Anda di halaman 1dari 17

ANATOMI

SISTEM
PERNAFASA
N
Group B5 :
Tamara Nur Fadhillah, Ririn Dwi Ariyanti,
Odet Puri Mukti, Muhammad Fahrezi Caesar
Sistem Pernafasan
Sel tubuh mendapatkan energi terutama melalui metabolisme aerobik, yaitu,
suatu proses yang membutuhkan oksigen (O2) dan menghasilkan
karbondioksida (CO2). Agar sel dapat bertahan hidup, sel harus memiliki cara
untuk memperoleh O2 dan membuang CO2. Sistem kardiovaskular dan
pernafasan bekerja sama untuk memasok O2 dan mengeluarkan CO2. Sistem
pernafasan berupa pertukaran gas, memasukkan O2 dan mengeluarkan CO2.
Sistem kardiovaskular mengangkut darah yang mengandung gas antara paru
dan sel-sel tubuh. Sistem pernafasan terdiri dari hidung, faring, laring, trakea,
bronchus, bronkhiolus dan paru. Bagian-bagiannya dapat diklassifikasikan
sesuai struktur atau fungsi. Secara struktural, sistem pernafasan terdiri dari dua
bgian:
1. Sistem pernafasan atas yang mencakup hidung, rongga hidung, faring, dan
strukturstruktur yang terkait.
2. Sistem pernafasan bawah yang mencakup laring, trachea, bronchus dan
Secara fungsional, sistem pernafasan
terdiri dari dua bagian:
1. Zona konduksi (penghantar) terdiri dai serangkaian rongga dan saluran
yang membawa udara ke bagian pertukaran gas (rongga dan saluran
yang saling berhubungan baik diluar maupun didalam paru). Fungsi
zona ini adalah menyaring, menghangatkan dan melembabkan udaa
serta menghantarkannya ke paru. Zona ini mencakup hidung, rongga
hidung, faring, laring, trachea, bronchus, bronkhiolus, dan bronkhiolus
terminalis.

2. Zona respirasi yang berupa saluran dan jaringan dalam paru tempat
terjadinya pertukaan gas. Zona ini mencakup bronkhiolus respiratorik,
ductus alveolaris, saccus alveolaris, dan alveolus serta merupakan
tempat utama pertukaran gas antara udara dan darah.
FUNGSI SISTEM PERNAFASAN :
1. Menyediakan tempat yang luas untuk pertukaran gas antara udara dan darah
sirkulasi.
2. Menggerakka udara ke dan dari permukaan pertukaran paru-paru
3. Melindungi permukaan pernafasan dari dehidrasi, perubahan suhu, dan
variasi lingkungan lainnya.
4. Mempertahankan sistem pernafasan dan jaringan lain dari invasi
mikroorganisme patogen.
5. Menghasilkan suara untuk berbicara, bernyanyi dan komunikasi non verbal.
6. Membantu dalam regulasi volume darah, tekanan darah, dan kontrol PH
darah.
01.HIDUNG (NASO /
NASAL)
Merupakan pintu masuk utama bagi udara yang dihirup. Hidung dibagi menjadi bagian
luar (nasus externus) dan bagan dalam (nasus internus). Nasus externus adalah bagian
dari hidung yang terlihat di wajah dan terdiri dari rangka tulang penopang dan rawan
hialin yang dilapisi bagian luarnya oleh otot dan kulit serta bagian dalamnya oleh
membran mukosa.
- Os fontalis, nasalis, dan maksila membentuk rangka tulang untuk hidung bagian luar.
- Rangka tulang rawan nasus externa terdiri dari cartilago septi sepasang cartilago
nasalis lateralis inferior dan sepasang cartilago alaris yang membentuk bagian dari
dinding lubang hidung.
- Di permukaan bawah nasus externa terdapat dua lubang yang disebut nares
externa.
- Struktur interior nasus externa memiliki tiga fungsi yaitu; (1) menghangatkan,
melembabkan dan menyaring udara yang masuk; (2) mendeteksi rangsang
penghidu; (3) memodifikasi getaran suara seaktu getaran tersebut mengalir
melewati rongga-rongga resonansi besar.
Nasus internus, yaitu rongga hidung (cavum nasi) yang dibagi menjadi
rongga hidung kanan dan kiri oleh septum nasi. Rongga hidung
merupakan ruang besar di aspek anterior tengkorak yang terletak
inferior dari os nasal dan superior dari rongga mulut; rongga ini dilapisi
oleh otot dan membrane mukosa. Di anterior rongga hidung menyatu
dengan hidung external dan di posterior berhubungan dengan faring
melalui dua lubang yang disebut coana atau nares internal
02. FARING ( PHARYNX )

Merupakan saluran berbentuk corong dengan panjang ± 13 cm yang


berawal dari nares internal dan memanjang hingga ke cartilago cricoid.
Faring terletak tepat posterior dari rongga hidung dan mulut, superior dari
laring dan tepat anterior vertebra cervicalis. Dindingnya terdiri dari otot
rangka dan dilapisi oleh membrane mukosa. Kontraksi otototot rangka
membantu proses menelan (deglutisi). Faring berfungsi sebagai saluran
lewatnya udara dan makanan, membentuk rogga gema (resonansi) untuk
suara dan tempat menempel tonsil yang ikut serta dalam reaksi
imunologis terhadap serangan luar.
Secara anatomi faring dibagi menjadi
tiga :
1. NASOFARING
2. OSOFARING
3.LARINGOFARING (HIPOFARING)
03. LARING
Merupakan saluran pendek yang
menghubungkan laringofaring dan
trachea. Saluran ini terletak digaris
tengah leher dianterior esofagus dan
vertebra cevicalis keempat hingga ke
enam. Dinding laring terdiri dari
sembilan cartilago. Tiga cartilago
secara tunggal (cartilago tiroid,
epiglottis dan cricoids), dan tiga
cartilago berpasangan (cartilago
aritenoid, cuneiformis dan
cornikulata).
04. TRACHEA
Tabung fleksibe dengan panjang ± 12 cm,
diameter ±2,5 cm, terletak anterior esofagus dan
memanjang dari laring ke VT5 disebut carina
dan membagi menjadi dua bronchus disebut
bronchus principalis (dextra dan sinistra).
Dindingnya mengandung 16-20 cincin tulang
rawan rawan hialin berbentuk huruf C. Kontraksi
otot trachealis menurunkan diameter trakea
05. PARU – PARU
(PULMO)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian
samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi
oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu
paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan
paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput
bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut
pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi
rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut
pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh bronkiolus,
alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
05. PARU – PARU
(PULMO)
SIRKULASI PARU
OTOT – OTOT INSPIRASI &
EKSPIRASI
Otot skelet selain berfungsi sebagai pembentuk dinding dada juga
berfungsi sebagai otot pernapasan. Menurut fungsinya, otot
pernapasan dibedakan menjadi otot inspirasi, yang terdiri dari otot
inspirasi utama dan tambahan, serta otot ekspirasi. 4 Yang
termasuk dalam otot inspirasi utama yaitu m. intercostalis
externus dan m. diafragma, sedangkan yang termasuk dalam otot
inspirasi tambahan yaitu m. sternocleidomastoideus berfungsi
mengangkat sternum ke superior, m. serratus anterior berfungsi
mengangkat sebagian besar costa, dan m. scalenus berfungsi
mengangkat dua costa pertama.
Selama pernapasan normal dan tenang (quiet breathing), tidak
ada otot pernapasan yang bekerja selama ekspirasi, hal ini akibat
dari daya lenting elastis paru dan dada. Namun pada keadaan
tertentu, di mana terjadi peningkatan resistensi jalan nafas dan
resistensi jaringan, misalnya saat serangan asma, otot ekspirasi
dibutuhkan kontribusinya. Dalam keadaan ini, otot ekspirasi yaitu
m. rectus abdominis memberikan efek tarikan ke arah inferior
yang sangat kuat terhadap costa bagian bawah, pada saat yang
bersamaan otot ini dan otot abdominal lain menekan isi abdomen
ke arah diafragma, serta m. intercostalis internus juga berfungsi
menarik rongga toraks ke bawah.
THANK
YOU !!!

Anda mungkin juga menyukai