Anda di halaman 1dari 12

BAB 3

Oftalmoskopi Indirek Binokular


3.1.

Prinsip Dasar Oftalmoskopi Indirek Binokular


Oftalmoskopi indirek binokular merupakan tehnik oftalmoskopi
yang memungkinkan pemeriksa mendapatkan bayangan retina dengan
lapangan pandang yang luas. Untuk mengiluminasi fundus, cahaya akan
diarahkan melalui pupil ke arah fundus sehingga bayangan fundus dapat
terbentuk. Bayangan yang terbentuk akan ditangkap oleh lensa
kondensasi dan akan membentuk aerial image yang akan terlihat oleh
pemeriksa sebaga bayangan yang nyata, terbalik.

1,2,12

Gambar 3.1. Prinsip dasar Oftalmoskopi indirek binokular. Dikutip dari:


Millodot: Dictionary of Optometry and Visual Science, 7th edition. (2009)

3.2.

Macam-macam Oftalmoskopi Indirek Binokular


Oftalmoskopi

indirek

adalah

tehnik

oftalmoskopi

yang

memungkinkan pemeriksa untuk mendapatkan bayangan 3 dimensi


retina

dengan lapangan pandang yang lebih luas sampai ke retina

perifer. Berbeda dengan oftalmoskopi direk, untuk mendapatkan


lapangan pandang retina yang lebih luas, tehnik ini menggunakan lensa
kondensasi dengan kekuatan yang bervariasi sesuai dengan tehnik dan
alat yang digunakan.13
Oftalmoskopi indirek binokular bisa dilakukan dengan 2 cara
sesuai dengan alat yang digunakan yaitu head band oftalmoskopi indirek
binokular dan slit-lamp oftalmoskopi indirek binokular. Kekuatan lensa
kondensasi yang dipakai bervariasi dari +20D sampai dengan +120D
sesuai dengan tehnik yang di pakai.12-3
3.2.1. Head band Oftalmoskopi Indirek Binokular
Head

band

oftalmoskopi

indirek

binokular

pertama

kali

diperkenalkan oleh Charles Schepens pada tahun 1945. Sekarang alat


ini menjadi standar bagi dokter mata untuk pemeriksaan segmen
posterior. Pada head band oftalmoskopi indirek binokular, sumber
cahaya terdapat pada alat yang dipasang di kepala pemeriksa. Intensitas
cahaya dapat diatur dan kemudian diarahkan ke pupil pasien melalui
lensa kondensasi sehingga segmen posterior teriluminasi dan bayangan
segment posterior akan terbentuk.13

Lensa kondensasi yang digunakan dalam oftalmoskopi indirek


head band bervariasi berdasarkan kekuatan lensa tersebut. Setiap lensa
memiliki lapangan luas lapangan pandang dan perbesaran yang
berbeda. Kekuatan lensa yang biasa dipakai pada oftalmoskopi indirek
binokular head band adalah lensa dengan kekuatan 14D, 20D, dan 40D.
Lensa 14D memiliki lapangan pandang 36o-43o dengan perbesaran 4
kali, baik digunakan dalam observasi polus posterior karena perbesaran
yang didapatkan besar. Lensa 20D merupakan lensa standar yang
sering digunakan dalam oftalmoskopi indirek binokular head band, lensa
ini akan membentuk bayangan dengan perbesaran dan lapangan
pandang yang seimbang yaitu perbesaran 3 kali dan lapangan pandang
46o-60o. Lensa 40D memiliki lapangan pandang yang paling luas yaitu
69o-90o , dengan lapangan pandang yang besar, lensa ini biasa dipakai
saat pemeriksaan oftalmoskopi indirek pada anak-anak.
14D

20D

40D

Gambar 3.2. Beda lapangan pandang lensa 14D, 20D dan 40D. Dikutip
dari:http://www.volk.com/index.php/volkproducts/ophthalmiclenses/indire
ct-bio-lenses.html

3.2.1.1. Tehnik Pemeriksaan Head band Oftalmoskopi IndirekBinokular


Persiapan yang harus diperhatikan pada pemeriksaan dengan
headband oftalmoskopi indirek binokular adalah :14,15
a. Persiapan alat:
Alat yang dipersiapkan adalah alat head band indirek oftalmoskop
binokular dan lensa kondensasi. Alat oftalmoskop dipakaikan di
kepala pemeriksa dan disesuaikan senyaman mungkin sesuai
dengan ukuran kepala. Bagian optik pada head band disejajarkan
dengan mata pemeriksa dengan sudut pandang senyaman mungkin
tanpa bersandar pada hidung pemeriksa dan juga jarak pupil yang
sesuai dengan ukuran pemeriksa sampai binokularitas didapatkan.

Gambar 3.2. A. Bagian penyesuaian kepala. B. Bagian okular dan


pengaturan jarak pupil. Dikutip dari:
b. Persiapan pasien:
Untuk memberikan hasil yang maksimal dalam setiap pemeriksaan
funduskopi, mata penderita harus pada posisi dilatasi maksimal. Hal
ini didapatkan dengan penetesan obat midriatikum pada mata pasien
yang akan diperiksa. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien
diberikan informasi atas tindakan yang akan dilakukan yaitu efek

obat midriatikum dan cahaya dengan intesitas tinggi akan diarahkan


pada mata yang diperiksa namun tidak akan membahayakan pada
mata tersebut. Posisi ideal pasien pada pemeriksaan ini adalah
telentang. Ini akan memungkinkan pemeriksa bergerak mengelilingi
pasien yang diperiksa.
Setelah persiapan

selesai,

tahapan

pemeriksaan

dengan

menggunakan head band oftalmoskop indirek binokular adalah :


Pemeriksaan dilakukan di tempat dengan penerangan yang redup.
Pasien sebisa mungkin pada posisi tidur dengan mata yang akan

diperiksa pada kondisi terdilatasi dan pada posisi primer.


Posisikan lensa kondesasi sedekat mungkin dengan mata pasien

yang akan diperiksa.


Sumber cahaya di

kondensasi.
Lensa kondensasi diangkat perlahan menjauhi mata pasien yang

kepala

pemeriksa

difokuskan

ke

lensa

diperiksa sampai reflek cahaya pada lensa kondensasi hilang dan


bayangan retina memenuhi lensa kondensasi.

B
A
Gambar3.3.
A. Reflek cahaya terlihat
pada lensa kondensasi. B. Reflek
cahaya tidak terlihat lagi dan bayangan memenuhi seluruh lensa
kondensasi

Setelah bayangan retina menuhi lensa kondensasi, seluruh bagian


retina diperiksa dengan pemeriksa bergerak mengelilingi pasien atau
menyuruh pasien untuk menggerakkan bola mata ke suatu titik

fiksasi sesuai dengan bagian yang akan diperiksa.


Untuk memeriksa retina perifer, pasien diminta untuk menggerakkan
matanya secara maksimal ke suatu arah sesuai dengan bagian yang

akan diperiksa.
Polus posterior fundus dapat diperiksa dengan cara meminta pasien
melihat telinga pemeriksa atau memfiksasikan mata yang tidak
diperiksa ke jempol pasien. Pada saat mengobservasi, pemeriksa
bisa menggerakkan jempol pasien dan meminta pasien untuk tetap
memfiksasi jempol tersebut, dengan demikian polus posterior dapat
diobservasi secara detail dari berbagai sudut pandang.

Makula

sebaiknya tidak diobservasi lebih dari 40 detik untuk menghindari


kerusakan akibat paparan cahaya intensitas tinggi yang terlalu lama.

Gambar 3.4. Posisi pemeriksa dan cara memegang lensa kondensasi


3.2.1.2. Indentasi Sklera

Indentasi sklera merupakan tehnik untuk melihat retina bagian


perifer. Prinsip kerja indentasi sklera adalah dengan cara melakukan
penekanan pada sklera sehingga retina bagian perifer bisa terlihat lebih
detail. Indentasi sklera biasanya dilakukan oleh praktisi yang sudah
mahir menggunakan head-band oftalmoskopi indirek binokular.1,3,15,16.
Indentasi sklera dilakukan dengan alat batu yaitu sclera depressor. Alat
ini memiliki berbagai bentuk baik yang dipegang, maupun yang
dipasangkan di jari pemeriksa. 1,3,15,16

Gambar 3.5. Macam-macam scleral depressor


Sebelum memulai indentasi sklera, dilakukan penetesan anestesi
topikal pada mata pasien yang akan diperiksa. Dilakukan penekanan
pada kelopak mata sejauh 5mm 8mm dari limbus. Penekanan
dilakukan pada daerah retina perifer yang akan diperiksa. 1,3, 15,16

Gambar 3.6. Indentasi sklera. Dikutip dari :


http://www.oculist.net/others/ebook/generalophthal/serverjava/arknoid/amed/vaughan/co_chapters/ch002/ch002_figure18.html

Gambar 3.7. A. Sebelum indentasi; B. Sesudah indentasi. Dikutip dari:


http://www.reviewofoptometry.com/content/d/special_feature/c/42459/
Melakukan indentasi sklera pada arah jam 3 dan jam 9 sulit
dilakukan. Pemeriksa harus melakukan manipulasi kelopal mata pasien
untuk melakukan penekanan pada daerah tersebut. Jika manipulasi
kelopak mata gagal, penekanan langsung pada konjunctiva harus
dilakukan. 1,3, 15-16
3.2.2. Slit-lamp Oftalmoskopi Indirek Binokular
Sumber cahaya pada tehnik ini berasal dari slit-lamp. Lensa
kondensasi yang digunakan adalah lensa dengan kekuatan yang tinggi

seperti lensa 60D, 78D, dan 90D. Semakin besar kekuatan lensa maka
jarak antara lensa dan mata pasien semakin dekat. Bayangan yang
dihasilkan pada tehnik ini akan memiliki perbesaran yang besar dan
stereoskopis. Tehnik ini tidak memungkinkan pemeriksa melakukan
indentasi sklera. 2,17
3.2.2.1. Tehnik Pemeriksaan Slit-lamp Oftalmoskopi Indirek Binokuler
Persiapan yang harus diperhatikan pada pemeriksaan dengan
slit-lamp oftalmoskopi indirek binokuler adalah:2,17
a. Persiapan alat
Alat yang dipersiapkan pada tehnik ini adalah slit-lamp dan lensa
kondensasi dengan kekuatan lensa tinggi seperti 60D, 78D, 90D.
Arm rest diperlukan sesuai dengan kenyamanan pemeriksa.

b. Persiapan pasien
Pasien pada posisi duduk dengan keadaan mata yang akan diperiksa
dilatasi, kepala pasien diposisikan pada head rest, dan diatur sejajar
dengan bagian optik slit-lamp.
Setelah persiapan selesai,

tahapan

pemeriksaan

dengan

menggunakan head band oftalmoskop indirek binokular adalah:2,17


Pasien diminta untuk tidak melihat langsung ke cahaya, arahkan

pasien untuk melihat telinga pemeriksa sebagai fiksasi.


Magnifikasi slit-lamp sebaiknya pada perbesaran 10x. Magnifikasi

lebih besar bisa dilakukan jika diperlukan.


Lampu slit-lamp diatur dengan lebar 1,5mm 2,5mm dan panjang

5mm - 10mm.
Intensitas cahaya diatur sesuai kenyamanan pemeriksa dan pasien.
Lensa kondensasi diletakkan 10mm dari mata yang diperiksa.

Usahakan jari yang memegang lensa kondensasi adalah jari jempol


dan telunjuk, dan jari yang lain diletakkan pada bagian kening
pasien. Jari tengah bisa digunakan untuk mengangkat kelopak mata

pasien.
Lampu slit-lamp difokuskan ke arah pupil melalui lensa kondensasi
Slit-lamp digerakkan menggunakan joystick sampai bayangan retina

terlihat jelas dan memenuhi lensa kondensasi.


Arahkan mata pasien sesuai dengan bagian yang akan diperiksa.

Gambar 3.8. slit-lamp oftalmoskopi indirek


http://www.academy.org.uk/tutorials/volklens.htm

binokuler.

Dikutip

dari:

3.3. Perbandingan Oftalmoskop Direk dan Indirek


Oftalmoskopi direk adalah tehnik oftalmoskopi dengan menggunakan
oftalmoskop direk yang melihat langsung segment posterior pasien tanpa
perantara lensa kondensasi dan sumber cahaya tambahan dimana sumber
cahaya sudah terpasang langsung pada alat oftalmoskop direk. Bayangan yang
dihasilkan adalah bayangan yang nyata dan tegak, dengan perbesaran 15x dan
lapangan pandang yang lebih kecil dibandingan oftalmoskopi inirek. Hal ini
akan menyebabkan kesulitan untuk mengobservasi retina perifer. Bayangan
yang terbentuk oleh oftalmoskopi direk akan tampak 2 dimensi karena

oftalmoskopi direk dilakukan dengan 1 mata. Jarak antara pemeriksa dan


pasien yang dekat tidak memungkinkan untuk melakukan indentasi sklera pada
oftalmoskopi direk. Oftalmoskopi direk lebih mudah dipelajari dibandingkan
indirek. Perbesaran 15x berguna untuk observasi yang lebih detail pada diskus
optikus1,2,3

Tabel 3.1 Perbandingan Oftalmoskopi direk dan indirek


Oftalmoskopi Direk
Oftalmoskopi Indirek
Perbesaran
15x
3x
Lapangan Pandang 2 diameter diskus
9 diameter diskus
Binokularitas
Monokular
Binokular
Bayangan
Tegak
Terbalik
Retina perifer
Sulit
Mudah
Indentasi sklera
Tidak
Ya
Lensa kondensasi
Tidak
Ya

Gambar 3.9. Perbandingan lapangan pandang oftalmoskopi direk dan indirek


A. Oftalmoskop Indirek; B. Oftalmoskop direk. Dikutip dari:
http://www.oculist.net/others/ebook/generalophthal/serverjava/arkn
oid/amed/vaughan/co_chapters/ch002/ch002_p02.html

Anda mungkin juga menyukai