(Format halaman muka Proposal PKM Batas atas dan kiri : 4 cm Batas kanan dan bawah
3 cm)
Diusulkan oleh:
1. Oky Dedy Wijaya
2. Rohmat Wallal Hillal
3. Bangkit Setya Darma
4. Fahmi Ainun Najib
5. Lailatul Maghfiroh
6. Nani Nur Hidayah
7. Nuzulul Hasanah
8. Rofiqotul Jannah
(Spasi 1,5,Ukuran huruf 12 poin, Penulisan Nama Ketua maupun Anggota harus menyertakan NIM dan
tahun angkatan)
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
2017
HALAMAN PENGESAHAN
( ) ( )
NIP. NIM.
DAFTAR ISI
Halaman Sampul...............................................................................................
Lembar Pengesahan.......................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
Ringkasan......................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 5
1. Latar Belakang........................................................................................ 5
2. Rumusan Masalah................................................................................. 5
3. Tujuan Program....................................................................................... 5
4. Luaran dan Manfaat yang Diharapkan................................................... 6
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA.................................. 7
1. Kondisi lingkungan................................................................................. 7
2. Sumber Daya dan Bahan Baku............................................................... 7
3. Promosi yang digunakan......................................................................... 7
4. Peluang Pasar.......................................................................................... 7
5. Strategi Pemasaran yang diharapkan...................................................... 8
BAB III METODE PELAKSANAAN DAN ANALISIS SWOT................ 9
1. Persiapan................................................................................................. 9
2. Uji Coba Pembuatan............................................................................... 9
3. Cara Pembuatan Tahu Jabred.................................................................. 9
4. Promosi dan Pemasaran Produk.............................................................. 10
5. Pembuatan dan penyerahan Laporan akhir............................................. 11
6. Analisis SWOT....................................................................................... 11
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN............................................ 13
1. Anggaran Biaya...................................................................................... 13
2. Harga Produk.......................................................................................... 14
3. Perhitungan BEP Perunit........................................................................ 14
4. Jadwal Kegiatan...................................................................................... 14
Ringkasan
Bambu, merupakan hasil hutan non kayu yang potensial untuk dikembangkan menjadi sumber
bahan baku industri. Di bidang kehutanan tanaman bambu dapat meningkatkan kualitas hutan
yang selama ini menjadi bahan baku industri perkayuan nasional melalui substitusi atau keaneka
ragaman bahan baku, mengingat potensi hutan kayu semakin langka sedangkan industri sudah
telanjur ada dengan kapasitas besar, maka tuntutan pemenuhan bahan baku industri kehutanan
menjadi agenda prioritas penyelamat aset kehutanan nasional.
Bambu- Dari hasil listing Sensus Pertanian 2003 menunjukkan bahwa di Indonesia tercatat
sekitar 4,73 juta rumah tangga yang mengusai tanaman bambu dengan populasi yang dikuasai
mencapai 37,93 juta rumpun atau rata-rata penguasaan per rumah tangganya sebesar 8,03
rumpun. Dari total sebanyak 37,93 juta rumpun tanaman bambu, sekitar 27,88 juta rumpun atau
73,52 persen diantaranya adalah merupakan tanaman bambu yang siap tebang.
Bambu- apabila diamati lebih lanjut, seperti halnya tanaman akasia, tanaman bambu lebih
banyak di tanam di Jawa yaitu mencapai 29,14 juta rumpun atau sekitar 76,83 % dari total
populasi bambu Indonesia, sedangkan sisanya sekitar 8,79 juta rumpun (23,17 %) berada di luar
JawaBambu- apabila diamati lebih lanjut, seperti halnya tanaman akasia, tanaman bambu lebih
banyak di tanam di Jawa yaitu mencapai 29,14 juta rumpun atau sekitar 76,83 % dari total
populasi bambu Indonesia, sedangkan sisanya sekitar 8,79 juta rumpun (23,17 %) berada di luar
Jawa. Tanaman bambu di Jawa terkonsentrasi di tiga propinsi berturut-turut adalah di Jawa
Barat (28,09 %), Jawa Tengah (21,59 %), dan Jawa Timur (19,38 %), sementara di Luar Jawa di
propinsi Sulawesi Selatan (3,69 %). Meskipun persentase jumlah rumah tangga yang mengusai
tanaman bambu di Jawa jauh lebih besar dibanding di Luar Jawa yaitu mencapai 75,69 persen
dari total Indonesia, tetapi rata-rata pengusaan tanaman per rumah tangga baik di Jawa maupun
di Luar Jawa tidak ada perbedaan yang berarti yaitu 8,15 rumpun (di Jawa) dan 7,65 rumpun (di
Luar Jawa). Sedangkan untuk kondisi tanaman bambu, di Jawa persentase tanaman bambu yang
siap tebang terhadap total jumlah rumpun seluruhnya mencapai sekitar 72,62 persen sedangkan
di Luar Jawa persentasenya sedikit lebih besar mencapai 76,50 persen
Bambu- apabila diamati lebih lanjut, seperti halnya tanaman akasia, tanaman bambu lebih
banyak di tanam di Jawa yaitu mencapai 29,14 juta rumpun atau sekitar 76,83 % dari total
populasi bambu Indonesia, sedangkan sisanya sekitar 8,79 juta rumpun (23,17 %) berada di luar
Jawa. Tanaman bambu di Jawa terkonsentrasi di tiga propinsi berturut-turut adalah di Jawa
Barat (28,09 %), Jawa Tengah (21,59 %), dan Jawa Timur (19,38 %), sementara di Luar Jawa di
propinsi Sulawesi Selatan (3,69 %). Meskipun persentase jumlah rumah tangga yang mengusai
tanaman bambu di Jawa jauh lebih besar dibanding di Luar Jawa yaitu mencapai 75,69 persen
dari total Indonesia, tetapi rata-rata pengusaan tanaman per rumah tangga baik di Jawa maupun
di Luar Jawa tidak ada perbedaan yang berarti yaitu 8,15 rumpun (di Jawa) dan 7,65 rumpun (di
Luar Jawa). Sedangkan untuk kondisi tanaman bambu, di Jawa persentase tanaman bambu yang
siap tebang terhadap total jumlah rumpun seluruhnya mencapai sekitar 72,62 persen sedangkan
di Luar Jawa persentasenya sedikit lebih besar mencapai 76,50 persen
Bambu- apabila diamati lebih lanjut, seperti halnya tanaman akasia, tanaman bambu lebih banyak di
tanam di Jawa yaitu mencapai 29,14 juta rumpun atau sekitar 76,83 % dari total populasi bambu
Indonesia, sedangkan sisanya sekitar 8,79 juta rumpun (23,17 %) berada di luar Jawa. Tanaman bambu di
Jawa terkonsentrasi di tiga propinsi berturut-turut adalah di Jawa Barat (28,09 %), Jawa Tengah (21,59
%), dan Jawa Timur (19,38 %), sementara di Luar Jawa di propinsi Sulawesi Selatan (3,69 %).
Meskipun persentase jumlah rumah tangga yang mengusai tanaman bambu di Jawa jauh lebih besar
dibanding di Luar Jawa yaitu mencapai 75,69 persen dari total Indonesia, tetapi rata-rata pengusaan
tanaman per rumah tangga baik di Jawa maupun di Luar Jawa tidak ada perbedaan yang berarti yaitu
8,15 rumpun (di Jawa) dan 7,65 rumpun (di Luar Jawa). Sedangkan untuk kondisi tanaman bambu, di
Jawa persentase tanaman bambu yang siap tebang terhadap total jumlah rumpun seluruhnya mencapai
sekitar 72,62 persen sedangkan di Luar Jawa persentasenya sedikit lebih besar mencapai 76,50
persenBambu- apabila diamati lebih lanjut, seperti halnya tanaman akasia, tanaman bambu lebih banyak
di tanam di Jawa yaitu mencapai 29,14 juta rumpun atau sekitar 76,83 % dari total populasi bambu
Indonesia, sedangkan sisanya sekitar 8,79 juta rumpun (23,17 %) berada di luar Jawa. Tanaman bambu di
Jawa terkonsentrasi di tiga propinsi berturut-turut adalah di Jawa Barat (28,09 %), Jawa Tengah (21,59
%), dan Jawa Timur (19,38 %), sementara di Luar Jawa di propinsi Sulawesi Selatan (3,69 %).
Meskipun persentase jumlah rumah tangga yang mengusai tanaman bambu di Jawa jauh lebih besar
dibanding di Luar Jawa yaitu mencapai 75,69 persen dari total Indonesia, tetapi rata-rata pengusaan
tanaman per rumah tangga baik di Jawa maupun di Luar Jawa tidak ada perbedaan yang berarti yaitu
8,15 rumpun (di Jawa) dan 7,65 rumpun (di Luar Jawa). Sedangkan untuk kondisi tanaman bambu, di
Jawa persentase tanaman bambu yang siap tebang terhadap Bambu- apabila diamati lebih lanjut, seperti
halnya tanaman akasia, tanaman bambu lebih banyak di tanam di Jawa yaitu mencapai 29,14 juta
rumpun atau sekitar 76,83 % dari total populasi bambu Indonesia, sedangkan sisanya sekitar 8,79 juta
rumpun (23,17 %) berada di luar Jawa. Tanaman bambu di Jawa terkonsentrasi di tiga propinsi berturut-
turut adalah di Jawa Barat (28,09 %), Jawa Tengah (21,59 %), dan Jawa Timur (19,38 %), sementara di
Luar Jawa di propinsi Sulawesi Selatan (3,69 %). Meskipun persentase jumlah rumah tangga yang
mengusai tanaman bambu di Jawa jauh lebih besar dibanding di Luar Jawa yaitu mencapai 75,69 persen
dari total Indonesia, tetapi rata-rata pengusaan tanaman per rumah tangga baik di Jawa maupun di Luar
Jawa tidak ada perbedaan yang berarti yaitu 8,15 rumpun (di Jawa) dan 7,65 rumpun (di Luar Jawa).
Sedangkan untuk kondisi tanaman bambu, di Jawa persentase tanaman bambu yang siap tebang terhadap
total jumlah rumpun seluruhnya mencapai sekitar 72,62 persen sedangkan di Luar Jawa persentasenya
sedikit lebih besar mencapai 76,50 persenotal jumlah rumpun seluruhnya mencapai sekitar 72,62 persen
sedangkan di Luar Jawa persentasenya sedikit lebih besar mencapai 76,50 persen
RINGKASAN
Tujuan diadakannya program usaha ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan
kreatifitas kami dalam menciptakan suatu hal yang baru, dapat berpikir panjang atau luas dalam
menjalankan setiap kegiatan, serta membuka peluang atau kesempatan untuk mendapatkan
keuntungan yang cukup besar dan melatih jiwa kewirausahaan yang sedikit banyak kami miliki
agar lebih terampil, efektif, dan efisien dibidang kewirausahaan. Dalam Program Kreativitas
Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K), program yang akan kami ajukan ialah program usaha
yang diberi nama Kedong Pring (Krupuk Godong Pring).
BAB I
Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat Tanggal lahir
6 Email
7 No. tlp/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
....
(Spasi 1,5, Ukuran huruf 12 poin)
Kota, tanggal-bulan-tahun
Pengusul,
Tanda tangan
( Nama Lengkap )
1. Peralatan penunjang
3. Perjalanan
4. Lain-lain
Alokasi Waktu
No. Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Uraian Tugas
(jam/minggu)
Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
Dengan ini menyatakan bahwa usulan (Isi sesuai dengan bidang PKM) saya dengan judul:
......................................................................................................................................................
.............................................................................................................. yang diusulkan untuk tahun
anggaran ................ bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber
dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Kota, tanggal-bulan-tahun
Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Rektor Bidang Pembelajaran Ketua
dan Kemahasiswaan,
Meterai Rp6.000
Tanda tangan
Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS ( Nama Lengkap )
NIP. 196311171988101001 NIM
Lampiran 7. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra
Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana Kegiatan Program
Kreativitas Mahasiswa ----(Sebutkan Nama Programnya)----
Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak Mitra Usaha dan
Pelaksana Kegiatan Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan ikatan usaha dalam wujud
apapun juga.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada
unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Kota, tanggal-bulan-tahun
Yang menyatakan,
Meterai Rp6.000,-
Tanda tangan dan Cap
( Nama Pemimpin Mitra )
(Spasi 1,Ukuran huruf 12 poin)
SURAT KESEDIAAN MITRA INDUSTRI
Dengan ini, kami menyatakan bersedia sebagai mitra untuk pelaksanaan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan dengan judul:
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..........................................................................................................
Yang dilaksanakan oleh
............... (nama perguruan tinggi) ..
Kontribusi pendanaan (di luar in kind) yang akan kami berikan dalam Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan ini sebesar
Rp. ..
Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan seperlunya.
Meterai Rp6.000