Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
(S.H.)
Disusun Oleh:
RIZA PRIYADI
NIM : 11150450000015
2019 M/ 1440 H
ABSTRAK
Masalah utama dalam skripsi ini adalah tentang tindak pidana kekerasan
dalam rumah tangga dengan objek analisis pada kasus putusan Nomor
06/Pid.Sus/2018/Pn.Tgl. Dimana terdakwa Ade Agung Setiawan Bin H Kasmo
dianggap telah secara sah dan meyakinkan telah melakukan penganiayaan
terhadap istrinya yang bernama Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus.
Sehingga Majelis Hakim dalam putusan tersebut memvonis terdakwa Ade Agung
Setiawan Bin H Kasmo dengan sanksi pidana berupa pidana penjara selama 2
tahun 6 bulan. Sesuai dengan tututan Jaksa Penuntut Umum. Sekripsi ini
bertujuan untuk mengetahui tentang tindak pidana, tindak pidana kekeraan dalam
rumah tangga, konsep restorative justice dalam menyelesaikan kasus tindak
pidana kekerasan dalam rumah tangga baik secara hukum pidan Islam maupun
secara hukum pidana positif, kemudian mengetahui tentang penerapan hukum
yang dilakukan Oleh Jaksa Penuntut Umum dalam menuntut terdakwa dan
pertimbangan Hakim dalam memutus perkara tersebut.
iv
Pembimbing: Dr. Burhanudin, S.H., M.Hum.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
1. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.A., M.H. selaku Dekan Fakultas
Syari’ah Dan Hukum Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. M. Nurul Irfan, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Hukum Pidana
Islam (Jinayah)
3. M. Mujibur Rohman, M.A. selaku Sekretaris Program Studi Hukum
Pidana Islam (Jinayah)
4. Dr. Burhanudin, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing dalam
penulisan skripsi yang telah memberikan masukan dan arahan serta
banyak meluangkan waktunya dengan penuh keikhlasan kepada penulis.
5. Dr. Abdurrahman Dahlan, M.A., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah member masukan-masukan dalam menunjang akademik
penulis.
vi
6. Seluruh dosen dan Civitas Akademik Fakultas Syariah Dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta terkhusus pada bapak
Nurohim Yunus, LL.M.
7. Kepada kedua orang tua, ayahanda Soetasro dan ibunda Komariah yang
selalu mendoakan dan menggembleng mental anak laki-lakinya. Semoga
Allah memberkati dan menyayangi mereka seperti halnya mereka
menyayangi penulis. Kepada kakak dan adik, Mba Evi Khulasoh, S.Pd ,
Mba Nurul Hidayah, M.Pd , Mba Khalimatus Sa’diah, S.Pd dan adinda
Zaki Yudin, semoga terus diberi keberkahan oleh Allah Subahanahu Wa
Taala. Kepada seluruh keluarga besar Nahrudin di Tegal dan kepada
keluarga besar Mukhroni di Pemalang, terimakasih atas doa dan nasihat-
nasihatnya.
8. Kepada Para dewan Asatidz PP. Darul khaer Khususnya Ust. Mahdi
Zaida, Ust. Miftahurahmah Zaida dan Ust. Abd. Muqsit Zaida terimakasih
atas bimbingannya selama menempa ilmu agama jenjang Madrasah
Tsanawiah dan kepada dewan Asatidz PP. Ma’hadut Tholabah, khususnya
Romo Kyai Muhammad Syafi’i Baidlowi, Kyai Nasikhun Isa Mufti dan
Kyai Saifullah Mathori yang telah memberikan limpahan ilmu dan doanya
dari jenjang Madrasah Aliah hingga sekarang.
9. Kepada Para kawan-kawan Hukum Pidana Islam angkatan 2015, Kepada 5
sekawan Gerakan Mahasiswa Polos, yaitu Wapres Acmad Mansyur,
Abangda Hariz Rizwan, Ketum IMT Andi Aprianto dan Ketum RIAK
Juliansyah yang telah banyak membantu dalam Gerakan. Kepada
pengurus Crimial law and justice community angkatan 2016 khususnya
kepada para wakli direktur. Kepada kawan-kawan Himpunan Mahasiswa
Islam Komisariat Fakultas Syrah dan Hukum. Kepada Lembaga Kajian
dan Bantuan Hukum Cabang Ciputat Khususnya kepada Direktur Hariri
Lubis, Direktur Onggi Sigma dan Master Dhika Amal. Kepada Sedulur
primodial Ikatan Mahasiswa Tegal Ciputat dan kepada teman-teman KKN
Pelita 200 terkhusus anak-anak Bambang yaitu Nabilah, Ari, Faruh, Listi,
vii
Hafsah, Nurul, Risky dan Husain, terimakasih atas berbagi kisah
pembelajaran hidupnya.
10. Kepada Bala Beskem Ikatan Mahasiswa Tegal, Dede H, Hamdan H,
Robichul B, Abdul M, Zain M. dan Tomi F. yang telah mengisi hari-hari
penulis dengan penuh tawa. Kepada teman-teman Komunitas Backpacker
Langkah katulistiwa dan kepada kawan literasi Putri humayra.
11. Kepada semua pihak yang telah berperan membantu dalam penulisan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Riza Priyadi
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................... i
ABSTRAK .............................................................................................................................. iv
F. Studi Terdahulu............................................................................................................... 11
ix
2. Tujuan Restorative Justice ...................................................................................... 35
A.Penerapan Hukum Oleh Jaksa Penuntut Umum Dalam Kasus Tindak Pidana Kekerasan
Dalam Rumah Tangga Nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl ................................................ 83
3. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum Pada Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl. .................................................................................... 99
x
D.Amar Putusan Pengadilan Negeri Nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl ............................. 109
LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat dan ketertiban adalah dua dimensi yang saling melekat
satu sama lain. Masyarakat sebagai manusia sosial tentu akan membutuhkan
manusia lainya. Hubungan erat antar indiviu dan individu menunjukan bahwa
manusia tidak dapat hidup sendiri (individual) artinya dalam memenuhi segala
kebutuhan primer ataupun kebutuhan sekunder mereka akan saling
melengkapi satu dan lainya. Dalam menjalankan proses pemenuhan
kebutuhan, manusia akan sangat rentan untuk bergesekan dalam pemenuhan
kebutuhan tersebut. Untuk itu manusia menciptakan suatu peraturan untuk
menjaga ketertiban dalam masyarakat. Sepertihalnya yang dikatakan oleh
Satjipto Rahardjo bahwa kehidupan didalam masyarakat yang sedikit banyak
berjalan dengan tertib dan teratur ini didukung oleh adanya suatu tatanan.
Karena adanya tatanan inilah kehiupan ini menjadi tertib.1 Tatanan yang
disepakati oleh masyarakat untuk menangani konflik atau untuk menjaga
ketertiban dituangkan dalam pembuatan peraturan yang mengikat seluruh
anggota masyarakatnya (kontrak sosial).
1
Satjipta Rahardjo, Ilmu hukum, (Bandung: Citra Aditia Bakti,2014),h., 13.
2
Ibid,h., 13
3
Maman Rahman Hakim, Hukum Perbankan Syariah, (Tangerang selatan: faza media,
2017), h., 1.
1
2
Soekanto bahwa kaedah adalah patokan atau ukuran atau pedoman untuk
berperilaku atau bersikap tindak dalam bersikap.4 Walaupun ada faktor lain
yang menunjang untuk terbinanya ketertiban diluar hukum, akantetapi hukum
mempunyai andil yang besar dalam menciptakan ketertiban itu. Hal terseut
terjadi karena hukum mempunyai kekuatan yang mengikat bagi seluruh
masyarakat, baik mereka yang setuju dengan hukum tertentu ataupun yang
tidak. Sehingga bagi individu atau anggota masyarakat yang melanggar akan
tetapi dihukum atau diberikan sanksi. Hal serupa itu tidak ditemui dalam
norma ataupun dalam kaedah. Dialam sitem norma dan kaeah mereka yang
melakukan pelanggaran hanya akan diberikan sanksi sosial berupa pengucilan
dari kelompok masyarakat. Menurut Sudikno Mertokusumo daerah
berlakunaya kaidah itu sempit, terbatas secara lokal atau pribadi. Kaidah
dalam suatu daerah tertentu tidak sama dengan kaidah di daerah lain. Berbeda
lapisan masyarakat berbea pula kaidah yang diterapkanya. Sehingga bagi
pelanggar kaidah akan diberikan sanksi sebagai konsekuensi pelanggaran
kaidah sosial menutut kaidah yang berlaku di daerah dimana seseorang
tinggal.5
4
Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka, Perihal Kaidah Hukum, (Bandung: Citra
Aditia Bakti, 1989),h., 6.
5
Sudikno Moertokusumo, Mengenal Hukum (Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka,2000),
h., 12.
6
Hans Kelsen, Dasar-Dasar Hukum Normatif, Penerjemah: Nurulita Yusron (Bandung:
Nusa Media, 2009),h., 275.
3
7
Mokhama Najih, Soimin, Pengantar Hukum Indonesia (Malang: Setara Press, 2014),h.,
3.
8
Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum Pidana (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h., 27.
4
9
Lihat Undang-undang Dasar Perubahan Ketiga Pada Tahun 2001
5
Maksudnya, setiap asas diterapkan sebagai prinsip maupun kaidah itulah yang
diakui sebagai kebenaran atau norma yang wajib digerakan. Dikembangkan
dan diaplikasikan. Kedua, funsi teori dalam hal ini sebagai meteteory.
Maksudnya filsafat pemidanan berfungsi sebagai teori yang mendasari dan
melatar belakangi seriap teori pemidanaan. Berdasarka kedua fungsi diatas
dalam proses implementasinya, penetapan sanksi pidana dan tindakan
merupakan aktifitas program legislasi dan/atau yuridiksi untuk menormatifkan
jenis dan bentuk sanksi (pemidanaan) sebagai landasan keabsahan penegakan
hukum melalui penerapan sanksi.12
Ada dua hal yang menjadi fokus dalam keadilan filasafat, pertama
adalah pembalasan (retributive justice). Kedua, keadilan yang berbasis dengan
restorasi atau pemulihan (restorative justice).13 Dalam konteks hukum pidana
di Indonesia, KUHP yang diterapkan tergolong dalam filasafat pembalasan.
12
Dwija Priatno, Sistem Pelaksanan Pidana Penjara di Indonesia (Bandung: Refika
Aditama, 2006),h., 13.
13
Ibid,h., 14.
7
14
Romli Atmasasmita, Reformasi Hukum, Hak Asasi Manusia dan Penegakan Hukum
(Bandung: Mandar Maju, 2001),h., 147.
8
dengan korbannya adalah istri dari terakawa yaitu saudara Siti Ibnu Hajar
Binti Mohammad Yunus. Dari keputusan nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl
itulah penulis akan meneliti tentang apakah dalam keputusan tersebut majelis
hakim mempertimbangkan aspek restorative justice. Sehingga penulis akan
mengulas kajian terhadap restorative justice dalam kasus KDRT baik itu
secara hukum positif maupun secara hukum Isalam dan penulis akan
menganalisa putusan tersebut berasarkan perspektif restorative justice.
B. Identifikasi Masalah
Dari urayan diatas, dapat diidentifikasikan permasalahan pada pemberian
hukuman pada pelaku tindak pidana penganiyayan sebagai berikut:
C. Pembatasan Masalah
Sebagaimana uraian yang telah penulis paparkan diatas dalam latar
belakang masalah, supaya pembahasan tidak melebar dan keluar dari inti
pembahasan ini serta untuk memfokuskan pembahasan agar lebih spesifik.
Maka penulis dengan segenap keterbatasanya membatasi ruanglinkup
pembahasan dalam skripsi ini sebagai berikut:
D. Perumusan Masalah
Dari urayan yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah
diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
F. Studi Terdahulu
Di dalam penulisan skripsi ini, penulis menemukan beberapa skripsi
yang telah ada sebagai bahan kajian awal bagi penulis untuk menulis pada
skipsi ini, diantaranya adalah:
1. Skripsi yang disusun oleh Helmi Arisandi, dengan judul
“(KONSEP MEDIASI PENAL UNTUK RESTORATIVE
JUSTICE DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA
12
Dari ketiga skripsi diatas berbeda dengan skripsi yang dibahas oleh
penulis dalam skripsi ini yang akan membahas tentang, “RESTORATIVE
JUTICE PADA KASUS TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM
RUMAH TANGGA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM” dalam skripi yang
penulisi susun akan membahas tentang penyelesian tindak pidana KDRT
positif maupun hukum pidana Islam.
G. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan skiripsi ini adalah metode
penelitian kualitatif yang berupa kajian kepustakaan (library research) yang
mengguanakan bahan pustaka, artinya sumber yang penulis cantumkan adalah
bahan kepustakaan. Data-data tersebut adalah: buku-buku, kitab-kita, hasil
penelitian-penelitian, jurnal-jurnal yang bersankut paut dengan objek kajian
penelitian.15 Dari sumber tersebut dilakukan penelitian dengan mekanisme
menganalisis bahan-bahan kepustakaan yang memuat berbagai hal yang
bekaitan dangan Sistem restoratve justice dalam tindak pidana penganiyaan
ringan baik itu perspektif hukum pidana positif ataupun dalam hukum pidana
Islam.
1. Jenis Penelitian
15
G.R. Raco, Metode Peneitian Kualitatf Jenis, Karakteristik Dan Kaunggulan (Jakarta :
Grasindo, 2010),h., 46.
14
pidana positif dan hukum pidana Islam, sedangkan dilihat dari segi
jenis penelitian hukum, penelitian ini termasuk dalam kategori jenis
penelitian normatif atau doktrinal.
16
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013),h., 5.
15
H. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini akan susun dalam 5 (lima) bab yang saling
keterkaitan. Lima bab tersebut terdiri dari bab I yang akan memahas tentang
pendahuluan. Pada bab ini dikemukakan secara Sistematis mengenai latar
belakan masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat, studi review, metodologi penelitian dan
Sistematika penulisan.
hukum jaksa penuntut umum dan pada putusan Pengadilan Negeri Tegal
Nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl.
Yang terakhir adalah Bab V yaitu penutup. Pada bab ini akan memuat
tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dari jawaban-jawaban singkat dari
hasil dari penelitian dan serta saran-saran. .
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA, TINDAK
PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DAN
RESTORATIVE JUSTICE
A. Tindak pidana
Selain istilah tindak pidana, ada pula beberapa istilah lain seperti:18
17
Ismu gunadi, Joenadi Effendi, Cepat dan Mudah Memahami Hukum Pidana (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2014), h., 36.
18
Frans Maramis, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia (Depok: Raja
Grafinfo Persada, 2014, cet. Ke.2), h.56.
17
18
bukan berarti kelakuan saja. Sementara apa yang di sebutkan dalam butir
b, maknanya juga berbeda dengan perbuatan pidana, sebab dalam istilah
pidana tidak dihubungkan dengan keikhlasan yang merupakan
pertanggungjawaban pidana bagi orang yang melakukan perbutan
pidana.23
23
ibid,h., 93.
24
Ibid, h. 94.
21
Maka dari pengertian tindak pidana menurut para ahli di atas maka
kita dapat mengetahui bahwa tindak pidana adalah suatu tindakan
seseorang yang diancam dengan sanksi pidana.
27
Ismu Gunadi, Joenadi Effendi, Cepat Dan Mudah Memahami Hukum Pidana (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2014), h., 45.
23
b. Tindak pidana dapat dibedakan atas tindak pidana formil dan tindak
pidana materil 29
1) Tindak Pidana Formil
Tindak pidana formil adalah tindak pidana yang
perumusannya dititik beratkan pada perbuatan yang dilarang.
28
Frans Maramis, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2013, cet.ke dua), h., 5.
29
Tongat, Dasar-Dasar Hukum Pidana Dalam Perspektif Pembaharuan ( Malang:
Univeritas Muhammadiah,cet.2012), h., 106.
24
30
Ibid, h., 108.
25
e. Tindak pidana dapat dibedakan atas tindak pidana atau delik tunggal dan
delik berganda.
1) Delik tunggal adalah delik yang cukup dilakuakan dengan satu kali
perbuatan. Artinya, delik ini telah dianggap telah terjadi dengan
hanya sekali perbuatan. Misalnya pencurian, penipuan,
pembunuhan.
2) Delik berganda adalah delik yang untuk kualifikasinya baru terjadi
apabila dilakuan beberapakali perbautan. Misalnya: untuk
dijadikan kualifikasi sebagai tidak pidana atau delik dalam pasal
26
481 KUHP, maka penadah itu harus terjadi dalam beberapa kali.
Apabila terjadi hanya satu kali, maka masuk kualifikasi pasal 480
KUHP (penadahan biasa)
g. Tindak pidana dapat dibedakan atas tindak pidana aduan atau tindak
pidana bukan aduan.
1) Tindak pidana aduan adalah tindak pidana penuntutanya hanya
dilakuakan apabila ada pengaduan dari pihak yang terkena atau yang
dirugikan. Dengan seperti itu dengan tidak adanya pengaduan,
terhadap tindak pidana itu tidak boleh dilakukan penuntutan. Tindak
pidana aduan terdapat dua pembagian, yaitu;
a) Tindak pidana aduan absolut, yaitu tindak pidana yang
mempersyaratkan secara absolute adanya aduan dalam
27
h. Tindak pidana dapat dibedakan atas tindak pidana bisa (dalam bentuk
pokok) dan tindak pidana yang dikualifikasi.
1) Tindak pidana dalam bentuk pokok adalah bentuk tindak pidana
yang paling sederhana, tanpa adanya unsure yang bersifat
memberatkan.
2) Tindak pidana yang dikualifikasi yaitu tindak pidana dalam bentuk
pokok yang ditambah dengan adanya unsur pemberat, sehingga
ancaman pidananya menjadi lebih berat. Sebagi contoh dapat
dikemukakan Tindak pidana dalam pasal 362 KUHP merupakan
bentuk pokok dari pencurian, sedang tindak pidana dalam pasal 363
dan 365 KUHP merupakan bentuk kualifikasi atau pemberatan dari
28
31
Frans Maramis, Hukum Pidana Umum Dan Tertulis Di Indonesia, (Jakarta:Raja
Garafindo Persada, 2013, cet.2), h., 65.
29
32
Ibid, h., 66.
33
Ibid, h., 66.
34
Bambang Poernomo, Asas-Asas Hukum Pidana, (Jakarta:Ghalia Indoesia, 1978), h., 98.
30
35
Ibid, h., 90.
31
B. Restorative Justice
36
Ibid, h., 99.
37
Andi Hamzah, Terminologi Hukum Pidana (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),h.,5.
32
Pendapat yang sama juga diutarakan oleh Miller dan Blacker yang
menyatakan “most practices which are not defined as retributive are often
included in the realm of restorative justice and it has been argued that the
scope of restorative justice has become so wide that it has been used to
38
Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana pasal 205 ayat (1)
39
Ridwan Mansyur, Mediasi Penal Terhadap Perkara KDRT, (Jakarta:Yayasan Gema
Yustisia Indonesia, 2010),h.,119.
33
45
Ridwan Mansyur, Mediasi Penal Terhadap Perkara KDRT, (Jakarta:Yayasan Gema
Yustisia Indonesia, 2010), h., 121.
36
46
Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana (Bandung: Universitas Diponegoro,
1995), h., 15.
37
49
Ridwan Mansyur, Mediasi Penal Terhadap Perkara KDRT (Jakarta:Yayasan Gema
Yustisia Indonesia, 2010) ,h., 125.
39
50
Ibid, h., 126.
40
51
Ibid, h., 127.
41
52
Maya Indah, Perlindungan Korban Suatu Perspektif Viktimologi dan Kriminologi
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), h., 30.
53
Ibid, h., 31.
42
54
Moerti Hadiati Soeroso, Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dalam Perspektif Yuridis-
Viktimologis, (Jakarta: sinar grafika, 2012, cet.2), h., 61.
43
55
Ibid, h., 62.
56
Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan pasal 1
57
Kompilasi Hukum Islam pasal 2 dan 3
58
Fikihudin Abdul Kodir Dan Ummu Azizah Mukarnawati, Referensi Bagi Hakim
Peradilan Agama Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, (Jakarta: Komnas Perempuan,
2008), h., 30.
44
dalam rumah tangga sebenarnya bukan merupakan hal yang baru. Namun
selama ini selalu dirahasiakan oleh keluarga, maupun oleh korban sendiri.
Budaya masyarakat ikut berperan dalam hal ini, karena tindak kekerasan
apapun dalam sebuah rumah tangga atau keluarga adalah merupakan
masalah keluarga, dimana orang luar tidak beleh mengetahuinya, apalagi
ada anggapan bahwa hal tersebut merupakan aib keluarga dan harus di
tutupi.59
59
Moerti Hadiati Soeroso, kekerasan dalam rumah tangga dalam perspektif yuridis-
viktimologis, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012, cet.2), h., 61.
60
Ibid, h., 63.
45
2. Pengertian kekerasan
63
Ibid, h., 59.
64
Pasal 1 butir 1 Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
47
65
Fikihudin Abdul Kodir Dan Ummu Azizah Mukarnawati, Referensi Bagi Hakim
Peradilan Agama Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, (Jakarta: Komnas Perempuan,
2008), h., 30.
66
Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga.
67
Ridwan Mansyur, Mediasi Penal Terhadap Perkara KDRT, ( Jakarta: Yayasan Gema
Yustisia Indonesia, 2010, cet. pertama), h.,61 .
48
a. Kekerasan fisik
Kekerasan fisik merujuk pada serangan terhadap
kondisi fisik seseorang, misalnya pemukulan, penganiayaan,
pembunuhan.
b. Kekerasan psikis
Kekerasan ini merujuk pada serangan terhadap kondisi
mental seseorang, misalnya merendahkan, menghina,
memojokan, menciptakan ketergantungan, pembatasan
aktivitas, ancaman termasuk yang sangat substansial
melakukan rayuan yang membuat perempuan tidak berdaya.
c. Kekerasan seksual
Kekerasan ini mengarah pada serangan atas alat-alat
kelamin/atau sekual atau produksi misalnya pelecehan sekual,
pemaksaan hubungan seksual tertentu, pemerkosaan (termasuk
menggunakan alat/bukan alat kelamin), perbudakan sekual,
pemukulan dan lain-lain yang menyertai hubungan intim, bisa
sesudah atau setelah hubungan intim dan lain sebagainya.
Kekeraan yang dilakukan biasanya disertai dengan kekerasan-
kekerasan lain, baik kekerasan fisik, pesikis atau kekerasan
ekonomi. Yang pasti tidak saja berdampak pada organ seks/
reproduksi secara fisik, namun juga berdampak pada kondisi
psikis atau mental.
d. Kekerasan penelantaran dalam rumah tangga atau kekerasan
ekonomi.
Kekerasan berdimensi ekonomi yang dialami
perempuan, termasuk yang banyak terjadi pada kasus-kasus
kekerasan dalam rumah tangga. Meskipun dalam kontruksi
masyarakat di Indonesia, laki-laki ditempatkan sebagai kepala
rumah tangga yang berkewajiban untuk mencari dan memberi
nafkah kepada istri tetapi tidak sedikit dari merka yang
menelantarkan istri dan anak-anaknya. Bahkan ada yang
49
68
Ibid, h., 68.
BAB III
TINJAUAN HUKUM TETANG RESTORATIVE JUSTICE
PADA TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM
ISLAM
69
Ridwan Mansur, Mediasi Penal Terhadap Perkara KDRT, (Jakarta: Yayasan Gema
Yustisia Indonesia, 2010),h.,73.
50
51
70
Ibid,h.,75.
71
Ibid,h.,237.
53
mengani kasus kekerasan dalam rumah tangga hal yang serupa itu
dibenarkan. Dengan demikian, hasil akhir yang dicapai secara empiris
dengan memberlakuakan Undang-undang No.23 Tahun 2004 tentang
penghapusan kekerasan dalam rumah tangga tidaklah hanya sekedar
memberikan hukuman bagi pelaku tindak pidana, tetapi juga memikirkan
kesejahteraan keluarga sehingga tidak terkesan di telantarkan oleh Sistem
Peradilan Pidana.72
72
Ibid,h.,238
73
Ibid,h.,239.
54
74
Ibid,h.,239.
75
Ibid,h., 241.
55
Belajar dari sitem peradilan pidana di negara lain yang telah lama
menerapkan basis hak asasi manusia dengan tujuan mencapai keadilan,
musyawarah sebagai proses dalam penyelesaian perkara pidana tampaknya
bukanlah hal yang baru diberlakukan. Model Plea Bargaining Sistem yang
di terapkan oleh Amerika Serikat adalah salah satu contohnya. Model ini
mengedepankan pada suatu negosiasi antara pihak penuntut umum dengan
tertuduh atau pembelanya. Motivasi dari negosiasi tersebut yang paling
utama adalah untuk mempercepat proses penanganan perkara pidana.
Sedangkan sifat negosiasi harus dilandaskan pada kesuka relaan tertuduh
untuk mengakui kesalahanya dan kesediaan penuntut umum memberikan
ancaman hukuman yang dikehendaki tertuduh atau pembelanya. Selain
Amerika Serikat, negara Jepang juga telah menggunakan Sistem
pengedepanan pada kesepakatan atau musyawarah dalam menyeleaikan
perkara pidana. Konsep tersebut dikenal sebagai istilah konesp abolisme.
Bahkan Sistem ini menekankan pada penyelesaian musyawarah telebih
dahulu, daripada penggunaan litigasi. Konsep ini dilandasi oleh pandangan
bahwa Sistem pemidanaan bukan hanya satu-satunya cara terbaik untuk
mengahadapi kejahatan dan kejahatan bukanlah sesuatu yang terjadi
mendahului Sistem Hukum Pidana, melainkan merupakan hasil dari
pelaksanan Sistem dalam hukum pidana tersebut, serta pandangan bahwa
pelaku kejahatan bukanlah mahluk terasing dan berbeda dengan warga
76
Ibid,h.,242.
56
77
Ibid,h.,243.
78
Moerti Hadiati Soeroso, Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dalam Perspektif Yuridis-
Viktimologis, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012, Cet.Ketiga),h.,123.
57
penderitaan yang akan segera hilang dalam waktu yang relatif singkat.
Korban segera bisa melupakan peristiwa yang dialaminya. Hal ini berbeda
dengan penderitaan jangka panjang. Penderitaan korban akan berlangsung
lama dan berkepanjangan. Bahkan sampai mengganggu kesehatan dan
aktivitasnya. Kesehatan yang dialami berupa fisik maupun psikis.79
79
Ibid,h.,124.
58
80
Ridwan Mansur, Mediasi Penal Terhadap Perkara KDRT, (Jakarta: Yayasan Gema
Yustisia Indonesia, 2010),h., 249.
59
81
PERMA N0. 2 tahun 2012 tentang batasan tindak pidana ringan dan jumlah denda
dalam KUHP pasal 2 butir 2.
82
KUHAP pasal 14 dan pasal 15.
60
83
Ibid,h.,251.
84
Ibid,h.,252.
61
85
Ibid,h.,253.
62
86
Ibid,h.,254.
87
Perma No. 1 tahun 2008 pada pertimbangan huruf d.
63
88
Ibid.
64
89
Undang-undang No. 48 tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman
65
90
Al-Ahkam, Konsorsium Sarjana Syariah Indonesia (KSSI) bekerja sama dengan
fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, Volume 203 No. 1, (April 2013). h., 47.
91
Mardani, Kejahatan Pencurian Dalam Hukum Pidana Islam, (Jakarta: CV. INDHILL
CO, 2008),h., 85.
92
Ibid,h., 88.
66
acuan dalam pembentukan hukum dan juga harus menjadi inspirasi bagi
setiap pembentuk hukum. Penyimpangan terhadap prisip-prinsip ini berarti
menjadi cita-cita hukum Islam itu sendiri. Pernyataan ini tidak kurang
tegas dinyatakan oleh Ibn Rushd bahwa kemaslahatan itu merupakan akar
dari setiap berbagai syariat yang ditentukan Tuhan. Bahkan Izzudin Ibn
Abdussalam sapai pada kesimpulan bahwa seluruh ketentuan syariat Islam
diwahyukan sepenuhnya untuk memenuhi kemaslahatan manusia.93
93
Sebagaimana dikutip dalam junal Al-Ahkam, Konsorsium Sarjana Syariah Indonesia
(KSSI) bekerja sama dengan fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, volume 203 No. 1
(April 2013). h., 47.
94
Ibid,h.,49.
69
95
Ibid,h.,52.
96
Ibid,h.,53.
72
97
Ibid,h.,53.
73
98
Paisol Burlian, Implementasi Konsep Hukuman Qishah Di Indonesia, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2015),h.,46.
74
hal yang dibolehkan dalam syariat, Karena itu merupakan hak bagi
keluarga korban, sehingga mereka boleh saja menerima,
menggugurkan atau sepakat dalam nilai tertentu, Allah SWT
berfirman dalam Q.S Al- Baqarah:178
َََصاصُ فَِ ْٱلقَ ْتلََ ۖ ْٱلحُشُّ تِ ْٱل ُح ِّش ًَٱلْ َع ْث ُذ تِ ْٱل َع ْث ِذ ًَ ْٱُْث َ ِة َعلَ ْي ُك ُن ْٱلق
َ ٌِا ُكت ۟ ُيََٰٓأَيُّيَا ٱلَّ ِزينَ َءاهن
َ
ٌ ِك ت َْخف
يف ِّهن َ ًُِف ًَأَ َد َٰٓا ٌء إِلَ ْي ِو تِإِحْ َس ٍن ۗ َرل
ِ ع تِ ْٱل َو ْعش ٌ ٌۢ ََ ٌء فَٱتِّثَاْ تِ ْٱُْثَََ ۚ فَ َو ْن ُعفِ ََ لَ ۥو ُ ِه ْن أَ ِخي ِو ش
ك فَلَ ۥو ُ َع َزابٌ أَلِي ٌن َ َِّستِّ ُك ْن ًَ َسحْ َوةٌ ۗ فَ َو ِن ٱ ْعتَذٍَ تَ ْع َذ َرل
99
M. Nurul Irfan, Masyrofah, Fiqih Jinayah, (Jakarta: Amzah,2016, cet.4),h., 139.
75
100
Paisol Burlian, Implementasi Konsep Hukuman Qishah Di Indonesia, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2015),h., 51.
101
Ibid,h.,53.
76
102
Ibid,h.,73.
103
A.jazuli, Fiqih Jinayah Upaya Menggulangi Kejahatan Dalam Islam, ( :Raja
Grafindo, 1997),h.,78.
104
Mardani, Kejahatan Pencurian Dalam Hukum Pidana Islam, (Jakarta: CV. INDHILL
CO, 2008),h.,131.
77
105
Sebagaimana dikutip oleh Mardani, Kejahatan Pencurian Dalam Hukum Pidana
Islam, (Jakarta: CV. INDHILL CO, 2008),h., 141.
106
Ibid, h., 141.
78
waktu antara bulan September 2017 sampai dengan bulan Nopember 2017
atau setidak-tidaknya pada tahun 2017 bertempat didalam rumah Jl. Perintis
Kemerdekaan Gang 22 No. 4 Rt.007 Rw.006 Kelurahan Panggung Kecamatan
Tegal Timur Kota atau setidak–tidaknya di suatu tempat dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Tegal “ telah melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam
lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a , jika
beberapa perbuatan ada hubungannya sedemikianrupa sehingga harus
dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut .yang dilakukan dengan cara-cara
antara lain sebagai berikut : 107
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana seperti tersebut diatas saat
terdakwa hidup bersama dengan saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus
sebagai pasangan suami istri yang sah menurut hukum sesuai Kutipan Akte
nikah No. 275/06/VI//2010 tanggal 4 Juni 2010 yang hidup serumah sejak
pernikahannya tinggal bersama dan telah dikaruniai 2 orang anak bernama
Azzahwa Bari Afifah umur 6 (enam) tahun dan Maulana Abimannah umum 4
(empat) tahun.108
Terpidana melakukan kekerasan fisik terhadap isterinya bernama saksi
Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus hanya karena permasalahan sepele
ketika saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus melakukan kesalahan
sedikit saja terdakwa langsung melakukan kekerasan fisik terhadap saksi Siti
Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus dengan cara memukul menggunakan
tangan kosong, dengan menggunakan alat potongan kayu, mengancam dengan
menggunakan pisau dan palu, perbuatan tersebut dilakukan pada hari Sabtu
tangal 9 September 2017 sekira pukul 07.00 Wib saat saksi Siti Ibnu Hajar
Binti Mohammad Yunus diantar untuk berangkat kerja oleh terdakwa posisi
saksi sudah duduk berboncengan sepeda motor dengan terdakwa yang sudah
menggunakan helm tanpa sebab mulut saksi disundul dengan kepala terdakwa
107
Putusan Pengadilan Negeri Tegal Nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl, h., 3.
108
Ibid, h., 3.
80
yang sudah menggunakan helm hingga mengenai bibir saksi sampai luka
mengeluarkan darah.109
Selanjutnya pada hari Jumat tanggal 15 September 2017 sekira pukul
21 Wib. terdakwa menanyakan laptop Lenovo warna merah muda, karena
Laptop tersebut inventaris kantor tempat saksi Siti Ibnu Hajar Binti
Mohammad Yunus bekerja sehingga ditinggal dikantor oleh saksi Siti Ibnu
Hajar Binti Mohammad Yunus selanjutnya saksi menyarankan agar
menggunakan laptop lain yang punya sendiri namun terdakwa marah langsung
melakukan kekerasan fisik saat posisi saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad
Yunus sedang merapikan kasur lantai jongkok dibawah, terdakwa dengan
berdiri menginjak injak paha kanan dan selangka berulang kali hingga saksi
menangis dan terdakwa baru menghentikan perbuatannya. 110
Bahwa pada hari Jumat tanggal 17 Nopember 2017 sekira pukul 07.00
Wib saat terdakwa menanyakan kepada saksi Siti Ibnu Hajar Binti
Mohammad Yunus “kapan raport anak - anak diganti oleh gurunya?” (buku
raport anak sekolah yang disobek oleh terdakwa) , selanjutnya dijawab oleh
saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus “buku raport tersebut belum ada
. saat itu terdakwa langsung berdiri dibelakang saksi Siti Ibnu Hajar Binti
Mohammad Yunus memukul bagian belakang dipunggung bertubi-tubi
dengan menggunakan tangan kosong, selanjutnya terdakwa mengambil
potongan kayu yang dipukulkan kelengan kiri beberapa kali hingga saksi Siti
Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus mengalami luka lebam dipunggung dan
dilengan tangan kiri. 111
Bahwa pada hari Senin tanggal 20 Nopember 2017 sekira pukul 07.15
Wib saat terdakwa akan mengantar saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad
Yunus untuk berangkat kerja terdakwa mencari helm ternyata helmnya
dijemur dan lupa tidak diambil ketika hujan, sehingga helm terdakwa basah,
mengetahui hal tersebut terdakwa langsung marah - marah dan memukul
kepala bagian kiri dengan menggunakan tangan kosong yang mengepal
109
Ibid, h., 4.
110
Ibid, h., 4.
111
Ibid, h., 4.
81
dengan keras selanjutnya memukul lengan tangan kanan berulang kali, saksi
berusaha menangkis dengan tangan kanan pukulan terdakwa yang berusaha
mengarah kekepala saksi ketika kejadian tersebut ada tetangga yang melihat
yaitu diantaranya saksi Dias Fitriani bin Abdullah mubarok, karena saksi
merasa sudah tidak tahan lagi atas perbuatan suaminya yaitu terdakwa
selanjutnya saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus melaporkankejadian
tersebut kepihak yang berwajib karena perbuatan kekerasan fisik sering
dilakukan oleh terdakwa terhadap isterinya yaitu saksi Siti Ibnu Hajar Binti
Mohammad Yunus. terdakwa juga mengancam dengan menggunakan pisau
diarahkan diperut saksi.112
Bahwa selanjutnya pada tanggal 21 Nopember 2017 saksi Siti Ibnu
Hajar Binti Mohammad Yunus baru memeriksakan kesehatannya kerumah
sakit Umum Islam Harapan Anda Tegal. sesuai hasil Visum Et Repertum
Nomor 25/VS/MR/RSUI-HA/XI/2017/263692 tanggal 26 Nopember 2017.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dr. Lulu Mukhlisoh dokter rumah sakit
Umum Islam Harapan Anda Tegal dengan hasil pemeriksaan :113
Kesimpulan Luka dan lebam oleh karena benda tumpul. karena itu
yang bersangkutan Rawat jalan. Akibat dari perbuatan terdakwa saksi Siti
Ibnu Hajar bin Muhammad Yunus tidak dapat melakukan aktifitas sehari hari
seperti biasanya Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam pasal 44 ayat(1) UU RI No.23 tahun 2004 tentang penghapusan
kekerasan dalam Rumah Tangga jo pasal 64 ayat(1) KUHP.114
112
Ibid, h., 4.
113
Ibid, h., 5.
114
Ibid, h., 5.
82
BAB IV
ANALISIS EMPIRIS TERHADAP PENERAPAN HUKUM
JAKSA PENUNTU UMUM DAN PERTIMBANGAN HAKIM
DALAM MEMUTUS PERKARA KEKERASAN DALAM
RUMAH TANGGA NOMOR 06/PID.SUS/2018/PN.Tgl
115
Dakwaan merupakan dasar penting hukum acara pidana karena berdasarkan hal yang
dimuat dalam surat itu, hakim akan memeriksa perkara itu. Pemeriksaan didasarkan kepada surat
dakwaan dan menurut Nederburg, pemeriksaan tidak batal jika batas-batas dilampaui, namun
putusan hakim hanya boleh mengenai peristiwa-peristiwa yang terletak dalam batas itu. Lihat Andi
Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006, cet. 5), h., 163.
116
Putusan Pengadilan Negeri Nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl, h., 2-3.
117
Putusan Pengadilan Negeri…,h., 3-5
83
84
119
Undang-undang No 8 tahun 1981 tentang hukum acara pidana pasal 1 angka 26.
120
Saksi Acharge adalah saksi-saksi yang memberikan keterangan yang menguatkan
pihak Jaksa (melemahkan pihak terdakwa). Lihat, alfitra, Hukum Pembuktian Dalam Beracara
Pidana, Perdata Dan Korupsi Di Indonesia, (Jakarta: Raih Asa sukses, 2014, cet. 4), h., 63.
121
Putusan Pengadilan Negeri…h., 8-9.
92
122
Yang dimaksud dengan keluarga dalam KUHAP pada pasal 1 angka 30 menyebutkan
bahwa keluarga adalah mereka yang mempunyi hubungan darah sampai derajat tertentu atau
hubungan perkawinan dengan mereka yang terlibat dalam suatu proses pidana sebagaimana diatur
dalam Undang-undang ini.
123
Keputusan Pengadilan Negeri…,h., 9.
94
124
Putusan Pengadian Negeri…,h., 10.
96
125
Putusan Pengadilan Negeri…,h., 10-11.
97
129
Putusan Pengadilan Negeri...,h., 2.
101
B. Analisis Penulis
Pada analisa penulis terhadap penerapan hukum Jaksa Penuntut Umum
pada perkara kekerasan dalam rumah tangga Nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl,
dengan nama terdakwa Ade Agung Setiawan Bin H Kasmo, penulis tidak
sependapat dengan tututan Jaksa Penuntut Umum akan tetapi penulis
sependapat dengan penerapan hukum yang dilakukan Jaksa Penuntu Umum
tersebut. ketidak sependapatan penulis terhadap putusan tersebut terurai
sebagai berikut:
Kasus kekerasan dalam rumah tangga Nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl
sebagaimana dibahas diatas adalah kasus tindak pidana yang diatur dengan
Undang-undang khusus (lex specialis) yaitu UU No. 23 tahun 2004 tentang
penghapusan kekerasan dalam rumah tangga mempunyai tujuan tersendiri
dalam penerapanya salah satu tujuan itu adalah untuk memelihara keutuhan
rumah tangga yang harmonis dan sejahtera.
Pada penerapan hukum yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum,
penulis berpendapat bahwa secara yuridis tututan tersebut sudah sesuai dengan
aturan yang ada. Dimana jaksa penuntut umum menggunakan pasal 44 ayat
(1) UU RI No.23 tahun 2004 dalam menjerat perbuatan terdakwa. Unsur-
unsur yang ada pada pasal tersebut sudah sesuai dengan perbuatan Terdakwa.
Dalam pembuktiannya, Jaksa Penuntut Umum menghadirkan saksi-saksi dan
102
bukti-bukti. Dari semua keterangan yang diberikan oleh saksi dan korban
memperkuat dakwaan penuntut umum. Di dalam persidangan Terdakwa Ade
Agung Setiawan Bin H Kasmo pun tidak mempermasalahkan dengan
keterangan yang diberikan saksi artinya dengan keterangan saksi itu, terakwa
Ade Agung Setiawan Bin H Kasmo membenarkanya.
Mengamati kronologi dari peristiwa tersebut, baik yang disampaikan
oleh Korban, saki-saksi maupun terdakwa dalam persidangan dimana
terdakwa Ade Agung Setiawan Bin H Kasmo telah jelas-jelas secara
meyakinkn telah melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap istrinya.
Dimana dari perbuatan tersebut tidak ada hal-hal yang menjadikan sebagai
alasan pemenar yaitu alasan yang menghapus sifat melawan hukumnya
perbuatan terdakwa sehingga perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa adalah
perbuatan yang patut dan benar. Kemudian tidak adanya alasan pemaaf yaitu
alasan yang menghapus kesalahan terdakwa. Yakni peruatan yang dilakukan
oleh terdakwa tetap bersifat melawan hukum dan merupakan tindak pidana
akan tetapi terdakwa tidak dipidana karena tidak ada kesalahan. Dan terdakwa
dipandang mampu untuk memepertanggung jawabkan perbuatannya.Oleh
sebab itu maka penulis sependapat terhadap dakwaan yang dilakukan oleh
Jaksa Penuntut Umum.
130
Syafrudin Makmur, Hukum Acara Pidana, (Tangerang Selatan: UIN FSH Press, 2016,
cet.2), h., 61.
103
131
UU No 23 tahun 2004 tentang PKDRT pasal 44 ayat (1)
132
UU No 23 tahun 2004 tentang PKDRT pasal 5 huruf a
104
1. Unsur Barangsiapa
Menimbang, bahwa unsur setiap orang dalam perkara ini
mempunyai pengertian yang sama dengan barangsiapa dimana
Undang-undang tidak memberikan pengertian secara tegas apa yang
dimaksud dengan barangsiapa akan pengertian yang sebenarnya dapat
dijumpai didalam doktrin dan Yurisprudensi Mahkamah Agung
Republik Indonesia.
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur "setiap
orang" disini adalah seseorang baik itu laki-laki maupun perempuan
tanpa membeda-bedakan jenis kelamin yang kepadanya dapat
dimintakan segala pertanggungjawaban yang telah dilakukannya
dimana dalam hal ini saat awal persidangan berlangsung Penuntut
Umum telah menghadapkan seorang laki-laki yang bernama Ade
Agung Setiawan Bin H Kasmo dimana identitas lengkapnya
sebagaimana yang diuraikan Penuntut Umum dalam surat dakwaannya
bahkan saat Majelis Hakim menanyakan identitasnya Terdakwa telah
membenarkan kalau nama yang termuat dalam surat dakwaan adalah
133
KUHP pasal 64 ayat (1)
134
Putusan Pengadilan Negeri…,h., 15-18.
105
135
Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana pasal 1 butir 11
136
Putusan Pengadilan Negeri…,h., 19.
110
E. Analisis Penulis
Dalam analisa penulis terhsadap putusan perkara kekerasan dalam
rumah tangga Nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl tidak sependapat dengan
keputusan tersebut. ketidak sependapatan penulis terhadap putusan
tersebut terurai sebagai berikut.
Kasus kekerasan dalam rumah tangga Nomor
06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl. dengan nama terakwa Ade Agung Setiawan Bin
H. Kasmo sebagaimana diurai diatas adalah kasus tindak pidana yang
diatur dengan Undang-undang khusus (lex specialis) yaitu UU No. 23
tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
Kasus ini merupakan contoh kasus yang membuktikan bahwa
pengadilan di dalam memberikan pertimbangan dan pertimbangannya
hanya melihat dari sisi materil kasus semata. Tentu saja hal serupa ini
tidak ada salahnya, artinya dapat dibenarkan dimana memang didalam
Sistem peradilan pidana Indonesia yang dicari faktanya adalah kebenaran
meteril. Akan tetapi dampak dari pemberian hukuman terhadap terdakwa
dengan melihat kebenaran materil belum tentu memberikan kebaikan
kepada korban maupun pelaku (dalam hal ini kasus KDRT).
111
صاصُ فَِ ْٱلقَ ْتلََ ۖ ْٱلحُشُّ تِ ْٱل ُح ِّش ًَٱلْ َع ْث ُذ تِ ْٱل َع ْث ِذ ًَ ْٱُْثَََ تِ ْٱُْثَََ ۚ فَ َو ْن َ ِة َعلَ ْي ُك ُن ْٱلق ۟ ُيََٰٓأَيُّيَا ٱلَّ ِزينَ َءاهن
َ ٌِا ُكت َ
يف ِّهن ٌ ِك ت َْخف َ ًُِف ًَأَ َد َٰٓا ٌء إِلَ ْي ِو تِإِحْ َس ٍن ۗ َرل ٌ ٌۢ ََ ٌء فَٱتِّثَا
ِ ع تِ ْٱل َو ْعش ْ ُعفِ ََ لَ ۥو ُ ِه ْن أَ ِخي ِو ش
A. Kesimpulan
1. Pada putusan kasus tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga
Nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl dengan nama terdakwa Ade Agung
Setiawan Bin H Kasmo. Dalam penerapan hukum Jaksa Penuntut
Umum tehadap terdakwa maka terdaka di dakwa telah melakukan
tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga kepad istrinya yang
bernama Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus adapun pasal
penjeratnya adalah pasal 44 ayat (1) UU No. 23 tahun 2004 jo pasal 64
ayat (1) KUHP dalam dakwaan primer dan dalam dakwan subsider
dijerat dengan pasal 44 ayat (4) UU No. 23 tahun 2004 jo pasal 64 ayat
(1) KUHP. Dari semua keterangan saksi-saksi dan bukti-bukti yang
dihadirkan di depan Majelis Hakim semua unsur yang terdapat dalam
pasal dakwaan terpenuhi. Sehingga didalam persidangan Jaksa
Penuntut Umum melakukan penuntutan tehadap terdakwa berupa
pidana penjara selama 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan, pemusnahan
terhadap barang bukti dan pembiaayan biaya perkar untuk ditanggung
terdakwa.
2. Dalam amar putusan Nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl. Majelis Hakim
memutuskan bahwa semua unsur yang ada pada pasal 44 ayat (1) jo
pasal 64 ayat (1) pada dakwan primer telah terpenuhi. Sehingga untuk
dakwan subsider tidak perlu untuk dibuktikan. Maka dari itu Majelis
Hakim menghukum terdakwa saudara Ade Agung Setiawan Bin H
Kasmo yang telah terbukti melakukan kekerasan terhada istrinya yang
bernama Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus. Dalam ketentuan
yang ada pada pasal dakwaan primer hukuman bagi pelaku adalah 5
tahun penjara atau dengan denda 15 juta rupiah. Dengan meihat fakta-
fakta hukum dan dengan mempertimbangkan hal-hal yang
memberatkan dan meringankan terdakwa. Bahwa dalam pesidangan
114
115
B. Saran
Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis memberikan saran
tehadap lebaga legislative untuk membuat hukum acara sendiri dalam
perkara kekerasan dalam rumah tangga. Sehingga metode restorative
justice yang diinginkan dapat dilaksanakan. Ataupun jika memang dalam
pembuatan hukum melalui lembaga legislative terlalu memakan waktu.
Maka dapat menggunakan peraturan yang diterapkan melalui PERMA.
Sehingga upaya restorative justice dapat dengan cepat dilakukan.
korban adalah ganti rugi maka penuntutan hanya seperti apa yang di
harapkan oleh korban. Dengan ketentuan tidak mengesampingkan
ketentuan dalam Undang-undang.
Abdul Fakihuin Kodir Dan Ummu Azizah Mukarnawati, Referensi Bagi Hakim
Peradilan Agama Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Jakarta:
Komnas Perempuan, 2008.
Al Quranul Karim
Arsy Nuril, “Peranan Mediasi Pada Tindak Pidana Ringan Sebagai Perwujudan
Restorative Justice Menurut Perspektif Hukum Positif Dan Hukum Pidana
Islam” Fakultas Syariah Dan Hukum : Skripsi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
Gunaidi, Ismu , Joenadi Effendi, Cepat dan Mudah Memahami Hukum Pidana ,
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014.
Hadist yang dikutip oleh Paisol Burlian dalam kitab Al-Asqalany 1997 jilid 4,
hadis No.6880,h.,188.
117
118
Hamzah Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika,
2006.
Makmur, Syafrudin, Hukum Acara Pidana, Tangerang Selatan: UIN FSH Press,
2016.
Marami Frans, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, Depok: Raja
Grafinfo Persada, 2014.
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
R
Nomor 06/Pid.Sus/2018/PN.Tgl
si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Tegal yang mengadili perkara pidana pada tingkat
pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
do
gu perkara Terdakwa :
Nama : Ade Agung Setiawan Bin H Kasmo ;
In
A
Tempat lahir : Tegal ;
Umur / Tanggal lahir : 33 Tahun/19 September 1984 ;
ah
lik
Kebangsaan / Kewarganegaraan : Indonesia ;
Tempat tinggal : Jln Perintis Kemerdekaan Gang 22 No 4 Rt
m
ub
007/Rw006 Kelurahan Panggung Kecamatan
Tegal Timur, Kota Tegal ;
ka
ep
Agama : Islam ;
Pekerjaan : Karyawan Swasta ;
ah
Pendidikan : S.1 ;
R
si
Terdakwa ditahan berdasarkan surat perintah penahan :
ne
ng
do
gu
Februari 2018 ;
4. Hakim Pengadilan Negeri Tegal sejak tanggal 29 Januari 2018 sampai dengan
ah
lik
ub
ne
ng
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Setelah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Tegal Nomor
R
06/Pid. Sus/2018/PN. Tgl tertanggal 29 Januari 2018 tentang penunjukan Majelis
si
Hakim yang mengadili perkara tersebut ;
ne
ng
Setelah membaca Penetapan Majelis Hakim Nomor 06/Pid. Sus/2018/PN.
Tgl tertanggal 29 Januari 2018 tentang penetapan hari sidang ;
Setelah membaca surat – surat yang berkaitan dengan perkara tersebut ;
do
gu Setelah mendengarkan keterangan saksi – saksi maupun keterangan
terdakwa dipersidangan ;
In
A
Setelah memperhatikan sejumlah barang bukti yang telah diajukan
kedepan persidangan barang bukti tersebut telah dilakukan penyitaan
ah
lik
barang bukti itu ada kaitannya dengan perkara tersebut ;
Setelah memperhatikan surat dakwaan Penuntut Umum dengan No. Reg.
m
ub
Perk : PDM – 04/TGL/Euh.2/1/2018 tertanggal 23 Januari 2018 ;
Menimbang, bahwa telah pula didengarkan pembacaan surat Tuntutan
ka
ep
Penuntut Umum yang pada pokoknya Penuntut Umum memohon kepada Majelis
Hakim agar kiranya menjatuhkan putusan terhadap terdakwa dengan amar
ah
si
1. Menyatakan Terdakwa Ade Agung Setiawan Bin H Kasmo telah terbukti
secara sah dan meyakinkan “telah melakukan tindak pidana kekerasan fisik
ne
ng
do
gu
berupa pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi
terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan;
ah
lik
ub
- 1 (satu) buah pisau daging merek Vicenza panjang mata pisau 15 cm dan
R
ne
ng
pisau 10,5 cm ;
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- 2 (dua) buah potongan kayu panjang masing – masing 45 cm
R
Semua dirampas untuk dimusnahkan ;
si
4. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp
ne
ng
5.000,- (lima ribu rupiah) ;
do
gu dipersidangan menyatakan tidak akan mengajukan pembelaan namun secara
lisan terdakwa menyatakan menerima dengan tuntutan tersebut akan tetapi
In
A
menyerahkan segalanya pada Majelis Hakim demikian juga Penuntut umum
terhadap tanggapan terdakwa menyatakan tetap pada surat tuntutannya ;
ah
lik
terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut :
Primair
m
ub
Bahwa ia terdakwa Ade Agung Setiawan Bin H Kasmo pada hari Sabtu
tanggal 9 September 2017 sekira pukul 07.00 Wib, pada hari Jumat tanggal 15
ka
ep
September 2017 sekira 21.00 Wib, pada hari Jumat tanggal 17 Nopember 2017
sekira pukul 07.00 Wib, pada hari Senin tanggal 20 Nopember 2017 sekira pukul
ah
07.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu antara bulan September
R
si
2017 sampai dengan bulan Nopember 2017 atau setidak - tidaknya pada tahun
2017 bertempat didalam rumah Jl. Perintis Kemerdekaan Gang 22 No. 4 Rt.007
ne
ng
Rw.006 Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota atau setidak - tidaknya
di suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tegal “ telah melakukan
do
gu
lik
terdakwa hidup bersama dengan saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus
sebagai pasangan suami istri yang sah menurut hukum sesuai Kutipan Akte nikah
m
ub
Azzahwa Bari Afifah umur 6 (enam) tahun dan Maulana Abimannah umum 4
ep
saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus hanya karena permasalahan sepele
R
ketika saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus melakukan kesalahan sedikit
s
saja terdakwa langsung melakukan kekerasan fisik terhadap saksi Siti Ibnu Hajar
M
ne
ng
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan menggunakan alat potongan kayu, mengancam dengan menggunakan
R
pisau dan palu, perbuatan tersebut dilakukan pada hari Sabtu tangal 9 September
si
2017 sekira pukul 07.00 Wib saat saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus
ne
ng
diantar untuk berangkat kerja oleh terdakwa posisi saksi sudah duduk
berboncengan sepeda motor dengan terdakwa yang sudah menggunakan helm
tanpa sebab mulut saksi disundul dengan kepala terdakwa yang sudah
do
gu menggunakan helm hingga mengenai bibir saksi sampai luka mengeluarkan
darah. selanjutnya pada hari Jumat tanggal 15 September 2017 sekira pukul 21
In
A
Wib. terdakwa menanyakan lap top Lenovo warna merah muda, karena Laptop
tersebut inventaris kantor tempat saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus
ah
bekerja sehingga ditinggal dikantor oleh saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad
lik
Yunus selanjutnya saksi menyarankan agar menggunakan laptop lain yang punya
sendiri namun terdakwa marah langsung melakukan kekerasan fisik saat posisi
m
ub
saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus sedang merapikan kasur lantai
jongkok dibawah, terdakwa dengan berdiri menginjak injak paha kanan dan
ka
ep
selangka berulang kali hingga saksi menangis dan terdakwa baru menghentikan
perbuatannya. Bahwa pada hari Jumat tanggal 17 Nopember 2017 sekira pukul
ah
07.00 Wib saat terdakwa menanyakan kepada saksi Siti Ibnu Hajar Binti
R
si
Mohammad Yunus “ kapan raport anak - anak diganti oleh gurunya? (buku raport
anak sekolah yang disobek oleh terdakwa) , selanjutnya dijawab oleh saksi Siti
ne
ng
Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus “buku raport tersebut belum ada . saat itu
terdakwa langsung berdiri dibelakang saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus
do
gu
mengalami luka lebam dipunggung dan dilengan tangan kiri. Bahwa pada hari
Senin tanggal 20 Nopember 2017 sekira pukul 07.15 Wib saat terdakwa akan
ah
lik
mengantar saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus untuk berangkat kerja
terdakwa mencari helm ternyata helmnya dijemur dan lupa tidak diambil ketika
m
ub
tangan kosong yang mengepal dengan keras selanjutnya memukul lengan tangan
ep
kanan berulang kali, saksi berusaha menangkis dengan tangan kanan pukulan
ah
terdakwa yang berusaha mengarah kekepala saksi ketika kejadian tersebut ada
R
tetangga yang melihat yaitu diantaranya saksi Dias Fitriani bin Abdullah mubarok,
s
karena saksi merasa sudah tidak tahan lagi atas perbuatan suaminya yaitu
M
ne
ng
terdakwa selanjutnya saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus melaporkan
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kejadian tersebut kepihak yang berwajib karena perbuatan kekerasan fisik sering
R
dilakukan oleh terdakwa terhadap isterinya yaitu saksi Siti Ibnu Hajar Binti
si
Mohammad Yunus. terdakwa juga mengancam dengan menggunakan pisau
ne
ng
diarahkan diperut saksi.
Bahwa selanjutnya pada tanggal 21 Nopember 2017 saksi Siti Ibnu Hajar
Binti Mohammad Yunus baru memeriksakan kesehatannya kerumah sakit Umum
do
gu Islam Harapan Anda Tegal. sesuai hasil Visum Et Repertum Nomor
25/VS/MR/RSUI-HA/XI/2017/263692 tanggal 26 Nopember 2017. setelah
In
A
dilakukan pemeriksaan oleh dr. Lulu Mukhlisoh dokter rumah sakit Umum Islam
Harapan Anda Tegal dengan hasil pemeriksaan :
ah
lik
- Lebam pada lengan kanan ukuran ± 4 cm
- Lebam pada lengan kiri ukuran ± 2 – 3 cm
m
ub
- Lebam pada punggung kaanan ukuran ± 03 cm
Kesimpulan Luka dan lebam oleh karena benda tumpul. karena itu yang
ka
ep
bersangkutan Rawat jalan. Akibat dari perbuatan terdakwa saksi Siti Ibnu Hajar
bin Muhammad Yunus tidak dapat melakukan aktifitas sehari hari seperti biasanya
ah
si
44 ayat(1) UU RI No.23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam
Rumah Tangga jo pasal 64 ayat(1) KUHP.
ne
ng
Subsidiair
do
gu
2017 sekira pukul 07.00 Wib, pada hari Senin tanggal 20 Nopember 2017 sekira
pukul 07.00 Wib atau setidak - tidaknya pada suatu waktu antara bulan
ah
lik
September 2017 sampai dengan bulan Nopember 2017 atau setidak - tidaknya
pada tahun 2017 bertempat didalam rumah Jl. Perintis Kemerdekaan Gang 22
m
ub
No. 4 Rt.007 Rw.006 Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal
atau setidak - tidaknya di suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
ka
Tegal “Tegal atau setidak - tidaknya di suatu tempat dalam daerah hukum
ep
lingkup rumah tangga yang dilakukan terhadap isteri atau sebaliknyn yang tidak
R
ne
ng
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hubungannya sedemikianrupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan
R
berlanjut . yang dilakukan dengan cara-cara antara lain sebagai berikut :
si
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana seperti tersebut diatas saat
ne
ng
terdakwa hidup bersama dengan saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus
sebagai pasangan suami istri yang sah menurut hukum sesuai Kutipan Akte nikah
No. 275/06/VI//2010 tanggal 4 Juni 2010 yang hidup serumah sejak
do
gu pernikahannya tinggal bersama dan telah dikaruniai 2 orang anak bernama
Azzahwa Bari Afifah umur 6 (enam) tahun dan Maulana Abimannah umum 4
In
A
(empat) tahun, terdakwa melakukan kekerasan fisik terhadap isterinya bernama
saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus hanya karena permasalahan sepele
ah
ketika saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus melakukan kesalahan sedikit
lik
saja terdakwa langsung melakukan kekerasan fisik terhadap saksi Siti Ibnu Hajar
Binti Mohammad Yunus dengan cara memukul menggunakan tangan kosong,
m
ub
dengan menggunakan alat potongan kayu, mengancam dengan menggunakan
pisau dan palu, perbuatan tersebut dilakukan pada hari Sabtu tangal 9 September
ka
ep
2017 sekira pukul 07.00 Wib saat saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus
diantar untuk berangkat kerja oleh terdakwa posisi saksi sudah duduk
ah
si
tanpa sebab mulut saksi disundul dengan kepala terdakwa yang sudah
menggunakan helm hingga mengenai bibir saksi sampai luka mengeluarkan
ne
ng
darah. selanjutnya pada hari Jumat tanggal 15 September 2017 sekira pukul 21
Wib. terdakwa menanyakan lap top Lenovo warna merah muda, karena Laptop
do
gu
tersebut inventaris kantor tempat saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus
bekerja sehingga ditinggal dikantor oleh saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad
Yunus selanjutnya saksi menyarankan agar menggunakan laptop lain yang punya
In
A
sendiri namun terdakwa marah langsung melakukan kekerasan fisik saat posisi
saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus sedang merapikan kasur lantai
ah
lik
jongkok dibawah, terdakwa dengan berdiri menginjak injak paha kanan dan
selangka berulang kali hingga saksi menangis dan terdakwa baru menghentikan
m
ub
perbuatannya. Bahwa pada hari Jumat tanggal 17 Nopember 2017 sekira pukul
07.00 Wib saat terdakwa menanyakan kepada saksi Siti Ibnu Hajar Binti
ka
Mohammad Yunus “ kapan raport anak –anak diganti oleh gurunya? (buku raport
ep
anak sekolah yang disobek oleh terdakwa), selanjutnya dijawab oleh saksi Siti
ah
Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus “buku raport tersebut belum ada. saat itu
R
terdakwa langsung berdiri dibelakang saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus
s
memukul bagian belakang dipunggung bertubi - tubi dengan menggunakan
M
ne
ng
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kelengan kiri beberapa kali hingga saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus
R
mengalami luka lebam dipunggung dan dilengan tangan kiri. Bahwa pada hari
si
Senin tanggal 20 Nopember 2017 sekira pukul 07.15 Wib saat terdakwa akan
ne
ng
mengantar saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus untuk berangkat kerja
terdakwa mencari helm ternyata helmnya dijemur dan lupa tidak diambil ketika
hujan, sehingga helm terdakwa basah, mengetahui hal tersebut terdakwa
do
gu langsung marah-marah dan memukul kepala bagian kiri dengan menggunakan
tangan kosong yang mengepal dengan keras selanjutnya memukul lengan tangan
In
A
kanan berulang kali, saksi berusaha menangkis dengan tangan kanan pukulan
terdakwa yang berusaha mengarah kekepala saksi ketika kejadian tersebut ada
ah
tetangga yang melihat, karena saksi merasa sudah tidak tahan lagi atas perbuatan
lik
suaminya yaitu terdakwa selanjutnya saksi Siti Ibnu Hajar Binti Mohammad Yunus
melaporkan kejadian tersebut kepihak yang berwajib karena perbuatan kekerasan
m
ub
fisik sering dilakukan oleh terdakwa terhadap isterinya yaitu saksi Siti Ibnu Hajar
Binti Mohammad Yunus. terdakwa juga mengancam dengan menggunakan pisau
ka
ep
diarahkan diperut saksi.
Bahwa selanjutnya pada tanggal 21 Nopember 2017 saksi Siti Ibnu Hajar
ah
si
Islam Harapan Anda Tegal. sesuai hasil Visum Et Repertum Nomor
25/VS/MR/RSUI-HA/XI/2017/263692 tanggal 26 Nopember 2017. setelah
ne
ng
dilakukan pemeriksaan oleh dr. Lulu Mukhlisoh dokter rumah sakit Umum Islam
Harapan Anda Tegal dengan hasil pemeriksaan :
do
gu
lik
ub
ep
ne
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
disumpah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing - masing yang pada
R
pokoknya saksi telah menerangkan sebagai berikut :
si
Siti Ibnu Hajar Binti Muhamad Yunus
ne
ng
Bahwa saksi pernah memberikan keterangan dihadapan penyidik dan saat
diperiksa pihak penyidik tidak pernah melakukan pemaksaan pada saksi ;
Bahwa setelah diperiksa penyidik lalu berita acara dibaca yang setelah dibaca
do
gu berita acara ditandatangani saksi ;
Bahwa saksi diperiksa terkait dengan ada tindakan kekerasan dalam rumah
In
A
tangga yang dilakukan terdakwa ;
Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa dimana Terdakwa adalah suami saksi
ah
sendiri ;
lik
Bahwa saksi dengan Terdakwa menikah tanggal 4 Juni 2010 yang setelah
menikah saksi dan terdakwa tinggal dijalan Perintis Kemerdekaan Gang 28
m
ub
No 14 Rt 007 Rw 006 Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota
Tegal ;
ka
ep
Bahwa dari pernikahan saksi dengan Terdakwa telah dikaruniakan 2 (dua)
orang anak masing – masing bernama Azzahwa Bahari Afifah dan Maulana
ah
Abimannah ;
R
si
Bahwa awal kehidupan rumah tangga saksi dengan Terdakwa sangat
harmonis namun 2 (dua) tahun belakangan ini Terdakwa sering marah –
ne
ng
do
gu
Senin tanggal 20 Nopember 2017 sekitar pukul 07.15 Wib bertempat didalam
rumah di jalan Perintis Kemerdekaan Gang 22 No 4 Rt 007 Rw 006
In
Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal ;
A
Bahwa alasan terdakwa memukul saksi karena saat itu terdakwa sedang
mencari helm akan tetapi helm tersebut basah hingga akhirnya terdakwa
ah
lik
ub
Bahwa saat pemukulan terjadi tidak ada orang yang melihat kejadian itu akan
ep
tetapi tetangga disekitar tempat tinggal saksi dan terdakwa ada mendengar
ah
Bahwa sepengetahuan saksi tetangga yang melihat keributan adalah ibu Dias
s
dan Irfan ;
M
ne
ng
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa selain Dias dan Irfan ada juga Lilis Sumiati, Teguh Dwiarto dan
R
Bamabang Riswantoro yang mengetahui kalau terdakwa dan saksi sedang
si
rebut – rebut ;
ne
ng
Atas keterangan saksi diatas Terdakwa tidak keberatan dan
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
do
gu Dias Fitriyani Binti Abdullah Mubarok
Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa akan tetapi antara saksi dengan
In
A
Terdakwa tidak ada hubungan keluarga ;
Bahwa terdakwa dengan Ibnu Hajar adalah pasangan suami isteri ;
ah
lik
memberikan keterangan pihak penyidik tidak pernah melakukan pemaksaan ;
Bahwa setelah selesai memberikan keterangan kemudian berita acara dibaca
m
ub
untuk selanjutnya ditandangani saksi ;
Bahwa saksi dengan Terdakwa sudah bertetangga sekitar 7 (tujuh) tahun ;
ka
ep
Bahwa saksi melihat dan mendengar Terdakwa dengan Ibnu Hajra ada
bertengkar yang disertai suara jeritan seorang wanita yang kedengarannya
ah
jeritan kesakitan ;
R
si
Bahwa sepengetahuan saksi keribuatan terjadi pada hari Senin tanggal 20
Nopember 2017 sekitar pukul 07.15 Wib bertempat di rumah terdakwa di jalan
ne
ng
do
gu
Bahwa isteri Terdakwa yang bernama Ibnu Hajar pernah mengadu pada saksi
sambil korban menunjukkan luka memar yang terdapat dibagian tubuhnya
In
sambil berkata luka memar tersebut akibat pemukulan yang dilakukan
A
lik
Bahwa saksi dan Suami pernah menegur Terdakwa agar tidak bertengkar
serta memperingatkan agar jangan melakukan kekeran fisik pada isterinya
m
ub
isterinya sangat baik – baik saja namun 2 (dua) tahun belakang ini saksi
ah
ne
ng
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
Lilis Sumiati Binti Yayan Suherman
si
Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa dan isterinya akan tetapi saksi tidak ada
ne
ng
hubungan keluarga dengan Terdakwa maupun dengan isteri terdakwa ;
Bahwa rumah saksi dengan rumah terdakwa sangat berdekatan ;
Bahwa terdakwa dengan Ibnu Hajar adalah pasangan suami isteri ;
do
gu Bahwa terdakwa dengan Ibnu Hajar tinggal di Jalan Perintis Kemerdekaan
Gang 22 No 0 Rt 007 Rw 006 Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur
In
A
Kota Tegal ;
Bahwa pada hari Senin tanggal 20 Nopember 2017 sekitar pukul 07.15 Wib
ah
lik
saksi mendengar Terdakwa dan Ibnu Hajar ada ribut - ribut namun saksi tidak
melihat apakah terdakwa ada memukul Ibnu Hajar ataupun tidak ;
Bahwa saksi sudah sering mendengar terdakwa dan Ibnu Hajar sering ribut –
m
ub
ribut di dalam rumah dan saksi juga pernah melihat tubuh Ibnu Hajar ada
bekas lebam yang menurut Ibnu Hajar bekas lebam karena terdakwa selalu
ka
ep
memukul Ibnu Hajar ;
Bahwa isteri Terdakwa yang bernama Ibnu Hajar pernah melaporkan pada
ah
si
terdakwa sering melakukan pemukulan ;
Sepengetahuan saksi selama bertetangga dengan Terdakwa kehidupan
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bambang Kriswantoro
Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa namun antara saksi dengan terdakwa
ka
Tegal ;
s
Bahwa dilingkungan tempat tinggal saksi adalah selaku Ketua RT ;
M
ne
ng
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa saksi pernah dimintakan keterangannya dihadapan penyidik dan saat
R
diperiksa pihak penyidik tidak pernah melakukan pemaksaan ;
si
Bahwa setelah saksi selesai memberikan keterangan kemudian berita acara
ne
ng
dibaca yang selanjutnya berita acara ditandatangani saksi ;
Bahwa isteri terdakwa yang bernama Ibnu Hajar pernah mendatangi rumah
saksi akan tetapi saat itu saksi tidak ada dirumah sehingga Ibnu Hajar hanya
do
gu bertemu dengan isteri saksi dan saat dirumah saksi Ibnu Hajar pernah
melaporkan kelakukan terdakwa yang sering melakukan pemukulan ;
In
A
Setelah Ibnu Hajar bercerita pada isteri saksi kemudian isteri saksi
menceritakan hal tersebut pada saksi dengan mengatakan terdakwa sering
ah
lik
Bahwa setelah Ibnu Hajar melaporkan pemukulan yang sering dilakukan
terdakwa lalu saksi selaku Ketua Rukun Tetangga (RT) pernah mendatangin
m
ub
tempat tinggal terdakwa namun saat datang terdakwa tidak membuka pintu
rumahnya ;
ka
ep
Bahwa saksi mengetahui saat mendatangi rumah terdakwa didalam rumah
ada terdakwa namun terdakwa tidak membuka pintu rumahnya meskipun
ah
si
Bahwa tujuan saksi mendatangi rumah terdakwa adalah untuk
mengkorfirmasi laporan ibnu Hajar yang sering dipukuli terdakwa ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bahwa terdakwa dengan korban Siti Ibnu Hajar adalah pasangan suami isteri
R
ne
ng
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa dari pernikahan Terdakwa dengan Siti Ibnu Hajar telah dikaruniakan 2
R
(dua) orang anak masing – masing bernama Azzahwa Bari Afifah dan
si
Maulana Abimanannan ;
ne
ng
Bahwa pada hari senin tanggal 20 Nopember 2017 sekitar pukul 07.15 Wib
bertempat di dalam rumah di jalan Perintis Kemerdekaan Gang 22 No 4 RT
007 RW 006 Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal
do
gu terdakwa telah melakukan pemukulan pada isterinya yang bernama Siti Ibnu
Hajar ;
In
A
Bahwa terdakwa memukul isterinya pada bagian kepala sebelah kiri dengan
mempergunakan tangan kosong secara mengepal dan pemukulan itu
ah
lik
Bahwa alasan terdakwa memukul Siti Ibnu Hajar karena helm yang biasa
dipergunakan terdakwa basah karena hujan dan helm tersebut basah karena
m
ub
isterinya tidak mengambil helm yang dijemur ;
Bahwa setelah mengetahui helm yang biasa digunakannya basah kemudian
ka
ep
terdakwa marah – marah hingga melakukan pemukul pada Siti Ibnu Hajar ;
Bahwa Terdakwa sudah sering melakukan pemukulan pada Siti Ibnu Hajar
ah
bahkan terdakwa pernah memukul Siti Ibnu Hajar dihadapan anak – anaknya
R
si
;
Menimbang, bahwa dipersidangan Penuntut Umum telah mengajukan
ne
ng
do
gu
lik
ub
pisau 10,5 cm ;
- 2 (dua) buah potongan kayu panjang masing – masing 45 cm ;
ka
Bahwa terdakwa dengan Siti Ibnu Hajar adalah pasangan suami isteri ;
s
M
ne
ng
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa Terdakwa dengan Siti Ibnu Hajar telah menikah tanggal 4 Juni
R
tahun 2010 dimana pernikah tersebut telah dicacat di Kantor Urusan
si
Agama Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal ;
ne
ng
Bahwa dari pernikahan Terdakwa dengan Siti Ibnu Hajar telah
dikaruniakan 2 (dua) orang anak masing – masing bernama Azzahwa
Bani Afifah dan Maulana Abimannan ;
do
gu Bahwa terdakwa dengan Siti Ibnu Hajar tinggal satu rumah di jalan
Perintis Kemerdekaan Gang 22 No 4 RT 007 RW 006 Kelurahan
In
A
Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal ;
Bahwa Pada hari senin tanggal 20 Nopember 2017 sekitar pukul 07.15
ah
Wib dimana saat itu hanya ada terdakwa dengan Siti Ibnu Hajar,
lik
terdakwa telah melakukan pemukulan dengan menggunakan tangan
kosong pada Siti Ibnu Hajar dan pemukulan itu dilakukan secara
m
ub
berulang – ulang ;
Bahwa terdakwa memukul Siti Ibnu Hajar pada bagian kepala sebelah
ka
ep
kiri dan pada bagian lengan tangan sebelah kanan ;
Bahwa terdakwa memukul isteri dikarenakan helm yang biasa
ah
digunaka basah terkenah hujan dimana saat helm dijemur helm Siti
R
si
Ibnu Hajar tidak mengambil dari jemuran yang mengakibatkan helm
menjadi basah dan terdakwa emosi hingga akhirnya melakukan
ne
ng
do
gu
lik
ub
korban ada bekas luka lalu saksi ada menanyakan mengenai luka
tersebut pada Siti Ibnu Hajar yang kemudian Siti Ibnu Hajar
ka
pemukulan ;
ah
selaku ketua RT akan tetapi saat itu Siti Ibnu Hajar hanya bertemu
s
dengan isteri dari Bambang Riswanto ;
M
ne
ng
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa tujuan Siti Ibnu Hajar mendatangi rumah Bambang Riswanto
R
adalah untuk melaporkan pemukulan yang telah dilakukan terdakwa ;
si
Bahwa Bambang Riswanto pernah mendatangi rumah Terdakwa di
ne
ng
jalan Perintis Kemerdekaan Gang 22 No 4 RT 007 RW 006 yang saat
itu diketahui terdakwa ada didalam rumah akan tetapi saat pintu rumah
diketok terdakwa tidak membuka pintu rumahnya ;
do
gu Bahwa tujuan Bambang Riswanto mendatangi rumah terdakwa adalah
untuk menanyakan mengenai laporan isterinya yang mengatakan
In
A
terdakwa sering melakukan pemukulan ;
Bahwa Bambang Riswanto pernah bertemu dengan ibu terdakwa dan
ah
lik
ibu terdakwa mengatakan tidak ikut campur karena terdakwa sudah
berumah tangga ;
m
ub
Menimbang, bahwa segala sesuatu yang termuat dan tercatat dalam
Berita Acara Persidangan dianggap dimuat telah termuat serta menjadi satu
ka
ep
kesatuan dengan putusan ini yang tidak bisa terpisahkan ;
Menimbang, bahwa selanjutnya yang menjadi pertanyaan Majelis Hakim
ah
apakah dengan adanya fakta hukum yang telah terungkap di depan Persidangan
R
si
sebagaimana yang diuraikan dalam putusan ini sudah dapat dinyatakan bahwa
Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan
ne
ng
do
gu
Pasal 44 ayat (4) Undang – undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2004
tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga jo pasal 64 ayat (1) KUHP ;
ah
lik
ub
oleh Penuntut Umum melanggar pasal 44 ayat (1) Undang – undang Nomor 23
s
tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga Jo Pasal 64
M
ne
ng
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Setiap orang;
R
2. Melakukan perbuatan kekerasa fisik dalam lingkungan rumah tangga
si
3. Perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut ;
ne
ng
Ad. 1 Unsur “ Barangsiapa”
Menimbang, bahwa unsur setiap orang dalam perkara ini
do
gu mempunyai pengertian yang sama dengan barangsiapa dimana undang –
undang tidak memberikan pengertian secara tegas apa yang dimaksud
In
A
dengan barangsiapa akan pengertian yang sebenarnya dapat dijumpai
didalam doktrin dan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia ;
ah
lik
adalah seseorang baik itu laki – laki maupun perempuan tanpa membeda –
bedakan jenis kelamin yang kepadanya dapat dimintakan segala
m
ub
pertanggungjawaban yang telah dilakukannya dimana dalam hal ini saat
awal persidangan berlangsung Penuntut Umum telah menghadapkan
ka
ep
seorang laki – laki yang bernama Ade Agung Setiawan Bin H Kasmo
dimana identitas lengkapnya sebagaimana yang diuraikan Penuntut Umum
ah
si
identitasnya Terdakwa telah membenarkan kalau nama yang termuat
dalam surat dakwaan adalah benar namanya terdakwa sehingga
ne
ng
berdasarkan pertimbangan tersebut maka unsur setiap orang dalam hal ini
telah terpenuhi ;
do
gu
Menimbang, bahwa yang utama dalam unsur ini adalah adanya suatu
perbuatan tindak pidana dalam lingkup rumah tangga dan tindak pidana yang
ah
lik
ub
ne
ng
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melawan hukum dalam lingkup rumah tangga”. Selanjutnya Pasal 6 menyebutkan
R
“ kekerasan fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit
si
atau luka berat ;
ne
ng
Menimbang, bahwa telah didengar keterangan Siti Ibnu Hajar Binti
Mohammad Yunus menerangkan saksi dan terdakwa adalah pasangan suami
isteri yang telah melangsungkan pernikahan tanggal 4 Juni 2010 bahkan
do
gu pernikahannya telah dicacat dalam kutipan akta nikah yang dikeluarkan Kantor
Urusan Agama Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal yang setelah pernikah saksi
In
A
dan Terdakwa tinggal di Jalan Perintis kemerdekaan Gang 22 No 4 RT 007 RW
006 Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal ;
ah
lik
dikaruniakan 2 (dua) orang anak masing – masing bernama Azzahwa Bari Afifah
dan Maulana Abimannah bahkan pada awal pernikahan kehidupan rumah
m
ub
tangganya baik – baik saja akan tetapi dalam 2 (dua) tahun belakang ini Terdakwa
sering marah – marah bahkan hingga melakukan kekerasan berupa pemukulan
ka
ep
dimana puncaknya pada hari senin tanggal 20 Nopember 2017 sekitar pukul 07.15
Wib bertempat didalam rumahnya di jalan Perintis kemerdekaan Gang 22 No 4 RT
ah
007 RW 006 Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal terdakwa
R
si
telah memukul bagian kepala dan tangan saksi dengan menggunakan tangan
kosong dan pemukulan tersebut dilakukan terdakwa secara berulang ulang.
ne
ng
Bahwa alasan terdakwa memukul saksi karena helm yang biasa dipergunakan
basah disebabkan helm yang sebelumnya dijemur tidak diambil korban sehingga
do
gu
ketika hujan turun helm menjadi basah yang mengakibatkan terdakwa marah
hingga melakukan pemukulan pada saksi dan saat pemukulan itu terjadi tidak ada
seorangpun melihat pemukulan tersebut akan tetapi tetangga disekitar rumah
In
A
saksi tinggal yakni Dias Fitriani dan Lilis Sumiati ada mendengar saksi dan
Terdakwa ribut – ribut bahkan ada pula didengar suara teriakan seorang wanita
ah
lik
ub
Lilis Sumiati yang menerangkan pada hari Senin tanggal 20 Nopember 2017
sekitar pukul 07.15 Wib dimana saat itu saksi sedang berada dihalaman rumahnya
ka
tiba - tiba mendengar dari dalam rumah terdakwa ada suara ribut – ribut yang
ep
disertai suara teriakan wanita yang mengerang kesakitan bahkan isteri terdakwa
ah
Siti Ibnu Hajar pernah datang kerumah saksi dan saat bertemu saksi ada melihat
R
pada bagian tangan korban ada luka lebam lalu Siti Ibnu Hajar menerangkan luka
s
lebam dikarenakan terdakwa telah memukul Siti Ibnu Hajar ;
M
ne
ng
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa dalam berkas perkara A Quo turut dilampirkan bukti
R
surat berupa Visum Et Repertum Nomor 25/VS/MR/RSUI-HA/XI/2017/263692
si
yang dikeluarkan Rumah sakit Umum Islam Harapan Anda menerangkan terdapat
ne
ng
luka lebam pada lengan kanan dan lengan kiri, luka lebam pada punggung dan
bengkak pada bagian kepala dengan kesimpulan luka dan lebam dikarenakan
benda tumpul dan penderita masih dalam perawatan. ;
do
gu Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengarkan pula keterangan
saksi Riswantoro Bin Soemarto yang menerangkan saksi selaku ketua RT pernah
In
A
mendatangi rumah terdakwa dengan tujuan untuk mengkonfirmasi laporan istri
terdakwa yang bernama Siti Ibnu Hajar kalau terdakwa sering melakukan
ah
pemukulan akan tetapi saat pintu rumah diketuk terdakwa tidak membuka pintu
lik
rumahnya sedangkan diketahui terdakwa ada didalam rumahnya bahkan saksi
juga pernah bertemu dengan ibu erdakwa untuk memberitahukan perbuatan
m
ub
terdakwa yang sering memukul isterinya akan tetapi ibu terdakwa mengatakan
tidak mau ikut campur karena terdakwa sudah berumah tangga. Bahwa terhadap
ka
ep
keterangan saksi – saksi tersebut pada terdakwa ada dimintakan tanggapannya
dimana dalam tanggapannya terdakwa telah membenarkan jika dirinya sudah
ah
si
hukum diatas maka unsur ini telah terpenuhi ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bahwa Siti Ibnu Hajar Binti Mohamad Yunus selaku isteri terdakwa menerangkan
ka
pada hari senin tanggal 20 Nopember 2017 sekitar pukul 07.15 Wib terdakwa ada
ep
memukul saksi dengan kepalan tangan kosong dan pemukulan dilakukan pada
bagian tangan dan kepala bahkan sebelum kejadian tersebut terdakwa sudah
ah
sering memukul saksi dan terdakwa pernah juga memukul saksi dihadapan anak –
R
s
anaknya. Bahwa terhadap keterangan saksi tersebut pada terdakwa ada
M
ne
ng
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dimintakan tanggapannya yang menerangkan benar terdakwa telah memukul
R
isterinya bahkan terdakwa juga menerangkan sudah sering memukul isterinya ;
si
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi sebagaimana yang
ne
ng
diuraikan diatas dapat diketahui terdakwa sudah sering melakukan pemukulan
pada isterinya Siti Ibnu Hajar sehingga berdasarkan pertimbangan hukum diatas
maka unsur ini telah terpenuhi ;
do
gu Menimbang, bahwa selama pemeriksaan ini berlangsung Majelis tidak
menemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf yang dapat
In
A
meniadakan ataupun menghapuskan perbuatan pidana yang dilakukan oleh
Terdakwa, maka kepada Terdakwa haruslah dijatuhi pidana yang setimpal dengan
ah
kesalahannya ;
lik
Menimbang, bahwa selama proses perkara ini berlangsung dimana
Terdakwa telah ditahan maka berdasarkan Pasal 22 ayat (4) KUHAP masa
m
ub
penangkapan dan penahan yang telah dijalani oleh Terdakwa akan dikurangkan
seluruhnya dari lamanya pidanan yang akan dijatuhkan ;
ka
ep
Menimbang, bahwa tentang barang berupa : 2 (dau) buku nikah yakni
buku Nikah Isteri dan buku Nikah Suami dengan nomor 275/06/VI/2010 tanggal 4
ah
Juni 2010 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Tegal Timur
R
si
Kota Tegal, 1 (satu) buah palu besi bergagang kayu panjang 27 cm, 1 (satu) buah
pisau daging merek Vicenza panjang mata pisau 15 cm dan panjang gagang
ne
ng
pisau 12 cm, 2 (dua) buah pisau dapur panjang mata pisau 8,5 cm dan panjang
gagang pisau 10,5 cm dan 2 (dua) buah potongan kayu panjang masing – masing
do
gu
maka terhadap Terdakwa dihukum juga untuk membayar biaya perkara yang
besarnya akan ditentukan sebagaimana dalam amar putusan dibawah ini ;
ah
lik
ub
ep
ah
ne
ng
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Terdakwa selaku bapak bagi anak – anak seharusnya memberikan contoh
R
bagi keluarga sebaliknya membuat ketakutan bagi keluarganya ;
si
ne
ng
Hal - hal yang meringankan :
- Terdakwa belum pernah dihukum ;
- Terdakwa memiliki tanggungan keluarga ;
do
gu
Mengingat ketentuan perundang – undangan yang berlaku khususnya
In
A
Pasal 44 ayat (1) Undang – undang 23 tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan dalam Rumah Tangga Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP serta peraturan
ah
lik
perundang undangan lainnya yang bersangkutan ;
MENGADILI:
m
ub
1. Menyatakan terdakwa Ade Agung Setiawan Bin H. Kasmo telah terbukti secara
ka
penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan dengan perintah Terdakwa
R
si
tetap berada dalam tahanan ;
ne
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan
ng
do
gu
- 2 (dau) buku nikah, buku Nikah Isteri dan buku Nikah Suami dengan nomor
275/06/VI/2010 tanggal 4 Juni 2010 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan
In
Agama Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal dikembalikan kepada saksi Siti
A
lik
- 1 (satu) buah pisau daging merek Vicenza panjang mata pisau 15 cm dan
panjang gagang pisau 12 cm ;
m
ub
- 2 (dua) buah pisau dapur panjang mata pisau 8,5 cm dan panjang gagang
pisau 10,5 cm ;
ka
rupiah) ;
s
M
ne
ng
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
ub
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Demikian diputus dalam Rapat Musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
R
Negeri Tegal pada hari Selasa tanggal 6 Maret 2018, oleh kami FRANS EFFENDI
si
MANURUNG, SH.,MH sebagai Ketua Majelis ARDHIANTI PRIHASTUTI, SH dan
ne
ng
FATARONY, SH masing – masing sebagai Hakim Anggota, Putusan tersebut
diucapkan pada hari dan tanggal itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk
umum oleh Hakim Ketua dengan didampingi Hakim Anggota dibantu WAHONO,
do
gu SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Tegal dihadiri SITI CHODIJAH,
SH Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Tegal serta di hadapan
In
A
Terdakwa ;
ah
lik
m
ub
ARDHIANTI PRIHASTUTI, SH FRANS EFFENDI MANURUNG, SH., MH
ka
ep
FATARONY, SH.
ah
PANITERA PENGGANTI
R
si
ne
ng
WAHONO, SH
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
s
M
ne
ng
do
gu
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20