Anda di halaman 1dari 100

Drs. H. Purwosusilo, SH. MH.

: Edy Setiadi (Direktur Perbankan Syariah BI):


PA Sangat Siap Mengadili Sengketa Ekonomi Syari’ah Yakin PA Mampu Tangani Sengketa Ekonomi Syariah

MAJALAH

PERADILAN AGAMA
EDISI 3 | Des 2013 - Feb 2014

www.badilag.net

TOKOH KITA : PROF. DR. H. BUSTHANUL ARIFIN, S.H.


SELAMAT ATAS DILANTIKNYA:

H. TUKIRAN, S.H., M.M.


Sebagai Sekretaris Ditjen Badilag MA RI

DR. H. M. FAUZAN, S.H., M.M., M.H.


Sebagai Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama
Ditjen Badilag MA RI

DR. H. HASBI HASAN, M.H.


Sebagai Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama
Ditjen Badilag MA RI

KELUARGA BESAR
DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG RI
Majalah
DAFTAR ISI
Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014

DRS. H. PURWOSUSILO, S.H., M.H.:


PA Sangat Siap Mengadili Sengketa
Ekonomi Syari’ah
LIPUTAN KHUSUS:
Babak Baru Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syari’ah

DAFTAR ISI ................................................................... 1


SALAM REDAKSI ....................................................... 2
EDITORIAL .................................................................... 3
LIPUTAN KHUSUS ...................................................... 4
FENOMENAL ................................................................ 27
PUTUSAN MANCANEGARA ................................. 30
OPINI ................................................................................ 36
IN MEMORIAM
WAWANCARA EKSKLUSIF ................................... 44
Hakim Agung Prof. Dr. H. Rifyal Ka’bah, MA
PROGRAM PRIORITAS ............................................ 54
SOSOK ............................................................................. 56
POSTUR .......................................................................... 62
TOKOH KITA ................................................................. 68
KISAH NYATA .............................................................. 73
INSPIRASI ...................................................................... 75
PA INSPIRATIF ............................................................ 79
IBRAH .............................................................................. 83
AKTUAL .......................................................................... 85
INSIGHT .......................................................................... 88
PA JAKARTA PUSAT
Melayani hingga ke Malaysia dan Saudi Arabia RESENSI ......................................................................... 93
POJOK PAK DIRJEN .................................................. 95

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 1


SALAM REDAKSI
Dr. H. Ahmad Kamil, S.H., M.Hum: Prof. Dr. Drs. H. Abdul Manan, S.H., S.Ip., M.Hum:
PA Perlu Segera Memiliki Pola Promosi-Mutasi Hakim Hakim Perlu Berani Melakukan Penemuan Hukum

MAJALAH

PERADILAN AGAMA
EDISI 2 | SEPT - NOV 2013

www.badilag.net

QUO VADIS
PENEMUAN HUKUM?

Tahun Baru, Harapan Baru


dan Tantangan Baru TOKOH KITA : DR. H. SYAMSUHADI IRSYAD, S.H., M.HUM.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Pembaca yang baik, alhamdulillah edisi ke-3 Majalah Peradilan Agama DEWAN PAKAR :
berhasil kami sajikan ke tengah-tengah Anda. Ini merupakan edisi terakhir di Dr. H. Ahmad Kamil, S.H., M.Hum.
Dr. H. Andi Syamsu Alam, S.H., M.H.
tahun 2013 sekaligus juga merupakan edisi pertama untuk tahun 2014. Karena Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.Ip., M.Hum.
direncanakan terbit tiga bulan sekali, maka edisi ketiga ini ditujukan untuk Dr. H. Habiburrahman, S.H., M.Hum.
Dr. H. Mukhtar Zamzami, S.H. M.H.
periode Desember 2013 – Februari 2014. Dr. H. Hamdan, S.H., M.H.
Fokus utama liputan dalam edisi ini adalah seputar perkembangan ekonomi
PENASEHAT :
syariah dan potensi sengketanya di Pengadilan Agama serta kesiapan Pengadilan Drs. H. Purwosusilo, S.H., M.H.
Agama dalam menangani sengketa tersebut.
PENANGGUNG JAWAB:
Perkembangan ekonomi syariah dan potensi sengketanya di Pengadilan H. Tukiran, S.H., M.M.
Agama kami sajikan dalam rubrik ‘Liputan Khusus’ yang dibagi dalam empat
REDAKTUR SENIOR :
sub rubrik. Sedangkan tentang kesiapan Pengadilan Agama kami angkat dalam Drs. H. Hidayatullah MS, M.H.
rubrik ‘Postur SDM’ dan ‘Wawancara Ekslusif’ dengan Dirjen Badilag MA RI, H. Dr. H. Hasbi Hasan, S.H., M.H.
Dr. H. Fauzan, S.H., M.H.
Purwosusilo. Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H.
Seperti dua edisi sebelumnya, penerbitan Majalah Peradilan Agama selalu H. Sunarto, S.H., M.H.,
Arief Gunawansyah, S.H., M.H.
diawali dengan diskusi hukum seputar tema sentral yang akan dikaji. Diskusi H. Arjuna, S.H., M.H.
putaran ketiga untuk Majalah ini menghadirkan salah satu ikon ekonomi Dr. Abu Tholhah, M.M.
Hirpan Hilmi, S.T.
syariah di Indonesia, Adiwarman Azwar karim, sebagai nara sumber utama. Asep Nursobah, S.Ag
Adiwarman, pemegang dua Master dari Boston University USA dan European
REDAKTUR PELAKSANA :
University Belgium, berhasil menyihir peserta diskusi dengan joke-joke nya Achmad Cholil, S.Ag., LLM
yang segar dan bobot substansi materinya yang belum banyak diketahui praktisi
REDAKTUR:
hukum ekonomi syariah terutama yang berasal dari pengadilan. Rahmat Arijaya, S. Ag., M.Ag.
Kajian tentang ekonomi syariah di Majalah ini merupakan starting point dari Hermansyah, S.HI.
Achmad Fauzi, S.HI.
fokus kerja dan kebijakan Ditjen Badilag MA RI pada tahun 2014. Dirjen Badilag Ade Firman Fathony, S.HI., M.SI.
sudah menggariskan bahwa 2014 adalah tahun ekonomi syariah. Kegiatan Ahmad Zaenal Fanani, S.HI., M.SI.
Alimuddin, S.HI., M.H
Bimbingan Teknis aparat Peradilan Agama akan diarahkan sepenuhnya untuk Edi Hudiata, Lc.
mempersiapkan SDM yang tangguh dalam menghandle perkara ekonomi M. Isna Wahyudi, S.HI. M.SI.
Mohammad M. Noor, S.Ag.
syariah. Mahrus Abdurrahim, Lc., M.H.
Bahkan, Ketua Kamar Agama MA RI, Dr. H. Andi Syamsu Alam, dalam
DESAIN GRAFIS/FOTOGRAFER:
diskusi hukum putaran ketiga kemarin sempat mengeluarkan ‘fatwa’ yang Helmi Indra Mahyudin, S.Fil
mengharamkan anggaran Bimtek 2014 untuk kegiatan lain, kecuali untuk Ridwan Anwar, S. Kom

Bimtek ekonomi syariah. DITERBITKAN OLEH:


Tahun baru 2014 memang tak pelak memberikan suntikan harapan baru Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Agama Mahkamah Agung RI
sekaligus tantangan baru bagi aparat Peradilan Agama untuk tidak main-main
dalam mempersiapkan diri menyelesaikan sengketa ekonomi syariah. ALAMAT REDAKSI:
Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI lt.6
Rubrik-rubrik lainnya yang tak kalah menarik dalam edisi ini juga amat Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 bypass
sayang untuk dilewatkan. Ada rubrik ‘Tokoh Kita’, ‘Inspirasi’, ‘Insight’, ‘Sosok’, Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Telp. (021) 290 79277; Fax. (021) 290 79211
‘Ibrah’, ‘Kisah Nyata’, dan rubrik-rubrik lainnya. Email: redaksi@badilag.net
Selamat Tahun Baru & Selamat Membaca! www.badilag.net

2 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


EDITORIAL

Babak Baru Penyelesaian Sengketa


Ekonomi Syariah
P
enanganan sengketa ekonomi syariah memasuki Adiwarman menyebut bahwa perbankan syariah enggan
babak baru paska keluarnya putusan Mahkamah membawa sengketanya ke Pengadilan Agama karena
Konstitusi No. 93/PUU-X/2012 yang diketuk pada mereka seringkali dikalahkan dalam putusan akhir. Kritik
tanggal 29 Agustus 2013 lalu. ini ternyata terbantahkan oleh kajian tim redaksi atas
Ya, babak baru karena sebelum putusan MK yang sejumlah putusan perkara ekonomi syariah, seperti yang
menganulir penjelasan Pasal 55 ayat (2) UU No. 21/2008 diulas dalam Liputan Khusus majalah ini.
tentang Perbankan Syariah itu keluar, penanganan Kritik kedua terkait dengan kekuatan eksekutorial dari
sengketa ekonomi syariah secara litigasi di pengadilan putusan Pengadilan Agama dalam sengketa ekonomi syariah.
masih menjadi polemik. Dualisme penanganan perkara Adiwarman menyebut masih eksisnya keraguan pihak
antara Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama masih perbankan tentang pelaksanaan (eksekusi) putusan PA.
terjadi akibat tersedianya peluang choice of forum dalam Kritik ketiga dilontarkan Indonesianis dari Australia,
Undang-Undang. Tim Lindsey. Guru besar hukum ini berujar bahwa hakim
Kini bola penyelesaian sengketa ekonomi syariah ada Peradilan Agama selama ini hampir secara ekslusif hanya
pada Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah. Tantangan menangani perkara hukum keluarga. Hakim Peradilan
berikutnya adalah, siapkah Peradilan Agama memainkan Agama cenderung lambat dalam menggali permasalahan
peran optimal dalam menyelesaikan sengketa keuangan seputar ekonomi syariah yang secara teknis begitu
dan bisnis syariah yang begitu kompleks dan menantang? kompleks dan menantang.
Terlebih, Presiden SBY sudah mencanangkan Gerakan Menanggapi kritik-kritik diatas, Dirjen Badilag, H
Ekonomi Syariah (Gres!) November lalu. Dengan adanya Purwosusilo, mengingatkan agar hakim Peradilan Agama
gerakan ini, kedepan transaksi ekonomi syariah diprediksi tidak perlu menanggapinya dengan ucapan dan tindakan
akan semakin meningkat. Dan tentunya, permasalahan yang kontra produktif. Tapi buktikanlah bahwa PA mampu
yang akan muncul pun semakin kompleks dan jauh lebih menyelesaikan sengketa ekonomi syariah melalui putusan
menantang. yang benar-benar berkualitas sehingga public trust kepada
Peran optimal Peradilan Agama itu paling tidak harus PA pun akan dengan sendirinya datang.
diwujudkan dalam dua hal. Pertama, memberikan keadilan Public trust terhadap PA ini menjadi elemen kunci.
bagi para pihak yang bersengketa sehingga mereka merasa Karena hanya dengan kepercayaan publik lah masa depan
puas dengan putusan yang dihasilkan. Kedua, memberikan kepastian hukum atas sengketa perbankan dan bisnis
sumbangsih positif bagi perkembangan ekonomi syariah di syariah dapat dibangun.
Indonesia yang kini, menurut Adiwarman A. Karim, sudah Di sisi lain, otoritas penuh dalam penanganan sengketa
menjelma menjadi ‘The Biggest Islamic Retail Banking in ekonomi syariah ini juga sekaligus menandakan bahwa
the World’. Peradilan Agama sudah beranjak dari institusi pengadilan
Jawaban atas pertanyaan diatas tentu tidak bisa yang hanya berkutat pada permasalahan hukum keluarga
diberikan dalam hitungan hari. Butuh waktu untuk (family court) menuju pengadilan perdata bagi umat Islam
membuktikan peran itu mengingat kewenangan (civil court for Muslims).
penanganan sengketa ekonomi syariah ini terhitung masih Oleh karenanya, kesiapan dan kemampuan Peradilan
relatif baru diberikan oleh negara. Agama, terutama para hakimnya dalam menangani
Sementara ini paling tidak ada tiga kritik yang sengketa ekonomi syariah ini merupakan conditio sine qua
mengemuka terkait penanganan sengketa ekonomi non. Terlebih jika ingin mewujudkan peradilan modern
syariah di Peradilan Agama. Dua kritik disampaikan berkelas dunia. Semoga.
oleh nara sumber utama dalam Diskusi Hukum Ditjen
Badilag putaran ketiga tanggal 3 Desember 2013 kemarin. Dewan Redaksi

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 3


LIPUTAN KHUSUS

MENANTI KEAJAIBAN
KEENAM

4 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


LIPUTAN KHUSUS

S
istem ekonomi syariah penjuru Indonesia.
merupakan sistem ekonomi Salah seorang ilmuan luar neg-
yang harus diperkuat di eri, Tim Lindsey, juga mewanti-wanti "Indonesia telah
Indonesia. Pasalnya, saat hakim PA agar segera mempersiapkan
perekonomian dunia mengalami diri. “Hakim Peradilan Agama selama menjadi the biggest
gejolak, ekonomi syariah terbukti ini hampir secara ekslusif hanya
mampu bertahan. Demikian salah menangani perkara hukum keluarga. Islamic retail banking
satu alasan Presiden Susilo Bambang Mereka lambat dalam menggali per-
Yudhoyono mencanangkan Gerakan masalahan seputar ekonomi Islam
in the world (bank
Ekonomi Syariah (Gres!) di lapangan yang secara teknis begitu kompleks retail Islam terbesar
Monumen Nasional Jakarta, Minggu dan menantang.” Tulis Tim Lindsey
17 September 2013 lalu. dalam Jurnal Sydney Law Review di dunia)," tandas
Perekonomian syariah tidak berja- 2012, Vol. 34 hlm. 120.
rak dari sistem riil sehingga terhindar ‘Peringatan’ Adiwarman dan Tim Adiwarman A. Karim
dari aksi spekulan yang acapkali Lindsey tentang kesiapan hakim Per-
menimbulkan gejolak pada sistem adilan Agama memang harus dicer- penuh semangat.
keuangan dunia. Indonesia mesti mati dengan seksama karena meski-
terus berupaya untuk mewujudkan pun relatif merupakan pendatang
sistem perekonomian yang adil dan baru dalam kancah perbankan Islam, syariah. Jumlah ini, menurut Adiwar-
mensejahterakan rakyat. Indonesia telah menjelma menjadi man akan semakin besar manakala
Keinginan kuat itu, bak gayung raksasa ekonomi syariah di dunia. didukung oleh pertumbuhan yang
bersambut. Sejalan dengan Gres! yang “Indonesia telah menjadi the big- juga sangat positif pada sektor-sektor
dicanangkan Presiden SBY, Badan gest Islamic retail banking in the lainnya, seperti asuransi, reksadana,
Peradilan Agama Mahkamah Agung world (bank retail Islam terbesar di sukuk, dan lain-lain.
RI juga mencanangkan program per- dunia),” tandas Adiwarman A. Karim Kedua, jaringan kelembagaan
siapan sumberdaya manusia bidang penuh semangat. tersebut saat ini telah didukung jum-
hukum ekonomi syariah tahun 2014 Pernyataan icon ekonomi syariah lah nasabah atau pengguna jasa per-
mendatang. Berbagai upaya terus Indonesia tersebut bukannya tanpa bankan yang juga tidak sedikit. “Saat
dilakukan baik melalui kegiatan alasan. Paling tidak, menurut Adiwar- ini perbankan syariah telah memiliki
bimbingan teknis para hakim Peradi- man, terdapat lima alasan untuk men- setidaknya 17 juta nasabah,” ujar Adi-
lan Agama, pendidikan dan pelatihan dudukkan Indonesia pada posisi yang warman.
ekonomi syariah bersertifikat, hingga demikian prestisius tersebut. Yang menarik, jumlah nasabah
diskusi hukum bertemakan hukum Pertama, keluasan jaringan kelem- yang demikian besar tersebut adalah
ekonomi syariah. bagaan yang telah mencapai 191 bank
Dalam diskusi hukum Badilag
edisi tiga (3/12/2013) yang berta-
juk “Perkembangan Ekonomi Syariah
dan Potensi Sengketanya di Peradilan
Agama”, Adiwarman A. Karim sebagai
narasumber menyambut baik keingi-
nan Badilag dan pimpinan MA.
Sambutan baik Adiwarman ini
untuk menyokong kesiapan hakim
Peradilan Agama dalam menangani
perkara sengketa ekonomi syariah
yang masih disangsikan oleh sebagian
orang. “Bagaimana jika hakim Peradi-
lan Agama tidak siap? Bisa gawat,”
ujar Adiwarman di hadapan peserta
diskusi yang berasal dari berbagai

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 5


LIPUTAN KHUSUS

murni dari unsur masyarakat, tanpa memastikan operasional perbankan


keterlibatan unsur pemerintah. “Par- syariah telah memenuhi kriteria-kri- Kapasitas ekonomi
tisipasi BUMN sebagai nasabah per- teria syariah (Sharia compliance). Indonesia yang
bankan syariah hampir dapat dika- Untuk menjamin terlaksananya jauh lebih besar
takan tidak ada,” lanjut Adiwarman tugas-tugas mereka sebagai Dewan
menjelaskan. Ini berarti, nasabah per- Pengawas Syariah (DPS) secara opti-
dari Malaysia,
bankan syariah di Indonesia tumbuh mal, hampir seluruhnya telah memi- Iran, dan bahkan
dan besar dari bawah. liki sertifikat dasar untuk jabatan Saudi diperkirakan
Tingkat partisipasi masyarakat tersebut. “Ukuran dasarnya adalah
menempatkan Indonesia
sebagai nasabah dan pengguna jasa telah memiliki pemahaman dan pen-
perbankan syariah ini selanjutnya guasaan terhadap model-model akad menjadi satu-satunya
menjadi perbedaan yang krusial den- perbankan syariah,” ujar Direktur negara yang dianggap
gan perkembangan perbankan di Karim Business Consulting tersebut. mewakili nilai-nilai
belahan dunia lain. Keempat, dengan jaringan kelem-
ekonomi syariah di
Di kawasan Timur Tengah, tum- bagaan yang demikian besar, sudah
buh pesatnya perbankan syariah lebih dapat dipastikan Indonesia juga antara lima besar
didukung oleh dana-dana investasi, memiliki bankir Islam terbanyak di ekonomi dunia pada
sehingga keberadaannya lebih dikat- dunia. Merekalah yang sehari-hari dua dekade ke depan.
egorikan sebagai Islamic invest- membidani kegiatan operasional
ment banking. Demikian pula jika perbankan syariah dengan berba- perguruan tinggi terbanyak yang
dibandingkan dengan Malaysia yang gai spesifikasi keahlian yang mereka menawarkan materi perbankan sya-
lebih mengandalkan dukungan dana miliki. Para bankir tersebut juga telah riah sebagai bahan pembelajaran.
pemerintah dan BUMN yang menca- dibekali dengan program sertifikasi Dengan banyaknya keterlibatan per-
pai 70-75%, sehingga perbankan sya- yang dilakukan oleh Bank Indonesia guruan tinggi di bidang ini, paling
riah di semenanjung Malaya tersebut bekerjasama dengan Dewan Syariah tidak dapat memastikan ketersedi-
lebih tepat untuk dikategorikan seba- Nasional dan Otoritas Jasa Keuangan aan kebutuhan sumberdaya manusia
gai Islamic Corporate Banking. (OJK). Tak dapat dilepaskan tentunya untuk pengembangan perbankan sya-
Ketiga, pertumbuhan perbankan kegiatan pembinaan yang dilakukan riah selanjutnya.
syariah di Indonesia didukung oleh oleh masing-masing perbankan ter-
jumlah anggota Dewan Pengawas Sya- hadap sumberdaya manusia yang Darimana dia datang?
riah (DPS) terbesar di dunia. Mereka mereka miliki tersebut. Sedikit menengok ke belakang,
ini bertugas untuk mengawasi dan Kelima, Indonesia juga memiliki dalam lintasan sejarah, ekonomi sya-
riah di dunia internasional mempun-
yai kisah yang cukup panjang. Javed
Ansari, Ekonom Islam antar Neoklasik
dan Strukturalis dalam laporannya
berjudul Islamisasi Ekonomi: suatu
Sketsa Evaluasi dan Prospek Gerakan
Perekonomian Islam yang diterbitkan
PLP2M ( Yogyakarta: 1985) men-
egaskan bahwa ide tentang konsep
ekonomi syariah di dunia interna-
sional mulai muncul tahun 70-an.
Upaya ini adalah sebagai imple-
mentasi sidang-sidang Menteri Luar
Negeri Negara-Negara Organisasi Kon-
ferensi Islam (OKI) di Karachi-Paki-
stan, Desember tahun 1970. Peman-
tapan hati negara-negara anggota OKI

6 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


LIPUTAN KHUSUS

untuk mengislamisasi ekonomi nega-


ranya masing-masing tumbuh setelah
Konferensi Ekonomi Islam III yang
diselenggarakan di Islamabad Paki-
stan bulan Maret 1983.
Kemunculan ilmu ekonomi Islam
modern di panggung internasional
ditandai dengan kehadiran para
pakar ekonomi Islam kontemporer,
seperti Muhammad Abdul Mannan, M.
Nejatullah Shiddiqy, Kursyid Ahmad,
An-Naqvi, M. Umer Chapra, dan lain
sebagainya.
Sejalan dengan ini mulai terben-
tuklah Islamic Development Bank
(IDB) yang kemudian berdiri pada
tahun 1974 disponsori oleh negara-
sistem ekonomi Islam sebagai alter- sia dalam pengembangan industri
negara yang tergabung dalam organ-
natif di luar ekonomi kapitalis. keuangan syariahnya.
isasi konferensi Islam, walaupun
Akibatnya, institusi-institusi Kapasitas ekonomi Indonesia
utamanya bank tersebut adalah
ekonomi Islam banyak bermunculan, yang jauh lebih besar dari Malaysia,
bank antar pemerintah yang bertu-
sejak dibentuknya Islamic Develop- Iran, dan bahkan Saudi diperkirakan
juan untuk menyediakan dana untuk
ment Bank tahun 1975 di Jeddah. Hal menempatkan Indonesia menjadi
proyek pembangunan di negara-
ini tidak saja terjadi di kawasan Timur satu-satunya negara yang dianggap
negara anggotanya. IDB menyediakan
Tengah, tetapi juga di luar kawasan mewakili nilai-nilai ekonomi syariah
jasa pinjaman berbasis fee dan profit
tersebut. di antara lima besar ekonomi dunia
sharing untuk negara-negara tersebut
Hasil penelitian Rahmani Timorita pada dua dekade ke depan. Empat
dan secara eksplisit menyatakan diri
Yulianti tentang perbankan Islam di negara lainnya adalah Cina, India, Uni
berdasarkan syariat Islam.
Indonesia yang diterbitkan dalam Eropa, dan Amerika Serikat.
Di belahan negara lain pada kurun
jurnal penelitian ilmu-ilmu sosial Pemikiran dan aktivitas ekonomi
1970-an, sejumlah bank berbasis
FENOMENA lembaga penelitian UII syariah di Indonesia akhir abad ke-20
Islam kemudian muncul. Di Timur
Yogyakarta, menyebutkan bahwa lebih diorientasikan pada pendirian
Tengah antara lain berdiri Dubai
perkembangan ekonomi syariah di lembaga keuangan dan perbankan
Islamic Bank (1975), Faisal Islamic
Indonesia sendiri jika kita lacak akar syariah. Mencuatnya kebutuhan akan
Bank of Sudan (1977), Faisal Islamic
sejarah pemikiran dan aktivitasnya lembaga perbankan syariah di tengah
Bank of Egypt (1977) serta Bahrain
tak bisa lepas dari awal sejarah mas- praktik ekonomi kontemporer tidak
Islamic Bank (1979). Di Asia-Pasifik,
uknya Islam di negeri ini. dapat dilepaskan dari perkembangan
Phillipine Amanah Bank didirikan
Mencermati Negara-negara Islam pemikiran dan gagasan tentang kon-
tahun 1973 berdasarkan dekrit pres-
yang berhasil mengembangkan kon- sep ekonomi syariah.
iden, dan di Malaysia tahun 1983
sep ekonomi Islam patut memberi Fenomena tersebut ditandai den-
berdiri Muslim Pilgrims Savings Cor-
inspirasi tersendiri bagi Indonesia, gan berdirinya perkumpulan pen-
poration yang bertujuan membantu
sebut saja misalnya Iran, Arab Saudi, dukung ekonomi Islam (PPEI) di
mereka yang ingin menabung untuk
dan Malaysia. Jakarta pada tanggal 23 November
menunaikan ibadah haji.
Iran memang negara yang mela- 1955, yang kemudian diikuti dengan
Reaksi Barat yang berlebihan ter-
rang adanya lembaga keuangan dibentuknya panitia di berbagai dae-
hadap keunggulan sistem ekonomi
non-syariah di negaranya. Malaysia rah dan kota-kota lain untuk mendiri-
kapitalis, pasca runtuhnya sistem
sangat ambisius dengan berbagai kan cabang-cabangnya.
ekonomi sosialis tahun 1980-an juga
insentif yang diberikan pemerin- Gagasan dan pemikiran ini baru
mendorong semakin menguatnya
tahnya. Sedangkan, Arab Saudi tidak belakangan dapat diwujudkan, yakni
kecenderungan yang menempatkan
jauh berbeda dengan Iran dan Malay- berawal dari berdirinya Bank Mua-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 7


LIPUTAN KHUSUS

malat Indonesia (BMI) yang dioper- bangan Perbankan Syariah 2012 yang macet dapat ditekan seminimal
asikan sejak tanggal 1 Mei 1992 yang yang dikeluarkan oleh Bank Indo- mungkin.
kemudian disusul dengan berdirinya nesia bulan April 2013, sepanjang Pada sisi aset (asset side), terda-
PT. Asuransi Takaful Indonesia tang- tahun 2012, kinerja perbankan sya- pat perkembangan yang melebihi
gal 24 Februari 1994, kemudian satu riah cukup baik yang tercermin dari proyeksi moderat tahun sebelumnya
demi satu lembaga keuangan syariah indikator rasio pembiayaan terha- yang diperkirakan sebesar Rp187,2
lainnya, baik pada sektor yang sama dap jumlah dana ketiga (Financing to triliun, ternyata dapat ditingkatkan
maupun sektor-sektor ekonomi lain- Deposit Ratio-FDR), tingkat kecuku- menjadi Rp199,72 triliun.
nya terus bermunculan. pan modal (Credit Adequacy Ratioi), Di luar sektor perbankan, bidang-
Pada sektor perbankan, hingga tingkat pembiayaan bermasalah (Non bidang garapan lembaga keuangan
November 2013, tercatat ada 11 Bank Performing Financing-NPF), dan per- syariah lainnya juga memberikan tren
Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha tumbuhan asset. Rasio pembiayaan pertumbuhan dan perkembangan
Syariah (UUS) dan 156 Bank Per- terhadap jumlah dana pihak ketiga yang cukup positif. Di bidang asur-
kreditan Rakyat Syariah (BPRS) den- mencapai 97,16%. ansi misalnya. Dimulai dengan dua
gan jaringan kantor yang mencapai Rasio ini menunjukkan fungsi per- anak perusahaan PT. Asuransi Takaful
2.574 kantor. Meskipun dilihat dari bankan syariah sebagai intermediasi Indonesia, yaitu PT. Asuransi Takaful
jumlah kelembagaan tetap sama den- antara pemilik dana dengan pihak- Keluarga yang berdiri pada tanggal
gan tahun sebelumnya, namun jumlah pihak yang membutuhkan dana per- 25 Agustus 1994 dan PT. Asuransi
kantor layanannya mengalami pen- bankan cukup efektif. Rasio kecuku- Takaful Umum yang berdiri pada
ingkatan hingga 25,31%. Ini berarti, pan modalnya mencapai kurang lebih tanggal 2 Juni 1995, perasuransian
perbankan syariah terus mengem- 15,17% atau hampir mencapai dua syariah terus berkembang.
bangkan jangkauan pelayanannya ke kali lipat dari rasio yang diatur oleh Berdasarkan Laporan Perkem-
seluruh negeri. Bank Indonesia sebesar 8%. Dengan bangan Perbankan Syariah Bank Indo-
Otoritas kepastian syariah dalam tingkat NPF sebesar 2,72% men- nesia tahun 2012, jumlah perusahaan
regulasi perbankan syariah di Indo- unjukkan perbankan syariah dapat asuransi syariah saat ini mencapai 45
nesia pertama kali diformulasi- melaksanakan pembiayaan secara perusahaan, yang terdiri dari 3 buah
kan secara legal-formal baru dalam benar sehingga potensi pembiayaan perusahaan asuransi jiwa syariah, 2
Undang-Undang (UU) Nomor 21 buah perusahaan asuransi kerugian
tahun 2008 tentang Perbankan Sya- syariah, 17 unit syariah perusahaan
riah yang disahkan pada 16 Juli 2008. MUI menjadi otoritas asuransi jiwa, 20 unit syariah peru-
UU tersebut menggariskan bahwa sahaan asuransi kerugian, dan 3 unit
satu-satunya yang
otoritas kepatuhan syariah berada syariah perusahaan reasuransi.
pada Majelis Ulama Indonesia (MUI) disebutkan UU, dengan Guna menjalankan usaha asur-
yang direpresentasikan melalui fungsi membuat fatwa ansi yang halal, Dewan Syari’ah
Dewan Pengawas Syariah (DPS), yang tentang prinsip syariah. Nasional-Majelis Ulama Indonesia
harus dibentuk pada masing-masing (DSN-MUI) telah mengeluarkan lima
Karena fatwa MUI bukan
Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah fatwa untuk mendukung usaha asur-
(UUS) pada bank konvensional. bagian sumber hukum ansi dengan sistem syari’ah, yaitu:
MUI menjadi otoritas satu-satunya dalam tata urutan 1) fatwa tentang pedoman umum
yang disebutkan UU, dengan fungsi peraturan perundang- asuransi syari’ah (Fatwa Nomor 21/
membuat fatwa tentang prinsip sya- DSN-MUI/X/2001); 2) fatwa tentang
undangan yang mengikat,
riah. Karena fatwa MUI bukan bagian asuransi haji (Fatwa Nomor 39/DSN-
sumber hukum dalam tata urutan maka agar berkekuatan MUI/X/2002); 3) fatwa tentang akad
peraturan perundang-undangan yang operasional, fatwa itu murabahah musytarakah pada asur-
mengikat, maka agar berkekuatan dituangkan dalam wadah ansi syari’ah (Fatwa Nomor 51/DSN-
operasional, fatwa itu dituangkan MUI/III/2006); 4) fatwa tentang akad
legal berupa Peraturan wakalah bil ujrah pada asuransi dan
dalam wadah legal berupa Peraturan
Bank Indonesia (PBI). Bank Indonesia (PBI). reasuransi syari’ah (Fatwa Nomor
Berdasarkan Laporan Perkem- 52/DSN-MUI/III/2006); dan 5) fatwa

8 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


LIPUTAN KHUSUS

tentang akad tabarru’ pada asuransi perusahaan. 8 Tahun 1995. UU Pasar Modal tidak
dan reasuransi syari’ah (Fatwa Nomor Demikian pula obligasi syariah membedakan apakah kegiatan Pasar
53/DSN-MUI/III/2006). tumbuh pesat mengimbangi asur- Modal tersebut dilakukan berdasar-
Operasi asuransi syari’ah yang ansi dan perbankan syariah, sebagai kan prinsip-prinsip syariah atau
telah mendapat pengakuan secara payung hukumnya adalah Keputu- tidak. Dengan demikian, berdasar-
yuridis masih diatur dalam pera- san Presiden RI Nomor 775/KMK kan UU Pasar Modal kegiatan Pasar
turan menteri, yaitu Keputusan 001/1982 dan Fatwa Dewan Syariah Modal di Indonesia dapat dilakukan
Menteri Keuangan RI Nomor 426/ Nasional (DSN) Nomor 32/DSNMUI/ sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
KMK.06/2003 tentang Perizinan IX/2002 yang menjelaskan substansi dan dapat pula dilakukan tidak sesuai
Usaha dan Kelembagaan Perusahaan dari obligasi syariah. dengan prinsip syariah.
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Di Indonesia, belum ada payung Fenomena itu sejalan dengan pen-
Selebihnya, masih dalam bentuk RUU hukum yang menjadi landasan pener- dapat Guru Besar UIN Sunan Gunung
Asuransi yang sedang dibahas oleh bitan obligasi sukuk, meskipun calon Jati Bandung Prof. Jaih Mubarok
pansus DPR RI. investor yang ingin masuk Indonesia ketika memberikan materi diskusi
Di lihat dari sisi aset, usaha asur- untuk membeli sukuk sudah mengan- hukum Badilag pekan lalu, prinsip
ansi dan reasuransi syariah juga tri. Tetapi sampai sekarang instru- syariah memperbolehkan jual-beli
berkembang cukup signifikan. Dalam
kurun waktu lima tahun (2007-2012),
rata-rata tingkat pertumbuhan aset
industri asuransi syariah di Indonesia
mencapai 55,13 persen.
Secara khusus pada akhir tahun
2012, total aset usaha asuransi
dan reasuransi syariah mencapai
Rp13.069 milyar. Jumlah tersebut
mengalami kenaikan sebesar 42,80%
dibandingkan dengan posisi akhir
tahun 2011. Jumlah tersebut setara
dengan 3,99% dari total aset perusa-
haan asuransi dan reasuransi nasional
pada tahun yang sama. Meskipun
masih di bawah 5%, akan tetapi dari
tahun ke tahun tetap menunjukkan
tren kinerja yang meningkat.
Seiring dengan perkembangan men investasi ini belum diterbitkan. barang atau jasa yang halal berdasar-
bisnis pembiayaan, beberapa perusa- Perkembangan obligasi hanya sebatas kan asas ridho sama ridho. Namun,
haan pembiayaan mulai menjalankan obligasi syariah mudharabah dan jika usaha perusahaan tadi melibat-
kegiatan pembiayaan berdasarkan pembiayaan mudharabah, masing- kan juga usaha-usaha yang dilarang,
prinsip syariah. Dimulai dengan 2 masing dengan fatwa DSN Nomor 33/ maka jual-beli saham untuk suatu
buah perusahaan yang murni syariah DSN-MUI/X/2002 tentang Obligasi usaha yang terlarang menjadi terlar-
dan 2 buah perusahaan yang mempu- Syariah Mudharabah dan fatwa DSN ang pula.
nyai unit usaha syariah pada tahun Nomor 7/DSN-MUI/IV/2000 tentang Sejalan dengan pendapat terse-
2008, sampai dengan akhir 2012, ter- Pembiayaan Mudharabah. but, Adiwarman A. Karim mencatat
catat jumlah perusahaan pembiayaan Berbeda dengan kegiatan obli- beberapa produk pasar modal ber-
yang melakukan kegiatan pembiayaan gasi syariah, kegiatan Pasar Modal prinsip syariah yang sudah ada di
berdasarkan prinsip syariah di bawah sudah maju pesat dan mulai meny- Indonesia, antara lain (1) reksadana
pengawasan Bapepam-LK adalah entuh pasar modal berbasis syariah. syariah dan, (2) obligasi syariah mud-
sebanyak 35 perusahaan, meningkat Kegiatan Pasar Modal di Indonesia harabah. “Dewan Syariah Nasional,
dari tahun 2011 yang berjumlah 14 diatur dalam Undang-undang Nomor suatu dewan yang dibentuk atas pra-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 9


LIPUTAN KHUSUS

di samping bidang jinayat (hukum tusi Nomor 93/PUU-X/2012 tanggal


pidana Islam) dan ahwalul syakhsyiah 29 Agustus 2013.
Adiwarman, yang
(hukum keluarga Islam). Dengan kewenangan tersebut, kini
juga pentolan DSN MUI, Regulasi yang mengatur kegiatan bola penyelesaian sengketa ekonomi
mengajak Mahkamah Baitul Mal wat Tamwil (BMT) men- syariah berada di tangan Pengadilan
Agung (Ditjen Badilag) gacu pada berbagai peraturan yang Agama. Sebagai sebuah kewenangan
ada, antara lain, KUH Perdata, KUH yang relatif baru, hal ini tentu menjadi
untuk bersama-sama
Dagang, UU No. 10 tahun 1998 ten- tantangan tersendiri bagi Pengadilan
mengadakan pelatihan tang Perbankan, UU No. 25 tahun Agama. Menurut Adiwarman A. Karim
dan sertifikasi hakim 1992 tentang Koperasi beserta Per- dan Prof. Jaih Mubarok, tantangan
ekonomi syariah aturan Pelaksananya, SK Menteri ini sekaligus membuka peluang bagi
Negara Koperasi dan UKM Nomor 91/ Pengadilan Agama untuk menunjuk-
bersama tiga lembaga Kep./M.KUKM/IX/2004 dan UU No. kan kiprahnya dalam pengembangan
lainnya yakni DSN 40 Tahun 2007 tentang Perseroan ekonomi syariah di Indonesia.
MUI, Bank Indonesia Terbatas. Jika Pengadilan Agama berhasil
(BI), dan Otoritas Jasa Berbeda dengan BMT, Bank Pembi- menjawab tantangan tersebut den-
yaan Rakyat Syariah (BPRS) dan Unit gan baik melalui penyediaan sumber-
Keuangan (OJK) Usaha Syariah (UUS) diatur secara daya manusia yang berkompeten dan
khusus dan tegas dalam Pasal 1 ayat diakui oleh pemangku kepentingan
karsa Majelis Ulama Indonesia yang (8, 9, dan 10) UU Nomor 21 Tahun ekonomi syariah di Indonesia, akan
bertujuan untuk memastikan kes- 2008 tentang Perbankan Syariah. membuka peluang untuk dijadikan
esuaian antara produk, jasa dan keg- alasan keenam untuk menempatkan
iatan usaha dengan prinsip syariah, Keajaiban Keenam, The Next perbankan syariah Indonesia sebagai
telah mengeluarkan fatwa No.20/ Perkembangan lembaga keuangan bank Islam retail terbesar di dunia
DSN/MUI/VI/2001 tentang kegiatan syariah yang demikian fantastis dengan konstruksi alasan Indonesia
reksadana syariah,” tulisnya dalam tidaklah berarti semua telah berjalan memiliki hakim spesialisasi hukum
buku Bank Islam: Analisis Fiqih dan sempurna tanpa celah. Masih adanya ekonomi syariah terbanyak yang
Keuangan. pembiayaan bermasalah (non-per- mampu menyelesaikan perkara-
Produk ekonomi syariah lainnya forming financing) menyisakan peker- perkara perbankan syariah.
yang tak kalah menarik dan berkem- jaan rumah yang perlu diselesaikan Terkait hal ini Adiwarman, yang
bang di Indonesia adalah gadai/ di samping potensi-potensi sengketa juga pentolan DSN MUI, mengajak
pegadaian atau rahn. Sayangnya, lainnya yang mungkin akan timbul. Mahkamah Agung (Ditjen Badilag)
payung hukum pegadaian di Indone- Dalam konteks ini, diperlukan forum untuk bersama-sama mengada-
sia menurut Prof. H. Fathurrahman penyelesaian yang dapat menjamin kan pelatihan dan sertifikasi hakim
Djamil masih minim dan hanya diatur keberlangsungan usaha lembaga-lem- ekonomi syariah bersama tiga lem-
dalam Kitab Undang-Undang Hukum baga keuangan tersebut. baga lainnya yakni DSN MUI, Bank
Perdata (KUHP), Kompilasi Hukum Di Indonesia, berdasarkan Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa
Ekonomi Syariah (KHES), PP Nomor Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Keuangan (OJK).
103 Tahun 2000 tentang Perum Pega- tentang Perubahan atas Undang- Jika lima alasan yang dikemu-
daian, dan beberapa fatwa DSN yang Undang Nomor 7 Tahun 1989 ten- kakan oleh Adiwarman A. Karim
sudah diterbitkan menjadi Peraturan tang Peradilan Agama, kewenangan tersebut dipandang sebagai keajai-
Bank Indonesia (PBI). untuk menangani sengketa-sengketa ban-keajaiban perbankan syariah di
Uniknya, pegadaian/gadai atau lembaga keuangan syariah terse- Indonesia, maka dengan kewenangan
rahn juga diatur dalam Qanun Nomor but diberikan kepada Pengadilan Pengadilan Agama tersebut pada sisi
10 Tahun 2002 tentang Peradi- Agama. Kewenangan ini selanjutnya yang lain dunia ekonomi syariah ten-
lan Islam di Aceh. Dalam Qanun itu diperkuat dengan Undang-Undang gah menanti keajaiban yang keenam
Mahkamah Syar’iyyah di Aceh diberi- Nomor 21 Tahun 2008 tentang melalui Pengadilan Agama.
kan peluang untuk memeriksa dan Bank Syariah dan terakhir diperkuat
[Alimuddin, Mohammad Noor, Ade
mengadili perkara bidang muamalat, dengan Putusan Mahkamah Konsti- Fiman Fathony, Achmad Cholil]

10 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


LIPUTAN KHUSUS

Habis Dualisme,
Terbitlah Optimisme

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 11


LIPUTAN KHUSUS

A
ura yang terasa di ruang Belum lama ini, tepatnya pada
rapat utama Ditjen 29 Agustus 2013, majelis hakim
Badilag, 3 Desember 2013, MK membuat putusan atas perkara
itu sungguh berbeda. nomor Nomor 93/PUU-X/2012. Putu-
Orang-orang yang hadir san itu sangat bersejarah buat peradi-
Sebentar lagi
di ruangan itu tampak sumringah. lan agama, sebab melalui putusan itu, Indonesia akan
Mereka sedang berdiskusi dengan majelis hakim MK menyudahi keti- menjadi negara
tema perkembangan ekonomi syariah dakpastian hukum yang selama ini yang paling banyak
dan potensi sengketanya. Adiwarman dikeluhkan banyak pihak. MK meng-
A Karim, yang menjadi narasumber abulkan sebagian permohonan Ir. H.
memiliki hakim
utama dalam diskusi itu, bukan Dadang Achmad, Direktur CV Benua ekonomi syariah
sekadar memaparkan perkembangan Engineering Consultant. Dadang Ach- di dunia,” kata
ekonomi syariah terkini, tapi juga mad memohon agar MK membatal- Adiwarman Karim
menggelontorkan motivasi kepada kan Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) UU
para hakim peradilan agama. 21/2008 tentang Perbankan Syariah
“Sebentar lagi Indonesia akan karena bertentangan dengan Pasal
menjadi negara yang paling banyak 28D UUD 1945.
memiliki hakim ekonomi syariah di Pasal 55 UU 21/2008 ayat (1)
dunia,” kata Adiwarman Karim. berbunyi: Penyelesaian sengketa Achmad itu sepenuhnya, tapi menga-
Adiwarman Karim tidak sekadar perbankan syariah dilakukan di bulkan sebagian, dengan menyatakan
bicara. Ia mendasarkan statemennya pengadilan dalam lingkungan pera- bahwa penjelasan Pasal 55 ayat (2) UU
pada niat Ditjen Badilag untuk menc- dilan agama. Ayat (2) dari pasal 55 21/2008 tentang Perbankan Syariah
etak tidak kurang dari 1200 hakim berbunyi: Dalam hal para pihak telah bertentangan dengan UUD 1945 dan
bersertifikat untuk menangani seng- memperjanjikan penyelesaian sen- tidak mempunyai kekuatan hukum
keta ekonomi syariah. Nanti di 359 gketa selain sebagaimana dimaksud mengikat. Penjelasan Pasal 55 ayat
pengadilan tingkat pertama dan 29 pada ayat (1), penyelesaian sengketa (2) UU 21/2008 itu berbunyi: Yang
pengadilan tingkat banding di ling- dilakukan sesuai dengan isi akad. dimaksud dengan penyelesaian seng-
kungan peradilan agama teradapat Kemudian ayat (3) berbunyi: Penyele- keta dilakukan sesuai isi akad adalah
satu majelis hakim khusus perkara saian sengketa sebagaimana dimak- upaya sebagai berikut: a. musyawa-
ekonomi syariah. Upaya massif itu, sud ayat (2) tidak boleh bertentangan rah, b. mediasi perbankan, c. melalui
salah satunya, dilakukan untuk mer- dengan prinsip syariah. badan arbitrase syariah nasional atau
espons putusan MK Nomor 93/PUU- MK, dalam putusannya, tidak lembaga arbitrase lain dan/atau, e.
X/2012. mengabulkan permohonan Dadang melalui pengadilan dalam peradilan
umum.
Dalam salah satu pertimbangan-
nya, MK menyatakan bahwa adanya
pilihan penyelesaian sengketa (choice
of forum) untuk menyelesaikan seng-
keta dalam perbankan syariah seba-
gaimana tersebut dalam Penjelasan
Pasal 55 ayat (2) UU 21/2008 pada
akhirnya akan menyebabkan adanya
tumpang tindih kewenangan untuk
mengadili, karena ada dua peradilan
yang diberikan kewenangan untuk
menyelesaikan sengketa perbankan
syariah, padahal dalam UU 3/2006
tentang Peradilan Agama secara tegas
dinyatakan bahwa peradilan agama
diberikan kewenangan untuk menye-

12 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


LIPUTAN KHUSUS

lesaikan sengketa perbankan syariah. syariah adalah perbuatan atau keg- pada perbankan syariah dilakukan
Dengan lahirnya putusan ini, maka iatan usaha yang dilakukan menurut oleh pengadilan di lingkungan peradi-
satu-satunya lembaga peradilan yang prinsip syariah, antara lain meliputi lan umum.
berwenang menyelesaikan sengketa bank syariah, lembaga keuangan Bab yang dimaksud pihak pemer-
perbankan syariah ialah pengadilan di mikro syariah, asuransi syariah, reas- intah adalah Bab IX tentang Penye-
lingkungan peradilan agama. Penyele- uransi syariah, reksadana syariah, lesaian Perbankan Syariah. Di situ
saian sengketa juga dapat dilakukan obligasi syariah dan surat berharga ada satu pasal, yakni Pasal 52, yang
di luar lembaga peradilan seperti berjangka menengah syariah, sekuri- berbunyi: Penyelesian sengketa pada
musyawarah, mediasi dan lembaga tas syariah, pembiayaan syariah, perbankan syariah dilakukan oleh
arbitrase, asalkan disepakati dalam pegadaian syariah, dana pensiun lem- pengadilan umum.
akad oleh para pihak. baga keuangan syariah, dan bisnis Penjelasan dari usulan pasal itu
Jauh sebelum adanya putusan syariah. menyatakan bahwa penyelesian
itu, banyak pihak telah menyorot Meski kewenangan itu telah dia- sengketa pada perbankan syariah
Pasal 55 UU 21/2008. Banyak karya tur dalam UU 3/2006, kenyataannya dilakukan melalui pengadilan umum
ilmiah, baik berupa makalah, skripsi, UU 21/2008 memberi celah kepada karena transaksi terkait dengan per-
tesis, bahkan disertasi dan buku yang pelaku ekonomi syariah untuk menye- bankan syariah bersifat komersial.
membahas dualisme penyelesaian lesaikan sengketanya di peradilan lain Sebelum penyelesaian sengketa dis-
sengketa perbankan syariah yang selain peradilan agama. Maka timbul- erahkan kepada pengadilan umum
diakibatkan oleh pasal itu. Salah satu- lah dualisme penyelesaian sengketa dapat dilakukan upaya-upaya sebagai
nya adalah disertasi karya Dr. Hasbi ekonomi syariah. berikut: (a) Melalui musyawarah; (b)
Hasan yang kemudian dibukukan ber- Jika dirunut ke belakang, benih- Dalam hal musyawarah sebagaimana
judul “Kompetensi Peradilan Agama benih dualisme itu mulai tumbuh saat dimaksud pada huruf a tidak menca-
dalam Penyelesaian Perkara Ekonomi pembahasan Daftar Isian Masalah pai kesepakatan, maka penyelesaian
Syariah”. (DIM) RUU Perbankan Syariah sengketa dapat dilakukan melalui
Dalam disertasi itu jelas terurai, pada awal 2008 lalu. Saat itu, pihak mediasi perbankan atau mekanisme
Pasal 55 ayat (2) UU 21/2008 men- pemerintah berniat menyerahkan arbitrase syariah.
imbulkan ketidakpastian hukum. kewenangan penyelesaian sengketa Usulan itu ditentang keras oleh
Mestinya, kewenangan mengadili dalam perbankan syariah kepada per- berbagai kalangan, termasuk di anta-
sengketa perbankan syariah adalah adilan umum. Pemerintah, dalam hal ranya Himpunan Ilmuwan Sarjana
wewenang mutlak peradilan agama, ini Departemen Keuangan, mengusul- Syariah Indonesia (HISSI). “Usulan
sebagaimana telah tercantum dalam kan agar ada penambahan satu bab pemerintah itu bertentangan dengan
Pasal 49 UU 3/2006. khusus soal penyelesaian sengketa UU 3/2006 tentang Pengadilan Agama
Soal ketidakpastian hukum itu di RUU Perbankan Syariah. Di dalam yang memberi kewenangan kepada
juga disampaikan secara tegas oleh bab itu terdapat satu pasal yang men- Pengadilan Agama untuk menyelesai-
Antonio Syafii kala menjadi ahli dalam yatakan bahwa penyelesaian sengketa kan sengketa ekonomi syariah,” kata
persidangan perkara Nomor 93/PUU-
X/2012 Di MK. Konflik antara UU
21/2008 dan UU 3/2006, menurut
pakar ekonomi syariah itu, menimbul- Dengan lahirnya putusan ini, maka
kan ketidakkepastian hukum, padahal
UUD 1945 menjamin warga negara satu-satunya lembaga peradilan yang
untuk memperoleh kepastian hukum.
Kompetensi peradilan agama di berwenang menyelesaikan sengketa
bidang ekonomi syariah memang
telah diatur secara eksplisit di Pasal
perbankan syariah ialah pengadilan
49 huruf (i) UU 3/2006 tentang Peru-
bahan UU 7/1989 tentang Peradilan
di lingkungan peradilan agama.
Agama. Disebutkan di bagian penjela-
san, yang dimaksud dengan ekonomi

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 13


LIPUTAN KHUSUS

Ketua HISSI Prof Amin Suma, seba- keta ekonomi syariah bisa dituntaskan yang memiliki layanan syariah, punya
gaimana dikutip dari hukumonline. dengan tiga alternatif. Perundingan kisah menarik. Salah seorang pejabat
com. kedua belah pihak yang bersengketa teras bank itu mempertanyakan:
Selain itu, tandas Prof Amin, usu- atau sulh merupakan alternative per- mengapa sengketa perbankan syariah
lan pemerintah juga tidak sinkron tama. Jika gagal, alternatif kedua ialah di Indonesia harus dibawa ke peradi-
dengan UU 4/2004 tentang Kekua- memanfaatkan lembaga arbitrase. lan agama.
saan Kehakiman. Karena itu, jika usu- Dan alternatif ketiga, jika arbitrase “Kalau di Arab Saudi, seluruh per-
lan pemerintah diterima, UU Perban- tidak membuahkan hasil, ialah mem- soalan larinya ke Mahkamah Syariah,
kan Syariah akan bertentangan secara bawa ke pengadilan agama. Lapo- kecuali ekonomi. Indonesia kok keba-
horizontal dengan UU Peradilan ran itu merekomendasikan agar UU likannya Saudi. Indonesia ini keliru!”
Agama dan bertentangan secara verti- 7/1989 direvisi sehingga peradilan kata pejabat bank itu, sebagaimana
kal dengan UU Kekuasaan Kehakiman. agama memiliki kompetensi di bidang ditirukan Adiwarman Karim.
“Mengenai pengadilan mana yang ini. Menjawab keluhan itu, Adiwar-
berwenang, biarlah itu mengacu man menjelaskan bahwa Indonesia
kepada Undang-Undang yang sudah memiliki sistem hukum yang berbeda.
ada. RUU Perbankan Syariah ini tidak Baik peradilan agama maupun per-
perlu mengaturnya,” ujar Prof Amin,
“Kalau di Arab adilan umum, ia menjelaskan, berada
kala itu. Menurut Dekan Fakultas Saudi, seluruh satu atap di bawah Mahkamah Agung.
Syariah dan Hukum UIN Jakarta itu, persoalan larinya ke Bedanya ialah dalam hal kompetensi
langkah DPR sudah tepat ketika tidak masing-masing lembaga peradilan.
Mahkamah Syariah,
memasukkan masalah penyelesaian “Kalau pengadilan agama saja nggak
sengketa ke dalam draft RUU ini. kecuali ekonomi. ngerti, apalagi pengadilan negeri?”
UU 3/2006 disahkan pada Maret Indonesia kok kata Adiwarman.
2006. Artinya, belum genap dua tahun kebalikannya Saudi. Memang benar. Sistem penyele-
peradilan agama memiliki wewenang saian sengketa ekonomi syariah di
Indonesia ini keliru!”
menyelesaikan sengketa ekonomi sya- Indonesia berbeda dengan di negara-
riah, ketika RUU Perbankan Syariah kata pejabat bank negara muslim lainnya, termasuk
digodok. Jika wewenang menyelesai- itu, sebagaimana Arab Saudi. Perbedaan sistem penye-
kan sengketa perbankan itu beralih ditirukan Adiwarman lesaian sengketa ekonomi syariah
kepada pengadilan di lingkungan per- itu sangat dipengaruhi oleh sistem
adilan umum, menurut Prof Fathur-
Karim. hukum dan peradilan yang berlaku
rahman Djamil, akan mengakibatkan di negara tersebut, sesuai konstitusi
kekacauan hukum. yang dianut. Hal itu dijabarkan den-
Guru besar UIN Jakarta itu men- Akibat desakan dari berbagai gan rinci oleh Hasbi Hasan, dalam
catat, penyusunan RUU Perbankan pihak, termasuk dari HISSI tadi, ter- bukunya berjudul “Pemikiran dan
Syariah mulai dirintis pada tahun jadilah kompromi di DPR menjelang Perkembangan Hukum Ekonomi Sya-
2003 silam. Bank Indonesia (BI), RUU Perbankan Syariah disahkan riah di Dunia Islam Kontemporer”.
selaku regulator, saat itu sudah mel- menjadi UU. Pihak eksekutif dan Mari kita lihat Pakistan. Sistem
akukan kajian intensif soal pengadilan legislatif sepakat agar di satu sisi hukum yang berlaku di negara Asia
mana yang secara ideal menyelesai- peradilan agama tidak kehilangan Tengah itu adalah sistem hukum Com-
kan sengketa perbankan syariah. Ber- wewenangnya dan di sisi lain peradi- mon Law warisan Inggris dan sistem
sama sebuah tim konsultan dari UIN lan umum punya wewenang serupa di hukum Islam. Struktur badan peradi-
Jakarta yang diketuai Prof Fathurrah- bidang sengketa perbankan syariah. lan di Pakistan terdiri dari District
man, BI menyusun laporan “Prinsip- Akhirnya lahirlah Pasal 55 beserta Court sebagai peradilan tingkat per-
prinsip Hukum Islam dalam Transaksi penjelasannya itu. tama, High Court sebagai peradilan
Ekonomi pada Perbankan Syariah”. tingkat banding dan Supreme Court
Laporan itu lantas dijadikan Back Up Menengok negara manca sebagai peradilan kasasi. Di samp-
Paper RUU Perbankan Syariah. Adiwarman Karim, ketika masih ing itu juga terdapat Federal Shariat
Laporan itu menyebutkan, seng- menjadi konsultan sebuah bank asing Court, yaitu institusi yang berkedudu-

14 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


LIPUTAN KHUSUS

kan sebagai peradilan kasasi. Federal 1956. Kini tidak ada lagi dualisme sis- baik perkara ekonomi konvensional
Shariat Court juga melakukan uji tem hukum di Sudan. Yang ada ting- maupun ekonomi syariah, disele-
materi terhadap seluruh peraturan gallah sistem hukum Islam. saikan melalui peradilan khusus
perundang-undangan yang berlaku Di Sudan terdapat beberapa per- yang bernama Pengadilan Niaga
di Pakistan, kecuali konstitusi. Pera- adilan, di antaranya adalah Peradi- (Mahkamah Tijariyyah). Sebelumnya
turan tersebut mencakup adat kebi- lan Sipil (perdata) yang diatur dalam penyelesaian perkara ekonomi sya-
asaan yang berlaku, jika dianggap Ordonansi Peradilan Sipil. Peradi- riah diselesaikan melalui peradilan
bertentangan dengan nilai-nilai Islam. lan ini mempunyai satu Pengadilan hak kekayaan intelektual.
Dalam hal terjadi sengketa antara Tinggi (High Court) dan beberapa Prosedur penyelesaian sengketa
pihak bank dan nasabahnya, baik pengadilan provinsi (Provincional ekonomi syariah di Sudan dilakukan
di bank konvensional maupun bank Court). Di samping Peradilan Sipil, dalam dua tahap. Hal itu sebagiamana
Islam atau lembaga keuangan lainya, juga terdapat Peradilan Pidana yang termuat dalam salah satu klausul per-
lembaga peradilan di Pakistan yang mempunyai beberapa Pengadilan janjian yang pada umumnya dibuat
berwenang menanganinya adalah Besar (Major Court), Pengadilan Kecil oleh pihak bank. Pada tahap pertama,
peradilan khusus yang disebut Bank- (Minor Court) dan Pengadilan Magis- para pihak berupaya menyelesaikan
ing Tribunal. Sedangkan upaya band- trat (Magistrate’s Court). sengketa melalui hakam yang berjum-
ing dan kasasi dalam perkara seng- Di pihak lain, untuk masalah lah tiga orang. Masing-masing pihak
keta ekonomi syariah tetap menjadi hukum personal dan keluarga bagi menunjuk satu hakam, lalu ada satu
kewenangan High Court dan Supreme pemeluk Islam terdapat peradilan hakam lagi yang bersikap netral. Jika
Court. yang disebut Mahakim Syar’iyyah, proses yang mirip dengan arbitrase
Penyelesaian sengketa yang diha- yang juga merupakan bagian dari ini gagal, maka sengketa dibawa ke
dapi bank konvensional dan bank sya- kekuasaan kehakiman di Sudan. Sete- Mahkamah Tijariyyah untuk menda-
riah sama-sama dilakukan di Banking lah berlakunya UU Hukum Personal patkan putusan.
Tribunal karena sistem ekonomi dan atau Keluarga tahun 1991, Mahakim Berikutnya, mari kita tengok sis-
keuangan di Pakistan sampai saat Syari’yyah diubah namanya menjadi tem yang berlaku di negeri jiran,
ini tidak diatur berdasarkan hukum Mahakim al-Ahwal asy-Syahsiyyah Malaysia. Penyelesaian sengketa per-
Islam, tapi masih didasarkan pada karena kewenangannya yang men- bankan syariah di Malaysia bukan
hukum perdata umum yang berlaku yangkut masalah personal sekaligus berada di bawah kewenangan peradi-
sejak masa penjajahan Inggris. Hukum keluarga. Pengadilan ini terdiri dari lan syariah (Syariah Courts), tetapi di
perdata tersebut tetap berlaku karena Court Of Appeal, High Court dan Qadi bawah kewenangan peradilan sipil
dianggap tidak bertentangan dengan Court. (Civil Courts).
hukum Islam. Jadi, penyelesaian seng- Dalam bidang hukum ekonomi Dengan demikian, hukum yang
keta yang berhubungan dengan per- dan perdagangan, seluruh perkara, berkaitan perdagangan dan bisnis
bankan juga tidak dibedakan antara
kasus yang terjadi di perbankan kon-
vensional dan perbankan Islam.
Di sisi lain, uji materiil terhadap
hukum-hukum yang berkaitan den-
gan ekonomi dan keuangan syariah
agar tidak bertentangan dengan aja-
ran Islam merupakan kewenangan
Federal Syariah Court, bukan Banking
Tribunal.
Di Sudan, yang terletak di Afrika,
lain lagi sistemnya. Perkembangan
sistem hukum dan peradilan di Sudan
tidak bisa dilepaskan dari proses
Sudanisasi dan Islamisasi yang ber-
gulir sejak masa kemerdekaan tahun

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 15


LIPUTAN KHUSUS

termasuk pebankan dan keuangan sebagaimana dikatakan Adiwarman Nomor 40/Pdt.G/2011/PN.Smda di


Islam di Malaysia masih mengguna- tadi. PN Samarinda di mana Bank Kaltim
kan peraturan perundang-undangan Sejatinya, sejak 2006 hingga 2013, Syariah menjadi tergugat; perkara
bercorak Common Law yang merupa- sebelum adanya putusan MK Nomor nomor 47/Pdt.G/2013/PN Klt di PN
kan warisan pemerintah kolonial Ing- Nomor 93/PUU-X/2012, baik peradi- Klaten yang menjadikan BRI Syariah
gris. Hukum Islam di Malaysia hanya lan agama maupun peradilan umum sebagai tergugat; perkara nomor 50/
berlaku dalam lingkup yang sangat sama-sama menerima, memeriksa Pdt.G/2009/PN.Bgr di PN Bogor yang
terbatas, yaitu hukum keluarga dan dan memutus perkara ekonomi sya- mendudukkan Koperasi Simpan Pin-
pelanggaran agama. riah. Pihak entitas syariah ada yang jam Dana Niaga Syariah Cabang Bogor
Mengikis trauma jadi penggugat, ada yang jadi tergu- sebagai tergugat.
Kita kembali ke tanah air. Secara gat. Ada yang dimenangkan, ada pula Belakangan, dengan terbitnya
normatif, gesekan kewenangan yang dikalahkan. putusan MK Nomor, pelan-pelan
antara peradilan agama dan peradilan Beberapa perkara ekonomi gesekan kewenangan antara PN dan
umum dalam hal penanganan seng- syariah yang ditangani peradilan PA di bidang sengketa ekonomi sya-
keta ekonomi syariah telah berakhir umum misalnya perkara Nomor 89/ riah sudah mulai hilang. Sebut saja
sejak adanya putusan MK Nomor Pdt.G/2011 /PN. Ska antara Bank misalnya putusan perkara gadai sya-
Nomor 93/PUU-X/2012. Namun Syariah Mandiri dan nasabahnya di riah yang melibatkan seniman Butet
secara psikologis, sisa-sisa gesekan PN Surakarta; perkara Nomor 10/ Kartaredjasa sebagai penggugat dan
itu belum sepenuhnya pulih. Pdt.G/2009/PN.Bjm di PN Banjarma- BRI Syariah serta BI sebagai tergu-
“Statistik menunjukkan banyak sin yang melibatkan Bank Muamalat gat. Majelis hakim PN Jakarta Pusat
bank syariah yang kalah di pengadi- sebagai tergugat; perkara Nomor 08/ memutuskan perkara ini tidak dapat
lan agama,” kata Adiwarman Karim. Pdt.G./2012/PN.Pkl. di PN Pekalon- diterima (niet ontvankelijk). Dinya-
Ia menyebut, ketika ditangani pen- gan yang mendudukkan Bank Mega takan bahwa PN Jakarta Pusat tidak
gadilan negeri, kebanyakan bank Syariah sebagai tergugat; perkara berwenang memeriksa dan mengadili
syariah menang. Sebaliknya, ketika gugatan yang diajukan oleh Butet,
ditangani pengadilan negeri, nasabah sesuai dengan ketentuan Pasal 55
yang lebih banyak menang. Jadi, ada
Meski gesekan ayat (1) UU 21/2008.
semacam trauma di kalangan perban- kewenangan Meski gesekan kewenangan per-
kan syariah, sehingga timbul keengga- peradilan agama adilan agama dan peradilan umum
nan untuk membawa sengketanya ke dan peradilan pelan-pelan sudah hilang, bukan
pengadilan agama. berarti gesekan kewenangan itu tidak
Tapi Adiwarman tidak mer-
umum pelan- ada sama sekali. Gesekan yang masih
inci, data statistik itu dibuat siapa pelan sudah tersisa hingga kini adalah mengenai
dan sejauh mana validitasnya. Yang hilang, bukan penetapan aksekusi dan pembatasan
terang, Adiwarman hanya menyebut berarti gesekan putusan Basyarnas (Badan Arbitrase
satu contoh: perkara ekonomi syariah Syariah Nasional).
yang ditangani PA Bukittinggi pada
kewenangan itu Mulai beroperasi pada tahun 1
tahun 2006. tidak ada sama Mei 1992 seiring dengan beroperas-
Putusan PA Bukittinggi Nomor sekali. Gesekan inya Bank Muamalat, Basyarnas pada
284/Pdt.G/2006/PA.Bkt, di mana yang masih mulanya bernama Badan Arbitrase
Bank Bukopin Syariah Cabang Bukit- Muamalat Indonesia (BAMUI). Didi-
tinggi jadi tergugat, itu menjadi ramai
tersisa hingga kini rikan oleh MUI, tujuan BAMUI adalah
karena bersinggungan dengan kom- adalah mengenai untuk menangani sengketa antara
petensi absolut peradilan agama dan penetapan aksekusi nasabah dan Bank Muamalat. Pada 24
peradilan umum, azas non-retoraktif, dan pembatasan Desember 2003.
serta azas nebis in idem. Putusan PA Pada dasarnya Basyarnas meru-
Bukittinggi yang memenangkan pihak
putusan Basyarnas pakan lembaga arbitrase yang ber-
nasabah itulah yang terus dikenang (Badan Arbitrase peran menyelesaikan sengketa antara
oleh kalangan perbankan syariah, Syariah Nasional). pihak-pihak yang melakukan akad

16 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


LIPUTAN KHUSUS

dalam ekonomi syariah di luar jalur 30/1999 tentang Arbitrase dan Alter- san Nomor 56 PK/AG/2011, majelis
pengadilan untuk mencapai penye- natif Penyelesaian Sengketa, permo- hakim PK menolak permohonan PK
lesaian terbaik, ketika upaya musya- honan penetapan eksekusi atau pem- itu dan menguatkan putusan kasasi.
warah tidak menghasilkan mufakat. batalan putusan lembaga arbitrase Kini, setelah adanya putusan MK
Putusan Basyarnas bersifat final dan diajukan ke pengadilan negeri. Di sisi 93/PUU-X/2012, silang sengkarut itu
mengikat (binding). Permohonan lain, mengacu kepada UU 3/2006, masih ada, sebab kenyataannya SEMA
penetapan eksekusi dan pembatalan meski di sana tidak secara eksplisit Nomor 8 Tahun 2010 masih berlaku.
putusan Basyarnas diajukan kepada diatur tentang putusan arbitrase, “Walaupun sudah ada putusan MK,
pengadilan negeri, karena putusan sengketa berbagai bidang ekonomi tapi yang dibatalkan MK cuma penje-
Basyarnas tidak memiliki kekuatan syariah diselesaikan di pengadilan lasan pasal 55 ayat (2) UU 21/2008.
eksekutorial. agama. Bagaimana dengan eksekusi putusan
Sekitar tiga tahun setelah Basyar- MA menjawab problematika itu Basyarnas, apakah di PA atau di PN,
nas beroperasi, lahirlah UU 3/2006 dua kali. Yang pertama melalui SEMA itu masih belum jelas,” kata Waljon
tentang Peradilan Agama, yang pada Nomor 8 Tahun 2008 dan kedua mel- Siahaan, hakim PA Cimahi, pada dis-
Pasal 49 terdapat ketentuan bahwa alui SEMA Nomor 8 Tahun 2010. Dua- kusi hukum putaran ke-3 yang dis-
peradilan agama memiliki wewenang duanya mengatur Eksekusi Putusan elenggarakan Badilag.
di bidang penyelesaian sengketa Badan Arbitrase Syariah. Perbedaan- Di luar itu, sesungguhnya masih
ekonomi syariah. nya, pada SEMA pertama, MA men- ada lagi titik singgung kewenangan
Dari situ, mulailah ada pilihan egaskan bahwa kewenangan mengek- peradilan agama dengan lembaga lain
buat pihak-pihak yang mengadakan sekusi dan membatalkan putusan yang nyaris tidak terpantau sejauh
perikatan syariah untuk menyelesai- Basyarnas ada pada peradilan agama. ini. Misalnya irisan antara peradilan
kan sengketanya melalui jalur litigasi Sedangkan pada SEMA kedua, MA agama dan Badan Penyelesaian Seng-
dengan memanfaatkan peradilan mengubah ketentuan itu sehingga keta Konsumen (BPSK). Faktanya, ada
agama atau jalur non-litigasi dengan kewenangan mengeksekusi dan mem- sejumlah sengketa ekonomi syariah
menggunakan Basyarnas, selain mel- batalkan putusan Basyarnas ada pada yang diselesaikan di BPSK, lalu salah
alui musyawarah tentunya. peradilan umum. satu pihak yang tidak puas mengaju-
“Lebih banyak diselesaikan secara Silang sengkarut antara Basyar- kan pembatalan putusan BPSK itu ke
musyawarah. Kalau diajukan ke pen- nas, peradilan agama dan peradilan pengadilan negeri. Sebut saja con-
gadilan, ada resiko reputasi,” kata umum itu mewujud secara nyata pada tohnya perkara ….
Prof. Jaih Mubarok, dosen UIN Band- sengketa antara PT Bank Syariah Man- Setali tiga uang dengan sengketa
ung sekaligus anggota DSN MUI, pada diri (BSM) dan PT Atriumasta Sakti. yang diajukan ke Basyarnas, sengketa
diskusi yang diselenggarakan Badilag. Mula-mula kedua belah pihak menye- yang diajukan ke BPSK juga tidak jelas
Sesuai azas kebebasan berkon- lesaikan sengketanya melalui Basyar- jluntrungan-nya: apakah eksekusi
trak, menyelesaikan sengketa melalui nas, lalu keluarlah putusan Basyarnas dan pembatalan putusan BPSK jadi
jalur litigasi maupun non-litigasi ada- Nomor 16/2008/BASYARNAS/Ka.Jak. kewenangan peradilan agama atau
lah sama-sama absah, asalkan disepa- Namun BSM tidak puas, lalu menga- peradilan umum.
kati oleh para pihak yang mengada- jukan pembatalan putusan Basyar- Ya, putusan MK Nomor 93/PUU-
kan perikatan. Yang jelas, baik jalur nas itu ke PA Jakarta Pusat. Majelis X/2012, memang tidak memung-
litigasi maupun non-litigasi memiliki hakim PA Jakarta Pusat, melalui putu- kasi semua gesekan kewenangan
kelebihan dan kekurangan masing- san Nomor 792/Pdt.G/2009/PA.JP yang ada. Namun paling tidak, bagi
masing. memenangkan pihak BSM. Setelah itu, hakim-hakim peradilan agama, putu-
Persoalan mulai muncul pada saat Atriumasta Sakti mengajukan kasasi. san itu telah menambah optimisme
salah satu pihak hendak mengajukan Majelis hakim kasasi, melalui putusan tersendiri. Selebihnya, seperti dika-
penetapan eksekusi atau mengajukan Nomor 188/K/AG/2010, mengabul- takan Ketua Kamar Peradilan Agama
pembatalan putusan Basyarnas. Ke kan permohonan Atriumasta Sakti Andi Syamsu Alam dalam berbagai
mana permohonan itu diajukan? Ke dan membatalkan putusan PA Jakarta kesempatan, “Perjuangan kita belum
pengadilan agama atau ke pengadilan Pusat. Tidak puas dengan putusan itu, selesai.”
negeri? pihak BSM lalu mengajukan Penin- [Herman, Fanani, Cholil]

Kalau mengacu kepada UU jauan Kembali. Namun, melalui putu-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 17


LIPUTAN KHUSUS

Potret Penyelesaian
Sengketa Ekonomi
Syariah di PA

P
utusan Mahkamah Konsti- syariah. menangani sengketa ekonomi sya-
tusi (MK) Nomor 93/PUU- Direktur Jenderal Badan Peradi- riah”, tegas Dirjen Badilag dengan
X/2012 tanggal 29 Agustus lan Agama (Dirjen Badilag), Drs. H. penuh optimis.
2013 telah mengakhiri dual- Purwosusilo, S.H, M.H dalam pembu-
isme penyelesaian sengketa perban- kaan acara diskusi hukum di Badilag Memahami Kewenangan
kan syariah secara litigasi dengan (03/12/2013) menegaskan bahwa Ekonomi Syariah
menetapkan Pengadilan Agama seba- ada kritik, khususnya dari perbankan Sesuai dengan penjelasan Pasal
gai satu-satunya pengadilan yang ber- syariah, yang meragukan terhadap 49 huruf (i) UU Nomor 3 Tahun
wenang. kualitas hakim PA dalam menangani 2006, dinyatakan bahwa yang dimak-
Putusan MK tersebut menuntut sengketa ekonomi syariah. sud dengan ekonomi syari’ah ada-
Pengadilan Agama untuk semakin “Kritik tersebut harus dijawab lah perbuatan atau kegiatan usaha
profesional dalam menangani seng- dengan aksi nyata. Kita harus menin- yang dilaksanakan menurut prinsip
keta ekonomi syariah. Profesional- gkatkan kualitas dan profesionalitas syari’ah, antara lain meliputi: a. bank
isme dalam bentuk kesiapan dan dalam menangani sengketa ekonomi syari’ah; b. lembaga keuangan mikro
kecakapan hakim PA merupakan syariah. Dengan begitu, saya yakin syari’ah; c. asuransi syari’ah; d. reas-
syarat mutlak untuk mendapatkan keraguan beberapa pihak tersebut uransi syari’ah; e. reksadana syari’ah;
kepercayaan publik, khususnya dalam akan berubah menjadi keyakinan f. obligasi syari’ah dan surat ber-
hal penyelesaian sengketa ekonomi bahwa hakim PA mampu dan layak harga berjangka menengah syari’ah;

18 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


LIPUTAN KHUSUS

Berikut 15 putusan ekonomi syariah peradilan tingkat pertama yang berhasil dihimpun oleh redaksi Majalah Peradilan
Agama:
Tanggal Jenis
No Nomor Perkara dan Para Pihak Jenis Sengketa Keterangan
Putus Putusan
1. 284/Pdt.G/2006/PA.Bkt 5 September Wanprestasi Dikabulkan Dalam tingkat
(PA Bukittinggi) 2007 terhadap akad banding putusan ini dibatalkan,
murabahah dan ditolak pada tingkat kasasi
Nasabah (P) vs Bank Bukopin Cabang dan peninjauan kembali.
Syari’ah Bukittinggi (T)
2. 1221/Pdt.G/2009/PA.JS 4 Agustus 2010 Wanprestasi akad Tidak Asuransi TLO bukan termasuk
(PA Jakarta Selatan) asuransi diterima asuransi syariah
Bank Muamalat Indonesia (P) vs PT. Asuransi
Takaful Umum (T).
3. 792/Pdt.G/2009/PA.JP 10 Desember Pembatalan Dikabulkan Pada tingkat kasasi di Mahkamah
(PA Jakarta Pusat) 2009 Putusan Agung putusan ini dibatalkan
Bank Syariah Mandiri (P) vs Majelis Arbiter Basyarnas dan ditolak pada tingkat
Basyarnas (T1) dan PT.Atrumasta Sakti (T2). peninjauan kembali.
4. 1740/Pdt.G/2011/PA.Pbg 19 Januari 2012 Wanprestasi akad Dikabulkan
(PA Purbalingga) mudharabah
BPRS Buana Mitra Perwira (P) vs nasabah (T)
5. 0463/Pdt.G/2011/PA.Btl 17 Oktober Wanprestasi akad Tidak Putusan ini dibatalkan pada
(PA Bantul) 2011 mudharabah diterima tingkat banding
Nasabah (P) vs KSU Bait Mal wa Tamwil (T)
6. 303/Pdt.G/2012/PA.Yk 7 Agustus 2012 Wanprestasi akad Tidak Ada klausul arbitrase
(PA Yogyakarta) murabahah berwenang
7. 47/Pdt.G/2012/PA.Yk 28 Juni 2012 Wanprestasi akad Tidak Tidak memenuhi syarat formil
(PA Yogyakarta) mudharabah diterima kuasa. Putusan ini pada tingkat
BMT vs BPRS banding dikuatkan.
8. 213/Pdt.G/2012/PA.JP 4 Desember Wanprestasi akad Tidak
(PA Jakarta Pusat) 2012 mudharabah diterima
9. 967/Pdt.G/2012/PA.Mdn 18 Juni 2013 Akad mudharabah Dikabulkan
(PA Medan)
Istri nasabah (P) vs Bank Sumut Syariah
Cabang Padangsidimpuan (T)
10. 419/Pdt.G/2008/PA.SEL 2 Maret 2009 Wanprestasi akad Tidak
(PA Selong) murabahah berwenang
PT. BPR Syariah Tulen Amanah vs Nasabah
11. 318/Pdt.G/2011/PA.Btl 27 Desember Wanprestasi akad Dikabulkan
(PA Bantul) 2011 mudharabah
KSU BMT Bina Sejahter Mandiri vs nasabah
12. 700/Pdt.G/2011/PA.Btl 23 Juli 2013 Wanprestasi Dikabulkan
(PA Bantul) akad
Nasabah vs KSU BMT Islam Sejahtera mudharabah
13. 882/Pdt.G/2010/PA.Sit 26 Januari 2011 Wanprestasi Dikabulkan
(PA Situbondo) akad
PT. BPR Syariah vs Nasabah mudharabah
14. 1047/Pdt.G/2006/Pa.Pbg 29 Januari Wanpretasi Dikabulkan
(PA Purbalingga) 2007 Akad mudharabah
Pt. Bpr Syariah Buana Mitra Perwira Vs
Nasabah
15. 4561/Pdt.G/2012/PA.Kab.Mlg 2 September Pembatalan Tidak
(PA Kab Malang) 2013 Pelelangan dan berwenang
Nasabah vs PT. Bank Negara Indonesia Pembiayaan
(persero) tbk. kantor cabang syariah malang Musyarakah

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 19


LIPUTAN KHUSUS

g. sekuritas syari’ah; h. pembiayaan 2013, terdapat 15 perkara tingkat produk perbankan syariah, akad pem-
syari’ah; i. pegadaian syari’ah; j. dana pertama, 3 perkara tingkat banding, 2 biayaan murabahah dan pembiayaan
pensiun lembaga keuangan syari’ah; perkara tingkat kasasi, dan 2 perkara mudharabah merupakan akad yang
dan k. bisnis syari’ah. peninjauan kembali. Jumlah terse- paling banyak disengketakan di pen-
Menurut Cik Basir, dalam bukunya but tentu masih bisa bertambah jika gadilan agama, di samping juga akad
Penyelesaian Sengketa Perbankan dilakukan penelurusan secara lebih asuransi syariah dan akad pembi-
Syariah di PA dan Mahkamah Syari- jauh. ayaan musyarakah.
yyah (2009), kata “antara lain” dalam Minimnya perkara ekonomi sya- Data 15 putusan ekonomi sya-
penjelasan pasal tersebut berarti tidak riah sedikit banyak dipengaruhi oleh riah pada peradilan tingkat pertama
hanya jenis-jenis yang disebutkan itu dualisme kewenangan mengadili di atas dapat digambarkan bahwa
saja yang menjadi kewenangan per- sebagaimana termaktub dalam pasal dari aspek jenis putusan terdapat 8
adilan agama, melainkan termasuk 52 Undang-Undang Nomor 21 Tahun putusan yang diktumnya mengabul-
jenis-jenis kegiatan usaha dalam ben- 2008 tentang Perbankan Syariah. Di kan gugatan Penggugat, 4 putusan
tuk lain di bidang ekonomi syariah samping juga karena lembaga per- yang menyatakan gugatan Penggu-
selain dari yang disebutkan itu. bankan syariah lebih banyak memilih gat dinyatakan tidak dapat diterima
Selain itu, kewenangan Pengadilan menyelesaikan sengketa melalui jalur (niet ontvankelijk verklaard) serta 3
Agama dalam menangani sengketa non-litigasi seperti mediasi, arbritase putusan yang menyatakan PA tidak
ekonomi syariah hanya meliputi seng- dan alternatif penyelesaian sengketa berwenang mengadili perkara terse-
keta ekonomi syariah dalam bidang lainnya. but. Dari aspek pihak yang menang,
perdata, baik antara badan hukum/ Berdasarkan penelaahan terha- mayoritas putusan ekonomi syariah
orang Islam maupun badan hukum/ dap 15 putusan ekonomi syariah yang di peradilan tingkat pertama dime-
orang non-Islam yang menundukkan pernah ditangani oleh Pengadilan nangkan oleh pihak perbankan sya-
diri dengan sukarela kepada hukum Agama sejak 2006, ditemukan bahwa riah. Setidaknya ada 8 putusan dari
Islam dalam bidang ekonomi syariah, mayoritas sengketa ekonomi syariah data di atas yang dimenangkan adalah
dalam akad yang tidak mengandung yang ada adalah sengketa perbankan bank syariah.
klausula arbitrase, dan eksekusi putu- syariah. Dan mayoritas jenis sengketa Fakta statistik tersebut sekali-
san Badan Arbitrase Syariah Nasional. ekonomi syariah dalam perbankan gus membantah pernyataan Adiwar-
syariah sebagaimana yang ada dalam man A. Karim dalam diskusi hukum
Tren Perkara posita dan petitum gugatan didomi- Badilag (3/12/2013) yang menye-
Berdasarkan data putusan perkara nasi oleh sebab wanprestasi atau but keengganan perbankan syariah
ekonomi syariah yang berhasil dihim- cidera janji dan perbuatan melawan menyelesaikan sengketa melalui Per-
pun oleh redaksi Majalah Peradilan hukum. adilan Agama karena perbankan sya-
Agama, sejak 2006 sampai dengan Dari aspek bentuk akad atau riah sering dikalahkan oleh Pengadi-
lan Agama. Keengganan perbankan
syariah itu menjadi salah satu faktor
minimnya perkara sengketa ekonomi
syariah di Peradilan Agama.

Wanprestasi dan Perbuatan


Melawan Hukum
Tren perkara ekonomi syariah
yang didominasi sebab wanprestasi di
atas mengharuskan hakim PA untuk
memahami dengan baik dan benar
tentang pengertian dan ketentuan-
ketentuan hukum yang terkait den-
gan wanprestasi, selain jenis sengketa
perdata lainnya yaitu perbuatan mel-
awan hukum (PMH).

20 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


LIPUTAN KHUSUS

Wanprestasi adalah tidak memen- wanprestasi atau perbuatan melawan


uhi atau lalai melaksanakan kewajiban hukum, maka pihak yang dirugikan
sebagaimana yang ditentukan dalam Dari aspek pihak yang dapat menuntut ganti rugi berupa
perjanjian yang dibuat antara kredi- menang, mayoritas pemulihan prestasi, ganti rugi, biaya
tur dengan debitur. Sedangkan menu- putusan ekonomi syariah dan bunga. Dalam hukum Islam,
rut Subekti, seseorang dikatakan wan- setiap akad harus terbebas dari bunga
prestasi atau lalai, yaitu jika ia tidak
di peradilan tingkat atau riba. Begitupun tuntutan ganti
memenuhi kewajiban atau terlambat pertama dimenangkan rugi tidak boleh diikuti tuntutan pem-
memenuhinya, atau memenuhinya oleh pihak perbankan bayaran bunga.
tetapi tidak seperti yang telah diper- syariah. Setidaknya ada Pihak yang wanprestasi dapat
janjikan, atau debitur melaksanakan dikenakan ganti rugi atau denda
sesuatu yang tidak diperbolehkan.
8 putusan dari data di dalam ukuran yang wajar dan seim-
Selain wanprestasi, jenis seng- atas yang dimenangkan bang dengan kerugian yang ditim-
keta yang berpotensi muncul adalah adalah bank syariah. bulkannya serta tidak mengandung
karena adanya perbuatan melawan unsur ribawi. Begitu juga dalam hal
hukum (onrechtmatige daad). Per- pernyataan lalai atau somasi. Pada PMH, bagi seseorang yang melakukan
buatan melawan hukum dalam Pasal saat terjadi perbuatan melawan perbuatan melawan hukum diminta
1365 KUH Perdata dipahami secara hukum langsung timbul hak menun- untuk bertanggung jawab atas per-
abstrak oleh para hakim dengan tut (rechtsvordering). buatannya. Hanya saja bentuk tang-
perbuatan yang melanggar undang- Ditinjau dari segi tuntutan ganti gung-jawabnya berbeda-beda, ada
undang. Kemudian setelah putusan rugi, wanprestasi tuntutan ganti yang bersifat moral (sanksi ukhrawi)
Hoge Raad tanggal 31 Januari 1919, rugi dihitung sejak terjadi kelalaian, ada pula yang bersifat sanksi duniawi,
pengertian perbuatan melawan jenis serta jumlah ganti rugi telah yakni berbentuk keharusan mem-
hukum mengalami penyempitan yaitu diatur secara rinci oleh Pasal 1246 beri ganti rugi yang seimbang dan
berbuat atau tidak berbuat meru- BW, sedangkan perbuatan melawan adil dengan kerugian yang diderita,
pakan perbuatan melawan hukum hukum yang diatur dalam Pasal 1365 ada juga yang berbentuk tanggung
apabila: (1) Melanggar hak subyektif BW tidak menyebutkan ganti rugi jawab dengan menghilangkan dharar
orang lain; (2) Bertentangan dengan dalam bentuk yang bagaimana, dan (bahaya dan kerugian) dengan cara
kewajiban hukum si pelaku; (3) Ber- tidak memerlukan rincian, sehingga yang makruf atau bentuk lain yang
tentangan dengan kesusilaan; dan (4) dapat dituntut ganti rugi yang dapat dibenarkan oleh syariat Islam, imbuh
Bertentangan dengan kepatutan yang diperhitungkan secara obyektif dan Prof. Abdul Manan.
ada dalam hubungan masyarakat atau konkrit, meliputi kerugian mate-
terhadap harta benda orang lain; riil dan moril atau ganti rugi berupa Memeriksa Akad dan Semua
Menurut Yahya Harahap, antara pemulihan keadaan semula. Dokumen Yang Terkait
wanprestasi dengan perbuatan mela- Konsep wanprestasi dalam KHES Menurut Prof. Dr. Jaih Mubarok,
wan hukum, terdapat perbedaan yang secara umum tidak berbeda den- dalam diskusi hukum di Badilag
prinsip yaitu: gan KUHPerdata. Namun menurut (3/12/2013), Hakim Pengadilan
Ditinjau dari segi sumber, wan- Prof. Abdul Manan, dalam maka- Agama dalam memeriksa sengketa
prestasi timbul dari persetujuan yang lahnya berjudul “Penyelesaian ekonomi syariah jangan hanya fokus
mengacu pada Pasal 1320 BW, sedan- Sengketa Ekonomi Syariah: Sebuah memeriksa akadnya saja, tapi juga
gkan perbuatan melawan hukum Kewenangan Baru PA” dalam Buku harus memeriksa semua dokumen-
lahir karena undang-undang karena Membangun Peradilan Agama dokumen yang ada yang terkait den-
adanya perbuatan manusia yang mel- Bermartabat (Badilag, 2012), bebe- gan kasus sengketa yang ditangani.
anggar hukum (Pasal 1353 BW). rapa ketentuan KUHPerdata tidak Ada banyak dokumen yang ada di
Ditinjau dari segi timbulnya hak bisa diberlakukan seluruhnya untuk balik akad itu.
menuntut, wanprestasi terlebih menyelesaikan wanprestasi dalam Senada dengannya, Adiwar-
dahulu memerlukan proses perny- ekonomi syariah. Berdasarkan pasal man A. Karim juga dalam diskusi
ataan lalai, sedangkan perbuatan 1244, 1245 dan 1246 KUHPerdata, hukum tersebut, menegaskan bahwa
melawan hukum tidak memerlukan apabila salah satu pihak melakukan pemeriksaan semua dokumen itu

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 21


LIPUTAN KHUSUS

Menurutnya, mahraj “Kalau hanya memahami akad- Tanggungan, khususnya UU Nomor 4


akad dasar dalam kitab fiqih, hakim Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan.
atau hilah syariyyah yang PA akan kewalahan dan nanti salah Dalam praktik perbankan, baik
ada dalam perbankan paham. Karena yang dipraketikkan konvensional maupun syariah, demi
syariah tersebut tidak ada di perbankan syariah itu merupakan menjaga prinsip kehati-hatian dan
gabungan beberapa akad,” kata Adi- iktikad baik dari nasabah, maka
dalam kitab-kitab fiqh
warman. dalam transaksi antar bank dengan
klasik sehingga para hakim “Dalam praktik perbankan sya- nasabahnya pada umunya disertai
harus membaca buku- riah juga banyak terjadi tikungan- adanya jaminan sebagai akad tamba-
buku ekonomi syariah tikungan. Penyimpangan dan hal tak han (assesoir) dari akad perjanjian
terduga yang terjadi dalam praktik pokok. Dalam hukum Islam jaminan
kontemporer atau mengikuti
perbankan syariah antara bank dan semacam ini disebut dengan jaminan
pelatihan-pelatihan ekonomi konsumen. Ini yang harus dipelajari akad (dhaman al-‘aqd).
syariah yang diadakan oleh oleh hakim PA,” tegas Adiwarman lagi. Dalam konteks ekonomi syariah,
BI atau perbankan syariah. Begitu juga dalam akad ijarah menurut Hasbi Hasan (2010, hal.
muntahiyah bit tamlik setidaknya ada 277), pengadilan agama juga mem-
menjadi penting karena hampir beberapa akad diantaranya akad ija- puyai kewenangan dalam melak-
semua akad dalam perbankan sya- rah, akad wakalah, dan akad wa’dun sanakan eksekusi terhadap barang
riah itu bukan akad tunggal tapi ter- mulzim. Bahkan dalam akad tert- jaminan yang digunakan bank sya-
diri dari beberapa akad (akad mur- entu, menurut Adiwarman A. Karim, riah, karena pada dasarnya perjanjian
akkab atau ta’addudul al-aqd), yang di dalamnya bisa terdapat lebih jaminan bersifat asseoir yang mele-
umumnya beberapa akad tersebut dari tujuh akad. Di sini hakim dalam kat pada perjanjian pokok. Dengan
bisa diketahui dengan memeriksa memeriksa harus berhati-hati dan demikian, PA berwenang menyelesai-
secara lengkap semua dokumen yang mengkaji dengan mendalam semua kan setiap ada permohonan eksekusi
ada. akad (akad murakkab) yang ada serta baik eksekusi terhadap putusan yang
Sebagai contoh, pada akad pembi- semua dokumen yang terkait. telah berkekuatan hukum tetap mau-
ayaan murabahah setidaknya terdapat Menurutnya, mahraj atau hilah pun eksekusi terhadap barang jami-
dua akad yaitu akad murabahah dan syariyyah yang ada dalam perban- nan di perbankan syariah.
akad wakalah. Dalam praktik pem- kan syariah tersebut tidak ada dalam Nampaknya hal ini yang dijadikan
biayaan murabahah, nasabah lang- kitab-kitab fiqh klasik sehingga pegangan oleh PA Buktitinggi untuk
sung membeli sendiri barang yang para hakim harus membaca buku- menerima permohonan eksekusi hak
diinginkan, bukan pihak bank sya- buku ekonomi syariah kontemporer tanggungan dari Pemohon Eksekusi
riah. Praktik seperti ini bertentangan atau mengikuti pelatihan-pelatihan PT Bank Bukopin Cabang Syariah
dengan akad dasar murabahah yang ekonomi syariah yang diadakan oleh Bukittinggi dengan penetapannya
mengandaikan pihak bank syariah BI atau perbankan syariah. nomor:02/Pdt.G/Eks/08/PA.BKt.
membelikan barang yang diinginkan Solusi lain agar tidak keliru dalam Mengacu pada Pasal 14 jo. Pasal
nasabah. memahami akad dan mahraj atau 20 ayat 1b UU No. 4 tahun 1996 ten-
Untuk mengatasi kebuntuan, hilah syariyyah maka dalam pemerik- tang Hak Tanggungan, eksekusi hak
maka diperlukan mahraj atau hilah saan perkara sebaiknya hakim meng- tanggungan memerlukan fiat Ketua
syar’iyyah sehingga dalam akad pem- gunakan saksi ahli yang kompeten Pengadilan jika terdapat Sertifikat
biayaan murabahah juga digabung- dan menguasai tentang hal tersebut. Hak Tanggungan yang diterbitkan
kan dengan akad wakalah, yang mem- oleh Badan Pertanahan Nasional.
berikan kewenagan kepada nasabah Eksekusi Akta Pembebasan Namun jika merujuk kepada Pasal 6
untuk membeli sendiri barang yang Hak Tanggungan jo. Pasal 20 ayat 1a, pihak kreditur
diinginkan. Menurut Adiwarman A. Hal lain yang perlu dipahami oleh dapat langsung mengajukan penjua-
Karim, para hakim PA harus mema- hakim PA dalam memeriksa seng- lan barang jaminan ke Kantor Pelay-
hami mahraj atau hilah syariyyah atau keta ekonomi syariah adalah tentang anan Kekayaan Negara dan Lelang
tikungan yang ada dalam perbankan ketentuan hukum yang terkait den- (KPKNL).
syariah. gan eksekusi Akta Pembebasan Hak [Ahmad Zaenal Fanani, M. Isna Wahyudi, Achmad Fauzi,
Achmad Cholil]

22 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


LIPUTAN KHUSUS

Kedudukan KHES,
KHAES dan Efektivitas
Penerapannya

M
ahkamah Agung (MA) lembaga seperti Pusat Komunikasi syariah, Ketua MA telah menge-
sebagai pemegang tert- Ekonomi Syariah (PKES) dan Ikatan luarkan Peraturan Mahkamah Agung
inggi kekuasaan kehaki- Ahli Ekonomi Syariah (IAES), MUI (PERMA) No. 2 Tahun 2008 tentang
man telah merespons serta Bank Indonesia (BI). Di samp- Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.
cepat kewenangan baru Pengadilan ing itu, tim juga melakukan kajian
Agama di bidang ekonomi syariah pustaka terhadap literatur kitab fikih Gambaran Umum KHES
dengan membentuk tim yang ber- klasik dan ekonomi kontemporer. Berdasarkan Buku Kompilasi
tugas menyusun perangkat hukum Dalam rangka kajian pustaka, tim Hukum Ekonomi Syariah Edisi Revisi
materiil dan formil sebagai landasan penyusun berkunjung ke Malaysia 2010 yang diterbitkan Direktorat Jen-
hukum mengadili sengketa. sejak tanggal 16-20 November 2006. deral Badan Peradilan Agama MA RI,
Ketua MA yang ketika itu Di sana, mereka melakukan studi gambaran umum KHES terdiri dari 4
dijabat oleh Prof. Dr. H. Bagir Manan, banding ke Pusat Ekonomi Islam, buku yang terdiri dari 790 pasal. Buku
S.H, MCL mengeluarkan surat kepu- Universitas Islam Internasional, I membahas tentang Subyek Hukum
tusan Nomor: KMA/097/SK/X/2006 Pusat Takaful, Lembaga Keuangan dan Harta (amwal). Buku II memba-
tanggal 20 Oktober 2006 tentang pem- Islam, dan Lembaga Penyelesaian has tentang Akad. Buku III memba-
bentukan Tim Penyusun Kompilasi Sengketa Perbankan. Tim Penyusun has tentang Zakat dan Hibah. Buku
Hukum Ekonomi Syariah (KHES). juga berkunjung ke Pusat Pengkajian IV membahas tentang Akuntansi Sya-
Tim tersebut bertugas menghimpun Hukum Ekonomi Islam Universitas riah.
dan mengolah materi yang relevan, Islam International Islamabad, Fed- Dalam buku I yang terdiri dari
menyusun draf naskah KHES, menye- eral Court, Mizan Bank, Bank Islam 3 bab tersebut mengatur tentang
lenggarakan seminar yang mengkaji Pakistan pada Juni 2007 untuk mem- ketentuan umum, kecakapan subjek
draf naskah dengan melibatkan unsur peroleh gambaran ekonomi syariah hukum yang dapat atau tidak dapat
lembaga, ulama dan pakar ekonomi serta problematikanya secara lebih melakukan perbuatan hukum,
syariah, serta melaporkan hasilnya mendalam. Hasil studi tersebut kemu- ketentuan dalam perwalian yang
kepada Ketua MA RI. dian diolah dan dianalisis bersama dalam perwalian tersebut terjadi
Oleh karena kerja tim dibatasi tim konsultan. akibat dari orang yang tidak cakap
harus berakhir tanggal 31 Desember Hasil final draf KHES kemudian melakukan perbuatan hukum,
2007, maka langkah yang dilakukan dilaporkan kepada Ketua MA. Agar serta mengatur tentang amwal atau
adalah menyesuaikan pola pikir, men- bisa dijadikan pedoman dan lan- kebendaan yang di dalamnya dibahas
cari format ideal dengan mengada- dasan hukum bagi hakim peradilan tentang asas kepemilikan, cara mem-
kan semiloka, pertemuan sekaligus agama dalam memeriksa, memutus peroleh, dan sifat kepemilikan dari
meminta masukan kepada beberapa dan menyelesaikan sengketa ekonomi amwal tersebut.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 23


LIPUTAN KHUSUS

Buku II terdiri atas 29 bab Akuntasi Syariah yang terdiri atas bidang ekonomi syariah.
dan mengatur tentang akad yang tujuh bab. Bab I membahas tentang Kemudian, bagiamana kekuatan
berkaitan dengan kesepakatan cakupan akuntansi syariah. Bab II hukumnya dalam hierarki peraturan
dalam mengadakan suatu perjanjian. membahas tentang akuntansi piu- perundang-undangan di Indonesia?
Dari sekian banyak bab jika dirunut tang. Bab III membahas tentang Pasal 8 ayat (1) UU No. 12 Tahun
meliputi: ketentuan umum; asas-asas akuntansi pembiayaan. Bab IV mem- 2011 tentang Pembentukan Peratu-
dari akad; rukun dan syarat yang bahas tentang akuntansi kewajiban. ran Perundang-Undangan mengatur:
harus dipenuhi, kategori hukum; ‘aib; Bab V membahas tentang akuntansi “Jenis peraturan perundang-undangan
akibat dan penafsiran akad; bai’; aki- investasi tidak terkait. Bab VI mem- selain yang disebut dalam Pasal 7 ayat
bat bai’; syirkah; syirkah milk; mud- bahas tentang akuntansi equitas, dan (1) mencakup peraturan yang ditetap-
harabah; muzara’ah dan musaqah. bab VII membahas tentang akuntansi kan…Mahkamah Agung…”. Dalam
Selanjutnya dalam buku II tersebut ZIS dan qard. Pasal 8 ayat (2) ditegaskan bahwa
juga diatur bab tentang khiyar; ijarah; “Peraturan Perundang-undangan
kafalah; hawalah (pengalihan utang); Kekuatan Hukum KHES sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
rahn (gadai); wadi’ah; gashb dan KHES sebagai pedoman prin- diakui keberadaannya dan mempunyai
itlaf; wakalah; shulh; pelepasan hak; sip syariah bagi hakim Pengadilan kekuatan hukum mengikat sepanjang
ta’min; obligasi syariah mudharabah; Agama dalam memeriksa, mengadili, diperintahkan oleh Peraturan Perun-
dang-undangan yang lebih tinggi atau
dibentuk berdasarkan kewenangan”.
Dengan demikian, meski KHES masih
diterbitkan dalam bentuk PERMA
sudah memiliki kekuatan hukum
imperatif.

Penerapan KHES
Bagaimanakah penerapan KHES
dalam penyelesaian sengketa ekonomi
syariah di Pengadilan Agama?
Berdasarkan tinjauan terhadap
15 putusan Pengadilan Agama dalam
bidang ekonomi syariah yang ber-
hasil dihimpun redaksi Majalah Per-
adilan Agama (lihat sub rubrik sebe-
lumnya), hakim-hakim di Pengadilan
pasar modal; reksadana syariah; ser- dan menyelesaikan perkara yang Agama telah menerapkan ketentuan-
tifikat bank Indonesia syariah; obli- berkaitan dengan ekonomi syariah ketentuan yang terdapat dalam KHES,
gasi syariah; pembiayaan multi jasa; diterbitkan dalam bentuk Peraturan khususnya terkait dengan syarat dan
qardh; pembiayaan rekening koran Mahkamah Agung (PERMA). rukun akad maupun kegiatan usaha
syariah; dan dana pensiun syariah. PERMA berfungsi untuk mengisi ekonomi syariah.
Buku III membahas tentang Zakat kekurangan atau kekosongan undang- Selain merujuk kepada KHES,
dan Hibah. Pada bagian ini terdiri atas undang dalam menjalankan praktik dalam pertimbangan hukum para
empat bab meliputi ketentuan umum; peradilan untuk menghindari dispari- hakim Pengadilan Agama juga meru-
ketentuan umum zakat; harta yang tas dalam memberikan keadilan yang juk kepada Fatwa DSN MUI.
wajib dizakati serta tentang hibah, menyebabkan kepastian hukum tidak Hal berbeda disampaikan oleh
mulai dari rukun dan penerimaan- terwujud. Yeni Salma Barlinti dalam disertasi
nya, persyaratan akad hibah, menarik Penerbitan KHES dalam bentuk berjudul “Kedudukan Fatwa DSN
kembali hibah, dan hibah orang yang PERMA tentu lebih didasarkan pada dalam Sistem Hukum Nasional”
sedang sakit keras. tuntutan untuk segera melengkapi (2010). Menurut Yeni, hakim agama
Buku IV membahas tentang kekosongan undang-undang dalam dan arbiter Basyarnas acap tak men-

24 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


LIPUTAN KHUSUS

jadikan fatwa DSN sebagai dasar per- akan menimbulkan masalah ketika Mughits juga menilai ada beberapa
timbangan karena fatwa DSN sifatnya muncul perkara yang tidak ter-cover pasal yang terkait sekali dengan
tidak mengikat seperti halnya Al- dalam KHES, sehingga penafsiran fatwa-fatwa DSN, baik dalam formula
Qur’an, Hadits, dan peraturan perun- hakim yang “dipaksakan” itu justru yang hampir sama ataupun merujuk
dang-undangan. akan menimbulkan masalah lain, sebagian saja. Hal senada juga dite-
Para hakim agama dan arbiter tak yaitu rasa keadilan para pihak. mukan oleh Yeni Salma Barlinti dalam
melihat keterkaitan antara fatwa DSN Sebagai contoh adalah dalam disertasinya, bahwa terdapat seki-
dan peraturan perundang-undangan, ketentuan Mudarabah tidak menye- tar 98 Pasal dalam KHES yang sama
tetapi lebih melihat kedudukan fatwa butkan ketentuan jaminan, padahal dengan fatwa DSN (hukumonline,
itu sendiri yang bukan dianggap seba- masalah jaminan dalam mudarabah 15/8/2010).
gai sumber hukum Islam yang utama termasuk topik yang sangat populer Dari segi penyusunan, Mughits
(hukumonline.com, 15/8/2010). kajian fikih dan dalam praktek hukum menilai bahwa dalam penyusunan
Kendatipun fatwa DSN sebagian muamalat di lembaga-lembaga KHES hanya mengakomodir sebagian
besar menjadi rujukan utama bagi keuangan syariah. kecil umat Islam dan para pakar, ber-
lembaga keuangan dalam menerbit- Selanjutnya, Mughits juga meng- beda dalam penyusunan KHI sebel-
kan peraturan, namun bukan berarti kritisi dalam masalah qardh dan umnya. Sementara Muhammad Amin
kedudukannya sederajat dengan zakat. Dalam akad qardh tidak dis- Suma dalam makalahnya yang ber-
hukum positif. Adiwarman Karim inggung tentang status hukum riba, judul “Kajian Kritis terhadap KHES,”
dalam diskusi hukum mengatakan tetapi disebutkan bahwa biaya admin- menyatakan bahwa penyusunan
Fatwa DSN itu belum mengikat secara istrasi dalam akad qardh dibebankan KHES kurang memperhatikan tertib
hukum sepanjang belum mengalami kepada nasabah, dengan tanpa diberi pembidangan ekonomi syariah, baik
positivisasi dalam bentuk peraturan. batasan. Hal itu akan menimbulkan dari sisi keberadaan peraturan perun-
masalah ketika kreditur menafsirkan dang-undangan yang terkait maupun
Kritik terhadap KHES secara berlebihan yang terlalu mem- dari sisi pembahasan bab-bab dalam
KHES tidak luput dari kritik bebani debitur. kitab-kitab fikih.
kalangan akademisi, baik dari segi Sementara, dalam ketentuan zakat Misalnya, peletakan Bab Zakat dan
materi, bahasa, maupun penyusunan. tanam-tanaman dan buah-buahan Hibah dalam KHES dimuat dalam buku
Abdul Mughits misalnya, dalam tidak disebutkan ketentuan nisabnya, III sesudah sekian banyak jenis tran-
artikel yang berjudul “KHES dalam sedangkan jenis harta yang lainnya saksi muamalah lainnya yang dimuat
Tinjauan Hukum Islam,” yang dimuat disebutkan semua. Hal ini akan meny- di dalam Buku II. Padahal, bab zakat itu
dalam jurnal Al-Mawarid Edisi XVIII isakan masalah dalam prakteknya tetap mencerminkan nilai-nilai perib-
Tahun 2008, KHES lebih banyak nanti ketika menentukan besarnya adatan (ubudiah) di samping nilai-
menyebutkan kaidah-kaidah fiqhi- nisab yang terkena wajib zakat. nilai ekonomi. Menurut Suma,
yyah dalam satu rangkaian yang Demikian juga, dalam ketentuan zakat dari sudut pandang filosofi, abwab
belum diklasifikasikan jenis, cakupan ini tidak disebutkan kriteria para al-fiqh ke depan memang tetap layak
dan fungsinya. Justru setiap topik itu mustahiqq dan muzakki. dipertimbangkan. Pasalnya, selain
memerlukan kaidah-kaidah tersebut Masih terkait materi KHES, urutan pembahasan bab-bab dalam
sebagai landasan filosofisnya.
Hal demikian itu, lanjut Mughits,
akan semakin membuat kesimpangsi-
uran dalam penerapannya, sementara
yang terjadi masih banyak ikhtilaf
dalam hukum mu’amalat di kalangan
ulama. Persoalan itu akan muncul
ketika para pihak yang bertikai adalah
para pakar dalam hukum muamalat.
Kemudian, KHES belum menye-
butkan sub-sub topik penting dalam
akad, masih terlalu global. Hal itu

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 25


LIPUTAN KHUSUS

fikih yang telah baku itu memiliki Abdul Manan, S.H, S.Ip, M. Hum. Tim dapat mengetahui muatan materi
nilai-nilai kesejarahan yang demikian ini terdiri dari berbagai kalangan baik
dalam KHAES dan sebagai wadah
melekat dan continue, juga memiliki dari praktisi maupun akademisi yang masukan bagi Tim Penyusun dalam
pengaruh tersendiri dalam tahapan/ keduanya saling bersinergi. memperbaiki KHAES.
babak pemberlakuan hukum Islam Dalam kurun waktu dua tahun, Upaya penyusunan KHAES ini juga
dalam konteks al-tadrij fi-al-tasyri’ al- Tim Penyusun yang dibentuk ber- mendapat respons baik dari kalangan
Islami (legislasi hukum Islam secara dasarkan Surat Keputusan Ketua MA praktisi yang tergabung dalam Him-
evolusi). Nomor: 151/KMA/SK/VIII/2010 punan Ilmuwan dan Sarjana Syariah
Dari segi bahasa, Suma juga men- tanggal 16 Agustus 2010 ini, telah Indonesia (HISSI) dan Masyarakat
yampaikan kritik, misalnya, dalam berhasil menyusun draf KHAES yang Ekonomi Syariah (MES) dengan men-
Buku I bab I Pasal 1 angka 9 KHES dis- berisi 12 Bab dan 268 Pasal. gadakan penandatanganan nota kes-
ebutkan: “Amwal adalah benda yang Rujukan penyusunan draf KHAES, epahaman antara Badilag, HISSI dan
dapat dimiliki, dikuasai, diusahakan, selain berasal dari hukum acara per- MES. Nota kesepahaman ini antara
dan dialihkan, baik benda berwujud data yang berlaku di lingkungan per- lain dalam rangka pengembangan
maupun tidak berwujud, baik benda adilan agama dan peradilan umum, hukum ekonomi syariah, pengem-
yang terdaftar maupun yang tidak juga diambil dari ketentuan hukum bangan SDM, dan tukar-menukar
terdaftar, baik benda yang bergerak acara ekonomi syariah yang berlaku informasi dan data mengenai ekonomi
maupun yang tidak bergerak, dan di negara-negara Timur Tengah, yakni syariah.
hak yang mempunyai nilai ekonomis.” Mesir, Sudan, Suriah, Iran, dan Abu KHAES yang akan disahkan tahun
Menurutnya, rumusan teks tersebut Dabi. 2014 ini menjadi pelengkap KHES
selain kurang mencerminkan bahasa yang telah lebih dahulu disahkan
hukum yang singkat, padat dan aku- Muatan KHAES berdasaran PERMA Nomor 2 Tahun
rat, juga terasa kurang fokus dalam Seperti disampaikan oleh Ketua 2008. Dengan hadirnya KHAES
memberikan pemaknaan maksud Tim Penyusun KHAES, Prof. Dr. H. sebagai hukum acara ekonomi
dari kata amwal yang bersifat kom- Abdul Manan, S.H, S.Ip, M. Hum, syariah, maka diharapkan melahirkan
prehensif (menyeluruh) dan utuh itu. KHAES yang sedang disusun terdiri kepastian hukum bagi para hakim
Rumusan teks tentang definisi dari 12 Bab dan 268 Pasal. Berikut peradilan agama sehingga tidak
amwal lebih menekankan pemak- ini tabel tentang gambaran muatan terjadi disparitas dalam praktik
naan kata amwal dalam bentuk benda materi dalam KHAES: penanganan perkara ekonomi
ekonomis daripada dalam waktu yang Bab Tentang Pasal
bersamaan, juga seharusnya mem- I Ketentuan Umum 1-18
perhatikan hak yang mengandung II Tuntutan Hak 19-28
nilai ekonomi. Akibatnya, penamba- III Pemberian Kuasa Khusus 29-39
han kalimat “dan hak yang mempun- IV Pendaftaran, Penetapan Hari Sidang, dan Tata Cara Pe- 40-47
yai nilai ekonomis,” pada penghujung manggilan
teks di atas, itu seakan-akan terpi- V Upaya Menjamin Hak 48-59
sah dari pemaknaan kata amwal dari VI Perdamaian dan Mediasi 60-64
semata-mata benda ekonomi dalam VII Tata Cara Pemeriksaan Perkara 65-90
pegertian yang sesungghuhnya, jelas VIII Pembuktian 91- 149
Suma. IX Putusan 150-162
X Upaya Hukum 163-194
Sekelumit tentang KHAES XI Eksekusi Putusan 195-213
Terkait dengan penyusunan XII Acara Khusus 214-268
hukum acara ekonomi syariah melalui
Kompilasi Hukum Acara Ekonomi Sya- Hingga saat ini, Tim Penyusun syariah. Sejalan dengan itu, seperti
riah (KHAES) yang rencananya akan Draf KHAES telah bekerja maksimal harapan Tuamarga, hadirnya
disahkan tahun 2014, Mahkamah dan melakukan sosialisasi bertahap KHAES ini menjadi obat yang dapat
Agung telah membentuk Tim Penyu- kepada para hakim di beberapa dae- mengundang public trust terhadap
sun yang diketuai oleh Prof. Dr. H. rah. Hal ini dilakukan agar para hakim peradilan agama.

26 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


FENOMENAL
P UT U S A N J UD EX FAC T I

Kerugian akibat
Mudharib Meninggal,
Dibebankan pada Siapa?
Putusan No. 967/Pdt.G/2012/PA.Mdn

P
utusan yang dijatuhkan nasabah selalu tepat melaksanakan syariah yang telah mencairkan pinja-
pada tanggal 18 Juni 2013 kewajiban membayar angsuran per man modal terlebih dahulu kepada
oleh Pengadilan Agama bulan sebesar Rp. 16.500.000,- (enam almarhum nasabah sebelum pihak
Medan ini mengadili seng- belas juta lima ratus ribu rupiah) asuransi menerbitkan polis asur-
keta akad mudharabah sesuai kesepakatan dalam akad. ansi jiwa atas nama almarhum nasa-
(pembiayaan musyarakah) antara Namun, setelah tiga bulan angsuran, bah, akibatnya pihak asuransi tidak
ahli waris nasabah (mudharib) den- sejak almarhum nasabah meninggal menanggung kewajiban almarhum
gan pihak bank syariah dan asuransi pada 13 Juli 2011, pembayaran ang- nasabah kepada pihak bank syariah
syariah. suran menjadi macet. setelah almarhum nasabah meninggal
Ahli waris nasabah meminta Empat hari setelah almarhum dunia.
dibebaskan dari tanggungan/hutang nasabah meninggal, pihak bank sya- Berdasarkan fakta tersebut, Maje-
almarhum nasabah sebesar Rp. riah mendatangi istri almarhum nasa- lis hakim berpendapat pihak bank
752.000.000,- (tujuh ratus lima puluh bah agar menandatangani surat pern- syariah telah lalai dan nyata melang-
dua juta rupiah). Almarhum nasabah yataan ahli waris untuk bertanggung gar asas akad dalam pembiayaan
telah memberikan barang agunan jawab terhadap kewajiban almarhum musyarakah sesuai dengan maksud
berupa Sertifikat Hak Milik No.457 nasabah. Kemudian pihak bank sya- Pasal 21 huruf a, b, c, d, dan g jis. Pasal
dan Sertifikat Hak Milik No.395, riah memberikan somasi sebanyak 26 huruf a, b, c, dan d KHES, dan Pasal
dan membayar biaya administrasi, 3 kali kepada ahli waris almarhum 2 dan 3, Pasal 25, 26 dan 35 Undang-
asuransi, notaris dan syarat-syarat nasabah untuk memenuhi kewajiban Undang RI Nomor 21 Tahun 2008
administrasi lainnya sebesar Rp. almarhum nasabah dan jika tidak dan menerapkan taqabul bil hukmi
13.609.408,- (tiga belas juta enam akan melelang barang agunan yang yaitu mengucurkan atau mencairkan
ratus sembilan ribu empat ratus diserahkan kepada pihak bank sya- pembiayaan musyarakah dengan per-
delapan rupiah) kepada pihak bank, riah. Sebagai respon atas tindakan syaratan menyusul kemudian. Selain
sebelum mendapatkan modal sebesar pihak bank syariah tersebut ahli waris itu, pihak asuransi telah salah dan
Rp 700,000,000,00 (tujuh ratus juta almarhum nasabah mengajukan guga- lalai menerapkan administrasi asur-
rupiah) berdasarkan akad pembi- tan ke Pengadilan Agama Medan. ansi yaitu melanggar asas dan prinsip
ayaan musyarakah dengan pihak bank Dalam persidangan ditemukan asuransi syariah antara lain berdasar-
syariah tanggal 26 April 2011. fakta adanya kelalaian dan kesalahan kan Fatwa Dewan Syariah Nasional
Semasa hidupnya, almarhum prosedur administrasi pihak bank (DSN) Nomor 21/DSNMUI/III/2002

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 27


FENOMENAL

tentang asuransi syariah. KHES yang mengatur bahwa “Keru- jiwa bagi mudharib oleh pihak bank
Akhirnya, putusan Majelis hakim gian usaha dan kerusakan barang syariah, karena kewajiban mudharib
yang diketuai oleh Drs. H. Abdul Halim dagangan dalam kerjasama mud- yang meninggal tidak dapat dibeban-
Ibrahim, M.H, dengan dibantu oleh harabah yang terjadi bukan karena kan kepada ahli waris mudharib sep-
Drs. H. Haspan Pulungan, S.H, dan kelalaian mudharib, dibebankan pada erti dalam masalah hutang-piutang.
Dra. Nurhidayah Hasibuan, S.H, M.H, pemilik modal,” Pasal 209 KHES, yaitu Sementara jaminan dalam mudhara-
membebaskan ahli waris almarhum “Akad mudharabah berakhir dengan bah berlaku dalam hal kerugian usaha
nasabah dari menanggung beban sendirinya jika pemilik modal atau disebabkan kelalaian mudharib dan/
hutang almarhum nasabah kepada mudharib meninggal dunia, atau atau karena mudharib melakukan
pihak bank syariah sebesar Rp. tidak cakap melakukan perbuatan pelanggaran terhadap hal-hal yang
752.000.000,- (tujuh ratus lima puluh hukum,” dan Pasal 210 ayat 2 KHES telah disepakati bersama dalam akad.
dua juta rupiah), dan menyatakan bahwa “Kerugian yang diakibatkan Putusan ini dapat diakses di:
barang agunan almarhum nasabah oleh meninggalnya mudharib, dibe- http://putusan.mahkamahagung.
dikembalikan kepada ahli warisnya. bankan pada pemilik modal.” Terkait go.id/putusan/downloadpdf/222944
Dalam kasus ini sebenarnya dengan ketentuan yang terakhir f5df24959ae00b81614e228379/pdf.
juga berlaku ketentuan Pasal 208 inilah pentingnya jaminan asuransi [Isna Wahyudi & Hermansyah]

P UT U S A N JUD EX J URI S T

Eksekusi Putusan Basyarnas:


Masih Polemik?
Putusan PK Nomor 56 PK/AG/2011

T
idak dapat dipungkiri bahwa suatu Undang-Undang dihasilkan oleh hakim.
selalu berkaitan dan berhubungan dengan peraturan Dalam putusan Nomor 56 PK/AG/2011 dapat
perundang-perundangan lain. Tidak ada Undang- dijumpai bagaimana perlunya harmonisasi hukum
Undang yang berdiri sendiri lepas sama sekali dari keselu- antara UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
ruhan perundang-undangan. Menurut Hadin Muhjad dan Syariah, UU Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase
Nuswardani (2012:63), setiap Undang-Undang merupakan dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, dan Surat Edaran
bagian dari keseluruhan perundang-undangan. Hal terse- Mahkamah Agung Nomor 8 Tahun 2008 sebagaimana
but juga berlaku bagi Undang-Undang Perbankan Syariah telah diubah menjadi SEMA Nomor 8 Tahun 2010 ten-
yang berkaitan erat dengan peraturan lainnya. tang Eksekusi Putusan Badan Arbitrase Syariah.
Keterkaitan peraturan-peraturan tersebut diharap- Putusan Peninjauan Kembali (PK) ini mengadili
kan supaya terwujud harmonisasi hukum yang berfungsi sengketa tentang pembatalan putusan Badan Arbitrase
memberikan kepastian hukum bagi para pihak, dan bagi Syariah Nasional (Basyarnas) Nomor 16/2008/BASYAR-
para hakim dalam menangani suatu perkara. Harmo- NAS/Ka.Jak yang diajukan oleh Pemohon PK (PT. Bank
nisasi hukum juga dapat menekan disparitas putusan yang Syariah Mandiri) melawan Termohon I (PT. Atriumasta

28 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


FENOMENAL

Sakti) dan Termohon II (Majelis Arbi- nya telah tepat dan benar; Secara khusus, Dr. H. Mohammad
ter Basyarnas). Selanjutnya, Majelis PK juga ber- Saleh, SH., MH., Ketua Muda Perdata
Majelis Hakim PK dalam perkara pendapat bahwa para pihak yang ber- Khusus, membahas perihal eksekusi
ini diketuai oleh H. Abdul Kadir Map- sengketa telah secara tegas menya- putusan basyarnas dalam artikel ber-
pong, SH., dan kedua anggotanya DR. takan bahwa penyelesaian sengketa judul Permohonan Pembatalan Arbi-
H. Mohammad Saleh, SH., MH., dan DR. ini dilakukan dengan cara arbi- trase Syariah. Perjanjian penyelesaian
H. Andi Syamsu Alam, SH., MH. Dalam trase sehingga berlakulah ketentuan sengketa yang dibuat oleh kedua belah
putusan yang dimusyawarahkan dan Undang-Undang No.30 Tahun 1999 pihak mengikat sesuai asas Pacta Sunt
dibacakan secara terbuka pada hari tentang Arbitrase dan Alternatif Servanda. Begitu pula dalam perjan-
Kamis 1 Desember 2011 tersebut, Penyelesaian Sengketa sebagaimana jian tentang ekonomi syariah, dapat
Majelis Hakim menolak permohonan diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang diselesaikan lewat arbitrase jika dike-
Pemohon. tersebut sehingga Pengadilan Neg- hendaki oleh kedua belah pihak.
Sekedar mengulas latar belakan- eri ataupun Pengadilan Agama Jika merujuk pada pemaparan
gnya, putusan ini diawali dengan tidak berwenang untuk mengadili Adi Warman Karim dalam Diskusi
upaya permohonan pembatalan putu- sengketa dimaksud (Pasal 3 Undang- Hukum Ekonomi Syariah di Badi-
san Basyarnas oleh PT Bank Syariah Undang No. 30 Tahun 1999 tentang lag (3/12), asas berperkara secara
Mandiri melawan Termohon PT Atri- Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian cepat, sederhana dan biaya ringan
umasta Sakti ke Pengadilan Agama Sengketa). seharusnya menjadi pertimbangan
Jakarta Pusat. Melalui putusan nomor Majelis PK juga berpendapat agar kewenangan Pengadilan Agama
792/Pdt.G/2009/PA.JP tanggal 10 bahwa pembatalan putusan Arbitrase terintegrasi.
Desember 2009, PA Jakarta Pusat Nomor 16 Tahun 2008/BASYARNAS/ Senada dengan Adi Warman,
mengabulkan permohonan ini dan Ka.Jak tanggal 16 September 2009 dosen Fikih Muamalah Ekonomi
membatalkan putusan Basyarnas. harus diajukan ke Pengadilan Neg- Pascasarjana Universitas Indonesia,
Kemudian PT Atriumasta Sakti eri bukan Pengadilan Agama sesuai Agustianto, menilai SEMA Nomor 10
mengajukan kasasi ke Mahkamah ketentuan Pasal 71 Undang-Undang Tahun 2010 sebagai sebuah kemun-
Agung, dan dikabulkan sehingga Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian duran. SEMA ini, bisa menimbulkan
putusan PA Jakarta Pusat terse- Sengketa. persoalan hukum di dunia peradi-
but dibatalkan oleh putusan kasasi Selanjutnya Majelis PK menya- lan di kemudian hari karena tak
MA Nomor 188/K/AG/2010 yang takan SEMA No. 8 Tahun 2008 tern- menyebutkan siapa lembaga yang
dijatuhkan pada tanggal 9 Juni 2010. yata bertentangan dengan Undang- benar-benar berwenang melakukan
Putusan Kasasi ini juga menyatakan Undang No. 48 Tahun 2009 tentang eksekusi putusan basyarnas (huku-
Pengadilan Agama tidak berwenang Kekuasaan Kehakiman Pasal 59 ayat monline.com).
menangani perkara pembatalan putu- (3), dan SEMA Nomor 8 Tahun 2008 Oleh karenanya, dalam kasus ini,
san Basyarnas. tersebut telah dinyatakan tidak ber- setidaknya perlu harmonisasi antara
PT Bank Syariah Mandiri menga- laku lagi oleh SEMA No. 8 Tahun 2010. peraturan perundang-undangan
jukan Peninjauan Kembali terhadap Selain pertimbangan mengenai tersebut. Harmonisasi peraturan
putusan kasasi MA tersebut. Maje- kewenangan menangani sengketa, perundang-undangan merupakan
lis PK sebagaimana disebut di atas, Majelis PK juga mempertimbangkan keserasian antara peraturan perun-
menolak permohonan Pemohon. alasan pembatalan putusan Basyar- dang-undangan antara yang satu den-
Dalam pertimbangannya, Majelis nas yang diajukan oleh Pemohon gan yang lainnya, baik yang berbentuk
Hakim PK menyebutkan alasan-ala- yaitu adanya tipu muslihat seba- vertikal (hierarki perundang-undan-
san penolakan terhadap permoho- gaimana ketentuan pasal 70C ternyata gan) ataupun horizontal (perundang-
nan PK antara lain bahwa PK terse- tidak ada bukti putusan pengadilan undangan yang sederajat).
but tidak dapat dibenarkan, dengan berkaitan dengan adanya tipu musli- Keserasian tersebut bermakna
pertimbangan tidak terdapat adanya hat tersebut. tidak ada pertentangan antara pera-
kekhilafan Hakim atau kekeliruan Atas pertimbangan-pertimbangan turan yang satu dengan yang lainnya,
nyata dalam putusan Mahkamah tersebut, Majelis PK menolak permo- akan tetapi peraturan yang satu dengan
Agung Nomor 188 K/AG/2010 tang- honan PK yang diajukan oleh PT Bank yang lainnya saling memperkuat atau-
gal 9 Juni 2010 karena pertimbangan- Syariah Mandiri. pun mempertegas dan memperjelas.
[Edi Hudiata]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 29


PUTUSAN MANCANEGARA
INGGRIS
http://i3.mirror.co.uk/incoming/article2458756.ece/ALTERNATES/s2197/Supreme-Court-2458756.jpg

Putusan Pengadilan Inggris


Dan Penyelesaian Sengketa
Keuangan Syariah

30 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


PUTUSAN MANCANEGARA

I
nggris memiliki sejarah peradilan Tribunal Services memeriksa dan Chancery Division dibagi menjadi
yang cukup tua. Disebutkan, dunia mengadili perkara-perkara, seperti Divisional Court dan Patent Court.
peradilan di negeri tersebut telah pencari suaka, imigrasi, kompensasi Divisional Court menangani perkara-
ada dan berkembang sejak lebih dari kecelakaan criminal, pengamanan perkara yang berkaitan dengan ekui-
seribu tahun yang lalu. sosial, pendidikan, ketenagakerjaan, tas, sengketa waris, kerjasama per-
Dalam pergaulan internasional, nafkah anak, pensiun, pajak dan per- pajakan, dan pertanahan. Sedangkan
peradilan Inggris memiliki kedudu- tanahan. Terhadap putusan yang Patent Court menangani perkara, sep-
kan yang sangat penting. Peradilan dijatuhkan dalam pengadilan ini, erti hak atas kekayaan intelektual, hak
Inggris umumnya ditunjuk sebagai dapat diajukan banding ke High Court. cipta, paten dan merek dagang.
pilihan forum (choice of forum) untuk Magistrates’ Court merupakan Queen’s Bench Division juga dib-
penyelesaian sengketa bisnis multina- pengadilan tingkat pertama yang agi menjadi lima sub bagian, mas-
sional. Bahkan, tidak sedikit kontrak memeriksa dan mengadili perkara- ing-masing Administrative Court,
multinasional yang dibuat berdasar- perkara, seperti tindak pidana ringan, Admiralty Court, Commercial Court,
kan prinsip-prinsip syariah menun- perkara perdata biasa, masalah kelu- Mercantile Court, dan Technology and
juk hukum Inggris sebagai pilihan arga dan masalah remaja. Putusan Construction Court. Administrative
hukum (choice of law) untuk penyele- yang menyangkut tindak pidana Court menangani perkara-perkara
saian sengketa, dan karenanya badan ringan dapat diajukan banding ke pengujian undang-undang dan pera-
peradilan Inggris memiliki peran Crown Court. Sedangkan putusan ter- turan lainnya, perintah penangkapan
memeriksa dan mengadili sengketa hadap perkara lainnya dapat diajukan (habeas corpus), dan putusan pejabat
tersebut. banding ke High Court. tata usaha negara. Admiralty Court
Faktor reputasi yang dimiliki oleh Adapun Crown Court, selain berwenang menangani perkara-
pengadilan-pengadilan Inggris dan menjadi pengadilan banding untuk perkara yang berkaitan dengan seng-
pengakuan masyarakat internasional perkara tindak pidana ringan, juga keta perkapalan dan maritim.
terhadap kualitas para hakim di neg- merupakan tingkat pertama bagi tin- Meskipun secara leksikal memi-
eri tersebut serta integritas mereka dak pidana berat, seperti pembunu- liki makna yang mirip, Commercial
dalam memutus perkara menjadi han dan pemerkosaan. Putusan yang Court dan Mercantile Court memiliki
penyebab pemilihan tersebut. menyangkut perkara pidana berat kewenangan yang berbeda. Com-
dapat diajukan banding ke High Court. mercial Court menangani perkara-
Struktur Badan Peradilan Sedangkan County Court meru- perkara yang berupa sengketa bisnis
Kerajaan Inggris (United King- pakan pengadilan tingkat pertama nasional dan internasional, termasuk
dom) secara administratif meliputi untuk semua perkara perdata, selain perdagangan internasional, perban-
empat negara, yaitu Inggris (Eng- perkara-perkara yang menjadi kan, komoditas, dan sengketa arbi-
land), Wales, Skotlandia (Scotland), kewenangan Magistrates’ Court. trase. Sementara Mercantile Court
dan Irlandia Utara (Northern Ireland). Di tingkat yang lebih tinggi menangani perkara yang sama den-
Dari keempat negara tersebut, Eng- dari keempat lembaga pengadilan gan nilai dan kompleksitas yang lebih
land dan Wales memiliki struktur tersebut, terdapat High Court yang kecil.
badan peradilan menyatu, sedangkan berkedudukan sebagai pengadilan Perkara-perkara yang menyang-
Skotlandia dan Irlandia Utara memi- tingkat banding. Namun demikian, kut sengketa kontrak multinasional
liki struktur sendiri-sendiri. Meski- untuk perkara-perkara yang cukup yang dibuat berdasarkan prinsip-
pun demikian, semuanya bermuara kompleks, High Court juga menjadi prinsip syariah umumnya ditangani
pada Mahkamah Agung (Supreme pengadilan tingkat pertama. oleh Commercial Court.
Court) yang sama sebagai badan per- Mengingat cakupan kewenangan Sementara Technology and
adilan tertinggi. yang cukup luas tersebut, High Court Construction Court secara khusus
Di Inggris dan Wales, badan peradi- dibagi ke dalam tiga bagian besar, yakni menangani sengketa teknologi dan
lan terendah terdiri dari empat pen- Chancery Division, Family Division, dan konstruksi dengan hakim-hakim yang
gadilan, yakni Tribunal Services, Magis- Queen’s Bench. Masing-masing bagian memiliki spesialisasi di kedua bidang
trates’ Court, County Court dan Crown tersebut kemudian dibagi lagi menjadi tersebut.
Court yang memiliki kewenangan sub bagian yang lebih kecil dengan Akan halnya Family Division
absolut yang berbeda-beda. kewenangan yang berbeda. hanya memiliki Divisional Court yang

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 31


PUTUSAN MANCANEGARA

menangani perkara-perkara harta tidak menuliskan secara khusus pen-


bersama, pengasuhan anak, percera- dapatnya menjadi kelompok-kelom-
ian, pembatalan perkawinan dan per- pok paragraf tersebut.
mohonan waris. Berbeda halnya apabila hakim
Pada tingkatan yang lebih tinggi tersebut menyampaikan alasan yang
dari High Court terdapat Court of berbeda, meskipun hasil akhirnya
Appeal yang merupakan pengadilan sama (concurring opinions), maka
tingkat banding terhadap putusan- kembali akan diberi judul dengan
putusan yang dikeluarkan oleh High nama hakim yang menuliskan penda-
Court. Appeal Court dibagi men- pat hukumnya.
jadi dua, yakni Civil Division yang Dalam kelompok paragraf yang
menangani upaya hukum terhadap berisi pendapat-pendapat hukum
putusan perkara perdata dan kelu- seorang hakim, seringkali dibuat sub-
arga serta Criminal Division yang sub judul yang ditulis menggunakan
berwenang memeriksa upaya hukum huruf kecil yang dicetak miring. Tidak
terhadap putusan Crown Court. ada standard yang umum untuk men-
Selanjutnya Supreme Court pada tingkat banding dan tingkat jelaskan bagaimana hakim-hakim
(Mahkamah Agung) menjadi otori- pertama, disebutkan langsung pada tersebut membuat sub-sub judul.
tas peradilan hukum tertinggi yang halaman judul secara berurutan Akan halnya dengan hakim yang
menangani kasasi dari perkara- mulai dari Penggugat, Tergugat, mau- menyatakan berbeda pendapat dan
perkara yang diputus di Appeal Court. pun pihak-pihak yang ditarik masuk hasil akhir (dissenting), ia akan men-
Inggris memberlakukan pembatasan dalam suatu perkara. uliskan pendapatnya sendiri dan
perkara kasasi, sehingga perkara- Meskipun tidak menjadi sebuah umumnya diletakkan di bagian akhir
perkara yang ditanganinya sangat patokan standard dalam putusan- putusan.
eksepsional. putusan pengadilan di Inggris, pada
sebuah putusan tingkat banding den- Pertimbangan Hukum
Model Struktur Putusan gan register nomor [2013] EWCA Sebagai negara yang menganut
Putusan pengadilan di Inggris Civ 961 dilengkapi dengan daftar isi tradisi Common Law, pertimbangan-
umumnya terdiri dari empat bagian (table of contents) yang masing-mas- pertimbangan Hakim di Inggris ban-
utama, yakni halaman judul, hala- ing bagian mengacu kepada nomor yak mengacu kepada putusan-putu-
man tentang para pihak, halaman isi urut paragraf di dalam isi putusan. san sebelumnya (precedence). Namun
putusan, dan lampiran-lampiran (jika Halaman isi putusan (body of demikian, penggunaan peraturan
ada). Halaman judul berisi nomor reg- judgment) yang merupakan bagian perundang-undangan juga tetap
ister perkara (untuk putusan kasasi pokok suatu putusan terdiri dari par- dijadikan sebagai rujukan lainnya.
sekaligus memuat nomor register agraf-paragraf yang diberi nomor dan Fakta-fakta hukum ditarik kedalam
pada tingkat banding), kata Putusan dikelompokkan menjadi pendapat- kaidah-kaidah preseden dan perun-
(Judgment), nama kasus (umumnya pendapat hakim (opinions). Kelom- dang-undangan kemudian dianalisis
diambil dari nama panggilan pihak- pok paragraf ini ditandai dengan sejauhmana kaidah-kaidah tersebut
pihak), nama hakim yang mengadili, judul-judul berhuruf tebal dengan dapat diterapkan.
tanggal putusan dijatuhkan dan tang- nama atau nama-nama hakim yang Dalam konteks ini, penafsiran
gal perkara tersebut diperiksa (hanya menulis putusan. Penulisan nama menjadi salah satu metode umum
pada tingkat kasasi). hakim ini sangat lazim dilakukan yang digunakan untuk melaku-
Halaman tentang para pihak ber- meskipun hakim pemeriksanya tung- kan penemuan hukum. Dan seperti
isi tentang pihak-pihak yang terli- gal, seperti pada tingkat pertama. lazimnya dalam tradisi Common Law,
bat dalam suatu sengketa, termasuk Bagian ini terkadang diikuti oleh penafsiran menurut bahasa (literal
pihak-pihak yang melakukan inter- nama atau nama-nama hakim yang interpretation) lebih diutamakan
vensi dalam perkara tersebut. Hala- menunjukkan persetujuan dengan ketimbang bentuk penafsiran lain-
man ini umumnya ditemukan dalam pendapat tersebut. Mereka yang dis- nya. Akan tetapi, meskipun menggu-
putusan-putusan kasasi. Sementara ebut terakhir ini adalah mereka yang nakan penafsiran literal, Hakim tidak

32 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


PUTUSAN MANCANEGARA

membatasi diri pada sekedar upaya yang Agung, perjanjian ini akan dia- Pasal tersebut tidak dapat diberlaku-
untuk menemukan makna kata, tetapi tur dan diterangkan dengan hukum- kan, dan karenanya akan member-
meneliti lebih jauh dalam konteks hukum Inggris)”. lakukan hukum Inggris sebagai intru-
yang lebih luas, seperti pengkajian Untuk menentukan hukum yang men penyelesaian sengketa.
terhadap maksud dan tujuan suatu akan diberlakukan, Hakim melaku- Ketentuan-ketentuan lain dalam
preseden atau kaidah aturan. kan penfasiran literal terhadap Pasal Konvensi Roma tersebut tidak ada
Sebagai contoh, ketika menyele- 1.1 Konvensi Roma yang menyatakan yang menunjukkan sebuah sistem
saikan perkara sengketa pembiayaan bahwa Konvensi akan berlaku ter- hukum non-negara, sehingga dis-
murabahah antara Shamil Bank of hadap kewajiban kontraktual yang impulkan bahwa untuk menentu-
Bahrain EC melawan Beximco Phar- melibatkan pilihan hukum terhadap kan choice of law mestilah pilihan di
maceuticals, Ltd and Others, dalam hukum-hukum dari negara-negara antara hukum-hukum yang berlaku
menentukan hukum mana yang akan yang berbeda. Artinya, sistem hukum pada suatu negara. Hal mana kemu-
diberlakukan untuk memutus perkara yang dimaksud Konvensi adalah sis- dian didukung oleh sejumlah pre-
tersebut. tem yang berlaku pada sebuah negara, seden yang berkaitan dengan choice
Dalam klausul kontrak disebutkan, sementara Syariah bukanlah diber- of law dan doktrin pada ahli hukum.
“Subject to the principles of the Glorius lakukan pada suatu negara tertentu. Demikianlah sebuah penafsiran
Shari’ah, this agreement shall be gov- Oleh karena Shariah bukan mer- literal dapat dikembangkan dengan
erned by and construed in accordance upakan hukum yang berlaku pada pendekatan yang lebih luas dan tidak
with the laws of England (Selain tun- sebuah negara, termasuk negara para terbatas pada makna harfiah belaka.
duk kepada prinsip-prinsip Shari’ah pihak, maka Hakim berpendapat [Achmad Cholil, Rahmat Arijaya & Mohammad Noor]

The structure of the courts Employment Appeal Tribunal


Appeals from the Employment
Tribunals
UK Supreme Court
Employment Appeal Judges
Appeal only, on points of law and members
Justices of the Supreme Court

Court of Appeal Employment Tribunal (England


&Wales; Scotland)
Appeal only, on points of law to either the Criminal or
Civil Divisions: Claims about matters to do with
Lord Chief Justice, Heads of Division and Court employment
of Appeal Judges
Employment Judges and
members

High Court
Chancery, Queen’s Bench and Family Divisions. All three
divisions hear appeals from other courts, as well as “first Upper Tribunal
instance” cases.
Appeals from the First-tier Tribunal
High Court and Deputy High Court Judges
Upper Tribunal Judges

Crown Court County Court


Jury trial for all indictable and some either-way Trial for most civil cases.
criminal offences. Appeals against conviction First-tier
and sentence from the magistrates’ court. Circuit judges, Recorders, District Judges,
Deputy District Judges Appeals from executive agency
Circuit judges, Recorders and juries
decisions.
Tribunal judges and members

Magistrates’ Court
Trial for most criminal offences. Some civil and family matters. There are a number of other tribunals outside of this
Magistrates, District Judges (Magistrates’ Courts), Deputy DJ (MC)s structure (for example, School Exclusion Panels) - their
supporting legislation explains their individual appeal routes.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 33


PUTUSAN MANCANEGARA

Indonesia-Sudan dalam Ekonomi Syariah ruh. Melalui Undang-Undang Mu’amalat al-Madaniyyah


Pada Majalah Peradilan Agama edisi ketiga ini, kita men- tahun 1984, Sudan mengharamkan secara total praktek
coba kembali ke Negara Sudan, seperti pada majalah edisi riba dalam transaksi ekonomi, termasuk di dunia perban-
pertama. Menyesuaikan dengan tema bahasan edisi ketiga, kan. Dengan demikian, seluruh perbankan di Sudan, harus
Tim Redaksi akan mengulas contoh putusan Mahkamah menyesuaikan dan menerapkan sistem transaksi yang
Agung Sudan perihal perkara ekonomi syariah. sesuai muamalat islamiyah.
Perlu diketahui, Sudan sejak Desember 1984 telah Atas nama kebangkitan perbankan islam tersebut,
menerapkan praktek perbankan islam secara menyelu- Sudan bahkan mereformasi Bank Sentralnya, sebagai

34 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


PUTUSAN MANCANEGARA

penentu kebijakan moneter, agar dan dibebani pembayaran sebanyak membaca dan memberikan pertim-
sesuai dengan prinsip syariah. Sejak 51 persen dari uang yang dibayarkan bangan hukum. Namun, empat hakim
tahun 1984 itu pula, praktek perban- kepada pegawai. Terhadap putusan agung lainnya tersebut hanya ditulis
kan yang menerapkan dual-system ini, Bank Faishal Al-Islami kemudian nama dan tanggal membacanya, tanpa
atau double window, tidak berlaku mengajukan pembatalan putusan ada pertimbangan hukum.
lagi. arbitrase ke Pengadilan Niaga Khour- Dalam putusan ini, hakim agung
Ulasan Putusan tum. Akan tetapi, Majelis PN Khour- Abdurrahman Ali Sholeh membaca
Putusan Peninjauan Kembali di MA tum menolak gugatan Bank Faishal pada 10/2/2008, sementara tiga
Sudan yang akan kita ulas, adalah putu- tersebut dengan alasan tidak memen- hakim agung lainnya yaitu Taj el-Sir
san PK Nomor MA/TM/2007/86M/ uhi pasal 40 UU Arbitrase Tahun 2005. Muhammad Hamid, Muhammad Abu
Murojaah/2008/21M yang telah Atas putusan PN Khourtum itu, Bakar Mahmud dan Ahmad Abdurrah-
diputus pada tanggal 14 Februari Bank Faishal Al-Islami melanjutkan man Ali membaca pada 12/2/2008.
2008. upaya hukum banding hingga kasasi. Hal paling penting lainnya dalam
Jika di Majalah Edisi Pertama Dan, pada akhirnya Bank Faishal men- suatu putusan, selain pertimbangan
dalam rubrik Putusan Mancanegara gajukan Peninjauan Kembali terhadap hukum, adalah amar putusan. Di
disebutkan Majelis Hakim PK di Sudan putusan Kasasi tersebut. putusan PK ini ditulis dengan istlah
terdiri dari 6 orang hakim agung, al-amru al-nihai yang isinya menolak
maka dalam putusan ini rupanya Pembacaan Hakim permohonan PK Pemohon.
hanya 5 orang hakim agung yang Sebagaimana hukum acara yang Di kaki putusan, terdapat nama
ditetapkan menjadi majelis. Kelima berlaku di MA Sudan, tiap hakim Abdurrahman Ali Shaleh sebagai
hakim agung tersebut diantaranya agung yang ditetapkan biasanya mem- hakim agung dan rois dairah (ketua
adalah Abdul Rahman Ali Soleh, Taj baca dan memberikan pertimbangan majelis) dalam majelis PK tersebut.
el-Sir Muhammad Hamid, Muhammad hukum sendiri-sendiri. Namun dalam Selanjutnya dibubuhi tanggal putusan
Abu Bakar Mahmud, Ahmad Abdur- putusan ini, hanya satu hakim agung yaitu 14/2/2008. Perlu dicatat, dalam
rahman Ali, dan Mahmud Muhammad yang membaca dan memberikan per- putusan ini, beberapa peraturan yang
Sa’id Abkam. timbangan secara komprehensif yaitu digunakan adalah UU Arbitrase Tahun
Permohonan PK ini diajukan oleh hakim agung Mahmud Muhammad 2005 dan Kitab Undang-Undang
Bank Faishal al-Islami sebagai Pemo- Sa’id Abkam yang telah membaca dan Hukum Perdata Tahun 1983.
hon melawan Usman Ismail Musa memberikan pertimbangan hukum Ulasan singkat tentang putusan PK
sebagai Termohon. Duduk perkaranya pada tangal 30/1/2008. di MA Sudan ini semoga dapat men-
bermula karena Pemohon sebagai Lalu, bagaimana dengan empat jadi inspirasi kita untuk terus men-
lembaga yang memberikan pembi- hakim agung lainnya? Dalam putu- ingkatkan wawasan tentang hukum
ayaan telah menghentikan pembe- san ini, struktur putusan tetap sesuai ekonomi syariah. Kewenangan
rian pembiayaan terhadap Termohon dengan hukum acara yang berlaku di baru PA untuk menangani seng-
yang bergerak di bidang perminya- Sudan, yaitu adanya ketentuan menye- keta ekonomi syariah, tentu harus
kan. Penghentian pembiayaan terse- butkan hakim agung dan tanggal dibarengi dengan kesiapan aparatnya.
but mengakibatkan kerugian bagi [Edi Hudiata, Mahrus]

pihak Termohon, apalagi Termohon


harus tetap membayar pesangon bagi
pegawainya.
Termohon kemudian mengajukan
gugatan ke Pengadilan Niaga Khour-
tum, tapi oleh Majelis dinyatakan
tidak diterima karena terdapat klau-
sul yang mengharuskan keduanya
menyelesaikan sengketa melalui arbi-
trase.
Dalam putusan arbitrase, pihak
Bank Faishal Al-Islami dikalahkan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 35


OPINI

PENYELESAIAN
SENGKETA
PERBANKAN
SYARIAH
(Pasca Putusan MK NO. 93/PUU-X/2012)
Oleh: DR. H. ABDURRAHMAN, SH.,MH. (Hakim Agung MA RI)

P
ersoalan tentang sengketa Menarik untuk dicatat, rekomen- Undang-Undang No. 3 Tahun 2006
perbankan syariah menjadi dasi peserta seminar pada butir 6 pada huruf I menjelaskan bahwa yang
bahan perbincangan mun- menyatakan, perbankan syariah ada- dimaksud dengan Ekonomi Syariah
cul setelah perkembangan lah perbankan yang praktik pengelo- adalah perbuatan atau kegiatan usaha
perbankan syariah di Indonesia laannya didasarkan pada ketentuan- yang dilaksanakan menurut prinsip
memasuki dekade ketiga semenjak ketentuan syariah atau hukum Islam. syariah, antara lain meliputi: Bank
keberadaan bank tersebut di Indone- Oleh karena itu apabila terjadi seng- Syariah, Lembaga Keuangan Mikro
sia atau tepatnya setelah ditetapkan- keta antara nasabah dengan manaje- Syariah, Asuransi Syariah, Reasuransi
nya Undang-Undang No. 21 Tahun men bank syariah dan atau perseng- Syariah, Reksadana Syariah, Obligasi
2008 tentang Perbankan Syariah ketaan diantara perbankan syariah, Syariah dan Surat Berharga Jangka
yang ditetapkan pada tanggal 16 Juli maka sangat logis dan beralasan bila Menengah Syariah, Sekuritas Sya-
2008. kami peserta seminar mengusulkan riah, Pembiayaan Syariah, Pegada-
Pada tanggal 9 Maret 2005 agar ditetapkan menjadi kewenangan ian Syariah, Dana Pensiun Lembaga
Pusat Pengkajian Hukum Islam dan Peradilan Agama serta dimasukkan Keuangan Syariah, dan Bisnis Syariah.
Masyarakat (PPHIM) Jawa Barat di dalam salah satu pasal di RUU Perban- Berdasarkan ketentuan ini maka
Bandung menyelenggarakan seminar kan Syariah dan RUU Amandemen UU Pengadilan Agama mempunyai kom-
“Eksistensi Perbankan Syariah Dalam No. 7 Tahun 1989. petensi absolut untuk memeriksa dan
Perspektif Pembinaan Ekonomi Pada tanggal 10 Maret 2006 mengadili perkara/sengeketa per-
Ummat Islam di Jawa Barat”, untuk ditetapkan Undang-Undang No. 3 bankan syariah dan lembega-lembaga
mana penulis diminta untuk men- Tahun 2006 tentang Perubahan atas ekonomi syariah lainnya sebagaimana
jadi keynote speaker mewakili Ketua Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 disebutkan dalam penjelasan Pasal 49
Mahkamah Agung RI telah melontar- tentang Peradilan Agama dimana UU No. 3 Tahun 2006.
kan pendapat untuk dipikirkan secara dalam Pasal 49 disebutkan bahwa
matang pembagian kewenangan Pengadilan Agama bertugas dan ber- Awal Mula Kerancuan Hukum
antara lembaga peradilan yang ada di wenang memeriksa, memutus dan Pada tanggal 16 Juli 2008 ditetap-
Indonesia untuk mengadili sengketa menyelesaikan perkara ditingkat kan Undang-Undang No. 21 Tahun
perbankan syariah dan penulis lebih pertama antara orang-orang yang 2008 tentang Perbankan Syariah.
cenderung untuk menyerahkannya beragama Islam di bidang Ekonomi Pasal 55 undang-undang ini menye-
kepada Lingkungan Peradilan Agama. Syariah. butkan:
Hanya saja pada saat itu RUU peru- Ketentuan ini memberikan kewe- (1) Penyelesaian sengketa Perbankan
bahan Undang-Undang No. 7 Tahun nangan baru kepada Pengadilan Syariah dilakukan oleh Pengadi-
1989 tentang peradilan Agama masih Agama untuk menyelesaikan sengketa lan dalam lingkungan Peradilan
belum diajukan ke DPR. Ekonomi Syariah. Penjelasan Pasal 49 Agama.

36 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


OPINI

(2) Dalam hal para pihak telah mem- (2) Undang-Undang No. 21 tentang melalui arbitrase. Proses Peradilan
perjanjikan penyelesaian sengketa Perbankan Syariah dengan menyata- dapat dilakukan oleh Badan Peradilan
selain sebagaimana dimaksud kan bahwa dalam hal para pihak telah Umum atau Badan Peradilan Agama.
pada ayat (1) penyelesaian seng- memperjanjikan penyelesaian seng- Karena ada berbagai cara tersebut,
keta dilakukan sesuai dengan isi keta selain sebagaimana dimaksud ada yang berpendapat bahwa badan
akad. pada ayat (1) penyelesaian sengketa Peradilan Agama tidak mempun-
(3) Penyelesaian sengketa seba- dilakukan sesuai dengan isi akad. Den- yai kompetensi absolute. Pendapat
gaimana dimaksud pada ayat (2) gan adanya ketentuan ini para pihak seperti itu merupakan sesuatu yang
tidak boleh bertentangan dengan dapat melakukan pilihan penyelesa- menyesatkan (misleading). Bukan
prinsip syariah. ian dan “meninggalkan” Pengadilan forum yang melahirkan kompetensi
Sehubungan dengan ketentuan Agama dan memilih forum lain untuk absolut, melainkan hukum substansi
Pasal 55 ayat (2) yang memungkin- menyelesaikan sengketa ekonomi yang akan diserahkan dan subyek
kan terjadinya “choice of forum”, syariahnya. yang akan menjadi pihak dalam seng-
Penjelasan Undang-Undang menya- Dengan adanya pilihan forum ini keta atau perkara. Kompetensi abso-
takan bahwa yang dimaksud dengan maka disamping Peradilan Agama lut adalah wewenang yang berkaitan
“Penyelesaian sengketa dilakukan yang memang merupakan lembaga dengan hukum substantif atau hukum
sesuai dengan isi akad” adalah upaya khusus untuk menyelesaikan seng- materiil yang akan ditegakkan.
sebagai berikut: keta ekonomi syariah penyelesaian Walaupun hukum substantif yang
a. Musyawarah ; juga dapat dilakukan oleh Pengadi- (akan) ditegakkan sama, masing-
b. Mediasi Perbankan ; lan Negeri, dengan ketentuan bahwa masing mempunyai kompetensi abso-
c. Melalui Badan Arbitrase Syariah penyelesaian sengketa tersebut tidak lut. Namun, karena hukum substantif
Nasional (Basyarnas) atau Lem- boleh bertentangan dengan prinsip yang akan ditegakkan sama, maka
baga Arbitrase lain ; dan/atau syariah. terjadi apa yang disebut concurent
d. Melalui Pengadilan dalam Ling- Dalam konteks ini menarik untuk authority (kekuasaan bersama). Agar
kungan Peradilan Umum ; dicatat pendapat mantan Ketua tidak menimbulkan sengketa antar
Hal penting yang perlu dicatat Mahkamah Agung Prof. Dr Bagir wewenang (dispute authority), ada
disini bahwa Undang-Udnang No. Manan, SH., MCL dalam kata pengan- prinsip yaitu “apabila suatu urusan
21 Tahun 2008 menyebutkan bahwa tar buku Dr. H. Hasbi Hasan, MH. Dika- (perkara) telah diselesaikan oleh
penyelesaian sengketa perbankan takan bahwa persoalan kompetensi salah satu pemegang kompetensi,
syariah dilakukan oleh pengadilan Peradilan Agama dalam penyelesaian maka pemegang kompetensi yang
dalam lingkungan Peradilan Agama. sengketa ekonomi syariah mencuat lain tidak lagi berwenang mengurus
Ketentuan ini sebenarnya menen- karena Undang-Undang No. 21 Tahun atau menyelesaikan sengketa yang
tukan bahwa kompetensi absolut 2008 tentang Perbankan Syariah sama. Persoalannya bukan sekedar
penyelesaian sengketa Perbankan memberi wewenang badan Peradilan kompetensi absolut dan non absolut,
Syariah ada pada Pengadilan Agama. Umum untuk menyelesaikan sengketa ada persoalan yang lebih mendasar
Hal ini sebenarnya merupakan kon- ekonomi syariah. “apakah boleh ada dua forum untuk
sekuensi logis dari adanya penam- Akibat ketentuan Undang-Undang menyelesaikan sengketa untuk satu
bahan kewenangan pada Peradilan No. 21 tahun 2008, beberapa cendeki- hukum substantif yang sama, subyek
Agama dari Undang-Undang No. awan berpendapat bahwa Peradilan hukum yang sama?” (Manan, 2010:
3 Tahun 2006 tentang Perubahan Agama tidak mempunyai kompetensi IX-X).
atas Undang-Undang No. 7 Tahun absolut. Sebelum mencatat persoa- Pendapat lain yang perlu dikemu-
1989 tentang Peradilan Agama yang lan kompetensi dimaksud, ada bai- kakan berasal dari Hakim Agung Prof.
ditetapkan pada tanggal 10 Maret knya diberi sedikit uraian mengenai Abdul Gani Abdullah yang menegas-
2006. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, kan dua hal. Pertama, kedua keten-
Dalam perkembangan selanjutnya Pasal 55 Undang-Undang No. 21 tuan dalam Pasal 49 UU No. 3 Tahun
timbul permasalahan baru dengan Tahun 2008 mengatur cara menye- 2006 dan Pasal 55 ayat (1) UU No.
perubahan arah kebijakan dengan lesaikan sengketa ekonomi syariah 21 Tahun 2008 mempunyai maqasid
memberikan kemungkinan adanya melalui atau diluar proses peradilan. atau makna normatif yang sama, yaitu
“Choice of Forum” dalam Pasal 55 ayat Di luar proses peradilan diselesaikan “mengatur kewenangan PA dalam

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 37


OPINI

sengketa bidang perbankan syariah. baga Peradilan Islam, dan juga selaras orang.
Dengan kata lain mengatur sengketa dengan apara aparat hukumnya yang - Tersedianya calon Hakim dari
perbankan syariah dilakukan oleh PA”. beragama Islam, dan juga menguasai kalangan Sarjana Syariah dan Sar-
Kedua, undang-undang ini mengatur hukum Islam. jana Hukum yang siap pakai.
kewenangan pengadilan dalam ling- Kekhawatiran munculnya - Orientasi dengan kalangan pakar
kungan peradilan agama, dan bukan kesan ekslusif dengan melimpah- ekonomi pada umumnya dan
mengatur kewenangan pengadilan kan wewenang mengadili perkara pakar ekonomi syariah pada khu-
dalam lingkungan peradilan umum ekonomi syariah ke Pengadilan susnya.
(Abdullah, 2010: 23-24). Agama sebenarnya berlebihan, karena - Orientasi dengan para praktisi
Kemudian dikemukakan pada ayat dengan diakuinya lembaga ekonomi perbankan, terutama perbankan
(2) Pasal 55 UU No. 21 Tahun 2008 syariah dalam undang-undang terse- syariah.
terdapat ketentuan hukum yang ber- but berarti negara sudah mengakui (Alam, 2006:23-24).
sifat exilled clausule (ketentuan meng- eksistensinya untuk menyelesaikan Kemudian dalam tulisannya yang
hindar dari keadaan normal) atau sengketa ekonomi syariah kepada lain Andi Syamsu Alam mengemu-
bisa juga dikatakan specialis clausule siapa saja, termasuk juga kepada kakan tentang pembenahan di Ling-
(ketentuan khusus dari keadaan yang yang bukan beragama Islam (Manan, kungan Peradilan Agama dalam men-
umum). Ketentuan dalam ayat (2) 2012:473). erima tugas baru dibidang Ekonomi
itu bukan lex specialis tetapi keten- Syariah antara lain sejak Rakenas
tuan yang mengatur adanya akad Peran dan Kesiapan Mahkamah Agung RI di Pulau Batam
atau kesepakatan yang harus dilaku- Pengadilan Agama pada bulan Oktober 2006 yang lalu,
kan atau yang harus tidak dilakukan. Tentang bagaimana peran dan mulai dibentuk Tim Ekonomi Syariah
Dalam hal akad arbitrase atau medi- kesiapan Pengadilan Agama, menarik pada setiap Pengadilan Agama dan
asi dan musyawarah diperkenankan dicatat pandangan Ketua Muda Uldi- Pengadilan Tinggi Agama diseluruh
oleh hukum dalam UU No. 21 Tahun lag MARI beberapa saat setelah ber- Tanah Air untuk segera siap menye-
1928. Akan tetapi, harus diperhatikan lakunya Undang-Undang No. 3 Tahun lesaikan sengketa Ekonomi Syariah
ketentuan hukum mengenai prinsip 2006 bahwa Undang-Undang ini telah jika ada perkara yang masuk. (Alam,
kebebasan berkontrak menurut Pasal meletakkan amanah dan tanggung 2007:3).
1338 KUHPerdata, bahwa suatu per- jawab yang baru di Lingkungan Per- Dikemukakan juga bahwa karena
janjian itu secara alternatif dari syarat adilan Agama. (Alam, 2006:23). besarnya amanah yang dipukul oleh
yang lain bahwa perjanjian itu dila- Dikatakan selanjutnya bahwa hal Pengadilan Agama maka hubungan
rang bertentangan dengan undang- ini merupakan perkembangan ter- antar institusi makin diintensifkan,
undang yang jika ternyata demikian, baru di Lingkungan Peradilan Agama misalnya saja dengan pihak pelaku
maka perjanjian itu menjadi batal pasca satu atap (one roof system) ekonomi syariah seperti perbankan
demi hukum dan karena itu tidak setelah lahirnya Undang-Undang No. dan lain-lain. Dan untuk program ini
mempunyai kekuatan hukum mengi- 4 dan Undang-Undang No. 5 Tahun sangat berjasa PKES (Pusat Komu-
kat (Abdullah, 2010:24). 2004). Perkembangan ini berimp- nikasi Ekonomi Syariah). Sampai
Melihat fakta yang demikian likasi luas dan lingkungan Peradilan saat ini pertemuan demi pertemuan
adalah sangat tepat pendapat dari Agama, misalnya saja: berlangsung terus dan sangat efek-
Hakim Agung Prof. Dr. Abdul Manan - Penyiapan Sumber Daya Manusia tif. MOU dengan berbagai Perguruan
yang mengemukakan dalam tulisan- (SDM) menghadapi kewenangan Tinggi seluruh tanah air sudah berja-
nya bahwa pemilihan Lembaga Per- barunya. lan dengan baik. (Alam, 2007:3).
adilan Agama dalam menyelesaikan - Penyiapan anggaran yang besar Melihat fakta yang demikian maka
sengketa bsinis (ekonomi) syariah untuk pelaksanaan Diklat Pen- cukup beralasan bilamana dalam
merupakan pilihan yang tepat dan gadaan buku-buku menyangkut penelitian Tim Peneliti Badan Pembi-
bijaksana. Hal ini akan dicapai kes- Ekonomi Syariah dan lain-lain. naan Hukum Nasional (BPHN) Depar-
elarasan antara hukum materiil yang - Menyiapkan konsep “Pendidikan temen Hukum dan HAM RI yang dip-
berlandaskan prinsip-prinsip Islam dan Pelatihan” yang efektif bagi impin oleh Akhyar Ari Gayo, SH., MH
dengan lembaga Peradilan Agama para Hakim yang seluruh Indone- tentang Kesiapan Pengadilan Agama
yang merupakan representasi lem- sia sudah mendekati angka 3000 dalam memeriksa dan menyelesaikan

38 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


OPINI

perkara Ekonomi Syariah. Penelitian hukum seperti yang telah dikemu- seperti yang diamanatkan oleh
itu menyampaikan butir-butir kesim- kakan diatas, seorang pengusaha di UUD 1945 Pasal 28D ayat (1).
pulan sebagai berikut: Kota Bogor Jawa Barat Ir. H. Dadang 4. Bahwa jika suatu Undang-Undang
1. Bahwa secara umum Pengadi- Ahmad pada tanggal 12 Agustus mempersilahkan untuk memilih
lan Agama sudah siap menerima, 2012 mengajukan permohonan pen- menggunakan fasilitas negara
memeriksa dan memutus perkara gujian Undang-Undang No. 21 Tahun (lembaga peradilan), sedangkan
sengketa ekonomi syariah yang 2008 tentang Perbankan Syariah ter- ayat lainnya secara tegas telah
diajukan oleh para pihak yang hadap Undang-Undang Dasar Negara menentukan peradilan mana
bersengketa sesuai dengan per- RI Tahun 1945 kepada Mahkamah yang harus dipakai, maka dengan
intah Pasal 49 Undang-Undang Konstitusi dan didaftar pada tanggal adanya dibebaskan memilih akan
Nomor 3 Tahun 2006 tentang 24 September 2012 dengan No. 93/ menimbulkan berbagai penafsiran
Peradilan Agama. Namun kendala PUU-X/2012 dengan mengemukakan dariberbagai pihak apalagi selan-
yang dihadapi Pengadilan Agama beberapa alasan antara lain sebagai jutnya ayat lain mengisyaratkan
dalam melaksanakan Undang- berikut: harus memenuhi prinsip-prinsip
Undang Nomor 3 Tahun 2006 ada- 1. Bahwa Pemohon sebagai warga dalam hal ini prinsip syariah seh-
lah belum adanya aturan hukum negara Indonesia bermaksud men- ingga menimbulkan pertanyaan
(materiil) di bidang ekonomi sya- gajukan permohonan uji materiil apakah peradilan yang dipilih atau
riah yang dapat menjadi pedoman Undang-Undang Nomor 21 Tahun yang diperjanjikan oleh masing-
bagi para hakim dalam menerima, 2008 tentang Perbankan Syariah masing pihak seperti diatur dalam
memeriksa dan memutus terse- yaitu Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang
but. yangmengatur tentang Penyelesa- Nomor 21 Tahun 2008 tersebut
2. Bahwa secara umum sumber daya ian Sengketa Terhadap Pasal 28D telah memenuhi prinsip syariah
manusia para Hakim di Pengadi- ayat (1) UUD 1945. seperti yang diisyaratkan oleh
lan Agama sudah siap untuk men- 2. Bahwa Undang-Undang Nomor 21 Pasal 55 ayat (3) Undang-Undang
erima, memeriksa dan memutus Tahun 2008 Pasal 55 ayat (1) yang Nomor 21 Tahun 2008. Maka
perkara sengketa ekonomi sya- berbunyi “Penyelesaian sengketa disinilah akan timbul ketidakpas-
riah karena sebagian besar Hakim perbankan syariah dilakukan oleh tian hukumnya, sementara Pasal
yang ada adalah lulusan Fakultas pengadilan dalam lingkungan Per- 55 ayat (1) yang secara tegas
Hukum dan Fakultas Syariah yang adilan Agama”. Pasal 55 ayat (2) mengatur jika terjadi perselisihan
sudah mempunyai pengetahuan Undang-Undang Nomor 21 Tahun maka harus dilaksanakan di pen-
tentang ekonomi syariah. 2008 yang berbunyi “Dalam hal gadilan dalam ruang lingkup Per-
3. Bahwa secara umum kesiapan para pihak telah memperjanjikan adilan Agama. Hal ini tidak akan
sarana dan prasarana untuk men- penyelesaian sengketa selain seba- dipilih oleh para pihak jika terjadi
erimam, memeriksa dnamemutus gaimana dimaksud pada ayat (1), perselisihan dalam perbankan
perkara sengekta ekonomi sya- penyelesaian sengketa dilakukan syariah.
riah di Pengadilan Agama sudah sesuai dengan isi akad”. Sedangkan 5. Bahwa UUD 1945 Pasal 28D ayat
memadai, namun di beberapa Pasal 55 ayat (3) berbunyi “Penye- (1) telah secara tegas mengatur
Pengadilan Agama masih perlu lesaian sengketa sebagaimana bahwa Undang-Undang harus
penyiapan gedung yang mema- dimaksud pda ayat (2) tidak boleh menjamin adanya kepastian
dai, seperti Pengadilan Agama bertentangan dengan prinsip sya- hukum dan keadilan. Maka kalau
Jakarta Pusat misalnya yang sudah riah”. kita melihat Pasal 55 Undang-
tidak layak lagi dari sisi lokasi dan 3. Bahwa Pemohon sebagai pen- Undang Nomor 21 Tahun 2008
begitu besar volume perkara yang cari keadilan serta mengingin- tentang Perbankan Syariah, yaitu
ditangani. kan adanya kepastian hukum antara Pasal 55 ayat (1) dengan
(Gayo, 2009:141). dari suatu hukum dalam hal ini Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3) terda-
undang-undang Nomor 21 Tahun pat kontradiktif dimana yang satu
Judicial Review ke Mahkamah 2008 dimana Pasal 55 ayat (2) dan secara tegas menyebutkan dan
Konstitusi ayat (3) telah menimbulkan tidak yang lainnya membebaskan untuk
Dalam menghadapi kerancuan adanya ketidakpastian hukum memilih, maka dengan adanya

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 39


OPINI

kontradiktif tersebut antara yang 8. Bahwa Pemohon dalam hal ini san- syariah dilakukan dalam lingkun-
satu dengan yang lainnya lahirlah gat berkepentingan oleh karena gan peradilan yang secara sub-
penafsiran sendiri-sendiri makna Pemohon sebagai nasabah Bank stantif membidangi hal-hal yang
kepastian hukum menjadi tidak Muamalat Indonesia, Tbk cabang terkait dengan nilai-nilai syariat
ada. Bogor sangat merasa dirugikan Islam. Apabila diserahkan pada
6. Bahwa menurut Pemohon apa akibat adanya ayat (2) Pasal 55 sistem peradilan yang tidak men-
yang diatur dalam Bab IX mengenai Undang-Undang Nomor 21 Tahun erapkan aturan-aturan syariah,
penyelesaian sengketa yaitu Pasal 2008 tentang Perbankan Syariah. yang akan muncul adalah ketidak-
55 ayat (1), ayat 92) dan ayat (3) Kerugian yang dialami oleh Pemo- sinkronan antara praktik akad
Undang-Undang Nomor 21 Tahun hon dimana perkaranya sekarang dengan penyelesaian sengketanya.
2008 tentang Perbankan Syariah, sedang diurus melalui permoho- Akad dilakukan di dalam sistem
timbul kontradiktif antara ayat (1) nan ke Mahkamah Agung, yaitu syariah, sementara penyelesaian-
yang secara tegas mengatur jika tentang kewenangan mengadili. nya dilakukan dalam lingkungan
terjadi sengketa dalam Perbankan Begitu pula Pemohon meyakini peradilan yang tidak mengguna-
Syariah maka harus dilaksana- banyak nasabah dari Bank Mua- kan aturan dan asas-asas syariah.
kan dalam lingkungan Peradilan malat Indonesia, Tbk yang merasa Bahwa secara eksplisit dika-
Agama. Sedangkan ayat (2)nya dirugikan karena tidak adanya takan Peradilan Agama dalam
memberi pilihan kepada para kepastian hukum seperti yang Undang-Undang Nomor 50 Tahun
pihak yang terikat dalam suatu telah kami uraikan di atas. 2009 yang mengubah Undang-
akad untuk memilih akan dilak- Pemohon pada intinya memohon Undang Nomor 3 Tahun 2006
sanakan di lingkungan peradilan kepada Mahkamah Konstitusi untuk: tentang Peradilan Agama dika-
mana akan dilaksanakan jika ter- 1. Menyatakan bahwa materi mua- takan secara langsung bahwa
jadi sengketa dalam Perbankan tan ayat (2) dan ayat (3) Pasal 55 salah satu kompetensi absolut
Syariah. Sehingga bisa diasumsi- Undang-Undang Nomor 21 Tahun peradilan agama adalah menyele-
kan para pihak boleh memilih apa- 2008 tentang Perbankan Syariah saikan perkara-perkara sengketa
kah mau di lingkungan Peradilan bertentangan dengan Pasal 28D ekonomi syariah dan perbankan
Agama, atau di Peradilan Umum ayat (1) Uud 1945. syariah masuk dalam bagian dari
bahkan di lingkungan peradilan 2. Menyatakan bahwa materi mua- ekonomi syariah. Oleh sebab itu,
lain pun diberi keleluasaan oleh tan ayat (2) dan ayat (3) Pasal 55 pelemparan kompetensi absolut
ayat (2) Pasal 55 Undang-Undang Undang-Undang Nomor 21 Tahun kepada selain lembaga yang ter-
Nomor 21 Tahun 2008 asalkan ter- 2008 tentang Perbankan Sya- tulis secara langsung menurut
cantum dalam akad. Maka dengan riah tidak mempunyai kekuatan penilaian ahli adalah penyim-
adanya ayat (2) Pasal 55 Undang- hukum yang mengikat. pangan dari asas kepastian hukum
Undang Nomor 21 Tahun 2008 yang diatur dalam Undang-Undang
sangat jelas sama sekali tidak ada Dalam permohonan ini diajukan 2 Dasar 1945, yaitu Pasal 28D Bab
kepatian hukum yang dijamin oleh pendapat ahli masing-masing Dr. Ija 10A tentang hak Asasi Manusia
UUD 1945. Sehingga nampak jelas Suntana dan Prof. Dr. H. Dedi Ismatul- yang menjamin tentang kepastian
Bab IX mengenai penyelesaian lah yang masing-masing berpendapat hukum bagi warganya.
sengketa Pasal 55 ayat (2) san- sebagai berikut: Bahwa ketika peradilan ada
gatlah bertentangan dengan UUD 1. Dr. Ija Suntana. dua, kemudian diberikan kes-
1945 Pasal 28D ayat (1). Bahwa seacra filosofis sub dan empatan untuk dipilih oleh para
7. Bahwa untuk supaya mencermin- difsub perbankan syariah did- pihak yang bersengketa, hal terse-
kan adanya kepastian hukum sep- ominasi oleh istilah-istilah bisnis but akan menimbulkan choice of
erti yang dijamin oleh UUD Negara Islam, seperti murabahah, hudai- forum yang dalam perkara yang
RI tahun 1945 Pasal 28D ayat (1). biyah, musyawarah, mudarabah, substansinya sama juga, objeknya
Maka ayat (2) Pasal 55 UU No. qardh, hawalah, ijarah dan kaf- sama, kemudian diberikan kebe-
21 Tahun 2008 haruslah dinya- alah. Oleh sebab itu, merupakan basan memilih, sehingga akan
takan tidak mempunyai kekuatan hal yang benar dan tepat apabila menimbulkan legaldisorder (keka-
hukum yang mengikat. penyelesaian perkara perbankan cauan hukum). Selain itu, akan

40 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


OPINI

menimbulkan disparitas kepu- syariah, sementara pihak bank syariah. Sementara di bank sya-
tusan, kemungkinan juga akan menginginkan bahwa penyelesa- riah telah dijelaskan secara nyata
terjadi keanehan, sebab mungkin ian sengketa itu ada di Pengadilan bahwa turan dan asas yang telah
ketika putusan akhir dari peradi- Negeri, sementara nasabah meng- dilaksanakan mulai akad sampai
lan agama, sementara putusan b inginkan diselesaikan di Pengadi- penyelesaian sengketa sesuai den-
lahir dari pengadilan umum untuk lan agama, hal tersebut akan men- gan aturan syariah.
kasus yang sama, atau ada kasus imbulkan masalah dalam akad
yang memiliki kemiripan sama tersebut. 2. Prof. Dr.H. Dedi Ismatullah, SH.
atau bahkan sama, maka akan ter- Bahwa sebelum masuk kepada Bahwa Pasal 1 ayat (3) UUD
jadi keanehan bagi para phak yang urusan hukum, dalam penentuan 1945, negara Indonesia adalah
menerima. akad pun akan menjadi masalah negara hukum yang di dalamnya
Bahwa padal a quo ayat (2) karena akan jadi perdebatan ada dua pengertian yaitu supreme
dan ayat (3) Undang-Undang antara “Saya ingin di pengadilan of law dan equality before the law.
Nomor 21 Tahun 2008 tentang agama”, kata nasabah, sementara Penafsiran terhadap supreme of
Perbankan Syariah, dalam istilah kata pihak bank, “Saya ingin di law yaitu salah satunya adalah
hukum Islam akan menimbulkan penagdilan negeri”, dan itu tidak kepastian hukum, rechtstaat ada-
yang disebut dengan ta’arudh akan ditemukan titik temu. lah kepastian hukum, maka den-
al-adillah, pertentangan dua atu- Bahwa ketika diberikan kes- gan diberikannya pilihan hukum
ran ketika ayat (2) dan ayat (3) empatan choice of forum adalah bagi orang yang masuk di peradi-
nya masih tetap ada. Selanjutnya, membahayakan apabila ada ung- lan, akan menimbulkan confuse
terkait dengan Pasal 2 dan Pasal 3 kapan bahwa orang yang masuk atau kebingungan hukum. Oleh
Undang-Undang Nomor 21 Tahun ke bank syariah itu tidak orang- karena itulah, maka ahli melihat
2008 bertentangan sebetulnya muslim saja, tapi ada non muslim. Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) tidak
apabila masih tetap ditetapkan Dalam teori hukum ketika orang rasional, sebab bertentangan den-
dalam undang-undang tersebut, non muslim masuk kepada per- gan ayat (1) salah satunya adalah
yaitu dengan Pasal 1 ayat (3) yang adilan atau perbankan syariah, dilaksanakan peradilan di peradi-
menyebutkan dalam Undang- dia telah melakukan choice of law lan agama tetapi diberikan pilihan
Undang Dasar 1945 bahwa negara (telah memilih hukum). Ketika dia di peradilan yang lain. Hal tersebut
Indonesia adalah negara hukum telah memilih hukum, maka secara juga akan bertentangan dengan
karena salah satu karakter negara langsung dia siap dan ikut diatur Undang-Undang Nomor 50 Tahun
hukum adalah adanya kepastian dengan aturan dan asas yang ada 2009 tentang Kompetensi Peradi-
hukum dan juga bertentangan di lembaga yang dia masuki, yaitu lan Agama. Kompetensi peradilan
dengan Pasal 28D yang menye- hal-hal yang terkait dengan sya- agama adalah merupakan kepas-
butkan bahwa salah satu hak asasi riah dan ketika bank syariah men- tian hukum bagi orang yang ingin
manusia termasuk di dalamnya erapkan aturan-aturan syariah, berperkara di dalam masalah bank
adalah para nasabah, adalah dija- maka ketika non muslim masuk ekonomi Islam.
min kepastian hukum. ke dalam bank syariah telah Bahwa adanya Pasal 29
Bahwa apabila ada pili- menyiapkan diri dan siap juga ayat (2), “Negara menjamin
han forum untuk penyelesaian menerima terahdap aturan yang kemerdekaan tiap penduduk
perkara, sementara orang diberi- diterapkan oleh bank syariah, seh- pemeluk agamanya untuk melak-
kan kebebasan, ibaratnya untuk ingga dari urusan asas, aturan, dan sanakan syariatnya”. Menurut ahli
memilih, tidak ditunjuk langsung sampai penyelesaian sengketanya melaksanakan ekonomi syariah
oleh undang-undang, hal tersebut harus disesuaikan dengan syariah. di peradilan agama adalah meru-
akan menimbulkan chaos sebelum Oleh sebab itu, dikatakan bahwa pakan bentuk dari implementasi
atau dalam praktik akad. Sebab non muslim yang telah masuk ke Pasal 29 ayat (2), maka negara
mungkin saja ketika orang mau dalam bank syariah itu telah mel- mempunyai kewajiban melindungi
menandatangani akad di banknya akukan choice of law karena ada hak-hak hukum bagi setiap warga
yang itu masuk ke bank syariah, bank konvensional yangd apat negaranya. Selain itu, Pasal 28 ayat
orang/nasabah yang masuk bank dipilih kenapa masuk ke bank (1), sudah jelas tentang kepastian

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 41


OPINI

hukum, yaitu setiap orang berhak Majelis disamping alasan yang melalui pengadilan di lingkungan Per-
atas pengakuan jaminan perlind- berbeda (concurring opinion) adilan Agama. Di samping itu, dibuka
ungan dan kepastian hukum yang dari Hakim Konstitusi Ham- pula kemungkinan penyelesaian seng-
adil serta perlakuan yang sama dan Zoelva dan Ahmad Fadlil keta melalui musyawarah, mediasi
di hadapan hukum. Menurut ahli, Sumadi, serta pendapat yang perbankan, lembaga arbitrase, atau
bahwa equality before the law berbeda (dissenting opinion) melalui pengadilan di lingkungan Per-
adalah samanya kedudukan antara dari Hakim Konstitusi Muham- adilan Umum speanjang disepakati di
pengadilan agama dan pengadilan mad Alim. dalam Akad oleh para pihak.
negeri, tetapi oleh karena pen- Menimbang bahwa timbulnya
gadilan agama telah dijustitifikasi Legal Reasoning Mahkamah sengketa dalam perbanan syariah
oleh undang-undang tersendiri, Konstitusi yang terjadi antara nasabah dan Unit
sehingga ini adalah merupakan Dasar-dasar pertimbangan dari Usaha Syariah, disebabkan adanya
kompentensi absolut bagi peradi- Mahkamah Konstitusi adalah sebagai salah satu pihak yang merasa tidak
lan agama. berikut: puas atau merasa dirugikan. Pasa
Pada tanggal 29 Agustus 2013 Menimbang bahwa isu konsti- prinsipnya pihak-pihak yang berseng-
Mahkamah Konstitusi memutus- tusional dalam permohonan a quo keta diberi kebebasan untuk menen-
kan dengan menyatakan: adalah apakah Pasal 55 ayat (2) dan tukan mekanisme pilihan penyelesa-
1. Mengabulkan permohonan ayat (3) UU Perbankan Syariah men- ian sangketa yang dikehendaki sesuai
Pemohon untuk sebagian ; gandung ketidakpastian hukum yang dengan prinsip syariah yaitu prinsip
Penjelasan Pasal 55 ayat menciderai hak-hak konstitusional hukum Islam dalam kegiatan perban-
(2) Undang-Undang Nomor 21 Pemohon untuk mendapatkan kepas- kan berdasarkan fatwa yang dikeluar-
Tahun 2008 tentang Perban- tian hukum yang adil sebagaimana kan oleh lembaga yang yang memiliki
kan Syariah (Lembaran Negara tercantum dalam Pasal 28D ayat (1) kewenangan dalma penetapan fatwa
Republik Indonesia Tahun UUD 1945 dan apakah adanya pilihan di bidang syariah.
2008 Nomor 94. Tambahan forum hukum untuk menyelesaikan Unit Usaha Syariah dalam perban-
Lembaran Negara Republik sengketa sebagaimana diatur dalam kan syariah sebelum menyalurkan
Indonesia Nomor 4867 ber- Penjelasan Pasal 55 ayat (2) UU Per- pembiayaan dari Bank Syariah ke
tentangan dengan Undang- bankan Syariah, yaitu: a. Musyawa- nasabah diwajibkan untuk membuat
Undang Dasar Negara Republik rah, b. Mediasi perbankan, c. Mela- kesepakatan tertulus Bank Syariah
Indonesia Tahun 1945; lui Badan Arbitrase Syariah Nasional atau Unit Usaha Syariah dan pihak
Penjelasan Pasal 55 ayat (Basyarnas) atau lembaga arbitrase sesuai dengan Prinsip Syariah yang
(2) Undang-Undang Nomor 21 lain; dan/atau d. Melalui penagdilan selanjutnya disebut akad.
Tahun 2008 tentang Perban- dalam lingkungan peradilan umum, Proses penyelesaian sengketa
kan Syariah (Lembaran Negara juga menimbulkan adanya ketidak- dalam perbankan syariah seba-
Republik Indonesia Tahun pastian hukum yang menciderai hak- gaimana di atur dalam Pasal 55 ayat
2008 Nomor 94. tambahan hak konstitusional Pemohon untuk (1), ayat (2) dan ayat (3) UU Perban-
Lembaran Negara Republik mendapatkan kepastian hukum yang kan Syariah telah memberikan tugas
Indonesia Nomor 4867) tidak adil sebagaimana tercantum dalam dan kewenangan ekapda pengadi-
mempunyai kekuatan hukum Pasal 28D ayat (1) UUD 1945? lan di lingkungan peradilan agama.
mengikat; Menimbang bahwa terhadap isu Hal tersebut juga diatur lebih lanjut
2. Memerintahkan pemuatan konstitusional tersebut Mahkamah dalam Pasal 49 huruf (i) Undang-
putusan ini dalam Berita terlebi dahulu perlu mengutip Penje- Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Negara Republik Indonesia lasan Umum dalam Undang-Undang a peradilan Agama dimana penyelesa-
sebagaimana mestinya; quo yang menyatakan tentang adanya ian sengketa tidak hanya dibatasi di
3. Menolak permohonan Pemo- pilihan forum utnuk menyelesaikan bidang perbankan syariah, melainkan
hon untuk selain dan sele- sengketa yang berkaitan dengan Per- juga di bidang ekonomi syariah lain-
bihnya; bankan Syariah, yaitu: “...penyelesaian nya.
Putusan ini didukung den- sengketa yang mungkin timbul pada Penyelesaian sengketa sesuai
gan sejumlah Pendapat dari perbankan syariah, akan dilakukan dengan akad adalah pilihan kedua

42 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


OPINI

bilamana para pihak tidak bersepa- adanya pilihan forum penyelesaian dasarkan kenyataan yang demikian,
kat untuk menyelesaikan sengketa yang juga telah menimbulkan adanya walaupun Mahkamah tidak mengadili
melalui pengadilan agama. Dengan persoalan konstitusional yang pada perkara konkrit, telah cukup bukti
demikian pilihan forum hukum untuk akhirnya dapat memunculkan adanya bahwa ketentuan Penjelasan pasal a
menyelesaikan sengketa perbankan ketidakpastian hukum yang dapat quo telah menimbulkan ketidakpas-
syariah harus tertera secara jelas menyebabkan kerugian bukan hanya tian hukum yang adil dan hilangnya
dalam akad (perjanjian). Para pihak bagi nasabah tetapi juga pihak Unit hak konstitusional nasabah utnuk
harus bersepakat untuk memilih Usaha Syariah. Adanya pilihan penye- mendapatkan kepastian hukum yang
salah satu forum hukum dalam penye- lesaian sengketa (choice of forum) adil dalma penyelesaian sengketa per-
lesaian sengketa bilamana para pihak untuk menyelesaikan sengketa dalam bankan syariah (vide pasal 28D ayat
tidak ingin menyelesaikannya mela- perbankan syariah sebagaimana (1) UUD 1945) yang bertentangan
lui pengadilan agama. Persoalannya tersebut dalam Penjelasan Pasal 55 dengan prinsip-prinsip konstitusi.
muncul bilamana dalam akad tidak ayat (2) UU a quo pada akhirnya akan
tertera secara jelas forum hukum menyebabkan adanya tumpang tin- Penutup
yang dipilih. dih kewenangan untuk mengadili Memperhatikan apa yang ditetap-
Persoalan tidak jelasnya pilihan olehkarena ada dua peradilan yang kan oleh Mahkamah Konstitusi dalam
forum hukum tidak hanya dialami diberikan kewenangan untuk menye- putusannya No. 93/PUU-X/2012
oleh Pemohon, tetapi terdapat lesaikan sengketa perbankan syariah bahwa MK tidak membatalkan isi
beberapa kasus serupa yang ter- sedangkan dalam undang-undang Pasal 55 UU No. 21 tahun 2008,
jadi, hingga akhirnya timbul konflik diberikan kewenangan untuk menye- juga tidak membatalkan pasal yang
hukum dan terdapat beberapa putu- lesaikan sengketa perbankan syariah diminta oleh Pemohon tetapi hanya
san pada tingkat arbitrase atau pen- termasuk juga sengketa ekonomi sya- menyatakan Penjelasan Pasal 55 ayat
gadilan yang mengadili perkara yang riah. (2) bertentangan dengan Undang-
sama. Akad (perjanjian) merupakan Menimbang bahwa dengan mer- Undang Dasar 1945 dan karenanya
undang-undang bagi mereka yang ujuk sengketa yang dialami oleh Penjelasan tersebut tidak mempunyai
membuatnya sebagaimana keten- Pemohon dan praktik dalam penyele- kekuatan mengikat. Dengan demikian,
tuan Pasal 1338 KUHPerdata, namun saian sengketa ekonomi syariah seba- untuk masa pasca putusan Kompe-
suatu akad tidak boleh bertentangan gaimana diuraikan di atas, menurut tensi Absolut kewenangan menyesai-
dengan undang-undang, terlebih lagi Mahkamah, hukum sudah seharusnya kan sengketa perbankan syariah ada-
undang-undang yang telah menetap- memberikan kepastian bagi nasabah lah pada Pengadilan Agama.
kan adanya kekuasaan mutlak bagi dan juga unit usaha syariah dalam Tetapi tidak menutup kemungki-
suatu badan peradilan yang mengi- penyelesaian sengketa perbankan nan bagi para pihak yang berkeingi-
kat para pihak yang melakukan per- syariah. Apabila kepastian dalam nan untuk melakukan penyelesaian
janjian. Oleh sebab itu, kejelasan penyelesaian sengketa perbankan secara non litigasi melalui musya-
dalam penyusunan perjanjian meru- syariah tidak dapat diwujudkan oleh warah mediasi, mediasi perbankan
pakan suatu keharusan. Para pihak lembaga yang benar-benar kompeten maupun arbitrase sesuai dengan
seharusnya secara jelas menyebut- menangani sengketa perbankan sya- ketentuan perundang-undangan yang
kan salah satu forum hukum yang riah, maka pada akhirnya kepastian berlaku. Karena hal yang demikian
dipilih bilamana terjadi sengketa. hukum sebagaimana dijamin dalam di luar ketentuan tentang Kompe-
Pada dasarnya, undang-undang telah Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 juga tensi Pengadilan karena cara-cara
mengatur secara normatif dengan tidak akan pernah terwujud. tersebut adalah bentuk penyelesaian
memberikan contoh forum hukum Menurut Mahkamah, adalah hak alternatif yang diakui dalam undang-
yang dapat dipilih oleh para pihak nasabah dan juga unit usaha syariah undang antara lain Undang-Undang
yang membuat perjanjian. untuk mendapatkan kepastian hukum No. 30 tahun 1999 sehingga Pengadi-
Menimbang bahwa pilihan forum sebagaimana ditentukan dalam Pasal lan Agama perlu untuk mensikapinya
hukum sebagaimana diatur dalam 28D ayat (1) UUD 1945. Mahkamah dengan sebaik-baiknya.
Penjelasan Pasal 55 ayat (2) UU per- menilai ketentuan Penjelasan pasal
bankan Syariah dalam beberapa 55 ayat (2) Undang-Undang a quo *)Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Varia Peradilan
dan atas izin Penulis dimuat kembali dengan editan
kasus konkret telah membuka ruang tidak memberi kepastian hukum. Ber- seperlunya.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 43


WAWANCARA EKSKLUSIF

Drs. H. Purwosusilo, S.H., M.H:

Peradilan
Agama
Sangat Siap
Mengadili
Sengketa
Ekonomi
Syariah

S
ejak mendapat kewenangan baru untuk menangani
sengketa ekonomi syariah berdasarkan Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2006, peradilan agama terus
berbenah. Pelbagai hal dipersiapkan, mulai dari SDM,
hukum materiil, hingga hukum formil.
Peradilan agama kian memantapkan persiapannya,
setelah pada 29 Agustus 2013 lalu Mahkamah Konstitusi
mengeluarkan putusan Nomor 93/PUU-X/2012 yang men-
gakhiri dualisme penyelesaian sengketa ekonomi syariah
di peradilan agama dan peradilan umum.
Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah
Agung RI Drs. H. Purwosusilo, S.H., M.H menampik pen-
dapat sebagian kalangan yang menyebut peradilan agama
tidak siap menangani sengketa ekonomi syariah.

44 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


WAWANCARA EKSKLUSIF

“Itu hanya asumsi tanpa bukti,” Itu tadi dari segi kelembagaan. 40 orang, dan tahun 2013 ada 100
kata Purwosusilo, ketika diwawan- Bagaimana dari segi lainnya? orang.
carai Tim Redaksi Majalah “Peradi- Kita punya modal dasar berupa Di samping itu, belum lama ini
lan Agama” di kediamannya pada 9 kepercayaan dan kepuasan pencari Badilag menyelenggarakan Train-
Desember 2013. keadilan. Salah satunya, ini berkat ing of Trainer (ToT) yang diikuti 30
Berikut ini petikan wawancara integritas yang kita miliki. hakim, baik dari tingkat pertama
selengkapnya. Buktinya adalah minimnya putu- maupun banding. Merekalah yang
Bagaimana Bapak melihat san pengadilan agama yang diajukan nanti kami harapkan dapat menjadi
perkembangan ekonomi syariah banding, kasasi dan peninjauan kem- trainer pada pelatihan ekonomi sya-
terkini dan bagaimana potensi bali. Rata-rata, tiap tahun perkara riah di daerah.
sengketanya? di tingkat banding yang ditangani Ada juga pelatihan yang diseleng-
Saya sependapat dengan apa 29 PTA/MS Aceh tidak sampai satu garakan Komisi Yudisial (KY). Pada
yang disampaikan Dr. Adiwarman persen dari total perkara yang Februari 2013 lalu KY menyelengga-
Karim dalam diskusi di Badilag kema- ditangani 359 PA/MS. rakan pelatihan ekonomi syariah yang
rin. Ekonomi syariah di Indonesia Saya ambil contoh tahun 2012. diikuti 54 hakim peradilan agama di
berkembang luar biasa pesat. Bah- Secara nasional, jumlah perkara yang wilayah Jawa Barat.
kan Indonesia merupakan the biggest ditangani PA/MS sepanjang tahun Kita juga mengadakan pelatihan di
islamic retail banking. Nah, seiring 2012 berjumlah 476.961. Sementara luar negeri. Misalnya di Riyadh, Arab
dengan pesatnya perkembangan itu, perkara di tingkat banding yang Saudi, yang sudah kita selenggara-
saya yakin sengketa ekonomi syariah ditangani PTA/MS Aceh hanya ber- kan dua kali. Pelatihan pertama pada
juga akan semakin banyak. Sengketa- jumlah 2.533. Jumlah perkara di ting- antara Desember 2008 hingga Janu-
sengketa itu nanti diselesaikan di per- kat kasasi dan peninjuan kembali ari 2009 yang melibatkan 38 hakim.
adilan agama. Karena itu kita harus lebih kecil lagi. Pelatihan kedua pada Mei-Juni 2012
siap. Itu artinya masyarakat sangat yang melibatkan 40 hakim.
puas dengan putusan-putusan yang Kita juga pernah mengirim tujuh
Konkritnya, seperti apa kesia- dihasilkan pengadilan agama. Karena hakim ke Sudan untuk mempelajari
pan peradilan agama? itu, jika perkara ekonomi syariah ekonomi syariah. Baru-baru ini kita
Begini. Sebelum ada UU 3/2006, diajukan ke pengadilan agama, saya mengirim lagi tiga hakim untuk men-
sebetulnya kita sudah punya bagian yakin masyarakat juga akan puas ter- empuh studi S-3 bidang ekonomi sya-
yang mengurusi masalah syariah. hadap putusan yang dihasilkan pen- riah di Sudan.
Namanya Subdit Syariah. Itu di bawah gadilan agama. Selain itu, ada juga 20 orang yang
Direktorat Pranata dan Tatalaksana pernah mengikuti pelatihan ekonomi
Perkara Perdata Agama. Selama ini Ok. Bagaimana dengan kesiapan syariah di Inggris. Tahun depan kita
Subdit Syariah lebih berkonsentrasi SDM? Apa strategi yang ditempuh kirim lagi 10 orang ke Inggris. Biay-
ke bidang hisab rukyat. Sekarang Badilag? anya dari Badilag.
tidak hanya itu. Subdit Syariah juga Kesiapan SDM ini memang yang
berkonsentrasi ke bidang ekonomi paling penting. Kami amat serius Apakah program peningkatan
syariah, yaitu menghimpun data dan mempersiapkannya sejak lama, mela- kapasitas SDM di bidang ekonomi
mengolahnya untuk dijadikan bahan lui pelatihan, kursus maupun serti- syariah itu terus dilanjutkan tahun
pengambilan kebijakan. fikasi, baik di dalam maupun di luar depan?
Selain Subdit Syariah, kita juga negeri. Tentu saja. Bahkan jumlah hakim
punya Subdit Pengembangan Tenaga Sampai saat ini, sudah ada 380 peradilan agama yang ikut pelatihan
Teknis yang ada di bawah Direktorat hakim peradilan agama yang punya dan sertifikasi ekonomi syariah akan
Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan sertifikat untuk menyelesaikan seng- semakin banyak.
Agama. Subdit inilah yang berupaya keta ekonomi syariah. Sertifikat itu Dalam hal penyelenggaraan bimb-
meningkatkan kualitas para hakim dikeluarkan oleh Balitbangdiklatkum- ingan teknis, pada tahun 2014 nanti
peradilan agama, khususnya di bidang dil MA. Rinciannya: tahun 2009 ada Badilag akan lebih fokus ke penye-
ekonomi syariah. 80 orang, tahun 2010 ada 99 orang, lesaian sengketa ekonomi syariah.
tahun 2011 ada 50 orang, 2012 ada Kalau tahun-tahun sebelumnya kan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 45


WAWANCARA EKSKLUSIF

lebih fokus ke hukum acara. S-2 dan S-3. Sebagian di antaranya BI, perbankan syariah dan DSN MUI.
Tahun 2014 nanti, dari delapan mengambil konsentrasi ekonomi sya- Pelatihan tidak hanya dilakukan
bimtek, lima di antaranya akan kita riah. dengan metode ceramah, tapi lebih
pakai untuk bimtek ekonomi syariah. Dari 3.080 orang, hakim tingkat banyak tanya-jawab dan simulasi.
Jika tiap bimtek diikuti 30 hakim, pertama yang sudah lulus S-2 berjum-
maka dalam setahun ada 150 hakim lah 1278 orang. Sedangkan yang lulus Ada usul supaya Badilag
yang pernah ikut pelatihan ekonomi S-3 berjumlah 20 orang. menyeleksi dulu siapa saja hakim
syariah. Kalau hakim tingkat banding, dari yang dapat ikut pelatihan ekonomi
Kita akan upayakan agar mereka 553 orang, yang sudah lulus S-2 ber- syariah. Bagaimana pendapat
sekaligus mendapat sertifikat. Kita jumlah 338 orang. Sedangkan yang Bapak?
koordinasikan ini dengan Balit- sudah lulus S-3 berjumlah 15 orang. Saya setuju pada usul itu. Hanya
bangdiklat. Sebab, Balitbangdiklat Sementara enam hakim agung di masalahnya, saat ini kita masih kesu-
akan cukup kewalahan kalau harus Kamar Agama MA seluruhnya sudah litan melakukan seleksi. Misalnya,
melatih sebegitu banyak hakim dalam bergelar Doktor. satu pelatihan hanya dapat diikuti
waktu setahun. Itu yang sudah lulus. Hakim per- 40 orang, sedangkan yang mendaf-
Tapi, meskipun Badilag menye- adilan agama yang masih menempuh tar mencapai 1000 orang. Nah,
lenggarakan bimtek ekonomi sya- pendidikan S-3 sekarang ratusan bagaimana menyeleksinya? Kalau
riah, Balitbangdiklat juga akan orang. dites satu-satu kan tidak efisien.
tetap menyelenggarakan pelatihan Tahun depan kita akan mulai mel-
ekonomi syariah untuk hakim-hakim Kembali ke pelatihan ekonomi akukan seleksi secara e-test. Teknis-
peradilan agama. Informasi yang saya syariah. Bagaimana sih silabusnya? nya begini. Kita siapkan tes secara
peroleh, pada tahun 2014 nanti Balit- Dan, siapa saja yang jadi narasum- elektronik. Nanti hakim-hakim yang
bandiklat akan mendidik 250 orang ber? ingin ikut pelatihan harus menjawab
untuk sertifikasi hakim ekonomi sya- Agar hasilnya optimal, silabus pertanyaan-pertanyaan yang kita
riah. yang kita susun ya harus komprehen- ajukan lewat e-test itu. Para hakim
Di samping itu, kita di Badilag juga sif. Kalau dirinci, materi yang diajar- yang memperoleh skor tertentu akan
mendorong agar PTA-PTA menyeleng- kan dalam pelatihan ekonomi syariah kita panggil untuk mengikuti pelati-
garakan bimtek ekonomi syariah min- yang kita selenggarakan adalah kebi- han ekonomi syariah. Dengan begitu,
imal sekali pada tahun 2014. Kalau jakan MA dalam perkara ekonomi mereka yang ikut pelatihan tidak
satu bimtek diikuti 30 orang dan di syariah, kapita selekta hukum berangkat dari nol.
seluruh Indonesia ada 29 PTA, maka ekonomi syariah, kelembagaan bank
pada akhir tahun 2014 ada 870 hakim syariah dan unit usaha syariah, pen- Ada pula gagasan agar sertifi-
bisa ikut bimtek ekonomi syariah gawasan perbankan syariah, produk kasi hakim ekonomi syariah dibuat
yang diselenggarakan PTA-PTA itu. perbankan syariah, islamic financial berjenjang. Ada level-levelnya.
Jadi, dalam hitungan saya, pada transaction, pasar modal syariah, Bapak setuju?
tahun 2014 nanti kita akan menda- asuransi dan reasuransi syariah, lem- Saya juga setuju itu. Nanti kita
patkan sekitar 1400 hakim yang ikut baga keuangan mikro syariah, gadai bikin penjenjangan, misalnya sertifi-
pelatihan dan sertifikasi ekonomi sya- syariah, Kompilasi Hukum Ekonomi kasi level 1, level 2 dan level 3.
riah. Ditambah dengan tahun 2013 Syariah (KHES), dan tentu saja penye- Untuk sementara, supaya lebih
yang jumlahnya mencapai 400 orang, lesaian sengketa ekonomi syariah. banyak hakim peradilan agama yang
maka pada akhir 2014 kita punya Silabus tersebut tentu akan terus bisa mengikuti pelatihan ekonomi
1800 hakim yang siap menangani kita sempurnakan. Kita juga berusaha syariah, penjenjangan sertifikasi itu
sengketa ekonomi syariah. Jumlah itu untuk menambah durasi pelatihan, belum kita lakukan. Tapi nanti akan
lebih dari separuh hakim peradilan agar hasilnya lebih maksimal. kita lakukan. Hakim-hakim yang saat
agama yang sekarang berjumlah seki- Kalau soal narasumber, kita sangat ini telah mengikuti sertifikasi kita
tar 3000 orang. Itu luar biasa! selektif. Kita upayakan agar yang jadi anggap mereka berada di level 1.
Belum lagi, saat ini ada banyak pemateri adalah orang yang betul- Untuk bisa naik ke level 2 dan level 3,
hakim peradilan agama yang telah betul ahli di bidangnya. Kebanyakan mereka perlu ikut pelatihan lagi.
dan sedang menempuh pendidikan mereka adalah praktisi, misalnya dari

46 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


WAWANCARA EKSKLUSIF

Selain hakim, siapa saja aparat perkara ekonomi syariah di peradilan sertifikat ekonomi syariah tidak boleh
peradilan agama yang perlu diberi agama. menangani perkara-perkara ekonomi
pelatihan ekonomi syariah? syariah.
Pengadilan kan sebuah sistem. Oya, dulu ada wacana mem-
Tentu hakim tidak bisa bekerja sendi- bentuk pengadilan niaga syariah Terakhir, mungkin Bapak ingin
rian. Karena itu, kita juga perlu mem- di lingkungan peradilan agama. menyampaikan sesuatu kepada
persiapkan tenaga administrasi yang Bagaimana perkembangannya? pelaku ekonomi syariah, baik pero-
mengerti tentang pengadministrasian Kita sudah mengkaji plus- rangan maupun badan hukum, di
perkara ekonomi syariah yang tentu minusnya. Berkaca dari pengalaman Indonesia?
memiliki perbedaan dengan perkara- pengadilan niaga di lingkungan per- Ya. Saya hanya ingin menyam-
perkara perdata agama lainnya. adilan umum, pembentukan pengadi- paikan bahwa tidak betul anggapan
Di samping itu, yang perlu kita lan niaga tidak mudah. Di samping itu, sebagian pihak yang mengatakan
siapkan betul adalah jurusita/jurusita yang perlu kita perhatikan betul, pen- bahwa peradilan agama belum siap
pengganti. Ini kaitannya dengan gadilan niaga hanya ada di kota-kota mengadili perkara-perkara ekonomi
eksekusi. Kan percuma kalau putusan besar tertentu. syariah. Itu hanya asumsi.
hakim tidak dapat dilakukan eksekusi. Kalau nanti pengadilan niaga sya- Juga tidak betul pendapat yang
Karena itu, pada tahun 2014 nanti, riah begitu, bagaimana kalau ada mengatakan peradilan agama tidak
delapan bimtek ekonomi syariah perkara ekonomi syariah di daerah- bisa mengeksekusi putusan ekonomi
yang dikelola Direktorat Pembinaan daerah pelosok? Kan repot jadinya syariah. Sejak adanya UU 7/1989,
Tenaga Teknis Badilag akan dibagi karena penyelesaian sengketanya pengadilan-pengadilan di lingkungan
dua. Lima di antaranya untuk hakim harus dibawa ke kota besar tertentu. peradilan agama bukan lagi pengadi-
dan tiga lainnya untuk tenaga kepan- Itu kurang sesuai dengan prinsip per- lan quasi. Kalau dulu kewenangan
iteraan dan kejurusitaan. adilan agama yang sederhana, cepat eksekusi terhadap putusan peradilan
Pada tahap awal, yang akan kita dan biaya ringan. agama ada pada peradilan umum,
latih adalah para panitera. Merekalah sejak 1989 kita sudah bisa mengek-
yang kemudian menularkan ilmunya Terus, kebijakan apa yang akan sekusi putusan kita sendiri.
kepada para jurusita/jurusita peng- diambil? Hal lain yang perlu saya luruskan,
ganti di satkernya. Kita ambil kebijakan, pada setiap tidak benar bahwa bank-bank syariah
Bapak sudah menjelaskan kes- pengadilan di lingkungan peradilan selalu kalah bila berperkara di peradi-
iapan peradilan agama dari segi agama perlu ada minimal satu majelis lan agama. Data yang kita miliki men-
kelembagaan, kepuasan publik dan yang punya sertifikat ekonomi sya- unjukkan, sejak tahun 2006 hingga
kualitas SDM. Bagaimana dengan riah. Jadi, satu pengadilan tiga hakim sekarang, ada bank atau unit usaha
kesiapan dari segi hukum materiil ekonomi syariah. syariah yang jadi penggugat; ada pula
dan formil? Sekarang di lingkungan peradilan yang jadi tergugat. Ada yang menang;
Alhamdulillah, kita sudah punya agama ada 388 pengadilan, yang ter- ada pula yang kalah.
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah diri atas 29 pengadilan tingkat band- Soal kalah atau menang, itu sangat
(KHES) sejak tahun 2008. Itu merupa- ing dan 359 pengadilan tingkat per- tergantung pada kemampuan masing-
kan salah satu hukum materi yang kita tama. masing pihak yang berpekara mel-
pakai untuk menyidangkan perkara Artinya, jika pada satu pengadilan akukan pembuktian. Yang jelas, kita
ekonomi syariah, di samping peratu- perlu ada tiga hakim ekonomi sya- di peradilan agama berupaya sekeras-
ran perundang-undangan lainnya. riah, kita membutuhkan sekurang- kerasnya untuk bertindak adil, profe-
Sebentar lagi kita juga akan kurangnya 1164 hakim ekonomi sya- sional dan menjunjung tinggi integri-
memiliki Kompilasi Hukum Acara riah. tas.
Ekonomi Syariah (KHAES). Draftnya Kalau ada perkara ekonomi Ya, saya kira, integritas itulah yang
sudah tersusun dan disosialisasikan syariah yang masuk, merekalah jadi salah satu trade mark peradilan
di beberapa wilayah. Kita berharap yang menyidangkan. Mereka boleh agama dalam menerima, memeriksa,
pada awal tahun 2014 nanti sudah menangani perkara-perkara lain dan memutus perkara—termasuk
bisa disahkan. Itu nanti jadi hukum sebagaimana hakim-hakim lainnya, perkara-perkara ekonomi syariah.
formil untuk menyidangkan perkara- tapi hakim-hakim yang belum punya [Rahmat Arijaya & Hermansyah]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 47


WAWANCARA EKSKLUSIF

Edy Setiadi
Direktur Eksekutif Perbankan Syariah
Bank Indonesia

“Yakin Peradilan
Agama Mampu
Tangani Seng-
keta Ekonomi
Syariah”

J
ika pihak internal Peradilan
Agama merasa sangat siap dan
mampu mengadili sengketa
ekonomi syariah, bagaimana den-
gan tanggapan pihak luar Peradilan
Agama? Apakah mereka mempunyai
persepsi yang sama?
Tim Redaksi Majalah “Peradi-
lan Agama” mewawancarai Direktur
Eksekutif Departemen Perbankan
Syariah Bank Indonesia, Edy Setiadi,
pada 12 Desember 2013 lalu. Selain
mengungkapkan keyakinannya atas
kesiapan dan kemampuan Peradilan
Agama dalam mengadili sengketa
ekonomi syariah, ia juga menyebut
adanya persepsi yang salah dari seba-
gian masyarakat tentang Peradilan
Agama.

48 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


WAWANCARA EKSKLUSIF

Berikut petikan wawancaranya: Masyarakat Ekonomi Syariah, Ikatan keuangan syariah lainnya, dan kolab-
Ahli Ekonomi Islam, Dewan Syariah orasi yang lebih luas antara seluruh
Belum lama ini, Bank Indone- Nasional MUI dan asosiasi indus- elemen sistem keuangan syariah agar
sia (BI) dan Pusat Komunikasi tri maupun asosiasi profesi terkait berkontribusi lebih optimal bagi pem-
Ekonomi Syariah (PKES) meluncur- ekonomi syariah juga tak kalah gen- bangunan.Itu semua menjadi latar
kan Gerakan Ekonomi Syariah car melakukan berbagai program yang mendorong mengapa kita perlu
(G
(Gres). Apa yang melatar belakangi edukasi, promosi dan pengembangan suatu gerakan baru, yang dinamakan
ge
g
gerakan ini? ekonomi syariah. Semua dapat berja- Gerakan Ekonomi Syariah – GRES!
Selama satu dasawarsa terakhir ini lan dengan baik, namun belum cukup
sis
sistem keuangan syariah dan aktivi- terpadu dan bersinergi dengan meli- Sejauhmana BI terlibat dalam
ta
tas ekonomi syariah secara umum batkan seluruh elemen dari sistem pengelolaan perbankan syariah baik
te
telah bertumbuh dengan relatif pesat. keuangan dan ekonomi syariah secara dari sisi regulasi maupun imple-
Ta
Tahun 2012 lalu, Bank Indonesia ber- lebih erat. mentasi? Apa saja kewenangan dan
jay
jaya memperoleh penghargaan seba- Sekarang waktunya kita mulai batasan-batasannya?
gai The Best Central Bank in Promot-
ga memasuki front baru dengan caku- Sesuai amanah Undang-Undang
ing Islamic Finance. Keberhasilan itu
in pan pasar dan kelembagaan yang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana
antara lain buah dari kesungguhan
an lebih luas; yaitu mendorong sinergi telah diubah dengan Undang-Undang
dalam mengembangkan perbankan
da dan pertumbuhan sistem keuangan Nomor 10 Tahun 1998 tentang Per-
syariah melalui kegiatan-kegiatan
sy syariah nasional secara menyeluruh. bankan, Bank Indonesia selaku bank
iB Campaign, inisiatif mendorong Tidak terkotak atau parsial antara sentral memiliki tiga tugas utama
pe
perkembangan instrumen, pasar perbankan dan non-perbankan. dalam menjaga kestabilan nilai rupiah
da
dan infastruktur keuangan syariah, Dalam berbagai latarbelakang kebi- yakni (1)menetapkan kebijakan mon-
pr
program-program pengembangan jakan pengembangan perbankan eter, (2)mengatur dan menjaga kelan-
hu
human capital dan produk yang ino- syariah,sebenarnya sudah lama disa- caran sistem pembayaran, dan (3)
va
vatif, serta menyusun regulasi dan dari bahwa bank syariah akan ber- mengatur dan mengawasi perbankan.
sis
sistem pengawasan yang friendly tumbuh dengan lebih cepat dan lebih Bank Indonesia mempunyai peran
de
dengan tujuan akhirnya meningkat- baik, apabila elemen sistem keuangan penting dan strategis dalam upaya
ka
kan laju pertumbuhan industri per- syariah lainnya - seperti industri menciptakan sistem perbankan yang
ba
bankan syariah. keuangan syariah non-bank, pasar sehat dan efisien yang dilakukan
Walaupun pangsa pasar perbankan keuangan dan pasar modal syariah melalui mekanisme pengaturan dan
sy
syariah masih relatif kecil dibanding- bertumbuh dengan cepat pula. Per- pengawasan perbankan termasuk
ka
kan dengan besarnya potensi bertum- luasan lingkup pemantauan Bank perbankan syariah. Tujuan umum
bu
buh yang dimiliki, namun leadership Indonesia dalam pengembangan sek- dari pengaturan dan pengawasan
Ba
Bank Indonesia dalam menginisiasi tor keuangan, termasuk pendirian bank adalah menciptakan sistem
be
berbagai inisiatif untuk mendorong OJK yang akan melingkupi penga- perbankan yang sehat, yang memen-
pe
pertumbuhan industri perbankan sya- wasan seluruh sektor keuangan (ter- uhi tiga aspek, yaitu perbankan yang
ria
riah diakui banyak pihak telah berkon- masuk keuangan syariah) juga mem- dapat memelihara kepentingan
tri
tribusi signifikan memajukan perban- buat kita perlu memiliki perspektif masyarakat dengan baik, berkembang
ka
kan syariah Indonesia. melihat dengan spektrum yang lebih secara wajar, dalam arti di satu pihak
Badan Pengawasan Pasar Modal luas. Tidak parsial sistem perbankan memerhatikan faktor risiko seperti
da
dan Lembaga Keuangan (Bap- syariah saja atau lembaga keuangan kemampuan, baik dari sistem, finan-
pe
pepam LK) (kini adalah Otoritas non-bank syariah saja. Blueprint Per- sial, maupun sumber daya manusia.
Ja
Jasa keuangan) dan Kementerian bankan Syariah Indonesia sebenarnya
Bank perlu dibina dan diawasi
Ke
Keuangan RI pada waktu yang sama juga sudah memuat rekomendasi
mengingat fungsi bank adalah men-
ju
juga telah banyak melakukan kegiatan bahwa pada fase 2013-2015, fokus
gumpulkan dana dari masyarakat
ed
edukasi dan pengembangan lembaga kebijakan pengembagan perbankan
dan menyalurkannya kembali kepada
ke
keuangan syariah non-bank serta syariah seharusnya mulai mengarah
masyarakat di samping penyediaan
pa
pasar modal syariah. Lembaga-lem- pada mengintegrasikan perbankan
pemberian jasa-jasa keuangan lain-
ba
baga non pemerintah lainnya seperti syariah secara mulus dengan sistem
nya. Bank syariah dalam melaksana-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 49


WAWANCARA EKSKLUSIF

kan tugas dan kegiatannya wajib Berdasarkan hal tersebut, DSN- fatwa tentang ekonomi dan keuangan
berpedoman pada prinsip-prinsip MUI dibentuk oleh MUI yang secara syariah, juga merupakan lembaga
perbankan syariah yang sehat dan struktural berada dibawah MUI yang didirikan untuk memberikan
mematuhi ketentuan yang berlaku. dan bertugas menangani masalah- ketentuan hukum islam kepada lem-
Dalam hubungannya dengan prin- masalah yang berkaitan dengan baga keuangan syariah dalam men-
sip tersebut, bank perlu memahami ekonomi syariah, baik yang ber- jalanan aktivitasnya.
fungsinya sebagai lembaga keper- hubungan langsung dengan lembaga
cayaan masyarakat dan karenanya keuangan syariah ataupun lainnya. Bagaimana perkembangan per-
bank harus menghindari praktek- Pada prinsipnya, pendirian DSN-MUI bankan syariah selama ini di Indo-
praktek dan kegiatan yang diperkira- dimaksudkan sebagai usaha untuk nesia?
kan akan atau dapat membahaya- efisiensi dan koordinasi para ulama Industri perbankan syariah
kan kelangsungan hidup bank atau dalam menanggapi isu-isu yang ber- nasional telah mengalami kemajuan
kepentingan masyarakat. hubungan dengan masalah ekonomi yang sangat pesat dalam beberapa
dan keuangan, selain itu DSN-MUI juga tahun terakhir. Berdasarkan Lapo-
Kaitannya dengan lembaga lain diharapkan dapat berperan sebagai ran Global Islamic Finance Report
seperti MUI, apa saja? pengawas, pengarah dan pendorong 2013, dalam penilaian Islamic
Pengembangan ekonomi sya- penerapan nilai-nilai prinsip ajaran Finance Country Index (IFCI) industri
riah di Indonesia tak lepas dengan islam dalam kehidupan ekonomi. keuangan syariah, Indonesia men-
adanya fatwa yang selama ini berasal Berkaitan dengan perkembangan empati peringkat ke-5 (lima) dunia
dari Dewan Syariah Nasional – Maje- lembaga keuangan syariah itulah, setelah Iran, Malaysia,Arab Saudi dan
lis Ulama Indonesia (DSN-MUI). keberadaan DSN-MUI beserta produk United Arab Emirates yang berkon-
Peran fatwa dalam pengembangan hukumnya mendapat legitimasi dari tribusi mendorong peningkatan aset
keuangan syariah di Indonesia sangat BI yang merupakan lembaga negara keuangan syariah global.
penting karena dengan fatwa itulah pemegang otoritas di bidang perban- Saat ini Indonesia sudah memiliki
lembaga keuangan memiliki dasar kan, seperti tertuang dalam Surat 11 bank umum syariah (BUS), 23 unit
tersendiri dalam mengembangkan Keputusan Direksi Bank Indonesia usaha syariah (UUS), 160 bank pem-
produk-produk keuangan syariah. Nomor 32/34/1999, di mana pada biayaan rakyat syariah (BPRS). Ber-
Perkembangan pesat lembaga pasal 31 dinyatakan: “untuk melak- tambahnya jumlah bank syariah juga
keuangan syariah tersebut memerlu- sanakan kegiatan-kegiatan usahanya, diikuti dengan penambahan jaringan
kan regulasi yang berkaitan dengan kes- bank umum syariah diwajibkan mem- kantor bank syariah yang tersebar di
esuaian operasional lembaga keuangan perhatikan fatwa DSN-MUI. 22 provinsi di Indonesia. Total Aset
syariah dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam Peraturan Bank Indonesia Perbankan Syariah Indonesia per
Persoalan muncul karena institusi reg- Nomor 11/2/PBI/2009 (PBI) lebih Oktober 2013 mencapai Rp. 229.56
ulator yang mempunyai otoritas meng- mempertegas lagi posisi Dewan Pen- Triliun dengan tingkat pertumbu-
atur dan mengawasi lembaga keuangan gawas Syariah (DPS) bahwa setiap han aset sebesar 31,9% (yoy). Mar-
syariah, yaitu Bank Indonesia (BI) dan usaha Bank Umum yang membuka ket Share sebesar 4.87%. Total aset
kementrian keuangan tidak dapat mel- Unit Usaha Syariah diharuskan men- BUS dan UUS sebesar 97,62% dari
aksanakan otoritasnya dibidang sya- gangkat DPS yang tugas utamanya total aset perbankan syariah. Total
riah. Ke dua lembaga pemerintahan adalah memberi nasihat dan saran Pembiayaan yang diberikan sebe-
tersebut tidak memiliki otoritas untuk kepada direksi serta mengawasi kes- sar Rp.179.28 Triliun dengan tingkat
merumuskan prinsip-prinsip syariah esuaian syariah. Sedangkan dalam pertumbuhan sebesar 32,2% (yoy),
secara langsung dari teks-teks keaga- ketentuan UUPS No. 21 Tahun 2008 sedangkan jumlah Dana Pihak Ketiga
maan dalam bentuk peraturan (regu- tegas dinyatakan bahwa DPS diangkat yang berhasil dihimpun sebesar Rp.
lasi) yang bersesuaian untuk setiap dalam rapat umum pemegang saham 174.02 Triliun dengan tingkat per-
lembaga keuangan syariah. Selain itu, atas rekomendasi MUI. Berdasarkan tumbuhan sebesar 29,4% (yoy).
lembaga tersebut tidak dibekali peratu- hal tersebut, maka dapat dikatakan Kesadaran masyarakat Indo-
ran perundang-undangan yang menga- bahwa DSN-MUI merupakan lembaga nesia dalam menggunakan
tur tentang otoritas dalam mengurus satu-satunya yang diberi amanat oleh produk perbankan syariah sendiri
masalah syariah. undang-undang untuk menetapkan bagaimana?

50 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


WAWANCARA EKSKLUSIF

Hemat saya terjadi peningka- Rp37,92 triliun. Walaupun nominal Peningkatan jumlah kelompok
tan yang signifikan akses dan pref- pembiayaan Murabahah yang paling masyarakat kelas menengah telah
erensi nasabah/masyarakat luas atas tinggi, tren pertumbuhan pembiayaan menjadi salah satu pilar kemajuan
produk dan layanan perbankan sya- tahunan (yoy) yang paling tinggi ada- ekonomi di Indonesia. Berdasarkan
riah. Hal ini tercermin dari akun dana lah Musyarakah yaitu 50,4% (yoy) definisi kelas menengah dari Asian
yang dikelola oleh perbankan syariah (Oktober 2013) sedangkan Muraba- Development Bank (ADB), kelompok
per Oktober 2013 mencapai 12,3 Juta hah hanya 32,8% (yoy). Selain itu, masyarakat ini adalah yang memiliki
rekening atau ±9,2% dari akun dana pembiayaan Murabahah terus men- pengeluaran perhari sebesar USD 2
yang dikelola perbankan nasional. unjukkan tren penurunan selama - USD 20 dan umumnya bertempat
Tingginya tingkat kepercayaan Agustus–Oktober 2013. tinggal di daerah urban (pinggiran
masyarakat untuk menyimpan dana kota) dan berusia relatif muda (17-35
Ada yang mengatakan bahwa
di Bank Syariah tampak pada DPK tahun).
yang tumbuh hingga mencapai angka perbankan syariah di Indonesia
Selain itu, Indonesia sebagai
Rp 174. 01 Triliun per Oktober 2013. itu berbeda (unique) dibandingkan
Negara agraris, pertanian (peter-
dengan perbankan Islam di negara nakan, perkebunan) menjadi mata
Produk perbankan syariah yang
lainnya. Indonesia lebih menga- pencaharian terpenting bagi seba-
paling digemari konsumen bank
syariah selama ini apa? rah kepada Islamic Retail Banking, gian besar rakyat Indonesia. Luas
sementara Malaysia itu Islamic Cor- lahan pertanian lebih kurang 82, 71
Untuk produk pendanaan, produk
porate Banking, sedangkan Arab % dari seluruh luas lahan. Sumber
deposito merupakan primadona di
Saudi lebih ke Islamic Investment daya dari sektor pertanian dan popu-
perbankan syariah, dengan skema
Banking. Pendapat Bapak? lasi penduduk yang besar tidak dimi-
bagi hasil, tingkat imbal hasil depos-
liki Malaysia. Bank syariah Malaysia
ito perbankan syariah sangat diminati Dengan 240 juta jiwa penduduk,
dapat maju karena didukung penuh
masyarakat. Porsi deposito mencapai Indonesia adalah negara berpen-
pemerintahnya. Dana kerajaan yang
60.5% dari keseluruhan dana pihak duduk terbesar keempat dunia. Seki-
ditempatkan di bank syariah setem-
ketiga yang dikelola. tar 50 persen di antaranya adalah
pat berkontribusi hingga 17 persen
Aktifitas pembiayaan perbankan penduduk yang berusia di bawah 29
(sekitar 130 triliun) dari total dana
syariah juga masih terus tumbuh. tahun (kelas menengah). Keadaan
bank. “Dana pemerintah bisa men-
Utamanya pembiayaan Murabahah demografi penduduk yang muda itu
capai Rp 130 triliun yang ditaruh di
dengan posisi terakhir per Oktober telah menjadi daya penggerak utama
bank syariah. Semenatra bank syariah
2013 sebesar Rp107,48 triliun disu- bagi perkembangan ekonomi yang
Timur Tengah didukung oleh dana
sul Mudharabah sebesar Rp13,66 berkelanjutan.
yang besar dari industri minyak bumi
triliun dan Musyarakah sebesar
(petro dollar). Hal ini juga yang meng-
gerakkan bank syariah Eropa. Agar
Keunikan perbankan syariah Indonesia dibandingkan Negara lain
dana petro dollar tidak tidak lari ke
negara lain, Eropa menyediakan bank
syariah dan sarana investasi bagi para
pengusaha kaya Timur Tengah.
Oleh karena itu, Indonesia mem-
punyai keunikan sendiri dalam
mengembangkan model bisnis per-
bankan syariah dalam negeri. Saat
ini model bisnis retail banking yang
umumnya diterapkan dalam ope-
rasional perbankan syariah Indonesia
adalah retail banking meningat profil
nasabah retail yang mendominasi per-
bankan syariah dan komposisi dana
jangka pendek menyebabkan struktur

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 51


WAWANCARA EKSKLUSIF

dana yang berhasil dihimpun bersifat pan maupun investasi. Sebagai con- biaya-biaya yang harus dikeluarkan
jangka pendek dengan nominal kecil. toh produk Tabungan iB di bank sya- bank akan diambil dari bagi hasil
Retail banking saat ini didukung oleh riah menawarkan dua jenis tabungan, yang menjadi hak bank. Dengan pola
SDM-SDM yang kompeten di bidang yang bisa dipilih oleh penabung sesuai ini, dana nasabah yang diinvestasi-
retail dan consumer banking kebutuhannya. Tabungan iB den- kan dalam tabungan iB tidak akan
gan skema titipan bagi mereka yang berkurang atau hilang meskipun
Sebagian orang berpendapat
mengutamakan keamanan dana dan investasi yang dilakukan bank syariah
bahwa bank syariah di Indone-
kemudahan transaksi sehari-hari. Dan mengalami kerugian.
sia sama saja dengan bank kon-
Tabungan iB dengan skema investasi d. Keberadaan Dewan Pengawas
vensional lainnya. Perbedaannya
bagi mereka yang menginginkan kea- Syariah dalam Struktur Organ-
hanya terletak pada peristilahan
manan dana sekaligus memperoleh isasi Bank Syariah
(terminologi) teknis dan tranksaksi
hasil investasi yang lebih tinggi. Dewan Pengawas Syariah (DPS).
yang digunakan. Bagaimana menu-
rut pendapat Bapak? Penabung dapat memilih Tabun- DPS bertugas mengawasi segala akti-
gan iB dengan skema titipan, dan uang fitas bank agar selalu sesuai den-
Bank syariah berbeda dengan
yang “dititipkannya” kepada bank gan prinsip-prinsip syariah. DPS
bank konvensional dalam hal akad
syariah bebas diambil setiap saat ini dibawahi oleh Dewan Syariah
dan aspek legalitas, struktur organ-
ketika ia membutuhkan dana. Jum- Nasional (DSN). Berdasarkan laporan
isasi, lembaga penyelesaian sengketa,
lah uangnya dalam Tabungan iB akan dari DPS pada masing-masing lem-
usaha yang dibiayai, dan lingkungan
tersimpan aman, karena bebas dari baga keuangan syariah, DSN dapat
kerja serta corporate culture. Per-
resiko pemotongan dana ketika usaha memberikan teguran jika lembaga
bedaan yang mendasar antara bank
bank mengalami kerugian. Keuntun- yang bersangkutan menyimpang. DSN
syariah dengan bank konvensional,
gan yang diperoleh oleh penabung juga dapat mengajukan rekomendasi
antara lain :
dengan skema ini berupa bonus, yang kepada lembaga yang memiliki otori-
a. Perbedaan Prinsip Dasar besarnya sesuai dengan kebijakan tas seperti Bank Indonesia dan Depar-
Perbedaan pokok antara bank masing-masing bank syariah. temen Keuangan untuk memberikan
konvensional dengan bank syariah sangsi.
Penabung yang menginginkan
adalah bank syariah beroperasi ber-
hasil investasi yang lebih tinggi dapat e. Kewajiban Mengelola Zakat
dasarkan syariah atau prinsip agama
memilih jenis Tabungan iB dengan Bank syariah diwajibkan menjadi
Islam. Sesuai dengan prinsip Islam
skema investasi. Dana masyarakat pengelola zakat yaitu dalam arti wajib
yang melarang sistem bunga atau
yang terkumpul, akan ditempatkan membayar zakat, menghimpun, men-
riba, maka bank syariah beroperasi
oleh bank syariah ke sektor-sektor gadministrasikannya dan mendistri-
berdasarkan kemitraan pada semua
usaha produktif yang menghasilkan busikannya. Hal ini merupakan fungsi
aktivitas bisnis atas dasar kesetaraan
profit. Nilai imbal hasil ini fluktu- dan peran yang melekat pada bank
dan keadilan.
atif, sesuai dengan imbal hasil yang syariah untuk memobilisasi dana-
b. Akad antara bank dan nasabah diperoleh bank syariah dari invetasi dana sosial (zakat. Infak, sedekah).
Akad merupakan suatu kesepa- yang dilakukan. Bagaimana jika f. Lembaga Penyelesaian Sengketa
katan yang mengikat kedua belah investasi yang dilakukan oleh bank
pihak yang saling bersepakat, yakni Pada perbankan syariah terdapat
syariah merugi? Jangan kahawatir.
masing-masing pihak terikat untuk perbedaan atau perselisihan antara
Karena masyarakat yang menyimpan
melaksanakan kewajiban mereka bank dan nasabahnya, kedua belah
uangnya di Tabungan iB tidak akan
masing-masing yang telah disepakati pihak tidak menyelesaikannya di per-
ikut mengalami kerugian itu. Saat ini
terlebih dahulu. Dalam bank syariah, adilan negeri, tetapi menyelesaikannya
perhitungan bagi hasil antara bank
akad yang yang dilakukan memiliki di Peradilan Agama dan BASYARNAS.
syariah dan nasabah tidak didasar-
konsekwensi duniawi dan ukhrowi, kan pada profit yang diperoleh (profit Penyelesaian sengketa perban-
karena akad yang dilakukan berdasar- and loss sharing), namun didasarkan kan syariah melalui proses litigasi
kan hukum islam. pada pendapatan (revenue sharing). diajukan ke Pengadilan Agama.
c. Pengelolaan Dana Nasabah Dengan pola revenue sharing, bagi Pendapat Bapak?
Dalam sistem bank syariah dana hasil kepada nasabah diperhitungkan Sebelum adanya UU No.21 Tahun
nasabah dikelola dalam bentuk titi- dari pendapatan bank, sedangkan 2008 tentang Perbankan Syariah

52 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


WAWANCARA EKSKLUSIF

terkait dengan penyelesaian sengketa tang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun Agustus 201, yaitu yang membatal-
ekonomi syariah, telah ada peratu- 1989 tentang Peradilan Agama, pada kan Penjelasan Pasal 55 ayat 2 UU
ran yang mengatur tentang proses pasal 49 huruf i. dan juga setelah No.21 Tahun 2008 tentang Perban-
litigasi ekonomi syariah yaitu sesuai adanya Keputusan Mahkamah Kon- kan Syariah, maka masyarakat saat ini
dengan UU No. 3 Tahun 2006 tentang stitusi Nomor 93/PUU-X/2012 yang memiliki kepastian dalam menyele-
Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1989 mana telah dibacakan pada tanggal saikan sengketa melalui jalur litigasi
tentang Peradilan Agama, pada pasal 29 Agustus 2013, bahwa terkait den- dimaksud, yaitu Peradilan Agama,
49 huruf i., yang menyebutkan bahwa gan sengketa ekonomi syariah, jalur dan masyarakat juga akan ber-
Peradilan Agama bertugas dan ber- litigasi yang dapat ditempuh adalah harap bahwa penyelesaian sengketa
wenang dan berwenang memeriksa, melalui peradilan agama yang sebe- ekonomi syariah khususnya sengketa
memutus, dan menyelesaikan perkara lumnya banyak masyarakat menem- perbankan syariah dapat diselesaikan
di tingkat pertama antara orang- puh jalur peradilan umum. sesuai dengan yang mereka harapkan.
orang yang beragama Islam di bidang Jika kita lihat, rentang waktu
ekonomi syariah. Jadi dari aturan ini Terakhir, apa saja yang harus
antara UU No.3 tahun 2006 dengan dipersiapkan dan dilakukan Peradi-
terlihat bahwa kompetensi absolut Keputusan MK No.93/PUU-X/2012
untuk sengketa ekonomi syariah ter- lan Agama terkait dengan penanga-
adalah memiliki rentang waktu 7 nan sengketa ekonomi syariah ini?
masuk di dalamnya sengketa perban- tahun, dan menurut pendapat kami
kan syariah harus ditangani oleh per- rentang waktu tersebut adalah rent- Yang perlu dipersiapkan oleh Per-
adilan agama. ang waktu yang cukup bagi Peradi- adilan Agama terkait dengan pen-
Kita ketahui bahwa perbankan lan Agama untuk mempersiapkan anganan sengketa ekonomi syariah
syariah bersifat unik atau berbeda sumber daya insani terutama kom- adalah:
dengan bank konvensional, jadi petensi di bidang ekonomi syariah 1) sumber daya insani yang
seharusnya dan sewajarnya Peradi- termasuk di dalamnya pengetahuan memiliki ilmu dan wawasan yang
lan Agama yang menangani sengketa tentang perbankan syariah dan juga luas di dalam ekonomi syariah, baik
perbankan syariah, karena perban- infrastruktur dalam proses peradilan wawasan terkait peraturan perun-
kan syariah menggunakan prinsip- terkait dengan penanganan sengketa dang-undangan yang berlaku dan juga
prinsip syariah (hukum islam) di ekonomi syariah dimaksud. pengetahuan operasional dari kegia-
dalam pelaksanaan aktivitasnya, dan tan ekonomi syariah dimaksud;
saya percaya Peradilan Agama telah Pendapat masyarakat tentang
2) infrastruktur yang cukup,
cukup lama menyiapkan kompetensi penyelesaian sengketa ini mela-
sehingga dalam proses pelaksanaan
yang diperlukan untuk menangani lui Peradilan Agama sebenarnya
penyelesaian sengketa ekonomi sya-
hal-hal terkait dengan prinsip-prinsip bagaimana menurut Bapak?
riah dapat ditangani dengan baik,
ekonomi syariah dimaksud. Kedepan
Selama ini, penyelesaian sengketa dan memenuhi harapan para pelaku
tentunya diperlukan kerja sama yang
terkait dengan ekonomi syariah dan ekonomi syariah.
baik dengan regulator untuk sama-
khususnya sengketa perbankan sya- Kami berkeyakinan bahwa hal
sama memahami praktek-praktek
riah, pada umumnya dilakukan mela- tersebut dapat dilakukan oleh Per-
penerapan ekonomi syariah di indus-
lui jalur Peradilan Umum (pengadilan adilan Agama, sehingga tugas dan
tri, sekaligus mengantisipasi produk-
negeri) dan Basyarnas. Hal ini dika- kewenangannya dapat dilaksanakan
produk yang akan berkembang di
renakan, masyarakat masih memi- sebaik-baiknya.
masa datang.
liki persepsi bahwa Peradilan Agama
(Achmad Cholil)
Menurut Bapak sendiri, apa- hanya menyelesaikan sengketa di
kah Peradilan Agama sudah siap bidang Perkawinan, Waris, Wasiat,
menangani sengketa ekonomi dan lainnya yang terkait dengan
syariah? orang-orang yang beragama Islam
Walau bagaimanapun juga, Per- (tidak termasuk Ekonomi Syariah).
adilan Agama harus siap dan dapat Tetapi sejak adanya Keputusan
menangani sengketa ekonomi Sya- MK No.93/PUU-X/2012 yang mana
riah. Hal tersebut telah diamanat- telah dibacakan pada tanggal 29
kan dalam UU No.3 Tahun 2006 ten-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 53


PROGRAM PRIORITAS

Tak Perlu
Banjir
Keringat
untuk
Naik
Pangkat
Mekanisme kenaikan pangkat reguler tanpa
kertas (paperless) merupakan salah satu program
prioritas yang digalakkan Badilag. Bagaimana
perkembangannya sejak setahun dijalankan? http://www.learnvest.com/wp-content/uploads/2013/07/120488598.jpg

S
eorang pegawai yang baru Dalam keadaan panik, pegawai pegawai dipindai, lalu disimpan
mengabdi sekitar empat tahun itu lantas menelpon sana-sini. Sial dalam format Pdf. Pejabat kepegawa-
di pengadilan agama membong- baginya. Rekan-rekannya, termasuk ian di daerah cukup mengunggah
kar isi lemarinya. Tangannya bergerak atasan langsungnya, tidak bisa ban- data kepegawaian yang valid di SIM-
cepat membolak-balik berkas yang yak membantu, sebab usul kenaikan PEG. Dokumen-dokumen kepegawa-
ada. Peluh menetes dari keningnya. pangkat reguler berlaku serentak ian itu lalu ditaruh di e-dokumen
Ia dikejar-kejar waktu untuk segera secara nasional. Sang pegawai tidak dan sewaktu-waktu dapat dibuka
menyiapkan berbagai dokumen mungkin mengajukan berkas usulan serta dicetak, baik oleh pegawai yang
kepegawaian, sebagai kelengkapan kenaikan pangkat itu menyusul. Gagal bersangkutan maupun oleh pejabat
usul kenaikan pangkat reguler. mengumpulkan dokumen-dokumen kepegawaian di PA/MS, PTA/MSA dan
Pegawai itu mulai panik ketika kepegawaiannya tepat waktu, ia pun Badilag.
menyadari dokumen-dokumen kepe- akhirnya hanya bisa duduk tertegun. Kasubdit Data dan Evaluasi Ditjen
gawaiannya tidak terkumpul di satu Kisah pilu seperti itu jamak terjadi Badilag Durminto, S.H., M.H., menga-
tempat, sementara batas waktu di masa lalu. Tapi kini keadaannya takan bahwa tujuan kenaikan pangkat
untuk mengumpulkan dokumen- sudah sangat berbeda. Itu terjadi sete- secara paperless ini ialah untuk mem-
dokumen itu semakin mepet. Seba- lah Ditjen Badilag memberlakukan bantu mengurangi beban kerja satker
gian dokumen penting, seperti SK sistem paperless untuk memproses di daerah. “Selain itu agar dapat mem-
CPNS dan PNS, malah sudah terlanjur kenaikan pangkat reguler tenaga berikan pelayanan kepegawaian yang
‘disekolahkan’ di bank, dan ia tidak teknis peradilan agama. maksimal secara cepat, efektif, dan
memiliki salinannya. Kalau dokumen- Dengan sistem paperless, usulan efisien,” kata Durminto.
dokumen itu tidak lekas didapatnya, kenaikan pangkat reguler tidak lagi Saat ini, mekanisme kenaikan
ia bakal sangat rugi karena kenaikan menggunakan kertas. Dokumen- pangkat secara paperless diberlaku-
pangkatnya tertunda. dokumen kepegawaian seorang kan Badilag untuk tenaga teknis per-

54 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


PROGRAM PRIORITAS

adilan agama yang hendak naik pang- paperless. hakim dan 378 tenaga kepaniteraan.
kat reguler. Ketika musim kenaikan pangkat Dari jumlah itu, tenaga teknis yang
Sebagai gambaran, per Desem- tiba, Badilag—dalam hal ini Subdit berhasil naik pangkat berjumlah 977
ber 2013, Badilag mengelola data Data dan Evaluasi—mencetak doku- orang, yang terdiri atas 622 hakim
kepegawaian tenaga teknis peradilan men-dokumen elektronik yang ada di dan 355 tenaga kepaniteraan. Tenaga
agama dari seluruh Indonesia yang SIMPEG untuk dikirim ke BKN. teknis yang tidak bisa naik pangkat
berjumlah 8380 orang. Mereka terdiri Lazimnya, mulai dari pengiriman hanya 51 orang, yang terdiri atas 28
dari 3633 hakim, 1748 pejabat kepan- berkas usulan kenaikan pangkat oleh hakim dan 23 tenaga kepaniteraan.
iteraan, 1508 panitera pengganti, 291 PTA/MSA ke Badilag hingga diter- “Mereka tidak bisa naik pangkat
jurusita dan 1200 jurusita pengganti. imanya SK kenaikan pangkat oleh karena pangkatnya sudah mentok.
Selain hakim, para tenaga teknis itu seorang tenaga teknis, waktu yang Mentok karena kelas, melampaui
biasa disebut dengan tenaga kepanit- diperlukan adalah empat bulan. Den- atasan atau karena ijazah,” kata Dur-
eraan. gan sistem paperless, di mana pihak minto.
Dokumen-dokumen kepegawa- PTA/MSA tidak perlu mengusulkan Dari 977 orang yang naik pangkat
ian tenaga teknis yang diperlukan dan tidak pula mengirim berkas fisik, itu, 798 orang atau 81,67 persen di
sebagai kelengkapan usul kenaikan waktu yang diperlukan untuk proses antaranya naik pangkat secara paper-
pangkat reguler adalah SK CPNS, SK kenaikan pangkat bisa lebih singkat. less. Sisanya, 165 orang atau 18,33
PNS, SK pangkat terakhir, SK jabatan persen, tetap naik pangkat secara
terakhir dan DP3 dua tahun tera- Sudah tiga kali manual.
khir. Untuk kenaikan pangkat karena Hingga kini, Badilag telah tiga kali Pada tahap ketiga, Oktober 2013,
penyesuaian ijazah, dokumen-doku- memproses usulan kenaikan pangkat Badilag tidak lagi menerima berkas
men tersebut ditambah dengan ijazah reguler secara paperless. Namun kebi- fisik usulan kenaikan pangkat reguler.
yang telah dilegalisir, uraian tugas dan jakan itu tidak langsung jadi. Badilag Semua harus pakai sistem paperless.
Surat Tanda Lulus Ujian Penyesuaian melakukannya secara bertahap. Seluruh dokumen harus diunggah
98.jpg Ijazah. Pada awalnya Badilag melakukan lewat fasilitas e-dokumen yang ada di
Jika seluruh dokumen kepegawa- uji coba pada Oktober 2012 untuk SIMPEG.
ian tenaga teknis sudah terhimpun tiga PTA, yaitu PTA Jakarta, PTA Ban- Pada periode Oktober 2013 itu
di SIMPEG, Badilag bisa dengan ten dan PTA Yogyakarta. Ketiga PTA tenaga teknis yang diusulkan naik
mudah mencari nama-nama tenaga itu dipilih lantaran jumlah satkernya pangkat reguler berjumlah 541 orang.
teknis peradilan agama yang memen- tidak terlalu banyak. PTA Jakarta Mereka terdiri atas 299 hakim dan
uhi syarat untuk naik pangkat pada membawahi lima satker, PTA Banten 242 tenaga kepaniteraan. Dari jumlah
periode tertentu. Dengan sistem ini, membawahi enam satker dan PTA itu, yang bisa naik pangkat berjumlah
Badilag juga tidak perlu direpotkan Yogyakarta membawahi lima satker. 411 orang, yaitu 263 hakim dan 148
oleh tumpukan usul kenaikan pang- Saat itu total ada 50 orang yang tenaga kepaniteraan. Sisanya, 131
kat yang dikirim oleh satker-satker di diusulkan naik pangkat reguler, ter- orang, tidak bisa naik pangkat karena
daerah. diri dari hakim dan tenaga kepan- berbagai faktor.
Namun perlu dicermati bahwa iteraan. Dari jumlah itu, 39 orang “Tenaga teknis yang naik pang-
kenaikan pangkat tenaga teknis per- bisa naik pangkat, dengan rincian 36 kat secara paperless pada periode
adilan agama tidak hanya melibat- orang atau 92,30 persen naik pang- Oktober 2013 adalah 411 orang atau
kan pengadilan tingkat pertama dan kat secara paperless dan tiga lainnya prosentasenya 100 persen,” tandas
pengadilan tingkat banding serta atau 7,30 persen naik pangkat secara Durminto.
Badilag, tapi juga melibatkan BKN. manual. Dengan demikian, sejak diujico-
Sistem paperless ini diterapkan ketika “Uji coba itu berjalan sukses,” kata bakan pada Oktober 2012, telah ada
Badilag memproses usul kenaikan Durminto. 1245 tenaga teknis yang proses kenai-
pangkat tenaga teknis dari PTA/MSA. Setelah itu, Badilag memberlaku- kan pangkat regulernya dilakukan
Sementara usulan kenaikan pangkat kan sistem paperless secara nasional secara paperless. Proses itu terbukti
dari Badilag ke BKN tetap menggu- pada April 2013. Kala itu ada 1028 lebih cepat, lebih hemat, dan tidak
nakan berkas fisik, karena sejauh ini tenaga teknis yang diusulkan naik memerlukan banyak keringat.
BKN belum memberlakukan sistem pangkat. Mereka terdiri atas 650 [hermansyah]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 55


SOSOK
Prof. Dr. H. Rifyal Ka’bah, M.A.

Kiprah Sang Hakim Agung


Non-Karir di Kamar Agama

Mahkamah Agung dan


Peradilan Agama baru
saja kehilangan salah
satu putra terbaiknya,
Prof. Dr. Rifyal Ka’bah,
M.A. Ia tutup usia pada
24 September 2013
di National University
Hospital, Singapura.
Apa saja yang layak
dikenang darinya?

A
lmanak menunjukkan tahun dengan santai. “Saya tidak men- Siapa sebenarnya yang men-
1999. Di DPR, Dr. Rifyal calonkan diri sebagai Hakim Agung, calonkan Rifyal Ka’bah? Hamidah
Ka’bah, M.A. menjalani fit tetapi saya dicalonkan. Apakah saya Yacoub, sang istri, punya cerita. “Yang
and proper test calon Hakim Agung. diterima atau tidak, keputusan di tan- mencalonkan Prof. Dr. Yusril Ihza
Yang dihadapinya adalah para wakil gan Anda,” ujar Rifyal. Mahendra,” tutur Hamidah, kepada
rakyat produk reformasi yang dikenal Meski terkesan nothing to loose, Tim Redaksi Majalah “Peradilan
garang-garang. hasil fit and proper test itu tak pelak Agama”.
“Anda mencalonkan diri menjadi membuat Rifyal gembira. Ia din- Hamidah Yacoub menuturkan,
Hakim Agung,” kata seorang anggota yatakan lulus, dan tak lama kemudian, pada tahun 1999 itu, Prof. Dr. Yus-
DPR, “Apakah hanya dengan menu- pada tahun 2000, bersama beberapa ril Ihza Mahendra menjabat sebagai
lis dan mengajar Anda bisa menjadi calon Hakim Agung lainnya, ia diku- Menteri Kehakiman dan HAM. Sebagai
Hakim Agung?” kuhkan sebagai Hakim Agung oleh kolega di UI dan di sebuah organisasi,
Mendengar pertanyaan bernada Presiden RI kala itu, Abdurrahman Yusril meminta Rifyal untuk mengi-
meremehkan itu, Rifyal menjawab Wahid. kuti seleksi calon Hakim Agung. Saat

56 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


SOSOK

itu, Rifyal baru saja menyelesaikan Satu tahun kemudian, ibunya didikannya ke Institute of Islamic
S-3 nya di UI. wafat. Karena jadi yatim piatu, Rifyal Studies Cairo untuk meraih Diploma
“Bagaimana saya bisa menjadi lantas tinggal bersama neneknya. pada 1978 dan Magister pada 1984.
Hakim Agung, sementara saya tidak Namun tidak lama kemudian Di Kairo pula, pada April 1984, Rifyal
pernah menjadi hakim?” ujar Rifyal neneknya juga tutup usia. Akhirnya Ka’bah menikah dengan Hamidah
kepada Yusril. ia diurus oleh dua orang pamannya. Yacoub.
“Anda kan Doktor Ilmu Hukum UI. Untuk biaya sekolah dan biaya hidup, Rifyal pernah mengalami pahitnya
Pasti bisa,” jawab Yusril. ia dibantu oleh keluarga. hidup di negeri seberang ketika
Karena tidak pernah terpikirkan Sesungguhnya orang tua Rifyal beasiswa kuliah di Mesir tidak
olehnya untuk menjadi Hakim Agung, cukup berkemampuan secara mencukupi biaya hidupnya sehari-
Rifyal pun shalat istikharah. Dari situ ekonomi. Saat masih hidup, ayahnya hari. Maka muncullah ide di benaknya
ia mendapat kemantapan. Sesuai memiliki lebih kurang 50 ekor untuk mencari uang tambahan. Ia
permintaan Yusril, ia ikut seleksi kerbau dan sejumlah sawah. Seekor bersama teman-temannya menjahit
calon Hakim Agung di DPR—waktu itu kerbau diberikan kepadanya dan seragam sekolah, pakaian diplomat
belum ada KY. Rifyal akhirnya benar- 49 ekor kerbau dibagikan kepada dan sebagainya. Ketika itu ia bahkan
benar jadi Hakim Agung dari jalur keluarga ayahnya. Pembagian seperti dipercaya menjadi koordinator
non-karir dan ditempatkan di bawah itu didasarkan pada adat istiadat tukang jahit.
Ketua Muda Urusan Lingkungan setempat yang menganut sistem Selain menjahit, ia bersama
Peradilan Agama (Uldilag), sesuai matrilineal. Di kemudian hari, uang teman-temannya melakoni berbagai
keahliannya di bidang hukum Islam. hasil penjualan seekor kerbau itu pekerjaan seperti menjadi pelayan
Saat itu, Rifyal tercatat sebagai Hakim sangat berguna untuk membiayai restoran dan pekerja di pabrik. Ketika
Agung termuda, karena usianya belum pendidikan Rifyal hingga ke musim liburan tiba, bersama teman-
genap 50 tahun. Ia juga menjadi satu- perguruan tinggi. temannya, ia pergi ke Eropa dan bek-
satunya hakim agung non-karir di Rifyal menempuh pendidikan- erja di sana. Teman-temannya itu kini
bawah Uldilag—kini Kamar Agama nya sejak jenjang paling dasar hingga menjadi professor di berbagai kam-
MA. memperoleh gelar Sarjana Muda (BA) pus.
“Bagi Bapak, ketika itu tiada motif di Ranah Minang. Di samping belajar Rifyal sangat menghargai waktu.
lain menjadi Hakim Agung, kecu- di bangku sekolah, ia juga mendalami Di sela-sela bekerja, ketika di Eropa
ali ingin mengembangkan dan men- ilmu agama di surau, sebagaimana itu ia gunakan waktu untuk mem-
egakkan syari’at Islam. Salah satunya umumnya anak-anak Minang yang baca buku di perpustakaan Universi-
adalah dengan memajukan peradilan dikenal taat beragama. tas Leiden, Belanda. Bahkan di dalam
agama,” ungkap Hamidah. Rifyal punya kemahiran berbahasa kereta api ketika hendak pergi kerja,
*** asing. Ketika kuliah di IAIN Imam ia sempat menerjemahkan buku.
Rifyal Ka’bah adalah orang Minang. Bonjol, ia kerap berbahasa Arab dan Buku “Islam Versus the West” adalah
Ia lahir di Batusangkar, Sumatera Inggris dengan teman-temannya. salah satu buku yang ia terjemahkan.
Barat, pada 22 Juli 1950. Skripsinya pun ia tulis dalam bahasa Buku itu terbit pada tahun 1981 den-
Kehidupan Rifyal sewaktu kecil Arab. Ia sempat menekuni bahasa Ing- gan judul “Islam Versus Barat”. Buku
cukup memprihatinkan. Anak tunggal gris dengan kuliah di Akademi Bahasa tersebut tentang kisah seorang Yahudi
dari pasangan Ka’bah dan Upik Rah- Asing, jurusan bahasa Inggris. Kema- berkewarganegaraan Amerika ber-
mah ini telah menjadi yatim piatu saat hiran berbahasa asing itulah yang nama Margareth Marcus yang meme-
masih berusia 8 tahun. membuatnya bisa mendapatkan bea- luk Islam dan mengganti namanya
Ayahnya, seorang tokoh siswa untuk kuliah di luar negeri. menjadi Maryam Jameelah.
masyarakat di desa Tabek, terbunuh Selepas dari IAIN Imam Bonjol Pada tahun 1983 hingga 1985,
ketika terjadi pergolakan di Sumat- pada 1973 dengan gelar BA, dengan Rifyal melakukan riset di Islamic
era Barat pada tahun 1957-1958. Ada mendapat beasiswa, Rifyal muda Foundation, Leicester, Inggris. Riset
banyak versi tentang tragedi berda- menjejakkan kakinya di Mesir hingga yang dilakukan antara lain tentang
rah itu. Namun sampai sekarang cer- 1984. Di sana ia mula-mula men- hubungan Islam dan Kristen, di
ita itu tidak benar-benar jelas, bahkan untut ilmu di Universitas al-Azhar bawah bimbingan mualaf asal Jerman,
mayat ayahnya pun tidak diketahui Cairo, lulus pada 1976, dengan gelar Ahmad Von Denffer.
keberadaannya. Lc. Kemudian ia melanjutkan pen- Ketika tiba di Tanah Air pada

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 57


SOSOK

1985, Rifyal Ka’bah memilih jadi Agung lainnya sejak tahun 2000 pelatihan di Mesir. Demikian juga
seorang intelektual, dengan cara men- hingga 2013, salah satu putusan dengan para hakim dari tiga lingkun-
ulis berbagai buku tentang keislaman, yang sempat menyita perhatian gan peradilan lainnya.
terutama hukum Islam. Ia juga aktif di publik adalah putusan perkara Kiprah Rifyal di MA tidak berhenti
sejumlah organisasi Islam. Peninjauan Kembali Nomor 12 PK/ di situ saja. Pada tahun 2006 ia men-
Ia mulai terjun ke kampus lagi AG/2012 mengenai hak asuh anak jadi inisiator dan peserta kerjasama
pada 1993, ketika menjadi staf penga- yang disengketakan Ahmad Dhani MA dengan Southwestern Law School,
jar di Universitas Yarsi, Jakarta. Sejak dan Maia Estianty. Majelis hakim yang Amerika. Hasilnya, sejumlah hakim
itu, ia dipercaya menjadi dosen di ber- memutus perkara itu diketahui oleh agung berkesempatan mengikuti
bagai kampus, termasuk di UI hingga Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial short course tentang Administrasi
menjadi Ketua Konsentrasi Hukum Dr. Ahmad Kamil. Rifyal menjadi Hukum Keluarga di Los Angeles, Cali-
Islam, Program Magister Hukum UI anggota majelis bersama Prof. Abdul fornia, Amerika.
periode 2005-2008. Di UI pula, ia Ghani Abdullah. Pada tahun 2007, ia kembali men-
menamatkan pendidikan doktoralnya Rifyal merupakan sosok multidi- jadi inisiator dan peserta kerjasama
pada tahun 1998. mensi. Ia tak hanya sibuk memutus MA dengan lembaga luar negeri. Kali
*** perkara, tapi juga melakukan banyak ini dengan Markfield Institute of
Memang benar kata Yusril. Rifyal hal untuk MA, terutama merintis ker- Higher Education, Leicester, Inggris.
tidak kesulitan menjadi Hakim Agung, jasama dengan lembaga-lembaga luar Hasilnya, diadakanlah kursus tentang
meski ia tidak punya pengalaman seb- negeri. hukum ekonomi dalam Islam di Neg-
agai hakim. Kepakarannya di bidang Pada 24 Desember 2001, misalnya, eri Ratu Elizabeth itu.
hukum Islam sangat membantunya Rifyal diundang Universitas Baghdad Beberapa bulan sebelum wafat,
menjalankan tugas sebagai Hakim Irak untuk menyampaikan ceramah tepatnya pada akhir Juni 2013, ia bah-
Agung yang ditempatkan di Kamar tentang hukum dan politik di Indo- kan sempat mengikuti kursus tentang
Agama. Kepakarannya itu salah satu- nesia. Prof. Bagir Manan, yang waktu hukum ekonomi dalam Islam di MIHE,
nya akibat kegemarannya membaca itu menjadi Ketua MA, meminta Rifyal Leicester, Inggris. Ini adalah rang-
buku. Ia punya sekitar 5000 buku di untuk menjajaki peluang kerjasama kaian kerjasama dari tahun-tahun
perpustakaan pribadinya. Buku-buku MA dengan negara-negara Timur Ten- sebelumnya.
tersebut tidak hanya berbahasa Indo- gah. Pada waktu itu Irak, Syria, Mesir, Di berbagai negara, Rifyal gencar
nesia, sebagian besar justru berba- dan negara-negara Timur Tengah mempromosikan peradilan agama.
hasa Arab, Inggris dan Perancis. Rifyal lainnya dalam keadaan aman. Pada tahun 2007, misalnya, ia diun-
menguasai empat bahasa itu dengan Rifyal menunaikan amanat itu dang menjadi salah satu pembicara di
baik. dengan baik. Kerjasama internasional Harvard Law School, Cambridge Mas-
Berlatar belakang akademisi, itu berhasil dirintisnya. Dalam kurun sachusetts. Saat itu ia mempresenta-
Rifyal memberi warna tersendiri waktu 2002-2004, dimulailah ker- sikan makalah dengan judul “Islamic
pada putusan-putusan kasasi dan jasama antara MA dan Departemen Law in Court Decisions and Fatwa
peninjauan kembali yang dihasilkan Keadilan Republik Arab Mesir. Saat Institutions in Indonesia.”
para Hakim Agung dari lingkungan itu banyak hakim peradilan agama Ia pernah juga diundang oleh Uni-
peradilan agama. Meski sempat juga mendapat kesempatan mengikuti versity of Washington, School of Law,
menangani perkara-perkara lain,
perkara-perkara yang ditangani Rifyal
kebanyakan adalah perkara perdata
agama.
Dari ratusan putusan yang
dihasilkannya bersama para Hakim

58 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


SOSOK

untuk menjadi pembicara. Ketika itu


ia menyampaikan makalah yang ber- RIWAYAT HIDUP
judul “The Dynamic of Islamic Law in
Indonesia”. Data Pribadi
Kiprah lain Rifyal adalah dalam Nama : Prof. Dr. H. Rifyal Ka’bah, MA
penyusunan Kompilasi Hukum Eko- Kelahiran : 22 Juli 1950, Batusangkar,
nomi Syariah (KHES). Ia banyak Sumatera Barat
menyumbangkan ide untuk penyu-
Ayah : Ka’bah
sunan KHES yang terbit pada tahun
Ibu : Upik Rahmah
2008, salah satunya dengan memberi
Istri : Hamidah Yacoub
gambaran praktik ekonomi syariah di
berbagai negara yang pernah dikun- Anak : Nida Rifyal, S.Sos, M.H
junginya. Menantu : Muhammad Iqbal, S.HI, MA
Rifyal juga terlibat intens dalam
merumuskan konsep Mahkamah Pendidikan Universitas
1. IAIN Imam Bonjol (B.A.) [Padang, 1973]. 4. Staf pengajar Program Magister Hukum
Syar’iyah dan Qanun Jinayah di Aceh.
2. Universitas al-Azhar (License) [Cairo, 1976]. UNISBA [sejak 1998].
Di luar itu, Rifyal mengajar pada 3. Institute of Islamic Studies, Department of 5. Board of Editor Muslim Executive & Expatri-
program pascasarjana di berbagai Social Sciences (Diploma) [Cairo, 1978], ate Newsletter, Jakarta [sejak 1998].
kampus di Indonesia. Sudah banyak (Magister) [Cairo, 1984]. 6. Anggota Tim Pakar Hukum Departemen
sarjana dan doktor yang dibimbing 4. Universitas Indonesia, Program Pascasar- Kehakiman dan Hak-Hak Asasi Manusia
jana (Doktor Ilmu Hukum) [Jakarta, 1998]. [Juli 2000- 2001].
dan diujinya.
7. Hakim Agung Republik Indonesia [Septem-
Rifyal juga sangat produktif menu- Pelatihan Peradilan ber 2000-sekarang].
lis, mulai dari menulis makalah hingga 1. Judicial Administration and Reform Course, 8. Pengajar Pusdiklat Mahkamah Agung RI
menulis buku. Sudah puluhan buku The International Development Law Insti- [2000-sekarang].
dihasilkannya, termasuk buku-buku tute, Sydney, Australia, 2-21 Juni 2002. 9. Staf pengajar Program Magister Hukum
2. Training Program for Sharia Judges, Universitas Islam Jakarta [2004-sekarang].
terjemahan yang aslinya berbahasa
National Centre for Judicial Studies, Minis- 10. Ketua Konsentrasi Hukum Islam, Program
Arab atau Inggris. try of Justice, Kairo, Mesir, 13-25 Juli 2002. Magister Hukum UI [2005-2008].
Dengan kiprahnya yang demikian 3. Comparative Studies on the Legal and 11. Ketua Senat Fakultas Hukum Universuitas
luas, Rifyal banyak bergaul dengan Judicial Systems of Indonesia and Japan, YARSI Periode 2005-2009
Research and Training Institute, Osaka/ 12. Ketua Senat Universitas YARSI Periode
berbagai kalangan, terutama
Tokyo, Jepang, 9 Juni-4 Juli 2003. 2009-2013
warga peradilan agama. Salah satu 4. Family Law in Egypt, National Centre for
tokoh peradilan agama yang dekat Judicial Studies, Ministry of Justice, Kairo, Penerbitan
dengannya adalah H. Soufyan M. Mesir, 6-14 Desember 2003. a. Buku:
Saleh, yang kini menjadi Ketua PTA 5. Short Course on Administration of Fam- 1. Islam dan Fundamentalisme [Jakarta: PT
ily Law in the United States, Southwest- Pustaka Panjimas, 1984].
Medan.
ern Law School, Los Angeles, California, 2. Christian Presence in Indonesia [Leicester:
Bagi Soufyan, Rifyal bukan seka- Amerika Serikat, 18-20 September 2006. The Islamic Foundation, 1985].
dar Hakim Agung, tapi juga guru dan 6. Economic Law in Islam, Markfield Institute 3. Reaktualisasi Ajaran Islam [Jakarta: Mina-
sahabat. “Saya pernah menemaninya of Higher Education, Leicester, Inggris, 1-2 ret, 1987].
November 2007. 4. Islam dan Serangan Pemikiran [Jakarta:
menikmati kopi Aceh di sebuah
7. Workshop On Creating Islamic Lawyers Granada Nadia, 1994].
warung kopi Ule Kareng. Pernah juga nad Judges: Islamic Law in the Law School 5. Hukum Islam di Indonesia [Jakarta: Univer-
saya menemaninya berolah raga jalan and Judicial Training Academies of Muslim sitas Yarsi, 1999].
kaki di pagi atau sore hari,” kenang- Southeast Asia, Asia Research Institute, 6. Dzikir dan Do‘a dalam al-Qur’an [Jakarta:
nya. National University of Singapore, 5-6 Feb- Paramadina, 1999].
ruary 2009. 7. Penegakan Syari’at Islam di Indonesia
Kini Rifyal Ka’bah telah tiada.
[Jakarta: Khairul Bayan, 2004].
Walau jasadnya telah tertimbun Riwayat Pekerjaan 8. Politik dan Hukum dalam al-Qur’an
tanah, kiprah dan jasanya terus hidup 1. Peneliti dan staf pengajar Universitas Yarsi [Jakarta: Khairul Bayan, 2005].
dan dikenang oleh berbagai kalangan, Jakarta [sejak 1993]. 9. The Jakarta Charter and the Dynamic of
termasuk warga peradilan agama. 2. Anggota Lembaga Sensor Film, Departe- Islamic Shariah in the History of Indonesian
men Penerangan RI [1995-1999]. Law [Jakarta: School of Law, Post Graduate
Selamat jalan, Prof…
3. Staf pengajar Program Pasca Sarjana Ilmu Studies, University of Indonesia, 2006].
[Rahmat Arijaya dan Hermansyah]
Hukum UI [sejak 1998]. 10. Risalah Hari Raya [Jakarta: DDII, 2006].

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 59


SOSOK

11. Belajar Dari Mesir [Jakarta: Penerbit Renai- 9. “Occidentalisme sebagai Respon terhadap 2006, hal. 59-74.
san, 2006]. Orientalisme” dalam Oksidentalisme: Sikap 13. “Kodifikasi Hukum Islam Melalui Undang-
Kita terhadap Tradisi Barat. Jakarta: Para- Undang di Indonesia”, Suara Uldilag, Vol.
b. Buku Bersama Penulis Lain : madina, Seri KKA Ke 158 Th XV/2000. 3 No. XII, Maret 2008, hal. 125-135.
1. “The Ummah Negligence of the Hajjatu 10. “Hukum Pidana Islam dan Penegakan 14. “Hukum Keluarga di Amerika Serikat”,
‘l-Wada‘ Principles” dalam Universality of Hukum di Indonesia” dalam Jaenal Aripin Varia Peradilan, Tahun Ke XXIII No. 269,
the Holy Prophet’s Message. Islamabad: et. al., Pidana Islam di Indonesia. Jakarta: April 2008, hal. 32-40.
Ministry of Religious Affairs, Government Pustaka Firdaus, Juli 2001. 15. “Studi Banding Hukum Ekonomi Syariah ke
of Pakistan, 1985. 11. “Pembaruan Islam” dalam Sukandi (ed.), Beberapa Negara”, Varia Peradilan, Tahun
2. “Bawalah Kepada Kami al-Qur’an Yang Tharikat Nurcholishy. Jogyakarta: Pustaka XXIII No. 277, Desember 2008, hal. 20-26.
Lain atau Gantilah” dalam buku Polemik Pelajar, Oktober 2001.
Reaktualisasi Ajaran Islam. Jakarta: Penerbit 12. “Pendidikan Hukum Islam”. Yogyakarta: Buku Terjemahan:
Panjimas, 1988. Fakultas Hukum Universitas Muhammadi- 1. Islam Versus Barat [Jakarta: Penerbit al-
3. “Islam dan Wawasan Keindonesiaan”. yah. Hidayah, 1981; terjemahan dari bahasa
Bandung, Mizan, 1990. 13. “Islamic Law in Court Decisions and Fatwa Inggris].
4. “Islam Indonesia dan Pusat-Pusat Pemikiran Instiution in Indonesia” dalam Michael 2. Ummat Islam: Dahulu, Sekarang dan Akan
Islam di Timur Tengah” dalam buku Ruh Feener and Mark Cammack, Islamic Law in Datang [Jakarta: Penerbit al-Hidayah, 1981;
Islam dalam Budaya Bangsa: Wacana Antar Contemporary Indonesia: Ideas and Instiu- terjemahan dari bahasa Arab].
Agama dan Bangsa. Jakarta: Yayasan Festi- tion. Cambridge: Islamic Legal Studies Pro- 3. Metode Baru Studi Tauhid [Jakarta: LPPA
val Istiqlal, 1996. gram, Harvard Law School, 2007. Muhammadiyah, 1985; terjemahan dari
5. “Yurisprudensi Peradilan Agama dan Fiqh 14. “Sistem Peradilan Sudan”. Jakarta: bahasa Arab].
Para Fuqaha’” dalam Abdul Gani Abdul- Mahkamah Agung RI, 2008. 4. Beberapa Kebijaksanaan Islam tentang
lah, 10 Tahun Undang-Undang Peradilan Da`wah [Jakarta: LPPA Muhammadiyah,
Agama. Jakarta: Panitia Seminar Nasional Makalah dalam Jurnal 1985; terjemahan dari bahasa Arab].
10 Tahun Undang-Undang Peradilan 1. “Modernisme dan Fundamentalisme” 5. Shalat Berjama‘ah [Jakarta: LPPA Muham-
Agama, 1999. dalam jurnal `Ulumul Qur’an, No. 3, Vol. IV, madiyah, 1985; terjemahan dari bahasa
6. “Media TV untuk Dakwah Islam” dalam Th. 1993. Arab].
Asep S. Muhtadi et. al., Dakwah Kontem- 2. “Reformasi Metodologi Pengembangan 6. Pencemaran Lingkungan dalam Pandangan
porer: Pola Alternatif Dakwah Melalui Tel- Hukum Islam” dalam Mimbar Hukum No. Islam [Jakarta: Penerbit Minaret, 1987; ter-
evisi. Bandung: Pusdai Press, Maret 2000. 43 Th. X Juli-Agustus 1999. jemahan dari bahasa Arab].
7. “Polemik Hubungan Islam dengan Negara” 3. “Pengembangan Nilai-Nilai Islam dalam 7. Islam sebagai Kekuatan Internasional
dalam Saripuddin HA, Negara Sekuler: Pengajaran Ilmu Hukum” dalam Mimbar [Bandung: Rosda Karya, 1987; terjemahan
Sebuah Polemik. Jakarta: Putra Berdikari Hukum No. 51 Thn. XII, Maret-April 2001. dari bahasa Arab].
Bangsa, 2000. 4. “Pluralisme dalam Perspektif Syari‘ah” 8. Tanggung Jawab Akademikus Muslim
8. “Syari‘at Islam di Aceh dalam Konteks dalam Mimbar Hukum, No. 55 Th. XII, [Jakarta: Penerbit Minaret, 1987; terjema-
Negara Nasional” dalam R.M. Talib Pus- November-Desember 2001. han dari bahasa Arab].
pokusummo (ed.), Reformasi Hukum: 5. “Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi 9. Perkembangan Mazhab dalam Islam
Sebuah Keniscayaan. Jakarta: Tim Pakar dalam Perspektif Hukum Islam”, Jornal [Jakarta: Penerbit Minaret, 1987; terjema-
Hukum Departemen Kehakiman dan Hak- Konstitusi, Vol. 1 No. 1, Juli 2004, hal. han bahasa Arab].
Hak Asasi Manusia R.I., 2000. 46-56. 10. Islam dan Filsafat Eksistensial [Jakarta:
6. “Permasalahan Perkawinan”, Varia Peradi- Penerbit Minaret, 1987; terjemahan dari
lan, Tahun Ke XXI No. 243, Februari 2006, bahasa Arab].
hal. 13-17. 11. Deskripsi Ekonomi Islam [Jakarta: Penerbit
7. “Kompilasi Hukum Islam (KHI) Tandingan”, Minaret, 1987; terjemahan dari bahasa
Suara Uldilag, Vol. 2 No. 6, April 12005, Arab].
hal. 35-40. 12. Syari‘at Islam dan Tantangan Zaman
8. “Harmonisasi Hukum Islam dan Hukum [Jakarta: Penerbit Minaret, 1987; terjema-
Lain”, Varia Peradilan, No. 242, 2005, hal. han dari bahasa Arab].
29-33. 13. Keluasan dan Keluwesan Syari‘at Islam
9. “Wakaf dalam Perspektif Hukum Nasional”, [Jakarta: Penerbit Minaret, 1988; terjema-
Suara Uldilag, Vol. III No. 8, April 2006, hal. han dari bahasa Arab].
16-29. 14. Islam dan Dilemma Ekonomi [Jakarta:
10. “Penyelesaian Sengketa Ekonomi Sya- Penerbit Minaret, 1988; terjemahan dari
riah Sebagai Kewenangan Baru Peradilan bahasa Arab dan Inggeris].
Agama”, Varia Peradilan, Tahun Ke XXI No. 15. Masalah Tauhid [Jakarta: Penerbit Minaret,
245, April 2006, hal. 12-21. 1988; terjemahan dari bahasa Arab].
11. “Pengangkatan Anak Menurut UU No. 16. Praktek Shalat Nabi [Jakarta: Penerbit Min-
3/2006”, Varia Peradilan, Tahun Ke XXI No. aret, 1988; terjemahan dari bahasa Arab].
248. Juli 2006, hal. 29-35. 17. Islam dan Feminisme [Jakarta: Penerbit
12. “Praktek Ekonomi Syariah di Indonesia”, Minaret, 1988; terjemahan dari bahasa
Suara Uldilag, Vol. 3 No. IX, September Arab dan bahasa Inggeris].

60 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


SOSOK

18. Rincian ‘Aqidah Menurut Empat Mazhab 12. “Islam Indonesia dan Pusat-Pusat Pemikiran ence in Indonesia.” International Confer-
[Jakarta: Penerbit Minaret, 1988; terjema- Islam di Timur Tengah”. Seminar Festival ence on Islamization of Human Sciences,
han dari bahasa Arab]. Istiqlal, November 1995. International Islamic University Malaysia,
19. Krisis Pemikiran Islam [Jakarta: IIIT/Media 13. “Hukum Menurut Pandangan NU”. Semi- Kuala Lumpur, 4-6 Agustus 2000.
Dakwah, 1994; terjemahan dari bahasa nar Universitas Yarsi, 26 April 1997. 29. “Krisis Hukum dan Syari‘at Islam sebagai
Arab]. 14. Hukum Positif”, Seminar Nasional Syari‘at
20. Praktek Haji Nabi s.a.w. [Jakarta: Crescent Islam Solusi Total Krisis Multidimensi,
Press, 1988; terjemahan dari bahasa Arab]. Gedung Bursa Gagasan, Jakarta 21 Okto-
21. Metodologi Islam dan Ilmu-ilmu Tingkah ber 2000.
15. “Methodology of NU and Muhammadiyah
Laku serta Pendidikan [Jakarta: IIIT/Media 30. “Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujud-
in Islamic Law”. Seminar diselenggarakan
Dakwah, 1994; terjemahan dari bahasa kan Perekonomian yang Islami”, Seminar
oleh Universitas Yarsi, 14 Maret 1998.
Arab]. Sehari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
16. “Metodologi Tarjih Muhammadiyah”.
22. Kisah-Kisah al-Qur’an [Jakarta: Penerbit Bukittinggi, 28 Oktober 2000.
Seminar PP Muhammadiyah Jakarta, 8 Jan-
Granada Nadia, 1994; terjemahan dari 31. “Undang-Undang Perkawinan Yang Ideal
uari 1999.
bahasa Arab]. Bagi Masyarakat Indonesia Kontemporer”,
17. “Reformasi Metodologi Pengembangan
23. Perjalanan Religius Roger Garaudy [Jakarta: Seminar Nasional Undang-Undang Perkaw-
Hukum Islam”. Seminar Pusat Pengkajian
Penerbit Paramadina, 1996; terjemahan inan dalam Perspektif Masyarakat Indone-
Hukum Islam dan Masyarakat. Departemen
dari bahasa Arab]. sia Kontemporer, Fakultas Hukum Universi-
Agama RI, 25 Maret 1999.
24. Ajaran Nabi Muhammad s.a.w. tentang tas Indonesia, Depok, 23 November 2000.
18. “Sistem Politik Islam dalam Konteks Sistem
Ekonomi [Jakarta: PT Bank Muamalat, 32. “Pengembangan Nilai-Nilai Islam dalam
Politik Nasional Indonesia”, seminar mem-
1997, terjemahan dari bahasa Arab dan Pengarajan Ilmu Hukum”, Fakultas Hukum
peringati Maulid Nabi, Institut Ilmu Pemer-
Inggeris]. Universitas Muhammahiyah Yogyakarta, 13
intahan, Depdagri, Sabtu 26 Juni 1999.
Januari 2001.
19. “Hukum Pidana Islam dan Penegakan
Makalah Seminar: 33. “Beberapa Langkah Islamisasi Ilmu Hukum
Hukum di Indonesia”, Seminar Nasional
1. “The Ummah Negligence of the Hajjatu di Indonesia”, Fakultas Hukum Universitas
Hukum Pidana Islam, Fakultas Syari‘ah IAIN
‘l-Widâ’ Principles”. International Seerat Muhammadiyah Yogyakarta, 5 Mei 2001.
Syarif Hidayatullah, Jakarta, 24 Juni 1999.
Conference, Islamabad, 26-27November 34. “Sejarah Ringkas Lembaga Peradilan Islam,
20. “Prospek Politik Sekular dan Sekularisasi di
1985. Forum Studi Hukum Indonesia, 18 Maret
Indonesia: Perspektif Islam”, seminar mem-
2. “Christian Missionaries and Counter 2002.
peringati Maulid Nabi, IKIP Malang, Sabtu
Da‘wah in the Context of Indonesia”. 35.
17 Juli 1999.
Seminar on Christian-Muslim Relations in 21. “Sikap Masyarakat Indonesia terhadap
the South East Asia and Pacific Regions, Kemungkinan Pembukaan Hubungan
Kuala Lumpur, 22-24 Agustus 1990. Diplomatik antara Indonesia dan Israel”, (Selintas tentang Hukum dan Politik di
3. “Islamic Culture”. Seminar MMSS, Sin- Diskusi Panel, Universitas Islam Bandung, Indonesia, kuliah umum di Universitas
gapura, Oktober 1992. Sabtu 14 Agustus 1999. Baghdad, 24 Desember 2001).
4. “Islam dan Hak Asasi Manusia”. Seminar 22. “Syari‘at Islam dan Konstitusionalisme”, 36. “Peranan Ijtihad dalam Pembangunan
tentang Hak-Hak Asasi Manusia, Univeris- Simposium Nasional “Syari‘ah Konstitu- Hukum Islam di Indonesia”. Seminar dis-
tas Nasional Jakarta, 13 September 1993. sionalisme dan Amandemen UUD 1945”, elenggarakan oleh Pengadilan Tinggi
5. “Pendidikan Islam di Indonesia (non- Formasi Jawa Barat, Bandung, 11 Septem- Agama Sumatera Utara, 30-31 Agustus,
pesantren) dan Peranan Alumni Timur ber 1999. 2002.
Tengah”. Seminar Yayasan al- Haramain, 23. “Bentuk-Bentuk Oposisi terhadap Kebi- 37. “Wakaf dalam Perspektif Hukum Nasional”
Jakarta, 28 Agustus 1993. jakan Pemerintah”, Dialog Indonesia I Seminar internsional diselenggarakan oleh
6. “Orientalisme dalam Perspektif Islam”. Universitas Islam Sumatera Utara, Medan,
“Legitimasi Peran Oposisi dalam Perspek-
Seminar tentang Orientalisme, STEI, 6-7 Januari, 2003.
tif Demokratisasi Bangsa”, Sema Fakultas
Jakarta, 20 November 1993. 38. “Islamic Law in Court Decisions and Fatwa
Hukum Unisba, 28 September 1999.
7. “Tinjauan terhadap buku ‘Islam dan Tata Institution in Indonesia”. A conference
24. “Kristeninasi di Sumatera Barat”, Simpo-
Negara’ oleh H. Munawir Syazdali, M.A.” on Indonesian Islamic Law and Thought
sium Nasional “Pemurtadan dan Pelapu-
Seminar Universitas Yarsi, 3 September hosted by the Islamic Legal Studies Pro-
kan Adat Basandi Syara’” di Minangkabau,
1994. gram at Harvard Law School, Cambridge,
Jakarta, 17 Oktober 1999. Massachusetts, USA, 17-18April, 2004.
8. “Ulama sebagai Kelompok Ilmuan dan 25. “Yurisprudensi Peradalian Agama dan Fiqh 39. “Dinamika Hukum Islam Dalam Tantangan
Pewaris Nabi”. Seminar IKIP Muhammadi- Para Fuqaha’”, Seminar 10 UU Peradilan Global dan Perspektif Judicial Authority”,
yah Jakarta, 20 September 1994. Agama, Fakultas Hukum Universitas Indo- Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol Padang,
9. nesia, 1 Desember 1999. di Padang, 29 November 2005.
26. “Hubungan Saudi Arabia-Indonesia”, 40. “The Dynamic of Islamic Law in Indonesia.
10. “Pengantar Studi Islam: Pengertian, Tujuan Seminar Internasional Seratus Tahun Kera- Current Issues in Indonesian Law, School of
dan Pendekatan”. Seminar HMI IKIP jaan Saudi Arabia, Hotel Mulia Jakarta, 29 Law, University of Washington, 27-28 Feb-
Jakarta, 8 Oktober 1994. November 1999. ruari 2007.
11. “Nilai-nilai Kultural dan Spritual Islam 27. “Pemerintahan Khilafah dalam Konteks 41. “Universitas Islam Kelas Dunia”. Disam-
dalam Konteks Indonesia”. Seminar HMI Negara Nasional”, Seminar Nasional IIP paikan dalam “Seminar Menuju Interna-
Jakarta, Fakultas Teknik Muhammadiyah Jakarta, 22 April 2000. sionalisasi Program Studi Islam”, UIN Syarif
Jakarta, 23 Oktober 1994. 28. “The Prospect of Islamization of Legal Sci- Hidayatullah, Jakarta, 20 Desember 2008.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 61


POSTUR

Mahkamah Syar’iyah,
Antara Tantangan Dan Harapan
Prolog Mahkamah Syariah dan Mahkamah Syar’iyah, dua kali-
Mendengar kata Mahkamah Syar’iyah memang agak mat yang hampir sama namun berbeda pengucapan dan
janggal terdengar oleh orang-orang yang mungkin tidak maknanya.
terlalu familiar dengan lembaga ini, namun inilah sebuah Mahkamah Syar’iyah merupakan salah satu pengadi-
kekhususan dan yang membedakan antara Mahkamah lan khusus di lingkungan Peradilan Agama yang mempun-
Syar’iyah di Aceh dengan Pengadilan Agama diluar Aceh. yai kompetensi lebih dari pengadilan agama yang berada
Bahkan dalam penyebutan Mahkamah Syar’iyah itu sendi- diluar provinsi Aceh. Seiring adanya perjanjian perdama-
ripun terkadang para hakim maupun pegawai dikalangan ian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gera-
lingkungan peradilan salah dalam pengucapannya, antara kan Aceh Merdeka maka pemerintah RI mengakomodir

62 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


POSTUR

keinginan sebagian besar masyarakat sir (judi), yang diatur dalam Qanun pemalsuan, khalwat, meninggalkan
Aceh untuk menegakkan Syariat Provinsi Aceh nomor 13 tahun 2003. shalat fardhu dan puasa ramadhan).
Islam di Provinsi Aceh ini (Undang- Kewenangan Mahkamah Syar’iyah
Undang No.18 Tahun 2001 tentang ditegaskan kembali dalam Pasal 128 Kemandirian Aparatur
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah ayat (3) UU No. 11 Tahun 2006 ten- Mahkamah Syar’iyyah
Istimewa Aceh). tang Pemerintahan Aceh yang men- Luasnya kompetensi abso-
Sebagai konsekuensi dari pelak- yatakan bahwa Mahkamah Syar’iyah lut Mahkamah Syar’iyyah mutlak
sanaan UU tersebut, maka Pengadi- berwenang memeriksa, mengadili, memerlukan penerapan hukum
lan Agama di Aceh bertransformasi memutus dan menyelesaikan perkara- acara (hukum formil) tidak hanya
menjadi Mahkamah Syar’iyah (Pasal perkara di bidang ahwal al-syakh- hukum acara perdata sebagaimana
25 ayat (1) UU No.18 Tahun 2001 ) siyah (hukum keluarga), muamalah yang berlaku di lingkungan peradilan
yang menangani tidak hanya perkara (meliputi seluruh bidang hukum agama (Pasal 54 UU No.7 Tahun
perdata tertentu (sebagaimana mak- kebendaan dan perikatan seperti: jual 1989), tetapi juga hukum acara
sud pasal 49 UU Nomor 3 tahun beli, hutang piutang, syirkah, pinjam pidana yang tidak lain adalah Kitab
2006 yang telah diubah dengan UU meminjam, perkoperasian/takaful, Undang-Undang Hukum Acara Pidana
nomor 50 tahun 2009 tentang Peradi- perburuan, perbankan, gadai, sewa (KUHAP) sebagaimana yang berlaku
lan Agama), namun juga menangani menyewa, wakaf, hibah, shadaqah di lingkungan peradilan umum (Pasal
perkara jinayat (pidana islam) yaitu dan hadiah) dan jinayah (hukum 58 ayat (2) Qanun Provinsi NAD No.
Khamr (minuman keras) yang diatur pidana, meliputi antara lain: zina, 10 Tahun 2002).
dalam Qanun Provinsi Aceh nomor menuduh berzina (Qazaf), pencurian, Fikri Oslami (Hakim Mahkamah
12 tahun 2003, Khalwat (mesum) perampokan, minuman keras, mur- Syar’iyah Sigli) memaparkan, bahwa
yang diatur dalam Qanun Provinsi tad, pemberontakan, pembunuhan, luasnya kewenangan Mahkamah
Aceh nomor 14 tahun 2003, dan May- penganiayaan, perjudian, penipuan, Syar’iyah tidak diimbangi dengan
pembekalan ilmu yang memadai ter-
hadap para Hakimnya. Saat diklat
calon hakim untuk angkatan III yang
dilaksanakan di Pusdiklat Mahkamah
Agung RI di Mega Mendung, teori
Hal ini masih ditambah tentang Mahkamah Syar’iyah hanya
dengan fakta ketiadaan disajikan selama 2 jam, sebuah waktu
yang sangat singkat untuk menje-
acara Bimtek & Pelatihan laskan betapa pelik dan rumitnya
tentang Perkara Jinayah, penanangan perkara di Mahkamah
baik itu yang diadakan Syar’iyah.
Waktu 2 hari tersebut hanya bisa
oleh Pengadilan Banding mengupas ‘kulit luar’ Mahkamah
maupun Badan Peradilan Syar’iyah dan hanya sebagai pengantar
Agama Jakarta. Selama pengenalan bagi para calon hakim ter-
hadap Mahkamah Syar’iyah, sehingga
ini, Bimtek & Pelatihan
hakim-hakim Mahkamah Syar’iyah
hanya diadakan oleh Dinas harus belajar ekstra cepat agar dapat
Syariat Islam Nangroe menangani perkara-perkara yang
Aceh Darussalam, dengan begitu variatif, termasuk perkara.
Kolaborasi antara Hakim-hakim sen-
jumlah, durasi dan peserta ior dan junior dalam berbagi ilmu dan
yang sangat terbatas. bekerja sama menjadi sangat pent-
ing untuk mengatasi perkembangan
dinamika ilmu pengetahuan hukum
di Mahkamah Syar’iyah.
Khusus Hukum Acara Jinayah,
Pasal 132 ayat (1) dan (2) UU No.11

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 63


POSTUR

Tahun 2006 menyebutkan: (1) Hukum pelatihan-pelatihan dan pem- bila diterapkan Acara Pidana
acara yang berlaku pada Mahkamah binaan terhadap para Hakim biasa, maka Jaksa akan kesulitan
Syar’iyah adalah hukum acara yang Mahkamah Syar’iyah Aceh untuk untuk menghadirkan terdakwa
diatur dalam Qanun Aceh. (2) Sebe- menangani perkara jinayat, kembali yang disebabkan ter-
lum Qanun Aceh tentang hukum acara menyebabkan para Hakim belajar dakwa tidak ditahan, sehingga
pada ayat (1) dibentuk: a. hukum secara otodidak untuk menangani ketika akan melakukan persidan-
acara yang berlaku pada Mahkamah perkara jinayat. gan, terdakwa tidak berada ditem-
Syar’iyah sepanjang mengenai ahwal Ketiadaan hukum acara pat dan menyebabkan perkara
al-syakhsiyah dan muamalah adalah ini memunculkan akibat fatal: jinayat ini menjadi berlarut-larut
hukum acara sebagaimana yang ber- Mahkamah Syar’iyyah tidak mem- karena Terdakwa telah pergi dari
laku pada pengadilan dalam lingkun- punyai kewenangan untuk mena- tempat kediamannya.
gan peradilan agama kecuali yang han terdakwa. Akibatnya, dalam Acara Eksekusi pun menim-
diatur secara khusus dalam undang- proses persidangan, harus diset- bulkan masalah baru, karena
undang ini. b. hukum acara yang ber- ting sedemikian rupa agar Ter- seharusnya hukuman yang dijatuh-
laku pada Mahkamah Syar’iyah sepan- dakwa dapat dihadirkan oleh Jaksa kan harus dilaksanakan di halaman
jang mengenai jinayah adalah hukum dalam satu hari, dan dalam hari itu masjid, namun karena ketiadaan
acara sebagaimana yang berlaku pada juga putus, dan bisa langsung diek- tempat eksekusi, maka selama ini
pengadilan dalam lingkungan peradi- sekusi dalam satu hari yang sama. eksekusi putusan (cambuk, dst)
lan umum, kecuali yang diatur secara Jika hal ini tidak ditempuh, maka dilaksanakan di halaman belakang
khusus dalam undang-undang ini”. keniscayaan seorang terdakwa kantor Kejaksaan setempat.
atau terpidana melarikan diri Dalam pertemuan antara
Kendala & Tantangan sangat-sangat besar. Di Mahkamah Dinas Syariat Islam Prov. Nangroe
Ketika Hakim-hakim Pengadi- Syar’iyyah, dari 6 perkara Jinayat Aceh Darussalam dengan Seluruh
lan Agama telah terbiasa menangani yang putus, hanya 2 perkara yang Pimpinan Mahkamah Syar’iyyah
perkara-perkara perdata, namun bisa dieksekusi, sedangkan 4 lain- di Aceh tahun 2013, dihasil-
ketika akan menangani perkara nya tidak bisa dieksekusi karena kan kesimpulan bahwa khusus
jinayat maka sebuah usaha ekstra sang terpidana keburu melarikan untuk Mahkamah Syar’iyyah
harus ditempuh. Hadirnya terdakwa diri akibat tidak ditahan. Aceh dilaksanakan Hukum Acara
dan jaksa selaku penuntut umum, Mensiasati hal tersebut, maka Pidana Biasa, sedangkan untuk
membuat ruangan sidang yang biasa para Hakim-hakim berijtihad Mahkamah Syar’iyyah lain tetap
menangani perkara perdata harus dalam beracara yang berimbas menggunakan pemeriksaan sing-
diubah tata letak meja dan kursinya. kepada munculnya perbedaan kat, karena adanya perbedaan
Ada beberapa hal yang menjadi proses beracara di tiap Mahkamah fasilitas dan kemampuan tiap dae-
kendala konkrit yang dihadapi oleh Syar’iyyah ketika akan menangani rah yang berbeda-beda.
para aparatur Mahkamah Syar’iyyah perkara-perkara jinayat. Qanun Rancangan Hukum
di Aceh, baik Hakim, kepaniteraan, Ada Mahkamah Syar’iyah yang Acara Jinayat sampai saat ini
maupun kesekretarian, yang harus memakai hukum acara pidana masih terus dibahas oleh DPRA
menjadi perhatian kita bersama: pada umumnya dengan persi- (Dewan Perwakilan Rakyat Aceh)
1. Ketiadaan Hukum Acara. dangan yang dapat dilaksanakan yang entah kapan akan selesai
Drs. Miranda, Ketua Mahkamah berkali-kali dan tidak dalam satu dibahas. Padahal, hukum acara
Syar’iyyah Sigili, mengemukakan waktu mulai dari pembacaan Jinayat adalah sesuatu yang sangat
bahwa kendala terbesar yang diha- dakwaan, pemeriksaan alat-alat vital terkait aturan formil bera-
dapi oleh Mahkamah Syar’iyyah bukti, pemeriksaan terdakwa, cara, sehingga menjadi kewajiban
dalam menangani Perkara Jinayah pembacaan tuntutan, hingga pem- moral bersama untuk men-
adalah ketiadaan Hukum Acara bacaan putusan. dorong disahkannya Rancangan
Jinayat. Ketiadaan hukum acara ini Namun ada juga memakai Qanun Hukum Acara Jinayat ini.
berimbas kepada tata acara persi- hukum acara Tipiring (tindak Apalagi, kedepan, kewenangan
dangan jinayat yang berbeda-beda pidana ringan) yang mana persi- Mahkamah Syar’iyah di Aceh tidak
antar satu Mahkamah Syar’iyah den- dangan dapat dilaksanakan seka- hanya menangani perkara Judi,
gan Mahkamah Syar’iyah lainnya. ligus pada hari itu juga terhadap Minuman keras maupun Khal-
Ditambah dengan minimnya perkara jinayat tersebut, karena wat saja, namun akan diperluas

64 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


POSTUR

kewenangannya untuk menangani antara pimpinan satker dengan Aceh akan selalu dijadikan yurispru-
perkara-perkara jinayat lainnya, PEMDA setempat. densi oleh siapapun ketika akan mem-
sehingga tantangan para hakim 4. Minimnya Bimtek/Pelatihan bahas tentang penerapan Perkara
Peradilan Agama yang bertugas di Perkara Jinayah. Jinayah di Indonesia.
Aceh akan semakin berat. Kendala terakhir yang diha- Tanggung jawab dan asa sebesar
2. Ketiadaan Jabatan Struktural Pan- dapi oleh Mahkamah Syar’iyyah ini tidak mungkin dibebankan semata
itera Muda Jinayah. dalam penanganan Perkara kepada kreatifitas dan kemandirian
Drs. Miranda juga menyampai- Jinayah adalah pelatihan sum- semua aparatur pegawai Mahkamah
kan kendala lain, yaitu kekosongan ber daya manusia, terutama dari Syar’iyyah. Adanya payung legalitas
pejabat struktural: Panitera Muda unsur Hakim dan Kepaniteraan. untuk hukum acara & pejabat struk-
Jinayah (setara Panitera Muda Mayoritas Hakim yang menjadi tural (Panmud Jinayah), dukungan
Pidana di Pengadilan Negeri) Hakim di Mahkamah Syar’iyyah kebijakan pimpinan, dan support ang-
karena ketiadaan payung hukum berasal dari luar daerah Nangroe garan merupakan sebuah hal yang
keberadaan jabatan struktural Aceh Darussalam, yang selama ini mutlak menjadi perhatian kita ber-
tersebut. Padahal Panitera Muda tidak pernah menghadapi Perkara sama.
Jinayat sangatlah vital. Bayangkan Jinayah. “Kekagetan Intelektual” Adanya rumor bahwa Hukum
Pengadilan Agama tanpa Panitera pasti dihadapi oleh setiap pegawai Acara Jinayah akan disahkan dalam
Muda Gugatan, maka inilah yang yang mutasi menjadi pegawai waktu 1-2 bulan adalah sebuah ven-
terjadi di Mahkamah Syar’iyyah Mahkamah Syar’iyyah, entah dari tilasi yang melegakan, sebuah hara-
selama hampir 11 tahun terakhir. unsur Hakim maupun Kepaniter- pan agar pelaksanaan penanganan
Untuk mensiasati hal ini, aan. Perkara Jinayah bisa menjadi lebih
Mahkamah Syar’iyyah di Aceh Hal ini masih ditambah dengan baik dan seragam kedepannya.
mengangkat seorang PLT Panit- fakta ketiadaan acara Bimtek & Juga tidak salah, agar kiranya
era Muda Jinayah, tanpa hak dan Pelatihan tentang Perkara Jinayah, Hakim-Hakim Peradilan Agama di
kewajiban formil yang mengikat baik itu yang diadakan oleh Pen- Aceh yang menangani perkara jinayat
selayaknya jabatan Panitera Muda gadilan Banding maupun Badan ini dapat ditingkatkan kualitas keil-
dalam Pengadilan. Peradilan Agama Jakarta. Selama muannya dalam menangani kasus-
3. Anggaran. ini, Bimtek & Pelatihan hanya kasus jinayat secara professional
Satu permasalahan lagi diadakan oleh Dinas Syariat Islam dengan melakukan pelatihan dan
yang dihadapi oleh Mahkamah Nangroe Aceh Darussalam, den- pembinaan secara berkala bagi para
Syar’iyyah adalah ketiadaan gan jumlah, durasi dan peserta hakim baik oleh Mahkamah Syar’iyah
(bukan ‘keterbatasan’) angga- yang sangat terbatas. Aceh selaku pengadilan tingkat band-
ran untuk penanganan perkara Terhitung sampai Okto- ing maupun Badan Peradilan Agama
Jinayah. Tidak ada pos khusus ber 2013, seluruh Mahkamah (Badilag).
dalam DIPA yang diperuntukkan Syar’iyyah telah menerima Perkara Jangan sampai pembinaan ter-
khusus untuk Perkara Jinayah. Jinayah sebanyak 207 perkara, hadap Hakim-hakim Mahkamah
Ketiadaan anggaran juga ber- sedangkan pada tahun 2012 selu- Syar’iyah Aceh untuk menangani
imbas kepada banyak hal: Pen- ruh Mahkamah Syar’iyyah di Aceh perkara jinayat seolah-olah ‘dipan-
gadaan Buku Register Perkara telah menerima Perkara Jinayah dang sebelah mata’ dibandingan
Jinayah, Anggaran Pelaksanaan sebanyak 551 perkara. pelatihan Hakim Ekonomi Syari’ah
Eksekusi, dan seterusnya. Selama dan atau bimbingan-bimbingan teknis
ini, anggaran pelaksanaan Perkara Konklusi lain yang tidak pernah menyentuh
Jinayah ditanggung oleh Pemda Mahkamah Syar’iyyah merupakan masalah jinayat dengan segala prob-
setempat dan anggaran satker satu-satunya lembaga peradilan di lematika penyelesaiannya, sehingga
yang sangat terbatas. bawah Mahakamah Agung yang mem- sebuah harapan masyarakat Aceh agar
Ketergantungan Mahkamah punyai kewenangan absolut Perkara Syariat Islam di Aceh dapat ditegak-
Syar’iyyah terhadap anggaran Jinayah. Mahkamah Syar’iyyah bagai- kan secara utuh dapat terwujud.
dari PEMDA setempat tidak kan sebuah role model pelaksan- [Ade Firman Fathony]

boleh dilaksanakan secara terus aan Perkara Jinayah di Indonesia.


menerus, karena akan sangat Baik buruknya penanganan Perkara
tergantung dari hubungan baik Jinayah oleh Mahkamah Syar’iyyah di

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 65


POSTUR

Harapan dan
Kenyataan masih
Senjang

P
er 21 November 2013, Ditjen seluruh pegawai Badilag. unjukkan, hakim peradilan agama
Badilag resmi memiliki Ada dua tantangan terberat Ditbin- se-indonesia berjumlah 3.633 orang.
Direktur Pembinaan Tenaga ganis Badilag saat ini. Yang pertama Mereka terdiri dari 533 hakim ting-
Teknis Peradilan Agama adalah memproporsionalkan jumlah kat banding dan 3.080 hakim tingkat
baru. Namanya Dr. H. M. Fauzan, S.H., tenaga teknis, terutama hakim, den- pertama. Selain hakim, di peradilan
M.H. Ia menggantikan Drs. H. Purwo- gan beban kerjanya. Dan yang kedua agama ada pula tenaga kepaniteraan,
susilo, S.H., M.H. yang sudah cukup adalah menempatkan seseorang yang tenaga kejurusitaan, dan tenaga kes-
lama rangkap jabatan sebagai Dirjen tepat pada posisi yang tepat di waktu ekretariatan.
sekaligus Direktur. yang tepat (the right man on the right Saat ini peradilan agama terdiri
“Kita akan bersama-sama beru- place and the right time). Kedua- dari 29 pengadilan tingkat banding
saha menjadikan peradilan agama duanya berkaitan erat dengan mutasi- dan 359 pengadilan tingkat pertama.
lebih baik,” kata M Fauzan ketika promosi. Secara nasional, pada tahun 2012,
memperkenalkan diri di hadapan Data per 1 Desember 2013 men- 359 pengadilan tingkat pertama itu
menangani 476.961 perkara dan 29
PERBANDINGAN JUMLAH HAKIM PERADILAN pengadilan tingkat banding tersebut
AGAMA DI SELURUH INDONESIA menangani 2.533 perkara.
Jumlah Perkara 2012 Jumlah hakim Dari data perbandingan jumlah
Jumlah hakim peradilan agama di seluruh
No PTA/MS Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
PA Indonesia itu terlihat adanya problem
Banding Pertama Banding Pertama
1 Aceh 20 124 6.382 18 125 persebaran hakim di lingkungan per-
2 Medan 20 145 12.022 22 165 adilan agama. Ada pengadilan yang
3 Padang 17 57 10.677 22 161 jumlah perkaranya relatif sedikit,
4 Pekanbaru 16 89 12.395 21 133 namun jumlah hakimnya cukup ban-
5 Jambi 10 38 4.061 20 67 yak. Sebaliknya, ada pengadilan yang
6 Palembang 7 53 8.981 24 75 jumlah perkaranya banyak, namun
7 Bangka Belitung 4 11 2.878 12 26 jumlah hakimnya sedikit.
8 Bengkulu 9 15 2.706 15 44 “Kalau dari segi jumlah, dari dulu
9 Bandarlampung 9 41 7.256 19 89 kita kekurangan hakim,” kata Dirjen

66 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


POSTUR

Jumlah Perkara 2012 Jumlah hakim soalan berkaitan dengan kelas pen-
Jumlah gadilan.
No PTA/MS Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
PA Saat ini jumlah pengadilan ting-
Banding Pertama Banding Pertama
10 Jakarta 5 185 15.118 44 86 kat pertama di lingkungan peradilan
11 Bandung 24 299 85.216 26 288 agama, ditinjau dari kelasnya, tidak
12 Banten 6 87 10.612 24 68 berimbang. Dari total 359 pengadilan,
13 Semarang 36 337 97.714 26 368 pengadilan kelas IA hanya berjum-
14 Surabaya 37 426 125.396 27 356 lah 55. Selebihnya adalah pengadilan
15 Yogyakarta 5 63 7.822 23 52 kelas IB (111) dan pengadilan kelas
16 Pontianak 8 26 5.216 17 54 II (193). Hal itu sangat berpengaruh
17 Palangkaraya 6 16 2.809 19 40 terhadap pelaksanaan mutasi dan
18 Banjarmasin 13 62 9.891 25 120 promosi hakim.
19 Samarinda 10 60 11.200 16 76 Menghadapi kondisi demikian,
20 Manado 6 5 1.354 9 34 Dirjen Badilag punya perumpamaan
21 Gorontalo 4 18 1.663 7 31 yang nyentrik. “Mutasi hakim seka-
22 Palu 9 19 2.705 18 54 rang ini seperti orang pakai celana
23 Kendari 7 22 2.324 17 47 cingkrang. Kalau ditarik ke atas, yang
24 Makassar 24 167 15.901 22 227 di bawah kurang. Sebaliknya, kalau
25 Mataram 17 136 11.086 22 129 ditarik ke bawah, yang di atas kurang,”
26 Kupang 14 5 485 14 68 kata Purwosusilo.
27 Ambon 3 5 488 8 17 Persoalan kurangnya hakim di
28 Maluku Utara 4 5 791 9 23 pulau Jawa tidak bisa diatasi den-
29 Jayapura 13 17 1.812 7 57 gan serta merta menarik hakim dari
JUMLAH 359 2.533 476.961 533 3.080 luar Jawa. Pengadilan-pengadilan di
pulau Jawa hampir seluruhnya masuk
Badilag Purwosusilo, ketika mem- melalui perekrutan calon hakim kategori kelas IA dan IB. Untuk bisa
impin rapat koordinasi dengan pimpi- bukanlah wewenang Badilag maupun bertugas di pengadilan-pengadilan
nan PTA/MS seluruh Indonesia di Biro Kepegawaian MA. Badilag hanya itu, seorang hakim harus memenuhi
Bogor, November lalu. bisa mengusulkan. Otoritas itu ada syarat-syarat tertentu. “Ini sangat
Masalah persebaran hakim itu ter- pada eksekutif dan legislatif. Dan, terkait dengan masa kerja dan pang-
lihat lebih jelas bila jumlah hakim di ironisnya, selama tiga tahun terakhir, kat seorang hakim,” Purwosusilo
pulau Jawa dan luar Jawa diperband- tidak ada perekrutan calon hakim, menegaskan.
ingkan. Kalau dilihat dari segi jumlah termasuk calon hakim peradilan Selaku Dirbin-ganis baru di Badi-
perkara, idealnya jumlah hakim di agama. lag, M Fauzan dihadapkan pada per-
pulau Jawa ditambah lagi. Di sisi lain, Karena itu, upaya realistis yang soalan akut itu. Apa terobosan-tero-
kalau dilihat dari segi jumlah satuan dapat dilakukan Badilag adalah beru- bosan yang akan dilakukannya nanti?
kerja, mestinya jumlah hakim di luar saha memproporsionalkan penempa- Warga peradilan agama, khususnya
Jawa juga ditambah. tan hakim di suatu wiayah disesuai- para hakim, layak berharap banyak
Faktanya, Badilag hanya bisa kan dengan keadaan perkara dan padanya.
berupaya memindahkan hakim jumlah satuan kerja. Tetapi itupun
[hermansyah]
dari satu pengadilan ke pengadilan tidak gampang. Selain karena jumlah
lainnya. Penambahan jumlah hakim hakim memang kurang, juga ada per-
PERBANDINGAN JUMLAH HAKIM PERADILAN AGAMA DI JAWA DAN LUAR JAWA
Jumlah Pengadilan Jumlah Perkara Jumlah Hakim
Pulau Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
Banding Pertama Banding Pertama Banding Pertama
Jawa 6 113 1.397 341.878 170 1.218
Luar Jawa 23 246 1.136 134.083 363 1.862
TOTAL 29 359 2.533 476.961 533 3.080

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 67


TOKOH KITA
P R O F. D R . H . BU STA NU L A R IFIN, S.H.

Perekat
Hubungan
Mahkamah
Agung dan
Departemen
Agama
Ia menjadi jembatan
antara MA dan
Depag. Ia juga
menyumbangkan
sebagian besar
episode hidupnya
untuk mengembangkan
hukum Islam dan
peradilan agama
di Indonesia.
Mahakaryanya berupa
UU Perkawinan dan KHI.

68 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


TOKOH KITA

P
ada akhir tahun 1970-an, Arifin, S.H. turut disebut. Ia ditun- gan RUU Peradilan Agama ketika itu
hubungan Mahkamah Agung juk oleh Ketua MA menjadi salah tak bisa dilanjutkan ke DPR. Menteri
(MA) dan Departemen Agama satu di antara enam hakim agung Kehakiman waktu itu menyarankan
(Depag) menegang. Salah satu pang- MA yang bertugas menyidangkan agar RUU tersebut disampaikan sete-
kal masalahnya ialah soal kasasi. dan menyelesaikan perkara-perkara lah UU MA dan UU Peradilan Umum
Depag bersikeras putusan dari per- kasasi dari peradilan agama. Lima disahkan DPR.
adilan agama tidak boleh diajukan hakim agung lainnya adalah Ny Pada masa Menteri Agama Mukti
kasasi ke MA. Widoyati Wiratmo Soekito S.H., Z. Ali, usaha penyusunan RUU Peradi-
“Di samping prosedurnya belum ada, Asikin Kusumah Atmadja, S.H., B.R.M. lan Agama dimulai lagi. Ketika itu
juga karena belum ada hakim agung Hanindyopoetro Sosropranoto, S.H., tim penyusun beranggotakan wakil-
bidang agama di MA,” kata Direktur Purwoto S. Gandasubrata, S.H., dan wakil dari MA, Departemen Kehaki-
Pembinaan Badan Peradilan Agama Kaboel Arifin, S.H. man, Departemen Agama, Universi-
Depag, H. Ichtijanto SA, S.H., seba- Sejak itu, hubungan MA dan Depag tas Indonesia, dan Fakultas Syar’iyah
gaimana ditulis Tempo edisi 14 April tidak lagi menegang. Hubungan itu IAIN Jakarta. Tim itu yang diketuai
1979. kian membaik ketika untuk kali per- Busthanul Arifin itu terbukti berhasil
Sebaliknya, demi memberi akses tama dalam sejarah, pada tahun 1982 menyusun RUU Peradilan Agama dan
masyarakat untuk memperoleh kead- MA memiliki Ketua Muda Urusan RUU Acara Perdata Agama. Akhirnya
ilan, MA tetap membuka pintu kasasi, Lingkungan Peradilan Agama (Tuada dua RUU itu dijadikan satu dan disah-
bahkan kasasi itu bisa langsung diaju- Uldilag). Hakim agung yang terpilih kan menjadi UU Nomor 7 Tahun 1989
kan ke MA tanpa melalui pengadilan jadi Tuada Ulidlag itu tidak lain ada- tentang Peradilan Agama.
agama. lah Busthanul Arifin. Ia diangkat ber- Momen penting lainnya ialah kala
“Kalau tidak ke MA mau minta dasarkan Keppres No. 33/M/1982 Busthanul Arifin diberi amanah untuk
kasasi ke mana lagi?” ujar Ketua MA tertanggal 22 Februari 1982. memimpin tim penyusun rancangan
saat itu, Prof. Oemar Seno Adji, S.H. Setahun kemudian, jurang pemi- Kompilasi Hukum Islam (KHI). Saat
UU Pokok-pokok Kekuasaan sah antara MA dan Depag semakin itu, selain jadi Tuada Uldilag, ia juga
Kehakiman tahun 1970 memang hilang. Itu terjadi ketika Ketua MA jadi Sekjen Perhimpunan Ahli Hukum
mengatur bahwa MA merupakan pun- Mudjono dan Menag Alamsyah Islam Asia Tenggara. Saat menyu-
cak peradilan yang membawahi per- meneken Surat Keputusan Bersama sun rancangan KHI, ia dibantu Prof.
adilan umum, peradilan agama dan (SKB). SKB tertanggal 7 Januari 1983 Chalid, Masrani Basran, Amiruddin
peradilan militer. Namun UU Nomor itu berisi empat hal: pengangkatan Nur, dan Muchtar Zarkasyi.
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan hakim peradilan agama, pengawasan Gagasan penyusunan KHI itu mer-
sama sekali tidak mengatur mengenai hakim peradilan agama, pemberian upakan tindak lanjut atas SKB Ketua
upaya kasasi perkara-perkara perdata bantuan hukum, dan pembentukan MA dan Menag yang diteken pada
agama yang jadi kewenangan peradi- lembaga konsultasi antara kedua 1985. Berisi tentang perkawinan,
lan agama. instansi. waris dan wakaf, rancangan KHI itu
Ketegangan antara MA dan Depag Mencairnya hubungan antara MA jadi pada Desember 1987 lalu disemi-
itu mulai mengendur pada tahun dan Depag membuat Busthanul Arifin narkan setahun berikutnya. Pada akh-
1979. Ketua MA mengeluarkan SK dapat lebih mengaktualisasikan diri irnya, KHI itu disahkan oleh Presiden
No. 3/KMA/1979 tertanggal 10 April dan memberi kontribusi yang lebih Soeharto melalui Instruksi Presiden
1979 tentang “Penyelesaian Pemerik- besar untuk pengembangan hukum Nomor 1 Tahun 1991.
saan dalam Kasasi Perkara-perkara Islam dan peradilan agama di Indo- ***
yang Berasal dari Pengadilan dalam nesia. Bustanul Arifin dilahirkan di Paya-
Lingkungan Peradilan Agama”. SK Hal itu terbukti dari dua momen kumbuh, Sumatera Barat, pada tang-
tersebut perlu dikeluarkan lantaran penting dalam hidupnya. Yang per- gal 2 Juni 1929. Ia anak terakhir dari
perkara kasasi yang kian menumpuk tama ialah saat ia dipercaya menjadi enam bersaudara, putra pasangan
di MA, baik melalui peradilan agama ketua tim penyusun RUU Peradilan Andaran Gelar Mahatajo Sutan-Kana.
sendiri maupun yang diterima lang- Agama. RUU itu sebenarnya sudah Pendidikan formalnya dimulai
sung oleh MA dari pemohon, perlu dipersiapkan sejak 1971, berdasarkan dari Sekolah Dasar Belanda. Bukan
segera dibereskan. Inpres Tahun 1970. Hanya, naskah sekolah agama memang, tapi seba-
Nah, dalam SK itu, nama Busthanul yang berisi pokok-pokok dan kandun- gaimana anak laki-laki di Minang-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 69


TOKOH KITA

kabau, Busthanul kecil tidak punya Ketaatan kedua orang tua keadaan demikian, ibun Busthanul
tempat di rumah. Maka kehidupan Busthanul dalam beribadah, juga bernadzar: “Kalau kamu sembuh
kanak-kanaknya hingga menjelang meninggalkan jejak mendalam di nanti, ibu akan sekolahkan kamu
dewasa dilewatkan di surau. Di tem- hatinya; Begitu mendalam, sampai- ke Sumatera Thawalib supaya bisa
pat itulah Busthanul mempersiapkan sampai ketika masih SMP Busthanul berguru ke Inyik Candung (Syeikh
pelajaran sekolahnya. Di surau pula ia menyatakan hasratnya untuk mengi- Sulaiman Ar-Rasuli – pen)”. Konon,
belajar membaca al-Qur’an. kuti jejak kedua orang tuanya masuk dalam keadaan koma, Busthanul
“Kelas dua SD saya sudah khatam tarekat. Tetapi, hasranya itu dicegah mengiyakan nadzar ibunya itu.
al-Qur’an,” ungkap Busthanul, seba- ibunya: “Jangan. Kamu berdosa nanti, Sesudah ternyata Busthanul sem-
gaimana tertulis di buku Mutiara yang karena kamu masih sering hilir mudik buh, Ny. Kana bermaksud melaksana-
Tak Terlupakan. ke sana ke mari, dan ketawa-ketawa”. kan nadzarnya. Busthanul pun sudah
Busthanul belajar mengaji kepada Sekitar tahun 1947, ketika masih bersiap-siap berangkat ke Sumat-
pamannya yang bernama sama den- kelas dua SMP, Busthanul sakit keras era Thawalib. Namun ayahandanya
gan nama salah seorang sahabat selama enam bulan. Entah apa pen- punya pendapat lain. Menurutnya,
Nabi saw. Ibnu Abbas. Pada masanya, yakitnya, yang jelas obat-obatan jika Busthanul dikirim ke Sumatera
pamannya itu adalah qari ternama susah didapat karena diblokade oleh Thawalib, dia harus mengulang kem-
di daerahnya. Selain belajar mengaji Belanda. Begitu parahnya penyakit bali pelajarannya dari awal. Padahal
kepada pamannya, Busthanul pun yang mendera Busthanul, sehingga Busthanul sudah kelas dua SMP. Lagi
memperoleh pemahaman tauhid dari dia pernah koma selama 24 jam. Dok- pula, kata ayahndanyaL “Agama itu,
kakeknya, Tuanku Keramat. ter yang menanganinya sudah meny- kemampun kita berjalan asal niatnya
“Biasanya pada bulan Ramadhan erah, dan menyatakan tidak ada lagi sudah betul, sudah dapat.
saya tinggal di rumah kakek. Sesu- harapan hidup bagi Busthanul. Akhirnya Ny. Kana membatalkan
dah makan sahur sampai subuh saya Semua sanak famili telah nadzarnya dengan membayar kafarat.
mengaji kepada beliau. Seperti paman berkumpul seraya membaca surat Kelak, ketika Busthanul sudah men-
saya, datuk saya pun buta huruf latin,” Yasin di sekitar tempat tidur. Dalam jadi mahasiswa Fakultas Hukum UGM,
kenang Busthanul. ayahnya berkirim surat – sesuatu
Surau makin akrab dengannya, yang di luar kebiasannya. Isi surat itu
ketika setamat SD, Busthanul tidak “Kamu sekarang antara lain: “Kamu sekarang sudah
boleh melanjutkan sekolah ke SMP. sekolah tinggi hukum. Satu hal jangan
Ketika itu, satu-satunya SMP ada di sudah sekolah pernah kamu lupakan: tidak bergerak
Padang sementara jarak antara Pay- selain di jalan Allah.”
akumbuh-Padang waktu itu terasa
amat jauh. Namanya anak-anak, dila-
tinggi hukum. Kalimat terakhir itu digarisbawahi.
Tidak lama sesudah berkirim surat
rang melanjutkan sekolah Busthanul tersebut, ayahnya Busthanul wafat.
malah senang. Dua setengah tahun
Satu hal jangan Karena itu Busthanul menganggap
Busthanul tidak sekolah. Selama masa surat itu sebagai wasiat. Wasiat dan
itu, pekerjaannya sehari-hari ialah pernah kamu keinginan ibundanya menyekolah-
pergi ke sawah, lading, mengaji, bela- kan Busthanul ke lembaga pendidi-
jar silat, dan membaca buku. lupakan: tidak kan Islam, kelak mempengaruhi jalan
Ketika Jepang masuk ke Indonesia, hidupnya.
Busthanul sempat masuk Seinenda bergerak selain Sebuah keajaiban dialami
yang pelatihannya amat keras. Mung- Busthanul. Dirinya yang selama di
kin karena itu, meskipun baru beru-
sia belasan, Busthanul diperlakukan
di jalan Allah,” SMP aktif berorganisasi – antara lain
pernah menjadi sekretaris Ikatan
bagai orang dewasa. Dia mulai ser- Pelajar Indonesia (IPI) Sumatera yang
ing diminta bertabligh. Karena sering kata ayahanda diketahui oleh Bustaman (kini Dr. S.H.
diminta bertabligh itulah, mau tidak –pen), tidak terlalu baik prestasi bela-
mau Busthanul terus menambah Bustanul Arifin. jarnya, dalam ujian akhir SMP justru
ilmu-ilmu keislaman, baik dari hasil meraih prediket terbaik se-Sumat-
bacaan, maupun dari pergaulan. era Tengah. Karena prestasinya itu,

70 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


TOKOH KITA

pemerintah RI berniat menyekolah- rang, Busthanul dekat dengan para


kan Busthanul ke Singapura dengan
“Mata kuliah ulama dan tokoh-tokoh Islam sep-
beasiswa. Karena itulah setamat SMP hukum Islam erti K.H. Moenawar Cholil, K.H.A Gaf-
pada 1948, Busthanul tidak segera far Ismail (Pekalongan), dan Imam
mendaftar ke SMA Bukittinggi. Dia harus kamu yang Sofwan. “Kalau saya berkunjung ke
menunggu kabar dari ibu kota, Yog- rumah Kiai Moenawar Cholil, atau
yakarta. Namun, karena terjadi agresi memegang. Yang beliau mengunjung isaya, bisa dipasti-
Belanda, kabar dari Yogya tidak per-
nah diterimanya, dan rencana mel-
bisa baca al-Qur’an kan subuh baru kami selesai ngobrol,”
ungkap Busthanul tentang keintiman-
anjutkan sekolah ke Singapura pun cuma kamu. Masa nya dengan Kiai Moenawar Cholil.
gagal. Ketika Busthanul diangkat men-
Busthanul kemudian mencem- kami yang tidak jadi Ketua Pengadilan Tinggi Negeri
plungkan diri ke kancah perjuangan Kalimantan Selatan dan Tengah yang
mempertahankan kemerdekaan. Dia
membaca al-Qur’an berkedudukan di Banjarmasin (1966-
bergabung ke dalam Pasukan Mobil harus mengajar 1968), mengingat frekuensi kesibu-
Teras “Gerilya Antara” Sektor II Front kannya yang demikian tinggi, dirinya
utara Payakumbuh. Dalam pasukan hukum Islam,” menduga waktunya akan habis men-
itu, Busthanul menjadi anggota Bri- gurusi tugas, dan tidak ada lagi waktu
gade Tempur Istimewa. kata kawan dekat luang untuk berkomunikasi dengan
Sesudah pengakuan kedaula-
tan, 1949, Busthanul berangkat ke
Busthanul Arifin para ulama. Dugaan Busthanul itu
ternyata keliru. Di Banjarmasin, dia
Jakarta, dan masuk SMA. Tahun 1951, Mahkamah Agung, Mr. Soerjadi, turut tetap dekat dengan para ulama.
Busthanul lulus. Tahun itu juga dia pula dalam kepanitiaan. Dalam menjalin komunikasi den-
berangkat ke Yogyakarta untuk mel- Waktu rapat pembagian tugas gan para ulama dan tokoh-tokoh
anjutkan studi di Fakultas Hukum mengajar, Busthanul langsung mena- agama, Busthanul sama sekali tidak
UGM (ketika itu bernama Fakultas warkan diri untuk memegang mata memandang latar belakang politik
Hukum; Ekonomi, Sosial, dan Politik kuliah hukum pidana sesuai dengan atau pendirian tokoh yang bersangku-
–pen). Busthanul kuliah sambil aktif disiplin ilmunya. Namun rapat ter- tan. Dengan mantan Perdana Menteri
di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bentur pada siapa yang akan menga- RI dan Ketua Dewan Dakwah Islami-
Cabang Yogyakarta. Atas desakan jar mata kuliah hukum Islam, pada- yah Indonesia, Mohammad Natsir
teman-temannya, Bushtanul menjadi hal mata kuliah tersebut merupakan (1908-1993) pun, Busthanul menjalin
Ketua Umum HMI Cabang Yogyakarta mata kuliah wajib di fakultas hukum. hubungan cukup akrab.
(1954-1955). Selain aktif di organ- Akhirnya ketua panitia memutus- Di tengah perdebatan soal RUU-
isasi, Busthanul pun mengajar di kan bahwa mata kuliah hukum Islam PA, dua kali Natsir mengundang
salah satu SMA swasta. harus dipegang Busthanul. Busthanul untuk berceramah soal
Sesudah lulus dari fakultas hukum “Mata kuliah hukum Islam harus RUU-PA. Pertama di depan para ulama
pada akhir 1955, Busthanul men- kamu yang memegang. Yang bisa dan pimpinan pondok pesanteren se-
iti karier sebagai hakim di Sema- baca Qur’an cuma kamu. Masak Jawa Barat, di Sukabumi. Kedua, di
rang. Sambil bekerja sebagai hakim, kami yang tidak membaca al-Qur’an depan para da’i Dewan Dakwah dari
Busthanul mengajar di sebuah SMA harus mengajar hukum Islam,” kata seluruh Indonesia yang dikumpul-
swasta. Suatu hari beberapa teman- Bardjo mendesak. Akhirnya resmilah kan di Jakarta. Kedua undangan itu,
nya mengajak mendirikan pergu- Busthanul memegang mata kuliah dipenuhi Busthanul. Tetapi karena
ruan tinggi. “Masak mau mengajar di hukum Islam. Karena harus mengajar Natsir adalah salah seorang penan-
SMA terus,” kata mereka. Sejak itulah sesuatu yang bukan disiplin ilmunya, datanganan Petisi 50 salah seorang
Busthanul terlibat aktif dalam pani- mau tidak mau Busthanul pun mesti sejawatnya di Mahkamah Agung,
tia pembentukan Universitas Sema- giat belajar. Yang amat disyukurinya, sempat mempertanyakan kesediaan
rang yang kemudian menjadi Uni- buku-buku mengenai hukum Islam Busthanul memenuhi undangan Nat-
versitas Diponegoro. Ketua panitiana relative mudah diperoleh. sir. Dan Busthanul menjawab per-
Imam Bardjo, pernah menjadi Jaksa Kebiasaannya di kampong dan di tanyaan itu dengan tegar: “Mengapa
Tinggi di Jawa Tengah. Mantan Ketua Yogya, juga terus berlanjut. Di Sema- tidak? Pak Natsir itu kan Ketua Dewan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 71


KISAH NYATA
TOKOH KITA

Foto: Dari kiri: Drs. H. Zufran Sabrie, MH, Prof. DR. H. Bustanul Arifin, SH dan H. Mukhtar Zarkasyi, SH

Dakwah, tokoh agama yang banyak Pada 18 September 2012, ketika diundang dalam acara internasional.
jasanya untuk negara kita. Jangankan Badilag menggelar acara puncak Per- Itu karena, salah satunya, SDM per-
Pak Natsir, orang komunis pun kalau ingatan 130 Tahun Peradilan Agama adilan agama mumpuni.
mereka meminta saya menerangkan di Hotel Mercure Jakarta, Busthanul Pak Bus mengenang masa ketika
soal agama, akan saya penuhi. Arifin hadir di sana. Ia banyak bercer- menjadi Tuada Uldilag. Kala itu Pak
Dengan Keputusan Presiden ita dan membagi nasehatnya ketika Bus mendapat undangan istimewa
(Keppres) No. 38 tahun 1968 ter- para sesepuh dan tokoh peradilan untuk menyampaikan makalah sepu-
tanggal 3 Februari 1968, Busthanul agama berkumpul. tar perkembangan peradilan agama di
diangkat menjadi Hakim Agung pada Mengawali ceramahnya, Pak Belanda. Dengan kemampuan bahasa
Mahkamah Agung RI. Ketika diang- Bus—demikian sapaan akrabnya— Inggris yang baik, ditambah literatur
kat menjadi Hakim Agung itu, usia menegaskan peradilan agama harus bahasa Belanda yang familier, Pak
Busthanul baru 38 tahun. terus mengikatkan diri pada landasan Bus mampu mempesona para peserta
Sesudah 14 tahun menjadi Hakim syar’i dalam membuat putusan. Men- dalam acara tersebut.
Agung, pada tanggal 22 Februari 1982 urutnya, ilmu hakim berbeda dengan Ia pun berharap agar para hakim
melalui Keppres No. 33/M Tahun ilmu hukum. peradilan agama di masa sekarang
1982, Busthanul diangkat menjadi “Jika ilmu hukum hanya mengan- bisa lebih meningkatkan diri, dengan
Ketua Muda Mahkamah Agung RI dalkan nalar, maka ilmu hakim harus mempelajari berbagai ilmu hukum
Urusan Lingkungan Peradilan Agama. menyeimbangkan ilmu nalar dan ilmu dan berusaha menguasai bahasa
Jabatan itu dipangkunya sampai saat naluri,” ujarnya. asing, agar dapat bergaul dengan ber-
Busthanul memasuki masa pensiun Pak Bus juga mengatakan peradi- bagai kalangan, termasuk dari luar
pada 30 Juli 1994. lan agama sejak dulu sudah dihormati negeri.
*** oleh lembaga luar negeri dan sering [Rahmat Arijaya & Hermansyah]

72 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


KISAH NYATA

RUMAH DIMASUKI
MALING
GARA-GARA
SIDANG KELILING
Oleh: Dodi Alaska (Hakim PA Kolaka)

“Pak, rumah kita kemalingan, pintu depan terbuka lebar, sekarang di sini
sedang hujan deras pula, saya takut sekali, pak”.

H
ampir di setiap PA kelas 200 km, dan mencapai jarak 300 Pengalaman Mengikuti
II disediakan anggaran km jika berada di daerah pinggiran Sidang Keliling di Kabupaten
untuk pelaksaan program Kolaka Utara. Jalur yang ditempuh Kolut
sidang keliling [sidkel], memang jalur darat, tetapi darat Berhubung anggaran sidang hanya
akan tetapi anggaran tersebut tentu bukan sembarang darat, jalur Kolut- disediakan untuk satu hari perjalan
tidak dapat memenuhi tuntutan yang Kolaka biasa disebut jalur tebing dinas, maka Majelis Hakim harus
sesungguhnya sesuai dengan realita dengan tikungan-tikungan tajamnya berangkat sore hari sepulang jam
yang ada. yang setajam silet. Jalur tersebut kerja, satu hari sebelum hari sidang.
Program pro-orang pedalaman tercipta karena sebagian besar medan Jika berangkat setelah subuh di hari
ini, di PA Kolaka sendiri, terdapat merupakan daratan pegunungan yang yang sama, maka akan tiba di lokasi
beberapa lokasi yang layak menjadi ditebas untuk menjadi jalan. Dengan sidang setidaknya pukul 10.00 pagi,
lokasi sasaran program sidkel ini. jumlah biaya Panggilan mencapai belum capeknya, belum maboknya,
Akan tetapi keadaan anggaran yang Rp. 200.000,- sampai Rp. 300.000,- dan belum lusuhnya. Tentu saja
diperuntukkan tidak akan mampu ., para pihak yang ingin bersidang di Majelis Hakim tidak mungkin turun
mencukupi, maka harus dilakukan PA Kolaka harus berangkat pagi buta, dari mobil dengan pakaian yang
pemetaan prioritas sasaran, dan salah dan kembali malam hari. Jika biaya lusuh, wajah pucat, dan dalam
satu daerah yang menjadi prioritas perkara diperkirakan mencapai Rp. keadaan mabok darat, sehingga para
Sidkel PA Kolaka adalah Kabupaten 1.500.000,- maka jika ditambah biaya pihak yang sudah menunggu di lokasi
Kolaka Utara [Kolut], kabupaten transportasi dan konsumsi saksi- sidang sejak pagi hanya bisa berkata,
pemekaran dari Kabupaten Kolaka saksi untuk menghadiri persidangan “kasihan Pak Hakim.”
yang letaknya sekitar 200 km sebelah di PA Kolaka, maka para pihak harus Untuk menghindari narasi di atas,
utara Ibu Kota Kabupaten Kolaka. mengeluarkan uang tidak lebih dari maka rombongan harus berangkat
Jarak tempuh PA Kolaka dengan Rp. 4.000.000,- untuk selembar Akta sore hari setelah pulang kantor, dan
Pusat Kabupaten Kolaka Utara sekitar Cerai. tiba di Lokasi malam hari sekitar pukul

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 73


10 malam. Keesokan harinya, Majelis siangnya, sehingga apabila anggaran semoga perjalanan kami lancar dan
Hakim sudah dapat bersidang dengan sidkel sudah habis, dan mereka harus diberkahi Allah, serta keluarga yang
kondisi fisik yang fit dan otak yang fit, sidang di PA Kolaka, setiap kali meraka kami tinggalkan senantiasa di dalam
karena Hakim tidak boleh bersidang mengikuti persidangan, wajah mereka lindungan-NYA. Akan tetapi malang
dalam keadaan lapar, ngantuk, capek, tampat lusuh dan kelelahan, sehingga tak dapat dilarang, setibanya saya di
apalagi mabok kendaraan. Untuk para saksi sudah sangat sulit untuk wisma Pemda Kolut di kala saya dan
sekali sidkel ke Kolut, Majelis Hakim digali keterangannya. Namun jika rombongan segera beristirahat demi
rata-rata memeriksa 7 sampai 10 mereka harus berangkat malah hari, mempersiapkan persidangan esok
perkara, dan rata-rata dapat diputus biaya akomodasi dan konsumsi jelas hari, tidak seperti biasanya, telpon
setengahnya. semakin tinggi, sedangkan PA Kolaka genggam saya berdering di subuh
Demi mensiasati anggaran yang tidak memiliki mess yang dapat hari. Setelah saya lihat ternyata dari
hanya untuk 1 hari perjalan dinas, digunakan oleh para pihak secara Istri, kemudian saya berfikir, “ah,
maka Majelis Hakim bekerja sama prodeo [gratis]. Sempat terpikir: ibunya anak-anak ini, baru ditinggal
dengan Pemerintah Daerah setempat “Apakah kita para hakim sumbangan semalam saja, pagi-buta sudah
dalam hal penyediaan fasilitas saja ya, agar dapat melaksanakan kangen”. Namun betapa terkejutnya
akomodasi rombongan sidkel. sidkel sesering mungkin?”, tetapi saya ketika saya terima telepon, suara
Syukurnya Pemda Kolut memiliki jelas tidak bisa, dilarang negara dan di seberang sana terdengar seperti
wisma sederhana yang biasanya dilarang bendahara rumah tangga. sedang menangis. Belum sempat saya
boleh dimanfaatkan oleh rombongan menebak apa yang sedang terjadi,
sidkel untuk bermalam dengan biaya Pengorbanan Keluarga Ketika istri saya mengatakan, “Pak, rumah
pemeliharaan seikhlasnya. Dengan Ditinggal Sidkel kita kemalingan, pintu depan terbuka
demikian Majelis Hakim tidak perlu Bagi seoerang Hakim, wajib ain lebar, sekarang di sini sedang hujan
memasang tenda dan membuat api hukumnya untuk siap ditempatkan deras, saya sangat takut”.
unggun di malam sebelum sidkel. di seluruh wilayah Indonesia dan Alhasil saya tidak bisa berbuat
Lokasi pelaksanaan Sidkel diambil diberangkatkan sidkel si seluruh apa-apa, hanya bisa mendengarkan
di tengah-tengah, yakni di pusat kota wilayah hukum PA tempat bertugas. kesedihan dan kekhawatiran yang
Kobupaten Kolut, dengan demikian Secara pribadi saya tidak ada masalah, tertutur dari nada bicara istri saya.
para pencari keadilan yang berada di dan bangga dengan profesi saya Sepertinya dia sangat ketatukan,
wilyaah pinggiran mendapatkan jarak sebagai seorang Hakim dengan segala hidup di rantau tanpa tahu akan
yang sangat ideal untuk menghadiri hak dan tanggungjawabnya. sampai kapan, kenapa harus
persidangan. Sebagai mana halnya Suatu ketika, pada saat saya mengalami kejadian seperti ini.
Majelis Hakim, para pihakpun sangat mengikuti sidkel di Kolut, saya harus Bukan soal barang-barang elektronik
mengeluh jika harus mengikuti berangkat sore hari dan meninggalkan dan sejumlah uang yang diambil si
persidangan di kantor PA Kolaka, Istri dan anak saya yang baru pencuri, tapi ini soal ketenangan
karena apabila mereka berangkat pagi berumur 1 tahun di rumah kontrakan dan kenyamanan dalam menjalani
dari rumah, tiba di PA Kolaka sudah berdua saja. Dengan niat beribadah tugas di rantau orang. Seandainya
siang, belum istirahat, belum makan dan menjalankan tugas, saya berdoa saja maling itu menghubungi saya
sebelumnya dan mengatakan: “Maaf
pak, berhubung nanti malam bapak
tidak ada di rumah, maka saya akan
mencuri di rumah bapak”, tentu saya
akan menjawab: “Tidak usah, silahkan
ambil saja barang-barang yang ada di
kontrakan saya sebanyak yang anda
mau, dan akan saya tambah dengan
gaji ke-13 saya berikut tunjangannya,
asal jangan masuk ke rumah di saat
saya tidak ada, agar keluarga saya
bisa tenang di saat saya sedang
menjalankan tugas.”

74 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


INSPIRASI

ANAK
BULUNGAN
YANG
JADI IKON
EKONOMI
SYARIAH

IR. H. ADIWARMAN A. KARIM, SE., MBA., MAEP

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 75


INSPIRASI

G
aya bicaranya lugas dan dike- jika sosok kelimis dengan janggut Karim Syah.
mas dengan langgam bahasa lebat itu pada masa mudanya adalah
yang sederhana. Dalil-dalil “anak gaul” yang suka clubbing. Lalu Titik Balik Pasca Duka
berbahasa Arab yang dis- bagaimanakah ia membentuk dirinya Kepergian sang Ayah ke pangkuan
ampaikannya, diuraikan secara gam- sedemikian berubah hingga menjadi Ilahi pada tahun 1985 menimbulkan
blang, bahkan penuh canda yang men- salah satu icon ekonomi syariah di luka yang mendalam pada diri Adi
gundang gelak tawa pendengarnya. Indonesia? muda. Ilham kesadaran untuk meru-
Uniknya, kemasan lelucon-leluconnya Dari orang tuanya yang nota- bah kebiasaannya tumbuh. Ia mulai
tidak pernah lepas dari substansi bene berdarah Minang, Adiwarman menata kembali hidupnya di Pesant-
yang dibicarakannya. Azwar Karim yang terlahir tanggal ren Al-Ihya Bogor. Disana ia mengkaji
Kepiawaiannya menjelaskan berb- 29 Jui 1963, memang mendapatkan ilmu-ilmu ke-Islam-an yang kemudian
agai problematika perbankan syariah pendidikan agama sedari mudanya. menjadi dasar penting dalam meng-
di Indonesia, termasuk aspek-aspek Sayangnya, ketika itu ia belum begitu kaji ekonomi syariah.
yang berkaitan dengan dalil-dalil tertarik. Ia lebih senang berhura- Sebelumnya, ketertarikannya
syar’i, menyiratkan pemahamannya hura sembari menghabiskan waktu terhadap ekonomi syariah berawal
yang luas dan mendalam. di tempat-tempat hiburan. “Maklum ketika A. M. Saefuddin, seorang intele-
Kesan itulah yang muncul ketika anak Bulungan,” ujarnya menunjuk ktual Islam Indonesia mengajarkan-
sosok Adiwarman Azwar Karim pada suatu kawasan di daerah Blok M, nya mata kuliah Manajemen Pemasa-
menyampaikan materi dalam dis- Jakarta Selatan. ran. Meski hanya masuk tidak lebih
kusi hukum putaran III yang digelar Sikapnya tersebut ternyata mem- dari dua kali tatap muka, karena sele-
beberapa waktu lalu (3/12/2013) pengaruhi prestasinya di sekolah. Aki- bihnya diwakilkan kepada asisten,
oleh Direktorat Jenderal Badan Per- batnya, ia menjadi satu-satunya dari A. M. Saefuddin lebih banyak mem-
adilan Agama MA RI. empat bersaudara yang mengambil perkenalkan mahasiswanya dengan
Namun, jika merunut pada jejak jurusan ekonomi di IPB. Selebihnya ekonomi Islam yang saat itu mulai
perjalanan hidupnya, mungkin tak ketiga saudaranya mengikuti jejak dikembangkan di negara-negara
ada yang menyangka kalau dulu- sang ayah di bidang hukum. Ayahnya Islam. Tak pelak, “pemasaran” A. M.
nya ia tidak memiliki basis pendidi- pernah menjabat sebagai jaksa, kemu- Saefuddin berhasil mengambil hati
kan pesantren sejak dini. Bahkan dian mengundurkan diri dan menjadi Adi.
mungkin tidak ada yang menyangka pengacara di bawah firma hukum Adi pun perlahan mulai menelesik

Tim Redaksi majalah Peradilan Agama bersama Dirjen Badilag, Adiwarman Karim dan Prof. Jaih Mubarok.

76 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


INSPIRASI

sumber-sumber bacaan mengenai sioner. Artinya, untuk pengembangan Economics Forum (SEF). Lembaga
ekonomi islam. Dan puncaknya ketika perbankan syariah di Indonesia pun, ini banyak menyelenggarakan pen-
menulis skripsi tentang kredit perta- perlu dilakukan secara bertahap dan didikan non-kurikuler untuk mem-
nian di Indonesia, Adi mulai memas- berangsur-angsur. persiapkan sumber daya manusia di
ukkan pilihan-pilihan pembiayaan bidang ekonomi syariah.
syariah sebagai alternatif kredit per- Berkiprah di Bidang Ekonomi Bidang kiprah lainnya yang tak
tanian dan mengantarkannya men- Syariah kalah penting bagi pengembangan
jadi sarjana ekonomi pertanian pada Kiprahnya di bidang perbankan ekonomi (perbankan) syariah ada-
tahun 1986. syariah dimulai dengan menjadi staf lah melalui jabatan Dewan Pengawas
Tak puas dengan jurusan ekonomi Litbang Bank Muamalat Indonesia Syariah (DPS) di berbagai lembaga
pertanian, Adi juga mendaftarkan diri (BMI) yang beroperasi sejak tanggal 1 keuangan syariah, seperti pada BPRS
sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Mei 1992. Dari situ ia kemudian diper- Harta Insan Karimah, Asuransi Great
Universitas Indonesia. Uniknya, pen- cayai memimpin BMI Cabang Jawa Eastern Syariah, Bank Danamon,
didikan yang terakhir ini justeru dis- Barat. Dan puncak karirnya di BMI HSBC Amanah Syariah Indonesia,
elesaikannya setelah menyelesaikan adalah sebagai Wakil Presiden Direk- UFO-Multilevel Marketing Company,
pendidikan S2-nya di Belgia. Di sana tur dari tahun 2000 hingga 2001. BNP Paribas Investment Partners, dan
ia menimba ilmu di European Univer- Setelah memutuskan untuk heng- Asuransi Jiwa Prudential. Dan pun-
sity dan memperoleh gelar MBA. kang dari BMI pada tahun 2001, ia caknya adalah menjabat sebagai ang-
Ketika Adi menjalani masa peng- mulai memikirkan pengembangan gota Dewan Syariah Nasional Majelis
abdian sebagai CPNS di Badan Per- perbankan syariah dalam skala yang Ulama Indonesia (DSN-MUI) hingga
encanaan Pembangunan Nasional lebih luas. Titik perhatiannya ada- saat ini.
(Bappenas), rekan-rekannya dari lah membangun unit-unit usaha
negara donor banyak menyuguhkan- syariah pada lembaga-lembaga per- Membangun Posisioning
nya bacaan-bacaan tentang ekonomi bankan konvensional. Untuk ini, den- Pemikiran Ekonomi Syariah
Islam yang ditulis oleh pakar-pakar gan modal nekad, Adiwarman dan Orang mengatakan, buku adalah
barat. Dan ketika melanjutkan rekan-rekannya mengusung sebuah jendela ilmu, kehadiran publikasi-
studinya di Boston University, ia lembaga konsultan yang diberinama publikasi ilmiah di bidang ekonomi
menekuni bidang ekonomi syariah Karim Business Consulting pada tahun (perbankan) syariah menjadi sangat
dan menulis tesis tentang perbankan 2001. penting. Sisi ini pun tidak luput dari
syariah di Iran. Seiring perubahan politik di tanah perhatian Adiwarman. Sejumlah buku
Mengapa Iran? “Terus terang air yang semakin memberi angin ditulisnya. Bahkan ia selalu meluang-
karena proses transformasi Iran dari segar bagi pertumbuhan perbankan kan waktu mengisi kolom dan men-
perbankan konvensional menjadi per- syariah, Karim Business Consulting gasuh rubrik-rubrik ekonomi syariah
bankan syariah,” ujarnya pria dengan banyak membidani lahirnya konsep di berbagai media.
tiga orang anak tersebut. Menurutnya, dual windows banking¸ dimana per- Atas berbagai karya tulis Adi-
transformasi Iran memberikan pemb- bankan konvensional diijinkan mem- warman tersebut, beberapa peneliti
elajaran yang berarti bagi pengem- buka unit-unit yang beroperasi den- muda menelusuri trend muatan dan
bangan perbankan syariah di Indo- gan prinsip-prinsip syariah. mainstream pemikiran dari tulisan-
nesia. “Pada sisi dana pihak ketiga, Selain menjadi praktisi di bidang tulisan yang dibuatnya. Hasilnya
Iran berhasil merubahnya dalam perbankan syariah, ia pun banyak beberapa skripsi dan tesis dari ber-
satu malam, tetapi pada sisi kredit, terlibat pada bidang-bidang gara- bagai perguruan tinggi menulis ten-
dilakukan secara bertahap menunggu pan lain yang mendukung pengem- tang pemikirannya di bidang ekonomi
semua perjanjian kreditnya selesai,” bangan perbankan syariah. Selain syariah dengan berbagai differensiasi
jelas Adiwarman lebih lanjut. ikut berkontribusi membangun IIIT-I dan keunikan lainnya.
Menurut Adiwarman, Iran yang (The International Institute of Islamic Salah satu diantara ulasan-ulasan
secara konstitusional menganut Thought Indonesia) pada tahun 1999, mengenai pemikiran tersebut menye-
hukum Islam sekalipun, berusaha ia banyak terlibat dalam membangun butkan bahwa corak pemikiran Adi-
mentransformasikan ekonominya jejaring ekonomi syariah di berbagai warman Karim di bidang ekonomi
secara gradual, bukan secara revolu- perguruan tinggi bernama Shariah syariah adalah fundamentalis intelek-

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 77


INSPIRASI

tual-professional. Disebut fundamen- pemilahan diantara keduanya, kiprah Sembada menganugerahinya gelar
talis karena dalam mengkonstruksi Adiwarman terhadap kedua sisi itu Maestro. Dan dua tahun berturut-
pemikirannya, ia banyak merujuk sangat jelas. Ia berusaha membangun turut sejak itu, ia kembali dinomi-
kepada masa lalu, hingga tradisi Nabi konstruksi teoritis, tetapi pada saat nasikan untuk penghargaan bergensi,
SAW. Artinya, pemikirannya dibangun yang sama ia berusaha menerapkan- yakni The Most Powerful People Ideas
hingga memiliki akar pada masa Nabi nya dalam praktik. in Business 2005 dan 50 Enterprise
SAW. Pada sisi ini, pernyataannya di 2006. Pada tahun 2008, Majalah Ber-
Akan halnya dengan atribut intele- hadapan peserta diskusi hukum Badi- ita Mingguan Gatra memasukkannya
ktual, sejatinya dimaksudkan untuk lag mungkin dapat menggambarkan dalam kategori Icon. Dan pada tahun
menggambarkan ikhtiar kaum funda- pemikirannya. “Membangun ekonomi 2010 Majalah Investor menganugera-
mentalis tersebut untuk membangun syariah di Indonesia, seperti kita akan hinya gelar Tokoh Syariah 2010.
konstruksi teoritis yang kuat men- melaksanakan shalat. Jika sudah wak- Pada tahun 2007, justeru perusa-
genai ekonomi syariah agar dapat tunya qamat dikumandangkan, iba- haan konsultannya yang mengelurkan
dilaksanakan dan dapat diterima oleh dah shalat harus didirikan,” ujarnya penghargaan untuk bank-bank sya-
masyarakat. tegas. riah dengan pelayanan terbaik, mulai
Sementara atribut professional dari pelayan customer service ter-
dimaksudkan untuk menggambar- Mengukir Segudang Prestasi baik, pelayanan kasir terbaik, hingga
kan upaya melaksanakan praktek Saat ini, segudang kiprah Adiwar- bank dengan mushalla ternyaman.
ekonomi syariah, meskipun pijakan man Azwar Karim di bidang ekonomi Pada akhirnya, titik balik (the turn-
teoritisnya belum kokoh. Mereka (perbankan) syariah telah menem- ing point) sosok Adiwarman Azwar
mencukupkan diri dengan fiqh mua- patkannya menjadi tokoh yang patut Karim dari pemuda yang gemar hura-
malah yang telah dikonseptualisasi. diperhitungkan. Sejumlah media hura yang bertransformasi menjadi
Pada sisi ini, peneliti-peneliti menominasikannya sebagai tokoh ekonom syariah yang terkemuka
melihat sosok Adiwarman Karim dalam bidang ekonomi, khususnya menyiratkan makna kemana arah
berdiri pada posisi yang dapat masuk ekonomi (perbankan) syariah. titik balik itu. Rasanya tidak berlebi-
kedalam dua ketegori tersebut. Pada tahun 2004, Majalah SWA han bila dikatakan titik balik itu ada-
Meskipun tidak terlalu tegas dalam lah untuk membangun ekonomi sya-
riah di Indonesia. Masya Allah,
adakah yang berminat menyu-
sulnya?
(Mohammad Noor | Achmad Cholil)

78 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


PA INSPIRATIF
PA JA KA RTA PU SAT
Raad Agama, berdasarkan Staatsblad
1882 nomor 152. Pada jaman penja-
jahan Jepang, tepatnya tahun 1942,
pengadilan ini berganti lama lagi
MEMBERI PELAYANAN menjadi Sooryo Hooin Jakarta.
Setelah Indonesia merdeka, pada
HINGGA KE MALAYSIA DAN tahun 1945, pengadilan ini berganti
nama lagi menjadi Pengadilan Agama

SAUDI ARABIA Kota Jakarta. Pada tahun 1960, nama


PA ini diubah lagi menjadi Pengadilan
Agama Istimewa Jakarta. Perubahan
Pengadilan Agama Jakarta Pusat bukanlah pengadilan biasa.
itu tidak berlangsung lama. PA ini
Berdiri sejak 1828, pengadilan ini merupakan salah satu yang tertua berganti nama lagi menjadi Pengadi-
di Indonesia. Jangkauan layanannya hingga ke manca negara. lan Agama Istimewa Daerah Khusus
Ibu Kota Jakarta Raya sejak tanggal 17
Januari 1967. Ini disebutkan dalam
Keputusan Menteri Agama RI No. 4
tahun 1967.

T
idak banyak kedaraan yang sesuai harapan, PA Jakarta Pusat Setelah itu, pengadilan ini ber-
berlalu-lalang di Gang H. adalah pengadilan yang punya keis- nama Pengadilan Agama Jakarta
Awaluddin II/2, Jalan K. H. Mas timewaan tersendiri, terutama bila Pusat, dan menjadi koordinator bagi
Mansur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dicermati dari sejarah berdirinya dan PA-PA di wilayah DKI Jakarta, yaitu PA
sore itu. Di bahu gang yang sempit itu kiprahnya kini. Jakarta Selatan, PA Jakarta Utara, PA
terparkir beberapa mobil dan sepeda Tidak banyak yang tahu, cikal Jakarta Timur dan PA Jakarta Barat.
motor. Di seberangnya, berderet ban- bakal PA Jakarta Pusat bermula pada Dulu, pada jaman Belanda, yuris-
yak warung, mulai warung rokok tahun 1828, atau lebih dari setengah diksi PA Jakarta Pusat meliputi Bata-
hingga warung nasi. Kantor Pengadi- abad sebelum Priesterraad ada. Pries- via (Jakarta Utara), Meester Cornelis
lan Agama Jakarta Pusat terletak di terraad adalah nama lain pengadilan (Jatinegara), Bekasi dan Cikarang.
“gang tikus” itu. agama, yang mulai diresmikan ber- Pada perkembangannya terkini,
Terdiri dari dua lantai, gedung PA operasinya oleh Pemerintah Hindia yurisdiksi PA Jakarta Pusat mencakup
Jakarta Pusat tidak tampak layaknya Belanda pada 1882 melalui Staats- delapan kecamatan dan 44 kelurahan.
gedung pengadilan yang gagah dan blad nomor 152 dan 153. Ke-8 kecamatan tersebut adalah Gam-
berwibawa. Gedung tersebut ter- Pada mulanya PA Jakarta Pusat bir, Tanah Abang, Menteng, Senen,
himpit oleh bangunan-bangunan seki- bernama Majlis Distrik. Pemben- Cempaka Putih, Johar Baru, Kemay-
tarnya yang padat. Karena luasnya tak tukannya berdasarkan Ketetapan oran dan Sawah Besar.
seberapa, tiada area yang bisa dipakai Komisaris Jenderal Hindia Belanda Dibanding PA-PA lain di wilayah
untuk parkir kendaraan, kecuali bahu No. 17 tanggal 12 Maret 1828. Kemu- DKI Jakarta, jumlah perkara yang
jalan di depannya. dian ia berganti nama menjadi Pries- ditangani PA Jakarta Pusat ada-
Meski kondisi gedungnya tidak terraad atau Penghoeloegerecht atau lah yang paling sedikit. Pada tahun

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 79


PA INSPIRATIF

2012, PA yang kini diketuai Dra. Hj. sia. Para WNI dan/atau TKI yang melaku-
Rokhanah, S.H., M.H ini menangani …. Disebutkan dalam pertimbangan kan nikah sirri hanya dapat memper-
perkara. SK tersebut, WNI dan/atau TKI yang oleh akta nikah atau buku kutipan
Saat ini, PA Jakarta Pusat telah berada di luar negeri ternyata men- akta nikah setelah mereka memper-
memiliki gedung baru yang terletak di galami kesulitan untuk mencatatkan oleh penetapan pengesahan perni-
Jalan Rawasari, Cempaka Putih, atau perkawinannya yang dilangsung- kahan (isbat nikah) dari PA—dalam
berjarak sekitar 1 Km dari Gedung kan menurut hukum Islam, karena hal ini PA Jakarta Pusat yang diberi
Sekretariat MA yang kini ditempati mereka berada dalam situasi dan wewenang untuk itu.
Ditjen Badilag. Pada 18 Desember kondisi tertentu. Mereka hanya dapat Dengan layanan isbat nikah itu,
2013, gedung baru itu resmi diguna- melangsungkan perkawinan di hada- PA Jakarta Pusat berupaya memberi
kan. “Gang tikus” di dekat Pasar Tanah pan imam di tempat kerja mereka. perlindungan dan kepastian hukum
Abang itupun akan ditinggalkan. Kesulitan tersebut berdampak bagi WNI dan/atau TKI di luar negeri
Dari Malaysia hingga Saudi Ara- pada maraknya perkawinan WNI beserta keluarganya, serta berupaya
bia dan/atau TKI di luar negeri yang meningkakan akses terhadap keadi-
Berbeda dengan PA-PA lainnya di dilakukan di bawah tangan atau nikah lan kepada segenap WNI. Sidang isbat
Indonesia, PA Jakarta Pusat memiliki sirri. Karena itu mereka tidak punya nikah itu dilaksanakan di kantor Per-
kompetensi relatif yang khusus. PA akta nikah atau buku kutipan akta wakilan RI di luar negeri.
ini merupakan satu-satunya PA yang nikah. Akibatnya, status perkawinan “Yang kami layani adalah permo-
berwenang melakukan persidangan beserta anak keturunan dan keluarga honan isbat nikah antara WNI dan
di luar negeri, khususnya sidang isbat mereka tidak mendapat perlindungan WNI. Kalau dengan WNA, karena
nikah. hukum sewajarnya, baik di Indonesia perkawinan campuran, prosedurnya
Pelaksanaan sidang terse- maupun di negara tempat kerjanya. lain dan kami belum bisa melaya-
but berdasarkan Surat Keputusan Akta nikah atau buku kutipan ninya,” tutur Ketua PA Jakarta Pusat
Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: akta nikah bagi WNI dan/atau TKI di Dra. Hj. Rokhanah, S.H., M.H.
084/2011 tentang Izin Sidang Penge- luar negeri merupakan syarat utama PA Jakarta Pusat mulai melakukan
sahan Perkawinan (Isbat Nikah) di dan bukti penting untuk mendapat sidang isbat nikah pada 25 Mei 2011
Kantor Perwakilan Republik Indone- kelengkapan dokumen keimigrasian. di Kinabalau, Sabah, Malaysia. Bek-

80 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


PA INSPIRATIF

Jakarta Pusat. Setelah dicatat dalam


buku register induk perkara, Ketua PA
Jakarta Pusat lalu menetapkan susu-
nan majelis hakim.
Tahap berikutnya, ketua majelis
hakim memerintah jurusita/jurusita
pengganti untuk mengumumkan
pelaksanaan sidang tersebut. Pengu-
muman itu dilakukan di media massa
atau di papan pengumuman yang ada
di PA Jakarta Pusat. Pengumuman
yang sama dikirim ke Kementerian
Luar Negeri untuk diteruskan kepada
Perwakilan RI di luar negeri.
Setelah itu majelis hakim mem-
erjasama dengan Konsulat Jenderal rukun nikah serta tidak melanggar buat penetapan hari sidang dan
RI Kota Kinabalu, majelis hakim PA larangan perkawinan sebagaimana memerintahkan kepada panitera
Jakarta Pusat berhasil menyidangkan diatur dalam Undang-Undang Nomor untuk memanggil para pemohon
367 permohonan pengesahan nikah. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum isbat nikah. Panggilan itu disampai-
Berikutnya, pada tahun 2012, bek- Islam. kan kepada Kementerian Luar Neg-
erja sama dengan Kementerian Luar eri cq. Direktur Jenderal Protokoler
Negeri, PA Jakarta Pusat kembali mel- Optimalkan TI dan Konsuler Luar Negeri. Tembusan
aksanakan sidang isbat nikah. Kali ini, Teknologi informasi (TI) diman- surat disampaikan kepada Kedutaan
sidang dilangsungkan di Tawau dan faatkan PA Jakarta Pusat dengan opti- Besar RI di negara yang bersangku-
Kinabalu, Malaysia. Di Tawau menyi- mal untuk memberi layanan isbat tan, lalu pihak keduataan memanggil
dangkan 491 permohonan, sementara nikah di luar negeri. SIADPA (Sistem para pemohon isbat nikah.
di Kinabalu menyidangkan 295 per- Administrasi Pengadilan Agama) dan Sidang dilakukan di kantor Per-
mohonan. surat elektronik jadi andalan. wakilan RI di luar negeri. Para pemo-
Pada tahun 2013, PA Jakarta Pusat Jika hendak memperoleh lay- hon harus hadir dalam persidangan,
melaksanakan tiga kali sidang isbat anan isbat nikah, WNI atau TKI dapat bersama para saksi. Sidang hanya
nikah, yaitu di Kuching (Malaysia), mendaftarkan perkaranya ke Kan- dilakukan sekali, dimulai dengan
Jeddah (Saudi Arabia) dan Tawau tor Perwakilan RI di sekitar tempat pemeriksaan terhadap pemohon,
(Malaysia). Di Jeddah, ada 128 tinggal atau tempat kerjanya. Doku- pemeriksaan para saksi, lalu dipung-
perkara. Di Kuching, ada 156 perkara. men-dokumen yang diperlukan di kasi dengan pembacaan penetapan
Dan, di Tawau sebanyak 795 perkara. antaranya kartu identitas dan surat isbat nikah.
“Penyelenggaraan sidang istbat pernyataan bahwa mereka tidak Seusai sidang, penetapan isbat
nikah di luar negeri ini sepenuhnya mempunyai suami/isteri, selain nikah itu diserahkan kepada petugas
didanai oleh Kementerian Luar Neg- suami/istri yang sedang mengajukan administrasi untuk dibuatkan sali-
eri,” ujar Rokhanah. permohonan isbat nikah. nan penetapan dengan menggunakan
Tidak semua permohonan isbat Biaya perkara yang harus mereka SIADPA Plus. Salinan penetapan itulah
nikah itu dikabulkan. Sebagian per- bayar berjumlah Rp 116.000. Biaya yang diberikan kepada para pemohon
mohonan isbat nikah itu tidak dapat tersebut meliputi uang biaya proses isbat nikah. Berbekal penetapan itu,
diterima atau ditolak karena pemo- perkara dan Pendapatan Negara pada hari yang sama, mereka lang-
hon tidak hadir, masih dalam proses Bukan Pajak (PNBP). Biaya tersebut sung bisa mendapatkan buku kutipan
perceraian di Indonesia, atau karena disetor ke rekening Bank Syari’ah akta nikah.
beristri lebih dari satu. Mandiri yang dikelola PA Jakarta Dengan wajah berseri-seri, para
PA Jakarta Pusat hanya dapat Pusat. WNI atau TKI yang sebelumnya
mengabulkan permohonan isbat Berkas permohonan isbat nikah nikah sirri itupun akhirnya resmi jadi
nikah jika perkawinan yang telah itu dihimpun oleh Kantor Perwakilan suami-istri.
dilangsungkan memenuhi syarat dan RI, lalu dikirim melalui e-mail ke PA [Rahmat Arijaya & Hermansyah]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 81


PA INSPIRATIF

dahkan martabatnya sendiri.

Hakim Wanita yang Ia juga sebal dengan pencatutan


nama pejabat atau hakim oleh pihak

Tegas dan Professional


tertentu untuk mendapatkan pundi-
pundi rupiah. “Anda berhak meminta
fee berapapun dari klien Anda, tapi
tolong Anda jangan sampai mencatut
nama kami untuk mendapat fee yang
lebih besar, seakan-akan kami minta
duit dari klien Anda,” kata Rokhanah,
di hadapan para pengacara yang
dikumpulkannya.
Kepada bawahannya, Rokhanah
selalu menekankan bahwa bekerja
harus dimaknai sebagai ibadah. Kon-
sekwensinya, seorang hakim atau
pegawai harus professional dan selalu
berupaya memberi pelayanan terbaik
kepada para pencari keadilan.
“Saya selalu tekankan bahwa
dalam bekerja, kita harus selalu fasta-
biqul khairat atau berkompetisi dalam
Tidak banyak hakim wanita di di luar ketentuan tersebut, menu- kebaikan. Jangan bekerja asal-asalan,”
lingkungan peradilan agama yang rutnya, berpotensi melahirkan per- tuturnya.
dapat menggapai karir setinggi Dra. buatan-perbuatan yang menyimpang Sebagai penerus para Ketua PA
Hj. Rokhanah, S.H., M.H. Setelah mem- dari peraturan. Jakarta Pusat sebelumnya, Rokhanah
impin PA Karawang, kini ia dipercaya “Saya melarang keras para hakim bertekad mempertahankan dan men-
menahkodai PA Jakarta Pusat. dan pegawai menerima uang dari ingkatkan pencapaian-pencapaian
Menjadi orang nomor satu di PA pengacara, apalagi meminta-minta,” yang telah diraih, salah satunya dalam
yang jadi jantungnya ibu kota negara ujar Ketua PA perempuan kedua di PA hal memberikan pelayanan isbat nikah
tentu saja bukan pekerjaan enteng. Jakarta Pusat setelah Dr. Hj. Djaziman kepada WNI atau TKI di luar negeri.
“Awalnya saya merasa ragu apa- Mudoddas, S.H., M.H. ini. Di samping itu, sebelum khatam
kah mampu memimpin PA Jakarta Sikap tegas serupa ditujukan menjadi Ketua PA Jakarta Pusat nanti,
Pusat ini. Tapi dengan dukungan kepada para pengacara. Ia pernah ia bertekad untuk memberi nilai
banyak pihak, terutama dari pimpi- mengumpulkan para pengacara yang lebih kepada satker yang dipimpin-
nan, saya siap melaksanakan amanah biasa beracara di PA Jakarta Pusat dan nya. “Sebagaimana dikatakan Ketua
ini sebaik-baiknya,” kata Rokhanah, memberikan ‘pembinaan’. Di forum Kamar Peradilan Agama, Bapak Andi
kepada Tim Redaksi majalah ini di itu, ia menegaskan sikapnya bahwa Syamsu Alam, PA-PA di Jakarta harus
kantornya, awal Desember lalu. ia tidak menoleransi adanya praktik jadi etalase atau barometer di tingkat
Wanita yang lahir di Pekalongan, suap, gratifikasi, pemerasan, mau- nasional,” ungkapnya.
12 Februari 1960, ini punya resep pun penipuan dengan mencatut nama PA Jakarta Selatan telah jadi ikon
khusus untuk memimpin PA Jakarta pejabat atau hakim PA Jakarta Pusat. pendaftaran perkara secara online. PA
Pusat. Sebagaimana di PA-PA sebel- Bagi Rokhanah, pemberian Jakarta Barat jadi perintis arsip digi-
umnya, ia selalu menanamkan kedisi- seorang pengacara kepada hakim tal. Lalu, apa nilai lebih yang ada di PA
plinan dengan penuh ketegasan. pada dasarnya adalah bentuk pelece- Jakarta Pusat? Itulah yang kini sedang
Salah satu wujudnya ialah dengan han profesi. Demikian pula seba- dipikirkan Rokhanah dan akan segera
melarang anak buahnya berinteraksi liknya. Jika ada seorang hakim mem- diwujudkannya setelah PA Jakarta
dengan para pihak yang berperkara inta-minta sesuatu kepada pengacara, Pusat pindah lokasi dari kawasan
atau kuasa hukumnya. Interaksi yang berarti hakim tersebut telah meren- Tanah Abang ke Rawasari.
[Rahmat Arijaya & Hermansyah]

82 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


IBRAH

Sepenggal Kisah dari


Putussibau, Heart Of Borneo
Oleh: Darda Aristo (Hakim PA. Putussibau)

“Alhamdulillah”, itulah kata pertama ketika SK Putussibau, Pegawai PA telah datang menyambut dengan
penempatan Hakim di PA Putussibau Kalimantan Barat hangat kedatangan saya. Satu hal yang unik, pegawai yang
yang di tunggu-tunggu telah datang, dengan tanpa menjemput saya bercerita, bahwa ternyata di Putussibau,
memperhatikan dan memperdulikan dimana letak wilayah terutama di bandara, tidak ada angkutan umum. Saya lalu
penempatan tersebut. Hal ini mungkin disebabkan karena berfikir, bagaimana mungkin di bandara tidak ada taksi,
saya telah biasa merantau di Yogya selama kurang lebih dan bagaimana dengan nasib seseorang yang pertama kali
10 tahun, jauh dari kota kelahiran saya. Di sisi lain, saya datang ke putussibau.
telah yakin dengan pilihan bahwa menjadi seorang Perjuangan saya berangkat melaksanakan tugas ke
Pegawai, terlebih lagi Hakim, itu harus siap ditempatkan Putussibau cukup banyak menguras baik tenaga maupun
dimana saja. Sebuah keyakinan bahwa semua sudah diatur biaya. Maklum, saat itu kondisi saya adalah seorang pegawai
oleh yang maha kuasa, dan pasti ada hikmah dari semua yang masih baru, sehingga perhiasan dan peralatan lain
perjalanan kehidupan. pun terjual dengan sukses demi melaksanakan amanah
Saya asli kelahiran Palembang, anak kedua dari 5 melaksanakan tugas SK Penempatan Hakim.
bersaudara kelahiran tahun 1979, berasal dari keluarga Pada hari itu juga, sore harinya, KPA Putussibau
wiraswasta/pedagang yang pernah menuntut ilmu di melantik saya secara resmi dan sah menjadi HAKIM.
Yogyakarta dari MTS, MA hingga perguruan tinggi, merasa Tugas pertama di luar kedinasan yang menunggu saya:
amat bersyukur telah menjadi bagian dari warga peradilan Mencari tempat kontrakan/kost, karena PA Putussibau
agama sejak tahun 2007 (Cakim Pengadilan Agama tidak memiliki rumah dinas, beda dengan kakak tertua kita
Sekayu PTA Palembang). Dari 8 rekan cakim wilayah PTA (PN. Putussibau) yang telah memiliki rumah dinas. Dan
Palembang, hanya saya yang mendapat penempatan di luar Alhamdulillah, harga rumah kontrakan disini terhitung di
wilayah pulau Sumatera, tepatnya di Pengadilan Agama atas rata-rata jika dibandingkan daerah lain, apalagi jika
Putussibau wilayah PTA Kalimantan Barat. dibandingkan dengan harga kontrakan di Yogyakarta.
Putussibau adalah ibukota Kabupaten Kapuas Hulu, Selama bertugas di PA Putussibau, ada satu momen
salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat, yang pasti dan rutin terjadi: Banjir! Jika banjir datang
sebuah daerah yang berada hampir tepat di tengah pulau menyapa, air sampai masuk ke dalam rumah, dan jalanan
Kalimantan, dan merupakan daerah terjauh di Kalimantan pun menjadi danau. Namun anehnya, jika terjadi banjir,
Barat. Putussibau dapat ditempuh lewat jalan darat banyak masyarakat yang tak tampak kesusahan, bahkan
sejauh 814 km (lebih jauh daripada jarak tempuh Jakarta- seperti senang, karena seperti mendapatkan fasilitas
Surabaya yang ‘hanya’ 726 km) dengan lama perjalanan kolam renang dadakan, anak-anak tidak sekolah karena
16-18 jam, atau lewat udara dengan pesawat berbadan “libur nasional insidentil”, dan banyak pegawai yang libur
kecil dari Pontianak selama 1 jam. kantor tutup karena “cuti bersama alasan penting”.
Yurisdiksi Kabupaten Kapuas Hulu sangat luas. Luasnya Perkara yang masuk di Pengadilan Agama Putussibau
hampir sama dengan luas provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, terbilang sedikit, rata-rata kurang dari 100 perkara/tahun,
dan Banten digabung, dan karena letaknya mendapat ada beberapa hal yang menurut saya menjadi penyebabnya:
julukan Heart of Borneo (jantung Pulau Kalimantan). 1. Islam adalah agama minoritas.
Tepat akhir bulan Juni 2010, saya dan keluarga (istri 2. Yurisdiksi Putussibau yang sangat luas, dan hampir
dan anak yg berumur 3 tahun) menginjakkan kaki di rata-rata hanya dapat di tempuh dengan melalui jalur
Bandara Pangsuma Putussibau. Ketika sampai di bandara air, sehingga membutuhkan biaya yang sangat mahal

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 83


IBRAH

yang nyaris tidak terjangkau oleh masyarakat. bergumam: Jika semua orang berfikiran seperti ini, akan
3. Adat/kebiasaan yang masih dipegang kuat oleh jadi apa PA Putussibau?.
masyarakat untuk menyelesaikan masalah domestik/ Pernah juga ada komentar dari pansek PTA yang
keluarga dalam lembaga adat. bertekad akan membuat Pengadilan Agama Putussibau
Aparatur PA Putussibau tidaklah berpangku menarik. Hal itu bagus jika bisa direalisasikan,
tangan menghadapi 3 masalah diatas. Dan khusus mengingatkan susahnya mencari SDM yang mau bertugas
untuk permasalahan nomor 2 dan 3, jika ada kegiatan di PA Putussibau. Mungkin dengan adanya daya tarik
FORKOPINDA (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) tertentu, akan membuat seseorang ketika mendengar
atau kegiatan sidang keliling, aparatur PA Putussibau Putussibau langsung berkomentar yang positif dan indah-
selalu berusaha memberikan sosialisasi informasi dan indah.
penyuluhan tentang Kewenangan Pengadilan Agama. Bagi saya pribadi, pengalaman bertugas di Putussibau
Sosialisasi tidak terbatas hanya kepada masyarakat umum, memberikan banyak cerita dan kenangan. Dan dari semua
tapi juga untuk rekan-rekan kerja dari Kemenag, Pegawai itu, ada beberapa pelajaran yang dapat saya ambil:
Pemda, dan Pegawai Kecamatan, misalnya berkaitan 1. Pada dasarnya, semua tempat ada kekurangan ada
dengan kebiasan kawin di usia muda, menikah tidak kelebihan. Semua tergantung kepada diri kita sendiri
tercatat di KUA, dst. yang menjalankannya, yakin kepada yang maha kuasa
Seharusnya hal-hal seperti yang disebutkan diatas ada rencana dan sekenario yg dibuat olehNYA.
menjadi perhatian lebih oleh pejabat-pejabat terkait supaya 2. PA Putussibau yangg jauh dengan jumlah perkara
bisa mengusahakan pengadaan anggaran pelaksanaan sedikit seharusnya bisa menambah keilmuan dengan
sosialisasi di tempat–tempat tertentu dan atau untuk banyak-banyak membaca dan belajar.
bekerjasama dengan instansi setempat. Terkadang, 3. Dengan sering berpindah tugas antar wilayah yang
untuk mensiasati hal itu, kami melaksanakan sosialisasi berbeda akan menambah wawasan kebudayaan,
dengan mendompleng pelaksanaan sidang keliling (yang khazanah yang beraneka ragam, adat istiadat yg
merupakan salah satu program andalan dari Dirjen), menjadi sumber hukum, terlebih lagi bahasa daerah.
walau jika dipikir-pikir (dan dihitung-hitung) tetap tekor 4. Akan lebih mengerti dan lebih terasa arti kekeluargaan
karena anggarannya sangat terbatas, tapi kita melihat itu karena jarak yg jauh dan jarang bertemu keluarga.
sebagai abdi negara yang selalu memberikan pelayanan 5. Dimanapun kita bertugas, akan menambah teman dan
yang maksimal dan profesional, juga berpifikiran positif keluarga, terutama keluarga besar Pengadilan Agama.
bahwa apa yg kita kerjakan akan mendapakan balasan Saat ini, Pengadilan Agama Putussibau memiliki
oleh yg maha kuasa dan selalu mencari agar mendapatkan pegawai dengan jumlah formasi terkini sebanyak 24 orang
mardhatillah. sebagai berikut 4 orang hakim (satu orang ketua dan
Sebagaimana telah disebutkan diatas, Pengadilan 3 orang hakim), pegawai yang berjumlah 16 orang dan
Agama Putussibau berada di paling ujung Kalimantan Barat, seorang CPNS di tambah 4 orang tenaga honorer. Adapun
wilayah yang sangat jauh, dengan jarak tempuh 16-18 jam. Jabatan Wakil Ketua, Bendahara, dan Panitera Pengganti
Bisa dibayangkan jika harus berangkat ke Pontianak hanya telah kosong sekarang sudah 1 tahun lebih.
untuk sehari kegiatan, terkadang kita ingin mengusulkan Namun kekurangan jumlah personil pada Pengadilan
agar pegawai PA Putussibau tidak perlu ikut kegiatan, dan Agama Putussibau bukanlah sebuah alasan pembenar
hasil kegiatan tersebut cukup dikirim via email atau bisa untuk mengeluh dan meratapi nasib. Teman-teman
mengikuti kegiatan cukup dengan skype/YM, mengingat pegawai dan rekan-rekan hakim, atas arahan KPA, tetap
sekarang zaman IT, dst, namun hal itu sampai saat ini semangat dalam menjalankan tugas dan pelayanan kepada
belum pernah terlaksana. masyarakat.
Saking jauhnya Putussibau, banyak pegawai di wilayah Hal ini terbukti dengan di perolehnya piagam
PTA Kalbar yang tidak mau untuk mutasi/promosi di penghargaan kepada Pengadilan Agama Putussibau oleh
wilayah putussibau. Jangankan pegawai masuk, pegawai Dirjen Badilag dengan nomor: 183/DJA.1/HM.00/SRTF/
yang ada pun banyak yang ingin segera mutasi keluar dari IX/2012, tanggal 14 September 2012 dalam rangka
putussibau. Hal-hal yg seperti ini bisa menjadi penghambat peringatan 130 tahun Pengadilan Agama (1882-2012),
bagi kemajuan suatu Pengadilan. peringkat terbaik kedua dalam upload putusan terbanyak
Pernah dalam suatu kegiatan, ada seseorang yang di Direktori Putusan kategori jumlah perkara kurang dari
usul kepada KPTA agar orang-orang yg susah di atur, 500 di tahun 2011.
ngeyel, tidak berprestasi, dan SDM nya kurang, untuk Selamat kepada Keluarga Besar PA Putussibau.
dipesantrenkan ke Putussibau. Saya kaget! Dalam hati saya Kerjasama yang baik menghasilkan prestasi yang baik pula.

84 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


AKTUAL

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 85


AKTUAL

86 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


AKTUAL

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 87


INSIGHT

STIJN CORNELIS VAN HUIS:


Peradilan Agama sudah Modern, tapi Jangan
Sampai Pencari Keadilan Jadi Korban

U
ntuk rubrik ‘Insight’ edisi
ke-3 ini, redaktur Majalah
Peradilan Agama berhasil
mewawancarai salah satu
ilmuan muda dari Belanda. Nama
lengkapnya Stijn Cornelis Van Huis.
Kandidat Doktor dari Leiden Uni-
versity ini menaruh perhatian yang
besar terhadap perkembangan Per-
adilan Agama di Indonesia.
Sejumlah tulisannya dalam
berbagai jurnal Internasional berisi
kajian seputar Peradilan Agama,
hukum keluarga dan akses terhadap
keadilan bagi kaum wanita dan anak-
anak.
Ia pernah melakukan penelitian
di PA Cianjur dan PA Bulukumba
mengenai hak-hak mantan isteri dan
anak-anak paska perceraian serta
pelaksanaan eksekusi putusannya.
Hasil penelitian Pak Stijn dapat
diakses dari tautan yang tertera pada
CV di bagian akhir rubrik ini.
Berikut adalah isi wawancaranya:
Dimana sekarang Anda tinggal
dan bekerja?
Sejak dua bulan yang lalu, saya
dan istri pindah dari Belanda dan
menetap di Berlin. Saat ini saya
sedang mengerjakan beberapa revisi
akhir disertasi saya dalam rangka
menyelesaikan studi doktoral (PhD)
di Universitas Leiden.
Kapan Anda mulai mengenal/ber-

88 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


INSIGHT

interaksi dengan Peradilan Agama? Bagaimana Anda melihat perkem- terkait dan atau sumber hukum
Saya sering berkunjung ke Indo- bangan Peradilan Agama selama ini? lainnya. Inkonsistensi putusan saya
nesia, khususnya pada tahun 2008 Saya melihat perkembangan yang temukan dalam perkara nafkah anak
– 2011 ketika saya melakukan peneli- baik, antara lain dengan adanya upaya dan nafkah istri yang merujuk pada
tian lapangan di Pengadilan Agama dari pihak PA untuk memperbaiki PP 10/1983 jo. 45/1990 mengenai
Cianjur dan Bulukumba untuk studi akses terhadap keadilan, misalnya PNS, misalnya: ada hakim yang men-
doktoral saya. dengan menerapkan praktek prodeo yatakan bahwa PA tidak berwenang
Dengan demikian, saya memiliki bagi masyarakat yang tidak mampu. dalam perkara nafkah istri dan anak
pemahaman yang cukup mengenai Selain itu, saya juga mendapatkan pasca perceraian yang melibatkan
situasi dan kondisi Peradilan Agama kesan bahwa PA telah menjalankan PNS (sebagaimana diatur dalam PP
di Indonesia. Singkatnya, saya mulai program transparansi peradilan, khu- 10/1983), sementara di sisi lain, ada
mengenal PA sejak tahun 2008. susnya dengan semakin banyaknya hakim yang memutuskan perkara
Bagaimana awal interaksi dengan informasi yang dapat diakses melalui sesuai dengan pasal-pasal dalam PP
Peradilan Agama itu terjadi? internet. 10/1983.
Interaksi awal dengan PA terjadi Dari beberapa tulisan yang kami Saya bahkan menemukan adanya
ketika saya datang ke Cianjur untuk baca, Anda memberikan perhatian putusan dimana hakim mencam-
melakukan penelitian mengenai hak- yang cukup serius terhadap Peradilan puradukkan PP 10/1983 dengan
hak istri (dan anak) pasca perceraian. Agama. Apa yang membuat Anda ter- pengaturan dalam KHI: nafkah istri
Pada waktu itu, Anda Yayan Sofyan tarik melakukan studi tentang Peradi- dan nafkah anak seharusnya sebe-
dari UIN Syarif Hidayatullah mem- lan Agama? sar 2 kali 1/3 dari gaji sang suami/
perkenalkan saya dengan salah satu Saya tertarik untuk melakukan ayah. Akan tetapi, hakim memutus-
pegawai PA Cianjur (pak Wawan) dan penelitian mengenai peradilan Agama kan untuk memberikan 1/3 dari gaji
akhirnya saya mulai mengenal staff karena PA merupakan institusi suami/ayah sebagai nafkah anak
dan pegawai PA Cianjur dalam masa negara dimana hukum nasional dan sementara istri “hanya” mendapatkan
delapan bulan penelitian lapangan hukum agama berinteraksi. Selain itu, nafkah idah dan nafkah mutah, bukan
saya di sana. hakim dalam memutuskan perkara 1/3 dari gaji suami.
Bagaimana kesan Anda ketika per- juga harus memperhatikan konteks Sejak berlakunya UU No.
tama kali berinteraksi dengan Peradi- perkara dan mempertimbangkan 3/2006, Peradilan Agama diberikan
lan Agama? norma-norma lokal yang hidup di wewenang untuk mengadili perkara
Saya mendapatkan kesan yang masyarakat. Interaksi semacam inilah ekonomi (termasuk di dalamnya, per-
sangat positif karena mereka men- yang membuat saya tertarik untuk bankan) syariah. Bagaimana Anda
erima kehadiran saya dengan tangan melakukan studi mengenai PA di melihat hal ini?
terbuka dan saya dapat mengakses Indonesia. Saya tidak membahas ekonomi
berbagai informasi yang saya butuh- Apakah Anda suka menganalisa syariah dalam penelitian saya, dan
kan selama masa penelitian saya di PA putusan-putusan hakim Peradilan sejujurnya saya kurang memahami
Cianjur. Hubungan baik ini juga terja- Agama? Bagaimana kualitas putusan- substansinya. Akan tetapi, selama di
lin secara personal dengan beberapa putusan tersebut menurut pendapat setiap PA tingkat pertama ada hakim
pegawai pengadilan, antara lain pak Anda? yang punya pemahaman yang men-
Agus Yuspiain yang saat itu bertugas Saya melakukan analisa terhadap dalam tentang hukum ekonomi sya-
sebagai panitera muda. Pak Agus lah beberapa putusan hakim PA Cian- riah, menurut saya wewenang PA
orang yang pertama kali memperk- jur dan Bulukumba untuk salah satu untuk mengadili perkara ekonomi
enalkan saya dengan masakan dan bab disertasi saya, khususnya putu- syariah tersebut tidak bermasalah.
budaya Sunda. san mengenai perceraian dan hak- Secara umum, jika dibandingkan
Selain itu, saya sering diikutser- hak pasca perceraian yang mengatur dengan peradilan lainnya di Indone-
takan dalam berbagai kegiatan olah mengenai mutah, nafkah idah, kiswah, sia (minus Mahkamah Konstitusi),
raga yang rutin diselenggarakan oleh maskan, nafkah lampau, nafkah anak, bagaimana kondisi Peradilan Agama
pihak pengadilan untuk para hakim mahar, dan harta bersama. di Indonesia sekarang ini?
dan staffnya. Pada umumnya, putusan-putu- Menurut saya, PA tidak bisa
Kesan positif itu sampai sekarang san tersebut cukup konsisten dan dibandingkan dengan peradilan lain-
tidak berubah, masih sama. merujuk kepada pasal-pasal hukum nya karena lebih dari 80 persen dari

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 89


INSIGHT

perkara PA merupakan perkara per- masih memerlukan bantuan untuk ganggap nafkah anak yang lalu bukan
ceraian. Saya mendapatkan kesan dapat memenuhi syarat-syarat formal merupakan utang dari ayah kepada
bahwa penanganan perkara percera- berperkara – sehingga proses mod- ibu, menurut saya PA sebaiknya tetap
ian oleh PA berjalan dengan cukup ernisasi tidak akan “mengorbankan” mengembangkan mekanisme khusus
baik. Namun, seperti yang juga terjadi kepentingan mereka. sehingga putusan nafkah anak dapat
di peradilan lainnya, proses eksekusi Dengan demikian, proses modern- diimplementasikan dan dieksekusi,
tidak selalu dapat memenuhi rasa isasi harus dimaknai secara berhati- demi kepastian hukum.
keadilan para pihak yang berperkara hati, jangan sampai malah merugikan Apakah Anda mempunyai saran/
karena prosesnya yang rumit dan kepentingan para pencari keadilan masukan lain terkait Peradilan Agama
relatif mahal. itu sendiri. Misalnya: hanya karena untuk perbaikan lembaga ini di masa
Apa yang kurang dari Peradilan syarat administrasi prosedural (dil- yang akan datang?
Agama di Indonesia untuk menjadi uar bukti-bukti persidangan) penga- Saya hanya memiliki satu masu-
pengadilan yang modern? juan perkara tidak terpenuhi maka PA kan tambahan, karena secara umum
Menurut saya, Peradilan Agama akan menolak perkara yang diajukan. saya menilai baik kinerja PA, yaitu:
sudah merupakan pengadilan yang Apa saja yang seharusnya dilaku- adanya koordinasi yang lebih baik
modern. Namun, kita juga harus kan oleh Peradilan Agama dan dengan pihak KUA sehingga tidak
mempertimbangkan para pengguna hakim-hakimnya untuk membuat PA akan muncul akta pernikahan yang
PA – sebagian besar adalah perem- semakin lebih baik di masa yang akan baru sementara PA belum mengeluar-
puan kelas bawah dan menengah datang? kan akta perceraian pernikahan lama
bawah yang meskipun sudah pahak Walaupun saya sadar atas kepada yang bersangkutan.
akan hak-haknya, tetapi masih sering keberadaan putusan MA yang men- All and all, keep up the good work!!
[Achmad Cholil]

Stijn van Huis di tengah-tengah hakim PA Bulukumba.

90 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


INSIGHT

PERSONAL DETAILS 2006 – 2007


Name Assistant Researcher at the Van Vollenhoven Institute,
Stijn Cornelis van Huis Leiden University with
Address the task of compiling memo’s on Indonesian
Huttenstrasse 7, 10553 Berlin, Germany environmental law enforcement and editing the
Telephone Annual Reports 2006 and 2007 of the Van Vollenhoven
+4915218021636 Institute.
E-mail
stijnvanhuis@gmail.com 2007 –2008
Date and place of birth Secretary of the Cultural Centre de Bakkerij in
23 February 1977, Utrecht Castricum in a transitional period of the organization
Nationality
Dutch (the Netherlands) TRAINING OBTAINED CERTIFICATE
2012
PROFESSIONAL QUALIFICATION The course ‘research based policy influencing’ of the
2008 - 2013 Overseas Development Institute (ODI)
PhD-researcher at the Van Vollenhoven Instituut, 2008
Leiden Law School on the subject of Islamic courts and The teaching course ‘Activerend werkgroepen
access to justice for women in Indonesia. The period begeleiden’ at Leiden University.
2010 - 2012 funded by the Netherlands Interuniversity 2008
School for Islamic Studies (NISIS). The course ‘Presenting in English’ at Leiden University.
2008
PROFESSIONAL EXPERIENCE The course on legal philosophy ‘Wetenschapsfilosofie
2010 – 2013 voor juristen’.
PhD researcher based in the Van Vollenhoven Institute,
Leiden University and WORKSHOPS, SEMINARS AND COURSES
funded by the Netherlands Interuniverity School for 2012
Islamic Studies (NISIS). Research on the role of the 14 September – Leiden University, Nederland
Islamic court in Indonesia in providing women’s access Participated in the NISIS Islamic Studies Network Day.
to justice in divorce matters. 28-30 August-Leiden University, Nederland
2011 – 2012 Participated in the workshop ‘Research-based policy
Junior researcher in the Research Programme influencing’ by the Overseas Development Institute
‘Strengthening Knowledge of and (ODI).
Dialogue with the Muslim World’, funded by the 17-19 April 2012-The Hague, Nederland
Netherlands Ministry of Foreign Affairs. Conducted Participated in the IRP Conference ‘Trends in the
a case study about the relation between local sharia Muslim World: Perspectives from Research and Policy’.
regulations, the administration of justice by the Islamic
court and rights of women and children in Bulukumba, 2011
Indonesia. 25-28 October-Vrije Universiteit Amsterdam, Nederland
Presented a paper in the NISIS Autumn School.
2008 – 2010 1 July-Universitas Jendral Soedirman, Indonesia
Junior researcher based in the Van Vollenhoven Keynote speaker in the Focus Group Discussion ‘Acces
Institute, Leiden University in to Justice for Women: Livelihood After Divorce’, Pusat
the Access to Justice in Indonesia Program of World Penelitian Gender, Anak dan Pelayanan Masyarakat.
Bank, UNDP and University of Leiden. Conducted a case 30 June- Sekolah Tinggi Agama Islam Negara Purwokerto,
study about the relation between the administration Indonesia
of justice in the Islamic court of Cianjur and access to Presented a paper in the national seminar ‘Akses
justice of women with children. terhadap Keadilan (access to justice) bagi Perempuan
Pasca Perceraian,’ Pusat Study Gender.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 91


INSIGHT

21-25 March-Rabat, Morocco Case of Indonesia. Final Report Islam Research Programme
Attended and presented a paper in NISIS Spring School Jakarta March 2013, pp. 82-109.
on Islam and Muslim Societies and Its Social Values. Available at http://media.leidenuniv.nl/legacy/irpfi-
nal2013(2).pdf
2010
27-30 October-Universiteit van Amsterdam, Nederland Van Huis, S. C. and Wirastri, T. D. (2012). ‘Muslim Mar-
Participated in the NISIS Autumn School. riage Registration in Indonesia: Revised Marriage Regis-
11 June-Leiden University, Nederland tration Laws Cannot Overcome Compliance Flaws’. Austral-
Presented a paper in the 28th RIMO Annual Symposium. ian Journal of Asian Law, Vol. 13, No. 1. Available at http://
20 March-Nijmegen University, Nederland papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2159574.
Presented a paper in the seminar ‘Researchers Islamic
Family Law’. Huis, S.C., van (2011), ‘Book Review: R.M. Feener, Mus-
lim legal thought in Modern Indonesia (2007).’ Bijdragen
2009 tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 167, pp. 579-581. [Book
14-15 December-Kleve, Germany review]
Attended the VSR-29th annual conference ‘Law in a
Transnational Context’. Huis, S.C., van (2010), ‘Rethinking the Implementation
6-8 October-Institut Agama Islam Negara Semarang, Indo- of Child Support Decisions - Post-divorce Rights and Access
nesia to the Islamic Court in Cianjur, Indonesia’. Law, Social Jus-
Presented a paper in the conference ‘Islam, Democracy tice and Global Development Journal, 15 (1).
and Good Governance in Indonesia’. Available at http://www2.warwick.ac.uk/fac/soc/law/
18-21 March-Lembang, Indonesia elj/lgd/2010_1/vanhuis/
Presented a paper in the LIPI workshop ‘Religion in
Dispute and Conflict Resolution: Cases from Post-New Bedner, A.W. & Huis, S.C., van (2010), ‘Plurality of mar-
Order Indonesia’. riage law and marriage registration for Muslims in Indone-
sia: a plea for pragmatism’. Utrecht Law Review, 6 (2), pp.
2008 175-191.
26-29 August-Leiden University, Nederland. Available at http://www.utrechtlawreview.org/index.
Participated in the organisation of the conference php/ulr/article/view/130/0
‘Law and Land Rights in Democratic Indonesia’. Leiden
university, Bedner, A.W. & Huis, S.C., van (2008), ‘The Return of the
7-8 July-Leiden University, Nederland Native in Indonesian Law’. Bijdragen tot de Taal-, Land- en
Attended the conference Studying Islam in Southeast Volkenkunde, 164 (1), pp. 165-193.
Asia: state of the art and new approaches. Available at https://openaccess.leidenuniv.nl/bit-
stream/handle/1887/18073/Bedner%20A.W.%20
and%20S.C.%20van%20Huis,%20The%20return%20
SELECTED PUBLICATIONS of%20the%20native%20in%20indonesian%20law.pdf;js
Cammack, M, Bedner, AW & Huis, S.C., van [forthcom- essionid=E49D37041D193703251DCC60FD889FB3?sequ
ing], ‘Democracy, Human Rights, and Islamic Family Law in ence=2
Post-Soeharto Indonesia’.
Otto, J.M. & Huis, S.C., van (2010), ‘Modernisation,
Huis, S.C., van (2013), ‘The Islamic Court of Bulukumba Tradition and Identity: The Kompilasi Hukum Islam and
and Women’s Access to divorce and post-divorce rights.’ In: Legal Practice in the Indonesian Religious Courts’. Austral-
Dijk, K., van (ed), Regime Change, Democracy and Islam: The ian Journal of Asian Law, 11, pp. 318-321. [Book review]

92 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


RESENSI

KEBANGKITAN EKONOMI
SYARIAH
DAN TANTANGAN
PEMEGANG KEWENANGAN
yaitu tentang beberapa problema- Aspek moral, yang meliputi aspek
tika yang ditinggalkan oleh sistem ketuhanan, kehambaan, kemanusian
ekonomi konvensional. dan keseimbangan benar-benar tidak
Judul buku : Penulis berkesimpulan bahwa sis- diperhartikan.
Pemikiran dan Perkembangan Hukum tem ekonomi konvensional yang ber- Jika dikomparasikan dengan sis-
Ekonomi Syariah di Dunia Islam basis pada sistem ekonomi kapital, tem ekonomi lainnya, ekonomi sya-
Kontemporer sosial dan liberal telah meninggalkan riah memiliki karakteristik yang
Penulis : problem bagi perkembangan sistem lebih mengedepankan aspek moral.
Dr. H. Hasbi Hasan, M.H. ekonomi dunia. Sebaliknya, dengan Dicontohkan dalam buku ini, prinsip
Penerbit : diperkuat oleh literatur-literatur sis- ekonomi sosialis, misalnya, prinsip
GRAMATA Publishing tem ekonomi konvensional, ekonomi umum kepemilikan yang berlaku ada-
Tahun Terbit : 2011 syariah lahir sebagai jawaban terha- lah kepemilikan negara yang berpijak
Tebal buku : dap problematika yang ditinggalkan pada kepemilikan kolektif terhadap
xvi + 241 halaman oleh sistem ekonomi konvensional seluruh sumber daya perekonomian
Peresensi : tersebut. yang terdapat dalam suatu negara.
Mohammad Ilhamuna, S.H.I. (Cakim Paradigma ekonomi yang terban- Sebaliknya dalam sistem ekonomi
PPC II PA Kabupaten Malang) gun dalam pikiran manusia selama ini kapitalis prinsip umum kepemilikan
adalah ekonomi konvensional, yang yang berlaku adalah kepemilikan
hanya melulu pada aktifitas produksi, swasta. Ia berdiri diatas kepemi-

K
distribusi dan konsumsi dari manusia likan invidu secara mutlak. Sedang-
etidakadilan ekonomi ada- untuk mempertahankan hidup. Para- kan ekonomi syariah mengutamakan
lah problem universal yang digma tersebut meninggalkan prob- kepemilikan bersama untuk mewu-
dihadapi mayoritas negara lem yang akut dalam masyarakat, judkan keadilan dan meminimalisir
penganut sistem ekonomi bahkan kalau mengingat pelajaran pihak yang dirugikan (hal. 55).
konvensional. Sistem yang menjang- Sekolah Dasar di era 1990, sistem Sistem ekonomi syariah menga-
karkan diri pada ketamakan, eksploi- ekonomi yang populer pada era nut prinsip kebebasan terikat. Secara
tasi dan kepuasan individual tersebut tersebut menganut prinsip ekonomi garis besar sitem ekonomi syariah
telah mengalami kebuntuan dalam dengan modal sekecil-kecilnya untuk dibatasi oleh beberapa hal. Pertama,
mewujudkan keadilan sosial. Jawaban memperoleh hasil yang sebesar- Islam melarang sistem ekonomi yang
atas problem universal tersebut ada- besarnya. mengandung unsur riba, eksploi-
lah ekonomi syariah. Prinsip ekonomi tersebut akan tasi dan monopoli. Kedua,melibatkan
Buku karya Dr. H. Hasbi Hasan, MH. sangat merugikan bagi pihak yang unsur pemerintah untuk mengawasi
ini mengkaji secara apik dan kritis tidak memiliki modal untuk mengem- dan mengintervensi pelbagai kegiatan
tentang problem universal diatas den- bangkan ekonomi. Justru yang mun- perekonomian demi terjaminnya kema-
gan menawarkan jalan baru ekonomi cul kemudian adalah kesenjangan slahatan umum. Ketiga, Islam mene-
syariah. Sebelum memaparkan yang luarbiasa antara si-kaya dan kankan kepada induvidu untuk melak-
pemikiranya, Penulis terlebih dahulu si-miskin dan yang pada akhirnya sanakan kewajiban-kewajiban tertentu
menyajikan dasar dari pemikiran ten- berujung pada tumbuh dan berkem- terkait dengan harta yang dimilikinya,
tang perkembangan ekonomi syariah, bangnya ketidakadilan bagi manusia. sehingga keterlibatan pemilik harta

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 93


RESENSI

terlihat lebih nyata (hal. 65). ahsudah mulai menggeliat sebagai materiil dan formil adalah elan vital
Sistem ekonomi syariah juga sebuah sistem ekonomi yang dimi- yang harus dipenuhi.
menganut prinsip jaminan sosial. nati bukan hanya oleh Islam sebagai Dengan semakin menggeliatnya
Semua yang terlibat dalam sitem sebuah komunitas, melainkan dimi- minat masyarakat terhadap sistem
dijamin mencakup kebajikan materi nati juga oleh komunitas di luar Islam. ekonomi syariah tentu berbanding
dan maknawi, dengan meminimalisir Oleh sebab itu, perlu sosialisasi dan lurus dengan semakin kompleksnya
semua aspek yang memungkinkan persiapan perangkat yang memadai permasalahan yang muncul di bidang
terjadinya kerugian. (halaman 68). baik untuk mendukung jalanya sis- ekonomi syariah. Dan hakim per-
Ekonomi syariah merupakan tem ekonomi syariah sebagai sebuah adilan agama harus membekali diri
ekonomi yang memiliki empat karakter- sistem ekonomi, maupun perangkat dengan pengetahuan yang seluas-
istik yaitu, ketuhanan, kehambaan, kema- yang mengantisipasi problematika/ luasnyatentang pemahaman dan
nusiaan dan keseimbangan. (hal. 74). sengketa yang kemungkinan terjadi di karakteristik sistem ekonomi syariah
Untuk menggeser paradigma kemudian hari. agar keadilan yang menjadi salah satu
masyarakat memang membutuhkan tujuan ekonomi syariah bisa terwu-
proses yang massif dan berkelanjutan. Tantangan Pemegang jud. Bukan soal bagaimana sistem
Sebab, untuk mengubah pemikiran Kewenangan ekonomi itu berjalan dengan baik,
yang sudah mapan menjadi pemikiran Buku ini juga mengkaji secara namun juga bagaimana potensi seng-
baru perlu secara terus-menerus den- mendalam tantangan yang harus dih- keta yang muncul bias diselesaikan
gan cara membangun argumentasi adapi dan dijawab oleh lembaga yang berdasarkan asas kepastian hukum
yang kuat agar bisa diterima oleh berhubungan dengan pengembangan dan keadilan.
publik. ekonomi syariah. Kesiapan dari Bank Akhirnya, mengutip pernyataan
Indonesia, misalnya, sebagai bank Penulis dalam prawacana, bahwa
Kebangkitan Ekonomi Syariah sentral ekonomi yang mengawasi dan gelombang pasang surut ekperi-
Ekonomi syariah adalah sebuah membawahi seluruh aktifitas perban- mentasi penerapan sistem ekonomi
sistem, bukan sebuah agama. Hal ini kan baik dari segi regulasi perbanka syariah dinegara-negara Islam
menunjukkan bahwa ekonomi sya- maupun pengembangan sumberdaya mengindikasikan bahwa upaya untuk
riah dapat diaplikasikan oleh umat manusia, sangat dibutuhkan. merumuskan paradigma yang jelas
Muslim maupun Non-Muslim untuk Dewan Syariah Nasional (DSN), dalam proses implementasi kon-
mendapatkan keuntungan yang mut- sebagai lembaga yang berwenang sep sistem ekonomi syariah masih
lak dari pelayanan perbankan syariah untuk menumbuh-kembangkan nilai- memerlukan ikhtiar yang berkes-
dan lembaga keuangan syariah lain- nilai syariah dalam kegiatan pereko- inambungan. Namun demikian reali-
nya. nomian pada umumnya dan sektor tas mutakhir menunjukan bahwa lem-
Sebagai contoh Negara Afrika keuangan pada khususnya, dihara- baga ekonomi syariah didunia Islam
Selatan yang memiliki populasi Mus- pkan tidak hanya menjadi lembaga bahkan di dunia Barat mulai bergerak
lim kurang dari 2% namun memiliki yang pasif, yang bergerak hanya jika kearah yang makin dinamis dan mey-
lebih dari 5 Bank Umum Syariah, 13 muncul persoalan.Namun DSN harus akinkan (hal. 1).
Islamic Funds, dan 2 Perusahaan menjadi lembaga yang menjadi motor Secara umum buku ini menyuguh-
Asuransi Syariah yang sudah memi- penggerak perkembangan ekonomi kan pemikiran tentang ekonomi sya-
liki nama di kalangan Muslim maupun syariah sebagaimana wewenang yang riah secara detail. Mulai dari sejarah
Non-Muslim dikarenakan pelayanan diamanatkan oleh MUI yang merupa- lahirnya, prinsip dasar, sampai lan-
mereka baik.Pernyataan ini disampai- kan induk dari DSN. dasan hukum. Namun buku ini ter-
kan Muhammad Zubair Mughal dalam Peradilan agama sebagai lem- paku hanya dalam tataran teoretis
acara First National Halal Forum di baga pemegang kewenangan absolut dan pemikiran saja, sedangkan aspek
Manila yang diselenggarakan oleh menyelesaiakan sengketa ekonomi praktik konkret mengenai penerapan
Departemen Ilmu Pengetahuan dan syariah sebagaimana amanat pasal sitem ekonomi syariah ini kurang
Teknologi, pemerintah Filipina yang 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun tersentuh secara mendalam sehingga
bertempat di hotel Shangri-La Makati, 2006 Tentang Peradilan Agama juga pembaca harus memperdalam refer-
29-30 Oktober 2013. dituntut mempersiapkan diri. Pen- ensi lain mengenai penerapan sistem
Dari sedikit pernyataan tersebut guatan sumberdaya hakim agama secara konkret dengan buku yang ber-
menunjukan bahwa ekonomi syari- serta ketersediaan perangkat hukum sifat terapan .

94 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


POJOK DIRJEN

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014 95


POJOK DIRJEN

P
ada tanggal 15 November tidak sekadar karena senioritasnya, kan, kepangkatan, jabatan, pelatihan,
2013 lalu, saya menjadi akan tetapi juga karena prestasinya. nilai fit and proper test, nilai tes ele-
narasumber dalam seminar Sebaliknya, bisa juga hakim yang jun- ktronik (akan diadakan), DP3, hasil
sehari yang diselenggara- ior dipromosikan mendahului yang eksaminasi, penyelesaian perkara,
kan oleh Balitbangdiklatkumdil MA senior karena adanya prestasi hakim hukuman atau sanksi, keharmonisan
(Badan Penelitian, Pengembangan yang bersangkutan. rumah tangga, dan prestasi-prestasi
dan Pendidikan Hukum dan Peradilan Menurut saya, itulah promosi dan lain.
Mahkamah Agung) di Jakarta. Selain mutasi yang ideal. Satu sisi memper- Setiap item atau kriteria tersebut
saya yang mewakili Ditjen Badilag, hatikan senioritas, tapi di sisi lain diberikan parameter atau penilaian
diundang pula Dirjen Badilum dan harus juga memperhatikan kompe- berupa angka atau skor dengan rent-
Dirjen Miltun. tensi, prestasi kerja dan integritas ang nilai tertentu. Dengan begitu, per-
Seminar sehari itu membedah seseorang. ingkat seluruh hakim dapat diketahui
hasil penelitian Budi Suharyono, Hanya masalahnya, bagaimana berdasarkan jumlah skor yang dida-
seorang peneliti pada Balitbangdiklat- untuk mengukur prestasi kerja patnya. Berbekal skor itulah, seorang
kumdil MA. Penelitian ini merupakan seseorang. Sampai sekarang belum hakim dapat direkomendasikan untuk
penelitian lanjutan yang mengambil mutasi atau promosi.
tema “Model Ideal Sistem Mutasi dan Sampai sekarang Dengan kriteria dan skor nilai ini
Promosi Aparatur Peradilan”. mudah-mudahan kita bisa menem-
Dalam makalah yang saya buat, belum ada parameter patkan seorang hakim sesuai den-
saya tawarkan satu sistem promosi gan kompetensi dan prestasi kerja
dan mutasi aparatur peradilan, khu-
yang objektif untuk yang dimiliki, sebagaimana ungkapan
susnya hakim, yang ideal, yaitu den- mengukur prestasi kerja lama: the right man on the right place.
gan menggabungkan dua sistem: Sekali lagi, sesungguhnya kriteria
sistem karir (seniority system) dan
seorang hakim. Selama tersebut merupakan penjabaran lebih
sistem prestasi (merit system). Peng- ini instrumen untuk rinci dari tiga komponen, yaitu Kom-
gabungan ini sesuai pula dengan petensi, Prestasi Kerja dan Integritas.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun
mengukur prestasi kerja Dengan demikian, idealnya menurut
1974, sebagaimana telah diubah den- adalah DP3. Menurut konsep yang saya tawarkan tersebut,
gan Undang-Undang Nomor 43 Tahun promosi harus mempertimbangkan
1999. saya, DP3 belum bisa kompetensi, mempertimbangkan
Memperhatikan Undang-Undang dipakai untuk menilai prestasi dan mempertimbangkan
tersebut, maka sesungguhnya model integritas seseorang, yang dijabarkan
ideal promosi dan mutasi yang dihara- prestasi seorang hakim menjadi 13 item tersebut diatas.
pkan ialah menggabungkan sistem Kita sama-sama tahu, dalam ken-
karir (seniority system) dan sistem
secara terukur. yataanya ada orang yang memiliki
prestasi (merit system). Sistem karir ada parameter yang objektif untuk kompetensi dan prestasi kerja, tetapi
adalah promosi yang didasarkan pada mengukur prestasi kerja seseorang. tidak memiliki integritas. Sebaliknya
senioritas, kepangkatan, pengalaman Selama ini instrumen untuk men- ada juga orang yang memiliki integri-
jabatan, dan sebagainya. Sedang- gukur prestasi kerja adalah DP3. tas, tetapi dia tidak memiliki kompe-
kan sistem prestasi kerja didasarkan Menurut saya, DP3 belum bisa dipakai tensi dan prestasi kerja.
kepada hasil prestasi dan kemam- untuk menilai prestasi seorang hakim Itulah konsep yang saya tawar-
puan seseorang. secara terukur. kan dalam seminar sehari tersebut.
Dengan menggabungkan kedua Oleh karena itu, di dalam semi- Tentu saja, kriteria-kriteria yang saya
sistem tersebut, maka promosi dan nar tersebut saya menawarkan satu sebutkan itu perlu disepakati. Bisa
mutasi tidak terkesan urut kacang, solusi. Perlu ada kriteria yang ter- ditambahkan, bisa pula dikurangi.
yaitu yang senior lebih dulu, baru ukur yang menggambarkan gabungan Dan karena konsep ini masih meru-
diikuti yang junior. Sebab dalam ken- antara kompetensi, prestasi kerja dan pakan pemikiran awal, maka perlu
yataannya, tidak sedikit hakim jun- integritas. dirumuskan dan dipikirkan bersama,
ior yang memiliki prestasi. Dengan Unsur-unsur atau kriteria-kriteria sehingga menjadi konsep yang betul-
demikian, hakim senior dipromosikan tersebut ada 13, yaitu usia, pendidi- betul dapat dilaksanakan. []

96 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 3 | Des 2013 - Feb 2014


Laboratorium SIMPEG
Ditjen Badilag
Lt. 8 Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI

G.J.M. Corstens, president Hoge Raad der Nederlanden bersama


sejumlah Hakim Agung bertandang ke Lab SIMPEG

Hakim Agung Sudan Dr. Haydar Ahmad Daf’ullah bersama dua hakim tinggi
Abdul Mun’im Balha Muhammad Ali dan Abdul Rahman Muhammad Taha

Dirjen Badilag, Drs. H. Purwosusilo, S.H.,M.H melaunching LAB SIMPEG

Tamu dari Sudan memperoleh gambaran tentang SIMPEG

Para petugas LAB SIMPEG sedang memantau validitas data


Dapatkan majalah ini secara cuma-cuma di:
www.majalah.badilag.net

Dr. H. Ahmad Kamil, S.H., M.Hum: Prof. Dr. Drs. H. Abdul Manan, S.H., S.Ip., M.Hum:
PA Perlu Segera Memiliki Pola Promosi-Mutasi Hakim Hakim Perlu Berani Melakukan Penemuan Hukum

MAJALAH

PERADILAN AGAMA
EDISI 2 | SEPT - NOV 2013

www.badilag.net

QUO VADIS
PENEMUAN HUKUM?
Drs. H. Purwosusilo, SH. MH.: Edy Setiadi (Direktur Perbankan Syariah BI):
PA Sangat Siap Mengadili Sengketa Ekonomi Syari’ah Yakin PA Mampu Tangani Sengketa Ekonomi Syariah

MAJALAH

PERADILAN AGAMA
EDISI 3 | Des 2013 - Feb 2014

www.badilag.net

TOKOH KITA : DR. H. SYAMSUHADI IRSYAD, S.H., M.HUM.


UM
M.

TOKOH KITA : PROF. DR. H. BUSTHANUL ARIFIN, S.H.

Anda mungkin juga menyukai