PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
NUR AZIZAH
NIM. A 17 09 024
2021
HALAMAN JUDUL
BULUKUMBA
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
NUR AZIZAH
i
NIM. A 17 09 024
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN FOMO (FEAR OF MISSING OUT) DENGAN
KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA USIA
BULUKUMBA
TAHUN 2021
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
NUR AZIZAH
ii
NIM. A 17 09 024
Tanggal 2021
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
FoMO (Fear Of Missing Out) Dengan Kecanduan Media Sosial Pada Remaja
Bulukumba”. Proposal ini merupakan langkah awal dalam menyusun skripsi untuk
5. Harianti Haris, S.Kep. Ns, M.Kep selaku Pembimbing Utama yang telah
7. Seluruh dosen yang telah mengajar dari awal perkuliahan sampai sekarang
iv
8. Terima kasih yang tak terhingga kepada orang tua ayahanda tercinta
9. Kepada teman-teman saya khususnya Sri depi, Khusnul Qarimah, Sri Nurul
Kurniati, Egayanti, Echi Lestari yang telah banyak meluangkan waktu dari
10. Kepada sahabat Dasniati, Riska Amalia, Andi Jamila yang selalu memberi
skripsi ini.
Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal skripsi
ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidak sopanan yang secara tidak sengaja
saya perbuat, semoga Allah swt senantiasa memudahkan setiap langkah-langka kita
menuju kebaikan dan selalu menganugrahkan kasih sayangnya untuk kita semua.
Amin.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................................viii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................8
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................9
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................9
BAB II...................................................................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................11
A. Tinjauan Teori..........................................................................................................11
2. Media Sosial..........................................................................................................16
B. Kerangka teori..........................................................................................................35
vi
BAB III..................................................................................................................................36
KERANGKA KONSEP.......................................................................................................36
A. Kerangka Konsep.....................................................................................................36
B. Variabel Penelitian...................................................................................................37
C. Defenisi Konseptual..................................................................................................38
D. Defenisi Operasional................................................................................................38
E. Hipotesis....................................................................................................................40
BAB IV..................................................................................................................................41
METODOLOGI PENELITIAN............................................................................................41
A. Desain Penelitian......................................................................................................41
D. Instrumen Penelitian................................................................................................44
F. Alur penelitian..........................................................................................................46
H. Etika Penelitian........................................................................................................48
I. Jadwal Penelitian.....................................................................................................50
LAMPIRAN..........................................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................56
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
individu yang mempunyai ciri khas tingkah laku dan kepribadian tertentu. Perilaku
youtube, path, twiter, tik-tok dan lain-lain. Penggunaan internet yang mengalami
1
menimbulkan berbagai permasalahan yang ada dikalangan psikologi yang dikenal
negatif bagi siapa saja yang mengaksesnya. Dampak negatif yang dialami oleh
remaja perlu mendapat perhatian serius bagi tumbuh kembangnya, dalam hal
PBB UNICEF telah melakukan riset pada tahun 2014 dengan tema “keamanan
penggunaan media digital pada anak dan remaja Indonesia” riset ini melibatkan
anak dan remaja usia 10-19 tahun yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia,hasil
Pada 24 april 2019 Hoostsuite (we are social) merilis update data statistik
digital dan penggunaan internet di seluruh dunia tahun 2019 kuartal kedua (Q2)
dimana pengguna internet mencapai 4,437 miliyar dengan pengguna media sosial
aktif 3,499 miliyar dari total populasi 7,697 miliyar. Berikut platforrms pengguna
media sosial yang paling aktif; pengguna Facebook 2.320 juta, Youtube 1.900 juta,
pengguna internet di Indonesia pada tahun 2018 telah mencapai 171,17 juta jiwa
dengan penetrasi sebesar 64,8% dari totalpopulasi 264,16 juta jiwa. Dan pada
2
8,9% dengan jumlah penetrasi internet 73.7%. (‘Laporan Survei Internet APJII
2019 -2020).
masyarakat dari kalangan remaja sudah banyak yang mengguakan media sosial
seperti media sosial TikTok, hal ini dibuktikan dari pemberitaan TRIBNEWES,
di Balik Vidio Viral TikTok Mahasiswi UNM Saat Demo Tolak UU Cipta”
Salah satu sumber yang ditemukan di media sosial sebuah postingan yang
diunggahnya yang tertulis “doa terbaik untukmu para wanita yang tidak suka
malu lagi memamerkan auratnya dan bergoyang ria seakan tidak bisa lepas dari
aplikasi TikTok yang sekarang lagi trending penggunaan media sosial yang sering
beberapa siswa siswi ditempat penelitian yang akan dilakukan yakni di sekolah
Bulukumba mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa jika tidak mengakses media
3
sosial dikarenakan karna keingintahuannya tentang apa saja yang dilakukan orang
sosial dalam kehidupannya, ia mengatakan jika dalam kurung waktu 1 jam tidak
mengecek media sosial ia akan merasa cemas dan khawatir dengan apa saja
jam/harinya.
tingkat kecanduan media sosial berdasarkan durasi pengguna media sosial pada
remaja didominasi oleh kategori tinggi dengan presentase mencapai 32% artinya
media sosial disetiap aktivitas hari-harinya, hal ini dapat menganggu tugas
perkembangan remaja dan memberikan dampak negative bagi remaja, 29% remaja
dengan kategori sedang, 19% dalam kategori rendah, 17% kategori sangat tinggi
65,8% pada 375 responden. 20,3% berada di level yang rendah.13,9% di level
4
Kabupaten Labuanbatu sebesar 34,10% dengan motif yang mempengaruhi adalah
teman sebaya, keinginan atau minat dan arah sikap terhadap facebook itu sendiri.
mengikuti tren, dan tuntutan pergaulan. Cara berkomunikasi remaja ini tergolong
Setiawan, 2021) juga menunjukkan intensitas waktu yang digunakan anak dalam
menonton youtube lebih dari 40 jam/minggu Jika anak sudah kecanduan menonton
menggangap lingkungan sekitar tidak terlalu penting lagi. Selain itu rasa malas
akan belajar akan tumbuh. Anak akan malas untuk berfikir dalam mengerjakan
tugas, dengan adanya youtube mereka merasa terhibur terlebih sekarang ini sedang
merasakan perasan tidak tenang, toleransi, menarik diri, konflik yang lebih tinggi
untuk mengabaikan temannya untuk dapat terus berfokus mengakses internet dan
5
ketika diajak berbicara. Selain itu lebih cenderung untuk mengedepankan aktivits
mengakses internet dan lebih memilih untuk menunda aktivitas yang berhubungan
dengan interaksi sosial dengan temannya. Penelitian ini juga menjelskan dampak
yang mucul dalam individu ketika offline yaitu munculnya rasa takut, gelisah,
cemas, binging, bosan dan rasa waspwas ketika tidak mengakses internet (Hakim
Keinginan untuk selalu terhubung dengan media sosial secara terus menerus
tersebut disebabkan karna adanya rasa takut kehilangan moment terpenting. Rasa
takut itulah yang sekarang dikenal dengan istilah FoMO (Fear Of Missing Out).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh JWT (Json Web Token) - Intelligence,
sebanyak 40% pengguna internet di dunia mengalami FoMO (JWT (Json Web
kecemasan sosial (social anxiety disorder) yang ditandai dengan adanya keiginan
untuk selalu mengetahui apa yang orang lain lakukan terutama melalui media
bondong menyajikan dan berusaha menjadi yang pertama untuk mencari tahu
informasi terbaru dan akan merasa tidak nyaman jika mereka ketinggalan
informasi. Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat 5 siswa yang
2016). Hasil penelitian (Fathadhika and Afriani, 2018) yang berjudul Sosial media
6
egagement sebagai mediator antara Fear of missing out dengan kecanduan media
sosial pada remaja, hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan langsung antara
terhadap FoMO dengan kecanduan media sosial di mana didalam diri individu
kemudian mengarah pada kecanduan media sosial. Sedangkan FoMO juga dapat
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Santika (2015) diketahui bahwa
terdapat hubungan yang positif antara FoMO dengan kecanduan internet pada
penggunaan internet. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Azizan, 2016) dari
diri dengan ketergantungan media sosial pada siswa SMKN 1 Bantul, hal itu
kecanduan media sosial pada remaja karna FoMO merupakan isu baru dari
dilakukan oleh 2 pihak yaitu: JWT (Json Web Token) Intelligence tahun 2012 dan
7
oleh Andrew Przybylski tahun 2013. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
tinggi akan merasa menjadi bagian dari apa yang dilihatnya, dengan ikut updute
interovert memiliki kepribadian yang cenderung lebih rendah dan berfokus pada
dirinya sendiri dan cenderung malu dan minder untuk melakukan segala hal yang
dilihatnya.
penggunaan media sosial pada individu yang bisa saja menyebabkan penggunanya
kecanduan untuk selalu mengakses media sosial, dan dampak apa yang terjadi jika
B. Rumusan masalah
semestinya harus ada pembatasan dalam penggunaannya. Namun pada fakta yang
ada sekarang ini terjadi peningkatan penggunaan media sosial dari tahun ketahun.
Seperti pada penjelasan latar belakang diatas yang dijelaskan oleh salah satu
8
khawatir dalam dirinya jika saja tidak mengakses media sosial dalamkurung 1 jam,
C. Tujuan penelitian
Adapun tujuan umum yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui
Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapi oleh peneliti dibagi menjadi
SMKN 1 Bulukumba.
SMKN 1 Bulukumba.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
9
Hasil penelitian yang dilakukan dapat memberikan informasi baru, wawasan
2. Manfaat praktis
a. Bagi remaja, penelitian ini diharapkan agar bisa dijadikan sebagai bahan
sehingga tidak ada rasa cemas yang timbul dan menjadikan para remaja
baik dari segi variabel, metodologi penelitian, dan subjek peneliti yang
akan digunakan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian Remaja
Adolescence atau sering kita sebut remaja, berasal dari bahasa latin
masa remaja tidak dengan periode lain dalam siklus kehidupan. Adolescence
emosional, sosial, dan fisik (Ali and Asrori, 2015). Masa remaja merupakan
Ini berarti tujuan pekembangan yang ingin dicapai dalam peroses tingkat
dewasa. Sebagai suatu proses transisi, masa remaja bisa ditandai dengan
(Wulandari, 2019).
11
hanya pekerkambngan itu seperti laut maka masa remaja merupakan lautan
dengan gelombang yang paling tinggi. Penamaan masa storm and stress
pada masa remaja ini berarti kuatnya gelombang dan goncangan yang terjadi
pada fase ini, sehingga ada pula pendapat yang menyebutkan masa ini
merupakan masa kelahiran kedua karna dalam masa remaja cenderung akan
dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir pada usia
anak memasuki usia dewasa yang diakui secara hukum. Masa remaja terbagi
atas dua kategori yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa
masa remaja akhir setelah melewati priode masa kematangan seksual sampai
Maka dari itu batasan umur seseorang bersifat fleksibel, yang berarti dapat
12
maju atau mundur. pada usia perkembangan umumnya remaja yang
dan sebagian telah menjadi mahasiswa. Adapun menurut (Dr. Nurhastuti and
yaitu:
13
c. Karakteristik Remaja
1) Pertumbuhan fisik
cepat jika dibandingkan pada masa anak-anak dan masa dewasa. Untuk
14
Dikarenakan remaja masih belum bisa mengontrol emosinya hal ini
sebagainya. Hal ini karna pola piker remaja masih labil sehingga
Pada fase ini demi mendapatkan status dan peran, remaja berusaha
rumahnya. Hal itu terjadi karna dengan begitu kebutuhan remaja merasa
15
hanya saja orang tua harus memantau dan mengarahkannya pada halphal
2. Media Sosial
Pada zaman dulunya dimana manusia jauh dari teknologi yang canggih pada
Maka pada zaman ini masyarakat bisa berinteraksi dalam dunia maya atau
mengungkapkan pengertian dari media sosial itu sendiri salah satunya dalam
buku (Sangadji and Ruhmah, 2020) Media sosial adalah sebuah teknologi
orang untuk mencapai suatu tujuan. Media sosial merupakan platform media
16
sosial dapat diartikan sebagai fasilitator online yang membantu individu satu
dengan yang lainnya dalam menjalin sebuah ikatan sosial di media sosial.
karna dalam dunia media sosial seseorang tidak dibatasi ruang maupun
yang paling banyak digunakan dalam mengakses media sosial (85%) dan
Line 50%, FB Messenger 50%, Likendln 35%, Pintrest 34%, WeChat 29%,
Skype 25%, TikTok 25%, Reddit 18% dan SINA Webo 17%.
17
Dengan berkembanganya teknologi di Era informasi hadirnya internet
dunia maya. Namun dari banyaknya fitur-fitur yang ada di sosial media ini
dikemukakan oleh ahli. Dalam konteks ini adktif ditandai dengan terlau
panduan optimalisasi media sosial (2014) dan dilansir kembali dalam buku
1) Konten yang dibagikan untuk semua orang dan tidak terbatas pada satu
orang tertentu.
18
2) Isi pesan muncul tampa melalui suatu gatekeeper dan tidak ada
penghambat.
4) Orang dapat mengkses konten dengan cara online sehingga dalam waktu
komunitas.
1) Sumber informasi
info seputar agama, politik, motivasi, maupun hal-hal yang tern yang
2) Menjalin silaturahmi
19
Dengan adanya media sosial yang dapat diakses oleh seluruh manusia
yang ada di bumi, jarak bukan lagi menjadi penghalang seseorang untuk
3) Membentuk komunitas
4) Promosi
Jika dulu orang yang ingin berjualan harus memiliki toko sebagai
lain yang memiliki jarak, adanya sosial media memudahkan orang untuk
5) Branding
6) Kegiatan sosial
bantuan untuk kegiatan sosial, sehingga jika banyak orang yang ingin
20
ikut serta dalam membantu maka bantuan yang diperlukan untuk
1) Partisipasi
2) Keterbukaan
informasis
3) Percakapan
Komunikasi yang terjalin antara satu dengan yang lain, dan dapat
4) Komunitas
efektif. Komunikasi saling berbagi hobi dan minat yang sama, mislanya
5) Keterhubungan
21
Hampir seluruh media sosial dapat menghubungkan individu satu
1) Forum
group.google.com.
2) Blog
konten, layaknya sebuah diary. Jadi dalam blog artikel-artikel yang ada
22
didalam blog adalah milik pengguna itu sendiri. Contoh blogspot
3) Microblog
dibatasi dalam jumlah kurang dari 200 karakter. Biasanya orang yang
4) Social Networking
5) Social bookmarking
flickr (flickr.com).
7) Wiki
23
Sosial media dengan interaksi berupa menambahkan artikel dan
yaitu;
a) Facebook
sebagainya.
b) Youtube
yang dibuat tiga mantan PayPal pada 14 Februari 2015 (Nabila and
c) Twitter
24
Twitter merupakan sebuah jejaring sosial yang dibuat oleh Jack
d) Instagram
e) Whatsapp
f) TikTok
25
TikTok merupakan sebuah aplikasi yang dijadikan sebagai media
a. Pengertian kecanduan
Orang yang telah kecanduan internet akan menghabiskan waktu lebih dari 5
timbulnya tremor, rasa kwatir atau cemas dan perubahan mood, gangguan
26
b. Karakteristik kecanduan media sosial
Netrawati, 2020)
merugikan dirinya.
27
5) Withdrawal merupakan gejala penarikan yang muncul akibat perilaku
yang dihentikan, seperti perasaan tidak nyaman atau merasa ada yang
1) Stress
2) Loneliness (kesepian)
28
Adanya perasaan tidak mampu diterima oleh lingkungan sekitar
dirinya sendiri.
dunia nyata
internet semata
kesehatannya
sosial individu.
29
4. Fear Of Missing Out
tentang FoMO merupakan istilah baru dalam dunia yang dianggap sebagai
individu lain (Alinto Sianipar and Sakti Kaloeti, 2019). FoMo mengacu pada
regulasi yang buruk dari dalam diri, hal ini juga dijelaskan dalam penelitian
adanya kesalahan yang diuat oleh pengguna telpon pintar serta penggunaan
FoMO adalah rasa cemas yang muncul dari dalam diri individu ketika
terlambat atau bahkan melewatkan aktivitas media sosial orang lain sehingga
dengan FoMO ekstovert akan merasa menjadi bagian dari apa yang
30
dilihatnya sedangkan FoMO introvert seseorang akan merasa tidak percaya
diri sehingga tidak ada kainginan untuk mengikuti apa yang orang lain
suatu fenomena sosial adanya rasa keiginan untuk selalu mengecek dan
memantau aplikasi yang ada didalamnya sehingga muncul rasa cemas dari
sebagai berikut:
akan dilakukan oleh dirinya sendiri tampa ada dorongan dari orang lain.
31
Kedua aspek inilah yang menjadi pemicu individu untuk melampiaskan
pada media sosial ketika kebutuhan psikologis akan self ini tidak
terpenuhi.
memamerkan apa yang terjadi saat ini, laman media sosial terus
terbuka.
2) Usia
Usia muda yaitu 13-33 tahun merupakan usia yang memiliki level
dari kelompok usia muda yang pada saat ini berumur 13-33 tahun.
32
dunia internet adalah bagian dari kehidupan sehari-hari generasi
tersebut.
orang lain.
Misalnnya, pada saat reuni 212 yang dilakukan di tugu monas. Ketika
33
Kondisi deprivasi relatif adalah kondisi yang menggambarkan perasaan
lain.
Missing Out (FoMO). Dari rasa takut akan tertinggal informasi ataupun
satu bagian dari kecanduan internet. Penelitian yang dilakukan oleh (Abel,
tersebut baca dan lihat dari yang orang lain tunjukkan di intenet. Sementara,
34
dalam penelitian yang dilakukan oleh Al-Menayes (2016) menunjukkan
B. Kerangka teori
Media Sosial
FoMO FoMO
FoMO
Introvert Ekstrovert
35
Tidak percaya diri Merasa menjadi
untuk mengikuti hal bagian dari apa yang
yang dilihatnnya dilihatnya
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
FOMO
Kecanduan
(Fear Of Missing Media Sosial
Out)
36
1. Stress
2. Kesepian
3. Harga diri rendah
4. Kontrol diri yang lemah
5. Selalu ingin terhubung
dengan orang lain
Keterangan :
Variabel Independen
Variabel Dependen
Variabel Perancu
B. Variabel Penelitian
antara satu dengan objek lainnya yang saling mempengaruhi dalam suatu
37
2. Variabel Dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau
Dalam penelitian ini variabel perancu yaitu Stress, Kesepian, harga diri
rendah, kontrol diri rendah dan ingin selalu terhubung dengan orang lain.
C. Defenisi Konseptual
1. (Sangadji and Ruhmah, 2020) Media sosial adalah sebuah teknologi yang
satu dengan yang lainnya dalam menjalin sebuah ikatan sosial di media
sosial.
38
2. Rzyblylski, Murayama, DeHaan dan Gladwell menjelaskan teori tentang
FoMo (Fear Of Missing Out) merupakan istilah baru dalam dunia yang
ingin selalu terhubung dengan individu lain (Alinto Sianipar and Sakti
Kaloeti, 2019).
D. Defenisi Operasional
memungkinkan orang lain melakukan hal yang serupa sehingga apa yang
oleh keinginan kuat atau kesukaan tentang sesuatu hal sehingga berulang
kali dilakukan.
a) Kriteria objektif :
b) Alat ukur
39
Sugiyono, 2017). Pernyataan TP (tidak pernah): 1, J (jarang): 2, SR
(sring): 3, SL (selalu): 4.
2. FoMo
orang lain di dunia maya sehingga akan muncul regulasi yang buruk
ketika kehilangan update atau tidak bisa mengikuti tren di dunia maya.
a) Kriteria objektif :
E. Hipotesis
40
Ha : Ada hubungan FOMO (Fear Of Missing Out) dengan kecanduan media
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu
kali pada satu saat. Pada jenis penelitian ini, variabel independen dan
dependen dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut.
Tentunya tidak semua subjek penelitian harus diobservasi pada hari atau pada
41
waktu yang sama, akan tetapi baik variabel independen maupun variabel
1. Wakatu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
1. Populasi
Dr. Sugiyono, 2017) Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 420
2. Sampel
42
tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal
N. z. p.q
n=
d (N-1) + z. p. q
= 51,7
= 52 responden
Keterangan:
q = 1-p (100% - p)
a. Kriteri Inklusi
43
3) Responden dapat membaca dan menulis
b. Kriteria Ekslusi
D. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
media sosial.
44
dibuat berdasarkan modifikasi dari skala intensitas kecanduan media social
b. Skala fear of missing out terdiri dari satu kelompok aitem bagi setiap
1. Data primer adalah data mentah (asli) yang diperoleh peneliti secara
Data primer dari penelitian ini adalah remaja yang mengalami kecanduan
media sosial.
45
2. Data skunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada yang
Data skunder dalam penelitian ini adalah jumlah responden yang diperoleh
dari data SMKN 1 Bulukumba.
F. Alur penelitian
Proposal penelitian
Hipotesis penelitian
Ada hubungan FoMo (fear of missing out) pada
remaja pengguna media sosial
Populasi
Remaja pengguna media sosial ≥ 5 bulan
sampel (Tehnik/besar)
tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive
sampling
46
Analisa Data
Univariat
Bivariat
a. Editing
b. Coding
dengan cara memberi kode berbentuk huruf dan angka pada masing-
47
masing jawaban. Terdapat beberapa kode yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
c. Entry
d. Cleaning
atau tidak. Pada tahap ini, peneliti akan memeriksa kembali seluruh
proses dan memastikan bahwa tidak ada kesalahan pada data yang
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat.
b. Analisa Bivariat.
48
H. Etika Penelitian
diharapkan.
sound)
sesuai dengan moral yang benar dan layak dalam memperoleh setiap haknya.
49
(equitable). Dalam hal ini beban dan manfaat yang diperoleh subjek dari
I. Jadwal Penelitian
Pengajuan
Judul
Penyusunan
Proposal
Studi
Pendahuluan
Seminar
Proposal
Uji Validitas
Pengambilan
data
Penyusunan
Laporan Akhir
Sidang Hasil
Publikasi
Ilmiah
50
LAMPIRAN
51
KUESIONER PENELITIAN
Media Sosial
1. Intensitas waktu penggunaan
52
3. Saya membayangkan hal-hal
(teman/orangtua)mengingatkan
digunakan:
a. Instagram
b. Tik Tok
c. Facebook
d. Whatsapp
e. Youtube
6. Saya tidur terlalu malam karna
( mood modification)
53
9. Penggunaan media sosial
saya rencanakan
mengecek pesan/notifikasi di
aktivitas lainnya
namun gagal
KUESIONER PENELITIAN
Hubungan FoMO (Fear Of Missing Out) Dengan Kecanduan Media Sosial Pada
Remaja Sekolah Menengah Akhir Di SMKN 1 Bulukumba
54
Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang
Hubungan FoMO (Fear Of Missing Out) Dengan Kecanduan Media Sosial Pada
Remaja Di SMKN 1 Bulukumba. Saya memohon dengan hormat kesediannya untuk
dapat berpartisipasi dalam pengisian kuesioner berikut ini. Atas kesediaan dan
partisipasi anda sekalian untuk mengisi kuesioner yang ada saya ucapkan banyak
terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Kelas :
DAFTAR KUESIONER
Mohon untuk memberikan tanda ( ) pada setiap pernyataan yang anda pilih
Keterangan :
TP (tidak pernah) :1
J (jarang) :2
SR (sring) :3
SL (selalu) :4
NO PERYATAAN TP J SR SL
.
1. Saya menjadi cemas ketika saya tidak tahu
media sosial
2. Saya akan merasa cemas jika saya tidak
55
4. Saya takut orang lain memiliki pengalaman
sosial
5. Saya akan merasa terganggu ketika tidak
sosial
8. Saya akan merasa tidak nyaman karna tidak
sosial
10. Jika saya tidak mengecek smartphone
untuk mengeceknya
DAFTAR PUSTAKA
A. Octavia, M.Pd, Dr. S. (2020) Motivasi Belajar dalam Perkembangan Remaja. Jl.
Kaliurang Km 9,3- Yogyakarta 55581: Grub Penerbitan CV BUDI Utama.
Abel, J. P., Buff, C. L. and Burr, S. A. (2016) ‘Social Media and the Fear of Missing
Out: Scale Development and Assessment’, Journal of Business & Economics
Research (JBER), 14(1), pp. 33–44. doi: 10.19030/jber.v14i1.9554.
56
Ali, M. and Asrori, M. (2015) psikologi remaja. jakarta: pt bumi aksara.
Alinto Sianipar, N. and Sakti Kaloeti, D. V. (2019) ‘Hubungan antara regulasi diri
dengan Fear Of Missing Out (FOMO) pada mahasiswa tahun pertama Fakultas
Psikologis Universitas Diponegoro’, Psikostudia : Jurnal Psikologi.
Ayunigtyas, R. and Wiyono, B. (2016) ‘Studi mengenai kecanduan internet dan Fear
of Missing Out (FOMO) pada siswa di SMKN 1 Driyorejo’. Available at:
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/33592.
Dianda Utami, P. and Irna Aviani, Y. (2021) ‘Hubungan Antara Regulasi Diri dengan
Fear Of Missing Out (FOMO) pada remaja pengguna instagram’. Available at:
https://www.jptam.org/indekx.php/jpam/articel/viem/028.
Dra. Zulmiyetri, Dr. Nurhastuti and Safaruddin (2020) Penulisan Karya Ilmiah. Jl.
Tambra Raya No. 23 Rawamangun-Jakarta 13220: KENCANA.
Fathadhika, S. and Afriani (no date) ‘Sosial Media Egagement Sebagai Mediator
Antara Fear Of Missing Out Dengan Kecanduan Media Sosial Pada Remaja’, Jurnal
Psikologi Sains dan Profesi, Vol. 2, No 3.
57
HMPSI (2020) 15 Warna Psikologi untuk Moloku Kie Raha. Jl. Joyosuko Metro
IV/No 42 B, Malang: Intelegensi Media.
jayani, D. (2020) ‘10 Media Sosial yang paling sering digunakan di Indonesia’, We
Are Social, Hootsuite, 26 February. Available at:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/02/26/10-media-sosial-yang-paling-
sering-digunakan-dipindonesia.
‘Laporan Survei Internet APJII 2019 - 2020’ (no date). Available at:
https://apjii.or.id/survei (Accessed: 23 October 2021).
Nabila, D. and Elvaretta, O. (2020) Peradaban Media Sosial Di Era Industri 4.0.
Wisma Kalimetro, Jl. Joyosuko Metro 42 malang: Prodi Ilmu komunikasi Universitas
muhammadiyah Malang dan inteligensia Media.
Nur B, A. (2020) Phubbing dan Komunikasi Sosial. Jl. kyai Mojo No. 101 Jember,
Jawa Timur: UIJpKYAI MOJO.
Nursalam (2017) Metodologi Penelitian ilmu keperawatan. Jln. Raya Lenteng Agung
No. 101: Salemba medika.
58
Pratiwi, A. and Fazriani, A. (2020) ‘Hubungan Antara Fear Of Missing Out Dengan
Kecanduan media sosial pada remaja pengguna media sosial’. doi:
10.37048/kesehatan.v9il.123.
Prof. Dr. Sugiyono (2017) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Jl.
Gegerkalong Hilir No.84 Bandung: ALFABETA, cv.
Prof. Dr. Sugiyono (2020) Metode penelitian Kuantitatif kualitatif. Jl. Gegerkalong
Hilir No.84 Bandung: Alfabeta Bandung.
Prof. Mahfud Sholihin, Ph.D and Anggraini, P. G. (2020) Analisis Data Penelitian
Menggunakan Software Stata. jl. Beo 38-40 Yogyakarta 55281: ANDI (Anggota
IKPI).
Putri, M. (no date) ‘Hubungan kecanduan media sosial dengan kualitas interpersonal
pada usia dewasa wal’. Available at:
http://repository.usd.ac.id/30739/2/139114142_full.pdf.
Riyanto, A. (2019) ‘Data Statistik Digital dan Pengguna Internet di Dunia tahun 2019
Kuartal Kedua’. Available at: https://andi.link/data-statistik-digital-dan-pengguna-
internet-di-dunia-tahun-2019-kuartal-kedua-q2/ (Accessed: 23 January 2021).
Sangadji, Z., Ruhmah, A. and Fauzi (2020) Literasi Media dan Peradaban
Masyarakat. Wisma Kalimetro, Jl. Joyosuko Metro 42 malang: Prodi Ilmu
komunikasi Universitas muhammadiyah Malang dan inteligensia Media.
59
Thalib,M.SI, prof. Dr. S. (2010) Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris
aplikatif. Jakarta: Kencana Pranada Media Group.
Wulandari, R. and Netrawati (2020) ‘Analisi tingkat kecanduan media sosial pada
remaja’, 5, No. 2, 2020, pp.41–46. doi: https://doi.org/10.29210/3003653000.
60