Dr. Hj. Siti Rodhiyah Dwi Istinah, S.H., M.H., Lulus Sarjana Hukum UGM tahun
1986, Lulus Program Magister Ilmu Hukum UII 2002, menyelesaikan Program
Doktor Ilmu Hukum di UMS Surakarta.
Saat ini menjadi Dosen di Fakultas Hukum UNISSULA dengan mengajar pada
Prodi Sarjana, Magister Hukum dan Magister Kenotariatan, Jabatan yang
pernah diemban sebagai Wakil Dekan II, Bendahara Pusat Studi Hukum Dan
Konstitusi FH Unissula, Sekretaris Program Magister Ilmu Hukum UNISSULA. Aktif
melakukan penelitian dan beberapa tulisan ilmiah telah dipublikasikan di Jurnal ilmiah
nasional maupun internasional. Profile SINTA :
https://sinta.ristekbrin.go.id/authors/detail?id=6037255&view=overview
Dr. Arpangi, S.H.,M.H., lulus dari Fakultas Hukum UNISSULA tahun 1990,
Gelar Magister Hukum dari Universitas Airlangga tahun 2001, Lulus Program
Doktor Ilmu Hukum Fak Hukum UNISSULA tahun 2014. Semenjak 1992
menjadi Dosen di almamaternya, Fakultas Hukum UNISSULA dengan
mengajar pada Prodi Sarjana, Magister Hukum dan Magister Kenotariatan,
menjadi Wakil Dekan II tahun 2017-2021. Selain sebagai dosen, penulis juga
aktif beracara sebagai Advokat sejak tahun 1992. Beberapa tulisan ilmiah
telah dipublikasikan di Jurnal ilmiah nasional maupun internasional. Profile SINTA :
https://sinta.ristekbrin.go.id/authors/detail?id=6735853&view=overview
Dr. Hj. Aryani Witasari, S.H., M.Hum.
Dr. Siti Rodhiyah Dwi Istinah, S.H., M.H.
Dr. Arpangi, S.H., M.H.
UNISSULA PRESS
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
ISBN. 978-623-7097-95-2
Diterbitkan oleh
UNISSULA PRESS Semarang
ii
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
KATA PENGANTAR
iii
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
iv
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
Assalamu’alaikum wr wb
Bisnis E-Commerce yang semakin marak di era pandemi covid
19 ini, tentu tidak semua berjalan sesuai yang di harapkan, karena
pelaku usaha juga manusia biasa yang terkadang sering pula
melakukan suatu kesalahan baik disengaja maupun tidak, meskipun
hak dan kewajiban yang harus di penuhi sudah di atur sedemikian
rupa. Jika terjadi sengketa di antara mereka, ada berbagai macam
cara yang dilakukan oleh para pelaku usaha untuk menyelesaikan-
nya, baik dengan litigasi maupun non litigasi.
Mediasi menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku bisnis, apa
kelebihan dan kekurangan dari pola mediasi sebagai alternatife
penyelesaian sengketa bisnis (E-Commerce) berdasar Undang-
undang No.30 Tahun 1999 dan Bagaimana mediasi sebagai pola
alternative penyelesaian Sengketa Bisnis Berdasar Undang-undang
No 30 Tahun 1999 digunakan sebagai alternatife penyelesaian
sengketa akan di kupas pada buku ini.
Selaku dekan Fakultas Hukum unissula memberi apresiasi
terhadap penyusunan buku dengan judul “MEDIASI UNTUK E-
COMMERCE”. Buku dengan tebal tidak lebih dari 100 halaman ini
memberikan pencerahan bagi mereka yang bekecimpung di dunisa
bisnis on line atau e-commerce, bahwa sarana litigasi tidak selalu
membawa suatu kedamaian dan keadilan.
Pergeseran pola pemikiran dari para praktisi hukum untuk
tidak selalu membawa setiap permasalah hukum ke ranah litigasi ini
menunjukkan pemikiran maju dari bangsa kita bahwa pengaruh
baik dari bangsa lain utamanya dari Negara-negara yang
menggunakan sistem common law telah memberikan ilmu kepada
bangsa kita bahwa tidak selamanya sistem civil law yang sudah
bertahun-tahun kita pergunakan untuk menyelesaikan setiap
permasalahan akan selalu memberikan rasa kenyamanan dan
keadilan. Civil law yang procedural dan kaku serta memakan waktu
lama jika terjadi banding menjadikan tahapan-tahapan di muka
v
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
vi
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Pengertian Sengketa dan Sengketa Hukum .................. 1
B. Ruang Lingkup dan Pengelolaan Sengketa Hukum ..... 2
C. Macam-Macam Cara Penyelesaian Sengketa
Hukum.................................................................................... 6
D. Sumber Hukum dan Dasar Hukum Penyelesaian
Sengketa ................................................................................ 13
E. Kelebihan dan Kelemahan Proses Penyelesaian
Sengketa Di Pengadilan .............................................. 18
BAB II
METHODOLOGI PENELITIAN ............................................. 27
A. Methode Pendekatan................................................. 27
B. Sumber dan Jenis Data ............................................... 27
C. Teknik Analisa Data .................................................... 29
BAB III
POLA PENYELESAIAN SENGKETA DENGAN MEDIASI ......... 31
A. Pengertian Tentang Mediasi ...................................... 31
B. Dasar Hukum Mediasi ................................................ 33
C. Model-Model Mediasi ................................................ 34
D. Tujuan Penyelesaian Dengan Mediasi ....................... 35
E. Prosedur Mediasi ....................................................... 36
F. Kelebihan dan Kelemahan Pola Mediasi .................... 42
BAB IV
PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS E COMMERCE .............. 45
vii
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
BAB V.
PENUTUP ........................................................................... 71
A. Kesimpulan ................................................................. 71
B. Saran ........................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
viii
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
GLOSARIUM
ix
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Penyelesaian Sengketa dan Sengketa
Hukum
1
Chomzah, Ali Achmad. 2003. Seri Hukum Pertanahan III Penyelesaian Sengketa
Hak Atas Tanah dan Seri Hukum Pertanahan IV Pengadaan Tanah Instansi
Pemerintah. Jakarta: Prestasi Pustaka, hal.14
1
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
2
Amriani, Nurnaningsih. 2012. Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa
Perdata di Pengadilan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 12
3
Bambang Sutiyoso, Hukum Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
Gama Media, Yogyakarta, 2008, hal 10
2
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
4
Cakrawala Julia Andi, Penerapan Konsep Hukum Arbitrase On Line di Indonesia,
Rankang Education, Yogyakarta, 2015, hal 32
5
Sutiyoso Bambang, Hukum Arbitrase, Gama Media, Yogyakarta,2008, hal 6
3
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
6
Ibid.hal. 8 sebagaimana ditulis oleh Abdul Kadir Muhammad, Hukum Acara
Perdata Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992, hal 18-19
7
Ibid, hal 8
4
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
8
Ibid., hal 9
5
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
6
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
9
Faisal Said, Prosiding “Mediasi & Court Annexed Mediation” pada 17-18
Februari 2004, Pusat Pengkajian hukum, Jakarta, 2005, hal 49
10
E-commerce dan konvensional
7
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
1. Negosiasi
11
Amriani Nurnaningsih, Mediasi, sebagaimana dikutip dari Yahya Harahap,
Beberapa Tinjauan Mengenai Sistem Peradilan dan Penyelesaian Sengketa, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 1997, hal. 23
12
Prof. Garry Goodpaster sebagaimana dikutip oleh Joni Emerzon, Alernatif
Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2001, hal 44
8
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
2. Mediasi
13
Joni Emerzon, Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan,
Gramedia Pustaka utama, Jakarta 2001,hal 68
14
Ibid
9
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
3. Konsiliasi
4. Arbitrase
15
Tulisan Budhy Budiman sebagaimana dikutip oleh Bambang Sutiyoso, Hukum
Arbitrase, Gama Media, Yogyakarta,2008,hal.108
10
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
16
Joni Emerzon, Op.cit., hal 96
17
Sutiyoso Bambang, Op. Cit., hal 11
11
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
18
HS Salim, Hukum Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta, 2003, hal 140
12
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
19
Perjanjian penyelesaian sengketa dapat dibuat pada waktu sebelum terjadi
perselisihan maupun setelah terjadi perselisihan. Klausul penyelesaian sengketa
dibuat pada waktu perjanjian bisnis sebelum muncul perselisihan disebut
dengan pactum de compromittendo, tetapi jika perjanjian untuk penyelesaian
sengketa dibuat setelah muncul sengketa maka disebut dengan akta kompromis.
13
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
20
Zevenbergen, Mr.Willem, Formele encyclopaedie der rechts-wetenschap.Gebr
Belinfante,s’Gravenhage 1925 dalam buku Sudikno M, Mengenal Hukum,
Liberty, Yogyakarta, 1999, hal 76
21
Sudikno M, Mengenal Hukum, Liberty, Yoygakarta, 1999, hal. 77.
14
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
15
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
22
Ibid., hal 109
23
HIR (Herzien Inlandsch Reglement yaitu Hukum Acara dalam persidangan
perkara perdata dan pidana berlaku untuk pulau Jawa dan Madura), RBg
(Rechtreglement voor de Buitengewesten berlaku untuk luar Jawa dan Madura)
16
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
17
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
25
Sutiyoso Bambang, Op. Cit., hal vi
18
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
19
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
20
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
30
http://www.pn-palopo.go.id/index.php/layanan-publik/prosedur-
berperkara/prosedur-perkara-perdata, diunduh pada 22 Juni 2020.
21
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
22
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
31
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5d5ba8a49680d/mulai-2020-
sidang-e-litigasi-berlaku-seluruh-indonesia?page=3 di unduh pada 27 Juni 2020
23
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
24
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
32
https://www.mahkamahagung.go.id/id/berita/3944/mulai-2-januari-2020-
seluruh-masyarakat-bisa-menggunakan-e-litigasi diunduh pada 27 Juni 2020
25
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
33
Ke Komisi Yudisial. Komisi Yudisial Republik Indonesia atau cukup disebut
Komisi Yudisial (disingkat KY RI atau KY) adalah lembaga negara yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang
lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat,
serta perilaku hakim. Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang bersifat
mandiri dan dalam pelaksanaan wewenangnya bebas dari campur tangan atau
pengaruh kekuasaan lainnya. Komisi Yudisial bertanggung jawab kepada publik
melalui DPR dengan cara menerbitkan laporan tahunan dan membuka akses
informasi secara lengkap dan akurat.
26
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
BAB II
METHODOLOGI PENELITIAN
A. Methode Pendekatan
27
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
34
Salim HS dan Erloes Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum pada Penelitian
Tesis dan Disertasi, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 24-25.
28
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
29
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
30
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
BAB III
POLA PENYELESAIAN SENGKETA
DENGAN MEDIASI
A. Pengertian Tentang Mediasi
35
https://seputarilmu.com/2019/09/mediasi.html
31
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
36
Frans Hendra Winarta, Hukum Penyelesaian Sengketa, Sinar Grafika, Jakarta,
2011, hal 11
32
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
2016.37
Sebelum masuk ke ranah litigasi diwajibkan dulu melakukan
proses mediasi di luar Pengadilan, bahkan untuk perkara pidana,
pihak aparat kepolisian dapat melakukan restorative justice
terhadap perkara anak saja awalnya, tetapi dengan bergersernya
waktu sampai saat ini setiap pelaporan kepada pihak kepolisian
untuk perkara pidana ringan hampir semua di lakukan perdamaian
untuk mencapai mufakat dengan si korban.
37
Proses mediasi sebelum pemeriksaan pokok perkara perdata dengan
mediator terdiri dari hakim-hakim Pengadilan Negeri tersebut yang tidak
menangani perkaranya.
33
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
C. Model-Model Mediasi
38
Emmy Yuhassarie, Prosiding Mediasi dan Court Annexed Mediation, 2004, hal
50
34
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
merasa puas dengan hasil mediasi, karena pada model fasilitasi ini
yang difokuskan adalah pada kepentingan para pihak, karena
mediator pada model ini biasanya dia memiliki teknik mediasi yang
mumpuni, meskipun sebenarnya dia kurang menguasai pada
bidang yang sedang dipersengketakan. Karena menyangkut
kepentingan para pihak, maka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pokok permasalahan menjadi lama.
Model Mediasi Therapeutic (Terapi) ini biasanya di
pergunakan untuk kasus-kasus keluarga, mediator biasanya diambil
dari kerabat dekat yang mengetahui permasalahan keluarga
tersebut, tetapi bisa pula orang lain meskipun agak beresiko kurang
baik untuk keluarga yang bersangkutan. Harapannya dengan model
terapi ini hubungan keluarga masih terjalin baik setelah selesainya
sengketa yang terjadi.
Model Evaluative, model mediasi ini berfokus pada hak dan
kewajiban masing-masing pihak. Biasanya mediator ahli pada
bidang yang dipersengketakan juga ahli pada bidang hukum.
Mediator memberikan advise berupa nasehat hukum dan ada porsi
keputusan dari mediator.
Ke empat model tersebut tidak harus secara saklek di
berlakukan jika terjadi proses mediasi, mediator dapat
menggabungkan variasi model tersebut dan mediatorlah yang
pegang kendali, sehingga pengetahuan di bidang hukum dan ilmu
yang mendukungnya sangat diperlukan bagi seorang mediator.
35
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
E. Prosedur Mediasi
36
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
40
Pemanggilan saksi, pembuktian, replik, duplik dsb
41
Boulle, Meditiation:Principles, Proces, Practice (Butterworth,1996),
sebagaimana dikutip pada Prosiding Mediasi dan Court Annexed Meditiation,
2004
37
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
Keterangan Bagan:
Pada segitiga bagian atas menggambarkan mengapa terjadi
permasalahan dan segitiga bagian bawah menggambarkan
mengenai proses penyelesaian masalah. Segitiga ini pada bagian
atas dan bawah mengerucut sedang bagian tengah membesar, hal
ini mencerminkan waktu yang diperlukan oleh mediator untuk
melakukan tahapan-tahapan mediasi yang akan dilalui. Sebagian
besar waktu dialokasikan untuk defining and ordering issues,
negotiation and decision making yaitu menentukan agenda, apa
permasalahan dan negosiasi kedua belah pihak.
Ada 10 (sepuluh ) tahapan yang dilalui oleh mediator, untuk
keterangan lengkapnya akan di uraikan satu persatu sebagai
berikut:
1. Tahap Pendahuluan (Preliminary)
Berhasil tidaknya sebuah proses mediasi biasanya ditentukan
pada tahap awal atau persiapan ini, siapa yang akan hadir,
jumlahnya berapa, kapan dan dimana akan dilaksanakan,
jangan sampai pihak penyelenggara proses mediasi keliru di
dalam pendataan jumlah kursi yang disediakan hanya 10
misalnya ternyata yang datang lebih dari 10 orang. Hal ini akan
38
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
39
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
40
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
41
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
42
Bambang Sutioso, Op. Cit., hal 36
42
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
43
Ibid., hal 40
43
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
44
Sebagaimana ditulis pada https://www.hukumonline.com/berita/baca
/hol20225/untung-rugi-menggunakan-jalur-alternatif, yang diunduh pada 3
desember 2020
44
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
BAB IV
PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS E-COMMERCE
A. Pengertian Bisnis E-Commerce
45
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
48
Purwaningsih Endang, Hukum Bisnis, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010, hal 57
49
Ibid., hal 58
50
Dilansir https://pelayananpublik.id/2019/11/28/arti-e-commerce-jenis-
manfaat- keuntungan-dan-kerugiannya/dari diunduh pada 2 Juli 2020, Asal-usul
E- Commerce mulai dikenal pada tahun 1960. Saat itu bisnis menggunakan
EDI (Electronic Data Interchange) populer. Kemudian tahun 1979, American
Standars Institute mengembangkan ASC X12 dimana aplikasi itu biasa digunakan
untuk saling share dokumen menggunakan perangkat elektronik.Kemudian
lahirlah perusahaan e-commerce raksasa yakni eBay dan Amazon yang menjadi
cikal bakal revolusi dunia e-commerce. Kemudian muncul pula perusahaan
Alibaba yang disusul perusahaan-perusahaan e-commerce lainnya. Di Indonesia
sendiri saat ini sudah banyak sekali perusahaan e-commerce seperti Tokopedia,
Bukalapak, Shopee dan lainnya dan fenomena e-commerce di Indonesia sudah
46
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
tentu saja para pihak dalam hal ini penjual melakukan penawaran,
media yang dapat digunakan untuk melakukan penawaran kepada
konsumen biasanya juga melalui elektronik, komunikasi yang
terjalin antara penjual dan calon pembeli inilah dapat di jadikan
dasar untuk terjadinya transaksi jual beli.
Menurut Santiago Cavanillas dan A.Martines Nadal sebagai-
mana dikutip oleh Endang Purwaningsih51 kontrak online
(elektronik)52 memiliki banyak variasi yaitu:
1. Kontrak melalui chatting dan video conference.
Chatting adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet
yang biasa digunakan untuk dialog interatif secara langsung.
Dengan chatting seseorang dapat melakukan komunikasi
langsung.
2. Kontrak melalui e-mail.
Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on line yang
sangat popular karena pengguna e-mail saat ini sangat banyak
dan mendunia, dengan biaya yang sangat murah dan waktu
yang efisien.
3. Kontrak melalui web atau situs.
Kontrak melalui web atau situs ini dapat dilakukan dengan cara
situs web seorang supplier (baik yang berlokasi di server
supplier maupun diletakkan pada server pihak ketiga) memiliki
deskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat
self contraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat
kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk
47
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
53
Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat Sahnya perjanjian ada 4
hal yaitu Sepakat, cakap, suatu hal tertentu dan sebab yang halal.
48
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
54
I Putu Agus Eka Pratama, E-Commerce, E-Business dan Mobile Commerce,
Informatia, Bandung, 2015, hal 10
55
Ibid., hal 11
49
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
56
Bisa berbentuk perusahaan, industri rumah tangga, penyedia barang dan jasa.
57
I Putu Agus Eka Pratama, Op.Cit., hal 11
50
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
51
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
52
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
58
Ibid., hal. 6
53
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
54
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
59
Ibid., hal 8
55
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
56
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
60
Termasuk kebutuhan sandang, pangan bahkan papan.
61
https://emerhub.com/id/bisnis/apa-saja-kelebihan-kekurangan-e- commerce/
diunduh pada 2 Juli 2020
62
Penjualan ritel online di Amerika meningkat 15% sejak tahun 2013, dan
57
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
diharapkan bisa mencapai USD 370 milyar pada akhir 2017. Bahkan beberapa e-
commerce di Amerika sukses di pasar retail Indonesia dengan strategi
pemasaran mereka.
58
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
59
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
63
Cakrawala Julia Andi, Penerapan Konsep Hukum Arbitrase On Line di Indonesia,
Rangkang Education, Yogyakarta, 2015, hal . 114.
64
Endeshaw Assafa, Hukum E-Commerce dan Internet dengan Fokus di
AsiaPasifik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007, hal. 475.
60
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
65
Sutiyoso Bambang, Hukum Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
Gama Media, Yogyakarta, 2008, hal 181
66
GATRA.com 3 Juli 2019 yang diunduh pada 3 Juli 2020
67
Berdasar pada data di kominfo.go.id yang diunduh pada 3 Juli 2020 Pengguna
internet di Indonesia sudah mencapai angka 63 juta orang
61
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
68
http://www.lcia-arbitration.com/lcia yang dikutip Sutiyoso Bambang, Hukum
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Gama Media, Yogyakarta, 2008,
hal 205
69
Sutioso Bambang , Hukum Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
Gama Media, Yogyakarta, 2008 hal 222
62
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
70
Cakrawala Julia Andi, Op.Cit., hal 239
71
Ibid., hal 257
72
SIAC didirikan pada tahun 1991
63
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
73
Rencana perwujudannya diupayakan dengan membangun kekuatan dalam
perdagangan internasional, jasa keuangan internasional, serta infrastruktur
telekomunikasi dan transportasi. Master Plan tersebut juga bertujuan untuk
menciptakan e-commerce sebagai sebuah industri jasa dengan cara menarik
investasi asing dalam kegiatan e-commerce, mempercepat jasa pengiriman
elektronik sebagai salah satu pelayanan publik, mendorong perusahaan-
perusahaan untuk menggunakan jasa e-commerce, serta mengharmonisasi
hukum dan kebijakan-kebijakan mengenai e-commerce.
74
Huala Adolf, dkk, Hukum Arbitrase Komersial Internasional, lihat dalam
Cakrawala Julia Andi, Penerapan Konsep Hukum Arbitrase On Line di Indonesia,
Rangkang Education, Yogyakarta, 2015, hal. 261
75
Bunyi Sila 4 dari Pancasila: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawatan perwakilan.
76
Lihat Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
64
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
77
Ahmad M Ramli, Cyber Law dan Haki dalam Sistem Hukum Indonesia, lihat
Cakrawala andi Julia, Op. Cit., Yogyakarta, 2015 hal 301
65
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
66
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
78
Cakrawala Julia Andi, Op. Cit, hal 228
67
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
68
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
69
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
70
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
71
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
B. Saran
72
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
DAFTAR PUSTAKA
Amriani Nurnaningsih, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa
Perdata di Pengadilan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011
73
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar RI 1945
Internet
https://seputarilmu.com/2019/09/mediasi.html
https://www.mahkamahagung.go.id/id/berita/3944/mulai-2-
januari-2020-seluruh-masyarakat-bisa-menggunakan-e-
litigasi
http://www.pn-palopo.go.id/index.php/layanan-publik/prosedur-
berperkara/prosedur-perkara-perdata
74
Mediasi Untuk Bisnis E-Commerce
Indeks
Arbitrase, 2, 3, 4, 8, 11, 13, 18, 20, Mediasi, 2, 8, 9, 10, 13, 14, 18, 21,
22, 46, 51, 65, 66, 67, 68, 70, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38,
71, 72, 73, 79, 80 39, 40, 45, 46, 79, 80
Banding, 19, 21, 22, 23, 27 mediator, 19, 21, 33, 34, 35, 37,
Civil law, 35 38, 41, 42, 43, 44, 45, 68, 73
digital cash, 50 Negosiasi, 8, 9
e-commerce, 49, 50, 51, 52, 58, online, 7, 50, 51, 55, 58, 59, 60,
59, 62, 63, 64, 65, 67, 69, 70, 61, 63, 67, 68, 69, 70, 72, 73,
71, 72, 75, 77, 78, 7, 49, 53, 54, 74, 75, 76
55, 56, 57, 58, 59, 60, 62, 64, pembeli, 50, 51, 52, 53, 55, 59, 60,
65, 69, 79 61
e-Court, 27, 76 Pengadilan, 2, 4, 9, 10, 17, 18, 19,
elektonik, 75 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 30,
E-Litigation, 27 31, 34, 35, 36, 39, 44, 45, 66,
evaluasi, 36 75, 76, 79, 80
Fasilitasi, 37 penjual, 50, 51, 53, 58, 59, 60, 61
Garry Goodpaster, 9 Penyelesaian, 1, 2, 4, 7, 9, 10, 11,
hakim, 22 14, 15, 18, 21, 22, 30, 34, 35,
Interest Based, 6 36, 38, 64, 66, 67, 68, 71, 72,
internet, 49, 50, 51, 55, 59, 62, 64, 73, 77, 79, 80
66, 67, 69, 78 Perjanjian
kartu kredit, 50, 52, 55 perjanjian, 14, 17, 71
keadilan, 3, 6, 20, 70 perusahaan, 1, 5, 50, 51, 54, 55,
kemanfaatan, 3 57, 64, 69
kepastian hukum, 3, 4 Power Based, 6
kompromi, 13 putusan arbitrase, 47
konsumen, 7, 49, 50, 51, 52, 53, Right Based, 6
54, 55, 58, 59, 60, 61, 63, 64, sengketa, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
68, 74 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18,
konvensional, 7, 8, 19, 27, 67 19, 21, 29, 31, 33, 34, 36, 37,
lelang, 57, 58 38, 39, 42, 45, 46, 47, 65, 66,
litigasi, 3, 7, 9, 12, 13, 20, 21, 23, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74,
24, 25, 26, 28, 35, 36, 39, 65, 77
67, 70, 72, 75, 76, 81 Sengketa Hukum, 1
Litigasi, 8, 24 solusi, 13, 33, 38
Mahkamah Agung, 18, 20, 21, 22, terapi, 36, 37
24, 27, 28, 30, 31, 34, 35, 36, transaksi, 26, 50, 55, 56, 57, 58,
75, 77, 79, 80 59, 60, 61, 62, 63, 65, 72
transaksi elektronik, 26, 50
win-win solution, 7, 13, 40, 45, 46
75