Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI PELAYANAN DAN ASUHAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS II DI DUSUN III DESA MEKAR


SARI KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN
DELI SERDANG SUMATERA UTARA
TAHUN 2022

DISUSUN OLEH :

Iva Santika, S.Kep


21.14.039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN PROGRAM


PROFESI NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS II DI
DUSUN III MEKAR SARI KECAMATAN DELITUA
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2022

Laporan Kasus Ini Telah Diperiksa Dan Disetujui Untuk Diseminarkan


Dihadapan Peserta Seminar Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Program Profesi Fakultas Keperawatan Institut Kesehatan
Deli Husada Deli Tua

OLEH :
Iva Santika, S.Kep
21.14.039

Mengetahui,
Pembimbing

1. Ns. Rentawati Purba, S.Kep., M.Kes


NPP: 19820225.200505.2.002

2. Ns. M. Dasril Samura, S.Kep., M.Kes


NPP: 19750424.201008.1.001

3. Ns. Adi Arianto, S.Kep., M.K.M


NPP: 19910324.201508.1.001

Koordinator Program Studi Profesi Ners

Ns. M. Dasril Samura, S.Kep., M.Kes


NPP: 19750424.201008.1.001
i
Kata Pengantar

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kar
unia-Nya penulis bisa menyelesaikan penulisan laporan ini dengan baik. Dimana
Laporan Ini merupakan salah satu penugasan untuk melengkapi kegiatan Praktek
Belajar Lapangan (PBL) sebagai suatu persyaratan untuk menyelesaikan Program
Pendidikan Profesi Ners di Institut Kesehatan Delihusada Delitua.

Penulis menyadari penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak ,baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu
pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada :

1. Terulin S. Meliala AMKeb, SKM, M.Kes selaku Ketua Yayasan Rumah Sakit
Umum Sembiring Delitua.
2. Drs. Johanes Sembiring M.pd., M.Kes sebagai Rektor Institut Kesehatan Deli
Husada Deli Tua.
3. Ns. Megawati Sinambela, S.Kep,M.Kes sebagai Dekan Fakultas Keperawatan
Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.
4. Ns. Meta Rosaulina Hutagalung, M.Kep sebagai Ketua Jurusan Fakultas
Keperawatan Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
5. Ns. Dasril Samura, S.Kep.,M.Kes sebagai Koordinator Program Profesi Ners I
nstitut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.
6. Kepada seluruh staf dosen Insititut Kesehatan Deli Husada Deli Tua yang tela
h banyak membimbing dan mendidik penulis dalam upaya pencapaian pendidi
kan dari awal hingga akhirnya. Terimakasih untuk semua motivasi, dukungan,
dan segala cinta kasih yang telah tercurah selama proses pendidikan sehingga p
enulis dapat sampai pada penyusunan laporan ini.
7. Kepala Desa Mekar Sari Kec. Deli Tua Kab. Deli Serdang yang telah
memberikan izin untuk melakukan riset dan bersedia menjadi tempat praktek
belajar lapangan.
8. Seluruh Staf dan Karyawan di Kantor Desa Mekar Sari Kec. Deli Tua Kab.
Deli Serdang dan Para Kader Masyarakat di Desa Mekar Sari, kec. Deli Tua

ii
Kab. Deli Serdang yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam proses
kegiatan praktek belajar lapangan.
Kami sadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurn
a, oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangu
n untuk penyempurnaan penulisan atau pembuatan laporan ini. Akhir kata, semog
a segala bantuan yang yang telah diberikan mendapat balasan dari Tuhan Yang m
aha esa dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bag
i penulis dan pembaca.

Deli Tua, Maret 2022

Penulis

iii
Daftar Isi
COVER
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum...........................................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus..........................................................................2
1.3 Waktu Pelaksanaan..........................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................4
2.1 Keperawatan Komunitas..................................................................4
2.1.1 Pengertian Keperawatan Komunitas........................................4
2.1.2 Paradigma Keperawatan Komunitas........................................4
2.1.3 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas............................7
2.1.4 Sasaran Keperawatan Komunitas.............................................8
2.1.5 Strategi Keperawatan Komunitas.............................................9
2.1.6 Peran Perawat Komunitas........................................................10
2.2 Keperawan Keluarga.......................................................................14
2.2.1 Pengertian Keluarga................................................................14
2.2.2 Tipe Keluarga..........................................................................14
2.2.3 Struktur Keluarga....................................................................16
2.2.4 Fungsi Keluarga.......................................................................17
2.2.5 Peran Keluarga........................................................................18
2.2.6 Prinsip Keperawatan Keluarga................................................18
2.2.7 Peran Perawat Keluarga...........................................................19
2.3 Konsep Masalah Kesehatan Komunitas..........................................20
2.3.1 Kesehatan Lingkungan............................................................20
2.3.2 Perilaku Masyarakat................................................................22

iv
2.4 Asuhan Keperawatan komunitas.....................................................22
2.4.1 Pengkajian...............................................................................22
2.4.2 Pengumpulan Data...................................................................25
2.4.3 Diagnosis keperawatan............................................................26
2.4.4 Rencana Asuhan Keperawatan................................................26
2.4.5 Implementasi...........................................................................27
2.4.6 Evaluasi...................................................................................27
BAB III HASIL PENDATAAN...................................................................28
3.1 Profil Desa.......................................................................................28
3.1.1 Gambaran Umum Desa..............................................................28
3.1.2 Klasifikasi Data..........................................................................30
BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS..............................34
4.1 Pengkajian.......................................................................................34
4.2 Diagnosa Keperawatan....................................................................59
4.3 Intervensi Keperawatan...................................................................61
4.4 Evaluasi Keperawatan.....................................................................61
BAB V PENUTUP........................................................................................65
5.1 Kesimpulan......................................................................................65
5.2 Saran................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................66
LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk merupakan hakekat pembangunan
kesehatan yang termuat di dalam sistem kesehatan nasional (SKN) dengan tujuan
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat
tercapai secara optimal diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota
masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah
diberlakukannya UU no. 23 tahun 1992, yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa
setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan.
Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di dalam berbagai bidang
kehidupan mengakibatkan terjadi juga pergeseran pada pola kehidupan
masyarakat, salah satunya adalah dalam bidang kesehatan. Dimana dengan
berkembangnya paradigma “Sehat” saat ini, telah terjadi pergeseran upaya-upaya
dalam kesehatan antara lain: berubahnya upaya pengobatan kepada upaya
pencegahan dan peningkatan kesehatan, dari segi kegiatan yang bersifat pasif
menunggu klien berobat di unit-unit pelayanan kesehatan bergeser kepada
penemuan kasus secara aktif. Perubahan ini tentunya akan memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan secara aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Oleh karenanya
peran serta masyarakat perlu terus dikembangkan agar tercapai pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan yang optimal secara mandiri.
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan
aktif dalam seluruh proses perubahan, sejak pengenalan masalah kesehatan
sampai penanggulangan masalah, yang melibatkan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat sebagai target pelayanan keperawatan komunitas dengan fokus
masyarakat berupa peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, hendaknya
1
perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam seluruh akitfitas kegiatan komunitas.
Dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan komunitas yang
telah dibekalkan kepada mahasiswa di bangku kuliah, serta sebagai salah satu
upaya menyiapakan tenaga keperawatan yang profesional dan potensi
keperawatan secara mandiri, maka mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua Program Profesi Ners, melaksanakan
praktek keperawatan komunitas di desa mekar sari dusun III Kecamatan Deli Tua
dari tanggal 14 Maret s/d 26 Maret 2022. Pada kegiatan praktek keperawatan
komunitas digunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, pendekatan
kelompok dan pendekatan kepada masyarakat.
Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara masing-masing mahasiswa
dapat membina keluarga binaan dengan resiko tinggi. Pendekatan secara
kelompok dilaksanakan dengan cara melakukan pendekatan kelompok lansia,
dimana pendekatan lansia ini dilakukan di Desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua.
Dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas, mahasiswa
menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari
pengkajian dengan cara pengumpulan data, kemudian menyusun rencana atau
intervensi sesuai dengan permasalahan yang ditemukan sampai pelaksanaan dan
terakhir evaluasi. Bentuk kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa antara lain:
penyuluhan tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, penyuluhan
tentang kesehatan, penyuluhan tentang penyakit Lansia, Pemeriksaan Fisik
Lansia.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Setelah melakukan praktek keperawatan komunitas, mahasiswa mampu
menerapkan upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat di tingkat
komunitas.

2
1.2.2 Tujuan khusus
a. Masyarakat
1. Sebagai data dasar dalam menyusun rencana pengembangan
kesehatan.
2. Sebagai acuan dalam meningkatkan peran serta masyarakat untuk
perbaikan mutu kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat serta
mencegah penyakit.
b. Mahasiswa
1. Mampu melakukan pengkajian keperawatan komunitas
2. Mampu mengidentifikasi masalah kesehatan komunitas
3. Mampu memprioritaskan masalah yang dijumpai
4. Mampu menyusun rencana pemecahan maslah
5. Mampu melakukan implementsasi keperawatan komunitas
berdasarkan masalah dan perncanaannya
6. Mampu mengevaluasi terhadap hasil implementasi keperawatan
komunitas.
1.3 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek keperawatan komunitas di Desa Mekar Sari Kecamatan
Deli Tua dilaksanakan selama 2 minggu dimulai dari tanggal 14 Maret s/d 26
Maret 2022.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Keperawatan Komunitas
2.1.1 Pengertian Keperawatan Komunitas
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga (Sumijatun et. al, 2006).
Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu
menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam
suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok
masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja,
masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak, 2006).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public
health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh
melalui proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya
kesehatan (Mubarak, 2006).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/
kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan
tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan
perkembangan sosial akan membantu masyarakat dalam mendorong semangat
4
untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam
menciptakan derajat kesehatan optimal (Elisabeth, 20017).
Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas
sebagai subyek dan obyek diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil
keputusan dalam menjaga kesehatannya. Sebagian akhir tujuan pelayanan
kesehatan utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan
meningkatkan status kesehatan masyarakat (Mubarak, 2005).
2.1.2 Paradigma Keperawatan Komunitas
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok,
yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins,
1987). Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi
individu, keluarga dan masyarakat.
a. Individu Sebagai Klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai
klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan
biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b. Keluarga Sebagai Klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan
mencintai, harga diri dan aktualisasi diri. Beberapa alasan yang menyebabkan
keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan keperawatan yaitu:
1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya
sendiri.
5
3) Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita
salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga
tersebut.
c. Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat memiliki ciri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh
adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang
kuat mengikat semua warga. Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas
didefenisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif.
Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas,
konstruktif dan produktif.
Menurut Hendrik L. Blum ada empat faktor yang mempengaruhi
kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik
yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah,
iklim, dan perumahan. Contoh di suatu daerah mengalami wabah diare dan
penyakit kulit akibat kesulitan air bersih. Keturunan merupakan faktor yang telah
ada pada diri manusia yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma.
Keempat faktor tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang
lainnya dalam menentukan derajat kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Keperawatan dalam keperawatan kesehatan komunitas dipandang sebagai
bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat kepada individu, keluarga,
dan kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses
keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah
suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan
dalam bentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara
komprehensif yang ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat
maupun sakit mencakup siklus hidup manusia. Lingkungan dalam paradigm
keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat

6
mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan disini meliputi lingkungan
fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan spiritual.
2.1.3 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan
yang dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat melalui pelayanan keperawatan langsung (direction)
terhadap individu, keluarga dan kelompok didalam konteks komunitas serta
perhatian lagsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan
masalah atau isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi individu,
keluarga serta masyarakat.
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara
meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal secara mandiri.
b. Tujuan Khusus
1) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
2) Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka
mengatasi masalah keperawatan
3) Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan
pembinaan dan asuhan keperawatan
4) Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di
masyarakat
5) Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindaklanjut
dan asuhan keperawatan di rumah
6) Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko
tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah
dan di Puskesmas
7) Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan social untuk
menuju keadaan sehat optimal
7
c. Fungsi
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah
klien melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran
serta masyarakat
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan (Mubarak, 2006).
2.1.4 Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk
di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1988) sasaran
keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu:
a. Tingkat Individu
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang
mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang
dijumpai di poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada
masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan individu.
b. Tingkat Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan
mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan,
memberikan perawatan kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang

8
sehat dan memanfaatkan sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan keluarga.
c. Tingkat Komunitas
Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien :
1) Pembinaan kelompok khusus
2) Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah
2.1.5 Strategi Keperawatan Komunitas
Dalam melaksanakan program asuhan keperawatan komunitas perlu
digunakan strategi sebagai berikut:
a. Locality Development: yang menekankan pada peran serta masyarakat dan
masyarakat terlibat langsung dalam proses pengkajian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi
b. Social Planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan menggunakan
birokrasi
c. Social Action: adanya proses perubahan yang berfokus pada masyarakat atau
program yang dibuat oleh pemerintah untuk perubahan yang mendasar.
Sedangkan dalam melaksanakan program pelayanan keperawatan kesehatan
komunitas perlu juga diberi strategi:
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola
perawatan kesehatan komunitas serta tenaga pelaksana puskesmas melalui
kegiatan penataran.
2) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector, melalui
kegiatan temu karya dan forum pertemuan di kecamatan ataupun
puskesmas.
3) Membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
melalui pendidikan kesehatan pada keluarga, memberikan bimbingan
teknis dalam bidang kesehatan khususnya pelayanan keperawatan.
4) Mengadakan buku-buku pedoman pelayanan keperawatan.
5) Sesuai dengan teori Blum bahwa derajat kesehatan seseorang dapat
dipengaruhi oleh 4 faktor:

9
- Lingkungan, yaitu segala sesuatu yang berada disekeliling keluarga
dimana ia tumbuh dan berkembang. Factor ini mencakup lingkungan,
fisik, social budaya, dan biologi.
- Perilaku dari keluarga, baik sebagai satu kesatuan terkecil dalam
masyarakat, maupun perilaku dari tiap anggota keluarga tersebut.
- Pelayanan kesehatan, terutama pelayanan kesehatan keluarga baik
sebagai upaya professional maupun sebagai upaya pelayanan swadaya
masyarakat dan atau keluarga sendiri.
- Keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan kepada
keluarga.
2.1.6 Peran Perawat Komunitas
Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat
diantaranya adalah:
a. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)
Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah skeperawatan
yang ada, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
keperawatan dan mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara terorganisir
dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku
seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan
psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang
baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Di dalamnya diberikan
dukungan emosional dan intelektual. Proses pengajaran mempunyai 4 komponen
yaitu : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan
proses keperawatan dalam fase pengkajian seorang perawat mengkaji kebutuhan
pembelajaran bagi pasien dan kesiapan untuk belajar. Selama perencanaan
perawat membuat tujuan khusus dan strategi pengajaran. Selama pelaksanaan
10
perawat menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasi perawat menilai
hasil yang telah didapat (Mubarak, 2005).
c. Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik
dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh
masyarakat.
d. Sebagai pembela (Client Advocate)
Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau tingkat
komunitas. Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui
pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah
pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa
yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi
hakhak klien (Mubarak, 2005). Tugas perawat sebagai pembela klien adalah
bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan
informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi hal
lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (Informed Concent) atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Tugas yang lain adalah
mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien
yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas
kesehatan (Mubarak, 2005).
e. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai
kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban
tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
f. Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara
bekerjasama dengan tim
kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-lain dalam
kaitanya membantu mempercepat proses penyembuhan klien Tindakan kolaborasi
atau kerjasama merupakan proses pengambilan keputusan dengan orang lain pada
11
tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat penting untuk
merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan (Mubarak, 2005).
g. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat
diberikan kepada klien yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
h. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahanperubahan yang terjadi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah-masalah
kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status
kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan, observasi dan
pengumpulan data.
i. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan,
merencanakan dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada klien.
Pelayanan dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan
dari banyak profesional (Mubarak, 2005).
j. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and
Leader)
Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang berinisiatif
merubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau
pada sistem. Marriner torney mendeskripsikan pembawa peubahan adalah yang
mengidentifikasikan masalah, mengkaji motivasi dan kemampuan klien untuk
berubah, menunjukkan alternative, menggali kemungkinan hasil dari alternatif,
mengkaji sumber daya, menunjukkan peran membantu, membina dan
mempertahankan hubungan membantu, membantu selama fase dari proses
perubahan dan membimibing klien melalui fase-fase ini (Mubarak, 2005).
Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari perawatan.
Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat membantu klien untuk
merencanakan, melaksanakan dan menjaga perubahan seperti : pengetahuan,
12
ketrampilan, perasaan dan perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan
(Mubarak, 2005).
k. Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care Provider
And Researcher)
Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan kepada
masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
masalah kesehatan dan pemecahan masalah yang diberikan. Tindakan pencarian
atau pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari
peran perawat komunitas.
2.2 Keperawatan Keluarga
2.2.1 Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi,2008). Keluarga
adalah dua atau tiga individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain, dan di dalam peranannya masing-masing,
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Bailon dan Maglaya, 1989
dalam Setiadi,2008).
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan
budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan
social diri tiap anggota keluarga (Duval dan logan, 1986 dalam Setiadi,2008).
2.2.2 Tipe Keluarga
Dalam (Sri Setyowati, 2007) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam
yaitu:
a. Tipe Keluarga Tradisional
1) Keluarga Inti (Nuclear Family)
adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.

13
2) Keluarga Besar (Exstended Family)
adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara, misalnya nenek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3) Keluarga “Dyad”
Yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri tanpa anak.
4) “Single Parent”
Yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu)
dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
5) “Single Adult”
Yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa (misalnya
seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau kuliah).
b. Tipe Keluarga Non Tradisional
1) The Unmarriedteenege mather
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah
2) The Stepparent Family
Keluarga dengan orang tua tiri
3) Commune Family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok atau
membesarkan anak bersama
4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa melelui
pernikahan
5) Gay And Lesbian Family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
suami – istri (marital partners.

14
6) Cohibiting Couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu
7) Group-Marriage Family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat–alat rumah tangga bersama
yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan
membesarkan anaknya
8) Group Network Family
Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup bersama atau
berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang rumah
tangga bersama, pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya
9) Foster Family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan
bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya
10) Homeless Family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan
atau problem kesehatan mental
11) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
2.2.3 Struktur Keluarga
Dalam (Setiadi,2008), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,
diantarannya adalah:
a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu

15
c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah
istri
d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah
suami
e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembina
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
2.2.4 Fungsi Keluarga
Dalam (Setiadi,2008) fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat
dijalankan keluarga sebagai berikut:
a. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga.
b. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga.
c. Fungsi Sosialisasi
1) Membina sosial pada anak
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber–sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga

16
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa
yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan
sebagainya
e. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
2.2.5 Peran Keluarga
Dalam (Setiadi, 2008), peranan keluarga menggambarkan seperangkat
perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
posisi dan situasi tertentu. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga
adalah sebagai berikut:
a. Peranan ayah: ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungan.
b. Peranan ibu: sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagaipengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak: anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spriritual.
2.2.6 Prinsip Perawatan Keluarga
Dalam (Setiadi,2008), ada beberapa prinsip penting yang perlu
diperhatikan dalam memberikan Asuhan Keperawatan keluarga adalah:
a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan
b. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan keluarga sehat sebagai
tujuan utama
17
c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai
peningkatan kesehatan keluarga
d. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran
aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatannya
e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif
dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
f. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga, keluarga
memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan
kesehatan keluarga
g. Sasaran Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara
keseluruhan
h. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan Asuhan Keperawatan
kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan
proses keperawatan
i. Kegiatan utama dalam memberikan Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga
adalah penyuluhan kesehatan dan Asuhan Keperawatan kesehatan dasar atau
perawatan dirumah
j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi
2.2.7 Peran Perawat Keluarga
Dalam (Setiadi,2008), memberikan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
a. Pemberian Asuhan Keperwatan kepada anggota keluarga
b. Pengenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga
c. Koordinator pelayanan kesehatan dan perawatan kesehatan keluarga
d. Fasilitator menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau
e. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidikan untuk
merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat
f. Penyulun dan konsultan, perawat dapat berperan memberikan petunjuk tentang
Asuhan Keperawatan dasar terhadap keluarga disamping menjadi penasehat
dalam mengatasi masalah perawatan keluarga.
18
2.3 Konsep Masalah Kesehatan Komunitas
2.3.1 Kesehatan Lingkungan
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai tempat pemukiman dengan segala
sesuatunya dimana organisme hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang
secara langsung maupun tidak langsung disuga ikut mempengaruhi tingkat
kehidupan maupun kesehatan dari organisme tersebut (Efendi, 2009). Kesehatan
lingkungan dapat dijabarkan sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia).
Menurut WHO (2005), lingkungan merupakan suatu keseimbangan
ekologi yang harus ada antara manusia dengan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia (Efendi, 2009). Kesehatan lingkungan pada
hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimal sehingga
mempengaruhi dampak positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimal pula (Efendi, 1998). Dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan,
Pemerintah menggalakkan Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM).
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Merupakan Program
Nasional yang bersifat lintas sektoral di bidang sanitasi. Program Nasional STBM
dicanangkan oleh Menteri Kesehatan RI pada Agustus 2008. Tujuan dari Program
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah menurunkan
kejadian diare melalui intervensi terpadu dengan menggunakan pendekatan
sanitasi total.
Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas:
1. Tidak buang air besar (BAB) sembarangan.
2. Mencuci tangan pakai sabun.
3. Mengelola air minum dan makanan yang aman.
4. Mengelola sampah dengan benar.
5. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

19
Menurt WHO, terdapat 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu
sebagai berikut:
1. Penyediaan air minum
2. Pengelolaan air buangan (limbah) dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan sampah padat
4. Pengendalian vector
5. Pencegahan atau pengandalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi
(wabah), bencana alam dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan Menurut
pasal 22 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, terdapat delapan ruang
lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:
1. Penyehatan air dan udara
2. Pengamanan limbah padat atau sampah
3. Pengamanan limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya seperti pada situasi pasca bencana

20
2.3.2 Perilaku Masyarakat
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan
baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang
saling berinteraksi Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon
seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan , makanan serta lingkungan. Batasan ini mempunyai 2 unsur
pokok, yakni respon dan stimulus atau perangsangan. Respon atau reaksi manusia,
baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi dan sikap) maupun bersifat aktif
(tindakan yang nyata atau practice). Sedangkan stimulus atau rangsangan disini
terdiri dari 4 unsur pokok, yakni: sakit dan penyakit, sisitem pelayanan kesehatan,
makanan dan lingkungan (Wawan, 2010).
Perilaku yang mempengaruhi kesehatan dapat digolongkan dalam dua
kategori (Wawan, 2010), yaitu:
1. Perilaku yang terwujud secara sengaja dan sadar
2. Perilaku yang terwujud secara tidak sengaja atau tidak sadar. Ada perilaku-
perilaku yang sengaja atau tidak sengaja membawa manfaat bagi kesehatan
individu atau kelompok kemasyarakatan sebaliknya ada yang disengaja atau tidak
disengaja berdampak merugikan kesehatan (Wawan, 2010).
2.4 Asuhan Keperawatan Komunitas
2.4.1 Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap
dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok
yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial elkonomi,
maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat 5
kegiatan, yaitu : pengumpulan data, analisis data, perumusan atau penentuan
masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah (Mubarak, 2005).
1. Beberapa teori yang membahas tentang pengkajian komunitas:
a. Sanders Interactional Framework

21
Model ini menekankan pada proses interaksi komunitas. Model ini juga
dikenal sebagai model tiga dimensi dengan komponen pengkajian:
 Komunitas sebagai system sosial (dimensi system)
 Masyarakat sebagai tempat (dimensi tempat)
 Masyarakat sebagai kumpulan/kelompok manusia (dimensi populasi)
b. Kliens interactional framework
 Masyarakat sebagai system social
 Pola komunikasi
 Pengambilan keputusan
 Hubungan dengan system lain
 Batas wilayah
2. Penduduk dan lingkungannya
a) Karakter penduduk (demografi)
b) Faktor lingkungan, biologi dan social
c) Lingkungan psikis (nilai-2, agama, kepercayaan)
3. Community assessment wheel (community as client model)
Pada model ini terdapat 8 komponen yang harus dikaji, ditambah dengan data inti
dari masyarakat itu sendiri (community core).
a. Community core (data inti), Aspek yang dikaji:
 Historis dari komunitas, kaji sejarah perkembangan komunitas
 Demografi : umur, jenis kelamin, ras, type keluarga, status perkawinan
 Vital statistik : angka kelahiran, angka kematian, angka kesakitan
b. Sistem nilai/norma/kepercayaan dan agama
1) Phisical environment pada komunitas
Sebagaimana mengkaji fisik pada individu. Pengkajian lingkungan
dilakukan dengan metode winshield survey atau survey dengan mengelilingi
wilayah komunitas
2) Pelayanan kesehatan dan social, Pelayanan kesehatan :
 Hospital
 Praktik swasta
22
 Puskesmas
 Rumah perawatan
 Pelayanan kesehatan khusus
 Perawatan di rumah
 Counseling support services
 Pelayanan khusus (social worker)
3) Dari tempat pelayanan tsb aspek yg didata:
 Pelayanannya (waktu, ongkos, rencana kerja)
 Sumber daya (tenaga, tempat, dana & perencanaan)
 Karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, sarana transportasi)
 Statistik, jumlah pengunjung perhari/ minggu/bulan
 Kecukupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan
4) Ekonomi, Aspek/komponen yang perlu dikaji:
 Karakteristik pendapatan keluarga/RT
 Rata-2 pendapatan keluarga/rumah tangga
 Pendapatan kelas bawah
 Keluarga mendapat bantuan social
 Keluarga dengan kepala keluarga wanita
 Rata-2 pendapatan perorangan
5) Karakteristik pekerjaan
 Status ketergantungan
 Jumlah populasi secara umum (umur > 18 th)
 Yang menganggur
 Yang bekerja
 Yang menganggur terselubung
 Jumlah kelompok khusus
 Kategori yang bekerja, jml dan %
6) Keamanan transportasi
 Keamanan

23
 Protection service
 Kwalitas udara, air bersih
 Transportasi (milik pribadi/umum)
7) Politik & Government
 Jenjang pemerintahan
 Kebijakan Dep.Kes
8) Komunikasi
 Formal
 In formal
9) Pendidikan
 Status pendidikan (lama sekolah, jenis sekolah, bahasa)
 Fasilitas pendidikan (SD, SMP dll) baik di dalam maupun di luar komunitas
10) Recreation Menyangkut tempat rekreasi Kerangka pengkajian profile
masyarakat (modifikasi) Pengkajian ini merupakan hasil modifikasi dari beberapa
teori sebelumnya tentang pengkajian komunitas.
2.4.2 Pengumpulan data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang
harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik,
psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhi (Mubarak, 2005).
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Wawancara atau anamnesa
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya
jawab antara perawat dengan pasien atau keluarga pasien, masyarakat tentang hal
yang berkaitan dengan masalah kesehatan pasien. Wawancara harus dilakukan
dengan ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami oleh pasien atau keluarga pasien, dan selanjutnya hasil wawancara atau
anamnesa dicatat dalam format proses keperawatan (Mubarak, 2005).
2. Pengamatan

24
Pengamatan dalam keperawatan komunitas dilakukan meliputi aspek fisik,
psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosa keperawatan.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca indera dan hasilnya dicatat
dalam format proses keperawatan (Mubarak,2005).
2.4.3 Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan
baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang
diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang
mungkin timbul kemudian. Jadi diagnose keperawatan adalah suatu pernyataan
yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah kesehatan yang dapat
diatasi dengan tindakan keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan
ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan
memberi gambaran masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata
(aktual), dan yang mungkin terjadi (Mubarak,2009).
2.4.4 Rencana Asuhan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui dengan
diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuanterpenuhinya
kebutuhan klien (Mubarak, 2009). Jadi perencanaan asuhan keperawatan
kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnose keperawatan yang telah
ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup perumusan
tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan kriteria hasil
untuk menilai pencapaian tujuan (Mubarak, 2009).
Langkah-langkah dalam perencanaan keperawatan kesehatan masyarakat
antara lain sebagai berikut:
1. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
2. Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan
3.Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan melalui
kegiatan musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini
4. Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

25
5. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang
sangat dirasakan masyarakat
6. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai
7. Tindakan harus bersifat realistis
8. Disusun secara berurutan
2.4.5 Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan
masyarakat harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal
ini melibatkan pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak,
2009). Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada
keperawatan komunitas adalah:
1. Inovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
(IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009)
2. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama
profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2009).
3. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan
harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana
program yang telah disusun (Mubarak, 2009).
4. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten (Mubarak,
2009).
5. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas
kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan
26
yang diberikan akan tercapai. Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi
fokus adalah : program kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti organisasi
dan partnership in community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2009).
2.4.6 Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara
proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan
tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian
masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan
masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan
sebelumnya (Mubarak, 2009). Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian menurut
Nasrul Effendi, 1998:
1. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai
dengan pelaksanaan.
3. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi.
4. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi
dilakukan dengan melihat respon komunitas.

27
BAB III
HASIL PENDATAAN

3.1 Profil Desa


3.1.1 Gambaran Umum Desa Mekar Sari
Wilayah Kecamatan Deli Tua mempunyai luas wilayah 160,00 Ha, yang
terdiri dari 4 desa dan yang jadi wilayah binaan Mahasiswa Institut Kesehatan
Deli Husada Yaitu dusun III Desa Mekar sari.
Pusat pemerintah berkedudukan di Deli Tua memiliki batas-batas wilayah yaitu :
1. Sebelah Utara : Desa Kedai Durian
2. Sebelah Selatan : Kelurahan Deli Tua
3. Sebelah Timur : Desa Marendal
4. Sebelah Barat : Desa Deli Tua
Keadaan Geografi
1. Luas daratan : 585 Ha/m2
2. Persawahan : 500 Ha/m2
3. Perkebunan : 5 Ha/m2
4. Kuburan : 5 Ha/m2
5. Perk antoran : 4 Ha/m2
6. Prasarana umum : 3 Ha/m2
Organisasi masyarakat di Desa Mekar Sari
1. LKMD :1
2. PKK :1
3. Karang Taruna Dan Organisasi Olahraga : 30
4. Kelompok Arisan :1
5. Koperasi :1
6. Kelompok Perwiritan : 14
Adapun sarana dan prasarana yang ada di Desa Mekar Sari antara lain :
a. Sarana pendidikan formal
1. TK : 3 unit
2. SD : 2 unit
28
3. SMP : 2 Unit
b. Sarana ibadah
1. Mesjid : 5 unit
2. Gereja : 2 unit
3. Klenteng : 1 unit
c. Sarana umum dan balai pertemuan : 1 unit
d. Sarana Kesehatan Masyarakat
1. Puskesmas pembantu : 1 unit
2. Praktek Dokter : 1 unit
3. Praktek Bidan : 6 unit
4. Balai Pengobatan : 4 unit
5. Posyandu : 12 unit
e. Letak sarana terhadap pusat kesehatan masyarakat kota
1. Kantor Camat : 2 km
2. Puskesmas terdekat : 1 km
3. RSU terdekat : 1 km
f. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Pada tahun 2021 penduduk Desa Mekar Sari berjumlah 12110 jiwa dengan
rincian 6145 jiwa yang berjenis kelamin laki-laki dan 5965 jiwa perempuan.
g. Jumlah Rumah Tangga / Kepala Keluarga
Pada tahun 2021 jumlah rumah tangga yang ada di Desa Mekar Sari
sebanyak 2778 KK
h. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Desa Mekar tahun 2021 sebanyakSari 7,568,75
per KM.

29
3.1.2 Klasifikasi Data
1. Usia dan Jenis Kelamin
No. Umur Frekuensi
Laki-Laki Perempuan
1. Bayi (0-12 bulan) 6 8
2. Balita ( 1-4 tahun) 18 10
3. Anak –anak ( 5-11 tahun) 25 16
4. Remaja awal ( 12-16 tahun) 20 18

5. Remaja akhir ( 17-25 tahun) 35 30


6. Dewasa awal (26-35 tahun) 47 38
7. Dewasa akhir ( 36-45 tahun 32 35
8. Lansia awal ( 46-55 tahun) 13 20

9. Lansia akhir ( 56-65 tahun) 8 10


10. Manula ( > 65 tahun) 5 3
Total 209 188
Berdasarkan tabel jenis kelamin diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 209 orang sedangkan penduduk
berjenis kelamin perempuan sebanyak 188 orang.
2. Jenis Penyakit
No. Jenis Penyakit Frekuensi
1. Menular 27
2. Tidak Menular 186
3 Degenerative 25
Total 238
Berdasarkan tabel jenis penyakit diatas menunjukkan bahwa frekuensi jenis
penyakit terbesar yaitu jenis penyakit tidak menular sebanyak 186 orang, penyakit
menular sebanyak 27 orang dan degenerative sebanyak 25 orang maka total
keseluruhan 238 orang

30
3. Penanggulangan
No. Penanggulangan Frekuensi
1. Berobat 128
2. Tidak berobat 58
Total 186
berdasarkan tabel penanggulangan penyakit diatas diketahui bahwa frekuensi
masyarakat yang berobat sebanyak 128 orang dan tidak berobat sebanyak 58
orang sehingga total keseluruhan berjumlah 186 orang.
4. Alasan Tidak Berobat
No. Alasan Tidak Berobat Frekuensi
1. Ekonomi 44
2. Jarak pelayanan kesehatan 8
3. Ketidaktersediaan petugas kesehatan 2
4. Kepercayaan 4
Total 58

5. Karakteristik Bangunan Rumah


Perumahan Dan Karakteristik Rumah Frekuensi
Bentuk bangunan rumah

Baik 72
Kurang 60
Total 132
Lantai rumah
Baik 75
Kurang 57
Total 132
Luas rumah
Baik 58
Kurang 74
Total 132
Luas ventilasi rumah
Baik 83

31
Kurang 49
Total
132
Atap rumah
Baik 78
Kurang 54
Total 132
Penerangan rumah
Baik 72
Kurang 60
Total 132
Kebersihan rumah
Baik 77
Kurang 55
Total 132

6. Pembuangan Limbah
No. Sarana Pembuangan Tinja Frekuensi
Jenis Pembuangan Limbah
1 Baik 47
2 Kurang 85
Total 132
Kebiasaan Memelihara Jamban
1 Baik 94
2 Kurang 38
Total 132
Keluarga Membuang sampah
1 Baik 50
2 Kurang 82

Total 132
Pengelolaan Limbah

32
1 Baik 96
2 Kurang 36
Total 132

7. Pemanfaatan Ternak dan Pekarangan Rumah


No. Ternak dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Frekuensi
Cara Memelihara Ternak
1 Baik 38
2 Kurang 12
Total 50
Jarak Rumah Dengan Kandang Ternak
1 Baik 38
2 Kurang 12
Total 50
Keadaan Kandang Ternak
1 Baik 38
2 Kurang 12
Total 98
Keluarga Mempunyai Pekarangan
1 Baik 96
2 Kurang 36
Total 132
Pemanfaatan Perkarangan
1 Baik 46
2 Kurang 27
Total 73

33
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DATA KOMUNITAS


A.     STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA (KK 1)
1.     Kepala keluarga
a.  Nama Kepala Keluarga : Tn. R
b.  Jenis kelamin : laki-laki
c.  Umur : 63 tahun
d.  Agama : islam
e.  Suku : jawa
f.  Pendidikan : SMP
g. Pekerjaan : Petani
h. Alamat : Gg, benteng dusun 7
2.     Susunan anggota keluarga
No Nama Umur Sex Hub. Agama Pendidikan Pekerjaan

1. Tn. R 63 Thn Kawin Suami Islam SMP Petani

2. Ny. Z 60 Thn Kawin Istri Islam SD Jualan

3. Ny. P 29 Thn Kawin Anak Islam SMA IRT

4. Tn. K 29 Thn Kawin Menantu Islam SMA Wiraswasta

3. Tipe keluarga (Diisi oleh petugas) : extended family


Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut Bapak / Ibu sesuai.

34
1. Lingkungan Fisik
a. Perumahan
Tipe rumah Kepemilikan Jenis Fentilasi Pencahaya Jarak rumah Halaman Pemanfaatan
rumah lantai rumah an dengan Di sekitar pekarang
tetangga rumah an
rumah
(x) Permanen (x) Milik o Tanah (x) Ada, (x)Terang o Bersatu o Ada o Kebun
o Semi sendiri o Papan dipergunaka o Remang (x)Dekat dimanfaatka o Kolam
permanen o Menumpang o Tegel n -remang o Terpisah n o Kandang
o Tidak o Sewa (x) Semen o Ada, tdk o Gelap o Ada tdk (x)Tidak
perman dipergunak dimanfaatk dimanfaatka
en an an n
o Tidak ada (x)Tidak ada
b. SUMBER AIR BERSIH
Sumber Pengolah Sumber Jarak Penampung Kondisi Kondisi air Frekuensi
air an air air mandi sumber an air tempat ditempat menguras
minum minum cuci air penampung penampung penampung
dengan an air an an
Septikta
ng
o Sumur (x) Dimasak o Sumur (x) < 10 m (x)Bak o Tertutup o Berwarna (x)1 x
(x) Pam o Tidak (x)Pam o >10 m o Ember (x)Terbuka o Berbau seminggu
o Air dimas o Air o Gentong o Berasa o 2xseminggu
mineral ak sungai o Lain-lain (x)Tidak o Bila
ketiganya terlihat
kotor

c. SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH


Pembuangan Tempat Kondisi Jarak dengan rumah Gangguan yang ada
sampah penampungan penampungan
sampah sementara sampah
(x)TPU o Ada (x)Terbuka (x) <5m o Bau
o Sungai o Tidak ada o Tertutup o >5m (x)Pencemaran
o Ditimbun (x)Sembarangan udara dan air
o Dibakar o Sarang nyamuk
o Disembarang
tempat

d. SISTEM PEMBUANGAN KOTORAN RUMAH TANGGA


Kebiasaan BAB Jenis Jamban Tempat pembuangan limbah
o Sembarang tempat o Cemplung o Resapan
(x) WC o Plengsengan (x)Got
o Sungai (x)Leher angsa o Sembarang tempat
e. HEWAN PELIHARAAN
Hewan Peliharaan Letak Kandang Kondisi Kandang Jenis Hewan ternak
o Ada o Dalam rumah o Terawat o Sapi
(x)Tidak ada o Luar rumah o Tidak terawat o Kerbau
o Kambing
o Ayam
o Itik
o Atau lainnya .....

35
2. Layanan Kesehatan Da Sosial
Sarana kesehatan Tempat berobat Kebiasaan Pendanaan Penyakit yg sering diderita
yang tersedia keluarga sebelum kesehatan keluarga dlm 6 bl terakhir
berobat
(x)Pukesmas/Posyandu (x)Puskesmas (x)beli obat o Askes PNS (x)Batuk pilek
(x)Praktik Swasta (x)Rumah sakit bebas (x)Jamkesmas o Asma
o Balai Pengobatan (x)Dokter praktek o jamu o Jamkesda o TBC
o Lain-lain (x)Bidan/perawat o dibiarkan saja o Asuransi o Typhoid
o Balai pengobatan o pijat kesehatan o Typhoid abdominalis
/poliklinik lain :...... o Asam urat
o Umum o Hipertensi
o Stroke
o Lain-lain
o Tidak ada

3. Status Sosial
Pekerjaan Penghasilan Makanan Pokok Tempat Belanja
o PNS o Rp < 500.000,00 (x)Beras o Supermarket
o Pegawai swasta o Rp 500.000,00 – Rp o Jagung (x)Pasar tradisional
(x)Wraswasta 1.000.000,00 o Ubi o Mini market
o Buruh harian (x)Rp >1.000.000,00 o Sagu o Toko/warung di
o Tidak bekerja o Lainnya.......... sekitar tempat tinggal
o Lainya...... o Lainnya.....

4. Transportasi dan Keamanan


a. Transportasi
Jenis Kendaraan Umum Jenis kendaraan Akses Jalan Yang Ada Ruang untuk pejalan
Pribadi Yang Dimiliki kaki
o Bus o Mobil o Jalan lintas kabupaten (x)Trotoar
o Taksi (x)Sepeda Motor o Jalan provinsi o Akses untuk
(x)Angkot (x)Sepeda o Jalan antar kecamatan penyandang cacat
o Kereta api o Lainnya ...... o Jalan antar desa
o Pesawat (x)Gang
o Lainnya ........ o Yang lainnya ......

b. Keamanan
Pelayanan Keamanan Yang Tindakan Kriminal Yang Ada 1 Persepsi Warga Tentang Keamanan
Ada tahun terakhir
o Polisi o Perampokan o Merasa aman
o Satpam (x)Pencurian o Tidak peduli
(x)Siskamling o Perkelahian (x)Tidak merasa aman
o Lainnya ....... o Lainnya ...... o Lainnya .......
5. Politik dan Pemerintahan
Kegiatan partai politik Cara pemilihan Peran warga dalam memilih Peran warga dalam
perangkat desa perangkat desa penetapan kegiatan dan
kebijakan desa
o Ada poster, baliho, (x)Pemilihan langsung (x)Berperan aktif O Dilibatkan secara aktif
spanduk partai o Penetapan o Tidak peduli (x)Di libatkan semampunya
pemerintah daerah o Tidak dilibatkan sama o Tidak dilibatkan sama
o Ada kepengurusan o Lainnya ...... sekali sekali
partai o Lainnya ...... o Lainnya.........
o Ada kader aktif partai
(x)Lainnya (tidak ada)

36
6. Komunikasi
Media elekronik Media cetak Pengiriman dan penerimaan berita
(x)Televisi (x)Koran (x)Handphone
o Radio o Majalah o Telepon kabel
(x)Internet o Edaran o Telepon satelit
o Lainnya ........ o Lainnya ...... o Surat
o Kurir
o Lainnya ......
7. Pendidikan
Tingkat pendidikan Sekolah yang ada di Perpustakaan Tempat pendidikan
wilayah ini non formal
o SD (x)TK (x)Sekolah (x)TPA
o SMP (x)SD o Balai warga o Taman bermain
(x)SMA (x)SMP o Masjid o Penitipan anank
o S1 (x)SMA o Yang lainnya ...... o Lainnya .......
o S2 o Perguruan tinggi
o Lainnya ........ o Lainnya ......
8. Rekreasi
Tempat bermain anak Tempat rekreasi di Bentuk / kegiatan rekreasi Frekuensi rekreasi
Sekitar
o Ta,man o Ada (x)Ada o 1 bulan sekali
(x)Halaman (x)Tidak ada o Tidak ada o 6 bulan sekali
masjid/sekolah/rumah o Lainnya ... o Lainnya ..... o 1 tahun sekali
o Lainnya ....... (x)Lainnya (jika ada
waktu atau sedang libur
lebaran)

37
Analisa Data

No Data Penyebab Masalah

1 DS : factor lingkungan Resiko terjadinya cedera


- Keluarga merasa terganggu dengan lingkungan yang becek dan
saluran pembuangan yang tersumbat didekat rumah
DO :
- Lingkungan rumah yang kurang bersih
- Pengelolaan limbah yang kurang
- Rumah yang tidak memiliki pekarangan
2 DS Rendahnya pengetahuan Resiko terjadinya penyakit
- keluarga mengatakan kurang mengerti tentang penyebab,gejala tentang penyakit (DHF,
dari berbagai penyakit chikungunya,malaria,TBC,
DO : ISPA, Dermatitis, Gizi buruk,
kelurga tampak kurang paham akan masalah penyakit Hipertensi, DM, Anemia,
- DHF AIDS)
- TBC
- ISPA
- Dermatitis
- Gizi buruk
- Stroke
- Hipertensi
- DM
- Anemia
- AIDS

38
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DATA KOMUNITAS
A.     STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA (KK 2)
1.     Kepala keluarga
a.  Nama Kepala Keluarga : Tn. P
b.  Jenis kelamin : laki-laki
c.  Umur : 51 tahun
d.  Agama : islam
e.  Suku : jawa
f.  Pendidikan : SMP
g. Pekerjaan : Petani
h. Alamat : Gg, Utama Dusun 3
2.     Susunan anggota keluarga
No Nama Umur Sex Hub. Agama Pendidikan Pekerjaan

1. Tn. P 51 Thn Kawin Suami Islam SMP Kuli


bangunan
2. Ny. A 46 Thn Kawin Istri Islam SMA IRT

3. An. A 23 Thn Lajang Anak Islam S1 Mahasiswa

4. An. A 14 Thn Lajang Anak Islam SMP Siswa

3. Tipe keluarga (Diisi oleh petugas) : Keluarga Inti (Nuclear Family)


Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut Bapak / Ibu sesuai.

39
1. Lingkungan Fisik
a. Perumahan
Tipe rumah Kepemilikan Jenis Fentilasi Pencahaya Jarak rumah Halaman Pemanfaatan
rumah lantai rumah an dengan Di sekitar pekarang
tetangga rumah an
rumah
(x) Permanen (y) Milik o Tanah (y) Ada, (x)Terang o Bersatu o Ada o Kebun
o Semi sendiri o Papan dipergunaka o Remang (x)Dekat dimanfaatka o Kolam
permanen o Menumpang o Tegel n -remang o Terpisah n o Kandang
o Tidak o Sewa (y) Semen o Ada, tdk o Gelap o Ada tdk (x)Tidak
perman dipergunak dimanfaatk dimanfaatka
en an an n
o Tidak ada (x)Tidak ada
b.SUMBER AIR BERSIH
Sumber Pengolah Sumber Jarak Penampung Kondisi Kondisi air Frekuensi
air an air air mandi sumber an air tempat ditempat menguras
minum minum cuci air penampung penampung penampung
dengan an air an an
Septikta
ng
o Sumur (x) Dimasak o Sumur (y) < 10 m (x)Bak o Tertutup o Berwarna (x)1 x
(y) Pam o Tidak (x)Pam o >10 m o Ember (x)Terbuka o Berbau seminggu
o Air dimas o Air o Gentong o Berasa o 2xseminggu
mineral ak sungai o Lain-lain (x)Tidak o Bila
ketiganya terlihat
kotor

c.SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH


Pembuangan Tempat Kondisi Jarak dengan rumah Gangguan yang ada
sampah penampungan penampungan
sampah sementara sampah
(x)TPU o Ada (x)Terbuka (y) <5m o Bau
o Sungai o Tidak ada o Tertutup o >5m (x)Pencemaran
o Ditimbun (x)Sembarangan udara dan air
o Dibakar o Sarang nyamuk
o Disembarang
tempat

d.SISTEM PEMBUANGAN KOTORAN RUMAH TANGGA


Kebiasaan BAB Jenis Jamban Tempat pembuangan limbah
o Sembarang tempat o Cemplung o Resapan
e. WC o Plengsengan (x)Got
o Sungai (x)Leher angsa o Sembarang tempat
e.HEWAN PELIHARAAN
Hewan Peliharaan Letak Kandang Kondisi Kandang Jenis Hewan ternak
o Ada o Dalam rumah o Terawat o Sapi
(x)Tidak ada o Luar rumah o Tidak terawat o Kerbau
o Kambing
o Ayam
o Itik
o Atau lainnya .....

40
2. Layanan Kesehatan Dan Sosial
Sarana kesehatan Tempat berobat Kebiasaan Pendanaan Penyakit yg sering diderita
yang tersedia keluarga sebelum kesehatan keluarga dlm 6 bl terakhir
berobat
(x)Pukesmas/Posyandu (x)Puskesmas (x)beli obat o Askes PNS (x)Batuk pilek
(x)Praktik Swasta (x)Rumah sakit bebas (x)Jamkesmas o Asma
o Balai Pengobatan (x)Dokter praktek o jamu o Jamkesda o TBC
o Lain-lain (x)Bidan/perawat o dibiarkan saja o Asuransi o Typhoid
o Balai pengobatan o pijat kesehatan o Typhoid abdominalis
/poliklinik lain :...... o Asam urat
o Umum o Hipertensi
o Stroke
o Lain-lain
o Tidak ada

a.Status Sosial
Pekerjaan Penghasilan Makanan Pokok Tempat Belanja
o PNS o Rp < 500.000,00 (x)Beras o Supermarket
o Pegawai swasta o Rp 500.000,00 – Rp o Jagung (x)Pasar tradisional
(x)Wraswasta 1.000.000,00 o Ubi o Mini market
o Buruh harian (x)Rp >1.000.000,00 o Sagu o Toko/warung di
o Tidak bekerja o Lainnya.......... sekitar tempat tinggal
o Lainya...... o Lainnya.....

b.Transportasi dan Keamanan


1.Transportasi
Jenis Kendaraan Umum Jenis kendaraan Akses Jalan Yang Ada Ruang untuk pejalan
Pribadi Yang Dimiliki kaki
o Bus o Mobil o Jalan lintas kabupaten (x)Trotoar
o Taksi (x)Sepeda Motor o Jalan provinsi o Akses untuk
(x)Angkot (x)Sepeda o Jalan antar kecamatan penyandang cacat
o Kereta api o Lainnya ...... o Jalan antar desa
o Pesawat (x)Gang
o Lainnya ........ o Yang lainnya ......

2.Keamanan
Pelayanan Keamanan Yang Tindakan Kriminal Yang Ada 1 Persepsi Warga Tentang Keamanan
Ada tahun terakhir
o Polisi o Perampokan o Merasa aman
o Satpam (x)Pencurian o Tidak peduli
(x)Siskamling o Perkelahian (x)Tidak merasa aman
o Lainnya ....... o Lainnya ...... o Lainnya .......
c.Politik dan Pemerintahan
Kegiatan partai politik Cara pemilihan Peran warga dalam memilih Peran warga dalam
perangkat desa perangkat desa penetapan kegiatan dan
kebijakan desa
o Ada poster, baliho, (x)Pemilihan langsung (x)Berperan aktif O Dilibatkan secara aktif
spanduk partai o Penetapan o Tidak peduli (x)Di libatkan semampunya
pemerintah daerah o Tidak dilibatkan sama o Tidak dilibatkan sama
o Ada kepengurusan o Lainnya ...... sekali sekali
partai o Lainnya ...... o Lainnya.........
o Ada kader aktif partai
(x)Lainnya (tidak ada)
41
d.Komunikasi
Media elekronik Media cetak Pengiriman dan penerimaan berita
(x)Televisi (x)Koran (x)Handphone
o Radio o Majalah o Telepon kabel
(x)Internet o Edaran o Telepon satelit
o Lainnya ........ o Lainnya ...... o Surat
o Kurir
o Lainnya ......
e.Pendidikan
Tingkat pendidikan Sekolah yang ada di Perpustakaan Tempat pendidikan
wilayah ini non formal
o SD (x)TK (x)Sekolah (x)TPA
o SMP (x)SD o Balai warga o Taman bermain
(x)SMA (x)SMP o Masjid o Penitipan anank
o S1 (x)SMA o Yang lainnya ...... o Lainnya .......
o S2 o Perguruan tinggi
o Lainnya ........ o Lainnya ......
f.Rekreasi
Tempat bermain anak Tempat rekreasi di Bentuk / kegiatan rekreasi Frekuensi rekreasi
Sekitar
o Ta,man o Ada (x)Ada o 1 bulan sekali
(x)Halaman (x)Tidak ada o Tidak ada o 6 bulan sekali
masjid/sekolah/rumah o Lainnya ... o Lainnya ..... o 1 tahun sekali
o Lainnya ....... (x)Lainnya (jika ada
waktu atau sedang libur
lebaran)

42
Analisa Data

No Data Penyebab Masalah

1 DS : factor lingkungan Resiko terjadinya cedera


- Keluarga merasa terganggu dengan lingkungan yang becek didepan
rumahnya dan selokan yang tersumbat yang tidak kunjung dibenahi
DO :
- Lingkungan rumah yang kurang bersih
- Pengelolaan limbah yang kurang
- Rumah yang tidak memiliki pekarangan
- Keluarga terlihat bingung menangani lingkungan yang becek karena
tidak kunjung dubenahi
2 DS : Rendahnya masyarakat berobat Resiko ttingginya penyakit di
- Keluarga mengatakan jarang berobat ke fasilitas kesehatan, ke pelayanan kesehatan masyarakat
ketika sakit hanya minum obat warung saja
DO :
- Status ekonomi rendah
- Keluarga tidak tau tentang pentingnya berobat ke fasilitas
kesehatan
- Keluarga tetap sakit meskipun meminum obat warung

43
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DATA KOMUNITAS
A.     STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA (KK 3)
1.     Kepala keluarga
a.  Nama Kepala Keluarga : Tn. I
b.  Jenis kelamin : laki-laki
c.  Umur : 53 tahun
d.  Agama : islam
e.  Suku : jawa
f.  Pendidikan : SMA
g. Pekerjaan : Wiraswasta
h. Alamat : Gg, Utama dusun 3
2.     Susunan anggota keluarga
No Nama Umur Sex Hub. Agama Pendidikan Pekerjaan

1. Tn. I 53 Thn Kawin Suami Islam SMA Wiraswasta

2. Ny. T 52 Thn Kawin Istri Islam SMA IRT

3. An. R 25 Thn Lajang Anak Islam S1 Wiraswasta

4. An. J 18 Thn Lajang Anak Islam SMA Wiraswasta

3. Tipe keluarga (Diisi oleh petugas) : Keluarga Inti (Nuclear Family)


Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut Bapak / Ibu sesuai.

44
3. Lingkungan Fisik
a. Perumahan
Tipe rumah Kepemilikan Jenis Fentilasi Pencahaya Jarak rumah Halaman Pemanfaatan
rumah lantai rumah an dengan Di sekitar pekarang
tetangga rumah an
rumah
(x) Permanen (z) Milik o Tanah (z) Ada, (x)Terang o Bersatu o Ada o Kebun
o Semi sendiri o Papan dipergunaka o Remang (x)Dekat dimanfaatka o Kolam
permanen o Menumpang o Tegel n -remang o Terpisah n o Kandang
o Tidak o Sewa (z) Semen o Ada, tdk o Gelap o Ada tdk (x)Tidak
perman dipergunak dimanfaatk dimanfaatka
en an an n
o Tidak ada (x)Tidak ada
b.SUMBER AIR BERSIH
Sumber Pengolah Sumber Jarak Penampung Kondisi Kondisi air Frekuensi
air an air air mandi sumber an air tempat ditempat menguras
minum minum cuci air penampung penampung penampung
dengan an air an an
Septikta
ng
o Sumur (x) Dimasak o Sumur (z) < 10 m (x)Bak o Tertutup o Berwarna (x)1 x
(z) Pam o Tidak (x)Pam o >10 m o Ember (x)Terbuka o Berbau seminggu
o Air dimas o Air o Gentong o Berasa o 2xseminggu
mineral ak sungai o Lain-lain (x)Tidak o Bila
ketiganya terlihat
kotor

c.SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH


Pembuangan Tempat Kondisi Jarak dengan rumah Gangguan yang ada
sampah penampungan penampungan
sampah sementara sampah
(x)TPU o Ada (x)Terbuka (z)<5m o Bau
o Sungai o Tidak ada o Tertutup o >5m (x)Pencemaran
o Ditimbun (x)Sembarangan udara dan air
o Dibakar o Sarang nyamuk
o Disembarang
tempat

d.SISTEM PEMBUANGAN KOTORAN RUMAH TANGGA


Kebiasaan BAB Jenis Jamban Tempat pembuangan limbah
o Sembarang tempat o Cemplung o Resapan
e. WC o Plengsengan (x)Got
o Sungai (x)Leher angsa o Sembarang tempat
e.HEWAN PELIHARAAN
Hewan Peliharaan Letak Kandang Kondisi Kandang Jenis Hewan ternak
o Ada o Dalam rumah o Terawat o Sapi
(x)Tidak ada o Luar rumah o Tidak terawat o Kerbau
o Kambing
o Ayam
o Itik
o Atau lainnya .....

45
4. Layanan Kesehatan Dan Sosial
Sarana kesehatan Tempat berobat Kebiasaan Pendanaan Penyakit yg sering diderita
yang tersedia keluarga sebelum kesehatan keluarga dlm 6 bl terakhir
berobat
(x)Pukesmas/Posyandu (x)Puskesmas (x)beli obat o Askes PNS (x)Batuk pilek
(x)Praktik Swasta (x)Rumah sakit bebas (x)Jamkesmas o Asma
o Balai Pengobatan (x)Dokter praktek o jamu o Jamkesda o TBC
o Lain-lain (x)Bidan/perawat o dibiarkan saja o Asuransi o Typhoid
o Balai pengobatan o pijat kesehatan o Typhoid abdominalis
/poliklinik lain :...... o Asam urat
o Umum o Hipertensi
o Stroke
o Lain-lain
o Tidak ada

a.Status Sosial
Pekerjaan Penghasilan Makanan Pokok Tempat Belanja
o PNS o Rp < 500.000,00 (x)Beras o Supermarket
o Pegawai swasta o Rp 500.000,00 – Rp o Jagung (x)Pasar tradisional
(x)Wraswasta 1.000.000,00 o Ubi o Mini market
o Buruh harian (x)Rp >1.000.000,00 o Sagu o Toko/warung di
o Tidak bekerja o Lainnya.......... sekitar tempat tinggal
o Lainya...... o Lainnya.....

b.Transportasi dan Keamanan


1.Transportasi
Jenis Kendaraan Umum Jenis kendaraan Akses Jalan Yang Ada Ruang untuk pejalan
Pribadi Yang Dimiliki kaki
o Bus o Mobil o Jalan lintas kabupaten (x)Trotoar
o Taksi (x)Sepeda Motor o Jalan provinsi o Akses untuk
(x)Angkot (x)Sepeda o Jalan antar kecamatan penyandang cacat
o Kereta api o Lainnya ...... o Jalan antar desa
o Pesawat (x)Gang
o Lainnya ........ o Yang lainnya ......

2.Keamanan
Pelayanan Keamanan Yang Tindakan Kriminal Yang Ada 1 Persepsi Warga Tentang Keamanan
Ada tahun terakhir
o Polisi o Perampokan o Merasa aman
o Satpam (x)Pencurian o Tidak peduli
(x)Siskamling o Perkelahian (x)Tidak merasa aman
o Lainnya ....... o Lainnya ...... o Lainnya .......
c.Politik dan Pemerintahan
Kegiatan partai politik Cara pemilihan Peran warga dalam memilih Peran warga dalam
perangkat desa perangkat desa penetapan kegiatan dan
kebijakan desa
o Ada poster, baliho, (x)Pemilihan langsung (x)Berperan aktif O Dilibatkan secara aktif
spanduk partai o Penetapan o Tidak peduli (x)Di libatkan semampunya
pemerintah daerah o Tidak dilibatkan sama o Tidak dilibatkan sama
o Ada kepengurusan o Lainnya ...... sekali sekali
partai o Lainnya ...... o Lainnya.........
o Ada kader aktif partai
(x)Lainnya (tidak ada)
46
d.Komunikasi
Media elekronik Media cetak Pengiriman dan penerimaan berita
(x)Televisi (x)Koran (x)Handphone
o Radio o Majalah o Telepon kabel
(x)Internet o Edaran o Telepon satelit
o Lainnya ........ o Lainnya ...... o Surat
o Kurir
o Lainnya ......
e.Pendidikan
Tingkat pendidikan Sekolah yang ada di Perpustakaan Tempat pendidikan
wilayah ini non formal
o SD (x)TK (x)Sekolah (x)TPA
o SMP (x)SD o Balai warga o Taman bermain
(x)SMA (x)SMP o Masjid o Penitipan anank
o S1 (x)SMA o Yang lainnya ...... o Lainnya .......
o S2 o Perguruan tinggi
o Lainnya ........ o Lainnya ......
f.Rekreasi
Tempat bermain anak Tempat rekreasi di Bentuk / kegiatan rekreasi Frekuensi rekreasi
Sekitar
o Ta,man o Ada (x)Ada o 1 bulan sekali
(x)Halaman (x)Tidak ada o Tidak ada o 6 bulan sekali
masjid/sekolah/rumah o Lainnya ... o Lainnya ..... o 1 tahun sekali
o Lainnya ....... (x)Lainnya (jika ada
waktu atau sedang libur
lebaran)

47
Analisa Data

No Data Penyebab Masalah

1 DS Rendahnya pengetahuan Resiko terjadinya penyakit


- keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang penyebab penyakit tentang penyakit (DHF,
yang sering dialami oleh keluarganya, seperti demam dan gatal- chikungunya,malaria,TBC,
gatal ISPA, Dermatitis, Gizi buruk,
DO : Hipertensi, DM, Anemia,
keluarga yang tampak kurang paham akan masalah penyakit AIDS)
- DHF
- TBC
- ISPA
- Dermatitis
- Gizi buruk
- Stroke
- Hipertensi
- DM
- Anemia
- AIDS

48
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DATA KOMUNITAS
A.     STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA (KK 4)
1.     Kepala keluarga
a.  Nama Kepala Keluarga : Tn. K
b.  Jenis kelamin : laki-laki
c.  Umur : 50 tahun
d.  Agama : islam
e.  Suku : jawa
f.  Pendidikan : SMP
g. Pekerjaan : Wiraswasta
h. Alamat : Gg, Utama dusun 3
2.     Susunan anggota keluarga
No Nama Umur Sex Hub. Agama Pendidikan Pekerjaan

1. Tn. K 50 Thn Kawin Suami Islam SMA Wiraswasta

2. Ny. T 50 Thn Kawin Istri Islam SMA IRT

3. An. R 23 Thn Lajang Anak Islam SMA JAGA


TOKO

3. Tipe keluarga (Diisi oleh petugas) : Keluarga Inti (Nuclear Family)


Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut Bapak / Ibu sesuai.

49
5. Lingkungan Fisik
a. Perumahan
Tipe rumah Kepemilikan Jenis Fentilasi Pencahaya Jarak rumah Halaman Pemanfaatan
rumah lantai rumah an dengan Di sekitar pekarang
tetangga rumah an
rumah
(x) Permanen (aa) Milik o Tanah (aa) Ada, (x)Terang o Bersatu o Ada o Kebun
o Semi sendiri o Papan dipergunaka o Remang (x)Dekat dimanfaatka o Kolam
permanen o Menumpang o Tegel n -remang o Terpisah n o Kandang
o Tidak o Sewa (aa) Semen o Ada, tdk o Gelap o Ada tdk (x)Tidak
perman dipergunak dimanfaatk dimanfaatka
en an an n
o Tidak ada (x)Tidak ada
b.SUMBER AIR BERSIH
Sumber Pengolah Sumber Jarak Penampung Kondisi Kondisi air Frekuensi
air an air air mandi sumber an air tempat ditempat menguras
minum minum cuci air penampung penampung penampung
dengan an air an an
Septikta
ng
o Sumur (x) Dimasak o Sumur (aa) < 10 m (x)Bak o Tertutup o Berwarna (x)1 x
(aa) Pam o Tidak (x)Pam o >10 m o Ember (x)Terbuka o Berbau seminggu
o Air dimas o Air o Gentong o Berasa o 2xseminggu
mineral ak sungai o Lain-lain (x)Tidak o Bila
ketiganya terlihat
kotor

c.SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH


Pembuangan Tempat Kondisi Jarak dengan rumah Gangguan yang ada
sampah penampungan penampungan
sampah sementara sampah
(x)TPU o Ada (x)Terbuka (aa) <5m o Bau
o Sungai o Tidak ada o Tertutup o >5m (x)Pencemaran
o Ditimbun (x)Sembarangan udara dan air
o Dibakar o Sarang nyamuk
o Disembarang
tempat

d.SISTEM PEMBUANGAN KOTORAN RUMAH TANGGA


Kebiasaan BAB Jenis Jamban Tempat pembuangan limbah
o Sembarang tempat o Cemplung o Resapan
e. WC o Plengsengan (x)Got
o Sungai (x)Leher angsa o Sembarang tempat
e.HEWAN PELIHARAAN
Hewan Peliharaan Letak Kandang Kondisi Kandang Jenis Hewan ternak
o Ada o Dalam rumah o Terawat o Sapi
(x)Tidak ada o Luar rumah o Tidak terawat o Kerbau
o Kambing
o Ayam
o Itik
o Atau lainnya .....

50
6. Layanan Kesehatan Dan Sosial
Sarana kesehatan Tempat berobat Kebiasaan Pendanaan Penyakit yg sering diderita
yang tersedia keluarga sebelum kesehatan keluarga dlm 6 bl terakhir
berobat
(x)Pukesmas/Posyandu (x)Puskesmas (x)beli obat o Askes PNS (x)Batuk pilek
(x)Praktik Swasta (x)Rumah sakit bebas (x)Jamkesmas o Asma
o Balai Pengobatan (x)Dokter praktek o jamu o Jamkesda o TBC
o Lain-lain (x)Bidan/perawat o dibiarkan saja o Asuransi o Typhoid
o Balai pengobatan o pijat kesehatan o Typhoid abdominalis
/poliklinik lain :...... o Asam urat
o Umum o Hipertensi
o Stroke
o Lain-lain
o Tidak ada

a.Status Sosial
Pekerjaan Penghasilan Makanan Pokok Tempat Belanja
o PNS o Rp < 500.000,00 (x)Beras o Supermarket
o Pegawai swasta o Rp 500.000,00 – Rp o Jagung (x)Pasar tradisional
(x)Wraswasta 1.000.000,00 o Ubi o Mini market
o Buruh harian (x)Rp >1.000.000,00 o Sagu o Toko/warung di
o Tidak bekerja o Lainnya.......... sekitar tempat tinggal
o Lainya...... o Lainnya.....

b.Transportasi dan Keamanan


1.Transportasi
Jenis Kendaraan Umum Jenis kendaraan Akses Jalan Yang Ada Ruang untuk pejalan
Pribadi Yang Dimiliki kaki
o Bus o Mobil o Jalan lintas kabupaten (x)Trotoar
o Taksi (x)Sepeda Motor o Jalan provinsi o Akses untuk
(x)Angkot (x)Sepeda o Jalan antar kecamatan penyandang cacat
o Kereta api o Lainnya ...... o Jalan antar desa
o Pesawat (x)Gang
o Lainnya ........ o Yang lainnya ......

2.Keamanan
Pelayanan Keamanan Yang Tindakan Kriminal Yang Ada 1 Persepsi Warga Tentang Keamanan
Ada tahun terakhir
o Polisi o Perampokan o Merasa aman
o Satpam (x)Pencurian o Tidak peduli
(x)Siskamling o Perkelahian (x)Tidak merasa aman
o Lainnya ....... o Lainnya ...... o Lainnya .......
c.Politik dan Pemerintahan
Kegiatan partai politik Cara pemilihan Peran warga dalam memilih Peran warga dalam
perangkat desa perangkat desa penetapan kegiatan dan
kebijakan desa
o Ada poster, baliho, (x)Pemilihan langsung (x)Berperan aktif O Dilibatkan secara aktif
spanduk partai o Penetapan o Tidak peduli (x)Di libatkan semampunya
pemerintah daerah o Tidak dilibatkan sama o Tidak dilibatkan sama
o Ada kepengurusan o Lainnya ...... sekali sekali
partai o Lainnya ...... o Lainnya.........
o Ada kader aktif partai
(x)Lainnya (tidak ada)
51
d.Komunikasi
Media elekronik Media cetak Pengiriman dan penerimaan berita
(x)Televisi (x)Koran (x)Handphone
o Radio o Majalah o Telepon kabel
(x)Internet o Edaran o Telepon satelit
o Lainnya ........ o Lainnya ...... o Surat
o Kurir
o Lainnya ......
e.Pendidikan
Tingkat pendidikan Sekolah yang ada di Perpustakaan Tempat pendidikan
wilayah ini non formal
o SD (x)TK (x)Sekolah (x)TPA
o SMP (x)SD o Balai warga o Taman bermain
(x)SMA (x)SMP o Masjid o Penitipan anank
o S1 (x)SMA o Yang lainnya ...... o Lainnya .......
o S2 o Perguruan tinggi
o Lainnya ........ o Lainnya ......
f.Rekreasi
Tempat bermain anak Tempat rekreasi di Bentuk / kegiatan rekreasi Frekuensi rekreasi
Sekitar
o Ta,man o Ada (x)Ada o 1 bulan sekali
(x)Halaman (x)Tidak ada o Tidak ada o 6 bulan sekali
masjid/sekolah/rumah o Lainnya ... o Lainnya ..... o 1 tahun sekali
o Lainnya ....... (x)Lainnya (jika ada
waktu atau sedang libur
lebaran)

52
Analisa Data

No Data Penyebab Masalah

1 DS : factor lingkungan Resiko terjadinya cedera


- Keluarga mengatakan merasa tidak nyaman dengan bau saluran
pembuangan yang tersumbat
DO :
- Terlihat di dekat rumah klien ada rumah yang tidak membuat
selokan sehingga selokan tidak berjalan lancar
- Terdapat tumpukan sampah di selokan
- Air selokan mengalir kejalan umum
2 DS Rendahnya pengetahuan Resiko terjadinya penyakit
- keluarga mengatakan kurang mengerti tentang penyebab,gejala tentang penyakit (DHF,
dari berbagai penyakit yang sering menimpa keluarganya chikungunya,malaria,TBC,
DO : ISPA, Dermatitis, Gizi buruk,
keluarga tampak kurang paham akan masalah penyakit Hipertensi, DM, Anemia,
- DHF AIDS)
- TBC
- ISPA
- Dermatitis
- Gizi buruk
- Stroke
- Hipertensi
- DM
- Anemia
- AIDS

53
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DATA KOMUNITAS
A.     STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA (KK 5)
1.     Kepala keluarga
a.  Nama Kepala Keluarga : Tn. R
b.  Jenis kelamin : laki-laki
c.  Umur : 49 tahun
d.  Agama : islam
e.  Suku : jawa
f.  Pendidikan : SMP
g. Pekerjaan : Petani
h. Alamat : Gg, utama dusun 3
2.     Susunan anggota keluarga
No Nama Umur Sex Hub. Agama Pendidikan Pekerjaan

1. Tn. R 49 Thn Kawin Suami Islam SMP PETANI

2. Ny. A 46 Thn Kawin Istri Islam SMA IRT

3. An. A 23 Thn Lajang Anak Islam S1 Mahasiswa

4. An. A 14 Thn Lajang Anak Islam SMP Siswa

3. Tipe keluarga (Diisi oleh petugas) : Keluarga Inti (Nuclear Family)


Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut Bapak / Ibu sesuai.

54
7. Lingkungan Fisik
a. Perumahan
Tipe rumah Kepemilikan Jenis Fentilasi Pencahaya Jarak rumah Halaman Pemanfaatan
rumah lantai rumah an dengan Di sekitar pekarang
tetangga rumah an
rumah
(x) Permanen (bb) Milik o Tanah (bb) Ada, (x)Terang o Bersatu o Ada o Kebun
o Semi sendiri o Papan dipergunaka o Remang (x)Dekat dimanfaatka o Kolam
permanen o Menumpang o Tegel n -remang o Terpisah n o Kandang
o Tidak o Sewa (bb) Semen o Ada, tdk o Gelap o Ada tdk (x)Tidak
perman dipergunak dimanfaatk dimanfaatka
en an an n
o Tidak ada (x)Tidak ada
b.SUMBER AIR BERSIH
Sumber Pengolah Sumber Jarak Penampung Kondisi Kondisi air Frekuensi
air an air air mandi sumber an air tempat ditempat menguras
minum minum cuci air penampung penampung penampung
dengan an air an an
Septikta
ng
o Sumur (x) Dimasak o Sumur (bb) < 10 m (x)Bak o Tertutup o Berwarna (x)1 x
(bb) Pam o Tidak (x)Pam o >10 m o Ember (x)Terbuka o Berbau seminggu
o Air dimas o Air o Gentong o Berasa o 2xseminggu
mineral ak sungai o Lain-lain (x)Tidak o Bila
ketiganya terlihat
kotor

c.SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH


Pembuangan Tempat Kondisi Jarak dengan rumah Gangguan yang ada
sampah penampungan penampungan
sampah sementara sampah
(x)TPU o Ada (x)Terbuka (bb) <5m o Bau
o Sungai o Tidak ada o Tertutup o >5m (x)Pencemaran
o Ditimbun (x)Sembarangan udara dan air
o Dibakar o Sarang nyamuk
o Disembarang
tempat

d.SISTEM PEMBUANGAN KOTORAN RUMAH TANGGA


Kebiasaan BAB Jenis Jamban Tempat pembuangan limbah
o Sembarang tempat o Cemplung o Resapan
e. WC o Plengsengan (x)Got
o Sungai (x)Leher angsa o Sembarang tempat
e.HEWAN PELIHARAAN
Hewan Peliharaan Letak Kandang Kondisi Kandang Jenis Hewan ternak
o Ada o Dalam rumah o Terawat o Sapi
(x)Tidak ada o Luar rumah o Tidak terawat o Kerbau
o Kambing
o Ayam
o Itik
o Atau lainnya .....

55
8. Layanan Kesehatan Dan Sosial
Sarana kesehatan Tempat berobat Kebiasaan Pendanaan Penyakit yg sering diderita
yang tersedia keluarga sebelum kesehatan keluarga dlm 6 bl terakhir
berobat
(x)Pukesmas/Posyandu (x)Puskesmas (x)beli obat o Askes PNS (x)Batuk pilek
(x)Praktik Swasta (x)Rumah sakit bebas (x)Jamkesmas o Asma
o Balai Pengobatan (x)Dokter praktek o jamu o Jamkesda o TBC
o Lain-lain (x)Bidan/perawat o dibiarkan saja o Asuransi o Typhoid
o Balai pengobatan o pijat kesehatan o Typhoid abdominalis
/poliklinik lain :...... o Asam urat
o Umum o Hipertensi
o Stroke
o Lain-lain
o Tidak ada

a.Status Sosial
Pekerjaan Penghasilan Makanan Pokok Tempat Belanja
o PNS o Rp < 500.000,00 (x)Beras o Supermarket
o Pegawai swasta o Rp 500.000,00 – Rp o Jagung (x)Pasar tradisional
(x)Wraswasta 1.000.000,00 o Ubi o Mini market
o Buruh harian (x)Rp >1.000.000,00 o Sagu o Toko/warung di
o Tidak bekerja o Lainnya.......... sekitar tempat tinggal
o Lainya...... o Lainnya.....

b.Transportasi dan Keamanan


1.Transportasi
Jenis Kendaraan Umum Jenis kendaraan Akses Jalan Yang Ada Ruang untuk pejalan
Pribadi Yang Dimiliki kaki
o Bus o Mobil o Jalan lintas kabupaten (x)Trotoar
o Taksi (x)Sepeda Motor o Jalan provinsi o Akses untuk
(x)Angkot (x)Sepeda o Jalan antar kecamatan penyandang cacat
o Kereta api o Lainnya ...... o Jalan antar desa
o Pesawat (x)Gang
o Lainnya ........ o Yang lainnya ......

2.Keamanan
Pelayanan Keamanan Yang Tindakan Kriminal Yang Ada 1 Persepsi Warga Tentang Keamanan
Ada tahun terakhir
o Polisi o Perampokan o Merasa aman
o Satpam (x)Pencurian o Tidak peduli
(x)Siskamling o Perkelahian (x)Tidak merasa aman
o Lainnya ....... o Lainnya ...... o Lainnya .......
c.Politik dan Pemerintahan
Kegiatan partai politik Cara pemilihan Peran warga dalam memilih Peran warga dalam
perangkat desa perangkat desa penetapan kegiatan dan
kebijakan desa
o Ada poster, baliho, (x)Pemilihan langsung (x)Berperan aktif O Dilibatkan secara aktif
spanduk partai o Penetapan o Tidak peduli (x)Di libatkan semampunya
pemerintah daerah o Tidak dilibatkan sama o Tidak dilibatkan sama
o Ada kepengurusan o Lainnya ...... sekali sekali
partai o Lainnya ...... o Lainnya.........
o Ada kader aktif partai
(x)Lainnya (tidak ada)
56
d.Komunikasi
Media elekronik Media cetak Pengiriman dan penerimaan berita
(x)Televisi (x)Koran (x)Handphone
o Radio o Majalah o Telepon kabel
(x)Internet o Edaran o Telepon satelit
o Lainnya ........ o Lainnya ...... o Surat
o Kurir
o Lainnya ......
e.Pendidikan
Tingkat pendidikan Sekolah yang ada di Perpustakaan Tempat pendidikan
wilayah ini non formal
o SD (x)TK (x)Sekolah (x)TPA
o SMP (x)SD o Balai warga o Taman bermain
(x)SMA (x)SMP o Masjid o Penitipan anank
o S1 (x)SMA o Yang lainnya ...... o Lainnya .......
o S2 o Perguruan tinggi
o Lainnya ........ o Lainnya ......
f.Rekreasi
Tempat bermain anak Tempat rekreasi di Bentuk / kegiatan rekreasi Frekuensi rekreasi
Sekitar
o Ta,man o Ada (x)Ada o 1 bulan sekali
(x)Halaman (x)Tidak ada o Tidak ada o 6 bulan sekali
masjid/sekolah/rumah o Lainnya ... o Lainnya ..... o 1 tahun sekali
o Lainnya ....... (x)Lainnya (jika ada
waktu atau sedang libur
lebaran)

57
Analisa Data

1 DS : Rendahnya masyarakat berobat Resiko ttingginya penyakit di


- Keluarga mengatakan tidak perlu berobat ke pelayanan ke pelayanan kesehatan masyarakat
kesehatan karena anak sebelumnya sehat-sehat saja dan minum
obat warung saja sudah cukup
DO :
- Ekonomi keluarga rendah
- Keluarga jarang sekali berobat ke fasilitas kesehatan

Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadinya cedera berhubungan dengan faktor lingkungan
2. Resiko terjadinya penyakit berhubungan dengan rendahnya pengetahuan tentang penyakit (DHF, TBC, ISPA,
Dermatitis, Gizi buruk, Hipertensi, DM, Anemia, AIDS)
3. Resiko ttingginya penyakit di masyarakat berhubungan dengan rendahnya masyarakat berobat.

58
Rencana Keperawatan

Dalam menentukan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat dusun III kec. Deli tua Kab. Deli Serdang dimana penulis
menggunakan rancangan/desain tindakan dalam solusi penanggulangan masalah yang dipaparkan dengan sisitem/ komponen dibawah
ini :

Masalah kesehatan Tujuan Sasaran Waktu / tempat Materi Pelaksana Evaluasi

Resiko terjadinya cedera Setelah Masyarakat Memberikan Mahasiswa - Peserta yang


berhubungan dengan faktor dilakukan penyuluhan mengikuti
lingkungan penyuluhan 1x tentang penyuluhan
diharapkan cedera fisik dapat
masyarakat memahami dan
dapat mempraktekkan
mengurangi tentang
resiko cedera pertolongan
dengan baik pertama pada
Melakukan
dan benar di cedera fisik
gotong
dusun I-XII - Warga tampak
royong
kurang antusias
mengikuti
kegiatan gotong
royong dengan
baik dan benar
Resiko terjadinya penyakit Setelah Masyarakat Penyuluhan Mahasiswa - Masyarakat
berhubungan dengan dilakukan tentang DHF, dapat mengerti
rendahnya pengetahuan penyuluhan 1x DM, tentang
tentang penyakit (DHF, masyarakat chikungunya, penyuluhan

59
TBC, ISPA, Dermatitis, diharapkan malaria,hipert yang
Gizi buruk, Hipertensi, DM, mengerti ensi, AIDS, disampaikan
Anemia, AIDS) tentang dan gizi - Masyarakat
penyakit buruk tampak antusias
dalam bertanya
dan menjawab
pertanyaan
Resiko ttingginya penyakit di Setelah Masyarakat Penyuluhan Mahasiswa - Masyarakat
masyarakat dilakukan kesehatan paham akan
penyuluhan tentang materi
tentang pentingnya kesehatan yang
pentingnya pelayanan diberikan
berobat ke kesehatan - Masyarakat
pelayanan tampak antusius
kesehatan dan bertanya dan
terhindar dari menjawab
resiko penyakit pertanyaan

60
Implementasi dan evaluasi
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas ( masyarakat, kelompok khusus, keluarga ) dilakukan sesuai dengan apa
yang sudah direncanakan tergantung dalam masalah/ kondisi masyarakat dusun DUSUN 7 kec. Deli tua Kab. Deli Serdang
Tanggal/ No. IMPLEMENTASI EVALUASI
Jam DX

24 Maret 1 1. Melakukan gotong royong di dusun I-XII oleh S :Ada lansia dan warga yang baru mengerti tentang
2022 mahasiswa oleh warga dan mahasiswa penanganan dan mempraktekkan cedera fisik
2. Masyarakat kurang merespon kegiatan dan tidak
aktif pada saat kegiatan gotongroyong O :Lansia dan warga tampak antusias mengikuti
3. Memberikan penyuluhan tentang penanganan dan penyuluhan dengan bertanya..Terlihat warga yang
mempraktekkan cedera fisik yang dilakukan antusias ikut setra dalam kegiatan gotong royong
didusun III oleh mahasiswa diikuti oleh 30 orang
A : Masalah mengetahui tentang resiko cedera fisik
warga dusun
dan lingkungan yang sehat sebagian teratasi
4. Melakukan senam untuk kebugaran
P : intervensi dilanjutkan. Kolaborasi dengan kader,
kepala desa

24 Maret 2 1. Memberikan penyuluhan tentang DHF, S :Ada sebagian masyarakat mulai paham tentang
2022 chikungunya, malaria,DM, hipertensi, AIDS, yang penyakit dan cara penularan penyakit.
dilakukan oleh mahasiswa
2. Melakukan penyuluhan tentang PHBS dan O: Masyarakat tampak antusias mengikuti

61
kesehatan lingkungan yang dilakuan oleh penyuluhan
mahasiswa
- Masyarakat tampak kurang aktif dalam
bertanya
A :Masalah kurang pengetahuan tentang penyakit
teratasi sebagian
P :Kolaborasi dengan kepala dusun dan petugas
Puskesmas dalam melanjutkan intervensi

24 Maret 3 Memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya S :Ada ibu yang mengatakan sudah paham manfaat
2022 berobat ke pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
O :Ibu-ibu tampak antusias mengikuti penyuluhan
A :Masalah sebagian teratasi
P :Kolaborasi dengan petugas Puskesmas dalam
melanjutkan implementasi

25 Maret 1 5. Melakukan gotong royong di dusun I-XII oleh S :Ada lansia dan warga yang sudah mengerti
2022 mahasiswa oleh warga dan mahasiswa tentang penanganan dan mempraktekkan cedera
6. Masyarakat kurang merespon kegiatan dan tidak fisik
aktif pada saat kegiatan gotongroyong
7. Memberikan penyuluhan tentang penanganan dan O :Lansia dan warga tampak antusias mengikuti
mempraktekkan cedera fisik yang dilakukan penyuluhan dengan bertanya. Terlihat warga yang
didusun III oleh mahasiswa diikuti oleh 30 orang berperan dalam kegiatan gotong royong
warga dusun
A : Masalah mengetahui tentang resiko cedera fisik
8. Melakukan senam untuk kebugaran

62
dan lingkungan yang sehat sudah teratasi
P :Kolaborasi dengan kader, kepala desa

25 Maret 2 3. Memberikan penyuluhan tentang DHF, S : sebagian masyarakat masih belum paham
2022 chikungunya, malaria,DM, hipertensi, AIDS, yang tentang penyakit dan cara penularan penyakit.
dilakukan oleh mahasiswa
4. Melakukan penyuluhan tentang PHBS dan O: Masyarakat antusias mengikuti penyuluhan
kesehatan lingkungan yang dilakuan oleh
- Masyarakat tampak aktif bertanya
mahasiswa
A :Masalah kurang pengetahuan tentang penyakit
teratasi sebagian
P :Kolaborasi dengan kepala dusun dan petugas
Puskesmas dalam melanjutkan intervensi

25 Maret 3 Memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya S :Ada ibu yang mengatakan sudah paham manfaat
2022 berobat ke pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
O :Ibu-ibu tampak antusias mengikuti penyuluhan
namun masih banyak yang ditanyakan
A :Masalah sebagian teratasi
P :Kolaborasi dengan petugas Puskesmas dalam
melanjutkan implementasi

26 Maret 2 5. Memberikan penyuluhan tentang DHF, S : masyarakat sudah paham tentang penyakit dan

63
2022 chikungunya, malaria,DM, hipertensi, AIDS, yang cara penularan penyakit.
dilakukan oleh mahasiswa
6. Melakukan penyuluhan tentang PHBS dan O: Masyarakat antusias mengikuti penyuluhan
kesehatan lingkungan yang dilakuan oleh
- Masyarakat tampak aktif bertanya
mahasiswa
A :Masalah kurang pengetahuan tentang penyakit
teratasi
P :Kolaborasi dengan kepala dusun dan petugas
Puskesmas dalam menghentikan intervensi.

26 Maret 3 Memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya S : ibu yang mengatakan sudah paham manfaat
2022 berobat ke pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
O :Ibu-ibu tampak antusias mengikuti penyuluhan
A :Masalah teraktasi
P : implementasi dihentikan.

64
BAB IV
KESEIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan dan perawatan dan
kesehatan membutuhkan peran kita dalam bentuk dorongan dan motivasi dari
seluruh pihak yang memiliki kompetensi dalam bidang kesehatan khususnya
kelompok kerja kesehatan puskesmas, kader, tokoh masyarakat dan mahasiswa
menyampaikan informasi dan peningkatan motivasi dari pihak yang berkompeten
dalam ilmu kesehatan. Salah satunya dijembatani oleh praktek komunitas sebagai
sarana belajar bagi mahasiswa keperawatan dalam upaya membangun derajat
kesehatan masyarakat. Mahasiswa Institut Kesehatan Deli Husada Delitua
khususnya yang praktek di Desa Mekar Sari Kec. Deli Tua Kab. Deli Serdang
Provinsi Sumatera Utara, dimulai sejak tanggal 14 Maret 2022 sampai 26 maret
2022, dalam  melaksanakan praktek keperawatan komunitas bersama puskesmas,
kader, tokoh masyarakat sebagai wadah kelompok kerja kesehatan Desa Mekar
Sari Kec. Deli Tua Kab. Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
4.2 Saran
Untuk lebih memaksimalkan hasil yang akan diperoleh mahasiswa pada saat
melakukan praktek keperawatn komunitas, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
1.  Perlu usaha untuk melibatkan masyarakat secara penuh dengan kemampuaan
yang dimiliki, khususnya dengan aspek ekonomi dan sumber daya manusia yang
baik sehingga kegiatan terlaksana dengan baik.
2.  Perlu adanya pemantauan dan tindak lanjut terhadap kegiatan-kegiatan yang
telah dilaksanakan oleh kader kesehatan, petugas puskesmas dan instansi
kesehatan.
3.  Kerjasama yang adekuat antara mahasiswa profesi ners dengan pihak instansi
kepala desa dan pihak posyandu serta warga Deasa Mekar Sari yang dijadikan
lahan praktek oleh mahasiswa, sehingga pembinaan dapat dilakukan secara
berkesinambungan

65
Daftar Pustaka
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Imam, S Dkk.2005. Asuhan Keperawatan Keluarga. Buntara Media: Malang
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta:
Prima Medika
Smet, Bart.1994. Psikologi Kesehatan. Pt Grasindo: Jakarta

66
Lampiran
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Masyarakat
Sub Pokok Bahasan : SPAL yang memenuhi standar kesehatan.
Sasaran : Masyarakat
Waktu : 24 Maret 2022
Tempat : Desa Mekar Sari
I.A. Tujuan Instruksi Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat mengetahui pentingnya kesehatan
lingkungan, dan menciptakan Lingkungan rumah, khususnya SPAL yang
memenuhistandar kesehatan.
B. Tujuan Instruksi Khusus
1.Menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan
2.Menjelaskan ruang lingkup kesehatan lingkungan
3.Menciptakan pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan
4.Menciptakan Lingkungan rumah, khususnya SPAL yang memenuhi standar
kesehatan.
II.Materi Lampiran
1.Pengertian Kesehatan Lingkungan
2.Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
3.Pengaruh kesehatan lingkungan terhadap kesehatan masyarakat
4.Syarat - syarat lingkungan rumah yang sehat
III. Metode
1.Ceramah
2.Tanya Jawab

67
IV. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan
Pembukaan 5 Menit 1. Mengucapkan Salam
2. Memperkenalkan Diri
Penyajian 15 Menyampaikan Materi :
Menit 1. Pengertian Kesehatan Lingkungan
2. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
3. Pengaruh Kesehatan Lingkungan Terhadap
Kesehatan Mayarakat
4. Syarat – Syarat Lingkungan Rumah Yang
Sehat
Tanya 10 1. Memberikan Kesempatan Kepada
Jawab Menit 2. Mayarakat Penyuluhan Untuk Bertanya
Penutup 5 Menit 1. Menyimpulkan Materi Yang Elah
Diberikan
2. Mengevaluasi Secara Lisan
3. Memberi Salam Penutup
VI. Alat
- Leaflet
VII. Evaluasi
Setelah penyuluhan keluarga diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan
2. Menjelaskan ruang lingkup kesehatan lingkungan
3. Menciptakan pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan
4. Menciptakan lingkungan rumah khususnya SPAL yang memenuhi standar
kesehatan.
PEMBAHASAN MATERI
I.Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan adalah suatu keseimbangan yang harus ada antara manusia
dengan lingkungan agar dapat menjamin kesehatan manusia.

68
II.Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Penyediaan air bersih dan pengendalian pencemaran air bersih serta
pengolahan air limbah (SPAL) tertutup.
1.Pengolahan sampah dan pemberantasan vektor.
2.Pencegahan dan pengawasan pencemaran tanah.
3.Sanitasi makanan dan pengendalian pencemaran udara
4.Tindakan pencegahan yang di perlukan untuk perlindungan lingkungan.
III.Pengaruh Kesehatan Lingkungan Terhadap kesehatan Keluarga
Keluarga yang sehat biasanya berasal dari lingkungan rumah yang
sehat, maka kesehatan keluarga dapat meningkat, rumah yang cukup bersih
dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya, rumah yang ventilasinya
cukup, dapat menghindarkan keluarga dari resiko terjadinya penyakit atau
gangguan saluran pernafasan
IV. Pengertian Rumah Sehat
Rumah sehat adalah sebuah rumah yang dekat dengan air bersih,
jarak dari tempat pembuangan sampah lebih dari 100 meter, dekat
dengan sarana pembersihan , berada di tempat dimana air hujan dan
air kotor tidak tergenang.Beberapa peryaratan yang harus
dipenuhi menurut WHO dan American Public health association (APHA)
antara kain
1) Syarat Fisiologis
Perumahan harus memenuhi persyaratan fisiologis agar kebutuhan faal
tubuh terpenuhi melalui fasilitas yang tersedia. Yang termasuk di dalam
kebutuhan fisiologis untuk perumahan adalah:
a.Pencahayaan
Pencahayaan yang diperlukan untuk suatu ruangan di dalam rumah dapat
berbentuk cahaya alami yaitu sinar matahari dan juga cahaya buatan yaitu sinar
lampu. Cahaya yang diperlukan perorang yang tinggal didalamnya.

69
b.Penghawaan
Penghawaan untuk suatu ruangan di dalam rumah harus diperhitungkan
yaitu aliran udara yang masuk kedalam ruangan serta jumlah udara yang
diperlukan perorang yang tinggal didalamnya
c.Kebisingan
Tidak terdapat gangguan ketenangan akibat adanya kebisingan baik yang
bersumber dari luar maupun dari dalam rumah.
d.Ruangan (space)
Tersedia ruang yang cukup untuk kegiatan bermain bagi anak-anak, dan
untuk belajar, selain itu harus tersedia ruangan utama yaitu ruang tamu, ruang
tidur, ruang makan dan sebagainya.
2) Syarat psikologis
a.Menjamin privacy
Setiap anggota keluarga harus terjamin ketenangan dan kebebasan dalam
hunia, sehingga tidak terganggu baik oleh keluarga yang lain, tetangga maupun
orang yang kebetulan lewat diluar.
b.Tersedianya ruang keluarga.
Ruang keluarga sangat penting untuk saling melepaskan kerinduan atau
malah psikologis yang lain. Ruang keluarga adalah sarana untuk menjalin
hubungan sosial maupun emosional keluarga.
c.Lingkungan yang sesuai
Seseorang akan dapat memilih hunian mana yang sesuai dengan strata
sosial keluarganya. Kesenjangan strata antar penghuni atau pemukiman akan
menimbulkan rasa tidak nyaman.
d.Tersedia sarana yang sifatnya memerlukan “privacy”
Rumah dilengkapi dengan kamar mandi dan kloset sendiri. Setidaknya
harus tersedia sarana tersebut., akan terasa tidak etis bila suatu anggota keluarga
mandi ataupun buang hajat di fasilitas milik tetangganya.
e.Jumlah kamar tidur yang cukup
Jumlah kamar tidur disesuaikan dengan usia penghuninya. Usia di bawah
2 tahun dipisahkan ataupun boleh satu kamar dengan orang tuanya. Tetapi untuk
70
Anak usia di atas 10 tahun harus di pisahkan antara laki-laki dan perempuan.
Sedangkan untuk anak umur 17 tahun ke atas diberikan kamar tersendiri.
f.Mempunyai halaman yang dapat ditanami pepohonan atau taman.
Fungsi dari halaman rumah disamping menimbulkan rasa keindahan bagi
penghuninya berfungsi juga untuk membersihkan udara dan menahan /
melindungi pencemaran udara dari luar.
g.Untuk Hewan peliharaan dibuatkan kandang tersendiri yang terpisah dari
rumah.
Untuk menghindari tertularnya penyakit zoonosis, ataupun keributan yang
ditimbulkan oleh binatang peliharaan, sebaiknya dibuatkan kandang terpisah dari
ruangan yang biasa dihuni.
3) Mencegah penularan penyakit
Pada dasarnya persyaratan perumahan harus dipertimbangkan agar tidak
menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
Beberapa persyaratan berikut berkaitan dengan tersedianya fasilitas sanitasi agar
kesehatan penghuninya tetap terhindar dari penyakit, tidak tertular penyakit
infeksi baik antar penghuni maupun dengan kehadiran anggota warga lain dari
sekitar.
a.Tersedianya persediaan air bersih / air minum.
Air bersih sangat diperlukan untuk keperluan sehari-hari. Penyediaan air bersih
harus memenuhi syarat kualitas yaitu fisik, kimia, dan bakteriogis maupun
kuantitas (jumlah).
b.Keadaan rumah maupun halaman serta lingkungannya menjamin tidak
terdapatnya tempat perindukan vektor penyakit. Hal ini terkait dengan konstruksi
maupun keadaan rumah seperti adanya tempat penyimpanan sampah yang baik,
kebersihan yang selalu terjaga dan sebagainya.
c.Tersedianya tempat pembuangan tinja dan air limbah yang memenuhi syarat
sanitasi
d.Luas / ukuran kamar yang tidak menimbulkan suasana kumuh Luas kamar
minimum ukuran 2,5 m 3 m dengan ketinggian langit-langit berkisar dari 2,75m
sampai 3 m. Hal ini khususnya yang menyangkut kepadatan penghuni kamar dan
71
luas jendela berpengaruh terhadap timbul dan menularnya penyakit saluran
pernafasan. Sekalipun pencahayaan alami juga berperan penting dalam
menekankejadian penyakit dalam saluran pernafasan.
e.Fasilitas untuk pengolahan makanan / memasak dan penyimpanan makanan
yang terbebas dari pencemaran maupun jangkauan vektor maupun binatang
pengerat.
4) Mencegah terjadinya kecelakaan
Beberapa hal untuk menghindari timbulnya kecelakaan misalnya adalah:
a.Adanya ventilasi di dapur.
Untuk mengeluarkan gas seandainya terjadi kebocoran dari tabung gas.
Bukalah jendela agar gas segera dapat keluar dari ruangan
b.Cukup intestitas cahaya,
untuk menghindari kecelakaan seperti tersandung, Teriris / tersayat,
tertusuk jarum waktu menjahit dan sebagainya.
c.Jauh dari pohon besar,
Bangunan rumah jauh dari pepohonan besar yang mudah tumbang atau
runtuh.
d.Garis rooi.
Bangunan harus mengikuti garis rooi (garis sempadan). Jarak pagar
dengan bangunan minimal lebar jalan.
e.Lantai yang selalu basah (kamar mandi, kamar kecil) tidak licin, baik karena
konstruksinya maupun pemeliharaannya.
f.Bagian bangunan yang dekat api atau listrik terbuat dari bahan tahan api
g.Cara mengatur / meletakkan barang dalam ruangan.
Pengaturan ruangan memberikan keleluasaan untuk bergerakpada
penghuninya, terutama untuk keselamatan anak-anak. Cara menyimpan bahan
beracun. Hindarkan dari jangkauan anak minyak tanah, deterjen, obat-obatan dan
sebagainya.

72
individu dalam rumah tangga (keluarga) 2. PHBS Tatanan Institusi
masyarakat Indonesia telah melaksanakan Pendidikan
perilaku hidup bersih dan sehat. 3. PHBS Tatanan Tempat Kerja
Apa itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat? 4. PHBS Tatanan Tempat Umum
POLA HIDUP BERSIH DAN 1. PHBS adalah semua perilaku kesehatan
5. PHBS Tatanan Fasilitas
SEHAT yang dilakukan atas kesadaran sehingga
Kesehatan
anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat,
2. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa
ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan
beraneka ragam makanan, minum Tablet
Tambah Darah, mengkonsumsi garam
beryodium, memberi bayi dan
balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan
lingkungan seperti membuang sampah pada
Oleh: tempatnya, membersihkan lingkungan.
3. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk 10 Indikator PHBS :
Iva Santika, S.Kep
melaksanakan semua perilaku kesehatan.
21.14.039 1.    Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2.    Memberi ASI ekslusif
Program Studi Profesi Ners 3.    Menimbang balita setiap bulan
4.    Menggunakan air bersih
Institut Kesehatan Deli Husada 5.    Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Deli Tua 6.    Menggunakan jamban sehat
7.    Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu
8.    Makan buah dan sayur setiap hari
9.    Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Macam – Macam PHBS: 10. Tidak merokok di dalam rumah

1. PHBS tatanan Rumah Tangga PHBS di Sekolah :


PHBS Adalah keadaan dimana individu-
73
a. Tersedia jamban yang bersih dan sesuai dengan PHBS di Tempat Kerja d. PHBS di Rumah Makan
jumlah siswa  Tidak merokok di tempat kerja  Menggunakan air bersih.
b. Tersedia air bersih atau air keran yang mengalir di  Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat  Mencuci tangan dengan air bersih yang
setiap kelas kerja. mengalir dan sabun.
c. Tidak ada sampah yang berserakan dan  Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik  Menggunakan jamban.
lingkungan sekolah yang bersih  Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun  Membuang sampah pada tempatnya.
dan serasi sebelum makan dan sesudah buang air besar dan  Tidak merokok di rumah makan.
d. Ketersediaan UKS yang berfungsi dengan baik buang air kecil  Menutup makanan dan minuman.
e. Siswa menjadi anggota dana sehat (JPKM)  Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.  Tidak meludah sembarangan.
f. Siswa pada umumnya (60 %) kukunya pendek dan  Menggunakan air bersih.  Memberantas jentik nyamuk.
bersih  Menggunakan jamban saat buang air kecil dan e. PHBS di Terminal (Teminal Bus, Stasiun Kereta
g. Siswa tidak merokok besar. Api, Bandar Udara, Pelabuhan, dll)
h. Siswa ada yang menjadi dokter kecil atau  Membuang sampah pada tempatnya.  Menggunakan air bersih.
promosi kesehatan sekolah  Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai  Menggunakan jamban.
(minimal 10 orang) jenis pekerjaa  Membuang sampah pada tempatnya.
 Tidak merokok.
a.PHBS di Pasar
 Menggunakan air bersih.  Tidak meludah sembarangan.
 Menggunakan jamban.  Memberantas jentik nyamuk.
 Membuang sampah pada tempatnya.
 Tidak merokok di pasar.
 Tidak meludah sembarangan.
 Memberantas jentik nyamuk.

b. PHBS di Tempat Ibadah


 Menggunakan air bersih.
 Menggunakan jamban.
 Membuang sampah pada tempatnya.
 Tidak merokok di tempat ibadah.

c. PHBS di Rumah Makan


 Menggunakan air bersih.
 Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir
dan sabun.
 Menggunakan jamban.
 Membuang sampah pada tempatnya.
 Tidak merokok di rumah makan.
 Menutup makanan dan minuman.

74
75
Lampiran Dokumentasi

76
77

Anda mungkin juga menyukai