Anda di halaman 1dari 42

PROSES PENYIDIKAN DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENIPUAN

JUAL BELI ONLINE DI POLDA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH
GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM

OLEH:

MUCHAMAD MASRURI DWIYANTO PUTRO


NIM. 10340047

PEMBIMBING:
1. Dr. H. MAKHRUS MUNAJAT., S.H., M.Hum.,
2. ISWANTORO., S.H., M.H.,

ILMU HUKUM
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
ABSTRAK

Jual beli melalui media internet atau sekarang dikenal dengan jual-beli
online (E-Commerce) merupakan kegiatan jual-beli yang menggunakan sarana
internet. Pada prinsipnya aktifitas jual beli online memberikan dampak positif
memanjakan pembeli dan penjual, bagi penjual tentunya akan lebih mudah
memasarkan barang dalam jangkauan yang sangat luas, bagi pembeli tentunya
akan semakin mudah membeli barang tanpa harus pergi ke pasar maupun ke toko,
namun aktifitas jual-beli online ini juga memberikan dampak negatif, karena tidak
mempertemukan antara penjual dan pembeli secara langsung, maka rawan sekali
terjadi penipuan.
Transaksi jual-beli melalui Internet (E-Commerce) sangat marak dilakukan
pada saat sekarang ini oleh masyarakat banyak, Misalnya di daerah perkotaan
seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta adalah salah satu
perkotaan di Indonesia yang mana pengaruh budaya perkotaan sangat dirasakan
langsung oleh masyarakat sekitarnya, sebagai salah satu contoh adanya
kecenderungan pola hidup serba instant dengan alasan kepraktisan. Tingginya
aktifitas jual beli online di DIY menyebabkan banyak sekali kasus penipuan jual
beli online, yang diperkirakan akan selalu meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka permasalahan yang akan
dijawab dalam penelitian ini adalah terkait bagaimana proses penyidikan dalam
pembuktian oleh Polda DIY terhadap tindak pidana jual beli online. Untuk
menjawab permasalahan tersebut peneliti ini termasuk penelitian lapangan (Field
reseach), dengan pendekatan penelitian yuridis empiris yaitu mengambil data-data
langsung dari lapangan dengan cara interview, observasi, atau dengan
dokumentasi. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, teknik
dalam pengumpulan data menggunakan beberapa teknik yaitu observasi,
interview, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa proses penyidikan dalam pembuktian
tindak pidana jual beli online oleh Polda DIY dilakukan sesuai dengan undang-
undang yang berlaku, dalam prosesnya melalui beberapa tahap yaitu penyidik
melakukan penyelidikan, penangkapan, penahanan, dan penyitaan karena dalam
kasus ini berhubungan dengan barang bukti elektronik penyidik juga melakukan
digital forensik agar barang bukti elektronik terjaga keotentikan dan bukti
elektronik bisa dipertangungjawabkan. Dalam menjalankan proses penyidikan
penyidik juga mengalami banyak kendala di antaranya, sulitnya melacak pelaku
karena biasanya pelaku mengunakan identitas palsu, minimnya peralatan canggih
yang dimiliki oleh Polda DIY, keterbatasan personil yang memiliki kemampuan di
bidang ITE, selanjutnya adalah kurangnya koordinasi dengan pihak terkait yang
berhubungan penyedia layanan internet. Meskipun banyak kendala yang dihadapi
Polda DIY tetap berusaha melakukan penyidikan dengan professional sesuai
dengan peraturan yang ada demi tegaknya hukum serta terciptanya keamanan dan
ketertiban.

i
MOTTO

“Abadikan kebaikanmu dengan melupakannya”


(K.H. A. Mustofa Bisri) @gusmusgusmu

vi
PERSEMBAHAN

 Orang tuaku Ayahanda Didik Sudarbi dan Ibunda

Uswatun Chasanah yang paling aku sayangi, paling aku

rindukan dalam setiap langkah perjalanan hidupku, yang

tidak terbantahkan betapa besarnya jasa, pengorbanan

dan rasa sayang mereka.

 Saudaraku Mas Misbachul Munir Spd.i, Mbak Erlin Umi

Hanik Spd.i, kak Naya kina dan adik saluna terima kasih

atas tawa dan tangis kalian.

 Tempatku menuntut ilmu, SDN 5 Jepang, MPTS, MTS dan

MA NU Tasywiquth Tullab Salafiyyah Kudus.

 Almamaterku jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah

dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

vii
KATA PENGANTAR

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

Pada kesempatan ini penyusun memanjatkan puji syukur kepada Allah

Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada penyusun dalam mengarungi proses pembelajaran akademik di

Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita

nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju

alam yang terang benderang dan penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan

dukungan dan berbagai pihak, untuk itu sewajarnya penyusun mengucapkan terima

kasih kepada:

viii
1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’rie. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

2. Prof. Noorhaidi Hassan, M.A., M.Phil., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan

Hukum, beserta para staf-staf dan karyawan nya atas segala kemudahan dalam

penggunaan fasilitas perkuliahan dan administrasi Fakultas.

3. Bapak Udiyo Basuki, S.H.,M.Hum. dan Bapak Ach Tahir, S.H.I., L.L.M., M.A.

Selaku ketua dan sekertaris jurusan Ilmu Hukum serta seluruh dosen-dosen

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Bapak Dr. H. Makhrus Munajat., S.H., M.Hum. selaku pembimbing I yang Penuh

kesabaran dan kebijaksanaan telah memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan

yang tidak henti-hentinya disela-sela kesibukannya.

5. Bapak Iswantoro., S.H., M.H. selaku pembimbing II yang penuh kesabaran dan

kebijaksanaan telah memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan yang tidak

henti-hentinya disela-sela kesibukannya.

6. Kepada semua pegawai/staff dan anggota Ditreskrimsus Polda Daerah

IstimewaYogyakarta telah memberikan data-data dan bantuan kepada penyusun.

7. Ayahanda Didik Sudarbi, Ibunda Uswatun Chasanah dan saudaraku Mas Munir,

Mbak Erlin dan Kak Naya kina, dan adik Saluna, terima kasih atas bimbingannya,

do’a, dukungannya dan terima kasih atas semua perhatian dan kasih sayang yang

telah diberikan selama ini

8. Muassis Madrasah TBS Kudus, KH Arwani Amin (alm), KH Turaichan Adjuri

(alm), KH Ma’mun Ahmad (alm), KH Ma’ruf Irsyad, KH Sya’roni Ahmadi, KH

Ahmadi AF, KH Ulin Nuha, KH Ulil Albab, (serta semua guru-guruku di

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ...................................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN..........................................................................vii
KATA PENGANTAR.........................................................................................viii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
D. Kegunaan Penelitian................................................................. 6
E. Telaah Pustaka ......................................................................... 7
F. Kerangka Teori......................................................................... 9
G. Metode Penelitian...........................................................................12
H. Sistematika Pembahasan................................................................15
BAB II. TINJAUAN UMUM PENYIDIKAN DAN PENIPUAN JUAL BELI
ONLINE..............................................................................................17
A. Penyidikan......................................................................................17
1. Pengaturan penyidikan tindak pidana cyber...........................17

xi
2. Pengertian penyidikan.............................................................18
3. Penyidik dan kewenangannya.................................................20
4. Syarat-syarat penyidik............................................................24
5. Keabsahan alat bukti elektronik..............................................28
B. Jual-beli Online dan Tindak Pidana Penipuan Jual-beli online
.................................................................................................. 31
1. Pengertian Jual beli Online ................................................ 31
2. Pengertian Kejahatan Penipuan dan Unsur-Unsurnya..............32
3. Penipuan di Tinjau Dari Hukum Pidana...................................34
4. Penipuan di Tinjau Dati Undang-undang ITE..........................35
5. Faktor yang Menimbulkan Tindak Pidana Penipuan Online
.................................................................................................. 36
C. Tinjauan Umun Tentang Internet dan Kejahatan Online................38
1. Pengertian Internet....................................................................38
2. Dampak Perkembangan Teknologi dan Internet.......................39
3. Perkembangan Masalah Kejahatan Komputer dan Cyber.........41
4. Pengertian Kejahatan Mayantara (Cybercrime)........................44
5. Ciri-ciri Kejahatan Komputer/Cyber.........................................45
BAB III. TINJAUAN UMUM POLDA DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA (DIY).....................................................................46
A. Gambaran Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.............................46
1. Letak Geografis..........................................................................46
2. Kebijakan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.........................47
3. Makna Arti dan Lambang..........................................................48
4. Visi dan misi Polda Derah Istimewa Yogyakarta......................49
B. Unit Ditreskrimsus Polda Daerah Istimewa Yogyakarta...............50
1. Visi dan Misi..............................................................................50
2. Lingkup Tugas dan Tangung Jawab..........................................51
3. Tugas dan Tangung Jawab Ditreskrimsus Polda DIY...............52

xii
4. Struktur Organisasi Ditreskrimsus Polda DIY...........................58
5. Tinjauan Umum Tentang Polri...................................................59

BAB IV. Proses Penyidikan Dalam Pembuktian Tindak Pidana Jual-Beli


Online Oleh Polda DIY......................................................................68
A. Realita Kejahatan Penipuan Jual Beli Online di Wilayah Hukum
Polda DIY.......................................................................................68
B. Proses Penyidikan Tindak Pidana Jual Beli Online Oleh
Ditreskrimsus Polda DIY...............................................................72
C. Hambatan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam
Melakukan Penyidikan Tindak Pidana Jual-Beli Online...............84
BAB V. PENUTUP...........................................................................................88
A. Kesimpulan....................................................................................88
B. Saran...............................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................90
LAMPIRAN
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
CURRICULUM VITAE

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya setiap teknologi diciptakan untuk memenuhi suatu

kebutuhan tertentu manusia, setelah diciptakan teknologi di kembangkan agar

semakin efisien dan efektif, untuk memenuhi kebutuhan yang dimaksud.1

Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi menyebabkan dunia

menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial secara

signifikan berlangsung demikian cepat, namun demikian walaupun pada

awalnya diciptakan untuk menghasilkan dampak yang positif untuk membantu

manusia diberbagai bidang, dampak positif tersebut tidak berlangsung

demikian, disisi lain timbul pikiran pihak-pihak lain yang dengan iktikad tidak

baik mencari keuntungan dengan melawan hukum, yang berarti melakukan

pelanggaran dan kejahatan.2

Salah satu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi antara lain

adalah teknologi dunia maya atau biasa disebut internet (interconnection

network). Internet sebagai suatu media informasi dan komunikasi elektronik

telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, antara lain untuk

menjelajah (browsing), mencari data dan berita, saling mengirim pesan melalui

1
Josua Sitompul, Cyber Space Cybercrime Cyberlaw, Tinjauan Aspek Hokum Pidana,
( Jakarta: Tatanusa, 2012 ), hlm.1.
2
Ninik Suparni, Cyberspace Problematika dan antisipasi pengaturannya, ( Jakarta:
Sinar grafika, 2009), hlm 3

1
email, komunikasi melalui situs jejaring sosial, dan termasuk untuk

perdagangan.

Kegiatan perdagangan dengan memanfaatkan media internet ini dikenal

dengan istilah electronic commerce, atau disingkat e-commerce.3 E-Commerce

merupakan suatu proses jual beli barang dan jasa yang dilakukan melalui

jaringan komputer yaitu internet. Pada saat ini Jual beli secara Online dapat

mengefektifkan dan mengefisiensikan waktu sehingga seseorang dapat

melakukan transaksi jual beli dengan setiap orang dimanapun dan kapanpun.

Semua transaksi jual beli melalui internet ini dilakukan tanpa ada tatap muka

antara para pihaknya, mereka mendasarkan transaksi jual beli tersebut atas rasa

kepercayaan satu sama lain, sehingga perjanjian jual beli yang terjadi diantara

para pihak pun dilakukan secara elektronik.

Melalui e-commerce semua formalitas-formalitas yang biasa digunakan

dalam transaksi konvensional dikurangi, dengan begitu tentunya konsumen pun

memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan membandingkan informasi

seperti barang dan jasa secara lebih leluasa tanpa dibatasi oleh batas wilayah

(borderless).4

Transaksi jual beli melalui Internet (E-Commerce) sangat marak

dilakukan pada saat sekarang ini oleh masyarakat banyak, Misalnya didaerah

perkotaan seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Daerah Istimewa

Yogyakarta adalah salah satu perkotaan di Indonesia yang mana pengaruh

3
Ahmad M. Ramli , Cyber Law dan HAKI Dalam Sistem Hukum Indonesia, ( Jakarta:
Refika Aditama, 2004) hlm. 1.
4
Dikdik M. Arief Mansyur & Elisatris Gultom, Cyber Law Aspek Hukum
TeknologiInformasi, ( Bandung Refika Aditama, 2005) hlm.144.
2
budaya perkotaan sangat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitarnya,

sebagai salah satu contoh adanya kecenderungan pola hidup serba instant

dengan alasan kepraktisan.

Dalam implementasinya selain telah memberikan dampak positif bagi

masyarakat berupa kemudahan dalam bertransaksi jual beli ternyata transaksi

jual beli melalui Internet juga masih memiliki kekurangan/kelemahan

khususnya mengenai tatacara transaksi yang diberlakukan dalam jual beli

Online, karena sistemnya yang tidak mempertemukan secara langsung antara

penjual dan pembeli maka setelah terjadi kesepakatan antara penjual dan

pembeli, Calon pembeli harus mentransfer uang kepada penjual sejumlah harga

barang dan ongkos kirim, maka setelah uang transferan masuk maka penjual

akan mengirim barang yang dibeli ke alamat pembeli.

Sistem itulah yang menjadi celah besar bagi para orang yang tidak

bertanggung jawab untuk melakukan penipuan berkedok jual beli Online,

karena siapapun bisa mendaftar dan mengakses situs situs jual beli Online dan

sosisal media, secara bebas dan gratis.

3Wilayah kota Yogyakarta sendiri banyak sekali laporan terkait penipuan

jual beli Online, Dalam rentang tahun 2012-2014 total ada 563 laporan tentang

kasus penipuan jual beli Online, dan tidak menutup kemungkinan akan

bertambah setiap tahunnya.5 Sebagai salah satu contoh adalah pengaduan

penipuan jual beli Online di situs jogja.Polri.go.id, nama pelapor tersebut

5
Sumber dari Ditreskrimsus Polda Daerah Istimewa Yogyakarta

3
adalah Hadi Risma yang berniat ingin membeli sebuah hanphone blackberry

melalui Online dengan sarana sosial media facebook, setelah mencarinya

akhirnya bertemu dengan salah satu akun facebook Zahrah elektronik yang

menjual berbagai macam gadget secara Online, setelah dipelajari sepintas akun

facebook zahrah elektronik begitu meyakinkan dengan mencantumkan

testimoni para pembeli dan mencantumkan foto resi pengiriman barang melalui

berbagai ekspedisi pengiriman, akhirnya korban percaya dengan akun facebook

zahrah elektronik dan menghubungi pemilik akun tersebut, setelah sepakat

korban mentransfer uang yang berjumlah Rp.850.000,00 ke rekening BNI no

0286 5992 99 a.n Dimas Prasetya (pemilik akun facebook Zahrah Elektronik)

namun setelah uang di transfer, barang tidak kirim sesuai dengan perjanjian

barang akan dikirim setelah uang Rp.850.000,00 sudah ditransfer ke rekening

pemilik akun facebook zahrah elektronik, dan akun facebook korban malah di

blokir dari pertemanan, yang mengakibatkan korban tidak bisa mengakses akun

facebook Zahrah elektronik.6 contoh diatas adalah salah satu pengaduan kasus

tentang maraknya penipuan Online yang marak terjadi khususnya di daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta, karena banyaknya kasus berkedok penipuan jual

beli Online tentu ini menjadi alasan yang menarik bagi penyusun untuk

meneliti tentang proses penyidikannya, karena dalam pemahaman tentang

penyidikan yaitu upaya oleh Polisi yang menyidik itu untuk mencari dan

mengungkap keterangan atau informasi tentang peristiwa yang diduga sebagai

tindak pidana atau peristiwa kejahatan yang diduga dilakukan oleh seseorang

6
http://www.jogja.Polri.go.id/pengaduan/10400.html di Akses pada hari Rabu Tanggal
30 April pukul 20.00 WIB.

4
yang belum diketahui identitas pelakunya, informasi-informasi atau bahan

keterangan itu mampu menjelaskan tentang peristiwa yang diduga merupakan

peristiwa pidana, informasi itu bukan hanya terbatas kepada kiblat ketentuan

yang ada dalam rumusan perundang undangan,tetapi lebih pada penyidik harus

mampu membongkar pelanggaran hukum yang sesungguhnya,7 itu merupakan

salah satu tantangan tersendiri bagi penyidik di Polda Daerah Istimewa

Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas,

maka penyusun mencoba untuk menguraikan permasalahan yang akan

diangkat, yaitu:

1. Bagaimana proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik dalam

pembuktikan tindak pidana jual beli Online di Polda Daerah Istimewa

Yogyakarta?

2. Apa hambatan penyidik dalam proses penyidikan tindak pidana penipuan

jual beli Online di Daerah Istimewa Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses penyidikan tindak pidana jual beli Online di Polda

Daerah Istimewa Yogyakarta.

7 Hartono, Penyidikan dan Penegakan Hukum Pidana , ( Jakarta: Sinargrafika, 2010 )


hlm 33.
5
2. Untuk mengetahui hambatan yang dialami Polda Daerah Istimewa

Yogyakarta dalam proses penyidikan tindak pidana penipuan jual beli

Online.

D. Kegunaan Penelitian

Setelah mendapatkan jawaban dari permasalahan diatas, maka

diharapkan penelitian ini dapat berguna. Adapun kegunaan penelitian ini

adalah:

1. Secara teoritis :

Penelitian ini sebagai ikhtiar pengembangan ilmu pengetahuan dalam

bidang hukum, terutama dalam hal yang barkaitan dengan

penyidikan,khususnya penyidikan dalam bidang cyber crime.

2. Secara praktis :

a. Bagi penyusun

Memperluas pengetahuan tentang ilmu penyidikan yang dilakukan

Polri dalam kasus jual beli Online dan untuk menambah wasasan tentang

upaya Polri dalam mengungkap penipuan Online sebagai salah satu jenis

tindak pidana yang lebih mengembangkan penalaran,dan bentuk pola

pikir dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam

menerapkan ilmu yang di peroleh.

b. Bagi Aparat Penegak Hukum

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan wawasan dan bahan

pertimbangan atau masukan seluruh aparat Kepolisian khususnya Polda

Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dijadikan suatu pandangan atau

6
langkah ke depan yang positif agar dapat lebih baik dalam mengungkap

kejahatan khususnya dibidang penipuan Online.

c. Bagi Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat mendapat

suatu informasi mengenai penegakan hukum kejahatan cyber tentang

penipuan jual beli Online, serta menegtahui proses penyidikannya,

sehingga msyarakat bisa mengerti akan bahaya kejahatan cyber

dikarenakan masyarakat masih banyak yang awan tentang kejahatan

cyber.

E. Telaah Pustaka

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, penelitian yang

membahas mengenai penyidikan maupun penipuan Online cukup banyak

sebagai objek bahan penelitian. Namun, untuk mengetahui posisi penulis dalam

melakukan penelitian ini, penulis berusaha untuk melakukan review terhadap

litelatur yang ada kaitannya dengan masalah yang menjadi obyek penelitian ini,

di antaranya:

Skripsi yang disusun oleh Muhammad Billah Yuhadian, Fakultas Hukum

Universitas Hasanuddin, yang berjudul Perjanjian Jual Beli Secara Online

Melalui Rekening Bersama Pada Forum Jual Beli Kaskus,yang menguraikan

tentang perjanjian jual beli Online melalui jasa rekening pada forum jual beli

kaskus.8

8 Muhammad Billah Yuhadian, “Perjanjian Jual Beli Secara Online Melalui Rekening

Bersama Pada Forum Jual Beli Kaskus,”skripsi Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin
Makassar, (2012).

7
Selanjutnya skripsi yang disusun oleh Eddi Setyawan, Fakultas Hukum

Universitas Tarumanegara Pontianak, yang berjudul Perlindungan Hukum Atas

Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Melalui Internet,yang menguraikan tetntang

perlindungan hukum perjanjian jual beli melalui internet yang dilakukan

pelaku usaha perdagangan melalui sarana internet.9

Kemumudian skripsi yg disusun oleh Anugrah Perdana dewi Soel,

Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, yang berjudul Tinjauan Yuridis

Terhadap Tindak Pidana Penipuan Dalam Transaksi Jual Beli Barang Elektronik

Secara Online Di Kota Samarinda,yang membahas tentang tindak pidana

penipuan dalam transaksi jual beli secara Online menurut Undang-undang

Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.10

Selanjutnya skripsi yang disusun oleh Ade Saputra, Fakultas Syari‟ah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga, yang berjudul Tentang

Proses Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika

di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta,yang membahas tentang bagaimana

proses Proses Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan

Narkotika di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dan menjelaskan bagaimana

kendala kendala yang di hadapi oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dalam

proses Penyelidikan dan Penyidikannya.11

9 Eddi Setyawan, “Perlindungan Hukum Atas Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Melalui
Internet”, skripsi (Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara Pontianak, 2013)
10 Anugrah Perdana dewi Soel, “Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Penipuan

Dalam Transaksi Jual Beli Barang Elektronik Secara Online Di Kota Samarinda, “skripsi (
Fakultas Hukum Universitas Mulawarman , 2012)
11 Ade Saputra, Proses Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan

Narkotika di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, “skripsi (Fakultas Hukum Universitas negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013)

8
Selanjutnya skripsi yang disusun oleh Fatoni, Fakultas Syari‟ah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga, yang berjudul tentang Proses

Penyidikan Terhadap Pidana Anak di Polres Brebes (studi kasus) yang

menguraikan tentang bagaimana proses penyidikan yang dilakukan Polres

Brebes dalam menangani tindak pindana yang dilakukan oleh anak-anak.12

Selanjutnya adalah skripsi yang disusun oleh Akhmad Shobirin, Fakultas

Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga yang berjudul

tentang Upaya Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Mengungkap

Kejahatan Penipuan Online Tahun 2012, yang menjelaskan tentang upaya apa

saja yang dijalankan oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dalam

Mengungkap dan meminimalisir tindak kejahatan penipuan Online di tahun

2012.13

Adapun hasil penelitian yang lainnya adalah skripsi yang disusun oleh

Wahyu Elma Naf‟an, Fakultas Hukum Universitas Jember, yang berjudul

Aspek Hukum Transaksi Jual beli Secara Online Dengan Menggunakan Media

Facebook, yang didalam penelitiannya menjelaskan tenang aspek hukum jual

beli yang dilakukan dengan media sosial yaitu facebook.14

Dari banyaknya hasil penelitian dan karya ilmiah yang di temukan,

penyusun menemukan beberapa skripsi yang mempunyai korelasi dan tema

yang mirip dengan skripsi ini, akan tetapi dari beberpa judul skripsi tersebut

12
Fatoni, Proses Penyidikan Terhadap Pidana Anak di Polres Brebes (studi kasus),
“skripsi (Fakultas Hukum Universitas negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013)
13
Akhmad Shobirin, Upaya Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Mengungkap
Kejahatan Penipuan Online Tahun 2012, “skripsi skripsi (Fakultas Hukum Universitas negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013)
14
Wahyu Elma Naf‟an, “Aspek Hukum Transaksi Jual beli Secara Online Dengan
9
Menggunakan Media Facebook, “skripsi ( Fakultas Hukum Universita Jember 2011)

10
penyusun penyusun menemukan perbedaan pembahasan antara penyusun

skripsi yang sebelumnya dan sekarang.

F. Kerangka Teoretik

Dalam setiap penyusunan penelitian harus dilandaskan pada teori-teori

tertentu yang mengacu sebagai pisau analisis pada problema atau masalah yang

di angkat dalam penelitian tersebut. Teori menguraikan jalan pikiran menurut

kerangka logis yang menundukkan masalah penelitian dalam kerangka teoritis

yang relevan yang mampu menerangkan masalah tersebut.15

proses penyidikan dalam kejahatan cyber (cybercrime) tidak jauh berbeda

dengan penyidikan pada tindak pidana konvensional. Memang ada persoalan

lain yang terkait dengan alat bukti atau barang bukti yang digunakan untuk

mengungkap kejahatan tersebut. Pada kejahatan cyber proses pembuktian

melibatkan data-data elektronik (electronic record) sebagai alat bukti.

1. Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981

Dalam Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang

KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana) menjelasan tentang

Penyidikan, yang bebunyi sebagai berikut:

Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan

menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta

mngumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak

pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.

15
Soerjono Soekanto, Pengantar penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia Pers,
1986), hlm 122.

11
Dalam ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 2 KUHAP

diatas, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penyidikan adalah setiap

tindakan penyidik untuk mencari bukti-bukti yang dapat meyakinkan atau

mendukung keyakinan bahwa perbuatan pidana atau perbuatan yang

dilarang oleh ketentuan pidana itu benar-benar telah terjadi.

2. Alat bukti elektronik

Pasal 5 ayat (1) UU ITE mengatur bahwa Informasi Eletkronik

dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat

bukti hukum yang sah.

Dalam Pasal 1 butir 1 UU ITE yang dimaksud dengan Informasi

Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi

tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic

data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram,

teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol,

atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami

oleh orang yang mampu memahaminya.

Dalam Pasal 1 butir 4 yang dimaksud dengan Dokumen Elektronik

adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan,

diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik,

optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar

melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas

pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf,

12
tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna

atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Sesuai dengan judul yang telah dibuat maka penelitian ini adalah

penelitian lapangan (Field research), yaitu penelitian yang dilakukan

dengan cara mengumpulkan data-data dari sumbernya langsung, namun

tidak menutup kemungkinan peneliti merujuk pada literatur berupa buku-

buku, jurnal, skripsi, dan karya ilmiah lainnya yang berkaitan langsung

dengan yang diteliti. Penelitian ini mengambil lokasi di Polda Daerah

Istimewa Yogyakarta. Penyusun berusaha mencari data langsung ke

lapangan guna mengetahui bagaimana proses penyidikan tindak pidana

penipuan jual beli Online dan hambatan-hambatan yang di hadapi penyidik

di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Sifat Penelitian

Penelitian tentang proses penyidikan dalam pembuktian penipuan

tindak pidana jual beli Online, merupakan penelitian hukum yang berbentuk

yuridis empiris, penyusun menggunakan pendekatan yuridis empiris karena

mencari data langsung dari lapangan atau data-data yang masih mentah

terutama di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua bagian yaitu:

13
a. Data primer adalah data yang diperoleh dengan mengajukan pertanyaan /

interview pada subjek penelitian untuk memperoleh data-data dan

observasi secara langsung ataupun tidak langsung. Adapun yang menjadi

subjek wawancara adalah Penyidik Polda Daerah Istimewa Yogyakarta

b. Data sekunder adalah studi kepustakaan yakni dengan mengkaji berbagai

peraturan perundang-undangan atau literature yang berhubungan dengan

penelitian dan dokumentasi langsung yaitu mengkaji dokumen yaitu

putusan pengadilan yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

4. Metode Analisis Data

Dalam mengelola dan menganalisis data yang diperoleh selama

penelitian akan menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif yaitu

analisis yang dilakukan dengan merangkai data yang dikumpulkan secara

sistematis sehingga didapat gambaran masalah atau suatu keadaan yang

diteliti. Dengan demikian cara untuk menganalisisnya adalah dengan

langkah pertama mengumpulkan data, setelah data terkumpul kemudian data

direduksi artinya diseleksi, disederhanakan, menimbang hal-hal yang tidak

relevan, kemudian diadakan penyajian data yaitu rakitan organisasi

informasi atau data, yang susunanya dibuat sistematis sehingga

memungkinkan untuk ditarik kesimpulan.

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, dipelajari dan memutuskan

apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam melakukan analisis

14
data penelitian mengacu kepada beberapa tahapan yang dijelaskan Miles

dan Huberman yang terdiri dari beberapa tahapan antara lain: 16

a. Pengumpulan Informasi melalui wawancara (interview) terhadap key

informan yang comportable terhadap penelitian kemudian observasi

langsung ke lapangan untuk menunjang penerimaan yang dilakukan agar

mendapatkan sumber data yang diharapkan. Wawancara ini mempunyai

ciri utama adalah kontak langsung terhadap si pencari informasi dengan

sumber informasi.17

b. Reduksi Data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan

perhatian kepada penyerdehanaan, transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan di lapangan selama meneliti tujuan diadakan

transkrip data (transformasi data) untuk memilih informasi mana yang

dianggap sesuai dan tidak sesuai dengan masalah yang menjadi pusat

penelitian di lapangan.

c. Penyajian data (data display), yaitu kegiatan sekumpulan informasi

dalam bentuk naratif, grafik jaringan, tabel dan bagan yang bertujuan

mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih

kemudian disajikan dalam tabel ataupun uraian penjelasan.

d. Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion

drawing/verivication), yang mencari pola-pola penjelasan, konfigurasi

yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan

dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan


16
Bogdan and Biklen. Qualitative Research For Education, (Toroto: Alyn and Bacon,
1982), hlm. 30.
17
Tatang arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta : Rajawali, 1990), hlm 133

15
ulang pada catatan-catatan di lapangan sehingga data-data dapat diuji

validitasnya.

H. Sistematika Pembahasan

Dalam hal ini, penulis memberikan gambaran tentang pembahasanyang

akan dilakukan dan untuk memudahkan dalam penelitian sebagai berikut:

Bab pertama berisi tetang pendahuluan yang berisi latar belakang,ruusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, sifat penelitian,telaah pustaka,

kerangka teori, metode penelitian (meliputi jenis penelitian,sumber data, teknik

pengumpulan data, dan analisis data) dan sistematikapembahasan.

Bab kedua menjelaskan secara mendalam teori yang dijadikan analisis

dan membahas hasil penelitian yang akan memberikan penjelasan tentang

Penyidikan, tindak pidana penipuan yaitu KUHP, pasal 378 tenang penipuan,

dan Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi dan

Elektronik (ITE).

Bab ketiga menjelaskan mengenai wilayah penelitian yang

dilakukan.Bab ketiga ini menguaikan gambaran Polda Yogyakarta yang

meliputi letak geografis, aturan yang mengatur lembaga tersebut, sejarah, visi

misi, wilayah hukum, struktus organisasi, tugas dan wewenang Polda Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Bab keempat menjelaskan bagaimana proses penyidikan yang dilakukan

oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dalam melakukan penyidikan tindak

pidana penipuan Online dan hambatan yang dialami oleh Polda Daerah

Istimewa Yogyakarta dalam proses penyidikan penipuan Online.

16
Bab kelima berisi kesimpulan dan saran dari kegiatan penelitian yang

dilakuakan berdasarkan permasalahan yang menjadi kajian serta saran dari

pemikiran dari penulis.

17
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari rumusan masalah dan uraian hasil penelitian dan analisis

yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Proses penyidikan yang dilakukan Polda DIY dalam pembuktian

adalah mulai dari tahap penyelidikan, pemberkasan SPSD, setelah

itu dimulai tahap pelacakan, setelah terlacak posisi pelaku akan

dilakukan pengeledahan, penyitaan sistem elektronik,

penangkapan, dan penahanan, karena dalam tindak pidana ini

berhubungan dengan alat-alat bukti elektronik yang rentan hilang,

terhapus dan mudah di ubah-ubah, maka dilakukan juga digital

forensik, agar keotentikan bukti elektronik bisa di pertanggung

jawabkan.

2. Proses penyidikan tindak pidana jual beli online yang dilakukan

Polda DIY dalam upaya pembuktian sudah sangat maksimal,

meskipun masih belum bisa di katakan memuaskan karena masih

banyak kasus-kasus yang belum tertangani karena banyaknya

kendala yang di hadapi mulai dari minimnya fasilitas dan peralatan

yang menunjang penyidikan tindak pidana jual beli online,

kurangnya pengalaman dan tenaga penyidik yang menguasai

keilmuan di bidang sistem informasi dan teknologi, sulitnya

88
berkoordinasi dengan para pihak terkait dan penyedia layanan

internet karena terbentur kewenangan, Meskipun banyak kendala

yang di hadapi Polda DIY tetap berusaha melakukan penyidikan

dengan professional sesuai dengan peraturan yang ada demi

tegaknya hukum serta terciptanya keamanan dan ketertiban untuk

menekan angka penipuan jual-beli online yang semakin meningkat

setiap tahunnya di Yogyakarta, pihak Polda DIY juga melakukan

upaya-upaya diantaranya adalah langkah Preemtif, Preventif, dan

Represif, bukan hanya pihak kepolisian saja yang memerangi

tindak pidana jual-beli online tersebut dari pihak penyedia website

layanan jual beli online juga telah berusaha menekan angka

kejahatan jual beli online tersebut dengan cara memberikan

berbagai fitur tatacara bertransaksi secara aman, diantaranya adalah

fitur rekening bersama, cash on delivery, dan pemberian badge

verified account bagi member yang benar-benar sudah terpercaya,

dengan langkah seperti itu diharapkan akan tercipta rasa aman

dalam bertransaksi secara online.

B. Saran

1. Bagi pemerintah diharapkan dapat memberikan suatu fasilitas dan

sarana yang diperlukan oleh setiap penegak hukum, yakni berupa

segala perlengkapan yang diperlukan oleh penyidik, karena saat ini

masih minim sekali peralatan yang dimiliki Polda daerah istimewa

Yogyakarta untuk mengungkap tindak pidana kejahatan online,

89
khususnya jual beli online.

2. Hendaknya Kepolisian dalam hal ini Polda DIY lebih meningkatkan

perannya dalam hal pengungkapan tindak pidana penipuan jual beli

online yaitu dengan melakukan upaya pencegahan terjadinya tindak

pidana penipuan dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat

melalui media masa maupun penyuluhan melalui media sosial lainnya

agar masyarakat tidak muda menjadi korban penipuan jual beli online.

3. Kepolisian hendaknya melakukan kerjasama dengan berbagai pihak

untuk mengatasi hambatan yang terjadi misalnya kalangan perguruan

tinggi yang berkompeten dengan bidang cyber crime dan juga

melakukan upaya peningkatan SDM Kepolisian dengan mengundang

ahli telematika dan pakar cyber untuk melatih anggota-anggota

Kepolisian agar terampil dalam menangani dan mengungkap tindak

pidana penipuan online.

4. Masyarakat hendaknya jangan mudah percaya tentang situs-situs jual

beli online yang ada di dunia maya sebelum mengetahui dengan benar

terhadap situs tersebut.

90
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arifin Tatang, Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta : Rajawali pers, 1990.


Bogdan dan Biklen. Qualitative Research For Education, Toroto: Alyn And
Bacon, 1982.

Didik M. Arief Mansur Dan Alisatris Gultom, Cyber Law-Aspek Hukum


Teknologi Informasi, Bandung: Refika Aditama, 2005.

Hamzah Andi, Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia , Jakarta : Ghalia


Indonesia,.1983.

Hartono, Penyidikan Dan Penegakan Hukum Pidana Melalui Pendekatan Hukum


Progresif, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Moeljanto, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Jakarta: Bumi Aksara, 1998.

Nitibaskara Tubagus Ronny Rahman, Ketika Kejahatan Berdaulat : Sebuah


Pendekatan Kriminologi, Hukum Dan Sosiologi, Jakarta : Peradaban,
2001.

Projodikoro Wiryono, Hukum Acara Pidana Di Indonesia, Bandung : Sumur


Bandung 1977.

Raharjo Agus, Cybecrime Pemahaman Dan Upaya Pencegahan Kejahatan


Bertekhnologi, Bandung : Citra Aditya Bakti 2002.

Ramli, M. Ahmad, Cyberlaw Dan HAKI Dalam Sistem Hukum Indonesia, Jakarta:
Refika Aditama, 2004.

Santoso Lukman AZ, , Buku Pintar Beracara, Panduan Tata Laksana Proses
Pengaduan Perkara Pidana Dan Perdata, Hukum Serta Peradilan
Indonesia, Jogjakarta : Flashbook, 2014.

Sitompul, Josua, Cyberspace Cybercrim.e Cyberlaw Tinjauan Aspek Hukum


Pidana, Jakarta: Tatanusa, 2012.

Soesilo,R. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Serta Komentar-Komentar,


Bogor: Penerbit Politeia, 1996.

Suparni, Ninik, Cyberspace Problematika Dan Antisipasi Pengaturannya,


Jakarata: Sinargrafika, 2009.

91
Raharjo Satjipto, Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Yogyakarta : Genta
Publising, 2009.

Kelana Momo, Hukum Kepolisian, Jakarta : Gramedia, 1994Purwadarminta W.


J. S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1986.

Rahardi Pudi, Hukum Kepolisian (Profesionalisme Dan Reformasi Polri).


Surabaya : Laksbang Meditama, 2007.

Peraturan Perundang-Undangan

UU No. 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang Undang Hukum Piadna (KUHP).

UU R.I. No. 8 Tahun 1981 Tentang Undang-Undang Hukum Acara Pidana

(KUHAP).

UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia.

UU No. 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Perka Polri No. 14 Tahun 2012

Jurnal dan Skripsi

M Billah Yuhadian “Perjanjian Jual Beli Secara Online Melalui Rekening

Bersama Pada Forum Jual Beli Kaskus” Skripsi Fakultas

Hukum Universitas Hasanuddin 2012.

Eddi Setyawan “Perlindungan Hukum Atas Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli

Melalui Internet” Skripsi Fakultas Hukum Universitas

Tarumanegara Pontianak 2013

Anugrah Perdana dewi Soel “Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Penipuan

Dalam Transaksi Jual Beli Barang Elektronik Secara Online Di

Kota Samarinda” Skripsi Fakultas Hukum Universitas

Mulawarman 2012.

92
Ade Saputra “Proses Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Penyalahgunaan

Narkotika di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta” Skripsi

Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan

kalijaga 2013

Fatoni “Proses Penyidikan Terhadap Pidana Anak di Polres Brebes (studi kasus)”

Skripsi Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Sunan kalijaga 2013

Akhmad Shobirin “Upaya Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam

Mengungkap Kejahatan Penipuan Online Tahun 2012”

Skripsi Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Sunan kalijaga 2013

Wahyu Elma Naf‟an “Aspek Hukum Transaksi Jual beli Secara Online Dengan

Menggunakan Media Facebook” Skripsi Fakultas Hukum

Universitas Jember 2011

Websites

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f814bf6c2ca4/cara-penyidik-

melacak-pelaku-penipuan-dalam-jual beli-online

http://www.jogja.Polri.go.id/pengaduan/10400.html

http://www.masuk-islam.com/?s=pengertian+jual+beli+secara+bahasa+dan+istilah

http://jablogjubel.blogspot.com/2013/10/pengertian-jual beli-Online-dan.html

93
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai