Anda di halaman 1dari 112

ii MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018

Majalah

PERADILAN AGA M A DAFTAR ISI


Edisi 13 | Juni 2018

2 Salam Redaksi
3
4
Editorial
Suara Pembaca
5
5 Laporan Utama
Ada garis penghubung antara tujuan reformasi birokrasi,
pembaruan peradilan dan akreditasi pengadilan. MA
.
jadi pencetak rekor t.
30 Fenomenal
Anak yang lahir dari perkawinan yang hanya sah secara
agama (tidak tercatat di kantor urusan agama) dan ada
pengakuan dari orang tuanya dapat ditetapkan sebagai
anak sah dari kedua orang tua tersebut.
37 Peradilan Mancanegara 30
44 Opini
Pada dasarnya dorongan penerapan ISO di empat
lingkungan peradilan dimaksudkan untuk meningkatkan
kinerja pengadilan sehingga pelayanan publik yang
diberikan dapat lebih optimal..
50 Sosok
Syamsul Maárif, S.H., LL.M., Ph.D
Dari Madrasah Hingga Mahkamah 44 50
56 Tokoh Kita
DR. H. YASARDIN, S.H., M.HUM
Kaderisasi itu harus dilakukan secara terstruktur.
Sejak menjadi calon hakim, ketika mereka mengikuti
pendidikan dan pelatihan selama dua tahun, kita harus
sudah bisa mengamati mana yang layak menjadi kader
yang harus dibina terus.

64 Anotasi Putusan 56 80
74 Postur
80 Pengadilan Inspiratif
90 Kilas Peristiwa
93 Aktual
96 Kisah Nyata
101 Jinayah
Sejak tahun 2010 Indonesia mengalami darurat kejahatan
seksual. Hingga saat ini jumlahnya terus meningkat dari

84 93
tahun ke tahun. Para pelakunya masih berusia anak-anak
hingga tahun 2017 lalu, puncak kejahatan seksual terus
meningkat termasuk di Provinsi Aceh
105 Resensi
108 Pojok Dirjen

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 1


Salam Redaksi
Komitmen Menyongsong Akreditasi
Majalah Peradilan Agama kembali menyapa Anda. Dalam tema yang berbeda tentunya.
Kali ini majalah hadir di tengah gelora program akreditasi yang begitu masif di Peradilan Agama.
Sejumlah Pengadilan Agama (PA) mengikuti Sertifikasi Akreditasi Penjaminan Mutu (SAPM)
Tahun 2018. Sebagai bahan bacaan tambahan, redaksi sengaja menyuguhkan tema ini agar
khalayak bisa memiliki gambaran utuh betapa liku juang sejumlah PA dalam menyongsong DEWAN PAKAR:
akreditasi begitu mengharukan. Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.M., M.H.
Di tengah rentang waktu yang mepet mempersiapkan dokumen, penyesuaian buku standar Dr. H. Mukhtar Zamzami, S.H., M.H.
Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H.
yang terbit di menit terakhir sebelum penilaian eksternal, hingga anggaran yang tipis, membuat Dr. H. Mukti Arto, S.H., M.Hum.
kerja pembaruan ini semakin terlihat punya nilai juang. Ini bukan soal prestise. Sebab, mengejar Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H.
Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum
gengsi tanpa substansi hanyalah pepesan kosong. SAPM adalah upaya sistematis, kontinyu, dan
konsisten sehingga produk pengadilan tidak cacat sehingga bermuara pada peningkatan kualitas PENASEHAT:
Drs. H. Abdul Manaf, M.H.
pelayanan kepada masyarakat.
Jika sebagian pihak beranggapan bahwa program akreditasi hanya akan melahirkan PENANGGUNG JAWAB:
Dr. H. Hasbi Hasan, M.H.
korupsi kebijakan, tentu harus didukung oleh data yang kuat supaya asumsi tersebut tidak
terkesan menggeneralisasi. Sebab, dalam banyak pengalaman, sejumlah PA yang sudah REDAKTUR SENIOR:
Drs. H. Sulaeman Abdullah, S.H., M.H.
mengimplementasikan SAPM, manajemen kepemimpinan semakin kuat dan terarah, strategi Drs. H. Abd. Ghoni, S.H., M.H.
dalam memanfaatkan peluang yang dimiliki semakin baik, administrasi lebih tertib, tertata dan Arief Gunawansyah, S.H., M.H.
Bambang Subroto, S.H., M.H.
terdokumentasi, serta yang lebih penting Pengadilan Agama mampu mengidentifikasi pihak Sutarno, S.Ip., M.M.
berkepentingan dan mengolahnya dalam identifikasi kebutuhan dan harapan stakeholders. REDAKTUR PELAKSANA:
Muaranya masyarakat pencari keadilan yang diuntungkan oleh pelayanan yang prima dan Rahmat Arijaya, S.Ag., M.Ag.
profesional. EDITOR:
Penggarapan Majalah Peradilan Agama Edisi ke-13 bertempat di Kota Gudeg, Yogyakarta. Achmad Cholil, S.Ag., S.H., LL.M.
Di sana para redaktur majalah berkumpul menuangkan pikiran, mengumpulkan data, mewancarai Mahrus Abdurrahim, Lc., M.H.
Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag.
beberapa responden, dan mengolahnya dalam sebuah sajian artikel semi ilmiah. Tentu diskusinya Hermansyah, S.H.I.
lumayan gayeng mengingat program akreditasi ini termasuk “barang” baru. Ditambah standar DEWAN REDAKSI:
yang digunakan mengalami banyak pembaruan dibandingkan tahun sebelumnya. Dr. Ahmad Zaenal Fanani, S.HI., M.S.I.
Majalah Peradilan Agama kali ini tampaknya terbit dalam suasana Idul Fitri 1439 H. Dr. Sugiri Permana, M.H.
Achmad Fauzi, S.H.I.
Luapan kegembiraan membuncah di Hari Kemenangan itu setelah sebuan penuh ditempa puasa Ade Firman Fathony, S.H.I., M.S.I.
Ramadan menaklukkan keegoan diri. Seperti kata Nabi Muhammad kepada pejuang Islam seusai Alimuddin, S.H.I., M.H.
Edi Hudiata, Lc., M.H.
Perang Badar, bahwa umat Islam baru saja menyudahi perang kecil dan akan memasuki perang M. Isna Wahyudi, S.HI. M.SI.
yang lebih besar, yakni perang melawan hawa nafsu. Mohammad M. Noor, S.Ag.
Saiful, S.Ag., M.H
Ucapan Nabi Agung tersebut tampaknya sangat relevan dalam konteks implementasi SAPM
di Peradilan Agama. Segenap warga Peradilan Agama baru saja menyudahi “perang” habis-habisan SEKRETARIAT:
Hirpan Hilmi, S.T.
menyempurnakan sejumlah dokumen sesuai cekcklist, mengumpulkan eviden, melengkapi H. Dedy Juniawan, S.H.
sarana dan prasarana, yang kesemuanya menguras energi dan waktu. Tapi, semua itu hanyalah awal Zaenal Abidin, S.E.
Adnan Qori Widanu, S.H.
dari peperangan. Karena peperangan yang sesungguhnya ialah menjaga komitmen bersama agar
SAPM ke depan tetap diimplementasikan secara konsisten dan produk yang dihasilkan sesuai DESAIN GRAFIS/FOTOGRAFER:
Ridwan Anwar, S.E.
standar. Ya, komitmen dari mulai unsur top manajemen hingga lapisan bawah memang sangat Iwan Kartiwan, S.H.
menentukan keberhasilan SAPM. Abdul Rahman, S.H.

Komitmen menurut beberapa literatur adalah keterikatan, perjanjian, atau keterlibatan SIRKULASI/DISTRIBUSI :
untuk melakukan sesuatu. Bukti adanya komitmen ialah tindakan nyata untuk melakukan apa Bagian Umum Sekretariat
Ditjen Badilag MA RI.
yang diperlukan berkaitan dengan apa yang dijanjikan serta tidak mengambil tindakan yang
merusak apa yang diperjanjikan. Dalam sebuah institusi, komitmen organisasional mengandaikan DITERBITKAN OLEH:
Direktorat Jenderal Badan Peradilan
keberpihakan dan loyalitas karyawan terhadap organisasi dan tujuan organisasi. Marthin dan Agama Mahkamah Agung RI
Nicholls dalam Amstrong (1991), misalnya, menyatakan bahwa untuk membentuk komitmen ISSN 2355-2476
dalam organisasi hendaknya diawali dengan rasa memiliki terhadap organisasi, menciptakan
semangat dalam bekerja, dan keyakinan dalam manajemen. Begitu pentingnya komitmen ALAMAT REDAKSI:
Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI lt.6
bersama, sehingga keberadaanya sangat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan organisasi. Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 bypass
Akhirulkalam, semoga usai memperoleh status akreditasi, Pengadilan Agama tetap komitmen Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Telp. (021) 290 79277; Fax. (021) 290 79211
menjaganya. Email: majalah.badilag@gmail.com
www.badilag.mahkamahagung.go.id

2 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


Editorial
Akreditasi, Apresiasi dan Aspirasi
A person who feels appreciated
will always do more
than what is expected.

K
ata-kata dari “unknown author” itu cocok betul dilekatkan pada ikhtiar Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama menganugerahkan
penghargaan kepada seluruh aparatur peradilan agama yang gigih melawan keterbatasan-keterbatasannya hingga berhasil meraih akreditasi
dalam program Sertifikasi Akreditasi Penjaminan Mutu atau SAPM.
Ya, seseorang yang merasa diapresiasi akan selalu berupaya melakukan lebih dari yang diharapkan.
Setelah berstatus terakreditasi, yang berarti “terakui”, ada keyakinan aparatur peradilan agama akan berlomba-lomba untuk semakin membuktikan
bahwa status itu tak sekadar keren di atas kertas. Status itu dipercaya bakal melahirkan hasrat menggebu-gebu untuk menunjukkan kinerja dan pelayanan
kelas satu.
Buat pihak-pihak yang berkepentingan (interested parties) dengan eksisnya peradilan agama, khususnya para pencari keadilan, akreditasi pengadilan
diharapkan membawa keuntungan nyata. Memang benar, dari segi layanan substantif, pengadilan yang telah terakreditasi bukan berarti memberikan
putusan yang lebih adil dibandingkan pengadilan yang belum terakreditasi, karena hukum materiil maupun hukum formil yang dipakai seluruh
pengadilan itu sama. Perbedaan akan terasa dari segi layanan administratif.
Pengadilan yang telah terakreditasi mestinya lebih baik ketimbang pengadilan yang belum terakreditasi dalam hal prosedur, persyaratan, waktu, biaya,
kompetensi petugas, keramahan petugas, kualitas produk, sarana-prasarana dan mekanisme pengaduan.
Soalnya, apakah apresiasi yang diberikan MA—khususnya Ditjen Badilag—selamaini sudah cukup memadai? Apakah selembar sertifikat itu
otomatis dapat mengatrol harkat dan martabat?Apakah ucapan selamat dan jabat tangan dengan Ketua Mahkamah Agung itu sudah cukup sepadan
dengan jerih-payah berbulan-bulan?
Aparatur peradilan agama bercabang dua. Ada yang cukup legawa. Ada yang berharap lebih darinya.
Mereka yang berharap lebih itupun terpolarisasi jadi dua. Yang satu menghendaki supaya diberi reward yang individual dan konkret. Mutasi dan
promosi jabatan, misalnya. Namun ada counter attack terhadapnya. Jika penghargaan itu diwujudkan dalam bentuk mutasi dan promosi jabatan,
dikuatirkan yang mencicipinya hanya orang-orang tertentu: Ketua, Wakil Ketua, Panitera dan/atau Sekretaris pengadilan. Para pegawai di level menengah
dan rendah tetap akan jadi tukang sorak.
Kelompok lainnya menginginkan agar reward itu konkret, tapi tidak individual. Contohnya memperoleh peningkatan anggaran dan sarana-prasarana
pengadilan dari MA. Tetapi, yang inipun kena serangan balik: Jangankan mengalami peningkatan anggaran, mampu mempertahankan jumlah anggaran
yang ada saja sudah bersyukur. Ini karena dalam beberapa tahun ini ada trend anggaran MA berangsur-angsur turun.
Respons terhadap dua aspirasi itu sesungguhnya dapat dijalankan simultan. MA harus mulai merumuskan model reward yang tepat dari segi
peningkatan karir aparatur peradilan untuk seluruh level. Toh, siapa saja yang berjuang dan berkontribusi dalam keberhasilan meraih akreditasi itu dapat
mudah terlacak. Di lingkungan peradilan agama, misalnya, tiap-tiap satker itu punya Tim SAPM yang dikukuhkan dalam keputusan ketua pengadilan.
Siapa saja dan apa tugas dan tanggungjawabnya terjabarkan di situ. Kalau itu tidak cukup, menggali informasi lebih lanjut dapat dilakukan untuk merekam
jejak siapa saja yang benar-benar jadi “pejuang SAPM”, baik di muka maupun di belakang gemerlapnya layar.
Mengenai peningkatan anggaran dan sarana-prasarana pengadilan, itu memang bukan perkara gampang. Tetapi, inipun bukan hal yang impossible.
Kesediaan Bappenas dan Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran untuk akreditasi adalah sinyal bahwa pihak eksekutif, juga legislatif,
mendukung program prioritas ini.
Ke depan, idealnya dukungan itu tak berhenti pada pengalokasian anggaran kepada MA untuk menyelenggarakan akreditasi pengadilan. Kita layak
dan sah-sah saja berharap lebih. Bagi MA, banyaknya pengadilan pada empat lingkungan peradilan yang meraih akreditasi seharusnya dijadikan a great
bargaining tool for justice atau alat tawar-menawar untuk menggapai keadilan dalam sistem penganggaran di negeri ini.
Seluruh pengadilan yang telah terakreditasi itu mestinya diberi bonus berupa tambahan anggaran untuk belanja barang dan modal, supaya tatakelola,
kinerja dan pelayanannya berada pada peak performance.
Bukankah sangat tidak adil, jika pengadilan-pengadilan telah berperang melawan segala macam kekurangannya untuk keperluan akreditasi, dan
setelah berhasil terakreditasi ternyata tidak menuai penghargaan yang lebih bernilai? []

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 3


Suara Pembaca
Perlu Dibuat Rubrik Kejadian Unik Perlu Rubrik Khusus Istilah Hukum

Sekalipun bertugas di Saya memberikan apresiasi


Pengadilan Perbatasan tidak atas kerja keras Tim Redaksi
menyurutkan minat kami Majalah Peradilan Agama. Saya
mengikuti perkembangan. mengusulkan agar ada penambahan
Salah satunya dengan rubrik Kamus Bahasa Hukum. Pada
kehadiran Majalah Peradilan rubrik itu, bisa dijelaskan tentang
Agama ini sangat memberi istilah-istilah hukum perdata, hukum
manfaat, menambah ilmu pidana/jinayah dan juga istilah
sekaligus menginspirasi, ajang terkait dengan ekonomi syari‘ah.
silaturrahmi saling mengenal
antara sesama warga peradilan Sebuah harapan besar,
terkhusus Peradilan Agama. Majalah Peradilan Agama
ini dapat terus eksis karena
Guna menambah warna dalam Majalah ini, sekedar usul saran dimuat kehadirannya sangat membantu dalam menambah khazanah keilmuan
berita atau kejadian unik, menarik atau bahkan menantang tentang khususnya bagi warga Mahkamah Syar’iyah/Peradilan Agama.
pelaksaan tugas di Pengadilan-Pengadilan Perbatasan yang tentunya
memiliki tantangan tersendiri dibanding Pengadilan-Pengadilan yang [Siti Salwa, S.H.I - Hakim Mahkamah Syaríyah Sigli]
wilayahnya lebih berkembang dan aksesnya lebih mudah terjangkau.
Redaksi: Terima kasih atas apresiasinya. Saran Ibu akan kami sampaikan ke
(Syamsul Bahri, S.HI - Hakim PA Kefamenanu, NTT). pimpinan.

Redaksi: Terima kasih atas apresiasinya. Nanti akan kami sampaikan ke pimpinan
terkait rubrik yang Bapak usulkan.

Perlu Dibuat Rubrik Dalil- Perlu Dibuat


dalil dari Kitab Klasik Rubrik Suka-Duka Pegawai

Apresiasi yang tinggi untuk Tim Redaksi Sebagai Hakim pada lingkungan peradilan
yang telah menerbitkan Majalah agama, sudah seharusnya menjadi
Peradilan Agama dengan isi yang pembaca tetap majalah peradilan agama.
berkualitas dan menarik, terutama Majalah peradilan agama diharapkan
rubrik fenomenal serta pengadilan menjadi media penghubung dan pusat
inspiratif. Sekedar masukan, karena informasi pendukung untuk menunjang
ini dunia pengadilan agama mohon pekerjaan di pengadilan agama.
ditambahkan rubrik tentang dalil-dalil
dari kitab klasik yang berkaitan dengan Kedepan, diharapkan majalah ini mampu
perkara yang ditangani oleh pengadilan secara rutin menerbitkan artikel-
agama. artikel, dan menambah konten lain
seperti berbagi pengalaman dari hakim wilayah lain, info penting tentang
(Fahmi Hamzah.R, SHI - PA.Manna) aturan baru dan kabar suka duka dari pegawai pengadilan agama. Semoga
majalah peradilan agama menjadi bacaan rutin bagi seluruh pegawai di
lingkungan peradilan agama dan mampu menelurkan penulis-penulis handal.

Redaksi: Terima kasih atas sarannya. Nanti kami sampaikan kepada pimpinan. (Nidaul Husni, S.HI, M.H - Hakim pada PA Rengat).

Redaksi: Terima kasih atas sarannya. Nanti kami sampaikan kepada pimpinan.

4 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

JALAN BERLIKU
MENUJU PENJAMINAN MUTU
Ada garis penghubung Indonesia sewindu yang lalu (Diana harapan.
antara tujuan Bryant, 2011:1).
Meski disampaikan delapan tahun
Beranjak dari situ, langkah
strategis yang mesti ditempuh
reformasi birokrasi, silam, pernyataan itu masih tetap MA ialah mengupayakan
pembaruan peradilan penting dan relevan hingga sekarang.
Frase “bagaimana seseorang
terstandarisasinya kualitas
pelayanan pengadilan. Untuk itu,
dan akreditasi diperlakukan” menunjukkan betapa pada tahun 2012, MA mengeluarkan
pengadilan. MA jadi pelayanan administratif tidak kalah Keputusan Ketua MA Nomor 026/
urgen ketimbang pelayanan substantif KMA/SK/II/2012 tentang Standar
pencetak rekor. pengadilan. Bahkan, pelayanan Pelayanan Peradilan. Ruang lingkup
administratif pengadilan terhadap pengaturannya meliputi pelayanan

P
pihak-pihak yang berperkara dan administrasi perkara, administrasi
ersepsi seseorang terhadap publik pada umumnya sangat persidangan, bantuan hukum, serta
keadilan lebih dipengaruhi mempengaruhi wibawa dan citra pelayanan pengaduan dan pelayanan
oleh bagaimana orang pengadilan. informasi.
tersebut diperlakukan Problem akut yang dihadapi Policy rules itu merupakan standar
oleh pengadilan dibandingkan Mahkamah Agung selama bertahun- mininal yang harus diberlakukan dan
dengan apakah hasil yang ia terima tahun bukan saja masih banyaknya dicapai oleh pengadilan-pengadilan
menguntungkan atau tidak. Mantan disparitas putusan, tapi juga pada empat lingkungan peradilan
Ketua Family Court of Australia, The masih senjangnya mutu pelayanan di bawah MA. Di samping itu,
Honorable Justice Diana Bryant, pengadilan-pengadilan di bawahnya. mengakomodasi kondisi obyektif dan
menyatakan demikian ketika Ada pengadilan yang mutu kekhasan tiap-tiap pengadilan, MA
berkunjung ke Jakarta dalam rangka pelayanannya sudah sesuai, bahkan meminta tiap pengadilan menyusun
penandatanganan Nota Kerjasama melebihi harapan, tetapi ada pula standar pelayanannya sendiri, yang
antara Pengadilan Keluarga Australia pengadilan yang mutu pelayanannya setidak-tidaknya memuat tujuh hal,
dan Mahkamah Agung Republik belum sesuai, bahkan jauh dari yakni (1) dasar hukum; (2) sistem

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 5


LAPORAN UTAMA

peradilan yang peta-jalannya tertuang


Problem akut yang dihadapi Mahkamah Agung dalam Cetak Biru Pembaruan
Peradilan atau Blue Print MA. Kali
selama bertahun-tahun bukan saja masih banyaknya pertama disusun pada tahun 2004,
disparitasnya putusan, tapi juga masih senjangnya mutu dan kemudian diperbarui pada tahun
2010, Blue Print MA pada dasarnya
pelayanan pengadilan-pengadilan di bawahnya. dua mencakup dua wilayah sekaligus,
yakni teknis yudisial dan non-teknis
yudisial. Meski demikian, proporsi
untuk non-teknis yudisial lebih besar,
mekanisme dan prosedur; (3) jangka yang ditetapkan, sekaligus mengkaji, mulai dari manajemen SDM hingga
waktu; (4) biaya dan tarif; (5) produk menilai dan memberikan rekomendasi manajemen perkara.
pelayanan; (6) sarana dan prasarana; perbaikan dan peningkatan kinerja
serta (7) kompetensi pelaksana. yang indikatornya meliputi input, Kedua, reformasi birokrasi yang
Berselang setahun, untuk proses, output, dan outcome. digelorakan pemerintah untuk
memastikan dan mengukur Faktor Pendorong dan penarik menata ulang birokrasi, sehingga
implementasi standar pelayanan Upaya menstandarisasikan birokrasi bermatomorfisis menjadi
pengadilan, MA menerbitkan sekaligus meningkatkan kinerja dan lebih melayani, akuntabel dan bebas
Peraturan Sekretaris MA Nomor pelayanan pengadilan merupakan dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
3 Tahun 2013 tentang Pedoman keniscayaan untuk merealisasikan (KKN). Untuk mewujudkan hasil itu,
Pemeriksaan Kinerja di Lingkungan visi MA: “Mewujudkan Badan birokrasi mesti memastikan adanya
Mahkamah Agung Republik Indonesia. Peradilan yang Agung”. Hal itu reformasi dalam delapan area, mulai
Dalam peraturan ini, yang dimaksud segendang-sepenarian dengan dari perubahan pola pikir hingga
dengan pemeriksaan kinerja adalah dinamika eksternal. Pemerintah, sejak peningkatan kualitas pelayanan
penilaian secara independen, obyektif, era reformasi 1998, telah menggagas publik. Tiap tahun, hasil reformasi
dan komprehensif atas suatu entitas dan menggelorakan reformasi birokrasi tiap-tiap kementerian/
atau bagian dari suatu entitas, yang birokrasi, di mana tujuan utamanya lembaga dan pemerintah daerah
dilaksanakan oleh pihak di luar entitas ialah meningkatkan kualitas diukur capaiannya. Salah satunya
yang diperiksa berdasarkan standar pelayanan publik dan menihilkan untuk menentukan besar-kecilnya
audit kinerja dan bertujuan untuk praktik korupsi. Di sisi lain, publik tunjangan kinerja aparatur
memperoleh gambaran utuh tentang menghendaki agar lembaga pemerintah. MA dan badan
tingkat efisiensi, keekonomisan, dan pemerintahan—institusi yudikatif peradilan di bawahnya menjadi
efektifitas entitas atau bagian dari termasuk di dalamnya—beranjak salah satu lembaga percontohan
entitas dimaksud. dari paradigma dilayani menjadi reformasi birokrasi bersama dengan
Petunjuk pelaksanaan peraturan melayani atau debirokratisasi. Titik Kementerian Keuangan dan BPK.
kebijakan itu tertuang dalam temu antara keinginan MA dan Ketiga, adanya peraturan
Keputusan Kepala Badan Pengawasan harapan pihak-pihak eksternal itu perundang-undangan yang secara
MA Nomor 43/BP/SK/VIII/2013 diperekat dengan adanya fakta bahwa khusus mengatur tentang pelayanan
tentang Pedoman Audit Kinerja dan teknologi-informasi-komunikasi publik. Meski keberadaannya
Penilaian Integritas Pengadilan. Yang dapat dijadikan senjata andalan untuk berkaitan dengan reformasi birokrasi,
dijadikan sasaran audit kinerja Bawas mengefektifkan dan mengifisienkan namun Undang-Undang Nomor 25
MA meliputi pelayanan administrasi kinerja dan pelayanan publik. Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
peradilan, pelayanan bantuan hukum, Jika dipetakan lebih detail, ada memiliki kedudukan tersendiri
pelayanan penanganan pengaduan, lima faktor yang menjadi pendorong dalam konteks pengembangan
pelayanan keterbukaan informasi dan (push factor) dan penarik (pull dan peningkatan mutu pelayanan
pelayanan administrasi umum. factor) ditingkatkannya kinerja dan publik. Ini karena undang-undang
Audit kinerja pengadilan itu pelayanan pengadilan, sehingga ini bukan saja memberi pengaturan
dimaksudkan untuk memastikan kepercayaan dan kepuasan yang lebih rinci ruang lingkup dan
adanya kesesuaian antara kinerja unit masyarakat semakin terdongkrak. penyelenggaraan pelayanan publik,
kerja dengan kriteria atau standar Pertama, upaya pembaruan namun juga mengatur mekanisme

6 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

pengawasan oleh lembaga


independen (Ombudsman) dan Masyarakat menghendaki adanya pelayanan publik
sanksi yang dapat dijatuhkan kepada
apatarur pemerintah yang melakukan yang prima pada seluruh sektor pemerintahan,
maladministrasi dalam pelayanan tak terkecuali di sektor hukum dan peradilan.
publik. Selaku lembaga publik, MA
dan badan peradilan di bawahnya
terikat dengan UU ini.
Keempat, masyarakat kemerdekaan dalam pengambilan lain pelayanan publik dan meja
menghendaki adanya pelayanan keputusan, kecakapan, integritas, informasi, implementasi SIADPA
publik yang prima pada seluruh transparansi, aksesibilitas, ketepatan (Sistem Informasi Administrasi
sektor pemerintahan, tak terkecuali waktu dan kepastian. Disepakati, Perkara), implementasi SIMPEG
di sektor hukum dan peradilan. pengadilan yang agung semestinya (Sistem Informasi Manajemen
Ini terbaca dari berbagai hasil memiliki keunggulan dalam tujuh Kepegawaian), pengelolaan website,
survei kepuasan masyarakat yang area (Seven Areas of Court Excellence), publikasi putusan dan pemberkasan
diselenggarakan Kementerian/ yakni manajemen dan kepemimpinan perkara.
Lembaga. Indikator lainnya berasal pengadilan, kebijakan pengadilan, Upaya ini menuai respons positif.
dari aspirasi-aspirasi publik yang sumber daya manusia, sarana- Terbukti dengan tingginya minat dan
mengemuka melalui media massa dan prasarana dan keuangan, putusan antusiasme PA/MS dan PTA/MSA
media sosial. Pada tahun 2013-2014, pengadilan, kebutuhan dan kepuasan untuk berpartisipasi.
MA pernah mengadakan survei untuk pelanggan, layanan pengadilan yang Badilag sendiri dalam konteks
mengetahui dan mengukur tingkat terjangkau dan dapat diakses, serta ini bertindak selaku regulator
kepuasan masyarakat terhadap kepercayaan publik (International yang menetapkan kriteria unjuk
sejumlah layanan pengadilan, mulai Consortium on Court Excellence, kinerja dari masing-masing bidang
dari layanan administrasi perkara, 2008 : 10). perlombaan sekaligus tim penilai
permohonan informasi, bantuan yang memberikan penilaian dan
hukum hingga layanan pengaduan. Standardisasi Mutu Peradilan penghargaan kepada satuan kerja
Dari survei itu tergambar, masih ada Agama yang dianggap memenuhi kriteria
beberapa layanan pengadilan yang Sebagai bagian dari Mahkamah unjuk kinerja yang telah ditetapkan.
belum mampu memenuhi ekspektasi Agung, Direktorat Jenderal Beberapa kegiatan juga melibatkan
publik. Badan Peradilan Agama juga pihak luar dan lembaga donor untuk
terus berusaha untuk melakukan pelaksanaan penilaian, misalnya
Kelima, pada tataran internasional, standardisasi terhadap kinerja dan dalam lomba pengelolaan website.
terdapat kecenderungan pada pelayanan pengadilan-pengadilan Salah satu hasil nyata dari
banyak negara untuk meningkatkan di lingkungan peradilan agama gebrakan ini adalah terbangunnya
integritas lembaga peradilan dan secara berkesinambungan. Menurut layanan terpadu (one stop services),
sekaligus meningkatkan kepercayaan Direktur Pembinaan Administrasi yang mengintegrasikan layanan
publik. Hal ini terlihat misalnya pada Peradilan Agama Ditjen Badilag, Dr. informasi, pendaftaran perkara,
kesepakatan sejumlah negara untuk Hasbi Hasan, M.H., upaya tersebut pembayaran panjar biaya perkara,
terikat dan mengikatkan diri pada telah dilakukan semenjak tahun 2011 penyerahan produk pengadilan,
kerangka internasional mengenai dan jika dilihat ke belakang dapat hingga layanan pengaduan. Hasil
peradilan yang unggul (International dipilah menjadi tiga periode. nyata lainnya ialah terstandarisasinya
Framework for Court Excellent— Pertama, periode tahun 2011 menu website pengadilan tingkat
IFCE). Kerangka ini memberikan sampai dengan tahun 2014. Pada pertama dan tingkat banding di
wawasan konseptual mengenai periode ini Ditjen Badilag mengadakan lingkungan peradilan agama.
keterkaitan antara kinerja dan kualitas berbagai penilaian dan lomba yang Kedua, periode tahun 2014 sampai
pengadilan (Court Performance and diikuti oleh Pengadilan Agama/ dengan tahun 2016. Periode ini
Quality), nilai-nilai pengadilan (Court Mahkamah Syar’iyah dan Pengadilan ditandai dengan penerapan sistem
Values), seperti kesetaraan di hadapan Tinggi Agama/Mahkamah Syar’iyah manajemen mutu untuk memperoleh
hukum, kejujuran, imparsialitas, Aceh. Lomba-lomba tersebut antara sertifikat ISO 9001:2008 dan sertifikat

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 7


LAPORAN UTAMA

standar kinerja dan pelayanan


Peradilan Agama pasca ISO. Maksud
Organisasi yang dilabeli “terakreditasi” berarti dan tujuannya pun hampir sama
telah mendapat pengakuan resmi bahwa tata dengan Sistem Akreditasi Penjaminan
Mutu (SAPM), dengan sedikit
kelola dan pelayanannya telah sesuai, bahkan perbedaan pada cakupannya. Semua
cakupan SAPM juga menjadi cakupan
melampaui standar yang ditetapkan. SMM, kecuali standar sarana dan
prasarana. Pertimbangannya karena
kewenangan terhadap sarana dan
prasarana tidak dimiliki oleh Ditjen
ISO 9001:2015. Upaya standardisasi Kondisi ini ditambah dengan tidak Badilag, melainkan Badan Urusan
pelayanan dilakukan dengan cara berbanding lurusnya cakupan Administrasi MA (selengkapnya lihat
mengadopsi sistem manajemen program ISO dengan layanan Majalah Peradilan Agama Edisi 11
mutu yang dikembangkan oleh ISO pengadilan secara keseluruhan. bulan April 2017 halaman 80-82).
(International Organization for Hal inilah yang melatarbelakangi Setelah mempertimbangkan
Standardization) yang bermarkas di pemikiran untuk mencari formulasi urgensinya, aspek sarana dan
Genewa, Swiss. yang lebih baik. prasarana kemudian dijadikan
PA Stabat mempelopori fase Ketiga, periode tahun 2017 salah satu bidang yang mesti
ini dengan meraih sertifikat ISO sampai sekarang. Pada periode ini, distandarisasikan. Nomenklatur
9001:2008 pada tanggal 22 September diselenggarakan program Sertifikasi SMM diubah menjadi SAPM, dengan
2014, kemudian disusul PA Jakarta Akreditasi Penjaminan Mutu (SAPM). “akreditasi” sebagai keyword, supaya
Selatan pada tanggal 17 Juni 2015. Penjaminan mutu dalam konteks serasi dengan program serupa yang
Hingga akhir tahun 2016 tercatat ini berarti upaya yang sistematis, dijalankan badan-badan peradilan
65 satuan kerja dibawah Mahkamah konsisten dan kontinyu yang lainnya.
Agung telah meraih sertifikat ISO dilakukan oleh internal Pengadilan Akreditasi Sebagai Keniscayaan
9001 : 2008 dan sertifikat ISO 9001 Agama dan Mahkamah Syariah untuk Akreditasi bermakna pengakuan.
: 2015 dengan perincian 2 satuan memastikan tidak adanya kekeliruan Lebih gamblangnya, akreditasi
kerja meraihnya pada tahun 2014, atau cacat produk/layanan sehingga berarti pengakuan secara resmi
27 satuan kerja pada tahun 2015 dan produk/layanan yang dihasilkannya terhadap organisasi-organisasi yang
sebanyak 36 satuan kerja meraihnya sesuai, bahkan melampaui standar telah menerapkan sistem penjaminan
pada tahun 2016 (Majalah Digital yang telah ditetapkan. mutu sebagaimana mestinya.
Peradilan Agama Edisi 11, 2016 : 44). Sedangkan akreditasi penjaminan Dengan demikian, organisasi yang
Cakupan sistem manajemen mutu mutu merupakan penilaian yang dilabeli “terakreditasi” berarti telah
meliputi tiga aspek, yakni manajemen obyektif oleh asesor eksternal dari mendapat pengakuan resmi bahwa
peradilan, pelayanan terhadap Ditjen Badilag dan PTA/MSA untuk tata kelola dan pelayanannya telah
pelanggan internal dan pelayanan memastikan bahwa PA/MS telah sesuai, bahkan melampaui standar
terhadap pelanggan eksternal. mengimplementasikan sistem yang ditetapkan. Organisasi yang telah
Dengan begitu, diharapkan tata penjaminan mutu sebagaimana terakreditasi juga berarti organisasi
kelola pengadilan menjadi lebih baik mestinya dan untuk memberikan tersebut berhasil mewujudkan
dan pelayanan terhadap pengguna sertifikat jika PA/MS telah memenuhi peningkatan kualitas secara
layanan internal dan eksternal parameter yang telah ditentukan. berkelanjutan (continous quality
semakin prima. Ruang lingkupnya meliputi empat improvement) yang dampaknya
Sertifikasi ISO di pengadilan bidang, yakni administrasi manajemen dirasakan secara nyata oleh para
mempunyai berbagai kekurangan. mutu, administrasi kepaniteraan, pengguna layanan dan pihak-pihak
Biaya untuk memperoleh sertifikat administrasi kesekretariatan, dan berkepentingan (interested parties).
ISO cukup tinggi, sehingga pengelolaan sarana dan prasarana. Tidak ada akreditasi tanpa
keberlanjutannya tidak terjamin. Mulanya Badan Peradilan Agama penilaian eksternal dan tidak ada
Selain itu, pihak PTA/MSA dan Ditjen menawarkan Sistem Manajemen Mutu penilaian eksternal tanpa sistem
Badilag juga kurang diberdayakan. (SMM) sebagai alternatif penyusunan penjaminan mutu yang dipraktikkan

8 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

oleh suatu organisasi. Karena itu,


sistem penjaminan mutu pada
dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu
sistem penjaminan mutu internal dan Tidak ada akreditasi tanpa penilaian eksternal dan
sistem penjaminan mutu eksternal.
Sebuah organisasi tidak cukup hanya tidak ada penilaian eksternal tanpa sistem penjaminan
menerapkan sistem penjaminan
mutu internal. Harus ada pihak mutu yang dipraktikkan oleh suatu organisasi.
eksternal yang memvalidasi, dan
kemudian mengakui, penerapan
sistem penjaminan mutu tersebut.
Prosesnya dimulai dari penilaian
esksternal hingga pemberian status kesehatan terhadap rumah sakit dan di Mahkamah Agung Republik
Indonesia pada tanggal 30
terakreditasi atau tidak terakreditasi. puskesmas.
September 2011;
Penilaian eksternal dalam Di sektor hukum, akreditasi
Direktorat Jenderal Badan Peradilan
penyelenggaraan sistem penjaminan tergolong barang baru. Sejauh ini Agama, Majalah Peradilan Agama
mutu harus dilakukan oleh penilai hanya MA yang menjalankannya Edisi 11, April 2016
eksternal (external assesor) yang terhadap pengadilan-pengadilan Hasbi Hasan, “Sejarah, Prospek dan
independen dan objektif. Penilai pada empat lingkungan peradilan Tantangan Sertifikasi Akreditasi
eksternal itu bisa berasal dari pihak di bawahnya. Program ini belum Penjaminan Mutu di Peradilan
kedua maupun pihak ketiga. Asesmen disentuh oleh Kementerian/lembaga Agama”, Badilag.mahkamahagung.
oleh pihak kedua berarti penilaian di sektor hukum lainnya, seperti go.id, tahun 2018;
yang dilakukan oleh asesor dari suatu Kemenkumham, Kejaksaan dan International Consortium on
lembaga, namun lembaga tersebut Kepolisian. Dengan demikian, dalam Court Excellence, International
sesungguhnya tidak terpisah sama hal akreditasi di sektor hukum, MA Framework for Court Excellence,
National Center for State Courts,
sekali dari organisasi yang dinilai. dapat dipredikati sebagai pencetak
USA : 2008;
Sedangkan asesmen oleh pihak ketiga rekor.
Mahkamah Agung Republik Indonesia,
berarti penilaian yang dilakukan oleh Tentu saja, program akreditasi Peraturan Sekretaris Mahkamah
asesor dari suatu lembaga yang benar- di lembaga peradilan, khususnya di Agung Nomor 3 Tahun 2013
benar terpisah atau tidak memiliki peradilan agama, bukan merupakan tentang Pedoman Pemeriksaan
kaitan dengan organisasi yang dinilai. program latah atau semata-mata Kinerja di Lingkungan Mahkamah
Dalam konteks SAPM di peradilan program gagah-gagahan yang bersifat Agung Republik Indonesia;
agama, penilaian eskternal dilakukan musiman. Sebagaimana akreditasi Mahkamah Agung Republik
oleh pihak kedua, yaitu para asesor terhadap perguruan tinggi dan rumah Indonesia, Surat Keputusan Ketua
yang berasal dari PTA/MSA dan para sakit, akreditasi terhadap pengadilan Mahkamah Agung Nomor 026/
verifikator dari Ditjen Badilag. Hasil harus dilakukan secara berkelanjutan KMA/SK/II/2012 tentang Standar
penilaian asesor dicek ketepatannya karena ia merupakan proses tak Pelayanan Peradilan
Republik Indonesia, Undang-Undang
oleh verifikator, kemudian diserahkan berkesudahan (never ending process).
Nomor 25 Tahun 2009 tentang
kepada Komite SAPM Ditjen Badilag. Dan jika program ini dijalankan
Pelayanan Publik, Lembaran
Komite inilah yang memberikan dengan konsisten, maka visi untuk Negara Republik Indonesia Tahun
akreditasi. mewujudkan lembaga peradilan yang 2009 Nomor 112, Tambahan
Saat ini, akreditasi sudah agung tidak sekadar menjadi mimpi Lembaran Negara Republik
menjadi semacam trending topic di siang bolong. Indonesia Nomor 5038
bagi organisasi-organisasi yang [Mohammad Noor l Hermansyah] SEVIMA, “Pentingnya Sistem
memberikan pelayanan publik. Penjaminan Mutu Internal Untuk
Sejak beberapa tahun lalu, program Akreditasi Perguruan Tinggi”
akreditasi dijalankan di sektor DAFTAR BACAAN dalam http://Sevima.com/
pendidikan terhadap perguruan pentingnya-sistem-penjaminan-
tinggi dan sekolah. Program serupa Diana Bryant, “Pelayanan yang Lebih mutu-internal-untuk-perguruan
Baik bagi Klien: Transformasi diunduh 1 April 2018
juga telah dan terus berjalan di sektor
Layanan”, Pidato disampaikan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 9


LAPORAN UTAMA

https://nl.depositphotos.com/113610980/stockafbeelding-stapel-documenten-op-bureau-stapelen.html

BUKAN SEKADAR TUMPUKAN DOKUMEN

Ruang lingkup jumlah itu, 82 Pengadilan Agama/ pemberian sertifikat akreditasi pada
Mahkamah Syar’iyah memperoleh bulan Juni dan November. Cakupan
diperluas.Pengadilan akreditasi A (Excellent) dan 16 PA/MS SAPM tahun ini juga menjadi dua,
yang berpartiipasi meraih akreditasi B (Good). bukan hanya pengadilan-pengadilan
Meski tak sepenuhnya sesuai tingkat pertama, tapi juga pengadilan-
dan asesor eksternal harapan, program SAPM tahun 2017 pengadilan tingkat banding.
bertambah. Ada lima terbilang sukses. Beranjak dari situ, Perluasan cakupan ini merupakan
Direktorat Jenderal Badan Peradilan suatu keniscayaan sebab tujuan
dokumen kunci yang Agama (Ditjen Badilag) bertekad akhir program akreditasi adalah
mesti dipenuhi. menyelenggarakan program serupa meningkatnya kualitas tatakelola dan
secara berkelanjutan dan mengalami pelayanan pada seluruh tingkatan
peningkatan konsisten. pengadilan.

T
Agar proses dan hasil Sertifikasi Ditjen Badilag membagi tahapan
epuk tangan meriah Akreditasi Penjaminan Mutu (SAPM) atau milestones pelaksanaan
mengiringi perhelatan 2018 menjadi lebih baik, Ditjen SAPM 2018 menjadi lima tahap.
puncak penyelenggaraan Badilag telah mengidentifikasi Pertama, merevisi pedoman SAPM
program Sertifikasi permasalahan secara komprehensif, pengadilan tingkat pertama. Kedua,
Akreditasi Penjaminan Mutu (SAPM) sekaligus berupaya merumuskan menyusun pedoman SAPM tingkat
Tahun 2017 yang ditandai dengan solusi yang rinci, setelah menerima banding. Ketiga, menyeleksi calon
penyerahan sertifikat akreditasi oleh masukan dari pelbagai pihak, assessor eksternal. Keempat,
Ketua Mahkamah Agung RI, Yang terutama dari pengadilan-pengadilan menyelenggarakan pelatihan calon
Mulia Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., yang pada tahun sebelumnya assessor eksternal. Dan kelima,
M.H. di Makassar, 29 November 2017. menjalankan sistem penjaminan mengadakan penilaian ke satker-
Tercatat 261 pengadilan berhasil mutu. sakter.
memperoleh sertifikat akreditasi, Tahun ini, program SAPM akan Selaku regulator dalam
di mana 98 pengadilan berasal dari diselengarakan dua gelombang, penyelenggaraan program SAPM,
lingkungan peradilan agama. Dari yang masing-masing berujung pada pada tahun 2018 Ditjen Badilag harus

10 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

menyediakan aturan-main SAPM


secara lengkap dan jelas, baik untuk
program SAPM pengadilan tingkat
pertama maupun pengadilan tingkat
banding di lingkungan peradilan
agama.
Untuk pengadilan tingkat
pertama, ada empat pedoman yang
direvisi Badilag, yaitu Pedoman
Standar SAPM (Buku I), Penjelasan
Atas Pedoman Standar SAPM (Buku
II), Pedoman Standar Dokumen SAPM
(Buku III) dan Pedoman Penilaian
SAPM (Buku IV). Dalam SAPM, Buku
I, Buku II dan Buku III merupakan
“hukum materiil”, sedangkan Buku
IV merupakan “hukum formil”. Ditjen
Badilag mendahulukan revisi Buku I,
II dan III ketimbang Buku IV, dengan
pertimbangan Buku IV merupakan
“buku sakti” yang digunakan asesor
eksternal belakangan setelah PA/
MS rampung mengimplementasikan
sistem penjaminan mutu. Revisi
atau penyempurnaan buku-buku
pedoman itu dilakukan oleh sebuah
tim yang unsur-unsurnya berasal dari
Ditjen Badilag, PTA, PA, dan Badan
Pengawasan MA.
Untuk pengadilan tingkat banding,
Badilag juga menyediakan empat
buku pedoman yang susunannya sama
dengan buku-buku pedoman SAPM
tingkat pertama. Perbedaannya hanya
terletak pada muatannya, karena jenis
dan karakteristik layanan pengadilan
tingkat banding tidak sama dengan
pengadilan tingkat pertama.
Saat ini, Badilag telah menuntaskan
perevisian Buku I hingga Buku IV
SAPM untuk tingkat pertama dan berhasil meraih akreditasi pada bertambah 30. Kondisi demikian
menyebarluaskannya melalui situs tahun 2017. Bertambahnya satker menuntut Badilag menambah asesor,
resmi Badilag. Adapun buku-buku yang jadi peserta program SAPM itu dengan mengadakan perekrutan dan
pedoman SAPM tingkat banding tentu berimbas pada beban kerja pelatihan.
masih dalam proses finalisasi. para asesor eksternal. Pada tahun Rapat koordinasi Ditjen Badilag
Pada penyelanggaraan program 2017, total ada 28 asesor eksternal. dengan jajaran PTA/MSA di Bekasi,
SAPM gelombang I tahun 2018, Dalam program SAPM gelombang awal Februari 2018, sepakat bahwa
sebanyak 132 PA dari 26 PTA turut I tahun 2018, tiga asesor eksternal yang berhak menjadi asesor eksternal
berpartisipasi atau bertambah 30 tidak dapat berperan serta, padahal ialah Wakil Ketua, Hakim Tinggi,
satker dibandingkan 98 satker yang jumlah satker yang harus dinilai Panitera dan/atau Sekretaris PTA/

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 11


LAPORAN UTAMA

pengevaluasian. Ini dilakukan untuk


Perubahan ini dimaksukan agar SAPM tidak berhenti pada memastikan seluruh aspek telah
dijalankan sesuai dengan standar
pembuatan dan penumpukan dokumen, tapi harus berlanjut yang ditetapkan. Fase ini dimulai
pada perbaikan kinerja dan peningkatan pelayanan. dengan penilaian oleh asesor internal
dan kemudian dilanjutkan dengan
MSA yang lulus dalam pelatihan. dengan mengidentifikasi risiko-risiko rapat tinjauan manajemen. Penilaian
Sebulan kemudian Badilag yang potensial, mengelompokkannya internal menghasilkan skor-skor yang
menyelenggarakan pelatihan calon berdasarkan skala dampaknya, dan kuantitatif dengan menggunakan
asesor SAPM di Semarang, dengan merumuskan langkah-langkah untuk checklist, sekaligus menghasilkan
komposisi peserta sebagaimana mengantisipasinya. uraian-uraian ketidaksesuaian secara
rumusan rakor. Setelah mendapat Sebagai “turunan” ISO kualitatif dengan menggunakan
materi dari narasumber selama 9001:2015, sistem penjaminan mutu matriks P-L-O-R (Problem, Location,
tiga hari penuh, para peserta harus yang diterapkan satker-satker di Object, Reference). Sementara
mengikuti postest, yang dibagi lingkungan peradilan agama harus itu, rapat tinjauan manajemen
menjadi tiga bidang, yakni bidang mencakup siklus P-D-C-A, yakni Plan menghasilkan rekomendasi-
manajemen, bidang kepaniteraan (Perencanaan), Do (Pelaksanaan), rekomendasi untuk perbaikan
dan bidang kesekretariatan sekaligus Check (Pengevaluasian) dan Action
sarana-prasarana. Hasilnya, dari (Penindaklanjutan).
puluhan peserta, hanya tujuh orang Fase perencanaan dimulai dengan
yang berhasil memperoleh nilai di memetakan isu-isuinternal dan
atas ambang batas (passing grade), eksternal melalui analisis SWOT
sehingga layak ditetapkan sebagai (Strenght, Weakness, Opportunity,
asesor eksternal. Threat), merumuskan kebutuhan
Setelah berhasil merevisi buku- pihak-pihak berkepentingan
buku pedoman dan menyeleksi calon- (interested parties), mengoptimalkan
calon asesor eksternal, Ditjen Badilag segala sumberdaya yang dimiliki
menetapkan penilaian eksternal (man, money, methode, machine
SAPM dilakukan pada bulan Mei and material), hingga menetapkan
2018. Badilag menerapkan pola dokumen-dokumen yang menjadi
menyilang, sehingga PA dari sebuah standar kerja.
PTA akan dinilai oleh asesor dari PTA Dokumen-dokumen tersebut
lainnya. Hasil penilaian para asesor terpilah menjadi empat tingkatan
itu kemudian dicek ketepatannya atau level. Level pertama ialah Manual
oleh verifikator dari Badilag, sebelum Mutu. Level kedua adalah prosedur
akhirnya diserahkan kepada Komite mutu atau SOP (Standard Operating
SAPM Badilag. Komite inilah yang Procedure). Level ketiga adalah
memutuskan sebuah PA memperoleh instruksi kerja. Dan, level keempat
akreditasi A, B, C, D, atau bahkan adalah formulir atau blanko.
tidak terakreditasi. Fase pelaksanaan berarti
operasionalisasi seluruh rencana
Sama tapi Beda yang telah ditetapkan sebelumnya.
SAPM tahun 2018 pada dasarnya Dalam hal pelayanan kepada pencari
sama dengan SAPM tahun 2017. Dua- keadilan pada tahap pendaftaran
duanya merupakan pengejawantahan perkara, misalnya, harus mengacu
terhadap standar ISO 9001:2015 kepada SOP yang telah disahkan dan
yang telah diadopsi oleh Indonesia menggunakan formulir atau blanko
menjadi Standar Nasional Indonesia yang baku.
(SNI) 19 9000. Dua-duanya juga Setelah fase perencanaan dan
merupakan upaya pengelolaan risiko pelaksanaan, fase berikutnya ialah

12 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

berkelanjutan.
Fase penindaklanjutan berarti Baik program SAPM tahun 2018 maupun 2017sama-sama
upaya tindaklanjut terhadap
rekomendasi yang dihasilkan oleh
mewajibkan satker yang menerapkan sistem penjaminan
rapat tinjauan manajemen. Tiap-tiap mutu untuk menyiapkan dokumen-dokumen kunci.
ketidaksesuaian harus dikoreksi.
Poin-poin yang bernilai rendah
harus diperbaiki. Dan, hal-hal yang
sudah baik harus dipertahankan dan JUMLAH STANDAR JUMLAH POIN
ditingkatkan. BIDANG
Meski sama-sama “turunan” dari PA MS PA MS
ISO 9001:2015 dengan siklus PDCA-
nya, SAPM tahun 2018 memiliki Manajemen 10 10 76 76
sejumlah perbedaan dengan SAPM
tahun 2017. Untuk pengadilan tingkat Kesekretariatan 19 19 142 142
pertama, perbedaan itu meliputi
ruang lingkup, muatan, pembobotan Kepaniteraan 66 81 556 629
dan titik tekan dalam penilaian.
Pada tahun 2018, ruang lingkup Sarana-prasarana 32 39 345 382
SAPM terdiri dari empat bidang,
yaitu administrasi manajemen, TOTAL 127 149 1119 1229
administrasi kesekretariatan,
administrasi kepaniteraan dan Meski dari segi jumlah bidang, cukup merepotkan, bahkan ada yang
administrasi sarana-prasarana. standar dan poin penilaian lebih menilai peradilan agama kembali ke
Sebelumnya, ruang lingkup SAPM banyak, unsur-unsur yang dinilai jaman dulu ketika segalanya serba
hanya tiga bidang. Adapun bidang dalam SAPM tahun 2018 lebih relevan manual.
keempat (administrasi sarana- dan efisien.Ini tergambar jelas pada Pada SAPM tahun 2018, persoalan
prasarana) hanya menjadi bidang Pedoman Standar Penilaian SAPM itu diatasi tanpa harus melanggar
pelengkap yang dinilai secara terpisah. (Buku I). Antara pernyataan, dokumen ketentuan yang tercantum dalam
Jika tahun lalu bidang manajemen, bukti dan dokumen acuan/dasar Buku Pola Bindalmin maupun Buku
kesekretariatan dan kepaniteraan hukum menjadi lebih nyambung dan II Pedoman Tugas dan Administrasi
dinilai oleh asesor eksternal dan lebih mudah dipenuhi. Peradilan. Caranya ialah dengan
bidang sarana-prasarana dinilai oleh Pada SAPM 2017, standar mengoptimalkan data yang ada di
tim dari Badilag, maka tahun ini penilaian SAPM cenderung kurang SIPP (Sistem Informasi Penelusuran
seluruh bidang penilaian dinilai oleh mengakomodasi kemajuan Teknologi Perkara). Screenshoot atau tangkapan
asesor eksternal. Informasi (TI) untuk kinerja dan layar terhadap SIPP dapat dijadikan
Baik SAPM tahun 2017 maupun pelayanan pengadilan. Sebagai evidence untuk menggantikan
2018 menggunakan anatomi yang contoh, pada tahap distribusi perkara, instrumen-instrumen dalam SAPM.
sama: setiap bidang penilaian terbagi harus ada instrumen sebelum Hampir semua instrumen ditiadakan,
menjadi sejumlah standar penilaian membuat dokumen Penetapan kecuali instrumen-instrumen
dan setiap standar penilaian terbagi Majelis Hakim, Penunjukan Panitera yang menyangkut dengan bukti
menjadi sejumlah poin penilaian. Pengganti, Penunjukan Jurusita penerimaan atau pengeluaraan uang
Bedanya, jumlah bidang, standar Pengganti dan Penetapan Hari Sidang. perkara.
dan poin penilaian pada SAPM tahun Instrumen-instrumen itu diharapkan Perbedaan lainnya antara SAPM
2018 lebih banyak ketimbang tahun berfungsi ganda: sebagai bukti adanya 2018 dan 2017 adalah berkaitan
2017. Pada tahun 2018, total standar perintah dan sebagai rekaman telah dengan pembobotan atau dikenal
penilaian adalah 127 untuk PA dan dijalankannya suatu pekerjaan. dengan sharing point. Dalam SAPM
149 untuk MS, sedangkan total poin Bagi satker-satker yang 2017, prosentase penilaian tertinggi
penilaian adalah 1119 untuk PA dan menerapkan sistem penjaminan mutu, adalah administrasi kepaniteraan
1229 untuk MS. pembuatan instrumen-instrumen itu (70%), kemudian disusul dengan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 13


LAPORAN UTAMA

administrasi kesekretariatan (20%),


administrasi manajemen (5%)
dan sarana prasarana (5%). Pada
SAPM 2018, bobot terberatnya ialah Risk Register tidak dapat berdiri
administrasi manajemen (40%),
kemudian administrasi kepaniteraan sendiri, melainkan harus satu
(30%), administrasi kesekretariatan
(20%) dan administrasi sarana-
paket dengan Peta Risiko (Risk
prasarana (10%). Map) yang menggambarkan
frekuensi kecenderungannya dan
Perubahan drastis ini didasari
pertimbangan bahwa administrasi
manajemen merupakan fondasi bagi
SAPM, sehingga harus memperoleh dampak yang diakibatkannya.
proporsi penilaian yang paling besar.
Administrasi kepaniteraan mendapat
proporsi lebih besar ketimbang
administrasi kesekretariatan karena
kepaniteraan memberikan layanan program SAPM tahun 2018 maupun dan peningkatan.
ke luar (eksternal), sedangkan 2017sama-sama mewajibkan Manual Mutu pada SAPM 2018
kesekretariatan memberikan layanan satker yang menerapkan sistem lebih ramping ketimbang pada SAPM
ke dalam (internal). Pelayanan penjaminan mutu untuk menyiapkan 2017. Supaya tidak ada dupikasi
eksternal harus lebih diutamakan dokumen-dokumen kunci. Jika tidak dengan Renstra, sejumlah lampiran
ketimbang pelayanan ke dalam. tersedia saat penilaian eksternal, Manual Mutu dipangkas. Pada
Adapun administrasi sarana- akan menimbulkan temuan mayor SAPM 2017, Manual Mutu harus
prasarana mendapat proporsi paling yang dapat menggagalkan sebuah dilampiri dengan delapan dokumen,
kecil, karena pengadilan-pengadilan pengadilan memperoleh sertifikat yaitu konteks organisasi (analisis
tidak dapat memenuhi sarana- akreditasi. SWOT), pihak-pihak berkepentingan,
prasarana yang sesuai standar tanpa Pada SAPM 2017, dokumen- business process, struktur organisasi,
uluran tangan dari pusat. dokumen kunci itu meliputi Manual visi dan misi, kebijakan mutu, sasaran
Perubahan signifikan lainnya ialah Mutu, Survei Kepuasan Masyarakat mutu dan matriks korelasi. Pada
dalam hal menentukan skor 0, 5 atau (SKM), Hasil Penilaian Internal, dan SAPM 2018, yang perlu jadi lampiran
10. Pada SAPM 2018, kemungkinan- Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Manual Mutu hanya business process
kemungkinan nilai tersebut tidak Pada SAPM 2018, keempat dokumen (alur tatalaksana), kebijakan mutu,
hanya didasarkan pada ada tidaknya kunci itu tetap harus tersedia, dengan sasaran mutu dan matriks korelasi.
dokumen. Juga tidak hanya ditentukan ditambah dengan dokumen Risk Selebihnya dijadikan bagian tak
pada sesuai tidaknya dokumen Register. terpisahkan dari Renstra.
implementasi dengan dokumen Pertama, Manual Mutu. Dokumen Alur tatalaksana pengadilan atau
master. Nilai 10 sebagai nilai maksimal ini merupakan pedoman bagi satker biasa disebut dengan business process
hanya diberikan jika dokumen yang hendak mengimplementasikan harus meliputi seluruh bidang SAPM.
bukti telah benar dan lengkap, sistem manajemen mutu. Tanpanya, Bukan hanya itu, alur tatalaksana
serta telah diimplementasikan berarti satker tidak punya petunjuk itu juga harus rinci. Misalnya, di
sebagaimana mestinya. Untuk yang jelas mengenai apa yang akan bidang kesekretariatan, harus dibuat
mengetahuinya, asesor harus dilakukan dan dicapai, serta tidak beberapa alur tatalaksana untuk
mengadakan penelusuran, misalnya tahu bagaimana melakukan dan menggambarkan tatalaksana di
dengan mewawancarai pimpinan mencapainya. Manual Mutu terdiri subbidang perencanaan, keuangan,
dan aparatur pengadilan, serta pihak- dari 10 bab, yaitu profil organisasi, kepegawaian, pelaporan, juga TI.
pihak berperkara. acuan yang mengatur, istilah Kebijakan Mutu ialah pernyataan
dan definisi, konteks organisasi, pimpinan satker yang berisi komitmen
Dokumen-dokumen Kunci kepemimpinan, perencanaan, untuk memberikan pelayanan sesuai
Jika ditelaah lebih detail, baik dukungan, operasi, evaluasi kinerja dengan standar yang ditetapkan.

14 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

Sementara itu, Sasaran Mutu adalah Penyusunan Register Risiko harus pasti terjadi). Demikian juga
sasaran-sasaran yang hendak dicapai berbasis pada layanan-layanan dampaknya punya tiga skala: small
sebuah satker dengan indikator yang diberikan pengadilan, mulai (kecil dan tidak parah), medium
yang jelas dan terukur pada periode dari layanan inti atau unggulan (sedang dan agak parah) dan large
tertentu. Dokumen Sasaran Mutu hingga layanan tambahan. Pada (luas dan parah).
disusun dengan mengkombinasikan SAPM 2017, Risk Register minimal Ketiga, Survei Kepuasan
dokumen Penetapan Kinerja satker, harus memuat kolom-kolom berisi Masyarakat (SKM). Ini merupakan
perjanjian kerja tiap-tiap aparatur, tujuan, alur proses, jenis kelompok dokumen yang berisi data dan
dan hasil analisis SWOT yang telah risiko, kode risiko, potensi risiko, analisis terhadap tingkat kepuasan
diolah dalam Risk Register. Seluruh sumber risiko, penyebab risiko, masyarakat yang diperoleh dari hasil
Indikator Kinerja Utama (IKU) pihak berkepentingan, nama bagian, pengukuran secara kuantitatif dan
yang terdapat dalam Renstra dan penilaian risiko dan kendali risiko. kualitatif melalui lembar survei atau
Penetapan Kinerja harus dimasukkan Pada SAPM 2018, kolom-kolom pada interviu. Survei ini dimaksudkan
dalam dokumen Sasaran Mutu. Risk Register bertambah menjadi untuk membandingkan layanan
Lampiran terakhir dari Manual lebih komplit. pengadilan dengan harapan dan
Mutu adalah matriks korelasi, yakni Baik pada SAPM 2018 maupun kebutuhan masyarakat.
dokumen yang isinya menyandingkan 2017, Risk Register tidak dapat Pada SAPM 2018, Survei Kepuasan
kesamaan-kesamaan standar SAPM berdiri sendiri, melainkan harus satu Masyarakat harus mengacu pada
dengan standar yang terdapat dalam paket dengan Peta Risiko (Risk Map) Peraturan Menteri Pendayagunaan
ISO 9001:2015. yang menggambarkan frekuensi Aparatur Negara dan Reformasi
Kedua, Risk Register. Ini adalah kecenderungannya dan dampak yang Birokrasi Nomor 14 tahun 2017
dokumen yang menggambarkan diakibatkannya. Kecenderungan tentang Pedoman Penyusunan
risiko-risiko yang dihadapi satker, itu memiliki tiga skala: low (sangat Survei Kepuasan Masyarakat Unit
mulai dari sumber dan penyebabnya mungkin tidak terjadi), medium Penyelenggara Pelayanan Publik.
hingga cara mengendalikannya. (mungkin terjadi) dan high (hampir Pertanyaan-pertanyaan dalam survei

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 15


LAPORAN UTAMA

harus menyasar sembilan hal, yaitu maupun tergugat; pihak prinsipal Dalam rapat tersebut, ketua
persyaratan, prosedur, biaya, waktu, maupun kuasa hukum. pengadilan selaku pemegang puncak
sarana-prasarana, kompetensi Keempat, Penilaian Internal. manajemen harus memberikan
petugas, keramahan petugas, kualitas Dokumen berikutnya yang menjadi keputusan-keputusan atas
produk, dan layanan pengaduan. kunci adalah hasil penilaian internal permasalahan implementasi sistem
Responden dalam survei ini yang dilakukan oleh asesor dari manajemen mutu. RTM dilakukan
dipilih secara acak, yang jumlahnya internal satker secara objektif dan secara berkala mengacu pada standar
ditetapkan berdasarkan jumlah sistematik. Tim penilai internal harus tertentu. Pada satker yang baru
populasi.Peraturan MenpanRB membuat jadwal, mengisi check melaksanakan sistem penjaminan
dilengkapi dengan tabel perbandingan list penilaian, dan menguraikan mutu, RTM dilakukan setelah asesmen
jumlah sampel dan populasi yang temuan dalam matriks PLOR internal, sedangkan pada satker
baku.Di pengadilan, jumlah populasi (Problem,Location, Object dan yang telah mendapatkan akreditasi
ditentukan berdasarkan jumlah orang Reference). (surveillance), RTM dapat dilakukan
yang dilayani selama periode tertentu. Kelima, Rapat Tinjauan sewaktu-waktu untuk merespons
Mereka yang dijadikan responden Manajemen (RTM). Rapat ini setiap dinamika yang muncul.
bisa pihak berperkara maupun bukan diprakarsai pimpinan satker untuk Pelaksanaan RTM harus dibuktikan
pihak berperkara; pihak penggugat merespons hasil penilaian internal. dengan dokumen-dokumen berupa

16 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

di Semarang 08/03/2018 http://badilag.mahkamahagung.


surat undangan, daftar hadir disampaikan oleh Asesor PTA go.id/seputar-ditjen-badilag/
dan notulen. Penting pula untuk Kalimantan Selatan, di aula PTA seputar-ditjen-badilag/hadapi-
menyertakan dokumen Perencanaan Kalimantan Selatan pada tanggal apm-jilid-ii-seperti-apa-
15-16 Maret 2018. persiapan-yang-dilakukan-badilag
Perbaikan yang menjabarkan apa
Keputusan Ketua Mahkamah Agung http://badilag.mahkamahagung.
saja yang harus diperbaiki, siapa yang Republik Indonesia Nomor go.id/seputar-ditjen-badilag/
bertanggungjawab dan kapan batas 192/KMA/SK/XI/2016 tentang seputar-ditjen-badilag/badilag-
waktunya. Penetapan Reviu Indikator Kinerja merevisi-pedoman-akreditasi-
Dengan gambaran tersebut, Utama Mahkamah Agung Republik pengadilan-agama-5-2
program SAPM tahun 2018 tidak sama Indonesia. http://badilag.mahkamahagung.
Peraturan Menteri Pendayagunaan go.id/seputar-ditjen-badilag/
persis dengan program serupa tahun Aparatur Negara Nomor 14 seputar-ditjen-badilag/cakupan-
sebelumnya. Perubahan-perubahan tahun 2017 tentang Pedoman diperluas-akreditasi-peradilan-
itu dimaksukan agar penyelenggaraan Penyusunan Survei Kepuasan agama-tahun-ini-dibagi-lima-
SAPM berdampak nyata pada Masyarakat Unit Penyelenggara tahap-30-1
perbaikan kinerja dan peningkatan Pelayanan Publik http://badilag.mahkamahagung.
Buku I tentang Standar Sertifikasi go.id/pengumuman-elektronik/
pelayanan, sehingga tidak sekadar
Akreditasi Penjaminan Mutu pengumuman-elektronik/
berhenti pada pembuatan dan diterbitkan oleh Direktorat penyempurnaan-pedoman-
penumpukan dokumen. Jenderal Badan Peradilan sertifikasi-akreditasi-penjaminan-
(Sugiri Permana, Edi Hudiata, Mahkamah Agung Republik mutu-sapm-peradilan-agama-5-1
Hermansyah) Indonesia, 2017.
Buku I tentang Revisi Standar
Sertifikasi Akreditasi Penjaminan
Daftar Bacaan: Mutu diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Badan Peradilan
Sosialisasi hasil Bimbingan Teknis Mahkamah Agung Republik
Asesor PTA Se-Indonesia Indonesia, 2018.

Matrik Penyempurnaan SAPM 2018

NO TENTANG SAPM 2017 SAPM 2018


Obyek/cakupan Pengadilan tingkat pertama Pengadilan tingkat pertama dan
1
pengadilan tingkat banding
Bidang penilaian 3 bidang: 4 bidang:
1. Administrasi Manajemen
2 1. Administrasi Manajemen 2. Administrasi Kesekretariatan
2. Administrasi Kesekretariatan 3. Administrasi Kepaniteraan
3. Administrasi Kepaniteraan 4. Administrasi Sarana-prasarana
Target 98 pengadilan tingkat pertama 150 satker (140 pengadilan tingkat pertama
3
dan 10 pengadilan tingkat banding)
Formulir/Instrumen Harus hard copy (instrumen atau Boleh soft copy dalam SIPP, kecuali
4
formulir) instrumen-instrumen tertentu
Bobot Penilaian:

1. Manajemen 1. 5% 1. 40%
5
2. Kesekretariatan 2. 20% 2. 20%
3. Kepaniteraan 3. 70% 3. 30%
4. Sarana-prasarana 4. 5% 4. 10%

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 17


LAPORAN UTAMA

Aparatur pengadilan rela SEJUTA SIASAT DEMI


berangkat pagi-pulang
pagi demi akreditasi. SELEMBAR SERTIFIKAT
Ada yang memahaminya
secara utuh, tapi tidak Pernyataan KY itu mungkin diri untuk mewujudkan tampilan
sedikit yang mengira cocok untuk kasus-kasus tertentu, yang hebat dengan mengunakan
akreditasi sekadar ajang namun terlalu berlebihan jika dipakai anggaran di luar DIPA (Daftar Isian
untuk memotret seluruh pengadilan Pelaksanaan Anggaran).
gagah-gagahan gedung
yang berjibaku mengejar sertifikat Tidak dapat dipungkiri, faktanya,
dan fasilitas pengadilan. akreditasi dari Mahkamah Agung memang ada yang memahami
(MA). program akreditasi pengadilan
Ketua Mahkamah MA Prof. secara keliru, tak terkecuali di

K
Dr. Hatta Ali, S.H, M.H., ketika lingkup peradilan agama yang
omisi Yudisial (KY) merilis mengumumkan hasil penilaian menjalankan program Sertifikasi
pernyataan tajam. Dalam akreditasi pengadilan di Makassar, Akreditasi Penjaminan Mutu (SAPM).
siaran persnya belum tahun lalu, memang mengatakan Sebagian kalangan memahami
lama ini, KY mengatakan bahwa sertifikasi akreditasi SAPM sebagai kompetisi sarana
akreditasi di lembaga peradilan penjaminan mutu mutlak dimiliki dan prasarana pengadilan atau
merupakan bentuk korupsi kebijakan oleh setiap pengadilan. Menurutnya, semacam perlombaan kebersihan,
karena mempengaruhi oknum akreditasi mendorong kinerja dan keindahan, dan kecantikan gedung
hakim berlaku korup. Menurut KY, pelayanan publik yang prima. Meski pengadilan, sehingga berbiaya mahal
demi mengejar akreditasi, ketua demikian, Ketua MA menegaskan, dan memerlukan anggaran tersendiri
pengadilan harus melakukan praktik akreditasi tidak boleh menjadikan yang besar. Akibatnya, pimpinan
pungutan atau menerima suap untuk pengadilan justru bermewah- pengadilan gigih mengada-adakan
membiayai kebutuhan akreditasi. mewahan, apalagi memaksanakan sarana-prasarana yang belum ada

18 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

Kalau program SAPM, PA Yogyakarta


Ketua MA menegaskan, akreditasi tidak boleh tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
jasa konsultan,” ungkapnya.
menjadikan pengadilan justru bermewah-mewahan, Untuk menyiasati agar tidak perlu
apalagi memaksanakan diri untuk mewujudkan mengeluarkan biaya selain anggaran
dalam DIPA, PA Yogyakarta hanya
tampilan yang hebat dengan mengunakan anggaran berupaya mengoptimalkan sarpras
yang sudah ada. Sejak beberapa
di luar DIPA(Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran). tahun lalu, PA di Kota Gudeg ini
sudah melakukan pembenahan
sarpras secara berangsur-angsur
dengan menggunakan anggaran yang
dengan jalan pintas. Jor-joran di Unit Penyelenggara Pelayanan dialokasikan oleh MA. Jadi, ketika
bidang sarpras itu merupakan imbas Publik,sarana-prasarana hanya salah ada program SAPM, PA Yogyakarta
dari nalar simplistik: perubahan satu di antara sembilan aspek yang tidak kaget, apalagi tergopoh-gopoh
yang paling menyolok mata adalah menentukan baik-buruknya suatu menyiapkan sarpras dengan cara-
perubahan fisik. layanan. Delapan aspek lainnya ialah cara tidak patut.
Pemahaman tersebut jelas persyaratan, prosedur, biaya, waktu, Tetapi bagaimana dengan
mengerdilkan substansi SAPM. kompetensi petugas, keramahan pengadilan-pengadilan yang
Dari empat bidang penilaian SAPM petugas, kualitas produk, dan layanan gedungnya belum sesuai prototipe
yang ditetapkan Komite SAPM pengaduan. dan sarana pendukungya serba
Badilag, bidang administrasi sarana- Tim Redaksi telah melakukan terbatas?
prasarana berbobot paling kecil, penelusuran ke beberapa Pengadilan PA Tanggamus, sebuah PA di
yaitu hanya 10%. Bobot terbesarnya Agama (PA) yang baru saja wilayah Lampung yang tahun
ialah administrasi manajemen mendapatkan akreditasi untuk kemarin naik kelas IB,adalah contoh
(40%), kemudian administrasi memastikan apakah SAPM berbiaya pengadilan yang gedungnya belum
kepaniteraan (30%) dan administrasi mahal atau tidak, dikaitkan dengan sesuai prototipe, tetapi sukses meraih
kesekretariatan (20%). Kecilnya pemenuhan dan penataan sarpras. sertifikat akreditasi A (Excellent).
bobot sarpras itu lantaran pengadilan- PA Yogyakarta adalah salah satu Dari 98 satker yang terakreditasi pada
pengadilan tidak dapat memenuhi PA Kelas IA yang berhasil meraih tahun 2018, ada sejumlah satker
sarana-prasarana yang sesuai standar akreditasi A (Excellent) tahun lalu. yang serupa dengan PA Tanggamus:
tanpa uluran tangan dari pusat. Menurut Ketua PA Yogyakarta, memakai gedung lama dengan
Ketika melakukan penilaian Bambang Supriastoto, sistem fasilitas apa adanya.
sarpras, asesor eksternal SAPM penjaminan mutu yang diterapkan Kuncinya ialah siasat. Ketika
tidak memberikan nilai berdasarkan satkernya berbiaya murah karena berupaya memenuhi dan menata
megahnya gedung dan mewahnya sebelumnya telah menerapkan sarprasnya, pengadilan-pengadilan
fasilitas-fasilitas pendukung. Yang program ISO. “Kami tidak perlu itu membuat skala prioritas. Ada
dijadikan parameter ialah fungsi mengeluarkan biaya besar ketika sarpras primer (wajib ada), sekunder
(berfungsi dengan baik atau tidak), melakukan penyesuaian dengan (perlu ada)dan tersier (boleh ada,
kondisi (terawat atau tidak), jumlah standar SAPM,” ujarnya. boleh tidak ada). Contoh sarpras
(jumlahnya sesuai atau tidak), Sebelum memperoleh akreditasi primer ialah ruang sidang. Ini mutlak
spesifikasi (spesifikasinya benar atau pada tahun 2017, PA Yogyakarta harus ada, berfungsi dengan baik,
tidak), dan lokasi (penempatannya memang terlebih dahulu bersih-rapi-nyaman, jumlahnya
tepat atau tidak). memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 sesuai dengan beban perkara,
Selain itu, perlu dimengerti, dan ISO 9001:2015. Menurut Ketua peralatan atau dokorumnya benar
merujuk pada Peraturan Menteri PA Yogyakarta, meski anggaran dan penempatannya tepat. Sarpras
Pendayagunaan Aparatur Negara dan untuk Sertifikasi ISO ditanggung oleh sekunder itu misalnya gudang,
Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun DIPA, nyatanya program ISO malah sedangkan contoh sarpras tersier
2017 tentang Pedoman Penyusunan menguras biaya besar.“Ini karena adalah ruang humas.
Survei Kepuasan Masyarakat kami harus membayar jasa konsultan. Fasilitas-fasilitas pendukung

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 19


LAPORAN UTAMA

tahun 2017, jarak antara satu tahap


ke tahap lainnya kurang menentu.
di bidang sarpras itu merupakan imbas dari Efeknya, pada umumnya pengadilan-
pengadilan tingkat pertama di
nalar simplistik: perubahan yang paling lingkungan peradilan agama ngos-
menyolok mata adalah perubahan fisik. ngosan berkejaran dengan waktu.
PA Wates contohnya. Aparatur di
sana harus berpacu dengan waktu
untuk mempersiapkan seluruh
dokumen dan menerapkannya
yang tercantum dalam Standar yang dimiliki dengan dengan dengan baik dalam tempo yang
Penilaian SAPM (Buku I), seperti menggunakan form aplikasi yang terbatas. Tidak jarang, mereka mesti
sarana bermain anak, ruang laktasi, disediakan. (4) Pembimbingan dan lembur di kantor. Tidak bisa tidak, ini
jalur khusus difabel, kursi roda, pendampingan penyusunan dokumen mesti ditempuh karena waktu kerja
ruang kaukus hingga alat pemadam SAPM oleh mentor dari PTA. (5) normal telah habis dipakai untuk
kebakaran memang perlu dipenuhi, Finalisasi dokumen-dokumen SAPM. menunaikan tugas pokok dan bekerja
tetapi tidak harus seketika. Jika (6) Penerapan sistem penjaminan melayanani masyarakat. Mereka
belum memilikinya, sebuah PA dapat mutu selama tiga bulan dalam memerlukan waktu extra untuk
mengajukan anggaran untuk itu ke bidang manajemen, kepaniteraan, menyusun dokumen-dokumen yang
MA melalui PTA-nya. Oleh asesor kesekretariatan dan sarana- dipersyaratkan dalam SAPM dengan
eksternal, dokumen pengajuan prasarana. (7) Asesmen internal hati-hati dan cermat. Apalagi, karena
anggaran itu cukup menjadi bukti untuk mengukur tingkat kesesuaian belum pernah mengenal Sertifikasi
bahwa PA tersebut telah sungguh- implementasi dengan standar yang ISO, aparatur PA Wates bisa dikatakan
sungguh berikhtiar untuk berbenah. ditetapkan. (8) Rapat Tinjauan memulai segalanya dari nol.
Soal hasilnya belum terealisasi, itu Manajemen untuk merumuskan Jadwal penyelenggaraan SAPM
soal lain. langkah-langkah perbaikan. (9) tahun kemarin memang jadi momok
“Mengenai sarpras ini tidak perlu Melakukan dan memonitor langkah- bagi sebagian besar PA/MS yang
dipusingkan. Kalau sarpras yang ada langkah perbaikan.(10) Mengajukan menerapkan sistem penjaminan mutu.
difungsikan dan dirawat dengan baik, usulan untuk dilakukan asesmen Ditjen Badilag, selaku penyelenggara
minimal nilai di bidang sarpras ini eksternal kepada Komite SAPM program ini, mengadakan perubahan
sudah 60. Kalau tiga bidang lainnya Badilag melalui PTA setempat. jadwal beberapa kali. Hal ini mesti
yang masing-masing berbobot 40%, Setelah itu, asesor eksternal dilakukan, karena butuh waktu tidak
30% dan 20% terpenuhi, PA sudah mengadakan penilaian. Hasil singkat untuk menyiapkan buku-buku
memperoleh capaian 90% dan itu penilaian itu diverifikasi oleh tim pedoman SAPM dan merekrut serta
artinya berhak meraih predikat A atau verifikator dari Badilag. Seterusnya, melatih calon-calon asesor eksternal.
Excellent,” kata Arif Hidayat, asesor hasil verifikasi itu disetor ke Komite Ditambah lagi, Badilag tidak dapat
eksternal SAPM sekaligus Sekretaris SAPM Badilag.Pada akhirnya, Komite leluasa menentukan jadwal, karena
PTA Lampung. ini memutuskan apakah sebuah penyerahan sertifikat akreditasi
satker memperoleh akreditasi A (86- dilakukan secara bersamaan untuk
Dikejar-kejar waktu 100%), B (71-85%), C (51-70%), D empat lingkungan peradilan. Alhasil,
Langkah-langkah implementasi (31-50%) atau Tidak Terakreditasi perubahan-perubahan jadwal yang
sistem penjaminan mutu di berbagai (0-30%). Komite hanya memberikan cenderung mendadak itu menuntut
PA pada prinsipnya tidak jauh sertifikat kepada satker yang berhasil pengadilan-pengadilan harus
berbeda.Secara garis besar,langkah- mencapai akreditasiA (Excellent) dan berakselerasi, terutama dalam
langkahnya sebagai berikut: (1) B (Good). menyiapkan dokumen-dokumen yang
Membentuk Tim SAPM. (2) Mencetak Meski langkah demi langkah menjadi evidenceSAPM.
dan menggandakan Buku-buku menerapkan sistem penjaminan
Pedoman SAPM. (3) Melakukan mutu sudah jelas, ada problem Tengok sana-sini
Self assessmentatau kajian awal dari segi pengaturan waktu. Pada SAPM mengharuskan adanya
untuk melihat kesiapan dan potensi penyelenggaraan program SAPM empat level dokumen sebagai bukti

20 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

telah dijalankannya sistem penjaminan Tidak semua satker setelaten PA sistem penjaminan mutu pada tahun
mutu di sebuah satker. Berturut- Tanggamus. Dalam keadaan darurat 2017 ialah belum sempurnanya buku-
turut, keempat level dokumen itu itu,sebagian satker menempuh jalan buku pedoman SAPM yang dikirim
ialah Manual Mutu, Pedoman Mutu pintas: meng-copy paste begitu saja Badilag.
atau SOP, instruksi kerja dan formulir dokumen-dokumen yang diperoleh Pada umumnya satker-satker
atau blanko. Jika ditotal, dokumen dari satker lain. Dampaknya sungguh kerepotan menerapkan Pedoman
yang dipersyaratkan dalam SAPM lucu. Misalnya, ada SOP di PA X yang Standar Penilaian SAPM (Buku
sebagai evidence berjumlah lebih masih tertulis PA Y. I), karena di dalamnya terdapat
dari seribu. Problemnya, tidak semua Dalam SAPM, tiap-tiap dokumen kerancuan antara pernyataan,
dokumen itu disiapkan template-nya master memiliki identitas berupa dokumen bukti dan dokumen acuan/
oleh Komite SAPM Badilag. Kondisi kode, nomor, nama, tanggal dibuat, dasar hukum. Misalnya soal mediasi
demikian mengharuskan pengadilan- tanggal direvisi dan tanggal efektif. (Standar 3.14). Pada SAPM tahun
pengadilan untuk memutar otak. Dokumen-dokumen hasil copy paste 2017, di poin penilaian nomor
PA Tanggamus misalnya. yang belum sempat diolah secara baik 3.14.6,PA harus menyediakan laporan
Menyadari dokumen-dokumen biasanya juga mudah dikenali dari hasil mediasi dari mediator kepada
master yang disuplai Badilag identitas dokumen-dokumen itu yang hakim ketua majelis.Dokumen
tidak mencukupi, Tim SAPM PA janggal. buktinya berupa instrumen
Tanggamus mesti kreatif. Salah penetapan hari sidang dan register
satunya dengan meminta petunjuk Minim Bimbingan mediasi. Jika ini dilaksanakan, tentu
PTA. Namun pihak PTA sendiri Kendala berikutnya ialah merepotkan. Seharusnya, yang yang
ternyata tak menyediakan form-form minimnya pembimbingan dari PTA harus ada sebagai evidence cukup
yang dipersyaratkan SAPM secara kepada PA. Ini dialami PA Wates dan formulir laporan hasil mediasi.
komplit. Alternatif berikutnya ialah PA Martapura. Pembimbing dari PTA
mengontak beberapa PA yang sama- hanya datang sekali di tahap awal Banyak faedah
sama sedang menjalankan program untuk mengenalkan SAPM. Dengan segala trial and error
SAPM. Ternyata PA-PA lain setali tiga Ach. Jufri, asesor eksternal yang menyertainya karena baru
uang: Bingung mencari contekan. sekaligus Sekretaris PTA Jawa kali pertama digalakkkan, SAPM
Jurus pamungkas pun dikeluarkan: Barat, mengatakan bahwa idealnya terbukti membawa banyak faedah.
membuat sendiri pelbagai dokumen pembimbing SAPM dari PTA datang Berdasarkan penelusuran Tim
sesuai kemampuan. ke PA minimal lima kali. Pertama saat Redakturke beberapa PA, ada
Manual Mutu bukan barang deklarasi. Kedua, ketika pembekalan. perubahan signifikan antara sebelum
baru bagi PA Tanggamus, karena Ketiga, saat penyusunan dokumen- dan sesudah diterapkannyasistem
sebelumnya telah menerapkan ISO. dokumen. Keempat, ketika asesmen penjaminan mutu.
Mengenai SOP, sebagian bisa dibuat internal. Dan kelima, saat Rapat Perubahan pola pikir adalah
dengan mengacu pada standarisasi Tinjauan Manajemen. yang paling kentara. Sebagai contoh,
SOP Penyelesaian Perkara yang Minimnya pembimbingan sebelumnya, pimpinan PA cenderung
diterbitkan Badilag pada tahun 2013, dan pendampingan dari PTA itu menyerahkan sepenuhnya aspek
namun sebagian lainnya harus dibikin merupakan keaaan tak terelakkan perencanaan kepada pejabat
sendiri, terutama SOP di bidang akibat minimnya anggaran di PTA. kesekretariatan, karena menilai hal
kesekretariatan. Hampir 100 persen Sampai saat ini, PTA memang belum itu bukan bidang kerjanya. Ketika
SK yang dipersyaratkan dalam SAPM memperoleh anggaran khusus untuk menjalankan sistem penjaminan
belum ada template-nya dari Badilag. pendampingan maupun penilaian mutu, Ketua PA selaku pengguna
So, beragam SK pun mesti diproduksi dalam rangka SAPM. Anggaran yang anggaran menjadi lebih mengerti
sendiri. Demikian juga form-form mereka gunakan ialah anggaran dan lebih terlibat dalam penyusunan
lainnya, terutama berkenaan untuk tugas-tugas pembinaan dan Renstra, penetapan kinerja, perjanjian
dengan pelayanan langsung kepada pengawasan yang dalam setahun kerja dan LKjIP (Laporan Kinerja
masyarakat pencari keadilan, sangat terbatas. Instansi Pemerintah).
misalnya bukti-bukti pembayaran Selain pembimbingan yang minim, Perubahan pola pikir juga
PNBP dan penyerahan sisa panjar problematika lain yang dihadapi terlihat nyata pada aparatur
biaya perkara. satker-satker yang menerapkan peradilan. Dengan menerapkan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 21


LAPORAN UTAMA

sistem penjaminan mutu, aparatur dan kini mengndalkan SIPPuntuk tertib, SAPM juga menjadikan tatakola
peradilan menjadi lebih berorientasi pengadministrasian perkara.Sebagai PA menjadi terstandarisasi. Selama ini,
kepada pengguna layanan, sehingga contoh, buku register perkara tatakelola PA diatur dengan berbagai
layanan yang diberikan pengadilan perceraian PNS, TNI atau POLRI macam regulasi, mulai dari Undang-
dapat memenuhi, bahkan melampaui (Standar 3.66.). Sebelumnya, register Undang, Peraturan-Pemerintah,
kebutuhan dan harapan mereka. tersebut tidak pernah digunakan, Peraturan MA, hingga edaran dan
Perubahan positif lainnya ialah meskipun tiap bulan PA Wates petunjuk teknis dari Dirjen Badilag.
administrasi menjadi lebih tertib. membuat laporan tentang jumlah Semua itu kadang membingungkan,
Ini misalnya terjadi di PA Kota PNS, TNI dan POLRI yang bercerai. lantaran ada beberapa norma yang
Madiun.Setelah implementasi SAPM, Dengan register ini, pembuatan tidak harmonis atau ada hal-hal
berbagai SK, SOP dan dokumen- laporan menjadi lebih mudah, tertentu yang pengaturannya kurang
dokumen lainnya menjadi lengkap, karena sudah tertabulasi. Hanya, jelas. Dengan SAPM, dasar hukum atau
terdokumentasi dan terklasifikasi persoalannya, instrumen-instrumen referensi untuk hampir seluruh aspek
dengan baik, sehingga mudah yang mendukung proses pencatatan dalam tatakelola PA ditunjukkan.
ditelusuri dan dikendalikan. di register tersebut seharusnya PA Yogyakarta, PA Martapura,
Tertib administrasi juga disiapkan oleh instansi lain, bukan dan PA Tanggamussebagai contoh,
dirasakan PA Wates, yang sedari oleh PA. kini bisa menstadarisasikan
semula memanfaatkan SIADPA Selain administrasi menjadi lebih tatakelolanya, dengan cara

22 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

menysuaikannya dengan standar tidak diantisipasi, maka semakin Wawancara dengan PA Martapura Klas IB yang
mendapatkan A excellent.
yang ditetapkan dalam dokumen banyak komplain atau pengaduan.
Wawancara dengan PA Tanggamus Klas IB yang
acuan SAPM. Berbagai peraturan Dengan menyadari risiko-risiko mendapatkan A excellent.
perundang-undangan dan blanko- itu, kinerja dan pelayanan aparatur Wawancara dengan PA Kota Madiun Klas II
blanko dihimpun secara lengkap dan peradilan menjadi lebih profesional. yang mendapatkan A excellent.
sistematis,sehingga mudah diakses Sesungguhnya tidak sulit mengetahui Wawancara dengan PA Wates Klas II yang
mendapatkan A excellent.
dan digunakan. Sebelum menerapkan apakah PA telah menjalankan sistem
SNI ISO 9001 : 2015 tentang Sistem Manajemen
sistem penjaminan mutu, jika penjaminan mutu atau belum. Mutu – Persyaratan Quality Management
ada permasalahan, aparatur PA “Indikatornya ada tiga,” kata Ach. Jufri. System – Requirements.
Martapura berusaha mencari-cari “Yaitu ada perubahan pola pikir dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
aturan yang relevan terlebih dahulu budaya kerja, ada perubahan kinerja Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
untuk memecahkan masalah. Setelah dan pelayanan, dan ada dokumen- 16 tahun 2014 tentang Pedoman
Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap
mengimplementasikan sistem dokumen yang membuktikan.”
Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
penjaminan mutu, pemecahan (Achmad Fauzi, Alimuddin, Peraturan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor
masalah langsung mengacu ke Buku Hermansyah) 2 Tahun 2012 Tahun tentang Pedoman
I (Pedoman Standar SAPM), sehingga Penyusunan Standar Operasional Prosedur
amat memudahkan pekerjaan. Daftar Bacaan di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan
Wawancara dengan Ketua PA Yogyakarta Klas Peradilan di bawahnya;
Pada aspek pelayanan, SAPM juga
IA yang mendapatkan A excellent.
terbukti berimplikasi positif terhadap
Wawancara dengan hakim PA Kayuagung Klas
perbaikan dan peningkatan kualitas IB yang mendapatkan A excellent.
pelayanan. Sebagai gambaran,
pelayanan kepada para pencari
keadilan sekarang menjadi lebih
terukur karena memiliki limit waktu
yang jelas dan tegas. Aparat peradilan, Klasifikasi Pengadilan Agama Nilai Jumlah
terutama yang berposisi sebagai
front officer atau petugas-petugas PA Kelas I A A excellent 33 PA
pelayanan, selain lebih semangat
dan antusias, kini mereka lebih taat B 4 PA
menjalankan SOP, sehingga tidak
lagi bekerja berdasarkan kebiasaan- PA Kelas I B A excellent 24 PA
kebiasaan yang belum tentu baik
dan benar. Sebelum ada SAPM, B 4 PA
berbagai SOP memang sudah ada,
tapi kurang lengkap. Selain itu, tidak PA Kelas II A excellent 25 PA
semua SOP dijalankan sebagaimana
mestinya dan tidak pernah dievaluasi B 8 PA
implementasinya.
Lebih dari itu, PA-PA yang berhasil
meraih akreditasi merasakan imbas
poistif dalam hal manajemen risiko.
Dengan SAPM, aparatur peradilan
menjadi lebih peka dan peduli
terhadap kemungkinan-kemungkinan
risiko yang muncul, akibat buruknya
pelayanan-pelayanan yang diberikan.
Mereka jadi lebih mengerti skala risiko,
dari yang kecil, sedang, hingga besar
atau parah. Mereka jadi menyadari,
semakin banyak potensi risiko yang

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 23


LAPORAN UTAMA

NO ACTION, NO EXCELLENT
berikutnya terjadi pada susunan selesai dilebarkan dan diaspal ulang,
asesor eksternal, dengan tidak tentu para pengendara akan merasa
Mestinya akreditasi aktifnya beberapa asesor lama dan lebih nyaman dan perjalanan menjadi
pengadilan bukan saja bertambahnya asesor-aseor baru. lebih cepat dan lancar. Demikian juga
ekselen hasilnya, tapi juga Cakupan SAPM juga mengalami program SAPM setelah melewati masa
transisi, dari semula hanya pengadilan transisi. Diharapkan, masa transisi
ekselen prosesnya. Perlu tingkat pertama, kini melebar ke akan tuntas pada akhir tahun ini.
perubahan atas-bawah. pengadilan tingkat banding pula. Menengok ke belakang, di mana
Standar-standar penilaian SAPM 98 Pengadilan Agama/Mahkamah
juga tak terlepas dari masa transisi Syar’iyah berhasil meraih akreditasi
yang salah satunya ditandai dengan A dan B, sesungguhnya akreditasi

D
semakin diakomodasinya penggunaan pengadilan di lingkungan peradilan
i tahun 2018 ini, program teknologi informasi untuk manajemen agama dapat dikatakan sukses.
Sistem Akreditasi pengadilan. Lebih dari itu, transisi Dengan pencapaian itu, Direktur
Penjaminan Mutu (SAPM) terjadi pada penyelenggaran program Jenderal Badan Peradilan Agama Dr.
di lingkungan peradilan SAPM, dari sebelumnya program H. Abdul Manaf, M.H. mestinya dapat
agamasedang memasuki masa rintisan menjadi program rutin berjalan tegak di antara Dirjen-Dirjen
transisi. Transisi itu mulai dari tahunan. lainnya. Lebih dari itu, sebagamana
perubahan susunan Tim SAPM Sebagaimana kondisi jalan aparatur peradilan-peradilan lainnya,
Badilag, karena beberapa orang raya yang sedang dilebarkan dan aparatur peradilan agama semestinya
memasuki masa purnabhakti atau diaspal ulang, pada masa transisi ini juga boleh ikutsumringah ketika
berpindah tugas ke tempat lain. penyelenggaraan SAPM tidak mulus- dalam acara penyampaian Laporan
Transisi juga terjadi pada unit kerja mulus amat. Bahkan,disebabkan Tahunan MA 2017, Presiden RI Joko
penyelenggara, yang sebelumnya beberapa faktor yang tak terelakkan, Widodo menyampaikan apresiasi
Sekretariat Ditjen Badilag menjadi program prioritas ini agak tersendat- positif terhadap program akreditasi
Direktorat Pembinaan Administrasi sendat. Tetapi ini sesuatu yang pengadilan.
Peradilan Agama Badilag. Transisi normal belaka. Kalau jalan raya telah Meski demikian, memang betul,

24 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

yakni untuk menstandarisasikan


atau menyeragamkan tata kelola
Keberhasilan program reformasi birokrasi secara makro pengadilan di lingkungan peradilan
agama, termasuk standarisasi
diukur dengan menggunakan berbagai indikator kinerja dokumen-dokumen pendukung yang
utama (key performance indicators). Birokrasi yang digunakannya. Selain itu, kondisi
demikian berefek negatif terhadap
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme satker-satker yang ber-SAPM: Waktu
diukur menggunakan dua indikator, yakni Indeks Persepsi mereka banyak dihabiskan untuk
menyiapkan dokumen-dokumen
Korupsi (IPK) dan opini Badan Pemeriksa Keuangan. master, ketimbang berupaya maksimal
untuk mengimplementasikannya.
Buku IV, yang menjadi panduan
para asesor eksternal, juga mesti
ada sejumlah aspek yang perlu jadi I) kok nggak ada (penilaian ke arah dibongkar ulang. Buku IV edisi 2018
perhatian, supaya yang ekselen bukan itu—red),”kata Saifuddin Latief, Wakil membuat pengaturan yang lebih
saja hasil yang diraih pengadilan- Panitera PTA Surabaya. gamblang mengenai beberapa hal,
pengadilan, namun juga kualitas Buku II, yang menjadi penjelas misalnya pembobotan (sharing
penyelenggaraannya. Buku I, ke depan juga mesti direvisi point) dengan skema 40-20-30-10
lagi, supaya muatannya dapat dan cara menilai Posbakum, sidang
Dari pedoman hingga anggaran menjawab pertanyaan-pertanyaan di luar gedung dan layanan-layanan
Baik-buruknya kualitas yang muncul. Saat ini, ada bagian- lainnya yang tidak ada di satker.
penyelenggaraan program SAPM bagian tertentu dari Buku I yang Tetapi, hasil akhir revisi Buku IV
sangat bergantung pada kesiap- dijelaskan dengan cukup baik di Buku SAPM tidak sepenuhnya sesuai
siagaan Ditjen Badilag selaku II, namun ada pula bagian-bagian harapan. Sejumlah kejanggalan masih
regulator sekaligus event organizer. tertentu yang penjelasannya tidak tersisa. Contohnya syarat-syarat
Selaku regulator, Ditjen Badilag cukup memadai. Pihak penyusun juga untuk jadi asesor. Menurut Buku IV,
mesti menyediakan satu paket perlu hati-hati, supaya Buku II tidak supaya bisa menjadi asesor bidang
regulasi SAPM dari hulu hingga hilir. idem ditto dengan Buku III. Saat ini administrasi manajemen, seseorang
Untuk pengadilan tingkat pertama, ada beberapa form, tabel atau matriks harus berpendidikan minimal S-1
ada empat buku pedoman yang telah beserta cara pengisiannya di Buku II, bidang manajemen/hukum/hukum
diterbitkan Badilag, yaitu Pedoman padahal itu mestinya ditaruh di Buku Islam. Dengan demikian, sarjana
Standar Penilaian SAPM (Buku I), III. teknik, sarjana komputer dan
Penjelasan Atas Pedoman Standar Di sisi lain, Buku III mestinya sarjana-sarjana lainnya tidak boleh
Penilaian SAPM (Buku II), Pedoman bisa menjdi buku babon: buku yang jadi asesor bidang manajemen. Jika
Standar Dokumen SAPM (Buku III) memuat segala macam dokumen ketentuan ini diterapkan, berarti
dan Pedoman Penilaian SAPM (Buku dan formulir yang dipersyaratkan saat ini ada beberapa asesor yang
IV). oleh SAPM. Pada SAPM tahun 2018, tidak memenuhi kriteria itu, padahal
Dibandingkan dengan tahun memang sudah ada upaya untuk mereka sudah terlanjur bekerja.
2017, penyelenggaraan program mengkodifikasikan templatedokumen Mengenai evidence, di Buku IV
SAPM tahun 2018 didukung dengan dan formulir dalam Buku III, tetapi juga belum ada kejelasan mengenai
paket regulasi yang lebih komplit jumlahnya masih belum seberapa. Jika teknik penghimpunannya. Dari
dan mutakhir. Meski demikian, tak ditotal, perbandingan antara template empat level dokumen yang dijadikan
dapat dipungkiri, Buku I masih yang sudah dan belum tersedia evidence, timbul pertanyaan,
kurang lengkap, detail dan relevan sekitar 40% berbanding 60%. Saat yang harus dihimpun asesor dan
dengan tugas-tugas pokok PA/MS. ini banyak dokumen dan formulir dikirim ke Komite SAPM Badilag itu
“Misalnya kalau upload ke Direktori yang peyusunannya dipasrahkan berupa dokumen master, dokumen
Putusan jelek, minutasinya banyak kepada satker-satker untuk implementasi, atau dua-duanya.
yang terlambat, dan akta cerainya berkreativitas. Hal ini tentu bertolak Selain itu, Buku IV menghendaki
terlambat. Saya cari di Standar (Buku belakang dengan salah tujuan SAPM, supaya dilakukan wawancara dengan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 25


LAPORAN UTAMA

perencanaan penganggaran,agar
Mahkamah Agung juga mencatat prestasi monumental dengan tepat target dan sasaran.
Saat ini, pengadilan di lingkungan
mendapatkan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) peradilan agama berjumlah 388 yang
dari Badan Pemeriksa Keuangan selama 5 tahun berturut- terdiri dari 359pengadilan tingkat
pertama dan 29 pengadilan tingkat
turut, yakni sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. banding. Jumlah tersebut dipastikan
akan bertambah, mengingat ada 52
pengadilan tingkat pertama yang
pimpinan pengadilan dan pihak-pihak kejelasan: Surveillance dilakukan sudah dibentuk dan akan segera
lain yang berkepentingan, terutama oleh siapa, kapan dan bagaimana dioperasionalkan.
para pencari keadilan. Sayangnya mekanismenya. Dari 359 pengadilan tingkat
belum ada kejelasan: Apakah Badilag juga mesti punya buku pertama itu, sebanyak 98 pengadilan
hasil wawancara itu harus berupa pedoman tersendiri mengenai atau sekitar 24% terakreditasi pada
transkrip tanya-jawab, ataukah boleh verifikasi. Ini penting, supaya jelas: tahun 2017. Jika dibuat rata-rata, pada
juga dalam bentuk audio atau bahkan apa yang mesti diverifikasi, siapa yang setiap wilayah PTA, baru sepertiga
video. Juga tidak ada petunjuk: melakukannya, kapan melakukannya, pengadilan yang terakreditasi
Bagaimana cara menempatkan hasil- bagaimana caranya, dan apa hasilnya. dan dua-pertiga lainnya belum
hasil wawancara itu sebagai evidence Satu buku lagi yang diidamkan terakreditasi. Dari segi jumlah, yang
sesuai dengan poin-poin penilaian satker-satker yang berpartipasi dalam paling banyak ialah Jawa Barat (12)
yang relevan. SAPM ialah pedoman penerapan dan Jawa Timur (10). Sedangkan dari
Demikian juga berkenaan dengan sistem penjaminan mutu dari awal segi prosentase, yang tertinggi ialah
laporan asesemen eskternal.Di hingga memperoleh sertifikat Sulawesi Tenggara (85%) dan Jakarta
Buku IV tidak ada kejelasan: apakah akreditasi, yang disertai dengan (80%). Hal ini menggambarkan
yang membuat surat pernyataan estimasi waktu. Saat ini, tidak sedikit bahwa masih banyak pengadilan di
hanya asesor ataukah termasuk satker-satker yang masih meraba- lingkungan peradilan agama (76%)
juga para pendamping asesor. Juga raba, akibat vakumnya petunjuk yang belum terakreditasi. Dan,
tidak jelas, apakah hasil penilaian yang terang-benderang soal itu. sebaran pengadilan-pengadilan yang
berupa berlembar-lembar Cheklist Satker-satker dapat menemukannya terakreditasi itupun belum merata.
dan P-L-O-R ditaruh di Bab III di Manual Mutu, tetapi step by step Dengan Road Map yang
ataukah cukup ditaruh di lampiran di sana masih terkesan abstrak. Atau jelas dan terukur, Badilag dapat
tersendiri yang lebih pratksi. Hal Satker-satker dapat memperolehnya merencanakan kapan seluruh
lain yang pengaturannya belum clear dari surat yang dipublikasikan pengadilan di lingkungan peradilan
ialah mengenai teknik pengiriman Ditjen Badilag, tetapi itupun hanya agama diakreditasi, sekaligus dapat
laporan dari asesor ke Komite SAPM berisi garis besar tahapan dan mengalokasikan anggaran yang
Badilag berupa surat fisik. Hal itu bisa jadwalnya yang dititiktekankan pada memadai sebagai konsekwensinya.
menimbulkan penafsiran, seakan- penyelenggaraan program ini dari Saat ini, anggaran untuk
akan laporan asesmen eksternal perspektif Badilag selaku regulator penyelenggaraan SAPM terbilang
beserta ribuan evidence-nya harus dan event organizer, bukan dari minim, dikaitkan dengan beragamnya
dikirim secara hard copy. perspektif satker-satker selaku kegiatan dan banyaknya jumlah satker
Selain harus menyempurnakan implementator. yang mesti diakreditasi. Anggaran
lagi Buku I, Buku II, Buku III dan Pekerjaan rumah berikutnya dengan nomenklatur SAPM hanya
Buku IV, Ditjen Badilag juga harus ialah membuat peta-jalan (road ada tiga dan tiga-tiganya hanya ada di
menyediakan satu buku pedoman map) pengakreditasian pengadilan- Badilag: Penyusunan Pedoman SAPM,
mengenai surveillance. Sampai saat pengadilan di lingkungan peradilan pelatihan asesor, dan penilaian/
ini belum ada kejelasan: Apakah agama. Sejauh ini Badilag belum survellance.
cara menilai satker-satker yang telah membuat road map-nya, baik untuk Ke depan, Badilag sangat perlu
terakreditasi itu sama dengan cara jangka pendek, jangka menengah mengupayakan agar anggaran SAPM
menilai satker-satker yang baru akan maupun jangka panjang. Padahal, lebih beragam peruntukannya dan
mendapatkan akreditasi. Juga belum road map ini sangat berguna untuk lebih banyak nominalnya. Misalnya,

26 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

JUMLAH DAN SEBARAN SATKER TERAKREDITASI TAHUN 2017

PENGADILAN TINGKAT JUMLAH TERAKREDITASI BELUM TERAKREDITASI


NO
BANDING SATKER JUMLAH PROSENTASE JUMLAH PROSENTASE

1 MS ACEH 20 2 10,00% 18 90,00%


2 PTA SUMATERA UTARA 20 5 25,00% 15 75,00%
3 PTA SUMATERA BARAT 17 3 17,65% 14 82,35%
4 PTA RIAU 16 2 12,50% 14 87,50%
5 PTA JAMBI 10 3 30,00% 7 70,00%
6 PTA SUMATERA SELATAN 7 2 28,57% 5 71,43%
7 PTA BANGKA BELITUNG 4 1 25,00% 3 75,00%
8 PTA BENGKULU 5 2 40,00% 3 60,00%
9 PTA LAMPUNG 9 5 55,56% 4 44,44%
10 PTA JAKARTA 5 4 80,00% 1 20,00%
11 PTA JAWA BARAT 24 12 50,00% 12 50,00%
12 PTA BANTEN 6 2 33,33% 4 66,67%
13 PTA JAWA TENGAH 36 4 11,11% 32 88,89%
14 PTA JAWA TIMUR 37 10 27,03% 27 72,97%
15 PTA D.I YOGYAKARTA 5 2 40,00% 3 60,00%
16 PTA KALIMANTAN BARAT 8 3 37,50% 5 62,50%
17 PTA KALIMANTAN TENGAH 6 3 50,00% 3 50,00%
18 PTA KALIMANTAN SELATAN 13 3 23,08% 10 76,92%
19 PTA KALIMANTAN TIMUR 10 3 30,00% 7 70,00%

20 PTA SULAWESI UTARA 6 2 33,33% 4 66,67%


21 PTA GORONTALO 4 2 50,00% 2 50,00%
22 PTA SULAWESI TENGAH 9 2 22,22% 7 77,78%
23 PTA SULAWESI TENGGARA 7 6 85,71% 1 14,29%

24 PTA SULAWESI SELATAN 24 6 25,00% 18 75,00%


25 PTA NTB 17 2 11,76% 15 88,24%

26 PTA NTT 14 2 14,29% 12 85,71%


27 PTA MALUKU 3 2 66,67% 1 33,33%
28 PTA MALUKU UTARA 4 1 25,00% 3 75,00%

29 PTA PAPUA 13 2 15,38% 11 84,62%


JUMLAH/RATA- RATA 359 98 33,64% 261 66,36%

anggaran SAPM harus tersedia pula Pada dua penyelenggaraan program calon asesor eksternal. Ditambah
di PTA/MSA, yaitu untuk keperluan SAPM (2017 dan Gelombang lagi, Badilag tidak dapat leluasa
asesmen eksternal. Kalau sekarang, I 2018),Badilag mengadakan menentukan jadwal, karena
anggaran untuk itu tidak ada. Yang perubahan jadwal beberapa kali. penyerahan sertifikat akreditasi
dipakai adalah anggaran Bimbingan Memang perubahan-perubahan dilakukan secara bersamaan untuk
dan Pengawasan. jadwal itu mesti dilakukanuntuk empat lingkungan peradilan. Namun,
Badilag juga perlu mem-pakem- menyiapkan buku-buku pedoman ke depan, perubahan-perubahan
kan jadwal penyelenggaraan SAPM. SAPM dan guna melatih calon- jadwal tidak boleh mendadak. Lebih

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 27


LAPORAN UTAMA

benturan kepentingan (conflict


of interest) karena melakukan
penilaian terhadap satker-satker di
wilayahnya sendiri yang sebelumnya
dibimbingnya. Pada SAPM 2018,
potensi benturan kepentingan itu
diminimalkan. Badilag menerapkan
model menyilang: satker dari satu
wilayah dinilai oleh asesor eksternal
dari wilayah lain.
Meski jalan keluar tersebut cukup
baik, namun belum sungguh-sungguh
menyelesaikan masalah secara tuntas.
penting lagi, ke depan Badilag harus PTA/MSA. Ada problem lain. Ketika mengadakan
punya kalender SAPM, yang berisi Pembimbingan dari pengadilan penilaian eksternal, asesor eksternal
jadwal SAPM sebagai program rutin tingkat banding ke pengadilan tingkat selama ini dibantu oleh pendamping
tahunan. pertama juga perlu jadi perhatian asesor yang berasal dari wilayah PTA
Meratakan komitmen bersama. Bukan saja kuantitasnya, setempat. Ke depan, idealnya, penilan
Peran pengadilan-pengadilan tapi juga kualitasnya. Dengan eksternal benar-benar dilakukan
tingkat banding juga tak dapat anggaran yang ada saat ini, memang oleh tim asesor yang seluruhnya
dipandang sebelah mata. Sukses- sangat sulit mengharapkan tiap- telah bersertifikat asesor, berasal
tidaknya program SAPM sangat tiap PTA menerjunkan timnya untuk dari wilayah PTA lain dan memiliki
bergantung pada semangat dan membimbing dan mendampingi spesialisasi sesuai dengan ruang
dedikasi petinggi PTA/MSA. Hanya, setiap PA di wilayahnya sebanyak lingkup SAPM.
sayangnya, belum seluruh PTA/MSA lima kali, yaitu saat deklarasi, Butuh creative minority
memiliki komitmen yang setara. sosialiasi, penyusunan dokumen, Satker-satker yang hendak
Hal ini tergambar jelas pada asesmen internal dan rapat tinjauan berpartisipasi dalam program
penyelenggaraan program SAPM manajemen. SAPM pada umumnya bertanya-
gelombang I tahun 2018. Ada 132 PA Supaya tidak menggerogoti tanya: Kami harus memulai dari
yang berpartisipasi. Mereka berasal anggaran, seluruh PTA hendaknya mana?Kebingungan itu diperlengkap
dari 26 PTA. Peserta terbanyak dari berupaya kreatif, sehingga tidak dengan ketakutan pada mitos bahwa
PTA Jawa Tengah (16 PA), kemudian mengandalkan pembimbingan untuk sukses ber-SAPM harus punya
PTA Surabaya (15 PA). Ada tiga secara tatap muka (face to face) banyak personil, punya banyak waktu
wilayah yang sama sekali tidak yang berbiaya mahal. “Contohnya dan punya banyak duit!
mengirim duta-dutanya. Artinya, 3 dengan pembimbingan melalui Pada tahap awal, perlu dilakukan
PTA/MSA itu tertinggal atau tidak teleconference. Atau, bisa juga, para pemetaan cost and benefit. Jika
sanggup berlari sekencang wilayah- mentor atau trainer dari PTA membuat hanya tertuju pada cost, memang
wilayah lainnya. video tutorial seputar SAPM, sehingga demikianlah SAPM: berat, merepotkan
Ke depan, perlu ada evaluasi, dapat memberikan panduan kepada dan mahal. Tapi benefit-nya sungguh
untuk mengetahui akar persoalannya satker-satker di wilayahnya secara sepadan: Peningkatan tatakelola,
sekaligus mencarikan solusinya, massif tapi hemat. Ini sudah dirintis kinerja dan pelayanan pengadilan,
supaya program SAPM tidak menyala- oleh PTA Surabaya, meski masih serta apresiasi dan reward atas
nyala di satu wilayah, tapi justru secara apa adanya,” kata Hermansyah, prestasi dicapai.
padam di wilayah lain. Pimpinan anggota Tim SAPM Badilag. Agar pelaksanaan SAPM berjalan
Badilag, misalnya, dapat menagih Mengenai persoalan efektif dan efisien, ada langkah
komitmen pimpinan pengadilan- profesionalitas dan objektivitas strategis yang harus ditempuh.
pengadilan tingkat banding yang asesor eksternal yang berasal dari Sebelum melakukan start dengan
membiarkan api SAPM padam di PTA/MSA, Badilag sudah mencarikan membentuk Tim SAPM di satker,
wilayahnya, misalnya dalam kegiatan jalan keluar. Pada SAPM 2017, asesor perlu dilakukan gerakan “cuci otak”
fit and proper testcalon pimpinan eksternal sangat rawan mengalami yang dimotori oleh creative minority,

28 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


LAPORAN UTAMA

berpikir (mind mapping),maka segala Itulah integritas. Dengan kata lain,


kekuatan, kelemahan, sekaligus satker-satker yang telah terakreditasi
resistensi akhirnya dapat terpetakan. mestinya sanggup mempraktikkan
Dengan begitu, kelemahan dapat Zona Integritas menuju Wilayah
diubah menjadi kekuatan.Dan, ujung- Bebas dari Korupsi (WBK) dan
ujungnya, mind mapping yang tepat Wilayah Bersih Melayani (WBM).
akan melahirkan pola pikir (mind set) Ketua Tim SAPM Badilag, Dr.
dan budaya kerja (cultur set) yang Hasbi Hasan, MA, menegaskan bahwa
tepat pula. pelaksanaan SAPM difokuskan pada
Setelah itu, setiap satker yang upaya yang sistematis, konsisten dan
hendak ber-SAPM mesti menempuh kontinyu yang dilakukan oleh pihak
langkah demi langkah secara tertib internal PA/MS untuk memastikan
sebagai berikut: (1) Membentuk tidak adanya kekeliruan atau cacat
Tim SAPM. (2) Mencetak dan produk/layanan sehingga produk/
yaitu unsur pimpinan satker dan menggandakan Buku-buku layanan yang dihasilkannya sesuai
sekelompok kecil personil yang punya Pedoman SAPM. (3) Melakukan atau bahkan melampaui standar
hasrat sama untuk maju. Orang-orang Self assessmentatau kajian awal minimal yang telah ditetapkan. Itu
kreatif ini merupakan satu-dua orang untuk melihat kesiapan dan potensi artinya, semakin puas masyarakat,
yang jangkauan pikiran dan impiannya yang dimiliki dengan dengan pengadilan semakin hebat. Semakin
tidak hanya untuk saat ini dan di sini, menggunakan form aplikasi yang minim pengaduan, pengadilan
namun juga untuk ke depan dan di disediakan. (4) Pembimbingan dan semakin brilian.
tempat lain. Bagaimanapun juga, di pendampingan penyusunan dokumen Faktanya, sebagaimana di
berbagai tempat di belahan dunia ini, SAPM oleh mentor dari PTA. (5) lingkungan peradilan lainnya, belum
perubahan hampir selalu dimotori Finalisasi dokumen-dokumen SAPM. seluruh satker di lingkungan peradilan
oleh sekelompok kecil orang-orang (6) Penerapan sistem penjaminan agama yang telah tereakreditasi
kreatif yang gigih. mutu selama tiga bulan dalam mampu menunjukkan peningkatan
Ya, kepemimpinan (leadership) bidang manajemen, kepaniteraan, kualitas kinerja, pelayanan dan
memberikan sumbangan besar kesekretariatan dan sarana- integritas sebagaimana gambaran
terhadap kesuksesan akreditasi. prasarana. (7) Asesmen internal diatas. Di sebagian pengadilan-
Setiap orang adalah pemimpin, untuk mengukur tingkat kesesuaian pengadilanitu masih ditemukan
tetapi tidak semua orang dapat implementasi dengan standar yang kualitas leadershipyang pas-pasan,
menjadi pemimpin yang ideal. Tak ditetapkan. (8) Rapat Tinjauan mutu pelayanan yang cenderung
jarang, pemimpin tidak berfungsi Manajemen untuk merumuskan stagnan, dan integritas aparaturnya
sebagai pengarah dan pengendali langkah-langkah perbaikan. (9) yang diragukan, sekalipun sampai
(driver). Akibatnya, sistem tidak Melakukan dan memonitor langkah- saat ini tidak ada yang terlilit kasus
bergerak optimal,sehingga kinerja langkah perbaikan.(10) Mengajukan pungli, apalagi kena OTT KPK.
dan pelayanan pengadilan pun tidak usulan untuk dilakukan asesmen Ini perlu digarisbawahi, agar
beranjak dari masalah-masalah eksternal kepada Komite SAPM semua pihak tidak terlena dengan
klasiknya. Badilag melalui PTA setempat. raihan nilai akreditasi, melainkan
Selain perlu keteladanan, Bagi satker-satker yang telah tiada lelah berusaha meningkatkan
membangun sistem penjaminan meraih akreditasi, apalagi yang kualitas tata kelola, kinerja dan
mutu juga membutuhkan kebulatan berpredikat A (Excellent), tantangan pelayanan pengadilan, juga menjaga
tekad, kekompakan, kerja keras, kerja terbesar mereka ialah memastikan integritas aparatur peradilan untuk
sama, ketaletenan, juga pengorbanan. adanya peningkatan dalam tatakelola, mewujudkan lembaga peradilan
Betul, pimpinan satker sebagai kinerja dan pelayanan. Selain itu, yang agung.Jangan sampai, akreditasi
top managementkadang harus seluruh aparatur di satker-satker pengadilan berhenti sebagai jargon.
menghadapi tantangan yang tidak itu harus memastikan adanya (Ade Firman Fathoni,
ringan, sampai-sampai mengalami keselarasan antara apa yang mereka Ahmad Zaenal Fanani,
beban psikologis tersendiri. Tetapi, maklumatkan dan apa yang mereka Achmad Cholil, Mahrus)
dengan kepiawaian memetakan jalan demonstrasikan dalam keseharian.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 29


FENOMENAL
PUTUSAN JUDEX JURIS

Putusan nomor 597 K/Ag/2015

Status Anak Hasil Perkawinan Tidak


Tercatat

F
https://www.theodysseyonline.com/keep-kids-in-church

enomena perkawinan yang hanya sah secara


agama akan tetapi tidak tercatat di kantor
urusan agama menimbulkan problem
khususnya terkait status anak yang lahir
akibat perkawinan tersebut dan hubungan anak
tersebut dengan orang tuanya.

Anak yang lahir dari perkawinan Hubungan hukum antara anak tersebut dengan
orang tuanya itu sendiri sama dengan status anak
yang dilahirkan di luar kawin yang secara normatif
yang hanya sah secara agama (tidak telah diatur dalam pasal 43 ayat (1) UU Nomor 1
tahun 1974 tentang perkawinan.
tercatat di kantor urusan agama) dan Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 46/PUU-
VIII/2010 menegaskan bahwa pasal 43 ayat (1) UU
ada pengakuan dari orang tuanya Nomor 1 tahun 1974 tersebut harus dibaca bahwa
anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya
dapat ditetapkan sebagai anak sah mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan
keluarga ibunya serta dengan laki-laki sebagai
dari kedua orang tua tersebut. ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti
lain menurut hukum mempunyai hubungan darah,
termasuk hubungan perdata dengan keluarga
ayahnya.
Jika anak yang lahir diluar kawin atau akibat
perkawinan yang hanya sah secara agama maka
untuk memiliki hubungan perdata dengan ayahnya
dan untuk kepentingan penerbitan akta kelahiran
dapat dibuktikan secara hukum melalui penetapan
pengadilan.

30 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


FENOMENAL
Pada tanggal 4 Mei 2014,
Pemohon I dan Pemohon II telah
melangsungkan perkawinan ulang
menurut agama Islam dan dicatatkan
Jika anak yang lahir diluar kawin atau akibat perkawinan pada Kantor Urusan Agama
Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan,
yang hanya sah secara agama maka untuk memiliki sesuai dengan Kutipan Akta Nikah,
yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan
hubungan perdata dengan ayahnya dan untuk Agama Kecamatan Pancoran, Jakarta
Selatan, Provinsi DKI Jakarta, Nomor
465/30/V/2014, tanggal 5 Mei 2014.
kepentingan penerbitan akta kelahiran dapat dibuktikan Kutipan Akta Nikah tersebut diatas
ternyata tidak dapat dijadikan dasar
secara hukum melalui penetapan pengadilan.” untuk dilakukannya pembaruan Akta
Kelahiran anak para pemohon.
Dalam dalil permohonan, para
Pemohon mengakui sepenuhnya
bahwa anak tersebut benar-benar
anak kandung dari perkawinan para
Salah satu putusan kasasi tentang Zamzami, S.H., M.H., sebagai ketua Pemohon serta yang dilahirkan dari
pengesahan anak yang lahir diluar majelis dan Dr. H. Amran Suadi, S.H., rahim Pemohon II dan hingga saat
kawin atau akibat perkawinan yang M.H., M.M. serta Dr. H. Purwosusilo, ini tidak ada orang/pihak mana pun
hanya sah secara agama dan tidak S.H., M.H. masing-masing sebagai yang menyangkal atau berkeberatan/
tercatat di kantor urusan agama hakim anggota. menolak terhadap status maupun
adalah putusan nomor 597 K/ keberadaan anak tersebut sebagai
Kasus Posisi
Ag/2015. anak kandung para Pemohon.
Para pemohon kasasi dalam
Putusan kasasi tersebut Oleh karena itu untuk memberikan
permohonan pengesahan anak di
menegaskan bahwa jika Pemohon I kepastian hukum dan hak serta untuk
muka persidangan Pengadilan Agama
dan Pemohon II telah membuktikan kepentingan masa depan anak, para
Jakarta Selatan mengajukan sejumlah
adanya perkawinan yang sah secara Pemohon memerlukan penetapan
rangkaian dalil yang pada pokoknya
agama dan ada pengakuan dari para asal usul anak dari Pengadilan yang
bahwa Pemohon I dan Pemohon II
pemohon, meskipun perkawinan berwenang agar dapat ditegaskan
telah melangsungkan perkawinan
tersebut tidak tercatat, maka anak dan ditetapkan hubungan nasab dan
menurut agama Islam pada bulan Juli
hasil perkawinan tersebut dapat status anak tersebut sebagai anak
2009, dengan dihadiri oleh wali nikah
ditetapkan sebagai anak sah hasil sah dari Pemohon I dan Pemohon II,
dan saksi-saksi.
perkawinan pemohon I dan pemohon berikut segala akibatnya, termasuk
II. Dari perkawinan tersebut telah pula untuk dapat dijadikan dasar
dikarunia seorang anak laki-laki dikeluarkan/diperbaruinya akta
Putusan ini menarik untuk dikaji
bernama Devon David Delbridge, kelahiran anak Pemohon I dan
karena fenomena perkawinan yang
lahir pada tanggal 8 Juni 2010 di Pemohon II tersebut.
hanya dilakukan secara agama
Jakarta, sesuai dengan Kutipan Akta
dan tidak tercatat banyak terjadi Berdasarkan dalil-dalil tersebut
Kelahiran Nomor 18281/KLU/
dimasyarakat. Seiring dengan di atas Para Pemohon mohon kepada
JP/2010, tertanggal 16 Juni 2010.
tertibnya administrasi kependudukan Pengadilan Agama Jakarta Selatan
Anak tersebut sejak lahir dan sampai
dan pentingnya identitas hukum anak agar memberikan putusan sebagai
saat ini tinggal bersama-sama serta
dalam semua urusan keperdataan berikut:
diperlihara, dididik serta dirawat
(pembuatan akta kelahiran, paspor, 1. Mengabulkan permohonan
langsung oleh para Pemohon.
dan lain-lain) maka dewasa ini Pemohon I dan Pemohon II
banyak masyarakat yang mengajukan Oleh karena perkawinan para
seluruhnya;
permohonan pengesahan anak Pemohon I dan Pemohon II tidak
atau permohonan asal-usul anak ke dicatatkan pada Kantor Urusan 2.
Menetapkan Davon David
pengadilan agama. Agama setempat, maka dalam Kutipan Delbridge, lahir di Jakarta pada
Akta Kelahiran disebutkan bahwa tanggal 8 Juni 2010, sebagai anak
Putusan kasasi nomor 597 K/ sah yang lahir dari perkawinan
anak tersebut dicatatkan hanya
Ag/2015 tersebut diputus oleh majelis Pemohon I dan Pemohon II;
mempunyai hubungan nasab dengan
hakim yang terdiri dari Dr. H. Mukhtar
Pemohon II.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 31


FENOMENAL

Putusan kasasi tersebut menegaskan bahwa jika Pemohon


I dan Pemohon II telah membuktikan adanya perkawinan
yang sah secara agama dan ada pengakuan dari para pemohon,
meskipun perkawinan tersebut tidak tercatat, maka anak
hasil perkawinan tersebut dapat ditetapkan sebagai anak
sah hasil perkawinan pemohon I dan pemohon II.

3. Memerintahkan kepada Majelis kasasi telah menjatuhkan 4.


Membebankan kepada Para
Kantor Dinas Kependudukan putusan nomor nomor 597 K/ Pemohon untuk membayar biaya
dan Pencatatan Sipil Kota Ag/2015 tanggal 28 September 2015 perkara sejumlah Rp216.000,00
Administrasi Jakarta Selatan yang amarnya sebagai berikut: (dua ratus enam belas ribu
untuk menerbitkan atau rupiah);
MENGADILI:
memperbarui akta kelahiran
Membebankan kepada Para
Davon David Delbridge tersebut; Mengabulkan permohonan kasasi
Pemohon Kasasi/Para Pemohon
dari Para Pemohon Kasasi: 1. DAVID
4.
Menetapkan biaya perkara untuk membayar biaya perkara
ALLEN CLIVE DELBRIDGE, dan 2.
menurut hukum; dalam tingkat kasasi ini sejumlah Rp.
ANASTASIA tersebut;
500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
5.
Apabila Pengadilan Agama
Membatalkan Putusan Pengadilan
Jakarta Selatan berpendapat lain, Analisis pertimbangan hukum
Agama Jakarta Selatan Nomor 0346/
mohon penetapan yang seadil-
Pdt.G/2014/PA.JS., tanggal 09 April Pertimbangan hukum yang
adilnya;
2015 M. bertepatan dengan tanggal dijadikan dasar oleh majelis kasasi
Terhadap permohonan tersebut 19 Jumadil Akhir 1436 H.; untuk membatalkan putusan
Pengadilan Agama Jakarta Selatan pengadilan agama jakarta selatan
MENGADILI SENDIRI:
telah menjatuhkan Putusan Nomor adalah karena menurut pendapat
0346/Pdt.G/2014/PA.JS., tanggal 1. Mengabulkan permohonan Para Mahkamah Agung judex facti
09 April 2015 M. bertepatan dengan Pemohon; (pengadilan agama jakarta selatan)
tanggal 19 Jumadil Akhir 1436 H., telah salah menerapkan hukum.
2. Menetapkan anak yang bernama
yang amarnya sebagai berikut:
DEVON DAVID DELBRIDGE, lahir Majelis kasasi dalam pertimbangan
1. .
Menolak permohonan Para di Jakarta pada tanggal 8 Juni 2010 hukumnya menegaskan bahwa pasal
Pemohon seluruhnya; adalah anak yang sah dari hasil 42 Undang-Undang Nomor 1 Tahun
perkawinan Pemohon I (DAVID 1974 tentang Perkawinan dan Pasal
2. .
Membebankan kepada Para
ALLEN CLIVE DELBRIDGE) dan 99 huruf a Kompilasi Hukum Islam
Pemohon untuk membayar biaya
Pemohon II (ANASTASIA); menegaskan bahwa anak yang sah
perkara sejumlah Rp. 216.000,00
adalah anak yang dilahirkan dalam
(dua ratus enam belas ribu 3. Memerintahkan kepada Kepala
atau akibat perkawinan yang sah.
rupiah). Kantor Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Jakarta Adapun perkawinan yang sah
Atas putusan Pengadilan Agama
Selatan untuk menerbitkan adalah perkawinan yang dilakukan
Jakarta Selatan tersebut, Para
dan/atau memperbarui Akta menurut hukum agama sebagimana
Pemohon keberatan dan mengajukan
Kelahiran anak yang bernama ketentuan pasal 2 ayat (1) Undang-
kasasi kepada Mahkamah Agung RI.
DEVON DAVID DELBRIDGE; Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan

32 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


FENOMENAL

Pengadilan Agama dalam perkara pengesahan anak


harus berorientasi pada perlindungan atas hak-hak anak
dengan mempertimbangkan asas kepentingan yang terbaik
bagi anak yaitu mempertimbangkan hak tumbuh kembang
anak baik dari aspek psikologis perkembangan anak
maupun dari aspek peraturan perundang-undangan

penjelasan ini dipertegas oleh pasal pada perlindungan atas hak-hak pertimbangan hukum diatas, majelis
4 Kompilasi Hukum Islam yang anak dengan mempertimbangkan kasasi berkesimpulan bahwa telah
menyatakan bahwa “perkawinan asas kepentingan yang terbaik bagi terbukti adanya perkawinan Pemohon
adalah sah apabila dilakukan menurut anak yaitu mempertimbangkan hak I dan Pemohon II meskipun pada
hukum Islam sesuai dengan pasal 2 tumbuh kembang anak baik dari awalnya pernikahan Pemohon I dan
ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 aspek psikologis perkembangan Pemohon II dilakukan secara tidak
Tahun 1974”. Hal ini menurut majelis anak maupun dari aspek peraturan tercatat kemudian dilakukan tajdid
kasasi menjelaskan bahwa pencatatan perundang-undangan sebagaimana nikah (nikah resmi) dan memperoleh
perkawinan sebagai syarat sah diatur dalam pasal 52 ayat (1) dan Akta Nikah, maka menurut Majelis
perkawinan bagi orang Islam belum ayat (2) Undang-Undang Nomor Hakim Agung permohonan tentang
menjadi hukum positif di Indonesia. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi penetapan asal usul anak para
Manusia dan Pasal 2 dan Pasal 7 ayat pemohon dapat dipertimbangkan
Berdasarkan pertimbangan
(1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun dan cukup alasan untuk mengabulkan
diatas, majelis kasasi menilai bahwa
2003 tentang Perlindungan Anak. permohonan kasasi dari para
pemohon kasasi I dan pemohon kasasi
pemohon kasasi dan membatalkan
II telah melaksanakan perkawinan Dalam perspektif hukum Islam,
putusan pengadilan agama Jakarta
berdasarkan hukum Islam pada tahun penetapan asal usul anak atau
Selatan nomor 0346/Pdt.G/2014/
2009 tetapi tidak di hadapan Pegawai penetapan nasab juga dilakukan
PA.JS.
Pencatat Nikah atau dengan kata dengan memperhatikan kepentingan
lain tidak tercatat, dan memperoleh terbaik anak sehingga untuk Mahkamah Agung mengadili
anak yang diberi nama Devon David membuktikannya cukup dengan sendiri perkara ini dengan amar
Delbridge pada tanggal 8 Juni 2010, pembuktian adanya pernikahan putusan yang diantara amarnya
maka bila berpegang teguh kepada tanpa memandang sah atau menetapkan anak yang bernama
bunyi pasal 2 ayat (1) Undang- tidaknya perkawinan tersebut (Ibnu Devon David Delbridge, lahir di
Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal Qudamah, Al-Mughni, VIII:96 atau Jakarta pada tanggal 8 Juni 2010
4 Kompilasi Hukum Islam, dan pasal Wahbah Zuhaili, Al-Fiqhu al-Islam adalah anak yang sah dari hasil
42 Undang-Undang Nomor 1 Tahun wa Adillatuh, VII:690). Cara lain perkawinan Pemohon I dan Pemohon
1974 jo. Pasal 99 huruf a Kompilasi untuk membuktikan penetapan asal II dan memerintahkan kepada
Hukum Islam, anak bernama Devon usul anak atau nasab adalah dengan Kepala Kantor Dinas Kependudukan
David Delbridge adalah anak sah pengakuan (iqrar) para pemohon, dan dan Pencatatan Sipil Kota Jakarta
dari Pemohon Kasasi I dan Pemohon pada kondisi adanya keberatan pihak Selatan untuk menerbitkan dan/atau
Kasasi II. lain baru diperlukan pembuktian memperbarui Akta Kelahiran anak
(bayyinah). yang bernama Devon David Delbridge.
Pengadilan Agama dalam perkara
pengesahan anak harus berorientasi Atas dasar pertimbangan- (Ahmad Zaenal Fanani)

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 33


FENOMENAL
PUTUSAN JUDEX FACTI

Putusan Nomor 174/Pdt.G/2014/PA.KAG.

Perkara Permohonan Tambah Amar


Putusan

Nomenklatur perkara penambahan amar memang tidak dikenal secara umum


dalam Hukum Acara Perdata, tapi bukan berarti perkara tersebut mustahil ada,
dan tidak juga berarti perkara tersebut tidak mempunyai dasar hukum sama sekali.
Tugas Hakim adalah terus menerus mengembangkan kemampuan dan keahlian,
terus menerus belajar tanpa henti, juga tidak kenal lelah menggali berbagai macam
sumber hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis, agar Hakim selalu siap menerima,
memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan berbagai perkara yang diajukan kepadanya.

Pendahuluan Selain dua macam jenis upaya


Dalam Hukum Acara Perdata, hukum diatas, dalam Hukum Acara Duduk Perkara Singkat
dikenal 2 macam upaya hukum, yaitu Perdata tidak dikenal lagi upaya
upaya hukum biasa (Verzet, Banding, hukum lain yang bisa dilakukan Dalam duduk perkara dijelaskan,
Kasasi) dan upaya hukum luar biasa terhadap putusan yang telah pada tahun 1988, Para Penggugat (3
(Derden Verzet dan Peninjauan berkekuatan hukum tetap. orang) mengajukan gugatan harta
Kembali). Lalu, bagaimana jika ada waris terhadap Tergugat (1 orang)
Lembaga upaya hukum ini ada sebuah putusan yang telah terdaftar dengan nomor perkara
sebagai jalan keluar bagi para pihak berkekuatan hukum tetap, yang 62/G/1988 tanggal 03 Agustus
yang merasa tidak puas dengan bersifat menghukum, namun tidak 1988, dan perkara tersebut telah
putusan pengadilan yang telah mengandung amar condemnatoir diputus oleh Pengadilan Agama
dijatuhkan dalam perkaranya, dengan dalam amar putusannya sehingga Kayuagung dengan amar putusan:
cara mengajukan upaya hukum ke putusan tersebut non-executable? (1) Mengabulkan gugatan Penggugat
Pengadilan yang lebih tinggi atau Terhadap kasus diatas, Majelis sepenuhnya; (2) Menetapkan ahli
mengajukan upaya hukum luar biasa Hakim Pengadilan Agama Kayu Agung waris yang sah dari almarhum Hasan
lainnya. telah mengadili perkara gugatan Bin Abdullah Kaut dengan kadar
Salah satu upaya hukum luar biasa, tambah amar (condemnatoir) bagiannya masing-masing sebagai
yaitu Peninjauan Kembali, pun bisa terhadap sebuah putusan yang telah berikut: H. Fatimah Binti Hasan
dilakukan dengan salah satu alasan berkekuatan hukum tetap, dalam mendapat 11/32 bagian, Aisyah
terjadi kekhilafan yang nyata oleh perkara nomor 174/Pdt.G/2014/ Binti Hasan mendapat 11/32 bagian,
Hakim dalam memutus perkara aquo. PA.KAG. Ropi’ah Binti H. Abdullah mendapat

34 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


FENOMENAL
hukum kuasa insidentil dinyatakan
tidak sah).
Dalam perkara nomor 336/
Pdt.G/2011/PA.KAG, gugatan
Ternyata, dikemudian hari diketahui bahwa permohonan Penggugat dinyatakan tidak dapat
diterima dengan pertimbangan
eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena amar putusan hukum gugatan Penggugat cacat
formil (error in persona).
tidak memuat petitum yang bersifat condemnatoir Dalam perkara nomor 0450/
berupa “menghukum Tergugat untuk menyerahkan Pdt.G/2012/PA.KAG, putusan akhir
berada ditingkat banding yang isinya
bagian yang menjadi hak para Penggugat”. membatalkan putusan Pengadilan
Agama Kayuagung tingkat pertama,
menyatakan gugatan tidak dapat
diterima dengan pertimbangan
hukum dalam perkara tersebut
8/32 bagian, dan H. Rohanah Binti sebagaimana surat Mahkamah Agung terdapat penambahan pihak yang
Syamsu mendapat 2/32 bagian; (3) Republik Indonesia yang ditujukan tidak sesuai dengan kedudukannya
Menyatakan bahwa harta warisan kepada sdr. H. Fatimah Binti Hasan (persona standing in yudicio)
peninggalan almarhum Hasan Bin Nomor 41/TU.AG/A-I/V/’92 perihal Dalam perkara nomor 707/
Abdullah Kaut berupa sebidang tanah mohon petunjuk/fatwa MARI Pdt.G/2013/PA.KAG, gugatan
ukuran 50x30 meter yang terletak di tanggal 20 Mei 1992 yang isinya: (1) berakhir dengan pencabutan perkara.
kelurahan Mangun Jaya Kecamatan Bahwa, saudara harus mengajukan Tidak menyerah, Penggugat
Kota Kayuagung tersebut dapat gugatan lagi dengan dasar Putusan kembali mengajukan gugatan
dibagikan kepada ahli warisnya; Pengadilan Agama Kayuagung No. yang saat ini terdaftar nomor
(4) Menolak gugatan rekonpensi 62/G/1988 tanggal 3 Agustus 1988 174/Pdt.G/2014/PA.KAG tentang
Tergugat, (5) Menghukum Penggugat Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Agama penambahan amar yang bersifat
untuk membayar biaya perkara yang Palembang No. 33/G/1988/PTA. condemnatoir terhadap putusan
hingga saat kini dihitung sebesar Rp. Plg, tanggal 24 Nopember 1988 Pengadilan Agama Kayuagung Nomor
16.000,- (enam belas ribu rupiah). Jo. Putusan Mahkamah Agung No. 62/G/1988 tanggal 03 Agustus 1988
Putusan gugat waris tersebut 39/K/AG/1989 tanggal 06 Juni 1991 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Agama
telah melewati upaya hukum banding yang menyatakan kekurangan amar Palembang Nomor 33/G/1988
dan kasasi, dengan putusan banding untuk melaksanakan pembagiannya; tanggal 14 Nopember 1988 Jo.
“permohonan banding pembanding (2) Gugatan tersebut diajukan Putusan Mahkamah Agung Republik
dinyatakan tidak dapat diterima dengan petitum: Mohon agar Indonesia Nomor 39/K/1989 tanggal
(Niet Ontvankelijke Verklaard)”, dan Pengadilan Agama Kayuagung 06 Juni 1991, agar putusan tersebut
putusan kasasi juga dinyatakan “tidak berkenan memberikan putusan: dapat dieksekusi sebagaimana
dapat diterima (Niet Ontvankelijke Memerintahkan untuk melaksanakan maksud fatwa Mahkamah Agung
Verklaard)”, sehingga putusan gugat pembagian harta warisan kepada Republik Indonesia Nomor 41/
waris itupun berkekuatan hukum para ahli waris (sebutkan seluruh ahli TU.AG/Penggugat-I/’92.
tetap. waris tercantum dalam amar) dan Dalam petitumnya, Penggugat
Karena Tergugat enggan mematuhi menyerahkan bagian masing-masing memohon agar dalam amar putusan
dan melaksanakan amar putusan kepada yang berhak; Pengadilan Agama Kayuagung
aquo secara sukarela, maka Penggugat Terhadap fatwa Mahkamah Nomor 62/G/1988 diselipkan amar
mengajukan permohonan eksekusi Agung tersebut, Penggugat telah condemnatoir point 4 yang berbunyi:
terhadap obyek sengketa. Ternyata, mengajukan empat kali gugatan “Menghukum Tergugat untuk
dikemudian hari diketahui bahwa penambahan amar atas putusan melaksanakan pembagian harta
permohonan eksekusi tidak dapat Pengadilan Kayuagung Nomor warisan kepada ahli waris H. Fatimah
dilaksanakan karena amar putusan 62/G/1988 perkara ke Pengadilan Binti Hasan mendapat 11/32 bagian,
tidak memuat petitum yang bersifat Agama Kayu Agung terdaftar nomor Aisyah Binti Hasan mendapat 11/32
condemnatoir berupa “menghukum 129/Pdt.G/2003/PA.KAG, nomor bagian, Ropi’ah Binti H. Abdullah
Tergugat untuk menyerahkan bagian 336/Pdt.G/2011/PA.KAG, Nomor mendapat 8/32 bagian, H. Rohanah
yang menjadi hak para Penggugat”. perkara 0450/Pdt.G/2012/PA.KAG, Binti Syamsu mendapat 2/32 bagian,
Terjadi sengketa berkepanjangan, dan nomor 707/Pdt.G/2013/PA.KAG. dan menyerahkan bagian masing-
dan lalu Penggugat memutuskan Dalam perkara nomor 129/ masing kepada yang berhak tanpa
untuk meminta fatwa atas sengketa Pdt.G/2003/PA.KAG, putusan akhir ikatan dari pihak manapun, atau
tersebut kepada Mahkamah Agung berada ditingkat banding yang isinya apabila tidak dapat dibagi secara
Republik Indonesia. membatalkan Putusan Pengadilan natura, mohon dilelang oleh Pejabat
Atas permohonan fatwa Agama Kayuagung tingkat pertama, yang berwenang dan hasilnya
Penggugat, Mahkamah Agung lalu menyatakan perkara tidak dapat diserahkan kepada ahli waris yang
memberikan petunjuk (fatwa) diterima dengan pertimbangan berhak sesuai dengan kadar bagian

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 35


FENOMENAL

masing-masing”; putusan tidak dapat dijalankan, maka putusan perkara kontentiosa


tujuan tegaknya hukum dan keadilan yang bersifat deklaratoir perlu
Pertimbangan Hukum Singkat tidak akan tercapai. memperhatikan beberapa hal, antara
Dalam pertimbangan hukum, Majelis juga mengutip pendapat M. lain: Hakim tidak diperbolehkan
Majelis Hakim pada awalnya Yahya Harahap, SH dalam buku Ruang menilai dan memeriksa isi putusan
mempertimbangkan tentang eksepsi Lingkup Permasalahan Eksekusi deklaratoir; Fungsi Hakim dalam
dan menyatakan menolak seluruh Bidang Perdata edisi II halaman 339 pemeriksaan gugatan baru hanya
eksepsi Tergugat. Majelis dengan yang dijadikan argumentasi hukum sepanjang berselisih dan bertengkar
teliti menolak eksepsi nebis in idem Majelis Hakim menyatakan bahwa mengenai dapat atau tidaknya putusan
Tergugat dengan melihat fakta bahwa “Agar terhadap putusan perkara deklaratoir tersebut dieksekusi,
4 perkara terdahulu berakhir dengan kontentiosa yang bersifat deklaratoir dengan cara meneliti dengan seksama
putusan tidak dapat diterima dan dapat melekat kekuatan eksekutorial, apakah pernyataan deklaratoir tadi
dicabut. pihak yang berkepentingan mesti dapat dikaitkan dengan eksekusi. Jika
Majelis juga menolak eksepsi mengajukan gugatan baru. Hanya putusan deklaratoir melalui gugatan
Gugatan Penggugat Tidak Beralasan melalui gugatan baru yang dapat baru benar-benar dapat dieksekusi
Hukum dengan pertimbangan memungkinkan untuk dieksekusi”. semestinya Hakim mengabulkannya
salah satu konsekuensi yuridis Esensi dari pendapat diatas dengan putusan eksekusi terlebih
dari eksistensi perkara ini adalah bahwa putusan perkara kontentiosa dahulu; dan Eksekusinya dapat
kewenangan pengadilan untuk yang bersifat deklaratoir agar dapat terus dijalankan, sekalipun pihak
menyelesaikan, dan pengadilan tidak melekat kekuatan eksekutorial tereksekusi mengajukan Banding
dapat memeriksa dan mengadili prosedurnya adalah dengan atau Verzet”.
substansi atau materiil perkara, hanya mengajukan gugatan baru pada Terakhir, dengan kembali
dalam ranah formil agar putusan pengadilan yang memutuskan melandaskan terhadap Fatwa
gugatan kewarisan terdahulu dapat perkara tersebut. Mahkamah Agung Nomor 41/TU.AG/
dilaksanakan atau eksekutabel. Majelis mengartikan asas Res A-I/V/’92 perihal mohon petunjuk/
Ketentuan hukum acara perdata Judicata Pro Veritate Habetur fatwa MARI tanggal 20 Mei 1992,
yang berlaku memang tidak (putusan hakim harus dianggap Majelis menjatuhkan amar putusan
yang pada pokoknya mengabulkan
seluruh gugatan Penggugat dan
menambahkan amar condemnatoir
“Agar terhadap putusan perkara kontentiosa yang bersifat terhadap amar putusan nomor
deklaratoir dapat melekat kekuatan eksekutorial, pihak yang perkara 62/G/1988 sebagaimana
tercantum dalam petitum gugatan
berkepentingan mesti mengajukan gugatan baru. Hanya melalui Penggugat.

gugatan baru yang dapat memungkinkan untuk dieksekusi”. Penutup


Sudikno Mertokusumo, dalam buk.
erkara. Akan tetapi, setelah perkara
tersebut diajukan, maka Hakim tidak
mengatur secara jelas mengenai benar) dengan: Putusan pengadilan boleh menolak untuk memeriksa dan
perkara ini, akan tetapi Majelis yang telah berkekuatan hukum tetap mengadili perkara tersebut, walaupun
mempertimbangkan mengenai (dan demi asas Kepastian Hukum) dengan alasan tidak ada hukumnya
persoalan formil berperkara yang tidak dapat dibatalkan melalui atau hukumnya tidak jelas.
timbul karena keterkaitannya dengan putusan pengadilan, sehingga Majelis Larangan Hakim untuk menolak
substansi perkara, dan Majelis hanya bertumpu pada pokok gugatan memeriksa perkara karena ada asas
Hakim menyatakan bahwa gugatan penambahan amar yang bersifat lain yang menyebutkan bahwa Hakim
penambahan amar putusan perkara condemnatoir dan tidak menyentuh dianggap tahu hukum (ius curia
agar dapat dieksekusi dapat diajukan ranah materil putusan gugatan novit), maka Hakim harus memeriksa
kapan saja oleh pihak berperkara, kewarisan aquo, hanya semata agar perkara tadi. Hakim hanya boleh
sepanjang putusan tersebut telah putusan yang telah berkekuatan menolak memeriksa perkara karena
mempunyai kekuatan hukum tetap. hukum tersebut mempunyai kekuatan alasan-alasan yang dibenarkan
Dalam Pokok Perkara, Majelis eksekutorial. menurut hukum (mis: Hakim secara
mengutip Pasal 1 Undang-Undang No. Majelis kembali mengambil pribadi mempunyai kepentingan
4 Tahun 2004 (Kekuasaan kehakiman alih pendapat M. Yahya Harahap, dalam perkara itu, atau Suami/istri
adalah kekuasaan negara yang SH. dalam bukunya Ruang Lingkup (keluarga atau keluarga semenda
merdeka untuk menyelenggarakan Permasalahan Eksekusi Bidang dalam garis keturunan lurus, atau
peradilan guna menegakkan hukum Perdata edisi II halaman 339 alenia sampai derajat keempat ke samping)
dan keadilan berdasarkan Pancasila, kedua, yang menyatakan bahwa; tersangkut dalam perkara).
demi terselenggaranya Negara “Setiap Hakim yang memeriksa (Ade Firman Fathoni)
Hukum Republik Indonesia), yang gugatan baru yang berkenaan dengan
mempunyai konsekusi apabila suatu permintaan eksekusi terhadap

36 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


PERADILAN MANCANEGARA
TUNISIA

Tunisia dan Reformasi Hukum


Keluarga
2002 (www.nyulawglobal.org).
“Sistem hukum Tunisia menganut civil law, Tunisia yang sebelumnya sebagai
bahkan boleh dibilang sangat rigid. Upaya bagian dari wilayah kekuasaan Turki
reformasi hukum keluarga dilakukan Usmani, telah mengadopsi konstitusi
Perancis. Latar belakang tersebut
cukup radikal. Mulai dari penetapan hukum sedikit tidaknya mempengaruhi
terhadap sistem hukum maupun
waris dengan pembagian yang sama corak hukum yang berkembang di
antara laki-laki dan perempuan hingga Tunisia akan berbeda dengan
beberapa tradisi hukum di negara
kriminalisasi poligami.” Muslim lainnya.
Sistem hukum Tunisia menganut
civil law, bahkan boleh dibilang sangat

T
unisia merupakan negara Arab, kerajaan Turki Usmani dan rigid, tidak mengindahkan preseden
dengan bentuk republik. terakhir dibawah kekuasaan Perancis. (the binding force of presedent)
Letaknya berada di Afrika Pada tanggal 20 Maret 1956, Prancis sebagai bentuk tradisi hukum
Utara. Wilayah Republik Tunisia menyerahkan kemerdekaan kepada common law. Sisi lain dari hukum di
diapit oleh laut Mediterania di wilayah Tunisia setelah mendominasi daerah Tunisia adalah tidak adanya rambu-
Utara dan Timur, serta negara Libiya tersebut sejak tahun 1883. rambu hukum ketika hakim tidak
di wilayah Selatan dan Algeria di menemukan hukum dalam
Di tahun 1957 Presiden Bourguiba menyelesaikan sengketa. Hal ini
sebelah Barat. Saat ini Tunisia terdiri
mendeklarasikan kemerdekaan berbeda dengan Maroko yang
dari 24 Provinsi.
Tunisia. Undang-Undang Dasar mereferensikan mazhab Maliki ketika
Sepanjang sejarah, Tunisia pernah Tunisia ditetapkan pada tanggal 1 tidak ditemukan sumber hukum
berada dalam berbagai kekuasaan, Juni 1959 dan telah mengalami dalam undang-undang, ataupun
mulai dari kerajaan Romawi, wilayah amandemen pada tahun 1988 dan seperti Yordania yang mereferensikan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 37


PERADILAN MANCANEGARA

mazhab Hanafi untuk menyelesaikan


sengketa hukum keluarga jika tidak
terdapat dalam undang-undang Sistem peradilan di Tunisia terdiri dari
(Voorhoeve: 2012:209).
empat bagian. Pertama, peradilan perdata
Sistem peradilan di Tunisia terdiri
dari empat bagian, pertama peradilan dan pidana. Kedua, peradilan administrasi
yang menyelesaikan sengketa perkara (tata usaha negara) dan administrasi
perdata dan pidana. Kedua peradilan
administrasi (tata usaha negara) yang negara. Ketiga, peradilan finansial. Keempat,
memeriksa sengketa administrasi
(tata usaha negara) dan pelanggaran
peradilan konstitusi yang memeriksa sengketa
terhadap administrasi negara. Ketiga, peraturan perundang-undangan.” baru yang
lembaga peradilan finansial yang
merupakan peradilan khusus
dapat memungkinkan untuk dieksekusi”.
memeriksa masalah finansial.
Terakhir, keempat, lembaga peradilan
konstitusi yang memeriksa sengketa
peraturan perundang-undangan.
terjadi pergantian mazhab pada banyak dipengaruhi oleh sistem
Peradilan tertinggi di Tunisia wilayah Tunisia tersebut. Sebelum Perancis yang pernah menjajahnya
berada pada supreme court mazhab Hanafi berkembang di masa (M. Atho Mudzhar. 2000:112).
(cassation). Tunisia mempunyai 51 Turki Uthmani, di wilayah Tunisia Pembaharuan hukum keluarga yang
lembaga peradilan tingkat pertama. berkembang mazhab Maliki menonjol pada negara Tunisia adalah
Untuk setiap perkara yang diajukan (Muhammad Abu Zahrah. adanya kriminalisasi poligami.
kepada pengadilan, akan diselesaikan 1956:242). Tunisia, seperti halnya Turki dan
oleh seorang hakim. Apabila pihak Somalia melakukan kriminalisasi
berperkara tidak puas akan putusan Hukum keluarga Tunisia
terhadap praktek poligami. Hal ini
hakim tingkat pertama tersebut, para mengalami beberapa kali perubahan.
dapat dilihat pada pasal 18 dimana
pihak dapat mengajukan keberatan Pada tahun 1956 diberlakukan hukum
orang yang melakukan poligami akan
kepada peradilan tingkat berikutnya keluarga dengan sebutan Majallat al-
dikenakan penjara selama setahun
yang disebut dengan Courts of First Ahwal al-Shakhsiyyah atau Code of
atau denda 240 malim atau kedua-
Instance. Personal Status yang terdiri dari 170
duanya. Tunisia tidak saja melakukan
pasal. Peraturan ini mengalami
Jika putusan tersebut ternyata kriminalisasi terhadap praktek
beberapa amandeman, pada tahun
masih juga tidak diterima oleh pihak poligami, tetapi pihak-pihak yang
1966 diamandemen menjadi 213
berperkara, maka pihak berperkara terkait (wali) dengan hukuman yang
pasal.
dapat mengajukan banding kepada sama (Tahir Mahmood. 1987: 155-
lembaga peradilan tingkat selanjutnya Beberapa peraturan tambahan 157).
yang disebut dengan Appeals Courts. terjadi pada beberapa waktu yang
Kriminalisasi hukum keluarga di
Upaya hukum terakhir terhadap berbeda. Hukum adopsi ditetapkan
Tunisia juga teradi dalam regulasi
putusan pengadilan dapat diajukan pada tahun 1957, hukum
perkawinan. Selain melakukan tata
kepada Mahkamah Agung atau perlindungan terhadap akibat
aturan pencatatan perkawinan,
disebut dengan the Supreme Court perceraian dilakukan pada tahun
Tunisia dianggap lebih tegas dari
(www.constitutionnet.org dan www. 1993, hukum harta bersama pada
negara lainnya dalam hal mengatur
arabruleoflaw.org). tahun 1995, dan penyelesaian
akibat dari perceraian. Suami yang
pemeliharaan anak di luar nikah pada
menghindar dari kewajiban memberi
tahun 1998. Sementara itu, hukum
nafkah atau konpensasi selama 1
Hukum keluarga acara perdata ditetapkan pada tahun
bulan dapat dikenakan hukuman
1957 (Voorhoeve. 2012:203).
Tunisia merupakan wilayah penjara 3 hingga 12 bulan dan denda
dengan mayoritas penduduk Sistem undang-undang di Tunisia antara 100 hingga 1000 dinar
bermazhab Maliki. Dalam sejarahnya, cenderung bersifat Eropa Continental, (Muhammad Zaki Saleh. 2006: 12).
karena sistem pemerintahannya

38 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


PERADILAN MANCANEGARA

kedudukan tiga jenis saudara antara


saudara sekandung, seayah dan seibu.
Jika ditelaah lebih lanjut, sebenarnya
Hukum adopsi di Tunisia ditetapkan pada pembahasan jenis saudara juga
dilatarbelakangi oleh kedudukan laki-
tahun 1957, hukum perlindungan terhadap laki dan perempuan dari sudut
akibat perceraian dilakukan pada tahun 1993, pandang ushul (nenek moyang).
Dengan demikian, kesetaraan laki-
hukum harta bersama pada tahun 1995, dan laki dan perempuan dalam hukum
waris di Tunisia tidak berlaku dalam
penyelesaian pemeliharaan anak di luar melihat kedudukan jenis saudara.

nikah pada tahun 1998. Sementara itu, hukum [Sugiri Permana, Edi Hudiata]

acara perdata ditetapkan pada tahun 1957. Daftar Bacaan:


A Guide to the Tunisian Legal System makalah
dalam website http://www.nyulawglobal.
org/globalex/Tunisia1.html
Kesetaraan dalam Hukum Waris kepada ashab al-furud sesuai Canan Arin, Women For Women’s Human
dengan bagiannya.” Rights Reports No. 1 The Legal Status Of
Apabila dibandingkan dengan Women In Turkey, makalah dalam website
fikih waris, Tunisia melakukan Keunikan lain pada hukum waris http://www.kadinininsanhaklari.org/
reformasi hukum keluarga yang di Tunisia adalah pemberian radd images/ legal_status.pdf
cukup radikal, terutama dalam hukum terhadap ashab al-furud termasuk Constitutional history of Tunisia, makalah dalam
waris. Pada tahun 1966, Tunisia suami atau istri. Ketentuan ini jelas website http://www.constitutionnet.org/
country/constitutional-history-tunisia
menetapkan hukum waris dengan berbeda dengan negara yang masih
dan http://www.arabruleoflaw.org/
pembagian yang sama antara laki-laki mempertahankan pendapat jumhur countryprofiles/tunisia.html
dan perempuan. Ketentuan ini tidak tentang radd seperti di Mesir, Jordania, M. Atho Mudzhar, Membaca Gelombang Ijtihad
jauh berbeda dengan hukum keluarga Sudan dan yang lainnya. Pendapat Antara Tradisi dan Liberasi. (Yogyakarta:
di Turki yang diberlakukan sejak jumhur Ulama, radd (sisa harta waris Titian Ilahi Pres, 2000).
Muhammad Abu Zahrah, Muhadharat fi Tarikh
tahun 1926 dan di Somalia yang setelah diambil ashab al-furudl)
al-Madhahib al-Fiqhiyyah, (Cairo, 1956).
ditetapkan sejak tahun 1974 (Canan diberikan kepada ashab al-furudl (ahli Muhammad Jawwad Mughniyyah, al-Fiqh
Arin. Tt:19). waris yang telah mendapat bagian ‘ala Madhahib al-Khamsah, (Teheran:
tertentu), tidak diberikan kepada Muassasah al-Shadiq, 1998).
Kesetaraan hak antara anak laki-
dzawil arham (kerabat jauh, atau yang Muhammad Zaki Saleh, Tren Kriminalisasi
laki dan perempuan juga berimplikasi Dalam Hukum Keluarga di Negara-negara
terhubung melalui garis ibu/
dalam statusnya sebagai ashabah. Muslim, (Nopember 2006).
perempuan) dan suami atau istri.
Anak perempuan didudukkan sama Tahir Mahmood, Personal Law in Islamic
Sahabat Nabi yang melakukan radd Countries History, Text And Comparative
dengan anak laki-laki dalam hal
terhadap pasangan suami istri adalah Analysis (New Delhi : Academy of Law and
menghabiskan harta sebagai ashabah.
‘Uthman ibn ‘Affan. Di kalangan Syi‘ah, Religion, 1987).
Dengan demikian, meskipun pewaris Voorhoeve, M. Judicial discretion in Tunisian
penyelesaian waris dengan radd
mempunyai saudara laki-laki dan personal status law in M. Voorhoeve (Ed.),
diberikan kepada suami dan tidak
hanya mempunyai anak perempuan, Family law in Islam: divorce, marriage
kepada istri apabila tidak ada ahli
maka anak perempuan tersebut and women in the Muslim world (Library
waris yang lain (Muhammad Jawwad of Islamic law; No. 4), London/New York:
menjadi ashabah dan menghijab
Mughniyyah. 1998: 527). (2012).
saudara laki-laki. Ketentuan tersebut
Voorhoeve, M. Judicial discretion in Tunisian
dapat dilihat pada Pasal 143 Majallat Di sisi lain, meskipun Tunisia personal status law. In M. Voorhoeve (Ed.),
al-Ahwal al-Shakhsiyyah al-Tunisi melakukan reformasi hukum waris “Family law in Islam: divorce, marriage
yang berunyi: dengan mensejajarkan laki-laki dan and women in the Muslim world”, (Library
perempuan, tetapi tidak berlaku of Islamic law; No. 4), London/New York:
“Ketika tidak ada ‘asabah dan (2012).
untuk saudara. Hukum waris Tunisia
harta tidak dihabiskan oleh ashab
masih membahas mengenai
al-furud, sisa harta tersebut diradd

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 39


40 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018
PERADILAN MANCANEGARA
PENNSYLVANIA

Menelisik Model Akreditasi Pengadilan


Mancanegara

A
Untuk memastikan kualitas layanan pengadilan kreditasi atau sertifikasi
di Indonesia, Mahkamah Agung tengah berusaha sebenarnya tidak hanya
mendorong lembaga-lembaga peradilan di dikenal di Indonesia.
bawahnya untuk mengikuti program akreditasi Pe n ga d i l a n - p e n ga d i l a n
manajemen mutu. Adakah program yang sama di mancanegara juga telah lama
mengenalnya. Maksud, bentuk dan
luar negeri? Apabila ada, seperti apa bentuknya? cakupannya pun berbeda-beda. Di
Amerika Serikat misalnya, akreditasi
terhadap pengadilan dilakukan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 41


PERADILAN MANCANEGARA

dari perwakilan yang ditunjuk, maka


pengadilan yang diakreditasi diberikan
kesempatan untuk menyampaikan
keberatan kepada assessor (appeal
Pengadilan yang telah terakreditasi akan mendapatkan process). Dan keenam, setelah
semua proses tersebut dijalankan,
prioritas keberlanjutan pendanaan, perluasan program, atau barulah akreditasi diumumkan
pendanaan untuk program serupa di wilayah tersebut. (announcement of accreditation).
Hal lain yang menarik dari
akreditasi untuk Program Problem
Solving Court ini adalah pengajuan
akreditasi hanya dapat dilakukan
setelah memulai program tersebut
selama 1 (satu) tahun. Dan akreditasi
baik oleh Mahkamah Agung sendiri program, atau pendanaan untuk tersebut berlaku selama 3 (tiga)
maupun oleh lembaga penyedia program serupa di wilayah tersebut. tahun.
layanan akreditasi lainnya. Dan ketiga, akreditasi pengadilan Meskipun secara eksplisit tidak
Salah satu contohnya adalah sebagai sarana untuk melakukan menyebutkan keterkaitannya dengan
akreditasi terhadap program pendataan terhadap hukuman yang mutu layanan pengadilan, namun
Problem Solving Courts yang diberikan oleh hakim terkait dengan dengan terpenuhinya ketentuan-
dilakukan oleh Mahkamah Agung program yang dilaksanakannya ketentuan dalam akreditasi tersebut,
Pennsylvania. Problem Solving (Supreme Court of Pennsylvania, maka dipastikan proses pelayanan
Courts adalah program pengadilan 2011:4). yang akan diberikan memiliki mutu
yang mengkombinasikan antara Untuk memperoleh suatu yang baik. Hal ini disebabkan karena
layanan pengadilan dengan layanan akreditasi, suatu pengadilan ketentuan-ketentuan mengenai
yang diperlukan untuk mengurangi harus menempuh proses yang akreditasi tersebut berkaitan
pengulangan tindak pidana atau tidak sederhana. Setidak-tidaknya langsung dengan mutu layanan yang
menyelesaikan permasalahan- terdapat 6 (enam) langkah yang akan diberikan.
permasalahan yang mendorong harus ditempuh sebelum akreditasi
terjadinya kejahatan tertentu (http:// diumumkan. Pertama, pemeriksaan Pendekatan Komprehensif
justiceinnovation.org/). Pengadilan- dokumen yang terdiri dari manual Berbeda dengan model akreditasi
pengadilan di negara bagian kebijakan dan prosedur (Policy and yang bersifat parsial tersebut, dunia
Pennsylvania yang bermaksud untuk Procedure Manual), buku pegangan peradilan internasional juga mengenai
membuka program tersebut, terlebih untuk peserta atau sejenisnya model akreditasi yang sifatnya
dahulu harus diakreditasi dan harus (The Participant Handbook), nota menyeluruh terhadap operasional
menjalani proses akreditasi secara kesepakatan atau sejenisnya dengan pengadilan seperti di Indonesia.
periodik selama program tersebut lembaga-lembaga yang terkait Model akreditasi tersebut adalah
berlangsung. (Memorandum of Understanding). sebagaimana dikembangkan oleh
Sebagaimana disebutkan dalam Kedua, persyaratan pelatihan International Framework for Court
dokumen bertajuk Accreditation (training requirements) terkait Excellence (Kerangka Internasional
Program Adult Drug and DUI Courts dengan problem solving court untuk untuk Keunggulan Pengadilan).
disebutkan bahwa manfaat dari memenuhi kebutuhan kualifikasi Apa yang disebut terakhir ini
akreditasi yang dilakukan tersebut, sumber daya manusia. Ketiga, adalah sistem manajemen mutu
setidak-tidaknya terlihat pada tiga visitasi ke pengadilan dan fasilitas- yang dirancang untuk membantu
hal. Pertama, akreditasi tersebut fasilitasnya (site visit) oleh perwakilan pengadilan meningkatkan kinerjanya.
sangat penting dan berharga untuk assessor yang ditunjuk. Keempat, Sistem manajemen mutu yang
mendapatkan keberlangsungan dana rekomendasi (recommendation) dikembangkan terdiri dari tiga bagian
dari pemerintahan terkait. Kedua, berdasarkan laporan dari proses- utama (http://www.courtexcellence.
pengadilan yang telah terakreditasi proses sebelumnya. Kelima, apabila com/). Pertama, suatu kerangka
akan mendapatkan prioritas terdapat perbedaan pendapat (framework) mengenai nilai-nilai
keberlanjutan pendanaan, perluasan mengenai laporan dan rekomendasi pengadilan yang universal, tujuh

42 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


PERADILAN MANCANEGARA

wilayah keunggulan pengadilan


yang diselaraskan dengan nilai-nilai
tersebut serta konsep dan perangkat
yang dapat dipergunakan oleh
pengadilan secara sukarela untuk Penilaian mandiri (self assessment) untuk memeriksa
menilai dan meningkatkan kualitas
keadilan dan administrasi pengadilan. “kesehatan” pengadilan dan melibatkan analisis
Kedua, proses evaluasi mandiri terhadap kinerja dalam tujuh wilayah keunggulan.
dengan menggunakan kuesioner
penilaian mandiri keunggulan
pengadilan (Court Excellence
Self-Assessment Questionnaire)
yang mengevaluasi suatu kinerja
pengadilan terhadap tujuh wilayah
keunggulan, dan memberikan kerja pengadilan yang mewakili implemantasi kerangka keunggulan
pedoman bagi pengadilan untuk wilayah-wilayah yang dapat pengadilan untuk dapat memastikan
meningkatkan kualitasnya. ditingkatkan. manfaatnya terasa bagi pencari
Dan ketiga, ukuran global kinerja Dan ketiga, perencanaan keadilan. Harapan kita, sejumlah
pengadilan (Global Measures of Court peningkatan (improvement plan), pengadilan Indonesia yang terdaftar
Performance), termasuk sebelas yang merinci wilayah-wilayah yang sebagai member dari kerangka ini
ukuran kinerja dasar pengadilan yang akan ditingkatkan, tindakan-tindakan dapat menjadi penggerak utama
terarah, jelas dan dapat dilaksanakan yang diusulkan untuk dilakukan serta peningkatan layanan pengadilan di
yang diselaraskan dengan nilai-nilai hasil yang dipikirkan untuk dicapai. Indonesia disamping pengadilan-
dan wilayah-wilayah keunggulan Kerangka ini merupakan kerangka pengadilan yang telah terakreditasi
pengadilan. yang diterima secara umum di dunia, dalam program Sistem Akreditasi
Dalam salah dokumennya yang selain karena didukung oleh asosiasi- Penjaminan Mutu (SAPM). Semoga!
bertajuk Thinking of Implementing asosiasi pengadilan terkemuka di
the International Framework for Court dunia, seperti Australasian Institute (Mohammad Noor)
Excellence, disebutkan bahwa untuk of Judicial Administration (AIJA), The
mengimplementasikan kerangka Federal Judicial Center, The National
keunggulan pengadilan tersebut, Center for State Court (NCSC),
setidak-tidaknya diperlukan tiga dan The State Courts of Singapore.
langkah utama. Belakangan beberapa pengadilan
Pertama, penilaian mandiri Indonesia terdaftar sebagai
(self assessment) untuk memeriksa anggotanya, diantaranya Pengadilan DAFTAR BACAAN
“kesehatan” pengadilan dan Negeri Batulicin, Pengadilan Negeri
melibatkan analisis terhadap kinerja Palembang, Pengadilan Negeri Center for Justice Innovation, What are
dalam tujuh wilayah keunggulan. Kepanjen, Pengadilan Negeri problem solving courts, dimuat
dalam http://justiceinnovation.
Ketujuh keunggulan tersebut meliputi Karanganyar, dan Pengadilan Agama org/portfolio/what-are-problem-
kepemimpinan dan manajemen Palu. solving-courts/
pengadilan, perencanaan dan Sayangnya, proses untuk International Framework for
kebijakan pengadilan, sumber daya memastikan terimplementasinya Court Excellence, Thinking of
pengadilan (manusia, material dan kerangka keunggulan pengadilan Implementing The International
Framework for Court Excellence,
keuangan), putusan dan proses ini notebenenya dilakukan secara
2013
pengadilan, kebutuhan dan kepuasan mandiri dan tidak ada suatu tim atau Supreme Court of Pennsylvania,
pelanggan, layanan pengadilan yang personalia yang bertanggung jawab Accreditation Program Adult Drug
terjangkau dan dapat diakses, serta melakukan assessment sebagaimana and DUI Courts, Pennsylvania,
kepercayaan publik. yang dilakukan di Indonesia dan di 2011
Kedua, analisis (analysis), yang Amerika Serikat diatas. Untuk ini http://www.courtexcellence.com/
dibangun berdasarkan penilaian memang sangat diperlukan kepatuhan
untuk menentukan wilayah-wilayah (compliance) yang tinggi terhadap

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 43


OPINI

Sertifikasi Akreditasi Penjaminan Mutu


di Pengadilan
Oleh
Rezafaraby dan Safira Salsabila

D
alam rangka meningkatkan pelayanan publik
di lingkungan peradilan, Mahkamah Agung
(MA) melalui badan peradilan di bawahnya
telah mengambil beberapa kebijakanuntuk
mendorong perbaikan layanan peradilan. Pada September
2014,Pengadilan Agama (PA) Stabat (Wilayah Pengadilan
Tinggi Agama (PTA) Medan) menginisiasi Penerapan
Standar Sistem Manajemen Mutu dengan sertifikasi
pelayanan standar internasional ISO 9001:2008. Beberapa
bulan setelah PA Stabat, pada Desember 2014 Pusdiklat
Manajemen Kepemimpinan Mahkamah Agung (MA)
kemudian menyelenggarakan sertifikasi serupa. Inisiasi ini
diikuti oleh sertifikasi layanan di Pengadilan Negeri (PN)
yang dimulai dari PN Bau Bau pada Juni 2015, disusul
PN Mempawah, PN Jakarta, PN Cibinong, dan PN Sleman
Rezafaraby melalui penerapan ISO 9001-2015.
Plt. Kepala Subdirektorat Penerapan dan Penegakan
Hukum dan HAM, Direktorat Hukum dan Regulasi ISO 9001:2008 merupakan sebuah standar
Bappenas internasional untuk sertifikasi sistem manajemen mutu/
kualitas. Manajemen sistem ISO 9001:2008 bertujuan
untuk menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk
(barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan
tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu
tersebut ditentukan oleh publik dan organisasi. Terdapat
8 (delapan) prinsip manajemen mutu pada ISO 9001:2008
yaitu: 1)customer focus (fokus pada pelanggan); 2)
leadership (kepemimpinan); 3) involvement of people
(pelibatan orang); 4)process approach (pendekatan
proses); 5)system approach to management (pendekatan
sistem manajemen); 6)continual improvement
(perbaikan); 7)factual approach todecision making
(pengambilan keputusan berbasis bukti); 8) mutually
beneficial supplier (manajemen hubungan). ISO 9001:2015
yang kemudian diterapkan juga tidak jauh berbeda dengan
ISO sebelumnya, dimanaperbedaan keduanya terdapat
Safira Salsabila pada prinsip manajemen mutu yang diterapkan dari
Staf pendukung di Direktorat Hukum dan Regulasi sebelumnya 8 (delapan) menjadi 7 (tujuh). Prinsip system
dalam menyusun Backgorund Study RPJMN 2020-2024. approach to management dan process approach pada
ISO 9001:2008 digabungkan ke dalam satu prinsip yaitu

44 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


OPINI

Manajemen sistem ISO 9001:2008 bertujuan untuk menjamin


kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap
kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan
tertentu tersebut ditentukan oleh publik dan organisasi.

processapproach pada ISO 9001:2015.1 Perubahan utama tahun untuk memperoleh hal serupa.4
pada ISO 9001:2015 adalah adanya pendekatan yang Di sisi lain, penerapan ISO tersebut untuk Tahun
sistematis terhadap risiko. Risiko dianggap sebagai suatu Anggaran (TA) 2014, 2015 maupun 2016 belum
kesatuan yang tidak dipisahkan dari sistem.2 teranggarkan secara eksplisitdalam dokumen perencanaan
Pada dasarnya dorongan penerapan ISO di empat dan penganggaran. Bahkan, berdasarkan informasi yang
lingkungan peradilan dimaksudkan untuk meningkatkan diterima, penerapan ISO dilakukan melalui biaya swadaya
kinerja pengadilan sehingga pelayanan publik yang dari masing-masing Pengadilan.
diberikan dapat lebih optimal. Kebijakan penerapan Oleh karena itu, sebagai upaya alternatifdari penerapan
ISO tersebut kemudian mendapatkan tanggapan positif ISO yang berbiaya mahal dan memakan waktu yang cukup
dari Satuan Kerja (Satker) MA lainnya, sehingga banyak lama, Badan Peradilan Umum (Badilum) mengambil
Satker yang berlomba-lomba untuk meningkatkan kebijakan lain, yaitu pelaksanaan Sertifikasi Akreditasi
pelayanan dengan penerapan standar layanan ISO. Penjaminan Mutu (SAPM). Hal ini dilakukan karena tidak
Akan tetapi, mengingat biaya sertifikasi ISO yang semua pengadilan negeri mampu untuk menyediakan
bisa dikatakan mahal,maka tidak semua Pengadilan anggaran swadaya apabila tidak disediakan oleh DIPA
mampu menerapkannya. Berdasarkan informasi yang pengadilan negeri.5Melalui Surat keputusan Nomor:
diperoleh Bappenas,3 untuk mendapatkan sertifikasi 1639/DJU/SK/OT01.1/9/2015 Direktur Jenderal Badilum
ISO dibutuhkan dana Rp15 juta. Biaya tersebut ditambah membentuk Tim Akreditasi Internal untuk melakukan
dengan pembayaran biaya surveillance sebesar Rp15 juta penilaian dan penjaminan mutu pada pengadilan negeri
dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun, serta biaya konsultan dan pengadilan tinggi seluruh Indonesia sesuai ISO
yang nilainya mencapai Rp70 juta. Untuk mendapatkan dan diperkaya dengan penerapan Framework for Court
sertifikasi pun tidak sebentar, PA Jakarta Selatan butuh Excellent, pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB), Standar
waktu tiga tahun untuk mengantongi sertifikasi ISO. Pengawasan dari Badan Pengawasan Mahkamah Agung,
Bahkan PA Stabat membutuhkan waktu hampir empat pembangunan Zona Integritas dan Standar Penilaian
yang pernah dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen)
1 https://ipqi.org/prinsip-iso-9001/ diakses pada 19 Badilum pada 2014. Tujuan dari Akreditasi Penjaminan
Mei 2018. Mutu ini adalah untuk mewujudkan Performa/Kinerja

2 Dewi M Siburian, Perbedaan ISO 9001:2008 dengan 4 Pengadilan Agama Jaksel Kantongi ISO Bertaraf
ISO 9001:2015. http://kelasmanajemenmutu.blogspot. Internasional. http://www.hukumonline.com/berita/
co.id/2016/05/v-behaviorurldefaultvmlo_30.html. baca/lt558299ee56f1e/pengadilan-agama-jaksel-
Diakses pada 19 Mei 2018. kantongi-iso-bertaraf-internasional diakses pada 19 Mei
2018.
3 Informasi didapat ketika Bappenas turut melakukan
monitoring terhadap Tim dari Ditjen Badilum yang 5 https://badilum.mahkamahagung.go.id/upload_file/
melakukan Audit Penjaminan Mutu (APM) di PN Kepanjen img/article/doc/Sosialisasi_Akrediatasi_ICPE.pdf diakses
pada 24-26 Oktober 2016. pada 19 Mei 2018.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 45


OPINI

Terdapat tujuh indikator yang menjadi ukuran penyelenggaraan peradilan


sesuai dengan ICPE, yakni leadership, strategi cplanning, customer
focus, document system, resource management, serta performance
result. Ketujuh indikator tersebut memiliki bobot yang berbeda.

Peradilan Indonesia yang Unggul/Prima (Indonesia Court penganggaran paska pemantauan APM di PN Kepanjen,
Performance Excellent-ICPE).6 Bappenas menilai bahwa perlu diputuskan mekanisme
Terdapat tujuh indikator yang menjadi ukuran akreditasi/sertifikasi yang tepat untuk diterapkan di
penyelenggaraan peradilan sesuai dengan ICPE, yakni seluruh badan peradilan se-Indonesia demi mekanisme
leadership, strategi cplanning, customer focus, document penganggaran yang lebih efektif dan efisien.
system, resource management, serta performance result. Menjawab persoalan tersebut, sejak RKP TA 2017
Ketujuh indikator tersebut memiliki bobot yang berbeda, Mahkamah Agung melalui Ditjen Badilum sudah mulai
dimana indikator leadership, customer focus, dan process mengalokasikan kegiatan APM ke dalam dokumen
management memiliki bobot masing-masing 200, serta perencanaan dan penganggaran.Ditjen Militer dan Tata
indikator tersisa memiliki bobot masing-masing 100. Usaha Negara (MILTUN) pada saat itu masih menerapkan
Ruang lingkup indikator dengan bobot yang lebih besar kebijakan sertifikasi ISO, namun kemudian menyusul untuk
antara lain berupa komitmen manajemen, kebijakan memasukkan kegiatan APM ke dokumen perencanaan
mutu, komunikasi pelanggan, proses yang berkaitan di RKP TA 2018. Sedangkan Ditjen Badilag, sudah
dengan pelanggan, serta pengendalian proses. Merujuk menganggarkan kegiatan SAPM walaupun baru pada tahap
kepada prioritas indikator tersebut, dapat disimpulkan penyusunan pedomannya di tahun 2017, untuk kemudian
bahwa mekanisme akreditasi ini memberikan penekanan direncanakan akan diterapkan pada tahun anggaran 2018.
terhadap peningkatan mutu peradilan dalam konteks Penerapan SAPM ini pada dasarnya merupakan bentuk
perubahan mindset sumber daya manusia serta perbaikan lain dari kegiatan pembinaan ataupun monitoring dan
tata kelola manajemen peradilan. Untuk itu, lembaga evaluasi dari Pusat (Badan Peradilan) kepada satker-
pengadilan diharapkan mampu memberikan fokus ekstra satker di bawahnya. Oleh karena itu, pada saat Ditjen
terhadap hal tersebut dalam rangka penyelenggaraan Badilum di tahun 2016 memutuskan untuk menerapkan
peradilan. SAPM sebagai bentuk upaya peningkatan kinerja dan
Dengan adanya kebijakan SAPM dari Ditjen Badilumini, kualitas pelayanan peradilan, maka alokasi anggaran
maka pada saat itu (periode 2014-2016) terdapat dua untuk kegiatan pembinaan/monitoring dan evaluasi perlu
mekanisme upaya peningkatan pelayanan publik yang ditekan dan dialihkan ke kegiatan SAPM. Hal inilah yang
berbeda di pengadilan, yaitu penerapan sertifikasi ISO dan ditekankan Bappenas pada saat penyusunan Renja K/L TA
sertifikasi APM.Sertifikasi ISO sudah banyak diterapkan di 2018. Alokasi anggaran yang berkaitan dengan monitoring
Satker-Satker PA, sedangkan SAPM diterapkan oleh Satker- dan evaluasi dikurangi dan dialihkan untuk kegiatan
Satker PN. Pada dasarnya keduanya merupakan kebijakan SAPM. Pergeseran penekanan alokasi anggaran ini juga
yang baik apalagi jika penerapannya dapat memberikan dimaksudkan untuk menjaga agar tidak ada kegiatan yang
daya ungkit yang tepat untuk peningkatan kualitas sifatnya perjalanan dinas ke daerah berulang, padahal
pelayanan peradilan. Namun dari sisi perencanaan dan kegiatan tersebut dapat diefisienkan karena sama-sama
bersifat pembinaan.
6 Ibid. Kegiatan SAPM dipandang lebih ‘konkrit’ dan memiliki

46 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


OPINI

daya dorong yang lebih kuat ke satker-satker di daerah menilai terdapat tiga poin penting yang perlu diperhatikan
dalam upaya melakukan perbaikan kinerja dan layanan dalam implementasi SAPM di empat lingkungan peradilan,
dibandingkan dengan kegiatan monitoringdan evaluasi yaitu: 1) peran tim audit dan persiapan penilaian; 2)
yang selama ini sudah dijalankan. Kata ‘sertifikasi’ menjadi Tindaklanjut Hasil Audit (followup); dan 3) Keberlanjutan
poin penting bagi daerah untuk kemudian berlomba-lomba (sustainability).
untuk memperolehnya. Kondisi yang menggambarkan Pertama, dalam rangka melaksanakan penilaian ke
bahwa daerah kemudian berupaya untuk memperoleh daerah tentunya Ditjen terkait harus sudah membekali
sertifikasi APM membuktikan bahwa monitoring dan SDM yang akan melakukan penilaian dengan keahlian
evaluasi yang selama ini dilakukan belum optimal. Oleh khusus dalam melakukan akreditasi. Persiapan ini
karena itu, Bappenas menilai kebijakan ini perlu didorong dimaksudkan agar penilaian yang diberikan dapat
dan dimasukkan ke dalam dokumen rencana dan anggaran dipertanggungjawabkan dan diterima dengan baik oleh
MA sehingga dapat diantisipasi dengan baik tanpa pengadilan yang dinilai. Selain itu, dengan SDM penilai yang
‘memaksa’ satker untuk mengeluarkan biaya sendiri. berkualitas, maka kemungkinan dispute hasil penilaian
Rekomendasi dari Bappenas tersebut ternyata bisa diminimalisir. Pada awalnya, audit ini memang
disambut baik oleh MA. Sebagaimana disebutkan di atas, dilaksanakan langsung oleh Tim Pusat (Ditjen) ke daerah
Ditjen Badilag sudah mengalokasikan kegiatan serupa sebagaimana yang dilakukan oleh Ditjen Badilum pada
di tahun 2018 dan diikuti oleh Ditjen Miltun. Namun, 2016. Akan tetapi proses ini tentunya akan menyita banyak
walaupun sama-sama menerapkan kebijakan akreditasi waktu, biaya dan tenaga dari SDM yang ada, mengingat
penjaminan mutu, karakteristik di masing-masing jumlah satker di lingkungan peradilan yang mencapai
peradilan membuat pedoman yang disusun pun tidak sama 300 lebih dan SDM yang tersedia di Ditjen tidak banyak.
satu dengan lainnya. Salah satunya terlihat dari perbedaan Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, butuh
pedoman yang dimiliki oleh Badilum jika dibandingkan peran optimal dari hakim tingkat banding. Ditjen Badilum
dengan pedoman pada Badilag.Adapun unsur yang dinilai sejak tahun pelaksanaan 2017 sudah mulai melimpahkan
dalam pelaksanaan APM PA/Mahkamah Syar’iah sendiri kewenangan melakukan akreditasi ke Hakim tingkat
meliputi: 1) administrasi manajemen; 2) penyelenggaraan banding. Belajar dari pengalaman tersebut, Ditjen Badilag
kesekretariatan; dan 3) penyelenggaraan kepaniteraan. yang baru mengimplementasikan SAPM di 2018 sejak awal
Setelah disepakati bahwa APM merupakan kebijakan memberikan peran khusus kepada hakim tinggi, sehingga
yang akan diambil oleh MA dalam upaya peningkatan kinerja sejak awal penilaian terhadap satker tingkat pertama tidak
dan kualitas layanan peradilan, selanjutnya Bappenas keseluruhannya dilakukan oleh pusat. PeranPengadilan

Terdapat tiga poin penting yang perlu diperhatikan dalam


implementasi SAPM di empat lingkungan peradilan, yaitu: 1)
peran tim audit dan persiapan penilaian; 2) Tindaklanjut Hasil
Audit (followup); dan 3) Keberlanjutan (sustainability).

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 47


OPINI

Pemetaan dari hasil akreditasi menjadi modal penting


dalam pengajuan perbaikan sarana dan prasarana di daerah
bagi Biro Perencanaan dan Organisasi MA. Hal inilah yang
dimaksud sebagai poin penting tindaklanjut, bahwa pemetaan
kondisi satker melalui mekanisme sertifikasi APM bisa jadi
bahan dalam diskusi perencanaan dan penganggaran.

Tinggi sudah dioptimalkan sejak proses awal SAPM, yaitu satker. Sebelumnya, dalam upaya mengajukan diri untuk
mulai dari self-assessment dan self-evaluation di satker dapat di-assesoleh tim assessor, satker daerah melakukan
daerah sertamenjadi perantara antara PA/Mahkamah self-assessment dan self-evaluation terlebih dahulu. Hal
Syar’ah dalam upaya pengajuan permintaan assessment ini dilakukan karena tidak semua satker yang mengajukan
APM kepada Komite APM Ditjen Badilag.7 APM lulus dan mendapatkan nilai A untuk selanjutnya
Selain itu, peran unit MA lainnya seperti Badan mendapatkan sertifikasi. Contohnya yaitu PN Kelas IA
Pengawasan (Bawas) dan Unityang mengurusi Bandung dimana pada saat pengajuan pertama pada
Kepegawaian dan Organisasi Tata Kelola menjadi penting. September 2015 gagal mendapatkan nilai A, walaukemudian
Tidak semua kriteria dalam penilaian APM seharusnya pada pengajuan kedua akhirnya berhasil mendapatkan
menjadi beban Ditjen, mengingat beberapa kriteria sertifikasi. Kondisi ini menggambarkan bahwa satker
dalam ICPE juga terkait dengan Reformasi Birokrasi (RB) seharusnya melakukan persiapan maksimalterlebih
dan pengawasan. Kedua kriteria ini sebenarnya sudah dahulu sebelum mengajukan permohonan SAPM. Namun
dilakukan juga oleh unit yang mempunyai tugas dan demikian, mekanisme persiapan yang dilakukan oleh
fungsi terkait. Oleh sebab itu, penilaian mengenai RBdan satker juga tak jarang menimbulkan masalah. Biaya
pengawasan sebaiknya menggunakan hasil penilaian yang persiapan untuk memperbaiki kondisi satker dalam
sudah ada dan bukan lagi menjadi tugas Ditjen untuk rangka menunjang penilaian dalam sertifikasi APM tidak
melakukan penilaian. Sehingga pada saat satker dinilai, masuk dalam DIPA. Jika perbaikan merupakan hal-hal
tidak ada duplikasi penilaian terhadap hal tersebut. Jika yang menyangkut administrasi tentunya dapat diupayakan
hasil penilaian Tim Audit APM memiliki kesamaan dengan secara swadaya karena memang penilaian yang diberikan
hasil penilaian yang dilakukan oleh Tim RB dan Bawas, berkaitan erat dengan mekanisme kerja sehari-hari di
maka tentu tidak menjadi persoalan. Namun jika hasil pengadilan. Namun demikian, tidak jarang ditemukan
penilaian Tim APM berbeda dengan Tim RB dan Bawas, pengadilan yang memberikan porsi perhatian besar
maka akuntabilitas hasil penilaiannya kemudian akan kepada sarana dan prasarana dalam rangka menunjang
dipertanyakan. penilaian untuk akreditasi. Sehingga satker-satker
Kedua, yang tidak kalah penting dari proses APM ini juga berupaya untuk memperbaiki kualitas sarana dan
adalah tindak lanjut dari sertifikasi yang sudah diterima prasarananya lebih dahulu, meski dengan biaya sendiri.
Padahal sarana dan prasarana masuk ke dalam indikator
7 Pedoman Asesmen Akreditasi Penjaminan Mutu resourcemanagement dengan bobot indikator hanya 100
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’ah, 2017. dari total 1000. Permasalahaninilah yang seharusnya

48 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


OPINI

ditangkap oleh Ditjen Badilagdan pengadilan tinggi.


Kebutuhan terhadapsosialisasi terkait materi penilaian
SAPM perlu disebarkan terlebih dahulu, sehingga satker
memahami prioritas perbaikan yang diharapkan dan tidak
terbebani untuk hanya memikirkan perbaikan sarana dan
prasarana.
Namun demikian, jika dalam praktiknya pengadaan Namun demikian, akreditasi
sarana dan prasarana memang dibutuhkan demi penjaminan mutu bukan hanya
menunjang performa lembaga peradilan yang prima,
satu-satunya kebijakan MA yang
kebutuhan tersebut juga kemudian harus ditangkap oleh
Ditjen terkait. Pemetaan dari hasil akreditasi menjadi diambil dalam upaya peningkatan
modal penting dalam pengajuan perbaikan sarana dan pelayanan publik.
prasarana di daerah bagi Biro Perencanaan dan Organisasi
MA. Hal inilah yang dimaksud sebagai poin penting
tindaklanjut, bahwa pemetaan kondisi satkermelalui
mekanisme sertifikasi APM bisa jadi bahan dalam diskusi
perencanaan dan penganggaran. Sehingga MA, Bappenas
dan Kementerian Keuangan mendapatkan data yang
baik agar dalam mengalokasikan anggaran untuk sarana
dan prasarana lebih terukur dan efisien. Walaupun tidak
semua hasil satker akan langsung dialokasikan, namun juga secara periodik.
dari pemetaan yang ada tersebut seharusnya dapat Selain mekanisme surveillancetersebut,dibutuhkan
tergambar mana satker yang akan jadi prioritas dilihat dari mekanismeevaluasi yang menyeluruh dari pelaksanaan
kondisi riil di lapangan. Tentunya hal ini juga dikaitkan APM, khususnya di lingkungan pengadilan umum
dengan kondisi prasyarat dimana jika satker tersebut tidak mengingat pelaksanaan di satker Badilum sudah lebih
diperbaiki sarana dan prasarananya, maka pelayanan yang dulu dan jumlah satkernya pun sudah lebih banyak
akan diberikan kepada para pencari keadilan tidak akan yang terakreditasi dibandingkan Ditjen lainnya. Alokasi
optimal dipenuhi. anggaran untuk melakukan hal ini pun pada dasarnya
Ketiga, selain dua poin sebelumnya, terdapat satu hal sudah diakomodir melalui komponen pemantauan
lain yang perlu diperhatikan yaknimengenai keberlanjutan dan evaluasi di tahun 2018 maupun 2019. Evaluasi ini
dari kegiatan APM ini. Penerapan kebijakan akreditasi tentunya diharapkan dapat memberikan gambaran
seharusnya tidak dipandang sebagai proses seremonial lebih lanjut apakah sasaran dari kebijakan APM tercapai
sertifikasi semata. Banyaknya satker yang sudah ataupun sudah sejalan dengan implementasi cetak
terakreditasi tidak kemudian dijadikan dasar oleh MA biru MA 2010-2035 yang memiliki misi: 1) menjaga
untuk berhenti melakukan perbaikan pelayanan publik dan kemandirian badan peradilan; 2) memberikan pelayanan
pembinaan terhadap satker-satker yang ada. Sebagaimana hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan; 3)
data dalam Laporan Tahunan 2017 MA, disebutkan bahwa meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan;
pada tahun 2017 terdapat 324 pengadilan umum, 98 dan 4) meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan
pengadilan agama, 5 pengadilan militer dan 5 pengadilan peradilan.
tata usaha negara yang sudah terakreditasi. Angka-angka Namun demikian, akreditasi penjaminan mutu bukan
tersebut semestinya ditindaklanjuti dengan kegiatan yang hanya satu-satunya kebijakan MA yang diambil dalam
sifatnya menjaga ‘kualitas sertifikat’ APM yang diperoleh upaya peningkatan pelayanan publik. Masih ada kebijakan
satker. Kualitas pelayanan dan kinerja dari 4 lingkungan lain seperti pelayanan terpadu satu pintu, inovasi peradilan
peradilan perlu dimonitor dan evaluasi terus menerus. yang kemudian direplikasi, serta peningkatan pelaksanaan
Ditjen Badilag melalui Keputusan Direktur Jenderal layanan peradilan berdasarkan PERMA 1/2014 mengenai
Badilag No. 02 Tahun 2017 tentang Pedoman Penerapan pemberian layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu
Sertifikasi Akreditasi Penjaminan mutu di Lingkungan di pengadilan. Kegiatan-kegiatan tersebut perlu didorong
Peradilan Agama mengejawantahkan mekanisme ini dalam untuk dikembangkan dan tentunya direncanakan secara
bentuk pembinaan, pengawasan dan pemeliharaan yang tepat dalam dokumen rencana dan anggaran agar apa yang
dilakukan secara periodik. Begitu pula Ditjen Badilum, dicita-citakan MA untuk menjadi badan peradilan yang
dimana terdapat mekanismesurveillance yang dilakukan agung dapat terwujud.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 49


SOSOK

SYAMSUL MAARIF, S.H., LL.M., Ph.D


(Hakim Agung Mahkamah Agung RI)

50 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


SOSOK

Syamsul Maarif, S.H., LL.M., Ph.D,


Dari Madrasah Hingga Mahkamah

A
da hal yang menarik di Masjid untuk dijadikan tema dalam sebuah kuliah ramadhan di
Al-Mahkamah, Mahkamah Agung RI, pada Masjid Al-Mahkamah. Jamaah shalat asyik menyimak
Senin siang (21/05) usai shalat zuhur ceramah sang hakim agung. Dari ceramah sang hakim
berjamaah.Ketika jamaah shalat masih agung, banyak jamaah yang mengapresiasi kepiawaiannya
duduk rapi di barisannya, seorang lelaki berpeci dan berceramah yang fasih itu.
berkacamata naik ke atas mimbar. Suaranya yang
teduh mengawali kalimat dengan ucapan salam. Hakim agung Syamsul Maarif, S.H., L.LM., Ph.D., ternyata
Tak lama berselang, mengalirlah kisah inspiratif memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat. Hal
mengenai seorang kawan yang berkali-kali mengikuti ini ditekuninya sejak pendidikan tingkat dasar. “Saya
tes Calon Pegawai Negeri Sipil namun selalu kandas bersyukur karena oleh orang tua saya disekolahkan di
di putaran terakhir. sebuah madrasah,” tutur Syamsul Maarif kepada Tim
“Apakah tawakal itu ada batasannya, Sul?” tanya Redaktur Majalah Peradilan Agama, Senin (28/05), di
seorang kawan, yang selalu kandas lulus CPNS itu, ruang kerjanya.
kepada Sang Penceramah yang bernama lengkap Dari pendidikan madrasah itu, Syamsul Ma’arif
Syamsul Maarif. Ya, penceramah itu adalah yang mengenal kehidupan beragama, hidup apa adanya, serta
mulia seorang hakim agung dengan sederet prestasi menolong sesama. Ketika itu, Syamsul kecil belum
akademik dan fasih berbahasa Arab dan Inggris. terpikirkan cita-cita kedepan, kecuali hanya menjalankan
Pertanyaan itu menggoda sosok hakim agung, nasihat orang tua bahwa untuk dihargai oleh orang lain,
maka kita harus memiliki ilmu.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 51


SOSOK
aspek agama.
Kemudian saat kuliah di McGill,
saya bertemu denganCakNur
(Nurkholis Madjid), Syafii Maarif,
beliau-beliau jadi guest lecture di
sana, jadi saya ikuti juga. Saya juga
ikut mengurusi pengajian. Ikut
menjadi takmir di masjid komplek.
Jadi, sebenernya saya bukan ahli
ceramah, tapi mungkin karena takmir
di Masjid Al-Mahkamah ini kurang
penceramah, maka saya ditunjuk
hehe.
Ada pengalaman menarik dari
orang tua saya dulu. Jadi, ketika saya
lulus dari Fakultas Hukum dan
menjadi mahasiswa teladan 1
Universitas Brawijaya Malang,
kemudian berhasil mendapatkan
beasiswaS2 dan S3 di luar negeri, bagi
orang tua saya itu semuanya bagus,
Ketertarikan Syamsul Maarif pada mahasiswa Indonesia pertama yang
tapi yang paling bagus lagi saya harus
dunia hukum diawali dari kisah nyata, berhasil menyelesaikan Doctor of Civil
bisa ceramah. Itu pesan orang tua.
yaitu seorang guru di madrasah, Law di kampus bergengsi tersebut.
dimana Syamsul bersekolah, ditahan Benarkah Syamsul Maarfi pernah
Yang Mulia pernah menjabat
oleh pihak berwajib karena dalam under estimate terhadap pengadilan?
sebagai Ketua KPPU. Apa yang
ceramahnya dianggap mengkritik Lalu bagaimana pandangan Syamsul
menarik selama jadi Ketua KPPU?
pemerintah waktu itu. Setelah hidup Maarif terhadap perkembangan
KPPU berbeda dengan MA.
beberapa bulan hidup dalam tahanan, peradilan saat ini? Apa pesannya bagi
Bedanya, cakupan di KPPU lebih
guru tersebut dilepas tanpa melalui hakim dan aparat peradilan agar right
fleksibel: ekonomi dan hukum, politik
proses persidangan. on the track? Simak wawancara Tim
ekonomi, politik hukum ekonomi,
Syamsul Maarif saat itu bertanya Redaktur bersama Yang Mulia
politik ekonomi nasional, politik
kepada ayahnya mengenai hal Syamsul Maarif, LL.M., Ph.D,
ekonomi regional.
tersebut. Sang ayah secara singkat sebagaimana berikut:
Bidang yang saya dalami memang
mengatakan, “Gurumu itu guru
hukum ekonomi. Tapi cakupannya
madrasah, tidak punya duit, gimana Kami menyaksikan Yang Mulia
melebar. Tugas di KPPU tidak hanya
bisa dapat pembela.” berceramah dengan sangat fasih.
penegakan hukum, yaitu menghukum
Mendengar penjelasan singkat Sepertinya sudah biasa dan
siapa yang melalukan praktik
sang ayah, terbetik di benak terdalam profesional. Sejak kapan Yang Mulia
monopoli, tapi juga mempengaruhi
Syamsul Maarif, “Andai saya mengerti mulai berceramah?
kebijakan pemerintah.
hukum, saya akan bela guru saya tanpa Hehe...Pinter sih ndak yah.
Kalo saya boleh ngomomg.
biaya.” Mungkin karena sekolah saya di
Kebijakan persaingan usaha di KPPU
Niat tulus Syamsul Maarif telah madrasah sejak Ibditadiyah,
itu baru bisa berhasil ketika dua hal
terpatri dalam hati. Bersamaan Tsanawiah hingga Aliyah, jadi suasana
bekerja secara proper; pertama;
dengan itu, Allah takdirkan Syamsul berceramah memang sering dilatih.
pemerintah menghilangkan
Maarif mengenyam pendidikan strata Terlebih lagi saya juga masuk
kebijakan-kebijakan yang
satu di Fakultas Hukum dan menjadi pesantren salafiyah Sabiilul Muttaqin.
memberikan keuntungan hanya
Mahasiswa Teladan I Universitas Nah, di Jombang, seperti biasa
kepada kelompok tertentu. Kedua,
Brawijaya Malang, S2 (LL.M) pada ditradisi pesantren jika bulan puasa
KPPU harus tegas siapapun pelaku
Faculty of Law McGill University, dan kita keliling mondok di tempat lain,
usaha dan dari mana pun, jika
S3 (Doctor of Civil Law) pada Faculty seperti pesantren salafiyah pasuruan
meimbulkan praktik monopoli harus
of Graduate Studies McGill University. pimpinan Al-Mukarom Kyai Hamid,
ditegakkan hukum.
Syamsul Maarif merupakan nah di sana kita dilatih memperkuat

52 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


SOSOK

Sang ayah secara singkat mengatakan, “Gurumu itu guru


madrasah, tidak punya duit, gimana bisa dapat pembela.”
Mendengar penjelasan singkat sang ayah, terbetik di benak
terdalam Syamsul Maarif, “ Andai saya mengerti hukum, saya
akan bela guru saya tanpa biaya.”

Sedangkan di MA lebih fokus Sebetulnya, saya dulu sempat juga kasasi. Jadi sekarang sudah lebih
penegakan hukum. Kita tidak bisa frustasi, pada saat saya menjadi jelas sistemnya. Namun demikian,
meminta kebijakan kepada advokat tahun 1984, saya sudah masih banyak hal yang harus
pemerintah. keliling Jawa Timur. Nah, dari diperbaiki lagi agar lembaga peradilan
Perbedaan yang kedua, sebagai pengalaman itu, saya dulu tidak suka lebih modern dan menjadi peradilan
hakim agung di kamar perdata saya dengan pengadilan. Tapi karena saya yang agung.
juga harus mengadili perkara selain orang hukum, saya harus tahu
ekonomi. Seperti warisan. Bahkan pengadilan. Itu sebagai perjuangan Bagaimana Yang Mulia melihat
pada beberapa waktu yang lalu, ketika kita mengetahui sistem peradilan. hakim dan peradilan?
kamar agama kekurangan hakim Pertama, Sumber Daya Manusia
agung, saya harus menjadi majelis di Setelah saya masuk di KPPU, saya atau SDM-nya sudah jauh lebih bagus.
sana yang saat itu sedang berfikiran, untuk memperbaiki sistem Seleksi calon hakim lebih terpercaya.
menyelesaikan perkara warisan. hukum, saya harus masuk ke sistem Pelatihan-pelatihan juga lebih
tersebut. Lalu, atas diskusi dengan panjang. Saya yakin much better.
Apa yang mendorong Yang Mulia kawan-kawan, saya mendaftarkan diri Kecepatan proses persidangan
menjadi hakim agung? jadi hakim agung. Pada saat itu, saya jauh lebih cepat. Ada one day publish,
Keluarga saya pengen saya jadi bertanya-tanya, apakah saya bisa website sudah bagus, biaya perkara
guru. Sebab keluarga besar saya lulus, sebab dulu yang diprioritaskan bisa dicek di masing-masing preadilan.
memang latar belakang guru. Bapak adalah dari hakim karir. Status berkas bias diikuti di
saya adalah seorang guru, ibu saya pengadilan. Saya kira kita mengarah
juga guru, adik-adik saya juga hampir Lalu, setelah Yang Mulia menjadi ke peradilan yang modern. Terutama
seluruhnya guru, kecuali satu orang bagian dari sistem peradilan, yang terakhir ini kita akan mengarah
yang menjadi pengacara. bagaimana pandangan Yang Mulia ke peradilan elektronik atau e-court.
Bahkan, bapak saya sempat terhadap pengadilan sekarang? Sebelumnya, juga ada gugatan
mewanti-wanti saya, “Kamu silakan Dalam beberapa hal banyak yang sederhana. Ini banyak pujian dari
mau jadi apa saja, tapi jangan lupa sudah berubah lebih baik. Sistem berbagai kalangan. Ini terobosan luar
ngajar.” Makanya, saya juga sudah lebih baik. Website sudah biasa.
berpartisipasi mengajar part time di diperbaiki. Sidang sudah diatur
Universtias Brawaijaya, UII misalnya di pengadilan pertama harus Yang Mulia bisa jelaskan apa yang
Yogyakarta, dan Pascasarjana UI putus dalam waktu 4 bulan. Di menjadi latar belakang digagas
Salemba. pengadilan banding 3 bulan. Begitu e-court?

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 53


SOSOK
Saya sebagai Wakil Ketua di Pokja bergaullah dengan orang saleh dan Biografi Singkat Hakim
e-court ini. Ini lebih dilatarbelakangi tanya kepada hati nurani. Dengan itu, Agung Syamsul Ma’arif
oleh keinginan pimpinan kita. Sebagai insya Allah kita dapat menjalankan
salahsatu prakondisi peradilan tugas dengan baik. Data Pribadi
modern itu adalah adanya e-court. Berikut ini pesan saya untuk para 1. Nama: Syamsul Maarif
2. Tempat dan Tanggal Lahir: Mojokerto,
Di kementerian lain sudah hakim dan aparat peradilan:
September 1970
menerapkan elektronik. Misalnya, Pertama, integritas tidak bisa 3. Nama Ayah: H. Abdul Halim
pajak, perbankan, dan sebagainya. Di ditawar-tawar. Sepandai apapun jika 4. Nama Ibu: Hj. Siti Asmah
beberapa negara lain, hakimnya tidak tidak berintegritas bisa 5. Nama Isteri: Emi Syukron, S.H., LL.M
perlu buka berkas, cukup buka layar membahayakan. Kalo ragu-ragu 6. Tanggal lahir isteri: Malang, Juni 1957
saja. dengan integritas, lebih baik mundur 7. Pekerjaan Isteri : Karyawati
Bank Indonesia
Bank dunia pernah melakukan dari hakim.
8. Nama Anak: Yasser PR, M.Eng
survey. Ada 10 indikator. Dari 10 itu, Kedua, kapasitas atau kemampuan 9. Saudara kandung: 7 (tujuh)
bank dunia merangking. 2 dari 10 harus terus diasah. Rekan-rekan bersaudara
indikator itu adalah 1. Enforcing hakim jangan hanya menunggu
contract, sebearapa lama kreditor program peningkatan kapasitas Riwayat Pendidikan
1. Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah,
mengajukan gugatan sampai putusan; internal oleh Balitbang Diklat. Karena
Trowulan, Mojokerto, 1970
2. Kepailitan, berapa lama sampai anggarannya terbatas. Tapi harus 2. Madrasah Tsanawiyah, Sooko,
putusan dan budelnya dikembalikan berupaya mencari sendiri. Saya yakin Mojokerto, 1973
kepada kreditor. bisadan tidak mahal. Karena hampir 3. Madrasah Aliyah, Sooko, Mojokerto,
Dua indikator ini di Indonesia seluruhnya bahan yang diperlukan 1976
paling jelek. Kita ada pada rangking tersedia di media sosial. Jika anda 4. Pondok Pesantren Salafiyah Sabiilul
Muttaqin, Mojokerto, 1971-1976
145-an dari 190 negara. Salah satu bahasa inggrisnya bagus, bahasa
5. Sekolah Menengah Umum 2 Darul
pertanyaan di kuisioner itu adalah arabnya bagus, anda tidak akan Ulum, Jombang, 1977
apakah penggugat boleh mengajukan kesulitan. 6. Strata 1 (SH) Fakultas Hukum &
gugatan secara elektronik? Apakah Ketiga. Tantangan kita kedepan Pengetahuan Masyarakat Universitas
dapat melakukan pembayaran tidak hanya nasional. Tapi regional Brwaijaya, Malang, 1982
7. Strata 2 (LL.M) Faculty of Law, McGill
perkara elektronik? Bisakah dipanggil dan internasional. Isu transaksi
University Montreal, Kanada, 1990
secara elektronik? Dan kita tidak elektronik sekarang hampir blur 8. Strata 3 (Doctor of Civil Law) Faculty
dapat menjawab itu. Ketiga batasannya. Pembelinya di Indonesia, of Graduate Studies McGill University
pertanyaan itu memiliki nilai yang penjualnya di China. Tidak cukup Montreal, Kanada, 1998
tinggi. mendasarkan pada Pasal 1320 KUH
Pemerintah Indonesia, Perdata. Harus baca hukum perdata Jabatan Publik
1. Komisioner Komisi Pengawas
menyampaikan agar rangking kita internasional.
Persaingan Usaha (KPPU-RI),
bisa naik. Saya mewakili MA ikut rapat Dalam waktu dekat juga akan 2000-2006, 2007-2008
bersama membahasa mengenai ini. berlaku efektif Asean Ecomonic 2. Wakil Ketua KPPU-RI, 2000/2001,
Kita diharapkan untuk memperbaiki Community. Jika transaksi semakin 2004/2005
ini. Alhamdulillah Yang Mulia Ketua tinggi, maka potensi sengketa akan 3. Ketua KPPU-RI, 2003, 2006, 2007,
2008
MA setuju, lalu dibuat Pokja khusus tinggi. Standar internasional arbitrase
4. Hakim Agung, 2009-sekarang
merespon survei yang perlu sudah disepakati, jadikalau hakim-
diperbaiki. hakim tidak membaca tentang Jabatan Akademik
Itu saya appreciate betul kepada perkembangan itu maka akan 1. Dosen Fakultas Hukum Universitas
Yang Mulia Ketua MA. Investasi akan ditertawakan. Brawijaya, Malang, 1983-sekarang
datang di negara yang kondisinya Keempat. Kuasai Bahasa. Minimal 2. Dosen Fakultas Manajemen
Universitas Paramdina, Jakarta, 2000-
bagus. Dan jika ada sengketa dapat Arab dan Inggris. Saya berkali-
2003
diselesaikan dengan cepat. kalimencari tambahan tenaga yang 3. Dosen Pascasarjana Fakultas Hukum
Bahasa Inggrisnya ok, kok susah. Ini Universitas Indonesia, Jakarta,
Apa pesan Yang Mulia untuk hakim bukan pilihan, tapi ini wajib. 2000-sekarang
dan aparat peradilan? (Edi Hudiata, Rahmat Arijaya, Abu 4. Dosen Pascasarjana Fakultas Hukum
Universitas Islam Indonesia,
Dalam menjalankan tugasnya, Jahid, Achmad Fauzi)
Yogyakarta, 2000-sekarang
hakim akan selalu berhadapan dengan 5. Dosen Pascasarjana Fakultas Hukum
banyak persoalan dan godaan. Maka, Universitas Pancasila, Jakarta,

54 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


SOSOK
2000-sekarang 6. Ketua Umum Persatuan Tenis Warga Outlook 2007, Indonesia Economic
6. Dosen Pascasarjana Fakultas Hukum Peradilan (PTWP), Jakarta, 2014- Almanac, 2007;
Universitas Islam Riau, Pekanbaru, 2017 Heading Toward Fair Competition,
2003-2008 7. Ketua Umum IKAHI Cabang MA RI, Indonesia Economic Almanac, 2008;
7. Dosen Pascasarjana Fakultas Hukum Jakarta, 2018-2021 Business Competition in 2009, Indonesia
Universitas Airlangga, Surabaya, Economic Almanac, 2009.
2005-2009 Organisasi Kemahasiswaan
8. Instruktur Institute for Corporate 1. Ketua Umum Badan Perwakilan Publikasi Majalah Nasional
Directory, Jakarta, 2003-sekarang Mahasiswa Fakultas Hukum Unibraw, 1. Ketidakadilan Sistem Perdagangan
9. Direktur Eksekutif The Center for Malang, 1981-1982 Internasional, Prisma No. 7 Tahun
Law and Public Policy (Celpas), 2. Ketua Senat Mahasiswa Fakultas XXII, 1993;
Jakarta, 2003-sekarang Hukum Unibraw, Malang, 1982-1983 2. Keabsahan Kebijakan Mobil Nasional
3. Ketua Asosiasi Senat Mahasiwa Menurut Hukum Perdagangan
Profesi Hukum Se-Eks Karisedenan Malang, International (WTO), Hukum dan
1. Pengacara praktik Artono & Partner Malang, 1982-1983 Pembangunan, No. 5 Tahun XXVI,
Law Firm, Malang, 1979-1984 4. Pendiri Ikatan Senat Mahasiswa Oktober 1996;
2. Advokat Bahar & Partners, Jakarta, Hukum Seluruh Indonesia, Malang, 3. WTO dan Lingkungan Hidup, Hukum
1996-1999 1983 dan Pembangunan, No. 1 Tahun XXIX,
3. Pengurus Cabang Ikatan Advokat 5. Ketua Persatuan Mahasiswa Pebruari 1999;
Indonesia, Malang, 1984-1998 Indonesia di Montreal, Montreal, 4. Prinsip GATT/WTO atas Pembatasan
4. Managing Partners Syam & Associates, 1990-1991 Ekspor-Impor untuk Lingkungan
Jakarta, 1999-2000 Hidup, Arena Hukum, No. 8 Tahun 3,
5. Konsultan Bank Dunia Complaint Penghargaan Akademis Juli 1999;
Resolution Specialist, Jakarta, 1999- 1. Mahasiswa Teladan I Universtias 5. WTO dan Implikasinya terhadap
2000 Brawijaya, 1982 Sistem Hukum Nasional, Jurnal
6. Komite WTO, Kadin Pusat, Jakarta, 2. Penerima beasiswa supersemar Magister Hukum, No. 2, No. 1 Februari
1999-2004 untuk program S1 FH Unibraw, 1978- 2000;
7. Anggota Dewan Pengurus KADIN 1983 6. Enforcement of Competition Law and
Kanada, Jakarta, 1999-2003 3. Penerima beasiswa pemerintah Ensuring Its Transparancy in
8. Anggota Forum WTO, Jakarta, Kanada, S2, McGill University, Indonesia, Arena Hukum No. 16
2000-sekarang Montreal, Kanada, 1988-1991 Tahun 5, Maret 2002;
9. Penasihat Komite Nasional 4. Penerima beasiswa pemerintah 7. Tantangan Penegakan Hukum
Perundingan Perdagangan Kanada, S3, McGill University, Persaingan Usaha di Indonesia, Jurnal
Internasional (WTO), Jakarta, 2003- Montreal, Kanada, 1991-1995 Hukum dan Bisnis, Vol. 19, Mei-Juni
2008 5. Mahasiswa Indonesia pertama 2002;
10. Anggota Komite Hukum Kementerian menyelesaikan Doctor of Civil Law di 8. Beberapa Hambatan dalam
Negara BUMN, Jakarta, 2007-2008 Fakultas Pascasarjana Universitas Implementasi Hukum Persaingan
11. Vice President The 5th United McGill, Montreal, Kanada, 1998 Usaha di Indonesia, PH Newsletter
Conference on Trade And Kajian Hukum dan Bisnis, No. 51
Development, Turkey, 2005 Karya Ilmiah Desember 2002;
12. Chairman Plenary Session The 5th Buku 9. Perdebatan tentang Hukum dan
UNCTAD, Turkey, 2005 1. Merger dalam Perspektif Hukum Kebijakan Persaingan di WTO;
13. Chairman ASEAN Conference Forum Persaingan Usaha (Degraf Publishing: Bagaimana Seharusnya Indonesia
on Cempetition (AFCF), Jakarta, 2010); Bersikap, Jurnal Hukum Bisnis, Vol.
2005-2006 2. Hukum Persaingan Usaha: Antara 22, No. 4 Tahun 2003;
14. Anggota Pengurus Asean Law Teks dan Konteks (GTZ, 2002) 10. Penerapan UU Persaingan di Sektor
Association (ALA) National Comittee Perbankan, Bulletin Hukum
Indonesia, Jakarta, 2010-sekarang Publikasi Internasioan Perbankan dan Kebanksentralan Vol.
Some Challenges to The Enforcement of 2 No. 1, April 2004;
Organisasi Kemasyarakatan Competition Law in Indonesia,
1. Pendiri ICMI Orsat Montreal, Kanada, International Antitrust Law and Policies, Seminar Internasional
1991 2002; Peserta Jakarta International Competition
2. Ketua ICMI Orsat Washington DC, Some Challenges to The Enforcement of Forum, JW Marriot, 10 Juni 2015
Amerika Serikat, 1994-1995 Competition Law in Indonesia, Gadjah
3. Penasihat Indonesian Muslim Mada International Journal of Business, Penyusunan Regulasi
Association Washington DC, Amerika Januari 2004, Vol. 6, No.1; Anggota Pokja PERMA
Serikat, 1994-1995 Competiton Las in Indonesia Experience Wakil Ketua Pokja Perma tentang Tata
4. Ketua Yayasan Insan Khusnul to be Taken for The Development of Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana,
Khatimah, Jakarta, 2008-2013 Competition Las in China, Wahington 2014-2015
5. Ketua Umum/Presidium PP Ikatan University Global Studies Law Review, Vol.
Alumni Unibraw (IKA UB), Jakarta, 3, No. 2, 2004;
2010-2014, 2015-2019 Business Competition: Review 2006,

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 55


TOKOH KITA

Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum


(Hakim Agung Kamar Agama MA RI)

56 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


TOKOH KITA

Yasardin, Hakim Agung Humoris


dan Menyenangkan Bagi
Keluarga

K
abar terpilihnya Dr. Yasardin,
S.H., M.Hum sebagai hakim
agung mendapat sambutan
hangat dari masyarakat
Kurang lebih selama 24 tahun ia mengabdikan Provinsi Bengkulu terutama
masyarakat Kabupaten Kaur. Mereka
diri sebagai hakim karir. Selama itu ia mengemban sangat bangga. Wakil Ketua I DPRD
Kaur Darhan, S.I.P mengaku sangat
berbagai jabatan di pengadilan agama. Tepat bangga karena salah satu putra
daerah Kaur berhasil terpilih menjadi
pada tanggal 7 Novemver 2017, ia resmi dilantik hakim agung. Begitu ungkap harian
http://harianrakyatbengkulu.com.
menjadi hakim agung, sebuah puncak karir yang Di kalangan hakim dan pegawai
peradilan agama, Yasardin terkenal
diimpikan semua hakim karir di Indonesia. memiliki kompetensi yang bagus dan
berintegritas tinggi. Mereka mengaku
Yasardin memang pantas menjadi
hakim agung. “Pak Yasardin itu
memiliki kompetensi yang lengkap.
Ia jago dalam hal teknis yudisial,
hukum acara dan penguasaan hukum
materiilnya bagus, manajemen dan
kepemimpinnya apa lagi,” ungkap
Direktur Pembinaan Administrasi
Peradilan Agama, Dr. H. Hasbi Hasan,
S.H., M.H. Hal senada juga dikatakan
oleh Ketua Pengadilan Agama
Purwakarta Dr. Tamah, S.H., M.H.
“Selama menjadi hakim di Pengadilan
Agama Jakarta Selatan dulu, saya
mendapatkan banyak bimbingan dan
pengetahuan tentang hukum acara
dari Pak Yasardin,” ungkap Tamah.
Pria kelahiran Desa Padang
Leban, Padang Guci Kabupaten Kaur,
Bengkulu, 10 November 1959 ini
mengaku tidak pernah bermimpi
menjadi hakim agung. Ia dulu pernah

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 57


TOKOH KITA

gagal menjadi hakim. Pada tahun tahun itu juga ia dinyatakan lulus kasasi. Ketika para pihak mengajukan
1987 ia mengikuti tes calon hakim. sebagai hakim di peradilan agama. Ia upaya hukum ke tingkat kasasi, maka
Semua ujian tertulis berhasil ia mengikuti pendidikan dan pelatihan hakim agung akan memutuskan
lewati, namun gagal pada psikotes. calon hakim selama 2 bulan di Bale apakah penerapan hukum pengadilan
Karena gagal itu ia diangkat menjadi Indah, Bandung pada tahun 1991. banding dan tingkat pertama telah
calon PNS di PA Klungkung pada Yasardin berkarir sebagai hakim tepat atau tidak. Bila tidak tepat,
tahun 1987. “Ketika itu sistemnya bila dimulai ketika ia diangkat menjadi lalu hakim agung akan memutuskan
seorang tidak lulus menjadi hakim hakim Pengadilan Agama Curup dengan memperbaiki putusan
maka diangkat menjadi calon PNS pada tahun 1993. Pada tahun pengadilan tersebut.
saja. Bagi mereka yang mendapat 1997 ia dimutasi menjadi hakim Perjalanan karir Yasardin
peringkat terbaik ditempatkan tidak di Pengadilan Agama Bengkulu. terbilang cemerlang. Ia dipromosikan
jauh dari pulau Jawa. “Karena hasil Kemudian ia dipercaya menjadi wakil menjadi ketua Pengadilan Agama
ujian tertulis saya bagus, maka saya ketua Pengadilan Agama Curup pada Depok pada tahun 2008 setelah lebih
ditempatkan di Bali, dekat dengan tahun 1999. kurang dua tahun menjadi wakil di
pulau Jawa,” tutur Yasardin. Tidak lama menjabat sebagai sana. Setelah itu dipromosikan lagi
Karena ia memiliki kinerja dan wakil ketua di Pengadilan Agama menjadi wakil ketua Pengadilan
kompetensi yang bagus, pada tahun Curup kemudian ia ditarik menjadi Agama Jakarta Selatan. Kelas
1989 ia diusulkan mengikuti tes hakim asisten hakim agung pada tahun Pengadilan Agama Jakarta Selatan
kembali. Walaupun dulu pernah lulus 2001. Menjadi asisten hakim agung lebih tinggi dibandingkan Pengadilan
tes tertulis, ia tetap harus mengikuti memberikannya pengalaman Agama Depok. Tidak lama setelah
tes tertulis dari awal. Ia mengikuti tes berharga dalam hal teknis yudisial. itu, ia dipromosikan menjadi ketua
tertulis di Pengadilan Tinggi Agama Ia jadi paham betul bagaimana hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan
Mataram dan psikotes di Jakarta. Pada agung memutus perkara-perkara pada tahun 2011. Pada tahun 2013

58 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


TOKOH KITA

ia dipromosikan menjadi hakim Yasardin lulus sebagai wakil ketua film drama percintaan Indonesia
tinggi pada Pengadilan Tinggi Agama pengadilan tinggi agama. Pada tahun yang berjudul “Cintaku di Kampus
Palembang. 2017 ia dipromosikan menjadi wakil Biru”. Film yang diproduksi pada
Karena kebutuhan instansi, ketua Pengadilan Tinggi Agama tahun 1976 ini dulu sangat popular.
Yasardin diberi tanggungjawab Banteng. Berselang tidak lama, ia Film ini diangkat dari novel karangan
sebagai pengajar sekaligus sebagai dinyatakan lulus sebagai hakim agung Ashadi Siregar. “Saya dulu sama-sama
koordinator pendidikan lingkungan pada Mahkamah Agung RI. kuliah di Fakultas Syari’ah IAIN Syarif
peradilan agama di Pusdiklat Teknis Hidayatullah Jakarta dengan Pak
Mahkamah Agung pada tahun 2014. Cintaku di kampus biru dan Yasardin. Kami sama-sama berjuang
Tanggungjawab ini ia emban dengan perjuangan kami waktu kuliah itu. Setelah luluspun,
sangat baik. Ia membantu Pusdiklat Terbilang sangat jarang pasangan kami sama-sama berjuang mendaftar
dalam memberikan pelatihan dan suami isteri yang sama-sama CPNS. Alhamdulillah kami berdua
pendidikan bagi para hakim dan berprofesi sebagai hakim. Yasardin lulus,” kenang Ernida Basry. Ernida
aparat pengadilan. Semasa ia bertugas dan isterinya Dra. Hj. Ernida Basry, Basry yang saat ini menjabat sebagai
di Pusdiklat, bersama koleganya M.H di antara yang jarang itu. wakil ketua Pengadilan Agama Jakarta
ia berhasil menyusun draf Perma Perjodohan pasangan hakim ini Pusat merasa sangat menyenangkan
Nomor 14 Tahun 2016 tentang Tata sempat membuat penasaran Tim hidup berumah tangga bersama
Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi Redaktur Majalah Peradilan Agama. Yasardin.
Syari’ah untuk dibahas oleh Pokja. Selain itu, kota kelahiran keduanya Sama-sama berprofesi sebagai
Perma tersebut merupakan salah satu yang sangat berjauh membuat Tim hakim membuat Yasardin dan Ernida
Perma penting dalam penyelesaian Redaktur tidak dapat menahan diri Basry saling pengertian. Mereka
ekonomi syari’ah. Ada banyak untuk bertanya tentang perjodohan berdua saling memahami tuntutan
terobosan baru pada Perma itu. mereka. tugas profesi terutama ketika suatu
Setelah mengikuti serangkaian Ernida Basry bercerita bahwa saat harus mutasi. Selama berkarir
tahapan asesmen dan uji kelayakan, kisahnya dengan Yasardin seperti menjadi hakim, mereka terbilang

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 59


TOKOH KITA

Hilang Hafalan RBg Kalau Cuci Piring


Untuk urusan rumah tangga, Yasardin adalah sosok
“Bisa hilang hafalan pasal-pasal RBg yang suka membantu isteri. Ia senang hati melakukan
berbagai aktifitas rumah tangga seperti menyapu, menyuci
saya kalau mencuci piring”. Mendengar pakaian bahkan mengepel lantai. Saling bekerjasama
adalah komitmen Yasardin bersama isterinya. Akan tetapi,
jawaban polos Yasardin itu, Ernida Yasardin memiliki keunikan tersendiri. Ada satu pekerjaan
rumah tangga yang tidak mau ia lakukan, yaitu “mencuci
Basry tertawa terpingkal-pingkal. piring”.
Ernida Basry bercerita bahwa pernah suatu ketika ia
sedang hamil tua dan tidak memiliki pembantu. Malam
selalu bersama. Seperti ketika Yasardin diangkat menjadi itu Ernida Basry masak makanan kesukaan Yasardin dan
asisten hakim agung, Ernida Basry bertugas sebagai hakim makanan untuk persiapan lebaran esok hari. Tanpa diduga
di Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Walau berbeda tempat ketika subuh ia mengalami pecah ketuban. Lalu ia diantar
tugas mereka tinggal bersama di BSD. Yasardin ke klinik untuk melahirkan. Mereka berdua
Mereka seringkali berbagi pengalaman dalam menginap selama dua hari di klinik. Ketika pulang ke
menjalankan tugas sebagai hakim. “Saya tidak sungkan rumah, Ernida Basry mendapati piring-piring tidak dicuci
bertanya kepada Pak Yasardin ketika saya menemukan bahkan terlihat sudah banyak jamurnya. Lalu ia bertanya,
perkara yang terbilang rumit dan komplek. Demikian “kenapa piring tidak dicuci?”. Lalu Yasardin menjawab,
juga Pak Yasardin setelah lama menjadi asisten dan “Bisa hilang hafalan pasal-pasal RBg saya kalau mencuci
dipromosikan menjadi wakil di Pengadilan Agama Depok piring”. Mendengar jawaban polos Yasardin itu, Ernida
juga sering bertanya kepada saya tentang penanganan Basry tertawa terpingkal-pingkal. “Akhirnya kami berdua
perkara di tingkat pertama. Saya akui Pak Yasardin itu rajin menjadikan tutup periuk sebagai wadah untuk makan,”
membaca dibandingkan saya,” jelas Ernida Basry. kenang Ernida Basry.

Pemandu Wisata, Dosen di Kampus dan Pengajar di Selalu berserah diri pada Allah
Pusdiklat Ernida Basry mengungkapkan bahwa Yasardin tidak
Yasardin muda memiliki keahlian bahasa Inggris yang pernah merasa susah bila menghadapi masalah. Ketika ia
bagus. Sewaktu masih menjadi mahasiswa di IAIN Syarif dihadapkan pada masalah yang pelik ia selalu berdiskusi
Hidayatullah, Yasardin mengajar bahasa Inggris di lembaga dengan isterinya untuk memecahkan masalah tersebut.
kursus. Itu ia lakukan selain untuk mengembangkan “Apabila belum juga mendapatkan jalan keluar, kami
kemampuan bahasa Inggrisnya juga untuk menambah berdua menyerahkan semuanya pada Allah karena kami
uang kuliah. “Alhamdulilah, saya memperoleh sedikit sangat yakin bahwa Allah Maha Mengetahui tentang semua
penghasilan untuk membantu biaya kuliah. Saya bisa rahasia yang paling tersembunyi,” tutur Ernina Basry.
membeli buku-buku,” kenang Yasardin. Yasardin adalah sosok hakim agung yang religius. Di
Pada hari-hari libur sewaktu bertugas di Klungkung tempat tinggalnya di BSD ia aktif terlibat memakmurkan
Bali, Yasardin kerap mengisi waktunya menjadi pemandu mesjid. Ia salah seorang pengurus mesjid Raudatul Hakim
wisata bagi turis asing. Berbekal kefasihan berbahasa yang terletak di komplek Mahkamah Agung, Villa Serpong
Inggris ia pergi ke tempat-tempat wisata lalu menawarkan BSD. Ia sering mengisi pengajian, menjadi khatib Jumát,
jasa pemandu wisata. Ia merasa senang dengan jasa yang Idul Fitri dan Idul Adha. Rupanya, kecintaannya terhadap
ia tawarkan. Selain memperoleh penghasilan ia juga terus mesjid telah berlangsung lama. Ketika bertugas di
mengasah keahliannya berbahasa Inggris. Klungkung, Bali, Yasardin juga sangat aktif memakmurkan
Salah satu kegemaran Yasardin adalah mengajar. mesjid dan mushola. Walaupun di sana muslim adalah
Sewaktu menjadi ketua Pengadilan Agama Depok, Yasardin minoritas, ia selalu mengajak teman-teman pengadilan
juga sering mengisi waktu libur untuk mengajar di kampus agama dan warga sekitar untuk memakmurkan mesjid.
Universitas Islam Jakarta Cabang Depok. Kegemarannya Selama bertugas di Curup, hal serupa tetap ia lakukan.
ini terus berlanjut ketika ia bertugas sebagai Ketua Karakter religius ini menjadikannya sosok yang tenang.
Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Selain mengajar di “Pak Yasardin orangnya tenang, berbeda dengan saya yang
kampus-kampus, ia dipercaya mengajar di Pusdiklat emosi-an,” tutur Ernida Basry sembari tersenyum.
Mahkamah Agung di Megamendung, Bogor.
(Rahmat Arijaya)

60 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


TOKOH KITA

“Kaderisasi Penting
bagi Kemajuan Peradilan Agama”

S
emakin tinggi karir yang diraih Yasardin tidak terkesan mengkebiri pengadilan agama. Kita tahu bahwa
lantas menjadi orang yang santai. Semenjak hukum Islam telah lama masuk dan berlaku di Indonesia.
menjadi hakim agung, kesibukannya menjadi Ini dapat ditelusuri melalui buku-buku sejarah.
semakin bertambah. Beban perkara yang diterima Sekarang kita lihat, pengadilan agama telah memiliki
oleh Mahkamah Agung harus diputus dalam waktu yang kewenangan mengadili perkara yang semakin berkembang.
cepat. Pencari keadilan tidak perlu menunggu lama untuk Perkara jinayat di Aceh semakin berkembang. Saat ini adalah
memperoleh putusan. banyak jenis jinayat yang menjadi wewenang Mahkamah
Di sela-sela kesibukannya memakmurkan mesjid pada Syar’iyah seperti maisir, khalwat, ikhtilath, liwath, dan
hari libur, Tim Redaktur berhasil mencuri waktunya. lainnya. Bahkan saat ini juga sudah berkembang ke tindak
Dengan senyum ramah dan penuh keakraban, Yasardin pidana lain seperti pelecehan seksual dan pemerkosaan.
meluangkan waktunya diwawancarai di sebuah pojok di Tidak menutup kemungkin perkara-perkara keluarga lain
Mesjid Raudatul Hakim. Berikut petikan wawancaranya: seperti pidana anak bisa jadi menjadi kewenangan PA.
Selain perkara jinayah, pengadilan agama juga
Apa kira-kira yang perlu dilakukan untuk kemajuan berwenang menangani perkara ekonomi syari’ah seperti
peradilan agama kedepan? diamanatkan pada pasal 49 Undang-Undang Nomor 3
Dulu sempat pengadilan agama hanya mengurusi Tahun 2006. Ekonomi syari’ah itu sangat luas. Ada perkara
perkara nikah, talak, cerai, dan rujuk yang sering disebut berkenaan dengan sengketa bank syari’ah, lembaga
dengan NTCR. Kewenangan seperti itu sangat sempit dan keuangan mikro syari’ah, asuransi syari’ah, reasuransi

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 61


TOKOH KITA

semakin luas wawasan dan ilmu mereka. Keahlian mereka


dalam menangani perkara pelik dan komplek semakin
terasah. Nah, hal itu yang tampaknya belum kita lakukan
sekarang, yaitu pengkaderan terstruktur.
Menjadi pemimpin yang baik itu tidak kebetulan.
Seseorang harus mengalami berbagai tahapan. Ia harus
diberikan kesempatan mendapatkan pengalaman dan
pengetahuan. Banyak di antara teman-teman kita hakim
itu berkembangkan karena keinginan pribadi. Mereka
kuliah melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
syari’ah, reksadana syari’ah, obligasi syari’ah, sekuritas seperti S2 dan S3 dengan biaya sendiri. Saya lihat keinginan
syari’ah, pembiayaan syari’ah, pegadaian syari’ah, dana untuk meningkatkan kualitas SDM kita sebagai hakim lebih
pensiun lembaga keuangan syari’ah, bisnis syari’ah dan dominan karena keinginan pribadi bukan dilakukan secara
lainnya. Untuk bisnis syari’ah sendiri memiliki cakupan terstruktur oleh institusi. Sebagai contoh saja ya, sebelum
yang luas. jadi asisten saya telah menjadi wakil ketua kelas II. Setelah
Dengan kewenangan yang semakin bertambah itu, 6 tahun saya jadi asisten saya ditempatkan kembali
peradilan agama harus siap dan mampu meresponnya menjadi wakil kelas II lagi. Itu kan tidak bagus untuk sistem
dengan baik. Salah satu yang sangat penting ditingkatkan pengkaderan. Hal semacam itu tidak hanya sempat terjadi
adalah kualitas SDM. SDM peradilan agama harus mampu pada saya tapi juga pada teman-teman hakim yang lain.
mengantisipasi berbagai kemungkinan sengketa yang
muncul dari aktifitas bisnis syariáh. Setiap kali saya Apa pesan Bapak bagi hakim yunior?
memberikan materi pada pelatihan pada Sertifikasi Memang sebaiknya kaderisasi itu dilakukan secara
Hakim Ekonomi Syari’ah saya menekankan pentingnya terstuktur oleh institusi. Tapi perlu dicatat bahwa kita
peningkatan kualitas SDM ini. Saat ini saya lihat teman- juga tidak boleh hanya menyerahkan kepada institusi
teman di peradilan agama telah berusaha meningkatkan saja. Hakim kan dituntut untuk berilmu dan bermoral
kualitas SDM nya di bidang ekonomi syari’ah tapi itu bagus. Agar terhindar menjadi hakim yang masuk neraka
dilakukan secara pribadi. Dalam waktu dekat kita harus sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi maka harus
lakukan secara lebih terstruktur. berilmu dan bermoral. Jadi jangan bercita-cita macam-
macam menjadi hakim agung dulu lah.
Bagaimana kaderisasi harus dilakukan? Yang penting itu harus berintegritas moral dan berilmu
Saya akui saat ini di antara kekurangan kita adalah dulu lah. Nanti, menjadi hakim agung itu akan datang
kaderisasi. Kaderisasi itu harus dilakukan secara dengan sendirinya belakangan. Menjadi hakim agung itu
terstruktur. Sejak menjadi calon hakim, ketika mereka harus bermoral tinggi. Perbuatan kita yang kecil-kecil
mengikuti pendidikan dan pelatihan selama dua tahun, dulu itu nanti mungkin diketahui oleh Komisi Yudisial.
kita harus sudah bisa mengamati mana yang layak menjadi Saya beri contoh begini ya. Saya tidak pernah menyangka
kader yang harus dibina terus. Pasti akan terlihat nantinya saya akan dicecar pertanyaan sedemikian rupa waktu
mana hakim yang bisa berkembang dengan yang tidak. Akan tes di Komisi Yudisial . Saya dulu pernah menjadi ketua
terlihat mana hakim yang memiliki disiplin dan kompetensi. Persatuan Tenis Warga Peradilan (PTWP) Jakarta. Ada isu
Karir mereka itu harus diperhatikan, penempatannya yang diperoleh oleh Komisi Yudisial bahwa saya menarik
harus pada daerah yang memungkinkan mereka untuk uang iuran kepada hakim untuk acara pertandingan tenis.
maju. Kalau hakim potensial hanya ditempatkan bertahun- Untung ketika itu saya dapat memberikan penjelasan
tahun di pelosok itu sangat merugikan bagi kaderisasi. yang sebenarnya kepada penguji. Iuran tenis itu dilakukan
Untuk mengikuti pendidikan S2 saja mereka susah. Itu berdasarkan kesepakatan kita bersama. Waktu itu kita
merupakan kesalahan terstruktur. mengadakan acara pertandingan tenis se wilayah DKI
Oke lah kalau pertama kali penempatan sebagai Jakarta dan kita tentu butuh dana. Nah dana tersebut
hakim tidak masalah kalau ditempatkan di pelosok. Tapi tentunya harus berasal dari kita sendiri karena kita
setelah itu mereka harus ditempatkan di pengadilan sangat dilarang mendapatkan dana dari luar. Kemudian
yang memungkinkan mereka untuk berkembang. Itu kita sepakat untuk iuran bersama. Intinya saya ingin
agar mereka dapat sekolah lagi. Mereka harus diberikan mengatakan bahwa sekecil apapun rekam jejak kita akan
kesempatan untuk menangani perkara yang bervariasi. diketahui oleh Komisi Yudisial.
Semakin bervariasi perkara yang ditangani maka akan (Rahmat Arijaya, Achmad Fauzi)

62 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


TOKOH KITA

Reform, di Osaka, Jepang.


DAFTAR RIWAYAT HIDUP 3. Seven Area For Court Exellance dimuat pada Badilag.
Net.
Data Pribadi: 4. Urgensi Hukum Perjanjian Syariah Nasional dimuat
pada Majalah elektronik Badilag;
1. Nama Lengkap: Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum. 5. Asas Kebebasan Berkontrak Syariah di muat di Varia
2. Tempat Lahir: Desa Padang Leban, Padang Guci, Peradilan.
Kabupaten Kaur, Bengkulu. 6. Gugatan Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum
3. Tanggal lahir: 10 November 1959. Dalam Perkara Ekonomi Syariah, di muat pada Varia
4. Nama Ibu: Sadimah. Peradilan.
5. Nama Ayah: Moh. Yagus. 7. Buku “Asas Kebebasan Berkontrak Syariah”.kencana,
6. Isteri: Dra. Ernida Basry, S.H., M.H. . Prenada Media Group, Jakarta, 2018.
7. Anak 3 orang: 1. Fauzan Akbary (alumni Tehnik Material
ITB, Bandung), 2. Faiz Adela (Alumni Jurusan Fisika Pengalaman Jabatan:
UI, Depok), 3. Fadlan Ardinda (Mahasiswa Jurusan 1. Kepala Sub Kepaniteraan Gugatan pada Pengadilan
Geofisika UI, Depok). Agama Klungkung, Bali, tahun 1989-1999.
2. Panitera Pengganti Pada Pengadilan Agama Klungkung,
Pendidikan: : Bali, tahun 1999-1993.
1. SD Negeri tahun 1972, di Bengkulu. 3. Hakim pada Pengadilan Agama Curup, Bengkulu, tahun
2. Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Pancasila, 1993-1997.
tahun 1977, di Bengkulu. 4. Hakim pada Pengadilan Agama Kota Bengkulu, tahun
3. Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Pancasila, tahun 1997-1999.
1980, di Bengkulu. 5. Wakil ketua Pengadilan Agama Curup, Bengkulu, tahun
4. Fakultas Syariah IAIN Syarif Hidayatullah, tahun 1986, 1999-2001.
di Ciputat. 6. Asisten Hakim Agung/Panitera Pengganti pada MA-RI,
5. Fakultas Hukum Universitas Mahendradatta, tahun tahun 2001-2006.
1991, di Bali. 7. Wakil ketua Pengadilan Agama Depok, tahun 2006-
6. Program Magister Ilmu Hukum, Pascasarjana 2008.
Universitas Tarumanegara, tahun 2004, di jakarta. 8. Ketua Pengadilan Agama Depok, tahun 2008-2009.
7. Doktor Ilmu Hukum, Pascasarjana Universitas Islam 9. Wakil Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan, tahun
Bandung, di Bandung tahun 2013. 2009-2011.
10. Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan, tahun 2011-
Pelatihan di dalam dan di luar negeri: 2013.
1. Environmental law and Enforcement Short Course For 11. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Agama
Judges, tahun 1999, di Australia. palembang, tahun 2013 – 2014.
2. The Country Focused Training Course, tahun 2003, di 12. Hakim Tinggi pada PTA Jakarta yang diperbantukan
Jepang. pada PUSDIKLAT Tehnis MA-RI. Tahun 2014 sd 2017;
3. Training For Commercial Court Judges in Intelectual 13. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten tahun
Property Right (IPR), tahun 2003, di jakarta. 2017
4. Kursus al-Ahwal asy-Syakhshiyyah, tahun 2009, di 14. Hakim Agung pada MA-RI sejak 7 November 2017
Cairo, Mesir. sampai dengan sekarang.
5. Study banding tentang Arbitrase Syariah, tahun 2010,
di Mesir, Yordania dan Dubai. Pengalaman Mengajar:
6. Study banding Diklat Ekonomi Syariah di Mesir, tahun 1. Pengajar pada PUSDIKLAT Tehnis Mahkamah Agung RI
2016. tahun 2009 – sekarang;
2. Dosen tidak tetap pada Universitas Muhammadiyah
Karya Tulis: Tangerang sejak tahun 2016;
1. Problem Hukum Penggabungan Perkara pada 3. Dosen tidak tetap pada UIN Ciputat, Tangerang Selatan
Pengadilan Agama, dimuat pada Mimbar Hukum. sejak tahun 2015.
2. Issues/Problems On Civil Court Proceduces, makalah Dr. Yasardin, S.H., M.Hum.
pada seminar Comparative Sudy on Legal and Judicial

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 63


ANOTASI PUTUSAN

Perspektif Kemanfaatan Hukuman Penjara


(Analisi Putusan Nomor 02 K/Ag/Jn/2017)
Prof. Dr. Drs. H. Makhrus, SH., M.Hum.
Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Foto: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f9/Alif_Laam_Meem_Muslim_Fraternity_At_Domestic_Violence_Rally.JPG

A. Latar Belakang Putusan (Lammens: 1978: 48) Perubahan sosial yang


Penegakan hukum tentunya diharapkan mendasar, kadang-kadang membawa tuntutan
memberi manfaat. Selain keadilan dan kepastian dan impilaksituntutan hukum yang ada. Dalam
hukum, kemanfaatan juga menjadi salah satu kasus pemidanaan, kasus yang diterapkan harus
dari tujuan hukum. Hukum Islam yang pada secara tegas dan mutlak di satu sisi, di pihak lain
umumnya dipahami sebagai sebuah paradigma konsisi masyarakat sangat dipertimbangkan
yang sakraL dan relegius selalu berhadapan dalam setiap keputusan hukum. Karena Hukum
dengan dilemanya sendiri, yakni kepastian islam Islam disyari’atkan untuk kemaslahatan
hukum disatu sisi dan realitas sosial yang selalu umatnya. (Abd Wahab Khllaf, 1990: 98)
berubah dan menuntut adanya proses adaptasi. Sebagaimana dalam Qaidah: (as-Syatibi, ttp. 135)

64 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


ANOTASI PUTUSAN

Dalam kasus a quo, pilihan hakim memberikan ta’zir berupa penjara justru
membuat pelaku tidak terima. Pelaku lebih memilih ta’zir jenis cambuk
karena dinilai lebih bermanfaat. Pelaku mengeluhkan bahwa penjara
akan menyebabkannya tidak bisa melaksanakan profesinya sehari-hari
dan tidak bisa menunaikan tanggung jawab dalam urusan keluarga.

pada tingkat banding, lagi-lagi hakimmemutuskan


ِ ‫ت الْمصـلَحةُ فـث ـ َّـم حكْم‬
‫هللا‬ ِ ِ ِ ِ ‫اَألَح َكام تَ ُدورو َن مع م‬
ُ ُ ََ َ ْ َ ‫صال ِح الْعــبَاد فَ َحـ ْـيــثُ َم َو َجـ َـد‬
َ َ َ َ ُْ ْ ُ ْ pemberian hukuman penjara lagi. Pada akhirnya,
pelaku memohon kasasi di Mahkamah Agung. Lagi-lagi
Hukum berkisar kepada kemaslahatan hamba, jika hakim agung menguatkan putusan sebelumnya untuk
dalam suatu (ijtihad) terdapat kemaslahatan itulah yang memberikan hukuman penjara.
dinamakan hukum Allah. Kasus ini menarik untuk dikaji lagi berkaitan dengan
Menjadi perdebatan ketika terjadi perbedaan perdebatan mengenai nilai manfaat yang seharusnya
penafsiran kemanfaatan antara pelaku kejahatan dan dijadikan pertimbangan dalam pemberian putusan.Terjadi
hakim sebagai pemutus perkara. Terutama pada aspek perdebatan cara pandang menilai manfaat antara pelaku
hasil putusan, karena setiap putusan pasti dianggap tidak dan hakim sebagai pemutus perkara. Dalam kasus a quo,
adil bagi pihak yang dirugikan, tatapi putusan hukum tidak pilihan hakim memberikan ta’zir berupa penjara justru
melihat siapa yang dirugikan, Hukuman diterapkan harus membuat pelaku tidak terima. Pelaku lebih memilih ta’zir
melihat sejauh mana putusan itu memuat asas keadilan jenis cambuk karena dinilai lebih bermanfaat. Pelaku
dan asas manfaat. Hal ini bisa ditemui dalam satu kasus mengeluhkan bahwa penjara akan menyebabkannya
putusan Mahakmah Agung Nomor 02 K/AG/JN/2017. tidak bisa melaksanakan profesinya sehari-hari dan
Putusan tersebut berkaitan dengan kasus pelecehan tidak bisa menunaikan tanggung jawab dalam urusan
seksual yang terjadi di Daerah Nangroe Aceh Darussalam. keluarga. Menurut pelaku, kerugian dan beban ta’zir
Kasus ini menarik untuk dianalisis tidak hanya karena isi yang ditimpakan kepadanya sebenarnya tidak sebanding
kasusnya, tetapi juga berkaitan dengan pilihan hukuman dengan jarimah yang dilakukannya. Dalam mengomentari
yang ditimpakan hakim kepada pelaku dan keberatan kasus ini, penulis melihat bahwa pilihan hukuman berupa
pelaku menerima jenis hukuman tersebut. Kasus pelecehan penjara sudah tepat dilihat dari sisi kemanfaatannya jika
seksual di Aceh diatur dalam Qonun Nomor 6 Tahun 2014 diukur dari empat perspektif, yakni yuridis, sosiologis,
tentang Hukum Jinayat. Pasal 46 dan Pasal 47 Qonuna quo fiqih dan filosofis.
menyatakan bahwa pelaku pelecehan seksual diancam tiga
jenis hukuman (ta’zir), yakni cambuk, denda dan penjara. B. Duduk Perkara
Dalam putusan di atas, hakim lebih memilih menjatuhkan Kasus ini telah diputuskan oleh Mahakamah Agung
hukuman berupa penjara. melalui Putusan Nomor 02 K/AG/JN/2017. Kasus ini
Pilihan jenis hukuman tersebut ternyata membuat merupakan jarimah pelecehan seksual. Kronologinya
pelaku justru tidak terima. Pelaku lebih meminta untuk adalah sebagai berikut. A sebagai pelaku. B sebagai korban.
diberikan hukuman cambuk karena berbagai alasan. Ceritanya berawaldari perjalanan yang dilakukan B pada
Ketidakterimaan pelaku ini terekam dalam perjalanan hari Minggu, tepatnya tanggal 7 Agustus 2016. Pada tanggal
kasus. Pada persidangan tingkat pertama, hakim telah tersebut, dengan bersama teman-temannya, B menumpang
memutuskan hukuman penjara bagi pelaku. Selanjutnya mobilnya A dalam perjalanan dari Medan-Sumatera Utara

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 65


ANOTASI PUTUSAN

Pelaku lebih meminta untuk diberikan hukuman cambuk karena


berbagai alasan. Ketidakterimaan pelaku ini terekam dalam perjalanan
kasus. Pada persidangan tingkat pertama, hakim telah memutuskan
hukuman penjara bagi pelaku. Selanjutnya pada tingkat banding,
lagi-lagi hakimmemutuskan pemberian hukuman penjara lagi.

menuju ke Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan. Di dalam Gampong Air Pinang, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten
mobil tersebut, terdapat 5 (lima) orang yang menumpang. Aceh Selatan. Saat memasuki wilayah tersebut, A tiba-tiba
Salah satu dari lima orang tersebut adalah B. Mobil yang menghentikan mobilnya dan sejurus kemudian A memegang
mereka tumpangi adalah miliknya A dan disopiri sendiri tangan B. Dengan tanpa pikir panjang, A membujuk B untuk
oleh A. Jenis mobilnya adalah Toyota Avanza, warna putih, pergi kembali ke Medan, dan seketika itu juga B menolak
dengan Nomor Polisi BK 1068 CY.Selama perjalanan bujukan tersebut. Setelah ditolak bujukannya, tidak lama
tersebut, A selalu melihat-lihat B walaupun B duduk di kemudian A menaikan kaca mobil (menutup). Selanjutnya,
bangku belakang. B mencurigai A yang selalu melihat-lihat A juga mengunci pintu mobil. Tidak diantarkan ke rumah,
melalui kaca bagian dalam mobil. Dari gerak-gerak ini, B B justru dibawa oleh A menuju daerah lain di Kota
sebenarnya sudah tidak nyaman. Tapaktuan untuk menginap di Hotel. Ketika menuju hotel,
Di tengah perjalanan, rombongan mobil tersebut A tetap melakukan pelecehan seksual dengan memegang
berhenti di tempat penjual buah jeruk. Merasa aman untuk serta mengelus-elus paha B. Sebenarnya B berusaha
berbicara di tempat pemberhentian, B bercerita kepada untuk menangkis tangan A. B tidak berdaya menahan
temannya bahwa A selalui melihat-lihat dirinya melalui perlakuan A dan bahkan A masih melanjutkan perbuatan
kaca di depan sopir. Temannya B tidak menanggapi terlalu senonoh dengan mencolek dagu dan paha B. Kemudian
serius cerita B. Kemudian pada hari Senin, tanggal 8 A mengajak B untuk menginap di Hotel. Dengan tegas B
Agustus 2016 sekitar pukul 05.30 WIB, teman B bernama C menolak ajakan itu dan penolakannya tersebut ditegaskan
beserta tiga temannya yang lain turun di daerah Gampong dengan sambil menangis. Akhirnya B menghidupkan
Terbangan, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan. kembali mesin mobilnya dan menjalankan mobil tersebut.
Sehingga, praktis tinggal B saja sebagai perempuan di Selanjutnya, B menyadari bahwa perjalanannya sudah
dalam mobil bersama A. memasuki kembali ke daerah Gampong Air Pinang. Dengan
Kemudian mobil berjalan kembali dengan tujuan memberanikan diri, B meminta agar A menurunkan B di
mengantarkan B ke Tapaktuan. Di tengah perjalanan, A daerah Gampong Air Pinang. Walaupun belum sampai
memaksa B untuk berpindah duduk dari belakang ke ke daerahnya sendiri, alasan B meminta penurunan di
depan. A bahkan memaksa B untuk duduk di samping A. daerah Gampong Air Pinang adalah B mempunyai nenek
Karena merasa terpaksa dan tidak ada pilihan lain, maka yang rumahnyaberalamat di wilayah tersebut. Awalnya A
B menuruti kemauan A tersebut. Peristiwa pelecehan tidak bersedia menurunkan B. Kemudian B mengancam A
seksual mulai terjadi setelah perjalanan memasuki daerah bahwa kalau sampai tidak diturunkan di wilayah tersebut,

66 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


ANOTASI PUTUSAN

maka B akan memecahkan kaca mobil tersebut. Akhirnya, di dalam Rumah Tahanan.
A menurunkan B di pinggir Jalan Gampong Air Pinang. Terhadap putusan pada tingkat pertama tersebut,
Setelah diturunkan di pinggir jalan yang masih jauh dari terdapat banding ke Mahakamah Aceh. Lagi-lagi di
rumah neneknya, kemudian B menelpon keluarganya dan tingkat banding ini, A dinyatakan bersalah. Bahkan
meminta segera dijemput. Singkat cerita, kemudian B tiba ditingkat banding ini, majelis hakim menambah hukuman
di rumah yang dikehendaki dan sekaligus menceritakan penjaranya, tetapi menghapus hukuman cambuknya.
apa yang dialaminya selama perjalanan kepada keluarga. Melalui Putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor 15/
B membeberkan seluruh apa yang telah dilakukan A di JN/2016/ MS.Aceh, tepatnya tanggal 27 Desember 2016,
dalam mobil dan ketika menuju hotel. hakim memutuskan perkara bagi A dengan rincian
C. Analisis Putusan amar lengkapnya adalah sebagai berikut: 1) Menerima
Terhadap kasus tersebut, B melaporkan kepada permintaan banding Pembanding/Jaksa Penuntut
pihak yang berwajib. Dalam persidangan di Mahkamah Umum; 2) Membatalkan Putusan Mahkamah Syar’iyah
Syar’iyah Tapaktuan, A didakwa melanggar perbuatan TapaktuanNomor 0008/JN/2016/MS.Ttn. dengan
jinayat sebagaimana diancam dalam Pasal 46 Qanun Aceh mengadili sendiri: a) Menyatakan Terdakwa A telah terbukti
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat. Majelis secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan jarimah
hakim di Mahkamah Syari’ah Tapaktuan menyatakan pelecehan seksual sebagaimana diatur Pasal 46 Qanun a
bahwa A dinyatakan bersalah karena terbukti melakukan quo; b) Menjatuhkan‘uqubat ta’zir kepada Terdakwa A
pelecehan seksual kepada B. Melalui Putusan Mahkamah berupa penjara selama 3 (tiga) bulan dikurangi selama
Syar’iyah TapaktuanNomor 0008/JN/2016/MS.Ttn., Terdakwa A ditahan di dalam Rumah Tahanan Negara; dan
tertanggal pada 5Desember 2016, hakim memutuskan c) Memerintahkan Jaksa Penuntut Umum agar Terdakwa A
perkara bagi A dengan rincian amar lengkapnya adalah segera ditahan.
sebagai berikut: 1) menyatakan Terdakwa Atelah terbukti Terhadap putusan tingkat banding tersebut, Terdakwa A
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan jarimah merasa tidak puas. Selanjutnya, A melakukan permohonan
pelecehan seksual sebagaimana diatur Pasal 46 Qanuna kasasi di Mahkamah Agung. Lagi-lagi pada permohonan
quo; 2) menjatuhkan hukuman terhadapTerdakwa A kasasi,majelis hakim di Mahkamah Agung menghukum
dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan 15 (lima jarimah ta’zir berupa hukuman penjara selama waktu
belas) hari; 3) menetapkan lamanya Terdakwa A dengan sebagaimana telah diputuskan di tingkat banding. Majelis
‘uqubat ta’zir cambuk sebanyak 15 (lima belas) kali di hakim memutuskan perkara bagi A dengan rincian amarnya
depan umum dikurangi selama Terdakwa pernah ditahan adalah menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi

Di sisi lain, hakim menilai bahwa pilihan jenis hukuman tersebut


sudah tepat untuk dalam rangka mengakomodasi rasa keadilan
untuk memberikan efek jera kepada pelaku serta masyarakat
dan pemulihan trauma bagi pihak korban. Penulis lebih condong
mendukung ketepatan hukuman penjara karena pilihan hukuman
tersebut setidaknya memenuhi rasa keadilan dilihat dari empat
perspektif, yakni yuridis, sosiologis, usul fikih dan filosofis.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 67


ANOTASI PUTUSAN

Dia menyadari bahwa kejadian hukum yang menimpanya


tersebut telah menyadarkan bahwa Aceh memiliki keistimewaan
dengan pemberlakuan Qonun yang berisikan hukum Pidana
Islam. Materi yang diatur Qonun tersebut berimplikasi kepada
pengaturan peristiwa yang tidak diatur dalam hukum lain.

(Terdakwa A). Dari perjalanan kasus ini, sisi menariknya Kasasi (Terdakwa A) lebih menerima dengan ikhlas atas
ditunjukkan dengan adanya keinginan A untuk meminta Putusan Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan, yakni hukuman
perubahan jenis hukuman; dari penjara menjadi berupa cambuk sebanyak 15 (lima belas) kali cambuk.
cambuk. Perjuangan A tersebut ditempuh bahkan sampai Untuk memperkuat argumentasinya, Pemohon Kasasi
menyebabkan kasus tersebut sampai kepada kasasi. A (Terdakwa A) memahami bawa Qanun Syariat Islam yang
berargumen bahwa hukuman yang ditimpakan kepadanya berlaku di Aceh hanya memberlakukan dan mengatur
terlalu berlebihan. Di sisi lain, hakim menilai bahwa pilihan hukuman berupa hukuman cambuk dan tidak pernah
jenis hukuman tersebut sudah tepat untuk dalam rangka memberlakukan hukum penjara. Sebagai penutup
mengakomodasi rasa keadilan untuk memberikan efek jera argumentasi yuridisnya, Pemohon Kasasi (Terdakwa A)
kepada pelaku serta masyarakat dan pemulihan trauma menolak dinyatakan telah melakukan pelecehan seksual.
bagi pihak korban. Penulis lebih condong mendukung Menurutnya, dia hanya sekedar merayu, lalu mengajak B
ketepatan hukuman penjara karena pilihan hukuman untuk makan malam. A mengakui memang melakukan
tersebut setidaknya memenuhi rasa keadilan dilihat dari pegang tangan dan colek dagu B, tetapi perbuatan itu
empat perspektif, yakni yuridis, sosiologis, usul fikih dan diakui oleh A untuk sekedar mengajak makan malam dan
filosofis. bukan dalam rangka melakukan pelecehan seksual.
Sejak persidangan pertama, Terdakwa A tidak Selanjutnya untuk memperkuat argumentasi
menghendaki hukuman penjara, sehingga dia sangat yuridisnya, Pemohon Kasasi (Terdakwa A)
berkepentingan memohon pengubahan hukumannya, mengemukakan alasan-alasan kemanusiaan di balik
yang semula berbentuk penjara menjadi cambuk. Di permohonan pengubahan hukuman tersebut. Pemohon
sisi lain, majelis hakim tetap teguh mempertahankan Kasasi (Terdakwa A) menyadari bahwa apa yang telah
hukuman bagi Terdakwa A berbentuk penjara. Dalam dilakukannya tersebut merupakan persoalan hukum
membangun argumentasi keberatannya, Terdakwa yang bertentangan dengan adat masyarakat Aceh. Dia
menyampaikan beberapa alasan yuridis untuk meminta menyadari bahwa kejadian hukum yang menimpanya
penggantian bentuk hukuman. Pemohon kasasi (Terdakwa tersebut telah menyadarkan bahwa Aceh memiliki
A) menyatakan bahwa dirinya sangat keberatan atas keistimewaan dengan pemberlakuan Qonun yang
tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menuntut dirinya berisikan hukum Pidana Islam. Materi yang diatur Qonun
berupa hukuman 3 (tiga) bulan penjara. Dia beralasan tersebut berimplikasi kepada pengaturan peristiwa yang
tuntutan tersebut terlalu berlebihan. Sebagai alternatif tidak diatur dalam hukum lain. Sehingga, kejadian ini
terhadap keberatan bentuk hukuman penjara, Pemohon menyadarkannya untuk selalu menjalani kehidupan

68 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


ANOTASI PUTUSAN

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Qanun. Alasan ikhtilath. Bagi jarimah tersebut, yang ada adalah ‘uqubat
kemanusiaan berikutnya adalah mengenai profesinya. ta’zir yang bersifat sedang dan maksimal. Bentuknya pun
Pemohon kasasi beralasan bahwa sebagai seorang bersifat alternatif. Berdasarkan pasal 46 Qonun Jinayat,
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Guru, dia harus melaksanakan hukuman bagi pelaku Jarimah pelecehan seksual adalah
pekerjaan sehari-hari untuk mengajar di sekolah. Apabila ‘uqubat ta’zir cambuk maksimal 45 (empat puluh lima) kali
Pemohon Kasasi sampai dipenjara beberapa bulan, atau denda maksimal 450 (empat ratus lima puluh) gram
tentunya hal ini akan sangat menyulitkannya untuk emas murni atau penjara maksimal 45 (empat puluh lima)
melaksanakan kewajiban pekerjaan tersebut. Sebagai bulan.
tambahan argumentasi beban amanat, Pemohon Kasasi Ketepatan argumentasi dan bentuk hukuman tersebut
juga menceritakan bahwa dirinya mempunyai tanggungan bisa dibaca dari empat perspektif, yakni yuridis, agamis,
anak dan istri. Beban keluarganya semakin terasa berat sosiologis dan filosofis. Pemenuhan aspek yuridis terletak
karena istrinya dalam keadaan baru melahirkan dengan pada penggunaan alternatif hukuman. Dalam kasus a quo,
operasi dan orang tuanya juga keadaan sakit parah. Beban Qonun memberikan kewenang bagi hakim untuk memilih
keluarga yang ditanggungnya juga tidak hanya berkaitan hukuman dengan pilihan tiga alternatif. Pasal 46 Qonun
kepentingan internal keluarga. Dia menyebutkan bahwa Jinayat menyebutkan bahwa ada tiga macam bentuk
dirinya sedang menanggung adik kandungnya yang sedang hukuman, yakni cambuk atau denda atau penjara. Kata
kuliah. “atau” dalam pasal tersebut menunjukkan bahwa bentuk
Terhadap permohonan Pemohon Kasasi beserta hukuman tersebut bersifat alternatif. Sesuai teori hukum
alasan-alasannya tersebut, majelis hakim agung menolak pidana, apabila suatu tindak pidana diancam dengan
permohonan tersebut. Menurut majelis, alasan yuridis lebih satu jenis pidana pokok, maka itu dinamakan pidana
yang disampaikan oleh Pemohon Kasasi adalah tidak dapat bersifat alternatif (Mulyadi, 2008: 296). Dalam hal ini, hakim
dibenarkan. Majelis hakim menilai bahwa Putusan Judex mempunyai kekuasaan untuk memilih jenis hukuman
Factihal ini Mahkamah Syar’iyah Aceh yang membatalkan sesuai dengan rasa keadilan yang dikonstruksikan dalam
Putusan Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan adalah sudah pertimbangannya. Pemilihan salah satu jenis merupakan
benar atau tidak salah dalam menerapkan hukum. Majelis kebebasan hakim. Tentunya pilihan alternatif yang
menilai bahwa putusan tersebut telah dibangun atas diberikan Qonun tersebut adalah dalam rangka memberikan
konstruksi hukum dengan pertimbangan yang tepat dan peluang kepada hakim untuk memberikan hukuman yang
benar. Majelis membenarkan pertimbangan Mahkamah dianggap paling adil sesuai dengan konteks kasus dan serta
Syariah bahwa tidak ada ‘uqubat hudud terhadap jarimah mempertimbangkan rasa keadilan semua pihak. Dalam

Menurut majelis, alasan yuridis yang disampaikan


oleh Pemohon Kasasi adalah tidak dapat dibenarkan.
Majelis hakim menilai bahwa Putusan Judex Factihal
ini Mahkamah Syar’iyah Aceh yang membatalkan
Putusan Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan adalah sudah
benar atau tidak salah dalam menerapkan hukum.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 69


ANOTASI PUTUSAN

Dilihat dari aspek sosiologis, hukuman ini mempunyai peran


pembentukan keteladanan di mata masyarakat. Pelaku bukanlah
orang biasa. Dia adalah seorang guru PNS. Sebagai seorang yang
berprofesi pada pekerjaan yang mulia, sudah seharusnya yang
bersangkutan memegang teguh nilai-nilai moral publik.

argumentasinya, majelis hakim agung memperlihatkan itulah sebagai penebus jarimah yang merugikan korban
bahwa pilihannya untuk menjatuhkan hukuman berupa sekaligus mencederai profesinya sebagai guru. Secara
penjara berangkat dari semangat memberikan efek jera sosiologis, jarimah yang dilakukannya telah meruntuhkan
kepada pelaku serta masyarakat yang berpotensi menjadi idealitas profesi mulia yang dimilikinya. Dengan demikian,
pelaku, dan dalamrangka mempertimbangkan rasa pilihan penjara merupakan refleksi pilihan hukuman
keadilan korban secara khusus dan masyarakat secara yang mengantarkan pelaku kepada pembinaan. Pelaku
umum. Pertimbangan hukum yang dikonstruksikan hakim perlu dibina melalui sistem hukuman yang bukan atas
tersebut telah mencerminkan proses yang absah secara kemauannya sendiri. Apabila hakim menuruti bentuk
yuridis. Tujuan hukuman harus mencerminkan 1) aspek hukuman sesuai keinginan pelaku, sama saja hakim
retribution (pembalasan), 2) aspek speciale preventions mengikis fungsi hukuman pidana sebagai salah satu
(pencegahan khusus pelaku), yakni supaya pelaku sarana melakukan pembinaan kepada pelaku. Pilihan
kejahatan tidak mengulangi perbuatannya, dan 3) aspek hukuman yang disesuaikan dengan keinginan pelaku
generale preventions (Pencegahan umum) yakni hukuman menunjukkan hukuman tersebut tersesatkan menjadi
harus mampu menjadi pelajaran bagi publik supaya tidak media transaksional.
berbuat kejahatan serupa. (Makhrus Munajat, 2016: 78) Pentingnya hukuman penjara bagi pelaku sebagai
Dilihat dari aspek sosiologis, hukuman ini mempunyai pembinaan juga bisa digunakan untuk mendorong pelaku
peran pembentukan keteladanan di mata masyarakat. mengalami keinsafan atas kesalahan yang dilakukannya.
Pelaku bukanlah orang biasa. Dia adalah seorang guru Dalam pengakuan pelaku, terdapat pernyataan yang
PNS. Sebagai seorang yang berprofesi pada pekerjaan yang kelihatannya sederhana tetapi sebenarnya membahayakan.
mulia, sudah seharusnya yang bersangkutan memegang Disebutkan dalam salinan putusan bahwa pelaku merasa
teguh nilai-nilai moral publik. Posisinya sebagai guru berat mengakui bahwa apa yang dilakukannya merupakan
menuntut dia justru seharusnya menjadi teladan di pelecehan seksual. Walaupun pelaku mengakui mencolek
masyarakat. Apa yang dilakukan Terdakwa A sama sekali dan memegang paha, pelaku menganggap bahwa
tidak mencerminkan perbuatan yang baik sekaligus tidak perbuatannya bukan pelecehan seksual tetapi merupakan
pantas sebagai seorang guru. Dalam konteks inilah, tidak cara merayu untuk mengajak makan. Ini pernyataan
sepantasnya keadaan profesi sebagai guru menjadi alasan yang membahayakan. Adanya keengganan mengakui
baginya untuk meminta keringanan hukuman. Sebagai bahwa perbuatannya tersebut bukan pelecehan seksual
PNS, dia tentunya pernah mengikrarkan sumpah sebagai menunjukkan adanya semangat kontraproduktif dengan
KORPRI untuk mengutamakan bangsa dan negarra. Justru keberadaan qonun dan semangat Aceh untuk menegakkan
seharusnya dia harus bersedia menerima hukuman yang syariat Islam. Oleh sebab itu, sangat penting ada hukuman
ditetapkan oleh hakim karena pilihan hukuman penjara

70 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


ANOTASI PUTUSAN

Dengan demikian, putusan hakim tersebut telah tepat dibaca


dari logika kaidah di atas. Dengan memberikan hukuman penjara,
maka hakim lebih mendahulukan menolak kemafsadatan
(berupa runtuhnya supremasi hukum) dibanding mendapat
kemasalahatan (memebuhi kepentingan pribadi dan keluarga
pelaku).

penjara agar pelaku menginsyafi bahwa perbuatannya


adalah pelecehan seksual.
Dilihat dari dimensi usul fikih, putusan hakim tersebut Gambar 1: Trend Kekerasan Terhadap Perempuan
memang sengaja menolak kemanfaatan (maslahat) (Komisi Nasional Perempuan, 2018: 11)
pribadi pelaku dan lebih memilih menolak kemafsadatan Dari angka kekerasan terhadap perempuan Tahun
lain (rusaknya integritas penegakan hukum). Dalam usul terakhir, pelecehan seksual menyumbangkan 704 kasus.
fikih, terdapat suatu kaidah yang berbunyi “menolak Berkaca dari masalah nasional tersebut, posisi pelaku A
kemafsadatan lebih diutamakan daripada mengambil sebagai guru seharusnya turut mengemban tanggungjawab
kemaslahatan”(Syatibi, ttt: 6). Dalam kasus ini, apabila untuk menyuarakan terwujudnya masyarakat yang
hakim menuruti keinginan pelaku, maka putusan tersebut moralis. Namun, apa yang dilakukan pelaku tersebut justru
berpotensi menyebabkan mafsadat, bahkan mafsadatanya menghancurkan idealitas semacam itu. Kalau jarimah yang
jauh lebih besar. Apa yang dilakukan oleh pelaku A tersebut dilakukan oleh A dianggap oleh hukum sebagai suatu hal
mencerminkan perbuatan amoral yang semakin kronis yang biasa, selain itu kalau hakim dengan mudah menuruti
di negeri ini. Pelecehan seksual merupakan salah satu kemauan pilihan hukum seperti diminta A, maka hal ini
kejahatan yang sering terjadi kepada perempuan. Menurut menjadi preseden yang sangat buruk dalam penegakan
beberapa informasi, Indonesia sedang menghadapi darurat hukum. Ke depannya akan banyak masyarakat yang menilai
kekerasan terhadap perempuan. Menurut Catatan Komnas bahwa penegakan hukum terutama qonun syariah di Aceh
Perempuan, kasus kekerasan terhadap perempuan hanyalah bersifat slogan semata. Oleh sebab itu, pilihan
mengalami trend kenaikan. hakim memberikan penjara sehingga menyebabkan pelaku
merasa sangat menyesal, hal ini merupakan langkah
konstruktif untuk semakin menegaskan supremasi hukum.
Citra supremasi hukum inilah yang lebih mahal daripada
kepentingan individu pelaku yang berupa pekerjaan dan
keluarga pelaku. Moralitas publik lebih mahal dijaga dari
keuntungan individu. Dengan demikian, putusan hakim
tersebut telah tepat dibaca dari logika kaidah di atas.
Dengan memberikan hukuman penjara, maka hakim lebih
mendahulukan menolak kemafsadatan (berupa runtuhnya
supremasi hukum) dibanding mendapat kemasalahatan
(memebuhi kepentingan pribadi dan keluarga pelaku).

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 71


ANOTASI PUTUSAN

Prinsip proporsionalitas juga digunakan dalam membangun


argumentasi hukum atas posisi hak kemanusiaan seseorang
di hadapan hukuman yang telah ditetapkan hukum.
Seperti yang terjadi dalam kasusa a quo. Dalam hal ini, ada
semacam anomali yang dibangun oleh pelaku jarimah.

Dalam kacamata filosofis, pilihan hukuman ini bisa Hukuman penjara baginya justru lebih berat bagi dirinya.
dijelaskan dengan teori keadilan. Salah teori keadilan yang Perasaan yang berat terebut bukan karena penjaranya,
masih relevan adalah teorinya dari Aristoteles. Filosof ini tetapi karena dia harus kehilangan kemampuan dan
memperkenalkan teori keadilan distributive sebagai salah keluangan untuk melaksanakan profesi dan menunaikan
satu jenis keadilan. Keadilan distributive mempunyai salah panggilan kemanusiaan di atas. Oleh sebab itulah dia
satu bentuk bernama keadilan proporsional (Ostwald, mengajukan pengubahan jenis hukuman hingga kasusnya
1962: 117-120). Jenis keadilan seperti ini bermakna bahwa dibawa ke kasasi Mahkamah Agung. Dilihat dari keadilan
keadilan tidak harus pemberian sama rata dan sama rasa, proporsional, pertimbangan hukuman ini bisa meminjam
tetapi yang tidak kalah penting adalah pendistribusian menentukan bagaimana hukum tersebut dinamakan
bagi berbagai pihak sesuai dengan proporsi haknya. Dalam proporsional. Adalah Kai Moller mengembangkan indikator
kajian filsafat hukum, prinsip roporsionalitas berkembang suatu hukum dinamakan memenuhi prinsip proporsional.
sangat pesat. Prinsip ini sering digunakan untuk menengahi Di antara indikatornya yang relevan dengan kasus ini adalah
persoalan pembagian hak antara dua atau lebih pihak yang legitimate goal of law, rational achievement, necessity dan
sama-sama sedang berkompetisi untuk memperjuangkan balancing (Kai Möller, 2012: 711-715). Jadi, sesuai dengan
haknya. teori di atas bahwa hakum dianggap telah proporsional
Prinsip proporsionalitas juga digunakan dalam apabila memenuhi indikator legitimate goal of law. Dalam
membangun argumentasi hukum atas posisi hak kasus a quo, pertimbangan dan putusan yang diambil oleh
kemanusiaan seseorang di hadapan hukuman yang telah hakim telah memenuhi kriteria legitimate goal of law.
ditetapkan hukum. Seperti yang terjadi dalam kasus a Putusan hakim tersebut telah sesuai dengan pertimbangan
quo. Dalam hal ini, ada semacam anomali yang dibangun yuridis yang ada. Selanjutnya rational achievement-nya
oleh pelaku jarimah. Pelaku mendalilkan bahwasannya dilihat dari prestasi rasional di balik lahirnya putusan
hukuman berupa penjara tersebut sangatlah tidak adil tersebut. Bahwa hukuman penjara tersebut sengaja dipilih
bagi dirinya yang berstatus sebagai guru PNS yang harus hakim untuk memberikan efek jera. Pertimbangan efek jera
selalu masuk setiap hari. Selain itu, ketidakadilan putusan ini tidak hanya kepada pelaku tetapi juga kepada publik.
tersebut juga terlihat dengan ketiadaan perhatian hakim Melalui pilihan hukuman penjara ini terdapat pelajaran
kepada faktor kemanusiaan yang ditanggung pelaku, yang menarik, bahwa hukuman memang tidak boleh
yakni merawat istri baru operasi dan orang tua yang menuruti keinginan pelaku. Dalam hal ini, memang pelaku
sakit bertahun-tahun, bayi baru lahir dan membiayai adik menginginkan hukuman cambuk saja; sesuatu hukuman
kandung yang masih sekolah. Semua alasan kemanusiaan yang walaupun sakit tetapi cuma sebentar dan tidak banyak
dan profesi tersebut terasa lebih berharga daripada sekecil merugikan dirinya. Tetapi dengan hukuman penjara,
kesalahannya yang hanya melakukan kekhilafan berupa sakitnya terdapat pada lamanya dia harus menjalani
mencolekan dan merayu gadis tersebut. hukuman dan adanya pengurangan beberapa haknya

72 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


ANOTASI PUTUSAN

seksual bisa mencapai 45 bulan penjara. Pilihan hukuman


penjara hanya sampai tiga bulan ini menunjukkan, bahwa
sebenarnya hakim sangat memperhatikan keadaan profesi
dan tanggung jawab keluarga pada diri si pelaku. Dengan
lama waktu yang hanya tiga bulan, sebenarnya hukuman
Tetapi yang harus menjadi perhatian yang ditimpakan kepada pelaku termasuk kategori ringan.
Hakim telah berimbang menerapkan hukuman antara
bahwa kemanfaatan tersebut tidak pertimbangan kepentingan pelaku dan upaya membangun
efek jera ke ruang publik.
seharusnya hanya diorientasikan
D. Kesimpulan
kepada kepentingan pelaku semata. Demikianlah kasus putusan Mahakmah Agung Nomor
02 K/AG/JN/2017 ini menjadi pelajaran penting. Memang
dalam memberikan keputusan, setiap hakim harus
memperhatikan kemanfaatan hukum. Tetapi yang harus
menjadi perhatian bahwa kemanfaatan tersebut tidak
seharusnya hanya diorientasikan kepada kepentingan
terkait untuk pekerjaan dan keluarga. Dalam hal inilah, pelaku semata. Justru kemanfaatan hukum harus ditarik
pilihan berani ini menjadi pelajaran penting bagi setiap untuk kepentingan publik. Dalam kasus di atas, penulis
orang untuk tidak meremehkan hukum. Dengan kejadian lebih condong mendukung penerapan hukuman penjara
seperti ini diharapkan semua orang akan jera untuk tidak dalam kasus pelakunya seperti itu. Dengan perspektif
mengulangi perbuatan jarimah serupa dan jarimah lainnya. yuridis, sosiologis, usul fikih dan filosofis, pilihan hukuman
Teoritisasi seperti ini sesuai dengan pertimbangan hukum berupa penjara lebih mempunyai manfaat strategis untuk
yang disampaikan oleh Majelis Hakim bahwa putusannya menimbulkan efek jera bagi pelaku dan masyarakat lain yang
untuk menjatuhkan hukuman penjara selama 3 (tiga) berpotensi menjadi pelaku. Hukuman ini lebih membawa
bulan dikurangi dengan masa tahanan adalah dalam rangka kesan yang membekas sebagai suatu pembinaan daripada
mengakomodasi rasa keadilan serta memberikan efek jera hanya sekedar cambuk. Hukuman penjara membutuhkan
kepada pelaku dan masyarakat, sekaligus memulihkan waktu lama bagi pelakunya untuk menjalaninya. Sehingga
trauma bagi pihak korban. masa hukuman tersebut diharapkan akan menyadarkan
Pertimbangan hukum yang dikonstruksikan hakim pelaku atas kesalahan perbuatannya (jarimah). Dengan
tersebut juga relevan dengan persyaratan ketiga teori demikian, tujuan penghukuman akan membantu untuk
proporsional, yakni necessity. Pemenuhan indikator memberi efek jera kepada –tidak hanya– pelaku, bahkan
necessity ini mempunyai hubungan dengan relevansi juga kepada masyarakat publik lain yang berpotensi
atas perspektif usul fikih. Dalam kasus ini, level necessity meniru pelaku.
(kebutuhan yang dianggap noscaya) oleh hakim bukanlah
kebutuhan pribadi dan keluarga pelaku. Majelis hakim Daftar Pustaka
lebih melihat bahwa kebutuhan yang niscaya justru Abdul Wahab Khallaf, Ilmu Ushul al-Fiqh, (Kairo: dar al-Qalam, 1990), hlm,
terletak pada perhatian atas pemenuhan rasa keadilan 198.
Asy-Suyuti, Al-Asybah wa an-Nazair, (Beirut: Dar al-Fikr, t.t.), hlm. 176.
untuk memberikan efek jera kepada Terdakwa dan
Al-Syatibi,Abu Ishaq.Al-Muwafaqat Jilid II, (ttp: Dar Ibnu Affan, ttt).
masyarakat dan pemulihan trauma bagi pihak korban. Aristotle. Nicomachean Ethics. Ed. Ostwald, M. (New York: Book Five,
Secara singkat bisa disimpulkan bahwa yang kebutuhan 1962).
yang dianggap niscaya adalah kemanfaatan publik bukan Komnas Perempuan, Catatan Kekerasan terhadap Perempuan Tahun 2017.
kemanfaatan pribadi. Pilihan necessity yang berorientasi (Jakarta: Komnas Perempuan, 2018).
H. Lammens, Islam Belief and Institutions, cet. 2, (New Delhi: Oriental
publik ini menjadi pelajaran penting bagi pelaku dan
Books Reprint Corporation, 1979), hlm. 48.
bagi masyrakat. Jangan sampai terjadi lagi permohonan Makhrus Munajat, Hukum Pidana Islam, Yogyakarta, Teras, 2016.
keringanan hukuman yang orientasinya hanya diarahkan Mulyadi,Mahmud.Criminal Policy: Pendekatan Integral Penal Policy dan
kepada kepentingan pribadi. non Legal Policy dalam Penanggulangan Kejahatan. (Pustaka Bangsa
Mengenai pemenuhan atas indikator keempat teori Press: Medan, 2008).
proporsional, yakni balancing, hal ini bisa dilihat dari Möller, Kai. Proportionality: Challaenging the Critics. International Journal
of Constitutional Law, Volume 10, Issue 3, 1 July 2012, Pages 709–731.
lamanya hukuman penjara. Bahwasannya sesuai dengan
Diakses dari  https://doi.org/10.1093/icon/mos024
Pasal 46 Qonun a quo, hukuman pelaku pelecehan

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 73


POSTUR PERKARA
PERKARA

https://i1.wp.com/detak-unsyiah.com/wp-content/uploads/2017/05/148508.jpg?fit=1477%2C1108

Perkara Jinayat dalam Angka dan Data

L
ebih jauh lagi, Mahkamah Agung dalam
laporan tahun 2017 lalu merilis, capaian
Tahun 2018 merupakan fase lima tahun kinerja bidang penanganan perkara
Mahkamah Agung telah berhasil memutus
kedua (2016-2020) dalam peta jalan perkara sebanyak 16.474 dari 17.862 perkara atau
pembaruan peradilan (2010-2035). Fokus 92,23% sehingga telah melampaui target Indikator
Kinerja Utama (IKU) sebesar 70% sebagaimana
pembaruan pada fase ini diarahkan pada ditetapkan.
Target IKU tersebut, jika diuraikan lebih spesifik
peningkatan akses terhadap keadilan, dalam penyelesaian perkara jinayat yang menjadi
kewenangan Mahkamah Syar’iyah/Peradilan Agama,
dukungan terhadap reformasi hukum, perkara kasasi jinayat yang diterima tahun 2017
manajemen perkara berbasis elektronik, meningkat 125% dari tahun 2016 yang menerima
4 perkara. Jumlah perkara yang diputus meningkat
pelayanan publik berbasis elektronik dan 125% dari tahun 2016 yang memutus sebanyak
4 perkara. Rasio produktivitas memutus perkara
simplifikasi administrasi perkara. jinayat sebesar 100%, sehingga tidak ada sisa
perkara pada akhir tahun 2017. Hal ini sama dengan
kinerja penyelesaian perkara tahun 2016. Sepanjang
tahun 2017 tidak ada pengajuan upaya hukum

74 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


POSTUR PERKARA
peninjauan kembali terhadap putusan
jinayat yang telah berkekuatan hukum
tetap, namun ada satu qanun jinayat
Aceh yang diuji materil pada tahun Jumlah perkara jinayat yang diterima
2017 lalu yaitu Qanun Nomor 6 tahun Mahkamah Syar’iyah tahun 2017 meningkat
2014 tentang Hukum Jinayat yang 8,95% dibandingkan tahun 2016 yang
pada akhirnya ditolak. menerima 324 perkara. Jumlah perkara yang
Berdasarkan laporan Mahkamah diputus berkurang 8,05% dibandingkan
Agung tahun 2017, jumlah perkara tahun 2016 yang berjumlah 298 perkara..
jinayat yang diterima Mahkamah
Syar’iyah Aceh berkurang 20%
dibandingkan tahun 2016 yang
menerima 15 perkara. Jumlah
perkara yang diputus meningkat
20% dibandingkan tahun 2016 Tabel keadaan perkara kasasi jinayat di MA 2017
yang berjumlah 15 perkara. Rasio
produktifitas memutus perkara No Klasifikasi Sisa 2016 Masuk 2017 Jumlah beban Putus Sisa 2017
jinayat pada Mahkamah Syar’iyah 1 Jarimah 0 7 7 7 0
Aceh sebesar 100%, sehingga sisa 2. Khamar 0 1 1 1 0
perkara nihil. 3. Maisir 0 1 1 1 0
Sepanjang tahun 2017 lalu, perkara Jumlah 0 9 9 9 0
maisir masih menempati posisi atas
yang masuk, perkara ikhtilath posisi Tabel kinerja penanganan perkara jinayat tahun 2017
kedua dan perkara zina, pelecehan
seksual serta khamar masing-masing No Klasifikasi Sisa 2016 Masuk Jumlah Putus Sisa 2017
pada posisi ketiga, keempat dan 2017 beban 2017
kelima. 1. Maisir 2 120 122 113 9
Jumlah perkara jinayat yang 2. Ikhtilath 1 69 70 64 6
diterima Mahkamah Syar’iyah tahun 3. Zina 0 28 28 24 4
2017 meningkat 8,95% dibandingkan 4. Pelecehan seksual 2 27 29 24 5
tahun 2016 yang menerima 324
5. Khamar 0 23 23 19 4
perkara. Jumlah perkara yang diputus
6. Khalwat 2 20 22 21 1
berkurang 8,05% dibandingkan tahun
7. Pemerkosaan 2 6 8 7 1
2016 yang berjumlah 298 perkara.
8. Liwath 0 2 2 2 0
Sisa perkara berkurang 36,17%
Jumlah 9 295 304 274 30
dibandingkan tahun 2016 yang
berjumlah 47perkara.
Peningkatan jumlah perkara Penyelesaian perkara yang sebanyak 1.388 perkara, dengan
maisir tersebut, disumbang oleh tepat waktu sangat diapresiasi oleh jangka waktu memutus 91,96%
Mahkamah Syar’iyah Kutacane yang Mahkamah Agung. Menurut Ketua mampu diputus di bawah 3 (tiga)
bulan.
pada tahun 2017 sebanyak 27 perkara MA, terbitnya SK KMA Nomor 214 Terkait penyelesaian perkara
maisir, kemudian Mahkamah Syar’iyah tahun 2014 tentang jangka waktu jinayat, masyarakat Aceh juga
Kualasimpang sebanyak 21 perkara, penanganan perkara di MA dan memberikan apresiasi kepada
Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren peradilan di bawahnya, sebagai upaya Mahkamah Syar’iyah yang telah
keberhasilan di bidang penanganan memutus sesuai qanun yang berlaku
sebanyak 13 perkara dan Mahkamah
perkara yang sederhana, cepat, dan dan peraturan perundang-undangan
Syar’iyah Jantho sebanyak 12 perkara. biaya ringan. terkait. (Alimuddin)
Meskipun demikian, peningkatan Rasio produktivitas memutus
perkara jinayat banyak diterima dan perkara tahun 2017 meningkat 4,92% Referensi :
diputus oleh Mahkamah Syar’iyah dari tahun 2016 yang berjumlah 1. Laporan Mahkamah Agung
Jantho dan Mahkamah Syar’iyah 87,31% dan menjadi capaian tertinggi Republik Indonesia tahun 2017.
sepanjang sejarah Mahkamah Agung. 2. Panitera Muda Hukum dalam
Banda Aceh, masing-masing 49 Sisa perkara pada tahun 2017 juga Laporan Tahunan Mahkamah
perkara untuk wilayah Jantho dan 34 menjadi yang terendah sepanjang Syar’iyah Aceh 2017.
perkara untuk wilayah Banda Aceh. sejarah Mahkamah Agung, yaitu

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 75


POSTUR SDM

https://www.munplanet.com/topics/human-resources

Kinerja SDM Peradilan Agama yang


Unggul
Pengadilan dituntut untuk menyediakan standar pelayanan yang bermutu,
pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan pengguna
layanan pengadilan. Untuk mencapainya, terdapat 7 kriteria penilaian yang
ditetapkan dalam menciptakan Kinerja Peradilan Indonesia yang Unggul
(Indonesia Court Performance Excellent) yaitu 1. Kualitas Kepemimpinan, 2.
Rencana Strategis, 3. Kualitas Pelayanan, 4. Sistem dokumen administrasi, 5.
Manajemen Sumber Daya, 6. Manajemen Proses, dan 7. Sistem Pengawasan.

I
ndeks Nilai Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung seleksi CPNS/Calon Hakim tahun 2017, didasarkan pada
sejak tahun 2013 selalu mengalami kenaikan. Pada Perma No. 2 Tahun 2017 tentang Pengadaan Hakim,
tahun 2017 Nilai RB Mahkamah Agung adalah 88,27, berhasil menjaring sebanyak 1.591 orang lulusan putera
nilai tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2016 putri terbaik untuk menjadi Hakim di masa yang akan
yang memperoleh nilai sebesar 74,42. Hal ini menunjukan datang. Proses seleksi dilakukan secara transparan dan
adanya perbaikan kinerja pada Mahkamah Agung dan akuntabel. Proses seleksi melibatkan Panitia Seleksi
badan peradilan di bawahnya terutama adanya pencapaian Nasional yang beranggotakan Kementerian PAN dan RB,
di bidang manajemen sumberdaya manusia. Badan Kepegawaian Negara, BPKP, BPPT dan Lembaga
Salah satu pencapaian di bidang manajemen sumberdaya Sandi Negara. Pelaksanaan Seleksi diawasi langsung oleh
manusia, Mahkamah Agung berhasil melaksanakan Tim Pengawas serta dikontrol oleh Tim Quality Assurance

76 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


POSTUR SDM

PENERIMAAN CPNS
CALON HAKIM PERADILAN AGAMA
Kualifikasi: Sarjana Syariáh/Sarjana Hukum Islam/Sarjana Hukum
Jumlah Formasi Umum: 543 orang Lulus Umum: 454 orang
Formasi Cum Laude: 62 orang Lulus Cum Laude: 62 orang
Formasi Papua dan Papua Barat: 11 orang Formasi Papua dan Papua Barat: 9 orang

JUMLAH FORMASI: 616 ORANG TERISI: 525 ORANG

TIDAK TERISI: 91 ORANG

yang dibentuk oleh Panitia Seleksi dan prasarana, adalah syarat mutlak perubahan sistemik, salah satunya
Nasional. dalam memberikan pelayanan dengan restrukturisasi organisasi.
Pencapaian lain, dalam hal berkualitas terbaik bagi masyarakat Pada tahun 2017, Mahkamah Agung
promosi dan mutasi, Mahkamah khususnya pencari keadilan,” tegas menerbitkan Perma No. 1 Tahun
Agung juga telah menerbitkan SK KMA Prof. DR. H. Muhammad Hatta Ali, SH, 2017 tentang Perubahan atas Perma
No. 48 Tahun 2017 yang mengatur MH dalam sambutan laporan tahunan No. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
pola promosi dan mutasi Hakim pada MA di JCC Jakarta, Kamis 1 Maret dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
empat lingkungan peradilan. Dengan 2018. Kesekretariatan Peradilan. Perma
adanya pedoman tersebut, maka tersebut memuat ketentuan tentang
promosi dan mutasi lebih terstruktur Untuk mewujudkan kinerja kenaikan kelas pengadilan yang
dan sistematis, yang disinkronkan peradilan yang unggul tersebut, nantinya akan disesuaikan dengan
dengan mekanisme reward and lagi-lagi dibutuhkan para hakim dan struktur organisasi yang terbaik agar
punishment. Dalam mengisi formasi aparatur peradian yang kompeten dan manajemen organisasi dapat semakin
pimpinan pengadilan, Mahkamah berintegritas baik. Ketua MA membagi efektif dan efisien.
Agung telah menjalankan mekanisme dua aspek untuk membangun
fit and proper test, untuk memastikan kompetensi hakim dan aparatur Dalam mewujudkan integritas
bahwa orang-orang yang memimpin peradilan termasuk di lingkungan hakim dan aparatur peradilan
pengadilan adalah mereka yang peradilan agama. Pertama, perlunya agama, terdapat dua aspek yang
qualified dan berintegritas. sistem akreditasi penjaminan mutu harus dipenuhi. Pertama, aspek
peradilan agama. pengawasan. Peradilan yang bersih
Ketua Mahkamah Agung selalu dan berwibawa harus didukung
menekankan, dalam pelaksanaan “Dengan penerapan sistem oleh sumberdaya aparatur yang
fungsi teknis lembaga peradilan, akreditasi ini, sekarang masyarakat profesional dan berintegritas sehingga
kemandirian dan integritas adalah akan bisa merasakan perubahan perlu dilakukan revolusi mental. Oleh
modal utama untuk memperoleh ketika datang ke kantor-kantor karena itu, dalam bidang pengawasan,
kepercayaan publik, disamping pengadilan karena sudah tidak Mahkamah Agung melakukan 3 upaya
tentunya masalah kepastian hukum ada lagi kesan bahwa pengadilan sistematis. Pertama, membangun
dan kualitas serta konsistensi putusan itu kumuh dan kotor. Semuanya sistem pengawasan secara terpadu
sebagai core business peradilan. dalam proses perubahan dengan melalui penerbitan berbagai regulasi.
“Dalam pelaksanaan fungsi menerapkan motto 3S yaitu SENYUM, Kedua melakukan pembinaan
pendukung, penguatan pengawasan, SALAM, dan SAPA!” papar Ketua MA. aparatur peradilan secara intensif
transparansi peradilan, manajemen dan berkesinambungan. Dan
teknologi informasi, manajemen Kedua, sebagai organisasi yang Ketiga, melakukan perubahan pola
sumber daya manusia, sumber daya tidak berhenti berbenah, Mahkamah pikir (mindset) sebagian aparatur
keuangan, dan sumber daya sarana Agung terus berupaya melakukan peradilan yang masih minta dilayani

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 77


POSTUR SDM

menjadi pelayan pencari keadilan.


Mahkamah Agung tidak akan
memberikan toleransi bagi aparatur Ketua MA membagi dua aspek untuk membangun
yang masih melakukan penyimpangan
terhadap kode etik dan pelanggaran kompetensi hakim dan aparatur peradilan
disiplin lainnya.
Upaya pertama dan kedua telah termasuk di lingkungan peradilan agama…
dilakukan Mahkamah Agung sejak
beberapa tahun yang lalu, yaitu
dengan menerbitkan 3 regulasi di
bidang pengawasan dan penegakkan
disiplin melalui Perma Nomor 7, 8
dan 9 Tahun 2016. Pada Tahun 2017
lalu, program-program pembinaan mekanisme fit and proper test, untuk SEMA, atau SK KMA.
dan pengawasan diarahkan untuk memastikan bahwa orang-orang yang “Untuk jabatan pimpinan di
memastikan kepatuhan terhadap memimpin pengadilan adalah mereka peradilan agama, saya menyarankan
ketiga paket kebijakan tersebut. yang kompeten dan berintegritas. jabatan itu harus tetap diisi melalui
Di tahun 2017 Mahkamah Agung Berdasarkan lampiran Surat Dirjen mekanisme profile assessment test
giat melakukan upaya pembinaan Badilag pada tanggal 14 Mei 2018 lalu, dan fit and proper test,” tegas Ketua
dan penindakan terhadap aparatur sebanyak 62 orang hakim peradilan Kamar Agama dalam rapat koordinasi
peradilan sebagai implementasi dari agama yang dinyatakan lulus profile antara Badilag dan kamar Peradilan
upaya ketiga. Ketua Mahkamah Agung assessment dan fit and proper test Agama di Gedung Sekretariat MA
telah menerbitkan Maklumat Nomor calon wakil ketua peradilan agama/ lantai 6 Jakarta, Selasa 15 Mei 2018.
01/Maklumat/KMA/IX/2017 yang mahkamah syar’iyah kelas II tahun Postur sumberdaya manusia di
isinya penegasan kepada Pimpinan 2018. Nantinya mereka akan ditempat lingkungan Peradilan Agama lebih
Mahkamah Agung atau Pimpinan pada pengadilan agama/mahkamah menekankan pada aspek penambahan
Badan Peradilan untuk melaksanakan syar’iyah kelas II di seluruh Indonesia. jumlah hakim dan pola promosi dan
proses pengawasan dan pembinaan Berselang beberapa pekan, Dirjen mutasi hakim. Menurut Ketua Kamar
secara berkala dan berkesinambungan, Badilag menerbitkan surat tertanggal Agama, rasio antara penerimaan
serta memastikan terlaksananya 25 Mei 2018 tentang hasil profile calon hakim dan kebutuhan hakim di
semua kebijakan Mahkamah Agung di assessment dan fit and proper test beberapa PA masih jauh dari harapan.
bidang pengawasan dan pembinaan. calon wakil ketua Pengadilan Tinggi Data Mahkamah Agung tahun
Mahkamah Agung juga telah melatih Agama/Mahkamah Syar’iyah Aceh 2017 lalu, penerimaan calon hakim
beberapa orang secara khusus untuk dan calon wakil ketua Pengadilan peradilan agama yang dinyatakan lulus
diterjunkan ke pengadilan-pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah kelas IA seleksi berjumlah 525 orang, masih
sebagai agen penyamaran (mistery tahun 2018, ada sebanyak 14 orang jauh dari formasi yang dibutuhkan
shopper) untuk memantau perilaku calon wakil ketua PTA/MS Aceh yang sebanyak 616 orang, tersisa 91
aparatur peradilan di lapangan. lulus dan sebanyak 29 orang calon orang yang belum terisi. Sedangkan
Kedua, aspek pembinaan hakim wakil ketua PA/MS kelas IA yang lulus jumlah pengadilan agama kelas II
dan aparatur peradilan agama. tahun ini. yang baru sesuai Keputusan Presiden
Mahkamah Agung juga telah Pelaksanaan uji kelayakan dan Nomor 13 Tahun 2016, Keputusan
menerbitkan SK KMA No. 48 Tahun kepatutan bagi calon pimpinan Presiden Nomor 15 Tahun 2016
2017 yang mengatur pola promosi dan tingkat pertama dan tingkat banding dan Keputusan Presiden Nomor 16
mutasi Hakim pada empat lingkungan tersebut sesuai peraturan perundang- Tahun 2016 tentang Pembentukan PA
peradilan. Dengan adanya pedoman undangan yang berlaku, hal itu pun baru di wilayah Timur, wilayah Barat
tersebut, maka promosi dan mutasi dibenarkan ketua kamar peradilan dan Provinsi Aceh, masing-masing
lebih terstruktur dan sistematis, yang agama. Menurut DR. H. Amran Suadi, berjumlah 54 Pengadilan Agama kelas
disinkronkan dengan mekanisme SH, MM, M.Hum, upaya pembinaan II yang baru.
reward and punishment. Dalam melalui pola promosi dan mutasi Oleh sebab itu, Kamar Agama dan
mengisi formasi pimpinan pengadilan, harus mengikuti peraturan yang telah Direktorat Badan Peradilan Agama
Mahkamah Agung telah menjalankan diterbitkan, baik berupa PERMA, akan melakukan terobosan antara lain;

78 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


POSTUR SDM

Promosi dan Mutasi Hakim Pada


Ketua Mahkamah Agung telah menerbitkan Maklumat Empat Lingkungan Peradilan, tujuan
Nomor 01/Maklumat/KMA/IX/2017 yang isinya penegasan dilakukan promosi, mutasi, dan
kepada Pimpinan Mahkamah Agung atau Pimpinan Badan demosi untuk mengisi kekosongan
Peradilan untuk melaksanakan proses pengawasan dan formasi suatu pengadilan baik karena
pembinaan secara berkala dan berkesinambungan… kekurangan tenaga hakim ataupun
pengangkatan ketua dan atau wakil
ketua.
Mutasi hakim dan penempatan
Pertama, validitas database jumlah jumlah hakim di beberapa PA yang pada pengadilan agama/mahkamah
hakim di seluruh PA di Indonesia. dinilai berlebihan dari beban kerja syar’iyah kelas II adalah hakim
Hal itu diperlukan untuk mengetahui (red.perkara) akan dimutasikan dengan golongan III/a dalam jabatan
jumlah hakim PA hingga saat ini pada pengadilan agama yang masih hakim pratama sampai dengan III/d
dan disesuaikan dengan jumlah kekurangan hakim. dalam jabatan hakim pratama utama,
pengadilan agama di Indonesia, baik Ketiga, pelaksanaan pengadilan penempatan kedua tetap ditempatkan
yang telah beroperasi ataupun yang agama yang baru segera di pengadilan agama/mahkamah
akan beroperasi di pertengahan tahun dioperasionalkan pada tahun ini, syar’iyah kelas II di luar Jawa.
2018 ini. beberapa Peraturan MA terkait Mutasi hakim dan penempatan
Kedua, mengikis sidang hakim yurisdiksi PA-PA baru tersebut masih pada pengadilan agama/mahkamah
tunggal kecuali yang ditentukan disusun oleh tim yang ditunjuk. syar’iyah kelas IB di Jawa dan luar
lain oleh peraturan perundang- Setelah peraturan MA tersebut keluar Jawa adalah hakim dengan golongan
undangan. Hakim tunggal dampak akan menjadi acuan bagi Kementerian minimal III/d dalam jabatan hakim
dari kekurangan hakim di beberapa PAN dan RB untuk mengeluarkan izin pratama utama. Bagi pengadilan
pengadilan agama, hal ini menjadi operasionalisasi PA baru. agama/mahkamah syar’iyah kelas
perhatian pimpinan peradilan Keempat, pelaksanaan pola IB di luar Jawa pada umumnya dapat
agama di Mahkamah Agung. Tahun promosi dan mutasi hakim harus ditempatkan hakim-hakim minimal
ini, pimpinan Mahkamah Agung mengacu pada SK KMA Nomor 48/ golongan III/c dalam jabatan hakim
menginginkan hakim tunggal tidak KMA/SK/II/2017 tanggal 17 Februari pratama madya.
dilakukan lagi, caranya dengan 2017. Berdasarkan SK KMA Nomor Mutasi hakim dan penempatan
database yang sudah valid tentang 48/KMA/SK/II/2017 tentang Pola pada pengadilan agama/mahkamah
syar’iyah kelas IA diutamakan bagi
hakim golongan IV/a dalam jabatan
hakim madya pratama sampai dengan
golongan IV/d dalam jabatan hakim
utama muda. Untuk pengadilan
agama/mahkamah syar’iyah kelas
IA dengan jumlah beban perkara
sedikit (di bawah 1000) dan kondisi
tertentu baik kerusuhan ataupun
kondisi konflik dapat ditempatkan
hakim golongan III/d dari kelas IB
dalam jabatan hakim pratama utama
berjalan selama 2 tahun. (Alimuddin)
Referensi :
1. Laporan Tahunan MA 2017
2. Pidato KMA dalam laporan tahunan MA
2017, Maret 2018.
3. Hasil Rapat Koordinasi antara Kamar PA
dan Badilag, Mei 2018.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 79


PENGADILAN INSPIRATIF
PA TANGERANG

Bermodalkan Kekompakan, PA Tangerang


Sukses Raih Sertifikat SAPM

D
i pagi hari jam kerja, terlihat bertujuan menjadikan pengadilan bukanlah sesuatu yang mudah.
banyak kendaraan yang lebih berwibawa, tentu hal itu untuk SAPM sebenarnya bukanlah hal
berlalu lalang di Jalan memberikan pelayanan prima bagi baru bagi PA Tangerang. Pada awal
Perintis Kemerdekaan II, pengguna pengadilan. tahun 2015, PA Tangerang telah mulai
Kota Tangerang, Banten. Di jalan yang PA Tangerang adalah salah satu menerapkan program Reformasi
sempit itu, terparkir beberapa mobil pengadilan agama Kelas IA yang Birokrasi (RB). Pada tahun 2016, PA
karena halaman kantor itu tidak berhasil meraih Sertifikasi Akreditasi Tangerang juga telah menerapkan
mampu menampung mobil untuk Penjaminan Mutu dengan nilai Sistem Manajemen Mutu (SMM).
parkir. Kantor Pengadilan Agama A Excellent. Sertifikat Akreditasi Jadi, ketika Mahkamah Agung RI
Tangerang terletak di jalan “sempit Penjaminan Mutu diberikan langsung menjadikan SAPM sebagai salah satu
itu.” oleh Ketua Mahkamah Agung Dr. program prioritas, PA Tangerang
Kantor PA Tangerang terdiri H. Hatta Ali, S.H., M.H di Makasar tidak kaget. Semua program tersebut
dari dua lantai dengan halaman (29/11/2017). sebenarnya mirip dan telah berjalan
yang sempit. Bentuk gedungnya Kekompakan Modal Kami dengan baik di PA Tangerang.
tidak mengikuti prototipe gedung Pimpinan Pengadilan Tinggi Ketua PA Tangerang, Dra. Hj.
pengadilan pada umumnya. Hal Agama Banten bertanya kepada Muhayah, S.H., M.H, mengatakan
itu karena gedungnya adalah pimpinan seluruh PA di wilayah bahwa keberhasilan SAPM di
gedung lama yang telah beberapa Banten tentang kesiapan menerapkan PA Tangerang didukung oleh
kali mengalami renovasi. Kedepan SAPM. Secara spontan pimpinan PA kekompakan seluruh pegawai dan
diharapkan Mahkamah Agung RI Tangerang menyatakan kesiapannya. pimpinan. “Kekompakan tersebut
dapat mengalokasikan anggaran Ketika itu pengadilan agama lainnya diakui oleh PTA Banten ketika
untuk pembangunan gedung baru diam seribu bahasa. Jawaban spontan acara peringatan ulang tahun PTA.
PA Tangerang yang mengikuti itu sontak membuat kaget peserta PA Tangerang memperoleh juara
prototipe yang telah ditentukan rapat di PTA itu. Menerapkan SAPM kekompakan,”ujar Muhayah. Selain
oleh Mahkamah Agung RI. Selain dalam waktu yang sangat sempit itu, kempat pilar pengadilan yaitu

80 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


PENGADILAN INSPIRATIF

antrian pengambilan salinan


putusan/akta cerai, penghitungan
panjar biaya perkara (e-SKUM),
antrian persidangan, pemanggilan
para pihak, pendaftaran (cetak kartu),
pengambilan akta cerai, transkrip
persidangan, dan lainnya.
Hanya dengan mengunduh versi
mobilnya, para pihak dengan mudah
mengetahui informasi perkara
mereka. Untuk mengetahui jadwal
sidang, biaya perkara, akta cerai dan
sebagainya, para pihak tidak perlu
repot-repot datang ke pengadilan.
Mereka cukup mengakses melalui
handphone android mereka.
Aplikasi canggih ini kemudian
ketua, wakil, panitera dan sekretaris yang harus disiasati. PA Tangerang diadopsi PTA Banten lalu digunakan
memiliki komitmen yang sama dalam sebenarnya tidak memiliki ruang oleh seluruh pengadilan agama
memajukan program kantor. tunggu. Dengan kreatifitas, lorong- di wilayah PTA Banten. E-Perkara
“Semua pekerjaan kantor telah lorong kantor berhasil disulap kemudian berubah namanya menjadi
berjalan sesuai dengan sistem,” tutur menjadi ruang tunggu yang nyaman “SIJAWARA”.
Panitera PA Tangerang Drs. Mukhtar, bagi pengguna pengadilan. Revolusi Industri 4.0
M.H. Hal itu dibuktikan saat ketua dan Untuk mendukung SAPM, Untuk pengembangan layanan
wakil ketua PA Tangerang mengikuti Sekretaris PA Tangerang Hadi kedepan, Wakil Ketua PA Tangerang
pelatihan ekonomi syariáh selama Sunarso, S.E melakukan inovasi Drs. M. Slamet Turhamun, M.H,
dua minggu di Bogor. Ketika itu anggaran. Setelah diinventarisir mengatakan bahwa PA Tangerang
adalah detik-detik akhir penilaian semua kebutuhan anggaran untuk akan menggalakkan Revolusi Industri
SAPM. Walaupun dua pimpinan tidak SAPM, ia lalu mengajukan revisi 4.0. Pimpinan PA Tangerang telah
ada di kantor, dua pilar lainnya yaitu anggaran yang ada. Selain itu, ia melakukan sosialisasi Revolusi
panitera dan sekretaris dengan sangat telah merancang konsep kebutuhan Industry 4.0 kepada seluruh pegawai.
cekatan menyukseskan program ideal sarana dan prasarana kantor Saat ini, Revolusi Industri 4.0 telah
SAPM tersebut. Mereka berdua pengadilan. Hal itu terinspirasi dari mencakup siber fisik, yaitu sistem
bersama para hakim dan pegawai konsep penilaian sarpras di SAPM. yang mengontrol pekerjaan fisik
lembur di kantor, menyelesaikan Ia juga telah menyusun tahapan melalui internet. “Kedepan, instansi
dokumen-dokumen yang dibutuhkan. penganggarannya. “Jadi nanti ketika yang mampu menyajikan data yang
Pimpinan PA Tangerang tidak pernah diperlukan rancangan anggaran akurat dan banyak lah yang menjadi
meminta para pegawai untuk lembur. untuk sarpras, kita telah siapkan instansi yang handal dan kuat,” jelas
Pegawai lembur atas kesadaran datanya secara lengkap,” tutur Hadi Slamet Turhamun.
mereka sendiri. Semua pekerjaan Sunarso. Ia merasa bangga hakim dan
dilakukan dengan senang hati tanpa Program Unggulan E-Perkara pegawai PA Tangerang telah memiliki
ada keterpaksaan. PA Tangerang memiliki sebuah kesadaran akan hal ini. Data yang ada
Anggaran Bukan Masalah program unggulan yang dinamakan pada SIPP merupakan modal yang
Memang tidak dapat dipungkiri, dengan E-Perkara. Aplikasi ini hadir bagus untuk menyongsong Revolusi
pelaksanaan program SAPM dalam dua versi, mobile dan website. Industri 4.0 itu. Bila nanti dilakukan
membutuhkan anggaran. Akan tetapi Ia menyajikan informasi yang berbagai inovasi demi pemberian
PA Tangerang tidak mempersoalkan lengkap bagi pengguna pengadilan. layanan prima bagi pengguna
anggaran yang terbatas dalam Data diperoleh dari SIPP (Sistem pengadilan, data-data itu telah
mengimplementasikan SAPM. Informasi Penelusuran Perkara). tersedia.
Keterbatasan anggaran mereka Menu aplikasi E-Perkara terdiri dari (H. Deddy Juniawan, Rahmat
jadikan sebagai tantangan tersendiri antrian pendaftaran/posbakum, Arijaya, Zaenal Abidin, Achmad Fauzi)

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 81


PENGADILAN INSPIRATIF
PA MARTAPURA

LIKU JUANG PA MARTAPURA


MERAIH AKREDITASI

P
Kondisi Demografi Kabupaten Banjar tahun 2017, tepatnya dibulan
engadilan Agama Martapura
berimplikasi pada jumlah perkara, Februari, Pengadlan Agama Martapura
berada di Kabupaten Banjar,
sehingga wajar bila Pengadilan Agama mendapatkan “anugrah” dari
Provinsi Kalsel dengan ibukota Martapura berbeda dengan banyaknya penanganan perkara
Provinsi Banjarmasin yang Pengadilan Amuntai dan Barabai yang tersebut, sehingga mendapatkan
terkenal dengan kota seribu sungai. sudah Kelas I.B. Martapura seperti promosi naik kelas, dari kelas II
Berkunjung ke Pengadilan Agama menjadi kota dengan sejumlah magnet menjadi Kelas I.B.
Martapura tak ubahnya berwisata di dalamnya, mulai dari pasar berlian
religi, karena selain kantornya hingga kunjungan wisata religi dalam Pengalaman tak terlupakan SAPM
yang berada dekat dengan Pondok pengaruh Ulama kharismatik yaitu 2017
Pesantren Darussalam, kita juga dapat Kyai Ahmad Zaini (meninggal 2005).
melihat di pagi dan siang hari, banyak Lambat laun penduduk di wilayah Bagi Pengadilan Agama Martapura,
santri yang berjalan ataupun naik Martapura semakin hari semakin SAPM jilid I merupakan momen yang
padat. Implikasinya semakin sulit untuk dilupakan. Bisa
kendaraan dengan memakai sarung
bertambah penduduk, semakin dibayangkan, bagaimana sebuah
dan kopiah sambil membawa kitab
bertambah pula para pencari keadilan. institusi yang harus tetap melayani
kuning yang dipelajarinya. Hal ini terlihat dari statistik perkara, masyarakat pencari keadilan tetapi
Pengadilan Agama Martapura sudah lebih dari 5 (lima) tahun dalam waktu bersamaan harus
termasuk dalam sejarah kerapatan berturut-turut, Pengadilan Agama memenuhi beratus-ratus dokumen
qadhi yang bermula dari sejarah Martapura menyelesaikan sekitar dalam rentang waktu yang cukup
besarnya Syeikh Arsyad al-Banjari. 1200 perkara setiap tahunnya. Pada singkat selama 2 (dua) bulan.

82 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


PENGADILAN INSPIRATIF
Demikian diungkapkan oleh Sugiri
Permana, sebagai Top Manajer SAPM
yang sudah mengabdi di PA Martapura
sejak tahun 2015.

Hakim senior, Abdul Hamid yang


merupakan Ketua SAPM 2017,
menjelaskan bahwa proses akreditasi
SAPM 2017 merupakan pengalaman
pertama dalam perolehan akreditasi,
tidak seperti Pengadilan Agama lain
yang telah memperoleh sertifikat ISO
9001:2008 sebelumnya. Jika
diperhatikan lebih jauh, memang
terdapat perbedaan antara sertifikat
ISO dengan SAPM. Dalam perolehan
ISO, satuan kerja dituntut untuk instrumen dan sistem akreditasi demikian menurut Ahmad Zaky,
berkomitmen dalam menjalankan menjadi bumbu sehari-hari. selaku PJ Administrasi Manajemen
standarisasi yang telah dibuat pihak Implikasinya tidak sedikit berbagai yang menuturkan pengalamannya
ke tiga. Sedangkan dalam SAPM, dokumen yang sudah dipenuhi, pernah bekerja sampai jam 22.00
aparatur pengadilan tidak hanya kemudian diganti karena terjadi wita bersama Akhmad Isro selaku
dituntut dengan komitmennya, tetapi pemahaman yang keliru atau karena sekretaris PJ Kepaniteraan.
seluruh dokumen, standar acuan dan ada ketentuan yang baru. Demikian
yang menyangkut dengan akreditasi disampaikan oleh Happy Artha “Curhat” sebagian pegawai di
harus dipenuhi oleh aparatur sebagai sekretaris SAPM. Happy bagian Kepaniteraan di PA Martapura
peradilan sendiri. masih dapat membayangkan adanya memang dapat dianggap wajar,
tumpukan print out beberapa rim karena pada SAPM 2017 dokumen
Kehebatan SAPM jilid pertama, kertas yang tidak terpakai karena yang harus dipenuhi di bidang
meskipun diikuti oleh seratusan lebih harus diganti dengan dokumen yang kepaniteraan lebih dari 400 jenis. Hal
Pengadilan Agama, tetapi tidak baru. ini berbanding lurus dengan
pernah didesign untuk saling bekerja komposisi penilaiannya, karena
sama, sehingga terkesan bekerja Rentang waktu yang cukup pendek administrasi kepaniteraan SAPM
secara individual. Mungkin hal ini menghendaki adanya kerja keras 2017 mempunyai bobot nilai 70%,
mulai terkikis pada SAPM tahun 2018, “kejar tayang” terhadap berbagai berbeda dengan SAPM 2018 yang
karena selain bisa “berguru” pada dokumen. Pulang di malam hari sudah mengkomposisikan administrasi
SAPM 2017, Badilag juga memberikan bukan cerita lagi, bahkan terkesan kepaniteraan 25%.
berbagai fasilitas, mulai dari menjadi kebutuhan saat itu. Di sinilah
pemenuhan dokumen, instrumen dan muncul kebersamaan dari semua The last but not the least adalah
panduan lainnya. pegawai, baik secara materil maupun sapras (sarana dan prasarana),
moril untuk bahu membahu meskipun bobot nilai 5 %, tetapi
Lebih lanjut, Ketua PA Martapura menyukseskan SAPM. sangat menentukan. Jika sapras tidak
menjelaskan pengalamannya, memenuhi batas minimal, proses
“Komitmen dan kebersamaan menjadi Perolehan A Excellent, seperti akreditasi akan gagal. Melalui dana
modal utama bagi kami. Pada saat pada piagam yang diterima oleh Ketua Dipa yang tersisa saat itu, tim
memulai SAPM di bulan Agustus PA Martapura di Makassar tanggal 29 sekretariat PA Martapura berusaha
2017, kami hanya mempunyai 4 orang Desember 2017, sama sekali tidak memenuhi sarana dan prasana
hakim plus satu Ketua, sehingga salah terbayangkan sebelumnya, demikian sebuah pelayanan yang excellent.
satu hakim senior menjadi Ketua menurut Lead Asessor Habiburrahman. Pengadilan Agama Martapura
SAPM. Kondisi ini berlangsung sampai Hal ini disebabkan karena pada saat berusaha untuk “memanjakan” para
bulan Nopember 2017 setelah self asessment di bulan Oktober 2017 pengunjung dan pihak berperkara,
mendapatkan Wakil Ketua yang masih banyak ditemukan berbagai mulai saat datang dengan welcome
secara ex officio menjadi Ketua SAPM.” kekurangan. Namun kemudian drink, free wifi, mini theater dan
setelah self asessment, ternyata fasilitas lain yang dapat dinikmati
Di awal proses SAPM 2017, masing-masing Penanggung Jawab selama berada di Pengadilan Agama.
berbagai pengalaman telah (PJ) berusaha memenuhi kekurangan
memperkokoh budaya kerja. Gagal yang ditemukan pada self asessment, (Edi Hudiata, Achmad Fauzi)
paham, salah paham terhadap

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 83


PENGADILAN INSPIRATIF
PA KOTA BANJAR

BERKAT ‘PANASBUNG’, PA KOTA BANJAR


RAIH PREDIKAT A-EXCELLENT

D
ari 26 pengadilan agama Agama pada awal Mei 2018 kawan-kawan di sini dengan suka rela
yang berada di wilayah bertandang ke PA yang terletak di mau mengikuti semua arahannya.
hukum Pengadilan Tinggi Jalan Peta Nomor 35 Gardu Kota Saya baru nemu orang seperti itu,”
Agama (PTA) Bandung, Jawa Banjar ini untuk menelusuri kisah kata Lia Rosliani, S.H.I., M.H.,
Barat, Pengadilan Agama (PA) Kota sukses PA Kota Banjar dalam meraih Sekretaris SAPM dan juga Sekretaris
Banjar adalah salah satu dari empat predikat A-Excellent dalam SAPM. PA Kota Banjar.
PA yang kelas II. Empat PA Kelas II di Ternyata, salah satu kunci sukses Kebersamaan di PA Kota Banjar
PTA Bandung adalah PA Kota Banjar, utama keberhasilan PA Kota Banjar memang sudah sejak lama ditanamkan
PA Kota Tasikmalaya, PA Soreang dan adalah karena duet maut Ketua dan Asep Mohamad Ali Nurdin, Ketua PA
PA Ngamprah. Dua PA yang disebut Wakil Ketua PA Kota Banjar yang Banjar yang menjabat sejak
terakhir belum resmi beroperasi. waktu itu dijabat oleh Drs. Asep September 2013 hingga Maret
Meskipun baru Kelas II, PA Kota Mohamad Ali Nurdin, M.H. dan Drs. H. 2018.
Banjar berhasil menorehkan prestasi Arif Irfan, S.H., M.Hum. Peran Ketua “Sebagai Top Manager, Pak Asep
membanggakan dengan meraih SAPM yang dijabat oleh Wakil Ketua Mohan (panggilan akrabnya) berhasil
Predikat A-Excellent dalam Sertifikasi PA Kota Banjar waktu itu amat menanamkan kebersamaan. Ia
Akreditasi Penjaminan Mutu (SAPM) signifikan. berbaur, tidak ada jarak dengan
Peradilan Agama pada akhir 2017 “Pak Arif Irfan sebagai Ketua SAPM seluruh pegawai dari hakim sampai
lalu. berhasil menaikan ghirah dan daya dengan honorer dengan tidak
Tim Redaksi Majalah Peradilan juang kawan-kawan di PA Kota Banjar. membeda-bedakan perlakuan. Beliau
Dia punya strategi bagus sehingga orangnya suka terjun ikut bekerja ke

84 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


PENGADILAN INSPIRATIF

bawah,” kata Lia Rosliani lagi.


Dengan anggaran DIPA yang
terbatas, PA Kota Banjar bahu
membahu mempelajari,
mensosialisasikan dan mewujudkan
apa yang menjadi pedoman dalam
dokumen SAPM yang diterbitkan
Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Agama (Badilag) MA RI. Sarana dan
prasarana yang belum tersedia
dipikirkan sekreatif mungkin agar
mampu disediakan meskipun tidak
didukung anggaran. Persiapan itu
dilakukan hampir selama 3 bulan.
Selain motivator handal dan
kebersamaan yang kuat yang menjadi
modal utama, ada hal lain yang
menjadi kunci sukses keberhasilan PA
Kota Banjar dalam ber-SAPM, yaitu
SDM muda penuh semangat. Kota Banjar. agar dapat memelihara dan
“Sebagian besar SDM di PA Kota “Di sini kompak. Itu yang jadi meningkatkannya ke depan,” kata
Banjar ini masih muda. Anak-anak kunci. Sebagian besar dari kita Fakhrurazi.
muda yang batereinya masih penuh berfikir apa yang bisa kita berikan “Kalau dulu ada ISO. Dengan SAPM
dan bisa diajak lari. Begitu pimpinan untuk kantor, bukan apa yang bisa kita membangun sistem kerja. Karena
minta lembur, mereka semua akan kita dapatkan dari kantor,” tambah kita yang membuat sistem, jadi kita
dengan senang hati lembur di kantor, Ofiq Taofiqurahman, S.E., Kasubag juga mempunyai rasa memiliki yang
bahkan sampai menginap pun tidak Perencanaan IT dan Pelaporan. tinggi,” kata Nadimin yang ditunjuk
jadi masalah,” kata salah seorang sebagai Ketua SAPM 2018.
hakim, Nadimin, S.Ag., M.H. SAPM membangun sistem kerja “Dengan SAPM kita merasa
Jangan dikira lembur yang Satu hal yang sangat positif dari tercerahkan. Jika dulu kita bekerja
diadakan PA Kota Banjar selama keberadaan SAPM di peradilan agama sebagiannya bisa jadi karena warisan
mempersiapkan SAPM itu dibayar adalah terbangunnya sistem kerja terdahulu, tapi dengan SAPM sekarang
dengan insentif finansial. Karena yang mapan. Semua pekerjaan kita bekerja apa yang seharusnya
memang tidak ada anggaran untuk dilakukan berdasarkan aturan, berdasarkan aturan,” tambah Panitera
itu. Lembur intensif berlangsung pedoman, dan SOP yang sudah PA Kota Banjar, Dindin Pahrudin, S.H.,
hampir dua minggu. Sebagian bahkan ditentukan. Semuanya dapat terukur M.H.
menginap di kantor demi SAPM. Itu dengan jelas. Jadi, SAPM berpaku “Ya, walaupun Ketua dan Wakil
dilakukan dengan suka rela, tanpa pada sistem, bukan pada orang/ Ketua PA Kota Banjar sudah berganti,
imbalan honor lembur. pelaku. tetapi kita diwarisi sistem. Insya Allah
Mereka yang lembur berhari-hari Seperti diakui oleh Ketua PA sistem ini akan kita jaga dengan baik,”
di kantor itu biasa dipanggil dengan Banjar yang baru, Fakhrurazi, S.Ag., kata Lia Rosliani.
‘Panasbung’, Pasukan Nasi Bungkus. M.H.I, SAPM mewarisi sistem kerja di Dengan tekad untuk selalu menjadi
Ya, pasukan yang ikhlas bekerja PA Kota Banjar. Jadi, siapapun yang terdepan, jajaran PA Kota Banjar
sampai larut malam walaupun hanya pemimpinnya, sistem kerja tersebut saat ini sedang memersiapkan diri
berbekal nasi bungkus dan kopi yang akan terus berjalan dengan baik. untuk SAPM 2018 yang evaluasinya
disediakan kantor atau uang pribadi “Sejak hari pertama saya bekerja akan dilakukan pada bulan Juli 2018
Ketua dan pejabat lainnya. di PA Kota Banjar saya sangat dan penilaian akhir pada November
“Bisa dibilang, gara-gara merasakan hal itu. Pola kerja dan 2018. Bravo PA Kota Banjar!
Panasbung ini PA Kota Banjar berhasil sistem kerja di sini sudah terbangun [Achmad Cholil, Hirpan Hilmi, Sugiri
meraih A-Excellent SAPM,” kata Eko dengan baik. Kebersamaannya juga Permana]
Sugeng Priyanto, A.Md, Jurusita PA luar biasa. Ini tantangan buat saya

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 85


PENGADILAN INSPIRATIF

DATA & FAKTA PA KOTA BANJAR

Dasar Hukum Pendirian:


Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2011 Tanggal 24 Februari 2011

Peresmian:
Diresmikan oleh Ketua MA RI tanggal 16 Nopember 2011

Mulai beroperasi:
21 Nopember 2011

Yurisdiksi:
Wilayah hukum PA Kota Banjar meliputi 4 kecamatan dan 23 desa/kelurahan se Kota Banjar, Jawa
Barat.

Ketua dan Wakil Ketua:


Sejak mulai beroperasi, PA Kota Banjar sudah dipimpin oleh tiga Ketua dan Wakil:
Ketua:
1. Drs. H. Haeruman, S.H. (21 Nov 2011 – 2 Sep 2013)
2. Drs. Asep Mohamad Ali Nurdin, M.H. (2 Sep 2013 – 12 Mar 2018)
3. Fakhrurazi, S.Ag., M.H.I (12 Mar 2018 – Sekarang)

Wakil:
1. Drs. H. Muslikin, M.H. (21 Nov 2011 – 28 Juni 2013)
2. Drs. Sanusi, M.H. (28 Juni 2013 – 22 Agust 2016)
3. Drs. H. Arif Irfan, S.H., M.Hum (22 Agust 2016 – 28 Feb 2018)

Perkara per Tahun:


Rata-rata 1200 perkara termasuk perkara permohonan.

SDM:
22 pejabat dan pegawai serta 14 tenaga honorer.

86 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


PENGADILAN INSPIRATIF

Apa Kata Mereka tentang PA Kota


Banjar?
Pelayanan prima yang dihadirkan PA Kota Banjar paska diraihnya SAPM dengan kategori
A-Excellent bukan hanya isapan jempol belaka. Unggulnya pelayanan di PA yang mulai beroperasi
sejak 6 tahun lalu ini diakui oleh para pencari keadilan. Tim Redaksi Majalah Peradilan mewawancarai
beberapa pengguna layanan yang berhasil ditemui pada awal Mei 2018.
Seperti diakui oleh advokat Kukun AS Munawar, S.H. dan Anton Rudy, S.H., pelayanan di
PA Kota Banjar amat memuaskan, terlebih paska diperolehnya akreditasi penjaminan mutu
Peradilan Agama. Menurut Kukun dan Anton Rudy, PA Kota Banjar mampu menghadirkan
pelayanan yang diharapkan publik pencari keadilan. Baik itu dari segi fasilitas sarana dan prasarana
maupun dari sisi pelayanan hukum dan pelayanan publik.
Fasilitas toilet misalnya, menurut mereka dan memang yang seperti Tim Redaksi lihat sendiri,
kebersihan dan kenyamanannya sangat terjaga. Tersedia juga Ruang Laktasi bagi ibu-ibu yang
menyusui. Ruang tunggu sidang yang difasilitasi dengan free wi-fi juga membuat para pencari
keadilan nyaman dalam antri menunggu sidang dan mendapatkan pelayanan.
Lebih dari itu, menurut mereka, PA Kota Banjar bebas dari berbagai pungutan liar. Selama
mereka berperkara di PA Kota Banjar, belum pernah sekalipun mereka mengalami atau menyaksikan
adanya pungutan ilegal.
“Jangankan uang ribuan, Sisa panjar biaya perkara Rp. 500,- (lima ratus rupiah) saja dikembalikan
oleh kasir di sini. Kasir sudah menyediakan uang receh untuk pengembalian sisa panjar. Kami
senang,” kata Kukun Munawar dan Anton Rudy.
Pengakuan serupa juga disampaikan oleh advokat lainnya, Lela Siti Nur Aladin, S.H. yang
sudah berperkara di PA Kota Banjar lebih dari dua tahun yang lalu. Menurut Lela, pelayanan di PA
Kota Banjar sudah modern. Apalagi sejak satu tahun belakangan ini.
“Pelyanan di sini sudah bagus. Tidak ada pungutan liar. Saya dilayani dengan baik. Pokoknya
pelayanan di PA Kota Banjar sangat memuaskan,” katanya berseri-seri.
Pencari keadilan lainnya juga mengukuhkan hal yang sama. Ditemui Tim Redaksi Majalah
Peradilan Agama, ketika menunggu sidang, sebut saja Eni yang tidak didampingi pengacara ini
menyatakan kegembiraannya dengan pelayanan PA Kota Banjar.
“Sebagai masyarakat awam, awalnya saya takut datang ke pengadilan. Tapi melihat pelayanan
yang bagus dari PA Kota Banjar, ketakutan itu hilang. Semuanya dilayani dengan baik di sini,”
ungkapnya.

[Achmad Cholil, Sugiri Permana]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 87


INSPIRASI
PA SURABAYA

PA SURABAYA TERAPKAN MANAJEMEN


PENGADILAN MODERN

S
lebih luas agar mampu menyediakan membuat komunikasi dua arah.
etiap hari kerja, Pengadilan
ruang tunggu yang nyaman bagi Program Unggulan
Agama Surabaya dipadati para
pengguna pengadilan. Walaupun dengan segala
pengguna pengadilan yang
Dengan keterbatasan ruangan keterbatasan, PA Surabaya tidak
selalu membludak. Hal itu
layanan, PA Surabaya berhasil meraih menjadikannya kendala dalam
karena jumlah perkara yang diterima
sertifikat SAPM dengan prediket A memberikan layanan prima bagi
PA ini terbilang banyak yaitu sekitar
Excellent. Ketua PA Surabaya Dr. pengguna pengadilan. PA ini telah
8000 perkara setiap tahun. Sementara
Suhadak, S.H., M.H mengatakan bahwa menggalakkan beberapa progam
gedung kantor dan halamannya PA
keberhasilan meraih sertifikat SAPM unggulan yaitu:
Surabaya terlihat sangat sempit.
adalah berkat diterapkannya Pertama, One Stop Service. Tempat
Kehadiran para pihak yang mendaftar
manajemen pengadilan yang modern. pemberian layanan dipusatkan pada
perkara dan menghadiri persidangan
Seluruh pegawai dan pejabat satu tempat layanan. Dengan demikian
seperti tidak tertampung lagi.
pengadilan selalu bersinergi dan pengguna pengadilan tidak harus
Sering kali para pihak duduk-
bekerjasama dalam bekerja. mondar mandir ke sana kemari dari
duduk bahkan berdiri menunggu
Pimpinan pengadilan secara aktif suatu ruangan ke ruangan yang lain.
persidangan di lorong-lorong antara
memotivasi pegawai dan bersama- Semua kebutuhan mereka dilayani
ruangan di PA ini. PA Surabaya yang
sama mencari solusi terhadap oleh petugas khusus. Petugas yang
terletak di Jalan Ketintang Madya VI
persoalan yang dihadapi. Kekompakan tidak diberi wewenang melayani
Nomor 3, Kota Surabaya
dan kebersamaan antar pegawai pengguna pengadilan tidak
membutuhkan gedung kantor yang
diciptakan dan dijaga dengan dibenarkan berinteraksi dengan

88 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


INSPIRASI

handphone. Dengan aplikasi ini


memungkinkan pengguna pengadilan
mendapatkan informasi tentang
PA Surabaya mengembangkan beberapa perkara mereka secara real time
melalui handphone. Mereka tidak
program unggulan yaitu One Stop Service, One harus datang ke pengadilan ketika
hendak mencari tahu penundaan
Day Minut, One Day Service, Arsip Digital Perkara, sidang, penerbitan akta cerai dan
sebagainya.
E-Administrasi Perkara, Mobile SIPP Kendala-Kendala
Dalam menerapkan SAPM, PA
Surabaya menghadapi persoalan
terkait gedung dan sarana prasarana
yang tidak memadai. Gedung PA
pengguna pengadilan. Tujuan utama arsip kertas. Surabaya belum mengikuti prototipe
dari layanan satu pintu ini adalah agar Kelima, E-Administrasi Perkara. yang telah ditentukan oleh Mahkamah
para pihak dapat terlayani dengan Administrasi perkara dilakukan Agung. Ruangan pelayanan yang ada
baik. Juga, agar tidak terjadi interaksi secara elektronik dengan belum sesuai dengan yang diharapkan.
illegal antara pengguna pengadilan menggunakan program aplikasi Hal ini mengurangi kenyamanan para
dengan pegawai pengadilan. Sistem Informasi Penelusuran Perkara pihak ketika mendaftarkan perkara
Kedua, One Day Minut. PA Surabaya (SIPP). Seluruh business process atau ketika menunggu persidangan.
bekerja keras agar semua penyelesaian perkara sejak pendaftaran hingga Untuk mengurangi dampak
berkas perkara yang dikenal dengan diterbitkannya akta cerai dilakukan kekurangan sarana dan prasarana
istilah “minutasi” diselesaikan dalam secara elektronik. Semuanya terekam tersebut, PA Surabaya
waktu kurang dari 24 jam. Tugas dalam aplikasi tersebut. Untuk mengoptimalkan layanan. Sehingga
minutasi ini diemban oleh majelis menciptakan administrasi perkara ketidaknyamanan di ruangan dapat
hakim, yang terdiri dari ketua majelis, yang baik, diperlukan koordinasi yang ditutupi dengan layanan yang ramah
anggota, panitera pengganti dan juru baik pula antara petugas kepaniteraan dan cepat.
sita pengganti. dan administrasi kesekretariatan.
Ketiga, One Day Service. Dengan Semua administrasi di PA Surabaya (Bambang Subroto, Ade Firman
layanan ini, para pihak yang beperkara dilakukan secara elektronik. Fathoni)
tidak perlu menunggu lama untuk Keenam, Mobile SIPP. Informasi
mendapatkan salinan putusan atau perkara dapat diakses melalui
penetapan ketika sidang mereka telah
selesai. Mereka dapat meminta salinan
putusan/penetapan dalam waktu
sehari.One Day Service ini sangat
didukung oleh program One Day
Minut di atas.
Keempat, Arsip Perkara Digital.
Untuk menciptakan arsip perkara
digital. Ada tiga jenis arsip, yakni arsip
kertas, arsip elektronik dan arsip alih
media. Arsip kertas ialah arsip perkara
seperti putusan dan berita acara
sidang yang selama ini ditaruh di
ruang arsip. Arsip elektronik ialah
arsip berbentuk dokumen elektronik
yang dihasilkan SIPP. Sementara itu,
arsip alih media ialah arsip berupa
hasil pemindaian (scan) terhadap

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 89


KILAS PERISTIWA

Presiden Joko Widodo Memberi Pembekalan Kepada Kunjungi Stan Badilag, KMA Apresiasi Inovasi
Calon Hakim di Lingkungan MA Peradilan Agama
Presiden Joko Widodo memberikan Ketua MA Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H.,
arahan dan pembekalan kepada M.H mengunjungi stan Ditjen Badilag
1591 Calon Hakim di Pusdiklat MA usai membuka Pameran Kampung
Megamendung, Rabu (21/2). Ia Hukum Tahun 2018 di Jakarta
berharap kepada para calon Hakim Conventional Center (JCC) Kamis
agar menjadi hakim yang bermartabat, (1/3/2018). Ia memberikan apresiasi
berintegritas, dan mampu memberikan terhadap inovasi di lingkungan
keadilan bagi seluruh rakyat indonesia. peradilan agama.

Peringati HUT ke- 65, IKAHI Gelar Seminar Nasional Dirjen Badilag Membuka Acara Traning of Trainer
Pengurus Pusat IKAHI menggelar
seminar nasional di Hotel Mercure Acara ToT diikuti oleh 40 peserta
Jakarta, Selasa (20/3/2018). Seminar yang terdiri dari 15 KPTA, 18 Wakil
ini diikuti kurang lebih 800 peserta KPTA, 5 Hakim Tinggi, 2 Hakim
yang terdiri dari pimpinan dan pejabat tingkat pertama. Tuaka Agama Dr.
eselon I Mahkamah Agung, pimpinan H. Amran Suadi, S.H., M.Hum., M.M
pengadilan dari empat lingkungan menjadi salah satu nara sumber pada
peradilan, para hakim serta perwakilan acara yang dilangsungkan di Hotel
parpol. Santika Taman Mini Indonesia Indah
(19-22/4/2018).
Hasbi Hasan Menjelaskan Sejarah, Prospek dan Delegasi Saudi Berbagi Pengalaman di Badilag
Tantangan SAPM
Delegasi Saudi Arabia dipimpin
Mewakili Dirjen Badilag, Dr. H. Hasbi oleh YM Abdullah bin Abdul Aziz Ali
Hasan, M.H. memberikan pengarahan Faryan (Hakim Agung Senior/Ketua
seusai membuka kegiatan Bimbingan Pengadilan Banding Arab Saudi)
dan Pelatihan Calon Trainer dan berkunjung ke Kantor Ditjen Badilag,
Assessor SAPM di Semarang, Kamis pada hari Selasa (27/02).
(8/3/2018).

Membuka Rakor Badilag, Sekretaris MA Tekankan


Dihadiri Dirjen, Tukiran, S.H., M.M. Dilantik Jadi Kekompakan Empat Pilar Pengadilan
Panitera PTA Jawa Tengah
Sekretaris MA A.S. Pudjoharsoyo,
Mantan Sekditjen Badilag Tukiran, S.H.,
S.H., M.H. membuka rapat koordinasi
M.M. dilantik dan diambil sumpahnya
Direktorat Jenderal Badan Peradilan
menjadi Panitera PTA Jawa Tengah
Agama di Bekasi, Senin (5/2/2018).
di Semarang, Jumat pagi (9/3/2018).
Pudjoharsoyo menekankan
Tukiran dilantik dan diambil sumpahnya
pentingnya kekompakan empat pilar
oleh Ketua PTA Jawa Tengah Dr. H.
pengadilan.
Bahruddin Muhammad, S.H., M.H.

260 Perkara Itsbat Nikah, Disidangkan di KJRI kota Perkuat Hubungan, Ketua Umum HISSI Kunjungi Ditjen
Kinabalu Badilag
Ketua Umum Himpinan Ilmuwan dan
PA Jakarta Pusat menyidangkan 260 Sarjana Syari’ah Indonesia (HISSI)
perkara itsbat nikah di KJRI Kinabalu Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma
selama tiga hari, 2- 4 April 2018. Majelis S.H., M.A., M.M. bertandang ke Ditjen
hakim terdiri dari Dra. Hj. Hafsah, S.H. Badilag Selasa siang (27/3/2018).
sebagai ketua majelis, Drs. Chaeruddin, Bersama Dr. H. Khalilurrahman yang
S.H., M.H. dan Dra. Alia Al Hasna, M.H. juga menjadi pengurus HISSI dan
sebagai hakim anggota serta dibantu mantan Ketua PTA Jakarta, Amin
Budy Setyo Rini, S.H. sebagai Panitera Suma diterima langsung oleh Drjen
Pengganti. Badilag. Dr. H. Abdul Manaf, M.H.

90 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


KILAS PERISTIWA

Ketua Kamar Agama MA : Perma 03 Tahun 2018 Akan Ditjen Badilag Gelar Sosialisasi Perma No. 14 Tahun 2016 di
Segera Diimplementasikan PTA Bengkulu

Ketua Kamar Agama Dr. Amran Suadi, Ditjen Badilag melakukan sosialisasi
S.H.,M. Hum.,M.M. memberikan Perma No. 14 Tahun 2016 tentang
pembinaan bagi seluruh aparatur Tata Cara Penyelesaian Perkara
peradilan di wilayah Pengadilan Ekonomi Syariah. di PTA Bengkulu.
Tinggi Agama Palu, Selasa (01/05). Peserta sosialisasi terdiri dari Ketua/
Amran Suadi menjelaskan tentang Wakil Ketua, Hakim dan Panitera
implementasi Perma No. 3 Tahun 2018 PA ditambah praktisi hukum dan
perbankan syariah
Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) Se-Kalimantan
Tengah Tahun 2018 Gelar Musda Ikatan Hakim Indonesia ( IKAHI) Se- Papua dan Papua
Barat Gelar Musda
Hakim Se-Kalimantan Tengah yang
tergabung dalam IKAHI Daerah IKAHI Se-Papua dan Papua Barat
Kalimantan Tengah mengadakan Gelar Musda di PTA Jayapura
Musyawarah Daerah di PTA (23/02/2018). Salah satu agenda
Palangkaraya, pada hari Kamis Musda adalah untuk memilih ketua,
(15/03/2018). Peserta Musda teridiri wakil ketua dan pengurus yang baru.
dari pengurus daerah dan utusan cabang
dari empat lingkungan peradilan.

PTA Kalimantan Selatan Gelar Rakerda Serta TIM Komisi III DPR Lakukan Kunjungan Kerja di MS Aceh
Peluncuran Aplikasi E-Delpro dan Aplikasi ApI
Komisi III DPR RI melakukan
PTA Kalimantan Selatan menggelar kunjungan kerja ke MS Aceh
Rakerda dan meluncurkan aplikasi (27/02/2018). Pertemuan ini
E-Delpro dan aplikasi ApI. Acara dihadiri juga oleh seluruh ketua
Rakerda dilaksanakan di aula PTA pengadilan tingkat pertama dari
Kalimantan Selatan selama 2 hari empat lingkungan peradilan.
(6-7/03/2018).

Temui Bupati, Ketua PTA Gorontalo Matangkan


PTA Palu Raih Penghargaan BMN Award Persiapan PA Kwandang
Kepala Seksi PKN II Kanwil Direktorat
Ketua PTA Gorontalo mengadakan
Jenderal Kekayaan Negara Sulawesi
kunjungan kerja ke Kabupaten
Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku
Gorontalo Utara pada hari Selasa
Utara, Masdjaya menyerahkan
(16/01/ 2018). Kunjungan ini
penghargaan BMN Award kepada Wakil
untuk mematangkan peresmian PA
Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palu,
Kwandang.
Dr. H. Samparaja, S.H.,M.H di ruang
rapat pimpinan PTA Palu, Rabu (01/03).

Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Dirjen Badilag Kunjungi PTA NTB
Membuka Kegiatan Rapat Koordinasi di PTA Kalteng
Dirjen Badilag mengunjungi PTA NTB,
Direktur Pembinaan Administrasi Jum’at (22/12/2017). Ia disambut
Peradilan Agama Ditjen Badilag Dr. H. oleh Ketua PTA Nusa Tenggara Barat
Hasbi Hasan, M.H membuka kegiatan Dr. Drs. H. Ahmad Fadlil Sumadi,
Rakor PTA Kalteng, di Aula PTA Kalteng, S.H., M.Hum., Wakil Ketua PTA Nusa
Rabu 21 Februari 2018. Ia memberikan Tenggara Barat Drs. H. Ahsin Abdul
apresiasi terhadap capaian ISO yang Hamid, S.H. beserta Hakim, pejabat
diperoleh PTA Kalteng. dan karyawan karyawati PTA Nusa
Tenggara Barat.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 91


KILAS PERISTIWA

Diskusi Hukum Acara dalam Rangkaian Pembinaan PA Martapura Goes to Excellent Service
Ketua Kamar Peradilan Agama di PTA Sulawesi Tengah
Ketua Kamar Agama Dr. H. Amran PA Martapura bekerjasama dengan Bank
Suadi, S.H., M.H., M.M, memberikan BRI Cabang Martapura mengadakan
pembinaan di PTA Sulawesi Tengah, workshop, Senin (23/04/2018).
Selasa (01/05/2018). Hakim Agung Materi workshop berkenaan tentang
Dr. H. Purwosusilo, S.H., M.H. dan pentingnya kepuasan masyarakat
Hakim Agung Dr. H. Yasardin, S.H., terhadap proses dan pelayanan.
M.Hum juga menjadi narasumber pada
acara tersebut.

Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Pemkab HSU Hibahkan Tanah Kantor PA Amuntai Ke
Hadiri Pelayanan Itsbat Nikah Terpadu di Way Kanan
Mahkamah Agung RI
Direktur Pembinaan Administrasi Bupati HSU Drs. H. Abdul Wahid, H.K.,
Peradilan Agama Ditjen Badilag M.M., M.Si. menyerahkan hibah tanah
Mahkamah Agung RI, Prof. (associate) PA Amuntai Klas IB ke Mahkamah
Dr. H. Hasbi Hasan, M.H, menghadiri Agung Republik Indonesia, di Aula PTA
siding itsbat nikah terpadu di Way Kalimantan Selatan (19/04/2018).
Kanan, Selasa (10/04/2018)..

Dua Tahun Berturut-Turut, PA Parigi Kembali Juara I PA Lubuk Basung Kebanjiran Penghargaan
Kantor Terbersih Dan Terindah Se-Kabupaten Parigi
Moutong
PA Parigi berhasil mempertahankan PA Lubuk Basung meraih Peringkat
predikat juara pertama sebagai Ketiga dalam penyelesaian perkara
kantor yang berbudaya lingkungan ketegori di atas 500 per Tahun, Selasa
oleh Pemerintah Kabupaten Parigi (06/03/18). Piagam Penghargaan
Moutong pada tahun 2017 yang lalu diserahkan oleh KPTA Padang, Drs. H.
(10/04/2018). Award diberikan dalam Hasan Basri Harahap, SH., MH .
rangka memperingati Hari Ulang
Tahun Kabupaten Parigi Moutong
ke-16.

Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Sulawesi Barat Gelar Selenggarakan Posbakum, PA Unaaha Jalin Kerjasama
Rapat Terbatas Guna Pembentukan PTA Provinsi dengan Posbakumadin PTUN Kendari
Sulawesi Barat
PA Unaaha dan LBH Pos Bantuan Hukum
Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Sulawesi
Advokat Indonesia (Posbakumadin)
Barat Ir. Yahuda, M.M. gelar rapat
PTUN Kendari menandatangani Mou
terbatas, Selasa (11/04/2018). Agenda
untuk memberikan pelayanan hukum
rapat membahas pembentukan PTA
bagi masyarakat tidak mampu, Jumát
Sulawesi Barat di Kabupaten Mamuju.
(09/03/2018).

PA Kefamenanu Gelar Sidang Keliling Tahap I Tahun PA Balikpapan Lakukan Perjanjian Kerjasama Tentang
2018 Penyediaan Bankum dengan IAIN Samarinda
PA Kefamenanu melakukan sidang
Ketua PA Balikpapan Drs. Bahrul Amzah,
keliling di Desa Eban, Kecamatan
Miomaffo Barat, Kabupaten Timor M.H. Dekan Fakultas Syariáh IAIN
Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Samarinda Dr. Hj. Darmawati, M.Hum
Timur, Selasa (24/04/ 2018). Sidang menandatangani MoU tentang Pos
keliling ini dipimpin langsung oleh Bantuan Hukum, Jum’at (12/01/2018).
Ketua Pengadilan Agama Kefamenanu
Mochamad Ali Muchdor, S. Ag., M.H.

92 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


AKTUAL

Dra. Nur Djannah Syaf, S.H., M.H.


Kasubdit Mutasi Hakim Ditjen Badilag

Seleksi Calon Pimpinan,


Langkah Awal Kembalikan
Kepercayaan

U
ntuk pertama kalinya, dihelat selama tiga hari, 7-10 Mei seleksi, hanya 62 peserta yang
Badilag menggelar fit and 2018 di Redtop Hotel, Jakarta Pusat. dinyatakan lulus sebagai calon wakil
proper test dan profile Dengan menggangdeng PPSDM ketua pengadilan agama/mahkamah
assessment untuk calon Consultan (Konsultan Psikologi dan syar’iyah kelas II.
wakil ketua pengadilan agama/ Pengembangan Sumber Daya Langkah Badilag ini menuai
mahkamah syar’iyah kelas II. Uji Manusia) untuk profile assessment, sejumlah pujian karena sebelumnya
kepatutan dan kelayakan serta Badilag kemudian menyatakan bahwa tidak ada uji kepatutan dan kelayakan
penilaian profil/kepribadian tersebut dari 96 peserta yang mengikuti test untuk calon pimpinan pengadilan
kelas II tersebut. Banyak yang

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 93


AKTUAL

berharap, ke depan pimpinan di pimpinan pengadilan yang ideal. tentang Pola Promosi dan Mutasi
lingkungan peradilan agama dipegang Regulasi itu dikeluarkan untuk Hakim Pada Empat Lingkungan
oleh mereka yang memang memiliki memenuhi amanat yang dituangkan Peradilan.
integritas, kapasitas dan track record dalam 4 (empat) Misi Badan Peradilan Pada pertengahan Mei 2018, Tim
yang baik. Dan fit & proper test dan 2010-2035. Salah satu misi tersebut Redaksi Majalah Peradilan Agama
profile assessment merupakan adalah ‘Meningkatkan Kualitas mewawancarai Kepala Subdirektorat
gerbang awal menuju hal tersebut. Kepemimpinan Badan Peradilan.’ Mutasi Hakim Ditjen Badilag, Dra. Nur
Jika dirunut ke belakang, fit and Aturan terbaru yang dijadikan Djannah Syaf, S.H., M.H., terkait
proper test untuk calon pimpinan dasar dalam melakukan fit and proper rekrutmen calon pimpinan pengadilan
pengadilan di lingkungan peradilan test dan profile assessment adalah dan masa depan promosi dan mutasi
agama sudah mulai dihelat sejak 7 Surat Keputusan (SK) Ketua MA hakim di lingkungan peradilan agama.
tahun lalu. Uji kepatutan dan Nomor 42/KMA/SK/IV/2015 dan Berikut adalah petikan
kelayakan calon pimpinan peradilan 42A/KMA/SK/IV/2015 tentang wawancaranya:
agama untuk pertama kali Pedoman Pelaksanaan dan Tim
dilaksanakan pada 9 Nopember 2011. Penguji Uji Kepatutan dan Kelayakan Badilag sukses menyelenggarakan
Pesertanya waktu itu sebanyak 31 / Fit and Proper Test bagi Calon fit and proper test dan profile
orang yang dialokasikan untuk Pimpinan Pengadilan Tingkat assessment untuk calon pimpinan
menempati pos pimpinan di 13 Pertama, Calon Hakim Pengadilan pengadilan kelas II. Tanggapan Ibu?
pengadilan. Tingkat Banding dan Calon Pimpinan Ya, kita bersyukur atas
Komitmen Badilag untuk Pengadilan Tingkat Banding pada 4 keberhasilan ini. Semua itu atas
menjaring calon pimpinan berkualitas (empat) Lingkungan Peradilan di arahan pimpinan, kita di Badilag
bukannya tanpa dasar. Paling tidak, Bawah Mahkamah Agung RI. hanya menjalankan saja. Tetapi secara
sejak dirilisnya Cetak Biru Pembaruan Perintah untuk melakukan fit and pribadi saya agak kecewa juga karena
Peradilan 2010-2035, Mahkamah proper test untuk calon pimpinan tidak semua peserta seleksi bisa lulus.
Agung telah mengeluarkan sejumlah pengadilan juga tertuang dalam SK Itu di luar dugaan saya karena kawan-
regulasi guna merekrut calon KMA Nomor 48/KMA/SK/II/2017 kawan yang ikut seleksi ini usianya

94 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


AKTUAL

https://slidemodel.com/templates/manager-vs-leader-powerpoint-template/personality-trait-of-leader-and-boss/

tergolong muda-muda. Padahal pos bahkan calon hakim agung. Jadi Apa harapan Ibu ke depan terkait
wakil ketua pengadilan agama dan penentuan nilai dan ranking itu tidak promosi dan mutasi hakim di
mahkamah syar’iyah yang kosong itu ada rekayasa sedikitpun. Anda juga peradilan agama?
jumlahnya lebih banyak dari jumlah mungkin tau banyak orang yang Peradilan agama ini milik kita
peserta yang ikut seleksi kemarin. mungkin diperkirakan lulus tapi bersama. Mari kita jaga bersama-
Tapi ya mau bagaimana lagi, itu hasil nyatanya tidak lulus, kan? sama. Jika ada yang harus diperbaiki,
final rapat pleno dan hasil konsultasi mari kita perbaiki bersama-sama. Kita
dengan YM Bapak Wakil Ketua MA Apa yang ingin Badilag tunjukkan bahu membahu, bekerja sama dan
Bidang Yudisial. Tidak bisa diganggu dengan adanya seleksi calon sama-sama bekerja untuk
gugat. pimpinan pengadilan yang ketat mewujudkan Visi Badan Peradilan
seperti ini? Agama yang Agung.
Jika boleh tahu, di bidang test apa Fit and proper test dan profile Terkait promosi dan mutasi hakim,
yang membuat sebagian peserta assessment ini dengan sendirinya saya pribadi sangat berharap agar
seleksi tidak lulus? menunjukkan bahwa tuduhan “siapa Badilag benar-benar mendapatkan
Mereka jatuh dalam penilaian yang dekat dia yang dapat” itu tidak kembali kepercayaan (trust) yang
profile assessment test. Jadi untuk benar. Semuanya dilakukan melalui mungkin belakangan ini agak
profile assessment itu kita prosedur berdasarkan regulasi dan terganggu. Kami bertekad dan akan
menggandeng PPSDM. Tugas mereka penilaian obyektif. Tidak mengenal berusaha melakukan berbagai upaya
adalah menyeleksi para peserta like and dislike, tidak juga mengenal dalam menjaga kepercayaan warga
apakah kepribadian mereka cocok kawan atau saudara. Jika tidak lulus peradilan agama, terutama hakim-
atau tidak untuk menjadi pimpinan seleksi, ya tidak lulus. hakim dalam mengelola promosi dan
pengadilan. PPSDM Itu lembaga luar, Seleksi seperti ini juga berguna mutasi hakim ini. Kepercayaan dari
mereka independen, dan objektif apa untuk meminimalisir penyelewengan. pimpinan MA dan satker di internal
adanya memberikan penilaian. Hasil Mudah-mudahan semakin hari MA juga penting untuk dijaga.
profile assessment test sama sekali kualitas pimpinan pengadilan agama/ Oleh karena itu saya sangat
tidak bisa diintervensi. Jika nilainya di mahkamah syar’iyah semakin berterima kasih jika ada saran dan
bawah standar, tidak akan bisa meningkat. Itu harapan kami. masukan positif konstruktif agar
tertolong. Ke depan, tidak akan ada lagi Badilag, terutama Ditjen Binganis,
PPSDM ini sering dipakai oleh pimpinan pengadilan yang tidak lebih baik lagi dalam menjalankan
Badilum, Bawas dan KY untuk melalui fit and proper test dan profile tugasnya.
menyeleksi calon pimpinan dan assessment ini. [Achmad Cholil, Achmad Fauzi ]

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 95


KISAH NYATA

Pengadilan Agama Cimahi


yang Gemuk
Oleh: Dudung Juhana (Ketua PA Cimahi)

P
Pengadilan Agama ada suatu waktu, di
Cimahi adalah pertengahan tahun 2017 saat
nama saya masuk gerbong
Pengadilan Agama
TPM, banyak sahabat
dengan jumlah mengucapkan selamat: “Selamat
penanganan perkara Pak Ketua dapat Pengadilan Agama
paling banyak di tahun Cimahi, Pengadilan Agama Gemuk,
2017 (13.667 perkara). segemuk ente.”
Jika kita googling Pengadilan
Bagaimana kisah Agama Cimahi, kita tidak akan pernah
aparatur Pengadilan menemukannya di Kota Cimahi, karena
Agama Cimahi dalam Pengadilan Agama Cimahi berada di
menghadapi beban Desa Pamekaran Kota Soreang Ibu
Kota Kabupaten Bandung, berjarak
pekerjaan pokok yang lebih kurang 21 km (versi google
begitu berat? Inilah maps) dari Kota Cimahi. Pengadilan
kisah mereka… Agama Cimahi didirikan pada tanggal
15 Maret 1967 di Cimahi (yang kala
itu belum jadi kota), berdasarkan

96 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


KISAH NYATA

Keputusan Menteri Agama Nomor 28


Tahun 1967, dengan wilayah hukum
Kabupaten Bandung. Sementara
itu untuk Pengadilan Negeri-nya
didirikan di Baleendah, dengan nama
PN Bale Bandung.
Pada tahun 2001 Cimahi menjadi
kota otonom, maka Pengadilan
Agama Cimahi mewilayahi Kabupaten
Bandung dan Kota Cimahi. Dengan
salah satu pertimbangan bahwa
jumlah penduduk Kabupaten Indramayu dengan jumlah penduduk
Bandung lebih banyak, maka pada 1.691.386 jiwa/perkara masuk Cimahi sejak membuat PHS sampai
tahun 2007 gedung Pengadilan 8.738 perkara), karena Pengadilan print putusan dikerjakan sendiri oleh
Agama Cimahi dipindahkan ke Agama Cimahi dengan jumlah para Hakim. Mereka memang luar
Soreang bersatu dengan Komplek penduduk 5.750.117 mendapat biasa.
Pemerintahan Kabupaten Bandung. jumlah 11.935 perkara (Kota Cimahi Banyak kolega saya bertanya:
Pada tahun yang sama, berdasarkan hanya mempunyai tiga kecamatan, “Bagaimana sih PP dan Hakim bekerja
Undang-undang Nomor 12 Tahun Kabupaten Bandung 32 kecamatan, di Cimahi?”
2007 berdirilah Kabupaten Bandung dan sisanya Kabupaten Bandung Jujur saja, PA Cimahi memang
Barat dengan Ibu Kota Ngamprah. Barat 16 kecamatan). belum bisa one day one publish. Kami
Maka jadilah Pengadilan Agama Hari-hari para Hakim, Panitera, kedodoran ketika minutasi, kami
Cimahi mewilayahi dua Kabupaten Panitera Pengganti dan Jurusita tidak bisa seminggu minutasi.
dan satu kota, dengan jumlah Pengganti memang sibuk (enggak “Loh bagaimana sih bikin BAS
penduduk seluruhnya 5.750.117 jiwa berani bilang sangat sibuk). Jumlah dan Putusan apa sudah pake SIPP?”
(Cimahi 586.580, Bandung 3.534.114 hakim termasuk Ketua/Wakil ketua Ya belum semua, karena masih
dan Bandung Barat 1.629.423 jiwa) seluruhnya berjumlah 23 orang, dibagi bersyukur Tim TI Pengadilan Agama
(data Tahun 2015 sumber http:// dalam 10 Majelis Hakim, ya hanya 10 Cimahi mampu mengawinkan SIPP
pusdalisbang.jabarprov.go.id) Majelis, karena di Pengadilan Agama dengan SIADPA, seluruh data SIPP
Pada akhir Desember 2017 Cimahi tidak saling menjadi anggota masih diintegrasikan ke SIADPA.
Pengadilan Agama Cimahi ketiban majelis, murni menggunakan teori Maka jadi mudahlah pekerjaan itu.
11.935 perkara, dengan rincian 10.609 senioritas. Didampingi PP sebanyak Kesibukan di Pengadilan Agama
perkara gugatan dan 1326 perkara 12 orang plus 3 para Panmud, JSP Cimahi sehari-harinya memang
permohonan. Sisa perkara 2016 sebanyak 9 orang. ramai, seperti di pasar. Kalo dihitung
sebanyak 1.732 perkara, sehingga Setiap Majelis mempunyai jadwal kasar, orang yang sidang rata-rata
jumlah perkara yang ditangani selama sidang dua kali dalam seminggu, per majelis 60 s.d 70 orang kali
2017 sebanyak 13.667 perkara. dengan 2 PP yang berbeda, plus satu empat majelis, rata-rata di atas 250
Alhamdulillah punggawa Pengadilan hari jadwal sebagai mediator. Jadi, orang plus pengantar dan para saksi.
Agama Cimahi selama tahun 2017 seorang hakim praktis hanya punya Pendaftar perkara rata-rata perhari
mampu menyelesaikan 11.117 waktu dua hari dalam seminggu 60 orang, yang mengambil akta cerai
perkara, cabut sebanyak 403 perkara, untuk membuat putusan, padahal rata-rata 60 orang, pokoke rame.
dengan sisa sebanyak 2.083 perkara. satu majelis sebulan kebagian lebih Kantin rame, parkiran rame,
Dengan begitu, maka Pengadilan dari 125 berkas. kadang-kadang yang jualan souvenir
Agama Cimahi sah merebut gelar Alhamdulillah, meski para Hakim juga rame.
Pengadilan Agama dengan jumlah tidak lagi muda, maklum barisan para Ramainya aktivitas ekonomi
perkara terbanyak se-Indonesia mantan pimpinan, mereka sudah di seputaran Pengadilan Agama
tahun 2017. mahir menggunakan SIPP. Kalo di Cimahi yang berlangsung hingga
Sebenarnya Pengadilan Agama Pengadilan Agama lain sayup-sayup malam hari, berjalan seiring
Cimahi tidaklah sebesar Pengadilan terdengar seluruh proses input SIPP sebagaimana sidangnya yang juga
Agama yang lain (contohnya dikerjakan admin, para Hakim di berjalan sampai malam hari. Seluruh

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 97


KISAH NYATA

tahun 2017 dilaksanakan di empat


belas kecamatan, yaitu : Kabupaten
Bandung di Kecamatan Margaasih,
Margahayu, Arjasari, Paseh,
Pasirjambu, Ciwidey, Pangalengan.
Kabupaten Bandung Barat di
Kecamatan Ngamprah, Gununghalu,
Cipatat, Cipongkor, Cikalong Wetan
dan Cikalong Tengah. Sementara itu
di Kota Cimahi diselenggarakan di
Cimahi Tengah dan Cimahi Selatan.
Adapun sidang keliling regular
aparatur Pengadilan Agama Cimahi relaas rata-rata 100 bahkan sampai dilaksanakan di gedung persiapan
sudah terbiasa pulang malam hari, 200 per orang per minggunya....yaaa Pengadilan Agama Ngamprah di
bahkan hingga menginap, untuk begitulah. Komplek Perkantoran Bupati Bandung
menyelesaikan beban perkara dan Pengadilan Agama Cimahi Barat, sebanyak dua kali.
beban pekerjaan yang amat sangat memang masih ketinggalan, ketika Gemuknya Pengadilan Agama
banyak tersebut. Pengadilan Agama lain sudah ber- Cimahi, mungkin akan segera
Pengadilan Agama Cimahi memang ISO dan ber-SAPM, Cimahi baru mau berakhir. Dengan Keppres Nomor 15
belum mendeklarasikan Pelayanan bertanding. Tapi jangan khawatir, Tahun 2016 tanggal 26 April 2016,
Satu Pintu atau istilah lainnya One pelayanan Pengadilan Agama Cimahi telah dibentuk Pengadilan Agama
Stop Service, tapi Pelayanan di Cimahi yang mengutamakan Senyum Sapa Kota Cimahi (merubah nomenklatur
sudah dilaksanakan di satu area, sejak Salam Sopan dan Santun dengan Pengadilan Agama Cimahi), Pengadilan
pendaftaran, pembayaran perbankan, Motto Pelayanan “Melayani dengan Agama Soreang (Kabupaten Bandung)
dan pelayanan penyerahan akta cerai/ CINTA: Cepat Ikhlas Nyaman Tepat dan Pengadilan Agama Ngamprah
putusan. Para punggawa di bagian dan Akurat” tidak kalah dengan (Kabupaten Bandung Barat), beban
pelayanan sejak buka jam pelayanan yang lain. Alhamdulillah perkara kerja itu akan dibagi tiga. Soreang dan
sampai tutup jam kerja, tidak beranjak cerai talak, akta cerai bisa dibawa Ngamprah yang Kelas II diprediksi
dari tempat duduknya: Melayani rata- pulang langsung sesaat setelah ikrar masing-masing akan kebagian 7000
rata 65 orang pendaftar, membuat diucapkan oleh suami. dan 3000 an perkara, sedangkan
SKUM, melayani pengambilan Akta Untuk melayani masyarakat yang sisanya dibawa Cimahi.
Cerai dengan jumlah yang hampir tidak mampu, Pengadilan Agama Insyaalloh Cimahi akan langsing,
sama. Pun bagian input data SIPP Cimahi mengadakan pelayanan sidang dan semoga Ketuanya ikut langsing.
agak kedodoran, mereka bekerja di luar gedung (sidang keliling). Terakhir, sebagai ajang promosi,
sampai malam. Penyelenggaraan kegiatan (1053) Pengadilan Agama Cimahi telah
Jika para Hakim khusyu dengan Peningkatan Manajemen Peradilan menyediakan aplikasi via smartphone
konsepannya, para Panitera Agama Tahun Anggaran 2017 (dengan berinduk kepada aplikasi
Pengganti asyik dengan BAS nya, Pengadilan Agama Cimahi dengan buatan Pengadilan Tinggi Agama
lain cerita dengan para Jurusita Komponen 051 (004) pelaksanaan Bandung) untuk mengecek info
Pengganti: orang-orang yang paling sidang diluar gedung Pengadilan/ perkara (data perkara, jadwal sidang,
sulit dijumpai di PA Cimahi. Setelah Sidang Terpadu dengan alokasi cek akta cerai, dst).
menempelkan jempol di mesin anggaran (DIPA 04 Direktorat Aplikasi tersebut terdapat di
absen di pagi buta, mereka kembali Jenderal Badan Peradilan Agama) Playstore dengan nama aplikasi “Si
ke kantor setelah yang lain pulang. sebesar Rp 56.000.000,- (Lima puluh Kabayan Mobile”, dan bisa didownload
Bisa dibilang lebih sulit menjumpai enam juta rupiah) dan realisasi atau di: https://play.google.com/store/
Jurusita dari pada mencari Ketua. serapan anggaran per 31 Desember a p p s / d e t a i l s ? i d = c o m . p t a j a b a r.
Meskipun pasukan jurusita 2017 sebesar Rp 56.000.000,- (Lima kabayan_mobile
berwajah kusut dan kumal, terutama puluh enam juta rupiah).
di sore hari setelah melaksanakan Pelaksanaan sidang diluar gedung
tugas, alhamdulillah dompet mereka Pengadilan khusus melayani sidang
tidak sekumal mukanya. Dengan itsbat biasa (bukan terpadu) selama

98 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 99
100 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018
JINAYAH

Kasus Kejahatan Kesusilaan:


Apa Hukuman yang Tepat?

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTDdPVYqgbrXe0HL4Zt_JvgDm_maqE6HoMb2o2zHHjVo1_kn5kd

M
ahkamah Syar’iyah Aceh bagi pelaku baik anak-anak maupun
Sejak tahun 2010 Indonesia merilis, jumlah kasus dewasa. Namun ternyata sanksi ini
mengalami darurat jinayat yang diterima tidak cukup efektif menekan angka
pada tahun 2017 lalu kejahatan seksual sampai hari ini.
kejahatan seksual. Hingga sebanyak 297 perkara, berhasil
saat ini jumlahnya terus diputus sebanyak 288 perkara dan Hukum Islam sebagai salah
meningkat dari tahun ke sisa 18 perkara. Kasus maisir masih satu sistem hukum yang hidup
menduduki peringkat atas, kemudian di dalam masyarakat Indonesia,
tahun. Para pelakunya kasus ikhtilat, perzinahan dan kasus memiliki pengaturan perbuatan-
masih berusia anak- pelecehan seksual. perbuatan yang dilarang. Hukum
anak hingga tahun 2017 ini dikenal dengan sebutan Fiqh
Kejahatan seksual di Indonesia Jinayah atau Hukum Pidana Islam.
lalu, puncak kejahatan bagaikan puncak gunung es, padahal Berdasarkan Undang-undang Nomor
seksual terus meningkat Indonesia memiliki aturan terkait 11 tahun 2006 tentang pemerintahan
termasuk di Provinsi Aceh. yang terhimpun di dalam Kitab Aceh, Pemerintah aceh diberikan
Undang-Undang Hukum Pidana kewenangan istimewa untuk
mulai dari pencabulan, perkosaan, mengurus daerahnya termasuk di
pornografi sekaligus sanksi pidana dalamnya adalah Qanun Aceh Nomor

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 101


JINAYAH

korban yang tidak menghendaki


perbuatan tersebut yang dilakukan di
Qanun Jinayat disahkan pada 27 September muka orang lain. Ayat ini melindungi
2014 oleh Parlemen Aceh. Ia baru diundangkan korban yang tidak menghendaki
ke lembaran daerah setelah mendapatkan perbuatan melanggar kesusilaan
terjadi kepadanya.
persetujuan gubernur pada 22 Oktober 2014
Di dalam KUHP Buku II bab XIV
Pasal 281 sampai 299 kejahatan
6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat seksual meliputi tindak pidana
(Qanun Jinayat). Adapun kejahatan seksual yang melanggar kesusilaan, pornografi,
diatur di dalam qanun aceh ini perzinahan, perkosaan, perbuatan
Jika KUHP mengatur kejahatan antara lain: (1) Khalwat (sunyi- cabul, pencaharian dengan cara
kesusilaan di luar wilayah Provinsi sunyi berlainan jenis), (2) Ikhtilath memudahkan, memfasilitasi
Aceh, maka Qanun Jinayat mengatur (bercumbu dua orang berlainan jenis perbuatan cabul, perdagangan wanita
kejahatan kesusilaan di dalam wilayah tanpa ikatan nikah), (3) Zina, (4) dan anak laki-laki yang belum dewasa,
Aceh. Pelecehan Seksual, (5) Pemerkosaan, petugas aborsi. Sedangkan jarimah
(6) Liwath (perbuatan laki-laki seksual yang ada di dalam Qanun
Aceh secara resmi memberlakukan memasukkan kemaluannya ke dalam Aceh meliputi khalwat, Ikhtilat, Zina,
Qanun Jinayat yang akan menjadi dubur laki-laki lain), (7) Musahaqah Pelecehan seksual, Pemerkosaan,
payung hukum pelaksanaan syariat (Perbuatan dua orang wanita atau Liwath, dan Musahaqah.
Islam di Aceh. Qanun Jinayat disahkan lebih dengan cara saling menggosok-
pada 27 September 2014 oleh gosokkan anggota tubuh atau faraj HUKUMAN PELAKU JARIMAH DI
Parlemen Aceh. Ia baru diundangkan untuk memperoleh rangsangan ACEH
ke lembaran daerah setelah (kenikmatan) seksual dengan Payung hukum pelaku jarimah
mendapatkan persetujuan gubernur kerelaan kedua belah pihak). diatur dalam Qanun Aceh Nomor 6
pada 22 Oktober 2014. Qanun tahun 2014 tentang Hukum Jinayat
mengamanatkan pemberlakuannya Terkait dengan perbuatan (Qanun Jinayat). Qanun ini mengatur
setelah setahun disahkan. kesusilaan menurut pasal 281 KUHP sanksi terhadap pelanggar syariat
Perbuatan yang dilarang dalam ini adalah perbuatan melanggar lebih berat. Pezina, lesbian, dan gay –
hukum pidana Islam disebut dengan kesusilaan disebut tindak pidana misalnya– diancam dengan hukuman
jarimah dalam hukum Indonesia dan dijatuhi sanksi apabila: pertama, 100 kali cambuk. Hukuman terberat
sering disebut dengan istilah tindak pelaku dalam hal ini kedua pihak bagi pelaku pemerkosaan dan
pidana, peristiwa pidana atau melakukan perbuatan tersebut di pencabulan.
perbuatan pidana. tempat umum secara suka rela. Lalu, berapa hukuman terhadap
Secara a contrario tidak dikenai pasal pelanggar tindak pidana itu?
Qanun Aceh ini sekalipun mencoba ini apabila perbuatan dilakukan di
untuk membuat kodifikasi sederhana tempat tertutup. Kedua, pelaku adalah Zina
mengenai hukum jinayah, akan tetapi orang yang melakukan perbuatan Hukuman terhadap pezina diatur
tampak sangat dominan pengaturan melanggar kesusilaan terhadap dalam Pasal 33 hingga Pasal 35. Di
terhadap kejahatan seksual. Diantara
beberapa jarimah yang diatur, banyak
diantaranya berkaitan dengan
kejahatan seksual. Kendati demikian
pembagian macam-macam kejahatan Jarimah seksual yang ada di dalam Qanun Aceh
seksual yang tidak bersifat mengikuti meliputi khalwat, Ikhtilat, Zina, Pelecehan seksual,
apa yang telah dibuat oleh komnas Pemerkosaan, Liwath, dan Musahaqah.
perempuan, akan tetapi dengan tetap
memegang ajaran agama islam dan
mengikuti perkembangan zaman.

102 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


JINAYAH

situ disebutkan, orang yang terbukti tidak memiliki saksi dan bukti bisa 10 bulan. Penyedia fasilitas khalwat
berzina diancam hukuman maksimal dikenakan tindak pidana Qanun juga diancam hukuman cambuk,
100 kali cambuk. Sedangkan jika Jinayat. Mereka diancam dengan maksimal 15 kal atau denda paling
terbukti mengulangi perzinahan, hukuman cambuk 80 kali. banyak 150 gram emas murni atau
maka diancam hukuman 100 kali penjara maksimal 15 bulan.
cambuk dan dapat ditambah 120 kali Liwath
cambuk atau penjara 12 bulan. Homoseksual (gay) diancam Maisir
Berzina dengan anak di bawah keras dalam Qanun Jinayat dengan Hukuman terhadap pelanggar
umur, selain diancam dengan hukuman cambuk paling banyak 100 syariat di bidang judi ada dua jenis
hukuman 100 kali cambuk, juga dapat kali atau denda paling banyak 1.000 hukuman, tergantung besaran
ditambah lagi 100 kali atau denda gram emas murni atau penjara paling taruhan. Bagi penjudi yang nilai
1.000 gram emas murni atau penjara lama 100 bulan. Kalau kedapatan taruhannya maksimal dua gram
paling lama 100 bulan. mengulangi perbuatannya, maka emas murni, maka diancam hukuman
Pelecehan Seksual diancam hukuman 100 kali cambuk cambuk maksimal 12 kali atau denda
Qanun Jinayat juga mengatur soal dan dapat ditampah denda paling 120 gram emas murni atau penjara
pidana pelecehan seksual. Pasal 46 banyak 120 gram emas murni dan maksimal 12 bulan. Sementara judi
Qanun mengancam dengan hukuman atau penjara paling lama 12 bulan. dengan nilai taruhan di atas dua
45 kali cambuk atau denda paling gram emas murni, ia diancam dengan
banyak 450 gram emas murni atau Musahaqah hukuman 30 kali cambuk, 300 gram
penjara paling lama 45 bulan. Lesbian juga diancam dengan emas, atau denda 30 bulan.
Sedangkan pelaku pelecehan hukuman 100 kai cambuk atau denda
seksual terhadap anak (peadofil) maksimal 1.000 gram emas murni Khamar
diancam dengan hukuman cambuk atau penjara maksimal 100 bulan. Meminum arak diancam hukuman
90 kali atau denda paling banyak 900 Mengulangi? Maka hukumannya bisa 40 kali cambuk. []
gram emas murni atau penjara 90 bertambah, sama halnya dalam kasus Terkait perbuatan cabul di dalam
bulan. homoseksual. KUHP terdapat beberapa perbuatan
yang dilarang yang disebut perbuatan
Pemerkosaan Ikhtilath pidana yaitu melanggar kesusilaan,
Kasus pemerkosaan juga Bercumbu akan dikenakan melanggar kesusilaan dan perbuatan
mendapat perhatian serius qanun hukuman maksimal 30 kali cambuk cabul yang didalamnya termasuk
ini. Pada pasal 48 disebutkan bahwa atau denda maksimal 300 gram emas hubungan sesama jenis. Di dalam
pelaku pemerkosaan diancam atau penjara maksimal 30 bulan. Qonun Aceh jarimah terkait perbuatan
hukuman cambuk paling sedikit 125 cabul terdiri atas Khalwat, Ikhtilat,
kali, paling banyak 175 kali cambuk – Khalwat pelecehan seksual. Sedangkan
atau denda paling sedikit 1.250 gram Pada qanun sebelumnya, pelaku jarimah terkait hubungan sesama
emas murni atau penjara 125 hingga mesum memperoleh hukuman jenis yaitu Musahaqah, Liwath.
175 bulan. maksimal sembilan kali cambuk. Dalam hal ini tindak pidana di
Pemerkosa yang memperkosa Namun dalam Qanun Jinayat dalam KUHP memiliki kelemahan
saudara muhrimnya diancam hukumannya bertambah menjadi 10 yaitu perbuatan melanggar kesusilaan
hukuman cambuk 150 hingga 200 kali kali (maksimal) atau denda 100 gram yang dilakukan sesama orang dewasa
atau denda 1.500 hingga 2.000 gram emas murni atau penjara maksimal di tempat tersembunyi atas dasar
emas atau penjara 150 sampai 200
bulan.
Lalu, pemerkosa anak diancam
hukuman antara 150 hingga 200 ali
cambuk atau denda 1.500 hingga
2.000 gram emas murni atau penjara
…Sehingga jarimah zina menurut Qanun
antara 150 hingga 200 bulan.
Aceh adalah hubungan seksual tanpa ikatan
Qadzaf
Menuduh orang berzina tapi
perkawinan atas dasar sukarela.

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 103


JINAYAH

suka rela tidak termasuk perbuatan salah satu atau kedua pelaku yang maupun korban, tidak harus antar
pidana. Sementara hal tersebut sedang terikat perkawinan masing- kelamin, tetapi bisa juga dengan
diatur sebagai jarimah di dalam masing. Berbeda dengan Qanun Aceh dubur atau menggunakan alat lain.
Qanun jinayat yaitu khalwat. Selain yang mengambil konsep Islam yaitu
itu hubungan sesama disebut tindak adanya batas penentu perbuatan Pornografi, Perdagangan manusia
pidana apabila dilakukan terhadap seksual dikatakan jarimah atau tidak dan Petugas aborsi ketiga tindak
anak-anak, sedangkan sesama orang yaitu ikatan perkawinan. Sehingga pidana itu hanya diatur di dalam KUHP
dewasa tidak diatur. Hal tersebut jarimah zina menurut Qanun Aceh atau Undang-Undang lain di luar
tidak terjadi di dalam qanun jinayat adalah hubungan seksual tanpa ikatan KUHP. Sementara Qanun Aceh tidak
karena terdapat jarimah musahaqah perkawinan atas dasar sukarela. mengatur hal tersebut. (Alimuddin)
dan liwath yang mengatur.
Demikian juga mengenai Daftar Bacaan
KUHP maupun Qanun Aceh pengertian perkosaan yang juga Laporan Tahunan Mahkamah Syar’iyah Aceh
tahun 2017.
sama-sama mengatur mengenai terdapat perbedaan. Tindak pidana
Dina Tsalist Wildana, “Kejahatan Seksual
persetubuhan yaitu meliputi zina perkosaan di dalam KUHP hanya dalam Perspektif Hukum Pidana Islam :
apabila dilakukan suka-sama suka, terjadi oleh laki-laki sebagai pelaku Studi Terhadap Hukum Pidana Islam di
dan perkosaan apabila disertai terhadap perempuan sebagai korban Aceh,” Laporan Penelitian Fakultas Hukum
ancaman dan paksaan. Yang dan menjadikan alat kelamin sebagai Universitas Jember, 2016.
membedakan antara KUHP dan Qanun alat dan sasaran perkosaan secara R Soesilo, KUHP, serta Lengkap Komentar-
Komentarnya Lengkap Pasal demi Pasal,
Aceh adalah dari segi pengertian. paksaan, atau pelaku dalam keadaan
Bogor: Politeia, 1993.
Pengertian tindak pidana zina dalam pingsan, atau terhadap anak-anak. Muslim dan Alimuddin, Jufri Ghalib : Menatap
KUHP adalah pelanggaran terhadap seentara jarimah perkosaan di dalam Masa Depan Mahkamah Syar’iyah di Aceh,
kesetiaan perkawinan, artinya Qanun Aceh memungkinlan laki-laki Penerbit MS Aceh 2017.
hubungan seksual dilakukan oleh maupun perempuan sebagai pelaku

104 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


RESENSI

Artidjo dan Mimpi


Buruk Koruptor
Judul Buku : Sogok Aku Kau Kutangkap
Penulis : Haidar Musyafa
Penerbit : Imania, Tangerang
Tahun Terbit : 2017
Tebal : x+432

“Melalui ketokan palunya Artidjo menjelma


menjadi mimpi buruk bagi para koruptor
uang rakyat. Setiap sepak terjangnya Resensator :
Muh Irfan Husaeni
merupakan bukti integritas dan kejujuran, Hakim Yustisial pada
Badan Pengawasan MARI
” Kata Andy F. Noya, Jurnalis dan Host
Kick Andy dalam endorsementnya.

M
usuh terbesar negara ini “Melalui ketokan palunya Artidjo terhadap korupsi seperti Artidjo
ialah para koruptor yang menjelma menjadi mimpi buruk Alkostar. Sosok hakim yang selalu
berpolitik. Mereka telah bagi para koruptor uang rakyat. mengedepankan akal sehat,
membuat peta masa Setiap sepak terjangnya merupakan nurani, logika hukum, dan rasa
depan negeri ini suram. Padahal, bukti integritas dan kejujuran. Di keadilan masyarakat. Putusan-
seluruh rakyat berhak melihat dan zaman edan ini, bangsa Indonesia putusan hukumnya seolah mewakili
menikmati masa depan Indonesia membutuhkan sosok seperti dia.” hati nurani publik yang lama
yang lebih baik. Mengingat besarnya Kata Andy F. Noya, Jurnalis dan Host merindukan keadilan. Usulan
mudarat yang ditimbulkan oleh Kick Andy dalam endorsementnya. pemiskinan, pencabutan hak politik,
para koruptor yang berpolitik, dan pemberatan vonis hukum bagi
maka tak ada toleransi bagi para Hal senada diungkapkan terpidana korupsi yang selalu ia
koruptor. Itulah jawaban hakim agung jurnalis Mata Najwa, Najwa Shihab. gaungkan adalah horor bagi para
Artidjo Alkostar ketika ditanya oleh Dalam endorsementnya Najwa pengemplang uang rakyat.
koleganya mengapa para pejabat yang menyatakan dunia hukum di Artidjo Alkostar bergulat
melakukan korupsi dijatuhi hukuman Indonesia membutuhkan sosok dengan dunia hukum sejak ia
berat (hal. 431). yang punya prinsip zero tolerance menjadi pengacara jalanan yang

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 105


RESENSI

memperjuangkan keadilan bagi


rakyat kecil yang termarginalkan
secara hukum. Melalui Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta ia Bahkan menjadi momok yang sangat menakutkan
berani menangani perkara-perkara
yang masuk kategori kejahatan bagi para pelaku korupsi dan pengedar narkotika.
luar biasa, seperti kasus wartawan
Udin, kasus Petrus, petani tebu di
Hingga ada bisik-bisik penuh harap di kalangan
Sumenep, kecurangan pemilu 1997 para koruptor: “Asal bukan Artidjo hakimnya!”
di Pamekasan dan insiden Santa
Cruz di Dili.
Menjadi hakim itu sangat berat dan kedatangan tamu pengacara yang
Pria kelahiran Situbondo, 22 Mei tuntutannya sangat berat di akhirat merupakan teman lama sesama
1948, itu adalah sosok yang kuat nanti (hal.15). pegiat aktivis kampus. Artidjo tetap
dalam memegang prinsip, berpihak menghormati tamunya dengan
pada keadilan dan ketukan palunya Tawaran Yusril akhirnya diterima wajar selama yang dibicarakan
tanpa kompromi sehingga disegani setelah Artidjo melakukan salat bukan berkaitan dengan perkara
kawan maupun “lawan”. Kiprahnya istikharoh, mempertimbangkan hukum. Sampai tiba saatnya ketika
di dunia penegakan hukum berbagai hal selama berhari-hari. teman lamanya menyampaikan
Indonesia itu tidak dapat diragukan Termasuk berkonsultasi dengan maksud kedatangannya. Ia
lagi. Bahkan menjadi momok yang kiai di kampungnya. Dalam meminta pertimbangan dan
sangat menakutkan bagi para pelaku konsultasi, mantan aktivis kampus bantuan agar perkara yang sedang
korupsi dan pengedar narkotika. itu bercerita jika menolak tawaran ditanganinya bisa cepat selesai
Hingga ada bisik-bisik penuh harap Sang Menteri untuk menjadi hakim dan menyampaikan janji kliennya
di kalangan para koruptor: “Asal karena takut terjerumus ke dalam untuk memberi hadiah mobil
bukan Artidjo hakimnya!” perbuatan dosa. Maka dijawab oleh mewah, uang tunai sesuai dengan
Kehadiran alumnus Fakultas kiai itu, untuk melalakukan dosa jumlah yang diminta. Namun saat
Hukum UII Yogyakarta tersebut di tidak harus menjadi hakim terlebih itulah kemarahan Artidjo meledak
Mahkamah Agung mendongkrak dahulu. Karena perbuatan dosa (hal.11).
kepercayaan publik. Dengan bisa dilakukan di manapun dan
semangat kejujurannya, suami Sri kapanpun dan dengan cara apapun. “Sebagai orang yang mengerti
Widyaningsih, itu tidak kenal lelah Maka terimalah tawaran itu semoga hukum, aku rasa kamu tidak pantas
berjuang untuk membebaskan jabatan itu membawa kebaikan berkata seperti itu di hadapanku.
republik ini dari ancaman para dan membawa manfaat untuk Jadi tujuanmu datang kesini untuk
koruptor. umat manusia, khususnya rakyat menyuapku? Kamu berusaha ingin
Indonesia. menyogokku?” Kata Artidjo dengan
Yusril Ihza Mahendra, Menteri nada keras dan tegas. Kalimat
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Setelah mendengar nasihat itu membuat nyali pengacara itu
Kabinet Persatuan Nasional adalah tersebut akhirnya Artidjo meredup dan gemetar hingga
orang pertama yang meminta Artidjo menerima tawaran Yusril untuk akhirnya keluar ruangan dengan
untuk maju mendaftar sebagai maju mengikuti serangkaian tes wajah ketakutan (hal.12).
Hakim Agung dari jalur nonkarier. calon hakim Agung. Hingga akhirnya
Selain itu yang merekomendasikan Artidjo dinyatakan terpilih oleh Mahfud MD, mantan Ketua
adalah tokoh penting seperti Bismar DPR dan pada 2 September 2000 ia Mahkamah Konstitusi, mengatakan
Siregar, Abdul Hakim Garuda dilantik sebagai hakim agung oleh jangan pernah berpikir, siapapun
Nusantara dan Asmara Nababan. Presiden RI Abdurrahman Wahid. bisa mempengaruhi Artidjo untuk
Namun, Artidjo menolak tawaran melenceng dari penegakan hukum
itu dengan alasan dirinya tidak Suatu ketika di ruang kerjanya dan keadilan. Palunya selalu
mempunyai kemampuan untuk di Jalan Medan Merdeka Utara menggelegar, menghantam pelaku
mengemban amanat sebesar itu. Nomor 9-13 Jakarta Pusat, Artidjo kejahatan yang masuk ke mejanya

106 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


RESENSI

“autentik” teman dan sahabat


merupakan selling point sehingga
Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, karya ini menjadi berbobot.
Sementara dalam novel biografi
mengatakan jangan pernah berpikir, siapapun Artidjo Alkostar catatan teman dan
bisa mempengaruhi Artidjo untuk melenceng sahabat kurang signifikan. Penulis
dari penegakan hukum dan keadilan. Buku Biografi Wahyu Widiana
menampilkan beberapa foto yang
menggambarkan suasana pada saat
itu seperti foto Wahyu Widiana di
masa kecilnya dan foto di rumah
untuk diadili. Artidjo tak takut pada Alkostar merupakan karya besar kos sederhana. Sedangkan penulis
ancaman fisik, tak risau dengan karena karakter Artidjo sangat novel biografi Artidjo Alkostar tidak
gertakan santet, tak mempan kuat dan merupakan aset paling menampilkan foto sama sekali,
dengan uang, dan tak peduli dengan berharga Mahkamah Agung padahal karya buku biografi perlu
persahabatan jika semua itu akan saat ini. Namun, karena biografi tampilan foto tokoh karena satu foto
menodai integritasnya sebagai tokoh direkonstruksikan dalam dapat mewakili 1000 kata.
penegak hukum. Bagi Artidjo, sebuah novel, maka dialog dalam
kehidupan kita akan baik jika secara setiap fragmen tentu tidak persis Itulah beberapa kelebihan dan
pribadi kita bertakwa kepada sebagaimana kejadian aslinya. Ada kekurangan Haidar Musyafa dalam
Allah dan dalam hidup bersama penambahan dan pengurangan menyajikan karya terbarunya,
kita menjaga tegaknya hukum dan dalam setiap dialog mengikuti namun kekurangan itu telah
keadilan. Artidjo adalah salah satu selera penulisnya meskipun sudah terhapus dengan semangat ruh
contoh hakim yang ideal dalam konfirmasi kepada tokoh tersebut. buku ini yaitu agar pembaca
sejarah kekuasaan kehakiman di meneladani akhlak dan pribadi
Indonesia. Apabila dibandingkan dengan Artidjo yang berani, tegas, peduli,
buku Biografi Tokoh Wahyu jujur dalam memperbaiki carut
Secara garis besar Haidar Widiana; Bekerja Tiada Henti marut dunia penegakan hukum
Musyafa merekonstruksi biografi Membangun Peradilan Agama, di Indonesia. Bagi siapa saja yang
Artidjo Alkostar dalam buku ini maka gaya penyajian dalam buku ingin mengetahui bagaimana
sejak kecil hingga menjadi hakim yang ditulis Muslim dan Edi Hudiata kedekatan Artidjo Alkostar dengan
agung dengan menggunakan terasa lebih efektif, formal, singkat, Adnan Buyung Nasution, menjadi
bahasa populer dan diramunya padat namun sudah mengakomodir aktivis kampus, perjuangan di LBH
dalam bentuk novel dengan semua sisi perjuangan hidupnya. dan pergaulan yang seru bersama
ruang imajinasi yang cukup luas. Model penulisan Buku Biografi teman-temannya maka patut
Haidar Musyafa berjuang keras Wahyu Widiana pada bagian membaca buku ini.
mengumpulkan informasi dari akhir dilengkapi dengan catatan
berbagai sumber, mengkaji dan
mengambil informasi paling
penting yang mendekati kebenaran.
Buku ini ditulis dengan tujuan
agar generasi muda saat ini lebih Secara substansi ide gagasan penulisan biografi
mudah dan meneladani perjuangan
Ketua Kamar Pidana Mahkamah
Artidjo Alkostar merupakan karya besar karena
Agung, itu yang berani, tegas peduli, karakter Artidjo sangat kuat dan merupakan aset
jujur dalam memperbaiki dunia paling berharga Mahkamah Agung saat ini.
penegakan hukum di Indonesia.

Secara substansi ide gagasan


penulisan biografi Artidjo

MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 107


POJOK DIRJEN

Keadilan Harus
Ditegakkan
Oleh: Abdul Manaf

Hakim di pengadilan. Kejadian yang


laksana dongeng ini bermula ketika
seorang utusan dari penduduk
Samarkand mengajukan gugatan
kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz
perihal tentara Islam yang memasuki
kota Samarkand tanpa didahului
dengan peringatan dan dakwah.

M
Berkas gugatan dilimpahkan kepada
engadili: Mengabulkan Penggugat dari perwakilan penduduk seorang Hakim. Dalam persidangan,
gugatan Penggugat; Samarkand sangat keheranan. Tanpa Komandan Pasukan sebagai pihak
Menghukum kepada bukti, tanpa saksi, putusan sudah tergugat saat itu mengakui semua
semua ummat Islam dijatuhkan dalam waktu beberapa dalil gugatan penggugat. Tanpa
untuk keluar dari kota Samarkand menit saja. Tidak lama berselang, pembuktian lebih lanjut, hakim
termasuk penguasa, tentara, laki- setelah Hakim, Panitera dan Tergugat menyatakan bahwa apabila tergugat
laki, perempuan maupun anak-anak; yaitu seorang Komandan Pasukan sudah mengakui dalil-dalil gugatan,
Menetapkan rumah-rumah dan toko- tentara muslim pergi meninggalkan maka selesailah pemeriksaan
toko sebagai barang yang ditinggalkan; ruang sidang, tiba-tiba terdengar suara perkara. Dalam pertimbangannya,
Menetapkan tidak ada seorangpun gaduh di tengah-tengah kota, bendera Hakim menyatakan bahwa ummat
dari umat Islam yang masih tinggal ummat Islam berkibar di sela-sela Islam tidak akan berjaya kecuali
di kota Samarkand; Menetapkan debu yang beterbangan, penduduk dengan tegaknya agama dan tegaknya
putusan ini berlaku sampai ummat kota Samarkand menyaksikan tentara keadilan, serta menjauhi penipuan
Islam memberikan peringatan dan ummat Islam menarik diri dari kota, dan pengkhianatan.
dakwah kepada penduduk kota seiring dengan kumandang suara Kisah yang tegas dan jelas, seorang
Samarkand terlebih dahulu. dua kalimat syahadat. Ummat Islam hakim harus bertindak profesional,
Itu amar putusan yang diucapkan berbondong-bondong meninggalkan obyektif dan adil dalam memeriksa
oleh seorang Hakim dalam kota. Pemandangan yang membuat dan memutus suatu perkara yang
persidangan singkat untuk urusan penduduk kota merinding dibuatnya. diajukan kepadanya. Tugas seorang
yang sangat berat. Kisah tersebut Putusan pengadilan ditaati dan hakim adalah menegakkan keadilan
bisa ditemukan dalam buku Qashash dilaksanakan. Keadilan ditegakkan. kepada siapa saja. [bm/iar]
min at-Tarikh tulisan Syekh Al Adib Sejak amar putusan tersebut Sumber: http://www.alshibami.net/
Ali at-Thanthawi atau buku Futuh dibacakan, pada hari yang sama saqifa/showthread.php?t=74800,
al-Buldan tulisan Syekh Al Baladzri, tidak sampai matahari terbenam, diakses tanggal 26-02-2018, pkl.
halaman 411, cetakan Mesir tahun seluruh kota Samarkand telah 09.30 WITA
1932. ditinggalkan oleh ummat Islam
Pengadilan yang sangat singkat. sebagai pelaksanaan dari putusan

108 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018


MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018 109
110 MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 13 | Juni 2018

Anda mungkin juga menyukai