Oleh :
M. Yoga Pangestu
1015031065
jjjj Definisi Sistem Respirasi
Sistem yang membawa oksigen melalui jalan napas
kemudian ke alveoli, yang kemudian akan mengalami
difusi ke darah untuk ditransportasikan
1. Zona Konduksi
Zona konduksi berperan sebagai saluran tempat
lewatnya udara pernapasan, serta membersihkan,
melembabkan dan menyamakan suhu udara
pernapasan dengan suhu tubuh.
Proses pembentukan suara.
Zona konduksi terdiri dari hidung, faring, trakea,
bronkus, serta bronkioli terminalis.
2. Zona Respiratorik
Terdiri dari bronkiolus respiratorius dan
alveoli.
Pertukaran gas antara udara dan darah terjadi
dalam alveoli. Sistem pernafasan memiliki
sistem pertahanan tersendiri dalam melawan
setiap bahan yang masuk yang dapat merusak.
Rongga hidung
Rongga hidung dimulai dari vestibulum yakni pada
bagian anterior ke bagian posterior yang berbatasan
degan nasofaring
Rongga hidung terbagi atas dua bagian yakni secara
longitudinal oleh septum hidung dan secara
tranversal konka superior, medialis, dan inferior
Rongga hidung terdiri atas
Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa
sebagai proteksi
Rambut di Dalam rongga hidung yang berperan
sebagai penapis udara
Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi
terhadap udara luar karena strukturnya berlapis
Sel silila yang berperan melemparkan benda asing
ke luar dalam usaha untuk membersihkan jalan
napas
Fungsi Rongga Hidung dalam Respirasi
Fungsi Preventif
Bulu Hidung sebagai penyaring debu
Silia yang menyaring partikel benda asing, ditangkap di
konka superior, hanya udara berpartikel 4-6 mikron yang
bisa masuk ke bawah
Fungsi Lubrikasi
Jalan napas menjadi tidak kering karena lubrikasi dari
kelenjar submukosa dan sel goblet
Fungsi Pemanas dan Pendingin Udara
Karena kayanya vaskularisasi di dalam rongga hidung, yang
berfungsi sebagai konduksi dari panas, dan adanya
perputaran udara inspirasi dan ekspirasi
FARING
Bagian belakang dari rongga
hidung dan rongga mulut
Terdiri dari Nasofaring (bagian
yang berbatasan dengan rongga
hidung), Orofaring (bagian
yang berbatasan dengan rongga
mulut) dan Laringofaring (bagian yang berbatasan dengan
laring)
Bagian dimana pemisahan antara makanan dan udara
terjadi
FUNGSI FARING
The surface of the nasopharynx is covered by
pseudo-stratified columnar epithelium. This is the
same epithelium found in the nasal cavity and
similarly the same mechanism of mucous secretion
from goblet cells in the epithelium to filter, warm,
and humidify the inhaled air occurs here.
In the oropharynx and laryngopharynx, the surface
is lined with non-keratinizing stratified squamous
epithelium which is needed as it is exposed to food
moving through the passageway
LARING
Fungsi utamanya sebagai alat suara
Dalam saluran pernapasan sebagai jalan udara
The laryngeal skeleton consists of nine cartilages,
three single (thyroid/adam’s apple, cricoid, and
epiglottis) and three paired (arytenoid, corniculate,
and cuneiform), connected by membranes and
ligaments
Dibawah tulang krikoid biasanya dilakukan
tindakan trakeostomi yang bertujuan untuk
mengurangi dead space dan mempermudah
penghisapan sekresi
LARYNX
Fungsi Laring
Lapisan mukosa bersilia laring bermanfaat untuk
menghilangkan partikel asing dan untuk
menghangatkan dan melembabkan udara yang
dihirup
Pada saat makan, bagian belakang lidah yang
bergabung ke puncak laring, mendorong ke atas,
memaksa epiglotis untuk menutupi glotis,
mencegah makanan atau benda asing masuk
laring.
TRACHEA
Cincin tulang rawan yang tidak lengkap (berbentuk
U)
Panjangnya 10-20 cm
Dibentuk oleh 20 lapis kartilago yang berbentuk
huruf
C dan berakhir ketika bercabang dua karina
Bagian yang tidak berkatilago disebut Trakea
membranosa, berada di posterior
Pada ketinggian vertebra torakalis 4, trakea bercabang
dua di karina menjadi bronkus utama kanan dan kiri
Di atas tempat masuknya bronkus utama, kedua
kartilago bertemu membentuk cincin sempurna, tidak
hanya C, melainkan O
Pulmonary airway tree
BRONKUS
BRONKUS
Percabangan dari trakea sebelum masuk ke
mediatinum disebut bifurkasi dan sudut tajam yang
dibentuk oleh percabangan ini disebut karina
Karina membentuk sudut 20-30 derajat pada
bronkus kiri dan 45-55 derajat pada bronkus kiri
Bronkus utama kanan mempunyai 3 percabangan
yakni siperior, medialis, dan inferior
Bronkus utama kiri mempunyai 2 percabangan
yaitu bronkus lobaris superior dan inferior
BRONKUS
Bronkus segmental merupakan percabangan dari
bronkus lobaris
Sifat anatomik bronkus
Dibentuk dan ditopang oleh cincin kartilago
Dilapisi oleh epiteL kolumnar bersilia
Mengandung otot polos
Mendapat vaskularisasi dari aretri bronkialis
Diameter lebih dari 2 mm
BRONKUS
Tidak ada alveoli di dindingnya
Bronkus bukan merupakan pipa yang kaku,
merupakan berupa saluran dari otot dengan
intervasi vagal yangn dapat membuatnya
berdilatasi dan berkontraksi sebagai respon thdp
rangsangan neurohumoral dan kimia
BRONKIOLUS
Saluran napas yang tidak berkartilago
Pada saat paru kolaps, bronkus besar masih tetap
paten, sedangkan bronkus kecil, bronkiolus, dan
alveolus ikut kolaps.
Bronkiolus paling ujung (distal) disebut terminalis
3-5 bronkiolus terminalis membentuk asinus
Bronkiolus
Secara fungsional, bronkiolus dibagi 2 bagian :
Bronkiolus non respiratorius, dimana tidak
terdapat pertukaran gas
Bronkiolus Respiratorius, dimana terjadi
pertukaran gas, bersama dengan duktus alveolaris
dan sakus alveolaris
PARU-PARU
Paru kanan
terdiri atas 3
lobus dan 10
segmen
Paru kiri terdiri
atas 2 lobus dan
8 segmen
ALVEOLUS
Alveolus dibentuk dan dibatasi oleh dinding
alveolus yang dibentuk oleh 2 macam sel, yaitu
Sel Alveolar tipe I atau Pneumosit Tipe I
Merupakan Sel Pneumosit Squamosa
Pertukaran gass menembus dinding Pneumosit
Tipe I
Sel Alveolar tipe II atau Pneumosit Tipe II
Disebut juga Granular Pneumocyt
Tugas Pneumosit Tipe II yaitu menghasilkan
surfaktan.
ALVEOLUS
Terdapat lebih dari 300 juta gelembung alveoli
dengan diameter 0,3 mm.
Struktur gelembung ini cenderung tidak stabil
Adanya tegangan muka cairan yang melapisi
alveoli menyebabkan gelembung cenderung
menjadi kolaps
Namun berkat adanya surfaktan yang menurunkan
tegangan muka cairan di dinding alveoli
menyebabkn gelembungn tsb tidak mudah kolaps,
tetapi mengembang dan stabil
Otot-Otot
pernapasan
Otot-Otot
Otot-Otot
Pernapasan
Terdiri atas otot skelet Otot Inspirasi Utama
1. Muskulus interkostalis interna
2. Muskulus interkatilaginnus parasternal
3. Otot Diafragma
Otot Inspirasi Tambahan (Otot Bantu Napas)
1. Muskulus skalenus anterior
2. Muskulus skalenus medius
Otot-Otot
3. Muskulus skalenus posterior
Pernapasan
Saat napas biasa, ekspirasi tidak memerlukan
kegiatan otot, cukup daya elastisitas paru.
Diperlukan active breathinng jika serangan asma,
berbicara, menyanyi, batuk, bersin, mengejan
Otot Ekspirasi Tambahan
1. Muskulus interkostalis interna
Otot-Otot
2. Muskulus interkartilaginus parasternal
3. Muskulus rektus abdominis
4. Muskulus Oblikus abdominis eksternus
Diafragma
Suatu septum berupa jaringan muskulotendineus
yang memisahkan rongga toraks dengan rongga
abdomen
Dasar dari rongga toraks
Diagfragma merupakan otot yang paling utama
untuk bernapas, merupakan lembaran-lembaran
otot tipis yang bersinergi atau melekat pada iga
terbawah dan dipersyarafi nervus freknikus yang
berasal dari segmen 3, 4 dan 5.
Pleura
Pleura dibentuk oleh jaringan yang berasal dari
mesodermal
Dibedakan menjadi 2 yaitu
1. Pleura Viseralis yang melapisi paru
2. Pleura Parietalis yang melapisi dinding
hemitoraks
Diantara pleura terdapat rongga pleura. Pada
keadaan normal berisi caira pleura dalam jumlah
sedikit (0,1 – 0,2 ml/KgBB), yang berfungsi
untuk memisahkan kedua pleura supaya tidak
lengket.
Pleura
VASKULARISASI
Sistem Pembuluh darah terdiri atas 2 bagian :
Arteri Pulmonalis yang keluar dari ventrikel
kanan, berfungsi dalam sistem respirasi.
Arteri Bronkialis, berperan dalam menyediakan
bahan makanan yang dibutuhkan paru.
Terima Kasih