SENGETI
Skripsi
Oleh:
ASRA NIKMATUN
SHK. 162098
PEMBIMBING:
Jambi, 2020
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
JAMBI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamualaikum wr wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi Asra
Nimatun.SHK. 162098 yang berjudul:
“Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan Perkara Cerai Talak Sebagai
Dampak Sosial Media di Pengadilan Agama Sengeti”
Telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi
syarat-syarat memperoleh gelar sarjana starata satu (S1) dalam jurusan Hukum
Keluarga Islam Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kepentingan
Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamualaikum wr wb.
Pembimbing I Pembimbing II
iii
6
MOTTO
ان
ٍ ساك ِب ام ْع ُروفٍ أ ا ْو ت ا ْس ِري ٌح ِبإ ِ ْح ا
ٌ سان ۖ فاإ ِ ْم ا َّ
ِ الط اَل ُق ام َّرت ا
Artinya : “Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi
baik1
1
Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1996) Al-Baqarah (2) : 229
v
ABSTRAK
Skripsi berjudul “Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan Perkara Cerai Talak
Sebagai Dampak Sosial Media di Pengadilan Agama Sengeti”. Permasalahan
mengenai pertimbangan Majelis Hakim dalam memutuskan perkara perceraian di
Pengadilan Agama Sengeti. Di dalam putusan Pengadilan Agama Sengeti pada perkara
nomor (61/Pdt.G/2018/PA.Sgt) terdapat pertimbangan hakim dalam memutuskan
perkara perceraian mengenai perselingkuhan yang berakibatkan Sosial Media. Skripsi
ini bertujuan untuk mengetahui faktor perselingkuhan dan pertimbangan hakim dalam
memutuskan perkara perceraian akibat media sosial yang menjadi pemicu perceraian
dalam rumah tangga sehingga dapat dijadikan alasan untuk bercerai. Pada penelitian
ini penulis memilih objek penelitian di Pengadilan Agama Sengeti (Muaro Jambi).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field reseach) dengan menggunakan
metode kualitatif, yang mengambil lokasi di Kantor Pengadilan Agama Sengeti Kelas
1B, Kabupaten Muaro Jambi, sedangkan responden nya adalah hakim-hakim yang ada
di Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah
data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data menggunakan Wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah Media Sosial (Facebook) menjadi faktor
penyebab terjadinya masalah dalam rumah tangga bagi orang yang salah
menyalagunakan media sosial. Selain itu, media sosial juga membuat seseorang lebih
mementingkan diri sendiri. Berawal dari media sosial sering terjadi perselingkuhan,
penipuan dan lain sebagainya.
Kata Kunci : Perceraian, Perselingkuhan, Facebook
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada orang yang saya cintai yaitu kedua
orang tua saya Ayah M. Hasir dan Ibu Rusdah yang selalu memberi kasih sayang yang
berlimpah dari mulai saya lahir, hingga saya sudah sebesar ini. Dan telah banyak
berkorban untuk saya baik tenaga maupun pikiran, dan tidak henti-henti menyelipkan
nama saya di setiap do’anya.
Terima kasih selanjutnya untuk kakak-kakak dan adik saya yang sangat luar
biasa, dalam memberikan dukungan dan do’a tanpa henti. Teta mariya, Abang Syafi’i,
Abang Zikrillah, Abang Muzakkir dan Adik Ardiansyah yang selama ini menjadi kakak
dan adik yang baik dan selalu mensupport saya. Kalian adalah tempat saya berlari
dan mengadu ketika saya merasa tidak ada yang memahami di luar rumah.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada sahabat dan keluarga
Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam Angkata 2016. Semoga kita semua
menjadi orang yang sukses dan dapat membanggakan orang tua serta bertemu kembali
suatu saat nanti. Saya juga berharap agar hubungan kita selalu terjalin walau
dipisahkan oleh jarak dan waktu.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa pula iringan shalawat serta
salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini diberi judul “Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan Perkara
Carai Talak Sebagai Dampak Sosial Media di Pengadilan Agama Sengeti.”
merupakan suatu kajian hukum terhadap putusnya sebuah perkawinan.
1. Bapak Prof Dr. H. H Su’aidi Asy’ari, M. A, Ph.D sebagai Rektor Universitas Islam
viii
2. Ibu Dr. Rafiqah Ferawati, SE.,M.EI selaku Wakil Rektor 1, Bapak Dr. As’ad Isma’
M.Pd selaku Wakil Rektor II, dan Bapak Dr. Bahrul Ulum, MA selaku Wakil
3. Bapak Sayuti, S.Ag,. M.H sebagai Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam
4. Bapak Agus Salim, M.A.,M.I.R., Ph.D, sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik,
Umum Perencanaan dan Keuangan, Bapak Dr. H. Ishaq, SH. M.Hum, sebagai
5. Ibu Mustiah, S. Ag., M.Sy Sebagai Ketua Prodi Hukum Keluarga Islam
6. Bapak Irsadunas Noveri, SH., M.H. Sebagai Sekretaris Prodi Hukum Keluarga
9. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh Karyawan/Karyawati Fakultas
11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun
tidak langsung.
ix
Akhirnya kepada Allah jualah penulis memohon agar jerih payah Bapak/Ibu
dan teman-teman semua menjadi amal shaleh bagi mereka semua dan mendapatkan
ridha Allah SWT serta mendapatkan balasan yang setimpal di hari kemudian nantinya.
Di samping itu dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini, kepada Allah SWT kita
ASRA NIKMATUN
NIM.SHK.162098
x
DAFTAR ISI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 60
B. Saran .................................................................................................. 61
C. Kata Penutup .................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PERTANYAAN
CURRICULUM VITAE
xii
DAFTAR SINGKATAN
1. PA : Pengadilan Agama
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Cerai talak yaitu cerai yang dijatuhkan suami di depan Pengadilan sesuai
dengan hukum Islam. Didalam pengadilan Agama selain cerai talak ada juga
istilah cerai gugat. Talak menurut Pasal 117 KHI adalah ikrar suami di hadapan
Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan.2 Dengan
demikian, bahwa cerai talak adalah terputusnya tali perkawinan (akad nikah)
antara suami dan istri dengan talak yang di ucapkan suami di depan sidang
dan balasan amal, ada keseimbangan (timbal balik) antara hak dan kewajiban
Ketika suami istri yang tidak dapat lagi meneruskan perkawinan, dalam arti
adanya ketidak cocokan pandangan hidup dan percekcokan rumah tangga yang
tidak bisa didamaikan lagi, maka Islam memberikan jalan keluar yang dalam
itu (sangat) dibenci Allah SWT. Perceraian merupakan solusi terakhir yang dapat
2
Kompilasi Hukum Islam Pasal 117
3
Amir Syaifuddin, Ushul Fiqih, (Jakarta: Perpustakaan Nasional KDT, 1999), hlm. 235.
1
2
Firman Allah:
س ٰى أ ا ْن ت ا ْك ارهُوا ا
ش ْيئًا ِ او اعا ِش ُرو ُه َّن بِ ْال ام ْع ُر
وف ۚ فاإ ِ ْن اك ِر ْهت ُ ُمو ُه َّن فاعا ا
Artinya : kalau kamu membenci mereka itu (istrimu), maka hendaklah kamu
sabar dan jangan segera menjatuhkan talaknya, karena boleh jadi kamu
bencikan sesuatu, sedangkan Allah menjadikan kebaikan yang banyak
didalamnya.”5
Lain daripada itu Islam menganjurkan supaya suami memberi nasihat
kepada istrinya, jika ia bersikap nusyuz dan jangan mengambil keputusan untuk
antara kedua suami istri, maka Islam menganjurkan, supaya diadakan dua orang
hakam (pendamai) antara keduanya, seorang dari keluarga suami dan seorang
Kedua hakam itu berdaya upaya untuk mendamaikan kedua bela pihak
yaitu suami dan istri tersebut. Kalau tidak juga berhasil perdamaian, maka waktu
4
uthiah, Hukum Islam Dinamika Seputar Hukum Keluarga, (Yogyakarta: Pustaka Bru Press,
2016) hlm. 141.
5 Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1996) An-Nisa’ (4): 19
3
terakhir, karena tidak dapat lagi dipersatukan antara kedua suami istri itu dengan
sebagai istri, karena suami melihat istrinya tidak menolak tangan laki-laki lain
dan tidak dapat dipercaya untuk menjaga harta dan rahasia, atau si istri tidak bisa
memelihara keutuhan rumah tangga atau kehormatan suami, atau tidak taat
tersebut semakin membuka peluang kepada pasangan suami istri untuk berbuat
dilakukan oleh salah satu kedua individu terkait dalam hubungan berkomitmen
6
HR. Abu Daud
7
Anwar Bastian, “Perselingkuhan sebagai Kenikmatan Menyesatkan.” Jurnal Psikologi
Perkembangan, Volume 8, No. 2, Juni 2012
4
perlu dikaji dan diteliti karena relevan dengan maksud dan tujuan perkawinan
tidak Islami terutama didunia Sosial Media menjadi salah satu penyebab
B, dapat dijumpai perceraian yang berdampak sosial media. Dalam skripsi ini
8
Monty P. Satiadarma, Menyikapi Perselingkuhan, Jakarta, Pustaka Populer, 2010, hlm 29
9
Abu Al-gifari, Selingkuh Nikmat yang Terlaknat, Bandung, Mujahid, 2012, hlm 5
5
media, dimana penulis menemukan enam nomor perkara cerai talak pada tahun
Tabel.110
No Nomor Perkara Diputus/Dicabut
1 502 Putus
2. 400 Putus
3. 463 Putus
4. 419 Putus
5. 61 Putus
6. 413 Dicabut
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa tahun 2018 kasus cerai disebabkan
sosial media yang telah diputuskan hakim Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1 B
Muaro Jambi sebanyak lima nomor perkara cerai talak dan satu perkara dicabut
oleh penggugat. Penulis hanya memfokuskan pada satu nomor perkara saja yaitu
seorang istri selingkuh dengan laki-laki lain melalui aplikasi Facebook dan
suaminya juga pernah melihat ada foto seorang laki-laki di HP istrinya dan juga
kasus tersebut suami merasa tidak senang terhadap perilaku isrtinya, maka sang
10
“Daftar Putusan Nomor Perkara Perceraian Yang disebabkan Sosial Media Pada Tahun
2018 PA.Sgt. Kelas 1B”.
6
kebaikannya, diantara pemohon dan termohon sudah tidak ada lagi rasa saling
pemohon dan termohon yang sulit untuk didamaikan yang disebabkan pemohon
curiga termohon selingkuh dengan laki-laki lain karena termohon sering bermain
facebook, sehingga akhirnya pemohon dan termohon berpisah rumah sejak lebih
pemohon. Alasan pemohon ini akan dikaji untuk akhirnya dibuat putusan. Oleh
karena itu putusan hakim sepatutnya harus sesuai dengan permohonannya baik
B. Rumusan Masalah
61/pdt.G/2018.PA.Sgt?
11
Sebab-sebab terjadinya Perceraian, Sebagaimana Diatur Dalam HKI Pasal 116
12
Akhmad Sukardja, Hukum Keluarga dan Peradilan Agama di Indonesia (Mahkamah Agung
RI 2001).
7
61/Pdt.G/2018.PA.Sgt?
C. Batasan Masalah
berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, agar tidak terjadi perluasan
dalam penulisan karya ilmiah, dan agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu
pembahasan hanya pada Perkara cerai talak yang terdampak sosial media
1. Tujuan Penelitian
suatu kejelasan yang dijelaskan dan dijadikan tujuan bagi penulis dalam
skripsi ini. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut:
61/Pdt.G/2018/PA.Sgt
61/Pdt.G/2018/PA.Sgt
8
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
b. Manfaat Praktis
E. Kerangka Teoristis
yang sistematis mengenai masalah yang akan diteliti. Teori ini masih bersifat
dan juga dapat dipergunakan dalam penelitian hukum yaitu pada pada penelitian
a. Teori Keadilan
moral mengenai suatu hal baik menyangkut benda atau orang. Pada pokoknya
13
Soerjono soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1996, hlm. 127
9
pandangan keadilan ini sebagai suatu pemberian hak persamaan tapi bukan
profesional. Kesamaan hak dipandang manusia suatu unit atau wadah yang
sama. Inilah yang dapat dipahami bahwa semua orang atau setiap warga negara
b. Maslahah Al-Mursalah
baik, yang bermanfaat, dan ia merupakan lawan dari keburukan atau kerusakan
dan di dalam bahasa Arab sering pula disebut dengan " "الخير والصواب, yaitu
yang baik dan benar.15 Teori Maslahah Al-Mursalah ini mempunyai keterkaitan
dengan permasalahan yang peneliti kaji. Yaitu bagaimana cara Majelis Hakim
serta pihak-pihak yang terkait mencari jalan keluar serta pemecahan masalah,
dan bagaimana bentuk jalan keluar yang baik. Karna bahwasanya maslahah
14
L..J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Pradnya Paramita, cetakan kedua
puluh enam, 1996, hlm. 11-12.
15
Romli, Pengantar Ushul Fiqh Metode Penelitian Hukum Islam, (Jakarta: Kencana, 2017),
hlm. 188-189.
10
mudharat.
F. Kerangka Konseptual
yang merupakan kumpulan dalam arti yang berkaitan dengan istilah yang akan
diteliti atau diuraikan dalam karya ilmiah. Kerangka konseptual pada pengertian
keadilan (ex aequo et bono) dan mengandung kepastian hukum, disamping itu
pertimbangan hakim ini harus disikapi dengan teliti, baik, dan cermat. Apabila
pertimbangan hakim tidka teliti, baik, dan cermat, maka putusan hakim yang
Mahkamah Agung.
b. Cerai Talak
talak dalam arti kata ini dengan putusnya perkawinan, karena antara suami dan
biologis sebelum melakukan rujuk atau hukum lain yang membolehkan mereka
pasal 39 berbunyi :
Dari penjelasan pasal diatas dapat kita lihat bahwa melakukan perceraian
harus dengan alasan yang kongkrit dan hanya bisa dilakukan di depan sidang
16
Dr. Muhammad Syaifuddin, S.H., M.Hum dkk, Hukum Perceraian PT. Sinar Grafika hlm.
117-118.
17
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Amza, 2011), hlm 157.
18
Undang-Undang No 1 tahun 1974 dalam pasal 39 tentang perkawinan.
12
pengadilan, itupun setelah Majelis Hakim telah berusaha mencari jalan damai
dan ternyata tidak berhasil untuk mendamaikan kedua belah pihak. Dalam Islam
maupun hukum positif tidak ada larangan perceraian secara mutlak namun
perceraian harus didahului dengan upaya perdamaian anatar kedua belah pihak.
Akan tetapi jika perdamaian antara suami dan istri tidak terwujud dan
mengatur tentang tata cara perceraian, yaitu dalam Pasal 114 yang menyatakan
sebagaimana diatur dalam pasal 116 KHI, yaitu terjadinya perceraian pasangan
a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, punjudi atau lain
19
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974.
13
tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar
kemampuan.
d. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 tahun atau hukuman yang
e. Terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara suami dan istri secara terus
menrus dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah
tangganya.
f. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak
g. Terjadinya peralihan agama atau murtad oleh salah satu pihak yang
20
Kompilasi Hukum Islam, Pasal 116.
14
Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 113 KHI, yang mengatur bahwa
a. Kematian
b. Perceraian
c. Putusnya Pengadilan21
adanya pembacaan ikrar talak (pasal 117 KHI), yaitu ikrar suami dihadapan
perkawinan dan dilakukan sesuai tata cara perceraian yang diatur dalam
c. Sosial Media
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog jejaring sosial dan wiki
dasar ideologi dan teknologi web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan
21
Kompilasi Hukum Islam, Pasal 113.
15
dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung
sosial terbesar antara lain Fecebook, Path, Instagram, myspace dan Twitter.
Jika media tradisional menggunakan media ceak dan media broadcest, maka
media sosial menggunakan media internet. Media sosial mengajak siapa saja
dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Saat teknologi internet dan mobile
phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini
bisa memiliki media sendiri. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses
22
Anang Sugeng Cahyono, “Pengaruh Sosial Media Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di
Indonesia” Jurnal Publiciana 9 (1), 2016 hlm. 6
16
dampak negatif dan dampak positif dalam rumah tangga. Adapun dampak negatif
a. Dampak Negatif
1) Batasan ranah pribadi menjadi kabur, dalam dunia jaringan sosial kita
bebas menulis apa saja dan seringkali tanpa sadar kita menulis hal yang
aibnya sendiri pada wall jaringannya, seperti luapan perasaan, curahan hati,
terjadi dalam kehidupan keluarga telah digantikan oleh sesi texting karena
hal ini dapat melemahkan fungsi keluarga dalam memberikan hiburan dan
kasih sayang antar pasangan dan anggota keluarga satu sama lainnya.
cemburu dan tingkat kecurigaannya pada pasangan semakin tinggi, dan ini
b. Dampak Positif
Mereka akan saling menambah wawasan dan bertukar ide, gagasan, dan
masyarakat.
G. Tinjauan Pustaka
peneliti adalah melakukan tinjauan pustaka atau penelusuran terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Bahkan tinjauan pustaka sangat
penelitian ini penulis menemui suatu hasil penelitian yaitu skripsi yang dilakukan
oleh:
Yuni Harlina ”Dampak Komunikasi Jejaring Sosial Terhadap Kehidupan Perkawinan dalam
23
Islam” Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sultan Syrif Kasim Riau, 2015.
19
perceraian. Skr'ipsi ini membahas tentang dampak negatif sosial media yang
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Siti Hajar dengan judul Gugatan
sosial melalui media sosial seperti SMS, Facebook, CHAT (BBM, Line,
instagram, dan WhatsApp). Adalah sah dan diqiyaskan kepada talak dengan
tulisan dengan Illatnya adalah keduanya merupakan pesan melalui teks yang bukan
verbal (lisan). Para ulama fiqh sepakat bahwa hal itu efektif jatuh talak (tulisan
Pasal 39 ayat (2) dan PP No. 9 Tahun 1975 Pasal 19 saerta KHI Pasal 116,
disamping itu hakim juga mempertimbangkan dengan seksama mana yang harus
24
M Saifudin, “Analisis Hukum Islam Terhadap Penggunaan Sosial Meida Sebagai Penyebab
Perceraian”, Skripsi Mahasiswa Jurusan Hukum Islam Program Studi Ahwal Al Syakhsiyah, Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negri Sunan Ampel, 2014.
20
Ketiga Penelitian yang dilakukan oleh Yuli Astuti dengan judul skripsi
penyakit moral, facebook sebagai tren jejaring sosial baru, pasti punya sisi
membuat jejaring sosial ini dicintai oleh orang-orang yang ingin eksis dan suka
tentang kasus cerai yang berdampak sosial media, dengan menggunakan metode
25
Siti Hajar, “Gugatan Perceraian dikarenakan Perselingkuhan di Media Sosial Menurut
Hukum Islam”, Skripsi Mahasiswa Hukum Perdata BW, Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara.
2019.
21
kualitatif, akan tetapi isi dari penelitian tersebut berbeda dengan penulis lainnya.
Karena berdasarkan penelitian yang penulis ajukan yaitu pada objeknya adalah
METODE PENELITIAN
peraturan yang terdapat dalam penelitian. Dalam menulisan proposal ini penulis
fakta dan informasi yang diperlukan. Data yang didapatkan harus mempunyai
1. Tempat Penelitian
Salah satu hal yang harus ada dalam penelitian hukum empiris adanya
2. Waktu Penelitian
Waktu untuk penelitian ini adalah dari tahu 2019 sampai dengan 2020.
22
23
1. Pendekatan Penelitian
masyarakat. 27
2. Jenis Penelitian
diangkat dalam judul ini. Yaitu dengan menggunakan analisa isi, dengan cara
dengan tujuan yang dikehendaki dalam penulisan skripsi ini. Metode penelitian
deskriptif juga dapat menjelaskan suatu masalah yang bersifat kasuistik dengan
26
Noor Muhammad Aziz, “Urgensi Penelitian dan Pengkajian Hukum dalam Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan,” Jurnal RechtsVinding BPHN, Vol. 1 No. 1, (Januari-April 2012), hlm.
19.
27
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), hlm. 13.
24
Ada dua jenis data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu data
a. Data Primer
Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian, yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek penelitian
disiapkan kepada sejumlah responden seperti hakim dan mediator, dan yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian seperti dokumen dan arsip yang ada
28
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), ( Jambi: Syari’ah Press, 2012),hlm.
45
25
b. Data Sekunder,
dokumen, materi yang terdapat dalam buku-buku dan literatur yang ada
mengumpulkan data dan fakta penelitian. Untuk penelitian kualitatif, alat yang
ini (field research), penulis menggunakan dua instrumen data, berupa analisis
1. Wawancara
29
Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta Disertasi. (STAIN
Kerinci Press, Edisi Revisi 2015). Hlm 156.
30
Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta Disertas, (Bandung:
Alfabeta, 2017), hlm. 37.
26
Wawancara secara garis besar terbagi dua, yaitu wawancara tak terstruktur
2. Dokumentasi
sekunder yang diperoleh dari arsip dan dokumen dari Pengadilan Agama
Sengeti, serta dokumen lainnya yang mendukung data primer peneliti. Seperti
E. Unit Analisis
tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan sampel,
baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta atau sekelompok orang.
Unit analisis juga menjelaskan kapan waktu (Tahun berapa, atau bulan apa)
31
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), hlm. 180.
27
Agama Sengeti, pada Bulan Februari Tahun 2020. Jadi, keseluruhan informanya
Sengeti diperlukan sebagai data pembanding bagi data-data yang diperoleh dari
data tersebut penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu yang
bersifat interaktif dimana antara satu tahap dengan tahap yang lain saling terkait
sebagai berikut:
32
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syariah Press, 2012), hlm. 62.
28
adalah menyajikan data yang telah diperoleh dari lapangan tersebut untuk
diolah menjadi data yang telah terstruktur sehingga mudah dipahami. Jadi
menyajikan data adalah memilih data untuk dijadikan dalam bentuk uraian
verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berisi tentang deskriptif daftar isi karya tulis bab
penelitian, jenis dan sumber data, instrumen pengumpulan data, teknik analisis
Sengeti Kelas 1B, vis dan misi, tugas dan fungsi pokok Pengadilan Agama
Sengeti Kelas 1B, dan struktur Organisasi Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B.
BAB V : Penutupan dalam skripsi ini terdiri dari kesimpulan hasil penulisan
Kamil pada tanggal 23 April 2003 di Kantor Bupati Muaro Jambi. Pada periode
bernama Drs. Thohri Yasin dan Endrawati. Pada tahun 2004 Kantor PA pindah
dan selesai pada tahun itu. Gedung PA Sengeti terletak di komplek perkatoran
Indonesia Bidang Non Yudisial dan ditanda tangani oleh Drs. H. Syamsuhadi
Irsyad, SH.,MH. Pada saat yang sama diresmikan pula Gedung PA Tebo dan
Sabak yang juga masuk Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Jambi Ketua PA
Sengeti yang pertama dijabat oleh Drs. Usman Karim dan wakilnya adalah Drs.
33
Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 4 Februari 2020.
30
31
Ketua memasuki masa purnabakti tahun 2004, jabatan Ketua dilaksanakan oleh
Tabel II
M.H
34
Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 04 Februari 2020
35
Nama-Nama Kepala Pengadilan Agama Sengeti Tahun 2019.
32
1. Visi:
Bahwa yang ingin dicapai melalui visi ini adalah menjadikan Pengadilan
Agama Sengeti sebagai lembaga peradilan yang dihormati, yang dikelola dan
diawasi oleh hakim dan pegawai yang memiliki kemuliaan, kebesaran dan
perkara.36
2. Misi
36
Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 04 Februari 2020.
33
Kemandirian menjadi kata kunci dalam usaha melaksanakan tugas pokok dan
harus dijalankan secara baik. Hal ini dimaksudkan agar tidak menganggu
kinerja dan penyediaan sarana pendukung dalam bentuk alokasi yang pasti
yang adil bagi setiap manusia. Selain itu, juga perlu membangun pemahaman
37
. Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 04 Februari 2020.
34
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Menyadari hal ini, orientasi
memberikan jaminan proses peradilan yang adil. Keadilan bagi para pencari
keadilan pada dasarnya merupakan suatu nilai yang subyektif, Karena adil
menurut satu pihak belum belum tentu adil bagi pihak lain. Penyelenggaraan
menjamin adanya suatu proses yang adil, dalam rangka menghasilkan putusan
pihak.38
yang adil. Sebagai contoh adalah adanya pengumuman jadwal sidang secara
terbuka dan pemberian salinan putusan, sebagai bentuk jaminan akses bagi
pencari keadilan.
38
Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 04 Februari 2020.
35
kecepatan gerak perubahan badan peradilan. Dalam system satu atap, peran
manajerial).39
39
Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 04 Februari 2020.
36
pemberian perlakuan yang setara, serta jaminan proses yang ujur dan adil,
hanya dapat dicapai dengan usaha para personil peradilan untuk bekerja secara
organisasi yang baik. Struktur tersebut dibuat untuk mengatur tugas dan
tugasnya dan dapat bekerja sama satu sama lain. Susunan organisasi di
40
Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 04 Februari 2020.
37
1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 kemudian
Ketua Pengadilan
Ma’rifah
Hakim
4. Rahmatullah Ramadan D,
1. Dra. Emaneli, MH SHI
2. Siti Fatimah,.SHI,.MHI
3. H. Rizlan Hasanuddin, Lc
Panitera Sekertaris
Kasubbag Kepegawaian
M. Solihin, S.Sos,.MHI
Kasubbag Umum
Angga Setiawan SH,.MH
suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila
kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat
selain didukung oleh Sumber Daya Manusia juga didukung oleh Sarana dan
Prasarana yang lebih jelasnya akan diuraikan nantinya. Selain itu pihak
Pengadilan Agama Sengeti juga mempunyai beberapa portal laman web resmi
dengan Pengadilan Agama sengeti secara tepat tanpa perlu pergi ke kantor
Pengadilan Agama Sengeti Berikut ini adalah uraian daftar sarana dan prasarana
Tabel. III
Identitas Jumlah
4. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri
5. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri
6. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri
7. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri
8. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri
9. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri
10. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri
41
Daftar Sarana Dan Prasarana Tahun 2019
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
hubungan perselingkuhan adalah sebuah hal yang tidak familiar untuk zaman
tersebut. Sebuah permasalahan yang timbul itu semua karena manusia yang
Alasan sosial media dapat menjadi penyebab perceraian adalah terlalu aktif
oleh adanya pihak ketiga tercatat di Pengadilan Agama Sengeti sepanjang 2018.
Penggunaan sosial media yang semakin berkembang dituding menjadi salah satu
memang diduga dampak dari sosial media. Lantaran aktif menggunakan sosial
media antara suami dan istri jadi lupa akan tugas dan kewajiban masing-masing.
42
Wawancara bersama Bapak Romi, Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Sengeti 04
Februari 2020.
41
42
Sgt.
merupakan hubungan antara seseorang yang sudah menikah dengan orang lain
yang bukan merupakan suami / istri yang sah. contohnya putusan nomor
61/Pdt.G/2018, didalam nomor perkara ini dapat jumpai bahwa seorang istri
43
Rima Safria, “Perselingkuhan Melalui Facebook dan SMS Penyebab Perceraian (Study Pada
Pengadilan Agama Jakarta Selatan”, Skripsi Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Fakultas Syari’ah dan
Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
44
Wawancara bersama Bapak Rahmatullah Ramadhan S.HI Halim Pengadilan Agama Sengeti,
Pada Tanggal 04 Februari 2020.
43
selingkuh dengan laki-laki lain melalui media internet yaitu Facebook, selain
itu menurut keterangan saksi sang suami pernah melihat foto laki-laki lain di
hadir sendiri, sedangkan Termohon tidak pernah hadir dan tidak pula
menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya, meskipun
2018 dan 13 Februari 2018, Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut.
Dari isi putusan perkara 61/Pdt.G/2018 kami liat bahwa dengan keterangan
dari pemohon dan saksi-saksi dari pemohon bahwa benar adanya
perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan suami termohon curiga
45
Putusan Pengadilan Agama Sengeti Nomor. 61/Pdt.G/PA.Sgt, Tentang Perceraian Karena
Perselingkuhan Akibat Media Sosial.
44
sosial media, suami istri lupa tugas dan kewajiban “mereka lalai atas tugas
61/Pdt.G/2018.PA.Sgt
Salam, dan para Khalifah setelahnya adalah dengan terbuka atau di tempat
umum, seperti masjid atau suatu tempat yang seseorang tidak dilarang
46
Wawancara bersama Bapak Rahmatullah Ramadhan selaku Hakim di Pengadilan Agama
Sengeti, 04 Februari 2020
47
Samir Aliyah, System Pemerintah Peradilan Dan Adat Dalam Islam, (Jakarta: Khalifa,
2004), hlm. 83.
45
Mikro Syariah.49
rakyatnya menaatinya.50
Putusan hakim merupakan mahkota dan puncak dari suatu perkara yang
sedang diperiksa dan diadili oleh hakim tersebut. Oleh karena itu, tentu saja
48
Undang-Undang No. 3 tahun 2006, Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1989 Tentang Peradilan Agama.
49
Mardani, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah Syari’ah, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2017), hlm. 14.
50
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri, Minhajul Muslim, (Jakarta: Darul Haq, 2018), hlm. 944.
46
baik yang bersifat formal maupun materil sampai adanya kecakapan teknik
membuatnya.51
1. Pokok persoalan dan hal-hal yang diakui atau dalil-dalil yang tidak disangkal.
2. Adanya analisis secara yuridis terhadap segala aspek menyangkut semua fakta
dengan titik tolak pada pendapat para doktrin, alat bukti, dan yurisprudensi.
secara satu demi satu sehingga hakim dapat menarik kesimpulan tentang
amar putusan.
ش اج ار اب ۡينا ُه ۡم ث ُ َّم اَل اي ِجدُواْ فِي فا اَل او ار ِب اك اَل يُ ۡؤ ِمنُونا احت َّ ٰى يُ اح ِك ُم ا
وك فِي اما ا
٥٦ س ِل ُمواْ ت ا ۡس ِل ٗيما ض ۡي ا
ت اويُ ا أانفُ ِس ِه ۡم اح ار ٗجا ِم َّما قا ا
Artinya:Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga
mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu
51
Ahmad Rifa’i, Penemuan Hukum Oleh Hakim, (Jakarta: Sinar Grafika, 2018), hlm. 94.
47
Abu Bakar dan Rabi’ah Al-Aslami tentang tanah yang terdapat pohon korma
Abu Bakar, dan masing-masing mengakui bahwa pohon tersebut miliknya. lalu
memutuskan bahwa ranting menjadi milik orang yang memiliki batang pohon.53
ada, dan memberikan deskripsi yang jelas tentang pertimbangan hakim dalam
memutuskan perkara cerai talak sebagai dampak sosial media yang diputus oleh
kasus tersebut seorang Istri selingkuh dengan laki-laki lain melalui media
sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara keduanya. Dapat kita lihat isi
52
Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1996) An-Nisa’(4): 65.
53
Samir aliyah, system pemerintah, peradilan dan adat dalam islam, (jakarta: khalifa, 2004),
hlm. 299.
48
Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan
tetapi usaha tersebut tetap tidak berhasil sampai putusan ini di jatuhkan.
Pasal 154 R.Bg. Jo Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Mahkamah
Pengadilan, oleh karena Termohon tidak hadir selama proses persidangan, maka
54
Putusan Pengadilan Agama Sengeti Nomor. 61/Pdt.G/PA.Sgt, Tentang Perceraian Karena
Perselingkuhan Akibat Media Sosial.
55
Wawancara bersama Bapak Rahmatullah Ramadhan selaku Hakim di Pengadilan Agama
Sengeti, pada 04 Februari 2020
49
perkara gugat cerai seorang suami karena istri selingkuh dengan laki-laki lain
2018, telah mengemukakan hal-hal yang pada pokonya adalah sebagai berikut:
(ba’da dukhul) dan telah dikaruniai tiga orang anak yang bernama Nama Anak
3. Kurang lebih sejak bulan Juli 2017, ketenteraman rumah tangga Pemohon
dengan Termohon mulai goyah, antara Pemohon dan Termohon sering terjadi
lagi antara Pemohon dan Termohon dan Termohon selingkuh dengan pria
lain;
terjadi kurang lebih pada bulan Agustus 2017, yang akibatnya antara Pemohon
dan Termohon telah pisah rumah. Selama itu sudah tidak ada lagi hubungan
baik lahir maupun batin, dan Termohon sudah tidak lagi menjalankan
6. Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;
melihat, menilai dan memutuskan atau membenarkan telah terjadi peristiwa yang
diajukan para pihak melalui alat-alat bukti yang sah menurut hukum pembuktian
yang diuraikan dalam duduk perkara dan berita acara. Hakim juga melihat dan
memeriksa identitas para pihak. Sealain itu hakim juga dituntut untuk
ditemukan para pihak dan memeriksa alat-alat bukti sesuai tata cara pembuktian
Pemohon mengajukan alat bukti tulis berupa P yang aslinya merupakan akta
autentik yang mana alat bukti tersebut telah dicocokkan dengan aslinya, maka
sesuai dengan ketentuan Pasal 285 R.Bg, alat bukti tersebut memiliki kekuatan
Jo. Pasal 4,5 dan 6 Kompilasi Hukum Islam, harus dinyatakan terbukti bahwa
56
Wawancara bersama Bapak Ramhatullah Ramadhan selaku Hakim di Pangadilan Agama
Sengeti, pada 04 Februari 2020.
52
Pemohon dan Termohon telah terikat dalam pernikahan sah, sehingga Pemohon
berlaku dalam Agama Islam, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 49 ayat (1)
huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama yang
untuk mengadili perkara a quo; Hakim dalam memeriksa suatu perkara juga
yang diajukan itu benar-benar terjadi, guna mendapatkan putusan hakim yang
benar dan adil. Hakim tidak dapat menjatuhkan suatu putusan sebelum nyata
perundang-undangan. Dalam hal perkara yang diadili tidak ada atau tidak jelas
dasar hukumnya, hakim pun wajib untuk mengadili perkara tersebut. Sehingga
pada prinsipnya, asas legalitas harus dijadikan pedoman awal bagi hakim untuk
53
tersebut tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor
7 Tahun 1989 Tetang Peradilan Agama, yang telah diubah dengan Undang-
perkara a quo;
Termohon, telah mendalilkan bahwa kurang lebih sajak Juli 2017, ketenteraman
rumah tangga Pemohon dengan Termohon mulai goya, antara Pemohon dan
54
ada kecocokan lagi antara Pemohon dan Termohon, dan Termohon selingkuh
dengan pria lain. Puncaknya Pemohon dan Termohon berpisah rumah sampai
permohonan Pemohon, karena berkaitan dengan petitum yang lain, akan Majelis
berikutnya;
tentang memberikan izin kepada Pemohon untuk ikrar menjatuhkan talak satu
dan patut sesui dengan ketentuan Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
55
57
1974 Tentang Perkawinan, namum Termohon tidak pernah hadir, dan tidak
pula menyuruh orang lain untuk menghadap di persidangan sebagai wakil atau
suatu halangan yang sah, sehingga patut dinyatakan Termohon tidak hadir ke
ketentuan Pasal 149 R.Bg Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1974
benar dan terbukti, namun demikian karena perkara ini merupakan perkara
perceraian, maka Majelis Hakim perlu memeriksa bukti-bukti lain berupa saksi
dari pihak keluarga dan orang terdekat dengan para pihak untuk mendapatkan
kebenaran yang lebih menyakinkan juga untuk menjalankan amanat Pasal 22 ayat
bukti saksi dua orang, Saksi yang diajukan oleh Pemohon di hadapan Majelis
pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan rukun dan
57
Putusan Pengadilan Agama Sengeti Nomor. 61/Pdt.G/PA.Sgt, Tentang Perceraian Karena
Perselingkuhan Akibat Media Sosial.
56
langsung Pemohon dan Termohon bertengkar, hal tersebut saksi ketahui dari
cerita Pemohon kepada saksi, bahkan Pemohon pernah meminta bantuan saksi
pisah rumah sejak sekitar enam bulan yang lalu. Pihak keluarga sudah beupaya
untuk merukunkan Pemohon dan Termohon, namun tidak berhasil. Kedua orang
saksi yang diajukan oleh Pemohon telah berusia dewasa dan menyampaikan
Hakim berpendapat quod est pasal 308 R.Bg Jo. Pasal 1907 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata, alat bukti tersebut memenuhi syarat materil dan formil
quo;58
keterangan kedua orang saksi Penggugat, Majelis Hakim telah menemukan fakta
58
Putusan Pengadilan Agama Sengeti Nomor. 61/Pdt.G/PA.Sgt, Tentang Perceraian Karena
Perselingkuhan Akibat Media Sosial.
57
1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami istri yang terikat
2. Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun dan
harmonis lagi, karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sulit
3. Bahwa Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak lebih kurang enam
4. Bahwa sudah ada upaya untuk merukunkan Pemohon dan Termohon namun
tidak berhasil.
dengan pokok perkara dan mengakhiri perkara pada tingkat peradilan tertentu.
putusan akhir ini ada yang bersifat menghukum (comdemnatoir), ada yang
bersifat menciptakan (constitutive), dan ada pula yang bersifat menerangkan atau
bahagia dan kekal, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa atau dalam bahasa
59
Ahmad Rifa’i, Penemuan Hukum Oleh Hakim, (Jakarta: Sinar Grafika, 2018), hlm. 123.
58
mengemukakan dalil syar’i beupa firman Allah Swt dalam surat al-Baqarah ayat
.... ان
ٍ ساك بِ ام ْع ُروفٍ أ ا ْو ت ا ْس ِر ْي ٌح بِإ ِ ْح ا
ٌ سان فاإ ِ ْم ا َّ
ِ الط اَل ُق ام َّرت ا
Artinya: Talak yang dapat dirujuk dua kali, sesudah itu suami diperbolehkan
rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dnegan cara
yang baik;60
kebaikannya, diantara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi rasa saling
Pemohon dan Termohon yang sulit untuk didamaikan yang disebabkan Pemohon
sejak lebih kurang tiga bulan yang lalu;61 selanjutnya Majelis Hakim
Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1996) Al-Baqarah (2): 229.
60
61
Putusan Pengadilan Agama Sengeti Nomor. 61/Pdt.G/PA.Sgt, Tentang Perceraian Karena
Perselingkuhan Akibat Media Sosial.
59
mengemukakan sebuah dalil syar’i berupa Hasil Nabi Muhammad Saw yang
َلضرروَلضرار
Artinya: Janganlah kamu berbuat mudarat (kerusakan) dan jangan pula sampai
dimudarati (dicelakai);
Majelis Hakim juga mengemukakan dalil syar’i yang lain, berupa kaedah
fiqhiyah yang terdapat dalam kitab al-Asybah wa al- Nazhair, yang selanjutnya
sebagai pendapat Majelis Hakim, menyatakan bahwa “Suami istri yang tidak
berdiam serumah lagi dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali, maka
rumah tangga tersebut telah terbukti retak dan pecah dan telah memenuhi alasan
cerai pasal 19 hurup (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang
60
Berdasarkan fakta hukum dan pertimbangan hukum yang telah Majelis Hakim
tahun 1974 Tentang Perkawinan Jis. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah
1974 Tentang Perkawinan dan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam,
tentang pembebanan biaya perkara, oleh karena perkara ini termasuk dalam
Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, yang telah diubah dengan Undang-
62
Pasal 19 Huruf (F) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
61
Termohon tidak pernah hadir di persidangan dan tidak pula mewakili kepada
orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah, maka quod est ketentuan Pasal
159 dan 150 R.Bg. pemohonan Pemohon di kabulkan dengan verstek; Mengingat
PENUTUP
A. Kesimpulan
tersebut. Sebuah permasalahan yang timbul itu semua karena manusia yang
itu juga mengandung manfaat bagi para pihak yang bersangkutan sehingga
pertimbangan hakim ini harus disikapi dengan teliti, baik, dan cermat.
Apabila pertimbangan hakim tidak teliti, baik, dan cermat, maka putusan
62
63
Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi rasa saling cinta mencintai,
B. Saran
berikut:
Suka duka dihadapi berdua, sebisa mungkin tidak melibatkan pihak lain
sederhana yang dihadapi ketika masih pacaran. Bukan cinta lagi yang
64
ini, tetapi juga secara tidak langsung kepada orang lain dan lingkungannya.
Sama dengan hal lain pengguna Facebook tidak akan menimbulkan dampak
perselingkuhan.
C. Kata Penutup
Ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah, Tuhan seru
sekalian alam, yang telah senantiasa melimpahkan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya
kepada penulis dan kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
karya ilmiah ini yang berbentuk skripsi sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana starata satu (S.I) pada prodi Hukum Keluarga Islam,
Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Shalawat
65
serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga,
tugas akhir ini. Meskipun demikian penulis menyadari dalam penulisan karya ilmiah
ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, karena penulis
Maka dari itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya jika pada
penulisan, penjelasan, pemahaman, serta dalam analisis data yang diperoleh penulis
dan lain sebagainya terdapat kekeliruan dan kekhilafan yang tidak sesuai dengan
pembaca. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari pembaca guna menyempurnakan pembahasan skripsi ini dimasa yang
akan datang.
pembaca, menjadi amal ibadah bagi penulis, serta menjadi bahan tambahan
rujukan khazanah keilmuan untuk penelitian dimasa yang akan datang. Kepada
hlm 5.
hlm. 157.
2013), hlm. 7.
hlm. 235.
Dr. Muhammad Syaifuddin, S.H., M.Hum dkk, Hukum Perceraian PT. Sinar
Haji Osman Bin Jantan, Pedoman Mu’amalat dan Munakahat, hlm. 207-209.
66
67
Samir Aliyah, System Pemerintah Peradilan dan Adat dalam Islam, (Jakarta:
Samir Aliyah, System Pemerintah Peradilan dan Adat dalam Islam, (Jakarta:
2009), hlm. 9
127.
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi, Syariah Press, 2012). hlm.
62.
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri, Minhajul Muslim, (Jakarta: Darul Haq,
hlm. 105.
B. Undang-Undang /Peraturan
Jakarta, 2012.
D. Dan Lain-Lain
http://www.pa-sengeti.go.id
LAMPIRAN
A. Daftar Gambar
71
72
CURRICULUM VITE
A. Identitas diri
Nama : Asra Nikmatun
Jelis Kelamin : Perempuan
Tempat. Tanggal Lahir : Teluk Rendah Ilir, 11 Mei 1998
Alamat Asal : Desa Teluk Rendah Ilir, Kec.
Tebo Ilir, Kab. Tebo, Provinsi Jambi
Alamat Sekarang : Jln. Penerangan, Perum Penorama Sakura Asri
Blok K No 50.
No. Telp/Hp : 081368292653
Nama Ayah : M. Hasir
Nama Ibu : Rusdah
B. Riwayat Pendidikan
SMA/MA, Tahun Lulus : MAS Nurussa’adah Teluk Rendah, 2016
SMP/MTS, Tahun Lulus : MTS Nurussa’adah Teluk Rendah, 2013
SD/MI, Tahun Lulus : SD 50/VIII Teluk Rendah, 2010
C. Pengalaman Organisasi
1. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam Tahun
2016-2017
2. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam Tahun
2017-2018
3. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam Tahun
2018-2019
4. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Tahun 2016-2018