Anda di halaman 1dari 6

dr.Noviani, Sp.

M
Kasus Pseudofakia
Seorang laki-laki berumur 42 tahun datang ke Poli Mata RS
karena ingin mengganti kacamatanya yang pecah. 5 bulan yg lalu
pasien menjalani operasi katarak pada kedua matanya.
Pemeriksaan oftalmologis :
Visus OD 6/12 S - 1.00 → 6/6
Visus OS 6/6
Segmen anterior ODS : IOL (+)
Segmen posterior ODS : baik

Learning Objective

1 Menetapkan diagnosis kerja berdasarkan


a) anamnesis
b) pemeriksaan oftalmologi
2 Menetapkan ukuran kacamata pasien
3 Menjelaskan patofisiologi
4 Menjelaskan komplikasi post op katarak
Penjelasan Kasus (Inti nya)
- Pada kasus ini diagnosis nya adalah pseudofakia (lensa palsu / Intraocular Lens)
pada OD dan OS dari anamnesis disebutkan bahwa ada riw. Operasi katarak pada
kedua mata 5 bulan yang lalu. Berbeda dengan afakia (lensa tidak ada di dalam
mata).pada pemeriksaan segmen anterior kasus ditemui IOL +
- Pasien ingin mengganti kaca mata nya. Dari hasil pemeriksaan oftalmologis
didapatkan bahwa ada kelainan refraksi pada OD (Visus OD 6/12 S - 1.00 → 6/6).
Pada OS tidak ditemukan kelainan refraksi (visus 6/6)
- Resep kacamata pasien kasus ini : Kaca mata sferis -1 pada OD, plano (kosong/
0) untuk OS, dan kaca mata baca lensa +3 dioptri OD OS tidak diberikan lensa +1
sebab lensa yang asli nya sudah tidak ada.
- Keadaan pada kasus ini dapat terjadi karena terjadi kesalahan kekuatan lensa bisa
lebih kuat atau kurang kuat. Jadi Sebelum operasi katarak tuh diukur dahulu
berapa kekuatan lensa melalui computer (keratometry). Computer bisa saja error
sehinggan lensa buatan nya kekuatan nya lebih kuat atau kurang.
- Pada pasien ini Kaca mata bisa saja diresepkan karena gangguan refraksi akibat
kesalahan perhitungan sebelum operasi bukan karena myopia.
- Komplikasi operasi katarak ada yang preoperative, intraoperative, dan post
operative. Komplikasi post operatif ada yang early dan yang late. Komplikasi
yang penting itu adalah Kekeruhan kapsul posterior (PCO) tidak bersihnya
pengambilan lensa.
- Penjelasan patofisiologi disesuaikan dengan kasus dimana lensa buatan nya pd
OD ini tuh ada kesalahan pengukuran sehingga terjadi kelainan refraksi jadi
bayangan difokuskan di depan retina sehingga visus tidak 6/6 pada OD, bila diberi
lensa -1 akan menjadi 6/6
1. Anamnesis
- Idemtitas
- KU : ganti kaca mata
- Sejak kapan ?
- Kekuatan lensa kaca mata?
- Pandangan kabur saat liat apa?
- Mata Lelah
- Pusing
- RPD : Trauma, Operasi (katarak) bagaimana hasil nya, DM, HT
- RPK
- Kebiasaan
2. Pem Oftalmologi
- Visus :
A. periksa pke Snellen Chart, periksa di setiap mata, bergantian periksa nya, lihat
huruf paling besar, bila bisa lanjut, Visis normal 6/6. Kalo visus 6/24 berarti
pada orang normal huruf tersebut bisa diliat dri 24 meter.
B. Hitung Jari. /60
C. Lambain tangan /300
D. Pemeriksaan dengan cahaya (penlight) Visus per tak terhingga
- Perlu pin hole untuk menentukan kelainan anatomis atau refraksi. Bila membaik
kel. Refraksi maka dapat diberikan kaca mata.
- Kartu jaeger : melihat dengan jarak 30 cm cek mata kanan terlebih dahulu. Bila
pasien tidak bisa lihat huruf terkecil dikasih lensa +. Dilakukan pada >40 tahun
karena daya akomodasi turun. Diberi +1 D 40 th, +2 D45 th
- Astigmatisma : melihat kipas lihat garis mana yang paling jelas dan tebal. Pasang
lensa -0,5 dioptri dipasang tegak lurus dengan garis yang jelas. Jika belum jelas
tambah power secara bertahap. Pasien baca kartu Snellen lagi, jika visus belum
6/6 maka lensa fogging dicabut. Jika selesai catat aksis.
- Pem. Segmen Anterior : jarak 40 cm berhadapan dengan pemeriksa, memakai
loop dan periksa pake penlight dimulai dari palpebra (kelainan seperti edema
lagoftalmus), cilia (uban, trikiasis), onjungtiva (perubahan warna skret), kornea
(kekeruhan infiltrate), cek fotofobia, periksa reflex cahaya langsung dan tidak
langsung. Nilai kedalaman Coa lihat apakah ada hifema hipopion. Periksa iris dan
pupil. Nilai lensa bisa lakukan shadow test untuk cek katarak.
- Pem. Segmen posterior : tidak rutin dilakukan bila pasien dengan keluhan ingin
ganti kaca mata. Menggunakan oftalmoskop. Menanyai adanya riw glaucoma
(TIO tinggi) karena mau ditetes midriatil. Periksan mata kanan dengan mata
kanan. Dalam kasus segmen posterior baik. Papil normal, refleks fundus jingga,
retina baik.
- Pem. Pupil distance : gunakan lampu senter dan penggaris. Arah lampu senter 30
cm kea rah pupil pasien. perhatikan pantulan cahaya. Lalu ukur
3. Penegakan dx dan koreksi kaca mata
- OD dan OS : diagnosis pseudofakia
- Kaca mata sferis -1 pada OD
- Plano (kososng) untuk OS
- Bisa menggunakan lensa kontak
- Bisa ditambahkan lensa +3 dioptri (kaca mata baca) OD OS karena tidak ada lensa
asli.
4. Patofisiologi
- patof myopia
5. Komplikasi Post Op katarak
- Edema kornea pascaoperasi
- Pendangkalan COA
- Perdarahan
- Glaucoma sekunder
- Uveitis kornea
- Edema macula
- Ablatio retina
- Endoftalmitis
- TASS manifestasinya infeksi
- Kekeruhan kapsul posterior (PCO) tidak bersihnya pengambilan lensa. Katarak
sekunder
- Astigmatisma
- Dislokasi lensa intraocular
- Komplikasi pre, during, dan post op ( jangka pendek dan jangka Panjang)
- Infeksi bisa early/late complication

Anda mungkin juga menyukai