HIDUNG
Oleh :
Fitri Rahmaniani
Pembimbing:
dr. Yolazenia, M.Biomed, Sp.THT-KL
Fungsi fisiologis hidung dan sinus
paranasal
Fungsi respirasi
Fungsi penghidu
Fungsi fonetik
Fungsi statik
Refleks nasal
Fungsi respirasi
Peran hidung :
katup inspirasi dan ekspirasi
Menghaluskan dan membentuk aliran udara
Mengatur volume dan tekanan udara
Aktivitas penyesuaian udara : suhu, filtrasi, kelembaban udara
Bersihan udara disaring di
Rambut (vibrissae) pade vestibulum nasi
Silia
Palut lendir
Transpor benda asing yang tertimbun dari udara inspirasi ke
faring di sebelah posterior ditelan atau ekspektoran
Udara inspirasi nares anterior naik ke atas setinggi konka media
turun kebawah ke arah nasofaring aliran udara membentuk lengkungan
atau arkus humidifikasi oleh palut lendir
Inspirasi : terjadi penurunan tekanan; udara keluar dari sinus.
Ekspirasi: tekanan sedikit meningkat; udara masuk ke dalam sinus.
Pertukaran udara sinus sangat kecil, kecuali pada saat mendengus.
Sejumlah imunoglobulin dibentuk dalam mukosa hidung :IgG, IgA,
IgE.
Rinitis alergika : alergen yang terhirup berkontak dengan
antibodi IgE terfiksasi pada mukosa hidung dan sel mast
submukosa pelepasan mediator radang perubahan mukosa
hidung yang khas
Fungsi penghidu
Membantu indra pengecap dalam membedakan rasa
Mukosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior, dan
sepertiga bagian atas septum
Mekanisme hantaran bau
Partikel bau secara difusi dengan palut lendir mencapai daerah
mukosa olfaktorius
Teori kimia: partikel-partikel zat yang berbau disebarkan secara
difusi lewat udara dan menyebabkan suatu reaksi kimia saat
mencapai epitel olfaktorius
Teori undulasi: gelombang energi yang serupa dengan terpaan
ringan pada ujung saraf olfaktorius.
Interpretasi
: anosmia, hiposmia, penghiduan
normal dan parosmia
Fungsi fonetik
Membantu proses pembentukan kata-kata
Rongga mulut tertutup + hidung terbuka + palatum
mole turun untuk aliran udara Pembentukan
konsonan nasal (m, n, ng)
Resonansi
Resonansi oleh hidung kualitas suara (berbicara dan
bernyanyi)
Sumbatan hidung resonansi berkurang/hilang
suara sengau (rinolalia)
Interpretasi :
Hipernasal : insufisiensi velofaringeal menyebabkan
banyak bunyi beresonansi dalam rongga hidung
(contoh : palatoskisis)
Hiponasal : bunyi-bunyi yang normalnya beresonansi
dalam rongga hidung menjadi terhambat (contoh :
infeksi saluran pernapasan atas, hipertrofi adenoid,
atau tumor hidung)
Fungsi statik
Meringankan beban kepala
Proteksi terhadap trauma
Pelindung panas
Refleks nasal
Mukosa hidung = reseptor refleks berhubungan dengan saluran
cerna, kardiovaskular dan pernapasan.
Iritasi mukosa hidung refleks bersin dan napas berhenti
Rangsang bau sekresi kelenjar liur, lambung dan pankreas