Anda di halaman 1dari 21

1

REFERENCE BOOK

MADRASAH RISET, PLUS KETRAMPILAN

MAN I KABUAPATEN GORONTALO

2021
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya References book
Standar Operasional Prosedur (SOP): Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan dan Administrasi Madrasah
Riset, plus Keterampilan sebagai dasar menindaklanjuti SK Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor : PERI21/M.PAN/I 112008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operating
Procedures (SOP) Administrasi Pemerintahan. Buku ini dimaksudkan sebagai pedoman wajib
madrasah demi kelancaran jalannya kegiatan sesuai dengan standar yang telah disepakati bersama.

Dalam penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini diperlukan data, informasi,
bantuan pengarahan serta bimbingan. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan
rasa hormat yang mendalam, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan serta dorongan dari
seluruh pihak hingga terselesaikannya penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan ( SOP) ini.

Kami menyadari bahwa SOP yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari Tim penyusun, kami berharap, setiap
pengurus dapat memahami dan melaksanakan SOP ini dengan baik selama masa jabatan tanpa ada
kendala. Kami juga mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak sehingga dapat menjadi masukan
dan evaluasi perbaikan SOP selanjutnya, agar menjadi lebih baik. Semoga Standar Operasional
Prosedur ini dapat bermanfaat dan dipergunakan sebagaimana mestinya bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Gorontalo, Januari 2021


Kepala Madrasah

Dr. H. Rommy Bau, S.Ag, M. Pd.I


NIP.1972 03061996031001
3

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 4
B. Tujuan Penelitian........................................................................................... 5
C. Manfaat SOP........................................................................................................... 6

BAB II : MADRASAH RISET DAN PLUS KETERAMPILAN


1. Madrasah Riset............................................................................................... 7
a. Riset Sains (laboraturium)......................................................................... 7
b. Riset Humaniora (Living)........................................................................... 7
c. Kebahasaan (Sistematika Penulisan)......................................................... 9
d. Penilaian Presentasi.................................................................................. 11
2. Madrasah Keterampilan................................................................................ 11
a. Multimedia................................................................................................. 12
b. Tata Busana............................................................................................... 12

BAB III : PENUTUP


A. Simpulan........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 14
LAMPIRAN.................................................................................................................... 16
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Standar operasional prosedur tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena
SOP selain dapat digunakan untuk mengukur kinerja organisasi publik, juga dapat digunakan
untuk menilai kinerja organisasi publik di mata masyarakat berupa responsivitas, responsibilitas,
dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan demikian, SOP merupakan pedoman atau
acuan untuk menilai pelaksanaan kinerja instansi berdasarkan indikator-indikator teknis,
administratif dan procedural sesuai dengan tata hubungan kerja dalam organisasi yang
bersangkutan.1

Perumusan SOP menjadi relevan karena sebagai tolok ukur dalam menilai efektivitas
dan efisiensi kinerja instansi pemerintah dalam melaksanakan program kerjanya. Secara
konseptual prosedur diartikan sebagai langkah - langkah sejumlah instruksi logis untuk menuju
pada suatu proses yang dikehendaki. Proses yang dikehendaki tersebut berupa pengguna-
pengguna sistem proses kerja dalam bentuk aktivitas, aliran data, dan aliran kerja. Prosedur
operasional standar adalah proses standar langkah - langkah sejumlah instruksi logis yang harus
dilakukan berupa aktivitas, aliran data, dan aliran kerja. Dilihat dari fungsinya, SOP berfungsi
membentuk sistem kerja & aliran kerja yang teratur, sistematis, dan dapat
dipertanggungjawabkan; menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku; menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan
kegiatan berlangsung; sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian
pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan; menjamin konsistensi dan proses kerja
yang sistematik; dan menetapkan hubungan timbal balik antar Satuan Kerja. 2

Secara umum, SOP merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme


dan tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan
instansi pemerintah. SOP sebagai suatu dokumen/instrumen memuat tentang proses dan prosedur
suatu kegiatan yang bersifat efektif dan efisisen berdasarkan suatu standar yang sudah baku.
Pengembangan instrumen manajemen tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses
pelayanan di seluruh unit kerja pemerintahan dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Sebagai suatu instrumen manajemen, SOP berlandaskan pada sistem
1
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi8i8vFvtbuAhWXYysKHadoDv
cQFjAAegQIBRAC&url=https%3A%2F%2Flamongankab.go.id%2Fwp-content%2Fuploads%2Fsites
%2F68%2F2014%2F04%2FSTANDAR-OPERASIONAL-
PROSEDUR.pdf&usg=AOvVaw1Lqc92fq2LskmbTinj74Ak
2
Ibid
5

manajemen kualitas (Quality Management System), yakni sekumpulan prosedur terdokumentasi


dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari
suatu proses dan produk (barang dan/atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu.
Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. 3

Hal tersebut mencakup beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-standar kerja.


Sistem ini berlandaskan pada pencegahan kesalahan, sehingga bersifat proaktif, bukan pada
deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. Secara konseptual, SOP merupakan bentuk konkret dari
penerapan prinsip manajemen kualitas yang diaplikasikan untuk organisasi pemerintahan
(organisasi publik). Oleh karena itu, tidak semua prinsip-prinsip manajemen kualitas dapat
diterapkan dalam SOP karena sifat organisasi pemerintah berbeda dengan organisasi privat. Tahap
penting dalam penyusunan Standar operasional prosedur adalah melakukan analisis sistem dan
prosedur kerja, analisis tugas, dan melakukan analisis prosedur kerja. 4

B. Tujuan

Tujuan disusunnya Buku SOP Madrasah Riset, plus Keterampilan MAN 1 Kabupaten
Gorontalo adalah :

a) Untuk menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pelayanan di unit kerja Madrasah Riset,
plus Keterampilan MAN 1 Kabupaten Gorontalo
b) Untuk menjadi acuan bagi para pembimbing/peserta didik pada masing-masing bidang
dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan kewenangannya.
c) Untuk menjadi pedoman dan mensinergikan berbagai tugas pokok dan fungsi di
lingkungan unit kerja Madrasah Riset, plus Keterampilan
d) Sebagai standarisasi metode yang dilakukan pembimbing/peserta didik dalam
menyelesaikan pekerjaan khusus, sehingga mengurangi kesalahan dan kelalaian;
e) Membantu pembimbing menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi
manajemen sehingga mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses kerja
sehari-hari
f) Meningkatkan akuntabilitas dengan melaporkan dan mendokumentasikan hasil dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari.
g) Menciptakan ukuran standar kinerja sehingga memudahkan pembimbing/peserta didik
dalam memperbaiki, mengevaluasi dan meningkatkan kinerjanya.

C. Manfaat SOP

3
Ibid
https://www.coursehero.com/file/p5eh5ho4/III-Standar-Operasional-Prosedur-Paradigma-governance-
4

membawa-pergeseran-dalam/
6

Di antara manfaat disusunnya SOP Madrasah Riset, plus Keterampilan MAN 1


Kabupaten Gorontalo, yaitu :

a) Menghindari ketidakjelasan prosedur berbagai pelayanan di unit kerja Madrasah Riset,


plus Keterampilan
b) Menjamin terlaksananya seluruh proses pelayanan melalui prosedur yang benar, meliputi
alur, persyaratan, kelengkapan, output yang dihasilkan dan waktu yang tetap (standar)
c) Memudahkan penelusuran berbagai tindak penyimpangan dalam pelaksanaan tugas
d) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan proses pelaksanaan tugas
e) Meningkatkan kualitas pelayanan
f) Memberikan jalan bagi implementasi pemerintahan yang bersih (clean government) yang
pada akhirnya diharapkan juga akan memberikan jalan bagi terwujudnya good
governance bagi Madrasah Riset, plus Keterampilan.
7

BAB II
MADRASAH RISET DAN PLUS KETERAMPILAN

Madrasah riset dan plus keterampilan adalah sebuah role mode yang digerakkan oleh
madrasah demi tercapainya cita-cita melahirkan generasi unggul, hebat, bermartabat dan berkelas
dunia. Dengan menjadikan madrasah menjadi lembaga yang berkompeten dalam bidang riset dan plus
keterampilan diharapkan para peserta didik akan mampu bersaing dan memiliki kemampuan yang
lebih unggul dari madrasah lain yang sederajat.
1. Madrasah Riset

Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang
dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan,
menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan
suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan
hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah ini
juga digunakan untuk menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh mengenai suatu
subjek tertentu, dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu atau metode ilmiah.
Kata ini diserap dari kata bahasa Inggris research yang diturunkan dari bahasa Prancis yang
memiliki arti harfiah "menyelidiki secara tuntas". 5

a. Riset Sains (laboraturium)

Kata sains berasal dari bahasa latin ” scientia ” yang berarti pengetahuan.
Berdasarkan webster new collegiate dictionary definisi dari sains adalah “pengetahuan yang
diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu
kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan
melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan
pengetahuan dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan
menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam. Pengertian sains juga merujuk pada
susunan pengetahuan yang orang dapatkan melalui metode tersebut. atau bahasa yang lebih
sederhana, sains adalah cara ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan menggunakan metode
tertentu.6

Sains dengan definisi diatas seringkali disebut dengan sains murni, untuk
membedakannya dengan sains terapan, yang merupakan aplikasi sains yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Ilmu sains diklasifikasikan menjadi dua yaitu : Natural sains

5
https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian
6
See more at: http://klubbelajar.com/definisi-sains-detail-46860.html#sthash.sxiYuu1e.dpuf
8

atau Ilmu pengetahuan Alam dan Sosial sains atau Ilmu Pengetahuan Sosial, yaitu di
antaranya meliputi Biologi, Kimia, Fisika, Ilmu Bumi dan lain sebagainya. 7

1) Struktur
Penanggung jawab : - Munifah Muhungo, S.Pd, M.Pd
- Koordinator Bidang Matematika Sains & Teknologi :
Melvatria Karim, S.Pd
- Koordinator Bidang Keagamaan : Nurmiaty, S.Ag.
M.Pd
- Koordnator Bidang Sosial Humaniora : Yeyen Thalib,
S.Pd
2) Anatomi Penelitian
a. Pola Umun
 Pembuka
Pendahuluan merupakan bab pertama dari karya tulis yang berisi jawaban apa
dan mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Bagian ini memberikan gambaran
mengenai topik penelitian yang hendak disajikan. Oleh karena itu, pada umumnya
bab pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan
penelitian
 Batang Tubuh (Isi)
Pada bagian ini berisi teori, biografi, peta konsep serta menyajikan data-data
primer dari sebuah penelitian. Sehingga bab ini masih dapat dikategorikan sebagai
pendahuluan sebelum membahas analisis pada bab III dan IV yang merupakan
proses analisis data baik primer maupun skunder dari berbagai sumber dan
menghasilkan sebuah hipotesa.
 Bagian Akhir (Penutup)
Bagian akhir atau penutup merupakan proses penarikan atau mengungkapkan
simpulan dan saran secara singkat dari pembahasan yang telah diuraikan pada
bagian isi. Bagian ini sering pula disebut sebagai bab kesimpulan.
b. Hasil Penelitian
 Artikel Journal
 Makalah
 Antologi Books

b. Riset Humaniora (Living)


7
Ibid.
9

Humaniora atau ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membuat
atau mengangkat manusia menjadi lebih manusiawi dan berbudaya. Menurut bahasa latin,
Humaniora biasa disebut artes liberales yaitu studi tentang kemanusiaan. Sedangkan menurut
pendidikan Yunani Kuno, humaniora disebut dengan trivium, yaitu logika, retorika dan
gramatika. Pada hakikatnya humaniora adalah ilmu-ilmu yang bersentuhan dengan nilai-nilai
kemanusiaan yang mencakup studi agama, filsafat, seni, sejarah dan ilmu-ilmu bahasa. 8

1) Anatomi Penelitian
a. Pola Umun
 Pembuka
Pendahuluan merupakan bab pertama dari karya tulis yang berisi jawaban apa
dan mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Bagian ini memberikan gambaran
mengenai topik penelitian yang hendak disajikan. Oleh karena itu, pada umumnya
bab pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan
penelitian
 Batang Tubuh (Isi)
Pada bagian ini berisi teori, biografi, peta konsep serta menyajikan data-data
primer dari sebuah penelitian. Sehingga bab ini masih dapat dikategorikan sebagai
pendahuluan sebelum membahas analisis pada bab III dan IV yang merupakan
proses analisis data baik primer maupun skunder dari berbagai sumber dan
menghasilkan sebuah hipotesa.
 Bagian Akhir (Penutup)
Bagian akhir atau penutup merupakan proses penarikan atau mengungkapkan
simpulan dan saran secara singkat dari pembahasan yang telah diuraikan pada
bagian isi. Bagian ini sering pula disebut sebagai bab kesimpulan.
b. Hasil Penelitian
 Artikel Journal
 Makalah
 Antologi Book
2) SOP (Terlampir)
c. Kebahasaan (Sistematika Penulisan)
1. Pengejaan Kata (EYD 1972 disempurnakan) Contoh Napas
2. Pemenggalan Kata
3. Tanda Baca
4. Pemilihan Kata (Diksi) Terdiri/Atas(dari)
5. Penataan Kalimat Aktif-pasif

8
https://id.wikipedia.org/wiki/Humaniora
10

6. Pengefektifan Paragraf
7. Petunjuk Penulisan Naskah
Naskah penelitian disusun oleh peserta dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Jenis huruf : Times New Roman;
b) Ukuran huruf- Judul : 18 pt
Heading 1 : 16 pt
Heading 2 : 14 pt
Heading 3 : 13 pt
Heading 4 dst : 12 pt
Isi/body : 12 pt
c) Batas margin atas : 2 cm
d) Batas margin bawah : 2 cm
e) Batas margin kanan : 2 cm
f) Batas margin kiri : 3 cm
g) Halaman : center, bottom
h) Makalah diberi halaman depan (soft cover) yang memuat judul penelitian,
bidang ilmu, nama siswa, nama madrasah, alamat madrasah, kabupaten/kota,
provinsi, nomor telepon;
i) Makalah dilengkapi dengan Abstrak penelitian maksimal 300 kata diketik
dalam 1 spasi, diletakkan di halaman pertama isi makalah;
j) Nama institusi/lembaga dan perorangan yang terkait dengan penelitian sebagai
mitra kerjasama maupun sebagai narasumber harus dicantumkan.
k) Nama guru-guru pembimbing di madrasah dicantumkan dalam makalah,
lengkap dengan gelar dan bidang ilmunya.
Dipersiapkan pada tahapan seleksi berikutnya. Makalah ditulis dengan mengikuti
struktur berikut:
a) Halaman Muka
b) Lembar Pengesahan
c) Pernyataan Orisinalitas dan Status Naskah
d) Abstrak
e) Kata Pengantar
f) Daftar Isi
g) Pendahuluan

Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian.


h) Kajian Pustaka
11

i) Metode Penelitian
j) Hasil dan Pembahasan
k) Kesimpulan dan Saran
l) Daftar Pustaka

d. Penilaian Presentasi
a. Penyajian Presentasi meliputi :
1) Teknik presentasi (10)
2) Tampilan presentasi (10)
3) Ketepatan waktu (5)
b. Penguasan materi meliputi:
1) Latar belakang (10)
2) Rumusan masalah (10)
3) Tujuan (10)
4) Metode penelitian (15)
5) Data dan analisis (15)
6) Kesimpulan (10)
7) Manfaat (5)
2. Madrasah Keterampilan

Kehidupan di abad ke-21 menuntut berbagai keterampilan yang harus dikuasai


seseorang, sehingga diharapkan pendidikan dapat mempersiapkan siswa untuk menguasai
berbagai keterampilan tersebut agar menjadi pribadi yang sukses dalam hidup. Keterampilan-
keterampilan penting di abad ke-21 masih relevan dengan empat pilar kehidupan yang
mencakup learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together.
Empat prinsip tersebut masing-masing mengandung keterampilan khusus yang perlu
diberdayakan dalam kegiatan belajar, seperti keterampilan berpikir kritis, pemecahan
masalah, metakognisi, keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi, inovasi dan kreasi, literasi
informasi, dan berbagai keterampilan lainnya. Pencapaian keterampilan abad ke-21 tersebut
dilakukan dengan memperbarui kualitas pembelajaran, membantu siswa mengembangkan
partisipasi, menyesuaikan personalisasi belajar, menekankan pada pembelajaran berbasis
proyek/masalah, mendorong kerjasama dan komunikasi, meningkatkan keterlibatan dan
motivasi siswa, membudayakan kreativitas dan inovasi dalam belajar, menggunakan sarana
belajar yang tepat, mendesain aktivitas belajar yang relevan dengan dunia nyata,
memberdayakan metakognisi, dan mengembangkan pembelajaran student-centered. Berbagai
keterampilan abad ke-21 harus secara eksplisit diajarkan. Secara singkat, pembelajaran abad
ke-21 memiliki prinsip pokok bahwa pembelajaran harus berpusat pada siswa, bersifat
kolaboratif, kontekstual, dan terintegrasi dengan masyarakat. Peran guru dalam melaksanakan
12

pembelajaran abad ke-21 sangat penting dalam mewujudkan masa depan anak bangsa yang
lebih baik.9

a. Multimedia

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan


teks, suara, gambar, animasi, audio, dan video dengan alat bantu (tool) dan tautan (link)
sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya, dan berkomunikasi.
Multimedia sering digunakan dalam dunia informatika.10

1) Struktur
Penanggung jawab : - Ahmad Abdullah, S.Pd
- Mustakim P. Uti, S.Pd
- Hairudin Rizki Koba S.E
- Agus Husain, S.Si

2) Materi
a. Sistem Komputer
b. Komputer dan Jaringan Dasar
c. Pemograman Dasar
d. Dasar Desain Grafis
e. Desain Percetakan (Wilkon)
f. Desain Media Interaktif
g. Animasi 2 dan 3 Dimensi
h. Teknik Pengolahan Audio
3) SOP (Terlampir)
b. Tata Busana

Tata busana merupakan suatu disiplin ilmu dan seni mengenai penerapan desain,
estetika, dan keindahan alami untuk pakaian dan hiasan tambahannya. Penerapan tata busana
dipengaruhi oleh corak budaya dan sosial, yang beragam tergantung pada waktu dan tempat.
Di Indonesia, tata busana banyak diajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah
Aliyah dimana para murid yang mendalami disiplin ilmu ini diarahkan untuk bisa menjadi
ahli atau perancang busana yang bisa merancang pakaian tersendiri dan mengerti selera pasar.
Di tingkat pendidikan tinggi, ilmu tata busana atau desain fashion merupakan salah-satu

9
Siti Zubaidah, Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan Yang Diajarkan Melalui Pembelajaran,
Jurusan Biologi – FMIPA – Universitas Negeri Malang, h.1
10
https://id.wikipedia.org/wiki/Multimedia
13

jurusan yang banyak ditawarkan oleh sekolah desain dan seni kepada peminat yang ingin
meniti karier dalam industri busana.11

1) Struktur
Penanggung jawab : - Maryam Usman, S.Pd
- Suci Rahmawati Hasan, S. KM
- Anita Rahman, S.Pd
2) Materi
a. Membuat Pola Pakaian (Pria/Wanita)
b. Menjahit Pakaian (Pria/Wanita)
c. Menghias Pakaian
d. Bordir
e. Obras
3) SOP (Terlampir)

BAB III

11
https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_busana
14

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa standar operasional prosedur


sebagai alat penilaian kinerja berorientasi pada penilaian kinerja internal kelembagaan, terutama
dalam hal kejelasan proses kerja di lingkungan organisasi termasuk kejelasan unit kerja yang
bertanggungjawab, tercapainya kelancaran kegiatan operasional dan terwujudnya koordinasi,
fasilitasi dan pengendalian yang meminimalisir tumpang tindih proses kegiatan di lingkungan
sub-sub bagian dalam organisasi yang bersangkutan. Standar operasional prosedur berbeda
dengan pengendalian program yang lebih diorientasikan pada penilaian pelaksanaan dan
pencapaian outcome dari suatu program/kegiatan. Namun keduanya saling berkaitan karena
standar operasional prosedur merupakan acuan bagi aparat dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya termasuk dalam pelaksanaan kegiatan program.

Selama ini, penilaian akuntabilitas kinerja instansi pemerintah umumnya didasarkan


pada standar eksternal padahal sebagai bentuk organisasi publik, instansi pemerintah memiliki
karakteristik khusus yakni sifat birokratis dalam internal organisasinya. Oleh karena itu apabila
pedoman yang sifatnya internal ini jika digabungkan dengan pedoman eksternal (penilaian kinerja
organisasi publik di mata masyarakat) berupa responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas,
maka akan mengarah pada terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Hasil kajian
menunjukkan tidak semua satuan unit kerja instansi pemerintah memiliki SOP, karena itu
seharusnya setiap satuan unit kerja pelayanan publik instansi pemerintah memiliki standar
operasional prosedur sebagai acuan dalam bertindak. Melalui penerapan SOP ini akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah dapat dievaluasi dan terukur.

B. Daftar Pustaka

Zubaidah, Siti. Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan Yang Diajarkan Melalui Pembelajaran.
Jurusan Biologi – FMIPA – Universitas Negeri Malang

http://klubbelajar.com/definisi-sains-detail-46860.html#sthash.sxiYuu1e.dpuf. diakses 30 Januari


2021 pukul 19.33

https://id.wikipedia.org/wiki/Humaniora. diakses 15 Januari 2021 pukul 21.35

https://id.wikipedia.org/wiki/Multimedia. diakses 15 Januari 2021 pukul 21.29

https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian. diakses 15 Januari 2021 pukul 21.15

https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_busana. diakses 15 Januari 2021 pukul 21.50


15

https://www.coursehero.com/file/p5eh5ho4/III-Standar-Operasional-Prosedur-Paradigma-
governance-membawa-pergeseran-dalam/. diakses 6 Februari 2021 pukul 08.29

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi8i8vFvtb
uAhWXYysKHadoDvcQFjAAegQIBRAC&url=https%3A%2F%2Flamongankab.go.id
%2Fwp-content%2Fuploads%2Fsites%2F68%2F2014%2F04%2FSTANDAR-
OPERASIONAL-PROSEDUR.pdf&usg=AOvVaw1Lqc92fq2LskmbTinj74Ak. diakses
27 Januari 2021 pukul 10.35
16

C. Lampiran

TABEL I
(SOP Madrasah Riset)

Nomor Dokumen :

Tangal Pembuatan : Januari 2021

Tanggal Revisi :

MAN I KABUPATEN GORONTALO Standar Madrasah Riset Sains dan


Nama SOP :
Jl. Idris Dunggio Kayu Merah Kec Limboto Humaniora
Kabupaten Gorontalo Disahkan Oleh : Kepala Madrasah

DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
3. Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah
4. Keputusan PresidenNomor 11 tahun 2020 tentang Penetapan Darurat Covid 19
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan
Covid 19
6. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495
8. Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Gorontalo Nomor 2461/Kw.30/2.a/PP.00/V/2020 Tentang Kalender
Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021
9. Dirjen Pendidikan Islam mengeluarkan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 6989 Tahun 2019 Juknis Pengelolaan
Pembelajaran Riset
10. Keputusan Kepala MAN I Kab Gorontalo Tentang Penetapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/2021
NO
URAIAN KEGIATAN PELAKSANA WAKTU
.
Penetapan TIM Multimedia
1. a. Usulan Nama-Nama Tim Tim Kurikulum danTIM
1 Hari
b. Penerbitan SK TIM Riset
c. Perumusan UraianTugas TIM
Merencanakan dan Menyusun SOP Layanan Madrasah Riset:
a. Membuat rencana kerja penyusunan SOP
b. Mengkomunikasikan dengan seluruh civitas madrasah tentang rencana Tim Humas dan
2. penyusunan SOP Kurikulum, Kesiswaan 2 Hari
c. Melakukan telaah dan sosialisasi hasil rumusan SOP dan SarPras
d. Mendokumentasikan rancangan SOP
e. Mengesahkan Dokumen SOP
17

Proses Pembelajaran:
a. Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara yakni tatap muka dan
daring
b. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan mengikuti ketentuan yang
berlaku
c. Pembelajaran daring dilakukan apabila karena kondisi tertentu tidak dapat
dilangsungkan pembelajaran tatapmuka.
d. Pembelajaran daring dilakukan dengan menggunakan media online yang mudah,
cepat, serta terjangkau baik oleh guru maupun siswa.
e. Awal kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran mengikuti ketentuan yang
berlaku.
f. Pembimbingan dilangsungkan selama 2 kali 30 menit setiap kelompok atau1 jam
5 hari
g. Pembimbingan Setiap kelompok dilakukan berdasarkan Shift atau jadwal Guru Pembimbing dan
3 (Selasa-
seminggu sekali Siswa
Jumat)
h. Setiap kelompok hanya bisa memilih kategori Riset berdasarkan Juknis
i. Setiap kelompok hanya bisa maksimal 2 anggota Peneliti (Siswa)
j. Pengaturan jam pembimbingan diatur sebagai berikut:

Kehadiran di Lingkungan Madrasah:


a. Setiap orang atau person yang mendatangi atau berada di lingkungan madrasah
harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Melakukan pengecekan suhu tubuh oleh Satgas Covid Madrasah, dan bagi
mereka yang suhu tubuhnya melebihi standar normal kesehatan tidak
diperkenankan memasuki area madrasah
2. Wajib menggunakan masker, dan bagi mereka yang tidak menggunakan
masker dengan alasan apapun tidak diperkenankan memasuki area
madrasah.
Guru, TU, Siswa Setiap
4. 3. Diharuskan senantiasa mencuci tangan ditempat yang telah disediakan
danTamu Hari
4. Tidak berkerumun atau senantiasa menjaga jarak minimal 1,5 meter selama
berada di area madrasah
b. Setiap guru, Tenaga TU dan siswa yang dalam kondisi kurang sehat tidak
dibenarkan untuk mendatangi madrasah
c. Setiap guru, tenaga TU atau siswa yang tinggal bersama keluarga yang sakit maka
tidak diperkenankan untuk datang kesekolah, adapun pelaksanaan tugas-tugas
pembelajaran dan layanan pendidikan lainnya dapat dilakukan secara daring.
d. Pengaturan tempat duduk baik di dalam maupun di luar ruangan diatur berjarak
minimal 1, 5 meter

5. Penanggung Jawab Riset

Limboto, Januari 2021


Kepala

Dr. H. Rommy Bau, S.Ag., M.Pd.I


NIP. 197203061996031001
18

TABEL II
(SOP Madrasah Plus Keterampilan Multimedia)

Nomor Dokumen :

Tangal Pembuatan : Januari 2021

Tanggal Revisi :

MAN I KABUPATEN GORONTALO Nama SOP : Standar Madrasah IT Multimedia


Jl. Idris Dunggio Kayu Merah Kec Limboto
Kabupaten Gorontalo Disahkan Oleh : Kepala Madrasah

DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
3. Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah
4. Keputusan PresidenNomor 11 tahun 2020 tentang Penetapan Darurat Covid 19
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan
Covid 19
6. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495
8. Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Gorontalo Nomor 2461/Kw.30/2.a/PP.00/V/2020 Tentang Kalender
Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021
9. Dirjen Pendidikan Islam mengeluarkan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 6989 Tahun 2019 Juknis Pengelolaan
Pembelajaran Riset
10. Keputusan Kepala MAN I Kab Gorontalo Tentang Penetapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/2021

NO. URAIAN KEGIATAN PELAKSANA WAKTU


Penetapan TIM Multimedia
1. d. Usulan Nama-Nama Tim
Tim Kurikulum danTIM IT 1 Hari
e. Penerbitan SK TIM
f. Perumusan UraianTugas TIM
Merencanakan dan Menyusun SOP Layanan Madrasah Riset:
f. Membuat rencana kerja penyusunan SOP
g. Mengkomunikasikan dengan seluruh civitas madrasah tentang rencana
Tim Humas dan Kurikulum,
2. penyusunan SOP 2 Hari
Kesiswaan dan SarPras
h. Melakukan telaah dan sosialisasi hasil rumusan SOP
i. Mendokumentasikan rancangan SOP
j. Mengesahkan Dokumen SOP
3 Proses Pembelajaran: Guru dan Siswa Senin
k. Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara yakni tatap muka dan dan
daring Rabu
l. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan mengikuti ketentuan yang
berlaku
m. Pembelajaran daring dilakukan apabila karena kondisi tertentu tidak dapat
dilangsungkan pembelajaran tatapmuka.
n. Pembelajaran daring dilakukan dengan menggunakan media online yang
mudah, cepat, serta terjangkau baik oleh guru maupun siswa.
o. Awal kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran mengikuti ketentuan yang
berlaku.
p. Pembelajaran dilangsungkan selama 2 kali 40 menit setiap kelas atau 2 jam
pembelajaran
q. Pembelajaran Multimedia meliputi:
*SistemKomputer, Komputer & JaringanDasar, Pemograman Dasar, Dasar
Desain Grafis, Desain Grafis Percetakan, Desain Media, Tekhnik Pengolahan
19

Video & Audio


r. Pengaturan jam pembelajaran diatur sebagai berikut:
Hari Senin11.00 – 13.00 Kelas Multimedia Dengan Jumlah siswa 15 Orang
Hari Rabu 11.00 – 13.00 Kelas Multimedia Dengan jumlah siswa 15 Orang
Kehadiran di Lingkungan Madrasah:
e. Setiap orang atau person yang mendatangi atau berada di lingkungan
madrasah harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
5. Melakukan pengecekan suhu tubuh oleh Satgas Covid Madrasah, dan
bagi mereka yang suhu tubuhnya melebihi standar normal kesehatan tidak
diperkenankan memasuki area madrasah
6. Wajib menggunakan masker, dan bagi mereka yang tidak menggunakan
masker dengan alasan apapun tidak diperkenankan memasuki area
madrasah.
7. Diharuskan senantiasa mencuci tangan ditempat yang telah disediakan Setiap
4. Guru, TU, Siswa danTamu
8. Tidak berkerumun atau senantiasa menjaga jarak minimal 1,5 meter Hari
selama berada di area madrasah
f. Setiap guru, Tenaga TU dan siswa yang dalam kondisi kurang sehat tidak
dibenarkan untuk mendatangi madrasah
g. Setiap guru, tenaga TU atau siswa yang tinggal bersama keluarga yang sakit
maka tidak diperkenankan untuk datang kesekolah, adapun pelaksanaan tugas-
tugas pembelajaran dan layanan pendidikan lainnya dapat dilakukan secara
daring.
h. Pengaturan tempat duduk baik di dalam maupun di luar ruangan diatur berjarak
minimal 1, 5 meter

Hairudin Rizki Koba S.E


Agus Husain,S.Si,
5 Penanggung Jawab Multimedia
Ahmad Abdullah, S.Pd
Mustakim P. Uti, S.Pd

Limboto, Januari 2021


Kepala

Dr. H. Rommy Bau, S.Ag., M.Pd.I.


NIP. 197203061996031001
20

TABEL III
(SOP Madrasah Keterampilan Tata Busana)
Nomor Dokumen :

Tangal Pembuatan : Januari 2021

Tanggal Revisi :
MAN I KABUPATEN GORONTALO
Jl. Idris Dunggio Kayu Merah Kec Limboto Standar Madrasah Keterampilan Tata
Nama SOP :
Kabupaten Gorontalo Busana
Disahkan Oleh : Kepala Madrasah

DASAR HUKUM
11. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
12. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
13. Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah
14. Keputusan PresidenNomor 11 tahun 2020 tentang Penetapan Darurat Covid 19
15. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan
Covid 19
16. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia
17.
18. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495
19. Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Gorontalo Nomor 2461/Kw.30/2.a/PP.00/V/2020 Tentang Kalender
Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2020/2021
20. Dirjen Pendidikan Islam mengeluarkan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 6989 Tahun 2019 Juknis
Pengelolaan Pembelajaran Riset
21. Keputusan Kepala MAN I Kab Gorontalo Tentang Penetapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/2021

NO. URAIAN KEGIATAN PELAKSANA WAKTU


Penetapan TIM Multimedia
1. g. Usulan Nama-Nama Tim
Tim Kurikulum danTIM IT 1 Hari
h. Penerbitan SK TIM
i. Perumusan UraianTugas TIM
Merencanakan dan Menyusun SOP Layanan Madrasah Riset:
k. Membuat rencana kerja penyusunan SOP
l. Mengkomunikasikan dengan seluruh civitas madrasah tentang rencana
Tim Humas dan Kurikulum,
2. penyusunan SOP 2 Hari
Kesiswaan dan SarPras
m. Melakukan telaah dan sosialisasi hasil rumusan SOP
n. Mendokumentasikan rancangan SOP
o. Mengesahkan Dokumen SOP
3 Proses Pembelajaran: Guru dan Siswa Selasa
s. Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara yakni tatap muka dan dan
daring Rabu
t. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan mengikuti ketentuan yang
berlaku
u. Pembelajaran daring dilakukan apabila karena kondisi tertentu tidak dapat
dilangsungkan pembelajaran tatapmuka.
v. Pembelajaran daring dilakukan dengan menggunakan media online yang
mudah, cepat, serta terjangkau baik oleh guru maupun siswa.
w. Awal kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran mengikuti ketentuan yang
berlaku.
x. Pembelajaran dilakukan satu pekan dua kali pertemuan (3 x 40 menit)
setiapkelasatau 3 jam pembelajaran
y. Pembelajaran tata busana meliputi pakaian wanita (Rok dan Blus), pakaian pria
(celana dan kemeja), serta pakaian pesta wanita.
21

z. Pengaturan jam pembelajaran diatur sebagai berikut:


- Hari Selasa, 11.-00 – 14,00 Kelas Tata Busana dengan jumlah siswa 15
orang
- Hari Rabu, 11.-00 – 14,00 Kelas Tata Busana 1 dengan jumlah siswa 15
orang
Kehadiran di Lingkungan Madrasah:
i. Setiap orang atau person yang mendatangi atau berada di lingkungan
madrasah harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
9. Melakukan pengecekan suhu tubuh oleh Satgas Covid Madrasah, dan
bagi mereka yang suhu tubuhnya melebihi standar normal kesehatan tidak
diperkenankan memasuki area madrasah
10. Wajib menggunakan masker, dan bagi mereka yang tidak menggunakan
masker dengan alasan apapun tidak diperkenankan memasuki area
madrasah.
11. Diharuskan senantiasa mencuci tangan ditempat yang telah disediakan Setiap
4. Guru, TU, Siswa danTamu
12. Tidak berkerumun atau senantiasa menjaga jarak minimal 1,5 meter Hari
selama berada di area madrasah
j. Setiap guru, Tenaga TU dan siswa yang dalam kondisi kurang sehat tidak
dibenarkan untuk mendatangi madrasah
k. Setiap guru, tenaga TU atau siswa yang tinggal bersama keluarga yang sakit
maka tidak diperkenankan untuk datang kesekolah, adapun pelaksanaan tugas-
tugas pembelajaran dan layanan pendidikan lainnya dapat dilakukan secara
daring.
l. Pengaturan tempat duduk baik di dalam maupun di luar ruangan diatur berjarak
minimal 1, 5 meter

Maryam K Usman, S. Pd
5 Penanggungjawab Mata pelajaran Keterampilan Tata Busana Suciwaty Hasan, S.KM
Anita Rahman, S,Pd

Limboto, Januari 2021


Kepala

Dr. H. Rommy Bau, S.Ag., M.Pd.I.


NIP. 197203061996031001

Anda mungkin juga menyukai