Anda di halaman 1dari 16

TUGAS RESUME

ANATOMI - FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah :


Keperawatan Klien Dewasa sistem Kardiovaskuler, Respiratori, Hematologi

Dosen pengampu :

Laily Hidayati, S.Kp., M.Kep

OLEH
MARIA CARMELINDA OLGITA ATU EFFI
NIM : 132235077

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

 We do need Respiration because Cells produce energy:

- For maintenance, growth, defense, and division

- Through mechanisms that use oxygen and produce carbon dioxide

 5 Functions of the Respiratory System :

1. Provides extensive gas exchange surface area between air and circulating blood

2. Moves air to and from exchange surfaces of lungs

3. Protection

4. Produces sounds

5. Participates in olfactory sense

 The Respiratory Tract

✓ Consists of a conducting portion:

o from nasal cavity to terminal bronchioles

✓ Consists of a respiratory portion:

o the respiratory bronchioles and alveoli Alveoli

✓ Are air-filled pockets within the lungs

o where all gas exchange takes place

How are delicate respiratory exchange surfaces protected from pathogens, debris, and
other hazards?
The Respiratory Defense System

 NASOPHARYNX :

larger than 10µm, because of hair and mucous production, irritants substance cause
sneezing

 LARYNX, TRACHEA, BRONCHI :

larger than 5µm, because of mucous production

 ALVEOLI :

smaller than 5µm, by macrophage

Organization of the Respiratory System

 The respiratory system is divided into the upper respiratory system, above the larynx, and
the lower respiratory system, from the larynx down

Pembagian Sistem Pernafasan

a. Saluran nafas atas :

Saluran nafas di bagian luar rongga dada yang terdiri dari :

1. hidung

2. Kavitas nasalis

3. Faring

4. Laring

Hidung dan Kavitas Nasal

• Udara masuk & meninggalkan sistem respirasi lewat hidung

• Tersusun oleh tulang dan kartilago yg ditutupi kulit

• Kedua kavitas nasal dipisahkan oleh “ SEPTUM NASI “

• SEPTUM NASI : terbuat dari tulang etmoidalis dan Vomer

• Mukosa hidung : epitel bersilia dan sel goblet yang memproduksi mukus

• Udara yang lewat kavitas nasal dihangatkan dan dilembabkan

• Bakteri dan partikel dari polusi udara terperangkap di mukus

• Silia mendorong mukus menuju faring

• Kebanyakan mukus akan ditelan, bakteri dihancurkan oleh asam lambung

• Dalam kavitas nasalis terdapat “ Reseptor olfaktorius “ yg mendeteksi uap kimiawi

Hidung
1. Sinus-sinus dan sekat yang memperluas permukaan

2. Kelenjar lendir

3. Pleksus vena

4. Rambut dan bulu

Fungsi hidung

1. Warming

Penyesuaian suhu udara luar ke suhu dalam paru

2. Humidifying

Penyesuaian kelembaban udara dari rendah ke 100 %

3. Filtering

Melaksanakan filter terhadap debu yang berukuran 5 mikron ke atas

4. Defence

Pertahanan terhadap masuknya baksil yang ikut masuk bersama udara.

Faring

• Faring : pipa muskuler di belakang rongga hidung, mulut dan di depan vertebra
servikalis.

• Dibagi menjadi 3 bagian :

1. Nasofaring

2. Orofaring

3. Laringofaring.

• Palatum molle terangkat saat menelan untuk menutup nasofaring, dan mencegah
makanan atau saliva naik, bukan turun.“

• “ UVULA “ bagian palatum molle yang dapat dilihat pada bagian belakang
tenggorokkan.

• Pada dinding posterior nasofaring terdapat adenoid atau tonsila faringeal, suati
noduli limfoid yang berisi makrofag.

• 2 Lubang yang masuk ke nasofaring adalah “ TUBA AUDITIVA EUSTACHII “ yang


membentang sampai telinga tengah.

• Fungsi “TUBA AUDITIVA EUSTACHII “ memungkinkan udara masuk atau keluar


telinga tengah, sehingga gendang telinga bervibrasi dengan baik.
• NASOFARING : Suatu jalan hanya untuk udara, tetapi bagian sisanya ( Faring )
berfungsi untuk jalan udara dan makanan meskipun tidak pada saat yang
bersamaan.

• OROFARING : berada di belakang mulut, mukosanya berepitel gepeng bertingkat,


merupakan kelanjutan dari rongga mulut.. Pada dinding lateral terdapat TONSILA
PALATINA yang berfungsi menghancurkan patogen yg penetrasi ke mukosa.

• “ LARINGOFARING “ bagian paling bawah faring. Bagian anteroir membuka


menuju laring, dan bagian posterior menuju esofagus.

• Kontraksi muskuler orofaring & laringofaring adalah bagian dalam reflek menelan.

Laring

• Laring disebut juga : “ KOTAK SUARA “. , yaitu fungsinya untuk berbicara

• Fungsi lainnya : Jalan udara antara faring dan trakea

• Laring tersususn atas 9 lempeng kartilago yang dihubungkan dengan ligamen ,


yang gunanya supaya jalur udara tetap terjaga terbuka setiap waktu

• Kartilago adalah : jaringan lentur yang mencegah kolap laring.

• Esofagus adalah pipa yang kolaps, kecuali ketika makan melewatinya.

• Kartilago terbesar adalah : “ KARTILAGO TIROIDEUS “ yang dapat diraba pada


permukaan leher.

• “EPIGLOTIS” adalah kertilago yang paling atas.

• Pada saat menelan, laring terangkat, dan epiglotis menutup bagian puncak untuk
mencegah makanan masuk ke laring.

• “PLIKA VOKALIS “ ( Pita suara ) : berada di kedua sisi Glotis, yang terbuka
diantaranya.

• Selama bernafas, PITA SUARA berada di sisi glotis, sehingga udara melintas
secara bebas.

• Selama berbicara : Otot-otot intrinsik laring menarik pita suara melewati glotis
dan hembusan udara menggetarkan pita suara untuk menhasilkan suara yang
bisa diubah menjadi pembicaraan.

• Nervus kranialis yg merupakan nervus motorik pada laring untuk fungsi bicara
adalah nervus vagus dan nervus aksesorius.
b. Saluran nafas bawah :

Saluran nafas yang terletak di rongga dada yang terdiri dari :

1. Trakea

2. Paru-paru ( pipa bronkial & alveoli )

 Trakea memiliki panjang : 10 – 13 cm, dan menghubungkan Laring sampai Bronkus


primarius.

 Dinding trakea terdiri : 16 – 20 lempeng kartilago dengan bentuk menyerupai huruf “ C


“yang menjaga trakea tetap terbuka.

 Celah pada cincin kartilago yang tidak bisa menutup secara penuh berada di sisi
posterior.

 Celah ini memungkinkan ekspansi esofagus ketika makanan di telan

 Mukosa dari trakea “ epitel bersilia “ dengan sel Goblet.

Lower Airways

 Function

 Filtration

 Transmission of air

 Structures

 Trachea

 Mainstem bronchi

 Bronchioles

 Terminal bronchioles

 Fungsi Pernafasan ( Respirasi )

➢ Tahap proses “RESPIRASI” :

1. Ventilasi : Gerakan udara ke dalam – luar paru

2. Difusi : Pertukaran gas alveoli - darah

3. Transportasi gas lewat darah

4. Pertukaran gas darah ( O2 ) dengan sel jaringan

5. Metabolisme penggunaan O2 di sel & pembuatan CO2


 Respirasi :

adalah proses di mana oksigen ( O2 ) diperoleh dari lingkungan dan dibawa ke sel-
sel tubuh. Karbon dioksida ( CO2 ) diangkut ke luar tubuh dengan arah berlawanan

 Ventilasi :

- Masuknya o2 ke dalam paru keluarnya co2 ke udara luar, setelah melalui proses
metabolism
- Jalur masuk udara ialah

 Hidung Ventilation Paru

 Nasofaring Ventilasi adalah perpindahan udara keluar masuk paru,


yang pada keadaan normal terjadi dengan bernapas.
 Urofaring
Ada dua fase ventilasi :
 Trakea
a. Inhalasi, atau inspirasi, yakni penghirupan udara
 Bronkus ke dalam paru

 Bronkeol b. Ekshalasi , atau ekspirasi, adalah pembuangan


udara dari paru.
 Alveol

 Otot - otot Pernapasan

A. OTOT INSPIRASI B. OTOT EKSPIRASI

 M. INTERCOSTAL EXT  M. INTERCOSTAL INT

 M. INTERCARTILAGO  M. RECTUS ABDOMINIS

 M. DIAFRAGMA  M. TRANS - ABDOMINIS

 M. STERNOCLEIDO,

 SCALENUS ANTERIOR

KONTRIBUSI DIAPHRAGMA DALAM PERNAPASAN

60% VOLUME ALUN PERNAPASAN

70%-80% VOLUME KAPASITAS VITAL


 Mekanisme Pernapasan

PROSES INSPIRASI : UDARA MASUK PROSES EKSPIRASI : UDARA


KE PARU KELUAR PARU

 Kontraksi otot diafragma  Otot inspirasi relaksasi

 Intercostal eksterna

 Volume toraks

 Volume toraks

 Tek. Intra pleura


 Tek. Intra pleura

 Volume paru mengecil


 Paru mengembang

 Tek. Intra aleovi


 Tek. Intra aleovi

 Udara keluar paru


 Udara masuk

TENAGA PADA SAAT BERNAPAS BIASA

A. ISTIRAHAT

B. SAAT INSPIRASI

C. SAAT EKSPIRASI
GANGGUAN VENTILASI

a. Alveolar Hipoventilation
b. Saluran napas sempit (asma)

 Pertukaran Gas ( DIFUSI )

➢ Ada 2 tempat pertukaran O2 dan CO2 :

o Paru-paru
o Jaringan Tubuh

➢ Pertukaran gas antara udara di alveoli dan darah di kapiler disebut :

o “Respirasi Eksternal “

➢ Pertukaran gas antara darah dalam kapiler sistemik dan cairan jaringan ( sel) pada tubuh
disebut : “ Respirasi Internal “

Atmosfir Bumi Udara setelah


dihembuskan keluar

( Ekspirasi )

Oksigen ( O2 ) 21 % 16%

Karbon dioksida ( CO2) 0,04% 4,5%

Nitrogen ( N2) 78%

 Pertukaran Gas Pulmoner

➢ Membran respirasi : ( = tempat berlangsungnya pertukaran gas )


➢ Membran terdiri dari :

- Lapisan surfaktan,

- Epitel skuamosa simpel pada dinding alveoler,

- Membran dasar pada dinding alveolar,

- Ruang interstisial ,

- Membran dasar kapiler

- Endotel kapiler
 Faal Difusi dipengaruhi oleh :

• MEMBRAN

o BEDA TEKANAN ALV- KAPL

o TEBAL

o LUAS

• DARAH

o VOLUME DARAH

o HB

• SIRKULASI

o ALIRAN DARAH

 PROSES DIFUSI GAS

1. melalui membran avk dan plasma


2. masuk dalam eritrosit

Vg= A / T . D ( P1 – P2 )

Vg = volume gas

A = luas permukaan membran

T = tebal membran

D = kapasitas difusi gas

P1 – P2 = perbedaan tekanan gas dlm alveoli dan darah

DIFUSI GAS – TEKANAN PARSIAL

➢ Dalam Tubuh : Gas akan berdifusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah

➢ Konsentrasi masing-2 gas dalam tempat khusus ( Udara alveoler, darah dsb)
dinyatakan dalam suatu ukuran disebut “ tekanan parsial “

➢ Tekanan parsial suatu gas dinyatakan dalam mmHg

➢ Tekanan parsial adalah : Tekanan yang dikeluarkan gas dalam suatu campuran gas,
baik campuran dalam bentuk gas maupun cairan.

➢ Singkatan Tekanan Parsial adalah “ P “

➢ Tekanan Parsial mempengaruhi konsentrasi, → Gas akan berdifusi dari tempat


dengan tekanan parsial tinggi ke tekanan pasial rendah.
➢ Darah arteri yang mancapai kapiler sistemik, mempunyai PO2 Lebih tinggi, dan
PCO2 yang lebih rendah.

➢ Sel-sel dalam tubuh dan cairan jaringan mempunyai PO2 < rendah dan PCO2 >
tinggi.

➢ Sel menggunakan O2 ( oksigen ) dalam respirasi sel ( produksi energi ) dan


menghasilkan CO2.

➢ Pada “ RESPIRASI INTERNAL “ : O2 ( oksigen berdifusi dari darah menuju cairan


jaringan ( sel-sel ) & CO2 berdifusi dari cairan jaringan menuju darah.

➢ Darah yang masuk ke vena sistemik ( PO2 rendah & PCO2 tinggi ) menuju ke Atrium
kanan, kemudian dipompakan oleh ventrikel kanan menuju paru-paru.

 Transpor Gas melalui Darah

➢ TRANSPOR OKSIGEN :
- 97% O2 dalam darah dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan HB.
- 3% O2 sisanya larut dalam plasma
➢ Setiap molekul ( dalam 4 mol besi ) dalam Hb berikatan dengan 1 mol O2 ( oksigen )
membentuk ikatan “ OKSIHEMOGLOBIN “ ( HBO2 ) yang berwarna merah tua.
➢ Ikatan HbO2 ini tidak kuat dan reversibel.
➢ Hemoglobin tereduksi berwarna merah kebiruan ( HHb )

 Kadar Oksigen & CO2 Insipirasi & Ekspirasi


➢ Normal, udara inspirasi :
21% oksigen dan 0.04% karbon dioksida;
➢ udara ekspirasi :
16% oksigen dan 3.5% karbon dioksida.
Nilai-nilai ini melukiskan difusi dua arah terjadi melalui dinding alveoli dan kapiler
 Manfaat Sistem Respirasi lain
• Speech and vocalisation ( Laryng )
• Smeel ( through the nasal passages )
• Acid base balance
• Water and temperature loss
• Immunity (Filtering & neutralizing inhaled particulate matter )
• Endocrine function
• Cardiovasculer function

 Volume pulmonal
• Kapasitas paru bervariasi sesuai ukuran dan umur seseorang
• Orang yang tinggi memiliki paru-paru yang lebih besar dari pada orang yang kecil.
• Semakin tua kapasitas paru akan semakin menurun.
• Pada usia lanjut, paru-paru kehilangan elastisitasnya dan otot-otot respirasi menjadi
kurang efisien

 KAPASITAS PARU

➢ Kapasitas Residual Fungsional ( KRF ): Jumlah volume residual dan volume cadangan
ekspirasi ( KRF = VR + VCE ).
Kapasitas ini merupakan : Jumlah udara sisa dala sistem respiratorik setelah ekspirasi
normal
Nilai rata-rata = 2200 ml
➢ Kapasitas Inspirasi ( KI ): Jumlah volume tidal dan volume cadangan insipirasi ( KI = VT +
VCI ).
Nilai rata-rata = 3500 ml
➢ Kapasitas Vital ( KV ): Jumlah volume residual, volume cadangan inspirasi dan volume
cadangan ekspirasi ( KV = VT + VCI + VCE ).
▪ Kapasitas vital ini merupakan : Jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan
dengan kuat setelah inspirasi maksimum.
▪ Kapasitas Vital dipengaruhi oleh beberapa faktor : Postur, rongga toraks dan
komplians paru.
▪ Nilai rata-rata = 4500 ml
➢ Kapasitas Total Paru ( KTP ): Jumlah total udara yang dapat ditampung dalam paru-paru
dan sama dengan kapasitas vital ditambah volume residual ( KTP = KP + VR ).
▪ Nilai rata-rata = 5700 ml
➢ Volume Ekspirasi kuat dalam 1 detik ( VEK1) : Volume udara yang dapat dikeluarkan dari
paru yang terinflasi maksimal saat detik pertama ekshalasi maksimum.
Nilai normal VEK1: sekitar 80 % KV
➢ Volume respirasi menit = Minute respirasi volume ( MRV ) : Jumlah udara yang terekshalasi
dan terinhalasi dalam 1 menit.
MRV = volume tidal x jumlah respirasi / menit ( 12 x 500 ml = 6000 ml ).
Pernafasan dangkal biasanya mengindikasikan volume yang lebih kecil
 Angka ventilasi Alveoler : Volume udara baru yang masuk alveoler permenit ( VT x
kecepatan respirasi ).
 Udara ruang mati : ( sekitar 150 ml )

Udara yang mengisi jalan nafas penghantar ( Hidung, faring, trakea, bronki dan bronkiolus

oRuang mati anatomis : Jalan penghantar yang berisi udara ruang mati
oRuang mati fisiologis : semua area alveoli yang tidak atau sebagian berfungsi seperti
raung mati anatomis.
 Kapasitas Residu Fungsionil : sekitar 2400 mlz.

 PENGATURAN PERNAPASAN

Ada 2 jenis mekanisme yang mengatur pernafasan

1. Mekanisme saraf

a) Pusat pernafasan di medula dan pons yang merupakan batang otak.

b) Medula merupakan pusat inspirasi dan ekspirasi

• PUSAT INSPIRASI :

Secara otomatis membangkitkan impuls dalam irama ritmis.

Impuls berjalan sepanjang saraf menuju otot respirasi untuk merangsang kontraksinya
→ hasilnya adalah “ INHALASI “.

Saat paru terinflasi, baroreseptor di jaringan paru memdetekdi peregangan ini dan
membangkitkan impuls sensorik menuju medula. ; impuls ini mulai mendepresi pusat
inspirasi.

Ini disebut Reflek inflasi “ HERING BAUER “


“ REFLEKS HERING BAUER “

• Di dalam paru banyak reseptor yg peka terhadap peregangan (stretch) yg terletak


di bronkus dan bronkiol.

• Jika paru diregang → reseptor stretch mengirimkan impuls via n. vagus ke traktus
solitarius kemudian ke sentra pernapasan→ inhibisi inspirasi → paru berhenti
mengembang lebih lanjut (peristiwa ini disebut Hering Breuer inflation reflex)

• Sebaliknya saat ekspirasi → peregangan thd reseptor stretch menghilang →


pengiriman impus dari reseptor berhenti → inspirasi dapat dimulai kembali
(peristiwa ini disebut Hering Breuer deflation reflex)

Ketika pusat inspirasi terdepresi, terjadilah penurunan impuls yang menuju ke otot
pernafasan , yang berrelaksasi sehingga terjadi ekshalasi.

Kemudian pusat inspirasi akan aktif kembali untuk memulai siklus pernafasan lain.

paru terinflasi, baroreseptor di jaringan paru memdetekdi peregangan ini dan


membangkitkan impuls sensorik menuju medula. ; impuls ini mulai mendepresi pusat
inspirasi.

• Terdapat 2 kelompok saraf yang menghubungkan batang otak dengan otot :

 N. frenikus ke diafragma (C4-C6)

 N. toraks spinal ke otot2 (T1-T12)

 Pengaturan Kimiawi
➢ Mengacu pada efek pernafasan terhadap perubahan pH darah, kadar oksigen dan CO2
dalam darah.
“ KEMORESEPTOR “
- Mendeteksi perubahan dalam gas darah dan pH terletak di korpus karotikus dan
aortikus dan didalam medula sendiri.
- Penurunan kadar O2 dalam darah ( hipoksia ) dideteksi oleh kemoreseptor di korpus
karotikus dan aorta.
Impuls sensorik dibangkitan oleh resptor tersebut lalu menjalar melalui saraf vagus
menuju medula dan berrespon dengan meningkat kedalaman atau frekwensi nafas.
➢ Pengaturan kimiawi :
Peningkatan kadar CO2 dalam darah dideteksi oleh kemoresptor di medula . Responnya
meningkatkan respirasi untuk mengekshalasi lebih banyak CO2.

CO2 adalah pengatur utama respirasi , karena kelebihan CO2 , akan menurunkan pH dari
cairan tubuh .
( CO2 + H2O → H2CO3 → H+ + HCO3 )
Kelebihan ion H akan menurunkan pH.
- Bila pH <7.35 = asidosis
- Bila pH >7.45 = alkalosis
 Ventilasi dapat terganggu karena kelainan2 berikut ini :
• Neurologi
• Gangguan dinding dada
• Obstruksi jalan napas atas
• Obstruksi jalan napas bawah

 Kendali Pernapasan
• Sensor
• Pusat kendali pernapasan
• Efektor

Anda mungkin juga menyukai