Jakarta: Litera Prenada Media Group,
2013.
Keempat, memberikan bagian perselisihan dan pertengkaran
Ninik Rahayu Maksoem, Penanganan Hukum
harta bersama lebih besar kepada bahkan pelaku KDRT yang berujung
Yang “Berpihak” Guna Mewujudkan
isteri karena selama perkawinan pada perceraian. Hal ini dapat Kesetaraan dan Keadilan Gender,
suami tidak memberi nafkah kepada dilihat dari putusan nomor 276 K/ makalah disampaikan dalam Seminar
isteri, suami membuat isterinya AG/2010, dimana Mahkamah Agung Sehari tentang Peranan Peradilan
tertekan, harta bersama berasal dari menetapkan mut’ah sebesar Rp 50 Agama dan Masyarakat Madani dalam
usaha isteri, dan suami tidak mematuhi juta karena perceraian disebabkan Perspektif Pembaharuan Hukum
ajaran agama. Pertimbangan tersebut suami melakukan poligami liar Islam di Bidang Penegakan HAM
dan Penyetaraan Gender, Surabaya:
dapat ditemukan dalam putusan (Purwosusilo, 2010: 9).
PPHIMM PTA Surabaya, 24 Oktober
kasasi nomor 266 K/AG/2010. Keenam, pencantuman amar
2014.
Contoh yang sama terdapat dalam putusan tentang nafkah anak Purwosusilo, Hak-Hak Isteri dalam Proses
putusan nomor 618/Pdt.G/2012/ dengan menerapkan sistem ‘lindung Perceraian, makalah disampaikan
PA.Bkt jo nomor 38/Pdt.G/2013/PTA. nilai’ dengan menghukum mantan dalam Seminar Pemenuhan Hak-
Pdg dimana judex facti mengabulkan suami untuk membayar nafkah Hak Isteri dalam Proses Perceraian
sebagian gugatan dan membagi harta anak setiap bulan sampai anak yang diadakan Rifka Annisa tanggal 8
dewasa atau mampu berdiri sendiri Desember 2010.
Beberapa putusan pro akses ----------------, Kebijakan Mahkamah Agung
dengan peningkatan sekitar 10 s/d
dalam Perlindungan Perempuan dan
terhadap keadilan: 20% setiap tahun di samping biaya
Anak di Lingkungan Peradilan Agama,
1. Putusan MA RI Nomor 86 K/AG/1994 kesehatan dan pendidikan yang makalah disampaikan dalam workshop
2. Putusan MA RI Nomor 137 K/AG/2007 disesuikan dengan kebutuhan anak peningkatan akses keadilan bagi
3. Putusan MA RI Nomor 84 K/AG/2009 (Purwosusilo, 2015: 8). Contoh perempuan dan anak korban kekerasan
4. Putusan MA RI Nomor 110 K/AG/2007 putusan berperspektif ‘lindung rumah tangga, Jakarta, 5 s/d 7 Maret
5. Putusan MA RI Nomor 266 K/AG/2010 nilai’ diantaranya adalah putusan 2015.
nomor 3306/Pdt.G/2014/PA.Kab. Rifka Annisa, Term of Reference Workshop
6. Putusan MA RI Nomor 489 K/AG/2011
Peningkatan Akses Keadilan bagi
7. Putusan MA RI nomor 276 K/AG/2010 Mlg yang memberi tambahan nafkah
Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
8. Putusan Nomor 16/Pdt.G/2013/PTA.Pdg anak sebesar 10% setiap pergantian
di Peradilan Agama, Jakarta, 5 s/d 7
9. Putusan Nomor 41/Pdt.G/2014/PA.Tkl tahun sampai anak tersebut dewasa Maret 2015.
10. Putusan Nomor 3477/Pdt.G/2014/PA.Kab.Mlg atau mandiri. Suparman Marzuki, Tragedi Politik Hukum
11. Putusan Nomor 11/Pdt.G/2008/PTAPlg (Ahmad Zaenal Fanani, Muhammad Isna Wahyudi, HAM, Yogyakarta : Pusham-UII-Pustaka
Achmad Fauzi, Candra Boy Seroza)
12. Putusan Nomor 338/Pdt.G/1998/PA.Upg Pelajar, 2011.

20 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


LIPUTAN KHUSUS

Pencapaian enjajakan terhadap strategi Best Practice (model praktek terbaik

Pengadilan Agama
selama ini dalam
P peningkatan Akses terhadap
Keadilan oleh Pengadilan
Agama menjadi sebuah keharusan
dunia) dalam praktek Akses terhadap
Keadilan di bidang Hukum Keluarga.
Setidaknya terdapat dua landasan
bidang Akses agar apa yang telah dicapai terus penting untuk mengkaji strategi
terhadap Keadilan dapat dipertahankan, bahkan jika peningkatan Akses terhadap Keadilan
mungkin ditingkatkan. Keniscayaan di Pengadilan Agama. Pertama,
dinilai cukup penggalian ruang-ruang kreatif penggalian dan pendalaman terhadap
mengesankan. tersebut boleh jadi akan semakin faktor-faktor yang mendorong
Bagaimana mendekatkan langkah Indonesia, keberhasilan program akses terhadap
selanjutnya? termasuk didalamnya Pengadilan keadilan di pengadilan agama untuk
Agama menuju—meminjam istilah dijadikan sebagai pangkal tolak baru
Cate Sumner sebagai—Model of World menyusun program ke depan. Dan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 21


LIPUTAN KHUSUS

sangat penting untuk mendorong Pertama, bagaimana mengembang-


keberhasilan agenda-agenda penting kan teknologi informasi yang dapat
suatu lembaga. Terkait dengan ini, mendukung pelaksanaan program
untuk keberhasilan program akses akses terhadap keadilan secara lebih
Untuk keberhasilan terhadap keadilan di Pengadilan baik, lebih cepat dan lebih murah,
program akses terhadap Agama, investasi untuk mengembang- sehingga ketersediaan data secara
keadilan di Pengadilan kan dan menumbuh-suburkan kuali- nasional dapat diperoleh dengan
Agama, investasi untuk tas kepemimpinan peradilan menjadi mudah. Kedua, bagaimana menyusun
mengembangkan dan sangat menentukan. roadmap pengembangan teknologi
Keterkaitan antara kepemimpinan informasi yang berkelanjutan
menumbuh-suburkan
dan keberhasilan program akses sehingga pada tahap tertentu dapat
kualitas kepemimpinan
terhadap keadilan juga dijelaskan oleh mencapai kemapanan (maturity)—
peradilan menjadi Anna Wallace dan Leisha Lister dalam yang terukur dari kemandirian dalam
sangat menentukan. tulisan mereka bertajuk Accessing pengembangannya sehingga tidak
the Courts, yang dimuat dalam Jurnal bergantung pada service provider.
Canberra Law Review tahun 2011 yang Terbukti SIADPA (Sistem Informasi
kedua, penelaahan terhadap faktor- lalu. Menurut mereka, keberhasilan Administrasi Pengadilan Agama)
faktor yang menjadi hambatan dan program akses terhadap keadilan di sudah hampir dapat dikatakan
tantangan dari program-program Pengadilan Agama yang didorong mencapai tahap kemandirian dalam
yang telah dilaksanakan selama ini. oleh kepemimpinan yang efektif dan pengembangannya.
penggunaan teknologi informasi yang Kedua, Perserikatan Bangsa-
Peningkatan Pelayanan Publik massif telah membuat Pengadilan Bangsa melalui United Entity for
Keberhasilan Pengadilan Agama Agama mampu mengkombinasikan Gender Equality and the Empowerment
dalam pelaksanaan program Akses dua pendekatan dalam reformasi of Woman mencatat bahwa Pengadilan
terhadap Keadilan memberikan peradilan saat ini, yakni pendekatan Agama adalah tempat penting
sejumlah pembelajaran (lessons pro-market efficiency model dan pro- perempuan Indonesia mencari
learned) yang dapat dijadikan poor rights promoting model. (Anna keadilan. Karena itu Mahkamah Agung
sebagai pangkal tolak baru untuk Wallace dan Leisha Lister, 2011 : 30). bekerjasama dengan Masyarakat Sipil
mengusung agenda-agenda strategis Akan halnya dengan teknologi (Civil Society) untuk meningkatkan
berikutnya. Pertama, menurut Tim informasi, keberhasilan pengemba- (kualitas dan kuantitas) akses dan
Lindsay dan Cate Sumner dalam ngan teknologi informasi di pengadilan memonitor kinerja Pengadilan
bukunya Courting Reform: Indonesia’s banyak diidentikkan dengan Agama. Hal ini mengisyaratkan
Islamic Court and Justice for Poor, Pengadilan Agama, dan belakangan pentingnya Pengadilan Agama untuk
keberhasilan Pengadilan Agama mendorong Mahkamah Agung terus bekerjasama dengan pemangku
dalam mengembangkan akses mengambil prakarsa serupa untuk kepentingan lain dalam bidang Akses
terhadap keadilan melalui program kepentingan pengadilan Indonesia terhadap Keadilan (UN Women, 2011
sidang keliling, pembebasan biaya secara menyeluruh. Teknologi : 75).
perkara dan pos bantuan hukum informasi, selain dipergunakan Terkait hal ini, menarik untuk
didorong oleh dua kunci sukses untuk mengkomunikasikan program- melihat kerjasama yang dilakukan
utama, yakni kepemimpinan efektif program ke tingkat grassroot, secara oleh Badilag dengan PEKKA
yang mampu mengkomunikasikan internal juga dipergunakan untuk (Perempuan Kepala Keluarga),
program-program tersebut kepada melakukan percepatan terhadap sebuah NGO yang konsen terhadap
aparatur pengadilan dan ditopang pelaporan, seperti yang dilakukan pemberdayaan perempuan yang
oleh penggunaan teknologi informasi melalui SMS Gateway. Sayangnya, berperan sebagai kepala keluarga.
(Cate Sumner dan Tim Lindsey, 2010 model pelaporan yang disebutkan Berangkat dari tesis Cate Sumner—
: 33). terakhir hampir tidak terdengar lagi program akses terhadap keadilan
Kepemimpinan menjadi prasyarat gaungnya. yang dilakukan oleh pengadilan
penting sebuah perubahan. Kepe- Hal ini perlu menjadi pembelajaran agama memberikan kontribusi
mimpinan menjadi modal dasar yang ke depan terkait dengan beberapa hal. yang positif bagi perempuan kepala

22 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


LIPUTAN KHUSUS

keluarga untuk mengakses program


kesejahteraan sosial yang dilakukan
oleh pemerintah, seperti beras
bersubsidi, jamkesmas, dan lainnya—
PEKKA secara aktif melakukan
pendataan terhadap anggotanya yang
membutuhkan akta cerai maupun
pengesahan perkawinan.
Tidak hanya itu, PEKKA juga
mendorong dan membedayakan
anggotanya untuk berinteraksi
dengan pengadilan agama terkait
kebutuhan tersebut. Bahkan PEKKA
memfasilitasi anggotanya melalui
jaringan paralegal mereka untuk
berinteraksi dengan pengadilan
agama. Hasilnya diketahui bahwa
volume perkara pengesahan nikah
(isbat nikah) meningkat secara drastis Agama menggandeng Kementrian massif.
dari waktu ke waktu dan menjalar Agama dan Dukcapil untuk mendesain Ketiga, hal lain yang dicatat oleh
dari kota ke kota. perkara pengesahan nikah dapat masyarakat internasional terkait
Sidang pelayanan terpadu yang mencapai tujuan akhirnya, seperti dengan program akses terhadap
berhasil memotong mata rantai akta kelahiran diperoleh dalam waktu keadilan di pengadilan agama adalah
birokrasi dari pengesahan nikah sehari. Dan bagi masyarakat, program metodologi pengembangan program
sampai perolehan akta kelahiran ini jelas sekali manfaatnya. yang dimulai dengan penelitian atau
anak juga tidak lepas dari kerjasama Demikianlah kerjasama antar survey yang menjajaki kebutuhan
dengan pemangku kepentingan yang lembaga telah menjadi kunci sukses masyarakat terhadap pengadilan
terkait dengan hal itu. Pengadilan lain keberhasilan program akses agama. Metodologi ini menjamin
terhadap keadilan yang dilakukan ketepatan dan kedayagunaan program
oleh pengadilan agama. Ke depan, yang dikembangkan bagi masyarakat
menjadi penting bagi Badilag untuk calon pengguna pengadilan agama.
memperluas cakupan kerjasama ini Hal ini menyiratkan pentingnya
Idealnya, Badilag selaku
agar pencapaiannya menjadi lebih penelitian dan pengembangan
pangkal koordinasi baik. (research and development) dalam
pengadilan agama di Misalnya menggandeng pelaksanaan program-program
Indonesia memiliki semacam Kementerian Dalam Negeri atau ke depan. Setiap program yang
cetak biru pengembangan Asosiasi Pemerintah Kota/Kabupaten akan dikerjakan didahului dengan
akses terhadap pengadilan Seluruh Indonesia (APKASI) untuk penelaahan yang memadai tentang
yang dapat dijadikan sebagai mengusung program identitas hukum manfaat dan model program. Ke
naskah akademik. Cetak dapat dilakukan di seantero negeri. depan, penelitian atau dibutuhkan
biru tersebut tentunya Hal ini penting mengingat sejauh bukan hanya sebelum program, tetapi
ini keterlibatan pemerintah daerah selama program dan setelah program
dikaitkan dan diselaraskan
dalam Program Pelayanan Terpadu juga penting untuk dilakukan untuk
dengan konsep dan Identitas Hukum memiliki arti yang perbaikan dan memastikan setiap
program akses terhadap sangat penting bagi keberhasilan program berlangsung secara tepat
keadilan yang dirancang program tersebut. Kerjasama yang sasaran dan tepat guna.
oleh Mahkamah Agung selama ini dilakukan secara sporadik Idealnya, Badilag selaku pangkal
sebagai organisasi induk. dan lokal kiranya dapat didorong koordinasi pengadilan agama di
menjadi program nasional yang lebih Indonesia memiliki semacam cetak

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 23


LIPUTAN KHUSUS

biru pengembangan akses terhadap Akses terhadap Keadilan juga


pengadilan yang dapat dijadikan penting menyasar keadilan secara
sebagai naskah akademik. Cetak substantif yang diperoleh pencari
biru tersebut tentunya dikaitkan dan Karena persoalan kelompok keadilan, khususnya kelompok
diselaraskan dengan konsep dan rentan di Pengadilan Agama, rentan sebagaimana disebutkan
program akses terhadap keadilan khususnya perempuan dalam tulisan-tulisan sebelumnya.
yang dirancang oleh Mahkamah Hal tersebut akan tercermin dalam
dan anak-anak cukup lekat
Agung sebagai organisasi induk. putusan hakim yang menjadi produk
dengan masalah perceraian,
Dengan memiliki cetak biru, akhir pengadilan.
maka pengembangan akses terhadap
dibutuhkan sensitifitas Pada tahun 2007, Komisi Nasi-
keadilan akan dapat tersosialisasi hakim-hakim pengadilan onal Anti Kekerasan terhadap
dengan baik kepada pengadilan- agama untuk menunjukkan Perempuan dalam catatan tahunan-
pengadilan di tingkat bawah untuk afirmasinya agar mereka nya menyatakan pengadilan agama
selanjutnya dijadikan acuan dalam diperhatikan dengan baik. tidak menggunakan Undang-Undang
merumuskan program-program yang Terobosan hakim untuk Nomor 23 Tahun 2004 tentang Peng-
akan dilaksanakan. memberdayakan mereka hapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (UU PKDRT) sebagai ruju-
menjadi tumpuan harapan
Peningkatan Kualitas kan dalam penanganan perkara
ditengah minimnya
Pelayanan Hukum cerai gugat yang mengandung unsur
Selain itu, program akses terhadap
pengaturan yang berpihak kekerasan terhadap pasangan, khu-
keadilan kecuali menyasar kepada kepada mereka. susnya perempuan. Padahal menurut
mereka yang menjadi sasaran catatan Komnas, Pengadilan Agama
program dan model program yang disebut terakhir sesungguhnya menerima cukup banyak kasus
dilaksanakan, juga menyasar kepada berkaitan dengan bagaimana kekerasan dalam rumah tangga. Ter-
pengadilan sendiri selaku pelaksana. pengadilan sendiri membenahi diri dapat 8.643 kasus pada tahun 2006
Asumsinya, program ini juga harus agar dapat diakses dengan mudah (38% dari total kasus KDRT yang
dimaknai sebagai akses terhadap dan murah oleh masyarakat pengguna terdokumentasikan) dan pada tahun
pengadilan itu sendiri. Apa yang keadilan. 2007 sebanyak 8.565 kasus (33%

Jika dilihat dari sudut pandang pencari keadilan, maka akan diperoleh gambaran tentang kebutuhan mereka yang penting
untuk direspons oleh pengadilan.

penjelasan tentang proses peradilan dalam bahasa komitmen bahwa waktu pengguna pengadilan

1 yang sederhana, jelas dan tidak teknis, untuk memenuhi


keinginan pengguna layanan hukum dengan tingkat
pendidikan yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilakukan dalam
4 tidak akan disia-siakan pada hari-hari sidang yang
dijadwalkan, misalnya perkiraan waktu persidangan
dicantumkan pada berkas panggilan atau diberitahukan
berbagai bentuk, seperti media online, poster di Pengadilan, kepada para pengguna pengadilan ketika mereka hadir
video layar-sentuh atau rekaman audio di pengadilan hingga di pengadilan sehingga mereka tidak perlu menunggu di
keterampilan petugas pengadilan (baca: meja informasi) untuk pengadilan sepanjang hari.
memberikan penjelasan kepada masyarakat.
agar perkara dapat disidangkan sesegera mungkin

2
pengungkapan yang transparan tentang biaya perkara di
pengadilan, prosedur untuk membebaskan biaya perkara
bagi pengguna pengadilan yang memiliki kesulitan
5 sejak tanggal perkara didaftarkan sampai dengan
tanggal para pihak menerima salinan putusan dan/
atau penetapan pengadilan seperti akta cerai.
memenuhi biaya tersebut karena kemiskinan, uang panjar biaya
apabila putusan telah dijatuhkan, hendaknya para
perkara, dan proses pengembalian sisa uang panjar biaya
perkara.

jumlah kehadiran minimum di pengadilan selama


6 pencari keadilan dapat menerima salinan putusan
pada hari pembacaan putusan; Dan

3 proses persidangan agar perkara tersebut tetap dapat


disidangkan dengan adil.
7
putusan yang dapat dilaksanakan, tidak hampa atau
sekedar putusan diatas kertas belaka.

24 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


LIPUTAN KHUSUS

menumbuh-kembangkan sensitifitas
hakim dalam menangani perkara yang
melibatkan perempuan dan anak-
anak. Hal ini berkontribusi positif bagi
pencapaian akses terhadap keadilan
bagi kelompok masyarakat tersebut.
Akhirnya, berbagai strategi yang
perlu dikembangkan, baik dalam
konteks pelayanan publik maupun
pelayanan hukum yang dikemukakan
diatas dapat mendorong peningkatan
kualitas program akses terhadap
keadilan yang diusung oleh Pengadilan
Agama. Akses terhadap keadilan
tersebut tidak hanya mempermudah
dari kasus yang terdokumentasikan) masalah perceraian, dibutuhkan masyarakat pencari keadilan
(Komnas Perempuan, 2008 : 15). sensitifitas hakim-hakim pengadilan berinteraksi dengan pengadilan,
Kondisi ini terjadi karena memang agama untuk menunjukkan tetapi lebih jauh memungkinkan
penyelesaian di Pengadilan Agama afirmasinya agar mereka diperhatikan pengadilan untuk mewujudkan
lebih difokuskan pada masalah dengan baik. Terobosan hakim untuk keadilan substantif bagi pencari
hubungan perkawinan antara memberdayakan mereka menjadi keadilan. Karena betapapun, isu akses
pelaku dengan korban. Sementara tumpuan harapan ditengah minimnya terhadap keadilan bukanlah sesuatu
aspek kekerasannya tidak menjadi pengaturan yang berpihak kepada yang bersifat ad hoc. Tetapi melekat
wewenang Pengadilan Agama. mereka. pada sistem keadilan secara utuh.
Akibatnya akses korban kekerasam Dalam skala yang lebih luas, Badilag Sehingga, sebagaimana disebutkan
terhadap keadilan semakin panjang atau Kamar Agama Mahkamah Agung oleh Lawrence M. Friedman dalam
dan berliku. sangat perlu menjalin kemitraan tulisannya Some Historical Comments,
Terkait dengan hal ini, Majalah dengan pihak-pihak yang konsen isu akses terhadap keadilan berkaitan
Peradilan Agama Edisi V telah terhadap pemberdayaan perempuan dengan aspek normatif dan substantif
mengajukan sejumlah usulan dan anak-anak untuk meningkatkan dari keadilan itu sendiri.
untuk memberikan ruang akses kapasitas hakim. Pemahaman [Mohammad Noor, Ade Firman Fathoni, Achmad Cholil]

yang lebih mudah kepada korban yang memadai dari hakim-


kekerasan dalam rumah tangga. hakim pengadilan agama menjadi Bahan Bacaan
Salah satunya adalah perluasan modalitas yang cukup penting untuk Anna Wallace dan Leisha Lister,
kewenangan Pengadilan Agama Accessing the Courts, dalam
untuk menyelesaikan aspek pidana Canberra Law Review, Vol. 10,
dari kasus kekerasan dalam rumah Issue 2, 2011
tangga yang diajukan bersamaan Cate Sumner dan Tim Lindsey,
dengan perceraian. Pengintegrasian Akses terhadap keadilan Courting Reform: Indonesia’s
ini jauh lebih menjamin akses tidak hanya mempermudah Islamic Court and Justice for
terhadap keadilan dibandingkan masyarakat pencari keadilan the Poor, Lowy Institute for
dengan mekanisme perujukan oleh berinteraksi dengan International Policy, 2010
Pengadilan Agama kepada Pengadilan pengadilan, tetapi lebih jauh Komisi Nasional Anti Kekerasan
Umum sebagaimana disinggung memungkinkan pengadilan terhadap Perempuan, 10 Tahun
Komnas pada bagian lain laporannya. Reformasi: Kemajuan dan
untuk mewujudkan
Selain itu, karena persoalan Kemunduran bagi Perjuangan
keadilan substantif bagi Melawan Kekerasan dan
kelompok rentan di Pengadilan
Agama, khususnya perempuan pencari keadilan. Diskriminasi bagi Perempuan,
dan anak-anak cukup lekat dengan Komnas Perempuan, 2008

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 25


SELAMAT KEPADA
DRS. H. ABDUL MANAF, S.H., M.H.,
Sebagai Direktur Jenderal Badan Peradilan
Agama Mahkamah Agung RI

SELAMAT KEPADA
DR. H. PURWOSUSILO, S.H., M.H
Sebagai Hakim Agung Mahkamah Agung RI

KELUARGA BESAR
DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG RI
TOKOH BICARA

Lies Marcoes
Peneliti, trainer, penulis buku Menolak
Tumbang Narasi Perempuan Melawan
Pemiskinan, Insist-AIPJ, 2014.
Foto: http://media.kompasiana.com/buku/2012/02/01/kenduri-ulang-tahun-ke-11-fahmina-institute-part-2-431926.html

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 27


TOKOH BICARA

erjasama antar lembaga

K dalam program Layanan


Terpadu sangat efektif.
Pengetahuan hakim-hakim
Pengadilan Agama tentang prosedur
hukum sangat membantu SKPD lain
terkait dengan layanan tersebut.
Pihak kecamatan aktif memberikan
informasi berantai sampai ke tingkat
dusun dan menyediakan fasilitas
transportasi bagi warga dari berbagai
pelosok. Pihak Dinas Kependudukan
dan Pengadilan Agama yang telah
bekerja lebih awal memeriksa berkas
beberapa hari sebelumnya sehingga
mempercepat proses sekaligus
menjamin akurasi data. Meskipun
sebagain besar biaya persidangan
ditanggung warga, umumnya kegiatan
Layanan Terpadu mencapai hasil
yang luar biasa. yang sangat laten adalah soal hak- hak perannya untuk pendampingan para
Namun pelayanan terpadu perempuan pasca peceraian. Putusan pihak pasca perceraian?
perlu dikelola lebih baik. Karena yang memberikan hak-hak isteri tak Penguatan kapasitas hakim dalam
permintaan lebih tinggi dari suplay- mengikat untuk dipenuhi. Studi van menggunakan perspektif gender
nya, petugas KUA sering kewalahan Huis di Cianjur, atau studi saya di PA sangatlah penting, karena hampir
menghadapi pertanyaan warga pasca Sulawesi Selatan memperlihatkan seluruh persoalan yang masuk ke
layanan. Kesediaan buku nikah harus ikrar talak yang diucapkan tidak selalu PengadilanAgama terkait dengan
disesuaikan dengan kesanggupan mengikat pada upaya eksekusi atas relasi gender. Peningkatan kapasitas
layanan, dan bukan sebaliknya. Ini putusan terkait uang iddah, mut’ah, dapat membantu dan membuka
perlu diperhatikan agar kesadaran nafkah tertunggak dan hadanah. Ini wawasan para hakim, misalnya soal
warga yang telah dibangun dengan bagi perempuan miskin dan anak- KDRT, kekerasan non fisik yang
susah payah oleh banyak pihak tidak anaknya merupakan penzhaliman. menyebabkan terjadinya syiqaq.
padam akibat ketidakpastian untuk Pengadilan Agama harus mencari Kesemuanya ini dapat diperdalam
mendapatkan dokumen. terobosan agar sebelum ikrar talak melalui kegitan pelatihan secara
Selain itu, terkait dengan dibacakan semua kewajiban suami berkala, baik yang dilakukan secara
keterbatasan fungsi isbat nikah yang telah terpenuhi. Secara normatif hal mengikat di Litbang Badilag maupun
biasanya berlaku untuk perkawinan itu dilakukan dengan menahan ikrar secara insidental melalui kerjasama
yang pertama. Sementara di sampai 6 bulan hingga kesepakatan dengan lembaga-lembaga bantuan
masyarakat tak sedikit anak-anak dipenuhi. Namun cara ini tidak hukum yang konsen terhadap isu
yang tidak mempunyai identitas efektif, dan tidak ada landasan gender seperti LBH Apik atau Komnas
hukum dan lahir dari perkawinan yang hukum untuk menyandera ikrar talak. Perempuan.
kedua atau ketiga. Ini kelihatannya Terkait hadhanah, perlu dipikirkan Peningkatan daya jangkau PA
belum tercakup perlindungannya. bagaimana mengontrol mantan suami juga sangat penting terutama untuk
Terobosan hukum seperti apa yang agar memenuhi kewajibannya. Bagi wilayah-wilayah kepulauan dan
bisa diberikan kepada anak-anak perempuan, ini sangat rentan karena pedalaman yang jarak tempuh ke PA
yang lahir dalam perkawinan kedua- tak ada lembaga yang mengontrol bisa berhari-hari dan membutuhkan
ketiga itu? atas pelaksanaan putusan. Apakah biaya banyak. Menfasilitasi layanan
Di luar soal pemberian identitas lembaga-lembaga layanan seperti dengan mobil atau perahu keliling
hukum, saya melihat probem lain POSBAKUM mungkin ditingkatkan bisa membantu aksesibilitas layanan.

28 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


FENOMENAL
PUTUSAN JUDEX FACTI

Mengkualifikasi Keabsahan
Kesepakatan Perdamaian
Sebagian Pihak

/
om
st.c
npo
ingto
ash
im g.w
://
tps
o: ht
Fot

A
l-shulhu ra’s al-hukm sekaligus, sehingga tidak dapat
(perdamaian adalah dilakukan upaya hukum apapun.
puncak dari hukum). Perdamaian para pihak yang
Demikian kaidah hukum bersengketa, selain dapat terjadi Putusan perdamaian
yang menggambarkan kedudukan melalui proses mediasi, para pihak
perdamaian dalam penyelesaian juga dapat mengajukan kesepakatan
atau kesepakatan yang
sengketa. Demikian tingginya yang dicapai di luar pengadilan dikuatkan dengan
kedudukan perdamaian, sehingga selama proses pemeriksaan perkara. putusan pengadilan
kesepakatan yang dibuat oleh dua Manakala para pihak mencapai (acta van dading)
orang atau lebih berlaku sebagai kesepakatan, maka perkara
undang-undang bagi mereka (pacta dinyatakan berakhir. Dan majelis
diperlakukan layaknya
sun servanda). hakim dapat menguatkannya sebuah putusan yang
Sejalan dengan kaidah hukum dalam akta perdamaian sepanjang telah berkekuatan
tersebut, sengketa yang berakhir dimohonkan untuk itu. hukum tetap. Padanya
dengan perdamaian memiliki Dalam suatu perkara, pihak-pihak
kedudukan yang signifikan. Putusan yang berlawanan seringkali tidak
melekat kekuatan
perdamaian atau kesepakatan yang tunggal. Satu pihak dapat terdiri dari mengikat, pembuktian,
dikuatkan dengan putusan pengadilan beberapa orang, sehingga perkara dan eksekutorial
(acta van dading) diperlakukan tersebut melibatkan banyak orang sekaligus, sehingga
layaknya sebuah putusan yang didalamnya. Atau bisa jadi, terdapat
telah berkekuatan hukum tetap. beberapa pihak dalam kedudukan
tidak dapat dilakukan
Padanya melekat kekuatan mengikat, yang berbeda saling berlawanan upaya hukum apapun.
pembuktian, dan eksekutorial dalam satu perkara. Kondisi ini lazim

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 29


FENOMENAL

disebut sebagai multipihak. Menjadi lainnya dengan alasan wakif sejatinya masih dikuasai oleh Terlawan II.
persoalan yang menarik untuk tidak mewakafkan seluruh hartanya. Dalam petitum gugatnya,
dicermati apabila kemudian orang- Setelah itu, obyek wakaf seluas 1 Ha Penggugat selain memohon kepada
orang atau pihak-pihak dalam perkara dijual kepada Made Sulandra (Turut Pengadilan Agama Singaraja agar ikrar
tersebut mencapai kesepakatan, Terlawan I), Radihim (Turut Terlawan wakaf Bu Sam alias Amerati kepada
tetapi tidak bulat. Sebagian orang atau II), dan Luh Wandri (Turut Terlawan Penggugat tertanggal 3 September
pihak di dalamnya tidak mencapai III) yang selanjutnya dijual kembali 1979 dinyatakan sah, Penggugat
kesepakatan. kepada Komang Sumantri (Pelawan juga menuntut agar Tergugat atau
Bagaimana jika terdapat I) dan disertifikatkan oleh Pelawan I siapapun yang menguasai tanah
multipihak atau banyak orang dalam sebagai tanda bukti hak. tersebut untuk mengosongkan
suatu sengketa dan kesepakatan Sisanya seluas 30.500 m2 serta menyerahkannya kepada
perdamaian hanya terjadi diantara disertifikatkan kembali oleh Terlawan Penggugat. Selain itu, Penggugat juga
sebagian orang atau pihak (partial II. Dari tanah seluas 30.500 m2 menuntut agar perbuatan Tergugat
settlement)? Putusan perkara Nomor tersebut dijual kepada Ketut Janji dkk dinyatakan sebagai perbuatan
64/Pdt.G/2010/PA.Sgr tertanggal (Turut Terlawan IV) seluas 19.000 melawan hukum. Penggugat menuntut
31 Januari 2011 menggambarkan m2 kemudian dijual kembali kepada sejumlah kerugian materiil dan
terobosan hukum yang menarik Pelawan I dan disertifikatkan menjadi immaterial atas penguasaan Tergugat
terkait dengan hal tersebut. dua sertifikat, masing-masing seluas secara melawan hukum tersebut
10.000 m2 dan 9.000 m2. tersebut dan menuntut agar mereka
Kasus Posisi Disamping menjual kepada Turut dihukum untuk membayar ganti rugi
Perkara ini bermula dari gugatan Terlawan I, II, III, dan IV, seluas tersebut secara tanggung renteng,
Nadzir Wakaf Pondok Pesantren Nurul 1.800 m2 dari sisa lahan tersebut dengan tuntutan pembayaran uang
Jadid (Terlawan 1/dahulu Penggugat) dijual kembali kepada Ngurah Eka paksa (dwangsom) apabila mereka
terhadap Bunadin dkk (Terlawan (Turut Terlawan V) dan oleh pembeli lalai dalam melaksanakan putusan
II/dahulu Tergugat). Bu Sam alias tersebut dijual lagi kepada Kadek Dwi tersebut.
Amerati mewakafkan tanah kepada Ardika (Pelawan II) yang kemudian Dalam putusan Nomor 33/
Pondok Pesantren seluas 41.200 disertifikatkan atas nama pembeli Pdt.G/1993/PA. Sgr tertanggal
m2 pada tanggal 3 September 1979. terakhir tersebut. Dengan demikian 26 Maret 1993, Majelis Hakim
Namun, setelah wakif meninggal dari keseluruhan tanah wakaf yang Pengadilan Agama Singaraja
dunia, sebagian besar dari obyek disertifikatkan oleh Bunadin dkk, mengabulkan sebagian gugatan
wakaf tersebut dikuasai oleh Terlawan seluas 30.800 m2 telah beralih Penggugat dengan menyatakan sah
II dan dibagi kepada anggota keluarga kepada Pelawan I dan II. Sisanya ikrar wakaf yang diikrarkan oleh

30 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


FENOMENAL

Bu Sam alias Amerati. Sehingga kesalahpahaman mengenai duduk


konsekwensinya, dalam diktum perkara dan mengenai alasan hak
selanjutnya Tergugat atau pihak lain yang batal. Lainnya, perdamaian juga
yang menguasai tanah tersebut tanpa tidak boleh berdasarkan surat-surat
alas hak untuk diperintahkan untuk Kesepakatan yang palsu, dan tidak sah bila terjadi
menyerahkannya dalam keadaan perdamaian antara pada sengketa yang sudah berakhir
bersih tanpa beban keperdataan berdasarkan putusan pengadilan
apapun. Sementara terhadap
sebagian orang yang telah berkekuatan hukum tetap.
tuntutan selain dan selebihnya atau pihak dalam Sedangkan secara formiil
ditolak oleh Majelis Hakim dengan suatu perkara dapat dipersyaratkan suatu kesepakatan
alasan ketiadaan pembuktian selama perdamaian harus mengakhiri
diterima sepanjang
pemeriksaan perkara. sengketa secara tuntas dan
Putusan pengadilan tingkat tidak merugikan keseluruhan, harus dibuat secara
pertama tersebut selanjutnya atau berkaitan tertulis, dibuat oleh orang yang
dikuatkan dengan putusan pengadilan dengan kepentingan memiliki kekuasaan untuk itu, dan
tingkat banding dengan putusan melibatkan semua pihak dalam suatu
pihak lain dalam
nomor 34/Pdt.G/1994/PTA. Mtr perkara.
tertanggal 22 November 1994 dan perkara yang sama. Ketentuan-ketentuan normatif
putusan Mahkamah Agung dengan tersebut dijadikan sebagai pedoman
putusan nomor 120 K/AG/1997 oleh Majelis Hakim menganalisis
tertanggal 31 Januari 1997. Dan atas kesepakatan yang dibuat oleh Pelawan
sehingga kepemilikan Pelawan
dasar itulah Penggugat mengajukan I dan II dengan Terlawan I. Dalam
I dan Pelawan II tidak akan
permohonan eksekusi yang kemudian pertimbangannya, Majelis Hakim
dipermasalahkan oleh Terlawan I.
diajukan perlawanan oleh Pelawan I menilai bahwa kesepakatan tersebut
Dalam persidangan, Terlawan
dan Pelawan II dengan mendudukkan telah memenuhi syarat-syarat materiil
II keberatan dengan kesepakatan
Penggugat sebagai Terlawan I dan perdamaian, meskipun syarat-syarat
perdamaian tersebut karena proses
Tergugat sebagai Terlawan II dengan formiilnya belum terpenuhi, terutama
pembuatan kesepakatan tersebut
pemilik-pemilik sebelumnya sebagai dengan tidak dilibatkannya Terlawan
tidak melibatkan Terlawan II
Turut Terlawan I, II, III, IV, dan V. II dalam kesepakatan perdamaian.
dan kesepakatan tersebut tidak
Para pelawan menuntut agar Terhadap penilaian yang
mengakomodasi kepentingan
dinyatakan sebagai Pelawan yang dualistis tersebut, Majelis Hakim
Terlawan II dalam kapasitasnya
benar dan menuntut agar teguran mempertimbangkan bahwa sengketa
selaku Termohon eksekusi.
(aanmaning) terhadap mereka terkait dalam perkara ini secara realistis
tanah-tanah dibawah penguasaan terjadi antara Pelawan I dan Pelawan
mereka dinyatakan tidak sah dan
Pertimbangan Hukum II dengan Terlawan I, dimana Para
Suatu kesepakatan perdamaian
tidak berharga serta tidak beralasan Pelawan meminta obyek-obyek
dapat dinyatakan diterima dan
hukum. sengketa yang dibawah penguasaan
dipandang mengakhiri sebuah
Ketika persidangan memasuki mereka dikeluarkan dari obyek
sengketa manakala telah memenuhi
tahap pembuktian, Terlawan I eksekusi yang dimohonkan oleh
syarat-syarat materiil dan syarat-
mengajukan kesepakatan perdamaian Terlawan I. Obyek-obyek tersebut
syarat formiil. Secara normatif, syarat
yang dibuat oleh Pelawan I dan saat ini tidak terkait penguasaannya
materiil tersebut menurut ketentuan
Pelawan II dengan Terlawan I dan dengan Terlawan II, karena memang
Pasal 1337, 1859, 1860, 1861, dan
ditandatangani dihadapan notaris. Terlawan II tidak ikut menguasainya.
1862 KUH Perdata meliputi kemestian
Isi kesepakatan tersebut secara Ini berarti, kepentingan Terlawan
perdamaian itu tidak bertentangan
substantif antara lain Pelawan I dan II sesungguhnya tidak dirugikan.
dengan undang-undang, kesusilaan
Pelawan II bersedia memberikan Jika kepentingan yang dimaksud
dan ketertiban umum. Selain
ganti rugi atau kompensasi kepada Terlawan II berkaitan dengan obyek-
itu, perdamaian juga tidak boleh
Terlawan I. Sebaliknya Terlawan I obyek permohonan eksekusi yang
dilakukan dengan cara penipuan
menerima kompensasi tersebut, dikuasainya, hal tersebut bukanlah
dan paksaan dan tidak boleh terjadi

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 31


FENOMENAL

menjadi pokok permasalahan dalam sudah mendapatkan keadilannya menapikan pertimbangan mengenai
sengketa ini. sendiri. keberatan-keberatan lainnya.
Untuk menguatkan pertimbangan Putusan ini hanya memfokuskan Meskipun demikian, putusan
hukumnya, Majelis Hakim berpegang pada pertimbangan-pertimbangan ini telah memberikan wawasan
pada ketentuan Pasal 1854 dan 1855 Majelis Hakim terhadap kesepakatan yang penting dalam menyelesaikan
KUH Perdata, yang mengkualifisir perdamaian dan keberatan perdamaian yang melibatkan
perdamaian hanya menyangkut Terlawan II saja. Pertimbangan awal sebagian orang dan pihak dalam
soal yang termaktub di dalamnya, apakah Pelawan I dan Pelawan II suatu perkara. Putusan ini setidaknya
dan harus diartikan sepanjang adalah pelawan yang benar tidak menawarkan dua pembelajaran
hak-hak dan tuntutan-tuntutan itu dipertimbangkan oleh Majelis Hakim. penting yang dapat dijadikan sebagai
berhubungan dengan perselisihan Putusan sela yang menyangkut eksepsi kaidah hukum. Pertama, kesepakatan
yang menjadi sebab perdamaian Terlawan I dan II juga terbatas pada perdamaian antara sebagian orang
tersebut. kompetensi absolut semata dengan atau pihak dalam suatu perkara dapat
Oleh karena esensi perlawanan diterima sepanjang tidak merugikan
Pelawan I dan Pelawan II telah atau berkaitan dengan kepentingan
terselesaikan dengan kesepakatan pihak lain dalam perkara yang
perdamaian yang mereka buat, Majelis sama. Kedua, kesepakatan sebagian
Hakim sampai pada kesimpulan pihak dalam suatu perkara dapat
bahwa kesepakatan tersebut dapat Kesepakatan sebagian dipandang mengakhiri sengketa
mengakhiri sengketa, meskipun pihak dalam suatu sepanjang kesepakatan tersebut
syarat formil tidak terpenuhi. perkara dapat telah menyelesaikan persoalan pokok
Menurut Majelis Hakim, dalam suatu sengketa.
berpegang teguh pada syarat formil
dipandang mengakhiri Dua kaidah hukum diatas secara
perdamaian dalam konteks ini sengketa sepanjang spesifik sebenarnya menawarkan
tidak akan dapat memenuhi rasa kesepakatan tersebut kualifikasi terhadap perdamaian
keadilan, kepastian dan kemanfaatan telah menyelesaikan sebagian orang atau pihak yang sangat
hukum yang semestinya diberikan mungkin dapat terjadi dalam perkara-
oleh pengadilan. Padahal dengan
persoalan pokok dalam perkara lainnya dengan karakteristik
kesepakatan tersebut, para pihak suatu sengketa. yang sama. [Mohammad Noor]

32 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


FENOMENAL
PUTUSAN JUDEX JURIST

MENEGUHKAN KEMBALI
KEDUDUKAN AHLI WARIS PENGGANTI

K
Mahkamah Agung edudukan ahli memutus perkara dengan
berpandangan waris pengganti tidak setuju adanya
kedudukan ahli telah sesuai dengan ahli waris pengganti.
waris pengganti prinsip keadilan Konsep ahli waris
tidak bertentangan dalam Islam. Kalimat pengganti tertuang pada
dengan prinsip waris tersebut merupakan Pasal 185 KHI. Ketentuan
Islam, olehkarenanya salahsatu kaidah hukum tersebut mengatur ahli
Pengadilan tidak boleh yang dapat dijumpai waris yang meninggal lebih
mengabaikan KHI. dalam buku Yurisprudensi dahulu daripada pewaris,
Mahkamah Agung RI maka kedudukannya dapat
Tahun 2014 halaman 479. digantikan oleh anaknya.
Lebih lanjut, kaidah Pengecualian terhadap
hukum dari Putusan Kasasi ketentuan tersebut ada
Nomor 676 K/AG/2012 pada Pasal 173 KHI.
tersebut, menegaskan Diskursus mengenai
pengadilan tidak boleh kedudukan ahli waris
mengabaikan Kompilasi pengganti sering menjadi
Hukum Islam (KHI) dalam menu diskusi di meja

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 33


FENOMENAL

bertentangan dengan prinsip Salamah binti H. Sahrun dan


waris Islam, olehkarenanya Hj. Aisyah binti H. Sahrun.
Pengadilan tidak boleh Alasan pokok gugatan ini
mengabaikan KHI. karena Para Tegugat tidak mau
membagi warisan almarhum
Kasus Posisi H. Sahrun kepada anak dari H.
Dalam rubrik judex jurist Ramli bin H. Sahrun melalui
di Edisi VI ini, Tim Redaktur pintu ahli waris pengganti.
akan mengulas Putusan Kasasi Harta warisan tersebut berupa
Nomor 676 K/AG/2012. sebidang tanah seluas 8224,45
Putusan ini menarik diulas, M2 terletak di Jalan Ahmad
karena Mahkamah Agung Yani Km. 9 RT. 4, Kelurahan
memandang perlu ‘diikuti’ oleh Mandar Sari, Kecamatan Kertak
peradilan di tingkat bawah Hanyar, Kabupaten Banjar.
sehingga memasukkannya dalam
Yurisprudensi Mahakamah Pertimbangan Hukum
Agung Tahun 2014. Di pengadilan tingkat
Untuk mengetahui gambaran pertama, PA Martapura
secara umum, kita ulas secara mengabulkan gugatan Para
singkat mengenai putusan Penggugat sebagaimana tertuang
hakim, akademisi, ataupun praktisi. Tema ini pengadilan tingkat pertama dalam Putusan Nomor 236/
mengambil porsi khusus dalam Rapat Kerja PA Martapura Nomor 236/ Pdt.G/2011/PA.Mtp tanggal 19
Nasional Mahkamah Agung di Palembang Pdt.G/2011/PA.Mtp dan putusan Oktober 2011. Dengan demikian,
tahun 2009 dan di Balikpapan tahun 2010 tingkat banding PTA Banjarmasin Majelis Hakim PA Martapura
yang lalu. Bahkan dalam Majalah Peradilan Nomor 04/Pdt.G/2012/PTA.Bjm. yang terdiri dari H. Muhammad
Agama Edisi Kelima, diulas putusan Kasasi Gugatan waris ini diajukan Hatim, LC., H. M. Jati M., S.Ag.,
Nomor 20 K/AG/2014 yang pokoknya oleh Abdul Hadi bin H. Ramli S.H., M.H., dan Ahmad Zaenal
menolak kedudukan ahli waris pengganti. bersama dengan kelima Fanani, S.HI., M.SI, mengakui
Tanpa bermaksud menyederhanakan saudaranya (Yusrifansyah, kedudukan Para Penggugat
kompleksitas bahasan, perdebatan mengenai Abdullah, Abdurrahman, Lamsiah sebagai ahli waris pengganti.
ahli waris pengganti bertitik tolak dari dan Fitriani) pada 14 April Majelis tingkat pertama,
tiga pokok persoalan. Pertama, mengenai 2011. Para Penggugat tersebut dalam pertimbangannya,
penggunaan kata ‘dapat’ dalam Pasal 185 mendalilkan mempunyai hak memaparkan Instruksi Presiden
KHI. Sebagian kalangan berpendapat sifatnya waris melalui jalur ahli waris Nomor 1 Tahun 1991 merupakan
tentatif, artinya ahli waris pengganti ada pengganti. Ayah Para Penggugat pedoman bagi instansi
kemunginan dapat menggantikan kedudukan (H. Ramli bin H. Sahrun) pemerintah dan masyarakat
orang tuanya dan ada kemungkinan tidak merupakan anak kedua dari dalam menyelesaikan masalah-
dapat. Kedua, mengenai alasan filosofis- pasangan H. Syahrun dan Hj. masalah bidang hukum, antara
yuridis, ketentuan ahli waris pengganti Kamsiah yang telah meninggal lain hukum waris. KHI juga
tidak terdapat dalam al-Quran, Hadits terlebih dahulu pada tahun 1982 merupakan landasan yuridis
maupun fikih klasik mayoritas. Dan ketiga, sebelum ayahnya (H. Syahrun, dan sangat sesuai dengan rasa
mengenai kedudukan KHI yang disahkan meninggal tahun 1998). keadilan umat Islam Indonesia.
melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun Sementara yang duduk Selain itu, untuk menghindari
1991, dianggap tidak memiliki kekuatan sebagai Para Tergugat adalah disparitas putusan mengenai
imperatif dan tidak dapat dijadikan landasan anak-anak dari H. Syarhun ahli waris pengganti, Majelis
dalam menyelesaikan persoalan hukum. bin Tukacil selain H. Ramli tingkat pertama melalui
Dari ketiga pokok persoalan tersebut, bin H. Syahrun, yaitu: H. putusan ini, menyampaikan
Mahkamah Agung berpandangan bahwa Anang Asera bin H. Sahrun, pesan untuk menyamakan
kedudukan ahli waris pengganti tidak H. Amin bin H. Sahrun, Hj. persepsi penerapan hukum

34 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


FENOMENAL

Islam bagi para Hakim dapat diterima (niet pertama putusan akhir terdapat dua pertimbangan
Pengadilan Agama. onvanklijke verklaard). (halaman 67), bukan yang tumpang tindih. Di
Berbeda dengan Majelis Majelis tingkat banding pada putusan sela. satu sisi, Majelis tingkat
tingkat pertama, Majelis juga mengulas eksepsi Majelis tingkat pertama banding menyatakan
tingkat banding justeru Para Tergugat yang tidak melakukan pemeriksaan Para Penggugat tidak
berpendapat gugatan Para dipertimbangkan oleh tidak sesuai ketentuan memiliki legitimasi
Penggugat tidak dapat Majelis tingkat pertama. hukum acara yang (legitima persona standi
diterima (niet onvanklijke Menurut Majelis tingkat berlaku (undue process in judicio) sehingga harus
verklaard). Putusan nomor banding, jika eksepsi of law). Olehkarenanya dinyatakan tidak dapat
04/Pdt.G/2012/PTA.Bjm Tergugat dikabulkan, putusan Majelis tingkat diterima (niet onvanklijke
yang diputus pada 22 maka majelis hakim pertama, harus dinyatakan verklaard). Sementara di
Maret 2012 dan dibacakan pengadilan tingkat sejak semula batal sisi lain, Majelis tingkat
pada 12 April 2012 ini, pertama menjatuhkan demi hukum (void ab banding menyatakan
membatalkan putusan PA putusan akhir atas perkara initio), sehingga harus Majelis tingkat pertama
Martapura. Hal menarik tersebut, tetapi jika eksepsi dibatalkan. Pokoknya, tidak sesuai ketentuan
dari putusan banding Tergugat ditolak maka Majelis hakim tingkat hukum acara yang
ini adanya dissenting majelis hakim pengadilan banding menyatakan berlaku (undue process
oppinion oleh Drs. H. tingkat pertama harus Pasal 185 KHI bukan of law), sehingga harus
Syamsuddin Ismail, S.H. menjatuhkan Putusan Sela merupakan ketentuan dinyatakan batal demi
Dengan demikian, yang menyatakan bahwa hukum yang menjadi dasar hukum (void ab initio),
majelis tingkat banding eksepsi Tergugat ditolak, bagi Pengadilan Agama. dan harus dibatalkan;
yang terdiri dari H. dan memerintahkan Dari argumentasi Lalu, bagaimana isi
Setiawan, S.H., M.H., kepada pihak-pihak hukum yang dibangun dissenting opinion Drs. H.
dan Drs. H. Abdul Kadir berperkara untuk Majelis tingkat banding, Syamsuddin Ismail, S.H.?
Ahmadie, S.H., tidak melanjutkan persidangan.
menyetujui adanya Pendapat Majelis
ahli waris pengganti, tingkat banding tersebut
sementara Drs. H. merujuk kepada buku Prof.
Syamsuddin Ismail, S.H., R. Subekti, S.H., Hukum
mengakui adanya ahli Acara Perdata (Binacipta,
waris pengganti dan Cet. 2, Bandung, 1982,
sependapat dengan hlm. 61) dan buku DR.
peritmbangan majelis Ahmad Mujahidin, M.H.,
tingkat pertama. Pembaharuan Hukum
Argumentasi yang Acara Perdata Peradilan
dibangun Majelis tingkat Agama dan Mahkamah
banding adalah Para Syariyah Di Indonesia
Penggugat dengan (Ikatan Hakim Indonesia
statusnya sebagai ahli [IKAHI], Jakarta, Cet. 1,
waris pengganti, tidak 2008, hlm. 212-217).
memiliki legitimasi Fakta yang ditemukan
menurut ketentuan hukum Majelis tingkat banding,
yang belaku (legitima pada proses pemeriksaan
persona standi in judicio). di pengadilan tingkat
Oleh karenanya, Para pertama, pernyataan
Penggugat diskualifikasi penolakan eksepsi
in persona, dan gugatan Tergugat Konvensi oleh
Para Penggugat harus Majelis tingkat pertama
dinyatakan tidak dicantumkan pada diktum

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 35


FENOMENAL

waris pengganti. Hal peradilan tertinggi


tersebut tidak sesuai (Mahkamah Agung); dan
dengan prinsip-prinsip 3) persoalan hukumnya
keadilan yang dibangun belum diatur dalam
oleh hukum Islam. undang-undang.
Kedua, kedudukan ahli Terkait dengan salah
waris pengganti yang satu kriteria persoalan
didasarkan pada KHI, hukumnya belum diatur
tidak bertentangan dalam undang-undang,
dengan hukum Islam dan Putusan kasasi Nomor
hukum positif. Ketiga, 676 K/AG/2012 ini, pada
tidak ada masalah krusial dasarnya menegaskan
bagi masyarakat Islam ketentuan ahli waris
mengenai ahli waris pengganti dalam Pasal 185
pengganti ini, bahkan dapat KHI, akan tetapi Mahkamah
menerima kedudukan ahli Agung memandang perlu
waris pengganti sebagai menjadikan putusan ini
ahli waris dalam hukum sebagai yurisprudensi.
kewarisan di Indonesia. Hal ini mengisyaratkan
beberapa pesan penting,
Al-Dars al-Mustafaad yaitu: pertama, hakim
Penerbitan Buku Pengadilan Agama masih
Yurisprudensi Mahkamah ragu perihal kedudukan ahli
Agung RI Tahun 2014 waris pengganti, sehingga
ini bertujuan untuk menolak kedudukan ahli
mempublikasikan putusan- waris pengganti dalam
Menurutnya, ahli waris banding ini dibatalkan oleh putusan penting yang sistem waris Islam. Kedua,
pengganti patut diterima Putusan Kasasi Nomor memuat kaidah hukum, hakim Pengadilan Agama
untuk memberikan rasa 676 K/AG/2012 tanggal agar dapat dijadikan yang mengabaikan ketentuan
keadilan bagi cucu- 14 Mei 2013. Hakim yang acuan dan pedoman. ahli waris pengganti yang
cucu yang orang tuanya menyidangkan perkara Yurisprudensi, yang dalam terdapat dalam Pasal 185
meninggal lebih dahulu ini terdiri dari Dr. H. KBBI diartikan “ajaran KHI, sehingga ketentuan
dari kakeknya, dan Andi Syamsu Alam, S.H., hukum melalui peradilan”, tersebut menjadi tidak
bagiannya tidak melebihi M.H., Prof. Dr. H. Abdul merupakan salah satu memiliki kekuatan
dari bagian ahli waris yang Manan, S.H., S.IP., M.Hum., sumber hukum nasional. hukum oleh karena hakim
sederajat dengan yang dan Dr. H. Hamdan, S.H., Dalam Kata Pengantar Pengadilan Agama sendiri.
diganti, selaras dengan M.H. Putusan kasasi Buku Yurisprudensi ini, Ketiga, untuk menegaskan
Q.S. An-Nisa ayat 33. Drs. senada dengan putusan Kepala Biro Hukum dan kembali bahwa kedudukan
H. Syamsuddin Ismail, PA Martapura yaitu Humas Badan Urusan ahli waris pengganti tidak
S.H., juga berpendapat mengakui kedudukan Administrasi MA RI, Dr. bertentangan dengan
hakim dapat saja ahli waris pengganti. Ridwan Mansyur, S.H., rasa keadilan Islam, maka
mendahulukan prinsip Konstruksi M.H., menyebutkan kriteria Mahkamah Agung perlu
keadilan dari kepastian pertimbangan hukum putusan yang dapat menjadikan putusan ini
hukum, sesuai dengan Majelis tingkat kasasi dijadikan Yurisprudensi sebagai yurisprudensi,
irah-irah putusan “DEMI menyebut beberapa hal. yaitu: 1) harus merupakan dengan harapan dapat
KEADILAN BERDASARKAN Pertama, putusan Majelis putusan yang sudah diikuti oleh pengadilan
KETUHANAN YANG tingkat banding telah mempunyai kekuatan di tingkat pertama dan
MAHA ESA”. mengabaikan KHI dengan hukum tetap; 2) sudah tingkat banding.
Putusan Majelis tingkat tidak setuju adanya ahli teruji oleh lembaga [Edi Hudiata]

36 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


PUTUSAN MANCANEGARA
AMERIKA SERIKAT

Menelisik Cara Hakim Barat


dalam Membuat Putusan
Putusan pengadilan di Indonesia sering dikritik karena lemah dan minimnya
pertimbangan hukum (legal reasoning) yang dituangkan hakim. Apa
yang dilakukan negeri Paman Sam, Amerika Serikat, dengan membuat
buku manual pembuatan putusan bagi hakim, patut dicontoh.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 37


PUTUSAN MANCANEGARA

disi perdana Majalah ini pada Mei 2013

E lalu sempat membahas secara mendalam


tentang kualitas putusan pengadilan
Indonesia, khususnya peradilan agama.
Pada rubrik Editorial dikemukakan kritik dari
guru besar fakultas hukum Universitas Melbourne
Australia, Professor Tim Lindsey.
Tim dalam bukunya ‘Islam, Law and the State in
Southeast Asia, Volume 1: Indonesia’ menyebutkan
adanya kecenderungan dalam putusan pengadilan
di Indonesia yang kurang memberikan penekanan
dalam menuangkan pertimbangan hukum yang
detail dan eksplisit. Hal ini berakibat pada rendahnya
kualitas putusan yang dihasilkan hakim pengadilan
di bawah lingkungan Mahkamah Agung Republik
Indonesia.
Ada contoh bagus yang diberikan Amerika
Serikat dalam upaya meningkatkan kualitas
putusan hakim. Badan diklat peradilan federal (The
Federal Judicial Center) Amerika membuat buku
panduan pembuatan putusan bagi hakim yang
disebut dengan Judicial Writing Manual. Buku yang
pertama kali dirilis pada tahun 1991 ini kini sudah
direvisi dengan edisi kedua yang terbit dua tahun
lalu (2013) dengan judul Judicial Writing Manual: A
Pocket Guide for Judges.
Buku ini disusun oleh sejumlah hakim Amerika
berkolaborasi dengan beberapa guru besar dari
universitas ternama. Isinya lengkap mengupas
misalnya persiapan apa saja yang dapat dilakukan
hakim sebelum menuangkan pendapatnya dalam
putusan tertulis, bagaimana proses menulis
putusan dan pertimbangan hukum, dan termasuk
beberapa permasalahan umum dalam penulisan/
pembuatan putusan.
Meskipun buku manual penulisan putusan
itu bukan merupakan sesuatu yang wajib diikuti
hakim di Amerika, tetapi dikatakan bahwa buku
tersebut banyak membantu para hakim dalam
memformulasikan pertimbangan hukum yang lebih
berkualitas.
Dari penelusuran penulis, ternyata di Amerika
ada beberapa buku manual penulisan putusan
selain Judicial Writing Manual di atas. Misalnya,
mahkamah agung negara bagian New Jersey pada
tahun 2004 menerbitkan ‘New Jersey Manual on
Style for Judicial opinions’. Hanya saja isinya lebih
kepada hal teknis misalnya bagaimana penulisan
nama hakim, gelar, huruf besar, huruf kecil dan

38 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


PUTUSAN MANCANEGARA

sejenisnya. Judicial Opinion Writing. Buku yang yurisdiksi negara bagian Ohio.
Selain itu, ada juga buku manual rilis untuk edisi kedua pada tahun Bagi hakim Indonesia, mengadopsi
yang dibuat oleh Mahkamah Agung 2013 ini merinci lebih detail lagi isi manual tersebut secara bulat-
Ohio yang berjudul Writing Manual: tentang panduan pembuatan putusan bulat tentu bukanlah hal yang tepat

10
A Guide to Citations, Style, and di pengadilan yang masuk dalam karena memang sistem hukum kita

Filosofi
pembuatan
putusan
Dalam buku Advanced Judicial Opinion Writing: A
Handbook for New York State Trial and Appellate Courts,
yang dipaparkan pada acara orientasi untuk hakim baru
yang digelar oleh New York State Judicial Institute pada
bulan Desember 2004, disebutkan 10 filosofi pembuatan
putusan yang baik, sebagai berikut:

1
Dibutuhkan kerja, kesabaran, dedikasi dan praktek
bertahun-tahun untuk bisa menjadi pembuat putusan
yang baik. Pengadilan tidak memiliki tentara, juga tidak
punya kuasa mengontrol anggaran. Kekuatan pengadilan
hanya berasal dari putusan.

4
Usahakan selalu membuka pikiran anda (open mind).
“Jika putusan pengadilan adalah bentuk yang
paling nyata dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman,
maka pembuatan putusan adalah hal terpenting dalam

5
mengekpresikan kekuasaan itu,” kata Alan B Handler, Pelajari dan gunakan format putusan yang sudah
mantan hakim Mahkamah Agung New Jersey Amerika. ditetapkan.

2
Proses pembuatan putusan itu seperti dijalankan oleh:

6
madman (pekerja cepat), arsitek, tukang bangunan, Buatlah pembaca putusan anda merasa pintar, tidak bodoh.
hakim. Caranya, dengan menggunakan bahasa yang sederhana,
biasa dan tidak kompleks. Usahakan para pihak mudah
Madman: Mulailah dengan segera. Baca berkas
memahami isi putusan.
perkara, argumen dan bukti para pihak serta peraturan

7
terkait secara teliti. Nilailah dengan cepat pihak mana yang Perhatikan hal-hal detail.
benar dalam persoalan hukum tertentu, but tetap terbuka
untuk berubah pikiran.

8
Arsitek: Buatlah outline dalam perkara yang agak
Pembuatan putusan adalah seni dalam hukum yang paling
kompleks. Uraikan permasalahan-permasalahan dalam
sulit dikuasai. Oleh karenanya, tekunilah dengan seksama”.
bentuk pointer. Tulislah dalam outline itu setiap persoalan
hukum dan pasal undang-undang yang akan diterapkan.

9
Diperlukan usaha besar untuk membuat putusan yang
Tukang bangunan: Buatlah draf putusan, lakukan
mudah dipahami pembacanya.
penelitian dan perbaikan ketika menulis.

10
Hakim: Tulis ulang dan perbaiki draf sampai yakin
Memutus perkara dengan tepat dan benar adalah
putusan yang ditulis itu benar.
sangat penting. Tapi, penyampaian pertimbangan

3
Jangan sampai dikalahkan oleh ego. Jangan hukum, gaya putusan, pengorganisasian putusan dan
menganggap enteng perkara hanya karena anda metode hukum juga penting. Putusan yang dibuat secara buruk
merasa persoalan hukum yang diajukan adalah seringkali menghasilkan amar putusan yang salah. Kesimpulan
sesuatu yang biasa ditangani setiap hari. Pelajari setiap dalam putusan anda amat tergantung kepada apa yang anda
kasus dengan baik dan teliti. sampaikan dan bagaimana cara anda menyampaikannya.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 39


PUTUSAN MANCANEGARA

berbeda dengan Amerika. Indonesia keangkuhan atau kata-kata yang Judicial Opinion Writing’ dalam The
menganut civil law system sedangkan tinggi (pomposity) dan humor. Georgetown Journal of Legal Ethics,
Amerika, common law system. Format Untuk menghindari permasalahan Vol. 21 tahun 2008, memang tidak ada
dan struktur putusan yang dihasilkan di atas, dalam membuat putusan satu pun cara yang dianggap paling
masing-masing pengadilan di kedua hakim disarankan untuk menghindari benar dalam membuat putusan.
negara juga berbeda. penggunaan kata-kata atau kalimat Tapi satu hal yang pasti, kualitas
Akan tetapi banyak hal yang dapat yang tidak perlu (unnecessary words). sebuah putusan ditentukan oleh nada
diadopsi oleh hakim Indonesia ketika Selain itu, diperlukan kalimat yang bahasa (tone), struktur tulisan, gaya
membuat pertimbangan hukum ringkas dan to the point (succinct and penulisan, metode penulisan, dan isi
dalam putusan. direct). Kalimat yang ringkas akan pertimbangan hukum (reasoning).
lebih mudah dimengerti dibanding Karena putusan mencerminkan
Problematika kalimat yang panjang. Menuangkan isi pikiran hakim, maka putusan
pembuatan putusan pertimbangan hukum yang jelas dan itu harus kredibel, tidak memihak
Sebelum membuat putusan, ringkas akan sangat membantu hakim dan bermartabat. Putusan harus
ada beberapa langkah yang dapat berfikir secara jelas dan fokus pada menampilkan kualitas karakter moral
dilakukan hakim dalam tahap apa yang ingin disampaikan. yang bagus, keterbukaan, rasa hormat,
persiapan penulisan putusan. Penulisan pertimbangan hukum kejujuran dan profesioinalisme.
Langkah-langkah itu adalah seperti juga sebaiknya to the point. Hakim Singkat kata, untuk melihat
membuat outline draft pertimbangan sebaiknya menggunakan kalimat yang kualitas dan integritas seorang hakim,
hukum dan mereview seluruh fakta sederhana dalam paragraf-paragraf lihatlah putusannya. “One way to judge
persidangan, bukti-bukti yang yang pendek. Akan tetapi dalam judges is to read their opinions.”
diajukan, keterangan saksi dan lain beberapa kondisi, variasi penggunaan [Achmad Cholil]

sebagainya. struktur kalimat yang panjang juga


Outline itu bisa berbentuk coretan tidak dilarang jika memang dianggap BAHAN BACAAN:
kasar tentang fakta hukum, persoalan perlu, misalnya untuk memberikan Gerald Lebovits, Advanced Judicial
hukum dan poin-poin sengketa. Bisa penekanan tertentu dalam Opinion Writing: A Handbook
juga berupa gambaran tentang hal pertimbangan hukum. for New York State Trial and
apa saja yang akan dituangkan dalam Langkah selanjutnya adalah Appellate Courts, Edition
pertimbangan hukum. penggunaan bahasa yang biasa/ 7.4, New York State Judicial
Apapun bentuk outline-nya, satu umum, sederhana, tidak kompleks Institute, Orientation for New
hal yang pasti adalah, seperti halnya dan tinggi (plain language). Judges, December 2004.
penulis yang handal lainnya, hakim Seberapapun njlimet-nya sebuah Gerald Lebovits, Alifya V. Curtin
harus mengatur dan menyusun pendapat, sebenarnya dapat & Lisa Solomon, Ethical
pemikirannya sebelum mulai menulis. diungkapkan dalam bahasa yang Judicial Opinion Writing, The
Persiapan dan pengorganisasian biasa dan tidak muluk-muluk. Georgetown Journal of Legal
yang baik dalam pembuatan putusan Penggunaan bahasa yang biasa/ Ethics, Vol. 21, 2008.
akan mampu menghindarkan hakim sederhana ini penting agar pembaca Federal Judicial Center, Judicial
dari sejumlah problematika umum awam dapat memahami isi putusan. Writing Manual, 1991.
dalam pembuatan putusan. Terlebih jika para pihak berperkara Federal Judicial Center, Judicial
Seperti yang dipaparkan dalam adalah masyarakat yang awam Writing Manual: A Pocket Guide
buku Judicial Writing Manual, ada istilah-istilah hukum. Kemampuan for Judges, Second Edition,
beberapa permasalahan yang harus menyederhanakan pendapat atau 2013.
dihindari hakim ketika membuat pertimbangan hukum yang kompleks The Supreme Court of New Jersey,
putusan yaitu: pemborosan kata ke dalam bahasa yang sederhana New Jersey Manual on Style for
(wordiness), kurang tepat dan menunjukkan bahwa hakim Judicial Opinions, 2004.
jelas (lack of precision and clarity), memang benar-benar memahami The Supreme Court of Ohio, Writing
penyusunan yang buruk (poor pendapatnya sendiri. Manual: A Guide to Citations,
organization), analisis yang sama- Seperti yang disampaikan Gerald Style, and Judicial Opinion
samar/tidak jelas (cryptic analysis), Lebovits dalam tulisannya ‘Ethical Writing, Second Edition, 2013.

40 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


PUTUSAN MANCANEGARA
YORDANIA

PERADILAN AGAMA DALAM


SISTEM PERADILAN DI

YORDANIA

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 41


PUTUSAN MANCANEGARA

Irak di timur laut, serta Israel dan Tepi Menurut Pasal 98, pengangkatan
Barat di barat. Yordania menerima dan pemberhentian hakim-hakim
arus pengungsi Palestina selama lebih peradilan umum dan peradilan agama
dari 3 dasawarsa, menjadikannya adalah dengan SK Kerajaan sesuai
sebagai salah satu penampung ketentuan perundang-undangan.
pengungsi terbesar dunia. Negara Ada tiga macam peradilan
yang miskin bahan tambang ini menurut Pasal 99 yaitu al-Mahakim
mengimpor minyak bumi dari negara- al-Nidhamiyyah (peradilan umum),
negara tetangga al-Mahakim al-Diniyyah (peradilan
Yordania sebagai salah satu negara agama), dan al-Mahakim al-
yang diharapkan dapat mendukung Khashshah (peradilan khusus).
percepatan penguatan SDM peradilan Semua bentuk peradilan,
Indonesia mengingat potensi Negara dalam semua tingkatan, bagian,
ini di beberapa bidang khususnya kompetensi dan sistem administrasi
Ekonomi Syariah dan hukum-hukum masing-masing diatur oleh undang-
keluarga yang lain. Tercatat beberapa undang khusus yang menegaskan
tokoh nasional bidang Ekonomi berdirinya pengadilan tingkat kasaasi
Syariah juga merupakan Alumni dari (mahkamah agung).
negara ini seperti Dr. Syafi’i Antonio Semua peradilan terbuka untuk
dan beberapa figur lainnya. publik dan dilindungi dari intervensi
Pada Rubrik Putusan Mancanegara Pada tahun 2011 tim Mahkamah dalam semua urusannya. Semua
untuk kawasan Timur Tengah kali ini, Agung dibawah pimpinan Hakim persidangan di pengadilan bersifat
redaksi tidak menampilkan anotasi Agung RI kala itu Drs H. Hamdan SH. terbuka untuk umum kecuali
putusan seperti pada edisi-edisi MH dengan enam anggota delegasi dipandang rahasia oleh pengadilan
sebelumnya. Pada edisi ini redaksi yang terdiri dari Dr. H. Farid Ismail, demi menjaga ketertiban umum atau
hanya menyajikan tentang Peradilan SH. MH, Dr. H. Purwosusilo, SH. MH, melindungi moralitas.
Agama dalam sistem peradilan di Drs. H. Mansur Nasir, SH. MH., Drs. H. Al-Mahakim al-Nidhamiyyah
Yordania. Dalam tulisan ini terungkap Bahrussyam, SH. MH, Arief Gunawan (peradilan umum) di Kerajaan
bahwa Undang-Undang Ekonomi Syah, SH. MH, dan Dr. Nasich Salam S, Yordania berhak mengadili semua
Syariah Modern di dunia Islam tidak Lc. LLM pernah berkunjung ke Dairatul orang dalam semua kasus perdata
lepas dari peran para ulama dan cerdik Qadhil Qudhat Kerajaan Yordania/ dan pidana termasuk tuntutan oleh
pandai negara ini yang menerbitkan Mahkamah Agung Yordania. jaksa ataupun gugatan terhadap
bebagai kodifikasi hukum Islam. pemerintah, kecuali kasus-kasus yang
Negara Yordania dibentuk SISTEM PERADILAN DALAM menjadi kewenangan pengadilan
oleh keluarga induk Bani Hashim, KONSTITUSI YORDANIA agama atau pengadilan khusus sesuai
cabang suku Quraish. Pendirinya Pasal 27 Konstitusi Yordania ketentuan konstitusi atau peraturan
adalah Hussein bin Ali. Bentuk menyatakan bahwa kekuasaan perundang-undangan lain yang
pemerintahannya Monarki dengan kehakiman adalah lembaga berlaku
penguasa saat ini adalah Raja Abdullah independen yang dilaksanakan Al-Mahakim al-Nidhamiyyah
II dan perdana menterinya Marouf oleh pengadilan-pengadilan dalam (peradilan umum) memiliki
al-Bakhit. Berdiri pada tanggal 25 Mei berbagai macam dan tingkatannya kewenangan dalam mengadili kasus
1946 yang terdiri dari Etnis Arab dari serta memutuskan sesuai ketentuan perdata dan pidana sesuai peraturan
kalangan Sunni. Ibu kotanya Amman perundangan atas nama Raja. perundangan yang berlaku di
sebagai kota terbesar dengan bahasa Pasal 97 Konstitusi tersebut kerajaan, namun dalam kasus hukum
resminya Arab. menegaskan bahwa para hakim keluarga bagi orang asing atau dalam
Yordania merupakan sebuah adalah independen dalam memutus kasus perdata dan perdagangan yang
negara di Timur Tengah yang perkara dan tidak ada kekuasan menurut adat kebiasaan internasional
berbatasan dengan Suriah di sebelah yang dapat memaksa mereka untuk diadili sesuai undang-undang
utara, Arab Saudi di timur dan selatan, menyalahi Undang-undang. negara lain maka diterapkan sesuai

42 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


PUTUSAN MANCANEGARA

ketentuan perundangan tersebut. pemerintah Kerajaan Yordania. administrasi berbasis teknologi


Kasus-kasus hukum keluarga Dewan Komunitas Keagamaan informasi, pelayanan yang diberikan
adalah kasus-kasus yang ditentukan sesuai ketentuan perundang- ke publik hanya membutuhkan
oleh undang-undang dan termasuk undangan yang diterbitkan untuk hitungan jam atau bahkan menit.
kewenangan mutlak peradilan agama mereka memiliki ketentuan Persidangan yang dilakukan oleh
jika para pihaknya adalah muslim. kewenangan terkait kasus-kasus hakim tunggal ini tetap menjaga
hukum keluarga dan wakaf untuk berbagai ketentuan formal yang telah
PENGADILAN AGAMA kepentingan komunitas yang ditentukan dengan jumlah perkara
DAN DEWAN KOMUNITAS bersangkutan. Adapun kasus hukum yang diterima setiap tahunnya
KEAGAMAAN keluarga bagi komunitas ini adalah mencapai lebih dari puluhan ribu
Pengadilan Agama dibagi menjadi sebagaimana kasus perkawinan kaum perkara.
Pengadilan Agama dan Dewan muslim dalam kewenangan peradilan
Komunitas Keagamaan. Pengadilan agama, dan undang-undang tersebut KODIFIKASI HUKUM ISLAM
Agama sendiri sesuai undang-undang menentukan pokok-pokok yang harus Dalam sejarah kodifikasi hukum
memiliki yurisdiksi khusus dalam diikuti oleh komunitas tersebut. Islam, Yordania telah memiliki
masalah perkawinan bagi kaum Sementara Pengadilan khusus Qanun al-Ahwal asy-Syakhshiyah atau
muslim dan kasus-kasus diyat (uang memiliki kewenangan mengadili Undang-Undang Perkawinan pada
tebus) jika para pihaknya muslim sesuai ketentuan perundangan yang tahun 1976. Sejak masa pembentukan
atau salah satu pihaknya non muslim khusus untuk itu. Kerajaan Yordania sudah diterapkan
namun para pihak menundukkan diri Yordania sendiri memiliki Lem- Undang-Undang Hak Keluarga
pada pengadilan agama, dan perkara- baga Pengelolaan Harta Anak Yatim Utsmani yang bersandarkan kepada
perkara wakaf. Hukum materil yang dikelola oleh Negara. Pengadilan pendapat empat madzhab fikih yang
peradilan agama adalah dengan Agama dalam persidangannya ter- diterbitkan oleh kerajaan Turki
menerapkan aturan dan syariat Islam. hadap permohonan itsbat ahli waris Utsmani.
Dewan Komunitas Keagamaan atau hal hal lain terkait dengan ahli Pada tahun 1947 terbit RUU
adalah dewan komunitas agama selain waris yang tergolong anak yatim, tentang Hak-Hak Keluarga Utsmani
Islam yang mengakui dan diakui oleh anak di bawah usia 18 tahun dan dan baru disahkan pada tahun 1951
anak yang tidak cakap akan langsung yang berlaku berlaku sampai tahun
mengalihkan pengelolaan harta war- 1976, dimana Undang-Undang
isnya ke Lembaga dimaksud meski- Perkawinan Yordania mulai berlaku
pun yang bersangkutan memiliki wali pada tahun tersebut sampai saat ini.
yang telah ditunjuk oleh keluarganya. Undang-udang tersebut mencakup
Keunikan yang lain pada sistem 187 pasal tentang perkawinan,
“Pengadilan Agama di peradilan Yordania adalah adanya perceraian, nafkah, nasab, wasiat,
Yordania juga menjadi Pengadilan Dokumentasi atau yang waris dan lain sebagainya sesuai
dikenal dengan istilah Mahkamah empat madzhab fikih. Apabila tidak
tempat penyelesaian Tautsiq. Pengadilan ini berwenang ditemukan nash di sana, maka hakim
sengketa bagi non untuk membuat penetapan terhadap akan merujuk kepada pendapat yang
Muslim selama mereka perkara-perkara volunteir atau non kuat dari Madzhab Hanafi.
menundukkan diri contentius. Khusus untuk penetapan Adapun Undang-Undang Ekonomi
kesepakatan cerai, sebelum membuat Syariah Yordania terbit pada tahun
pada pengadilan penetapan, hakim wajib untuk 1977 yang memuat 1449 pasal
agama di sana.” mendamaikan kedua belah pihak tentang akad jual beli, sewa menyewa,
secara maksimal sebelum dikeluarkan asuransi dan lain sebagainya, yang
penetapan perceraian. menjadi rujukan dasar bagi proyek
Ide pembentukan Pengadilan ini pembuatan satu Undang-Undang
adalah dalam rangka menciptakan Ekonomi Syariah yang berlaku di
pengadilan yang sederhana cepat dan semua negara arab.
biaya ringan. Dengan didukung sistem [Mahrus Abdur Rohim]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 43


OPINI

REAKTUALISASI HUKUM ACARA


PERADILAN AGAMA DALAM
SENGKETA PERBANKAN SYARIAH
Tulisan ini merupakan artikel juara I lomba penulisan karya ilmiah di lingkungan peradilan agama
untuk kategori kepaniteraan dalam rangka memperingati 25 tahun Undang-Undang Peradilan
Oleh:
Agama
M. NUR HASAN LATIEF
[PNS Pengadilan Agama Wates, Yogyakarta]

ABSTRAK
Eksistensi lembaga keuangan khusunya sektor perbankan berkembang begitu pesat, hal ini juga
kemudian berimplikasi pada sengketa perbankan syariah yang dari waktu ke waktu semakin bertambah.
Peradilan Agama sebagai salah satu institusi hukum yang menyelesaikan sengketa perbankan syariah
memiliki peran yang signifikan dalam menangani sengketa perbankan syaraiah. Hukum acara yang
dipakai oleh Peradilan agama dalam menyelesaikan sengketa perbankan syariah juga diharapkan
sesuai dengan ketentuan ketentuan yang ada dalam Hukum Islam

44 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


OPINI

A. PENDAHULUAN harus bertindak satu sama lain untuk melaksanakan

D
ewasa ini, perkembangan lembaga-lembaga berjalannya peraturan-peraturan hukum perdata.3
keuangan syariah khususnya perbankan syariah Berangkat dari uraian tersebut diatas, maka dapat
tumbuh dengan pesat di Indonesia. Menurut data diketahui bahwa hukum acara perdata merupakan
Bank Indonesia, jumlah nasabah perbankan syariah lebih hukum yang mengatur tentang tata cara mengajukan
dari 2 juta orang, sedangkan jumlah nasabah pembiayaan gugatan kepada pengadilan, bagaimana pihak tergugat
sekitar 300.000an orang.1 Data itu belum termasuk mempertahankan diri dari gugatan penggugat,
nasabah asuransi, pegadaian, pasar modal dan dana bagaimana para hakim bertindak baik sebelum dan
pensiun syariah. Juga belum termasuk nasabah Baitul sedang pemeriksaan dilaksanakan dan bagaimana cara
Mal wat Tamwil yang mencapai dari 3 juta orang. Dengan hakim memutus perkara yang diajukan oleh penggugat
banyaknya masyarakat Indonesia yang beraktivitas dalam tersebut serta bagaimana cara melaksanakan putusan
ekonomi syariah, maka sangat dimungkinkan terjadinya tersebut sebagaimana mestinya sesuai dengan
sengketa hukum di bidang ekonomi syariah. peraturan yang berlaku, sehingga hak dan kewajiban
Selama ini jika terjadi perselisihan antara para pihak, sebagaimana yang telah diatur dalam Hukum Acara
diselesaikan di Pengadilan Umum, atau Badan Arbitrase dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Syariah, bukan ke Pengadilan Agama. Artinya, sebelum
keluarnya UU No 3 tahun 2006, perkara-perkara yang 2 Sumber Hukum Materiil Penyelesaian sengketa
menyangkut peralihan harta atau kebendaan dan Perbankan Syariah
perjanjian yang bersifat bisnis masih menjadi kewenangan Seorang Hakim dalam mengadili suatu perkara,
Pengadilan Negeri. Sebelumnya Peradilan Agama harus mencari hukumnya dari sumber-sumber yang
hanya menangani perkara tertentu saja seperti bidang: sah dan menafsirkannya, untuk kemudian diterapkan
Perkawinan, Kewarisan (yang meliputi juga wasiat dan pada fakta atau peristiwa konkrit yang ditemukan
hibah) dan Wakaf dan Shadaqah.2 dalam perkara tersebut4. Sumber-sumber hukum
Kemudian dengan munculnya UU No 3 tahun 2006 yang sah dan diakui secara umum, khususnya di
Peradilan Agama memiliki kewenangan memeriksa, bidang bisnis adalah isi perjanjian, undang-undang,
memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama yurisprudensi, kebiasaan, perjanjian internasional, dan
antara orang-orang yang beragama Islam di bidang ekonomi ilmu pengetahuan5 Adapun bagi lingkungan peradilan
syariah. Dalam penjelasan UU tersebut disebutkan bahwa agama, sumber-sumber hukum yang terpenting untuk
yang dimaksud dengan ekonomi syariah adalah perbuatan dijadikan dasar dalam mengadili perkara-perkara
atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip perbankan syariah setelah Al-Quran dan AS-Sunnah
syari’ah, antara lain meliputi: Bank syariah, Lembaga sebagai sumber utama, antara lain adalah :
keuangan mikro syari’ah, Asuransi syari’ah, Reasurasi a. Isi perjanjian atau akad (agreement) yang dibuat
syari’ah, Reksadana syari’ah, Obligasi syariah dan surat para pihak.
berharga berjangka menengah syariah, Sekuritas syariah, Dijadikannya isi perjanjian atau akad, yang
Pembiayaan syari’ah, Pegadaian syari’ah, Dana pensiun dibuat para pihak sebagai salah satu sumber hukum
lembaga keuangan syari’ah dan Bisnis syari’ah. untuk dijadikan dasar dalam mengadili perkara
perbankan syariah tidak terlepas dari kedudukan
perjanjian atau akad itu sendiri yang berlaku sebagai
B. PEMBAHASAN undang-undang bagi para pihak yang membuatnya
1. Kosep Dasar Hukum Acara Perdata sebagaimana digariskan Pasal 1338 sampai dengan
Fungsi hukum Acara Perdata dalam menegakkan Pasal 1349 KUHPerdata.
hukum materiil sangat menentukan. Hukum Perdata b. Peraturan Perundang-undangan di bidang per-
Materiil tidak dapat dipaksakan berlakunya tanpa bankan syariah
adanya dukungan dari hukum Acara Perdata ini. Hukum Adapun peraturan perundang-undangan yang
Acara perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan dapat dijadikan sebagai sumber hukum dalam
yang memuat cara bagaimana orang harus bertindak mengadili perkara perbankan syariah antara lain
di muka pengadilan dan caranya bagaimana pengadilan 3 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan
1 http//www. Peradilan Agama dan Sengketa Ekonomi Syari’ah, oleh Agustianto Agama, (Jakarta: Prenada Media, 2005) , hal.1
| In : Artikel, Islamic Economics . 4 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, (Yogyakarta:
2 UU RI Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 7 Tahun 1989 Liberty, 1999), hal 167.
Tentang Peradilan Agama, Pasal 49,(Yogyakarta : Pustaka Yustisia, 2006), hal. 28 5 Taufik, Nadhariyyatu Al-Uqud Al-Syar’iyah, (Yogyakarta: LKis, 2007), Hal. 95.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 45


OPINI

adalah : fatwa. Pada dasarnya fatwa memang tidak memiliki


1. UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas daya ikat, baik terhadap peminta fatwa sendiri lebih
UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan lebih terhadap pihak lain7. Namun dalam mengadili
2. UU No. 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas perkara perbankan syariah di pengadilan agama,
UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia khususnya fatwa DSN di bidang perbankan syariah,
3. UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan tampaknya mempunyai kedudukan dan perlu
Syariah diperlakukan tersendiri.
4. UU No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga e. Yurisprudensi
Penjamin Simpanan Yurisprudensi yang dapat dijadikan sumber
5. PBI No. 6/24/PBI/2004 tanggal 14 Oktober hukum sebagai dasar mengadili perkara perbankan
2004 tentang Bank Umum yang melaksanakan syariah dalam hal ini adalah yurisprudensi dalam
kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah arti putusan hakim tingkat pertama dan tingkat
6. PBI No. 6/17/PBI/2004 tanggal 1 Juli 2004 banding yang telah berkekuatan hukum tetap.
tentang Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Dan dibenarkan oleh Mahkamah Agung, atau
Prinsip Syariah putusan Mahkamah Agung itu sendiri yang telah
7. SK Direksi Bank Indonesia No. 21/48/Kep./ berkekuatan hukum tetap, khususnya di bidang
Dir/1988 tentang sertifikat deposito Perbankan syariah.
8. SE. Bank Indonesia No. 28/32/UPG tanggal 4 juli f. Doktrin
1995 tentang Bilyet Giro Doktrin yang dapat dijadikan sebagai salah satu
9. Berbagai surat Keputusan dan Surat Edaran sumber hukum dalam mengadili perkara-perkara
Bank Indonesia lainnya yang berkaitan dengan perbankan syariah tersebut adalah pendapat-
kegiatan usaha Perbankan Syariah. pendapat para pakar hukum islam yang terdapat
c. Kebiasaan-kebiasaan di bidang ekonomi syariah dalam kitab kitab fikih.
Untuk dapat dijadikan sebagai sumber hukum
guna dijadikan dasar dalam mengadili perkara 3. Hukum Formil Penyelesaian sengketa Perbankan
perbankan syariah, kebiasaan dibidang ekonomi Syariah:
syariah itu haruslah mempunyai paling tidak tiga Hukum formil yang bisa digunakan oleh hakim
syarat yaitu : untuk menangani sengketa perbankan syariah di
1. Perbuatan itu dilakukan oleh masyarakat Pengadilan Agama diantaranya:
tertentu secara berulang-ulang dalam waktu 1. Reglement op de Burgerlijk Rechtsvordering (B.Rv)
yang lama (longa et invetarata consuetindo). Hukum Acara yang termuat dalam B.Rv ini
2. Kebiasaan itu sudah merupakan keyakinan diperuntukkan untuk golongan Eropa yang
hukum masyarakat (opinion necessitates); berperkara dimuka Raad van Justitie dan Residentie
3. Adanya akibat hukum apabila kebiasaan itu gerecht
dilanggar6 2. Inlandsh Reglement (IR)
Apabila kebiasaan dibidang ekonomi syariah Ketentuan Hukum Acara ini diperuntukkan
mempunyai tiga syarat tersebut, maka dapat untuk golongan Bumi Putra dan Timur Asing yang
dijadikan sumber hukum sebagai dasar dalam berada di Jawa dan Madura.
mengadili perkara perbankan syariah. 3. Rechtsreglement voor de Buitengewesten (R.Bg).
d. Fatwa-Fatwa Dewan Syariah Nasional di Bidang Ketentuan Hukum Acara ini diperuntukkan
Perbankan Syariah untuk golongan Bumi Putra dan Timur Asing yang
Fatwa-fatwa DSN yang dapat dijadikan sumber berada di luar Jawa dan Madura yang berperkara di
hukum dalam mengadili perkara perbankan syariah muka Landraad.
adalah meliputi seluruh fatwa DSN di bidang 4. Bugerlijke Wetbook voon Indonesie (BW).
perbankan syariah. Seperti diketahui fatwa tidak lain BW yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan
adalah merupakan produk pemikiran hukum islam Kitab Undang-undang Hukum Perdata terdapat juga
yang bersifat kasuistik yang umumnya merupakan sumber Hukum Acara Perdata khususnya buku ke
respons atas pertanyaan yang diajukan peminta IV tentang Pembuktian, yang termuat dalam pasal
6 Sudikno Mertokusumo , Mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta: 7 Maksun, Problematika Aplikasi Produk Pemikiran Hukum Islam, Mimbar
Liberty, 1999) , Hal. 99. Hukum, 2000, hal 4

46 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


OPINI

1865 s/d 1993. perdata dan hukum perdata materiil dapat dijadikan
5. Wetboek van Koophandel (WvK) sumber hukum acara dalam praktik peradilan
WvK yang dalam bahasa Indonesia dikenal terhadap persoalan hukum yang dihadapi hakim.
dengan Kitab Undang-undang Hukum Dagang Surat Edaran dan Instruksi Mahkamah Agung tidak
mengatur juga penerapan acara dalam praktek mengikat hakim sebagaimana Undang-undang.
peradilan, khususnya pasal 7, 8, 9, 22, 23, 32, 13. Doktrin atau Ilmu Pengetahuan.
225, 258, 272, 273, 274 dan 275. Dan terdapat Menurut Sudikno Mertokusumo (1988:8),
juga hukum acara perdata yang diatur dalam dokrin atau ilmu pengetahuan merupakan sumber
Failissements Verodering (aturan kepailitan) yang hukum acara juga, hakim dapat mengadili dengan
diatur dalam Stb. 1906 nomor 348. berpedoman Hukum Acara Perdata yang digali
6. Peraturan Perundang-undangan dari doktrin atau ilmu pengetahuan ini. Doktrin
Undang-undang Nomor 20 Tahun 1947 tentang itu bukan hukum, melainkan sumber hukum.
acara perdata dalam hal banding bagi pengadilan Sebelum berlakunya Undang-undang No. 7 Tahun
tinggi di Jawa Madura sedang daerah diluar Jawa 1989 tentang Peradilan Agama, doktrin atau ilmu
diatur dalam pasal 199-205 R.Bg pengetahuan hukum banyak digunakan oleh hakim
7. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Peradilan Agama dalam memeriksa atau mengadili
kekuasaan Kehakiman. suatu perkara, terutama ilmu pengetahuan hukum
Dalam UU memuat beberapa ketentuan tentang yang tersebut dalam kitab-kitab fiqh.
Hukum acara perdata dalam praktek peradilan di Berdasarkan Surat Edaran Biro Peradilan Agama
Indonesia. Departemen Agama No. B/1/1735 tanggal 18 Februari
8. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang 1958 sebagai pelaksana PP No. 45 Tahun 1957 tentang
Makamah Agung RI jo UU No. 5 Tahun 2004 yang Pembentukkan Peradilan Agama di luar Jawa dan
memuat tentang acara perdata dan hal-hal yang ber- Madura dikemukakan bahwa untuk mendapatkan
hubungan dengan kasasi dalam proses berperkara kesatuan hukum dalam memeriksa dan memutus
di Mahkamah Agung . perkara, maka hakim Peradilan Agama dianjurkan agar
9. Undang-undang nomor 2 Tahun 1986 tentang menggunakan sebagai pedoman hukum acara yang
Peradilan umum yang diubah dengan UU No. 8 bersumber dalam kitab-kitan fiqh sebagai berikut:
Tahun 2004. Dalam UU ini diatur tentang susunan a. Al-Bajuri;
dan kekuasaan Peradilan di lingkungan Peradilan b. Fatkhul Mu’in;
Umum serta prosedur beracara di lingkungan Pra- c. Syarqawi ‘At-Tahrir’;
dilan Umum tersebut. d. Qalyubi wa Umairah/al-Mahali;
10. Undang-undang nomor 7 Tahun 1989 jo UU No. 3 e. Fatkhul wahbahdan syarahnya;
Tahun 2006 tentang Peradilan Agama, pada pasal f. Tuhfah;
54 dikemukakan bahwa Hukum Acara yang berlaku g. Targhib al-Mustaq;
di Peradilan Agama adalah sama dengan hukum h. Qawanin Syari’ah li Sayyid bin Yahya;
acara yang berlaku di peradilan umum, kecuali yang i. Qawanin Syari’ah li Sayyid Shadaqah;
diatur khusus dalam UU ini. j. Syamsuri li Fara’id;
11. Yurisprudensi k. Bughyat al-Musytarsyin;
Yurisprudensi adalah pengumpulan yang l. al-Fiqh ala Madzahib al-Arba’ah;
sistematis dari keputusan Mahkamah Agung dan m. Mughni al-Muhjaj.
Keputusan Pengadilan Tinggi yang diikuti oleh Dengan merujuk kepada 13 kitab fiqh sebagaimana
hakim lain dalam memberikan keputusan sosial diatas, diharapkan hakim Peradilan Agama dapat
yang sama. Hakim tidak terikat pada putusan mengambil dan menyeragamkan tata cara beracara
yurisprudensi tersebut, sebab Indonesia tidak dalam Peradilan Agama khususnya sengketa perbankan
menganut asas ‘The bidding force of precedent, syariah
jadi hakim bebas memilih antara meninggalkan
yurisprudensi atau menggunakannya. 4. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di
12. Surat Edaran Mahkamah Agung RI. (SEMA) Pengadilan Agama
SEMA sepanjang menyangkut hukum acara Prinsip-prinsip utama yang harus benar-benar

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 47


OPINI

dipahami dan diperhatikan dalam menangani perkara dimulai dengan:


perbankan syariah khususnya dan bidang perkara a. Pembacaan surat gugatan penggugat,
ekonomi syariah pada umumnya bahwa dalam proses b. Lalu disusul dengan proses jawab menjawab yang
penyelesaian perkara tersebut sama sekali tidak boleh akan diawali dengan jawaban dari pihak tergugat,
bertentangan dengan prinsip syariah. Hal ini jelas c. Kemudian replik penggugat,
merupakan prinsip fundamental dalam menangani d. dan terakhir duplik dari pihak tergugat.
dan menyelesaikan perkara perbankan syariah di e. lalu persidangan dilanjutkan dengan acara pembuk-
pengadilan agama karena perbankan syariah seperti di tian. Pada tahap pembuktian ini kedua pihak ber-
tegaskan Pasal 1 ayat (7) jo. UU No. 21 Tahun 2008 dalam perkara masing-masing mengajukan bukti-buktinya
menjalankan kegiatan usahanya tidak lain berdasarkan guna mendukung dalil-dalil yang telah dikemuka-
prinsip syariah. Oleh karena itu, jika terjadi sengketa kan dipersidangan. Setelah masing-masing pihak
berkaitan dengan kegiatan usaha tersebut jelas tidak mengajukan bukti-buktinya,
mungkin diselesaikan dengan cara cara yang justru f. lalu tahap berikutnya adalah kesimpulan dari para
bertentangan dengan prinsp syariah. pihak yang merupakan tahap akhir dari proses
Hal ini penting diingatkan dan dipahami karena pemeriksaan perkara di persidangan.
seperti diketahui hukum formil, dan bahkan mungkin g. Setelah seluruh tahap pemeriksaan perkara dipersi-
sebagian hukum materil, dalam hal ini seperti HIR/R. dangan selesai, hakim melanjutkan kerjanya untuk
Bg, RV dan KUHPerdata, yang akan digunakan dalam mengambil putusan dalam rangka mengadili atau
menyelesaikan sengketa perbankan syariah di memberikan keadilan dalam perkara tersebut.
lingkungan peradilan agama, pada awalnya memang h. Untuk itu tindakan selanjutnya yang harus dilaku-
bukan dibuat dengan tujuan untuk menegakkan kan hakim dalam memeriksa dan mengadili perkara
dan melindungi hukum materil islam. Oleh karena tersebut adalah melakukan konstatir, mengkualifi-
itu, meskipun ketentuan-ketentuan hukum tersebut sir, dan mengkonstituir guna menenmukan hukum
secara umum tidak banyak yang bertentangan dengan dan menegakkan keadilan atas perkara tersebut
hukum islam, tetapi tidak mustahil masih ada bagian- untuk kemudian disusun dalam suatu putusan
bagian dari ketentuan-ketentuan tersebut yang apabila (vonis) hakim.
diterapkan apa adanya justru akan bertentangan atau Dalam penyelesaian sengketa perbankan syariah di
dianggap tidak relevan dengan prinsip syariah yang pengadilan agama, hakim dalam hal ini harus berhati-hati.
menjadi dasar perbankan syariah dalam menjalankan Sebab, meskipun mengenai hal ini sudah ada fatwanya,
segala aktivitasnya sehingga hal itu menimbulkan yaitu fatwa No. 17/DSN-MUI/IX/20008, namun keabsahan
persoalan baru. hukumnya hingga saat ini dikalangan ulama masih
Penyelesaian perkara perbankan syariah kontroversial.
dilingkungan peradilan agama dilakukan sesuai dengan Disatu sisi pihak terdapat ulama-ulama yang
ketentuan hukum acara perdata sebagaimana yang menentang pemberian sanksi berupa denda sejumlah
berlaku di lingkungan peradilan umum. Penyelesaian uang terhadap keterlambatan tersebut karena sanksi
perkara perbankan syariah diawali dengan Proses semacam itu dianggap mengandung unsur riba9 yang
Mediasi (perdamaian), Apabila upaya penyelesaian secara qat’i dilarang syara,, sementara hal mendasar yang
melalui perdamaian tidak berhasil, dimana kedua membedakan bank syariah dengan bank konvensional
belah pihak ternyata tidak mememui kata sepakat justru unsur yang mengandung riba itu sendiri. Dipihak
untuk menyelesaiakan perkaranya secara damai maka lain, terdapat ulama yang mendukung pemberian sanksi
sesuai dengan ketentuan Pasal 115 R.Bg atau Pasal 131 semacam itu terhadap nasabah tersebut karena beralasan
HIR ayat (1) dan (2), maka hakim harus melanjutkan
pemeriksaan perkara tersebut sesuai dengan ketentuan 8 Fatwa No. 17/DSN-MUI/IX/2000 tentang sanksi atas nasabah mampu yang
menunda-nunda pembayaran. Dalam fatwa ini antara lain dinyatakan bahwa dibolehkan
hukum acara yang berlaku. Dengan demikian, perkara menjatuhkan sanksi berupa denda sejumlah uang terhadap nasabah mampu yang
menunda-nunda pembayaran, besarnya uang denda tersebut ditentukan atas dasar
tersebut akan diperiksa dan diselesaikan melalui kesepakatan yang dibuat saat akad ditandatangani. Sanksi tersebut didasarkan prinsip
proses persidangan sebagaimana mestinya. Dengan ta’zir, yaitu bertujuan agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannya.
9 Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain,
kata lain proses pemeriksaan perkara tersebut akan secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar. Sedangkan menurut istilah
berjalan sebagaimana lazimnya proses pemeriksaan teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil.
Lihat M. Syafi’I Antonio, Bank Syariah Wacana Ulama & Cendekiawan, (Jakarta: BI &
perkara perdata di pengadilan yang secara umum akan Tazkia Institute, 1999), hal. 59.

48 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


OPINI

untuk menegakkan maqasid asy-syariah10. Berkaitan DAFTAR PUSTAKA


dengan hal itu jika dihadapkan dengan kasus-kasus Antonio, M. Syafi’I, Bank Syariah Wacana Ulama &
semacam itu hakim dituntut berhati-hati dan secermat Cendekiawan, (Jakarta: BI & Tazkia Institute, 1999).
mungkin agar putusan yang dijatuhkan tidak bertentangan http//www. Peradilan Agama dan Sengketa Ekonomi
dengan prinsip syariah sehingga justru menimbulkan Syari’ah, oleh Agustianto | In : Artikel, Islamic
persoalan baru bagi para pencari keadilan khususnya dan Economics.
bagi masyarakat pada umumnya Maftukhatusolikhah dan Rusyid, Riba Dan Penyelesaian
Dasar larangan riba adalah Firman Allah Swt, yang Sengketa Dalam Perbankan Syariah .(Yogyakarta:
berbunyi: Politea Press, 2008).
Maksun, Problematika Aplikasi Produk Pemikiran Hukum
Islam, Mimbar Hukum, 2000.
Manan, Abdul, Penerapan Hukum Acara Perdata di
Lingkungan Peradilan Agama, (Jakarta: Prenada
Media, 2005).
Hai orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta Mertokusumo, Sudikno, Hukum Acara Perdata Indonesia,
sesamamu dengan jalan bathil11 (Liberty, Yogyakarta, 1999).
Dalam kaitannya dengan pengertian al-bathil dalam Mertokusumo, Sudikno, Mengenal Hukum Suatu Pengantar,
ayat tersebut, Ibnu Al-Arabi Al-Maliki, dalam kitabnya (Yogyakarta: Liberty, 1999).
Ahkam Al-Qur’an, menjelaskan: Taufik, Nadhariyyatu Al-Uqud Al-Syar’iyah, (Yogyakarta:
Pengertian riba secara bahasa adalah tambahan, LKis, 2007).
namun yang dimaksud riba dalam ayat Qur’an yaitu UU RI Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas UU
setiap penambahan yang diambil tanpa adanya Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama,
satu transaksi pengganti atau penyeimbang yang (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2006)
dibenarkan syariah.
Yang dimaksud dengan transaksi pengganti atau
penyeimbang yaitu transaksi bisnis atau komersial yang
melegitimasi adanya penambahan tersebut secara adil.
Seperti transaksi jual-beli, gadai, sewa, atau bagi hasil
proyek. Dalam transaksi sewa, si penyewa membayar
upah sewa karena adanya manfaat sewa yang dinikmati,
termasuk menurunnya nilai ekonomis suatu barang karena
penggunaan si penyewa. Mobil misalnya, sesudah dipakai
nilai ekonomisnya pasti menurun, jika dibandingkan
sebelumnya.

C. KESIMPULAN
Penyelesaian sengketa perbankan syariah dilingkungan
Peradilan Agama pada dasarnya dilakukan sesuai dengan
ketentuan hukum acara perdata sebagaimana yang
berlaku di lingkungan peradilan umum. Namun disini yang
perlu diperhatikan juga oleh Hakim dalam penyelesaian
sengketa perbankan syariah jangan sampai memberikan
suatu putusan yang kemudian malah bertentangan dengan
syariat islam itu sendiri. Dengan demikian maka hakim
harus lebih cermat dalam menerapkan hukum acara dalam
penyelesaian sengketa perbankan syariah.

10 Maftukhatusolikhah dan Rusyid, Riba Dan Penyelesaian Sengketa Dalam


Perbankan Syariah., (Yogyakarta: Politea Press, 2008) Hal. 6.
11 QS. An-Nisa:29.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 49


WAWANCARA KHUSUS

Drs. H. Abdul Manaf, S.H., M.H.


[Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung]

SIAP MELANJUTKAN
KIPRAH DUA ‘USTADZ’

50 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


WAWANCARA KHUSUS

ada awal Mei ini, Drs. H. Abdul mata saya bukan hanya senior. kesinambungan pimpinan sekarang

P Manaf, S.H., M.H. memasuki


catur wulan pertamanya
sebagai Direktur Jenderal Badan
Keduanya adalah guru-guru saya,
bersama-sama dengan senior-senior
lainnya di Mahkamah Agung dan
dengan pimpinan sebelumnya.
Sanad-nya harus nyambung. Apa-apa
yang sudah baik perlu dipertahankan
Peradilan Agama Mahkamah Agung peradilan agama. Kepada Pak Wahyu dan ditingkatkan dan apa-apa yang
(Badilag). Dalam kurun waktu itu, dan Pak Purwo, saat bertemu, saya belum sempat dikerjakan secara
pejabat eselon I ini lebih fokus ke biasa memanggil “ustadz”, karena optimal harus dioptimalkan.
konsolidasi organisasi. Sesekali ia mereka memang sungguh-sungguh Apa yang mula-mula Bapak
juga melakukan inspeksi mendadak guru yang layak diteladani. lakukan sebagai seorang
ke sejumlah Pengadilan Agama Sesaat setelah dilantik menjadi Dirjen? Apakah Bapak punya
(PA), di samping berkoordinasi Dirjen, saya sowan kepada Pak program khusus, misalnya
secara vertikal dan horizontal. Wahyu. Sebagai orang yang baru “program 100 hari kerja”?
Pada pertengahan April 2015, bergabung dengan Ditjen Badilag, Saya tidak punya program
Redaktur Majalah “Peradilan saya ingin menggali banyak hal khusus, “100 hari kerja” misalnya.
Agama” berkesempatan dari beliau. Kita sama-sama tahu, Yang paling penting, sebagaimana
mewawancarainya. Berikut ini adalah beliau adalah salah satu pelaku telah saya praktikkan ketika
hasil wawancara selengkapnya: sejarah beralihnya manajemen menjadi ketua pengadilan agama
organisasi, administrasi, SDM dan menjadi pejabat eselon II di
Bagaimana Bapak dan keuangan badan peradilan Badan Pengawasan, pada tahap awal
memandang jabatan yang agama dari Kementerian Agama memimpin suatu organisasi kita harus
Bapak emban saat ini? ke Mahkamah Agung. Beliau mulai ta’aruf dulu. Kita saling mengenal.
Bagi saya, menjadi pemimpin memimpin Badilag ketika masih Mengenal bukan terbatas pada
di tingkat apapun berarti memikul menjadi unit kerja eselon II di nama, jabatan dan wajah orang. Tapi
amanah yang dipercayakan oleh Depag. Tidak kurang dari 12 tahun yang lebih penting adalah mengenal
Allah SWT. Sebagai hamba Allah, beliau memimpin Badilag, dari organisasi yang kita pimpin, visi-
tentu saya harus memandang bahw tahun 2000 hingga 2012. Banyak misinya, sasaran dan target kinerjanya,
ini sebagai amanah ini, dan karena prestasi yang beliau capai, terutama masalah dan tantangan yang
itu harus senantiasa memohon di bidang access to juctice dan melingkupinya, serta sumber daya
kepada Allah agar selalu memberi teknologi informasi. Tentu, tidak apa saja yang perlu dikerahkan untuk
petunjuk dan bimbingan. salah jika saya ingin belajar kepada mengatasi berbagai persoalan dan
Apakah sebelumnya pernah beliau, sekaligus mohon doa restu. mencapai target yang telah ditetapkan.
terlintas di benak Bapak, suatu Kepada Pak Purwo juga begitu. Sudah menjadi semacam
saat akan jadi Dirjen Badilag? Beliau menjadi Dirjen Badilag tradisi, setiap Dirjen memiliki
Menjadi Dirjen Badilag tidak tidak sampai tiga tahun, dan program-program unggulan
pernah menjadi cita-cita saya. sekarang menjadi hakim agung yang diselaraskan dengan
Membayangkannya saja tidak pernah. di Kamar Agama MA. Meski program prioritas organisasi.
Tapi oleh karena Allah SWT, melalui begitu, banyak pencapaian yang Apakah Bapak juga demikian?
Pimpinan Mahkamah Agung, telah beliau raih, terutama dalam Ya, saya pun demikian. Prinsipnya,
memberi amanah, maka saya harus hal peningkatan kualitas SDM saya akan melanjutkan program-
siap dan berkomitmen penuh untuk peradilan agama. Saya pun sowan program prioritas Badilag yang
menjalankan amanah ini sekuat dan mohon arahan dari beliau. selama ini telah berjalan dengan
tenaga. Ini adalah ladang ibadah Apakah ini artinya Bapak baik, misalnya program modernisasi
yang tidak boleh disia-siakan. akan meneruskan jejak administrasi perkara, manajemen
Bapak merupakan Dirjen Badilag langkah para senior itu? dan peningkatan kualitas SDM,
ketiga setelah Pak Wahyu Tentu saja, karena menjadi pelayanan publik, keterbukaan
Widiana dan Pak Purwosusilo. pemimpin di sebuah institusi informasi, dan pelayanan hukum bagi
Bagaimana Bapak memposisikan ibaratnya kita lari estafet. Tidak boleh masyarakat tidak mampu. Semua itu
diri di antara para senior itu? antara satu pelari di depan dan pelari perlu dilanjutkan dan ditingkatkan.
Pak Wahyu dan Pak Purwo di di belakangnya terputus. Harus ada Di samping itu, saya juga

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 51


WAWANCARA KHUSUS

ingin menambahkan beberapa di peradilan agama; SIMPEG untuk berasal dari SIADPA, SIMPEG
program yang kiranya dapat lebih manajemen SDM kita; dan aplikasi- maupun aplikasi-aplikasi lainnya
meningkatkan peran Ditjen Badilag aplikasi penunjang kerja lainnya. sejak sekarang harus terkoneksi
sebagai pelayan pengadilan- Semua itu perlu kita intensifkan dengan Komdanas. Itu hukumnya
pengadilan di lingkungan peradilan penggunaannya. Jangan sampai wajib, supaya pimpinan MA dapat
agama. Jadi, bukan hanya pengadilan kendor. Seluruh website memonitor dan mengevaluasinya
agama yang kita tuntut untuk satker kita harus bisa diakses. dari waktu ke waktu secara real time.
lebih meningkatkan kualitas SIADPA dan SIMPEG pun harus Bagaimanah hubungan
pelayanannya kepada masyarakat dipakai oleh seluruh satker. kelembagaan Badilag dengan
pencari keadilan, tapi Ditjen Nah, kalau ekstensifikasi itu pihak-pihak terkait ke depan?
Badilag pun harus meningkatkan berarti kita memperluas fungsi dan Ya, kita perlu terus menjalin
kualitas pelayanannya kepada 359 cakupannya. Misalnya, bagaimana kerja sama dengan stakeholders,
PA/MS dan 29 PTA/MS Aceh. ke depan website kita memiliki baik dengan lembaga pemerintahan
Bagaimana konkretnya? lebih banyak menu dan sub-sub maupun lembaga non-
Pertama, saya ingin mengubah domainnya juga lebih beragam, untuk pemerintahan; baik dari dalam
paradigma kita selama ini. Jangan memenuhi kebutuhan pengakses, negeri maupun luar negeri.
lagi berpikir bahwa kita yang baik yang berasal dari peradilan Dengan lembaga pemerintahan
berada di pusat ini adalah bos atau agama maupun stakeholders di dalam negeri, misalnya kita akan
majikan. Justru kita ini sebenarnya peradilan agama secara luas. perkuat kerja sama dengan BKN
adalah pelayan bagi aparatur SIADPA yang sedang kita redesaian (Badan Kepegawaian Negara) untuk
peradilan agama di bawah. nanti juga harus bisa memenuhi keperluan manajemen SDM. Kita
Yang kedua, sebagai pelayan bagi kebutuhan-kebutuhan baru, misalnya juga harus terus berkomunikasi
PA dan PTA, kita harus memenuhi untuk keperluan pendaftaran perkara dan berkoordinasi dengan pihak
kebutuhan-kebutuhan PA dan PTA secara online, penghitungan panjar Kemenag dan Kemendagri untuk
dengan baik. Itu artinya prosedurnya biaya perkara secara otomatis, keperluan sidang terpadu. Kita juga
harus lebih jelas, lebih cepat dan penghitungan keuangan perkara terus meningkatkan kerja sama
lebih transparan. Misalnya, kalau yang lebih detail, pelaporan mediasi dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
ada hakim yang ingin mutasi atau dengan form baru, pengukuran guna meningkatkan kualitas SDM
promosi. Seharusnya hakim tersebut kinerja tenaga teknis, dan seterusnya. di bidang ekonomi syariah. Tidak
sudah tahu kapan dia akan dimutasi SIMPEG juga perlu kita kalah penting, kita perlu terus
dan dipromosikan karena datanya ekstensifkan, misalnya untuk menjalin kontak dengan perguruan
ada di SIMPEG, tanpa harus datang keperluan kenaikan pangkat tinggi untuk meningkatkan
langsung ke Badilag dan menemui paperless untuk tenaga non-teknis kapasitas SDM peradilan agama.
pejabat di sini. Hakim harus diberi yang nanti kewenangannya akan Dengan lembaga non-pemerintahan
tahu, prosedur mutasi itu bagaimana, diserahkan Biro Kepegawaian kepada di dalam negeri, kita akan terus
untuk jadi pimpinan itu persyaratan Ditjen-Ditjen. Juga untuk monitoring bekerja sama dengan organisasi
dan mekanismenya bagaimana, tenaga teknis yang sudah dan belum seperti PEKKA (Perhimpunan
dan seterusnya. Saat ini kita sudah pernah mengikuti pelatihan, bimtek, Perempuan Kepala Keluarga),
punya pedoman pola mutasi lokakarya dan sejenisnya. Kita juga Puskapa UI (Pusat Kajian Perempuan
untuk hakim dan kepaniteraan perlu kembangkan SIMPEG untuk dan Anak Universitas Indonesia),
yang telah diperbarui. Tinggal kita pengolahan dan alalisis data SDM dan organisasi-organisa lain yang
laksanakan itu sebaik-baiknya. sehingga dapat digunakan Badilag memiliki kepedulian terhadap
Yang ketiga, segala macam untuk pengambilan kebijakan persoalan perempuan dan anak.
supporting tools berbasis teknologi berbasis data yang akurat dan up Kita juga siap bergandeng tangan
informasi harus kita intensif dan to date. Akurat saja tidak cukup, dengan MUI, MES (Masyarakat
ekstensifkan. Kita sudah punya karena bisa jadi data yang akurat Ekonomi Syariah), HISSI (Himpunan
website untuk keterbukaan bulan lalu menjadi tidak akurat pada Ilmuwan dan Sarjana Syariah
informasi publik; SIADPA untuk bulan ini karena belum di-update. Indonesia), Asbisindo (Asosiasi
pengelolaan administrasi perkara Oya, seluruh data, baik yang Perbankan Syariah Indonesia)

52 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


WAWANCARA KHUSUS

dan organisasi-organisasi
lain yang memiliki perhatian
tinggi terhadap perkembangan
ekonomi syariah di Tanah Air.
Kerja sama kita dengan lembaga
luar negeri juga akan terus kita jalin.
Dengan Family Court of Australia dan
Australia-Indonesia Partnership for
Justice (AIPJ), kita punya sejumlah
program yang sedang berjalan,
misalnya pengembangan e-learning
untuk petugas pelayanan di PA. Dalam
waktu dekat, insya Allah kita juga
menghimpun dan mengkaji putusan-
putusan peradilan agama yang terkait jawabannya lebih jelas. Kita formasi apa saja yang kita
dengan hak-hak anak. Selain itu, kita perlu memperjelas lagi batasan butuhkan dan berapa jumlahnya.
juga terbuka untuk bekerja sama penggunaan biaya proses, sehingga Kemudian, terhadap persoalan
dengan World Bank dan lembaga- tidak terjadi tumpang tindih dengan tidak meratanya beban kerja,
lembaga internasional lainnya, anggaran ATK dari DIPA. Lebih dari secara berangsur-angsur kita perlu
terutama untuk program akses itu, kita perlu menyiapkan pedoman- menyelenggarakan mutasi dan rotasi,
masyarakat miskin terhadap keadilan. pedoman, supaya antara Badilag, PTA dengan terlebih dahulu menghitung
Dengan negara-negara Timur dan PA tercipta pemahaman yang beban kerja tiap-tiap satker.
Tengah, kita berkomitmen untuk terus sama mengenai keuangan perkara, Berikutnya, yang mendesak
bekerja sama. Misalnya dengan Arab sehingga akhirnya sinkron dengan ialah adalah regulasi-regulasi atau
Saudi, kita akan terus mengupayakan standar yang ditetapkan BPK. pedoman-pedoma kerja yang akan
hakim-hakim kita dapat belajar Persoalan lain yang mendesak digunakan oleh PA dan PTA. Misalnya,
ekonomi syariah di sana. Demikian ialah manajemen SDM, khususnya sekarang kita sedang menyusun
juga dengan Sudan dan negara- dalam hal memproporsionalkan pedoman penyelenggaraan bimtek
negara Timur Tengah lainnya. jumlah personel dengan beban kerja. ekonomi syariah. Kurikulum dan
Di antara sekian banyak Sampai saat ini, secara umum kita bahan ajarnya harus segera selesai
program itu, manakah masih kekurangan SDM, baik hakim, kita susun. Bersama-sama dengan
yang paling mendesak? tenaga kepaniteraan maupun tenaga Kamar Agama, kita juga akan
Pada dasarnya, semua program kesekretariatan. Di PA-PA, banyak segera menerbitkan Kompilasi
kerja adalah penting. Meski sekali pegawai yang rangkap jabatan. Hukum Acara Ekonomi Syariah
demikian, memang harus ada yang Bahkan ada seorang pegawai yang (KHAES). Selain itu, kita juga
lebih didahulukan daripada yang lain. jadi jurusita sekaligus jadi kasubbag merencanakan revisi Kompilasi
Saat ini, yang paling mendesak dan pengelola aplikasi ini-itu. Hukum Ekonomi Syariah (KHES).
kita tuntaskan adalah persoalan- Pekerjaannya tidak habis-habis. PA-PA Itu semua adalah PR yang tidak
persoalan yang terkait dengan kelas II, karena empat tahun terakhir mudah. Tapi dengan selalu mohon
manajemen perkara, khususnya tidak ada perekrutan calon hakim, pertolongan Allah SWT, insya
pelaporan keuangan perkara. sekarang juga mulai kekurangan Allah kita dapat melaksanakannya
Seiring dengan adanya audit dari hakim. Di sisi lain, kita juga dengan baik dan tepat waktu.
BPK, kita harus menyesuaikan menyadari, ada penumpukan SDM Apakah Bapak punya perha-
standar akuntansi yang selama di satker-satker tertentu, misalnya tian khusus kepada mahka-
ini dipakai PA-PA dengan standar ada PTA yang jumlah panitera mah syar’iyah di wilayah Aceh
akuntansi yang ditetapkan BPK. pengganti-nya terlalu banyak. yang memiliki kewenangan
Kita perlu menertibkan pencatatan Ini semua harus kita carikan jalan lebih dibandingkan pengadi-
uang konsinyasi atau dana pihak keluar. Melalui Biro Kepegawaian lan agama pada umumnya?
ketiga di PA, sehingga pertanggung MA, kita perlu mengusulkan Ya, tentu saja. Sesepuh kita,

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 53


WAWANCARA KHUSUS

dan kode etik yang berlaku.


Pesan Bapak Sekretaris MA, ada
tiga E yang perlu diperhatikan, yakni
ekonomis, efektif dan efisien. Prisnip
tiga E ini juga wajib diaplikasikan
oleh kawan-kawan di daerah.
Sebagai orang yang pernah
bekerja di bidang pengawasan, saya
juga ingin aparatur peradilan agama,
baik di Badilag, PTA maupun PA, agar
jangan sampai berurusan dengan
Badan Pengawasan. Kalau sudah
berususan dengan Bawas, berarti
mantan Tuada Uldilag dan Wakil jadi perhatian kita di pusat. ada apa-apa. Seperti ungkapan lama,
Ketua MA Bidang Non-Yudisial Bapak Bapak memulai karir dari wilayah tidak ada asap kalau tidak ada api.
Syamsuhadi Irsyad sudah menunjuk- yang bisa dikatakan terpencil, lalu Jadi, mari kita menjadikan
kan perhatiannya kepada mahkamah masuk ke lingkaran pusat dengan pekerjaan kita sebagai sarana untuk
syar’iyah sejak lama, sehingga beliau fokus ke pengawasan. Apakah latar beribadah kepada Allah SWT, dengan
sampai membuat disertasi tentang belakang berpengaruh secara keyakinan bahwa semua amal baik
mahkamah syar’iyah. Tentu saja seb- signifikan terhadap model pro- yang kita lakukan dengan ikhlas,
agai murid dan penerus beliau, kita gram-program Bapak di Badilag? tanpa pamrih, akan mendapat pahala
harus memberi perhatian yang sama Tentu saja latar belakang dan sebaliknya amal buruk kita akan
kepada mahkamah syar’iyah, baik di itu berpengaruh. Tapi, apakah dibalas setimpal oleh Allah SWT.
tingkat pertama maupu banding. berpengaruh secara signifikan atau Terakhir, apa pesan Bapak
Saat ini, perkembangan di Aceh tidak, saya silakan kawan-kawan kepada aparatur peradilan
dinamis sekali. Banyak Qanun baru, di peradilan agama yang menilai. agama di seantero nusantara,
baik mengenai hukum materiil Yang jelas, karena berangkat supaya program-program
maupun hukum formil. Di satu dari wilayah pedalaman, NTB, saya yang Bapak canangkan dapat
sisi, kedudukan dan kewenangan punya prinsip bahwa keterbatasan terlaksana dengan baik?
mahkamah syar’iyah lebih mantap, seharusnya tidak kita jadikan Saya menyadari bahwa saya
khususnya dalam menangani perkara- alasan untuk tidak berprestasi. bukanlah orang yang paling pintar,
perkara jinayah. Di sisi lain, kita juga Kalau kita bekerja di tempat yang paling baik dan paling segalanya
sangat menyadari, berbagai persoalan serba ada, lalu kita berprestasi, di antara kawan-kawan di
perlu segera dipecahkan. Misalnya, di itu hal yang biasa. Tapi kalau kita peradilan agama. Karena itu, tidak
sana ada nomenklatur panitera muda bekerja di tempat yang serba mungkin saya dapat mengemban
jinayah dan ada pejabatnya, tapi tidak kekurangan, lalu kita berprestasi, amanah ini sendirian. Saya sangat
tersedia tunjangannya. Pelatihan- itu sesuatu yang luar biasa. mengharapkan dukungan, kerja
pelatihan mengenai penanganan Prinsip saya berikutnya, bekerja sama, juga masukan dan kritik dari
perkara jinayah juga masih sangat di manapun dan sebagai apapun, seluruh aparatur peradilan agama.
minim, sehingga para hakim dari luar kita harus disiplin. Disiplin itu Insya Allah, dengan penuh sema-
Aceh yang bertugas di sana rata-rata pengertiannya luas, tidak terbatas ngat, optimisme dan kekompakan,
belajar secara otodidak. Pedoman- pada disiplin dalam hal waktu masuk kita bersama-sama dapat membawa
pedoman yang lebih teknis dari dan pulang kerja. Disiplin juga peradilan agama ke maqam yang
instansi pusat mengenai penanganan berarti bekerja secara efektif dan lebih tinggi, yang bukan saja akan
perkara jinayah juga masih efisien. Itu berarti kita melakukan menjadi kebanggaan kita bersama,
sedikit. Di samping itu, koordinasi tugas kita sebaik mungkin dan tapi juga akan menjadi inspirasi
mahkamah syar’iyah dengan Dinas secepat mungkin. Disiplin juga bagi aparatur peradilan agama pada
Syariah, Kemenag, Kejaksaan dan berarti kita selalu patuh terhadap generasi-generasi selanjutnya.
Kepolisian di sana mestinya juga peraturan perundang-undangan [hermansyah]

54 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


TOKOH KITA

Lihai Berhitung
dan Berani Berbeda

Sewaktu kecil
nilai matematika-
nya 9 dan nilai
agama-nya 6 . Di
kemudian hari
mahir berbahasa
Arab dan ilmu
waris. Berorganisasi
dan berolahraga
jadi hobi.

Dr. H. Habiburrahman, M.Hum


[Hakim Agung Mahkamah Agung RI]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 55


TOKOH KITA

Mengenakan setelan jas dan dasi, di Rakjat [SR] menjadi tempat belajar
ruang kerjanya di Gedung Mahkamah pertamanya pada tahun 1951. Di usia
Agung, Dr. H. Habiburrahman, M.H. belia itu, bakat berhitungnya sudah Ketika kelas II, suatu hari
duduk menatap laptop. Di mejanya, tampak menonjol. Ketika kelas II, bersama empat temannya
berkas-berkas menumpuk. Fisiknya suatu hari bersama empat temannya yang sudah besar dan
tampak bugar dan tiada raut kusut, yang sudah besar dan berada dua
berada dua atau tiga
meski usianya hampir 70 tahun. atau tiga kelas di atasnya, Habib
“Tadi pagi saya main tenis,” kata muda beradu hafalan perkalian. Ia kelas di atasnya, Habib
Pak Habib—begitu hakim agung di unggul jauh. Teman-temannya heran, muda beradu hafalan
Kamar Agama Mahkamah Agung itu karena Habib hafal perkalian angka perkalian. Ia unggul jauh.
biasa disapa—kepada Tim Redaktur 1 sampai angka 11, padahal mereka
“Peradilan Agama”, akhir Maret lalu. mengkalikan angka 2 saja kesulitan. masuk Sekolah Lanjutan Tingkat
Agustus tahun ini, Pak Habib “Ayahku mengajarkan dan Pertama (SLTP). Ternyata Habib
purnabhakti, setelah mengabdikan menyuruhku menghafal kali-kalian dapat lulus dua-duanya. “Ketika ujian
dirinya menjadi hakim agung selama sejak kecil,” kata Habib. masuk PGAN, nilai matematika saya 9,
12 tahun. Di jajaran hakim agung Sewaktu kecil, Habib sempat sedangkan nilai agama saya cuma 6,”
Kamar Agama, ia seangkatan dengan berpindah-pindah sekolah karena tuturnya.
Dr. H. Ahmad Kamil, S.H., M.Hum; Prof. harus mengikuti ayahnya yang Karena menyukai ilmu eksak
Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.Ip, M.H.; berdagang. Ia pindah ke sekolah di dan ilmu agama, pilihan akhirnya ia
dan Dr. H. Hamdan, M.H. Nama yang kampung halaman ketika Kelas II jatuhkan pada PGAN di Palembang
terakhir ini telah purnabhakti. dan Kelas III. Untuk menuju sekolah, yang bernaung di bawah Departemen
Habiburrahman lahir di Desa ia harus berjalan kaki sejauh 5 Km Agama. Setelah naik ke Kelas II,
Negeri Pakuan, Ogan Komering dari tempat tinggalnya yang berada melalui mengikuti tes kesehatan dan
Ulu Timur, Sumatera Selatan, pada di kebun. Setelah itu, Habib kembali mengisi blangko pernyataan menjadi
10 Agustus 1945 dari rahim Hj pindah sekolah ketika Kelas VI. Ia Siswa Ikatan Dinas serta mendapat
Maimunah. Ayahnya, H. Abdul Bari, pindah ke SR 3 di Kota Martapura. restu orang tua, ia diterima sebagai
adalah seorang pedagang. Pada jaman Dulu Kota Martapura adalah ibu kota Siswa Ikatan Dinas.
perang kemerdekaan, sang ayah kecamatan, namun sekarang menjadi Habib menamatkan pendidikannya
pernah ditangkap serdadu Belanda, Ibu Kota Kabupaten OKU Timur. di PGAN Palembang pada tahun
dengan tuduhan telah membantu Akhir tahun ajaran 1957/1958, ajaran 1961/1962. Ia bukan sekadar
tentara Jepang. “Gara-gara melayani para murid Kelas VI harus mengikuti lulus, tapi juga menempati rangking
tentara Jepang di warungnya, ayah ujian akhir. Habib muda menempuh III. Berkat prestasi itu, ia dikirim
saya dipasung Belanda tiga hari. Tapi ujian akhir dua kali. Yang pertama, oleh sekolahnya untuk melanjutkan
akhirnya dilepas,” tuturnya. ujian masuk Pendidikan Guru Agama ke Pendidikan Hakim Islam Negeri
Inlanders School atau Sekolah Negeri (PGAN). Yang kedua, ujian (PHIN) Yogyakarta.
Perjalanan Habib ke Yogyakarta
penuh dengan cerita. Mula-mula, dari
Desa Negeri Pakuan, Habib remaja
berangkat ke Martapura, Sumatra
Selatan. Dari sana ia lantas naik
kereta api ekpress menuju Teluk
Betung, Tanjungkarang, Lampung.
Malam harinya, ia menyeberang
dengan kapal Ferry menuju ke Merak,
Banten. Saat itu, di atas kapal, ia
sempat berkenalan dengan seorang
pedagang Pasar Tanah Abang, H.
Zainal Abidin. Turun dari kapal
lalu naik kereta api ke arah Tanah

56 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


TOKOH KITA

Abang, Habib lantas diajak menginap untuk merantau sejauh mungkin,


di rumah Pak Zainal. Esok harinya, ia mendatangi Djawatan Peradilan
ia melanjutkan perjalanan menuju Agama di Jakarta. Kepada pejabat di
Yogyakarta, dengan menaiki kereta sana ia mohon agar tidak ditugaskan
api dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. di Bandarlampung, yang masih
Di Yogyakarta, ia segera berbaur berada satu pulau dengan kampung
dengan banyak teman yang berasal halamannya: Sumatra. Awalnya ia
dari seantero nusantara. Selain mohon ditempatkan di Irian Jaya. Tapi,
menimba ilmu di sekolah PHIN, Habib karena baru menjadi wilayah NKRI
punya aktivitas rutin yang lain. Setiap pada tahun 1963, di sana belum ada
sore, Habib rajin berolah raga. Ia suka Kantor Depag. Habib lantas memohon
tenis meja bersama teman-teman diizinkan bertugas di Palangkaraya,
seasrama. Dua kali dalam sepekan, Kalimantan Tengah. Lagi-lagi
selepas Magrib ia mengikuti kursus permohonanya bertepuk sebelah
qiraah di Masjid Syuhada. Pada bulan tangan, karena di Palangkaraya juga
Ramadhan, tiap pagi ia mengikuti belum ada Kantor Depag.
kursus hisab di Masjid Agung Keraton “Akhirnya saya ditugaskan di
Yogyakarta. Setelah itu, sore harinya Kantor Inspektorat Peradilan Agama pimpinan PII itu sudah kenal Habib,
ia ta’jilan di Masjid Syuhada, lalu di Medan, sebagai Pegawai Bulanan karena beberapa kali Habib pernah
shalat magrib, mendengarkan kultum, Organik golongan DD/II atau bertandang ke sana.
shalat Isya dan tarawih, lantas pulang sekarang disebut CPNS golongan II/a. Tiga bulan di rumah kos tersebut,
ke rumah kos. Juga di Masjid Syuhada, Gaji pokok saya waktu itu Rp712,” Habib tidak betah. Ia pindah ke rumah
ia selalu shalat subuh berjemaah dan ungkapnya. kos lain. Tujuannya tak lain supaya
mendengarkan kultum. Agustus 1965, persis ketika berusia bisa masak sendiri. Ia mendapat
Rutinitas itu menyenangkan hati 20 tahun, Habib mulai berdinas di rumah kos di Kampung Sidodadi, milik
Habib. Meski begitu, ada juga yang Medan. Baru sebulan di sana, terjadi Pak Muhammad Nasir—Pejabat Dinas
tidak mengenakkannya. Misalnya soal huru-hara, sebagai dampak dari Kebersihan Kota Medan. Di situ, selain
makanan. Pada tiga bulan pertama meletusnya peristiwa G/30-S/PKI. Di menjadi pegawai Kantor Inspektorat
di Kota Gudeg, ia tidak berselera Sumatra Utara umumnya dan di Kota Peradilan Agama, ia mengajar anak-
makan. Selain lauk makanan di sana Medan khususnya, terjadi serbuan- anak mengaji pada sore hari. Yang
terasa manis, juga tidak ada jenis serbuan, penangkapan, pembakaran, diajarkannya ialah membaca huruf
lauk lain, selain sayur gori. Akhirnya bahkan pembunuhan terhadap Arab, Juz ‘Amma, hingga al-Quran.
Habib memutuskan mencari kos- pengurus, anggota dan simpatisan Ia juga mengajar membaca al-Quran
kosan yang memungkinkannya bisa PKI. Rumah, toko dan kantor mereka dengan lagu—meneruskan hasil
masak sendiri. Ia berada di rumah pun diserang. didikan Masjid Syuhada. Malam
kos itu hingga selesai tahun ajaran Suatu malam, di rumah kos, ia harinya, ia memimpin kegiatan
1963/1964. Setelah naik ke Kelas III, mendengar sirine meraung-raung. Remaja Masjid.
ia baru pindah ke Asrama PHIN di Bangun dari tidur, ia bergegas ke luar “Alhamdulillah, berkat kegigihan
Baciro. rumah. Baru beberapa langkah, ia remaja masjid, masjid yang tadinya
Akhir Tahun Ajaran 1964/1965, dicegat sekelompok pemuda. Habib hanya mushalla kecil di Kampung
Habib remaja menempuh ujian tak melawan, karena ditodong dengan Sidodadi tersebut dapat ditingkatkan
akhir dan lulus. Karena berstatus pedang, golok, dan tombak. Ia baru menjadi masjid ukuran 10 x 10 meter,”
Siswa Ikatan Dinas, seketika setelah tahu siapa sebenarnya para pemuda tuturnya.
itu ia harus bekerja. Mula-mula ia itu ketika mereka menggiringnya Belum genap dua tahun bertugas
ditempatkan di Kantor Departemen ke Markas Pelajar Islam Indonesia di Medan, Habib ingin kuliah lagi.
Agama Kodya Bandarlampung. (PII), sekira 50 m dari rumah kosnya. Pada Oktober 1965, sebenarnya Habib
Posisinya sebagai staf pada Kasi Begitu memasuki halaman markas pernah mengikuti kuliah di Universitas
Pendidikan Agama. itu, pimpinan mereka berkata, Islam Sumatra Utara. Sayangnya mata
Karena punya keinginan besar “Lepaskan. Ini kawan kita.” Rupanya kuliah yang dinilainya bagus-bagus

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 57


TOKOH KITA

hanya ada pada pagi hari, sementara mengenang. Ternyata dari situlah ia balik lagi ke Yogyakarta untuk
dirinya tidak dapat meninggalkan tertantang untuk lebih menguasai melanjutkan kuliahnya. Karena
tugas kantor. Alhasil, mata kuliah yang bahasa Arab. penghasilannya sebagai mahasiswa
menurutnya penting-penting justru Kemampuannya yang menonjol ikatan dinas pas-pasan, Habib
tidak dapat diikutinya. Akhirnya saat itu ialah di bidang ilmu falak. berdagang kecil-kecilan sembari
Habib mengundurkan diri dari Rumus-rumus yang panjang berhasil kuliah. Ternyata kerja sambilan itu
kampus tersebut. dibuatnya ringkas. Hasilnya akurat, berpengaruh terhadap masa studinya.
Keinginannya yang kuat untuk dan lebih cepat. “Mungkin jaman Kuliahnya jadi molor. Menteri Agama
kuliah lagi itu disampaikannya kepada itu, saya belum banyak dosa,” waktu itu, Mukti Ali, mengultimatum
atasannya. Ia pun menuai restu. ujarnya, dengan derai tawa. Tak para mahasiswa ikatan dinas Depag
Dengan membawa surat persetujuan mengherankan, saat lulus, ia didapuk agar merampungkan kuliahnya tepat
melanjutkan studi, ia berangkat ke menjadi asisten dosen Ilmu Falaq. waktu. Jika tidak lulus sesuai waktu
Jakarta. Ia makin lega, karena pejabat Yang membuatnya kaget, ia juga yang ditentukan, seorang mahasiswa
Depag memberinya Surat Keputusan diminta jadi asisten Matlaah (bedah akan dikembalikan ke tempat
Tugas Belajar pada Institut Agama kitab). dinasnya tanpa harus menunggu
Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Sewaktu jaman mahasiswa itu, lulus. Habib termasuk yang kena
Yogyakarta. Pada tahun kuliah Habib juga aktif dalam lembaga pers ultimatum itu.
1967/1968, Habib diterima sebagai kampus. Ia berkiprah di majalah Asy- “Saya belum lulus, sudah keluar
mahasiswa di tingkat Propadeus. Syir’ah yang diterbitkan Fakultas SK harus dinas. Repot kalau jauh dari
Banyak dosen di IAIN Yogyakarta Syariah. Di situ ia sempat menjadi Jogja,” ujarnya. Untunglah, keluar SK
yang membuat Habib terkesan. Salah sekretaris majalah. baru yang menetapkan ia jadi guru
satunya adalah Prof. Hasbi Ash- Tahun 1970, Habib lulus di tingkat SPHIN (sekarang disebut MAN) di
Shiddiqie, yang cenderung keras, tapi Propadeus dan menjadi sarjana muda. Yogyakarta. Sejak 1972, Habib jadi
luas ilmunya. Ada juga Latif Sanusi, Pulang kampung ke Sumatera Selatan, guru di sekolah persiapan masuk IAIN
yang membuat Habib ‘terpaksa’ ia bertemu tambatan hatinya. Pada tersebut. Setahun kemudian, ia lulus
menguasai bahasa Arab. “Waktu itu Mei tahun itu, ia menikah dengan dan memperoleh gelar Doktorandus.
saya lemah dalam bahasa Arab. Ketika Husna Muhammad. Di kemudian hari, Dengan gelar itu, Habib pulang
di PHIN, saya merasa ketinggalan pasangan ini dikaruniai empat anak: ke Sumatera Selatan. Oleh Ketua PTA
sekali. Sewaktu kuliah, Pak Latif tiga laki-laki dan satu perempuan. Palembang saat itu, Roihan A. Rasyid,
Sanusi bikin gambar, lalu saya disuruh Tidak lama di kampung halaman, ia diberi rekomendasi untuk jadi
cerita pakai bahasa Arab,” Pak Habib dengan membawa sang istri, Habib hakim pengadilan agama. “Karena

58 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


TOKOH KITA

Undang-Undang Perkawinan akan PA-PA di wilayah Sumatera Selatan, jadi Ketua PA Curup (kini wilayah
berlaku, nanti kerjaan tambah banyak. Bengkulu dan Lampung. Ia disodori PTA Bengkulu). Proses mutasi itu,
Kamu jadi hakim saja,” kata Ketua PTA tiga pilihan: PA Lubuklinggau, PA menurut Habib, sebenarnya kurang
Palembang saat itu—sebagaimana Pangkalpinang dan PA Baturaja. Ia wajar, sekalipun dari segi masa
ditirukan Pak Habib. mengaku belum pernah mendengar menjabat sudah pantas. “Ini terkait
Habib belum mantab hatinya. PA Lubuklinggau. PA Pangkalpinang Pemilu 1982. Saya dianggap tidak
Berangkatlah ia ke Jakarta. Di Ibu sudah akrab di telinganya, tapi berada mendukung partai penguasa saat
Kota, ketika mampir ke rumah kakak di seberang lautan—kini berada di itu,” ujarnya. Masih untung Habib
sepupu, ia malah diledek. “Di sini aja wilayah PTA Bangkabelitung. Pilihan hanya dimutasi, karena nyaris saja ia
belajar-belajar nyopir. Nanti bawa akhirnya ia jatuhkan ke PA Baturaja dipecat oleh Menteri Agama kala itu,
opelet, kalau pas tidak mengajar. Para karena menurutnya “sama dengan Alamsyah Ratu Perawira Negara.
penumpang berjubel lho,” kata sang pulang kampung”. Di PA Curup, Habib bertugas
kakak. Di PA Baturaja, Habib jadi hakim selama 3,5 tahun. Setelah itu, ia
Esoknya, Habib ke Ciputat, untuk sekaligus ketua. Kantornya sangat dipromosikan menjadi hakim tinggi
main tenis—olah raga yang sering mungil. “Hanya 3 x 4 meter. Numpang PTA Palembang. “Sekarang istilahnya
dilakukannya semenjak di IAIN di sebuah ruangan milik Depag promosi, tapi pada saat itu identik
Yogyakarta. Di sana ia bertemu Kepala kabupaten,” ia mengenang. Di situlah dengan hukuman,” ungkapnya. Habib
SPHIN Ciputat. Dari obrolan dan ia bekerja bersama seorang hakim mencoba mengambil hikmahnya,
keakraban yang terjalin, diketahuilah meskipun agak kecewa pada awalnya.
SPHIN sedang memerlukan pengajar Baru tiga bulan menjadi hakim
Ilmu Falak. Mengetahui latar tinggi PTA Palembang, Habib
belakang Habib, Kepala SPHIN itu Lima tahun jadi Ketua mendapat musibah. Istri tercintanya,
lantas membuat rekomendasi untuk PTA Pekanbaru, Habib Husna Muhammad, tutup usia
diberikan ke Rektor IAIN Ciputat. pada 20 September 1987. Saat itu
“Karena tidak disediakan biaya
mengikuti seleksi calon almarhumah meninggalkan empat
pindah, saya bilang: ‘Kalau begitu hakim agung. Ia sukses anak yang masih kecil-kecil. Sempat
batal’,” kata Habib. dan dilantik menjadi 1,5 tahun menyandang status duda,
Akhirnya Habib memutuskan hakim agung oleh Ketua pada usia 43 tahun Habib menikah
untuk menghadap Wasith Aulawi, lagi dengan Farhati, seorang pegawai
Direktur Pembinan Peradilan Agama
MA Prof. Bagir Manan Departemen Kesehatan. Mereka
Depag, sambil membawa rekomendasi pada 18 Juni 2013. menikah pada 26 Maret 1989 di
dari Ketua PTA Palembang. Habib Wonosobo Jawa Tengah.
disetujui diangkat menjadi hakim, dan empat staf. Di samping mereka, Setelah dua tahun bertugas di
dengan golongan III/a, tapi biaya ada pula tujuh hakim honor yang PTA Palembang, Habib dimutasi ke
pindah ditanggung sendiri. Lagi-lagi seluruhnya berstatus kyai-haji. PTA Semarang. Tujuh tahun di sana,
Habib keberatan, karena sebelumnya Pada tahun 1976 itu, sesuai karirnya menanjak. Ia dipromosikan
Ketua PTA Palembang setuju jika prediksi Ketua PTA Palembang, menjadi Wakil Ketua PTA Pekanbaru.
biaya pindah diberikan. pengadilan agama menerima lonjakan Di tempat yang sama, setahun
Kebetulan, Ketua PTA Palembang perkara, akibat diundangkannya UU kemudian ia diangkat menjadi Ketua
sedang berada di Jakarta saat itu, No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. PTA Pekanbaru.
lalu bertemu dengan Direktur. Hasil Ada ratusan perkara yang harus Lima tahun jadi Ketua PTA
pembicaraan itu disampaikan kepada ditangani PA Baturaja selama Pekanbaru, datang panggilan dari
Habib. “Saya setuju kamu dapat biaya setahun, sementara hukum acara Mahkamah Agung untuk mengikuti
dinas,” kata Ketua PTA Palembang peradilan agama belum ada. “Saat itu seleksi calon hakim agung di Jakarta.
sebagaimana ditirukan Pak Habib, masyarakat datang sekali langsung Habib sukses menjalani fit and proper
“tapi kamu langsung jadi ketua.” putus,” ujarnya. test di DPR. Ia pun dilantik menjadi
Habib setuju. Masalahnya, ia Habib memimpin PA Baturaja hakim agung oleh Ketua MA Prof.
akan ditempatkan di mana. Saat itu selama delapan tahun, 1976 hingga Bagir Manan pada 18 Juni 2003.
PTA Palembang masih membawahi 1984. Sesudah itu, ia dimutasi Selama 12 tahun terakhir, Habib

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 59


TOKOH KITA

menjadi hakim agung di bawah tiga


Ketua MA yang berbeda: Prof. Bagir
Manan, Harifin A. Tumpa dan Hatta
Ali. Ia juga mengalami berada di
bawah kepemimpinan dua Ketua
Kamar Agama (dulu Ketua Muda
Uldilag): Syamsuhadi Irsyad dan Andi
Syamsu Alam.
Sudah ribuan perkara yang
diputusnya selama jadi hakim agung.
Tidak seluruhnya perkara perdata
agama, karena sebelum sistem kamar
diberlakukan, hakim agung dari
Kamar Agama juga dilibatkan dalam
mengadili perkara-perkara perdata
dan pidana.
Dari sekian banyak putusan
di tingkat kasasi dan peninjauan
kembali yang telah dibuatnya, salah memiliki hubungan keperdataan dan anak di luar nikah harus dipenuhi,
satu putusan yang menurutnya layak berhak memperoleh hak-haknya dari tapi jangan masukkan itu dalam UU
dikenang ialah putusan perkara ayah biologisnya. perkawinan. Bagi kita, umat Islam,
seorang artis yang melibatkan Ketika MA mengadakan Rakernas perkawinan itu sakral,” tandasnya.
keluarga mantan menteri mengenai di Manado tahun 2013, Pak Habib Pak Habib pun mengingatkan,
status anak hasil pernikahan sirri. telah mengungkapkan pandangannya UU Perkawinan dirumuskan dengan
Perkara itu jadi rumit karena mengenai implikasi putusan MK susah-payah. Perlu perjuangan
pernikahan sirri—atau lebih tepatnya tersebut terhadap kewenangan yang berat untuk mewujudkannya,
poligami secara sirri—tersebut peradilan agama. Di kemudian hari, karena terjadi tarik-menarik dan
dilakukan oleh mantan menteri yang makalah untuk kalangan terbatas gesekan kepentingan antara berbagai
telah almarhum itu ketika ia masih pada forum ilmiah dan resmi itu kelompok dan ideologi. “Saat RUU
terikat hubungan perkawinan dengan diberitakan sepenggal-penggal oleh itu dibahas, banyak mahasiswa dan
istri yang sah. Di sisi lain, istri sah sebuah media online ternama. Pak masyarakat muslim demonstrasi.
beserta anak-anaknya tidak mau Habib dianggap menentang putusan Ada yang sampai bersimbah darah
mengakui pernikahan sirri suaminya MK dan tidak peduli terhadap hak- melawan aparat. Kuliahnya hancur.
yang menghasilkan seorang anak. hak anak. Karena kontroversi itu, ia Kalau UU Perkawinan diobok-obok,
Perkara ini kian kompleks karena bahkan diwawancarai oleh stasiun itu yang bikin saya nggak seneng,”
Mahkamah Konsitusi sebelumnya televisi nasional. ujarnya.
memutuskan bahwa anak di luar nikah “Sikap saya, pencatatan Sebelum muncul kontroversi
perkawinan itu sudah diatur dalam itu, dalam berbagai kesempatan,
UU Perkawinan. Walau sifatnya Pak Habib lebih dikenal sebagai
administrasi, karena UU bilang begitu, sosok yang menentang konsep
tidak boleh tidak, harus dilaksanakan. Prof. Hazairin mengenai ahli waris
Pak Habib lebih dikenal Tidak bisa kawin tanpa dicatat. Kalau pengganti. Menurutnya, ahli waris
sebagai sosok yang tidak dicatat, maka menurut UU, pengganti tidak berasal dari khazanah
perkawinan itu belum sah sah. Akibat hukum Islam, melainkan dari hukum
menentang konsep
hukumnya perkawinan itu tidak adat yang kemudian dimasukkan oleh
Prof. Hazairin mengenai diakui,” ia menjelaskan. Belanda ke dalam Burgelijk Wetboek
ahli waris pengganti. Pak Habib menepis sangkaan ia (BW). Pak Habib pun memfokuskan
tidak peka terhadap kepentingan disertasi doktoralnya untuk
anak. “Demi anak, saya setuju hak-hak menangkis pandangan Prof. Hazairin.

60 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


TOKOH KITA

Begitulah, Pak Habib—yang wajar belaka. “Kepada keluarga, sanak, handai


gemar bermain catur ketika waktu Kepada para hakim yang masih tolan, dan teman-teman semua, saya
senggang—memang tak gentar muda, Pak Habib berpesan agar haturkan ribuan terima kasih, dan
bersilang pendapat, jika ia meyakini menyeimbangkan urusan dunia dan mohon maaf atas segala kesalahan
pendapatnya benar dan didudung urusan akherat. Seorang hakim juga dan kekhilafan yang saya perbuat,
oleh bukti-bukti dan argumen yang harus terus menuntut ilmu, rajin baik disengaja atau tidak,” kata Pak
meyakinkan. Demi menggapai membaca dan berdiskusi, sehingga Habib, yang akan purnabhakti per 1
kebenaran dan keadilan, sebagai pengetahuannya menjadi luas dan September 2015.
seorang hakim, sikap demikian tentu argumen-argumennya kian kokoh. [hermansyah l achmad cholil l rahmat arijaya]

Dari Buku Motivasi Hingga Majalah Varia Peradilan


alan hidup Habiburrahman mungkin akan lain jika ia tidak pernah membaca buku-buku yang menjulangkan semangatnya.
J Setidaknya ada tiga buku yang sangat mempengaruhi hidupnya.
Yang pertama adalah buku berjudul Manusia Abadi karya A. Damhoeri. Buku yang mulai dibacanya pada tahun 1957 itu
menggambarkan karakteristik manusia abadi. Di antara karakteristik itu adalah memiliki otak yang tajam, punya bakat di bidang
tertentu, menghargai waktu, menjaga kesehatan, dan selalu jujur. “Buku ini sangat mengilham jalan hidup saya, sehingga ke
manapun mutasi, buku ini tidak pernah tertinggal,” ujar Pak Habib.
Buku kedua adalah Tuntunan Hidup Tenang dan Tenteram karya Dale Carnegie—motivator asal Amerika. Pak Habib mengaku
benar-benar termotivasi untuk lebih maju dan optimistis menatap masa depan setelah melahap buku yang mulai dibacanya pada
tahun 1965 itu.
“Buku tersebut sekaligus memberi motivasi saya untuk semakin rajin membaca dan menimba ilmu. Dengan gan uang
Denga g seadanya,
saya lalu membeli buku-buku yang bermanfaat, seperti Pengantar Ilmu lmu Tafsir, Kitab-kitab Tafsir, Diroyah
Hadits,” ungkapnya.
Buku ketiga yang sangat berpengaruh terhadap diri Pak Habib bib adalah Ihya’ ‘Ulumuddin
karya Imam al-Ghazali. ”Kitab Ihya’ ini pula yang telah menambah motivasi
otiva s untuk sukses hidup
asi
di dunia dan di akhirat,” ia menerangkan.
Baru setahun jadi hakim agung, pada tahun 2004 Pak Habib b didaulatt jadi pengurus
teras pada dua organisasi, yaitu IKAHI (Ikatan Hakim Indonesia) dan PTWP PTWWP (Persatuan
Tenis Warga Peradilan). Terpilihnya ia di dua organisasi itu, menurutnya,
nya, karena
kareena diminta oleh
Syamsuhadi Irsyad—Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial kala itu.
Pak Habib sudah aktif main tenis dan ikut turnamen PTWP sejak jakk tahun
ta 1983. “Supaya
menghilangkan kesan orang peradilan agama itu bisanya cuma sarungan,” rungan,” kata Pak Habib,
sambil tertawa.
Pada tahun 2009, ketika Ketua Umum PTWP dijabat Hatta Ali—Ketua—Ketua MA sekarang—Pak
Habib dipilih menjadi ketua panitia turnamen PTWP di Palembang. g. Turnamen dengan dana
pas-pasan itu ternyata berlangsung sukses.
Di IKAHI, Pak Habib ketiban tugas yang tidak ringan untuk menjadi
enjadi Pemred
majalah Varia Peradilan. Ia melanjutkan kiprah Ali Budiarto yang ng telah
mengelola majalah itu selama 32 tahun.
“Mengurus Varia Peradilan banyak kepuasannya. Pak Bagir Manan
saat itu betul-betul menunjang. Beliau yang sudah tua masih produktif,
uktif,
rajin menulis, demi Varia Peradilan, sehingga saya lebih semangat lagi,”
agi,”
tuturnya.
Meskipun awalnya hanya bermodal minim, Pak Habib akhirnya a
sukses memimpin penerbitan majalah beken di lembaga peradilan
itu selama 8 tahun.
[hermansyah l achmad cholil l rahmat arijaya]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 61


ANOTASI PUTUSAN

Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung


Nomor 329 K/Ag/2014
Oleh: Dr. JM Muslimin, MA

Putusan kasasi yang dibuat oleh para hakim agung di Kamar Agama Mahkamah
Agung ini terpilih menjadi salah satu land mark decision tahun 2014. Perkara
ini melibatkan tokoh nasional, cukup kompleks dan ada hubungannya dengan
putusan Mahkamah Konstitusi mengenai status anak luar nikah.
Deskripsi Kasus adanya hubungan perdata MIR (anak) dengan M (ayah),

P
ada 20 Desember 1993, terjadi pernikahan yang serta dengan keluarga dari pihak M.
tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA) Upaya yang dilakukan AM tidak membuahkan hasil.
antara M (laki-laki) dengan AM (Perempuan). Putusan PA Jakarta Selatan Nomor 1241/Pdt.G/2012/PAJS
Diduga kuat dari pernikahan tersebut, lahirlah MIR (anak dan Putusan PTA Jakarta Nomor 75/Pdt.G/2013/PTA.JKT
laki-laki) pada 5 Februari 1996. Pada 7 Oktober 2011, M pada intinya sama-sama menyatakan bahwa pernikahan
meninggal dunia. Pada masa hidupnya, M adalah seorang tersebut tidak tidak dapat dicatatkan dalam administrasi
pejabat tinggi negara. Sesuai fakta, sebelum dan selama negara. Oleh karenanya tidak memiliki kekuatan hukum.
pernikahan tidak tercatatnya dengan AM, M sebenarnya Putusan tersebut juga menyatakan bahwa secara hukum
masih terikat dalam ikatan perkawinan yang resmi dengan MIR adalah anak yang lahir di luar perkawinan. PA Jakarta
MM (perempuan) dan sudah memiliki empat anak. Selatan dan PTA Jakarta juga menekankan bahwa Putusan
Merasa status pernikahan dan akibat hukumnya—di Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 yang
antaranya status anaknya—berada dalam ketidakpastian menyatakan bahwa anak yang lahir di luar perkawinan
dan mengkhawatirkan, AM mulai dari tahun 2008 sampai dapat memiliki hubungan perdata dengan ibu dan ayah
2013 terus berusaha untuk mencari penguatan hukum biologisnya tidak berlaku surut.
dan kejelasannya. Ia pernah mengajukan permohonan Apa yang dilakukan AM pada tahap berikutnya adalah
penetapan hubungan hukum anak luar kawin dengan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Keluarlah
ayah biologisnya di Pengadilan Agama (PA) Tigaraksa kemudian Putusan Mahkamah Agung Nomor 329 K/
Tangerang. Dilanjutkan kemudian dengan upaya-upaya Ag/2014 tertanggal 22 Juli 2014. Pada pokoknya putusan
serupa di PA Jakarta Selatan dan Pengadilan Tinggi tersebut mengabulkan permohonan kasasi AM. Putusan
Agama (PTA) Jakarta untuk mendapatkan pengesahan itu sekaligus membatalkan putusan PTA Jakarta dan PA
perkawinannya sehingga secara hukum dapat diakui juga Jakarta Selatan.

62 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


ANOTASI PUTUSAN

Positivisme Yuridis dan Positivisme Sosiologis hukum yang hidup di kalangan masyarakat. Disamping itu
Jika dicermati keseluruhan lembaran putusan, maka hakim juga seringkali melakukan penafiran-penafsiran
sebelum Majelis Kasasi mengambil putusan, terlihat Majelis hukum (interpretasi hukum) dalam melakukan suatu
lebih berusaha untuk melakukan proses interpretasi perkara yang dihadapinya. Khususnya, ketika menghadapi
hukum untuk menemukan hukum (rechtsvinding) ketentuan undang-undang yang sudah ketinggalan zaman
daripada melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dan ketentuan undang-undang yang memakai istilah-
vertikal maupun horizontal dari produk-produk hukum istilah yang tidak jelas atau yang dapat menimbulkan
yang terkait untuk dijadikan landasan putusan. Dengan penafsiran yang berbeda-beda.
kata lain, Majelis lebih mementingkan untuk menggali Pada prinsipnya ada beberapa pola interpretasi hukum
sumber-sumber hukum materiil daripada sumber-sumber yang lazim digunakan oleh para pembuat, penegak, dan
hukum formil. Ini artinya, cara Majelis sebelum mencapai pengamat hukum. Pola-pola tersebuat dapat diringkas
kesimpulan hukum lebih mengedepankan pendekatan sebagai berikut:
hukum progressif dan keluar dari pendekatan hukum
statis. 1. Penafsiran Secara Sistematis
Cara ini lazimnya berpijak pada penggunaan aneka Penafsiran sistemais menitik beratankan kenyataan
pendekatan interpretatif terhadap Undang-Undang yang bahwa undang-undang tidak terlepas , tetapi akan selalu
dominan dalam satu kasus, dikombinasikan dengan ada hubungannya dengan atau antara yang satu dengan
substansiasi asas dan filosofi hukum yang mengakar serta yang lain, sehingga seluruh perundang-undangan itu
kebutuhan nyata masyarakat. Bisa juga dikatakan, Majelis menjadi satu kesatuan, saling terkait dan teratur. Penafsiran
telah mengkombinasikan aspek positivisme yuridis dan sistematis dapat diartikn secara luas (penafsiran sistematis
positivisme sosiologis. ekstensif) atau dapat lebih fokus kepada aspek-aspek
Apa saja metode interpretasi yang biasanya ditempuh spesifik tertentu (penafsiran sistematis restriktif).
hakim untuk hal tersebut serta dalam kasus ini bagaimana Mengadapi satu kata tertentu dalam suatu pasal
penggunaannya? misalkan, orang harus memperhatikan hubungan suatu
Untuk menjamin kepastian hukum, lazimnya ada perkataan yang hendak ditafsirkan dalam rangka yang
kodifikasi, yaitu usaha untuk membukukan dan atau lebih besar, yaitu dengan kalimatnya, yang merupakan
menyatukan peraturan-peraturan yang tertulis yang masih suatu pasal. Akan tetapi pasal-pasal tersebut memiliki
terserak-serak di dalam satu buku secara sisitematis. hubungan lagi dengan beberapa pasal lainnya mengenai
Boleh dikatakan juga bahwa tiap kodefikasi bermaksud suatu hal tertentu, yang ada sangkutpautnya dengan
mengikat seluruh penduduk dalam suatu wilayah negara beberapa hal dalam hubungan yang lebih luas lagi.
sebagai ekspresi kedaulatan hukum internal maupun Akhirnya dengan penafsiran itu orang dapat memperoleh
eksternal. Maksud kodifikasi ialah supaya tidak ada hukum gambaran atau pandangan yang luas dan jelas tentang arti
di luar sistem resmi yang menjadi tata hukum nasional suatu perkataan dengan undang-undang seluruhnya.
(unifikasi). Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan serta Kompilasi Hukum Islam (KHI) dalam 2. Penafsiran Secara Historis
konteks ini secara luas dapat dikatakan hasil dari proses Tiap ketentuan perundang- undangan mempunyai
kodifikasi. sejarah tersendiri dan dengan sejarah pembentukan
Meski demikian, apakah sesudah adanya kodifikasi itu undang-undang itu, hakim dapat meneliti dan mempelajari
tidak mungkin timbul ketentuan-ketentuan hukum baru maksud dari perbuatan undang-undang . hakim juga dapat
yang berada di luar kodifikasi? Perubahan nilai-nilai dapat mempelajari segala pembicaraan dan perdebatan di dalam
menggeser nilai-nilai hukum yang ada pada masyarakat, sidang Dewan Perwakilan Rakyat ketika undang-undang
sehingga suatu kodifikasi yang dibuat pada suatu zaman, itu dalam proses pembuatan.
tidak dapat lagi meliputi seluruh kehidupan sosial di Penafsiran undang-undang secara historis adalah
kemudian hari. Akibatnya timbul ketentuan-ketentuan penafsiran undang-undang dengan cara melihat sejarah
hukum baru yang berada di luar kodifikasi atau terdapat terjadinya suatu undang-undang tersebut.
perkembangan hukum baru di luar sistem resmi yang Penafsiran secara historis ada dua macam, yaitu sebagai
menjadi tata hukum nasional. berikut:
Dengan tidak sempurnanya kodifikasi hukum tersebut, a. Penafsiran menurut sejarah hukum
maka tidak jarang hakim melakukan penemuan nilai-nilai Penafsiran menurut sejarah hukum merupakan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 63


ANOTASI PUTUSAN

suatu cara penafsiran hukum dengan jalan menyelidiki Penafsiran undang-undang secara restriktif adalah
dan mempelajari sejarah perkembangan segala sesuatu suatu penafsiran undang-undang yang dilakukan dengan
yang berhubungan dengan hukum seluruhnya. cara membatasi atau mempersempit arti kata-kata yang
b. Penafsiran menurut sejarah penetapan ketentuan terdapat dalam peraturan undang-undang. Misalnya,
perundang-undangan kerugian hanya terbatas kepada kerugian materiil saja
Penafsiran menurut sejarah penetapan ketentuan sedangkan kerugian imateriil, termasuk didalamnya.
perundang –undangan merupakan penafsiran yang
sempit, yaitu dengan cara penafsiran undang-undang 6. Penafsiran Secara A Contrario
dengan menyelidiki perkembangan sejak dibuat Penafsiran undang-undang secara a contrario adalah
dan untunk mengetahui apa maksud ketetapannya suatu penafsiran undang-undang yang dilakukan dengan cara
peraturan itu. Maksud tersebut dapat di ketahui dengan memberikan perlawanan pengertian antara pristiwa konkreat
jalan melihat laporan-laporan perdebatan dalam sidang yang dihadapi dan pristiwa yang diatur dalam undang-
Dewan perwakilan Rakyat dari surat-menyurat antara undang. Maka dengan berdasarkan perlawanan pengertian
menteri-menteri yang bersangkutan dan komisi DPR itu dapat ditarik kesimpulan bahwa pristiwa yang dihadapi
yang bersangkutan dan sebagainya. itu tidak diliputi oleh undang-undang yang dimaksud atau
Penafsiran perundang-undangan menurut sejarah berada diluar ketentuan undang-undang tersebut.
penetapan suatu ketentuan perundang-undangan dapat
dilakukan oleh hakim dengan jalan menyelidiki sejarah 7. Penafsiran Gramatikal
peraturan yang bersangkutan yaitu melihat asas-asas Sudikno Mertokusumo menyatakan interpretasi atau
hukum yang terkandung dalam peraturan tersebut penafsiran merupakan salah satu metode penemuan
sebelum penetapannya dalam undang-undang yang hukum.1 Tujuan akhir penafsiran aturan tersebut
berlaku sekarang. untuk memperluas cakupan keberlakuan aturan serta
merealisasikan fungsi agar hukum fositif itu berlaku dan
3. Penafsiran Secara Sosiologis tidak semata berhenti sebagai sesuatu yang tertulis semata.
Penafsiran secara sosiologis adalah penafsiran yang Jadi, mendekatkan law in the book dengan law in the practice.
dilakukan dengan jalan mencari maksud atau tujuan Aturan hukum ataupun tindakan sempurna; baik bahasa
pembuatan undang-undang di dalam masyarakat. Apabila maupu objek yang diaturnya. Tegasnya penemuan hukum
suatu peraturan perundang-undangan telah ditetapkan melalui metode interpretasi merupakan penjelajahan
pada waktu pola kehidupan dan perkembangan masyarakat ilmiah yang sangat luas cakupannya. Fokus utamanya;
berlainan sekali dengan paham yang ada dalam masyarakat hermeneutika dan logika hukum (legal reasoning) dengan
sekarang, itu harus dilakukan penafsiran secara sosiologis. kompleksitas hukum sebagai normswissenschaft serta
Pada hakekatnya suatu penafsiran pada undang-undang realwissenschaft sekaligus.
yang dimulai dengan cara gramatikal atau tata bahasa Alfred Rieg memberikan pengertian interpretasi
harus selalu diakhiri dengan penafsiran secara sosiologis. grammatical sebagai berikut:
Kalau tidak demikian, maka tidak mungkin hakim dapat “Grammatical interpretation” constitutes in all cases
membuat suatu keputusan yang benar-benar sesuai dengan the poin of departure of the task of the judge. Its
kenyataan hukum di dalam masyarakat. Bahasa maupu object is to determine the meaning of the next with
kata-kata yang terdapat dalam perundang-undangan tidak the aid of language usage and rules of syntax……….
selalu dengan jelas dapat menggambarkan maksud dan very often, Grammatical interpretation provides the
tujuan yang akan dicapai dari pembuatan undang-undang. judge with the key to the text”.2
“Dalam berbagai kasus hukum, interpretasi
4. Penafsiran Secara Ekstensif gramatikal seringkali menjadi titik tolak pertama
Penafsiran undang-undang secara ekstensif adalah (penafsiran hukum) seorang hakim.objeknya adalah
suatu penafsiran yang dilakukan dengan cara memperluas dapat menentukan makna dari teks dengan bantuan
arti kata-kata yang terdapat dalam peraturan undang- kelaziman penggunaan suatu bahasa dan aturan-
undang sehingga suatu peristiwa dapat dimaksudkan aturan sintaksis……..sangat sering interpretasi
kedalam, misalnya “aliran listrik” termasuk juga disamakan
dengan “benda”. 1 Sudikno Mertokusumo dan A. Pitlo, Bab-bab tentang Penemuan Hukum,
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993.
5. Penafsiran Secara Restriktif 2 Lihat dan bandingkan, Alfreid Rieg, “Judicial interpretaƟon of wriƩen rules”,
40 Louisiana Law Review 49 (1979), hal. 53-65.

64 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


ANOTASI PUTUSAN

gramatikal membantu hakim dengan pemahaman penyimpulan posisi hukum yang berlawanan (kontra)
kunci untuk suatu teks”. dari teks asli hukum; logika a fortiori: menyimpulkan
Dalam prakteknya, interpretasi gramatikal digunakan hukum dengan berdasarkan pada pemberatan makana dan
oleh hakim bersama dengan interpretasi logis (logical kesimpulan hukum dari teks aslinya.6
interpretation) yaitu memaknai berbagai aturan hukum
yang ada melalui penalaran hukum untuk diterapkan 9. Penafsiran Teleologis
terhadap teks yang ambigu, kabur atau kurang jelas.3 .4 Cara ini digunakan apabila pemaknaan suatu aturan
hukum ditafsirkan berdasarkan tujuan pembuatan
8. Penafsiran searah dengan kaidah logika formal aturan hukum tersebut dan apa yang ingi dicapai dalam
Logika mengajarkan kepada kita bagaimana berfikir masyarakat. Contoh, banyak aturan huaum yang dibuat
yang logis dan sistemik. Logika memberikan arah, model pada masa pemerintahan penjajahan belanda yang
dan metode pemikiran yang lurus dan menghidarkan masih berlaku karena belum ada aturan penggantinya,
manusia dari cara berfikir yang tidak runtut dan tidak meskipun tayran tersebut sudah usang dan tidak sesuai
konsisten. Karenanya, logika dapat juga dikategorikan lagi dengan perkembangan zaman. Dengan interpretasi
sebagai pengetahuan. Sebagai pengetahuan , ia teleologis, penerapan aturan hukum yang sudah usang dan
mendasarkan dirinya pada atauran- aturan logis dengan tidak cocok dengan kondisi masyarakat sekarang dapat
premis-premisnya yang menghantarkan pemikiran kepada disesuaikan dengan hubungan dan situasi social yang
kesimpulan hukum sebagai runtutan dari konsekwensi baru yang sesungguhnya sudah jauh berubah. Interpretasi
rasional. Susunan dari tata aturan yang demikain, sering teleologis yang dituliskan oleh Wilfried brugger berikut ini
disebut sebagai logika formal. menarik untuk disimak.
Terkait dengan hukum prinsip-prinsip logika yang “Regarding teleological interpretations, one can
sering digunakan terdiri dari dua dasar: pertama, prinsip distinguish widely disparate, over arching purpose
eksklusi: didalamya berarti hanya beberapa sumber of legal provisions, e,g., accommodating politics,
hukum saja yang secara absah dapat difungsikan; kedua: reinforcing the democratic process, securing
prinsip subseksi: adanya bagian –bagian hierarki hukum substantive justice, including all groups equally,
yang tersusun secara koheren untuk menjaga ketertiban supporting societal stability, reconciling individual
dan kesaling terkaitan antara satu aturan dengan yang choice and social forms, maximizing lifestyle choices,
lainya; ketiga, prinsip derogasi: berarti yang salah satu interest satisfaction, or economic wealth, respecting
yang hirarkis lebih tinggi dapat menghapus aturan yang everything that works”.7
interior diawahnya; keempat, prinsip non-kontradiksi: “Terkait penafsiran teleologis, (dengannya
aturan yang satu dengan yang lainnya tidak boleh dan tidak seseorang dapat membedakan sesuatu yang
bersifat saling menegaskan, tetapi harus dapat dijelaskan terpisah-pisah dalam satu alur tujuan hukum,
dalam saling keterkaitan secara koheren.5 sehingga didalam penafsiran tersebut terdapat
Selain prinsip-prinsip diatas, dalam oprasionalisasinya, akomodasi politik, penguatan proses demokratis,
logika hukum dapat didasarkan pada pemikiran induktif, pengamanan prinsip keadilan substantive,
deduktif, abduktif, analogis, a contrario dan a fortiori. perlakuan yang sama bagi semua kelompok,
Pemikiran induktif: menarik kesimpulan hukum berdasarkan penguatan stabilitas social, (pemenuhan) maksimal
pada kasus hukum yang particular dan spesifik. Logika pilihan tren kehidupan kepentingan atau kekayaan
deduktif: menarik kesimpulan hukum lebih didasarkan kebendaan, menghormati semua aspek yang
pada kaedah hukum yang general; logika abduktif: menarik seharusnya berfungsi (bersama-sama dalam
kesimpulan hukum dengan cara gabungan (induktif dan keputusan Hukum)”.
deduktif). Logika analogis: menarik kesimpulan hukum Melalui penafsiran teleologis sesunggunya hakim
berdasarkan premis,mayor dan minor, berdasarkan kias. dan penegak hukum dapat menyelesaikan perbedaan
Logika a contrario: menarik kesimpulan hukum melalui atau kesenjangan yang munculantara sifat positif
hukum (rechtspositiviteit) dengan kenyataan hukum
3 Ibrahim, Teori dan Metodeologi, hal. 214-256.
(rechtswerkelijkheid); antara keadilan procedural dan
4 Winfried Brugger,”legal interpretaƟon, school of jurisprudence, and
anthropology;some remarks from German Poin of View”, 41 American Journal of keadaan substantive.
Comparative Law, dalam Mery and Gledon,et,al., ComparaƟve Legal TradiƟon, St. Paul,
Minnesota: West Publishing, co., 1994, hal.221. 6 Robert E. Roders, Jr., and Howard Pospesel, Premices and Conclusions,
5 Hans Kelsen, Logika Hukum, trj, B . Arif Sidarta, Bandung: Alumni,2002, syimbolic Logic and Legal Analysis, New York: Prentice Hall, 1997, hal.7.
hal.76. 7 Brugger, Legal interpretaƟon, hal.225.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 65


ANOTASI PUTUSAN

10. Penafsiran futuris/antisipatif8 perkawinan. Kriteria sah tidaknya perkawinan adalah


Penafsiran futuris juga bisa berarti penafsiran yang kriteria normatif agama dan kepercayaan pasangan.
bersifat antisimpatif. Artinya, meski secara formal undang- Artinya, meski tidak dicatat, asal perkawinan sesuai
undang secara spesifik terkait dengan suatu peristiwa dengan pasal ini, maka perkawinan itu sah adanya (hal
belum ada, namun interpretasi hukum yang bersifat 15, poin 5 dan 6, Putusan Mahkamah Agung Nomor 329
antisipatif untuk menemukan hukum dari suatu pristiwa K/Ag/2014).
tersebut haruslah dilakukan berdasarkan kebutuhan yang 2. Penafsiran secara historis
mendesak untuk itu. Dalam konteks ini, berbeda dengan PA Jakarta
Selatan dan PTA Jakarta, majelis kasasi menyatakan
11. Penafsiran Interdisipliner dan Multidisipliner bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor
Penafsiran interdispliner dilakukan oleh hakim, penegak 46/PUU-VIII/2010 tanggal 17 Februari 2012 dapat
hukum atau peminat hukum apabila dia melakukan analisis dinyatakan surut berlakunya dan relevan dengan
terhadap kasus yang ternyata substansinya menyangkut kasus ini. Jika ditelusuri, maksud dari keputusan itu
berbagai disiplin atau bidang kekhususan dalam lingkup ialah untuk menegakkan keadilan yang lebih luas dan
ilmu hukum, seperti hukum perdata, hukum pidana, membela hak perempuan sesuai dengan semangat
hukum administrasi, atau hukum internasional. Hakim sejarah dimana keputusan MK tersebut lahir. Dus,
tersebut akan melakukan penafsiran yang disandarkan penafsiran secara historis telah dilakukan.
pada harmonisasi logika yang bersumber pada asas-asas 3. Penafsiran secara sosiologis
hukum yang mendasari lebih dari satu cabang bidang Pola penafsiran grammatikal telah digunakan oleh PA
kekhususan dalam disiplin ilmu hukum. Jakarta Selatan dan PTA Jakarta. Maka, kesimpulannya
Sementara pada metode penafsiran multidisipliner, adalah MIR adalah anak yang secara hukum lahir di
selain mengenai dan berusaha membuat terang kasus luar pernikahan. Pernikahan antara M dan AM tidak
yang dihadapinya, seorang hakim, penegak hukum dan dapat dicatat dan tidak memiliki kekuatan hukum.
peminat hukum harus mempertimbangkan berbagai Argumen hukumnya, disamping merujuk kepada UU
masukan dari disiplin ilmu lain selain ilmu hukum itu nomor 1 Tahun 1974, pasal 2 ayat (1) dan ayat (2)
sendiri. Untuk membuat keputusan yang seadil-adilnya yang harus dibaca secara bulat, juga diperkuat dengan
serta memberikan kepastian bagi para pencari keadilan, ketentuan pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP)
ia membutuhkan verifikasi dari berbagai ilmu terkait. nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU Nomor
Dalam praktek di pengadilan, biasanya dalam melakukan 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, “Setiap orang yang
penafsiran multidisipliner, hakim mendatangkan akan melangsungkan perkawinan memberitahukan
para ahli atau pakar dalam disiplin ilmu terkait untuk kehendaknya itu kepada Pegawai Pencatat Nikah (PPN)
mendapatkan keterangan mereka sebagai saksi ahli di di tempat perkawinan akan dilangsungkan.” (Hal. 4 dan
bawah sumpah. 5, Putusan Nomor 75/Pdt.G/2013/PTA.JK).
Di sisi lain, majelis kasasi lebih mengedepankan
Majelis Kasasi Menggunakan Tiga Penafsiran pertimbangan sosiologis progressif. Pertimbangan ini
Setelah dilakukan analisis, majelis kasasi dalam lebih fokus melihat dari sisi hak penggugat dan perasaan
perkara ini ternyata menggunakan tiga jenis penafsiran keadilan yang hidup di tengah masyarakat, di mana
sekaligus, yaitu penafsiran secara sistematis, penafsiran penggugat adalah seorang perempuan, sementara ia telah
secara historis dan penafsiran secara sosiologis. membesarkan putranya dalam kondisi tanpa kejelasan
1. Penafsiran secara sistematis status hukum.
Berbeda dengan Putusan PA Jakarta Selatan dan PTA Dalam bahasa lain, status hukum anak dan hubungan
Jakarta yang lebih fokus pada pencatatan perkawinan, keperdataannya dengan ayah biologisnya dalam hirarki
majelis kasasi berusaha untuk tidak terpaku pada pasal urgensi proteksi hak dan kewajiban adalah hal yang
2 ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang “dicatat atau primer. Sementara formalitas pernikahan (pencatatan)
tidaknya” suatu perkawinan sebagai seolah menjadi adalah hal teknis administratif yang mungkin dapat
dasar disahkannya perkawinan. Tetapi untuk melihat dipandang sebagai hal sekunder atau tertier saja. Hal ini
sah atau tidaknya perkawinan harus dirujuk ke pasal 2 sejalan dengan teori hukum Imam al-Ghazali: dharuriyyat,
ayat (1). Pasal ini menjadi standard utama sah tidaknya hajiyyat dan tahsiniyyat.
8 Bandingkan Andi Hamzah,Asas-asas Hukum Pidana, Jakarta: Rineka Cipta, Penulis adalah Ketua Program Magister Pengkajian Islam
2008,hal.27-85 Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Ciputat.

66 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


SOSOK

Dr. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D


[Rektor President University]

Tokoh
Tionghoa-
Konghucu
yang Tertarik
Ekonomi
Syariah
Meneliti perbankan
syariah di 23 negara
anggota Organisasi
Konferensi Islam.
Tak lelah mencari
titik temu Islam
dan Konghucu.
president.ac.id/id/wp-content/uploads/2013/02/harvard.jpg

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 67


SOSOK

M
ayoritas pengguna atau performa perbankan syariah di ruang kerjanya, awal April lalu.
nasabah bank syariah dibandingkan dengan perbankan Awalnya Chandra ingin meneliti
di Indonesia adalah konvensional di 23 negara anggota performa perbankan syariah di 57
keturunan Tionghoa Organisasi Konferensi Islam (OKI), negara OKI. Lantas berubah menjadi
nonmuslim. Hal itu sudah diungkap dari tahun 1993 hingga 2007 atau 56 negara, ada satu negara OKI
oleh berbagai penelitian dan kajian selama 15 tahun. yang tidak tergabung dalam Islamic
internal lembaga perbankan. Pada Penelitian itu ia lakukan ketika Development Bank (IDB), yakni
umumnya, mereka tertarik bergabung menempuh studi doktoral di National Guyana. Dari 56 negara mengerucut
dengan bank syariah adalah karena University of Malaysia. Hasilnya ia menjadi 22 negara karena data yang
sistem bagi hasil ternyata lebih tuangkan dalam disertasi berjudul tersedia hanya pada 22 negara itu.
profitable ketimbang sistem bunga “Non-Performing Loans and Bank Secara keseluruhan, ada 111 bank
yang berlaku pada bank konvensional. Efficiency in Conventional and Islamic yang diteliti, yang terdiri dari 58 bank
Dr. Chandra Setiawan, S.E., M.M., Banks of OIC Countries”. syariah dan 53 bank konvensional.
Ph.D adalah salah satu keturunan “Saya tertarik dengan perbankan “Saya ingin tahu betul, bagaimana
Tionghoa yang punya akun di sebuah syariah karena nilai-nilai yang diper- mereka menjalankan islamic finance,”
bank syariah. Namun lebih dari itu, kenalkan islamic finance itu univer- ujar Chandra, yang kini terikat akad
Rektor Presidant, Cikarang, Jawa sal. Namun di sisi lain, sebagaimana ijarah dengan sebuah bank syariah.
Barat itu dapat dikatakan sebagai perbankan konvensional, perbankan Chandra tidak harus
pakar di bidang transaksi perbankan syariah juga memiliki kelemahan- mengumpulkan bukti-bukti empiris
syariah. kelemahan. Saya ingin mengeta- dari 22 negara itu, karena ia dapat
Tidak tanggung-tanggung, Chandra huinya lebih mendalam,” kata Chan- melakukan penelitian dengan
pernah membuat penelitian mengenai dra, ketika ditemui Peradilan Agama, menghimpun dan mengkaji laporan

68 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


SOSOK

kinerja bank di tiap-tiap negara ketidak-efisien-an dan moral hazard. internal itu adalah kurangnya kehati-
dengan berbekal bank scope. Secara umum, Chandra membuat hatian dalam mengucurkan kredit,
“Itu data perbankan yang sudah kesimpulan, bank syariah unggul manajemen yang buruk dan adanya
distandarkan secara internasional. dalam profit efficiency. Karena moral hazard.
Saya harus membeli data yang menggunakan sistem bagi hasil “Mengenai moral hazard, di bank
dikeluarkan oleh Buareu van Dijk yang dan menolak riba, imbal balik yang konvensional itu merata. Kalau di
berbasis di Swedia dan Singapura,” ditawarkan kepada nasabah lebih bank syariah, kebanyakan terjadi di
ungkapnya. besar. Selain itu, bank syariah memiliki wilayah Asia. Di Afrika malah tidak,”
Data yang diperolehnya itu tidak instrumen yang jauh lebih variatif. ungkap lelaki yang pernah bekerja di
dirinci per bank, tapi lingkupnya per “Bisnisnya bisa dikatakan gado- perusahaan kontraktor ini.
negara. Untuk keperluan analisis, ia gado atau beraneka macam. Kalau Dengan demikian, berkaca pada
lantas membaginya per region, yaitu bank konvensional, instrumennya hasil penelitian Chandra dalam
Asia Tenggara, Asia, Timur Tengah terbatas,” ungkapnya. disertasinya, sengketa di bidang
dan Afrika. Indonesia termasuk Sebaliknya, bank syariah lemah ekonomi syariah sangat mungkin
region Asia Tenggara. Sementara dalam hal cost efficiency. Chandra terjadi. Sengketa itu bisa tiga arah:
Turki, meskipun berada di kawasan menyimpulkan, dalam hal cost nasabah vs bank syariah, bank
Eropa, ia masukkan ke region Timur efficiency, bank syariah belum bisa syariah vs nasabah dan bank syariah
Tengah. bersaing dengan bank konvensional. vs entitas lain. Karena itu, peradilan
Dari penelitiannya, Chandra “Wajar, karena bank konvensional agama mesti lebih peka dan antisipatif
mendapatkan fakta bahwa banyak berpengalaman lebih panjang. terhadap perkembangan perbankan
bank syariah yang meninggalkan Kebanyakan bank syariah masih trial syariah, baik di lingkup nasional
dua pilar utama islamic finance, and error,” bebernya. maupun global.
yaitu mudharabah dan musyarakah. Lemahnya cost efficiency itu Perspektif Konghucu
Keduanya disebut dua pilar utama, terukur dari banyaknya kredit atau Jika umat Islam memiliki Majelis
karena substansi dari islamic pembiayaan yang macet. Faktor Ulama Indonesia (MUI), umat
finance sebenarnya bukan sekadar penyebabnya bisa eksternal maupun Tionghoa juga punya organisasi
perlombaan mencari laba, tapi lebih internal. Faktor eksternal itu misalnya serupa. Namanya Majelis Tinggi
dari itu adalah memajukan dan kondisi ekonomi secara makro dan Agama Konghucu Indonesia
memberdayakan ekonomi umat atau perilaku nasabah. Sementara faktor (MATAKIN). Chandra Setiawan adalah
masyarakat. mantan Ketua Umum MATAKIN.
Menurut Chandra, kebanyakan Pada tahun 2013, kali pertama
bank syariah tidak lagi fokus ke dua dalam sejarah, MUI dan MATAKIN
pilar itu, khususnya musyarakah, menyelenggarakan konferensi
karena mereka tidak punya equity atau bertajuk “Islam and Confucian
total aset yang besar. Jika modal pas- Contribution to Build a New
Selaku tokoh sentral
pasan dan hanya menggantungkan Civilization for the Peace World”.
dana pihak ketiga, maka akan sulit Tionghoa, Chandra Acara itu dibuka Wakil Presiden
menyediakan musyarakah. berpendirian bahwa di Boediono. Ketua Umum MUI Din
“Seperti di Malaysia, itu lebih Indonesia, Konghucu Syamsudin dan Ketua DSN MUI K.H.
dominan ke murabahah atau financing. Ma’ruf Amin hadir dalam acara itu.
Produknya kebanyakan mirip KPR.
memiliki banyak titik Selaku tokoh sentral Tionghoa,
Indonesia sedikit lebih baik. Di sini temu dengan Islam, Chandra berpendirian bahwa di
mudharabah dan musyarakah lebih terutama dari segi Indonesia, Konghucu memiliki banyak
banyak, meskipun murabahah masih historis dan nilai- titik temu dengan Islam, terutama
dominan,” ujar lelaki asal Belitung ini. dari segi historis dan nilai-nilai yang
Selain itu, Chandara menemukan
nilai yang terkandung terkandung dalam dua agama itu.
kenyataan bahwa perbankan syariah dalam dua agama itu. “Dalam sejarah, umat Islam dan
juga menghadapi persoalan kredit Konghucu telah lama saling mengenal
macet, manajemen yang buruk, dan bersahabat. Misalnya dulu

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 69


SOSOK

Laksamana Cheng Ho yang beragama “Sampai sekarang saya masih


Islam itu berhasil berlayar dari China berhubungan dekat dengan Pak
ke nusantara dengan anak buah yang Mahfud,” tutur suami Lily Surjani itu.
seluruhnya beragama Konghucu,” Sempat berpindah-pindak kerja
kata Chandra. Elemen syariah di lembaga keuangan, Chandra kini
Selaku pengajar ekonomi, sangat luas, yang memantapkan diri sebagai pendidik.
Chandra juga rajin menulis karya mencakup ibadah, Ia pernah menjadi Rektor Institut
ilmiah mengenai ekonomi syariah Bisnis dan Informatika Indonesia
muamalah, munakahah
dan mempresentasikannya dalam (IBII) dan kini jadi Rektor di President
pelbagai kesempatan. Salah satu dan jinayah. Aspek University. Perguruan tinggi yang
karya ilmiahnya berjudul “The muamalah inilah yang terletak di kawasan indusrti
Syariah Banking in the Perspective of kemudian melahirkan Jababeka, Cikarang, itu mewajibkan
Confucius”. seluruh dosen dan mahasiswanya
Dengan mind mapping, Chandra
ekonomi Islam, lalu menggunakan bahasa Inggris dalam
memetakan posisi perbankan syariah bank syariah. proses belajar-mengajar.
dalam Islam. Bagi Chandra, Islam Selain sibuk mengajar dan masih
bukan semata-mata agama yang Konghucu di China menggunakan terus aktif di MATAKIN, Chandra juga
mengatur ritual atau hubungan emas dan perak sebagai alat tukar. Ini dipercaya menjadi orang penting
manusia dengan Sang Pencipta. “Islam mirip dinar dan dirham dalam Islam. di institusi plat merah. Sempat
adalah waf of life,” tulis Chandra. Namun, karena berbagai faktor, umat menjadi komisioner Komnas HAM,
Islam memiliki tiga elemen Konghucu beralih ke uang kertas. kini Chandra berposisi sebagai
fundamental yang meliputi akidah, Membaca al-Quran komisioner KPPU (Komisi Pengawas
syariah dan akhlak. Elemen syariah Meski berdarah Tionghoa dan Persaingan Usaha). Layaknya hakim,
sangat luas, yang mencakup ibadah, beragama Konghucu, Chandra di KPPU Chandra sibuk bersidang
muamalah, munakahah dan jinayah. suka membaca al-Quran. “Saya untuk memeriksa dan memutus
Aspek muamalah inilah yang belajar baca-tulis al-Quran ketika kasus-kasus mengenai monopoli dan
kemudian melahirkan ekonomi Islam, jadi mahasiswa Fakultas Ekonomi pengadaan barang/jasa.
lalu bank syariah. Universitas Islam Indonesia (UII) Dengan seabrek aktivitas itu,
Mirip dengan ekonomi Islam, Yogyakarta. Sekarang membaca Chandra tidak melupakan keluarganya.
dalam bidang ekonomi ternyata al-Quran dalam bahasa Indonesia dan Bersama sang istri, ia membesarkan
Konghucu atau Konfusian juga lebih Inggris, karena disertasi saya tulis dan mendidik tiga buah hatinya—
mengutamakan prinsip-prinsip dalam bahasa Inggris,” ujarnya. Ayu Okvitawanli, Bryan Meivitawanli
keadilan. “Pengembangan ekonomi Chandra memang sudah akrab dan Cahyani Fortunitawanli—dengan
dalam Konghucu harus didasarkan dengan Islam sejak remaja. Ia dulu pendekatan khusus. Berkat metode
pada legal justice. Keuntungan harus kuliah S-1 di UII. Ia adalah mahasiswa ini, belum genap berusia 20 tahun,
diperoleh dengan cara yang adil. Cara non-muslim satu-satunya pada dua anaknya sudah lulus S-1. Anaknya
atau proses harus lebih diutamakan angkatannya. Di sana, selain kuliah, yang pertama, berusia 25 tahun,
ketimbang hasil,” ujar Chandra, yang ia juga aktif di berbagai kegiatan. kini sedang menempuh pendidikan
juga berstatus Doktor di bidang Salah satunya di pers kampus. doktoral di Wuhan University of
Manajemen Pendidikan. Pernah suatu ketika ia mengikuti Technology China.
Bedanya dengan Islam yang pendidikan jurnalistik yang diadakan Kepada keluarganya, Chandra
memiliki cikal bakal hukum lembaga pers kampus yang waktu itu selalu menanamkan prinsip
positif di bidang ekonomi berupa pemimpin redaksinya adalah Mahfud kesetaraan (equality), keseimbangan
fiqh muamalah, Konghucu hanya MD. Chandra ingat betul, ia jadi (harmony) dan kedamaian (peace).
sedikit memiliki rumusan-rumusan peserta terbaik dalam diklat itu. Dari Baginya, mengejar kesuksesan
peraturan. Kebanyakan hanya berupa situ, ia mulai kenal dan semakin akrab duniawi adalah wajar, tapi akan
prinsip moral. dengan Mahfud MD yang kemudian menjadi tidak wajar jika dilakukan
Sisi lainnya yang menarik, sekitar hari menjadi guru besar, menteri, dengan cara-cara yang tidak benar.
2500 tahun sebelum masehi, umat anggota DPR dan Ketua MK. [hermansyah]

70 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


PROGRAM PRIORITAS

POTRET TIGA TAHUN POSBAKUM DI


PENGADILAN AGAMA
Dari tahun ke tahun,
meski dengan
anggaran yang relatif
tetap, jumlah penerima
layanan Posbakum
di lingkungan
peradilan agama
semakin meningkat.

R
uangan mungil berukuran meski keringat merembes dari ken- konsultasi, dan advis hukum, serta
sekitar 2,5 m x 3,5 m yang ingnya. “Alhamdulillah, saya dibantu pembuatan dokumen hukum yang
bersebelahan dengan toilet posbakum tanpa harus mengeluar- dibutuhkan.
dan mushalla di Pengadilan kan biaya. Saya ini kan tidak mengerti Pemberi layanan posbakum adalah
Agama Surabaya tidak pernah sepi hukum. Nggak bisa disuruh membuat lembaga masyarakat sipil penyedia
dari pengunjung. Siang itu, orang- gugatan sendiri,” ujarnya. advokasi hukum, unit kerja advokasi
orang silih berganti keluar-masuk. PA Surabaya adalah satu di antara hukum pada organisasi provesi
Dua orang petugas melayani mereka. pengadilan-pengadilan tingkat per- advokat dan/atau lembaga konsultasi
“Ya beginilah, suasana sehari- tama di lingkungan peradilan agama dan bantuan hukum perguruan tinggi.
hari Posbakum di sini. Masyarakat yang memiliki layanan posbakum. Yang boleh jadi penerima
yang datang selalu membludak,” kata Pada dasarnya, posbakum layanan posbakum adalah orang
seorang petugas di sana. merupakan layanan yang dibentuk atau sekelompok orang yang tidak
Seorang perempuan, dengan map oleh dan ada pada setiap pengadilan mampu secara ekonomi dan/atau
di tangan kanannya, keluar dari rua- tingkat pertama untuk memberikan tidak memiliki akses terhadap
ngan itu dengan raut sumringah, layanan hukum berupa informasi, informasi dan konsultasi hukum.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 71


PROGRAM PRIORITAS

Perbandingan Posbakum selama tiga tahun pada tahun 2014, juga dengan target
Tahun Jumlah Anggaran Layanan 50 posbakum, ternyata posbakum
posbakum Tersedia Terpakai Target Realisasi hanya bertambah lima, sehingga
2011 46 Rp4,15 miliar Rp4,05 miliar 11.553 35.009 jumlah keseluruhannya menjadi 74
2012 69 Rp4,24 miliar Rp3,27 miliar 21.917 55.860 posbakum atau sekitar 20 persen dari
2014 74 Rp4,31 miliar Rp4,31 miliar 43.152 82.145 jumlah PA/MS seluruh Indonesia.
Selama tiga tahun
Syaratnya harus membawa SKTM dan kemudahan pertanggungjawaban anggaran—2011, 2012 dan 2014—
(Surat Keterangan Tidak Mampu) keuangan, pengelolaan posbakum di secara keseluruhan terdapat 173.014
yang dikeluarkan lurah/kepala desa pengadilan akhirnya dikembalikan orang yang terlayani oleh posbakum
atau dokumen sejenisnya. Jika tidak, lagi kepada MA. di lingkungan peradilan agama.
harus membuat surat pernyataan Selaku pembina pengadilan- Jumlah itu setara dengan 225 persen
tidak mampu membayar jasa advokat. pengadilan di lingkungan peradilan dari target yang ditetapkan, yaitu
Pada mulanya, posbakum di agama, Direktorat Jenderal Badan 76.622 orang terlayani.
lingkungan peradilan agama dibentuk Peradilan Agama sebenarnya telah
berdasarkan UU Nomor 48 Tahun membuat perencanaan yang cukup Jatim dominan
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman matang mengenai pembentukan Jika mencermati pelaksanaan
dan UU Nomor 50 Tahun 2009 tentang posbakum dari tahun 2011 hingga layanan posbakum selama setahun
Perubahan Kedua UU Nomor 7 Tahun 2017. terakhir, tampak jelas dominasi PA-PA
1989 tentang Peradilan Agama. Dalam kurun waktu itu, Badilag di Jawa Timur.
Kedua UU itu mengharuskan adanya menginginkan agar tiap tahun ada 50 Pada tahun 2014, anggaran
posbakum di tiap-tiap pengadilan posbakum terbentuk. Khusus untuk Posbakum terbesar diterima oleh
agama/mahkamah syar’iyah. tahun 2017, ada 59 Posbakum yang wilayah PTA Surabaya sebesar
MA kemudian mengatur lebih dibentuk. Dengan demikian, selama Rp998,4 juta, lalu PTA Jakarta
detail pelaksanaan posbakum dengan tujuh tahun, maka direncanakan (Rp691,2 juta) dan PTA Semarang
SEMA Nomor 10 Tahun 2010. Agar seluruh 359 PA/MS telah memiliki (Rp681,6 juta).
isinya selaras dengan UU 16 Tahun Posbakum. Tetapi keinginan itu Sementara itu, lokasi Posbakum
2011 tentang Bantuan Hukum, SEMA tidak mudah diwujudkan lantaran terbanyak berada di wilayah PTA
tersebut kemudian diganti dengan terbentur anggaran. Surabaya (9 PA), lalu PTA Semarang
Perma Nomor I Tahun 2014 tentang Pada tahun 2011 Badilag (8 PA) dan PTA Bandung (7 PA).
Pedoman Pemberian Layanan Hukum rencanakan Posbakum ada 50 PA, tapi Layanan posbakum terbanyak juga
Bagi Masyarakat Tidak Mampu di realisasinya ada di 46 PA. Pada tahun diberikan oleh wilayah PTA Surabaya
Pengadilan. 2012 Badilag juga merencanakan yang mencapai 35.723 layanan, lantas
penambahan posbakum di 50 PA, PTA Bandung (10.248) dan PTA
Tidak sesuai rencana tapi realisasinya hanya bertambah Semarang (3.971).
Di lingkungan peradilan agama, 23 menjadi 69 posbakum. Sementara [hermansyah]

secara nasional, posbakum ada di


74 PA/MS pada tahun 2014. Jumlah
itu meningkat dibanding tahun
2011 (46 posbakum) dan 2012 (69
posbakum).
Pada tahun 2013, layanan
posbakum di peradilan agama sempat
terhenti, karena saat itu terjadi
peralihan pengelolaan posbakum di
pengadilan, dari Mahkamah Agung
ke Kementerian Hukum dan HAM.
Peralihan itu ternyata tak berjalan
mulus. Demi efektivitas pelayanan

72 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


POSTUR
Postur Perkara

Mencermati Trend Kenaikan


Perkara Satu Dasawarsa
Jumlah perkara yang ditangani pengadilan-pengadilan
tingkat pertama di lingkungan peradilan agama
naik drastis. Sistem satu atap bukan biang kerok.

T
ahun ini, genap 10 pengadilan di lingkungan
tahun peradilan peradilan agama juga naik
agama pindah atap. drastis.
Sebelumnya, urusan Pada tahun 2005, dalam
organisasi, administrasi, setahun, seluruh penga-
SDM dan anggaran dilan agama/mahkamah
peradilan agama dikelola syar’iyah ‘hanya’ menangani
oleh Departemen Agama. 204.758 perkara. Sepuluh
Sejak tahun 2005, seluruh tahun kemudian, atau sepanjang
urusan itu dikelola oleh Mahkamah tahun 2014, jumlah perkara yang
Agung. Praktis, setelah itu, baik dalam ditangani PA/MS melonjak menjadi
bidang yudisial maupun non-yudisial, Peradilan 536.641 perkara.
badan peradilan agama sepenuhnya Agama diubah dengan UU 3/2006, Dengan demikian, dalam sepuluh
berada di bawah MA, bersama-sama peradilan agama terdiri dari 343 tahun terakhir, jumlah perkara yang
dengan badan peradilan lainnya. pengadilan tingkat pertama dan 29 ditangani pengadilan-pengadilan
Dalam kurun satu dasawarsa itu, pengadilan tingkat banding. Saat ini, tingkat pertama di lingkungan
terjadi dinamika dalam berbagai hal. sejak tahun 2011, peradilan agama peradilan agama naik sekitar 300
Di antaranya dalam hal jumlah satker terdiri dari 359 pengadilan tingkat persen.
dan perkara yang ditangani. pertama dan 29 pengadilan tingkat
Pada tahun 2005, ketika mulai banding. Banyak faktor
berada di bawah one roof system MA, Berdasarkan data yang dihimpun Dari tahun ke tahun, sekitar
peradilan agama terdiri dari 327 dari Laporan Tahunan Direktorat 85 persen perkara yang ditangani
pengadilan tingkat pertama dan 25 Jenderal Badan Peradilan Agama MA pengadilan-pengadilan tingkat
pengadilan tingkat banding. Setahun selama 10 tahun terakhir, jumlah pertama di lingkungan peradilan
kemudian, ketika UU 7/1989 tentang perkara yang ditangani pengadilan- agama adalah perkara perceraian.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 73


POSTUR

Jumlah perkara PA/MS seluruh Indonesia peradilan agama berusaha menjadi


SISA TAHUN pemecah masalah. Sebelum gugatan
TAHUN MASUK CABUT PUTUS SISA atau permohonan cerai diperiksa, para
LALU
2005 29.625 175.133 9.188 165.242 30.328 pihak diwajibkan menjalani mediasi,
agar diperoleh titik temu untuk
2006 30.328 181.077 9.512 167.807 34.086
damai. Jika mediasi tidak mempan,
2007 34.086 217.084 11.327 212.765 38.405 hakim dalam persidangan juga selalu
2008 38.405 245.023 13.132 223.999 46.297 berupaya untuk mendamaikan para
2009 46.297 284.749 16.786 257.798 56.462 pihak.
2010 56.462 320.788 18.765 295.589 62.896 Kisruh rumah tangga yang kemu-
2011 62.896 363.448 20.401 333.839 72.104 dian berujung ke perceraian, menurut
Andi Syamsu Alam, disebabkan oleh
2012 72.104 404.857 21.711 371.343 83.907
banyak faktor dan bukan karena pera-
2013 83.907 427.112 25.537 403.377 82.105 dilan agama bergabung dengan MA.
2014 82.105 454.536 28.418 429.362 78.872 Tidak bisa dipungkiri, persoalan
ekonomi masih membelit sebagian
Dua per tiga di antaranya diajukan meningkatnya jumlah perkara yang besar rakyat Indonesia. Selaku kepala
oleh pihak istri. diajukan ke pengadilan agama adalah rumah tangga, sebagian suami tidak
Gara-gara fakta tersebut, muncul bukti bahwa masyarakat kian memiliki sanggup menafkahi keluarganya
tudingan bahwa maraknya perceraian kesadaran hukum. Hal itu sekaligus secara layak. Sebagian malah tidak
di Indonesia terjadi karena peradilan menunjukkan pengadilan agama bertanggung jawab secara ekonomi.
agama bergabung dengan MA. semakin dipercaya masyarakat. Kondisi ini menjadikan rumah tangga
Peradilan agama dinilai memudahkan Meningkatnya jumlah perkara di rentan pecah.
orang untuk bercerai dan hakim- pengadilan agama juga dipicu oleh Krisis moral, terutama di kota-
hakim yang memutus banyak perkara adanya layanan bantuan hukum buat kota besar, juga jadi faktor penyebab
cerai akan mendapat reward. masyarakat yang kurang mampu dan perceraian. “Masyarakat gampang
Identifikasi masalah dan pengam- terpencil. Program access to justice selingkuh yang ujung-ujungnya bisa
bilan kesimpulan yang sembrono itu meliputi pembebasan biaya perkara, berdampak pada perceraian,” kata
pernah disangkal dengan lugas oleh sidang di luar gedung pengadilan dan Andi.
Dr. H. Andi Syamsu Alam, S.H., M.H. posbakum. Banyaknya kawin sirri juga dini-
ketika masih menjadi Ketua Kamar Mengenai maraknya perceraian, lainya menjadi salah satu penyebab
Agama MA. sesungguhnya peradilan agama meningkatnya jumlah perceraian.
Secara umum, menurutnya, bukanlah sumber masalah. Justru, Menurut Andi, kebanyakan kawin
sirri berujung perceraian, apalagi
yang sifatnya poligami liar.
Selain itu, pernikahan di usia
dini juga jadi pemicu banyaknya
perceraian. “Kurangnya pembinaan
masyarakat, sehingga mereka
mengawinkan anaknya secara dini
yang rawan perceraian,” ujar Andi.
Di luar itu, Andi menambahkan,
kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT) juga harus diperhitungkan
sebagai penyebab banyaknya
pasangan suami-istri bercerai. KDRT
bisa dalam bentuk fisik maupun
psikis.
[hermansyah]

74 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


POSTUR
Postur SDM

Balada Kaum
Hawa di Peradilan
Agama
Usia Peradilan Agama yang lebih
dari satu abad, ternyata mampu
memperkuat eksistensinya,
termasuk memperkuat keberadaan
para kaum hawa di lembaga
yang sejak tahun 2004 berada
di bawah Mahkamah Agung.

J
ika dulu banyak kalangan yang menentang kaum hawa
menjadi hakim, panitera, dan pimpinan Peradilan
Agama, namun tidak demikian dengan masa kini.
Pintu terbuka lebar bagi para perempuan yang ingin
mengembangkan karirnya, baik sebagai panitera/
sekretaris, wakil ketua, ketua, bahkan hakim agung.
Sebut saja misalnya, Dra. Hj. Husnaini A, S.H.,
M.Ag. Ketua PTA Bengkulu yang sebelumnya
menjadi wakil ketua PTA Padang, beliau satu-
satunya pimpinan PTA dari kaum hawa. Menyusul
Dr. Hj. Djazimah Muqoddas, S.H., M.Hum sebagai
wakil ketua PTA Medan yang sebelumnya wakil
ketua PTA Pontianak dan Dr. Hj. Aisyah Ismail, SH,
MH selaku wakil ketua PTA Gorontalo.
Selain dari pucuk pimpinan PTA, pimpinan
perempuan dari pengadilan agama tingkat
pertama juga tak kala sedikit. Sebut saja ketua PA
Bantul Dra. Hj. Siti Baroroh, M.Si, kemudian Dra.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 75


POSTUR

Hj. Rokhanah, SH, MH sebagai Ketua Tabel kaum perempuan di pucuk pimpinan peradilan agama
PA Jakarta Pusat, disusul Hj. Laila Sari, Hakim perempuan 786 orang
SH, MH wakil ketua PA Baturaja klas
IB kemudian ketua PA Muaraenim
Ketua PTA 1 orang
klas II dan sekarang menjadi hakim Wakil Ketua PTA 2 orang
pada PA Palembang klas IA khusus, Hakim PTA 40 orang
dan masih banyak lagi.
Ketua PA 26 orang
Dari segi kuantitas, saat ini
menurut Kasubdit Mutasi dan Promosi Wakil Ketua PA 38 orang
Hakim Badan Peradilan Agama Panitera/Sekretaris 33 orang (lebih kurang).
Mahkamah Agung RI, jumlah hakim Sumber Tabel: Binganis Badilag MA tahun 2015.

perempuan 786 orang. Sedangkan


kaum hawa yang menduduki jabatan waktunya lagi menyisihkan calon politik hukum nasional. Dalam
Panitera/Sekretaris adalah lebih berpotensi hanya kerena dia adalah pandangan Panitera/Sekretaris PA
kurang sebanyak 33 orang. perempuan, kalau ada nash yang Kalianda Itna Fauza Qadriyah, SH, MH,
“Dari 786 orang itu yang menjadi menyatakan perempuan tidak boleh setidaknya tiga pihak harus terlibat
ketua PTA sebanyak satu orang, wakil menjadi pimpinan, kita harus melihat dalam diskursus penguatan hukum
ketua PTA sebanyak 2 orang, hakim kultur waktu itu,” saran H. Andi keluarga di Indonesia, yaitu pihak
tinggi PTA sebanyak 40 orang, ketua Syamsu Alam. perempuan, kepentingan agama, dan
PA sebanyak 26 orang, dan wakil Hal yang sama disebutkan oleh kebijakan negara.
ketua PA sebanyak 38 orang,” ujar Nur Hj. Djazimah Muqoddas, (2011 : 115, Dampak dari kebijakan negara
Djannah Syaf, SH, MH beberapa pekan 127, 290). Menurutnya, pembinaan dalam memberikan porsi dan posisi
lalu. terhadap hakim perempuan di bagi kaum perempuan menduduki
Perdebatan tentang boleh atau peradilan agama adalah sebuah jabatan sentral—termasuk dalam
tidaknya kaum perempuan menjadi keniscayaan. Meskipun kedudukan lingkungan peradilan agama, semakin
pimpinan Peradilan Agama saat hakim perempuan secara konstitusi menambah kewibawaan lembaga
ini tidak relevan lagi, pendapat itu sudah diatur dalam undang-undang, tersebut.
dikemukakan Dr. H. Andi Syamsu tetapi sikap masyarakat dalam Meskipun begitu, jumlah yang
Alam kepada redaksi. Menurut menerima keberadaan hakim belum banyak menempatkan kaum
Dr. H. Andi Syamsu Alam, peluang perempuan belum maksimal. hawa menjadi pucuk pimpinan
kaum perempuan menduduki pucuk Menepis anggapan masyarakat menjadi tantangan tersendiri, baik
pimpinan di lingkungan Peradilan di luar sana yang keliru melihat bagi kaum perempuan ataupun
Agama bersifat dinamis, bukan statis. kaum perempuan yang berkiprah di pemangku kebijakan. Sebab,
Dinamika itu merupakan babak baru pengadilan agama sebagai sosok yang perbincangan tentang posisi
dalam pembaruan sistem hukum dan tidak mampu, perlu diperjelas dengan perempuan dewasa ini tidak lagi pada
sistem peradilan agama di Indonesia. aspek pembinaan tenaga teknis. aspek boleh atau tidaknya mereka
Lebih lanjut mantan Ketua Kamar Pembinaan yang diharapkan adalah menjadi pimpinan, namun lebih
Agama MA itu menceritakan, dalam untuk meningkatkan pengetahuan, pada ada atau tidaknya peluang yang
memilih pimpinan peradilan agama, kompetensi, keahlian, baik terkait diberikan kepada kaum hawa yang
dilihat kapabilitas seseorang. Jika kemampuan ilmu hukum maupun sama besar dengan kaum adam, baik
dinilai perempuan mempunyai penyelesaian perkara di pengadilan dari porsi ataupun kualitasnya.
kapabilitas paling tinggi dibandingkan agama. (Alimuddin, Hermansyah)

kaum pria, maka calon perempuan itu Lebih dari sebuah kompetensi,
akan terpilih. keahlian, dan kemampuan di lapangan, Sumber bacaan:
“Kalau kementerian agama saja peran serta kaum perempuan di Dr. Hj. Djazimah Muqoddas, S.H.,
mengangkat rektor dan dirjen dari pengadilan agama, baik sebagai M.Hum, Kontroversi Hakim Perempuan
kaum perempuan, mengapa kita pimpinan ataupun fungsional bidang Pada Peradilan Islam Di Negara-
tidak boleh mengangkat ketua atau kepaniteraan dan kesekretariatan, Negara Muslim, LKiS, Yogyakarta,
pimpinan PA dari perempuan? Bukan akan berdampak pada kebijakan Cetakan I, Maret 2011.

76 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


PA INSPIRATIF
PENGADILAN AGAMA NUNUKAN

MENGGELIAT DI PERBATASAN
INDONESIA-MALAYSIA
Dikepung laut, yurisdiksinya berbatasan langsung dengan Negeri Jiran. Biaya
panggilan satu kali sidang ada yang mencapai Rp6,5 juta.Menonjol dalam
program access to justice, keterbukaan informasi dan pengelolaan keuangan.

R
umah-toko berlantai dua itu perusahaan asuransi jiwa, kantor hanya satu pintu, karena saking
terletak persis di pertigaan Pengadilan Agama Nunukan berada. sempitnya,” ujar Ketua PA Nunukan
‘tusuk sate’. Berkelir coklat “Jadi, kalau ada PA yang punya Drs. Rusliansyah, S.H., di kantornya,
dan kuning, ruko itu dibagi inovasi pelayanan satu pintu, awal April lalu, sembari terkekeh.
menjadi delapan pintu—empat di sebenarnya kami sudah menerapkan Ruko itu sebelumnya disewa PA
bawah dan empat di atas. Di lantai itu. Lihatlah, dari ruang pendaftaran, Tarakan sebagai balai sidang keliling,
bawah, bersebelahan dengan kantor ruang hakim sampai ruang sidang ketika Nunukah masih berstatus

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 77


PA INSPIRATIF

langsung dengan wilayah negara


bagian Sarawak, Malaysia. Bahkan
dari situ, untuk menuju Brunei
Darussalam hanya tinggal beberapa
kilometer lagi.
Meski terhitung belia dan berada
di tepi wilayah NKRI, eksistensi PA
Nunukan tak bisa dipandang sebelah
mata. “Dengan segala keterbatasan di
wilayah perbatasan, kami berusaha
semampu kami agar bisa eksis,” kata
Rusliansyah.

Melayani pahlawan devisa


Kantor PA Nunukan berada di
kecamatan dan menjadi salah satu awalnya hanya ada 15 aparatur. “Ada pulau Nunukan. Di pulau ini hanya
yurisdiksi PA Tarakan. Kini Nunukan juga yang tidak mau ditempatkan di ada 2 kecamatan. Padahal, secara
telah menjadi kabupaten tersendiri, sini karena jauh dari keluarga,” kata keseluruhan yurisdiksi PA Nunukan
seiring dengan pemekaran wilayah Rusliansyah. mencakup 16 kecamatan. Sebanyak
Kalimantan Utara. Berada di wilayah Kalimatan 14 kecamatan lainnya berada di pulau
Sebagai pecahan dari PA Tarakan, Utara—Provinsi hasil pemekaran Kalimantan dan Sebatik. Agar bisa ke
usia PA Nunukan terbilang masih Kalimantan Timur—yurisdiksi PA Nunukan, penduduk dua pulau itu harus
belia. PA Kelas II ini merupakan Nunukan meliputi 16 kecamatan yang menggunakan alat transportasi laut
satu di antara 16 PA baru yang tersebar di tiga pulau: dua kecamatan atau udara. Karena kondisi geografis
dibentuk berdasarkan Keputusan di pulau Nunukan, lima kecamatan dan keterbatasan alat transportasi,
Presiden RI Nomor 3 Tahun 2011. di pulau Sebatik dan sembilan tidak mengherankan, biaya panggilan
Pembentukannya diresmikan oleh kecamatan di pulau Kalimantan. per sidang yang dipatok PA Nunukan
Ketua Mahkamah Agung Dr. H. Harifin Bermukim di wilayah seluas sangat variatif, mulai dari Rp75 ribu
Tumpa, S.H., M.H., pada 16 November 14.493 km2, saat ini penduduk hingga Rp6,5 juta.
2011, di Labuan Bajo, NTT, bersama Kabupaten Nunukan berjumlah “Ada yang sampai Rp6,5 juta
15 PA dan 6 PN baru. 146.286 jiwa. Mayoritas mereka untuk sekali panggilan. Itu karena
Tiga pekan berikutnya, tepatnya adalah muslim. Yang dominan adalah untuk ke sana harus naik pesawat
pada 6 Desember 2011, PA ini suku Tidung—suku asli di sana. kecil dan pesawat itu hanya terbang
mulai memiliki ketua, setelah Ketua Diikuti kemudian oleh suku-suku sekali dalam sepekan,” Rusliansyah
PTA Samarinda Drs. Yasmidi, S.H. pendatang seperti Bugis, Jawa, Banjar, menerangkan.
melantik dan mengambil sumpah Drs. dan beberapa suku lain. Selebihnya
Rusliansyah, S.H. menjadi Ketua PA suku Dayak Agabak, Dayak Krayan
Nunukan yang pertama. Sebelumnya Lundayeh, Tana Toraja dan Timor yang
ia adalah Wakil Ketua PA Tarakan. kebanyaka beragama Nasrani. Pada
Dengan segala
Dari pusat, pejabat yang umumnya mereka jadi pedagang,
menghadiri momen yang kemudian nelayan, petani sawah, petani rumput keterbatasan di
dijadikan Hari Jadi PA Nunukan ini laut dan penggarap kebun sawit. wilayah perbatasan,
adalah Sekretaris Ditjen Badilag kala Sebagian yurisdiksi PA Nunukan kami berusaha
itu, Drs. H. Farid Ismail, S.H., M.H. Ia berbatasan langsung dengan Negeri
sekaligus meresmikan operasional PA Jiran. Pulau Sebatik sebagian masuk
semampu kami
Nunukan. wilayah Indonesia, dan sebagian agar bisa eksis,”
Sejak itu, satu persatu hakim dan lainnya mauk negara bagian Sabah, kata Rusliansyah,
pegawai berdatangan ke PA Nunukan. Malaysia. Kecamatan Krayan dan Ketua PA Nunukan.
Pada tahap perintisan itu, pada Krayan Selatan berbatasan darat

78 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


PA INSPIRATIF

Di samping domisili penduduknya mereka tidak punya KTP, Buku Nikah, program bantuan sosial kepada
terpencar-pencar di tiga pulau yang Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan masyarakat tidak mampu.
berbeda, Nunukan juga memiliki dokumen-dokumen kependudukan “Menurut Bupati Nunukan, Drs.
problem lain yang khas. lainnya. H. Basri, ada sekitar 6 ribu pasangan
Rusliansyah mengungkapkan, Karena itulah, yang paling mereka yang sama sekali tidak memiliki
Kabupaten Nunukan sudah lama butuhkan adalah isbat nikah di identitas hukum,” kata Rusliansyah.
menjadi tempat transit bagi para TKI pengadilan agama. Jika permohonan Pada Juni dan Juli 2013, petugas
yang akan mencari kerja di sektor- isbat nikah mereka dikabulkan dari PA dan Pemkab Nunukan
sektor informal, terutama perkebunan PA, mereka akan memperoleh mulai turun ke tujuh kecamatan
sawit dan buruh bangunan, di negara Akta Nikah dari KUA. Dengan itu, untuk memverifikasi data para
bagian Sabah, Malaysia. “Sebagian selanjutnya mereka dapat mengurus pasutri yang pernah menikah di
lewat jalur resmi melalui PJTKI, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran bawah tangan. Verifikasi itu sangat
namun tak sedikit yang lewat jalur dan dokumen lainnya dari Dinas penting, untuk melakukan deteksi
illegal,” tuturnya. Kependudukan dan Pencatatan Sipil. dini terhadap kelengkapan dan
Saat mereka hendak melangsung- “PA Nunukan mulai melayani isbat keakuratan dokumen, sekaligus untuk
kan pernikahan di Malaysia, baik nikah massal pada Juli 2012. Bekerja mengantisipasi agar tidak terjadi
dengan sesama TKI maupun dengan sama dengan pihak kecamatan penyelundupan hukum.
warga negara Malaysia, timbullah dan sebuah lembaga masyarakat, Karena sudah menjelang akhir
permasalahan karena kurang anggarannya berasal dari program tahun anggaran, sidang isbat
lengkapnya dokumen keimigrasian PNPM Mandiri. Ada 24 pasangan nikah secara massif itu baru bisa
mereka. Sebagian besar mereka suami-istri yang mengistbatkan dilaksanakan pada Januari-Februari
kemudian memilih jalan pintas. pernikahannya,” kata Rusliansyah. 2014. Awalnya untuk dua kecamatan
Mereka melangsungkan pernikahan Setelah itu, secara reguler masyarakat di pulau Nunukan, lantas dilanjutkan
secara sirri di kamp-kamp perkebunan
kelapa sawit di hadapan imam masjid
yang dijadikan ‘penghulu’. “Mereka
menyebutnya pernikahan di bawah
pokok. Pokok adalah pohon sawit,”
kata Rusliansyah.
Efek negatif pernikahan di bawah
pokok itu baru terasa ketika mereka
balik ke Tanah Air, entah saat masa
izin tinggal mereka sudah habis atau
mereka dideportasi oleh pemerintah
Malaysia. Banyak di antara mereka
menjadikan Nunukan sebagai tempat
persinggahan, sekaligus tempat
untuk melanjutkan kehidupan rumah
tangga mereka. Pada umumnya

yang mengitsbatkan pernikahannya untuk lima kecamatan di pulau


di PA Nunukan dengan biaya sendiri. Sebatik. “Sepanjang tahun 2014, kami
Beranjak dari kesuksesan sidang berhasil menyidangkan permohonan
isbat nikah massal itu, PA Nunukan isbat nikah yang dibiayai DIPA
kian bersemangat menyelenggarakan Pemkab Nunukan sebanyak 889
layanan serupa. Apalagi, Pemkab dan perkara,” Rusliansyah merinci.
Kemenag Nunukan juga antusias. Tidak cuma itu, PA Nunukan
Pemkab siap membiayai dengan juga rajin menyelenggarakan sidang
menggunakan anggaran untuk di luar gedung pengadilan dengan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 79


PA INSPIRATIF

tahun berturut-turut, 2013-2014,


PA Nunukan menuai penghargaann.
Award itu diberikan oleh Kantor
Pelayanan dan Perbendaharaan
Negara (KPPN) setempat.
Pada tahun 2014, PA Nunukan
berhasil meraih pernghargaan dari
KPPN untuk dua kategori, yaitu
kategori penyerapan anggaran terbaik
dan kategori rekonsiliasi SAI terbaik.
Setahun sebelumya, PA Nunukan
juga sukses menggondol penghargaan
dari KPPN untuk dua kategori, yakni
kategori pelaksananaan rekonsiliasi
terbaik dan kategori perencanaan kas
menggunakan anggaran dari Ditjen Tahun 2013, ada 403 perkara yang terbaik.
Badilag untuk program peningkatan ditangani. Tahun 2014 jumlahnya Dengan demikian, selama dua
manajemen peradilan agama. melonjak menjadi 1255 perkara. tahun itu, PA Nunukan berhasil
Kebanyakan yang ditangani dalam Tahun ini, hingga bulan Maret, perkara membawa pulang empat penghargaan.
sidang di luar gedung pengadilan itu yang masuk mencapai 153. Untuk ukuran satker baru, prestasi
adalah perkara cerai dan permohonan Meski dengan jumlah SDM dan tersebut tentu membanggakan dan
isbat nikah. fasilitas kerja yang pas-pasan, PA dapat menjadi pelecut untuk bekerja
“Sepanjang tahun 2014, secara Nunukan tidak telalu kesulitan lebih baik lagi.
keseluruhan kami menyidangkan mengadministrasikan perkara “Ini keberhasilan bersama,
1038 permohonan isbat nikah. dan keuangan. Tak lain, karena PA berkat komitmen, kerja keras dan
Uniknya, hampir 70 persen yang Nunukan telah mengandalkan Sistem kekompakan atasan dan bawahan,”
diisbatkan itu adalah perkawinan di Informasi Administrasi Peradilan kata Pansek PA Nunukan.
bawah tangan yang dilakukan Sabah, Agama (SIADPA) dan mengunggah Sudah punya brand
Malaysia,” ujarnya. data perkaranya ke infoperkara. Saat ini, sangat mudah
Tahun ini, PA Nunukan badilag.net. menemukan PA Nunukan di dunia
melanjutkan layanan untuk para Tapi itu bukan berarti tidak pernah maya. Ini karena PA yang baru
‘pahlawan devisa’ dan masyarakat muncul kendala. “Jaringan internet memasuki tahun keempatnya ini
pada umumnya. Untuk itu, mengingat kami kadang bermasalah. Itu cukup
alokasi anggaran untuk sidang di luar mengganggu lalu-lintas pengiriman
gedung pengadilan terserap maksimal surat elektronik ke PTA atau ke PA-PA
pada tahun-tahun sebelumnya, lain. Selain itu juga menghambat
PA Nunukan berharap mendapat upload data perkara Siadpa setiap Mengingat anggaran
peningkatan anggaran. hari ke portal info perkara,” kata untuk sidang di luar
“Agar pelayanan yang kami Rusliansyah.
berikan lebih maksimal, sesuai Admin SIADPA PA Nunukan tak
gedung pengadilan
prinsip peradilan yang sederhana, kehabisan siasat. Agar lalu-lintas terserap maksimal
cepat dan biaya ringan,” ujar Pansek data elektronik tetap oke, dipakailah pada tahun-tahun
PA Nunukan, Drs. Mohamad Asngari. jaringan internet provider lain sebelumnya, PA
dengan modem sendiri. Hasilnya
Diganjar award menggembirakan. Dari periode ke
Nunukan berharap
Dari tahun ke tahun, jumlah periode, laporan perkara PA Nunukan mendapat
perkara yang ditangani PA Nunukan kian akurat. pengingkatan
kian meningkat. Pada tahun 2012, Itu tadi di bidang keperkaraan. anggaran.
PA Nunukan menangani 270 perkara. Di bidang keuangan, selama dua

80 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


KILAS PERISTIWA

bersedia bersinergi dengan jaman. Ya, segera ambil tindakan. Dihimpunnya Badilag.net.
sekarang adalah jamannya teknologi- sumber daya yang ada. Dengan Banyaknya publikasi mengenai
informasi-komunikasi. Situs internet tekad kuat, dan berkat dukungan PA Nunukan yang dihasilkan oleh
benar-benar dimanfaatkan oleh PA para pegawainya, tahun itu juga aparatur PA Nunukan sendiri
Nunukan. Rusliansyah me-launching situs resmi membawa dampak positif lanjutan.
Rusliansyah bercerita, PA Nunukan yang beralamat di www. Publik makin mengenal PA yang
pengembangan website PA Nunukan pa-nunukan.go.id. jaraknya ribuan kilometer dari
diawali dengan rasa sebel campur Pelan namun pasti, website Ibu Kota Jakarta itu. Mengenalnya
prihatin. Pada tahun 2012, dirinya yang awalnya bodong alias tak ada pun dalam konteks positifDengan
membaca buku laporan berjudul isinya itu diperkaya dengan berbagai kata lain, brand PA Nunukan telah
“Sebuah Penialain Atas Website konten, sesuai petunjuk yang terbentuk.
Pengadilan Tahun 2011” yang diberikan Badilag. Tak hanya berisi Enjoy saja
dibuat oleh Pusat Studi Hukum dan informasi statis, website itu juga Bertugas di wilayah perbatasan
Kebijakan Indonesia (PSHK) dengan makin hari memuat makin banyak yang dikepung laut dan jauh
dukungan the Australia-Indonesia informasi dinamis seperti berita dan dari kota besar tidak selamanya
Partnership for Justice (AIPJ). artikel yang diproduksi sendiri. “Demi menyengsarakan. Setidaknya,
“Dari seluruh item penilaian, keterbukaan informasi publik,” kata begitulah pengakuan beberapa hakim
website PA Nunukan berada di Rusliansyah. PA Nunukan.
peringkat terakhir atau urutan paling Setelah berhasil membangun situs Para hakim di sini mendapat
buncit dari 359 PA yang dinilai,” resmi, Ketua PA Nunukan tak mau penghasilan ekstra berupa tunjangan
tuturnya. ketinggalan untuk mengirim berita- kemahalan. Meski tidak terlalu besar,
Meski sedikit maklum lantaran berita perkembangan satkernya ke itu cukup membantu. “Ya, lumayan
PA Nunukan saat itu baru berdiri Badilag.net. Tak ubahnya bayi ajaib, untuk ongkos naik pesawat,” kata H.
dan 15 PA baru lainnya juga berada dalam dua-tiga tahun terakhir, PA Khairul Badri, LC., M.HI, hakim PA
di urutan paling bawah, Rusliansyah Nunukan mendominasi pemberitaan Nunukan asal Aceh.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 81


KILAS PERISTIWA

Mengadakan perjalanan dengan Muhlis, S.HI., M.H.—hakim yang berdiri rumah sakit jiwa.
kapal atau perahu dalam rangka paling awal bertugas di PA Nunukan Karena itu sempat muncul
sidang di luar gedung pengadilan bersama Rusliansyah—punya cerita gurauan, kalau nanti ada yang
adalah pengalaman yang dimiliki lain lagi. Ia mengaku selalu berusaha bertindak macam-macam, bisa
oleh seluruh hakim PA Nunukan, tak menikmati pekerjaannya. “Ketika langsung ditembak Brimob. Dan
terkecuali H. Fitriyadi,S.HI., S.H., M.H. mulai bertugas di sini, berat badan kalau ada yang stress karena rumah
Suatu ketika, ia bersama beberapa saya 85 Kg. Sekarang jadi 115 Kg,” tangganya hancur, bisa langsung
hakim dan pegawai PA Nunukan ujarnya, sambil tertawa. berobat ke rumah sakit jiwa.
hendak ke Sekupu. Dari Nunukan, Dalam waktu dekat, PA Nunukan Apapun itu, yang jelas, menempati
mesti naik perahu motor, melewati akan menempati gedung baru yang gedung baru berlantai dua itu
rawa-rawa yang ada buayanya. megah. Gedung itu berada di kawasan jauh lebih enjoy ketimbang terus-
“Dulu ada hakim yang gemeteran yang memang dikhususkan untuk menerus mendiami ruko yang hanya
sepanjang perjalanan, sambil terus kantor pemerintahan. Di seberang bisa dipakai untuk memberikan
berzikir. Diajak sekali ke sana, dia gedung PA Nunukan terdapat markas “pelayanan satu pintu” itu.
langsung kapok,” ujarnya. di Brimob. Persis di sebelah kirinya [hermansyah]

SANG KETUA YANG NYENTRIK


tapi lebih-lebih lantaran ia dan PA yang sukar. “Kuncinya adalah
Nunukan sering disebut dalam satu rasa ingin tahu,” bebernya.
tarikan nafas—terutama pada berita- Di tangan Rusliansyah—yang
berita yang berserakan di internet. suka menggunakan nama pena
Hakim yang berusia 51 tahun ini “Renafasya”—semua aspek dari PA
seangkatan dengan Dr. H. M. Fauzan, Nunukan itu penting dan menarik
S.H., M.H. yang kini menjadi Direktur untuk ditulis, mulai dari soal perkara,
Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan gedung, keuangan hingga relasi PA
Agama Ditjen Badilag. “Angkatan Nunukan dengan pihak-pihak terkait.
kami pernah mengadakan reuni di Meski begitu, ada kalanya
Bali. Saya bikin berita-beritanya, lalu Rusliansyah juga mengalami
saya kirim ke badilag.net,” ujarnya. kebuntuan. “Kadang-kadang
Ya, alumni IAIN Yogyakarta ini menulis itu terasa sulit. Tapi kalau
memang kini rajin menulis. Tulisan- sudah menemukan kalimat awal,
tulisannya sebagian besar tampil di seterusnya akan lancar,” ujarnya.
situs resmi PA Nunukan dan di badilag. Rusliansyah, yang juga gemar
net. Totalnya kini sudah ratusan. menulis komentar di badilag.net, tidak
“Saya terinspirasi Pak Wahyu meniatkan dirinya untuk jadi sosok
Widiana,” kata Rusliansyah, “Bayangkan, populer ketika membuat tulisan-
beliau seorang Dirjen yang sudah tulisan dan mempublikasikannya
pasti kesibukannya luar biasa, tapi di internet. “Motivasi saya adalah
yentrik. Begitulah kesan yang

N
beliau sangat produktif menulis.” memperkenalkan PA Nunukan. Tidak
muncul saat redaktur majalah Lantas, bagaimana ia mengatur lebih dari itu. Karena baru terbentuk
ini bertatap muka dengan waktu supaya bisa menulis, di tengah- dan berada di perbatasan, kalau
Drs. Rusliansyah, S.H. Kepalanya tengah kesibukannya memimpin PA tidak kita perkenalkan ke dunia luar,
plontos. Hidungnya mancung—karena Nunukan dan menyidangkan perkara? siapa yang akan tahu PA Nunukan?”
ada darah India. Kecuali sedang Ternyata Rusliansyah punya kiat H. Mulyadi, LC, M.HI—salah
berdinas, ia lebih suka mengenakan khusus. “Saya membuat tulisan-tulisan seorang hakim PA Nunukan yang
celana jins layaknya anak muda. selepas jam pulang kerja. Saya sering kini sedang berada di Riyadh,
Rusliansyah dan PA Nunukan pulang sekitar jam 7 malam,” tuturnya. Saudi Arabia, untuk mengikuti
sudah seperti dua sisi koin uang. Rusliansyah mengaku tidak diklat ekonomi syariah—punya
Keduanya sukar dicerai-beraikan. pernah kehabisan stok gagasan dan penilaian khusus terhadap ketuanya.
Bukan saja karena ia orang pertama topik tulisan. Baginya, menemukan “Beliau ini luar biasa,” ujarnya.
yang jadi Ketua PA Nunukan, ide pokok menulis bukanlah hal [hermansyah]

82 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


KILAS PERISTIWA

Tiga Role Model PA Nunukan Tahun


2014 Terima Reward

PA Nunukan kembali memberikan reward


(penghargaan) kepada 3 pegawai Sosialisasi dan Penjaringan Calon Hakim Agung Tahun 2015 di Aceh
terbaiknya yang terpilih sebagai Role
Model PA Nunukan Tahun 2014, Jum’at Dr. Taufiqurrohman Syahuri, S.H., M.H, Ketua Bidang Rekrutmen KY-RI,
(9/1/2015) pagi. Ketiga role model didampingi oleh Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh, Drs. H. Jufri Ghalib, S.H.,
tersebut Indra Yanita Yuliana, S.E., M.Si., M.H, pada acara sosialisasi dan penjaringan Calon Hakim Agung MARI untuk
Ali Fatoni, S. Ag dan Nurhalis, SH. tahun 2015, bertempat di Mahkamah Syar’iyah Aceh, Jum’at (9/1/2014).

Laksanakan Descente Hakim


PA Muara Bulian Beserta Tim
Telusuri Semak Belukar

Muara Bulian | PA Muara Bulian


PA Muara Bulian melaksanakan sidang
Pemeriksaan Setempat (Descente) di
Desa Teluk Ketapang dan Lubuk Ruso
Kecamatan Pemayung Kabupaten
Batang Hari, Senin, (12/1/2015).

PA Cianjur Kedatangan
Tamu dari Universitas
Nagoya
 
Pengadilan Agama Cianjur
kedatangan tamu dari  Jepang
Mrs. Hoko Horii, Leading
Graduate School Program
PA Sampit Gelar Sidang Keliling Terpadu di Penghujung Tahun 2014 Universitas Nagoya, Selasa,
(24/12/2014). Maksud
Pengadilan Agama Sampit bekerja sama Pemerintah Kabupaten Seruyan yang di kedatangannya untuk meniliti
wakili oleh kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) tentang  perkawinan di bawah
Kabupaten Seruyan melaksanakan kegiatan Pelayanan Terpadu Sidang Keliling Itsbat umur di wilayah Jawa Barat
Nikah pada tanggal 18 s.d 19 Desember 2014, dengan segala biaya dibebankan khususnya di Kabupaten Cianjur.
kepada DIPA kantor BP2KB Tahun Anggaran 2014.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 83


KILAS PERISTIWA

MS Tapaktuan Mengadakan Sidang


Pelayanan Terpadu Akhir Tahun

Mahkamah syar’iyah Tapaktuan akhiri kegiatan tahun 2014 dengan


acara sidang isbat nikah diluar gedung dengan pelayanan
terpadu, Senin (22/12/2014).
KPTA Palangka Raya Ikuti Diskusikan
Ketua PTA Gorontalo Prospek Pembaruan Hukum
Hadiri Sidang Isbat
Nikah di Kabupaten Komisi Hukum Nasional (KHN) Republik Indonesia
Bone Bolango mengadakan diskusi hukum mengenai Diseminasi
Rekomendasi bagi Pembaruan Hukum di Indonesia Tahun
Pengadilan Agama 2014 (Diseminasi 2014) “ Prospek Pembaruan Hukum
Gorontalo melaksanakan Pemerintahan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla
sidang isbath nikah di Periode Tahun 2014-2019, Rabu (10/11) di Ballroom Hotel
Kecamatan Tapa, Jumat Aquarius Palangka Raya.
(28/11/2014). Hadir dalam kegiatan ini Ketua PTA Gorontalo
Drs. H. A. Dahlan, SH. MH., Sekretaris Daerah Kabupaten Bone
Bolango, Kepala Kantor Kementerian Agama Bone Bolango,
Kepala Bagian Hukum Pemkab Bone Bolango serta para
Hakim, petugas-petugas dari kementerian agama dan dinas
kependudukan dan catatan sipil setempat.

Hari pertama Pelayanan Terpadu di Makassar

Pada hari Rabu  tanggal  3 Desember 2014, untuk pertama kalinya


PA. Makassar, Dinas Sosial Kota Makassar, Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Makassar dan Kementerian Agama Kota
Makassar menggelar layanan terpadu.

Tim Eksekusi PA Bangkinang


Melaksanakan Sita Eksekus

Pengadilan Agama Bangkinang berhasil


melaksanakan sita eksekusi terhadap putusan
PA Bangkinang Nomor 380/Pdt.G/2011/
PA.Bkn, Putusan PTA Pekanbaru Nomor 76/
Pdt.G/2012/PTA. Pbr., dan terakhir Putusan
Mahkamah Agung RI Nomor 778 K/ Ag /2013
yang berkekuatan hukum tetap (inkracht).
Sita eksekusi tersebut dilaksanakan pada hari
Rabu, (26/11/ 2014) di Kantor Desa Sendayan
Kecamatan Kampar Utara.

84 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


KILAS PERISTIWA

Bupati Nunukan: Nantinya,


Tak Ada Lagi Masyarakat
yang Tak Punya Buku Nikah

Bupati Nunukan Drs. H. Basri


memberi sambutan pada
pelaksanaan sidang keliling itsbat
nikah massal untuk masyarakat Kec.
Sebatik, yang berlangsung di Balai
Pertemuan Umum (BPU) kantor Kec. Sebatik, Kab. Nunukan, Selasa (11/11/2014).

Hakim Agung Meresmikan


Peluncuran Buku Kerapatan
Qadhi dan Majalah
Digital PA Pelaihari

Hakim Agung Dr. H. Ahmad Kamil,


S.H., M.Hum. resmi melaunching Buku
Kerapatan Qadhi, Pendaftaran Perkara
Online dan Majalah Digital PA Pelaihari. 
Acara yang digelar di Hotel Blue Atlantic
Banjarmasin pada Rabu (26/11/2014).

PA. Cibadak Gelar  Pelayanan


Terpadu  Untuk 50
Pasangan Tidak Mampu

Pengadilan Agama Cibadak bersama


Kantor Urusan Agama Kecamatan
Cibadak dan Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Sukabumi melaksanakan sidang terpadu  di Aula Kantor Desa Karang Tengah Kecamatan Cibadak
Kabupaten Sukabumi, Rrabu (8/4/ 2015).

Pelayanan Isbat Nikah


Terpadu di Karawang
Membuat Terharu

Pengadilan Agama
Karawang, Kantor Urusan
Agama Batujaya, dan
Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten
Karawang melaksanakan
sidang terpadu di di
halaman kantor Kecamatan
Batujaya, Karawang,
Jumat (20/2/2015).Acara
ini juga dihadiri oleh Plt
Bupati Karawang dr. Cellica
Nurrachadiana, Ketua
PA Karawang Drs. H. M.
Arsyad M, S.H., M.H., dan
perwakilan instansi terkait.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 85


AKTUAL

Menjaga Marwah Pengadilan


dengan UU Contemp of Court
Tujuannya mulia, namun perlu kehati-hatian ekstra dalam merumuskan pasal-pasalnya
agar selaras secara vertikal maupun horizontal dengan Undang-Undang lainnya.

Mahkamah Agung (MA) dan Court sudah mulai disinggung. Hal UU Kekuasaan Kehakiman. Kedua,
Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) itu dapat dibaca di bagian Penjelasan Contempt of Court tidak perlu diatur
sedang punya keinginan kuat agar Umum UU No 14 Tahun 1985 tentang dengan UU tersendiri, tetapi cukup
lembaga peradilan di Indonesia Mahkamah Agung. dimasukkan dalam KUHP yang hingga
dibentengi dengan Undang-Undang Pada tahun 2011, perlunya UU kini masih dalam proses revisi. Dan
Tindak Pidana Penyelenggaraan Contempt of Court menjadi salah ketiga, tidak perlu dibuat aturan baru
Peradilan atau lebih dikenal dengan satu rumusan Rakernas MA. Setahun mengenai Contempt of Court, baik
UU Contempt of Court. kemudian, Pusdiklat MA menyusun di dalam UU tersendiri maupun di
Beberapa bulan terakhir, pelbagai naskah akademik mengenai dalam revisi KUHP, karena KUHP versi
upaya telah dilakukan MA dan pentingnya pembentukan UU sekarang sebenarnya sudah mengatur
IKAHI. Tim untuk mengegolkan RUU tersebut. hal itu, meskipun tidak secara spesifik.
Contempt of Court telah dibentuk. Pada tahun 2004-2009, RUU Belakangan, opsi yang menguat
Serangkaian diskusi dan seminar juga Contempt of Court masuk dalam adalah opsi pertama. Karena itu, RUU
digelar—terakhir diselenggarakan program legislasi nasional. Sayang, Contempt of Court kini masuk dalam
di sebuah hotel di Jakarta, April lalu, hingga masa tugas DPR periode prolegnas tahun 2014-2019.
dengan menghadirkan para pakar, tersebut berakhir, pembahasan Draft RUU Contempt of Court yang
mulai dari kalangan hakim, akademisi, RUU Contempt of Court tidak juga ada sekarang terdiri dari 9 bab dan
advokat, hingga mantan pimpinan MA. dilakukan. 55 pasal. Hampir separuh di antara
Jika menengok ke belakang, Saat itu muncul tiga opsi. Pertama, 55 pasal itu mengatur tentang sanksi
sejak 30 tahun silam, sesungguhnya UU Contempt of Court perlu dibuat pidana bagi pelaku Contempt of Court.
keniscayaan adanya UU Contempt of tersendiri dan menjadi turunan dari Disebutkan di Bab I tentang

86 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


AKTUAL

Ketentuan Umum, tindak pidana Karena Contempt of Court dan 1-144/2011 tentang Keterbukaan
penyelengaraan peradilan adalah peradilan sumir ini berangkat dari Informasi di Pengadilan.
setiap perbuatan bersifat intervensi, tradisi common law, diperlukan Di negara-negara common law yang
tindakan, sikap, ucapan, tingkah laku penyesuaian-penyesuaian agar sejak lama memiliki UU Contempt of
dan/atau publikasi yang bertendensi sinkron dengan sistem peradilan kita. Court, proses peradilan cenderung
dapat menghina, merendahkan, Di Amerika Serikat, sebagaimana tertutup untuk menghindari
terganggunya, dan merongrong dijabarkan dalam naskah akademik penyebaran informasi dan
kewibawaan, kehormatan dan yang dibuat Puslitbang MA, pelaku pembentukan opini yang melecehkan
martabat hakim atau badan peradilan. direct contempt of court langsung atau mengintervensi lembaga
Di bab ini juga dijabarkan definisi dijatuhi hukuman oleh hakim, tanpa peradilan dan aparaturnya. Semua
tindak pidana penyelenggaraan proses pendakwaan, penuntutan, orang, termasuk jurnalis, dilarang
peradilan yang dilakukan secara dan pembelaan diri. Dalam konteks merekam jalannya persidangan,
langsung, yaitu tindak pidana yang peradilan Indonesia yang berkiblat baik dengan tape recorder, kamera
dilakukan pada saat dan ketika proses pada Civil Law, proses peradilan foto maupun kamera video. Berita-
peradilan sedang berlangsung. seperti itu tentu tidak lumrah. berita di media massa hanya boleh
Sedikit penyempurnaan perlu Apalagi, dalam RUU tersebut, menggunakan ilustrasi berupa sketsa
dilakukan di bab ini dengan proses peradilan terhadap indirect peristiwa dan wajah orang.
menambahkan definisi tindak pidana contempt of court dipersamakan Di Indonesia, dalam persidangan
penyelenggaraan peradilan secara dengan proses peradilan terhadap yang terbuka untuk umum,
tidak langsung. Ini penting, karena direct contempt of court. Dikaitkan pengunjung sidang dibolehkan
pada dasarnya Contempt of Court dengan pertanggungjawaban pidana merekam, memfoto dan memvideokan
terdiri dari direct contempt of court maupun perdata yang diatur dalam jalannya persidangan. Tak hanya itu,
dan indirect contempt of court. UU Pers, misalnya, ketentuan dalam pemberitaan dan perbincangan di
Direct contempt of court berarti RUU Contempt of Court itu tentu media massa mengenai suatu perkara
tindak pidana itu dilakukan di menjadi tidak sinkron. juga sangat mudah ditemukan.
pengadilan pada saat proses peradilan Di Amerika Serikat, lagi-lagi UU Contempt of Court versi
sedang berlangsung, misalnya mengutip naskah akademik Puslitbang Indonesia, karena itu, perlu
seorang pengunjung sidang meneriaki MA, sejumlah putusan pengadilan diselaraskan dengan pelbagai regulasi
hakim atau melemparkan benda- tingkat pertama dalam perkara yang menuntut lembaga peradilan
benda ke arah hakim. Sedangkan Contempt of Court yang proses lebih transparan dan akuntabel. UU
indirect contempt of court berarti peradilannya dilakukan secara sumir Contempt of Court dibuat bukan
tindak pidana itu dilakukan di luar ternyata dibatalkan oleh pengadilan untuk menjaga independensi
penadilan, entah proses peradilan tingkat banding. Pengadilan tinggi peradilan di satu sisi dan meniadakan
sedang berlangsung maupun sudah memutuskan, perkara-perkara itu transparansi dan akuntabilitas
rampung, misalnya melalui publikasi semestinya diproses menggunakan peradilan di sisi lain.
dan penyiaran media massa. proses peradilan biasa, bukan Di luar itu, tentu keberadaan UU
Ketentuan-ketentuan pidana yang summary procedure. Contempt perlu didukung penuh oleh
terlalu banyak juga perlu digodok Selain itu, di negara-negara segenap aparatur peradilan, baik
lagi, sebab merujuk kepada naskah yang menganut demokrasi terdapat yang bernaung di bawah Mahkamah
akademik yang dibuat Puslitbang kecenderungan untuk mengimbangi Agung maupun Mahkamah Konstitusi.
MA, pertanggungjawaban Contempt independensi peradilan dengan UU tersebut, jika lahir kelak, akan
of Court sesungguhnya bisa pidana transparansi dan akuntabilitas membuat orang-orang berpikir
maupun perdata. Hendaknya ada peradilan. Di Indonesia, gejala ke seribu sekali sebelum menghina
pemilahan yang jelas: mana yang arah itu sudah tampak jelas, dengan atau melecehkan lembaga dan
masuk ranah pidana dan mana yang adanya UU Pelayanan Publik dan UU aparatur peradilan, karena mereka
tergolong ranah perdata. Keterbukaan Informasi Publik. MA akan mendapat sanksi yang sepadan.
RUU ini juga mengatur tentang juga sudah membuat pelbagai regulasi Alhasil, marwah peradilan pun
peradilan sumir terhadap tindak untuk internal lembaga peradilan, terjaga.
pidana penyelenggaraan peradilan. misalnya Keputusan Ketua MA Nomor [hermansyah]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 87


KISAH NYATA

MEDIASI 39 MELAWAN 1
DI MUSHALLA
M
ulai jadi hakim sejak
tahun 2006, baru sekali
ini saya menangani
sengketa waris yang
melibatkan puluhan orang dan
telah berkali-kali dicarikan jalan
keluar di pengadilan namun tidak
membuahkan hasil.
Saya bertugas sebagai hakim di
PA Selong, Nusa Tenggara Barat,
sejak 2011 setelah pindah dari PA
Kotabaru, Kalimantan. Sebelumnya
saya menjadi CPNS, PNS hingga
Panitera Muda Permohonan di PA
Martapura, Kalimantan Selatan. Saya
lahir dan besar di Kediri, Jawa Timur.
Usia saya saat ini 52 tahun.
Bertugas di PA Selong memiliki
tantangan tersendiri. Tiap tahun,
Foto://pursuit.unimelb.edu.au/profiles/professor-tim-lindsey/ jumlah perkara waris di PA ini
terbilang banyak. Sepanjanjang tahun
2014, misalnya, ada 84 perkara waris
atau 9,05 persen dari total perkara PA
Selong yang mencapai 1.075 perkara.
Apa jadinya jika perkara waris yang melibatkan 40 orang Masyarakat Lombok, yang
menjadi yurisdiksi PA Selong,
dimediasi? Bagaimana cara mediator meredam amarah mayoritas beragama Islam. Meski
para pihak yang bertikai dan mencarikan jalan keluar demikian, sebelum adanya UU No.
7 Tahun 1989 tentang Peradilan
terbaik yang akhirnya disetujui? Berikut ini kisah nyata
Agama dan Kompilasi Hukum Islam
Hakim Pengadilan Agama Selong Harun JP, S.Ag., M.H.: (KHI), masyarakat di sini cenderung
menggunakan hukum waris adat
sasak.

88 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


KISAH NYATA

Dalam hukum waris adat sasak, ini berjumlah 39 orang. Mereka


warisan benda tak bergerak jatuh melawan satu orang. Ke-39 penggugat
kepada anak laki-laki, sedangkan itu merupakan keturunan dari tiga
anak perempuan hanya menerima istri pewaris. Si pewaris meninggal
warisan benda bergerak, seperti uang
Karena masyarakat dunia pada tahun 1974, dengan
dan perhiasan ditambah pemberian di sini cenderung meninggalkan 10 anak perempuan
hasil panan ala kadarnya dari anak- keras dan mudah dan satu anak laki-laki. Harta warisan
laki-laki yang menguasai sawah. emosi, saya harus yang ditinggalkan si pewaris berupa
Anak perempuan, dalam sawah dan kebun.
keluarga di sini yang menganut adat
menyiapkan strategi Dengan menggunakan hukum
sasak, harus mengikuti suaminya. khusus. Saya mesti adat Sasak, dari 10 anak perempuan
Pengecualian diberikan hanya memahami kondisi tersebut, tiga orang telah diberi tanah
jika sudah bercerai. Ketika itu sosial dan kebiasaan pekarangan, sementara tujuh orang
terjadi, maka anak perempuan itu lainnya tidak diberi tanah pekarangan
harus kembali ke rumah ibu atau
masyarakat, hingga mereka meninggal dunia.
keluarganya. Anak perempuan yang lalu berusaha Pada tahun 2000, anak-anak dari
tidak mengikuti suaminya akan menyesuaikan diri. ketujuh orang tersebut menuntut
diberikan bagian tanah warisan bagian orang tuanya kepada anak
sekadar untuk membuat rumah atau laki-laki si pewaris yang masih
bercocok tanam atau tempat pekedek hidup. Tapi anak laki-laki tersebut
yang berarti sepetak tanah sekadar menolak, dengan alasan ke-7 saudara
tempat bermain. Selaku hakim yang juga perempuannya telah mendapatkan
Karena adat sasak tidak sesuai mengemban amanah sebagai haknya berupa hasil sawah setiap
dengan hukum positif yang berlaku, mediator, pada tahun 2013 saya tahun dan uang pelepasan hak sebesar
berangsur-angsur masyarakat di ditunjuk untuk menjadi mediator Rp.100.000 per orang, dengan bukti
sini meninggalkannya. Pembagian dalam perkara waris Nomor 843/ surat pelepasan hak tahun 1980
harta warisan yang dulu dilakukan Pdt.G/2013/PA.Sel. Perkara yang dicap jempol oleh tujuh orang
dengan hukum adat sasat kini ini terbilang unik. Tercatat di tersebut. Mereka yang berselisih itu
banyak berujung sengketa. Agar kepaniteraan PA Selong, perkara ini pernah diupayakan damai oleh aparat
mendapatkan kepastian hukum dan sebenarnya ini telah tiga kali diajukan desa, tapi gagal.
keadilan, masyarakat muslim di sini ke PA Selong, yaitu pada tahun 2009, Sengketa ini tergolong rumit.
lantas berbondong-bondong ke PA. 2010 dan 2012. Seluruhnya berakhir Selain karena subjek-nya banyak dan
Alhasil, perkara-perkara waris yang dengan amar NO atau tidak dapat tingkat pendidikannya rendah, juga
diajukan ke PA pun berjibun. diterima karena surat gugatan dinilai karena objek-nya telah berkembang
Jika dicermati, tidak sedikit obscuur atau kurang jelas oleh majelis pesat. Sebagian sawah dan kebun
perkara waris yang berlabuh di hakim. yang ditinggalkan si pewaris telah
PA Selong adalah sengketa waris Pada tahun 2013, perkara itu berganti pemilik dan peruntukannya.
tempo dulu. Sengketa-sengketa itu didaftarkan lagi di PA Selong untuk Karena masyarakat di sini
melibatkan banyak pihak karena kali keempat. Meski substansi dan cenderung keras dan mudah emosi,
bermula dari dua atau generasi para pihak yang berperkara sama, saya harus menyiapkan strategi
sebelumnya. Misalnya, ada persoalan gugatan ini tidak termasuk nebis in khusus. Saya mesti memahami
waris dari jaman penjajahan idem, karena sebelum-sebelumnya kondisi sosial dan kebiasaan
Belanda—sebelum tahun 1930— belum sampai diperiksa pokok masyarakat di sini, lalu berusaha
sehingga melibatkan ahli waris cucu perkaranya. Ini tantangan cukup berat menyesuaikan diri. Saya juga harus
dan cicit hingga lebih dari 150 orang. buat saya selaku mediator: apakah bisa mengontrol psikologi para pihak
Selain itu juga melibatkan pihak sanggup mencarikan win-win solution yang bersengketa agar tidak leluasa
ketiga yang membeli tanah warisan atau tidak, setelah empat kali perkara meluapkan emosi dan melakukan
yang di kemudian hari menjadi ini diajukan ke PA. tindakan yang membahayakan.
perkampungan penduduk. Para penggugat dalam perkara Diberi waktu 40 hari, saya

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 89


KISAH NYATA

satu demi satu, dalam rangka para pihak mencari penaksir yang
pengumpulan resume perkara dan obyektif terhadap harga tanah yang
pengambilan kesepakatan. Akhirnya diperebutkan itu.
dicapai beberapa kesepakatan awal Pada mediasi ketiga, saya hadirkan
mengenai siapa saja yang jadi ahli ajak para pihak mendengarkan
waris, obyek sengketa dan hak-hak keterangan kepala desa setempat
yang telah dan belum diberikan dan broker tanah berkenaan dengan
kepada para ahli waris. harga tanah. Dari keterangan mereka,
Berikutnya, saya menjelaskan diperoleh harga tanah standar di
kepada mereka mengenai hak dan dekat obyek sengketa adalah Rp20
kewajiban pewaris dan ahli waris. juta per are.
Saya lalu memberi nasehat perihal Setelah itu, sekali lagi saya
pentingnya menjaga hubungan baik memberi nasehat, hingga kemudian
keluarga. Alhamdulillah, kedua belah pihak penggugat menyatakan
Harun JP, S.Ag., M.H. pihak sepakat bahwa tujuh anak bersedia menerima bagian Rp10 juta
Hakim Pengadilan Agama Selong perempuan si pewaris yang belum per ahli waris sehingga total uang
menerima warisan akan diberikan yang harus diserahkan penggugat
menyelenggarakan mediasi hingga
hak-haknya. adalah Rp 70 juta. Uang sebesar itu
lima kali. Pada mediasi pertama, kedua
Pada mulanya, para penggugat harus dibayar kontan dan sekaligus.
belah pihak saya ajak menyusun dan
menuntut pembagian natura (tanah) Di sisi lain, pihak tergugat masih
menyepakati agenda mediasi. Karena
secara fara’idl atau menurut hukum bimbang antara setuju atau tidak
ruang mediasi PA Selong hanya
waris Islam, namun tergugat hanya setuju.
berukuran 3,5 m x 4,5 m, mediasi
bersedia memberikan bagian berupa Pada mediasi keempat, awalnya
saya alihkan di mushalla PA Selong.
uang ala kadarnya dengan alasan saya menduga mediasi akan berjalan
Total para pihak yang hadir 35 orang.
tanah pekarangan sudah menjadi lancar karena beberapa pokok
Alhamdulillah, di tempat ibadah itu,
perkampungan. Pula, ke-7 anak persoalan sudah terurai pada tiga
mereka menyepakati agenda mediasi.
perempuan si pewaris, menurut mediasi sebelumnya. Ternyata dugaan
Pada mediasi kedua, saya minta
tergugat, telah menerima hasil tanah saya meleset. Mereka kembali cekcok
masing-masing pihak untuk membuat
sawah. soal harga tanah. Teriakan dengan
resume perkara versi mereka.
Sempat reda, kedua belah pihak nada tinggi bersahut-sahutan. Sebagai
Masalahnya, para pihak tidak pandai
bersitegang lagi. Masing-masing mediator, sekuat tenaga saya berusaha
menulis. Mereka pun saya minta
saling memaksakan kehendaknya. mengendalikan suasana agar tidak
menyampaikannya secara lisan, lalu
Kembali menengahi keadaan, saya semakin liar. Dan setelah berkali-kali
saya mencatatnya.
memutuskan untuk melakukan lobi saya beri nasehat, akhirnya pihak
Ternyata masalah tak berhenti di
dengan masing-masing pihak. Dengan tergugat setuju memberikan bagian
situ. Agenda penyampaian resume
pendekatan kaukus, saya pisahkan Rp10 kepada tiap orang dari tujuh ahli
oleh masing-masing pihak tidak
mereka, lalu saya ajak mereka bicara waris yang tidak lain adalah saudara-
berjalan lancar, lantaran mereka
secara bergiliran. Dalam proses ini saudaranya itu.
temperamental. Yang terjadi malah
saya mengarahkan pikiran mereka Pada mediasi kelima, saya
saling membentak dan mencaci-maki.
untuk fokus pada hak dan kewajiban membuat rumusan draf perdamaian.
Agar situasi tidak semakin panas, saya
serta untung dan ruginya. Akhirnya Saya minta para pihak untuk
berusaha meredam emosi mereka.
pihak penggugat setuju, orang tua membacanya dengan seksama dan
Dengan bahasa santun namun tegas,
mereka tidak menerima bagian sawah memberi masukan-masukan. Setelah
saya ingatkan mereka bahwa mereka
lagi, tapi menerima bagian dalam itu, saya bacakan rumusan itu dan
di sini untuk mencari solusi, bukan
bentuk uang. mereka menyimaknya. Para penggugat
untuk memperpanjang konflik.
Tapi muncul masalah lain: dan tergugat setuju dengan rumusan
Mereka bisa mengerti.
Berapa harga terkini dari tanah yang itu. Mereka pun akhirnya bersedia
Untuk mengurai kebuntuan, saya
akan dibagi? Untuk memecahkan menandatangani akta perdamaian.
memutuskan untuk mengajukan
masalah tersebut, saya menyarankan Alhamdulillah, deal! []
pertanyaan kepada para pihak

90 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


EKONOMI SYARI’AH

ADA PERADILAN AGAMA DALAM


FATWA ISLAMIC HEDGING
Sepanjang eksistensi DSN MUI, inilah fatwa yang paling lama
pembahasannya. Kuatir mengharamkan yang halal.

D
ewan Syariah Nasional terhadap dollar yang sangat fluktuatif. al-murakkab atau Transaksi Lindung
Majelis Ulama Indonesia “Pergerakan nilai tukar rupiah Nilai Kompleks. Dan ketiga, ‘aqd
(DSN-MUI) mengeluarkan terhadap dolar Amerika Serikat al-tahawwuth fi suq al-sil’ah atau
fatwa tentang Transaksi saat ini cenderung berfluktuasi dan Transaksi Lindung Nilai melalui Bursa
Lindung Nilai Syariah atas Nilai melemah, sehingga sangat tepat bagi Komoditi Syariah.
Tukar, awal April lalu. Fatwa yang pelaku industri keuangan syariah, Yang akan menjadi pelaku lindung
lebih populer dengan istilah islamic pelaku usaha, maupun masyarakat nilai syariah adalah lembaga keuangan
hedging atau al-Tahawwuth al-Islami pada umumnya untuk mencari cara syariah (LKS), lembaga keuangan
itu merupakan fatwa nomor 96 yang dalam mengatasi risiko nilai tukar konvensional dalam kapasitas hanya
dibuat DSN-MUI, sejak unit organisasi rupiah, terutama melalui mekanisme sebagai penerima lindung nilai dari
MUI ini dibentuk pada tahun 1999 lindung nilai syariah,” ujarnya. LKS, Bank Indonesia (BI), lembaga
dan menjadi fatwa tentang islamic Terdapat tujuh hal yang bisnis yang tidak bertentangan
hedging yang pertama di dunia. terkandung dalam fatwa ini dan ada dengan prinsip syariah dan piihak
Ketua DSN-MUI K.H. Ma’ruf Amin, tiga macam akad yang masing-masing lain yang sesuai dengan peraturan
dalam jumpa pers di kantor MUI, memiliki mekanisme tersendiri. perundang-undangan yang berlaku.
mengatakan bahwa fatwa ini perlu Pertama, ‘aqd al-tahawwuth al-basith Pembahasan draft fatwa tentang
diterbitkan untuk mengantisipasi atau Transaksi Lindung Nilai islamic hedging atas nilai tukar rupiah
pergerakan nilai tukar rupiah Sederhana. Kedua, ‘aqd al-tahawwuth sudah mulai dirintis pada tahun 2013.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 91


EKONOMI SYARI’AH

Setiawan Budi Utomo, Kepala


Bagian Departemen Perbankan
Syariah OJK, mengatakan bahwa saat
ini adalah waktu yang paling pas
untuk menerbitkan fatwa tentang
islamic hedging. “Sekarang terjadi
gonjang-ganjing nilai tukar rupiah.
Momennya pas. Kalau sampe nilai
tukar dollar terhadap rupiah Rp15
ribu, ada bank yang akan ambrol,”
ujarnya.
Berdasarkan analisisnya, bank-
bank syariah yang modal dan size-nya
tidak segede bank-bank konvensional
akan mudah roboh, jika tidak ada
Awalnya BI yang meminta, supaya itu mengungapkan bahwa fatwa lindung nilai syariah.
DSN-MUI membuat fatwa. Karena tentang islamic hedging ini sangat Lindung nilai syariah juga
kompleksnya persoalan, diperlukan ditungu-tunggu oleh pelaku ekonomi dibutuhkan untuk penyelenggaraan
pembahasan secara mendalam dan syariah. Namun, mengingat rumitnya ibadah haji. “Kementerian Agama
marathon. persoalan ini, dapat dimaklumi jika menerima setoran haji dalam bentuk
Tak Cuma pembahasannya yang MUI tidak mau tergesa-gesa. rupiah, tapi biaya haji dalam bentuk
lama. Saat menyusun fatwa ini DSN “Ini produk syariah yang kompleks. dollar Amerika. Kalau tidak di-hedjing,
MUI juga melibatkan Otoritas Jasa Sifatnya khusus. Tidak mudah dalam kondisi sekarang yang susah
Keuangan (OJK), dan Ikatan Akuntansi dipahami, dibandingkan dengan diprediksi, Kemenag akan berdarah-
Indonesia (IAI), dan Bursa Berjangka penghimpunan dan penyaluran dana,” darah,” kata Budi.
Jakarta (BBJ), serta Mahkamah Agung kata Dhani. Budi, yang terlibat sejak awal
(MA) yang tergabung dalam Working Ia menegaskan, terdapat dalam penyusunan draft fatwa ini,
Group Perbankan Syariah (WGPS). ketentuan khusus yang sangat mengungkapkan bahwa pada mulanya
Tercatat, inilah kali pertama MA— penting. Pada prinsipnya, transaksi islamic hedging memunculkan pro-
yang diwakili Kamar Agama dan lindung nilai syariah tidak boleh
Direktorat Jenderal Badan Peradilan untuk spekulasi. “Lindung nilai hanya
Agama—masuk dalam WGPS dan menyangkut pokok pinjaman dan
dilibatkan dalam penyusunan fatwa harus ada kebutuhan nyata yang
DSN-MUI tentang islamic hedging. tidak bisa dihindarkan atau lil-hajjah.
Juga untuk kali pertama, peradilan Ini bedanya dengan konvensional,”
agama disebut dalam fatwa MUI tandasnya.
Islamic hedging ini
sebagai tempat untuk menyelesaikan Sebelumnya, DSN-MUI telah produk syariah yang
sengketa jika terjadi persoalan pada mengeluarkan fatwa Nomor 28/DSN- kompleks. Sifatnya
transaksi lindung nilai. MUI/2002 tentang Jual Beli Mata khusus. Tidak
Sepekan sebelum DSN-MUI Uang. Dalam fatwa tersebut yang
mengumumkan fatwa terbarunya dibolehkan hanya satu bentuk akad,
mudah dipahami,
itu, para anggota WGPS mengadakan yakni transaksi spot. Fatwa tersebut dibandingkan
pertemuan di Badilag. Itu adalah memberikan makhraj syar’i berupa dengan
pertemuan lanjutan dari pertemuan forward agreement, namun DSN penghimpunan dan
serupa yang diselenggarakan di OJK MUI tidak memberikan penjelasan
sebulan sebelumnya. yang lebih rinci. Nah, fatwa tentang
penyaluran dana.
Direktur Penelitian, Pengaturan, islamic hedging menjelaskan lebih
dan Perizinan Perbankan Syariah OJK lanjut mengenai forward agreement
Dhani Gunawan dalam pertemuan tersebut.

92 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


EKONOMI SYARI’AH

kontra yang cukup tajam di Tanah Air. muamalat. “Nash-nash justru di MA terlibat dalam penyusunan
Ada kekuatiran, lindung nilai akan terbatas sekali. Bahkan pendapat- fatwa ini, hakim peradilan agama
mengakibatkan maraknya transaksi pendapat sebagian ulama dulu sudah akan lebih up date dibandingkan
mata uang dengan jalan spekulasi yang kadaluwarsa,” ungkap Budi. dengan yang lain. Tidak ada pihak,
tidak cocok dengan prinsip-prinsip Fatwa yang dikeluarkan DSN-MUI pelaku maupun penegak hukum, yang
ekonomi syariah. Ada pula suara menjadi fatwa pertama di dunia yang lebih paham dibandingkan orang
yang mengatakan bahwa lindung nilai menghalalkan islamic hedging, di yang mengikuti prosesnya sejak awal.
tidak ada dalam khazanah Islam. “Kita samping karena di Indonesia lindung Stigma bahwa hakim peradilan agama
bongkar kitab-kitab kuning, nggak nilai sangat dibutuhkan, juga karena tidak mengerti transaksi finansial, itu
akan ketemu yang namanya lindung para ulama dan pelaku ekonomi otomatis terbantahkan,” kata Budi.
nilai,” tuturnya. syariah di Indonesia memiliki Ketua Kamar Agama Prof. Abdul
Namun, Budi menegaskan, melihat paradigma yang berbeda. Manan menyambut baik keterlibatan
situasi yang berkembang, lindung “Ada adagium, di Indonesia ini WGPS dalam penyusunan fatwa
nilai adalah keniscayaan untuk apapun serba boleh atau bolah- DSN-MUI mengenai islamic hedging.
menyelamatkan keberlangsungan boleh. Kalau di Arab, serba tidak “Sepanjang demi kemaslahatan
ekonomi syariah. Dalam situasi boleh. Kalau Indonesia seperti Arab, umat, Insya Allah kami akan selalu
demikian, DSN-MUI dan anggota ekonomi syariah tidak jalan. Makanya membantu,” ujarnya.
WGPS lainnya sepakat untuk kita dipuji,” kata Budi. Setelah keluarnya fatwa islamic
membolehkan lindung nilai dengan Budi menambahkan, selain hedging ini, para anggota WGPS
prinsip-prinsip syariah. jadi fatwa tentang islamic hedging sepakat untuk bergerak dengan
“Terhadap permintaan jawaban pertama di dunia, fatwa ini juga makin kapasitas masing-masing. OJK akan
hukum mengenai praktik ekonomi meneguhkan kewenangan peradilan mempositivisasikan fatwa tersebut
syariah, kita menganut kaidah: agama. Disebutkan dalam fatwa itu, menjadi peraturan OJK. IAI akan
Dibolehkan karena adanya suatu jika terjadi sengketa mengenai islamic membuat sistem pembukuannya.
kebutuhan yang mendesak, tapi hedging, penyelesainnya secara Dan, MA diharapkan untuk
dengan syarat-syarat,” ujarnya. litigasi harus dilakukan di peradilan mengadopsinya dalam revisi
Karena minimnya referensi klasik agama. Tentu, menyelesaikan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
mengenai al-Tahawwuth al-Islami, sengketa secara musyawarah, mediasi (KHES) dan menyosialisasikannya
konsideran fatwa DSN-MUI nomor dan cara-cara non-litigasi lainnya kepada para hakim peradilan agama
96 lebih banyak menyuguhkan tetap dimungkinkan. untuk dijadikan pedoman.
konsideran mengenai dinamika “Karena pimpinan peradilan agama [hermansyah]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 93


JINAYAH

Sumber foto: repro www.hidayatullah.co.id.

MELIHAT KITAB
S
ebelum bencana tsunami
menerpa, Provinsi Aceh
sudah memiliki tiga qanun

HUKUM PIDANA ALA mengenai jinayat. Pertama,


Qanun Nomor 12 Tahun 2003 tentang

SERAMBI MEKAH
Khamar dan Sejenisnya. Kedua, Qanun
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Maisir.
Ketiga, Qanun Nomor 14 Tahun 2003
tentang Khalwat.
Baru-baru ini, ada dua qanun lagi
yang menarik perhatian masyarakat
Provinsi Aceh dalam perjalanannya tetap konsisten Aceh dan lembaga peradilan, yaitu
menerapkan syariat Islam, lebih dari satu produk Qanun nomor 7 Tahun 2013 tentang
peraturan perundang-undangan yang lazim disebut Hukum Acara Jinayat (HAJ) dan Qanun
qanun berlaku di bumi serambi Mekah ini. nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum
Jinayat. Berdasarkan Qanun Nomor 6
Tahun 2014, qanun tentang khamar,
maisir, dan khalwat itu dicabut dan

94 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


JINAYAH

dinyatakan tidak berlaku. Hukum pidana Islam bukanlah materiil bidang jinayat sudah lama
Sejak diundangkan pada tanggal hukum yang kejam sebagaimana ditunggu sebagai hukum terapan.
13 Desember 2013 lalu, Qanun yang digambarkan dalam banyak Qanun hukum jinayat menurut Hj.
Nomor 7 Tahun 2013 tentang Hukum tulisan orang orientalis, karena Rosmawardani, mengacu pada empat
Acara Jinayat (HAJ) memunculkan pelaksanaan hudud itu sendiri baru pokok pikiran yang menjadi pegangan
paradigma baru hukum di Aceh. boleh dilaksanakan ketika syarat dan utama ketika qanun itu dibahas.
Hukum Acara Jinayat dan Kitab aturannya telah terpenuhi. (2013 : Pertama, ketentuan-ketentuan yang
Undang-Undang Hukum Acara 14). akan dilaksanakan itu harus tetap
Pidana (KUHAP) memiliki paradigma Menurut guru besar ilmu hukum bersumber kepada Alquran dan
berbeda satu sama lain. Berdasarkan USU dan tokoh Aceh H. Hasballah Sunah Rasulullah.
konsideran huruf ( c ) Qanun Hukum Thaib, pengalaman Aceh dalam Kedua, penafsiran atas Alquran
Acara Jinayat disebutkan bahwa penerapan syariat Islam sangat dan Hadis tersebut akan dikaitkan
aturan yang ada di dalam KUHAP, membantu memberikan wajah dengan keadaan dan kebutuhan
belum sepenuhnya dapat memenuhi syariah Islam yang baik bagi daerah lokal (adat) masyarakat Aceh. Ketiga,
kebutuhan penegakan hukum di Aceh. lainnya. Untuk itu himbau beliau, para penafsiran dan pemahaman tersebut
Hal itu dikemukakan oleh Hakim penegak hukum syariah di Aceh harus akan diupayakan untuk selalu
Tinggi pada Mahkamah Syar’iyah benar-benar bersikap terbaik agar berorientasi ke masa depan. Keempat,
Aceh Dra. Hj. Rosmawardani, SH, MH. tidak mencoreng wajah Islam, bukan guna melengkapi tiga prinsip di atas
Menurutnya, masih ada pandangan hanya bagi pemeluknya namun bagi dipedomani prinsip yang terkandung
pemerintah yang berada di luar non muslim yang berada di Aceh. dalam sebuah kaidah fiqih kulliyah
provinsi Aceh bahwa Qanun Hukum Berdasarkan ketentuan pasal yang dikenal luas: al-muhafazhah
Acara Jinayat sama dengan KUHAP. 5 Qanun nomor 6 tahun 2014 ‘ala-l qadim-ish shalih wal akhdzu
Perkiraan ini tidak seluruhnya benar, tentang hukum jinayat, bahwa dalam bil jadidil ashlah, yang maknanya
karena filosofi hukum acara jinayat menerapkan syariat Islam tidak hanya ”tetap memakai ketentuan-ketentuan
berbeda dengan paradigma KUHAP. berlaku bagi pemeluk agama Islam, lama (mazhab) yang masih baik
Paradigma hukum acara jinayat namun berlaku bagi non muslim yang (relevan) serta berusaha mencari dan
dan hukum jinayat dalam pandangan sengaja menundukkan diri secara merumuskan ketentuan baru yang
Prof. Dr. H. Hasballah Thaib, menjamin sukarela terhadap hukum jinayat. lebih baik dan lebih unggul”.
asas keadilan dan ketentraman. Hal itu karena keberadaan hukum Lebih lanjut Hj. Rosmawardani

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 95


JINAYAH

BAGAN JENIS HUKUMAN DALAM KUHP DAN QANUN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT

KUHP Qanun
Pasal 10 Pasal 3 ayat (2) tentang jenis-jenis jarimah;
Pidana terdiri atas: a. Khamar;
Pasal 11 b. Maisir;
a. pidana pokok: c. khalwat;
1. pidana mati; d. Ikhtilath;
2. pidana penjara; e. Zina;
3. pidana kurungan; f. Pelecehan seksual;
4. pidana denda; g. Pemerkosaan;
5. pidana tutupan. h. Qadzaf;
b. pidana tambahan i. Liwath; dan
1. pencabutan hak-hak tertentu; j. Musahaqah.
2. perampasan barang-barang tertentu;
3. pengumuman putusan hakim. Pasal 4
(1) ‘Uqubat terdiri dari:
Pasal 12 a. Hudud; dan
1. Pidana penjara ialah seumur hidup atau selama waktu tertentu. b. Ta’zir.
2. Pidana penjara selama waktu tertentu paling pendek satu hari dan paling (2) ‘Uqubat Hudud sebagaimana dimaksud
lama lima belas tahun berturut-turut. pada ayat (1) huruf a berbentuk cambuk.
3. Pidana penjara selama waktu tertentu boleh dijatuhkan untuk dua puluh tahun (3) ‘Uqubat Ta’zir sebagaimana dimaksud
berturut-turut dalam hal kejahatan yang pidananya hakim boleh memilih pada ayat (1) huruf b terdiri dari:
antara pidana mati, pidana seumur hidup, dan pidana penjara selama waktu a. ‘Uqubat Ta’zir utama; dan
tertentu, atau antara pidana penjara seumur hidup dan pidana penjara selama b. ‘Uqubat Ta’zir tambahan.
waktu tertentu; begitu juga dalam hal batas lima belas tahun dilampaui (4) ‘Uqubat Ta’zir utama sebagaimana
sebab tambahanan pidana karena perbarengan, pengulangan atau karena dimaksud pada ayat (3) huruf a terdiri
ditentukan pasal 52. dari:
4. Pidana penjara selama waktu tertentu sekali-kali tidak boleh melebihi dua a. cambuk;
puluh tahun. b. denda;
c. penjara; dan
Pasal 30 d. restitusi.
1. Pidana denda paling sedikit tiga rupiah tujuh puluh lima sen. (5) ‘Uqubat Ta’zir Tambahan sebagaimana
2. Jika pidana denda tidak dibayar, ia diganti dengan pidana kurungan. dimaksud pada ayat
3. Lamanya pidana kurungan pengganti paling sedikit satu hari dan paling lama (3) huruf b terdiri dari:
enam bulan. a. pembinaan oleh negara;
4. Dalam putusan hakim, lamanya pidana kurungan pengganti ditetapkan b. Restitusi oleh orang tua/wali;
demikian; jika pidana dendanya tujuh rupiah lima puluh dua sen atau c. pengembalian kepada orang tua/
kurungan, di hitung satu hari; jika lebih dari lima rupiah lima puluh sen, tiap- wali;
tiap tujuh rupiah lima puluh sen di hitung paling banyak satu hari demikian d. pemutusan perkawinan;
pula sisanya yang tidak cukup tujuh rupiah lima puluh sen. e. pencabutan izin dan pencabutan
5. Jika ada pemberatan pidana denda disebabkan karena perbarengan atau hak;
pengulangan, atau karena ketentuan pasal 52, maka pidana kurungan
pengganti paling lama delapan bulan.
6. Pidana kurungan pengganti sekali-kali tidak boleh lebih dari delapan bulan.

Pasal 52
Bilamana seorang pejabat karena melakukan perbuatan pidana melanggar suatu kewajiban khusus dari jabatannya , atau
pada waktu melakukan perbuatan pidana memakai kekuasaan, kesempatan atau sarana yang diberikan kepadanya karena
jabatannya, pidananya dapat ditambah sepertiga.

96 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


JINAYAH

“Jadi, ditemukan format baru


menjadi 1 (satu) kali cambuk setara
dengan 1 (satu) bulan penjara atau
5 (lima) gram emas. Dari perubahan
format tersebut dihasilkan jumlah
maksimal denda yang semula
sebanyak 4000 (empat ribu) gram
menjadi 1000 (seribu) gram emas,
dengan mengikuti alur pikir ini maka
semua denda emas dalam qanun ini
disesuaikan dengan rumus konversi
tersebut,” ungkap Nurhadi.
Di dalam qanun ini untuk jarimah
Hudud tidak menganut prinsip
menyebutkan bahwa cara yang para hakim Mahkamah Syar’iyah uqubat alternatif. Sedangkan jarimah
ditempuh untuk menentukan di Aceh dan tokoh agama di sana. Ta’zir menganut prinsip uqubat
perbuatan pidana, bagaimana Para pelaku jarimah yang tidak mau alternatif yaitu cambuk atau denda
cara atau apa persyaratan yang dipenjara dapat membayar restitusi atau penjara. Berdasarkan alur pikir
diperlukan agar sebuah perbuatan berupa emas kepada pihak korban di atas, maka uqubat Hudud zina
dapat ditetapkan sebagai jarimah atau keluarga atas dasar saling ditetapkan 100 (seratus) kali cambuk
(perbuatan pidana), diikuti ketentuan memaafkan. dan dapat ditambah hukuman penjara
yang ada dalam fiqih itu sendiri yang “Restitusi mirip dengan denda, tapi selama 12 (dua belas) bulan tanpa
pada dasarnya harus memenuhi salah diatur berbeda dalam qanun hukum adanya alternatif lain. Sedangkan
satu dari dua model. jinayat, padahal dalam praktiknya untuk jarimah Ta’zir seperti khalwat
“Model yang pertama nash sama,” kata Hakim Mahkamah ditetapkan 10 (sepuluh) kali cambuk
sendiri yang menyatakannya secara Syar’iyah Lhoksukon Nurhadi, SHI. setara dengan 10 (sepuluh) bulan
tegas sebagai perbuatan yang harus Lebih lanjut Nurhadi memperjelas, penjara atau 50 (lima puluh) gram
dijatuhi hukuman. Misalnya Alquran kedudukan dan pelaksanaan denda emas murni.
menyatakan bahwa pezina dicambuk dan restitusi dalam Qanun Hukum Prinsip ‘Uqubat alternatif di
seratus kali, perbuatan jenis ini Jinayat. Menurutnya, satu kali sini dimaksudkan untuk memberi
diidentifikasi sebagai jarimah hudud,” hukuman cambuk pada dasarnya keleluasaan bagi hakim untuk
tegas Hakim PTA yang juga konsen dianggap sama dengan penjara satu berijtihad. Dalam beberapa kasus
terhadap masalah hukum jinayat itu bulan atau denda sebesar 20 (dua hakim berdasarkan pertimbangannya
kepada redaksi. puluh) gram emas. bahkan dapat menetapkan ‘Uqubat
Model yang kedua menurutnya, Namun demikian, dengan yang melebihi dari ketentuan hukum
jenis hukuman yang dalam Qanun mempertimbangkan kondisi ekonomi Hudud sebagaimana yang tertera
Hukum Jinayat Pasal 4 ayat (1) masyarakat di Aceh, penetapan dalam Alquran. Dalam hal inilah
disebutkan bahwa uqubat terdiri denda dengan menggunakan emas hakim diberi kekuasaan penuh untuk
atas hudud dan ta’zir. Uqubat hudud dalam jumlah yang sangat besar memutuskan, dan inilah yang memang
berbentuk cambuk, sedangkan terasa sangat memberatkan. Oleh digariskan dalam hukum Islam yang
uqubat ta’zir terbagi dua; ta’zir utama karena itu, dengan tetap mengacu bertujuan tidak menciptakan hakim
dan ta’zir tambahan. pada penyesuaian jumlah ‘uqubat sebagai ‘corong’ undang-undang
Uqubat ta’zir utama berupa cambuk dan penjara, di mana 1 semata.
(Alimuddin)
cambuk, denda, penjara, dan restitusi. (satu) kali cambuk setara dengan 1
Restitusi adalah pembayaran (satu) bulan penjara atau 20 (dua Sumber bacaan:
sejumlah uang atau harta tertentu puluh) gram emas, khusus untuk Dr. H. Zamakhsyari Hasballah, Lc, MA
oleh pelaku jarimah atau keluarganya denda emas dibuat konversi dengan (ed), Pemikiran dan Sikap M. Hasballah
kepada korban atas perintah hakim. menurunkan jumlahnya hingga 75% Thaib dalam Berbagai Dimenasi, Cita
Restitusi dianggap menarik bagi dari penyesuaian jumlah di atas. Pustaka Media Perintis, Medan, 2013.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 97


INSIGHT

CATE SUMNER
Aktivis Access to
Justice Asia Pasifik
Idola Warga
Peradilan Agama

Nama Cate Sumner


bukanlah nama yang
asing di kalangan warga
peradilan di Indonesia,
terutama peradilan
agama. Namanya sudah
sangat akrab di telinga
insan peradilan dari
Sabang sampai Merauke.
Sosoknya yang ramah
dan mudah berinteraksi
menjadikannya cepat
akrab dengan orang lain.

98 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


INSIGHT

I
bu Cate – panggilan akrab kami kepada access to justice, public service mengurusi pengungsi Palestina, Cate
kepadanya – adalah pegiat HAM dan court reform. mengaku sangat terpengaruh dengan
dan aktivis reformasi peradilan Cate juga saat ini menjabat salah seorang tokoh pegiat HAM di
yang sudah puluhan tahun malang sebagai Lead Adviser pada program Palestina.
melintang di dunia peradilan Asia legal identity di Australia Indonesia Bagaimana Cate melihat potret
Pasifik. Ide dan gagasannya yang Partnership for Justice (AIPJ), lembaga access to justice di Indonesia?
brilliant banyak membantu peradilan donor yang didanai oleh program Bagaimana pula ia melihat peran
agama di Indonesia dalam melakukan bantuan Australia (Ausaid). Program peradilan agama selama ini dalam
reformasi berbasis keadilan sosial. Legal Identity yang digawangi Cate meningkatkan akses terhadap
Keberpihakannya kepada kaum di Indonesia sudah menampakkan keadilan? Berikut wawancara jarak
perempuan, masyarakat miskin hasil yang amat signifikan. Di bawah jauh redaksi Majalah ini dengan Ibu
dan kelompok masyarakat kurang payung pelayanan terpadu identitas Cate yang sedang mengisi liburannya
beruntung lainnya, tidak lagi hukum yang dijalankan peradilan dengan hiking bersama keluarganya
diragukan. Hidupnya didedikasikan agama, Kementerian Agama dan di Tasmania beberapa waktu lalu:
bagi terciptanya akses terhadap Kementerian Dalam Negeri, bersama
keadilan bagi mereka yang memang mantan Dirjen Badilag, Wahyu Dimana sekarang ibu Cate tinggal?
sering terabaikan. Widiana, Cate di bawah bendera AIPJ Saya tinggal di Hobart, ibu kota
Selama sepuluh tahun terakhir, banyak menyokong kegiatan ini. Tasmania. Negara bagian Australia
publikasi yang ditulis Cate berkisar Pernah bekerja di Jalur Gaza yang paling selatan.

AKRAB : Cate Sumner ketika melakukan riset dengan team PEKKA dan SMERU di Flores Timur, NTT.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 99


INSIGHT

orang terluka dan hak asasinya


terampas.
Kemudian saya bekerja sebagai
Penasihat Hukum (Legal Adviser)
UNRWA di kantor lapangan UNRWA
di Yerusalem. Baik di Jalur Gaza
maupun di Yerusalem, saya melihat
dan terkesan dengan pekerjaan
orang-orang di NGO yang mendukung
akses kepada keadilan dan hak asasi
manusia.
Setelah itu kemudian saya bekerja
di Organisasi Hukum Pembangunan
Internasional (International
Development Law Organization) di
Manila dan Sydney. Karena bekerja
di IDLO itulah yang membawa saya
berkeliling Asia dari Mongolia sampai
Kamboja, dari Pakistan sampai Cina.
Sekarang ini, saya merasa beruntung
bisa bekerja dengan 14 peradilan di
seluruh Pasifik.

DEDIKASI : Cate Sumner ketika mengunjungi PA Larantuka, NTT.


Siapa orang yang paling
berpengaruh terhadap Ibu sehingga
Bu Cate sudah bekerja selama juga di Kairo bekerja sebagai lawyer memutuskan untuk bekerja seperti
lebih dari 20 tahun di Timur Tengah selama tiga tahun. Kemudian saya sekarang ini?
dan Asia Pasifik. Fokus kerjanya di mendengar ada lowongan pekerjaan Waktu masih di Jalur Gaza, saya
bidang keadilan, HAM dan reformasi di United Nations Relief and Works bertemu dengan Raji Sourani, seorang
peradilan. Bagaimana ibu pertama Agency (UNRWA), sebuah badan lawyer yang mengepalai Pusat Hukum
kali terlibat dalam pekerjaan seperti di PBB yang mengurusi pengungsi dan Hak Asasi Manusia Gaza atau Gaza
itu? Palestina di Timur Tengah. Saya Center for Rights and Law. Sekarang
Begitu selesai S1 hukum dan kemudian ajukan lamaran dan terpilih lembaga itu bernama Palestinian
seni di Australia, saya beruntung menduduki posisi sebagai Refugee Centre for Human Rights. Raji Sourani
mmendapatkan beasiswa untuk Affairs Officer di Jalur Gaza dan bekerja ini kerjanya mendokumentasikan
belajar hukum internasional di di sana selama tahun 1994. dan menginvestigasi pelanggaran
University of Brussels di Belgia. Pada Pekerjaan saya pada waktu itu hak asasi manusia di daerah yang
waktu kuliah di Brussels itu saya mulai adalah berkeliling kamp-kamp diduduki (Israel, red). Sebagai aktivis
tertarik pada mata kuliah hukum pengungsi di Jalur Gaza, mengunjungi pembela HAM, Raji pernah dipenjara
internasional dan perbandingan sekolah-sekolah, klinik-klinik, pusat beberapa kali dan juga dianugerahi
hukum. Saya juga ambil mata kuliah distribusi makanan UNRWA dan banyak penghargaan HAM dan
hukum HAM internasional dan memberikan perlindungan hak ditunjuk sebagai Komisioner dari
hukum kemanusiaan (humanitarian asasi manusia bagi para pengungsi International Commission of Jurists
law). Saya sangat menyenangi kedua Palestina. Pekerjaan ini sangat yang berbasis di Jenewa.
mata kuliah ini. menantang karena pada waktu Pada waktu itu saya amat terkesan
Setelah saya selesaikan magister itu berbarengan dengan gerakan sekali dengan cara Raji menggembleng
hukum di Belgia, saya kemudian pergi intifada yang kedua atau uprising sekelompok orang Palestina dan staff
ke Kairo Mesir mengikuti suami saya (perlawanan) dari para pengungsi internasional di kantornya. Saya
yang bekerja sebagai diplomat. Saya Palestina. Saya melihat sendiri banyak juga terkesan bagaimana ia mampu

100 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


INSIGHT

secara mengesankan mengadvokasi sebagai anggota team dan menghargai Keadilan Australia.
dan menyediakan informasi atas kontribusi mereka secara egaliter.
pelanggaran HAM yang terjadi di Jalur Di Indonesia, bukan rahasia lagi Kapan Ibu pertama kali mengenal
Gaza. jika saya terpengaruh dengan gaya peradilan agama? Kesan pertama Ibu
kepemimpinan Ibu Nani Zulminarni, bagaimana?
Nah, kalau orang yang paling Pendiri dan Ketua LSM PEKKA, juga Saya bergabung dengan Indonesia
berpengaruh dalam hidup Ibu, siapa? Bapak Wahyu Widiana, yang pertama Australia Legal Development Facility
Sepertinya tidak ada ya. Di setiap kali bertemu di tahun 2005 ketika ia (IALDF) sebagai penasihat pada 2005.
tempat saya bekerja baik di Timur menjadi Dirjen Badilag. Saya merasa beruntung, tugas pertama
Tengah, Asia Pasifik dan Australia, saya waktu itu adalah mendampingi
selalu saja ada orang-orang yang amat Kapan Ibu pertama kali berkunjung tim peradilan agama yang untuk
saya kagumi karena dedikasi mereka ke Indonesia? pertama kalinya mengunjungi Family
terhadap pelayanan publik, karena Pertama kali tahun 1986. Waktu itu Court of Australia di Melbourne
kemauan mereka untuk membela saya masih mahasiswa, mengunjungi dan Canberra. Pak Wahyu Widiana
kebenaran dan keadilan yang pada pulau Bali kemudian menyeberang membawa delegasi yang luar biasa
akhirnya bisa jadi menimpa mereka, ke Jawa mengunjungi Jogja. 20 tahun yang terdiri dari hakim, panitera dan
karena kemampuan mereka untuk kemudian saya kembali ke Indonesia staff Badilag pada kunjungan ini.
membuat setiap orang itu penting untuk bekerja di Program Hukum dan Almarhum Bapak Suryadi, mantan

TERKESAN : Cate Sumner waktu riset lapangan di Brebes, Jawa Tengah.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 101


INSIGHT

KERJA KERAS : Cate Sumner di PA Malang, Jawa Timur.

KPTA Banten, adalah peserta tertua untuk melakukan reformasi dan Family Court of Australia, LSM
dalam delegasi itu. keterbukaan untuk melakukan/ PEKKA dan program hukum dan
Banyak sekali persoalan akses menciptakan hal baru. keadilan Australia, menghasilkan
kepada keadilan dan informasi publik Kunjungan pertama delegasi sejumlah laporan yang diterbitkan
yang didiskusikan pada kunjungan peradilan agama tahun 2005 itu dalam Bahasa Inggris dan Bahasa
pertama itu, yang kemudian menandai 10 tahun kerja sama antara Indonesia. Laporan-laporan tersebut
memang menjadi kenyataan bagi Mahkamah Agung RI, peradilan kemudian dijadikan highlight
para pengguna peradilan agama agama Indonesia dan the Family Court sebagai contoh best practice atas
di Indonesia. Saya begitu terkesan of Australia dalam hal akses kepada kerja sama antara pengadilan dan
dengan ketertarikan seluruh peserta keadilan bagi kaum perempuan, LSM perempuan oleh lembaga PBB
terhadap apa yang mereka lihat di kelompok miskin dan kelompok UN Women dalam publikasinya yang
Family Court of Australia dan berfikir kurang beruntung lainnya dalam berjudul ‘2011-2012: Progress of
untuk mengadaptasikannya di perkara hukum keluarga. the World’s Women Report’ dan oleh
Indonesia. Bank Dunia dalam publikasinya yang
Saya ingat betul setiap malam Pak Wahyu Widiana (mantan berjudul ‘World Development Report
Pak Wahyu selalu mengajak diskusi Dirjen Badilag) pernah menjuluki Ibu 2012 on Gender Development and
dengan peserta kunjungan dan sebagai ‘juru bicara’ peradilan agama Equality’.
mengevaluasi apa yang sudah dilihat di dunia internasional. Tanggapan Banyak sekali permintaan
dan didengar dari hasil kunjungan. Ibu? informasi yang lebih banyak dari
Diksusi itu berlangsung sampai Sepertinya Pak Wahyu merujuk Eropa dan Australia juga dari
tengah malam. Saya menyaksikan kepada kenyataan bahwa penelitian Pakistan, Iran, Malaysia dan Philipina
adanya energi yang besar dan kerja sama pertama kali yang tentang reformasi yang dijalankan
ketertarikan yang luar biasa dilakukan Mahkamah Agung RI, oleh peradilan agama di Indonesia.

102 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


INSIGHT

Dibandingkan dengan pertama PEKKA – organisasi perempuan Peradilan agama selalu terdepan
kali Ibu berinteraksi denga peradilan kepala keluarga terbesar di Indonesia, dalam hal mendengarkan keluhan
agama, bagaimana perkembangan the Family Court of Australia dan para pencari keadilan, melakukan
peradilan agama saat ini menurut program-program hukum dan survey, bekerja dengan organisasi
Ibu? Apa saja yang menjadi pemicu keadilan Australia. masyarakat sipil seperti PEKKA
perkembangan itu? Kerja sama itu memunculkan dan PUSKAPA UI yang melakukan
Hasil kerja program hukum dan gagasan dan pendekatan yang berbeda ‘exit survey’ atas pelayanan seperti
keadilan Australia dengan peradilan yang menghasilkan peningkatan perkara isbat nikah yang disidangan
agama melahirkan bahan-bahan atau signifikan dalam hal akses terhadap melalui pelayanan terpadu. Itu satu-
pemicu untuk reformasi. Diawali peradilan agama bagi kaum wanita, satunya cara untuk meningkatkan
dengan penelitian berkualitas tinggi masyarakat miskin dan kelompok pelayanan – memahami ketakutan
dan analisa untuk mengidentifikasi kurang beruntung lainnya. dan kebutuhan para pengguna
apa saja yang dipikirkan masyarakat Pada tahun 2014, lebih dari 82.000 pengadilan. Hadir di sidang
pencari keadilan tentang pelayanan pencari keadilan menerima layanan pengadilan bisa menjadi pengalaman
pengadilan dan apa yang mereka bantuan hukum melalui Posbakum yang sangat menakutkan bagi
inginkan agar pengadilan berubah. di 74 pengadilan agama seluruh sebagian besar orang.
Kemudian, keterbukaan untuk Indonesia. Posbakum ini tidak ada Oleh karena itu, adalah amat
bekerja sama dengan sejumlah pada tahun 2010. Kemudian, 11.500 penting bagi peradilan agama untuk
partner – baik LSM maupun masyarakat miskin yang mayoritasnya terus meningkatkan pelayanan
pemerintah – untuk mengidentifikasi adalah perempuan, dapat mengakses publik, pelayanan meja informasi,
solusi yang mungkin bisa dilakukan. peradilan agama melalui program mediasi dan membuat peradilan
Kepemimpinan di dalam sebuah pembebasan biaya perkara. agama mudah diakses oleh seluruh
organisasi amatlah penting. Tidak Lebih dari 30.000 orang pada tahun warga negara Indonesia.
akan ada perubahan fundamental 2014 dapat mengakses peradilan Memberikan perlakuan yang sama
yang terjadi kecuali memang agama ketika para hakim pergi dari kepada semua pengguna pengadilan
dilakukan/didorong oleh internal gedung kantor pengadilan untuk adalah hal yang seharusnya dilakukan
organisasi tersebut. bersidang di desa-desa dalam sebuah pengadilan. Dan mencari cara
Mengkomunikasikan ide peruba- sidang keliling. Hal ini menghemat bagaimana itu terwujud adalah
han juga sangat penting untuk sebuah ongkos transportasi dan membuat merupakan tantangan tersendiri.
organisasi sebesar peradilan agama. akses kepada sistem keadilan formal
Bukti kemampuan komunikasi Pak menjadi lebih mungkin bagi kaum Ngomong-ngomong, Ibu sudah
Wahyu dan para Direktur Jenderal perempuan, penyandang disabilitas, pernah baca Majalah Peradilan
yang menjadi penggantinya terlihat masyarakat miskin dan mereka yang Agama? Apa pendapat Ibu?
dari kenyataan bahwa di seluruh tinggal di daerah terpencil. Saya agak malu juga nih karena
Indonesia, di setiap pengadilan agama Jumlah perempuan yang saya sudah lihat Majalah Peradilan
yang sudah saya kunjungi, para hakim mengajukan perkaranya ke peradilan Agama itu tapi belum baca satu edisi
dan staff berbicara satu suara tentang agama meningkat lebih dari dua kali pun. This will have to change!
komitmennya untuk meningkatkan lipat dalam lima tahun terakhir ini. Kawan-kawan saya di Badilag
pelayanan peradilan agama bagi para Dan itu adalah hasil yang signifikan. tahu kalau saya penggemar berat
pencari keadilan. website Badilag (www.badilag.net,
Ke depan, apa yang harus red). Dan saya selalu baca website itu
Apa yang paling membuat Ibu dilakukan peradilan agama untuk ketika saya sedang di Australia untuk
surprised bekerja sama dengan meningkatkan akses kepada keadilan mengetahui apa yang sedang terjadi
peradilan agama? bagi masyarakat miskin, kaum wanita di peradilan agama. Situsnya sangat
Yang paling membuat saya dan penyandang disabilitas? informatif. Saya suka sekali bagian di
terkejut (di luar dugaan, red) adalah Sejauh pengalaman saya, apa pun situs itu yang mengabarkan peristiwa
kemauan peradilan agama untuk saran yang saya punya sepertinya jauh yang sedang dilakukan masing-
secara tulus bekerja sama dengan tertinggal dari apa yang ada di pikiran masing pengadilan agama. Saya
pihak luar pengadilan seperti LSM para pimpinan peradilan agama! sangat suka cara orang-orang internal

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 103


INSIGHT

dan eksternal peradilan agama saling beruntung. Terima kasih Bu atas interviewnya.
memberikan komentar atas suatu Saya selalu membicarakan Terakhir, hobby apa yang Ibu lakukan
berita di situs itu. website Badilag dan menurut saya ketika sedang tidak bekerja?
Saya selalu mencari berita yang website Badilag merupakan salah Hobby favorit saya adalah hiking
terkait dengan sidang keliling dan satu situs pengadilan terbaik di bersama keluarga saya. Kami sangat
bagaimana pengadilan bekerja sama dunia karena kemampuannya dalam beruntung karena di Tasmania banyak
dengan LSM dan atau partner lokal memunculkan diskusi antar lebih dari gunung-gunung dan pantai-pantai
dalam menyediakan pelayanan bagi 350 pengadilan agama di seantero yang Indah.
kelompok masyarakat yang kurang kepulauan Indonesia. [Achmad Cholil]

Cate Sumner
Nationality • Australian and British do?sitePageId=130872) - abridges and updates the
Education paper produced for the Lowy Institute
• Masters of Comparative and International Law, Sumner C, Zurstrassen M and Lister L, Increasing access
University of Brussels, Belgium to justice for women, the poor or those living in remote
• Bachelor of Laws, Monash University, Australia areas: An Indonesian case study; World Bank Justice for
• Bachelor of Arts, Monash University, Australia the Poor Briefing Note (March 2011) – (This publication
received the most downloads in 2011 and the 2012 of
Countries of Work Experience all Justice for the Poor Publications.)
• Australia, Belgium, Cambodia, Cook Islands, East Timor, 2010
Egypt, India, Indonesia, Italy, Mongolia, Pakistan, Palau, Sumner C and Lindsey T, Courting Reform: Indonesia’s
Papua New Guinea, PRC, Samoa, Tokelau, Thailand, The Islamic Courts and Access to Justice for the Poor
Philippines, Vanuatu, Vietnam, West Bank and Gaza (2010), The Lowy Institute, (can be viewed on www.
Strip lowyinstitute.org)
Sumner C, Access to Justice: Empowering Female Heads of
Publications Household in Indonesia (2010) AusAID and PEKKA - this
2015 AusAID report and the two following can be viewed on:
Sumner C, Chapter 11: Indonesia’s Missing Millions, in http://www.familycourt.gov.au/wps/wcm/connect/
Proof of Birth, ed. Castan M & Gerber P, Future Leaders FCOA/home/about/international/indonesia/
(2015) Sumner C, Providing Justice to the Justice Seeker: A report
Sumner C and Kusumaningrum S, 5 Provincial Factsheets on the Access and Equity Study in the Indonesian General
on Legal Identity. (North Sumatra, West Java, South and Religious Courts 2007-2009 (2010) AusAID and the
Sulawesi, NTB and NTT) DFAT, PEKKA and PUSKAPA UI Mahkamah Agung
(2015) www.aipj.or.id 2008
2014 Sumner C, ‘Providing Justice to the Justice Seeker: A report
Sumner C and Kusumaningrum S, Baseline Study on legal on the Indonesian Religious Courts Access and Equity
identity: Indonesia’s Missing Millions. DFAT, PEKKA and Study 2007 (2008) AusAID and the Mahkamah Agung
PUSKAPA UI (2014) http://bit.ly/1eyBeLf 2005
2012 Report: IDLO Initiative for Legal Assistance to Improve State
Judicial Monitoring and Evaluation Report: Baseline Report Capacity and Legal Frameworks to Resolve Legal Issues
for the Pacific Judicial Development Programme (May Arising from the 2004 Tsunami in Aceh and Sri Lanka
2012) (2005) International Development Law Organisation
2011 2004
Sumner C and Lindsey T, Courting Reform: Indonesia’s Report on the Asian Development Bank’s Law and Policy
Islamic Courts and Access to Justice for the Poor (2011), Reform Activities in Support of Poverty Reduction,
The International Journal for Court Administration, prepared for the ADB Office of General Counsel (2004)
(can be viewed on http://www.iaca.ws/mc/page. Many Project related reports.

104 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


RESENSI

Memulihkan
Derita
Korban KDRT
Oleh: Lanka Asmar, S.H.I., M.H.
Hakim Pengadilan Agama Balige

Judul : erempuan adalah subyek perlindungan dari negara.


Penyelesaian Hukum KDRT
(Penghapusan Kekerasan
dalam Rumah Tangga dan
Upaya Pemulihannya)
P hukum

miskin
yang

akses
keadilan. Karena itu, Komnas
rentan
mengalami kekerasan dan
terhadap

Perempuan mengangkat isu kekerasan


Meski perempuan Indonesia
mempunyai kebebasan dan berperan
dalam aktivitas keluarga, masyarakat
dan bernegara, namun dalam realita
kehidupan mayoritas perempuan
Penulis : terhadap perempuan dalam konteks berada dalam posisi lebih rendah
Badriyah Khaled, S.H. perkawinan dan keluarga sebagai dibandingkan laki-laki. Lemahnya
skala prioritas. kedudukan perempuan terjadi di
Penerbit : Berdasarkan catatan tahunan yang berbagai bidang, seperti ekonomi,
Pustaka Yustisia dihimpun Komnas Perempuan, kasus sosial dan politik dan yang paling
kekerasan terhadap perempuan yang terasa adalah kelemahan ekonomi
Tahun Terbit : ditangani oleh pengadilan agama yang disebabkan perempuan tidak
2015 pada tahun 2014 sekitar 280.710 mempunyai penghasilan sendiri.
kasus. Angka tersebut cukup tinggi Walaupun tidak ada hukum positif
Jumlah hal : dan mencerminkan betapa beratnya yang tertulis melarang perempuan
112 + vii derita batin kaum perempuan korban bekerja, namun dominasi budaya
kekerasan. Sehingga, memerlukan patriarki memprioritaskan laki-laki
advokasi dari masyarakat dan jaminan untuk mencari nafkah.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015 105


RESENSI

Buku berjudul “Penyelesaian peran. Padahal, perempuan punya lembaga sosial agar korban dapat
Hukum KDRT (Penghapusan hak yang terkait langsung dengan kembali melaksanakan fungsi sosial
Kekerasan dalam Rumah Tangga perannya sebagai isteri. Misalnya, hak dalam masyarakat. (hal. 37 s/d 38).
dan Upaya Pemulihannya)” ini untuk menentukan jarak kelahiran Upaya pemulihan diarahkan pada
sangat penting dan menarik untuk anak dan kehamilan. Menyangkut pulihnya kondisi korban seperti
dibaca karena ditulis oleh sosok kehamilan, isteri punya hak karena semula, baik fisik, maupun psikis
yang memiliki latarbelakang hukum dialah yang punya tubuh untuk hamil. dalam waktu tidak terlalu lama,
mumpuni. Mengawali karir sebagai Isteri berhak untuk menentukan sehingga korban dapat menjalankan
staf pada Pusat Kajian Hukum di kapan melahirkan dan punya anak. Di aktivitasnya sehari-hari dan dapat
Fakultas Hukum Universitas Gajah samping itu, perempuan juga punya hidup di tengah masyarakat seperti
Mada pada 2007, penulis selanjutnya hak menentukan kewarganegaraan semula. Oleh karena itu, pelayanan
menjadi konsultan hukum peraturan anaknya, hak untuk melakukan harus dilaksanakan semaksimal
perundang-undangan untuk lembaga tindakan perdata menyangkut harta, mungkin segera setelah adanya
legislatif dan sekarang menjadi hak untuk mengajukan perceraian, pengaduan atau pelaporan korban
konsultan hukum pada “Cicero Law hak untuk mendidik dan memelihara (hal. 35 s/d 36).
Consultant”. anak, serta hak untuk mengetahui Peran penyelenggaraan
Buku ini secara umum membahas penghasilan suami (hal. 4 s/d 6). pemulihan dilaksanakan oleh instansi
tentang karaktersitik KDRT, hukum Penulis juga menguraikan pemerintah dan pemerintah daerah
penghapusan kekerasan dalam penyelenggaraan dan kerjasama serta lembaga sosial yang sesuai
rumah tangga, ruang lingkup KDRT, pemulihan korban kekerasan dalam dengan tugas dan fungsi masing-
upaya perlindungan serta ketentuan rumah tangga (hal. 35 s/d 39). masing. Termasuk menyediakan
pidana. Di samping itu, juga memuat Pemulihan korban akibat kekerasan fasilitas untuk pemulihan korban
penyelenggaraan dan kerjasama dapat dilakukan oleh pemerintah. yaitu ruang pelayanan khusus di
pemulihan korban kekerasan dalam Upaya pemulihan korban adalah jajaran kepolisian, tenaga ahli dan
rumah tangga, penggabungan perkara segala upaya untuk penguatan korban profesional, pusat pelayanan dan
gugatan ganti kerugian, implementasi kekerasan dalam rumah tangga rumah aman, sarana dan prasarana
peranan pemerintah dan disertai agar lebih berdaya, baik secara fisik, lain yang diperlukan untuk pemulihan
lampiran putusan pengadilan dan maupun psikis. Proses pemulihan korban.
daftar lembaga layanan dan kelompok korban yang ditawarkan adalah Buku ini memiliki keunggulan
dukungan di Indonesia (hal. 1 s/d 79). pelayanan kesehatan, pendampingan yakni terdapat lampiran dari alamat
Menurut penulis, penyebab korban, konseling, bimbingan rohani lembaga-lembaga yang memberikan
terjadinya KDRT bertitik pada tidak dan resosialisasi. Pelayanan kesehatan layanan kepada korban KDRT di
adanya kesetaraan dalam keluarga. dilakukan oleh tenaga kesehatan seluruh Indonesia. Sehingga, korban
Pelaku KDRT tidak dapat dipukul rata milik pemerintah, pemerintah daerah, KDRT dapat berkonsultasi dengan
atas dasar jenjang pendidikan, usia swasta dan masyarakat dengan cara lembaga-lembaga pelayanan tersebut.
pernikahan, status sosial dan ekonomi, memberikan pelayanan pengobatan Kemudian dijelaskan bentuk upaya
maupun jabatan karena semua kesehatan korban. perlindungan terhadap korban
berpotensi untuk melakukan KDRT. Pendampingan korban dilakukan KDRT dan prosedur pengajuan
Sehingga, penulis berkesimpulan oleh tenaga kesehatan, pekerja sosial, ganti rugi terhadap korban KDRT
bahwa kejahatan KDRT terjadi akibat relawan pendamping dan pembimbing yang tidak terdapat pada buku lain
tidak adanya kesetaraan dalam rumah rohani dengan memberikan konseling. yang membahas tentang KDRT.
tangga. (hal. 1 s/d 2). Pada intinya Konseling dilakukan seorang yang Adapun kekurangan buku ini adalah
perbuatan KDRT adalah sebuah usaha ahli, sehingga kemampuan psikologis uraiannya kurang tajam dan terarah,
yang dilakukan oleh pasangan , baik korban meningkat. Bimbingan rohani tidak adanya ilustrasi gambar dalam
laki-laki maupun perempuan, untuk diberikan oleh rohaniwan dengan uraian tulisan, dan putusan KDRT
mengambil alih posisi dominan dalam memberikan penguatan iman dan yang dilampirkan hanya di pengadilan
sebuah keluarga. takwa sesuai agama dan kepercayaan negeri. Semestinya dilampirkan
Kekerasan dalam rumah tangga yang dianut. Resosialisasi juga putusan atas kasus KDRT di
juga karena adanya disharmoni dilaksanakan oleh instansi sosial dan pengadilan agama. []

106 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


&
Pojok Dirjen

Santri Payung

P
ada musim kemarau
yang panjang, sebuah
dusun dilanda
kekeringan. Sawah-sawah
menjadi gersang sehingga
tidak bisa ditanami. Penduduk
dusun juga kesulitan
mendapatkan air untuk
minum, mandi dan mencuci.
Dalam kondisi demikian,
seorang kyai mengajak
para santrinya untuk
menggelar shalat istisqa’
atau shalat minta hujan.
“Setelah shalat, kita juga
akan membaca al-Quran dan
berdo’a bersama,” kata sang
kyai kepada para santrinya.
Pada hari yang ditentukan,
sang kyai dan para santrinya
berangkat ke lapangan. Sambil
berjalan kaki, sang kyai
memperhatikan pakaian dan
perlengkapan yang dibawa
para santrinya. Ia terkejut
ketika melihat seorang
POJOK DIRJEN

santri. Sama seperti santri-santri payung, tanpa mereka sadari, pasti memiliki konsekwensi-
lainnya, santri tersebut membawa sesungguhnya mereka tergolong konsekwensi, sehingga kita perlu
sajadah dan al-Quran. Bedanya, orang-orang yang tidak optimis. mengantisipasinya. Sang kyai dan
santri tersebut juga membawa Di lembaga peradilan, orang- seorang santrinya telah berupaya
payung, sebagaimana sang kyai. orang yang tidak optimis itu antisipatif dengan membawa
Usai shalat istisqa’, sang contohnya adalah mereka yang payung, ketika cuaca panas
kyai menghampiri santri sehari-hari tidak semangat, loyo berubah menjadi hujan deras, dan
tersebut. “Berbeda dengan dan bekerja asal-asalan, padahal upayanya terbukti tidak sia-sia.
santri-santri lainnya, mengapa mereka sering berdoa agar punya Beberapa kali saya jumpai, ada
kamu membawa payung?” jabatan yang lebih tinggi atau punya aparatur peradilan—terutama yang
Dengan tersenyum, santri wewenang yang lebih besar atau berstatus pimpinan—yang tidak
tersebut menjawab, “Karena, punya penghasilan yang lebih wah. antisipatif terhadap perubahan.
sebagaimana Pak Kyai, saya Kedua, setiap kesuksesan pada Misalnya, sekarang adalah eranya
yakin hujan akan turun setelah dasarnya adalah bertemunya antara teknologi informasi. Lembaga
kita shalat istisqa’. “ persiapan dan momentum, selain peradilan dituntut untuk lebih
Dan ternyata sesaat setelah karena kehendak Allah SWT. Sang transparan dan akuntabel. Data
itu hujan benar-benar turun. kyai dan santrinya yang membawa dan informasi peradilan semakin
Hujannya sangat deras. Ketika payung itu bisa menghindari curahan mudah dan cepat diakses oleh
para santri berlarian untuk hujan yang membasahi tubuhnya publik. Saya masih menemukan
mencari tempat berteduh, sang karena keduanya menyiapkan diri adanya pimpinan peradilan yang
kyai dan santri tersebut cukup dengan membawa perlengkapan tidak akrab dan kurang mendukung
membentangkan payungnya dan yang tepat pada momen yang pas. SIADPA, SIMPEG, website dan
keduanya pun terhindar dari Kadang-kadang, kita sudah perangkat-perangkat IT lainnya
kemungkinan basah kuyup. menyiapkan segala sesuatunya, tapi yang sudah menjadi keniscayaan
*** momentum tidak ada, maka kita di peradilan agama. Akibatnya,
Sepenggal kisah itu memberi tidak akan sukses. Misalnya, ada satker-satker yang dipimpin
kita setidaknya tiga pemahaman. seoranglulusan Fakultas Syariah mereka cenderung tidak inovatif,
Pertama, setiap doa harus yang ingin jadi calon hakim. Dia bahkan tertinggal dari satker-satker
disertai optimisme. Berdoa tidak sudah mempersiapkan segala lainnya dari segi administrasi
sama dengan membaca doa. Jika sesuatunya, namun ternyata ada peradilan dan pelayanan publik.
doa terbatas dimaknai sebagai kevakuman perekrutan calon Saya sendiri, meskipun tidak
pengucapan permohonan, maka hakim selama bertahun-tahun, ahli di bidang IT, berusaha untuk
setelah diucapkan, doa itu akan sehingga Sarjana Syariah itu tidak antisipatif dengan perubahan
kabur diterpa angin. Berdoa atau belum bisa jadi hakim. jaman. Sekadar contoh, ke mana-
sejatinya adalah kepasrahan total Kadang yang terjadi sebaliknya. mana saya selalu membawa
kita sebagai hamba, yang meyakini Momentum ada, tapi kita tidak komputer tablet yang ringan dan
bahwa segala kekuatan hanya berasal siap. Misalnya, Ditjen Badilag mudah dibawa. Dengan benda itu
dan diberikan oleh Allah SWT. memberi kesempatan kepada para saya bisa melakukan banyak hal,
Shalat istisqa pada dasarnya hakim untuk mengikuti diklat mulai dari membaca informasi
adalah doa yang dilakukan dengan ekonomi syariah di Riyadh, Arab terkini, berkirim surat elektronik,
syarat dan rukun tertentu. Orang Saudi. Ada hakim yang ingin ikut, memberi arahan dari jarak jauh,
yang optimis akan yakin, setelah tapi dia tidak siap. Kemampuan hingga membaca al-Quran digital.
shalat istisqa dilakukan, maka hujan bahasa Arab-nya pas-pasan. Butuh Jadi, mari kita bertanya pada diri
akan turun. Dan ketika hujan turun, waktu bertahun-tahun lagi agar sendiri: Apakah kita sudah membawa
maka badan akan kebasahan jika kemampuan bahasa Arab-nya payung, sebelum hujan membuat
tidak dilindungi dengan payung. mumpuni. Karena tidak siap, dia pun tubuh kita basah kuyup? Apakah
Jadi, payung itu sesungguhnya tidak bisa ikut diklat di Tanah Haram, kita tergolong orang yang optimistis,
adalah simbol optimisme. Para meskipun momentumnya ada. siap ketika momentum datang, dan
santri yang tidak membawa Ketiga, setiap perubahan jaman antisipatif terhadap perubahan? []

108 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 6 | Mei 2015


SELAMAT
MEMASUKI MASA PURNABHAKTI

1. Drs. H. Dahlan, S.H., M.H (Ketua PTA Gorontalo)


2. Drs. H. Karim A. Razak, S.H., M.H (Ketua PTA Mataram)
3. Drs. H. Abu Amar, S.H., M.H (Ketua PTA Banten)

TERIMA KASIH ATAS PENGABDIAN


YANG TELAH DIBERIKAN UNTUK
LEMBAGA PERADILAN DI INDONESIA

KELUARGA BESAR
DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG RI

Anda mungkin juga menyukai