Laporan kasus :
TUMOR PALPEBRAL SUPERIOR OD
1. Kenapa pada pasien ini persentan yakin sekali bahwa ini adenoma (jinak)?
Jawaban:
Anamnesis :
- Progresifitasnya perlahan, 1 tahun yang
lalu. Pemeriksaan fisik :
a. Tidak terdapat pembesaran KGB di regio coli, submandibula, pre aurikula, post aurikula
b. Status lokalis :
- Inspeksi: Tampak benjolan berwarna kemerahan, berbatas tegas
- Palpasi: Benjolan teraba kenyal, soliter 1x1x0.5 cm, tidak nyeri, permukaan licin,
terfiksir.
c. Usia 60 tahun (usia tua) salah satu faktor risiko keganasan.
d. Tapi tidak menutup kemungkinan ini juga disebabkan oleh keganasan, maka menunggu
hasil PA
Pemeriksaan penunjang :
- Pemeriksaan histopatologis
- Pemeriksaan imunohistokimia (jika diperlukan)
- Pemeriksaan CT Scan orbita jika dicurigai ada invasi ke orbita.
4. Kenapa pasien baru berobat kembali (2 minggu SMRS). Apa keluhan yang
membawa pasien berobat kembali?
Jawaban:
Selama ini pasien tidak memiliki keluhan selain benjolan semakin membesar jadi setelah
terakhir berobat ke puskesmas pasien berpikir ini akan hilang sendirinya, tetapi keluhan
tidak berkurang sehingga 2 minggu sebelum pemeriksaan pasien datang lagi karena
benjolan semakin membesar dan membuat pasien rishi.
Laporan kasus :
ULKUS KORNEA
1. Mengapa tetap direncanakan operasi pada pasien ini jika prognosis quo ad functionam
nya dubia ad malam?
Jawab :
Meskipun setelah operasi kemungkinan perbaikan visus sangat kecil, namun tindakan
pembedahan penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Pada ulkus kornea dengan perforasi
tindakan segera harus diambil untuk memulihkan integritas kornea yang mengalami perforasi.
Diharapkan setelah operasi memberikan penyembuhan yang lebih cepat dan mencegah
kerusakan yang lebih lanjut.
2. Dari beberapa etiologi yang telah dipaparkan, yang mana yang paling buruk
klinisnya pada pasien?
Jawab :
Pseudomonas sp : Sangat agresif, biasanya dapat terjadi perforasi 48-72 jam setelah terinfeksi
herpes simplex : tanda injeksi siliar yang kuat
Acantamoeba : Awalnya dirasakan sakit yang tidak sebanding dengan temuan kliniknya, kemerahan dan
fotofobia
4. berdasarkan teori gejala terbanyak yang dikeluhkan oleh pasien adalah nyeri.
Mengapa pada pasien yang dilaporkan tidak terlalu menonjol keluhan nyerinya ?
jawab :
Proses ulseratif semakin dalam
Mencapai membran descemet
Membentuk descemetokel
Ketika terjadi perforasi rasa nyeri pada pasien akan sedikit berkurang. Pada pasien ini sudah
sampai ketahap perforasi. Sehingga pasien tidak terlalu mengeluhkan rasa nyeri seperti awal
kejadian.
5. Mitha : etiologi yang presentan curigai sebagai penyebab ulkus kornea perforasi pasien ini ?
6. Riefni : Mengapa pasien ini sampai ke tahap perforasi kornea ?
7. Wahyu : Jika mendapat kasus di fasyankes primer apa yang perlu kita lakukan ? obat bisa
diberikan pada fasyankes primer ?
8. Tasya : Mengapa diberikan sulfas atrofin ?
9. Mana yang lebih buruk descemetokel atau prolapse iris ?
10. Mengapa bisa timbul sikatrik pada kornea ?
11. Mengapa visus pasien ini memburuk ?
Laporan kasus :
1. Bagaimana penanganan awal bagi dokter umum untuk kasus trauma okuli akibat
percikan metal ? to metal yg mengenai area kornea, lalu bisa mengenai area sklera ?
Pada kasus percikan metal, jika corpus alienum hanya terdapat pada superficial kornea maka tidak
perlu dirujuk, tetapi bisa sudah lebih dalam maka perlu dirujuk. Jika corpal sudah menembus
konjungtiva, apalagi sudah mengenai sklera, artinya sudah terjadi rupture konjungtiva full
thickness, sebaiknya dirujuk untuk eksplorasu lebih lanjut.
4. Setelah melakukan esktraksi benda asing ini, apakah perlu penutup mata (eye
patch) ?
Tidak disarankan untuk digunakan kecuali terdapat tanda infeksi dan abrasi kornea yg jelas.