ABCD
Asset Based Community Development
UIN KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER
Buku Pedoman KKN
ABCD
Asset Based Community Development
UIN KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER
Tim Penyusun
Pengarah : Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M.
Penanggung Jawab : Prof. Dr. H. Miftah Arifin, M.Ag.
Dr. H. Mustajab, M.Pd.I
Ketua Pelaksana : Haryu, M.Si.
Sekretaris : Dr. Zainal Anshari, M.Pd.I.
Anggota : Aprilya Fitriani, M.M.
M.F. Hidayatullah, S.H.I., M.S.I.
Moh. Fathoni, M.A.
Muhammad Ridwan Arif, M.Pd.
Nasobi Niki Suma, M.Sc.
Putri Kamilatul Rohmi, S.E.Sy., M.E.
Siti Sariroh, M.H.
Yuli Indarti S.KM., M.Kes.
Layout Isi & Cover : Moh. Fathoni, M.A.
ISBN :
Cetakan Pertama, 2021
xii+80 hlm, 176 x 250 mm (B5)
Diterbitkan oleh
REKTOR UIN
KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah Swt., yang telah mencurahkan rahmat-Nya
sehingga buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) ABCD yang di-
susun oleh LP2M UIN KH. Achmad Siddiq Jember dapat dijadikan
guideline, baik oleh para mahasiswa maupun Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL), dalam pelaksanaan KKN tahun 2021 ini.
KKN merupakan perwujudan nyata dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat, yang
juga menjadi bagian dari visi dan misi UIN KH. Achmad Siddiq
Jember sebagai perguruan Tinggi Agama. Sebagai salah satu bentuk
pengabdian kepada masyarakat, KKN memiliki posisi strategis, baik
dalam aspek kepentingan akademis maupun kepentingan masyarakat.
Oleh karena itu, UIN KH. Achmad Siddiq Jember dituntut secara
terus-menerus meningkatkan peran strategisnya di masyarakat. Apa-
lagi, UIN KH. Achmad Siddiq Jember baru mengalami transformasi
kelembagaan dari IAIN Jember. Jadi, sudah barang tentu, program
pengabdian kepada masyarakat melalui program KKN merupakan
sarana penting dalam mewujudkan peran tersebut. Maka dari itu,
program KKN sudah seharusnya dikembangkan secara dinamis dan
v
KATA PENGANTAR REKTOR UIN KH.ACHMAD SIDDIQ JEMBER
vi
Kata Pengantar
KETUA LP2M
UIN KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER
Bismilllahirrahmanirrahim,
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena
berkat limpahan taufik, hidayah, serta inayah-Nya, akhirnya buku
Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) ABCD ini dapat dirampungkan.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw. yang telah melakukan perubahan mendasar, dari
akhlak madzmumah menuju akhlak mahmudah, dari ketertinggalan
menuju kemajuan, dari kegelapan menuju terang-benderang.
Buku Pedoman KKN ABCD ini bermaksud untuk memberikan
arah dan bahan acuan bagi para mahasiswa dan Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) dalam pelaksanaan KKN berbasis Asset Based Com-
munity Development (ABCD). Kehadiran buku ini setidaknya akan
dapat memudahkan bagi mahasiswa peserta KKN dalam menjalan-
kan program bersama masyarakat, selain sebagai arah untuk mela-
kukan pembimbingan oleh DPL terhadap mahasiswa.
Buku ini berisi panduan praktis sehingga bahasa yang ditam-
pilkan bersifat operasional dengan narasi sederhana sehingga DPL
dan mahasiswa dapat mengikuti model pelaporan dan sistematika
penulisan laporan dengan mudah. Kami terbuka untuk kritik dan
vii
KATA PENGANTAR KETUA LP2M UIN KH.ACHMAD SIDDIQ JEMBER
Ketua LP2M
UIN KH. Achmad Siddiq Jember
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran .................................................................. 3
B. Orientasi dan Langkah-Langkah ....................................... 7
C. Nama dan Status .................................................................. 8
D. Landasan .............................................................................. 9
E. Sifat dan Tujuan ................................................................... 10
F. Sasaran dan Manfaat ........................................................... 11
G. Misi dan Target .................................................................... 13
ix
DAFTAR ISI
x
DAFTAR TABEL & FORMAT PENULISAN
xi
BAB I
Pendahuluan
Bab 1
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dituntut untuk se-
makin aktif terlibat dan melibatkan diri dalam proses-proses peru-
bahan sosial di tanah air menuju terwujudnya tatanan kehidupan
sosial yang demokratis, sejahtera dan berkeadilan. Keadilan, kese-
jahteraan, dan kebebasan dalam berbagai aspek kehidupan secara
dominan masih dinikmati oleh segelintir orang atau kelompok sosial
tertentu saja. Sementara, masyarakat secara mayoritas justru meng-
alami keterpurukan, peminggiran, dan ketidakberdayaan di hadapan
sistem atau struktur sosial yang kapitalistik. PTKI sebagai bagian dari
masyarakat akademik harus memiliki komitmen moral untuk dapat
berperan aktif dalam mendorong transformasi sosial yang berpihak
pada pembelaan mereka yang terlempar atau dilemparkan oleh relasi
yang timpang.
Komitmen tersebut merupakan bagian dari implementasi tri
dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.
Harus diakui bahwa pelaksanaan tri dharma di PTKI masih menitik-
beratkan pada dua dharma lainnya, yakni pendidikan pengajaran
dan penelitian. Sementara dharma pengabdian relatif kurang men-
dapatkan perhatian proporsional dari civitas akademika. Padahal,
3
BAB 1 PENDAHULUAN
4
PEDOMAN KKN ABCD
5
BAB 1 PENDAHULUAN
(bank, rumah sakit, telekomunikasi, kereta api, jalan tol, air bersih,
listrik, minyak bumi, dan lainnya), dijadikannya barang publik men-
jadi barang komersial, yang hanya menguntungkan bagi kekuatan
kapital global.
Ketiga, dampak yang ditimbulkan adalah kemiskinan semakin
meluas, kerusakan lingkungan, konflik budaya, konflik perebutan
sumber daya, menurunnya kualitas kehidupan manusia, dan semakin
terancamnya keberlangsungan kehidupan manusia.
Kecenderungan perubahan nasional dapat diamati melalui indi-
kator sebagai berikut.
1. Semakin melemahnya situasi negara dalam melindungi dan me-
layani hak-hak rakyat, terutama rakyat lemah (powerless).
2. Masa transisi politik dan demokrasi, masih sangat kental dengan
nuansa formalisme dan pragmatisme politik.
3. Meluasnya konflik sosial budaya dan perebutan sumber daya.
4. Merebaknya korupsi, kolusi dan nepotisme.
5. Memudarnya komitmen moral, etika politik dan keteladanan.
6. Rendahnya kualitas kepemimpinan nasional dan daerah, dan
memudarnya kepercayaan publik terhadapnya, termasuk kepada
pimpinan agama.
7. Lambatnya perubahan perilaku birokrasi, dan buruknya pela-
yanan publik.
8. Semakin besarnya pengangguran.
9. Lemahnya supremasi hukum.
10. Tingginya tingkat kejahatan terhadap badan dan barang.
11. Tidak jelasnya arah otonomi daerah.
12. Rusaknya dan semakin terbatasnya daya dukung lingkungan.
6
PEDOMAN KKN ABCD
7
BAB 1 PENDAHULUAN
8
PEDOMAN KKN ABCD
D. LANDASAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilaksanakan berdasarkan lan-
dasan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indo-
nesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 158 Tahun
2012, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5336);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyeleng-
garaan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor16,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
9
BAB 1 PENDAHULUAN
10
PEDOMAN KKN ABCD
1. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk me-
ningkatkan cara bserpikir, pengetahuan, dan keterampilannya,
sehingga dapat menumbuhkan potensi sumber daya dan selan-
jutnya berkembang secara mandiri.
b. Terbentuknya kemampuan dan partisipasi masyarakat di dalam
pembangunan sehingga upaya pembangunan yang berkelanju-
tan khususnya pembangunan di bidang agama dapat terjamin.
11
BAB 1 PENDAHULUAN
2. Bagi Pemerintah
a. Membantu mempercepat proses pembangunan yang dilaksana-
kan oleh pemerintah antara lain dalam meningkatkan sumber
daya manusia.
b. Membuka akses kemitraan dan komunikasi timbal balik antara
perguruan tinggi dengan pemerintah.
3. Bagi Mahasiswa
a. Mendewasakan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta me-
ningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan peng-
kajian, perumusan dan pemecahan masalah secara praktis dan
terpadu.
b. Melatih dan membiasakan mahasiswa menghadapi dan menyele-
saikan permasalahan melalui kerja sama antara bidang keahlian.
c. Mendalami penghayatan dan pengetahuan mahsiswa terhadap
berbagai masalah dalam masyarakat yang sedang melaksnakan
pembangunan khususnya di bidang agama.
12
PEDOMAN KKN ABCD
13
BAB 1 PENDAHULUAN
b. Misi Sosial
Dalam misi sosialnya, Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN KH.
Achmad Siddiq Jember merupakan upaya pemberdayaan potensi
masyarakat ke arah perubahan sosial dan kemandirian.
2. Target
a. Terwujudnya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tereal-
isasi dalam gerak langkah kegiatan pembangunan masyarakat
sehingga dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan
profesionalisme peserta.
b. Menanamkan kesadaran dan meningkatkan upaya pelaksanaan
pembangunan yang bersih dan berwibawa baik dalam bidang
material maupun spiritual.
c. Meningkatkan profesionalisme kerja peserta dengan menghayati
perannya di tengah masyarakat.
14
BAB II
Pelaksanaan
dan Evaluasi
Bab II
TAHAPAN PELAKSANAAN
DAN EVALUASI
A. TAHAP PERSIAPAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada prinsipnya dilakukan melalui
tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi (lihat
lampiran 1). Pada tahap persiapan Lembaga Penelitian dan Pengab-
dian kepada Masyarakat (LP2M) melakukan berbagai langkah:
1. Menyusun Pola Dasar Kuliah Kerja Nyata (KKN) sesuai dengan
Pola Induk Pengembagan PTKI.
2. Menentukan lokasi yang akan ditempati mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata (KKN).
3. Melakukan pendekatan sosial dan berkonsultasi kepada pihak-
pihak baik internal maupun eksternal kampus, dan mengajukan
izin kegiatan kepada kepala wilayah atau daerah lokasi Kuliah
Kerja Nyata (KKN).
4. Melakukan observasi ke daerah lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN)
sebagai studi pendahuluan oleh Panitia Pelaksana Kuliah kerja
Nyata (KKN).
5. Menyusun panduan pelaksanaan berdasarkan pada pola dasar
dan dilengkapi dengan hasil studi pendahuluan dan konsultasi.
17
BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI
B. PESERTA KKN
Untuk dapat mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN
KH. Achmad Siddiq Jember, mahasiswa harus memenuhi berbagai
persyaratan sebagai peserta KKN. Syarat-syarat yang dimaksud ter-
sebut antara lain:
1. Tercatat sebagai mahasiswa aktif UIN KH. Achmad Siddiq Jem-
ber;
2. Telah menempuh minimal 100 SKS mata kuliah teori, yang di-
buktikan dengan transkrip nilai sementara yang disahkan oleh
dosen wali;
3. Memprogram mata kuliah KKN yang ditulis dalam KRS semes-
ter pada periode tersebut;
4. Telah lulus ujian Baca Tulis Qur'an (BTQ) dan/atau dibuktikan
dengan sertifikat BTQ.
5. Mengisi formulir pendaftaran secara online;
6. Menyerahkan print out formulir pendaftaran online sebanyak 1
(satu) lembar;
7. Sehat jasmani dan rohani.
18
PEDOMAN KKN ABCD
19
BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI
C. PEMBEKALAN
Pembekalan merupakan usaha memberikan bekal metodologis
dan keterampilan teknis kepada calon peserta KKN. Pembekalan
tersebut dikemas dalam pendidikan dan pelatihan KKN Asset Based
Community Development (ABCD). Hal ini dilakukan agar mahasiswa
mampu memahami langkah-langkah dan posisi mereka sebagai fasi-
litator, katalisator, inisiator, dan dinamisator.
Adapun materi pembekalan KKN meliputi hal-hal sebagai beri-
kut.
1. Landasan Konsep dan Prinsip ABCDS
a. Konsep ABCD
b. Prinsip ABCD
20
PEDOMAN KKN ABCD
21
BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI
22
PEDOMAN KKN ABCD
23
BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI
1. Aspek Penilaian
Penilaian yang dimaksud adalah aspek-aspek tertentu yang di-
tunjukkan oleh mahasiswa peserta KKN dalam melaksanakan proses
KKN. Penilaian ini dimaksudkan untuk memberikan angka prestasi
terhadap aspek-aspek yang dinilai sesuai dengan status KKN dalam
kurikulum yang bersifat intrakurikuler.
24
PEDOMAN KKN ABCD
2. Bobot Penilaian
Nilai (N) masing-masing aspek seperti tertera pada penjelasan
sebelumnya, memiliki bobot sebagai berikut:
a. Aspek Pembekalan
1) NP1 = Nilai keaktifan, bobot 1.
2) NP2 = Nilai kedisiplinan, bobot 1.
3) NP3 = Nilai Penguasaan materi, bobot 2.
4) NP4 = Nilai kemampuan praktik lapangan, bobot 2.
5) NP = Nilai akhir aspek pembekalan.
25
BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI
26
PEDOMAN KKN ABCD
27
BAB III
Model KKN ABCD
Bab III
KKN MODEL ABCD
31
BAB III MODEL KKN ABCD
2. Prinsip ABCD
a. Setengah Terisi Berarti Lebih Berarti (Half Full Half
Empty)
Dalam perspektif ABCD, melihat “gelas setengah penuh, dan
bukan gelas setengah kosong” diartikan bahwa masalah pada bagian
gelas yang kosong dan bagian gelas yang terisi adalah aset. Gelas
setengah penuh mewakili gagasan bahwa komunitas memiliki banyak
kekuatan dan kemampuan. Gelas setengah penuh berarti ada sesuatu
yang harus dikerjakan. Jadi, bukan mengatasi permasalahan dengan
melihat kebutuhan dan defisit (apa yang kurang), tetapi dengan me-
metakan karunia yang ada pada setiap individu dan komunitas.
32
PEDOMAN KKN ABCD
c. Partisipasi (Participatory)
Partisipasi ialah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang
terhadap pencapaian tujuan. Partisipasi berarti peran serta seseorang
atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam
bentuk pernyataan maupun alam bentuk kegiatan dengan memberi
masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi,
33
BAB III MODEL KKN ABCD
d. Kemitraan (Partnership)
Seperti disebutkan sebelumnya, prinsip ABCD menganggap
setiap orang mempunyai bakat dan keterampilan. Dengan menguta-
makan kekuatan relasional, pendekatan ABCD melampaui individu
dan kapasitas mereka. Kekuatan hubungan cenderung diremehkan
dalam masyarakat padahal relasi tersebut menghadirkan kekuatan
yang luar biasa dan seringkali belum dimanfaatkan untuk kebaikan
sehingga menjadi sumber energi dalam kegiatan sosial. Kekuatan
relasional memungkinkan pelipatgandakan kapasitas individu sebab
seseorang tidak dapat melakukannya sendiri dan perlu dilakukan
bersama, untuk mewujudkan visi.
Partnership mengandung pengertian adanya interaksi dan inter-
relasi minimal antara dua pihak atau lebih di mana masing-masing
pihak merupakan "mitra” atau "partner”. Kemitraan adalah proses
pencarian atau perwujudan bentuk-bentuk kebersamaan yang saling
menguntungkan dan saling mendidik secara sukarela untuk men-
capai kepentingan bersama. Salah satu tantangan dalam pendekatan
34
PEDOMAN KKN ABCD
35
BAB III MODEL KKN ABCD
36
PEDOMAN KKN ABCD
37
BAB III MODEL KKN ABCD
B. PEMETAAN ASET
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008), aset adalah sesuatu
yang memiliki nilai tukar, modal, dan kekayaan. Aset merupakan
sumber daya yang dimiliki seseorang/komunitas sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat di masa depan diharapkan
akan diperoleh (Martani, 2012).
38
PEDOMAN KKN ABCD
39
BAB III MODEL KKN ABCD
1. Aset Individu
Pemetaan aset individu adalah kegiatan menginventaris penge-
tahuan (knowledge), kecerdasan rasa (empathy), dan keterampilan
(skill) individu yang dimiliki setiap warga dalam suatu komunitas.
Hasil pemetaan aset perorangan yang disusun berdasarkan kategori
tertentu dijadikan sebagai direktori aset perorangan yang bertujuan
agar memudahkan pencarian aset yang dibutuhkan untuk pengem-
bangan suatu komunitas. Pendekatan lain dalam pengelompokan aset
suatu skill perorangan dapat dilihat dari segi:
a. Skill yang berhubungan dengan kemasyarakatan. Misalnya, kete-
rampilan dalam memimpin suatu masyarakat, keterampilan
berkomunikasi dengan berbagai kelompok masyarakat seperti
kelompok remaja, usia lanjut, dan sebagainya.
c. Skill yang terkait kewirausahaan. Misalnya, keterampilan dalam
mengelola suatu usaha, keterampilan permasaran, keterampilan
yang berhubungan dengan negosiasi dengan pihak supplier.
d. Skill yang terkait seni dan budaya. Misalnya, keterampilan atau
kerajinan tangan, menari, bermain teater, dan bermain musik.
40
PEDOMAN KKN ABCD
2. Aset Sosial
Pemetaan aset sosial atau bisa juga disebut modal sosial adalah
kegiatan menginventaris asosiasi dan institusi yang ada pada suatu
komunitas atau masyarakat. Modal sosial terdiri dari modal sosial fisik
(asosiasi dan institusi) dan modal sosial non-fisik (interaksi sosial).
Modal sosial non-fisik mencangkup ikatan silaturahmi (arisan, pen-
gajian, majelis taklim, dan lain-lain) dan wujud gotong royong warga
41
BAB III MODEL KKN ABCD
42
PEDOMAN KKN ABCD
3. Aset Fisik
Aset fisik (physical assets) adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan aset berwujud yang ada pada lokasi mitra. Aset ini
mewakili unsur bangunan (seperti perumahan, pasar, sekolah, rumah
sakit, dan sebagainya), infrastruktur dasar (seperti jalan, jembatan,
jaringan air minum, jaringan telepon, dan sebagainya). Untuk meme-
takan aset fisik, dapat dilakukan bersama masyarakat mitra. Hasil
pemetaan aset fisik seperti gambar berikut ini.
43
BAB III MODEL KKN ABCD
44
PEDOMAN KKN ABCD
45
BAB III MODEL KKN ABCD
(a)
(b)
46
PEDOMAN KKN ABCD
6. Aset Ekonomi
Aset ekonomi suatu masyarakat di wilayah tertentu dapat di-
kelola dengan pendekatan Leaky Bucket (ember bocor). Dalam suatu
wilayah arus pemasukan dan arus keluar roda perekonomian dapat
diidentifikasi bersamaan. Roda perekonomian wilayah yang baik se-
jatinya memiliki arus pemasukan yang lebih tinggi dan minim arus
keluar. Jika arus keluar lebih tinggi dibandingkan arus pemasukan,
maka suatu wilayah tersebut akan sulit berkembang. Hal ini karena
uang banyak yang bocor menuju luar wilayah. Oleh karena itu, pen-
dekatan Leaky Bucket dapat membantu mengidentifikasi: (1) arus
masuk perekonomian, 2) arus yang ada di dalam, dan 3) arus keluar.
47
BAB III MODEL KKN ABCD
48
PEDOMAN KKN ABCD
6. DESTINY 5. DEFINE
49
BAB III MODEL KKN ABCD
50
PEDOMAN KKN ABCD
MINGGU KE-1
interview individual
skill inventory,
analisa sirkulasi
keuangan
masyarakat
51
BAB III MODEL KKN ABCD
MINGGU KE-2
Tahap Tujuan Kegiatan Alat/Media Bukti
Mengetahui Mensosial- Low hanging Foto dan
aset yang isasikan hasil fruit, diagram hasil FGD
dimiliki pemetaan venn, diagram
aset kepada alur
masyarakat
Design
Mengidentifi- Mengidenti-
kasi Peluang fikasi peluang
dan kemitraan
Pembentukan Tabel
core group program
kerja
MINGGU KE-3
prioritas monitoring/
program kerja program pili- evaluasi, desain
han masyarakat program kerja
MINGGU KE-4
52
PEDOMAN KKN ABCD
1. Definisi
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan peng-
ukuran kemajuan atas tujuan dari program. Monitoring mengamati
perkembangan pelaksanaan rencana suatu kegiatan, mengidentifi-
kasi dan mengantisipasi permasalahan yang terjadi atau mungkin
akan terjadi dalam pelaksanaan program/kegiatan (Nurdiyanah, et
al., 2016). Evaluasi merupakan proses mencari sesuatu yang berharga
(worth). Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi ten-
tang program, hasil produksi, serta prosedur tertentu (Worthen &
Sanders, 1979)
Dengan demikian monitoring berfokus untuk melihat apakah
program yang dikerjakan telah sesuai dengan perencanaan di awal
program (are we doing what we said we would do?). Evaluasi berfokus
untuk menilai dampak dari program yang dikerjakan serta menilai
53
BAB III MODEL KKN ABCD
54
PEDOMAN KKN ABCD
2. Tujuan
Tujuan dilakukannya monitoring dan evaluasi adalah:
a. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan telah
sesuai dengan rencana (telaah kinerja);
b. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung diatasi;
c. Melakukan penilaian apakah pelaksanaan aktivitas sudah tepat
dalam mencapai tujuan (telaah pencapaian).
55
BAB III MODEL KKN ABCD
56
PEDOMAN KKN ABCD
57
BAB III MODEL KKN ABCD
Kualitas Penilaian
Komponen Baik
Uraian Kurang Cukup Baik
Sekali
Keterlibatan
perempuan dan
Partisipasi kelompok marjinal,
dan warga selama
proses dilakukan.
Perubahan Lebih menghargai
pola pikir kekuatan unik
Munculnya
Kemitraan kemitraan antar
asosiasi dan institusi
Warga masyarakat
Inisiasi dan
menjadi pelaku
kepemilikan
perubahan
Berkurangnya
Kemandi- kebergantungan
rian masyarakat pada
pihak eksternal
Adanya rencana
Keberlanju-
tindak lanjut yang
tan program
dikelola warga
58
PEDOMAN KKN ABCD
Teknik
Komponen Skor Instrumen Penilai
Penilaian
Praktik
Kinerja
lapangan
A.Pembekalan KKN 10* Kehadiran, DPL
partisipasi, Observasi
keaktifan
Penilaian Teman
sikap sejawat
B. Pelaksanaan KKN 30* DPL
Praktik
Kinerja
lapangan
C. Pelaporan Kelompok Project
40* Kinerja DPL
(tertulis/ presentasi/video) performance
D. Fieldnote Project
20* Kinerja DPL
(individu) performance
59
BAB III MODEL KKN ABCD
Kelompok : ………………..
Dusun/Desa : ………………..
Kecamatan : ………………..
DPL : ………………..
KOMPONEN TOTAL
NO. NIM NAMA
A B C D NILAI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst.
(tanda tangan)
Nama DPL
NIP/NIDN. ………….
60
BAB IV
Format Laporan
Bab IV
FORMAT LAPORAN
A. KETENTUAN UMUM
Setelah kegiatan KKN selesai dilaksanakan, masih ada kewajiban
yang harus segera dipenuhi, yaitu membuat laporan. Laporan yang
berisi kegiatan secara keseluruhan tersebut disusun dengan meng-
ikuti format penulisan yang disusun oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN KH. Achmad Siddiq
Jember.
Dalam membuat laporan pelaksanaan KKN, peserta (individu/
kelompok) harus memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai beri-
kut:
1. Laporan diketik pada kertas ukuran A4, 70 gram, dengan margin
kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 4 cm dan bawah 3 cm.
2. Menggunakan huruf Times New Roman, ukuran 12, dengan jarak
1,5 spasi.
3. Penulisan laporan secara umum menggunakan pedoman penu-
lisan karya ilmiah UIN KH. Achmad Siddiq Jember.
4. Sampul laporan menggunakan warna hijau.
63
BAB IV FORMAT LAPORAN
64
PEDOMAN KKN ABCD
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Profil Masyarakat Desa
Bagian ini berisi deskripsi atau gambaran masyarakat lokasi
KKN. Deskripsi berupa 1) topografi, 2) peta dan data wilayah, 3)
sejarah desa, 4) data kependudukan masyarakat di lokasi KKN
dan 5) data-data lainnya yang diperlukan sebagai konteks lapo-
ran KKN.
65
BAB IV FORMAT LAPORAN
B. Pelaksanaan Kegiatan
Bagian ini berisi laporan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan selama program KKN dilaksanakan. Laporan ini
memuat proses pelaksanaan yang dibuktikan dengan berjalan-
nya kegiatan, waktu, biaya, dokumentasi, pihak-pihak yang di-
libatkan, dan sebagainya, termasuk kendala atau hambatan yang
terjadi ketika pelaksanaan kegiatan, dan langkah-langkah solutif
yang dilakukan untuk mengatasinya.
66
PEDOMAN KKN ABCD
D. Evaluasi Kegiatan
Bagian ini meliputi evaluasi terhadap kegiatan mulai dari
proses perencanaan, pelaksanaan, hasil dan dampak yang ter-
jadi terhadap potensi-potensi dan aset-aset yang ada di dalam
masyarakat. Evaluasi berupa uraian tentang relevansi kegiatan
dalam kaitannya dengan dampak dan arah perubahan (atau
tidak adanya perubahan), tentang relevansi dan optimalisasi
langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi kendala yang
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran Fieldnote
2. Lampiran Daftar Hadir (Presensi)
3. Lampiran Foto-foto Dokumentasi Kegiatan
4. Lampiran-lampiran lain dst. (yang diperlukan)
67
BAB IV FORMAT LAPORAN
(Judul Program/Kegiatan)
Oleh :
Ketua : …………
NIP : …………
Anggota :
1. ………. (NIM ……….)
2. ………. (NIM ……….)
3. ………. (NIM ……….)
4. Dst.
68
PEDOMAN KKN ABCD
Hari : ……………
Tanggal : ……………
Bulan : ……………
Tahun : ……………
Oleh:
1. ………. (NIM ……….)
2. ………. (NIM ……….)
3. ………. (NIM ……….)
4. Dst.
Mengetahui,
Ketua LP2M IAIN Jember Kepala Desa …………....
69
BAB IV FORMAT LAPORAN
70
PEDOMAN KKN ABCD
FIELDNOTE KEGIATAN
MAHASISWA PESERTA KKN
Dokumentasi
Deskripsi (dokumentasi
(diisi dengan peran peran maha-
Tahapan
No. Kegiatan Waktu tiap mahasiswa siswa dalam
Kegiatan
dalam tahapan melaksanakan
kegiatan) tahapan
kegiatan)
a.
b.
1
c.
dst.
a.
b.
2
c.
dst.
a.
b.
3
c.
dst.
dst.
Catatan:
Fieldnote dibuat oleh setiap mahasiswa Peserta KKN. Fieldnote dapat
dibuat dalam bentuk tabel atau bentuk deskriptif sesuai dengan poin-
poin yang dianggap penting untuk dilaporkan.
71
BAB IV FORMAT LAPORAN
72
PEDOMAN KKN ABCD
JUDUL ARTIKEL
(Judul ringkas, padat, dan jelas mewakili isi artikel,
serta tidak lebih dari 18 kata)
Nama Penulis
UIN KH. Achmad Siddiq Jember
alamat.email@email.com
Abstrak (Abstract):
Abstrak memuat uraian singkat, padat, dan jelas mengenai
pentingnya pemilihan tema/topik artikel, metode dan pen-
dekatan yang digunakan, hasil analisis, dan kesimpulan.
Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Panjang abstrak ditulis 250-500 kata.
Kata Kunci (Keywords): Kata kunci berisi kata atau frasa istilah
pokok yang digunakan dalam artikel. Minimal kata kunci 4-6
kata atau frasa.
Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi 1) uraian pengantar dan identi-
fikasi tentang perlunya atau pentingnya topik atau tema kajian
yang dipilih. 2) Jelaskan alasan memilih judul, baik objek kajian
dan relevansi teori, metode atau pendekatan yang digunakan.
73
BAB IV FORMAT LAPORAN
Pembahasan
Bagian ini merupakan inti artikel, yang memuat analisis
atau aplikasi teori, metode, pendekatan yang relevan tersebut.
Hasil analisis ditulis dengan runtut dan sistematis yang dapat
berupa sub-sub bagian (sub-judul) jika dianggap perlu.
Format penulisan sub-bagian atau judul, penomoran, kuti-
pan, dan referensi catatan kaki (footnote) disesuaikan dengan
template jurnal publikasi yang dituju. Panjang pembahasan
sekitar 10-20 halaman atau 3.000-7.000 kata.
Simpulan
Bagian ini berisi hasil dari analisis yang terlah dilakukan
sebagaimana rumusan masalah dan hipotesis. Penulisan simpu-
lan hendaknya tidak mengulangi dan/atau copy-paste kalimat
atau paragraf baik yang telah ditulis dalam bagian abstrak, pen-
dahuluan, ataupun dalam pembahasan. Hindari pula penulisan
simpulan yang menggunakan poin-poin numbering (penomo-
74
PEDOMAN KKN ABCD
Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi referensi yang digunakan dalam
penulisan artikel. Hindari pencantuman referensi yang tidak
digunakan dalam penulisan baik dalam bagian pendahuluan
maupun pembahasan. Referensi dapat berupa bentuk apapun
termasuk buku, artikel jurnal, prosiding, majalah, surat kabar,
media cetak atau online, wawancara, data observasi, foto, pod-
cast, video, dan sebagainya. Format penulisan daftar pustaka
sesuaikan dengan template jurnal yang dituju.
75
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
79
DAFTAR PUSTAKA
80