Pembimbing :
dr.Helda Juliani Siahaan, M.Ked(Neu), Sp.S
Disusun oleh :
Savitri Tri Fajariyanti
NPM : 102120028
Menurut (Tjokronegoro dalam Deli Sulvici, Penyebab LBP dapat dibagi menjadi:
2015) Low back pain (LBP) dapat dibagi
dalam 6 jenis nyeri yatu : a. Diskogenik (sindroma spinal
radikuler)
a. Nyeri punggung local Sindroma radikuler biasanya
Jenis ini paling sering ditemukan. disebabkan oleh suatu hernia nukleus
Biasanya terdapat di garis tengah pulposus yang merusak saraf-saraf
dengan radiasi ke kanan dan ke kiri. disekitar radiks. Diskus hernia ini bisa
Nyeri ini dapat berasal dari bagian- dalam bentuk suatu protrusio atau
bagian di bawahnya seperti fasia, otot- prolaps dari nukleus pulposus dan
otot paraspinal, korpus vertebra, sendi keduanya dapat menyebabkan
dan ligamen. kompresi pada radiks. Lokasinya
b. Iritasi pada radiks paling sering di daerah lumbal atau
Rasa nyeri dapat berganti-ganti dengan servikal dan jarang sekali pada daerah
parestesi dan dirasakan pada dermatom torakal.
yang bersangkutan pada salah satu sisi b. Non-diskogenik
badan. Kadang-kadang dapat disertai Biasanya penyebab LBP yang non-
hilangnya perasaan atau gangguan diskogenik adalah iritasi pada serabut
fungsi motoris. Iritasi dapat sensorik saraf perifer, yang
disebabkan oleh proses desak ruang membentuk n. iskiadikus dan bisa
pada foramen vertebra atau di dalam disebabkan oleh neoplasma, infeksi,
kanalis vertebralis. proses toksik atau imunologis, yang
c. Nyeri rujukan somatic mengiritasi n.iskiadikus dalam
Adanya gangguan pada alat-alat perjalanannya dari pleksus
retroperitonium, intra abdomen atau lumbosakralis, daerah pelvik, sendi
dalam pada dermatom yang sakro-iliaka, sendi pelvis sampai
bersangkutan. Sebaliknya iritasi di
sepanjang jalannya n. Iskiadikus dorsi fleksi pergelangan kaki
(neuritis n. iskiadikus). dengan sudut 30 derajat. Hasil
positif apabila pasien merasakan
Manifestasi Klinis nyeri pada posterior gluteal yang
menjalar ke tungkai.
a. Tanda dan Gejala Low Back Pain 3. Tes Nyeri
1. Nyeri sepanjang tulang Gerakan sama dengan tes
belakang, dari pangkal leher laseque hanya ditambahkan
sampai tulang ekor. dengan gerakan fleksi kepala
2. Nyeri tajam terlokalisasi di leher, secara aktif dan biasanya
punggung atas atau punggung dilakukan pada 40-60 derajat.
bawah terutma setelah Hasil dikatakan positif apabila
mengangkat benda berat atau dirasakan nyeri sepanjang
terlibat dalam aktivitas berat distribusi n. ischiadicus.
lainnya. c. Pemeriksaan Penunjang
3. Sakit kronis di bagian punggung Pemeriksaan penunjang dalam
tengah atau punggung bawah, menegakkan diagnosis low back pain
terutama setelah duduk atau adalah dengan menggunakan
berdiri dalam waktu yang lama. pemeriksaan radiologi (x-ray,
4. Nyeri punggung menjalar computed tomography, atau magnet
sampai ke pantat, dibagian resonance imaging). Tes ini sering
belakang paha, ke betis dan kaki. menunjukkan perubahan tulang
5. Ketidakmampuan untuk berdiri belakang (vertebrae) atau ruang antara
tegak tanpa rasa sakit atau kejang tulang belakang (cakram). Tes
otot di punggung bawah. radiologi sebenarnya tidak dianjurkan
b. Pemeriksaan Fisik Low Back Pain karena dapat menyebabkan kanker
1. Tes Laseque kecuali pada pasien yang rasa sakitnya
Posisi pasien tidur terlentang memburuk meskipun perawatan awal
dengan paha fleksi dan lutut atau jika pasien memiliki tanda-tanda
ekstensi. Pertama, telapak kaki kerusakan saraf atau kondisi medis
pasien (dalam posisi 0o) yang serius. Tanda-tanda tersebut
didorong kearah muka kemudian meliputi penurunan berat badan,
setelah itu tungkai pasien demam, refleks normal, hilangnya
diangkat sejauh 40o dan sejauh kekuatan otot atau sensasi di kaki.
90o. hasil positif apabila pasiem
merasakan nyeri yang menjalar Kriteria Diagnosis
dari punggung bawah sampai
tungkai bawah (terutama di Nyeri punggung bawah (LBP) adalah
betis) dan pergelangan kaki. nyeri yang dirasakan daerah punggung
bawah, dapat merupakan nyeri lokal,
nyeri radikuler atau campuran
keduanya.
Nyeri ini terasa diantara sudut iga
terbawah dan lipat bokong bawah yaitu
Gambar 2.1 Tes Laseque didaerah lumbal atau lumbosakral dan
(Sumber: Harsono, 2007) dapat disertai dengan penjalaran nyeri
2. Tes Bragard kearah tungkai dan kaki.
Posisi pasien tidur terlentang
menggerakkan fleksi paha secara
pasif dengan lutut lurus disertai
Tatalaksana CBT (Cognitive Behavioural
Therapy)
Kausatif Operatif (atas indikasi)
Terutama kasus LBP dengan tanda
bahaya (red flags) Prognosis
Simptomatik:
- Tergantung jenis dan intensitas: Prognosis baik untuk pemulihan dari nyeri
Nyeri inflamasi: punggung bawah (LBP). Pada bulan
• Anti inflamasi (steroid, NSAID pertama, 35% pasien dapat diharapkan
sesuai fornas) untuk pulih, pada bulan ke-3, 85% telah
• Relaksan otot (Esperison Hcl, pulih, dan pada 6 bulan pertama, 95% telah
Diazepam, Tizanidin) pulih. Kekambuhan pada rentang waktu 1
• Analgetik opioid lemah tahun adalah 62%. Dan pada rentang waktu
(Codein) 2 tahun, 80% dari pasien memiliki 1 atau
• Analgetik opioid kuat lebih periode kekambuhan.
(Morphine sulfate)
Nyeri neuropatik:
• Analgetik adjuvant seperti Daftar Pustaka
antikonvulsan
(Carbamazepine, Gabapentin, 1. American Academy of Pain Medicine,
Okscarbazepine, Fenitoin, 2011. Facts and Figures on Pain. Am.
Asam Valproat, Pregabalin)
Acad. Pain Med.
• Anti depresant (amitryptiline)
2. Suma’mur. 2009. Higine Perusahaan
• Relaksan otot (Esperison Hcl,
dan Keselamatan Kerja . Jakarta:
Diazepam, Tizanidin)
Sagung Seto.
• Analgetik opioid lemah 3. Purnamasari H, Gunarso U, Rujito L.
(Codein)
2010. Overweight Sebagai Faktor
• Analgetik opioid kuat
(Morphine sulfate) Risiko Low Back Pain pada Pasien Poli
Nyeri campuran: kombinasi nyeri Saraf Prof. Dr. Margono Soekarjo
inflamasi dan neuropatik. Purwokerto. Mandala of Health.
- Injeksi epidural (steroid, Purwokerto : Fakultas Kedokteran
lidokain,opioid) pada sindroma Universitas Jendral Soedirman.
radikuler (atas indikasi). 4. WHO. 2013. Low Back Pain. Priority
- Terapi invasif minimal (atas Medicines for Europe and The World.
indikasi): 5. PERDOSSI. 2016. Panduan Praktik
▪ Lumbar facet joint pain: Klinis (PPK) Neurologi. Perhimpunan
Radiofrekuensi ablasi pada Dokter Spesialis Saraf Indonesia
cabang medial rami dorsales (PERDOSSI)
(1B+),injeksi kortikosteroid
intra-articular
▪ Sacroiliac jointpain:
radiofrekuensi ablasi
▪ Coccygodynia: ganglion impar
block, terapi elektrothermal
intra-discal (IDET)
- Injeksi proloterapi
Rehabilitatif :
Fisioterapi, terapi okupasi, social
worker, orthose/prothesa