SKRIPSI
OLEH:
MUHAMMAD NASRUDIN
09340127
PEMBIMBING:
ii
MOTTO
“Takutlah pada dua hal, yaitu takut pada Allah SWT dan pada kesalahan”. (ach. Bashori).
vii
PERSEMBAHAN
kehidupanku
kurindukan.
Joyokusumo”.
langkah.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
penyusun guna melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
dari berbagai pihak, untuk itu ucapan terima kasih penyusun ucapkan kepada :
2. Bapak Udiyo Basuki, S.H., M.Hum, selaku Ketua Program Studi Ilmu Hukum
3. Bapak Ach. Tahir, S.H.I., LL.M., M.A, selaku Sekertaris Program Studi Ilmu
ix
5. Bapak Mansur, S.Ag., M.Ag selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa
seharusnya dipijak.
6. Bapak Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum selaku dosen pembimbing yang selama
Yogyakarta.
10. Segenap Hakim baik secara struktural maupun non-struktural beserta staff
11. Segenap Hakim baik secara struktural maupun non-struktural beserta staff
Yasin, Kholid Asrofi, A. Nawawi, Khoirul Fuad, Riso, dan yang tidak
mungkin disebut satu persatu yang selalu membantu dan memberi warna
13. Sahabat-sahabatku jurusan Ilmu Hukum khususnya dan jurusan lain umumnya
14. Sahabat-sahabat di luar lingkup UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan sahabat
x
15. Segenap keluarga besar Ikamaru Jogja (Ikatan Mahasiswa Raudlatul Ulum
yogyakarta).
16. Sahabat seperjuangan dan segenap penghuni kontrakan Oemah Ijoe Maguwo,
Zaini, Saiful Arif, Anas Azwar, Ocad, Ali Mudhofar yang selalu member
17. Kepada yang tercinta Ika Ulwiyatul Lutfah, yang senantiasa memberikan
18. Departemen Hukum dan Ham Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya bagian
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan yang telah diberikan
amin.
Muhammad Nasrudin
NIM. 093401297
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..............................................................................................ii
xii
3. Turut Melakukan (Medeplegen) ....................................................... 53
C. Perbarengan Tindak Pidana (Concursus) ................................................ 54
1. Concursus idealis (Pasal 63 KUHP) ................................................. 55
2. Perbuatan berlanjut (Pasal 64 KUHP................................................ 55
3. Concursus Realis (Pasal 65-71 KUHP) ............................................ 56
A. Kesimpulan ....................................................................................98
B. Saran ...............................................................................................100
LAMPIRAN ............................................................................................105
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kasus dugaan tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Utadz Guntur Bumi
atas praktik pengobatannya. Ustadz yang biasa tampil disalah satu stasiun TV ini
Dugaan penipuan seperti ini memang sesuatu yang baru dan cukup sulit
untuk diungkap di negara Indonesia. Hal ini dikarenakan bahwa negara adalah
negara hukum yang beraliran hukum positif. Peristiwa tersebut juga akhir-akhir
ini juga mendapat sorotan yang sangat serius dari masyakat. Terbukti dengan
pidana penipuan sendiri. Hukum Indonesia yang telah dikodifikasi, yaitu yang
Dalam perkara penipuan terdapat pihak yang menipu dan pihak yang
tertipu. Dari fakta yan dapat disaksikan ternyata penipuan banyak merambah
1
Ustad Guntur Bumi Diduga Tipu Pasiennya Puluhan Juta, http://jurnalpatrolinews.com,
diakses tanggal 14 Maret 2014, Pukul 23:40 WIB.
2
Wetboek (Kitab Undang-undang); menurut asas hukum perdata dan hukum dagang,
hukum pidana sipil dan hukum pidana militer, susunan serta kekuasaan kehakiman diatur dalam
kitab undang-undang. (Imam Radjo Mulano, Pembahasan Hukum, (Jakartata atimur: Ghalia
Indonesia, 1982), hlm.232).
3
Moeljatno, Asas-asas hukum Pidana, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 17.
1
2
mendesak. Bayak kasus tindak pidana penipuan yang beredar dengan modus yang
bervariasi, baik dengan modus yang rasional dan juga banyak juga yang
irrasional. Praktik-praktik tersebut dirasa sangat merugikan salah satu pihak dan
(KUHP) tindak pidana ini di atur dalam bab XXV BUKU II4 dan terbentang dari
untuk menguntungkan diri seniri dan orang lain dan maksud melawan hukum.7
4
S.R. Sianturi, Tindak Pidana di KUHP Berikut Uraiannya, (Jakarta: Gunung Mulia,
1983), hlm. 631.
5
Ibid.
6
Lihat Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
7
Tiyas Pratiwi, Penerapan Sanksi Pidana Penipuan Yang Dilakukan Secara Berlanjut Di
Pengadilan Negeri Karanganyar (Studi Putusan Nomor:284/Pid.B/2009/PN.Kry),
3
Seiring dengan perkembangan yang ada tindak pidana penipuan juga mengalami
perkembangan yang cukup menguras pikiran. Tindak pidana penipuan yang telah
uang palsu, gendam dan sekarang yang masih hangat adalah tentang dugaan
Dunia (W.H.O.) sebagai jenis yang berdasarkan alat-alat dan jenis lain yang
dengan cara-cara yang irasional, berbau klenis dan berhubungan dengan perkara
metafisis (ghoib). Namun sitem hukum Indonesia adalah sistem hukum yang
formal dan rasional yang hanya berusaha menjaring perbuatan lahiriyah yang
lain, hukum adat sendiri yang telah diakui oleh Negara Indonesia sebagi salah satu
8
Esther Walcott, Seni Pengobatan Alternatif (Pengetahuan dan Persepsi), Tugas Studi
Lapangan, (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2004),
http://www.acicis.murdoch.edu.au, Diakses Pada tanggal 13 Maret 2014, Pukul 00:54 WIB.
9
Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana (Perkembangan
Penyusunan KUHP Baru), (Jakarta: Kencana , 2010), hlm. 287.
4
antara dunia lahir dan dunia ghoib, antara golongan manusia dan seorang
dengan hal-hal yang berbau ghoib. Sehingga jika terdapat pemasalahan di zaman
akan datang terciptalah produk-produk hukum yang jelas dan masuk akal. Dan
tentunya tetap berpedoman pada hukum yang berlaku di Indonesia. Karena tidak
dapat dipungkiri bahwa Indonesia masa kini adalah hasil dari Indonesia masa lalu.
Seperti pengobatan alternatif Indonesia sudah terjadi jauh dimasa lalu sebelum
Indonesia merdeka.
dipandang sebagai perbuatan (kejahatan atau pelenggaran) yang telah diatur dalam
10
Soerojo Wingnjodipoero, Pengantar dan Asas-asas Hukum Adat, (Jakarta: Toko
Gunung Agung, 1995), hlm.232.
11
Ibid.
5
Pasal 378 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.12 Dan
dijatuhi hukuman 3 (tiga) tahun penjara13 atas perbaikan putusan PN. Sleman
dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan.14 Hal ini terjadi
putusan tersebut.
12
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan Nomor :
85/PID/2011/PTY. Hlm. 26.
13
Ibid. hlm. 27.
14
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan Nomor :
97/Pid.B/2011/PN.Slmn. Hlm.54.
15
Disparity / kb / disparitas, perbedaan.( John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus
Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 187).
6
B. Rumusan Masalah
85/P ID/ 2011 /PTY tentang tindak pidana penipuan berkedok pengobatan
alternatif ?
1. Tujuan Penelitian
pengobatan alternatif.
2. Kegunaan Penelitian
berguna untuk:
a. Manfaat teoritis
pengobatan alternatif.
7
di waktu mendatang.
4) Hasil penelitian ini juga di harapakan menjadi bahan bacaan yang positif
b. Manfaat praktis
1) Penulis
2) masyarakat
Agar masyaraka mampu memilih dan memilah dalam berobat, oleh karena
pertimbangan dan evaluasi bagi penegak hukum terutama bagi para hakim
D. Telaah Pustaka
perkara penerapan sanksi pidana penipuan yang dilakukan secara berlanjut dalam
pidana yang dituntut oleh jaksa penuntut umum dengan sanksi pidana yang
diputus oleh hakim. Perbedaannya adalah pada penipuan itu sendiri. Dalam
penelitian hukum ini atau skripsi ini membahas tentang modus yang dilakukan
16
Tiyas Pratiwi, Penerapan Sanksi Pidana Penipuan Yang Dilakukan Secara Berlanjut Di
Pengadilan Negeri Karanganyar (Studi Putusan Nomor:284/Pid.B/2009/PN.Kry),
Skripsi,(Surakarta, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010), http://eprints.uns.ac.id, diakses
pada tanggal 4 april 2014, Pukul 00:21 WIB.
9
sendiri. Dalam Skripsinya, Nur Ikhsan Fiandy mengambil obyek penelitian kasus
Namun dalam penulisan skripsi ini penulis akan membahas tindak pidana
Dengan Modus Undian Berhadiah, (Studi Kasus Di Kota Makassar Tahun 2010-
undian berhadiah dan upaya penanggulangan yang dilakukan oleh aparat penegak
penulisan skripsi ini tidak hanya analisis kriminologis namun juga menggunakan
17
Nur Ikhsan Fiandy, Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Penipuan (Studi Kasus
Putusan No.337/Pid.B/2011/PN.Mks), Skripsi, (Makassar, Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin, 2012), http://repository.unhas.ac.id, diakses pada tanggal 14 Maret 2014, pukul 20:51
WIB.
18
Akbar Nur Alimuddin, Tinjauan Kriminologis Terhadap Kejahatan Penipuan Dengan
Modus Undian Berhadia (Studi Kasus Di Kota Makassar Tahun 2010-2012), skripsi, (Makassar,
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, 2013), http://repository.unhas.ac.id, diakses pada
Tanggal 14 Maret 2014, Pukul 21:48 WIB.
10
analais yuridis. Perbedaan juga terdapat dalam metode penelitian. Dalam skripsi
skripsi ini menggunakan studi pustaka. Perbedaan juga terletak pasa modus kasus
yang diangkat. Modus dalam skripsi Akbar Nur Alimuddin adalah modus undian
hukum pidana dan pendapat para ahli hukum dalam penanganan masalah
kejahatan megis.
Ilmu Hukum (S2) Fakultas Hukum Brawijaya Malang, dengan judul “Penggunaan
Metode Gramatikal dan Sistematis pada Putusan Hakim Terhadap Tindak Pidana
sistematis dalam kasus gendam dan juga membahas urgensi penggunaan metode
19
Ketut Nihan Pundari dan Ketut Tjukup, Eksistensi Kejahatan Magis Dalam Hukum
Pidana, Makalah, (Bali: Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2013), http://ojs.unud.ac.id,
diakses pada tanggal 13 Maret 2014, Pukul 20:50 WIB.
20
Firman Firdausi, Masruchin Ruba’I, dan Lucky Endrawati, Penggunaan Metode
Interpretasi Gramatikal dan Sistematis pada Putusan Hakim terhadap Tindak Pidana Pennipuan
dengan Modus Gendam (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Situbondo), Jurnal,(Malang: magister
Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 2013, http://hukum.ub.ac.id, diakses pada
tanggal 13 Maret 2014, Pukul 10:14 WIB.
11
gramatikal dan sistematis pada putusan hakim terhadap tindak pidana penipuan
gendam.
Tentang Penipuan”.21 Dalalam Jurnal Hukum ini Cepi Heru membahas tentang
hipnotis dapat dijerat dengan pasal 378 Kitab Undang–Undang Hukum Pidana
dalam kehidupan pada saat ini dan masa depan serta hubungan jenis pengobatan
dalam penelitian ini adalah pada modus (kedok) yang digunakan dalam
21
Cepi Heru Purnama, Pertanggungjawaban Pidana dengan Cara Hipnotis di Kaitkan
dengan Pasal 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana Tentang Penipuan, Jurnal
Hukum,(Bandung: Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, 2013). http://
Repository.Jurnal.universitas.Padjadjaran.ac.id, Diakses pada tanggal 3 April 2014, pada Pukul
20:23 WIB.
22
Esther Walcott, Seni Pengobatan Alternatif (Pengetahuan dan Persepsi), Tugas Studi
Lapangan, (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2004),
http://www.acicis.murdoch.edu.au, diakses Pada tanggal 13 Maret 2014, Pukul 00:54 WIB.
12
tersebut yang bersifat preskriptis. Serta penulis dalam melakukan analisis terhadap
E. Kerangka Teoretik
Universitas Utrecht baha tindak pidana atau delik berasal dari kata strafbaar feit23
yang dimaksud Simons adalah kesalahan dalam arti luas yang meliputi dolus
(sengaja) dan culpa late (alpa dan lalai).24 Istilah “tindak pidana” timbul karena
Istilah ini, tumbuhnya dari pihak kementrian kehakiman dan sering dipaka dalam
perundang-undangan.25
23
Kata strafbaar feit mempunyai arti: peristiwa pidana, tindak pidana, perbuatan pidana,
delik. (Imam Radjo Mulano, Pembahasan Hukum…,hlm.197).
24
Zainal Abidin Farid, Hukum Pidana I, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hlm. 224.
25
Moeljatno, Asas-asas hukum Pidana…, hlm.60.
13
dan sebagainya;
dengan akibat.
orang. Bab XXV Buku II Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) berjudul
bedrog27 yang berati penipuan (arti luas), sedangkan Pasal 378 pasal yang pertama
dalam bab ini, yang mengatur mengenai tindak pidan penipuan atau oplichting
(arti sempi).
26
Tiyas Pratiwi, Penerapan Sanksi Pidana Penipuan Yang Dilakukan Secara Berlanjut Di
Pengadilan Negeri Karanganyar (Studi Putusan Nomor:284/Pid.B/2009/PN.Kry),
Skripsi,(Surakarta, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010).
27
Imam Radjo Mulano, Pembahasan Hukum…,hlm. 28.
28
S.R.Sianturi, Tindak Pidana di KUHP Berikut Uraiannya…, hlm. 632.
14
a) Nama palsu,
d) Rangkaian kebohongan.
menjelaskan bahwa:29
dimaksud dengan:
didasarkan pada fakta-fakta yuridis yang terungkap di dalam persidangan dan oleh
29
Lihat Pasal 1 butir 8 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
30
Lihat Pasal 1 butir 9 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
31
Rusli Muhammad, Hukum Acara Pidana (Kontemporer), (Bandung: Citra Aditya
Bhakti, 2007), hlm. 212.
15
3) Barang-barang bukti;
non-yuridis adalah:
3) Mengingkari perbuatannya;
5) Berpendidikan/berstatus di masyarakat;
32
Ibid., hlm. 224.
16
antara lain:33
1) Usia muda;
3) Mengaku terus;
4) Menyesali pebuatan;
6) Masih bekerja/kuliah;
7) Berlaku sopan;
33
Ibid., hlm. 227.
17
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Sifat Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis mempunyai sifat sebagai ilmu yang
preskriptif keilmuan hukum ini merupakan suatu yang subtensi di dalam ilmu
menjadi peringatan sekaligus teguran untuk para penegak hukum khususnya bagi
3. Pendekatan Penelitian
yaitu dengan menggunakan bahan primer dan sekunder, bahan primer meliputi
bahan pustaka yang memiliki kekuatan mengikat secara yuridis seperti Putusan
seperti hasil pemikiran yang relevan, dan buku-buku hukum dan penunjang lain.
4. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dasar berupa
data sekunder. Data sekunder adalalah data yang diperoleh dari buku pustaka yang
ruang lingkupnya sangat luas meliputi data informasi, penelaah dokumen seperti
Alternatif, dan bahan kepustakaan seperti buku-buku literatur dan arsip yang
5. Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah berupa sumber data sekunder adalah
Bahan hukum primer adalah hukum atau bahan pustaka yang mempunyai
adalah:
Acara Pidana;
seperti:
yang diteliti.
Tindak Pidana Penipuan. Juga dari berbagai tulisan yang telah ada, dengan
bersumber pada kepustakaan dan arsip. Pencarian data primer akan dilakukan dua
cara, yaitu :
7. Analisis Data
deskriptif, yakni usaha untuk mengumpulkan dan menyusun suatu data, kemudian
G. Sistematika Penulisan
Agar penulisan karya ilmiah skripsi ini dapat terarah dan sistematis maka
35
Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES,
1989), hlm. 263.
36
Winarno Surachman, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, dan Teknik,
(Bandung: Tarsito, 1990), hlm. 139.
21
BAB II, berisi mengenai tindak pidana penipuan dan penerapan unsur-
unsurnya, dan juga berisi uraian tentang kriteria pelaku dan perbarengan tindak
BAB IV, berisi tentang penyajian kasus tindak pidana penipuan berkedok
masalah yang diteliti yaitu tindak pidana penipuan berkedok pengobatan alternate
PENUTUP
A. Kesimpulan
terutama dalam bab analisis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
yaitu dengan dasar hukum yang digunakan yakni Pasal 378 KUHP jo.
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) yang di
98
99
hal ini terletak pada pertimbangan moril daam putusan. Hakim juga
tidak hanya dari sudut pandang korban, namun juga harus dari sudut
masa mendatang.
100
B. Saran
yaitu:
(efektif).
DAFTAR PUSTAKA
1. Perundang-Undangan
2. Hukum
Fiandi, Nur Ikhsan, Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Penipuan (Studi Kasus
Putusan No.337/Pid.B/2011/PN.Mks), Skripsi, Makassar: Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin, 2012, http://repository.unhas.ac.id, Diakses pada
tanggal 14 Maret 2014, pukul 20:51 WIB.
Pundari, ketut Nihan dan Ketut Tjukup, Eksistensi Kejahatan Magis Dalam Hukum
Pidana, Artikel, Bali: Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2013,
http://ojs.unud.ac.id, diakses pada tanggal 13 Maret 2014, Pukul 20:50 WIB.
Ali, Achmad, Menguak Tabir Hukum: Suatu kajian filosofis dan Sosiologis, Jakarta:
PT. Gunung Agug Tbk, 2002.
Arief, Barda Nawawi, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana: Perkembangan
Penyusunan Konsep KUHP Baru, Jakarta: Kencana, 2010.
Bahiej, Ahmad, Hukum Pidana, Yogyakarta: Suka Press, 2009.
Chazawi, Adam, Pelajara Hukum Pidana 1, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2002.
Hartanti, Evy, Tindak Pidana Korupsi, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Redaksi Sinar Grafika, KUHAP dan KUHP Dilengkapi UU RI No. 27 Th 1999 dan
PP RI No. 58 Th. 2010, Jakarta: Sinar Grafika, 2011.
Remmelink, Jan, hukum pidana: Komentara atas Pasal-Pasal Perpenting dari Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana Belanda dan Pidananya dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Gramedia
Utama, 2003.
Rusli, Muhammad, Hukum Acara Pidana Kontemporer, Bandung: PT. Citra Aditya
Bhakti, 2007.
Sasangka, Hari, dan Lily Rosita, Hukum Pembuktian Dalam Perkara Pidana,
Bandung: Mandar Maju, 2003.
Sianturi, S.R, Tindak Pidana di KUHP: Berikut Uraiannya, Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1983.
Tim Penyusun Uin Sunan Kalijaga, Pedoman Praktik Peradilan Perdata dan Pidana,
Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press, 2013.
Waluyo, Bambang, Pidana dan Pemidanaan, Jakarta: Sinar Grafika, 2004.
Wignjodipoero, Soerojo, Pengantar Dan Asas-Asas Hukum Adat, Jakarta: PT. Toko
Agung, 1995.
3. Lain-Lain
Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES,
1989.
A. Identitas Diri
Nama : Muhammad Nasrudin
Tempat / Tempat Tingggal : Grobogan, 24 September 1990
Nama Ayah : Ach. Bashori
Nama Ibu : Hartini
Asal Sekolah : MA Raudlatul Ulum, Guyangan, Trangkil,
Pati.
Alamat Rumah : Desa Jenengan. RT/RW: 02/01, Kec.
Klambu, Kab. Grobogan
Emai : Nadine.shiru@yahoo.com
Facebook : Shiru’s Muhammad Nasrudin
No. HP : 087833811575
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SDN 1 Desa Jenengan 1. Lulus 2003.
b. MTS Nasyrul Ulum, Dusun Brakas, Desa Terkesi, Klambu,
Grobogan. Lulus 2006.
c. MA Raudlatul Ulum, Guyangan, Trangkil, Pati. Lulus 2009.
d. Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Muhammad Nasrudin
093400127