Anda di halaman 1dari 7

Bagaimana Jalannya Sistem Pernapasan?

Sungguh besar keangungan Tuhan Yang maha Esa, yang telah menciptakan sistem organ
yang memungkinkan makhluk hidup menjalankan fungsinya, diantaranya pada sistem
pernapasan. Fungsi pernapasan akan bekerja sama dengan sistem transportasi agar proses
metabolisme pada tubuh dapat berjalan dengan baik. System respirasi atau pernapasan
merupakan salah satu studi terhadap struktur dan fungsi tubuh manusia.

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas. Sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa
udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan
juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis
makhluk hidup akan tetapi, dari berbagai macam bentuk, organ serta fungsinya, sebagian besar
dari kita tidak mengetahui bagaimana proses dari sistem pernapasan tersebut dalam hal ini
penulis akan membahas tentang pernafasan pada manusia.
1. Pengertian Sistem Pernapasan Manusia

Respirasi atau pernapasan merupakan pertukaran Oksigen (O 2) dan karbondioksida (CO2)


antara sel-sel tubuh serta lingkungan. Semua sel mengambil Oksigen yang akan digunakan
dalam bereaksi dengan senyawa-senyawa sederhana dalam mitokondria sel untuk menghasilkan
senyawa-senyawa kaya energi, air dan karbondioksida. Jadi, pernapasan juga dapat di artikan
sebagai proses untuk menghasilkan energi. Pernapasan dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

1. Pernapasan Eksternal (luar) yaitu proses bernapas atau pengambilan Oksigen dan
pengeluaran Karbondioksida serta uap air antara organisme dan lingkungannya.
Pernafasan eksternal terdiri atas bagian di luar rongga dada mulai dari udara melewati
hidung, kavitas nasalis, faring, laring dan trakea bagian atas.
2. Pernapasan Internal (dalam) atau respirasi sel terjadi di dalam sel yaitu sitoplasma dan
mitokondria. Pernafasan Internal terdiri atas bagian yang terdapat dalam rongga dada
mulai dari trakea bagian bawah dan paru – paru .
Sistem pernapasan terdiri atas saluran atau organ yang berhubungan dengan pernapasan.
Oksigen dari udara diambil dan dimasukan ke darah, kemudian di angkut ke jaringan.
Karbondioksida (CO2) di angkut oleh darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dinapaskan ke
luar udara.
2. Fungsi Sistem Pernapasan
Fungsi utama sistem pernapasan adalah untuk memungkinkan pengambilan oksigen dari
udara kedalam darah dan memungkinkan karbon dioksida terlepas dari darah ke udara bebas.
Meskipun fungsi utama sistem pernapasan adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida, masih
ada fungsi-fungsi tambahan lain salah satunya yaitu tempat menghasilkan suara.

3. Saluran pernapasan terdiri dari :

 Hidung
 Faring
 Laring
 Trakea
 Bronkus
 Bronkiolus
 Alveolus
HIDUNG (Cavum Nasalis)

- Kavitas nasalis terdapat dalam tengkorak, dan dipisahkan oleh septum nasal.
- Bagian atas kavitas nasalis terdapat reseptor olfaktorius yg terdiri dari sel – sel olfaktori yg
mengalami spesialisasi u/ indera penciuman.
- Mukosa hidung adalah epitel bersilia dengan sel goblet yang memproduksi mukus.
- Bakteri dan partikel dari polusi udara yang terperangkap oleh mukus dan disapu oleh silia
menuju faring. Kebanyakan mukus ini akan ditelan dan bakteri akan dihancurkan oleh asam
HCl dalam getah lambung.

FARING

Faring adalah suatu pipa muscular di belakang rongga hidung dan mulut dan di depan
vertebra servikalis.

- Terdiri dari tiga bagian, yaitu :


1. Nasofaring : bagian yang paling tinggi terletak di belakang kavitas nasalis. Fungsinya
hanya merupakan suatu jalannya udara.
2. Orofaring : terletak di belakang mulut; merupakan jalan untuk udara dan makanan.
3. Laringofaring : bagian paling bawah faring. Bagian anteriornya membuka menuju
laring dan bagian posteriornya menuju esophagus. Merupakan jalan untuk udara dan
makanan.

LARING

Kotak suara yang menghubungkan faring dengan trakea. Tabung pendek berbentuk
seperti kotak triangular dan ditopang oleh tiga kartilago tidak berpasangan (kartilago tiroid,
kartilago krikoid , dan epiglotis ) dan tiga kartilago berpasangan ( kartilago ariteniod ,
kartilago kornikulata, dan kartilago kuneiform )ž.
1. Epiglotis ad/ kartilago yang paling atas, pd saat menelan laring terangkat dan epiglotis
menutup dibagian puncak untuk mencegah makanan masuk laring.ž
2. Mukosa laring ad/ epitel bersilia. Silia mukosa mendorong ke atas untuk membuang
mukus dan menangkap debu dan mikroorganisme.

TRAKEA

Trakea merupakan pipa udara yang berbentuk tube serta terletak di atas permukaan
anterior esophagus. Trakea merentang dari laring sampai ke puncak paru-paru, tempat
percabangan menjadi bronkus kiri dan kanan.

PERCABANGAN BRONKUS
1. Bronkus primer kanan dan kiri adalah cabang trakea; satu untuk masing – masing paru.
Bronkus primer (utama) kanan berukuran lebih pendek, lebih tebal dan lebih lurus
dibandingkan bronkus primer .
2. Setiap bronkus primer bercabang 9 sampai 12 kali untuk membentuk bronki sekunder yang
akan menuju lobus masing – masing paru ( tiga kanan, dua kiri )
3. Bronkus tersier dengan diameter yang semakin kecil yang disebut bronkiolus. Bronkiolus
berakhir pada sebaran alveoli, suatu kantung udara di paru- paru.

PARU – PARU

Paru – paru adalah organ berbentuk pyramid seperti spons dan berisi udara, terletak
dikedua sisi jantung dalam rongga dada dan dilindungi secara melingkar oleh rongga yang
dibentuk oleh rangka iga dan berisi udara. Paru kanan memiliki tiga lobus dan paru kiri
memiliki dua lobus ada lapisan yang membungkus tiap lobus yang dinamakan Pleure parietal
yang melapisi rongga toraks, Pleure visceral yang melapisi paru dan bersambungan dengan
pleure parietal di bagian bawah paru, Rongga pleura ( ruang intrapleural ) adalah ruang
postensial antara pleura parietal dan viseral yang mengandung cairan serosa yang mencegah
friksi dan menjaga kedua membran tetap bersama selama bernafas.
ALVEOLI
Alveoli merupakan tempat pertukaran gas pada paru – paru yang tersusun atas sel – sel
alveoli tipe I, selapis epitel gepeng tipis untuk memungkinkan difusi gas. Dalam alveoli
terdapat makrofag yang memfagosit patogen atau benda lain yang mungkin tidak tersapu
keluar oleh epitel bersilia dalam bronkus. Masing-masing alveolus dilapisi lapisan tipis
cairan jaringan yang sangat penting untuk difusi gas, karena suatu gas harus melarut dalam
cairan agar dapat meninggalkan sel.

MEKANISME PERNAFASAN

Terdap proses yang dinamakan ventilasi yaitu pergerakan udara dari dan keluar alveoli.
Pusat respirasi terdapat di medulla dan pons ( bagian dari otak )
Otot – otot pernafasan adalah otot diafragma dan otot muskuli interkostale eksterni serta interni.

Proses Ventilasi ada dua macam yaitu inhilasi/inspirasi dan ekshalasi/ekspirasi

1. Inhalasi / inspirasi

 Inhalasi (inspirasi) adalah penarikan udara atau substansi lain ke dalam paru – paru.
 Impuls motorik dari medula berjalan sepanjang nervus frenikus menuju diafragma, yang
berkontraksi dan bergerak ke bawah. Impuls sepanjang nervus interkostalis pada
muskuli interkostale eksterni, yang menarik iga ke atas dan ke luar.
 Rongga dada mengembang dan mengembangkan pleura parietalis.
 Pleura viseralis bersatu dengan pleura parietalis dan mengembang kemudian
mengembangkan paru-paru.
 Saat paru-paru mengembang, tekanan intrapulmonal akan turun drastis di bawah tekanan
atsmosfer dan udara memasuki hidung melalui jalan napas menuju alveoli.
4. Ekshalasi / ekspirasi

 Ekshalasi (ekspirasi) adalah proses penghembusan napas.


 Impuls mototrik dari medula menurun dan diafragma serta muskuli interkostale eksterni
berelaksasi.
 Rongga dada menjadi lebih kecil dan mengompresi paru- paru.
 Paru-paru yang elastis mengerut dan mengompresi paru-paru
 Ketika tekanan intrapulmonal meningkat di atas teknan atsmosfer, udara dipaksa keluar
dari paru sampai kedeua tekanan menjadi sama lagi.
 Dalam ekshalasi kuat membutuhkan kontraksi otot-otot lain yaitu kontraksi muskuli
interkostales interni menarik iga ke bawah dan membawa lebih banyak udara keluar dari
paru. Kontraksi otot – otot abdomen, seperti muskuli rektus abdomen mengompresi
organ – organ abdominal dan menekan diafragma ke atas yang membawa udara keluar
dari paru-paru.

DAFTAR PUSTAKA

Anggriani, Rida. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Halaman 141-164

Asih,Ni Luh Gede Yasmin.1995. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat.Jakarta:Buku
Kedokteran EGC. Halaman 113-126

Syariffudin.2009. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Jakarta :


Penerbit Salemba Medika. Halaman 143-163

Anda mungkin juga menyukai