Anda di halaman 1dari 18

NUTRISI PADA PROSES

PENYEMBUHAN LUKA
KELOMPOK 1
1. DEVI TRISMIA PUSPITASARI
2. VATMA ASTARINA
3. SEPTIN WULANDARI
4. SRI LESTARI
5. IRLINA DEWI
6. RAHMA MURTI
NUTRISI PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA

1. PENGERTIAN NUTRISI

2. NUTRISI UNTUK PENYEMBUHAN LUKA

3. PENILAIAN GIZI

4. TUJUAN NUTRISI SUPORTIF

5. RUTE PEMBERIAN NUTRISI SUPORTIF


PENGERTIAN NUTRISI
NUTRISI adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan (Supariasa)

NUTRISI adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer)


PERBEDAAN NUTRISI DAN MAKANAN

Pengertian nutrisi berbeda dengan pengertian makanan. Makanan adalah segala

sesuatu yang kita makan. Sedangkan nutrisi adalah zat yang terkandung di

dalam makanan yang berguna bagi tubuh.


NUTRISI UNTUK PENYEMBUHAN LUKA
Dalam keadaan luka, maka jaringan tubuh terganggu keutuhannya dan memerlukan
nutrisi yang cukup untuk bisa memperbaiki jaringan- jaringan yang rusak
tersebut. Nutrisi memainkan peran yang besar dalam proses penyembuhan luka,
meski tergantung pula pada keparahan dari luka yang dialami.

Proses penyembuhan luka

1. Fase inflamasi

2. Fase prolifetarif

3. Fase pematangan
NUTRISI YANG MEMILIKI PERAN KUNCI DALAM
PROSES PENYEMBUHAN:
1. PROTEIN
Protein diperlukan sebagai bagian dari proses inflamasi, dalam respon kekebalan
tubuh dan dalam pengembangan jaringan granulasi. Protein utama disintesis
selama proses penyembuhan kolagen, dan kekuatan kolagen menentukan kekuatan
luka.
2. KARBOHIDRAT
Sebagai bagian dari proses penyembuhan tubuh memasuki fase hipermetabolik, di
mana ada peningkatan permintaan untuk karbohidrat. Aktivitas selular didorong
oleh adenosin trifosfat (ATP) yang berasal dari glukosa, menyediakan energi untuk
respon inflamasi terjadi. Dalam kasus karbohidrat cukup, tubuh memecah protein
untuk memberikan glukosa untuk aktivitas selular
3. LEMAK
Lemak memiliki peran penting dalam struktur membran sel dan fungsi. Asam lemak
tertentu sangat penting, karena mereka tidak dapat disintesis dalam jumlah yang
cukup, sehingga harus disediakan oleh diet. Peran asam lemak esensial dalam
penyembuhan luka tidak jelas, tetapi karena mereka terlibat dalam sintesis sel
baru, tidak tercukupinya asam lemak essensial ini pasti akan menunda
penyembuhan luka.
4. VITAMIN
Vitamin B Kompleks, Vitamin A, Vitamin K, Vitamin C
5. MINERAL
Zinc, Fe
6. SUPLEMEN
PENILAIAN GIZI
Jika status gizi pasien terganggu, dan mereka tidak mungkin untuk memenuhi
kebutuhan gizi tersebut, maka pemulihan mereka akan tertunda. Oleh karena itu
penilaian gizi sangat penting untuk menyediakan dasar untuk bekerja. Sebuah
penilaian gizi baik melibatkan pendekatan multidisiplin termasuk medis,
keperawatan dan staf dietetik. Sejumlah teknik penilaian dapat digunakan termasuk
tes biokimia, berat, indeks massa tubuh, antropometri dan penilaian diet. Skrining
Gizi merupakan metode yang sangat berharga penilaian dasar dilakukan di tingkat
keperawatan. Di sinilah sejumlah pertanyaan akan ditanya tentang status gizi pasien
untuk datang dengan skor risiko, untuk mengidentifikasi kemungkinan risiko gizi
buruk
TUJUAN NUTRISI SUPORTIF
Tujuan utama dari nutrisi suportif adalah untuk memenuhi kebutuhan energi untuk
proses metabolisme, pemeliharaan suhu basal, dan perbaikan jaringan.
Kegagalan untuk menyediakan sumber energi nonprotein yang memadai akan
menyebabkan penggunaan cadangan jaringan tubuh.

Tujuan kedua dari nutrisi suportif adalah untuk memenuhi kebutuhan substrat
untuk sintesis protein. Penderita dengan katabolisme berat, seperti trauma
ganda dan luka bakar, memerlukan nutrisi tinggi protein dan asam amino untuk
mengatasi keseimbangan nitrogen yang negatif.
RUTE PEMBERIAN NUTRISI SUPORTIF
1. NUTRISI ENTERAL

Pemberian nutrisi secara enteral telah menghasilkan beberapa manfaat klinis yang
spesifik, termasuk mengurangi kejadian komplikasi infeksi pasca operasi dan peningkatan
respon penyembuhan luka. Nutrisi enteral dapat memiliki efek menguntungkan lain,
termasuk mengubah eksposur antigen dan mempengaruhi oksigenasi dari mukosa usus.

2. NUTRISI PARENTERAL

Nutrisi parenteral hanya diberikan bila nutrisi enteral tak dapat dilakukan, misalnya
karena kelainan gastrointestinal sedemikian berat sehingga fungsi digesti dan absorbsi
terganggu.
DIET PADA PENDERITA LUKA BAKAR
1. PENGERTIAN DIET LUKA BAKAR

Diet luka bakar adalah suatu tindakan untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah
terjadinya gangguan metabolik serta mempertahankan status gizi secara optimal selama proses
penyembuhan, oleh pasien luka bakar dengan maksud untuk mempercepat penyembuhan.

2. TUJUAN DIET LUKA BAKAR

1. Mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak

2. Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen yang negatif

3. Memperkecil terjadinya hiperglikemia dan hipergliseridemia.

4. Mencegah terjadinya gejala-gejala kekurangan zat gizi mikro.


3. SYARAT DIET LUKA BAKAR
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau Nutrisi Enteral
Dini(NED).
2. Kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka bakar
3. Protein tinggi
4. Lemak sedang
5. Karbohidrat sedang
6. Vitamin diberikan diatas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan
7. Mineral tinggi
8. Cairan tinggi
4. JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN PADA LUKA BAKAR

1. DIET LUKA BAKAR I


Diet Luka Bakar I diberikan pada pasien luka bakar berupa cairan Air Gula Garam
Soda (AGGS) dan Makanan Cair Penuh
2. DIET LUKA BAKAR II
Diet Luka Bakar II merupakan perpindahan dari Diet Luka Bakar I, yaitu
diberikan segera setelah pasien mampu menerima cairan AGGS dan Makanan Cair
Penuh dengan nilai energi 1 kkal/ml, serta sirkulasi cairan tubuh normal
PENETAPAN DIET
1. Pemberian makanan dapat dimulai sesudah fase akut terlewati dan aliran darah
ke saluran cerna kembali normal.
2. Pilih bahan makanan yang mudah dilumatkan
3. Pemberian susu kedelai, kacang merah dan kacang hijau dapat dianjurkan
untuk memberikan glutamin dan arginin
4. Gunakan santan sebagai bahan untuk menggurihkan makanan karena santan
terutama yang kental kaya akan asam lemak jenuh
5. Minum banyak air untuk mengencerkan darah
6. Untuk menghindari keletihan, pasien dianjurkan agar makan sedikit-sedikit
tetapi sering
BAHAN MAKANAN SEHARI

1. Bentuk Cair
Diberikan dalam bentuk Makanan Cair Penuh, yaitu Formula Rumah Sakit (FRS) dan
Formula Komersial (FK).
2. Bentuk Saring
Diberikan dalam bentuk Makanan Saring
3. Bentuk Lunak
Diberikan dalam bentuk Makanan Lunak
4. Bentuk Biasa
Diberikan dalam bentuk Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (Diet ETPT),
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN TIDAK

1. Bahan makanan yang dianjurkan merupakan semua bahan makanan sumber


energi dan protein seperi susu, telur, daging, ayam, dan keju, serta gula pasir,
dan sirup.

2. Bahan makanan yang tidak dianjurkan yaitu bahan makanan hiperalergik


seperti udang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai