MAGANG BERSERTIFIKAT
BIDANG RUMAH SWADAYA
2023
Pengarah:
Ir. K.M. Arsyad, M.Sc.
Direktur Rumah Swadaya
Penanggung Jawab:
Ir. Sutji Mintarti, M.T.
Kepala Subdirektorat
Pembinaan Teknis Rumah Swadaya
Tim Penyusun:
Dina Nuzulia, S.T., M.Eng.
Arina Fatchurrochmah, S.T.
Resya Wulaningsih, S.T., M.Ars.
Didit Setiawan, S.T.
Widya Ayu Anindita, S.Ars.
Ni Wayan Primastuti, S.Ars.
Fatimah Indonesia Saffana Zayn, S.Ars.
Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang telah diluncurkan oleh
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merupakan bentuk komitmen
dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, berdaya saing
tinggi, relevan seiring dengan kebutuhan zaman, lebih lanjut siap menjadi pemimpin
yang memiliki semangat kebangsaan yang tinggi. Pelibatan mahasiswa dalam
program Direktorat Rumah Swadaya sejalan dengan hal tersebut, mahasiswa dapat
berinteraksi langsung dengan masyarakat Penerima BSPS serta bersama-sama
melakukan penyuluhan dan bantuan teknis kepada masyarakat umum lainnya
melalui KRS.
Modul Kegiatan Magang Bersertifikat Bidang Rumah Swadaya ini disusun sebagai
pedoman bagi Mentor dan Mentee dalam kegiatan magang pada pendampingan
peningkatan kualitas dan pemberdayaan rumah swadaya. Modul Kegiatan ini
memuat ketentuan umum (kegiatan, posisi magang, ketentuan Mentor, dan
ketentuan Mentee) hingga tahapan penyelenggaraan kegiatan.
Kami berharap dengan adanya modul ini, seluruh pihak yang terlibat, terutama
mentor dan mahasiswa, dapat lebih memahami dan melaksanakan kegiatan MBKM
dengan lebih terstruktur dan sesuai dengan harapan serta kompetensi yang
diharapkan oleh Kemendikbudristek, khususnya pihak Kampus Merdeka, Universitas,
dan kami sendiri dari Kementerian PUPR sebagai mitra Kampus Merdeka.
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................. 7
PB Penerima Bantuan
RA Rapid Assessment
Pengguna utama modul ini adalah Mentee dan Mentor Magang Bersertifikat Bidang
Rumah Swadaya. Untuk menggunakan panduan ini secara efektif, perlu untuk
memahami poin-poin berikut ini:
1. Pahami dengan pasti maksud dan tujuan Magang Bersertifikat Bidang Rumah
Swadaya,
2. Pahami dengan pasti kedudukan, tugas pokok dan fungsi Mentee dan Mentor
dalam pelaksanaan kegiatan Magang Bersertifikat Pendampingan Peningkatan
Kualitas dan Pemberdayaan Bidang Rumah Swadaya,
3. Pahami dengan benar bahwa Mentee harus melaksanakan pekerjaan sesuai
arahan Mentor untuk mendukung pencapaian kompetensi yang diharapkan dan
tugas utama Mentor adalah memberikan dukungan pembinaan dan fasilitasi
dalam mengakses berbagai sumber daya untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan,
4. Pahami dengan benar bahwa output dari kegiatan magang bersertifikat adalah
mengembangkan kemampuan Mentee baik hard-skill maupun soft-skill untuk
menghadapi perubahan dan revolusi 4.0.
5. Pahami dengan benar bahwa outcome dari Kegiatan Magang Bersertifikat Bidang
Rumah Swadaya adalah membentuk generasi muda yang tanggap, cekatan,
mampu bekerja cerdas, bersih dari KKN, serta siap terjun ke dunia kerja yang
sesungguhnya,
6. Pahami dengan benar bahwa Mentor tidak hanya membimbing melainkan
menjadi panutan juga bagi Mentee,
7. Sadari bahwa Mentee telah diseleksi dalam posisi-posisi yang ditentukan sesuai
kriteria, sehingga jobdesk kegiatan yang diberikan agar mendukung kompetensi
yang ingin dikembangkan dan target capaian dalam posisi yang telah ditetapkan.
3. Peran dan tugas Mentor dalam pembinaan Mentee yang mengikuti kegiatan
Magang Bersertifikat Bidang Rumah Swadaya.
Periode Kegiatan
16 Februari 2023 On-boarding mahasiswa (mulai kegiatan magang)
1. 2.
Pendampingan Kegiatan Penyuluhan
Rumah Layak Huni
Bantuan Stimulan
melalui Klinik Rumah
Perumahan Swadaya
Swadaya (KRS)
(BSPS)
Kegiatan magang pada program Kegiatan magang pada
BSPS terdiri dari: program KRS yaitu
Kegiatan yang dilakukan oleh Mentee adalah mengikuti dan berperan aktif dalam
pelaksanaan BSPS, mulai dari pendataan rumah tidak layak huni, pemberdayaan
masyarakat hingga pembangunan rumah menjadi layak huni.
KRS adalah bantuan pemerintah berupa layanan informasi dan bantuan teknis bagi
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam
pemenuhan rumah layak huni secara swadaya (Permen PUPR No. 7/2022). Output
dari kegiatan KRS adalah peningkatan kapasitas dan keswadayaan masyarakat untuk
mewujudkan rumah layak huni secara swadaya.
Lokasi kegiatan Penyuluhan Rumah Layak Huni melalui Klinik Rumah Swadaya oleh
mahasiswa peserta magang tersebar di 10 kota di Balai Pelaksana Penyediaan
Perumahan (BP2P) sebagai berikut:
1. Kota Medan, Sumatera Utara (BP2P Sumatera II);
2. Kota Pekanbaru, Riau (BP2P Sumatera III);
Output dari kegiatan Klinik Rumah Swadaya adalah layanan kepada masyarakat
tentang:
1. Memahami rumah layak huni;
2. Peduli akan pentingnya rumah layak huni;
3. Bantuan teknis untuk mewujudkan rumah layak huni; dan
4. Masyarakat mampu melakukan asesmen mandiri rumah dan lingkungannya.
Kriteria peserta magang pada kegiatan Klinik Rumah Swadaya adalah sebagai berikut:
Rincian kegiatan yang dilakukan oleh Mentor antara lain sebagai berikut:
c. Belajar mandiri
a. SIRUS
b. e-BSPS
c. ArcGIS
d. e-RTLH
e. Rapid Assessment dan QAQC
4.1.2. Pelaksanaan
Kegiatan
Tahapan
No. Output
BSPS
Teknik Pemberdayaan
● Data kebutuhan
perbaikannya
● Memastikan jumlah
bahan bangunan dan
dana bantuan sebesar
50% dari total jumlah
bantuan
11. Pelaksanaan ● Cek komponen yang ● Melakukan rembuk ● Rumah layak huni
Konstruksi akan diperbaiki KPB pada progres
● Cek campuran beton pembangunan pada
jika menggunakan masing-masing
struktur beton anggota kelompok
● Cek kualitas kayu untuk ● Memberikan alternatif
komponen struktur jika solusi jika salah satu
menggunakan struktur anggota kelompok
kayu mengalami
● Cek pemasangan keterlambatan
pembesian (jarak begel, ● Penguatan kelompok
panjang penyaluran dengan mendorong
sebesar 40D, jarak anggota kelompok
selimut beton) aktif sesuai dengan
● Pemasangan angkur tugas dan fungsinya
pada pondasi dengan ● Membantu dalam
sloof, dinding dengan pengambilan
kolom, dan ikatan dokumentasi foto
kuda-kuda dengan untuk kelengkapan
kolom form Rapid
● Memastikan jarak Assessment
sumber air dengan
tanki septik minimal
10m
● MCK yang dibangun
dapat berfungsi
● Melakukan penilaian
kualitas dengan form
Rapid Assessment
● Melakukan perhitungan
progres fisik
Dalam hal terdapat kegiatan yang sudah terlaksana di lokasi penempatan sebelum
Mentee sampai ke lokasi, Mentor dapat melakukan penyesuaian dengan tetap
memperhatikan target kompetensi yang diharapkan. Penyesuaian yang dapat
dilakukan yaitu i) penyesuaian jadwal dan ii) penyesuaian lokasi penempatan dengan
memprioritaskan lokasi terdekat berdasarkan jarak dari lokasi penempatan awal.
4.1.3. Pelaporan
a. Gambaran umum;
b. Rekapitulasi progres pelaksanaan magang setiap Mentee;
c. Hasil evaluasi sementara terhadap kinerja Mentee; dan
d. Identifikasi kendala pada Tahapan Pelaksanaan magang.
b. Evaluasi Berkala
Aspek penilaian Mentee yang diberikan oleh Mentor selama pelaksanaan magang
digambarkan pada tabel di bawah ini.
1. Perencanaan Mahasiswa mampu: Peserta mempelajari kriteria rumah layak huni, Overview oleh mentor 0-100
Penyelenggaraan 1. Memahami program BSPS gambaran kondisi lingkungan masyarakat dan fasilitator,
BSPS 2. Memahami aturan teknis yang menjadi sasaran program bantuan rumah brainstorming ,serta
penyelenggaraan BSPS swadaya, dan perencanaan perihal tahapan diskusi kelompok secara
3. Melakukan pendampingan penyusunan yang akan dilakukan sebelum terjun ke hybrid
rencana pelaksanaan tahapan program lapangan
BSPS
2. Pendampingan Mahasiswa mampu melakukan: Peserta melakukan pendampingan secara Observasi langsung, 0-100
teknis 1. Pendampingan teknis membangun langsung dalam proses penilaian kualitas Ketepatan dan
pelaksanaan BSPS rumah layak huni rumah eksisting, sosialisasi dan penyuluhan, kecermatan dalam
2. Pendampingan penyiapan masyarakat verifikasi penerima bantuan, penyusunan menganalisis kesesuaian
3. Perancangan rumah layak huni sesuai rencana teknis (gambar teknis & RAB) rumah pelaksanaan setiap
sosial budaya dan kearifan local sederhana, penyesuaian RAB dengan hasil tahapan dan dapat
identifikasi swadayaan, perhitungan bahan menyelesaikan masalah
4. Penyusunan RAB
bangunan yang akan dibeli, pemeriksaan yang ditemukan selama
5. Identifikasi kelayakan/ kerusakan
kualitas bahan dan material, pemilihan tukang proses berlangsung
rumah
yang berkualitas.
6. Identifikasi keswadayaan masyarakat
7. Penilaian rumah layak huni
3. Pemantauan & Mahasiswa mampu melakukan: Mahasiswa melakukan pengawasan pekerjaan Ketepatan dan 0-100
Evaluasi 1. Pemantauan penyelenggaraan BSPS fisik melalui pemantauan terhadap seluruh kecermatan dalam
sesuai tahapannya; proses pelaksanaan kegiatan, kuantitas/ memantau setiap
2. Menemukenali masalah dan potensi di kualitas keluaran secara langsung dan secara tahapan dan menilai
tidak langsung (aplikasi sirus, e-bsps), menilai kesesuaian tahapan,
lapangan dan alternatif solusinya; kualitas konstruksi melalui Rapid Assessment kendala, dan potensi
3. Evaluasi terhadap kinerja kegiatan dan dan evaluasi capaian kegiatan terhadap yang dapat didorong/
kinerja pelaku kegiatan, tingkat keswadayaan masyarakat dan capaian dikembangkan
rumah layak huni.
4. Pendampingan Mampu melakukan pendampingan kepada Peserta melakukan pendampingan secara Kelengkapan laporan 0-100
Penyusunan masyarakat dalam penyusunan laporan langsung kepada penerima bantuan dalam sesuai format yang
Laporan Kegiatan kegiatan BSPS penyusunan dokumentasi, kartu kendali berlaku dalam petunjuk
konstruksi mandiri, laporan penggunaan dana, teknis kegiatan BSPS
BSPS
laporan progres konstruksi, laporan QAQC, dan ketepatan waktu
dsb. dilengkapi dengan dokumen administrasi penyampaian laporan
kelengkapan untuk dilaporkan kepada
fasilitator dan koordinator kabupaten/kota.
5. Pelaporan Mampu membuat logbook harian serta Peserta akan diminta untuk menulis logbook Catatan logbook harian, 0-100
Magang skema ringkas proses selama 5 bulan harian tentang apa yang mereka lakukan dan asistensi dengan
magang sehingga dapat dipelajari oleh alami sepanjang program, secara rutin mentor, proses
semua pihak mendiskusikannya di dalam kelompok, dan pemaparan dan diskusi
pada akhirnya membuat laporan atau secara hybrid dengan
presentasi untuk memaparkan keseluruhan beberapa pihak yang
proses magang yang telah dilakukan terlibat
6. Kemampuan Mahasiswa mampu melakukan: Peserta melakukan manajemen kerja, Pengamatan mentor 0-100
Manajemen dan 1. Kerja sama dalam tim mengembangkan kemampuan diri, serta dan kepuasan fasilitator,
Pengembangan 2. Berinteraksi menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan tim, penerima bantuan, penerima bantuan,
lingkungan masyarakat maupun masyarakat. masyarakat serta pihak
Diri
3. Memiliki etika dan budaya kerja lain terhadap kinerja
mahasiswa.
4. Memiliki kreativitas dalam penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan
5. Inisiatif dan pengembangan diri
6. Berpikir kritis
Nilai berada dalam rentang angka 0-100 dimana nilai 60 merupakan batas kelulusan (atau setara dengan nilai C pada Perguruan
Tinggi).
1. Perencanaan Mahasiswa mampu: Peserta mempelajari kriteria penerima Overview oleh mentor 0-100
Penyelenggaraan 1. Memahami program BSPS bantuan, gambaran kondisi lingkungan dan fasilitator,
BSPS 2. Memahami aturan teknis masyarakat yang menjadi sasaran , dan brainstorming,serta
penyelenggaraan BSPS perencanaan perihal tahapan yang akan diskusi kelompok secara
3. Melakukan pendampingan penyusunan
dilakukan sebelum terjun ke lapangan hybrid
rencana pelaksanaan tahapan program
BSPS
2. Pendampingan Mahasiswa mampu melakukan: Peserta melakukan pendampingan secara Observasi langsung, 0-100
pemberdayaan 1. Pendampingan pemberdayaan langsung dalam proses penilaian syarat Ketepatan dan
masyarakat masyarakat penerima BSPS penerima bantuan, sosialisasi dan kecermatan dalam
2. Pendampingan penyiapan masyarakat penyuluhan, verifikasi penerima bantuan, menganalisis dan
3. penguatan kapasitas kelompok pendampingan kelompok penerima menyelesaikan masalah
bantuan, penyaluran dan pelaksanaan yang ditemukan selama
4. Identifikasi keswadayaan masyarakat
bantuan, hingga tahap pengawasan dan proses berlangsung
5. Upaya peningkatan keswadayaan
pengendalian
masyarakat
Peserta juga melakukan kegiatan untuk
6. Analisis dan sintesis permasalahan sosial
memberikan motivasi dalam mendorong
dalam pelaksanaan
penerima bantuan dalam rangka peduli
terhadap peningkatan kualitas rumah
Selanjutnya peserta memotivasi dan
mendorong masyarakat untuk mencari
peluang keswadayaan
3. Pemantauan & Mahasiswa mampu melakukan: Mahasiswa melakukan pemantauan Ketepatan dan 0-100
Evaluasi 1. Pemantauan penyelenggaraan BSPS terhadap seluruh proses pelaksanaan kecermatan dalam
sesuai tahapannya kegiatan, kuantitas/ kualitas keluaran secara menganalisis dan
2. Menemukenali masalah dan potensi di langsung (uji petik/sampel) dan secara tidak menyelesaikan masalah
lapangan dan alternatif solusinya langsung (aplikasi sirus, ebsps). Mahasiswa yang ditemukan selama
3. Evaluasi terhadap kinerja kegiatan dan juga melakukan evaluasi kinerja kegiatan proses berlangsung
kinerja pelaku kegiatan (penerima terhadap tingkat keswadayaan masyarakat
bantuan, tukang, TFL, Korkab) dan capaian rumah layak huni.
4. Pendampingan Mampu melakukan pendampingan kepada Peserta melakukan pendampingan secara Kelengkapan laporan 0-100
Penyusunan masyarakat dalam penyusunan laporan langsung kepada penerima bantuan dalam sesuai format yang
Laporan Kegiatan kegiatan BSPS penyusunan dokumentasi, kartu kendali berlaku dalam petunjuk
konstruksi mandiri, laporan penggunaan teknis penyelenggaraan
BSPS
dana, laporan progres konstruksi, laporan kegiatan BSPS dan
QAQC, dsb. dilengkapi dengan dokumen ketepatan waktu
administrasi kelengkapan untuk dilaporkan penyampaian laporan
kepada fasilitator dan koordinator
kabupaten/kota.
5. Pelaporan Mampu membuat logbook harian serta Peserta akan diminta untuk menulis logbook Catatan logbook harian, 0-100
magang skema ringkas proses selama 5 bulan harian tentang apa yang mereka lakukan asistensi dengan
magang sehingga dapat dipelajari oleh dan alami sepanjang program, secara rutin mentor, proses
semua pihak mendiskusikannya di dalam kelompok, dan pemaparan dan diskusi
pada akhirnya membuat laporan atau secara hybrid dengan
presentasi untuk memaparkan keseluruhan beberapa pihak yang
proses magang yang telah dilakukan terlibat
6. Kemampuan Mahasiswa mampu melakukan: Peserta melakukan manajemen kerja, Pengamatan mentor 0-100
Manajemen dan 1. Kerja sama dalam tim mengembangkan kemampuan diri, serta dan kepuasan fasilitator,
Pengembangan 2. Berinteraksi menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan tim, penerima bantuan, penerima bantuan,
lingkungan masyarakat maupun masyarakat. masyarakat serta pihak
Diri
3. Memiliki etika dan budaya kerja lain terhadap kinerja
mahasiswa.
4. Memiliki kreativitas dalam penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan
5. Inisiatif dan pengembangan diri
6. Berpikir kritis
Nilai berada dalam rentang angka 0-100 dimana nilai 60 merupakan batas kelulusan (atau setara dengan nilai C pada Perguruan
Tinggi).
Rincian kegiatan yang dilakukan oleh Mentor antara lain sebagai berikut:
d. Asesmen awal
Pengenalan aplikasi dapat melibatkan tim Tenaga Ahli atau pelaksana KRS yang
telah ditetapkan pada setiap Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan. Aplikasi
yang dikenalkan adalah:
a. Situs Klinik Rumah Swadaya (krs.perumahan.pu.go.id)
b. e-RTLH
f. Mobilisasi Mentee
a. rincian kegiatan Penyuluhan Rumah Layak Huni melalui Klinik Rumah Swadaya
sesuai Tabel 3.3; dan
b. rencana linimasa kegiatan Klinik Rumah Swadaya.
4.2.3. Pelaporan
a. Gambaran umum;
b. Rekapitulasi progres pelaksanaan magang setiap Mentee;
c. Hasil evaluasi sementara terhadap kinerja Mentee;
d. Identifikasi kendala pada Tahapan Pelaksanaan magang; dan
e. Dokumentasi kegiatan.
b. Evaluasi Berkala
Mentor melakukan evaluasi secara berkala yakni mingguan dan bulanan kepada
Mentee.
Aspek penilaian Mentee yang diberikan oleh Mentor selama pelaksanaan magang
digambarkan pada tabel di bawah ini.
1. Perencanaan
Mahasiswa mampu melakukan: Peserta mempelajari kriteria rumah Overview oleh mentor 0-100
Penyelenggaraan layak huni, gambaran kondisi dan fasilitator,
1. Persiapan dan penyusunan rencana kegiatan
Perumahan masyarakat yang menjadi sasaran brainstorming, serta
2. Memahami mekanisme layanan klinik rumah
Swadaya layanan Klinik Rumah Swadaya, dan diskusi kelompok secara
swadaya
mekanisme layanan offline dan online hybrid
2. Penyuluhan dan
Mahasiswa mampu melakukan: Peserta melakukan penyuluhan kepada Observasi langsung, 0-100
Pemberdayaan masyarakat mengenai kriteria rumah ketepatan dan
Rumah Layak Huni 1. Penyuluhan/sosialisasi akan pentingnya rumah
layak huni, dan melayani konsultasi kecermatan dalam
layak huni
seputar pembangunan atau perbaikan memberikan
2. Bimbingan teknis kepada masyarakat yang
rumah sederhana, merancang tipologi penyuluhan kepada
sedang membangun untuk mewujudkan rumah
rumah sederhana dengan luasan masyarakat dalam
layak huni
dibawah 36m2 beserta perhitungan RAB, jumlah peserta,
3. Perancangan rumah sederhana
material bangunan, metode konsultasi dan
4. Perencanaan perbaikan rumah sederhana
pembangunan dan pemeliharaan rumah menyelesaikan masalah
5. Penyusunan RAB dari hasil perancangan dan
sederhana, yang ditemukan selama
perencanaan rumah sederhana
proses berlangsung
6. Pelaporan hasil kegiatan penyuluhan
7. Menyusun media informasi untuk sosialisasi dan
penyuluhan dalam bentuk cetak maupun digital
8. Memotivasi MBR untuk mencari peluang
sumber daya dalam rangka mewujudkan RLH.
3. Perancangan
Mahasiswa mampu melakukan: Peserta mampu mengendalikan hasil Observasi langsung, 0-100
Pembangunan pembangunan dari hasil rancangan ketepatan dan
1. Kesesuaian proses dan hasil pembangunan
Rumah Sederhana bangunan (tahap preliminary/design kecermatan dalam
dengan Perancangan rumah sederhana yang
development) berbagai tipe rumah menganalisis dan
telah dibuat
sederhana (tipe 21, 28, dan 36) serta menyelesaikan masalah
2. Kesesuaian hasil pebingkatan kualitas rumah
melakukan penghitungan rencana yang ditemukan selama
dengan Perencanaan perbaikan rumah
anggaran biayanya proses berlangsung,
sederhana
ketepatan hasil
3. Kesesuaian kebutuhan biaya dengan
pembangunan dalam
Perhitungan rencana anggaran biaya
merancang dan
4. Identifikasi masalah, potensi dan rekomendasi
menyusun RAB
hasil perbaikan rumah serta menilai tingkat
kepuasan masyarakat atas layanan klinik
4. Pendampingan
Mahasiswa mampu melakukan: Peserta melakukan pendampingan Ketepatan dan 0-100
self assessment 1. Melakukan pendampingan kepada masyarakat kepada masyarakat dalam menilai kecermatan dalam
rumah dan dalam menilai kelayakan atau tingkat kerusakan kelayakan dan tingkat kerusakan rumah, menganalisis dan
lingkungan 2. Memotivasi masyarakat untuk mencari potensi perencanaan peningkatan kualitas menyelesaikan masalah
swadaya dalam rangka RLH rumah serta menyusun laporan tentang yang ditemukan selama
3. Pendampingan kepada masyarakat untuk proses pendampingan melalui aplikasi proses konsultasi dan
merencanakan peningkatan kualitas secara KRS dengan cara merespon pertanyaan pendampingan
bertahap maupun melalui bantuan teknis secara
4. Motivasi memelihara rumah dan lingkungan offline kepada masyarakat
secara berkelompok
5. Pelaporan
Mampu membuat logbook harian serta skema Peserta akan diminta untuk menulis Catatan logbook harian, 0-100
magang ringkas proses selama 5 bulan magang sehingga logbook harian tentang apa yang asistensi dengan
dapat dipelajari oleh semua pihak mereka lakukan dan alami sepanjang mentor, proses
program, secara rutin mendiskusikannya pemaparan dan diskusi
di dalam kelompok, dan pada akhirnya dengan beberapa pihak
membuat laporan atau presentasi untuk yang terlibat
memaparkan keseluruhan proses
magang yang telah dilakukan
Nilai berada dalam rentang angka 0-100 dimana nilai 60 merupakan batas kelulusan (atau setara dengan nilai C pada Perguruan
Tinggi).