SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu (S.I) Dalam Program Studi
Hukum Ekonomi Syariah
Oleh :
SHERLY NURWACHIDAH
NIM. 104170334
Pembimbing :
Dr. H. Husin Bafadhal, L.C., M.A
Pidayan Sasnifa, S.H., M.Sy
َُ ُك ْىْٛ ََّ ْكتُبْ بٛ ٍٍ اِ ٰنٰٓٗ اَ َج ٍم ُّي َس ًًّّٗ فَا ْكتُب ُْٕ ُُِۗ َٔ ْنْٚ َ ُْتُ ْى بِ َدٚ ٍَْ ٰا َيُُ ْٰٕٓا اِ َذا تَ َداَُّٚٓا انَّ ِرَٰٚٓاٰٚ
v
PERSEMBAHAN
Ucapan syukur tak henti-hentinya saya ucapkan atas karunia Allah Swt.
yang telah melimpahkan kasih sayang, kesehatan dan rezeki. Karena atas ridho-
Nya lah segala rintangan serta ujian dan cobaan dapat dilalui.
Saya persembahkan skripsi ini kepada orang yang sangat saya hormati dan
saya sayangi dan penyemangat saya yang paling nomor satu, ialah orang tua saya
Bapak Idris Sardi dan Ibu Choirul Amanah tercinta yang telah melahirkan saya,
serta membesarkan, dan mendidik saya. Atas semua doa-doa dan semangat
merekalah semuanya dapat saya lalui. Terimakasih pula kepada kedua adik saya
Syahrul Nizar dan Kharidwan Arizki telah menjadi penyemangat, dan teman
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidayah-Nya serta anugerah yang tiada terkira, shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasullah SAW. yang telah mengajarkan
suri tauladan, dan yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman modern
seperti yang kita rasakan sekarang dengan kemudahannya sehingga penulis dapat
Media Instagram)”.
kelulusan Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Oleh
karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada
semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali
1. Bapak Prof Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D, sebagai Rektor Universitas
2. Bapak Dr. Sayuti, S.Ag, M.H, Sebagai Dekan Fakultas Syariah Universitas
3. Bapak Dr. Agus Salim, S. Th.I., M.A., M. IR., PhD, Sebagai Wakil Dekan
Saifuddin Jambi.
viii
4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, S.H, M. Hum, Sebagai Wakil Dekan Bidang
Saifuddin Jambi. Bapak Dr. H. Ishaq, M.Hum, Sebagai Wakil Dekan Bidang
5. Dr. Rasito, S.H., Hum, dan Pidayan Sasnifa, S.H., M.Sy Sebagai Kajur dan
Saifuddin Jambi.
6. Dr. H. Busin Bafadhal, L.C., M.A, dan Pidayan Sasnifa, S.H., M.Sy, sebagai
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyususnan skripsi ini baik secara
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
C. Batasan Masalah................................................................................ 6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 6
E. Kerangka Teori.................................................................................. 7
F. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 30
x
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Instagram ................................................................ 39
B. Instagram Sebagai Social Media Commerce..................................... 42
C. Proses Transaksi dalam E-Commerce Instagram .............................. 43
D. Kelebihan dan Kekurangan Instagram Sebagai E-Commerce .......... 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 69
B. Saran ................................................................................................. 70
xi
DAFTAR SINGKATAN
DM : Direct Massege
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
satu agenda penting masyarakat dunia pada millennium ketiga, antara lain ditandai
menguntungkan.1
bentuk perdagangan yang dinilai lebih dari perdagangan pada umumnya. Prinsip
perdagangan di mana penjual dan pembeli bertemu secara fisik atau secara
jauh dengan menggunakan media internet di mana suatu perdagangan tidak lagi
dan pengiriman.2
1
Abdul Halim Barakatullah, Teguh Prasetyo, Bisnis E-Commerce Studi System Keamanan
dan Hukum di Indonesia (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 1.
2
Ibid, hlm. 4.
1
2
Salah satu fenomena muamalah dalam bidang ekonomi adalah transaksi jual
dasarnya merupakan transaksi jual beli yang dikategorikan sebagai jual beli
melalui website pada internet. Penjual atau pelaku usaha menyediakan storefront
yang berisi katalog produk dan pelayanan yang akan diberikan. Masyarakat yang
otomatis tentang barang yang diisi oleh pembeli sebelumnya, spesifikasi barang
berkomunikasi baik via email atau chating untuk memesan barang yang
diinginkan.3
antara para pihak untuk memberikan suatu prestasi. Implikasi dari perikatan itu
adalah timbulnya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pihak yang
terlibat. Lalu bagaimana dalam perspektif hukum Islam tentang hal ini. Karena
jual beli merupakan salah satu jenis muamalah yang diatur dalam Islam.
3
Ibid, hlm. 464.
3
Hal ini telah dijabarkan di dalam Al-Qur’an dan Hadis. Seperti yang
ِ ََُ ُك ْى بِ ْانبْٛ َ ٍَْ ٰا َيُُ ْٕا ََل تَأْ ُكهُ ْٰٕٓا اَ ْي َٕانَ ُك ْى بَُّٚٓا انَّ ِرَٰٚٓاٰٚ
ٰٓ َّ ِاط ِم ا
ٍْ َل اَ ٌْ تَ ُك ْٕ ٌَ تِ َجا َزةًّ َع
ًًّاْٛ اٌ بِ ُك ًْ َس ِح ّ ٰ ٌَّ ِاض ِّي ُْ ُك ْى ُۗ َٔ ََل تَ ْقتُهُ ْٰٕٓا اَ َْفُ َس ُك ْى ُۗ ا
َ ّللاَ َك ٍ تَ َس
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta-
harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan
perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian
membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang
kepada kalian”. (Q.S An-Nisa [4] : 29)4
Indonesia masih berbasis pada sesuatu yang sifatnya fisik dan belum kepada
konsumen. Diantaranya ialah barang yang telah dikirimkan oleh pelaku usaha
tidak sesuai dengan pesanan konsumen, barang yang dibeli oleh konsumen tidak
dikirim, barang dikirim tetapi terlambat, barang dikirim rusak/cacat, dan lain-lain.
melalui internet, ketika terjadi perbuatan curang oleh pelaku usaha atau penjual,
misalnya barang yang dikirimkan oleh pelaku usaha tidak sesuai dengan pesanan
konsumen, barang yang dibeli oleh konsumen tidak dikirim, barang dikirim tetapi
4
An-Nisa (4) : 29.
4
dideskripsikan oleh pelaku usaha yang berakibat pada kesehatan konsumen, dan
lain-lain, maka biasanya sulit bagi konsumen untuk melakukan complain kepada
pelaku usaha atau penjual yang dapat dikarenakan oleh beberapa sebab, misalkan
konsumen tidak mengetahui keberadaan pelaku usaha, atau pelaku usaha tidak
menerima complain setelah barang dikirimkan atau bahkan ada itikad tidak baik
dari pelaku usaha yang mengatakan bahwa barang sudah dikirim tetapi pada
kenyataannya belum dikirim dan ketika batas waktu sampainya barang konsumen
belum menerima barang, dan ketika di complain kontak pelaku usaha tidak dapat
dihubungi kembali. Atau yang paling fatal ialah barang yang dipesan konsumen
ternyata mengandung bahan yang berbahaya yang tidak diketahui oleh konsumen
menjadi faktor penyebab lemahnya kedudukan konsumen. Oleh karena itu, dalam
rangka menciptakan iklim berusaha yang sehat bagi konsumen dalam melakukan
5
Elisatrisi iGultom, Cyberi iLaw: SuatuoPengantar PerlindunganoKonsumen
DalampTransaksi PerdaganganoMelalui ElectronicoCommerce,oElips,bBandung, hlm. 55.
i
5
Contoh kasus penipuan jual beli melalui e-commerce Instagram, pada Mei
penjual tersebut tidak memberi nomer resi pengiriman dan tidak pernah merespon
pesan yang dikimkan oleh @Iraalhabsyi sampai pada akhirnya penjual memblokir
kontak @Iraalhabsyi.
Bentuk penipuan seperti yang telah dijelaskan diatas sangat rentan terjadi
dikarenakan transaki tidak dilakukan secara tatap muka. Dimana pembeli tidak
bias melihat barang yang akan dibelinya yang rentan menimbulkan kerugian yang
besar yang harus ditanggung oleh sang pembeli. Meskipun peraturan mengenai
harapan masyarakat. Penyelesaian kasus yang tidak maksimal dan juga cenderung
mengabaikan hak-hak konsumen, dan banyak pula kasus yang tidak ada
dalam transaksi e-commerce agar tidak terjadi kerugian di salah satu pihak.
Dari latar belakang yang telah penulis rancang dapat dicari suatu
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
Berangkat dari rumusan masalah yang telah diuraikan oleh penulis, penulis
1. Tujuan Penelitian :
commerce.
2. Manfaat Penelitian :
commerce.
Saifuddin Jambi.
E. Kerangka Teori
ringkas, padat, dan berurutan sesuai dengan topik yang diteliti yaitu sebagai
berikut :
1. Perlindungan Kosumen
pengayoman terhadap hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan
perlindungan itu diberikan kepada masyarakat agar dapat menikmati semua hak-
hukum yang harus diberikan oleh apparat penegak hukum untuk memberikan rasa
aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai ancaman dari
pihak manapun.8
hukum. Pada dasarnya, perlindungan hukum terdiri atas dua bentuk, yaitu
konsumen.”
cukup memadai. Kalimat yang menyatakan “segala upaya yang menjamin adanya
8
C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 1989), hlm. 102.
9
perlindungan konsumen.9
bertujuan :
melindungi diri.
informasi.
konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam
berusaha.
9
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta : Rajawali
Pers, 2010), hlm. 1.
10
dan/ jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.”
antara. Konsumen akhir adalah pengguna atau pemanfaat akhir dari suatu produk,
sebagai bagian dari proses produksi suatu produk lainnya. Pengertian konsumen
terbatas pada subjek hukum yang disebut “orang”, akan tetapi masih ada subjek
hukum lain juga sebagai konsumen akhir yaitu “badan hukum” yang
mengkonsumsi barang dan/jasa serta tidak untuk diperdagangkan. Oleh karena itu,
lebih tepat bila dalam pasal ini menentukan “Setiap pihak yang memperoleh
barang dan/jasa” yang dengan sendirinya tercakup orang dan badan hukum, atau
konsumen adalah pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, bagi
kepentingan diri sendiri atau keluarganya atau orang lain yang tidak untuk
diperdagangkan kembali.10
10
Yayasan Lembaga Perlindungan Konsuemn, Perlindungan Konsumen Indonesia, Suatu
Sumbangan Pemikiran tentang Rancangan Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Yayasan
Lembaga perlindungan Konsumen, Jakarta, 1981, hlm. 2.
11
Menurut Sri Handayani konsumen (sebagai alih bahasa dari consumen), secara
harfiah berarti “seseorang yang membeli barang brang atau menggunakan jasa”,
atau “seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau
suatu persediaan atau sejumlah barang”, ada pula yang memberikan arti lain yaitu
konsumen adalah “setiap orang yang menggunakan barang atau jasa dalam
Menurut Celina Tri Sri Siwi Kristiyani juga menjelaskan beberapa batasan
11
Universitas Indonesia dan Departemen Perdagangan, Rancangan Akademik Undang-
Undang tentang Perlindungan Konsumen, Jakarta, 1992, Pasal 1 a.
12
Sri handayani, Aspek Hukum Perlindungan Konsumen, Jurnal Non Eksakta (Volume 4
Nomor 1, 2012), hlm 2.
13
Celina Tri Sri Siwi Kristiyani, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta : Sinar Grafika,
2009), hlm 17.
12
awal abad ke-19 dengan terbentuknya Liga Konsumen Nasional (The National
Konsuemen (YLKI) pada tahun 1973, dan berpuncak dengan lahirnya Undang-
konsumen telah dijadikan sebagai hal yang penting, artinya kehadiran undang-
undang tersebut tidak saja memberikan posisi tawar yang kuat pada konsumen
untuk menegakkan hak-haknya, melaikan juga agar tercipta aturan main yang
lebih fair bagi semua pihak. Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
akan dapat mendorong iklim berusaha yang sehat serta lahirnya perusahaan yang
yang berkualitas.
Posisi konsumen pada umumnya lemah dibandingkan pelaku usaha. Hal ini
finansial, dan daya tawar (bargaining position) yang rendah, padahal tata hukum
tempat yang adil, di mana hubungan konsumen dengan pelaku usaha berada pada
harus diwujudkan dalam bentuk kepastian hukum yang menjadi hak konsumen.
b. Hak untuk memilih dan mendapatkan barang dan/atau jasa sesuai dengan
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakannya.
14
Hans Kelsen, General Theory of Law and State (1973), Dalam : Soemardi (alih bahasa),
Teori Hukum Murni, cet. 1 (Jakarta : Rimdi Press, 1995), hlm. 126.
14
g. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif.
barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya.
lainnya.
secara patut.
2) Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih, atau netto, dan jumlah dalam
tersebut.
15
dipasang/dibuat.
yang berlaku.
16
bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar
rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa memberikan
d. Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2)
b. Memberikan informasi yang benar, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
pemeliharaan.
c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif.
yang berlaku.
barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas
diperdagangkan.
dengan perjanjian.
secara keseluruhan.
kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materil dan
spiritual.
digunakan.
18
Perdata, yang berbunyi “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”. Maka dari itu, transaksi
jual beli yang terjadi melalui internet itu sah dan mengikat para pihak sepanjang
konsumen meliputi sikap pelaku usaha yang bertindak curang pada saat perjanjian
jual beli dilakukan, seperti ketidakjelasan isi dari kontrak standar, produk cacat
Secara garis besar, dapat ditemukan beberapa permasalahan yang timbul yang
15
Shidrata, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, (Jakarta : PT Grasindo, 2000), hlm.
112.
16
Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika (Suatu Kompilasi Kajian), (Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 344.
19
khususnya dalam hal pembayaran secara elektronik baik dengan credit card
Menurut teori Caveat Emptor17, teori ini disebut juga let the buyer beware
bidang transaksi konsumen. Asas ini berasumsi bahwa pelaku usaha dan
konsumen adalah dua pihak yang sangat seimbang sehingga tidak perlu ada
ternyata tidak terbukti. Hal ini karena konsumen tidak mendapat akses informasi
17
Prinsip caveat emptor konsisten dengan prinsip kebebasan berkontrak dan self-reliance
yang mulai ada pada abad ke-19. Pendekatan yang digunakan menjadi pembenaran pada saat
beberapa barang yang mempunyai harga cukup menjamin perlindungan system common law. lIhat
: Atiyah, The Rise end Fall of Freedom of Contract (Oxford : Claredon Press, 1979), hlm. 179.
20
yang memadai terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya, dan bukan semata-
mata konsumen tidak mampu dalam memahami suatu produk atau jasa. Namun,
yang ditawarkan.
Kesulitan dalam beban pembuktian yang harus diemban konsumen bila ada
untuk dapat dijadikan alat bukti. Saat ini melalui UUPK, beban pembuktian
terbalik dimungkinkan untuk diterapkan meskipun belum tampak tegas. Hal ini
karena dari rumusan Pasal 22 UUPK disebutkan bahwa pembuktian terhadap ada
tidaknya unsur kesalahan dalam kasus pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal
19 ayat (4), Pasal 20, dan Pasal 21 UUPK merupakan beban bagi tanggung jawab
pembuktian. Jadi, nanti pelaku usaha membuktikan bahwa mereka tidak bersalah,
usahalah yang perlu berhati-hati atas produk yang ditawarkan. Teori ini
secara benar, jelas, dan jujur atas setiap barang dan/atau jasa yang dikonsumsi.
Jadi pihak pelaku usaha harus lebih waspada dan berhati-hati dalam memproduski
21
konsumen.18
Instagram antara penjual dan pembeli dapat dijadikan salah satu alat untuk
membuktikan dan menerangkan perjanjian yang terjadi antar para pihak. Dalam
Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang
sah.”
Jadi, suatu transaksi tidak akan disangkal keabsahannya hanya karena bukti
2. Transaksi E-Commerce
pelayanan atas produk dan jasa yang ditawarkan melalui jaringan komputer.
perniagaan pada umunya, hanya saja para pihak yang bertransaksi tidak bertemu
18
Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika (Suatu Kompilasi Kajian), (Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 359.
19
Gemala Dewi, dkk. Hukum Perikatan Islam Di Indonesia, cet. 2, (Jakarta : Kencana,
2005), hlm. 195.
20
Ibid. 196.
22
yang dilakukan dengan menggunakan internet dan web dan memenuhi dua syarat
yaitu seluruh transaksi dilakukan dengan teknologi media digital terutama pada
transaksi yang terjadi melalui internet dan web, serta adanya perpindahan mata
informasi melalui jaringan komputer atau sumber internet. Salah satu keuntungan
penggunaan sumber internet adalah pengiriman data dan informasi yang lebih
cepat antara orang-orang yang terlibat, dalam hal ini yang dimaksud adalah pihak
pertukaran produk (barang maupun jasa), serta terdapat media atau perantara
telah disebutkan dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya e-commerce
merupakan suatu transaksi jual beli produk (barang ataupun jasa) melalui media
berlangsung dimana saja dan kapan saja (selama koneksi internet tidak terputus)
tanpa mengenal batas waktu dan ruang, sehingga Blut et al, menyatakan bahwa
21
Laudon, K., Traver, C.E-Commerce: business, technologi, society (Prentice Hall Higher
Education, 2009).
22
Kozinets, Robert V., et al, "Networked narratives: Understanding word-of-mouth
marketing in online communities," Journal of marketing 74.2 (2010), hlm. 71-89.
23
hambatan-hambatan geofisika.23
disediakan oleh produsen. Jika barang yang dikehendaki sesuai, maka konsumen
produsen untuk dikemas kemudian dikirim. Pada sistem e-commerce ini, biaya
ditemui banyak produk dengan harga online yang lebih murah dibandingkan
dengan harga di store. Dalam kasus ini, jelas konsumen maupun produsen
diuntungkan.
Lebih lanjut, jika dilihat dari segi waktu, proses transaksi jual beli
menggunakan internet juga lebih cepat. Bayangkan saja jika kita membutuhkan
suatu barang yang hanya tersedia di suatu daerah, misalnya daerah X, maka
berikut ini.24
23
Blut, Markus and Frennea, Carly and Mittal, Vikas and Mothersbaugh, David L,“How
Procedural, Financial and Relational Switching Costs Affect Customer Satisfaction, Repurchase
Intentions, and Repurchase Behavior: A Meta-Analysis,” International Journal ofResearch in
Marketing (2015), hlm.226-229.
24
Tashia, “Sistem E-Commerce dan Perlindungan Konsumen” diakses dari
https://aptika.kominfo.go.id/2017/06/sistem-e-commerce-dan-perlindungan-konsumen/ pada 24
Februari 2021.
24
1. Store/Marketplace.
3. Payment gateway.
4. Jasa pengiriman
pembeli adalah orang yang akan membeli barang yang dijual. Selanjutnya
dari pembeli ke penjual. Dan yang terakhir adanya jasa pengiriman. Perusahaan
25
ataupun penyedia jasa belanja online, harus menyediakan jasa kurir/ jasa
pengiriman.
Sandhusen mengemukakan bahwa dalam suatu bisnis online (dalam hal ini
ialah e-commerce), terdapat tiga peran penting yaitu konsumen (C) sebagai
pengguna barang atau jasa, produsen atau perusahaan (B) sebagai pelaku bisnis
dan yang terakhir ialah pemerintah (G) sebagai pemangku kebijakan.25 Mengenai
jenis-jenis interaksi yang dilakukan oleh para pelaku bisnis ditunjukkan pada tabel
berikut ini.
NO NAMA KETERANGAN
1 B2B Business to Business
Transaksi ini adalah transaksi yang antar perusahaan (baik
pembeli maupun penjual adalah perusahaan). Biasanya
diantara mereka telah saling mengetahui satu sama lain
dan sudah terjalin hubungan yang cukup lama. Pertukaran
informasi hanya berlangsung di antara mereka dan
pertukaran informasi itu didasarkan pada kebutuhan dan
kepercayaan. Perkembangan b to b lebih pesat jika
dibandingkan dengan perkembangan jenis e-commerce
yang lainnya.
2 B2C Business to Customer
Transaksi ini adalah transaksi antar perusahaan dengan
konsumen/individu. Contohnya adalah amazon.com
sebuah situs e-commerce yang besar dan terkenal. pada
jenis ini, transaksi disebarkan secara umum, dan
25
Richard Sandhusen. Marketing (Hauppauge, New York: Barron's Educational Series,
2008).
26
Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika (Suatu Kompilasi Kajian), (Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 259.
26
juga mengenai transaksi jual beli (muamalah). Dalam Islam terdapat beberapa
kontrak/akad mengenai transaksi jual beli, seperti bai‟ as-salam.27 Bai‟ as-salam
salam atau disebut juga as-salaf merupakan jual beli dengan pembayaran
27
Norazlina Zainul, Fauziah Osman, Siti Hartini Mazlan, “E-Commerce from an Islamic
Perspective,” Electronic Commerce Research and Applications, (2004), hlm. 280–293.
28
Haris Faulidi, Transaksi Bisnis Ecommerce (Yogyakarta : MagistraInsani, 2004).
27
a. Ketentuan al-Qur’an
piutang dalam batas waktu tertentu, hendaknya (dibuat surat pernjanjian) secara
tertulis dan bedanya ditulis oleh penulis yang adil di antara kalian. Janganlah
b. Ketentuan Hadis
takaranyang jelas dan timbangan yang jelas pula, sampai dengan batas waktu
didahulukan itu. Bahkan, menurut penulis ketentuan hukum ini juga dapat
dijadikan sebagai dasar untuk pembayaran yang dikemudiankan, seperti bon yaitu
pembayaran.
29
Surahwadi K. Lubis, Farid Wajdi, “Hukum Ekonomi islam” (Jakarta : Sinar Grafika,
2014), hlm. 153.
30
Al-Baqarah (2) : 282
31
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah Jilid 12, (Bandung : Al-Ma’arif, 1988), hlm. 111.
32
Ibid, 113.
28
b. Syarat barangnya
as-salam jika ditinjau dari pembayaran yang sifatnya disegerakan dan penyerahan
setelah terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli, maka pembeli akan
membayar nominal barang yang telah disepakati. Jika pembayaran telah terbukti
melakukan transaksi jual beli, hanya saja terdapat beberapa ketentuan yang
berlaku di dalam Islam mengenai transaksi jual beli. Islam melarang transaksi jual
beli yang mengandung unsur riba‟, gharar, penipuan, paksaan dan maisir, dan
haram.33
4. Instagram
aplikasi ini. Kata "insta" berasal dari kata "instan", seperti kamera polaroid yang
33
Haris Faulidi, Transaksi Bisnis Ecommerce (Yogyakarta : MagistraInsani, 2004).
29
pada masanya lebih dikenal dengan sebutan "foto instan". Instagram juga dapat
Sedangkan untuk kata "gram" berasal dari kata "Telegram" yang cara kerjanya
untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya
Internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat.
Oleh karena itulah Instagram merupakan lakuran dari kata Instan dan Telegram.
Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun
dengan sistem operasi iOS 7.0 atau yang terbaru, telepon genggam Android
apapun dengan sistem operasi versi 2.2 (Froyo) ke atas, dan Windows Phone 8.
Aplikasi ini dapat diunduh melalui Apple App Store dan Google Play. 34
Instagram sebagai salah satu media sosial memiliki fitur-fitur yang selalu
b. Kamera.
d. Siaran langsung.
g. Menandai postingan.
34
Wikipedia, Instagram, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/instagram pada tanggal
25 Februari 2020.
30
j. Popular (explore).
k. Instagram shopping.
l. Melaporkan spam.
Instagram menjadi salah satu platform yang banyak digunakan pelaku bisnis
Instagram tidak lagi hanya digunakan untuk berinteraksi dan bersosialisasi, tetapi
juga digunakan untuk mencari produk dan berbelanja. Apalagi dengan maraknya
F. Tinjauan Pustaka
terdahulu yang relevan dengan topik yang akan diteliti. Masalah perlindungan
kajian yang disajikan didalam bentuk buku. Selain itu penulis juga menemukan
beberapa judul dalam skripsi dan jurnal sebagai referensi dalam studi penulisan
ini.
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Kesimpulan dari skripsi ini adalah
31
garansi dalam fiqh Islam diperbolehkan karena tujuan utaman darinya ialah
kelalaian dari konsumen, sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal
perspektif Islam.
Jual Beli Online Menurut Undang-Undang ITE dan Hukum Pidana Islam”.
online dijatuhi menggunakan Pasal 378 KUHP dan pasal 28 ayat (1)
Informasi Dan Transaksi Elektronik. Pada pasal 28 ayat (1) juncto pasal 45
pidana penipuan jual beli online menurut undang-undang ITE dan hukum
36
Silistari,“ Tindak Pidana Penipuan Jual Beli Online Menurut Undang-Undang ITE dan
Hukum Pidana Islam”, (Jambi: Universitas Islam Negeri Sultha Thaha Saifuddin Jambi, 2020).
33
membuat perjanjian, suatu hal tertentu dan suatu sebab yang halal dapat
Perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian jual beli melalui
bukti elektronik, telah disebutkan dalam Pasal 5 ayat (1) UUITE yang
menyatakan bahwa informasi dan atau dokumen elektronik dan atau hasil
cetaknya merupakan alat bukti yang sah dan memiliki akibat hukum yang
sah. Dalam jual beli melalui Internet, para pihak mempunyai hak dan
telah disepakati bersama, dapat digugat perdata oleh pihak yang dirugikan
lebih ketat lagi bagi para pihak yang melakukan transaksi elektronik, yaitu
perspektif Islam.
37
Dimas Febrian, Rivan Kurniawan, dan Yusuf Bintang Syaifinuha, “Perlindungan Hukum
Transaksi E-Commerce”, Privat Law, Edisi 07 Januari – Juni 2015, hlm 77.
BAB II
METODE PENELITIAN
B. Pendekatan Penelitian
digunakan peneliti adalah studi kasus. Menurut Sumarni dan Wahyuni penelitian
studi kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang
mengenai unit.38
undangan.
1. Data primer
Data primer merupakan data atau informasi yang diperoleh secara langsung
sumber data diperoleh secara langsung dari hasil wawancara. Wawancara yang
38
Murti Sumarni, Salamah Wahyuni, “Metodologi Penelitian Bisnis”, (Yogyakarta : Cv
Andi Offset, 2006), hlm 27.
39
Uma Sekaran, Metodologi Penelitian”, Buku 1, Edisi 4 (Jakarta : Salemba Empat, 2006),
hlm 15.
35
36
diperoleh dari penelitian ini adalah wawancara bersama narasumber yang pernah
menggunakan Instagram sebagai media transaksi jual beli khususnya yang pernah
2. Data Sekunder
Adapun data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh
secara tidak langsung atau melalui sumber perantara. Data ini diperoleh dengan
cara mengutip dari sumber lain, sehungga tidak bersifat authentic, karena sudah
diperoleh dari tangan kedua, ketiga, dan seterusnya.40 Data sekunder dari
penelitian ini terdiri dari jurnal, artikel, internet, dan buku yang mendukung data
sekunder.
mengumpulkan data dan fakta dalam penelitian.41 Oleh karena itu dalam
yang di ambil dari buku-buku, jurnal, dan internet yang mendukung penelitian ini.
40
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi : Syariah Press dan
Fakultas Syariah IAIN STS Jambi, 2014), hlm 34
41
Ibid. hlm 37.
37
a. Wawancara
Sumber data yang diperoleh penulis ialah berupa informan, yaitu orang
yang memberi informasi langsung atas kasus yang pernah terjadi kepada
b. Dokumentasi
berupa sumber informasi tertulis atau gambar. Seperti dokumen resmi, buku,
permasalahan penelitian.42
Analisis data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan tiga teknik. Pertama
reduksi data, di mana data yang diperoleh akan diringkas dan dibuat catatan-
catatan secara objektif, dan kemuadia membuat ringkasan sementara hasil dari
data yang telah diperoleh. Kedua, penyajian data dalam bentuk pemetaan antara
42
Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2002), hlm. 71.
43
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 89.
38
data-data, sehingga dapat diketahui data yang sesuai dalam penelitian ini. Ketiga,
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, batasan
sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan sistematika
penulisan.
BAB V Penutupi
44
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi : Syariah Press dan Fakultas
Syariah IAIN STS Jambi, 2014), hlm 53.
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Bermula dari sebuah perusahaan bernama Burbn, Inc. berdiri pada tahun
aplikasi untuk telepon genggam. Pada awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus
yang terlalu banyak di dalam HTML5 peranti bergerak, tetapi kedua CEO, Kevin
Systrom dan Mike Krieger memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja.
Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus,
pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di
dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn yang sudah
final, aplikasi yang sudah dapat digunakan iPhone yang isinya terlalu banyak
dengan fitur-fitur. Sulit bagi Kevin Systrom dan Mike Krieger untuk mengurangi
fitur-fitur yang ada, dan memulai lagi dari awal, tetapi akhirnya mereka hanya
memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga kemampuan untuk menyukai
Pada tanggal 9 April 2012, diumumkan bahwa Instagram akan diambil alih
oleh Facebook senilai hampir $1 miliar dalam bentuk tunai dan saham. Pada
baru dan desain aplikasi baru. Terinspirasi oleh ikon aplikasi sebelumnya, ikon
baru merupakan kamera sederhana dan pelangi hidup dalam bentuk gradien. 46
45
Wikipedia, Instagram, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram pada tanggal 10
Oktober 2021
46
Ibid.
39
40
memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah
oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting,
dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto
tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk menemukan
teman mereka yang juga menggunakan Instagram melalui jejaring sosial seperti
berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang hendak ingin diunggah
dapat diperoleh melalui kamera iDevice ataupun foto-foto yang ada di album foto
di iDevice tersebut.
oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting sebuah foto. Efek
tersebut terdiri dari: X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro, Toaster, Brannan,
Inkwell, Walden, Hefe, Apollo, Poprockeet, Nashville, Gotham, 1977, dan Lord
Kelvin. Namun tepat pada tanggal 20 September yang lalu Instagam telah
menambahkan 4 buah efek terbaru yaitu: Valencia, Amaro, Rise, Hudson dan
telah menghapus tiga efek, Apollo, Poprockeet, dan Gotham dari dalam fitur
Fitur lainnya yang ada pada bagian penyuntingan adalah Tilt-Shift. Tilt-shift ini,
sama fungsinya dengan efek kamera melalui instagram, yaitu untuk memfokuskan
satu titik pada sebuah foto, dan sekelilingnya menjadi buram. Dalam
penggunaannya aplikasi Tilt-Shift memiliki dua bentuk, yaitu persegi panjang dan
juga bulat. Kedua bentuk tersebut dapat diatur besar dan kecilnya, juga titik fokus
yang diinginkan. Tilt-shift juga mengatur rupa foto disekeliling titik fokus
tersebut, sehingga para pengguna dapat mengatur tingkat buram pada sekeliling
ataupun ke jejaringan sosial lainnya. Dimana di dalamnya tidak hanya ada pilihan
untuk mengunggah pada jejaringan sosial atau tidak, tetapi juga untuk
menamai foto tersebut sesuai dengan apa yang ada dipikiran para pengguna.
lainnya dengan mencantumkan akun dari orang tersebut. Para pengguna juga
dapat memberikan label pada judul foto tersebut, sebagai tanda untuk
fitur Stories dan kumpulan filter yang beragam. Aplikasi Instagram pun kini
dimanfaatkan sebagai wadah bagi influencer atau ruang untuk berbisnis dan
47
Satu Pedang, Sejarah Asal Mula Media Sosial Instagram, diakses dari
http://satupedang.blogspot.com/2015/02/sejarah-asal-mula-media-sosial-instagram.html pada
tanggal 10 Oktober 2021.
42
berbagai konten kreatif lainnya. Apalagi dengan hadirnya IGTV dan Reels. Saat
ini, Instagram juga bahkan memiliki fitur-fitur untuk berbelanja. Seperti Instagram
36,4%. Instagram berada di urutan ketiga sebagai platform media sosial yang
yang dapat sangat berpengaruh terhadap penjualan suatu produk. Seperti yang
kita ketahui bahwasannya dalam berbagi foto dan video Instagram jauh lebih
terfokus dibandingkan media sosial lainnya. Tidak seperti Facebook dan platform
foto dan video saja. Sementara media sosial lain, walaupun juga telah
menyediakan fitur tersebut namun terdapat fitur lain yang menjadi unggulan
48
Kompas.com, Hari Ini dalam Sejarah : Aplikasi Instagram Pertama Kali Dirilis, diakses
dari https://tekno.kompas.com/read/2020/10/06/14000057/hari-ini-dalam-sejarah--aplikasi-
instagram-pertama-kali-dirilis-?page=all pada tanggal 10 Oktober 2021.
49
Monavia Ayu Rizaty, Pengguna Instagram Terbanyak, diakses dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/08/03/inilah-negara-pengguna-instagram-
terbanyak-indonesia-urutan-berapa pada tanggal 10 Oktober 2021.
43
paling tepat karena terfokus pada gambar yang akan dipromosikan. Selain itu,
Instagram bisa mengsingkronkan akun Facebook dan Twitter. Jadi, penjual tidak
sebaliknya kedua media tersebut tidak memiliki fitur yang sama ke Instagram.
penyebaran pemasaran yang luas. Apalagi aplikasi Instagram versi terbaru telah
akun bisnis. Karena akun Instagram versi biasa tidak bisa digunkan untuk pomosi.
Transaksi jual beli e-commerce juga merupakan suatu perjanjian jual beli
sama dengan jual beli konvensional yang biasa dilakukan masyarakat. Hanya saja
terletak perbedaan pada media yang digunakan. Pada transaksi e-commerce, yang
Hampir sama dengan perjanjian jual beli pada umumnya, perjanjian jual beli
online tersebut juga terdiri dari penawaran dan penerimaan sebab suatu
44
kesepakatan selalu diawali dengan adanya penawaran oleh salah satu pihak dan
1. Penawaran
Para penjual menyediakan semacam storefront yang berisikan katalog produk dan
pelayanan yang diberikan. Dan para pembeli seperti berjalan-jalan di depan toko-
belanja di toko online adalah kita dapat melihat dan berbelanja kapan saja dan
dimana saja tanpa dibatasi oleh jam buka toko yang mengawasi kegiatan kita.
ditawarkan, harganya, nilai rating atau poll otomatis tentang barang itu yang diisi
oleh pembeli sebelumnya, spesifikasi tentang barang tersebut, dan menu produk
Penawaran ini terbuka bagi semua orang. Semua orang yang tertarik dapat
melakukan window shoppoing di toko-toko online ini. Dan jika ada barang yang
2. Penerimaan
hal penjualan melalui Instagram, penawaran dapat ditujukan pada halaman akun
45
siapapun dapat meilhat katalog tersebut. Dengan demikian, setiap orang yang
setelah yakin dengan pilihannya calon pembeli akan masuki tahap pembayaran.
Transaksi ini hanya melibatkan institusi finansial dan pemegang accout yang
Pengiriman dapat dilakukan dengan cara dikirim sendiri atau menggunakan jasa
50
Edmon Makarim, Pengantar Hukum Telematika (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2005), hlm. 263.
46
berikut :
1. Gratis
seperti saat anda menggunakan website untuk promosi, yang tentu saja harus
menyewa domain dengan porto bervariasi. Oleh sebab itu, untuk online shop
pemula ada baiknya memilih sosial media seperti Instagram dari pada
menggunakan website.51
Di Indonesia, jumlah pengguna Instagram hingga Juli 2021 sebesar 91,77 juta
pengguna. Dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, hal ini tentu saja
sosial media Instagram. Selain itu menjadi keuntungan pula bagi konsumen
karena hanya dengan dirumah saja sudah bisa mendapatkan produk/jasa yang
diinginkan.
3. Mudah dioperasikan
memposting foto atau video, memberi like dan komentar pada postingan, mem-
51
Citrahost, Kelebihan dan Kekurangan Instagram Sebagai Sarana Promosi, diakses dari
https://citrahost.com/blog/instagram-sebagai-sarana-promosi/ pad atanggal 20 Oktober 2021.
47
follow hingga searching yang relevan dengan hastag pun dapat dilakukan dengan
sangat mudah.52
Para pengguna Instagram sudah pasti melek teknologi, dengan kata lain
Ini adalah salah satu keunggulan Instagram dari sosial media lainnya.
Instagram sebagai primadona bagi pebisnis yang lihai dalam melihat peluang
dengan menampilkan kualitas foto terbaik dan penyajian foto untuk menarik
minat pelanggan. Manusia adalah termasuk makhluk visual yang artinya mudah
upload foto, like, komentar dan search kata atau hashtag yang ingin dicari. Ini
terbilang mudah.54
jasa endorsement.55
52
Ibid.
53
Dovan Kongdom, Kelebihan dan Kekurangan Instagram sebagai Media Promosi Bisnis,
diakses dari https://donvankingdom.blogspot.com/2017/01/Kelebihan-dan-Kekurangan-Instagram-
sebagai-Media-Promosi-Bisnis.html pada tanggal 20 Oktober 2021.
54
Ibid.
48
ditawarkan, jika tidak produk akan jarang dilihat oleh pelanggan dikarenakan
Banyaknya orang atau online shop lain yang melakukan komentar spam,
dengan mencantumkan nomor kontak yang bisa dihubungi serta alamat rekening
4. Banyak kompetitor
Hal ini bukan hanya terjadi pada Instagram saja, namun pada sosial media
lainnya seperti Facebook dan Twitter juga penuh dengan kompetitor. Oleh sebab
memenangi persaingan.
55
Ibid.
56
Ibid.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
daripada penjual atau merchant-nya. Atau dengan kata lain, hak-hak konsumen
dalam e-commerce sangat rentan. Oleh karena itulah, selain jaminan yang
diberikan oleh penjual atau merchant sendiri, diperlukanlah juga jaminan yang
berasal dari pemerintah. Jaminan dari pemerintah ini diharapkan berupa undang-
undang yang dapat memberikan kedudukan yang lebih kuat bagi konsumen.
Jika dikaitkan antara hak-hak konsumen yang terdapat dalam UUPK dengan
Berikut beberapa contoh kasus yang telah dirangkum penulis sesuai hasil
57
Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika (Suatu Kompilasi Kajian), (Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 275.
49
50
Kasus 1
Sesorang mahasiswi bernama Ira Al Habsyi yang juga bekerja di salah satu
bertepatan dengan hari raya yang tinggal dua minggu lagi, Ira hendak membeli
kaftan setelah dia terpikat melihat iklan yang .muncul di beranda Instagram atas
nama akun @cazaya.id. Ira membeli empat jenis kaftan dengan total harga
(direct massege) yang ada dalam fitur Instagram. Lalu, penjual memberikan
Setelah satu minggu Ira melakukan pembayaran via transfer, barang yang dipesan
tak kunjung datang padahal penjual memberikan estimasi pengiriman selama dua
hari setelah melakukan pembayaran. Dan juga penjual juga tidak memberikan
nomor resi pengiriman. Dengan dipenuhi rasa kesal dan kecewa karena barang
yang ia pesan tak kunjung datang, Ira berusaha menghubungi kembali penjual
melalui DM dan Whatsapp, akan tetapi penjual tidak pernah merespon pesan yang
Ira kirimkan dan penjual memblokir semua kontak Ira. Tak habis akal sampai
disitu saja, Ira menghubungi penjual meggunakan nomor Whatsapp lain, Ira
lamanya estimasi pengirima dan ternyata direspon baik oleh penjual. Akan tetapi,
sebelumnya, penjual tidak merespon dan kembali memblokir nomor Ira tersebut.
Akhirnya Ira berusaha mengiklaskan kejadian tersebut lantaran Ira tidak tahu cara
51
“Awalnya di DM responnya baik banget. Pas udah di transfer udah gak ada
kabar lagi. Udah di DM berkali-kali udah di chat lewat WA gak di read
sama sekali terus coba chat pake HP adek aku pas itu langsung di balasnya.
Terus aku tanyain pesanan aku kok gak sampai-sampai yaaa… eh malah
langsung di blokir. Ternyata itu akun penipuan setiap bulan puasa aja. Mau
prosesnya gak tau gimana Sher. Jadi mau gak mau udah ikhlasin aja ”.58
Kasus 2
Seorang wanita muda yang berprofesi sebagai kasir di salah satu Coffee
Shop ternama di Kota Jambi, pemilik akun Instagram @bella_farera pada pada 15
Whatsapp dengan nomor yang tertera di Bio Instagram penjual. Bella membeli
tiga pasang baju dengan total belanja Rp.360.000,00. Lalu setelah Bella
pengiriman selama satu minggu. Dua hari kemudian pada 17 September 2021
penjual kembali menghubungi Bella melalui pesan Whatsapp dan meminta Bella
untuk kembali mentransfer sejumlah uang dan meminta Bella untuk memberikan
informasi isi saldo trakhir pada rekening bank Bella, dan meminta Bella untuk
menghubungi penjual jika sudah di ATM. Berikut kutipan pesan Whatsapp yang
58
Wawacara dengan Ira Al Habsyi, pada 02 November 2021.
52
“Kakak pastikan saldo terkahirnya ya kak setelah trf aktivasinya biar nanti
saat pengembalian dana ngga ada selisih…… Soalnya kami pakai rekening
toko untuk proses pengembalian dana ya kak…. Saldonya bisa di screen di
kirim ke kami yah kak. Atau ngga di tulis aja tapi jangan ada yang salah yah
kak… contohnya : Rp, 123.456.789.. jika sudah di atm hubungi kami yah
kak..”.59
ATM dan mengirimkan foto tentang informasi saldo terakhir Bella yang ada pada
ATM. Penjual pun melakukan panggilan suara kepada Bella lalu menyuruh Bella
untuk mengikuti petunjuk yang di arahkan oleh penjual, sampai pada akhirnya
Lalu Akim mulai menaruh curiga dan sempat melakukan perdebatan panjang
dengan penjual. Lalu, Akim mengancam penjual akan melaporkan kejadian ini
kepada polisi, admin pun menjawab dengan bercanda dan mengakhiri panggilan.
Dan kontak Bella pun diblokir oleh penjual. Akhirnya Bella pulang dengan rasa
kecewa dan marah tapi tidak mengerti bagaimana memprosesnya ke jalur hukum.
“Bella pesan tiga baju kak harganya 360.000 terus besoknya Bella malah
disuruh transfer lagi katanya sih ntar dananya mau dikembaliin, Bella belum
sadar kalo itu penipuan terus Bella besoknya ke Atm sama Akim terus
penjualnya nyuruh Bella transfer 400.000 lagi tapi sama akim telepon Bella
diambil terus penjualnya debat sama Akim dan ngomong kasar, terus Akim
ngancam penjual itu mau laporin ke polisi tapi penjualnya malah ngejek dan
bercandain terus telepon nya dimatiin, terus kontak Bella di blokir… Bella
gak bisa berbuat apa-apa soalnya Bella gak paham prosesnya jadi yaudah di
iklasin ajalah sama Bella, tapi akun itu masih aktif sampai sekarang, kesal
kalo ingat kejadiannya kak…”.60
59
Isi pesan Whatsapp admin @ falisha.kaosimport kepada Bella, pada 17 September 2021.
60
Wawancara denga Bella Farera, pada 02 November 2021.
53
Kasus 3
keisengannya mencari televisi di Instagram akhirnya dia tergiur pada salah satu
harga dibawah pasaran. Selain itu akun tersebut juga menampilkan testimoni dan
update Instagram story setiap hari yang membuat Irfan semakin percaya dengan
akun tersebut. Kemudian dengan yakin Irfan mencoba menghubungi akun penjual
termasuk biaya kirim dari Jakarta ke Jambi. Penjual juga menyampaikan bahwa
lama pengiriman maksimal tiga hari setelah no resi terbit. Dua hari berselang
setelah Irfan melakukan pembayaran penjual tak kunjung memberikan nomor resi.
selama tiga hari berturut-turut akan tetapi tidak di respon. Kemudian Irfan
menghubungi penjual melalui nomor Whatsapp yang tertera pada bio Instagram,
namun nomor Irfan malah di blokir oleh penjual. Tidak kehabisan akal Irfan lalu
ternyata nomor penjual tersebut adalah penipu dan sudah banyak memakan
mentah karena kerugian hanya beberapa juta saja. Berikut kutipan wawancara
“Kemaren aku pengen beli smart tv, terus tergiur harga murah yang
ditawarkan @tv_storee ternyata aku malah ditipu. Jadi setelah kena tipu aku
langsung lapor ke polisi, malah ditolak mentah-mentah karena duit yang
hilang cuma tiga jutaan. Jadi yaudah aku pulang, selang beberapa minggu
aku minta bantuin temen aku untuk konsul ke temennya yang polisi,
eh…responnya malah bilang gausah lapor. Percuma cuman ngabisin waktu
dan keluar uang lagi. Ikhlasin aja uangnya, lain kali jangan biasain belanja
online. Haduhhh…saran macam apa itu, kalo kita bukan siapa-siapa tu
enggak begitu di tanggepin sama polisi”.61
Kasus 4
Seorang juru masak di salah satu kedai di kota Jambi, bernama Wildan
seragam kitchen crew. Dengan sangat antusias Wildan memilih seragam yang
sesuai dengan bahan dan warna yang telah disepakati bersama. Satu per satu
gambar ia amati dengan teliti, memang semua gambar yang ditampilkan pada
pada seragam yang berwarna putih dengan kombinasi krem dan hitam. Kemudian
ukuran dan jumlah seragam yang ia pesan. Dua hari kemudian penjual
mengirimkan nomor resi kepada Wildan, dan Wildan pun merasa tenang
61
Wawancara bersama Irfan, pada 05 November 2021.
55
Seminggu kemudian pun barang datang, akan tetapi sangat jauh dari harapan
karena barang yang diterima bahannya tidak sesuai dengan yang harga pelaku
usaha beri dimana bahan tersebut memiliki kualitas yang rendah. Wildan merasa
kecewa dan menghubungi penjual, namun penjual malah slow respon dan hanya
membalas bahwa barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan. Berikut
“Ini pertama kalinya aku belanja lewat Instagram untuk kebutuhan kitchen
crew tapi malah dapet bahan yang ga sesuai harga, padahal postingannya
udah menjanjikan banget. Pas aku complain malah responnya lama banget,
sekalinya direspon cuma dibalas barang yang udah dibeli tidak bisa
dikembalikan. Terus aku tetap usaha hubungi tapi gapernah direspon, jadi
yaudah lah ya..”
Terkait dengan keempat kasus yang telah penulis buat diatas, pelaku usaha
jelas melanggar hak-hak konsumen dimana salah satunya tertera pada Pasal 4
mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi
diterima dengan barang tertera dalam iklan/foto penawaran barang yang tidak
yang telah dilakukan oleh pelaku usaha. Sesuai Pasal 4 huruf h UUPK konsumen
dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mestinya. Sedangkan, pelaku usaha itu sendiri sesuai Pasal 7 huruf g UUPK
barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian. Di samping itu pula dalam Pasal 12 ayat (3) UUITE menjelaskan
dimaksud pada ayat (1), bertanggung jawab atas segala kerugian dan konsekuensi
hukum yang timbul”. Artinya para pihak bertanggung jawab atas segala kerugian
dan jasa. Hal ini dikarenakan para konsumen tidak dapat langsung
internet, sebagaimana yang biasa terjadi dalam transaksi tatap muka di pasar
63
Didi Irawan Syamsuddin, “Konsumen, E-Commerce dan Perlindungan Humum”, Suara
Pembaruan (10 Juli 2000).
57
produsen hanya mencantumkan alamat yang tidak jelas atau hanya sekadar
alamat di surat elektronik atau electronic mail yang tidak terjangkau dunia
produsen atau penjual. Hal ini jelas berisiko tinggi bagi konsumen sebab
membuka peluang terlambatnya barang yang dipesan, atau isi dan mutunya
tidak sesuai dengan pesanan atau sama sekali tidak sampai ke tangan
usaha. Dimana Pasal 1 butir 3 UUPK menyatakan pelaku usaha adalah “Setiap
orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun
bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-
58
ekonomi”.64
pelaku usaha yang diatur oleh UUPK. Selain itu, dalam Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE) dalam Pasal
produk yang diperjual belikan dapat berupa barang/jasa yang ditampilkan dalam
Di samping itu perlindungan difokuskan hanya pada sisi konsumen serta sisi
seperti informasi tentang identitas pelaku usaha serta jaminan kerahasiaan data-
data milik konsumen belum diakomodir oleh UUPK, padahal hak-hak tersebut
64
Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika (Suatu Kompilasi Kajian), (Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 276.
65
Arfiana Novera, Sri Turatmiyah, “Analisis Hukum Mengikat Jual Beli Online (E-
Commerce) dalam Perspektif Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak, Semina Nasional, Hasil-
Hasil Penelitian Ilmu Hukum Tahun 2015.
59
8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a,
huruf b, huruf e, ayat (2) dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara
11, Pasal 12, Pasal 13 ayat (1), Pasal 14, Pasal 16, dan Pasal 17 ayat (1)
huruf d dan huruf f dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua)
tahun atau pidana dengda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
Dan dalam Pasal 63 UUPK sanski pidana yang dimaksud dalam Pasal 62,
kerugian konsumen,
Selain itu, anda dapat membuat aduan kepada Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI) dimana menurut ketentuan umum dan Privasi Tindak lanjut
kategori sengketa konsumen yaitu sengketa antara konsumen akhir dengan pelaku
usaha”, dan poin ke 15 yang berbunyi “Konsumen sudah mengadu secara tertulis
manusia (muamalah) pada dasarnya diperbolehkan, sejauh tidak ada dalil yang
ًَِٓاْٚ ْم َعهَٗ تَحْ ِسَِٛ ُد َّل َدنٚ ٌْ َاحتُ إَِلَّ أ ِ َاَألَصْ ُم فِٗ ْان ًُ َعا َيال
َ َث ْا ِإلب
Artinya :“Hukum asal dalam bidang muamalah adalah boleh sampai ada
dalil yang mengharamkannya”.
selama ini, khususnya dalam masalah jual beli, telah digariskan bahwa yang dapat
membatasi fleksibelitas kebolehan jual beli tersebut adalah sejauh mana transaksi
tersebut memenuhi rukun dan syarat. Sebagaimana yang dimaksud dalam rukun
66
pelayanan.ylki.or.id
67
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah Jilid 12, (Bandung : Al-Ma’arif, 1988), hlm. 98.
68
Kumparan, Rukun dan Syarat Jual Beli dalam islam ynag Perlu Dipahami, diakses dari
https://kumparan.com/berita-hari-ini/rukun-dan-syarat-jual-beli-dalam-islam-yang-perlu-dipahami-
1vVpB6yIkvY, pada tangal 07 November 2021.
61
c. Mahal al-„Aqdi (shighat/ pernyataan jaul beli), yani ijab dan qabul.
a. Penjual dan pembeli melakukan transaksi dengan sadar dan ridha. Artinya,
tak ada paksaan atau ancaman kepada salah satu pihak untuk melakukan
transaksi.
cakap, dan dalam kondisi sadar saat melakukan transaksi. Artinya tak ada
c. Adanya akad alias kesepakatan jual beli kedua belah pihak. Artinya, jual beli
Artinya, barang itu bukan barang curian, pinjaman, atau barang yang hanya
dikuasai penjual. Secara lain, penjual adalah memang pihak yang berhak
e. Objek yang diperjual belikan bukanlah barang yang terlarang atau haram.
69
Prospeku, Hukum Juak Beli dalam Islam Beserta Rukun & Syarat, diakses dari
https://prospeku.com/artikel/hukum-jual-beli-dalam-islam-beserta-rukun-syaratnya---2812, pada
tanggal 07 November 2021.
62
menghasilkan manfaat.
f. Harga jual beli itu harus jelas. Ini adalah asas transparansi. Selain tanpa
dua pihak yang bertransaksi sama-sama tahu berapa nilai transaksi mereka.
Dari adanya nuansa fleksibelitas dan keterikatan dengan rukun dan syarat
itulah peluang e-commerce akan dipandang dari sisi fikih ekonomi. Oleh karena
itu, konsep jual beli dalam fikih muamalah yang sangat sepandan dengan konsep
e-commerce ini adalah jual beli as-salam atau disebut juga dengan as-salaf. Jual
beli as-salam itu sendiri merupakan suatu bentuk transaksi jual beli dimana
disampaikan sifat atau ciri barang yang diinginkan, dan penyerahan uangnya
ِ ََُ ُك ْى بِ ْانبْٛ َ ٍَْ ٰا َيُُ ْٕا ََل تَأْ ُكهُ ْٰٕٓا اَ ْي َٕانَ ُك ْى بَُّٚٓا انَّ ِرَٰٚٓاٰٚ
ٰٓ َّ ِاط ِم ا
ٍْ َل اَ ٌْ تَ ُك ْٕ ٌَ تِ َجا َزةًّ َع
ًًّاْٛ اٌ بِ ُك ْى َز ِح ّ ٰ ٌَّ ِاض ِّي ُْ ُك ْى ُۗ َٔ ََل تَ ْقتُهُ ْٰٕٓا اَ َْفُ َس ُك ْى ُۗ ا
َ ّللاَ َك ٍ تَ َس
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang
kepadamu”.
70
Syukri Iska, E-Commerce Dalam Perspektif Fikih Ekonomi, Juris Volume 9 No 2
(Desember 2010), hlm. 126.
63
َُ ُك ْىْٛ ََّ ْكتُبْ بٛ ٍٍ اِ ٰنٰٓٗ اَ َج ٍم ُّي َس ًًّّٗ فَا ْكتُب ُْٕ ُُِۗ َٔ ْنْٚ َ ُْتُ ْى بِ َدٚ ٍَْ ٰا َيُُ ْٰٕٓا اِ َذا تَ َداَُّٚٓا انَّ ِرَٰٚٓاٰٚ
ّ ٰ ٌَّ ِا
ْٙ ُِقَاتِهُ ْٕ ٌَ فٚ َ ٍَْ اَ َْفُ َسُٓ ْى َٔاَ ْي َٕانَُٓ ْى بِا َ ٌَّ نَُٓ ُى ْان َجَُّ ُۗتُِّٛللاَ ا ْشتَ ٰسٖ ِي ٍَ ْان ًُ ْؤ ِي
ّ ٰ ِمْٛ َِسب
ِ ْ َٔ ِّ َحقًّّا فِٗ انتَّ ْٕ ٰزى ِتْٛ َُ ْقتَهُ ْٕ ٌَ َٔ ْعدًّا َعهَٚٔ ٌَ ْٕ َُ ْقتُهَّٛللاِ ف
ٌِ ُۗ ِم َٔ ْانقُسْ ٰاْٛ اَل َْ ِج
d. Hadis Nabi Saw. sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari
Ibn Abbas :
Artinya : “Siapa yang melakukan jual beli salaf (jual beli salam), hendaklah
melakukannya dengan takaran dan timbangan yang jelas, sampai
batas waktu tertentu”. (H.R Bukhari)71
e. Ijma’
Kesepakatan ulama akan bolehnya jual beli salam dikutip dari pernyataan Ibnu
Mundzir yang mengatakan bahwa semua ahli ilmu telah sepakat bahwa jual beli
kebutuhan mereka. Ketentuan ijma’ ini secara jelas memberikan legalisasi praktik
hal :
1. Ketentuan Pembayaran
a. Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang,
2. Ketentuan Barang
71
Al-Kahlany, “Subul al-Salam”, Jilid 4 (Bandung : Dahlan, t. th), hlm, 49.
72
Rozalinda, “Fiqih Ekonomi Syariah”, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2016). Hlm 94.
65
kesepakatan.
(qabadh).
kesepakatan.
syarat akad kedua terpisah dari, dan tidak berkaitan dengan akad pertama.
4. Penyerahan Barang
b. Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih tinggi, maka
penjual tidak boleh meminta tambahan harga sebagai ganti kualitas yang
ilaih menyerahkan muslam fiih yang berbeda dari yang telah disepakati.
d. Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat dari yang telah disepakati,
atau kualitasnya lebih rendah dan pembeli tidak rela menerimanya, maka
5. Pembatalan Kontrak.
6. Perselisihan.
melalui musyawarah.73
berikut:
73
Juhaja Pradja. 2012. Ekonomi Syariah. (Bandung : Pustaka Setia) hlm. 209
67
Akad salam ini dibolehkan dalam syariah Islam karena punya hikmah dan
tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan atas akad ini. Kedua belah pihak, yaitu
berupa:
1. Jaminan untuk mendapatkan barang sesuai dengan yang ia butuhkan dan pada
harga yang lebih murah bila dibandingkan dengan pembelian pada saat ia
tanpa harus membayar bunga. Dengan demikian selama belum jatuh tempo,
apapun.
68
Dengan adanya penjelasan tentang jual beli as-salam di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa secara prinsip bentuk transaksi jual beli antara as-salam
langsung berbentuk uang tunai, sesuai dengan kondisi peradaban yang ada pada
waktu itu, sedangkan “tunai” dalam sistem pembayaran pada e-commerce dengan
74
Syukri Iska, E-Commerce Dalam Prespektif Fikih Ekonomi, Juris Volume 9 No 2
(Desember 2010), hlm. 128.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengatur mengenai hak-hak konsumen dalam transaksi jual beli online akan
tetapi lebih condong kepada jual beli konvensional. Di samping itu pula
yang menjadi ruang lingkup pelaku usaha dalam UUPK hanyalah yang
(bordeless). Maka dari itu undang-undang yang berlaku di Indonesia saat ini
keharamannya. Dimana jika telah sesuai rukun dan syarat sah jual beli dalam
Islam maka hal itu tidak haram untuk di lakukan. Pandangan hukum Islam
69
B. Saran
dalam melakukan transkasi harus lebih cermat dan teliti dalam membaca
serta mencari tahu mengenai penjual/ merchant dan sistem keamanan yang
yang anda alami kepada YLKI jika tidak mendapat respon dari pelaku usaha.
dengan kualitas yang tinggi serta etika yang baik dalam melakukan usaha
nyaman dana aman ketika berbelanja di situs anda dan secara tidak langsung
akan menjadi pelangan bagi usaha anda. Dan diharapkan bagi pemerintah
A. Literatur
Abdul Halim Barakatullah dan Teguh Prasetyo. Bisnis E-Commerce Studi System
Arfiana Novera, Sri Turatmiyah. Analisis Hukum Mengikat Jual Beli Online (E-
Azhar Muttaqin. Transaksi E-Commerce Dalam Tinjauan Hukm Jual Beli Islam.
Kencana. 2005.
Irfan Alfarizi. Trend Jual Beli Online Melalui Situs Resmi Menurut Tinjauan
Neo-Biz. 2015.
71
Philipus M. Hadjon. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia. Yogyakarta:
Sayuti Una. Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi). Jambi : Syariah Press dan
Syariah. Jambi : Universitas Islam Negeri Sultha Thaha Saifuddin Jambi. 2018.
Surahwadi K. Lubis. Farid Wajdi. Hukum Ekonomi islam. Jakarta : Sinar Grafika. 2014.
Syukri Iska. E-Commerce Dalam Perspektif Fikih Ekonomi, Juris Volume 9 No 2. 2010
Veithzal Rivai. Islamic Business And Economic Ethics. Jakarta : Buki Aksara.
2012.
B. Website :
C. Peraturan Perundang-Undangan :
Elektronik
D. Lain-lain :
aptika.kominfo.go.id
pelayanan.ylki.or.id
DOKUMENTASI
74
Wawancara bersama Wildan Anjasmara (pengguna e-commerce yang pernah
transaksi dan mengalami penipuan di Instagram)
75
CURRICULUM VITAE
No. Hp : 082278961337
Email : nurwachidahsherly@gmail.com
Jambi
76